perpustakaan - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/53/1/anggit...

32
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA PERPUSTAKAAN GAMBARAN PELAKSANAAN PROGRAM DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA DENGAN METODE KUESIONER PRA-SKRINING PERKEMBANGAN (KPSP) DI PUSKESMAS MANTRIJERON YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan STIKES A. Yani Yogyakarta Disusun oleh: ANGGIT PRAKASIWI 3208138 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2012

Upload: dinhthuan

Post on 04-May-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/53/1/Anggit Prakasiwi_3208032_nonfull.pdflihat dan daya dengar), gangguan mental emosional, ... program deteksi dini tumbuh

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

GAMBARAN PELAKSANAAN PROGRAM DETEKSI DINI TUMBUH

KEMBANG ANAK BALITA DENGAN METODE KUESIONER

PRA-SKRINING PERKEMBANGAN (KPSP)

DI PUSKESMAS MANTRIJERON

YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan

STIKES A. Yani Yogyakarta

Disusun oleh:

ANGGIT PRAKASIWI

3208138

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

JENDERAL ACHMAD YANI

YOGYAKARTA

2012

Page 2: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/53/1/Anggit Prakasiwi_3208032_nonfull.pdflihat dan daya dengar), gangguan mental emosional, ... program deteksi dini tumbuh

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

ii

Page 3: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/53/1/Anggit Prakasiwi_3208032_nonfull.pdflihat dan daya dengar), gangguan mental emosional, ... program deteksi dini tumbuh

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

iii

INTISARI

Latar Belakang : Anak memiliki suatu ciri khas yaitu selalu tumbuh dan

berkembang dimulai dari proses konsepsi sampai berakhirnya masa tua atau

lansia. Mempelajari tumbuh kembang mempunyai tujuan mengetahui dan

memahami proses pertumbuhan dan perkembangan sejak konsepsi sampai dewasa

agar dapat mendeteksi kelainan yang terjadi pada proses pertumbuhan dan

perkembangan dan segera dapat mengatasi permasalahannya. Pelayanan SDIDTK

(Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang) dilakukan sebagai

deteksi dini pada pertumbuhan (status gizi normal, kurang-buruk, makrocephali

dan mikrocephali), perkembangan (kelambatan perkembangan, gangguan daya

lihat dan daya dengar), gangguan mental emosional, autisme, hiperaktivitas dan

gangguan pemusatan perhatian. Pelayanan SDIDTK (Stimulasi Deteksi dan

Intervensi Dini Tumbuh Kembang) menjadi sangat penting karena kelainan

tumbuh kembang yang dideteksi secara dini akan mendapatkan intervensi yang

sesuai. Kelainan tumbuh kembang yang terlambat dideteksi dan diintervensi dapat

mengakibatkan kemunduran perkembangan anak dan berkurangnya efektivitas

terapi.

Tujuan Penelitian : Diketahuinya pelaksanaan program SDIDTK anak balita

dengan metode Kuesioner Pra-Skrining Perkembangan (KPSP) di Puskesmas

Mantrijeron Yogyakarta.

Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif non analitik

dan menggunakan metode Kuantitatif dengan cross sectional . Jumlah sampel

yang digunakan adalah 3 responden yang merupakan bidan di Puskesmas

Mantrijeron Yogyakarta. Analisis data yang digunakan univariant menggunakan

rumus prosentase.

Hasil Penelitian : 1) Seluruh bidan Puskesmas Mantrijeron telah melaksanakan

program deteksi dini tumbuh kembang anak balita dengan metode Kuesioner Pra

Skrinning Perkembangan dengan baik yaitu sebanyak 3 orang (100%). 2)

Insidensi bayi dan balita yang tingkat tumbuh kembangnya sesuai adalah

sebanyak 2077 balita (88%), tumbuh kembang meragukan adalah sebanyak 236

balita (10%) dan tumbuh kembang penyimpangan adalah sebanyak 47 balita (2%).

3) Hambatan dan permasalahan yang dihadapi Puskesmas Mantrijeron dalam

program deteksi dini tumbuh kembang anak adalah perilaku kesehatan

masyarakat kurang baik, serta kurangnya tenaga kesehatan dalam pelaksanaan

program deteksi dini tumbuh kembang anak khususnya bidan.

Kesimpulan dan saran : Seluruh bidan di Puskesmas Mantrijeron telah

melaksanakan deteksi dini tumbuh kembang balita dengan Metode KPSP dengan

baik yang telah terbukti secara statistik dan di dukung dengan data kualitatif.

Peneliti selanjutnya diharapkan menambahkan variabel dalam penelitiannya

karena penelitian ini hanya gambaran pelaksanaan programnya saja tanpa meneliti

sebab atau akibatnya terhadap masyarakat luas jika pelaksanaan program tersebut

kurang memenuhi standar dari Dinas Kesehatan.

Kata kunci : tumbuh kembang balita, deteksi dini tumbuh kembang anak

Page 4: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/53/1/Anggit Prakasiwi_3208032_nonfull.pdflihat dan daya dengar), gangguan mental emosional, ... program deteksi dini tumbuh

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

iv

ABSTRACT

Background: Children have a special characteristic that is always growing and

evolving process starting from conception until the expiration of the old or

elderly. Study of the growth and development has the objective for knowing and

understanding the growth and development‟s process from the conception to adult

in order to detect abnormalities that occur in the growth and development‟s

process and to overcome the problem immediately. SDIDTK service) is done as

an early detection of growth (normal nutritional status, malnutrition, and

mikrocephali and makrocephali), development (growth retardation, impaired

vision and hearing abability), emotional and including mental disorders, autism,

hyperactivity and attention deficit disorder. SDIDTK service becomes very

important because growth disorders that is early detected will be managed the

appropriate intervention. Abnormalities of growth and development that too late

to be detected and to decreasing of child development and reduced effectiveness

of therapy.

Research objectives: lead to identified implementation of the SDIDTK program

of children under five years with Pre-Screening Questionnaire method

development (KPSP) in Yogyakarta Mantrijeron health center.

Research Methods: The type of research is descriptive non analytic study using

quantitative methods with a cross sectional approach. This research including 3

respondent who are midwife at the health center of Yogyakarta Mantrijeron.

Analysis of the data that used was univariant with the percentage formula.

Research results: 1) Midwife of Mantrijeron health center have implemented a

SDIDTK program of children under five by the method of questionnaire

development Pre Screening well as many as 3 people (100%). 2) The incidence of

infant and toddler growth rate according to the total 2077 children (88%),

development of the doubt is as much as 236 infants (10%) and development of the

deviation is as much as 47 infants (2%). 3) barriers and problems faced

Mantrijeron health center in the implementation is in appropiated health

behaviours of the community, of SDIDTK and the limitation number of health

provider especially midwifes.

