pleno skenario 5
Post on 18-Sep-2015
228 views
Embed Size (px)
DESCRIPTION
fgtftTRANSCRIPT
PLENO SKENARIO 5
Blok Community Medicine
Oleh :
Kelompok Tutorial 7
Anggota Kelompok Tutorial 7
Andika Razannur H 1218011013
Andika Mahatidanar 1218011014
Andika Yusuf R 1218011015
Andini Winda Yati 1218011016
Andrian Reza Saputra 1218011018
Putri Giani Purnamasari 1218011117
Sartika Safitri 1218011136
Seffia Riandini 1218011137
Sheba Denisica Nasution 1218011142
Silvi Qiroatul Aini 1218011143
Siti Aminah Hasibuan 1218011147
Yesti Mulia Eryani 1218011160
Skenario 5Seorang pasien, Tn. A, umur 40 tahun, datang ke klinik perusahaan tempat anda
bekerja dengan keluhan baru dapat mendengar pembicaraan orang dengan
suara keras sejak 1 bulan yang lalu. Pasien mengeluh sejak 1 tahun terakhir,
telinga sering berdengung terutama telinga kanan, kesukaran mendengar
percakapan dengan suara biasa. Pasien bekerja di perusahaan peleburan
baja, sejak 15 tahun yang lalu, sebelumnya pasien bekerja sebagai tukang
las, selama 5 tahun. Pasien bekerja jarang menggunakan alat pelindung
telinga dengan alasan kurang nyaman karena suhu yang panas di tempatnya
bekerja, getaran dari mesin yang harus dioperasikannnya. Pasien bekerja
selama 8 jam sehari, dengan 1 jam istirahat selama 5 hari kerja. Selama 14
tahun, pasien bekerja shift (gilir).Pasien tinggal di lingkungan padat penduduk
dengan jarak 3 km dari tempatnya bekerja. Pasien menggunakan motor untuk
bekerja.
Dari hasil catatan perusahaan, kebisingan di bagian processing tempat pasien
bekerja, tingkat kebisingannya 88 dB. Data hasil audiometrik tidak didapatkan.
Riwayat kesehatan, pasien berobat dengan common cold atau myalgia.
Sebagiai seorang dokter perusahaan apa yang harus anda lakukan ?
Ruang Lingkup
Ilmu Kedokteran Okupasi
Kesehatan kerja
Higiene Perusahaan
Keselamatan kerja
Ilmu Kedokteran Okupasi:
Disiplin ilmu kedokteran yang bertujuan agar
pekerja/komunitas pekerja memperoleh derajat
kesehatan setinggi-tingginya, baik fisik, mental maupun
sosial dengan usaha-usaha promotif, preventif,kuratif dan
rehabilitatif terhadap penyakit/gangguan kesehatan yang
diakibatkan faktor pekerjaan dan lingkungan kerja.
Kedokteran Okupasi :
upaya kesehatan kerja yang harus dilakukan oleh yang
ahli dan kompeten melalui pendidikan dan pelatihan
kedokteran kerja berkelanjutan, sertifikasi, dll
Kesehatan Kerja menurut komisi gabungan ILO/WHO tahun 1995 :
Suatu upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan derajat
kesejahtaraan fisik, mental dan sosial yang setinggi-tingginya bagi
pekerja di semua jabatan, pencegahan penyimpangan kesehatan
diantara pekerja yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan, perlindungan
pekerja dalam pekerjaannya dari risiko akibat faktor yang merugikan
kesehatan, penempatan dan pemeliharaan pekerja dalam suatu
lingkungan kerja yang diadaptasikan dengan kapabilitas fisiologi dan
psikologi; dan diringkaskan sebagai adaptasi pekerjaan kepada manusia
dan setiap manusia kepada jabatannya.
Sasaran/Lingkup : Manusia pekerja
Sifat : Medis
Fokus utama dari definisi Kesehatan kerja
dalam sistemnya yang utuh tersusun atas 4
komponen:
1) Promosi Kesehatan Pekerja ,
2) Higiene Industri,
3) Ergonomi Industri ,
4 ) Pengembangan Organisasi Kerja
dan Budaya yang mendukung
kesehatan
Higene Perusahaan/Lingkungan Kerja
adalah spesialisasi dalam ilmu higene beserta prakteknya yang dengan
mengadakan penilaian kepada faktor-faktor penyebab penyakit
(potensi bahaya) kualitatif dan kuantitatif dalam lingkungan kerja dan
perusahaan melalui pengukuran yang hasinya dipergunakan untuk
dasar tindakan korektif kepada lingkungan tersebut serta bila perlu
pencegahan, agar pekerja dan masyarakat sekitar suatu perusahaan
terhindar dari bahaya akibat kerja serta dimungkinkan mencapai
derajat kesehatan setinggi-tingginya.
Sasaran/Lingkup : Lingkungan Kerja
Sifat : Teknik
Keselamatan kerja
meningkatkan keselamatan yang berkaitan
dengan alat kerja, bahan kerja, proses kerja,
tempat kerja dan lingkungannya
Gangguan Kesehatan dan Daya Kerja
Bebab Kerja :
Fisik, Mental, Sosial
Beban Tambahan Akibat Kerja:
Faktor fisik, kimia, biologi, ergonomi, psikososial
Kapasitas Kerja :
Keterampilan, keserasian/fitness, gizi,jenis kelamin, UsiaDll
Serasikan
Tenaga Kerja Sehat
Dan Produktif
Potensi Bahaya Dan Risiko Terhadap Kesehatan
Dan Keselamatan Kerja
Suatu bahaya kesehatan akan muncul bila
seseorang kontak dengan sesuatu yang dapat
menyebabkan gangguan/kerusakan bagi tubuh
ketika terjadi pajanan (exposure) yangberlebihan. Bahaya kesehatan dapat
menyebabkan penyakit yang disebabkan oleh
pajanan suatu sumber bahaya di tempat kerja.
