penerapan teknik review anggit angglang untuk …
TRANSCRIPT
PENERAPAN TEKNIK REVIEW ANGGIT ANGGLANG UNTUK
MENINGKATKAN BUDAYA LITERASI MEMBACA PADA MURID
KELAS IV SDN 255 MACCINI BAJI KECAMATAN BANGKALA
KABUPATEN JENEPONTO
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
Ulfi Yulivia. C
105401115417
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2021
ii
iii
iv
v
vi
MOTO DAN PERSEMBAHAN
Boleh mengeluh yang tidak boleh adalah berhenti.
Tetaplah berusaha
untuk hasilnya serahkan semua kepada yang Maha Kuasa.
(Ulfi Yulivia C)
AWALI SEMUANYA DENGAN BISMILLAH
Kupersembahkan karya ini untuk:
Kedua orang tua, kakek dan nenek, saudaraku,
karena dengan doa dan dukungan mereka
saya mampu mewujudkan harapan menjadi kenyataan
vii
ABSTRAK
Ulfi Yulivia C, 2021. Penerapan Teknik Review Anggit Angglang untuk
Meningkatkan Budaya Literasi Membaca pada Murid Kelas IV SDN 255 Maccini
Baji Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto. Skripsi. Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Aliem Bahri dan Sri
Rahayu.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan budaya literasi membaca
melalui penerapan teknik review anggit angglang pada murid kelas IV SDN 255
Maccini Baji. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas.
Subjek penelitian ini yaitu murid kelas IV SDN 255 Maccini Baji yang berjumlah
14 orang. Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus dengan masing-masing siklus
dilakukan dalam 4 kali pertemuan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik
tes, observasi, dan angket yang dianalisis secara kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan keaktifan murid
dalam kegiatan literasi membaca di setiap siklus. Kategori sangat rendah
mengalami penurunan dengan rata-rata 19,04% kategori rendah juga mengalami
penurunan dengan rata-rata 38,09% rata-rata kategori tinggi mencapai 42,85%
kategori sangat tinggi mengalami peningkatan dengan rata-rata 9,52%.
Peningkatan juga terdapat pada hasil belajar murid kelas IV setelah diterapkannya
teknik review anggit angglang, persentase ketuntasan belajar murid pada siklus 1
yaitu 42,85%, siklus II 78,57%, sedangkan siklus III mencapai 92,85%.
Meningkatnya keaktifan murid dalam kegiatan pembelajaran dengan persentase
rata-rata aktivitas murid siklus I yaitu 54,75% siklus II 67,93% dan pada siklus III
mengalami peningkatan yang cukup tinggi yaitu 81,28%. Respon murid dalam
pelaksanaan kegiatan literasi membaca dengan penerapan teknik review anggit
angglang cukup tinggi berdasarkan hasil angket dari murid kelas IV.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan teknik review
anggit angglang dapat meningkatkan budaya literasi membaca murid kelas IV
SDN 255 Maccini Baji.
Kata kunci: Teknik review anggit angglang, literasi membaca
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan
Hidayah-Nya, limpahan kemudahan, Kesehatan, serta segala nikmat yang tak
pernah putus dari-Mu menjadikan tombak kekuatan sehingga peneliti dapat
menyelesaikan penelitian ini tepat pada waktunya. Rampungnya skripsi ini
merupakan salah satu berkah yang telah Engkau titipkan dari sekian banyak
nikmat-Mu.
Penyelesaian skripsi yang peneliti telah susun ini berjudul “Penerapan
teknik review anggit angglang untuk meningkatkan budaya literasi membaca pada
murid kelas IV SDN 255 Maccini Baji Kecamatan Bangkala Kabupaten
Jeneponto” sebagai salah satu syarat penyelesaian studi pada program Strata-1 di
jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan ilmu pendidikan,
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi penelitian ini
tentunya banyak hambatan yang menjadi bumbu tersendiri bagi peneliti, namun
tentunya akan selalu ada kemudahan disetiap langkah jika diiringi dengan doa dan
usaha. Arahan dan bimbingan dari berbagai pihak juga tentunya sangat membantu
peneliti dalam penyusunan skripsi sehingga terselesaikan tepat waktu. Oleh
karena itu peneliti dengan hati yang tulus berterima kasih kepada kedua orang tua
tercinta dan keluarga besar yang senantiasa memberikan motivasi dan doa kepada
peneliti, dimana doa yang selalu diberikan mampu menjadi anak panah yang dapat
melesat dengan sangat baik menembus banyaknya hambatan.
ix
Selanjutnya ucapan terima kasih ditujukan kepada, Prof. Dr. H. Ambo
Asse, M. Ag. Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah
memberikan peluang untuk dapat mengikuti proses perkuliahan pada program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Erwin Akib, S. Pd., M. Pd., Ph. D. Dekan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Serta seluruh staf pegawai dalam
lingkup Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memfasilitasi dengan
baik selama proses perkuliahan sampai dengan penyusunan skripsi penelitian.
Ucapan terima kasih kepada bapak Aliem Bahri, S.Pd., M. Pd. Ketua Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan dosen pembimbing I. Serta ibu Sri Rahayu,
S.Pd., M. Pd. Pembimbing II yang dengan kelapangan hati serta ikhlas dan sabar
telah meluangkan waktu dan pikiran untuk selalu memberikan arahan serta saran
yang bermanfaat bagi peneliti dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Kepada teman-teman kelas E PGSD 2017, para rekan Asisten LAB IPA
PGSD, Nur firdha cahyani facdhar, Haslinda amelia putri, dan Nirmawati. Terima
kasih atas segala saran dan motivasi yang telah diberikan selama ini. Serta yang
teristimewa ke tujuh member BTS yang selalu mampu memberikan warna
penyemangat dalam penyusunan skripsi ketika lelah datang bertamu.
Peneliti menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
terlibat namun tak sempat disebutkan namanya atas bantuan dan bimbingannya,
semoga apa yang telah diberikan bernilai pahala di sisi Allah yang Maha Esa.
Peneliti berharap apa yang tertuang dalam penelitian ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua. Sebagai manusia yang tidak luput dari kesalahan,
peneliti berharap berbagai kritikan yang membangun dari pembaca agar dapat
x
bermanfaat bagi bidang pendidikan serta dalam penerapan di lapangan yang
nantinya dapat dikembangkan lebih lanjut, serta yang paling utama manfaat bagi
pribadi peneliti sendiri.
Makassar, Juni 2021
Ulfi Yulivia C
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. iii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................ iv
SURAT PERJANJIAN ............................................................................... v
MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vi
ABSTRAK ................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ................................................................................. viii
DAFTAR ISI ............................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvii
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Masalah Penelitian ............................................................................ 5
1. Identifikasi Masalah ........................................................................ 5
2. Alternatif Pemecahan Masalah ........................................................ 6
3. Rumusan Masalah ........................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 6
D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR ......................... 9
A. Kajian Pustaka................................................................................... 9
1. Penelitian Relevan ........................................................................... 9
2. Pendidikan Indonesia dan Permasalahannya .................................... 10
xii
3. Budaya Literasi Murid ..................................................................... 13
4. Teori Literasi ................................................................................... 15
5. Teknik Review Anggit Angglang .................................................... 18
6. Kriteria Penilaian Literasi Membaca................................................ 26
B. Kerangka Pikir .................................................................................. 29
C. Hipotesis Tindakan ............................................................................ 31
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 32
A. Jenis Penelitian ................................................................................. 32
B. Lokasi dan Subjek Penelitian ............................................................. 32
C. Faktor yang Diselidiki ...................................................................... 33
D. Prosedur Penelitian .......................................................................... 33
E. Instrumen Penelitian ........................................................................ 36
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 38
G. Teknik Analisis Data ......................................................................... 39
H. Indikator Keberhasilan ...................................................................... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 42
A. Hasil Penelitian ................................................................................. 42
1. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I ................................................... 42
2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II ................................................. 53
3. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus III ................................................ 64
B. Pembahasan ...................................................................................... 79
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 83
A. Simpulan ........................................................................................... 83
B. Saran ................................................................................................. 84
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 86
LAMPIRAN ............................................................................................... 88
RIWAYAT HIDUP ..................................................................................... 181
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1. Komponen Asesmen Literasi Membaca.................................................. 28
2.2. Rubrik penilaian kegiatan membaca murid kelas IV ............................... 28
3.1. Kisi-kisi Instrumen Tes .......................................................................... 37
3.2. Standar KKM SDN 255 Maccini Baji..................................................... 39
3.3. Kategori taraf keaktifan murid kelas IV SDN 255 Maccini Baji ............. 40
3.4. Distribusi keberhasilan dalam rentang predikat KKM ............................. 41
4.1. Keaktifan membaca murid kelas IV SDN 255 Maccini Baji ................... 47
4.2. Hasil belajar murid kelas IV SDN 255 Maccini Baji Siklus I .................. 49
4.3. Hasil observasi aktivitas murid siklus I ................................................... 50
4.4. Keaktifan membaca murid kelas IV SDN 255 Maccini Baji ................... 59
4.5. Hasil belajar murid kelas IV SDN 255 Maccini Baji Siklus II................. 60
4.6. Hasil observasi aktivitas murid siklus II ................................................. 61
4.7. Keaktifan membaca murid kelas IV SDN 255 Maccini Baji ................... 72
4.8. Hasil belajar murid kelas IV SDN 255 Maccini Baji Siklus III ............... 73
4.9. Hasil observasi aktivitas murid siklus III ................................................ 74
4.10. Hasil angket murid kelas IV SDN 255 Maccini Baji ............................. 78
4.11. Perbandingan peningkatan keaktifan literasi membaca murid
kelas IV SDN 255 Maccini Baji ........................................................... 79
1.12. Perbandingan hasil belajar dan ketuntasan belajar murid kelas IV
SDN 255 Maccini Baji ......................................................................... 80
xiv
1.13. Perbandingan hasil observasi aktivitas murid kelas IV SDN 255
Maccini Baji ........................................................................................ 82
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1. Bagan Kerangka Pikir Penelitian ............................................................ 30
3.1. Skema Pelaksanaan Tindakan Kelas ....................................................... 34
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN A ........................................................................................... 88
1. Skema Pelaksanaan Penelitian ................................................................... 89
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ............................................. 90
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ............................................ 95
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ........................................... 100
5. Daftar Hadir Murid Siklus I ................................................................... 105
6. Daftar Hadir Murid Siklus II ................................................................... 106
7. Daftar Hadir Murid Siklus III ................................................................... 107
8. Lembar Observasi Siklus I ........................................................................ 108
9. Lembar Observasi Siklus II ...................................................................... 112
10. Lembar Observasi Siklus III ................................................................... 115
11. Tes Akhir Siklus I ................................................................................... 118
12. Tes Akhir Siklus II .................................................................................. 133
13. Tes Akhir Siklus III ................................................................................. 148
14. Lembar Angket ....................................................................................... 163
LAMPIRAN B ............................................................................................ 170
1. Kartu Kontrol Bimbingan ......................................................................... 171
2. Persuratan ................................................................................................ 173
2. Dokumentasi Kegiatan .............................................................................. 181
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan wadah dalam membina manusia agar menjadi
manusia dengan kata lain pendidikan adalah salah satu usaha agar bisa
meningkatkan bakat seseorang hingga pada tingkat maksimal. Oleh sebab itu
pendidikan tentunya merupakan suatu unsur yang tidak bisa dipisahkan dari
proses kehidupan manusia, dimana pendidikan dapat dikatakan sebagai sinar
penerang bagi setiap insang dalam menentukan arah, tujuan, serta arti kehidupan.