Conclusions and suggestions: All Mantrijeron midwife at the health center were

implemented early detection of growth and development of infants using KPSP

method has and been statistically proven and supported by qualitative data. The

next researchers are expected to add further variables in the study because this

research is only describing the SDIDTK program without examining causes or

consequences for the wider community if the implementation‟s program does not

match the Public Health Service‟s standards.

Key words: toddler„s growth and development, early detection of child

development

Page 5: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/53/1/Anggit Prakasiwi_3208032_nonfull.pdflihat dan daya dengar), gangguan mental emosional, ... program deteksi dini tumbuh

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

v

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya tulis

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan

Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat

yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali yang secara tertulis diacu

dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Yogyakarta, Juli 2012

Anggit Prakasiwi

Page 6: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/53/1/Anggit Prakasiwi_3208032_nonfull.pdflihat dan daya dengar), gangguan mental emosional, ... program deteksi dini tumbuh

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dengan mengucap puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-

Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang Berjudul “Gambaran

Pelaksanaan Program Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Balita dengan

Metode Kuesioner Pra-Skrinning Perkembangan (KPSP) di Puskesmas

Mantrijeron Yogyakarta”.

Penyusunan Skripsi ini kiranya tidak mungkin terselesaikan tanpa ada

bantuan dari berbagai pihak berupa bimbingan, pengarahan, maupun pemberian

kemudahan dalam pengumpulan data serta dukungan moril. Oleh karena itu

penulis sampaikan rasa terima kasih kepada :

1. tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kemudahan kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi

2. Bapak dr. Edy Purwoko, SpB selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta.

3. Ibu Dwi Susanti, S.Kep, Ns selaku Ka. Prodi S1 Keperawatan Stikes

Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

4. Ibu Ida Nursanti S.Kep.,Ns.,MPH selaku Pembimbing I dalam

penyusunan skripsi ini.

5. Ibu Retno Sumiarini, S.Kep, Ns selaku Pembimbing II dalam

penyusunan skripsi ini.

6. Ibu Atik Badi‟ah S.Kp., S.Pd., M.kes selaku penguji skripsi ini.

7. Kedua orang tua, saudara dan teman-teman yang telah mendukung

terselesaikannya skripsi.

8. Seluruh teman-teman penulis yang telah memberikan dorongan dan

semangat.

Penulis menyadari asih terdapat banyak kekurangan pada penyusunan

Skripsi ini sehingga kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.

Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukannya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Yogyakarta, Agustus 2012

Penyusun

Page 7: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/53/1/Anggit Prakasiwi_3208032_nonfull.pdflihat dan daya dengar), gangguan mental emosional, ... program deteksi dini tumbuh

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... ii

INTISARI ....................................................................................................... iii

ABSTRACT ..................................................................................................... iv

PERNYATAAN ............................................................................................. v

HALAMAN MOTTO. ................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN. ................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................. viii

DAFTAR ISI ................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................. 3

C. Tujuan Penelitian ................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ................................................................. 4

E. Keaslian Penelitian ................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tumbuh Kembang Anak ....................................................... 7

B. Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita .................................. 9

C. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) .................... 13

D. Pelaksanaan Program Deteksi Dini Tumbuh Kembang

Balita ...................................................................................... 17

E. Peran Perawat dalam Upaya DDTK Anak ............................. 20

F. Landasan Teori ....................................................................... 21

G. Kerangka Teori....................................................................... 23

H. Kerangka Konsep ................................................................... 24

I. Hipotesis ................................................................................. 24

BAB III METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian ............................................................. 25

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................. 25

C. Populasi dan Sampel .............................................................. 25

D. Variabel Penelitian ................................................................. 26

E. Definisi Operasional............................................................... 26

F. Alat dan Metode Pengumpulan Data ..................................... 27

G. Metode Pengolahan dan Analisis Data .................................. 29

H. Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................. 31

I. Etika Penelitian ...................................................................... 33

J. Jalannya Penelitian ................................................................. 33

Page 8: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/53/1/Anggit Prakasiwi_3208032_nonfull.pdflihat dan daya dengar), gangguan mental emosional, ... program deteksi dini tumbuh

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

x

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ....................................................................... 35

B. Pembahasan ............................................................................ 41

C. Keterbatasan Penelitian .......................................................... 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................. 46

B. Saran ....................................................................................... 46

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 9: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/53/1/Anggit Prakasiwi_3208032_nonfull.pdflihat dan daya dengar), gangguan mental emosional, ... program deteksi dini tumbuh

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Pelaksana dan Alat yang digunakan pada Deteksi Dini Penyimpangan

Pertumbuhan.................................................................................. 10

Tabel 2.2 Jadwal Pelaksanaan Deteksi Dini .................................................. 12

Tabel 2.3 Fasilitas Pendukung Pelaksanaan Deteksi Dini ............................ 13

Tabel 3.1 Definisi Operasional ...................................................................... 26

Tabel 3.2 Duming Tabel Pelaksanaan Skrinning Tumbang dengan KPSP ... 31

Tabel 3.3 Karakteristik Responden Penelitian .............................................. 31

Tabel 4.1 Data Kuantitatif ............................................................................. 36

Page 10: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/53/1/Anggit Prakasiwi_3208032_nonfull.pdflihat dan daya dengar), gangguan mental emosional, ... program deteksi dini tumbuh

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerangka Teori .................................................................... 23

Gambar 2.2. Kerangka Konsep ................................................................ 24

Gambar 4.1 Alur pelayanan kesehatan di puskesmas mantrijeron........... 38

Page 11: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/53/1/Anggit Prakasiwi_3208032_nonfull.pdflihat dan daya dengar), gangguan mental emosional, ... program deteksi dini tumbuh

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner

Lampiran 2 Pedoman Wawancara untuk Petugas Kesehatan (Bidan)

Lampiran 3 Pedoman Wawancara untuk Orang tua pasien

Lampiran 4 Lembar Observasi

Lampiran 5 Transkip hasil wawancara dengan bidan

Lampiran 6 Transkip hasil wawancara dengan orang tua

Lampiran 7 Surat Persetujuan menjadi Responden

Lampiran 8 Jadwal Penelitian

Lampiran 9 Hasil Uji Validitas

Lampiran 10 Hasil Penelitian

Lampiran 11 Formulir KPSP Sesuai Umur

Lampiran 12 Surat Ijin Penelitian dan Uji Validitas dari Biro Administrasi

Pembangunan Gubernur DIY

Lampiran 13 Surat Ijin Penelitian dan Uji Validitas dari Dinas Perizinan

Pemerintah Kota Yogyakarta

Lampiran 14 Surat Ijin Penelitian dan Uji Validitas dari Dinas Kesehatan Kota

Yogyakarta

Lampiran 15 Surat Ijin Uji Validitas dari Puskesmas Wirobrajan

Lampiran 16 Surat Ijin Penelitian dari Puskesmas Mantrijeron

Lampiran 17 Kegiatan Bimbingan Skripsi

Page 12: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/53/1/Anggit Prakasiwi_3208032_nonfull.pdflihat dan daya dengar), gangguan mental emosional, ... program deteksi dini tumbuh

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gambaran status gizi balita dengan indikator berat badan/umur

berdasarkan hasil Riskesdes tahun 2010 menunjukkan bahwa propinsi dengan

prevalensi balita gizi buruk tertinggi adalah Gorontalo sebesar 11,2% diikuti oleh

Nusa Tenggara Barat sebesar 10,6% dan Kalimantan Barat sebesar 9,5%,

sedangkan prevalensi balita gizi buruk terendah terdapat di propinsi DI

Yogyakarta sebesar 1,4% diikuti oleh Bali sebesar 1,7%dan DKI Jakarta sebesar

2,6% (Depkes 2010).

