pleno skenario 1 a-02
DESCRIPTION
plenoTRANSCRIPT
Bagaimana Prosesnya Ya?
Skenario 1
Kelas A-02 • Rais Izzan Basyari• Mustaqin• Verdy Prananda• Nadya Izzaty Away• Sharah Annisa• Dira Witrya• Popy Maysulastri• Tiara Merdeka P• Nadia Fiany• Reda Hayati
Bagaimana Prosesnya Ya?Pasien berusia 16 tahun datang ke klinik umum dengan keluhan mata kabur terutama bila melihat jauh, selain itu pasien juga mengeluhkan matanya sering berair, hidung tersumbat, penciuman sedikit menurun karena pilek. Nafsu makan juga menurun, karena lidahnya terasa pahit.
1. Bagaimana proses seseorang mampu melihat
suatu benda?
2. Bagaimana proses seseorang dapat menghidu
suatu bau?
3. Bagaimana proses seseorang dapat mengecap
suatu rasa?
I. Identifikasi Istilah
Mata Kabur : ketidakmampuan mata untuk melihat objek secara jelas
Mata Berair : keluarnya cairan mata yang berlebihan dari kelenjar lakrimal
Lidah Pahit : Sensasi pahit di lidah yang dipengaruhi oleh reseptor lain
Menghidu : kemampuan hidung untuk menangkap bau
Melihat : kemampuan mata untuk melihat benda karena adanya cahaya yang jatuh tepat di retina
Mengecap : kemampuan lidah untuk membedakan rasa asam, asin, manis, dan pahit.
KONSEP
Anatomi dan Fisiologi terkait dengan proses
melihat, menghidu dan mengecap.
II. Identifikasi Masalah
1. Bagaimana proses seseorang mampu melihat suatu benda?
2. Bagaimana proses seseorang dapat menghidu suatu bau?
3. Bagaimana proses seseorang dapat mengecap suatu rasa?
4. Anatomi sistem indera terkait skenario dan sistem saraf ?
5. Mengapa mata pasien kabur terutama bila pasien melihat jauh?
6. Mengapa mata pasien sering berair?7. Bagaimana Hubungan lidah pahit dengan
penurunan nafsu makan?8. Apakah ada pengaruh usia terhadap keluhan yang
dialami pasien?9. Apa Hubungan pilek dengan penurunan nafsu
makan?10. Sebutkan dan jelaskan Kelainan-kelainan pada
mata?11. Jelaskan mekanisme sistem lakrimasi ?
III. Analisis Masalah
1. Fisiologi melihat Sumber cahaya masuk ke mata melalui kornea melewati pupil yang lebarnya diatur oleh iris dibiaskan oleh lensa terbentuk bayangan di retina yang bersifat nyata, terbalik dan diperkecil sel batang dan sel kerucut meneruskan sinyal cahaya melalui n. optikus (n.2) otak membalikkan lagi bayangan yang terlihat di retina objek terlihat seperti aslinya
Analisis Masalah
2. Fisiologi menghidu :Reseptor menghidu ada di superior nostril (septum superior) yang disebut membran olfaktori yang berkaitan dengan molekul penghidu yaitu silia dari sel olfaktori
Epitel silia menghasilkan mukus mukus berikatan dengan reseptor membentuk protein G protein G mengaktifkan enzim adenil siklase enzim mengubah adenosin trifosfat menjadi cAMP cAMP membuka kanal ion Na+ influks Na+ depolarisasi peningkatan ambang letup, terjadi potensial aksi neuron olfaktorius terangsang dan menjalarkan potensial aksi ke SSP mengenali bau
Analisis Masalah
3. Fisiologi mengecap
Zat kimia dari lingkungan berikatan dengan reseptor yang terdapat pada membran plasma sel epitel mikrovilus membuka kanal ion Na+ Na+ masuk timbul potensial aksi impuls berjalan ke otak mengenali suatu rasa
Analisis Masalah
4.Anatomi sistem indera terkait skenario dan sistem saraf Sistem Saraf
a.Sistem saraf pusat: Otak dan Medula spinalisOTAK,terbagi atas :-Otak depan (Proncencephalon)-Otak tengah (Mesencephalon)-Otak Belakang (Rhombencephalon)
b.Sistem saraf tepi : Saraf Kranial (12) dan Saraf spinal (31)Saraf Kranial : N.olfaktori,N.opticus,N.Oculomotorius,N.Troclearis,N.Trigeminus,N.Abducen,N.Facialis,N.Vestibulococlearis,N.Glosopharyngeus,N.Vagus,Naccessorius,N.Hypoglosus
Analisis Masalah
Mata-Struktur Interna
Lapisan Luar (Sklera,Kornea)Lapisan Tengah(Koroid,Iris,Badan Siliare)Lapisan Dalam (Retina,Akuos Humor,Lensa)
-Struktur EksternaOrbitaKelopak MataBulu MataOtotAlis Mata
Analisis Masalah
Hidung-Bagian Luar a.Kerangka tulang (os nasal, os maksila dan os frontal) b.Tulang rawan
-Bagian DalamHidung bagian dalam dipisahkan oleh septum nasi di bagian tengahnya menjadi kavum nasi.Kavum nasi terdiri dari : 1. Dasar2. Atap hidung3. Dinding lateral4. Konka 5. Meatus nasi