Pendidikan menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Bab 1 pasal 1
berbunyi: “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk menciptakan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik dapat secara efektif
mewujudkan potensi dirinya dan memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, akhlak mulia, kecerdasan, kepribadian, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara”. Sedangkan menurut
Chomaidi dan Salamah (2018:10) menyatakan bahwa “Pendidikan dapat diartikan
sebagai pengaruh dinamis terhadap perkembangan mental, fisik, moral,
keterampilan, dan rasa sosial yang mampu mengembangkan pribadi integral”.
Penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas tentunya akan melahirkan
para penerus bangsa berprestasi. Kualitas pendidikan yang baik dapat dilihat dari
kualitas pembelajaran yang terdapat di sekolah. Murid yang merupakan salah satu
bibit penerus bangsa pastinya harus ditempa sedemikian rupa supaya sanggup
menjajaki pertumbuhan era yang semakin cepat. Merujuk pada perkembangan
2
zaman yang semakin mutakhir baik di bidang teknologi dan informasi, manusia
pastinya mulai berkembang mengikuti alur perkembangan zaman, tidak bisa
dipungkiri dengan semakin canggihnya teknologi sekarang ini juga memberikan
dampak bagi murid, salah satu dampak yang dapat dilihat yaitu aktivitas membaca
tidak lagi hanya dapat dilakukan dengan membaca buku saja, melainkan telah
banyak bahan bacaan yang dapat ditemukan lewat penjelajahan di internet namun
semakin banyaknya bahan bacaan tersebut tingkat atensi membaca juga semakin
menyusut, mayoritas orang hanya lebih suka menghabiskan waktu untuk
mengakses media sosial ataupun bermain game online semata.Sehingga mutu
literasi yang ada juga menurun.
Permasalahan pembudayaan kegiatan literasi terutama literasi membaca
merupakan hal yang tentunya perlu perhatian khusus, Rendahnya kualitas literasi
di Indonesia tentunya merupakan masalah yang benar-benar harus di dalami
dengan baik. Karena untuk menghadapi era teknologi yang semakin canggih ini
salah satu hal yang mampu mengoptimalkan potensi suatu individu adalah
kebutuhan literasi. Dari hal ini perlu dipersiapkan murid yang mampu
menerapkan budaya literasi di setiap proses pembelajarannya sebagai persiapan
mereka kedepannya. Rendahnya literasi anak di Indonesia menurut Padmadewi
dan Luh Putu Artini (2018:9) disebabkan oleh beberapa faktor yang mendasari
salah satunya yaitu masih banyak anak-anak yang kurang berminat untuk
membaca buku serta bahan bacaan lainnya, juga sekolah sebagai lembaga
pendidikan formal seringkali belum ada atau tidak mempunyai program
pengembangan kegiatan literasi membaca secara sistematik.
3
“Literasi bukan hanya sekadar kemampuan seseorang dalam membaca
dan menulis, tetapi juga berkembang seiring dengan perkembangan zaman, yaitu
kemampuan seseorang untuk mengenal dan mengartikan huruf (tulisan) kode atau
simbol.... kini kata literasi makna rujukannya telah meluas dan semakin
kompleks” (Malawi, dkk. (2017:10). Pengertian literasi itu luas, namun tentunya
untuk mengembangkan literasi di usia anak-anak tentunya harus dimulai dari yang
sederhana, literasi yang paling dasar adalah membaca. Oleh karena itu, salah satu
wadah untuk menumbuhkan literasi untuk murid tentunya di lingkungan sekolah
yang merupakan tempat dimana murid dapat mengembangkan kemampuan
mereka.
Sebagai wadah, sekolah tentunya dapat menggalakkan kegiatan literasi
membaca di lingkungan sekolah. Selain itu, pemerintah telah merumuskan
kampanye literasi sekolah yang harus dilaksanakan sesuai dengan kurikulum
2013, yaitu dengan pembiasaan membaca sebelum memulai materi pembelajaran.
Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pihak sekolah yaitu dengan
mengerahkan para tenaga pendidik untuk dapat memberikan kontribusi dalam
membudayakan literasi membaca. Sejalan dengan itu berdasarkan hasil observasi
awal yang dilakukan di SDN 255 Maccini Baji Kecamatan Bangkala Kabupaten
Jeneponto, yang dilaksanakan dengan mewawancarai beberapa tenaga pendidik
terutama wali kelas IV SDN 255 Maccini Baji. Hasil wawancara yang
dilaksanakan memberikan informasi kepada peneliti bawa di SDN 255 Maccini
Baji kegiatan literasi telah dilakukan dengan pembiasaan membaca sebelum
memulai kegiatan pembelajaran serta dengan menyediakan bahan bacaan kepada
4
murid pada masing-masing kelas. Sebagaimana dalam kegiatan literasi terutama
literasi membaca ada beberapa faktor pendukung yang tentunya harus
diperhatikan yaitu bahan bacaan yang memadai, antusias murid, dan dukungan
publik. Namun kadang kala kegiatan literasi membaca terkesan monoton sehingga
antusias atau minat murid dalam melakukan kegiatan literasi juga kurang.
Salah satu teknik review yang dapat digunakan untuk membudayakan
literasi membaca di sekolah dalam gerakan literasi sekolah yaitu teknik review
anggit angglang. Teknik review anggita anglang sendiri pada awalnya diterapkan
dilingkungan keluarga yang kemudian diimplementasikan pada tingkat sekolah
dasar, teknik review anggit angglang terdiri dari beberapa tahap yaitu teknik
jumara, teknik sawarna sarupa, teknik ngaprak, teknik melampah, dan teknik
banar. Yang dimana salah satunya dapat digunakan dalam kegiatan literasi
membaca untuk tingkat sekolah dasar. Kelebihan teknik review anggit angglang
yaitu mampu membuka wawasan murid sebagaimana teknik review anggit
angglang merupakan kegiatan berpikir terbuka selain itu, praktek dalam teknik
review anggit angglang beragam sehingga pendidik dapat menyesuaikan praktek
apa yang sesuai diterapkan kepada para murid nantinya.
Peneliti juga merujuk beberapa penelitian terdahulu yang relevan untuk
digunakan sebagai bahan acuan peneliti dalam penelitian ini. Salah satu penelitian
yang dijadikan sebagai bahan acuan yaitu penelitian dari Rahmi (20I9) dengan
judul penelitian penerapan model discovery learning dengan praktik anggit
angglang untuk meningkatkan hasil belajar murid pada mata pelajaran biologi di
SMAN 2 Kota Tasikmalaya. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil
5
belajar dengan menerapkan praktek anggit angglang. Persamaan penelitian ini
dengan penelitian yang dijadikan sebagai acuan yaitu penerapan teknik review
anggit angglang dalam proses pembelajaran sedangkan yang membedakan
penelitian terdahulu dengan penelitian kali ini yaitu terletak pada subjek
penelitiannya. Selain itu penelitian yang juga dijadikan sebagai acuan oleh
peneliti yaitu penelitian dari Maulidyawati (2020) yang berjudul Implementasi
kultur literasi dalam keterampilan membaca murid SD Inpres Perumnas Antang
Kota Makassar. Kedua penelitian yang dijadikan acuan oleh peneliti ini tentunya
memiliki persamaan dan perbedaan dari penelitian yang peneliti lakukan sebagai
bentuk pengembangan suatu penelitian yang dilakukan nantinya.
Berdasarkan hasil yang didapatkan dari pelaksanaan observasi awal yang
dilakukan oleh peneliti sebelumnya, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tindakan kelas terkait budaya literasi membaca di tingkat sekolah dasar
dengan judul penelitian “Penerapan Teknik review anggit anglang untuk
meningkatkan budaya literasi membaca pada murid kelas IV SDN 255
Maccini Baji Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto”.
B. Masalah Penelitian
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, salah satu masalah utama dalam
kegiatan membudayakan literasi membaca di tingkat sekolah dasar yaitu
kurangnya pemahaman dari berbagai pihak terkait literasi yang dimana
kebanyakan orang menganggap literasi hanya berupa kegiatan membaca, namun
nyatanya literasi lebih luas dari itu. Kekurangan fasilitas pendukung juga
6
berdampak besar dalam peningkatan kegiatan literasi membaca yang merupakan
literasi dasar. Kadangkala guru juga jarang memberikan variasi dalam kegiatan
literasi, dimana murid hanya diarahkan membaca saja, hal inilah yang
menyebabkan murid cenderung bosan dan jenuh dalam kegiatan literasi
membaca. Sehingga diperlukan teknik yang dapat menumbuhkan minat murid
dalam kegiatan literasi membaca di kelas IV SDN 255 Maccini Baji Kecamatan
Bangkala Kabupaten Jeneponto.
2. Alternatif Pemecahan Masalah
Untuk memecahkan masalah terkait rendahnya budaya literasi membaca
pada murid kelas IV SDN 255 Maccini Baji Kecamatan Bangkala Kabupaten
Jeneponto, peneliti menerapkan teknik review anggit angglang dalam
pelaksanaan pembelajaran.
3. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka dapat
dipaparkan permasalahan yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan teknik review anggit angglang dalam meningkatkan
budaya literasi membaca pada murid kelas IV SDN 255 Maccini Baji?
2. Apakah penerapan teknik review anggit angglang dapat meningkatkan
budaya literasi membaca pada murid kelas IV SDN 255 Maccini Baji?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, maka
tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu:
7
1. Untuk mengetahui penerapan teknik review anggit angglang pada murid kelas
IV SDN 255 Maccini Baji.
2. Untuk meningkatkan budaya literasi membaca melalui penerapan teknik review
anggit angglang pada murid kelas IV SDN 255 Maccini Baji.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu:
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat mendukung adanya
peningkatan literasi membaca pada jenjang sekolah dasar dengan menerapkan
sebuah teknik pembelajaran yakni teknik review anggit angglang, yang dapat
dijadikan sebagai pendukung teori untuk kegiatan penelitian-penelitian
kedepannya yang berkaitan dengan literasi membaca, serta dapat menambah
peningkatan pengetahuan dalam dunia pendidikan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
Penerapan teknik review anggit angglang dalam proses pembelajaran
diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan bagi pendidik mengenai
teknik pembelajaran yang ada dan beragam serta inovatif sehingga mampu
memberikan warna baru dalam proses pembelajaran bersama dengan murid.
b. Bagi Murid
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman yang
baru bagi murid selain itu diharapkan dapat memberikan motivasi baik bagi
para murid untuk mencoba hal-hal baru dalam membudayakan literasi
8
membaca. Serta penerapan teknik review anggit anglang diharapkan dapat
memberikan pembelajaran yang bermakna bagi murid.
c. Bagi Sekolah
Penerapan teknik review anggit anglang dapat meningkatkan budaya
literasi membaca pada murid maupun para guru di lingkungan sekolah dengan
adanya kontribusi yang lebih baik dalam perbaikan pembelajaran diharapkan
dapat meningkatkan mutu sekolah menjadi lebih baik.
d. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat digunakan oleh peneliti sebagai salah satu sarana
untuk mengembangkan kemampuan serta menambah wawasan dan
pengalaman dalam proses pembelajaran yang berkaitan dengan teknik
pembelajaran yang beragam serta memberikan pengetahuan yang lebih lagi
terkait literasi.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Kajian Pustaka
1. Penelitian Relevan
Penelitian relevan merupakan penelitian yang dijadikan sebagai rujukan
dari penelitian yang akan dilakukan. Oleh sebab itu peneliti merujuk beberapa
penelitian terdahulu yang pokok permasalahannya hampir sama, guna untuk
kelengkapan penelitian yang dilakukan. Berikut beberapa penelitian yang
relevan tersebut:
a. Rahmi (2019) Universitas Siliwangi, dengan judul penelitian yaitu penerapan
model discovery learning dengan praktik “anggit angglang” untuk
meningkatkan hasil belajar murid pada mata pelajaran biologi di SMAN 2
Kota Tasikmalaya. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa adanya
peningkatan hasil belajar dari siklus I pertemuan 1 baik pada nilai individu
maupun klasikal dimana peneliti mencapai kriteria keberhasilan 75 dan 80%,
yaitu pada siklus II pertemuan 2 sebesar 81,11 untuk rata-rata kelas dan
82,50% untuk nilai individu. Adapun persamaan penelitian Iis sumunar rahmi
dengan penulis adalah yaitu sama-sama menggunakan teknik anggit angglang
dalam proses pembelajaran, sedangkan yang membedakan penelitian
terdahulu dengan penelitian yang peneliti lakukan yaitu penelitian terdahulu
memfokuskan untuk meningkatkan hasil belajar murid pada mata pelajaran
Biologi sedangkan penelitian yang peneliti lakukan yaitu memfokuskan untuk
meningkatkan kegiatan literasi membaca di sekolah dasar.