Berbagai upaya dilaksanakan untuk meningkatkan potensi anak salah

satunya melalui kegiatan stimulasi dan deteksi dini tumbuh kembang anak. Tahun

1987 Departemen Kesehatan bersama dengan profesi dan pihak terkait kesehatan

anak menyusun pedoman tumbuh kembang anak. Pedoman ini mengalami

beberapa kali perubahan, hingga di tahun 2005 dihasilkan buku Pedoman dan

Instrument Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang

(SDIDTK) Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar yang telah diterapkan di

33 provinsi di Indonesia. Pelayanan SDIDTK dilakukan sebagai program untuk

mendeteksi secara dini pada pertumbuhan yang meliputi (status gizi normal,

kurang-buruk, terdapatnya makrocephali dan mikrocephali), perkembangan

(kelambatan perkembangan, gangguan daya lihat dan daya dengar), gangguan

mental emosional, autisme, hiperaktivitas dan gangguan pemusatan perhatian.

Pelayanan SDIDTK menjadi sangat penting karena kelainan tumbuh kembang

yang dideteksi secara dini akan mendapatkan intervensi yang sesuai. Kelainan

tumbuh kembang yang terlambat dideteksi dan diintervensi dapat mengakibatkan

kemunduran perkembangan anak dan berkurangnya efektivitas terapi (Depkes

2010). Upaya ini dilakukan di Posyandu sebagai kegiatan yang dilakukan secara

rutin untuk membantu anak balita mencapai tumbuh kembang secara optimal

(Depkes RI, 2001).

Penelitian yang dilakukan oleh Soccoro dan King (2006) di Philipina

membuktikan bahwa terjadi peningkatan perkembangan psikososial sebesar 6 –

Page 13: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/53/1/Anggit Prakasiwi_3208032_nonfull.pdflihat dan daya dengar), gangguan mental emosional, ... program deteksi dini tumbuh

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

2

11% pada anak usia 0-4 tahun yang dilakukan stimulasi selama 2 tahun terhadap 7

domain yang diukur dengan instrument Revised Early Childhood Development

Checklist (REC), yaitu : Gross motor, fine motor, self help, receptive language,

expressive language, cognitive, social emotional.

Kementerian Kesehatan menyelenggarakan Pelayanan Stimulasi Deteksi

Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) untuk 500 anak usia 0 – 6 tahun

dari 5 wilayah di Provinsi DKI Jakarta pada tanggal 13 – 14 Juli 2010, dilanjutkan

Seminar SDIDTK Anak Mengoptimalkan Potensi Anak dalam rangkaian

peringatan Hari Anak Nasional (HAN) di Jakarta tanggal 15 Juli 2010 (Depkes,

2010). Untuk memantau pertumbuhan (aspek fisik-biologis) juga telah sejak lama

dilakukan melalui kegiatan Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) tahun 1975,

dengan terbentuknya pos diare, pos timbang, pos KB dan lain-lain. Kemudian

dilanjutkan menjadi Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang kegiatannya

dilakukan setiap bulan melalui Kartu Menuju Sehat (KMS). Pertumbuhan anak

telah diikuti dan dipantau sejak awal, sehingga tanda-tanda yang mengarah kepada

gangguan pertumbuhan dapat segera diketahui dan dicegah agar tidak menjadi

lebih buruk (Depkes RI, 2001).

Upaya pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita dan anak

prasekolah dilakukan melalui kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini

tumbuh kembang anak yang menyeluruh dan terkoordinasi salah satunya dengan

menggunakan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP). Tujuan skrining

atau pemeriksaan perkembangan anak menggunakan Kuesioner Pra-Skrining

Perkembangan (KPSP) adalah untuk mengetahui perkembangan anak normal atau

adanya penyimpangan. Skrining dilakukan saat anak berusia 3-72 bulan.

Tindakan deteksi dilakukan untuk mencegah masalah agar tidak semakin berat

dan apabila anak perlu dirujuk, maka rujukannya harus dilakukan sedini mungkin

sesuai dengan pedoman yang berlaku (Dewi, 2010).

Page 14: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/53/1/Anggit Prakasiwi_3208032_nonfull.pdflihat dan daya dengar), gangguan mental emosional, ... program deteksi dini tumbuh

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

3

Studi pendahuluan yang dilakukan terhadap bidan di Puskesmas

Mantrijeron yang bertanggung jawab atas kegiatan deteksi dini tumbuh kembang

anak balita yang dilakukan dengan wawancara, dapat diketahui bahwa

pelaksanaan deteksi dini tumbuh kembang anak balita di Puskesmas Mantrijeron

sudah dilaksanakan dengan menggunakan format KPSP. Tenaga kesehatan yang

bertanggungjawab atas program deteksi dini dengan KPSP adalah bidan yang

hanya berjumlah 3 orang. Tehnik pelaksanaan selain mendeteksi di Puskesmas

juga dilakukan di TK yang berjumlah 19 TK dan Posyandu yang berjumlah 57

yang terletak di seluruh wilayah Mantrijeron. Jumlah balita pada tahun 2011

sebanyak 2.592 balita, sedangkan jumlah balita yang terdeteksi tumbuh

kembangnya sebanyak 2.592 balita (91,05%).

Berdasarkan uraian di atas untuk melihat pencapaian pelaksanaan program

deteksi dini dan stimulasi tumbuh kembang pada anak perlu dilakukan penelitian

tentang “Gambaran Pelaksanaan Program Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak

dengan Metode Kuesioner Pra-Skrining Perkembangan (KPSP) di Puskesmas

Mantrijeron Yogyakarta”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka rumusan masalah

penelitian ini adalah “Bagaimana gambaran pelaksanaan program deteksi dini

anak balita dengan metode Kuesioner Pra-Skrining Perkembangan (KPSP) di

Puskesmas Mantrijeron Yogyakarta?”

