perpustakaan - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1447/2/ninik isni... · tingkat...

35
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA PERPUSTAKAAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TM III TENTANG PENTINGNYA INISIASI MENYUSUI DINI DI RB BINA SEHAT BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2011 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan Stikes Achmad Yani Yogyakarta Disusun Oleh : Ninik Isni Muktamiroh 1308256 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN YOGYAKARTA 2011

Upload: others

Post on 04-Dec-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1447/2/Ninik Isni... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TM III TENTANG PENTINGNYA INISIASI MENYUSUI DINI DI RB BINA SEHAT

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TM III TENTANG PENTINGNYA INISIASI MENYUSUI DINI DI RB BINA SEHAT

BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2011

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan sebagai salah satu syarat mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan Stikes Achmad Yani Yogyakarta

Disusun Oleh :

Ninik Isni Muktamiroh

1308256

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

YOGYAKARTA

2011

Page 2: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1447/2/Ninik Isni... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TM III TENTANG PENTINGNYA INISIASI MENYUSUI DINI DI RB BINA SEHAT

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Page 3: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1447/2/Ninik Isni... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TM III TENTANG PENTINGNYA INISIASI MENYUSUI DINI DI RB BINA SEHAT

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

iv

HALAMAN PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Ninik Isni Muktamiroh

NPM : 1308256

Program Studi: D III Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani

Yogyakarta

Menyatakan bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini, tidak terdapat

karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar akademik di

suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan penulis, juga tidak

terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh

orang lain kecuali yang secara tertulis disusun dalam naskah ini dan

disebutkan dalam daftar pustaka.

Yogyakarta,Agustus2011

Yang Membuat Pernyataan

Ninik Isni Muktamiroh

NPM. 1308256

Page 4: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1447/2/Ninik Isni... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TM III TENTANG PENTINGNYA INISIASI MENYUSUI DINI DI RB BINA SEHAT

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan KaryaTulis Ilmiah ini yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya Inisiasi Menyusui Dini di RB Bina Sehat Bantul Yogyakarta Tahun 2011”.

Karya Tulis Ilmiah ini dalam rangka melengkapi sebagai syarat dalam mendapat gelar Ahli Madya Kebidanan pada Program Studi Diploma D III Kebidanan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Dr. I Edy Purwoko., selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal

Achmad Yani Yogyakarta. 2. Tri Sunarsih, S.SiT,.M.Kes., selaku Ketua Prodi Kebidanan Sekolah Tinggi

Ilmu Kesehatan Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta. 3. Asri Hidayah, S.ST,M.Keb., selaku Penguji Karya Tulis Ilmiah yang telah

memberi saran dan bimbingan, motivasi, dukungan dan pengarahan kepada penulis.

4. Jumiyati, S.SiT., M.M., selaku Pembimbing I Karya Tulis Ilmiah yang telah memberi saran dan bimbingan, motivasi, dukungan dan pengarahan kepada penulis.

5. Eva Putriningrum, SST., selaku Pembimbing II Karya Tulis Ilmiah yang telah memberikan saran dan bimbingan dalam penyelesaian Tulis Ilmiah ini.

6. Wiwik Dwi Prapti, S.SiT., Spd., selaku pemilik RB Bina Sehat Bantul Yogyakarta.

7. Keluarga di rumah yang senantiasa memberi dukungan moril, spiritual, serta materil sehingga mempelancar tersusunya Karya Tulis Ilmiah ini.

8. Teman-teman seperjuangan angkatan 2008/2009 yang telah memberi dukungan dan semangat.

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang selama ini telah memberi bantuan selama proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini berlangsung.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan, sehingga saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan demi perbaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Yogyakarta,……………. 2011

Penulis

Page 5: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1447/2/Ninik Isni... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TM III TENTANG PENTINGNYA INISIASI MENYUSUI DINI DI RB BINA SEHAT

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv KATA PENGANTAR ........................................................................................ v DAFTAR ISI ....................................................................................................... vi DAFTAR TABEL ............................................................................................ vii DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... viii DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... ix BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................... 1 B. Perumusan Masalah .................................................................... 6 C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6 D. Manfaat Penelitian....................................................................... 6 E. Keaslian Penelitian ..................................................................... 7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 11

A. Landasan Teori ............................................................................ 11 1. Inisiasi Menyusui Dini .......................................................... 11 2. Persalinan .............................................................................. 22 3. Pengetahuan .......................................................................... 25

B. Kerangka Teori ......................................................................... 30 C. Kerangka Konsep ........................................................................ 32

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 33

A. Jenis Penelitian ............................................................................ 33 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................... 33 C. Variabel ....................................................................................... 34 D. Definisi Operasional .................................................................... 34 E. Populasi dan Sampel .................................................................... 34 F. Alat dan Pengumpulan Data ....................................................... 36 G. Metode Pengolahan dan Analisis Data........................................ 41 H. Jalannya Penelitian ...................................................................... 43 J. Etika Penelitian ............................................................................ 44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………………….. .. 48

A. Hasil………………………………………………………......... 48 B. Pembahasan……………………………………………………. 57

BAB V PENUTUP……………………………………………………………. . 61

A. Kesimpulan……………………………………………………… 61 B. Saran……………………………………………………………… 6

Page 6: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1447/2/Ninik Isni... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TM III TENTANG PENTINGNYA INISIASI MENYUSUI DINI DI RB BINA SEHAT

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

viii

DAFTAR TABEL

Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel

1.1 Tabel Keaslian Penelitian …………………………………………...……. 3.1 Tabel Definisi Operasional ……………………………...…...…………… 3.2 Tabel kisi-kisi kuesioner …………………………..………………. 4.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ............. 4.2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Pendidikan.................................................................................................... 4.3. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Pekerjaan...................................................................................................... 4.4. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Kehamilan

Ke................................................................................................................. 4.5. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Informasi IMD……………………….. 4.6. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sumber Informasi IMD…….…...……. 4.7. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang

Pentingnya IMD…………………….…………………………………….. 4.8. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengertian IMD………………………. 4.9. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pelaksanaan IMD…………………….. 4.10. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Manfaat IMD………………………… 4.11. Distribusi Karakteristik Frekuensi Berdasarkan Umur Dengan

Pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya IMD………..………………. 4.12. Distribusi Karakteristik Frekuensi Berdasarkan Pendidikan Dengan

Pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya IMD…………........................ 4.13. Distribusi Karakteristik Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan Dengan

Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya IMD……………………… 4.14. Distribusi Karakteristik Frekuensi Berdasarkan Informasi IMD Dengan

Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya IMD………………………

9 30 32 47 47 48 48 49 49 50 50 51 51 52 53 54 55

Page 7: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1447/2/Ninik Isni... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TM III TENTANG PENTINGNYA INISIASI MENYUSUI DINI DI RB BINA SEHAT

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerangka Teori Penelitian .............................................................. 26 Gambar 2.2. Kerangka Konsep Penelitian ........................................................... 27

Page 8: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1447/2/Ninik Isni... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TM III TENTANG PENTINGNYA INISIASI MENYUSUI DINI DI RB BINA SEHAT

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat persetujuan menjadi responden Lampiran 2. Quesioner Lampiran 3. Kunci jawaban Lampiran 4. Jadwal Penelitian Lampiran 5. Lembar konsultasi Lampiran 6. Surat studi pendahuluan RB Bina Sehat Bantul Yogyakarta

Page 9: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1447/2/Ninik Isni... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TM III TENTANG PENTINGNYA INISIASI MENYUSUI DINI DI RB BINA SEHAT

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xi

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TM III TENTANG PENTINGNYA INISIASI MENYUSUI DINI DI RB BINA SEHAT

BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2011

Ninik Isni Muktamiroh1, Jumiyati2, Eva Putriningrum 3

INTISARI

Latar Belakang : Inisiasi Menyusu Dini (early initiation) atau permulaan menyusu dini adalah bayi mulai menyusu sendiri setelah lahir. Cara bayi melakukan inisiasi menyusu dini dinamakan the breast crawl atau merangkak mencari payudara. Sebanyak 3,7% bayi di Indonesia disusui dalam 1 jam pertama setelah kelahiran, dan angka kematian bayi masih relatif tinggi yaitu 35 per 100 kelahiran hidup yang diantaranya disebabkan oleh hipotermi, kurang gizi dan infeksi. Angka pemberian ASI Eksklusif di Indonesia masih rendah yaitu hanya 7,8%. Dari hasil studi pendahuluan terhadap 10 ibu hamil TM III yang berkunjung di RB Bina Sehat pada bulan Februari 2011 dengan cara memberikan 3 pertanyaan tentang pengertian Inisiasi Menyusui Dini, manfaat Inisiasi Menyusui Dini, dan tatalaksana Inisiasi Menyusui Dini menunjukan sebagian besar ibu tidak dapat menjawab dengan benar dan tepat. Tujuan : Mendiskripsikan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil TM III Tentang Pentingnya Inisiasi Menyusu Dini di RB Bina Sehat kabupaten Bantul Yogyakarta. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi penelitian ini adalah keseluruhan semua ibu hamil TM III di RB Bina Sehat, Bantul. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan accidental sampling.Anlisis ini digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif prosentase. Hasil : Dalam penelitian ini diperoleh hasil, sebagian besar responden dalam penelitian ini merupakan ibu hamil dengan pengetahuan tentang pengertian IMD kurang yaitu 96,6%, dengan pengetahuan tentang pentingnya IMD baik yaitu 62,1%, dengan pengetahuan pelaksanaan IMD cukup yaitu 51,7% dan dengan pengetahuan tentang manfaat IMD baik yaitu 86,2% Kesimpulan: Sebagian besar responden dalam penelitian ini merupakan ibu hamil dengan pengetahuan tentang pengertian IMD kurang, pengetahuan tentang pentingnya IMD baik, pengetahuan tentang pelaksanaan IMD cukup dan tingkat pengetahuan tentang manfaat IMD Baik

Kata kunci : Pengetahuan, Inisiasi Menyusui Dini

1 Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Achmad Yani Yogyakarta 2 Bidan Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta 3 Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Achmad Yani Yogyakarta

Page 10: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1447/2/Ninik Isni... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TM III TENTANG PENTINGNYA INISIASI MENYUSUI DINI DI RB BINA SEHAT

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Inisiasi Menyusu Dini (early initiation) atau permulaan menyusu dini

adalah bayi mulai menyusu sendiri setelah lahir. Cara bayi melakukan inisiasi

menyusu dini dinamakan the breast crawl atau merangkak mencari payudara

(Saleha, 2009).

Pemerintah Indonesia mendukung kebijakan WHO dan Unicef yang

merekomendasikan inisiasi menyusu dini sebagai tindakan ‘penyelamatan

kehidupan’, karena inisiasi menyusu dini dapat menyelamatkan 22% dari bayi

yang meninggal sebelum usia satu bulan. “Menyusui satu jam pertama

kehidupan yang diawali dengan kontak kulit antara ibu dan bayi dinyatakan

sebagai indikator global. Ini merupakan hal baru bagi Indonesia, dan

merupakan program pemerintah, sehingga diharapkan semua tenaga kesehatan

di semua tingkatan pelayanan kesehatan baik swasta, maupun masyarakat

dapat mensosialisasikan dan melaksanakan mendukung suksesnya program

tersebut, sehingga diharapkan akan tercapai sumber daya Indonesia yang

berkualitas,“ ujar Ibu Negara pada suatu kesempatan ( Dinkes kulonprogo,

2010 ).