10
b. Maulidyawati (2020). Universitas Muhammadiyah Makassar. Dengan judul
penelitian, yaitu implementasi kultur literasi dalam keterampilan membaca
murid SD Inpres Perumnas Antang II/I Kota Makassar. Hasil dari penelitian
ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang baik dari penerapan budaya
literasi dalam hal ini gerakan literasi sekolah dengan kualitas belajar murid
dalam keterampilan membaca. Perbedaan penelitian terdahulu dengan peneliti
yaitu dapat dilihat dari jenis penelitian yang digunakan dimana penelitian
terdahulu menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi
kasus sedangkan jenis penelitian yang peneliti gunakan yaitu penelitian
tindakan kelas serta subjek penelitian yang berbeda juga adanya perlakukan
yang peneliti sekarang gunakan yaitu teknik review anggit angglang.
Persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang peneliti
lakukan yaitu sama-sama berfokus pada kultur atau budaya literasi di tingkat
sekolah dasar.
2. Pendidikan di Indonesia dan Permasalahannya
Pendidik yang baik pastinya harus sanggup mendampingi muridnya
untuk menjadi generasi yang berakar kokoh. Oleh sebab itu pendidikan
dipandang menjadi wadah yang bisa menempah para generasi bangsa supaya
bisa menjadi generasi unggul. Pendidikan merupakan aktivitas memanusiakan
manusia dengan kata lain pendidikan merupakan pembelajaran ilmu
pengetahuan, keahlian, serta kebiasaan sekelompok orang yang berasal dari
suatu generasi ke generasi selanjutnya. Pendidikan di Indonesia hingga saat ini
terus dikembangkan oleh pemerintah salah satunya yaitu dengan menyediakan
11
atau mengusung beberapa program yang diharapkan bisa meningkatkan
pendidikan di Indonesia dengan mutu yang baik, salah satu contohnya ialah
dengan mengadakan program merdeka belajar dan menggiatkan gerakan literasi
sekolah. Tidak hanya itu bahan ajar seperti RPP diadaptasi lebih khusus lagi
sehingga penggunaannya dalam aktivitas pembelajaran lebih efisien serta efektif.
Beberapa kegiatan juga gencar dilaksanakan untuk para guru supaya menambah
wawasan serta daya kreatif para guru dalam penerapan pembelajaran.
Pendidikan di Indonesia juga tentunya tidak pernah lepas dari
permasalahan pendidikan. Permasalahan pendidikan hingga saat ini masih
diwarnai dengan ketidaksetaraan akses terhadap pembelajaran yang bermutu.
Akses pendidikan yang berkualitas, masih jauh dari jangkauan masyarakat
terutama masyarakat yang berada di wilayah 3T. Mutu pendidikan sampai saat
ini masih menjadi permasalahan pendidikan di Indonesia. Tentunya hal ini tidak
hanya masalah pendidikan terpaut akses pendidikan yang bermutu saja. Apabila
suatu negara mempunyai sistem pendidikan yang masih memiliki banyak
permasalahan tentunya wajib lekas dituntaskan sebab bila permasalahan tersebut
terus berkembang maka sistem pendidikan yang ada pastinya tidak akan baik
pula dan kualitas pendidikan yang bermutu tidak akan sempat tercapai.
Permasalahan pendidikan di Indonesia timbul akibat dari beberapa aspek, antara
lain yaitu:
a. Fasilitas pendidikan yang kurang memadai
Fasilitas pendidikan mencakup ruang belajar dengan segala isinya baik
itu gedung sekolah, atau sarana dan prasarana pendukung lainnya. Masalah
12
fasilitas pendidikan ini tentunya tidak dapat dikatakan permasalahan yang cukup
mudah sebab bilamana fasilitas pendidikan memadai seperti papan tulis, meja,
kursi, ruang kelas yang nyaman, perkakas penunjang lain seperti alat-alat
laboratorium, alat elektronik dan lainnya tentunya proses pembelajaran dapat
dilaksanakan dengan baik. Namun bila fasilitas pendidikan tidak cukup memadai
maka proses pembelajaran juga kan terganggu. Salah satu contohnya perbedaan
antara fasilitas pendidikan yang ada di kota dengan yang ada di daerah tentunya
berbeda dan tentu pengalaman antara murid yang ada di kota dengan di daerah
berbeda pula terutama yang berkaitan dengan kemajuan teknologi.
b. Kualitas tenaga pendidik
Faktor selanjutnya yang mempengaruhi permasalahan pendidikan di
Indonesia terkait kualitas tenaga pendidik. Tenaga pendidik dalam hal ini guru
merupakan kuas yang nantinya akan menggoreskan warna di atas sebuah kanvas.
Oleh sebab itu kualitas tenaga pendidik yang baik akan mempengaruhi kualitas
pendidikan di Indonesia. Tugas utama seorang guru yaitu mendidik,
membimbing, melatih, dan menilai serta mengevaluasi muridnya.
Kualitas tenaga pendidik yang profesional dalam membimbing proses
pembelajaran akan mempengaruhi prestasi dari murid. Sebagaimana guru yang
baik tentunya tidak akan melepas begitu saja muridnya namun terus
membimbing dan mengembangkan kemampuan dari murid. Tenaga pendidikan
yang berkualitas juga akan membuat proses pembelajaran menjadi lebih efekti,
efisien dan menyenangkan sehingga murid tidak mudah jenuh serta mampu
mengingat pembelajaran dengan baik.
13
c. Tenaga pendidik di daerah 3T masih kurang
Sekolah yang ada di daerah 3T tentunya perlu perhatian khusus terutama
terkait tenaga pendidik. Beberapa daerah memiliki gedung sekolah namun
tenaga pendidik yang ada di sekolah tersebut kurang. Maka dari itu kegiatan
pembelajaran juga akan terhambat. Penyaluran tenaga pendidik ke beberapa
daerah yang sekolahnya membutuhkan tenaga pendidikan tentunya harus
diperhatikan dengan baik terutama penyaluran guru yang kompeten dan
profesional dalam bidangnya sebab tidak adanya tenaga pendidikan di suatu
daerah akan menyebabkan minimnya pengetahuan di daerah tersebut.
3. Budaya Literasi Murid
Budaya merupakan seluruh perihal yang terdapat dalam proses
kehidupan manusia yang dilaksanakan secara turun temurun dengan kata lain
budaya merupakan metode hidup yang telah dikembangkan oleh masyarakat.
Manusia dalam kehidupannya tentunya tidak terlepas dari budaya ataupun
kebudayaan dimana tiap aktivitas dalam kemasyarakatan senantiasa beriringan
dengan budaya.
Yong Pai (Widodo, 2019:57-58) menyatakan bahwa:
Budaya umumnya ditatap serupa dengan pengetahuan, keahlian,sikap,
perilaku, serta kepercayaan, yang dihasilkan oleh suatu masyarakat dan
dialihkan dari suatu generasi ke generasi selanjutnya. Budaya merupakan
totalitas capaian intelektual, sosial, teknologi, politik, ekonomi, moral,
agama, serta kecakapan estetis umat manusia.
Budaya sebagaimana yang sudah dipaparkan sebelumnya dapat dikatakan
jika budaya ialah suatu kebiasaan yang telah tercipta sejak dahulu yang setelah
14
itu diturunkan kepada generasi selanjutnya kebiasaan ini terbentuk dari benak
manusia, tingkah laku, serta hasil laku manusia. Terpaut dengan itu salah satu
budaya yang pastinya harus dilaksanakan untuk kehidupan yang lebih baik di
masa yang akan datang yaitu budaya literasi. Literasi dewasa ini terus
diperhatikan sebab salah satu aspek yang pastinya bisa mengembangkan negeri
kita ialah terletak pada tingkatan literasinya, mengapa demikian sebab bila
kualitas literasi di suatu negeri baik maka kualitas generasi bangsanya dapat
dikatakan baik pula.
“Secara tradisional literasi dipandang selaku keahlian membaca serta
menulis .... literasi (literacy) adalah mampu untuk membaca serta menulis (able
to read and write), sebaliknya orang yang sanggup keduanya disebut literat”
widyastuti (2017:14).
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2017:5) menyatakan bahwa
Literasi baca tulis dapat disebut selaku moyang seluruh tipe literasi sebab
mempunyai sejarah amat panjang. Literasi ini bahkan bisa dikatakan
sebagai arti dini literas, walaupun setelah itu dari waktu ke waktu arti
tersebut mengalami pergantian. Tidak mengherankan bila penafsiran
literasi baca tulis mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Pada
mulanya literasi baca tulis kerap dipahami sebagai melek aksara, dalam
artian tidak buta huruf. Setelah itu melek aksara dipahami selaku uraian
atas informasi yang tertuang dalam media tulis.
Membudayakan literasi tentunya baik dilaksanakan sedari dini salah
satunya yaitu membudayakan literasi tingkat sekolah dasar yakni murid.
Sebagaimana diketahui bahwa murid di tingkat sekolah terutama sekolah dasar
hendaknya diberikan pengetahuan yang baik agar nantinya dapat memiliki
perkembangan yang baik pula. Namun terkadang membudayakan literasi tidak
15
cukup mudah dilakukan oleh sebab itu peran seluruh aspek sangat dibutuhkan.
Baik itu dari segi penerapan kegiatan literasi maupun fasilitas pendukungnya.
Sekolah yang dapat memfasilitasi muridnya untuk memperoleh segala
kemampuan yang berguna bagi kehidupannya dapat dikategorikan sebagai
sekolah literasi. Ciri-ciri sekolah literasi yaitu: 1) literasi merupakan salah satu
visinya, 2) Tenaga pendidik peduli dengan literasi, 3) Adanya sarana literasi, 5)
Menerapkan pembelajaran literasi (Maulidyawati, 2020:28). Reading is the heart
of education pernyataan ini bermakna bahwa membaca adalah jantung atau inti
dalam suatu pendidikan, sehingga dapat dimaknai bahwa membaca adalah
kegiatan yang sangat penting, di mana orang-orang yang rajin membaca
tentunya akan memiliki wawasan yang luas pula. Dalman dalam (Sari,
2020:142).
4. Teori Literasi
a. Pengertian Literasi
Tingkat pendidikan sekolah dasar merupakan tingkat awal bagi murid
untuk membuka wawasan mereka. Dalam tingkat ini yang merupakan dalam
ranah pendidikan formal, para pihak yang terlibat didalamnya hendaknya dapat
berperan aktif untuk meningkatkan pengembangan komponen kemampuan
muridnya, terutama di ranah literasi. Literasi dewasa ini gencar digaungkan
oleh beberapa pihak tak terkecuali bagi pemerintah salah satu contoh bahwa
sekarang pemerintah sangat gencar dalam membudayakan literasi yaitu dengan
membuat gerakan literasi sekolah (GLS). Akan tetapi, masih banyak orang
yang belum mengetahui secara baik mengenai literasi, padahal tentunya
16
mengetahui makna, jenis, maupun aspek yang ada didalamnya sangatlah
penting untuk diketahui.