Page 15: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/53/1/Anggit Prakasiwi_3208032_nonfull.pdflihat dan daya dengar), gangguan mental emosional, ... program deteksi dini tumbuh

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

4

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Untuk meningkatkan pelaksanaan program stimulasi deteksi dini tumbuh

kembang anak balita dengan metode Kuesioner Pra-Skrining Perkembangan

(KPSP) di Puskesmas Mantrijeron Yogyakarta.

2. Tujuan khusus

Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah :

a. Diketahuinya pelaksanaan deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang di

Puskesmas Mantrijeron Yogyakarta.

b. Diketahuinya insidensi penyimpangan tumbuh kembang anak balita

dengan metode Kuesioner Pra-Skrining Perkembangan (KPSP) di

Puskesmas Mantrijeron Yogyakarta.

c. Diketahuinya permasalahan dan hambatan pelaksanaan program deteksi

dini tumbuh kembang anak balita dengan metode Kuesioner Pra-Skrining

Perkembangan (KPSP) di Puskesmas Mantrijeron Yogyakarta.

D.Manfaat Penelitian

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah keilmuan tentang

pelaksanaan program deteksi dini anak.

2. Bagi Pengguna

a. Bagi Puskesmas Mantrijeron

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai suatu

motivasi Puskesmas Mantrijeron untuk melakukan pelaksanaan program

deteksi dini tumbuh kembang anak sesuai dengan standar yang diberikan

oleh pemerintah agar seluruh anak di Puskesmas Mantrijeron yang

mengalami keterlambatan tumbuh kembang dapat terdeteksi sedini

mungkin dan dapat memberikan intervensi kesehatan yang tepat.

Page 16: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/53/1/Anggit Prakasiwi_3208032_nonfull.pdflihat dan daya dengar), gangguan mental emosional, ... program deteksi dini tumbuh

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

5

b. Bagi Mahasiswa Prodi S1 Keperawatan STIKES Jenderal Achmad Yani

Yogyakarta

Hasil penelitian in diharapkan dapat digunakan sebagai acuan bagi

mahasiswa Prodi S1 Keperawatan STIKES Jenderal Achmad Yani

Yogyakarta dalam melaksanakan pemeriksaan tumbuh kembang di lahan

praktek dan di dunia kerja nantinya.

c. Bagi STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan

referensi untuk dapat meningkatkan kualitas pendidikan bagi mahasiswa

program studi Sarjana Keperawatan STIKES Jenderal Achmad Yani

Yogyakarta.

E. Keaslian Penelitian

1. Sari (2008) melakukan penelitian tentang “evaluasi pelaksanaan kegiatan balai

kesehatan ibu dan anak khususnya tumbuh kembang anak sebagai bagian

program rumah sakit sayang ibu dan bayi di Rumah Sakit Islam Sultan Agung

Semarang” Jenis penelitian adalah deskriptif dengan pengamatan

observasional melalui wawancara mendalam. Persamaannya terletak pada

jenis penelitian, yaitu penelitian deskriptif untuk menggambarkan suatu

fenomena yang terjadi dalam masyarakat. Sedangkan perbedaannya terletak

pada metode pengambilan data, yaitu menggunakan kuesioner yang dibagikan

kepada responden, yaitu petugas kesehatan di Puskesmas Mantrijeron.

2. Martalita (2009) melakukan penelitian tentang “Analisis Pelaksanaan Program

Stimulasi, Deteksi Dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) Balita

Dan Anak Pra Sekolah Di Puskesmas Kota Semarang Tahun 2009”

Merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif eksploratif.

Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam pada 7

penanggung jawab program SDIDTK di Puskesmas sebagai informan utama, 7

orang kader kesehatan di Puskesmas tersebut dan 1 orang Staf Seksi Anak dan

Remaja DKK Semarang sebagai informan triangulasi. Persamaannya Jenis

Page 17: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/53/1/Anggit Prakasiwi_3208032_nonfull.pdflihat dan daya dengar), gangguan mental emosional, ... program deteksi dini tumbuh

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

6

penelitian ini, yaitu penelitian Kuantitatif yang menggunakan analisis statistic

sedangkan Perbedaannya menggunakan metode pengumpulan data yang

menggunakan kuesioner yang dibagikan pada responden.

3. Siahaan (2005) melakukan penelitian tentang “Pelaksanaan Program Deteksi

Dini Tumbuh Kembang Balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa

Baru Kecamatan Medan Perjuangan Tahun 2005” Merupakan penelitian yang

bersifat deskriptif dengan rancangan cross sectional untuk mengetahui

pelaksanaan kegiatan deteksi dini tumbuh kembang balita. Populasi dalam

penelitian ini adalah posyandu yang ada di kelurahan sentosa baru yang

berjumlah 6 posyandu. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh posyandu

yang ada di kelurahan Sentosa Baru. Responden adalah kader posyandu atau

petugas kesehatan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah data

primer dan sekunder. Persamaannya penelitian ini bersifat deskriptif dengan

rancangan cross sectional untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan deteksi dini

tumbuh kembang balita dan menggunakan data primer serta sekunder dalam

pengumpulan data. Perbedaannya cara pengumpulan data primer yaitu dengan

menggunakan kuesioner.

Page 18: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/53/1/Anggit Prakasiwi_3208032_nonfull.pdflihat dan daya dengar), gangguan mental emosional, ... program deteksi dini tumbuh

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

35

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian yang telah dilakukan di Puskesmas Mantrijeron Yogyakarta

pada tanggal 11-16 Juni 2012 didapat responden yang merupakan koordinator

program deteksi dini tumbuh kembang balita dengan metode KPSP berjumlah

3 orang yang berprofesi sebagai bidan di Puskesmas Mantrijeron. Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan program deteksi dini

tumbuh kembang balita dengan metode KPSP di Puskesmas Mantrijeron.

Hasil penelitian yang telah dilakukan sebagai berikut :

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Puskesmas Mantrijeron terletak di jalan D.I. Panjaitan No. 82

Yogyakarta Kelurahan Suryodiningratan, Kecamatan Mantrijeron,

Yogyakarta. Jumlah penduduk di wilayah Mantrijeron sebanyak 37.589

jiwa yang sebagian besar penduduknya berpendidikan SMA. Batas-batas

wilayah Kecamatan Mantrijeron adalah : sebelah barat berbatasan dengan

kecamatan Wirobrajan, sebelah utara berbatasan dengan kecamatan

Keraton, sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Mergangsan dan

sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Sewon dan Kasihan Bantul

Puskesmas Mantrijeron dipimpin oleh Drg. Wahyu Sediarsih yang

membawahi berbagai kelompok jabatan fungsional, antara lain : BP.