Inisiasi menyusu dini (IMD) dalam istilah asing sering di sebut early

inisiation adalah memberi kesempatan pada bayi baru lahir untuk menyusu

sendiri pada ibu dalam satu jam pertama kelahirannya. Ketika bayi sehat di

Page 11: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1447/2/Ninik Isni... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TM III TENTANG PENTINGNYA INISIASI MENYUSUI DINI DI RB BINA SEHAT

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

2

letakkan di atas perut atau dada ibu segera setelah lahir dan terjadi kontak

kulit ( skin to skin contact ) merupakan pertunjukan yang menakjubkan, bayi

akan bereaksi oleh karena rangsangan sentuhan ibu, dia akan bergerak di atas

perut ibu dan menjangkau payudara (Roesli, 2008).

Inisiasi menyusu dini disebut sebagai tahap ke empat persalinan yaitu

tepat setelah persalinan sampai satu jam setelah persalinan, meletakkan bayi

baru lahir dengan posisi tengkurap setelah dikeringkan tubuhnya namun

belum dibersihkan, tidak dibungkus di dada ibunya segera setelah persalinan

dan memastikan bayi mendapat kontak kulit dengan ibunya, menemukan

puting susu dan mendapatkan kolostrom atau ASI yang pertama kali keluar

(Gupta, 2007 ).

Inisiasi menyusu dini adalah proses menyusu bukan menyusui yang

merupakan gambaran bahwa inisiasi menyusu dini bukan program ibu

menyusui bayi tetapi bayi yang harus aktif sendiri menemukan putting susu

ibu (Alfian, M, dkk, 2009). Setelah lahir bayi belum menujukkan kesiapannya

untuk menyusu (Gupta, 2007). Reflek menghisap bayi timbul setelah 20-30

menit setelah lahir. Bayi menunjukan kesiapan untuk menyusu 30-40 menit

setelah lahir (Roesli, 2008).

Agar bayi baru lahir mendapatkan gizi yang baik maka ibu harus

sesegera mungkin menyusui bayinya, karena ASI mempunyai peranan penting

dalam menjaga kesehatan dan mempertahankan kelangsungan hidup bayi.

Bayi berumur di bawah enam bulan dianjurkan hanya diberi ASI tanpa

makanan pendamping, karena ASI adalah makanan utama bayi (Suradi, 2003)

Page 12: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1447/2/Ninik Isni... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TM III TENTANG PENTINGNYA INISIASI MENYUSUI DINI DI RB BINA SEHAT

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

3

Prinsip dasar IMD adalah tanpa harus dibersihkan terlebih dahulu, bayi

diletakkan di dada ibunya dan secara naluriah bayi akan mencari payudara ibu,

kemudian mulai menyusu (Rosita, 2008).

Inisiasi Menyusui Dini sangat bermanfaat secara fisiologis maupun

psikologis bagi ibu dapat mendorong keluarnya oksitoksin. Oksitoksin

menyebabkan kontraksi pada uterus sehingga membantu keluarnya plasenta

dan mencegah perdarahan. Oksitoksin juga menstimulasi hormon-hormon lain

yang menyebabkan ibu merasa aman dan nyaman, sehingga ASI keluar

dengan encer. Bagi bayi dapat memberikan kehangatan, ketenangan sehingga

napas dan denyut jantung bayi menjadi teratur. Bayi memperoleh kolostrom

yang mengandung antibodi dan merupakan imunisasi pertama. Di samping itu,

kolostrom juga mengandung faktor pertumbuhan yang membantu usus bayi

berfungsi secara efektif, sehingga mikroorganisme dan penyebab alergi lain

lebih sulit masuk ke dalam tubuh bayi ( Rosita, 2008 ).

Penelitian menyatakan bahwa inisiasi menyusu dini dalam 1 jam

pertama dapat mencegah 22% kematian bayi di bawah umur 1 bulan di negara

berkembang (APN, 2007). Pencapaian 6 bulan ASI Eksklusif bergantung pada

keberhasilan inisiasi dalam satu jam pertama. ASI Eksklusif selama 6 bulan

pertama kehidupan, bersamaan dengan pemberian makanan pendamping ASI

dan meneruskan ASI dari 6 bulan sampai 2 tahun, dapat mengurangi

sedikitnya 20% kematian anak balita (Roesli, 2008).

Pemberian ASI secara dini tidak terlepas dari peran tenaga kesehatan

khususnya dokter dan bidan. Namun, di Indonesia masih banyak tenaga

Page 13: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1447/2/Ninik Isni... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TM III TENTANG PENTINGNYA INISIASI MENYUSUI DINI DI RB BINA SEHAT

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

4

kesehatan maupun pelayanan kesehatan (termasuk Rumah Sakit) yang belum

mendukung pemberian ASI secara dini dengan alasan keadaan ibu masih

lemah, masih banyak darah dan lendir yang harus dibersihkan, takut bayi

terkena hipotermi, bahkan ada yang mengatakan Inisiasi Menyusu Dini,

dengan membiarkan bayi merangkak sendiri mencari puting susu ibu adalah

hal primitif yang melecehkan bangsa Indonesia (padahal IMD juga dilakukan

di negara maju). Banyak rumah sakit dan bidan yang langsung memberikan

susu formula begitu bayi lahir jika ASI belum keluar (Soegiarto, 2008).

Sebanyak 3,7% bayi di Indonesia disusui dalam 1 jam pertama setelah

kelahiran, dan angka kematian bayi masih relatif tinggi yaitu 35 per 100

kelahiran hidup yang diantaranya disebabkan oleh hipotermi, kurang gizi dan

infeksi. Angka pemberian ASI Eksklusif di Indonesia masih rendah yaitu

hanya 7,8%. (SDKI, 2007).

Angka kematian bayi baru lahir sebanyak 22% dalam satu bulan

pertama dapat dicegah apabila bayi menyusu pada ibu satu jam pertama,

sedangkan menyusu pada hari pertama lahir dapat menekan angka kematian

bayi hingga 16% (Roesli, 2008). Proses inisiasi menyusu dini menyebabkan

bayi tidak mengalami hipotermi atau kedinginan karena dekapan ibu terhadap

bayi dan suhu di dada ibu akan naik 2C (Roesli, 2008).