Literasi adalah keterampilan penting dalam kehidupan. Dalam proses
pendidikan, sebagian besar proses yang ada dalam dunia pendidikan
mengandalkan keterampilan dan kesadaran literasi. (Wandasari, 2017:326).
Sedangkan menurut Nur (2019:62) “Literasi merupakan sebuah konsep yang
memiliki makna kompleks, dinamis, terus menerus dimaknai, dan didefinisikan
dengan bermacam-macam cara dan perspektif”.
Literasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan
sebagai kemampuan dan keterampilan seseorang dalam berbahasa termasuk
membaca, menulis, berbicara, berhitung dan memecahkan masalah pada
tingkat pengetahuan profesional tertentu yang diperlukan untuk kehidupan
sehari-hari. Literasi dapat dikatakan sebagai jalan satu-satunya untuk
mendapatkan pemahaman yang utuh tentang sebuah realitas. Membudayakan
literasi dalam setiap bidang kehidupan dapat dijadikan sebagai modal dasar
untuk menganalisis dan mengkritik dari berbagai fenomena yang terjadi.
(Nopilda dan Muhammad Kristiawan, 2018:218).
Menurut berbagai sudut pandang terkait literasi, maka literasi dalam hal
ini dapat dijelaskan sebagai salah satu proses pengembangan kemampuan yang
tidak hanya dalam bidang membaca, tetapi juga lebih luas dan kompleks,
meliputi keterampilan menulis, menghitung, berbicara, dan berpikir kritis.
Membaca merupakan salah satu keterampilan literasi dasar yang harus
dipahami murid lebih awal terutama di tingkat sekolah dasar. Penanaman
17
keterampilan literasi di lingkungan sekolah dan masyarakat diharapkan mampu
memberikan hal baru dan bekal bagi kehidupan masyarakat di masa yang akan
datang. Seperti yang dikatakan oleh Nopilda dan Muhammad Kristiawati
(2018: 218) “Jika budaya atau tradisi literasi Indonesia tidak berkembang,
negara akan menanggung akibatnya”. Oleh sebab itu membudayakan literasi
sejak dini sangatlah penting bagi keberlangsungan hidup yang lebih baik
kedepannya.
b. Tingkatan Literasi
Membudayakan kegiatan literasi sangatlah penting bagi kehidupan
individu ke depannya terutama bagi murid di tingkat sekolah dasar, namun
membiasakan gerakan literasi pada tingkat sekolah dasar tentu tidaklah mudah,
maka diperlukan proses dan tahapan yang panjang yang perlu dilalui penggerak
literasi dalam membiasakan kegiatan literasi di usia sekolah dasar. Sejalan
dengan Padmadewi dan Luh Putu Artini (2018:10-11) menjelaskan bahwa
tingkatan literasi ada empat tingkatan yaitu tingkatan awal, tingkatan pemula,
tingkatan menengah, dan tingkatan lanjut.
1) Tingkatan awal
a. Memahami bahwa simbol memiliki makna.
b. Dapat menghubungkan antara tanda bahasa lisan dan tulisan.
c. Mulai membaca tanda-tanda yang ada di lingkungannya.
d. Mulai membaca dan menulis huruf.
2) Tingkatan pemula
a. Mulai mengetahui bahwa kata terdiri dari bunyi yang berbeda.
18
b. Mengetahui keterkaitan huruf dengan bunyi, serta mampu membaca
dengan benar.
c. Dapat menyusun kata-kata menjadi kalimat sederhana.
d. Dapat menumbuhkan ide dengan baik.
e. Menulis dengan berbagai cara dengan topik pribadi sendiri.
3) Tingkat menengah
a. Membaca untuk kesenangan serta menemukan informasi.
b. Menuliskan ide serta mampu menjawab soal tentang teks bacaan.
c. Sering membaca sendiri pada jangka waktu tertentu.
d. Mampu berinteraksi menggunakan tulisan.
e. Menghasilkan tulisan dan karya seni yang menyatakan jawaban personal
untuk menyatakan pemahaman.
4) Tingkatan lanjut
a. Mengurangi bantuan dalam mengerjakan tugas baru atau konteks.
b. Membaca untuk mendapatkan informasi.
c. Pengetahuan meningkat dan memperbaiki kesalahan sendiri.
5. Teknik Review Anggit Angglang
Banyak cara yang dapat dilakukan oleh penggiat literasi untuk dapat
memperluas gerakan literasi di Indonesia. Salah satunya yaitu penerapan teknik
review anggita angglang. Teknik review anggit anglang adalah pendekatan cara
berpikir terbuka yang diterapkan secara terus menerus atau rutin dan secara
terstruktur, yang kemudian akan merangsang tumbuhnya beragam kemampuan
berpikir sesuai kreativitas dari masing-masing orang. Kegiatan untuk
19
meningkatkan cara berpikir yang terbuka dapat diterapkan sejak usia dini
ataupun orang dewasa atau dapat dikatakan bahwa kegiatan ini dapat diterapkan
di setiap jenjang usia apapun.
Latifah dan Achmad Kurniawan (2020:577) menyatakan: “Kegiatan
membaca merupakan sarana untuk melatih anggit angglang. baik dalam
keluarga atau masyarakat. Selain itu, juga dapat diintegrasikan ke dalam rencana
kurikulum mata pelajaran apapun, digunakan dalam kegiatan belajar di
sekolah/kelas”.
Teknik review anggit anglang merupakan metode penanaman
keterampilan literasi yang sebelumnya telah dimodifikasi, dan sekarang telah
disesuaikan secara optimal sesuai dengan kondisi dan kebiasaan bangsa atau
budaya Indonesia. Penamaan teknik ini lebih banyak menggunakan kata-kata
yang berasal dari bahasa Sansekerta yang disesuaikan dengan aktivitas yang
akan dilakukan. Dalam penerapan teknik review anggit anglang untuk
menumbuhkan aktivitas literasi membaca terdapat 5 teknik di dalamnya yaitu
teknik jumara, teknik sawarna sarupa, teknik ngaprak, teknik melampah dan
teknik yang terakhir yaitu teknik banar.
a. Jenis-jenis Teknik Review Anggit Angglang
Teknik review anggit angglang dalam penerapannya ada beberapa jenis.
Latifah dan Achmad Kurniawan (2020:577-579) salah satunya yaitu:
1) Jumara
Teknik ini dapat dilakukan sebelum atau sesudah membaca bahan bacaan
dengan gambar. Tergantung kemampuan maupun kesiapan murid, tidak ada
20
metode standar dan benar yang terbaik dalam teknik ini, karena yang paling
penting adalah memiliki tautan ketika membaca cerita untuk memperkuat
kemampuan menganalisis dan mengungkapkan pendapat yang dikemukakan
atau ditemukan murid secara bebas. Tahapan kegiatan dari teknik jumarah ini
adalah sebagai berikut:
a) Memberikan murid bahan bacaan bergambar atau cerita bacaan yang
dibagikan oleh pendidik atau guru.
b) Sebelum membaca teks, minta murid untuk menunjukkan gambar,
kemudian pendidik membimbing murid untuk menjawab beberapa
pertanyaan yang berkaitan dengan tek bacaan. Misalnya, minat apa yang
dimiliki murid terhadap bahan bacaan. Serta pertanyaan lainnya yang
berkaitan dengan bahan bacaan.
2) Sawarna Sarupa
Sawarna sarupa merupakan salah satu teknik yang terdapat dalam teknik
review anggit angglang yang dapat digunakan dalam membudayakan literasi
membaca di tingkat sekolah dasar. Adapun tujuan dari teknik sawarna sarupa ini
yaitu:
a) Untuk melatih kemampuan berpikir secara cepat dan juga kreatif serta,
mampu menemukan perpaduan antara yang dibaca, dilihat dan yang
didengar.
b) Kata-kata yang berasal dari hati sangatlah berguna agar kata tersebut dapat
bertahan lama dalam ingatan.
c) Mudah mencari bermacam cara penyampaian informasi dimana kegiatan ini
21
dapat membantu murid dalam melakukan parafrase.
Tahapan dalam pelaksanaan teknik sawarna sarupa dapat dilakukan
dengan cara, yaitu:
1. Pendidik membacakan suatu cerita kepada murid.
2. Setelah pendidik membacakan cerita, murid kemudian diarahkan untuk
menemukan hal-hal yang mewakili cerita yang dibacakan, seperti tokoh dan
penokohan dalam cerita, alur cerita maupun lainnya. Pemilihan hal-hal yang
mewakili cerita dibebaskan kepada murid, dalam kegiatan ini murid dapat
belajar bagaimana mempertahankan alasan yang mereka buat.
3. Pendidik dan murid melakukan diskusi sederhana terkait hasil yang
didapatkan oleh murid dalam kurung waktu 5 menit.
4. Murid kemudian mengisi sebuah kotak untuk menentukan satu simbol,
namun terlebih dahulu murid diberikan waktu untuk berpikir selama 5 menit
sebelum menentukan simbol apa yang akan digunakan.
5. Pada kotak simbol, murid kemudian menentukan satu simbol yang dapat
mewakili perasaan murid saat membaca cerita. Simbol yang digunakan
cukup satu untuk satu cerita. Bisa simbol yang dibuat sendiri atau yang
sudah dipakai sebelumnya. Penerapan teknik sawarna sarupa ini diharapkan
murid dapat melatih jiwa berimajinasi, melatih kebebasan berpikir dan juga
mampu berliterasi melalui sebuah gambar, gambar-gambar yang digunakan
juga bisa dari bentuk-bentuk yang sederhana sesuai kemampuan dari murid.
6. Murid membuat gambar pada kolom gambar yang telah disediakan, gambar
22
yang dibuat tidak perlu yang bagus tetapi sudah dapat mewakili cerita pada
bahan bacaan yang diceritakan sebelumnya, yang terpenting gambar yang
dibuat oleh murid sesuai keadaan cerita yang dibaca. Gambar yang
digambar oleh murid bisa diberikan sebuah keterangan tentang cerita yang
telah dibaca.
3) Ngaprak
Tahapan kegiatan dalam teknik ngaprak yang dapat dilakukan ada
beberapa tahap diantaranya yaitu:
a) Pendidik menunjukkan gambar atau sebuah bahan bacaan yang
berhubungan dengan materi yang akan dipelajari kepada murid.
b) Murid diarahkan untuk membuat suatu lingkaran ngaprak satu yang
kemudian konsep yang didapatkan setelah melihat gambar atau bahan
bacaan dituliskan dalam kertas atau buku catatan murid selama kurung
waktu 5 menit. Kegiatan menuliskan konsep dilakukan setelah murid
menganalisis gambar atau artikel yang diperlihatkan oleh pendidik.
c) Setelah menuliskan konsep yang didapatkan dengan waktu yang diberikan
yaitu 5 menit, maka dari itu setelah waktu habis murid saling menukarkan
hasilnya dengan murid yang lainnya. Namun terlebih dahulu murid harus
memberikan garis bawah pada hasil yang telah mereka tulis agar nantinya
murid tidak menambahkan tulisannya setelah waktu yang diberikan oleh
pendidik telah habis.
d) Setelah saling menukarkan hasil dengan murid yang lainnya, pendidik lalu
menunjuk salah satu murid untuk membacakan hasil tulisan temannya yang
23
mereka dapatkan di depan kelas untuk didengar oleh murid yang lainnya.