Umum, BP. Gigi, KIA/KB, Gizi, Laboratorium, Farmasi, PKM dan

Kesehatan Lingkungan. Jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas

Mantrijeron sebanyak 43 tenaga kesehatan (Dinkes, 2012).

Page 19: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/53/1/Anggit Prakasiwi_3208032_nonfull.pdflihat dan daya dengar), gangguan mental emosional, ... program deteksi dini tumbuh

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

36

2. Analisa Data Kuantitatif

Analisa data kuantitatif pada penelitian Gambaran Pelaksanaan

Program Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Balita dengan Metode

KPSP disajikan pada tabel berikut :

Tabel 4.1 Data Kuantitatif

No Data Jumlah Prosentase (%)

A

Petugas Kesehatan

1. Umur

a. < 30 tahun

b. 30 – 40 tahun

c. > 40 tahun 2. Pendidikan

a. SPK

b. Diploma

c. Sarjana 3. Masa kerja

a. < 5 tahun

b. 5 – 10 tahun

c. > 10 tahun

1

0

2

0

3

0

0

2

1

33,33

00,00

66,67

00,00

100

00,00

00,00

66,67

33,33

B Pelaksanaan Pemeriksaan Tumbuh

Kembang Dengan KPSP

1. Baik 3 100

2. Cukup 0 0,00

3. Kurang 0 0,00

TOTAL 3 100

C Tumbuh Kembang Balita

1. Sesuai 2.077 88,00

2. Meragukan 236 10,00

3. Penyimpangan 47 2,00

TOTAL

2.360 100

Sumber : Data Primer (2012)

Responden dalam penelitian ini yang berusia > 40 tahun

sebesar 66,67%, responden yang berusia < 30 tahun sebesar 33,33%

dan tidak ada responden yang berusia 30-40 tahun, seluruh responden

dalam penelitian ini berlatarbelakang pendidikan Diploma 3 yaitu

sebesar 100% dan mempunyai masa kerja 5 – 10 tahun 66,67%, masa

kerja > 10 tahun sebesar 33,33%.

Page 20: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/53/1/Anggit Prakasiwi_3208032_nonfull.pdflihat dan daya dengar), gangguan mental emosional, ... program deteksi dini tumbuh

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

37

Jumlah balita di wilayah Mantrijeron yang mengalami

penyimpangan tumbuh kembang sebanyak 47 balita (2%), tumbuh

kembang meragukan sebanyak 236 balita (10%) dan balita yang

tumbuh kembangnya sesuai sebanyak 2077 balita (88%). Seluruh

bidan melaksanakan deteksi dini tumbuh kembang anak balita dengan

metode KPSP dengan baik sejumlah 3 orang (100%).

3. Analisa Data Kualitatif

a. Program Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita dengan Metode

Kuesioner Pra Skrinning Perkembangan (KPSP) di Puskesmas

Mantrijeron

Program Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita dengan

Metode Kuesioner Pra Skrinning Perkembangan (KPSP) di Puskesmas

Mantrijeron mulai dilaksanakan pada tahun 2006 yang bertujuan untuk

mengetahui tumbuh kembang anak secara lengkap dari aspek motorik

halus, motorik kasar, bahasa serta sosialisasi dan kemandirian.

Program deteksi dini dilakukan di 3 tempat, yaitu di Puskesmas

Mantrijeron, Posyandu wilayah Mantrijeron yang berjumlah 57 serta

TK di wilayah Mantrijeron yang berjumlah 19. Bidan, kader Posyandu

serta guru TK saling bekerjasama dalam melaksanakan program

DDTK yang telah memperoleh pelatihan tentang pelaksanaan DDTK

secara baik dan benar. Hal ini dapat dilihat dari kutipan wawancara

dengan bidan sebagai koordinator program berikut ini :

”Program deteksi dini sudah lama dilakukan, bertahun-tahun... deteksi dini

dengan KPSP itu dilakukan sekitar tahun 2006”

”Kegiatan DDTK juga dilakukan di Posyandu serta TK. Kader serta guru

TK sudah dilatih melaksanakan DDTK sehingga sudah bisa melakukan

pemeriksaan. Jumlah posyandu di wilayah Mantrijeron adalah 57

posyandu, sedangkan jumlah TK di wilayah Mantrijeron adalah 19 TK...”

Page 21: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/53/1/Anggit Prakasiwi_3208032_nonfull.pdflihat dan daya dengar), gangguan mental emosional, ... program deteksi dini tumbuh

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

38

Pelayanan deteksi dini balita dengan metode KPSP dilakukan

di Puskesmas setiap hari selasa, yang langsung dilayani oleh bidan

yang sedang bertugas di Poliklinik KIA. Pelaksanaan di TK setiap hari

Jumat dan sabtu yang dilakukan oleh Guru TK, sedangkan di Posyandu

setiap 1 bulan sekali yang dilakukan oleh kader. Hasil pemeriksaan

dilaporkan kepada Puskesmas setiap bulan. Alat yang digunakan untuk

pemeriksaan tumbuh kembang adalah timbangan, midline, towa serta

APE (Alat Pemeriksaan Edukatif) untuk menilai perkembangan dengan

KPSP seperti bola, puzzle, lilin mainan, buku/majalah, balok, dan lain-

lain yang telah tersedia di seluruh tempat pelayanan deteksi dini

tumbuh kembang dengan KPSP. Hal ini dapat dilihat dari kutipan

wawancara dengan bidan sebagai koordinator program berikut ini :

”Alat yang digunakan saat pemeriksaan itu APE, APE itu alat permainan

edukatif seperti bola, puzzle, lilin mainan, buku/majalah, balok, midline,

towa, serta timbangan. Di TK dan posyandu juga lengkap seperti di

Puskesmas, kalau untuk di TK APE nya lebih lengkap”

Berikut ini adalah alur pelayanan kesehatan di Puskesmas

Mantrijeron :

Gambar 4.1 Alur Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Mantrijeronn

Sumber : Data Primer (2012)

Pendaftaran

Pembayaran

Poli Tujuan

Tindakan

Farmasi

Selesai

Page 22: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/53/1/Anggit Prakasiwi_3208032_nonfull.pdflihat dan daya dengar), gangguan mental emosional, ... program deteksi dini tumbuh

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

39

b. Hasil pemeriksaan tumbuh kembang terhadap balita di Puskesmas

Mantrijeron

Jumlah balita di Puskesmas Mantrijeron Tahun 2011 adalah

2.592 balita. Balita yang tercakup dalam program deteksi dini tumbuh

kembang dengan KPSP adalah sebesar 91,05% yaitu 2.360 balita.