Suatu hasil penelitian di Ghana yang diterbitkan oleh jurnal pediatriks

menunjukkan bahwa 16% kematian bayi dapat dicegah melalui pemberian

ASI pada bayi sejak hari pertama kelahirannya. Angka ini naik menjadi 22%

jika pemberian ASI dimulai dalam 1 jam pertama setelah kelahirannya. ASI

Page 14: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1447/2/Ninik Isni... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TM III TENTANG PENTINGNYA INISIASI MENYUSUI DINI DI RB BINA SEHAT

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

5

adalah asupan gizi yang terbaik untuk melindungi dari infeksi pernafasan,

diare, alergi, sakit kulit, asma, obesitas juga membentuk perkembangan

intelegensia, rohani dan perkembangan emosional. Hasil telaah dari 42 negara

menunjukkan bahwa ASI eksklusif memiliki dampak terbesar terhadap

penurunan angka kematian balita, yaitu 13% dibanding intervensi kesehatan

masyarakat lainnya (Roesli, 2008).

Menyusui bayi di Indonesia sudah menjadi budaya namun praktik

pemberian ASI masih jauh dari yang diharapkan. Menurut Survei Demografi

Kesehatan Indonesia 2007 hanya 10% bayi yang memperoleh ASI pada hari

pertama, yang diberikan ASI kurang dari 2 bulan sebanyak 73%, yang

diberikan ASI 2 sampai 3 bulan sebanyak 53% yang diberikan ASI 4 sampai 5

bulan sebanyak 20% dan menyusui eksklusif sampai usia 6 bulan sebanyak

49%.

Dari hasil penelitian disarankan bahwa penyediaan informasi

mengenai Inisiasi Menyusui Dini penting untuk meningkatkan pengetahuan

ibu. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pengetahuan menurut soekanto (2002):

umur, informasi, sosial budaya, ekonomi. Selain itu juga didukung oleh

adanya tenaga kerja penolong persalinan yang terlatih untuk melakukan

Inisiasi Menyusui Dini yang mudah dijangkau oleh ibu hamil yang akan

melahirkan (WHO, 2007).

Studi pendahuluan yang dilakukan penulis terhadap 10 ibu hamil TM

III yang berkunjung di RB Bina Sehat pada bulan Februari 2011 dengan cara

memberikan 3 pertanyaan tentang pengertian Inisiasi Menyusui Dini, manfaat

Page 15: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1447/2/Ninik Isni... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TM III TENTANG PENTINGNYA INISIASI MENYUSUI DINI DI RB BINA SEHAT

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

6

Inisiasi Menyusui Dini, dan tatalaksana Inisiasi Menyusui Dini menunjukan

bahwa 3 orang ibu dapat menjawab pertanyaan tentang pengertian dan

manfaat Inisiasi Menyusui Dini dengan benar, 3 orang ibu hanya bisa

menjawab tentang pengertian Inisiasi Menyusui Dini dan 4 ibu lainnya tidak

dapat menjawab seluruh pertayaan.

Di RB Bina Sehat Bantul itu sendiri ada 29 pasien ibu hamil yang

memeriksakan kandungannya pada bulan juni 2010, peneliti tertarik untuk

mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang inisiasi menyusu dini di

RB Bina Sehat, kabupaten Bantul Yogyakarta.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka perumusan masalahnya adalah

“Bagaimana Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil TM III Tentang Pentingnya

Inisiasi Menyusu Dini di RB Bina Sehat, kabupaten Bantul Yogyakarta tahun

2011?”.

C. Tujuan Penelitian

a. Tujuan Umum

Mendiskripsikan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil TM III Tentang

Pentingnya Inisiasi Menyusu Dini di RB Bina Sehat kabupaten Bantul

Yogyakarta

Page 16: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1447/2/Ninik Isni... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TM III TENTANG PENTINGNYA INISIASI MENYUSUI DINI DI RB BINA SEHAT

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

7

b. Tujuan Khusus

1. Mendiskripsikan tingkat pengetahuan ibu hamil TM III tentang

pengertian Inisiasi Menyusui Dini.

2. Mendiskripsikan tingkat pengetahuan ibu hamil TM III tentang

pentingnya Inisiasi Menyusui Dini.

3. Mendiskripsikan tingkat pengetahuan ibu hamil TM III tentang

pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini.

4. Mendeskripsikan tingkat pengetahuan ibu hamil TM III tentang

manfaat Inisiasi Menyusui Dini.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Diharapkan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan

teknologi, pengetahuan ibu hamil TM III tentang inisiasi menyusu dini

bertambah terutama diwilayah kerja RB Bina Sehat, kabupaten Bantul.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan

guna peningkatan pengetahuan tentang Inisiasi Menyusui Dini demi

terlaksananya Inisiasi Menyusui Dini .

b. Bagi petugas kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan tenaga kesehatan terutama

bidan dapat lebih baik lagi dalam memberikan informasi tentang

Page 17: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1447/2/Ninik Isni... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TM III TENTANG PENTINGNYA INISIASI MENYUSUI DINI DI RB BINA SEHAT

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

8

Inisiasi Menyusui Dini agar program Inisiasi Menyusui Dini dapat

berhasil.

c. Bagi institusi

Hasil penelitian diharapkan dapat menambah informasi dan

referensi penelitian selanjutnya didalam meningkatkan pengetahuan

tentang inisiasi menyusu dini.

d. Bagi masyarakat.

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi

secara umum pada masyarakat terutama pada ibu hamil TM III agar

dapat menerapkan inisiasi menyusu dini dan memberikan ASI

eksklusif pada bayinya.