Semua hasil tulisan yang dibuat oleh murid dinyatakan benar, karena
dianggap setiap pengetahuan yang ada pada masing-masing murid itu
berbeda dengan murid yang lainnya.
e) Setelah tahap membacakan hasil tulisan, tahap selanjutnya yaitu hasil
tulisan kemudian dikembalikan kepada masing-masing murid. Selanjutnya
pendidik mengarahkan murid untuk membuat lingkaran ngaprak dua yang
dimana lingkarannya lebih besar dari lingkaran sebelumnya namun waktu
yang diberikan berkurang yaitu hanya diberikan kurang lebih 3 menit untuk
menuliskan konsep yang mereka dapatkan.
f) Setelah semua tahap selesai dalam teknik ngaprak ini, hasil tulisan murid
kemudian dikumpulkan untuk selanjutnya dipasang ke mading kelas sebagai
reward atau penghargaan kepada murid terhadap hasil kerja yang mereka
buat.
Tujuan dari praktek ini yaitu mendorong murid untuk mampu
menemukan, menganalisis, serta menuliskan kembali informasi atau ide yang
ditemukan maupun pengalaman dari murid. Serta mampu membimbing murid
untuk menambah kosakata yang didapatkan murid dalam pembelajaran.
4) Melampah
Teknik berikutnya ialah teknik melampah. Melampah merupakan
aktivitas untuk menentukan keputusan yang dapat senantiasa diingat oleh murid.
Higa jika murid memperoleh ataupun menemukan informasi yang dapat
dikatakan serupa, murid sudah bisa membuat keputusan dengan cepat dan tepat.
24
Teknik melampah ini diharapkan nantinya bisa melatih proses berpikir murid
dalam membangun pondasi pola pikir mereka. Adapun dibawah ini dijabarkan
tahapan kegiatan review teknik anggit angglang tipe teknik melampah, yaitu
sebagai berikut:
a) Pendidik membacakan suatu cerita kepada murid yang dimana dalam cerita
tersebut terdapat unsur tokoh dengan menonjolkan aspek sikap dan sifat dari
tokoh yang diperankan dalam cerita.
b) Pendidik kemudian memberikan benang merah kepada murid terkait sifat
tokoh dalam cerita yang dibacakan.
c) Pendidik kemudian menerapkan timbal balik kepada murid dimana pendidik
bertanya dan memberikan stimulus tentang sifat tokoh dalam cerita kepada
murid.
d) Murid kemudian diarahkan oleh pendidik untuk mencoba mendalami peran
dari tokoh yang diceritakan kemudian pendidik memberikan pertanyaan
kepada murid jika murid merupakan tokoh yang ada pada cerita dan apa
yang akan mereka lakukan jika menjadi atau dalam posisi tokoh dalam
cerita tersebut.
e) Tahap terakhir murid kemudian menuliskan sifat- sifat apa saja yang
tercermin dalam cerita yang dibacakan.
5) Banar
Teknik banar merupakan teknik yang diperluas dari teknik review jenis
ngaprak, yang membedakan teknik banar dari teknik ngaprak ialah akumulasi
sesi ketiga untuk melatih kefokusan murid dalam menemukan hal-hal baru untuk
25
menambah pengetahuan serta mengajukan beberapa pertanyaan eksplorasi yang
tentunya memberikan dampak baik bagi murid dalam proses pembelajaran.
Tahapan kegiatan pada teknik banar ini yaitu sebagai berikut:
a) Pendidik membacakan judul suatu cerita ataupun teks bacaan kepada murid.
b) Murid diarahkan untuk menuliskan lima pertanyaan yang terkait dengan
judul yang dibacakan oleh pendidik sebelumnya, dimana pertanyaan yang
dituliskan tidak harus terkait dengan isi cerita namun berkaitan dengan hal-
hal apa saja yang perlu diketahui terkait cerita tersebut.
c) Setelah itu pendidik melanjutkan membacakan isi cerita kepada murid.
d) Setelah selesai membacakan cerita, pendidik kemudian meminta murid
untuk mengungkapkan hal-hal baru yang murid dapatkan setelah mendengar
cerita. Setelah itu murid kemudian menyampaikan lima hal baru yang
mereka dapatkan selama kegiatan berlangsung.
Berdasarkan uraian jenis-jenis teknik dalam teknik review anggit
angglang yang terdiri dari beberapa jenis seperti yang telah diuraikan
sebelumnya, maka peneliti dalam penelitian ini menggunakan salah satu jenis
teknik review anggit angglang yaitu jenis ngaprak. Pemilihan jenis ini
disesuaikan dengan beberapa hal salah satunya yaitu terkait dengan kondisi
murid di sekolah serta jenis penelitian yang digunakan.
b. Manfaat dan Tujuan Teknik Review Anggit Angglang
Manfaat penerapan teknik review anggit anglang saat aktivitas belajar
dapat membantu murid menguasai pola-pola berpikir tertentu untuk bekal
menjajal tantangan kehidupan, membantu mempermudah proses mengingat dan
26
memahami pengetahuan baru, serta menyerap informasi penting dengan cepat.
Hal ini ialah bagian dari keterampilan literasi yang tentunya harus dikuasai oleh
setiap individu. Dimana literasi dibahasakan sebagai kemampuan untuk
membuka wawasan baru melalui kemahiran menemukan informasi yang ada,
keterampilan memberikan informasi baik secara jelas dan bertanggung jawab
atas informasi yang diberikan, serta ketepatan untuk mengolah fakta maupun
data untuk mengambil suatu keputusan yang benar. Tujuan digunakannya teknik
review anggit anglang dalam kegiatan literasi membaca di tingkat sekolah dasar,
diantaranya yaitu :
1) Membantu murid untuk mengenal dan menggali bermacam-macam ide dan
materi yang akan dipelajari.
2) Menumbuhkan kemampuan murid agar dapat mengorganisasikan berbagai
pengetahuan yang telah diperolehnya
3) Mendorong murid untuk mencari serta menemukan pengetahuan dan
melakukan praktik olah rasa yang lebih dalam dengan murid sehingga dapat
membangun hubungan yang lebih baik lagi antara pendidik dengan murid.
6. Kriteria Penilaian Literasi Membaca
Kegiatan literasi membaca adalah salah satu aktivitas literasi dasar yang
tercantum ke dalam literasi baca tulis. Literasi membaca tidak hanya mencakup
keahlian dalam mengeja kalimat ataupun membaca cepat. Literasi membaca
mencakup lebih luas dari itu semacam proses menemukan, memahami
informasi, menanggapi, menganalisis, mengembangkan kemampuan, dan untuk
berpartisipasi di lingkungan sosial. Dalam lingkungan pendidikan dimana
27
kompetensi literasi yang terus berkembang memungkinkan murid dapat
menggunakannya dalam proses pembelajaran dalam berbagai mata pelajaran.
Asesmen kompetensi minimum (AKM) Literasi membaca memiliki 3
komponen yaitu konten, proses kognitif, serta konteks. Tingkatan proses kognitif
dalam AKM menampilkan proses berpikir yang diperlukan untuk menjawab
pertanyaan, yaitu melalui mencari informasi, menjelaskan serta
mengintegrasikan, dan mengevaluasi serta refleksi. Sebaliknya AKM memiliki
tiga konteks yaitu, pribadi, sosial budaya serta ilmu pengetahuan.
Ada 3 tingkatan pembelajaran untuk penilaian literasi membaca di
tingkat sekolah dasar, yaitu:
a. Tingkat pembelajaran 1, digunakan untuk murid kelas 1 serta 2, murid harus
mencari informasi di teks bacaan.
b. Tingkat pembelajaran 2, dilaksanakan untuk partisipan di kelas 3 serta 4.
Setelah murid pada level ini akan dibimbing untuk menguasai, menemukan
informasi, mereka akan mampu menganalisis format presentasi dalam teks
bacaan, murid hendaknya menggunakan konten yang cocok dengan jenjang
kelas, tidak hanya itu murid kemudian merefleksi isi bacaan untuk
mengambil keputusan, menetapkan opsi, dan mengaitkan isi bacaan
terhadap pengalaman individu murid.
c. Tingkat pembelajaran 3, diperuntukkan bagi murid kelas 5 serta 6. Isi
pembelajaran pada tingkat ini tidak jauh berbeda dengan tingkat
sebelumnya. Tetapi isi materi dalam pembelajaran tingkat 3 dikondisikan
dengan jenjang kelas para murid yang melakukan aktivitas pembelajaran.
28
Tabel 2.1. Komponen asesmen literasi membaca
Literasi Membaca
Konten Teks informasi dan teks fiksi
Proses kognitif Menemukan informasi,
interpretasi dan integrasi, evaluasi
dan refleksi.
Konteks Personal, sosial budaya, dan
saintifik.
Sumber: (Dapodik.2021)
Berdasarkan level pembelajaran serta komponen asesmen literasi
membaca yang telah diuraikan sebelumnya dimana subyek penelitian pada
penelitian ini yaitu murid kelas IV SD yang berada pada level pembelajaran 2,
maka dari itu rubrik penilaian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu:
Tabel 2.2. Rubrik penilaian kegiatan membaca murid kelas IV
No Aspek yang Dinilai Tingkatan Capaian
1 2 3 4
1. Menemukan informasi dalam teks
bacaan.
2. Mengaitkan informasi bacaaan
dengan pengalaman pribadi.
3. Kelancaran pengungkapan
pendapat terkait informasi dalam
teks.
4. Menyusun inferensi (kesimpulan)
terkait isi teks.
5. Penambahan kosakata dan diksi
yang ditemukan.
Jumlah Skor :
Nilai :
Sumber: Haryanto (2020:191)
Catatan :Centang (√) pada bagian yang memenuhi kriteria
29
Keterangan :1 = Kurang, 2 = Cukup, 3 = Baik, 4 = Sangat Baik
Penilaian :
Total Nilai
5 x 100
B. Kerangka Pikir
Literasi membaca dewasa ini sangat gencar digaungkan oleh pemerintah
dalam proses kehidupan. Literasi membaca yang termasuk ke dalam literasi dasar
tentunya sangatlah penting dikenalkan pada murid sekolah dasar sejak dini.
Memperkenalkan kegiatan literasi pada murid tentu diperlukan teknik yang
mendukung dalam kegiatan tersebut. Adapun pada penelitian ini peneliti memilih
teknik review anggit angglang, teknik ini merupakan teknik untuk berpikir
terbuka. Teknik review Anggit angglang memiliki 5 jenis praktek didalamnya,
yaitu praktek Jumara, Sawarna sarupa, Ngaprak, Melampah, dan Banar. Lima
jenis praktek dalam teknik review Anggit angglang dapat mempermudah pendidik
dalam mengkondisikan teknik apa yang dibutuhkan atau yang sesuai dengan
keadaan para murid dalam pembelajaran, terutama dalam membiasakan kegiatan
literasi membaca pada murid pada tingkatan sekolah dasar.
Kondisi awal yang diperoleh peneliti menunjukkan informasi awal
bahwa, kegiatan literasi telah dilaksanakan sebelum kegiatan pembelajaran namun
murid cenderung bosan dan jenuh dalam kegiatan literasi membaca hal ini
dikarenakan pendidik kurang mengikutsertakan murid secara aktif dalam kegiatan
pembelajaran.
30
Penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan yang dapat dilakukan oleh
pendidik untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran
dengan melaksanakan suatu tindakan yang dilakukan secara bersiklus, dalam
penelitian ini digunakan teknik review Anggit angglang untuk diterapkan dalam
kegiatan literasi membaca pada murid kelas IV SDN 255 Maccini Baji Kecamatan
Bangkala Kabupaten Jeneponto. Kondisi akhir yang tentunya diharapkan dengan
penerapan teknik review Anggit angglang pada penelitian ini, yaitu dapat
meningkatkan budaya literasi membaca pada murid kelas IV.