Hasil pemeriksaan terhadap balita adalah 2% balita mengalami

penyimpangan tumbuh kembang, 10% balita mengalami tumbuh

kembang meragukan dan 88% balita dengan tumbuh kembang sesuai

kelompok umur. Hasil tersebut menunjukkan sebagian besar balita di

Puskesmas Mantrijeron mempunyai tumbuh kembang yang sesuai

dengan kelompok umur. Balita yang mengalami penyimpangan

tumbuh kembang dan tumbuh kembang meragukan akan dirujuk ke

RPG (Ruang Pemulihan Gizi) untuk mendapatkan penanganan yang

lebih lanjut oleh bidan, perawat dan spesialis anak seperti pemberian

makan tambahan untuk meningkatkan status gizi bayi serta stimulasi

perkembangan, tetapi untuk kasus yang tidak tertangani akan dirujuk

ke tempat pelayanan kesehatan yang lebih lengkap yaitu di RS Kota

Jogja.

Hal ini dapat dilihat dari kutipan wawancara dengan bidan

sebagai koordinator program berikut ini :

”Sebagian besar tumbuh kembangnya normal ya, kalau penyimpangan

sekitar 2%, yang meragukan sekitar 10%”

”Jika ada kasus gizi kurang akan dilakukan rujukan internal di RPG,

Ruang Pemulihan Gizi untuk seluruh bayi dan balita yang mengalami

keterlambatan tumbuh kembang yang ditangani oleh Bidan, Perawat dan

dokter spesialis anak, tetapi jika setelah dilakukan pemantauan tidak ada

perkembangan maka akan di rujuk ke Rumah Sakit Jogja”

Page 23: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/53/1/Anggit Prakasiwi_3208032_nonfull.pdflihat dan daya dengar), gangguan mental emosional, ... program deteksi dini tumbuh

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

40

c. Hambatan dan permasalahan dalam pelaksanaan program deteksi dini

tumbuh kembang balita dengan metode Kuesioner Pra Skrinning

Perkembangan (KPSP) di Puskesmas Mantrijeron

Program deteksi dini tumbuh kembang dengan KPSP yang

dilakukan oleh Puskesmas Mantrijeron cakupannya telah mencapai

91,05 pada tahun 2011 yang memenuhi standar cakupan yang

ditetapkan oleh Dinas Kesehatan yaitu sebesar 90%, namun masih ada

hambatan dan permasalahan yang dihadapi bidan dalam pelaksanaan

program deteksi dini tumbuh kembang dengan KPSP. Hambatan dan

permasalahaanya terletak pada perilaku masyarakat di wilayah

Mantrijeron cenderung hanya memelihara kesehatannya, tetapi tidak

meningkatkan kualitas kesehatannya. Mereka melakukan tindakan

yang tidak sadar merugikan kesehatannya. Hal ini dapat dilihat dari

petikan wawancara dengan orang tua pasien di bawah ini :

“Kalau suami yang penting anaknya sehat gitu aja. Kalau periksa ya waktu

anaknya sakit batuk, pilek atau sakit apa gitu..”

Puskesmas Mantrijeron juga kekurangan tenaga kesehatan

dalam pelaksanaan program DDTK khususnya bidan. Puskesmas

hanya mempunyai 3 orang bidan yang bertanggungjawab atas 2.360

balita di wilayah Mantrijeron. Mereka sering kerepotan saat

pelaksanaan kunjungan di TK serta Posyandu, padahal strategi

Puskesmas Mantrijeron untuk mencapai cakupan program adalah

memperbanyak kunjungan di tempat pelayanan kesehatan di luar

Puskesmas.

Hal ini dapat dilihat dari kutipan wawancara yang dilakukan

kepada bidan sebagai koordinator program berikut ini :

”Permasalahannya itu bayinya banyak, tapi tenaganya kurang. Jadi susah

pelaksanaannya. Sedangkan untuk pelaksanaan programnya kita harus

memperbanyak kunjungan”

Page 24: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/53/1/Anggit Prakasiwi_3208032_nonfull.pdflihat dan daya dengar), gangguan mental emosional, ... program deteksi dini tumbuh

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

41

B. Pembahasan

1. Pelaksanaan Program Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita dengan

Metode Kuesioner Pra Skrinning Perkembangan (KPSP) di Puskesmas

Mantrijeron

Pelaksanaan program deteksi dini tumbuh kembang anak balita

dengan metode Kuesioner Pra Skrinning Perkembangan (KPSP) telah

berjalan dengan baik. Pelaksanaan yang baik ditunjang oleh usia tenaga

kesehatan yang terlibat di dalam nya merupakan usia > 40 tahun yang dari

segi kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih dewasa dipercaya dari

orang yang belum tinggi kedewasaannya, hal ini akan sebagai dari

pengalaman dan kematangan jiwa. Seluruh bidan mempunyai latar

belakang pendidikan Diploma III. Semakin kecerdasan meningkat

(pendidikan) maka kinerja seseorang juga akan meningkat, oleh karena itu

berdasarkan kriteria Departemen Kesehatan tenaga kesehatan yang

dianggap professional seharusnya berpendidikan minimal Diploma III

(Depkes, 2011). Pendidikan seorang tenaga kesehatan diperlukan untuk

memberikan informasi kesehatan kepada masyarakat yang menunjang

kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup (Wawan dan Dewi, 2011).

Masa kerja responden sebagian besar adalah 5 – 10 tahun, sehingga

petugas kesehatan sudah dapat dikatakan mempunyai banyak pengalaman

kerja yang merupakan faktor penentu keberhasilan sebuah program

(Ginting 2002).

Aspek yang dipantau dalam deteksi dini tumbuh kembang dengan

KPSP di Puskesmas Mantrijeron Yogyakarta adalah motorik halus,

motorik kasar, sosialisasi dan kemandirian serta bicara dan bahasa.

Puskesmas Mantrijeron juga menggunakan Denver dan MTBS untuk

memeriksa berbagai masalah dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi

dan balita. Pemeriksaan dilakukan di Puskesmas Mantrijeron, Posyandu di

wilayah Mantrijeron yang berjumlah 57 posyandu serta TK yang berada di

wilayah Mantrijeron yang berjumlah 19 TK. Petugas kesehatan juga

bekerjasama dengan kader posyandu serta guru TK dalam pelaksanaan

Page 25: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/53/1/Anggit Prakasiwi_3208032_nonfull.pdflihat dan daya dengar), gangguan mental emosional, ... program deteksi dini tumbuh

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

42

pemeriksaan, sehingga kader juga guru TK dapat memberikan stimulasi

lebih lanjut terhadap perkembangan anak. Alat yang digunakan dalam

pemeriksaan antara lain : timbangan, midline, towa serta APE (alat

permainan edukatif) seperti bola, puzzle, buku/majalah, lilin mainan dan

lain sebagainya (Data Primer, 2012).