Tabel Potensi Bahaya Keselamatan dan
Kesehatan Kerja berdasarkan dampak korban
Faktor Fisikpotensi bahaya yang dapat menyebabkan gangguan-gangguan
kesehatan terhadap tenaga kerja yang terpapar, misalnya: terpapar
kebisingan intensitas tinggi, suhu ekstrim (panas & dingin),
intensitas penerangan kurang memadai, getaran, radiasi.
Batasan getaran alat kerja yang kontak langsung maupuntidak langsung pada lengan dan tangan tenaga kerja
ditetapkan sebesar 4 m/detik2
Batasan pajanan terhadap kebisingan ditetapkan nilai ambangbatas sebesar 85 dB selama 8 jam sehari.
Faktor Kimiayaitu potensi bahaya yang berasal dari bahan-bahan kimia yang
digunakan dalam proses produksi. Potensi bahaya ini dapat memasuki
atau mempengaruhi tubuh tenga kerja melalui : inhalation (melalui
pernafasan), ingestion (melalui mulut ke saluran pencernaan), skin
contact (melalui kulit).
Terjadinya pengaruh potensi kimia terhadap tubuh tenaga kerja sangat
tergantung dari jenis bahan kimia atau kontaminan, bentuk potensi
bahaya debu, gas, uap. asap; daya acun bahan (toksisitas); cara masuk
ke dalam tubuh.
Adapun potensi bahaya yang bisa ditimbulkan oleh bahan kimia
adalah
a) Korosi
b) Iritasi
c) Reaksi Alergi
d) Asfiksiasi
e) Kanker
f) Efek Reproduksi
g) Racun Sistemik
4. Pencegahan Faktor Lingkungan Kerja Kimia :
Ada beberapa cara pencegahan factor kimia lingkungan kerja antara lain:
1. Subtitusi
Yang dimaksud subtitusi adalah penggantian bahan-bahan
berbahaya/beracun dengan bahan yang tidak beracun, hal ini agak sukar
dilaksanakan.
2. Isolasi
Isolasi yang dimaksud disini adalah mengisolir tempat atau ruangan-ruangan
yang mengandung aspek bahan kimia yang berbahaya dari para pekerja
atau tidak kontak langsung bahan-bahan berbahaya tersebut, cukup
dilakukan dengan mengontrol dari luar atau tempat lain.
3. Ventilasi
Ventilasi yang dimaksudkan disini adalah mengatur sirkulasi udara yang baik
masuk kedalam ruang kerja. Ada berapa macam ventilasi, tetapi disini yang
dibicarakan adalah ventilasi ekshauster. Ada dua macam ekshauster sebagai
berikut:
a. Lokal Ekshauster
Yaitu ekshauster yang dipakai hanya pada tempat dimana orang bekerja.
b. General ekshauster.
Yaitu ventilasi untuk seluruh ruangan
4. Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD)
Pemakaian alat pelindung diri hanya dilakukan apabila ketiga sistem
tersebut diatas tidak dapat mengurangi atau menghilangkan bahaya bahan
kimia yang ada pada suatu lingkungan kerja ataupun kurang efisien
penggunaannya.
Ada berapa macam alat pelindung diri antara lain:
a. Masker
Alat ini dipakai untuk melidungi tenaga kerja dari debu ataupun uap, gas
yang dapat masuk kedalam tubuh melalui pernapasan.
b. Sarung tangan
Alat ini dipakai melindungi tenaga kerja dari kontak dengan bahan kimia
berbahaya
c. Pakaian kerja
Alat ini dipakai untuk melindungi tenaga kerja dari kontak bahan kimia yang
berbahaya.
d. Respirator
Alat ini dipakai untuk melindungi pernapasan tenaga kerja dimana
konsentrasi bahan kimia dalam ruangan kerja dimungkinkan dengan hanya
mermakai masker.
Faktor Biologiyaitu potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kuman-kuman
penyakit yang terdapat di udara yang berasal dari atau bersumber pada
tenaga kerja yang menderita penyakit-penyakit tertentu, misalnya : TBC,
Hepatitis A/B, AIDS dll
Agen biologi : bakteri, virus, jamur, dll
Mengontrol bahaya dari faktor biologi
Faktor biologi dan juga bahaya-bahaya lainnya di tempat kerja dapat
dihindari dengan pencegahan antara lain dengan :
1. Penggunaan masker yang baik untuk pekerja yang berisiko tertular
lewat debu yang mengandung organism patogen
2. Mengkarantina hewan yang terinfeksi dan vaksinasi
3. Imunisasi bagi pekerja yang berisiko tertular penyakit di tempat
kerja
4. Membersihkan semua debu yang ada di sistem pendingin paling
tidak datu kali setiap bulan
5. Membuat sistem pembersihan yang memungkinkan terbunuhnya
mikroorganisme yang patogen pada system pendingin.
Dengan mengenal bahaya dari faktor biologi dan bagaimana mengotrol
dan mencegah penularannya diharapkan efek yang merugikan dapat
dihindari
Faktor ErgonomisPotensi bahaya yang berasal atau yang disebabkan oleh penerapan