Uraian tersebut dapat digambarkan dalam suatu kerangka pikir, dimana
Sugiyono (2016:60) berpendapat bahwa “Kerangka pemikiran yang baik secara
teoritis akan menjelaskan pertautan antar variabel yang akan diteliti”. Kerangka
pikir pada penelitian ini ditunjukkan pada gambar dibawah ini:
(Gambar 2.1. Bagan kerangka pikir penelitian)
1. Kegiatan literasi membaca rendah
2. Guru melaksanakan pembelajaran
tanpa melibatkan murid secara aktif
Penggunaan teknik review anggit
angglang pada masing-masing siklus
Kegiatan literasi membaca meningkat
Kondisi Awal
Tindakan
Kondisi Akhir
Budaya Literasi membaca pada murid kelas IV SDN 255
Maccini Baji Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto.
31
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian kajian pustaka, kerangka pikir serta rumusan masalah
yang telah diuraikan sebelumnya, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini
adalah penerapan teknik review anggit angglang dapat meningkatkan budaya
literasi membaca pada murid kelas IV SDN 255 Maccini Baji.
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu
jenis penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu
penelitian tindakan yang terbagi ke dalam beberapa siklus sesuai dengan
keberhasilan yang dicapai nantinya, yang dijadikan refleksi dalam proses
pembelajaran untuk meningkatkan atau memperbaiki sistem pembelajaran yang
ada di kelas.
Penelitian tindakan kelas atau classroom action research adalah kegiatan
ilmiah yang dilakukan oleh seorang guru dalam proses pembelajaran dalam
bentuk tindakan di kelas,untuk menemukan kelemahan dalam pembelajaran yang
kemudian dilakukan perbaikan dan diakhiri dengan refleksi. (Sanjaya, 2016:11-
12)
B. Lokasi dan Subjek Penelitian
Lokasi pelaksanaan penelitian pada penelitian ini yaitu berada pada suatu
sekolah dasar yaitu di SDN 255 Maccini Baji bertempat di Kecamatan Bangkala
Kabupaten Jeneponto. Adapun untuk penentuan pelaksanaan ini mengacu pada
kalender akademik yang diterapkan oleh sekolah tempat diselenggarakannya
penelitian ini. Subjek penelitian ini adalah murid-murid kelas IV SDN 255
Maccini Baji Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto, yang terdiri atas 11
orang murid laki-laki dan 3 orang murid perempuan.
33
C. Faktor yang Diselidiki
Faktor yang diselidiki dalam penelitian ini terdiri atas dua faktor yakni
faktor proses dan faktor hasil, yaitu sebagai berikut:
1. Faktor proses
Melihat keaktifan murid maupun sikap murid dalam kegiatan literasi
membaca, maupun interaksi yang terjadi dalam proses pembelajaran baik
interaksi antara peneliti dengan murid maupun murid dengan murid lainnya.
2. Faktor hasil
Untuk melihat adanya peningkatan pada kegiatan literasi membaca
setelah penerapan teknik review anggit angglang.
D. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas terdiri dari empat tahap pelaksanaan
yaitu Tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi dan yang terakhir
yaitu tahap refleksi. Rancangan penelitian dalam penelitian tindakan kelas ini
dilakukan secara bersiklus, maka penelitian ini direncanakan terdiri dari dua
siklus. Prosedur penelitian diadaptasi dari model Taggart dalam Arikunto
(2016:42). Adapun secara rinci tahapan penelitian ini digambarkan dalam skema
pelaksanaan penelitian tindakan kelas yaitu, sebagai berikut:
34
Gambar 3.1 Skema Pelaksanaan Penelitian Tindakan kelas
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini peneliti terlebih dahulu melaksanakan
konsultasi dengan guru kelas di sekolah terkait hal- hal yang akan dilaksanakan
dan kondisi kegiatan belajar mengajar di sekolah. Dimana secara umum
langkah- langkah yang dilakukan pada tahap perencanaan ini diantaranya yaitu:
1) Membuat instrumen pembelajaran baik berupa perencanaan pembelajaran
maupun silabus yang disesuaikan dengan proses pembelajaran di sekolah
serta penerapan teknik review anggit angglang.
Refleksi
Perencanaan
Pelaksanaan
Pengamatan
Refleksi
Perencanaan
Pelaksanaan
Pengamatan
SIKLUS I
SIKLUS II
35
2) Menyediakan bahan penunjang lainnya seperti buku bacaan yang berkaitan
dengan masalah.
3) Menyiapkan instrumen pengumpulan data pelaksanaan tindakan seperti
lembar observasi, foto, dan sebagainya.
4) Mendesain alat evaluasi yang akan digunakan.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap pelaksanaan tindakan ini adalah
sebagai berikut:
1) Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran
yang dibuat sebelumnya dengan melaksanakan tahapan-tahapan
pembelajaran dari kegiatan awal pembelajaran, inti, serta kegiatan akhir.
2) Mengumpulkan data-data pengetahuan awal murid serta mengidentifikasi
kesulitan yang ditemukan.
c. Tahap Observasi
Tahapan observasi yang dilakukan pada siklus pertama ini yaitu,
sebagai berikut:
1) Melakukan observasi dengan mencatat semua kegiatan yang terjadi pada
saat kegiatan berlangsung.
2) Peneliti melihat hasil dari proses kegiatan literasi membaca yang
dilakukan dengan teknik review anggit angglang, serta menanyakan
kepada murid tentang kendala atau kesulitan yang dirasakan murid saat
kegiatan berlangsung.
36
d. Tahap Refleksi
Tahap Refleksi adalah tahap dimana mengkaji seluruh tindakan yang
telah dilakukan dalam proses pembelajaran, yang dilihat dari data yang
didapatkan sebelumnya. Kemudian dilakukan evaluasi agar tindakan yang
dilakukan kedepannya lebih baik lagi dengan melakukan beberapa inovasi.
(Parnawi, 2020:17)
Refleksi dilakukan setelah peneliti melaksanakan observasi, pada tahap
ini dilakukan analisis terkait peningkatan yang terjadi pada aktivitas murid
dalam penerapan teknik review anggit angglang untuk meningkatkan budaya
literasi membaca. Tahap refleksi ini dilaksanakan pada saat proses
pembelajaran selesai yang dimana hasil refleksi digunakan sebagai bahan
untuk tindakan selanjutnya.
2. Siklus II
Tahapan pelaksanaan pada siklus II ini pada dasarnya sama dengan
tahapan yang ada pada pelaksanaan di siklus I. Namun, dilakukan perbaikan atau
beberapa pembenahan yang didasarkan pada hasil refleksi siklus I yang
ditemukan sebelumnya agar memungkinkan penerapan teknik review anggit
angglang dapat lebih efektif untuk meningkatkan kegiatan literasi membaca
pada murid kelas IV SD Negeri 255 Maccini Baji Kecamatan Bangkala
Kabupaten Jeneponto.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini
yaitu dengan cara:
37
1. Tes
Kegiatan tes yang dilakukan peneliti yaitu mendapatkan data tentang
hasil belajar dilihat dari hasil tes yang diperoleh murid setelah membaca bahan
bacaan yang diberikan.
Tabel 3.1. Kisi-kisi Instrumen Tes
No Kelas Aspek
Kognitif
Indikator Soal No
Soal
Bentuk
Soal
1. IV C2
Pengetahuan
dan
pemahaman
Disajikan sebuah
bahan bacaan atau
teks cerita kepada
murid
Dapat menjawab
pertanyaan yang
berhubungan
dengan bahan
bacaan
1-5 Pilihan
Ganda
2. IV C3
Penerapan
Mengaitkan
informasi dalam
teks bacaan
dengan kehidupan
pribadi murid.
6-10 Uraian
3. IV C4
Analisis
Menentukan
makna yang
terkandung dalam
teks bacaan
Jumlah Soal 10
Sumber: Pusat Penilaian Pendidikan (2019:55)
2. Observasi
Observasi dilakukan oleh peneliti untuk pengambilan data kegiatan atau
aktivitas murid di kelas saat pelaksanaan tindakan berlangsung.
38
3. Angket
Instrumen angket adalah alat bantu yang digunakan untuk mengetahui
respon murid terkait kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang akan digunakan peneliti pada penelitian ini
yaitu:
1. Tes
Teknik pengumpulan data ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar
murid setelah proses pembelajaran atau setelah pendidik memberikan bahan
bacaan kepada murid yang dilakukan dengan penerapan teknik review anggit
angglang.
2. Observasi
Observasi merupakan kegiatan pengambilan data dengan mengamati
seberapa jauh efek dari tindakan yang dilakukan. Lembar observasi digunakan
untuk mendapat data yang menggambarkan kegiatan literasi membaca. Lembar
observasi ini untuk mengetahui aktivitas murid dan mengidentifikasi cara yang
baik dalam kegiatan literasi membaca di sekolah.
3. Angket
Angket atau kuesioner adalah suatu daftar yang berisi beberapa pertanyaan
tertulis yang digunakan untuk memperoleh data tentang respon murid dalam
kegiatan literasi membaca dengan menerapkan teknik review anggit angglang.
Lembar angket diberikan setelah semua proses kegiatan telah selesai.
39
G. Teknik Analisis Data
1. Analisis data tes hasil belajar
Tes hasil belajar yang dilakukan murid sebagai tolok ukur ketuntasan
belajar murid yang dikategorikan kedalam kriteria ketuntasan minimal. Murid
dikatakan tuntas ketika memiliki nilai paling sedikit 75 dari skor nilai tertinggi
yaitu 100 berdasarkan ketetapan KKM yang ada di sekolah.
Tabel 3.2Standar KKM SDN 255 Maccini Baji.
Skor Kategori
0 ≤ x < 75
75 ≥ x ≤ 100
Tidak Tuntas
Tuntas
Sumber: (SDN 255 Maccini Baji)
Rumus:
Ketuntasan belajar = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 x 100%
2. Analisis data aktivitas murid
Analisis aktivitas murid dilakukan agar peneliti mengetahui bagaimana
aktivitas murid terhadap penerapan teknik review anggit angglang yang telah
dilaksanakan, untuk data aktivitas murid kelas IV berasal dari observasi yang
dilakukan observer pada setiap pertemuan pembelajaran pada masing-masing
siklus. Analisis data aktivitas murid dalam penelitian ini menggunakan rumus
sebagai berikut:
40
Rumus:
P = 𝑓
𝑁 x 100%
Keterangan :
P = Angka persentase
f = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N = Banyak murid
100 = Bilangan tetap
Tabel 3.3 Kategori taraf keaktifan murid kelas IV SDN 255 Maccini Baji
No Persentase Kategori
1. 75-100% Sangat Tinggi
2. 50-74, 99% Tinggi
3. 25-49,99% Sedang
4. 0-24,99% Rendah
Sumber: (SDN 255 Maccini Baji)
3. Analisis data respon murid
Analisis yang dilakukan peneliti dalam hal ini untuk mengetahui
bagaimana respon murid terhadap penerapan teknik review anggit angglang
yang telah dilakukan. Data respon murid ini berasal dari pemberian angket.
Analisis data respon murid dalam penelitian ini menggunakan percentage
correction dimana nilai yang diperoleh murid adalah persentase dari skor
minimum yang harus dicapai oleh murid, yaitu sebagai berikut:
Rumus :
NP = 𝑅
𝑆𝑀 X 100%
41
Keterangan:
NP = Nilai persentase yang dicari
R = Skor mentah yang diperoleh murid
SM = Skor maksimum
100 = Bilangan tetap
H. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan penelitian ini yaitu apabila terjadi peningkatan
kegiatan literasi membaca murid kelas IV dengan menerapkan teknik review
anggit angglang dari siklus I sampai dengan siklus selanjutnya. Perlakuan
dianggap berhasil apabila skor rata-rata murid dilihat dari peningkatan keaktifan
murid dalam kegiatan literasi membaca dari siklus I sampai dengan siklus
selanjutnya. Serta dapat juga dilihat dari perolehan skor rata-rata murid dari tes
akhir masing-masing siklus yang telah dilaksanakan terdapat peningkatan.