Pelaksanaan deteksi dini tumbuh kembang anak balita dengan

metode KPSP selalu di evaluasi tiap 3 bulan sekali dengan materi evaluasi

tentang cakupan program serta prosentase anak yang tingkat

perkembangannya sesuai (S), meragukan (M) dan penyimpangan (P) yang

dilakukan oleh pihak puskesmas bersama dengan lintas sektoral serta

lintas program dari dinas kesehatan setempat, sehingga Puskesmas

Mantrijeron dapat meningkatkan kualitas programnya (Data Primer, 2012).

Hal ini telah sesuai dengan ketetapan dari dinas kesehatan tentang

pelaksanaan evaluasi program DDTK yang dilakukan 4 kali dalam satu

tahun (Depkes, 2001)

Puskesmas Mantrijeron mempunyai tim medis dalam menerima

rujukan terhadap penyimpangan tumbuh kembang yang terdiri dari bidan,

ahli gizi, dokter serta psikolog. Anak yang mengalami penyimpangan

pertumbuhan akan dirawat di Ruang Pemulihan Gizi (RPG) sampai

tumbuh kembang anak sesuai dengan usia dengan berbagai asupan gizi

dan stimulasi yang diberikan oleh petugas. Anak yang tumbuh

kembangnya tidak dapat berkembang setelah di stimulasi, akan dilakukan

rujukan primer di RS Kota Jogja yang merupakan tempat rujukan primer

sehingga anak dapat tertangani dengan lebih baik di fasilitas kesehatan

yang lebih menunjang (Data Primer, 2012).

2. Hasil Pemeriksaan Tumbuh Kembang terhadap balita di Puskesmas

Mantrijeron

Jumlah balita di Puskesmas Mantrijeron Tahun 2011 adalah 2.592

balita. Balita yang tercakup dalam program deteksi dini tumbuh kembang

dengan KPSP adalah 2.360 balita (91,05%), dari hasil pemeriksaan

didapatkan insidensi bayi dan balita yang tingkat tumbuh kembangnya

Page 26: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/53/1/Anggit Prakasiwi_3208032_nonfull.pdflihat dan daya dengar), gangguan mental emosional, ... program deteksi dini tumbuh

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

43

sesuai (S) adalah sebanyak 2.077 balita (88%), balita yang tingkat tumbuh

kembangnya meragukan (M) adalah sebanyak 236 balita (10%) dan balita

yang tumbuh kembangnya penyimpangan (P) adalah sebanyak 47 balita

(2%), sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar balita di wilayah

Puskesmas Mantrijeron tingkat tumbuh kembangnya sesuai (S) dengan

kelompok umur.

Hasil penelitian yang meneliti tentang program deteksi dini tumbuh

kembang balita yang dilakukan Martalita pada tahun 2009 adalah :

program SDIDTK merupakan program pembinaan tumbuh kembang anak

secara komprehensif dan berkualitas melalui kegiatan stimulasi, deteksi

dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang pada anak yang

berusia 1-6 tahun. Program ini tertuang dalam rencana strategi DKK

Semarang tahun 2005-2010 dimana target cakupan untuk tahun tersebut

secara berurut adalah 50%, 59%, 68%, 77%, 86% dan 95%. Dinas

Kesehatan Kota (DKK) Semarang telah melakukan berbagai upaya dalam

mengembangkan pelaksanaan kegiatan SDIDTK di Puskesmas, antara lain

:1). Pengadaan buku Kesehatan Ibu dan Anak dan buku Pedoman

SDIDTK di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. 2). Pengadaan formulir

laporan kesehatan dan formulir rekapitulasi laporan kesehatan balita dan

anak pra sekolah. 3). Pelatihan SDIDTK bagi tenaga kesehatan di

Puskesmas DKK Semarang. 4). Monitoring dan evaluasi tahunan

pelayanan kesehatan ibu dan anak di Puskesmas DKK Semarang.9 Saat ini

Dinas Kesehatan Kota Semarang memiliki 4 fasilitator dan 108 orang tim

SDIDTK terlatih cukup banyak di antara Kota/Kabupaten lain di Jawa

Tengah, dengan upaya-upaya tersebut diharapkan dapat mendukung

pelaksanaan kegiata SDIDTK di Puskesmas Kota Semarang, sehingga

seluruh balita dan anak pra sekolah di wilayah kerja Puskesmas DKK

Semarang dapat terjangkau oleh pelayanan SDIDTK dan diharapkan

tumbuh kembang anak menjadi optimal sesuai dengan potensi genetik

yang dimilikinya.

Page 27: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/53/1/Anggit Prakasiwi_3208032_nonfull.pdflihat dan daya dengar), gangguan mental emosional, ... program deteksi dini tumbuh

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

44

3. Hambatan dan permasalahan dalam pelaksanaan program deteksi dini

tumbuh kembang balita dengan metode Kuesioner Pra Skrinning

Perkembangan (KPSP) di Puskesmas Mantrijeron

Hambatan dan permasalahan dalam pelaksanaan program deteksi

dini tumbuh kembang dengan KPSP muncul dari dua aspek, yaitu dari

institusi serta dari masyarakat. Hambatan dan permasalahan yang timbul

dari instituti adalah kurangnya tenaga kesehatan di Puskesmas Mantrijeron

khususnya bidan mengakibatkan pelaksanaan program yang kurang efektif

dan efisien, sedangkan secara mekanis Puskesmas Mantrijeron selalu

memperbanyak kunjungan tiap tahun agar cakupan pelayanan program

deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang mengalami peningkatan.

Tenaga kesehatan yang melaksanakan program deteksi dini tumbuh

kembang di KPSP hanya 3 orang bidan, mereka bertanggungjawab atas

pelaksanaan program yang berjalan di Puskesmas, Posyandu serta TK.

Hambatan dan permasalahan yang timbul dari masyarakat adalah

kesadaran masyarakat yang kurang terhadap perilaku hidup sehat.

Masyarakat cenderung memelihara kesehatannya, tetapi tidak

meningkatkan kesehatannya dan mempunyai perilaku tidak sadar yang

merugikan kesehatan. Ibu hanya memantau tumbuh kembang anaknya di

rumah sendiri sesuai dengan pengalaman dari dirinya sendiri atau orang

lain tentang merawat anak. Keluarga ataupun suami juga tidak mengetahui

tentang pentingnya deteksi dini tumbuh kembang. Hal yang terpenting

bagi mereka adalah anaknya sehat dan tidak mempunyai penyakit. Mereka

tidak mempunyai kesadaran untuk melakukan pencegahan terhadap suatu

penyakit, melainkan melakukan pengobatan di pelayanan kesehatan jika

anaknya sakit (Data Primer, 2012).