Page 18: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1447/2/Ninik Isni... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TM III TENTANG PENTINGNYA INISIASI MENYUSUI DINI DI RB BINA SEHAT

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

9

E. Keaslian Penelitian

Tabel 1.1 Tabel Keaslian Penelitian

No Peneliti Tahun Judul Sumber data,

Pendekatan dan metode penelitian

Hasil penelitian Perbedaan

1. Maryati 2005 Hubungan Tingkat Pengetahuan, pekerjaan, dan paritas ibu bersalin terhadap pemberian Inisiasi Menyusui Dini di RB Amanah sukoharjo.

Sumber data primerdan pendekatan cross sectional, metode kuantitatif

terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan, pekerjaan, dan paritas ibu bersalin terhadap pemberian Inisiasi Menyusui Dini.

Tempat penelitian tahun penelitian metode penelitian

2. Putri 2009 Pengetahuan, Sikap dan Niat Ibu Hamil untuk Melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) di Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Garut Propinsi Jawa Barat.

Sumber data primer dan pendekatan cross sectional. Metode kuantitatif

Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang imd, sebagian besar yaitu sebanyak 30 responden (85,5%)

Tempat penelitian, metode penelitian, subyek penelitian

Page 19: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1447/2/Ninik Isni... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TM III TENTANG PENTINGNYA INISIASI MENYUSUI DINI DI RB BINA SEHAT

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

10

3 Daryati 2008 tingkat pengetahuan bidan tentang imd(imd)di wilayah kerja puskesmas sentolo 1 dan sentolo 2 kulon progo yogyakarta

Sumber data primer dan pendekatan crossectional.metode deskriptif

Menunjukkan bahwa karateristik bidandi wilayah kerja puskesmas sentolo 1 dan sentolo 2 kulon progo yogyakarta, berdasarkan umur maka sebagian besar berumur 20-30 tahun, yaitu sebanyak (52,5%). Berdasarkan pendidikan, maka sebagian besar responden berpendidikan D3 kebidanan, yaitu sebanyak 26 responden (65,5%). Tingkat pengetahuan bidan tentang imd, sebagian besar kategori tinggi, yaitu sebanyak 35 responden (87,5%)

Tempat penelitian, metode penelitian

Page 20: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1447/2/Ninik Isni... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TM III TENTANG PENTINGNYA INISIASI MENYUSUI DINI DI RB BINA SEHAT

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

48

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum

RB Bina Sehat terletak di Desa Bangunjiwo, Kecematan Kasihan,

Kabupaten Bantul, Kota Yogyakarta. Pelayanan Kebidanan yang

dilakukan di RB Bina Sehat meliputi pelayanan rawat jalan KIA dan

pelayanan rawat inap yaitu pelayanan ibu bersalin 24 jam. Pelayanan rawat

jalan dilaksanan setiap hari, RB Bina Sehat ada 1 ruang periksa, 1 ruang

persalinan dan ada 4 bidan yang jaga.

Di RB Bina Sehat pemberian informasi mengenai Inisiasi Menyusui

Dini (IMD) belum rutin dilakukan. Selain itu, media untuk

mensosialisasikan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) juga belum ada seperti

leaflet ataupun poster di ruang KIA. Sedangkan dibuku KIA yang dimiliki

ibu hamil hanya ada sedikit informasi tentang Inisiasi Menyusui Dini

(IMD).

2. Karakteristik Responden

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

No Umur n % 1. < 20 tahun 2 6.9 2. 20 - 35 tahun 24 82.8 3. > 35 tahun 3 10.3

Total 29 100.0 Sumber : Data Primer diolah (2011)

Page 21: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1447/2/Ninik Isni... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TM III TENTANG PENTINGNYA INISIASI MENYUSUI DINI DI RB BINA SEHAT

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

49

Berdasarkan tabel 4.1 diatas, dapat diketahui bahwa sebagian

besar responden dalam penelitian ini berumur antara 20-35 tahun yaitu

sebanyak 24 responden dengan persentase 82,8 %.

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan No Pendidikan n % 1. SLTP 10 34.5 2. SLTA 16 55.2 3. PT 3 10.3

Total 29 100.0 Sumber : Data Primer diolah (2011)

Berdasarkan tabel 4.2 diatas, dapat diketahui bahwa sebagian

besar responden dalam penelitian ini mempunyai jenjang pendidikan

SLTA yaitu ada 16 responden dengan persentase 55,2 %.

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan No Pekerjaan n % 1. IRT 19 65.5 2. Swasta 7 24.1 3. Wiraswasta 1 3.4 4. Buruh 2 6.9

Total 29 100.0 Sumber : Data Primer diolah (2011)

Berdasarkan tabel 4.3 diatas, dapat diketahui bahwa sebagian

besar responden mempunyai pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga

(IRT) yaitu ada 19 responden dengan persentase 65,5%.

Page 22: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1447/2/Ninik Isni... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TM III TENTANG PENTINGNYA INISIASI MENYUSUI DINI DI RB BINA SEHAT

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

50

d. Karakteristik Responden Berdasarkan Kehamilan Ke

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Kehamilan Ke

No Kehamilan n % 1. 1 14 48.3 2. 2 8 27.6 3. 3 6 20.7 4. 4 1 3.4

Total 29 100.0 Sumber : Data Primer diolah (2011)

Berdasarkan tabel 4.4 diatas, dapat diketahui bahwa sebagian

besar responden merupakan ibu dengan kehamilan yang ke-1 yaitu ada

14 responden dengan persentase 48,3%.

e. Frekuensi Responden Berdasarkan Informasi IMD

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Informasi IMD

No Informasi IMD n % 1. Belum 7 24.1 2. Sudah 22 75.9

Total 29 100.0 Sumber : Data Primer diolah (2011)

Berdasarkan tabel 4.5 diatas, dapat diketahui bahwa sebagian

besar responden dalam penelitian ini berdasarkan informasi IMD adalah

sudah mendapatkan informasi IMD yaitu sebesar 22 responden dengan

persentase 75,9%.

f. Frekuensi Responden Berdasarkan Sumber Informasi IMD

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sumber Informasi IMD

No Sumber Informasi IMD n % 1. Televisi 5 22.7 2. Tenaga kesehatan 13 59.1 3. Teman/keluarga 4 18.2

Total 29 100.0 Sumber : Data Primer diolah (2011)

Page 23: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1447/2/Ninik Isni... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TM III TENTANG PENTINGNYA INISIASI MENYUSUI DINI DI RB BINA SEHAT

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

51

Berdasarkan tabel 4.6 diatas, dapat diketahui bahwa sebagian

besar responden dalam penelitian ini berdasarkan sumber informasi

IMD adalah memperoleh informasi IMD dari petugas kesehatan yaitu

sebesar 13 responden dengan persentase 59,1%.

3. Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang IMD

a. Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang

Pentingnya IMD

Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang

Pentingnya IMD No Tingkat Pengetahuan Pentingnya IMD n % 1. Cukup 11 37.9 2. 3.

Baik kurang

18 0

62.1 0.0

Total 29 100.0 Sumber : Data Primer diolah (2011)

Berdasarkan tabel 4.7 diatas, dapat diketahui bahwa sebagian

besar responden dalam penelitian ini merupakan ibu dengan

pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya IMD yang baik, yaitu

sebesar 18 responden dengan persentase 61,1%.

b. Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya Inisiasi

Menyusui Dini Berdasarkan Pengertian IMD

Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengertian IMD

No Tingkat Pengetahuan Pengertian IMD n % 1. 2.

Kurang cukup

28 0

96.6 0,0

3. Baik 1 3.4 Total 29 100.0

Sumber : Data Primer diolah (2011)

Page 24: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1447/2/Ninik Isni... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TM III TENTANG PENTINGNYA INISIASI MENYUSUI DINI DI RB BINA SEHAT

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

52

Berdasarkan tabel 4.8 diatas, dapat diketahui bahwa sebagian

besar responden dalam penelitian ini merupakan ibu hamil dengan

pengetahuan tentang pengertian IMD yang kurang, yaitu sebesar 28

responden dengan persentase 96,6%.

c. Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya Inisiasi

Menyusui Dini Berdasarkan Pelaksanaan IMD

Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pelaksanaan IMD

No Tingkat Pengetahuan Pelaksanaan IMD n % 1. Cukup 15 51.7 2. 3.

Baik kurang

14 0

48.3 0.0

Total 29 100.0 Sumber : Data Primer diolah (2011)

Berdasarkan tabel 4.9 diatas, dapat diketahui bahwa sebagian

besar responden dalam penelitian ini merupakan ibu hamil dengan

pengetahuan tentang pelaksanaan IMD yang cukup, yaitu sebesar 15

responden dengan persentase 51,7%.

d. Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya Inisiasi

Menyusui Dini Berdasarkan Manfaat IMD

Tabel 4.10. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Manfaat IMD

No Tingkat Pengetahuan Manfaat IMD n % 1. Cukup 4 13.8 2. 3.

Baik kurang

25 0

86.2 0.0

Total 29 100.0 Sumber : Data Primer diolah (2011)

Berdasarkan tabel 4.10 diatas, dapat diketahui bahwa sebagian

besar responden dalam penelitian ini merupakan ibu hamil dengan

Page 25: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1447/2/Ninik Isni... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TM III TENTANG PENTINGNYA INISIASI MENYUSUI DINI DI RB BINA SEHAT

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

53

pengetahuan tentang manfaat IMD yang baik yaitu sebesar 25

responden dengan persentase 86,2%.

B. Pembahasan

1. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil TM III Tentang Pentingnya Inisiasi

Menyusui Dini Berdasarkan Pengertian IMD

Dari hasil penelitian diperoleh sebagian besar responden dalam

penelitian ini merupakan ibu hamil dengan pengetahuan tentang

pengertian IMD yang kurang, yaitu sebesar 96,6%.

Di RB Bina Sehat dalam memberikan penyuluhan tentang Inisiasi

Menyusui Dini pada saat seham hamil dan terkadang kunjungan ANC

sehingga pasien kurang memahami tentang pengetahuan Inisiasi

Menyusui Dini berdasarkan pengertian IMD yang mendalam.

IMD didefisikan sebagai proses membiarkan bayi menyusu sendiri

setelah kelahiran (Yuliarti, 2010). Bayi dilelakkan di dada ibunya dan

bayi itu sendiri dengan segala upayanya mencari puting untuk segera

menyusui. Jangka waktunya adalah sesegera mungkin setelah melahirkan.

IMD sangat penting tidak hanya untuk bayi, namun juga bagi si ibu.

Dengan demikian, sekitar 22% angka kematian bayi setelah lahir pada 1

bulan pertama dapat ditekan. Bayi disusui selama 1 jam atau lebih di dada

ibunya segera setelah lahir. Hal tersebut juga penting dalam menjaga

produktivitas ASI. Isapan bayi penting dalam meningkatan kadar hormon

prolaktin, yaitu hormon yang merangsang kelenjar susu untuk

Page 26: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1447/2/Ninik Isni... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TM III TENTANG PENTINGNYA INISIASI MENYUSUI DINI DI RB BINA SEHAT

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

54

memproduksi ASI. Isapan itu akan meningkatkan produksi susu 2 kali

lipat. Itulah bedanya isapan dengan perasaan. (Yuliarti, 2008).

2. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya Inisiasi Menyusui

Dini berdasarkan pentingnya IMD

Dari hasil penelitian diperoleh sebagian besar responden dalam

penelitian ini merupakan ibu dengan pengetahuan ibu hamil tentang

pentingnya IMD baik yaitu sebesar 62,1%.

Di RB Bina Sehat dalam memberikan penyuluhan tentang Inisiasi

Menyusui Dini pada saat seham hamil dan terkadang kunjungan ANC

sehingga pasien memahami tentang pentingnya pengetahuan Inisiasi

Menyusui Dini.