Tabel 3.4 Distribusi keberhasilan dalam rentang predikat KKM
Standar KKM SDN
255 Maccini Baji
Panjang
Interval
Rentang Predikat
Huruf Angka Skor
75
25/3 = 8,3
A 4 92<A≤100
B 3 83<B≤92
C 2 75≤C≤83
D 1 D<75
Sumber: Direktorat pembinaan sekolah dasar (2018:53)
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti,
dilaksanakan di kelas IV SDN 255 Maccini Baji yang dilakukan secara bersiklus,
yang dilakukan kepada 14 subjek penelitian. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan
pada 24 Mei sampai 26 Juni 2021. Penelitian tindakan kelas ini yang dilakukan
pada siklus I, II, dan III meliputi perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan,
tahap pengamatan, serta refleksi. Hasil penelitian pada penelitian ini dianalisis
secara kualitatif yang diklasifikasikan secara bersiklus. Siklus pada penelitian ini
terdiri dari tiga siklus dengan masing-masing siklus terdiri atas empat kali
pertemuan dengan 3 kali pertemuan pembelajaran dan satu kali pertemuan untuk
pemberian tes akhir siklus kepada murid kelas IV SDN 255 Maccini Baji.
1. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I
Analisis deskriptif dilakukan agar peneliti dapat mengetahui hasil
pelaksanaan penelitian pada masing-masing siklus penelitian.
a. Tahap Perencanaan
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti pada
siklus I ini, diawali dengan tahap perencanaan. Tahap perencanaan dilaksanakan
pada hari selasa 25 Mei 2021 dimana peneliti dengan guru kelas IV melakukan
diskusi untuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam proses
penelitian yang berlangsung kedepannya, yaitu sebagai berikut:
43
1) Guru kelas IV memperlihatkan jadwal akademik sekolah kepada peneliti
sebagai acuan dalam pelaksanaan penelitian di sekolah.
2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan digunakan
pada siklus I, yang disesuaikan dengan silabus serta kurikulum di sekolah.
3) Menentukan bahan bacaan yang disesuaikan dengan kondisi murid di kelas
IV, serta disesuaikan dengan materi pelajaran.
4) Memperlihatkan lembar observasi aktivitas murid kepada guru kelas dalam
proses pembelajaran yang berlangsung nantinya pada siklus I.
5) Membuat soal evaluasi siklus I beserta dengan kunci jawabannya.
b. Tahap Tindakan
Pada tahap tindakan di siklus I yaitu terdiri atas 4 pertemuan, yang terdiri
atas 3 kali pertemuan pembelajaran dan satu kali pertemuan untuk evaluasi
pembelajaran kepada murid kelas IV.
1) Pertemuan I
Pertemuan pertama untuk kegiatan pembelajaran di kelas IV
dilaksanakan peneliti pada hari kamis, 27 Mei 2021. Pertemuan pertama dari
siklus satu ini, peneliti melakukan perkenalan lebih lanjut kepada para murid
kelas IV serta pengenalan awal dan pemberian penjelasan kepada murid
mengenai teknik review Anggit Angglang dengan praktek Ngaprak. Kegiatan
pada pertemuan pertama ini tentunya disesuaikan dengan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran yang telah disusun bersama dengan wali kelas IV sebelumnya.
Pelaksanaan pembelajaran di kelas tentunya diawali dengan mencuci
tangan sebelum masuk ke ruang kelas, menjaga jarak, dan menggunakan masker.
44
Kegiatan pembelajaran diawali dengan mengucapkan salam serta berdoa
sebelum belajar, melakukan apersepsi, serta menginformasikan kepada murid
mengenai materi pembelajaran yang akan dipelajari, tak lupa pula peneliti
memberikan motivasi kepada murid agar murid lebih bersemangat dalam proses
pembelajaran yang dirangkai dengan menyanyikan lagu Nasional.
Kegiatan selanjutnya peneliti melaksanakan kegiatan pembiasaan
membaca sebelum belajar, kemudian peneliti memberikan materi pembelajaran
kepada murid dimana para murid menyimak dengan baik penjelasan yang
dijelaskan oleh peneliti. Materi pada pertemuan pertama ini mengenai
menentukan informasi penting dalam sebuah teks bacaan. Setelah murid
menyimak penjelasan dari guru kemudian murid diarahkan untuk melakukan
praktek ngaprak 1 dalam teknik review anggit angglang yang dibimbing oleh
peneliti. Setelah murid membentuk lingkaran ngaprak 1 kemudian murid
diberikan teks bacaan yang nantinya para murid akan mencoba menentukan
informasi penting pada teks bacaan tersebut. Setelah kegiatan ngaprak 1
dilakukan kemudian murid diarahkan untuk melaksanakan kegiatan ngaprak 2.
Peneliti memberikan reward kepada murid yang telah menjawab benar dan
berani mengungkapkan pendapatnya.
Setelah seluruh proses kegiatan pembelajaran telah dilaksanakan.
Kegiatan selanjutnya peneliti mengakhiri pembelajaran pada pertemuan pertama
dengan mengajak para murid untuk menyimpulkan pembelajaran yang mereka
dapatkan serta memberikan motivasi kepada murid, melaksanakan umpan balik,
dan membaca doa sebelum belajar dan mengucapkan salam untuk mengakhiri
pembelajaran.
45
2) Pertemuan II
Pertemuan kedua pada siklus I dilaksanakan pada hari Jumat 28 Mei
2021. Seperti biasa sebelum para murid memasuki ruang kelas para murid
diarahkan untuk mencuci tangan, menggunakan hand sanitizer, menjaga jarak,
dan mengenakan masker. Kegiatan pembelajaran diawali dengan mengucapkan
salam dan berdoa sebelum belajar, melakukan apersepsi, serta
menginformasikan kepada murid mengenai materi pembelajaran yang akan
dipelajari dan tujuan pembelajaran, memberikan motivasi kepada murid agar
murid lebih bersemangat dalam proses pembelajaran, serta menyanyikan lagu
Nasional.
Kegiatan selanjutnya pada pertemuan dua ini diawali dengan kegiatan
pembiasaan membaca sebelum belajar, setelah itu para murid menyimak materi
pembelajaran yang disampaikan oleh peneliti. Pertemuan kedua ini peneliti
menyampaikan materi pembelajaran terkait teks informasi serta menyimpulkan
isi teks dalam teks informasi yang ditemukan. Setelah itu peneliti mengarahkan
murid untuk melaksanakan kegiatan ngaprak 1 dan 2 yang telah dilakukan
sebelumnya pada pertemuan pertama, dimana peneliti membagikan teks
informasi terkait manfaat tumbuhan bagi makhluk hidup yang tentunya para
murid diarahkan untuk menyimpulkan isi teks bacaan yang dibagikan tersebut,
kegiatan ngaprak pada pertemuan dua ini dirangkai dengan para murid diarahkan
untuk mencari tumbuhan yang ada di sekitar sekolah yang tentunya kegiatan ini
diawasi oleh peneliti dan guru kelas agar para murid tetap menjaga jarak dengan
temannya.
46
Selanjutnya peneliti mengakhiri proses pembelajaran pada pertemuan dua
dengan memberikan umpan balik, serta menyimpulkan bersama mengenai
materi pembelajaran yang telah dipelajari, kemudian peneliti dan murid
membaca doa setelah belajar yang diakhiri dengan mengucapkan salam dan
pemberian motivasi.
3) Pertemuan III
Pertemuan ketiga pada siklus I ini dilaksanakan oleh peneliti pada hari
sabtu, 29 Mei 2021. Sebelum para murid kelas IV melaksanakan kegiatan
pembelajaran di ruang kelas, maka terlebih dahulu para murid diarahkan untuk
mencuci tangan, menggunakan hand Sanitizer, mengenakan masker, dan
menjaga jarak satu sama lain. Kegiatan pembelajaran diawali dengan
mengucapkan salam dan berdoa sebelum belajar, menanyakan kabar dan
kesiapan para murid dalam pembelajaran, melakukan apersepsi, serta
menginformasikan kepada murid mengenai materi pembelajaran yang akan
dipelajari dan tujuan pembelajaran, memberikan motivasi kepada murid agar
murid lebih bersemangat dalam proses pembelajaran, serta menyanyikan lagu
daerah.
Para murid menyimak penjelasan dari peneliti tentang materi
pembelajaran yang dipelajari pada pertemuan ketiga ini, pada pertemuan ini
peneliti memberikan materi terkait mengaitkan informasi yang ditemukan dalam
teks bacaan fiksi dengan kehidupan pribadi murid serta menemukan diksi baru
yang terkandung dalam teks bacaan fiksi. Setelah para murid menyimak
penjelasan dari peneliti, maka selanjutnya peneliti mengarahkan murid untuk
melaksanakan kegiatan ngaprak satu dan dua. Sama dengan dua pertemuan
47
sebelumnya, setelah murid menukarkan hasil kerjanya masing-masing maka
peneliti menunjuk salah satu murid untuk membacakan jawaban temannya yang
didapatkannya setelah itu murid yang jawabannya dibacakan kemudian ditanya
oleh peneliti tentang jawaban yang dituliskannya. Peneliti kemudian
memberikan reward kepada murid yang telah berani mengungkapkan
pendapatnya di depan teman-temannya.
Selanjutnya peneliti mengakhiri proses pembelajaran pada pertemuan
ketiga ini dengan memberikan umpan balik, serta menyimpulkan bersama
mengenai materi pembelajaran yang telah dipelajari, kemudian peneliti dan
murid membaca doa setelah belajar yang diakhiri dengan mengucapkan salam
dan pemberian motivasi.
c. Pengamatan
1) Keaktifan Membaca Murid Siklus I
Hasil tingkat keaktifan membaca murid pada siklus I diperoleh peneliti
dari pengamatan terhadap keaktifan para murid kelas IV sebagai subjek
penelitian dalam pelaksanaan literasi membaca di kelas, yang terdiri atas 4
kategori yaitu kategori sangat rendah, rendah, tinggi, dan sangat tinggi.
Tabel 4.1 Keaktifan Membaca Murid Kelas IV SDN 255 Maccini Baji
No NIS L/P Kategori
Sangat
Rendah
Rendah Tinggi Sangat
Tinggi
1. 00011718 L √
2. 00041718 L √
3. 00151718 L √
4. 00091718 L √
5. 00031718 L √
6. 00141718 L √
48
7. 00021718 L √
8. 00051718 L √
9. 00081718 P √
10. 00121718 L √
11. 00071718 P √
12. 00061718 P √
13. 00071617 L √
14 00121617 L √
Jumlah 2 7 5 -
Persentase keaktifan (%) 14,28 50 35,71 -
Sumber: (Observasi siklus I)
Berdasarkan tabel 4.1 diatas mengenai tingkat keaktifan membaca
murid kelas IV SDN 255 Maccini Baji pada siklus I. Hasil temuan peneliti
pada pengamatan tersebut yaitu masih banyak murid kelas IV yang tingkat
keaktifan membacanya masih berada pada kategori rendah. Temuan tersebut
didasarkan dari jumlah murid yang berada pada kategori sangat rendah dalam
kegiatan literasi membaca yaitu 2 orang murid dengan persentase keaktifan
yaitu 14,28%, murid yang berada pada kategori rendah dalam keaktifan
membaca yaitu sebanyak 7 orang murid dengan persentase keaktifan sebesar
50%, Sedangkan untuk murid yang berada pada kategori tinggi sebanyak 5
orang murid dengan persentase keaktifan yaitu 35,71%. Pada siklus I ini tidak
ada murid yang mencapai kategori keaktifan membaca sangat tinggi. Sehingga
dapat dinyatakan bahwa untuk tingkat keaktifan literasi membaca murid kelas
IV SDN 255 Maccini Baji untuk siklus I masih rendah.