Bagian-Bagian Hidung
IV. Strukturisasi
• Mata• Hidung•Lidah
Gangguan
Anatomi dan Fisiologi sistem saraf terkait
dengan proses melihat, menghidu dan
mengecap
Anatomi Fisiologi
Organ
Sistem Saraf
•Melihat•Menhidu•Mengecap
V. LO
1. Mengapa mata pasien kabur terutama bila pasien melihat jauh?
2. Mengapa mata pasien sering berair?3. Bagaimana hubungan lidah pahit dengan
penurunan nafsu makan?4. Apakah ada pengaruh usia terhadap keluhan
yang dialami pasien?5. Hubungan pilek dengan penurunan nafsu
makan?6. Sebutkan dan jelaskan Kelainan-kelainan pada
mata?7. Jelaskan mekanisme sistem lakrimasi?
VI. Hasil Belajar Mandiri
1. Mengapa mata pasien kabur terutama bila pasien melihat jauh?Mata pasien kabur saat melihat jauh disebabkan oleh perpanjangan bola mata, perpanjangan ini menyebabkan cahaya yang ditangkap oleh mata tidak jatuh tepat di retina, lebih tepatnya cahaya tersebut jatuh di depan retina
2. Mengapa mata pasien sering berair?
Mata berair dapat disebabkan karena beberapa faktor, meliputi:
a. Sindrome mata keringMenyebabkan mata sakit, tidak nyaman, dan terasa kering hipersekresi air mata
b. Saluran nasolakrimal terganggu c. Konjungtivitis
Mata merah karena infeksi berair, sakit, kabur d. Iritasi
Ada benda asing yang masuk ke mata air mata diproduksi
3. Hubungan lidah pahit dengan penurunan nafsu makan?
Ketika lidah pahit,reseptor pada taste bud tidak berfungsi semestinya, rangsangan kemoreseptor dari makanan tidak diterima dengan baik oleh tubuh sehingga nafsu makan menurun. Hal ini juga dipengaruhi oleh penurunan fungsi menghidu.
Pada umumnya, usia diatas 40 tahun akan mengalami penurunan fungsi sel tubuh. Termasuk penurunan fungsi melihat, menghidu dan mengecap. Berdasarkan kasus pada skenario ini, usia tidak mempengaruhi penurunan fungsi indra dan sarafnya. Melainkan keluhan yang dialami pasien timbul karena gaya hidup pasien.
4. Apakah ada pengaruh usia terhadap keluhan yang dialami pasien?
Indera penghidu berkaitan erat dengan indera pengecap.
Ketika terjadi penurunan fungsi penghidu, maka akan
mempengaruhi proses pengecapan. Seperti halnya pada
orang yang pilek, lendir yang disebabkan karena pilek
akan menutupi sel pembau yang ada pada ujung saraf
pembau (N.olfaktorius). Sehingga serabut-serabut tsb
tidak dapat menghantarkan impuls ke otak. Akibatnya
seseorang tidak dapat mengenali bau. Penurunan
kemampuan membaui akan mempengaruhi rasa,
sehingga makanan akan terasa hambar di mulut.
5.Hubungan Pilek dengan Penurunan Nafsu
Makan.?
Kelainanya antara lain :
a.Rabun Jauh (Miopi)
Miopi disebabkan jarak titik api lensa mata
terlalu pendek atau lensa mata terlalu cembung. Titik
api adalah pusat pertemuan sinar yang sudah
dipecah oleh lensa. Jadi, sinar yang masuk jatuh di
depan retina sehingga mata tidak dapat melihat
benda jauh.
Untuk menolong penderita miopi (rabun jauh) harus
menggunakan kacamata dengan lensa
cekung (negatif). Lensa cekung ini akan menempatkan
bayangan tepat pada retina.
6. Sebutkan dan jelaskan Kelainan-kelainan
pada mata?
b.Rabun Dekat (Hipermetropi)
Rabun ducat disebabkan lensa mata terlalu
pipih. Titik api lensa berada di belakang retina
sehingga mata tidak dapat melihat benda-benda
yang dekat. Jadi, penderita hipermetropi harus
menggunakan kacamata berlensa cembung.
c. KatarakAdalah cacat mata, yaitu lensa mata buram dan elastisitasnya berkurang. Hal ini terjadi karena pengapuran pada lensa. Pada orang yang terkena katarak, pandangan menjadi kabur dan daya akomodasi berkurang.
d.AstigmatismaAstigmatisma adalah kelainan mata yang dise bab kan kelengkungan kornea matanya yang tidak berbentuk bola sehingga sinar-sinar yang masuk tidak terpusat sempurna. Akibatnya, benda yang dilihat ada bayangannya. Penderita ini dapat dibantu dengan kacamata berlensa silindris.
7. Jelaskan mekanisme sistem lakrimasi ?
Gland lakrima - mngluarkan air mata - berkedip untuk meratakan air mata - ke superior et inferior lacrima puncta - sup inf lacrima canaliculus - sinus maier - lacrima sac - duktus nasolacrima - meatus inf, dbwh choncha nasal inf.
VII. Sintesis
“ Koordinasi sistem saraf dengan sistem indera
berperan penting terhdap proses melihat, menghidu,
dan mengecap “