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang

melakukan pengindraan terhadap suatu objek, dimana indra ini meliputi

indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoadmodjo,

2003).

Di RB Bina Sehat Bantul, Yogyakarta, sumber pengetahuan ibu

hamil TM III tentang IMD diperoleh dari tenaga kesehatan yaitu bidan,

dokter dengan cara konsultasi dan penyuluhan. Selain itu setiap ada

kegiatan senam hamil pada ibu hamil TM III juga diberi penyuluhan

mengenai IMD.

Page 27: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1447/2/Ninik Isni... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TM III TENTANG PENTINGNYA INISIASI MENYUSUI DINI DI RB BINA SEHAT

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

55

3. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya Inisiasi Menyusui

Dini Berdasarkan Pelaksanaan IMD

Dari hasil penelitian diperoleh sebagian besar responden dalam

penelitian ini merupakan ibu hamil dengan pengetahuan tentang

pelaksanaan IMD yang cukup, yaitu sebesar 15 responden dengan

persentase 51,7%.

Di RB Bina Sehat dalam memberikan penyuluhan tentang Inisiasi

Menyusui Dini pada saat seham hamil dan terkadang kunjungan ANC

sehingga pasien memahami tentang pentingnya pengetahuan Inisiasi

Menyusui Dini berdasarkan pelaksanaan.

Tatalaksana atau langkah-langkah yang tepat dalam IMD harus

diperhatikan dengan baik, tidak hanya oleh petugas kesehatan saja

melainkan juga ibu dan suaminya. Tatalaksana tersebut meliputi (Roesli,

2008):

a. Dianjurkan suami atau keluarga mendampingi ibu saat persalinan

b. Disarankan untuk tidak atau mengurangi penggunaan obat-obat

kimiawi saat persalinan, dapat diganti dengan cara non kimiawi

seperti aroma terapi dan hypnobirthing

c. Setelah bayi lahir seluruh badan dan kepala bayi dikeringkan

secepatnya, kecuali kedua tangannya sedangkan lemak

putih/vernix yang menyamakan kulit bayi sebaiknya dibiarkan

d. Bayi ditengkurapkan di dada atau perut ibu. Biarkan kulit bayi

melekat dengan kulit ibu. Posisi kontak kulit dengan kulit ini

Page 28: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1447/2/Ninik Isni... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TM III TENTANG PENTINGNYA INISIASI MENYUSUI DINI DI RB BINA SEHAT

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

56

dipertahankan minimum 1 jam atau setelah menyusu awal selesai.

Lalu keduanya diselimuti. Jika perlu gunakan topi bayi.

e. Bayi dibiarkan mencari puting susu ibu. Ibu dapat merangsang bayi

dengan sentuhan lembut, tetapi tidak memaksakan bayi ke puting

susu ibu.

f. Dukungan ayah akan meningkatkan rasa percaya diri ibu

g. Bayi dipisahkan dari ibu untuk ditimbang, diukur dan dicap setelah

satu jam menyusu awal selesai. Prosedur yang invasif seperti

suntikan vitamin K dan tetesan mata dapat ditunda

4. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya Inisiasi Menyusui

Dini Berdasarkan Manfaat IMD

Dari hasil penelitian diperoleh sebagian besar responden dalam

penelitian ini merupakan ibu hamil dengan pengetahuan tentang manfaat

IMD yang baik yaitu 86,2%.

Di RB Bina Sehat dalam memberikan penyuluhan tentang Inisiasi

Menyusui Dini pada saat seham hamil dan terkadang kunjungan ANC

sehingga pasien sangat memahami tentang pentingnya pengetahuan

Inisiasi Menyusui Dini berdasarkan manfaat IMD.

Ada keuntungan Inisiasi Menyusui Dini untuk Ibu:

a. Merangsang produksi oksitosin dan prolaktin pada ibu

b. Stimulasi kontrasi uterus dan menurunkan risiko perdarahan

pascapersalinan

Page 29: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1447/2/Ninik Isni... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TM III TENTANG PENTINGNYA INISIASI MENYUSUI DINI DI RB BINA SEHAT

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

57

c. Merangsang pengeluaran kolostrum dan meningkatkan produksi

ASI

d. Keuntungan dan hubungan mutualistik ibu dan bayi

e. Ibu menjadi lebih tenang, fasilitasi kelahiran plasenta dan

pengalihan rasa nyeri dari berbagai prosedur pascapersalinan

f. Meningkatkan produksi ASI

g. Membantu ibu mengatasi stress terhadap berbagai rasa kurang

nyaman

h. Memberi efek relaksasi pada ibu setelah bayi selesai menyusu

i. Menunda ovulasi

Sedangkan Keuntungan Inisiasi Menyusui Dini untuk Bayi:

a. Makanan dengan kualitas optimal. Mendapat kolostrum segera,

disesuaikan dengan kebutuhan bayi

b. Segera memberikan kekebalan pasif pada bayi. kolostrum adalah

imunisasi pertama bagi bayi

c. Meningkatkan kecerdasan

d. Membantu bayi mengkoordinasikan kemampuan hisap, telan dan

napas

e. Meningkatkan jalinan kasih sayang ibu-bayi

f. Mencegah kehilangan panas (APN, 2008).

Page 30: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1447/2/Ninik Isni... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TM III TENTANG PENTINGNYA INISIASI MENYUSUI DINI DI RB BINA SEHAT

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

58

C. Keterbatasan

Keterbatasan dalam penelitian, peneliti dalam melakukan

penelitian mungkin dalam mendapatkan sampel ibu hamil TM III yang

sedikit dan responden yang tidak mau mengisi kuesioner

Page 31: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1447/2/Ninik Isni... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TM III TENTANG PENTINGNYA INISIASI MENYUSUI DINI DI RB BINA SEHAT

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

61

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu

hamil tentang pentingnya inisiasi menyusui dini di RB Bina Sehat Bantul

Yogyakarta. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan :

1. Dari hasil penelitian diperoleh sebagian besar responden dalam

penelitian ini merupakan ibu hamil dengan pengetahuan tentang

pengertian IMD yang kurang ada 28 responden yaitu sebesar 96,6%.