Depkes (2001) aspek yang mempengaruhi keberhasilan program

deteksi dini tumbuh kembang balita antara lain : a. Ketersediaan sarana

dan prasarana seperti buku pedoman deteksi dini, kartu data tumbuh

kembang, KMS balita, Leaflet, petugas kesehatan dan kader serta alat ukur

lingkar kepala; b. Pelaksanaan kegiatan program yang terintegrasi dengan

Page 28: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/53/1/Anggit Prakasiwi_3208032_nonfull.pdflihat dan daya dengar), gangguan mental emosional, ... program deteksi dini tumbuh

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

45

posyandu; c. Pelaksanaan rujukan penyimpangan tumbuh kembang; d.

Pencatatan dan pelaporan; e. Evaluasi.

C. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini antara lain :

1. Keterbatasan waktu yang penelitian yang dimiliki, sehingga pelaksanaan

program deteksi dini tumbuh kembang dengan metode KPSP di Posyandu serta

TK tidak sempat diteliti secara mendalam.

2. Sulitnya menggali informasi dari responden (ibu dari bayi dan balita) tentang

pengetahuan ibu tentang pemeriksaan tumbuh kembang bayi dan balita karena

mereka fokus dengan anaknya yang rewel.

Page 29: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/53/1/Anggit Prakasiwi_3208032_nonfull.pdflihat dan daya dengar), gangguan mental emosional, ... program deteksi dini tumbuh

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

46

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan seluruh bidan

Puskesmas Mantrijeron telah melaksanakan program deteksi dini tumbuh kembang anak balita

dengan metode Kuesioner Pra Skrinning Perkembangan dengan baik yaitu sebanyak 3 orang

(100%).

B. Saran

Saran yang dapat diberikan setelah penelitian ini dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Bagi Bidan di Puskesmas Mantrijeron Yogyakarta

Tenaga kesehatan khususnya bidan di Puskesmas Mantrijeron Yogyakarta diharapkan

memberikan pengetahuan kepada ibu yang memiliki bayi dan balita tentang pentingnya

pemeriksaan tumbuh kembang anak, agar tumbuh kembang anak dapat di stimulasi serta di

deteksi oleh tenaga kesehatan yang sesuai dengan umur anak serta melakukan tindakan

promotif kepada seluruh masyarakat tentang program deteksi dini tumbuh kembang anak

balita sehingga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memeriksakan tumbuhk

kembang anaknya serta dapat meningkatkan derajat kesehatan anak Indonesia khususnya di

wilayah Mantrijeron, Yogyakarta.

2. Bagi Ibu Bayi dan Balita di khususnya di wilayah Mantrijeron Yogyakarta

Sebagai seorang ibu yang hidup di zaman modern, diharapkan dapat mengerti akan

pentingnya deteksi dini tumbuh kembang anak karena seorang anak akan selalu tumbuh dan

berkembang yang merupakan proses kematangan fungsi organ tubuh dan fungsi sistem organ

tubuh, serta memerlukan stimulasi yang tepat sesuai dengan kelompok umur.

Page 30: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/53/1/Anggit Prakasiwi_3208032_nonfull.pdflihat dan daya dengar), gangguan mental emosional, ... program deteksi dini tumbuh

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

47

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya diharapkan menambahkan variabel dalam penelitiannya karena penelitian

ini hanya gambaran pelaksanaan programnya saja tanpa meneliti sebab atau akibatnya

terhadap masyarakat luas jika pelaksanaan program tersebut kurang memenuhi standar dari

Dinas Kesehatan. Sehingga peneliti yang akan datang hendaknya menambahkan variabel lain

tingkat perilaku hidup sehat masyarakat atau tingkat pendidikan masyarakat.

Page 31: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/53/1/Anggit Prakasiwi_3208032_nonfull.pdflihat dan daya dengar), gangguan mental emosional, ... program deteksi dini tumbuh

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

48

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta. PT. Asdi Mahasatya.

Budiarto, S. (2002). Biostatistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC.

Depkes. (2011). Pedoman pelaksanaan stimulasi, deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang

anak di tingkat pelayanan kesehatan dasar. Jakarta. Kementrian Kesehatan Republik

Indonesia.

Depkes. (2011). Pelayanan stimulasi deteksi dini intervensi dini tumbuh kembang anak.

Available at www.depkes.go.id download at 12-04-2011.

Depkes. (2011). Profil Kesehatan Indonesia 2010. Available at www.depkes.go.id download at

12-04-2011.

Dewi, V. (2010). Asuhan neonatus bayi dan anak balita. Jakarta. Salemba Medika.

Dinkes (2012). Profil Kesehatan Puskesmas Mantrijeron Tahun 2011). Yogyakarta : Dinas

Kesehatan Kota Yogyakarta.

Ginting, Eka Danta Jaya. (2002). Hubungan Persepsi terhadap Program Pengembangan Karir

dengan Kompetisi Kerja. Tesis. Program Study Psikologi Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatra Utara.

Ismail, D. (2011). Deteksi dini tumbuh kembang anak. Yogyakarta. Ilmu Kesehatan Anak

Fakultas Kedokteran Unuversitas Gadjah Mada,Yogyakarta

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. (2011). Buku Panduan Penulisan

Karya Tulis Ilmiah. Yogyakarta. STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

Martalita, D. (2009). Analisis pelaksanaan program stimulasi, deteksi dan intervensi dini tumbuh

kembang (SDIDTK) balita dan anak pra sekolah di puskesmas kota semarang tahun

2009. Tesis available at www.undip.ac.id download at 11-25-2011.

Narendra, MB, dkk. (2002). Tumbuh kembang anak dan remaja. Jakarta. Ikatan Dokter Anak

Indonesia.

Notoatmodjo, S. (2005). Metode penelitian kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta.

Nursalam, Susilaningrum dan Utami. (2005). Asuhan keperawatan bayi dan anak (untuk perawat

dan bidan). Jakarta. Salemba Medika.

Nursalam. (2008). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan pedoman

skripsi, tesis dan instrumen penelitian keperawatan. Jakarta. Salemba Medika.

Page 32: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/53/1/Anggit Prakasiwi_3208032_nonfull.pdflihat dan daya dengar), gangguan mental emosional, ... program deteksi dini tumbuh

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

49

Sari, R. (2008). Evaluasi pelaksanaan kegiatan balai kesehatan ibu dan anak khususnya tumbuh

kembang anak sebagai bagian program rumah sakit sayang ibu dan bayi di Rumah Sakit

Islam Sultan Agung Semarang. Tesis available at www.undip.ac.id download at 11-25-

2011.

Siahaan, Romauli. (2005), Pelaksanaan Program Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita di

Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan Tahun

2005. Skripsi available at www.usu.ac.id download at 11-25-2011

Soccoro A Gultiano, Elizabeth M King. (2006). A Better Start in Life : Evaluation Results from

an Early Childhood Development Program. Philippine Journal of Development. Vol.33,

101.

Wawan, dan Dewi. (2010). Teori & Pengukuran pengetahuan, sikap dan perilaku manusia.

Yogyakarta. Nuha Medika.