2. Dari hasil penelitian diperoleh sebagian besar responden dalam

penelitian ini merupakan ibu dengan pengetahuan ibu hamil tentang

pentingnya IMD yang baik ada 18 responden yaitu sebesar 62,1%.

3. Dari hasil penelitian diperoleh sebagian besar responden dalam

penelitian ini merupakan ibu hamil dengan pengetahuan tentang

pelaksanaan IMD yang cukup, yaitu sebesar 15 responden dengan

persentase 51,7%.

4. Dari hasil penelitian diperoleh sebagian besar responden dalam

penelitian ini merupakan ibu hamil dengan pengetahuan tentang

manfaat IMD yang baik ada 25 responden yaitu sebesar 86,2%.

Page 32: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1447/2/Ninik Isni... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TM III TENTANG PENTINGNYA INISIASI MENYUSUI DINI DI RB BINA SEHAT

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

62

B. Saran

1. Bagi responden

Kepada ibu hamil TM III perlunya mencari informasi tentang

Inisiasi Menyusui Dini baik kepada tenaga kesehatan ataupun media

informasi lainnya agar lebih mengetahui pengetahuan tentang Inisiasi

Menyusui Dini

2. Bagi peneliti sendiri

Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan guna

peningkatan pengetahuan tentang Inisiasi Menyusui Dini demi

terlaksananya Inisiasi Menyusui Dini .

3. Bagi petugas kesehatan

Hasil penelitian ini dapat dipergunakan bagi tenaga kesehatan

terutama bidan dengan harapan supaya lebih baik lagi dalam

memberikan informasi tentang Inisiasi Menyusui Dini agar program

Inisiasi Menyusui Dini dapat berhasil.

4. Bagi institusi

Hasil penelitian ini dapat menambah informasi dan referensi

penelitian selanjutnya didalam meningkatkan pengetahuan tentang

inisiasi menyusu dini.

5. Bagi masyarakat.

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi secara umum

pada masyarakat terutama pada ibu hamil TM III agar dapat

Page 33: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1447/2/Ninik Isni... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TM III TENTANG PENTINGNYA INISIASI MENYUSUI DINI DI RB BINA SEHAT

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

63

menerapkan inisiasi menyusu dini dan memberikan ASI eksklusif

pada bayinya.

Page 34: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1447/2/Ninik Isni... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TM III TENTANG PENTINGNYA INISIASI MENYUSUI DINI DI RB BINA SEHAT

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati Eny Retna. (2008). Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendekia Offset.

Arikunto Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta. Bobak. (2005). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC Daryati. (2008). “Tingkat Pengetahuan Bidan tentang Inisiasi Menyusui Dini

(IMD) di wilayah kerja Puskesmas Sentolo 1 dan Sentolo 2 Kulonprogo Yogyakarta Tahun 2008”. KTI Ahli Madya Kebidanan STIKES Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta. Tidak diterbitkan.

Dinkes Kesehatan Kesehatan Kulon progo. (2009). Inisiasi Menyusui Dini. Dalam

www.dinkes kulonprogokab.go.id. di akses tanggal 10 februari 2011. JKNPK-KR. (2008). Asuhan Persalinan Normal & Inisiasi Menyusui Dini Buku

Acuan dan Panduan. Jakarta: JNPK-KR/POGI dan JHPIEGO Corporation. Kusmiyati Yuni. (2008). Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta: Fitramaya. Maryati. (2005). “Hubungan Tingkat Pengetahuan, pekerjaan, dan Paritas ibu

bersalin terhadap pemberian Inisiasi Menyusui Dini di RB Amanah Sukoharjo Tahun 2005”. KTI Ahli Madya Kebidanan STIKES Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta. Tidak diterbitkan.

Notoatmodjo, soekidjo. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:Rineka

Cipta. Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka

Cipta Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Prawirohardja Sarwono. (2008). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Trisada Printer. Purwanti Hubertin Sri. (2004). Konsep Peneranapan ASI Eksklusif. Jakarta: EGC.

Page 35: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1447/2/Ninik Isni... · TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TM III TENTANG PENTINGNYA INISIASI MENYUSUI DINI DI RB BINA SEHAT

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Putri, rindiarni inten. (2009). “Pengetahuan, Sikap, dan Niat Ibu Hamil untuk Melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) di Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Garut Propinsi Jawa Barat Tahun 2009”. Skripsi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Tidak diterbitkan.

Roesli Utami. (2007). Inisiasi Menyusu Dini plus ASI Eksklusif. Jakarta. Saleha Sitti. (2009). Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba

Medika. STIKES Achmad Yani. 2010. Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

Yogyakarta: STIKES Achmad Yani Sugiono. (2003). Statistika untuk pelitian. Bandung: Alfabeta. Suradi, R. (2003). Manajemen Laktasi. Jakarta: Program Manajemen Laktasi

Perkumpulan Perinatologi Indonesia. Survei Demografi Kesehatan Indonesia, 2007 Syaifuddin. (2006). Buku Acuan Nasional Pelayaran Kesehatan Maternal dan

Neonatal. Jakarta: JNPKKR-POGI bekerjasama dengan Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.

UNICEF. (2007). Breast Crawl Initiation breastfeeding by Breast Crawl. India:

UNICEF Maharashtra. Diunduh pada: 8 Februari 2011 dari www.breastcrawl.org

Varney Hellen. (2007). Buku Ajar Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC. Wiknjosastro, hanifa. (2006). Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawiroharjo. Yulianti Nurheti. (2010). Keajaiban ASI. Yogyakarta: Andi OFFSET.