2) Hasil Evaluasi Siklus I
Peneliti melaksanakan tes hasil belajar siklus I yang dilakukan pada
akhir siklus I. Kegiatan ini dilaksanakan oleh peneliti pada hari Senin, 31 Mei
2021 setelah para murid diberikan bekal materi-materi pembelajaran serta
49
bahan bacaan terkait materi pembelajaran.
Tabel 4.2 Hasil Belajar Murid Kelas IV SDN 255 Maccini Baji Siklus I
No NIS L/P Nilai
KKM
Nilai
Murid
Ket
T TT
1. 00011718 L 75 65 √
2. 00041718 L 75 75 √
3. 00151718 L 75 85 √
4. 00091718 L 75 60 √
5. 00031718 L 75 70 √
6. 00141718 L 75 70 √
7. 00021718 L 75 60 √
8. 00051718 L 75 60 √
9. 00081718 P 75 80 √
10. 00121718 L 75 80 √
11. 00071718 P 75 90 √
12. 00061718 P 75 75 √
13. 00071617 L 75 70 √
14 00121617 L 75 60 √
Jumlah Nilai 940
Nilai Rata-Rata 67,14
Jumlah Murid yang Tuntas 6
Jumlah Murid yang Tidak Tuntas 8
Persentase Ketuntasan Belajar (%) 42,85
Sumber: (Lembar tes akhir siklus I)
Berdasarkan tabel hasil belajar murid kelas IV pada siklus I diatas maka
peneliti dapat mengemukakan bahwa hasil belajar murid pada siklus I masih
belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan. Hasil yang
diperoleh murid kelas IV pada siklus I berada pada nilai rata-rata murid 67,14,
dengan jumlah murid yang tuntas berjumlah 6 orang sedangkan untuk murid
yang dinyatakan tidak tuntas dalam pembelajaran yaitu 8 orang siswa,
sedangkan untuk persentase ketuntasan belajar murid kelas IV yaitu 42,85%.
50
3) Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Murid
Aktivitas murid kelas IV dalam kegiatan pembelajaran diketahui
dengan melakukan observasi terhadap aktivitas murid pada saat kegiatan
pembelajaran berlangsung pada siklus satu di masing-masing pertemuan yang
dilakukan oleh observer. Kegiatan observasi ini dilakukan dari tanggal 27 Mei-
29 Mei 2021 sesuai dengan pertemuan pembelajaran di siklus I yaitu tiga kali
pelaksanaan pertemuan pembelajaran.
Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Murid Siklus I
No Komponen yang
Diamati
Pertemuan Persentase Pertemuan
(%)
rata-
rata
(%) I II III I II III
1. Siswa hadir dalam
proses pembelajaran
11 12 12 78,57 85,71 85,71 83,33
2. Siswa melakukan
kegiatan lain pada
saat proses pembelajaran
berlangsung
2 2 2 14,28 14,28 14,28 14,28
3. Siswa antusias
mengikuti pelajaran
11 12 12 78,57 85,71 85,71 83,33
4. Siswa
memperhatikan
dengan seksama
tatacara pelaksanaan teknik review anggit
angglang
11 11 12 78,57 78,57 85,71 80,95
5. Siswa mengikuti petunjuk pelaksanaan
teknik review anggit
angglang dengan
baik
11 11 12 78,57 78,57 85,71 80,95
6. Siswa kebanyakan
bertanya dengan
temannya dalam menjawab latihan
soal
6 6 4 42,85 42,85 28,57 38,09
7. Siswa aktif dalam
kegiatan membaca
5 5 5 35,71 35,71 35,71 35,71
8. Siswa mampu
menjawab latihan
soal yang diberikan
7 8 10 50 57,14 71,42 59,52
51
9. Siswa kesulitan dalam melaksanakan
kegiatan dalam
teknik review anggit angglang
3 2 2 21,42 14,28 14,28 16,66
Jumlah 492,82
Rata-rata 54,75
Sumber: (Lembar observasi pertemuan siklus I)
Berdasarkan tabel hasil observasi aktivitas murid kelas IV pada saat
pelaksanaan kegiatan pembelajaran di siklus I mengenai kegiatan literasi
membaca dengan penerapan teknik review Anggit angglang yaitu terlihat rata-
rata kehadiran murid yaitu 83,33%. Mengenai rata-rata murid kelas IV yang
melakukan kegiatan lain pada saat proses pembelajaran berlangsung yaitu
14,28%. Murid yang antusias mengikuti kegiatan pembelajaran mencapai rata-
rata 83,33%. Rata-rata murid yang memperhatikan dengan seksama tata cara
pelaksanaan teknik review Anggit angglang sebanyak 80,95% sama dengan
rata-rata murid yang mengikuti petunjuk pelaksanaan teknik review Anggit
angglang yaitu mencapai 80,95%.
Mengenai rata-rata murid yang kebanyakan bertanya dengan temannya
dalam menjawab latihan soal mencapai 38,09%. Murid yang aktif dalam
kegiatan membaca hanya mencapai rata-rata 35,71%. Murid yang dapat
menjawab latihan soal yang diberikan hanya mencapai rata-rata 59,52%.
Sedangkan untuk rata-rata murid yang kesulitan dalam melaksanakan kegiatan
dalam teknik review Anggit anglang yaitu 16,66%.
52
d. Tahap Refleksi
Tahap Refleksi dalam penelitian tindakan kelas merupakan tahapan atau
kegiatan untuk menganalisis kembali kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan
sebelumnya pada siklus I. Hasil analisis inilah yang dievaluasi nantinya
mengenai tindakan yang telah dilakukan dalam proses pembelajaran, yang
kemudian digunakan sebagai patokan dalam menyusun rencana tindakan pada
siklus selanjutnya. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti terkait masalah-
masalah selama pelaksanaan tindakan di siklus I, keaktifan membaca murid,
hasil belajar murid, serta hasil observasi murid yang telah dilakukan maka
didapatkan hasil sebagai berikut:
1) Berdasarkan hasil pengamatan terkait keaktifan para murid kelas IV SDN 255
Maccini Baji dalam kegiatan membaca pada siklus I diperoleh hasil bahwa
masih banyak murid yang keaktifan membacanya masih rendah yaitu
mencapai 7 orang murid dengan persentase keaktifan membaca 50%, 2 orang
murid berada pada kategori sangat rendah dengan persentase keaktifan
membaca yaitu 14,28%. Tentunya rendahnya keaktifan membaca murid
berdasarkan temuan tersebut masih tinggi, maka dari itu perlu upaya yang
lebih agar rendahnya keaktifan literasi membaca murid kelas iv dapat
meningkat.
2) tes akhir siklus I yang telah dikerjakan oleh para murid kelas IV SDN 255
Maccini baji didapatkan data bahwa nilai rata-rata hasil tes belajar murid
kelas IV yaitu 67,14 dengan jumlah murid yang tidak tuntas yaitu sebanyak 8
orang, sedangkan untuk murid yang tuntas sebanyak 6 orang murid. Adapun
untuk persentase ketuntasan belajar murid kelas IV yaitu hanya mencapai
53
42,85% dimana hasil persentase ketuntasan belajar ini berada pada kateguri
rendah dan masih jauh dari kriteria persentase ketuntasan belajar yang
diharapkan.
3) Berdasarkan hasil observasi terhadap murid selama kegiatan pembelajaran
dalam tiga kali pertemuan pembelajaran, dapat dilihat bahwa antusias murid
dalam kegiatan membaca masih rendah, banyak pula murid yang melakukan
kegiatan lain dalam proses pembelajaran, hal inilah yang membuat murid
cenderung sering bertanya dengan temannya dalam menjawab soal dan tidak
dapat menjawab soal yang diberikan. Namun untuk murid yang kesulitan
dalam pelaksanaan teknik review anggit angglang cukup sedikit yaitu berada
pada rata-rata persentase selama 3 kali pertemuan yaitu 16,66% tapi tentunya
hal ini harus diminimalkan lagi agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan
secara efektif.
2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II
Analisis deskriptif dilakukan agar peneliti dapat mengetahui hasil
pelaksanaan penelitian pada masing-masing siklus penelitian.
a. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan pada siklus II ini peneliti bersama dengan guru kelas
mempersiapkan segala hal yang diperlukan untuk pelaksanaan tindakan pada
siklus II. Tentunya juga memperhatikan beberapa masalah yang ditemukan pada
hasil refleksi pada siklus sebelumnya agar perencanaan yang dibuat dapat
digunakan dengan baik dalam pelaksanaan tindakan siklus II agar berjalan
dengan baik dan mendapat hasil yang baik pula.
54
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2) Menentukan bahan bacaan yang akan digunakan nantinya dalam kegiatan
pembelajaran.
3) Penambahan media pembelajaran berupa gambar-gambar yang berkaitan
dengan bahan bacaan.
4) Penambahan Games sederhana dan Ice breaking agar para murid dapat lebih
aktif dan termotivasi dalam belajar.
5) Memperlihatkan lembar observasi aktivitas murid kepada guru kelas dalam
proses pembelajaran yang berlangsung nantinya pada siklus II.
6) Membuat soal tes akhir siklus II beserta kunci jawabannya.
b. Tahap Tindakan
1) Pertemuan 1
Pertemuan pertama pada siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 02 Juni
2021. Sebelum para murid memasuki ruang kelas para murid diarahkan untuk
mencuci tangan, menggunakan hand sanitizer, menjaga jarak, dan mengenakan
masker. Kegiatan pembelajaran diawali dengan mengucapkan salam dan
berdoa sebelum belajar, melakukan absensi dan apersepsi, serta
menginformasikan kepada murid mengenai materi pembelajaran yang akan
dipelajari dan tujuan pembelajaran, memberikan motivasi kepada murid agar
murid lebih bersemangat dalam proses pembelajaran, serta menyanyikan lagu
Nasional.
Setelah itu sebelum belajar murid diarahkan untuk melakukan
pembiasaan membaca sebelum belajar. Peneliti kemudian menjelaskan kepada
55
murid mengenai materi yang akan dipelajari yaitu mengenai penentuan
karakter penokohan dalam teks fiksi, ciri-ciri teks fiksi, dan menemukan pesan
moral dalam teks fiksi. Kemudian setelah para murid menyimak penjelasan
dari peneliti, selanjutnya peneliti memberikan teks fiksi kepada para murid
dengan judul teks bacaan yaitu “Nenek Pakande”. Peneliti kemudian
mengarahkan para murid untuk membaca teks bacaan “Nenek Pakande” yang
diiringi dengan kegiatan ngaprak 1. Setelah murid menyelesaikan kegiatan
ngaprak 1 selanjutnya murid dibagikan beberapa gambar penokohan dalam
teks bacaan Nenek Pakande dan menentukan watak dari masing-masing
gambar yang dibagikan. Setelah itu murid kemudian diarahkan untuk
melakukan kegiatan ngaprak 2 selama 3 menit dan sling menukarkan
jawabannya dengan teman kelasnya. Selanjutnya peneliti memberikan reward
kepada para murid yang telah aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Setelah seluruh kegiatan pembelajaran telah dilaksanakan maka
selanjutnya peneliti mengakhiri proses pembelajaran pada pertemuan pertama
pada siklus II ini dengan memberikan umpan balik, serta menyimpulkan
bersama para murid mengenai materi pembelajaran yang telah dipelajari,
kemudian peneliti dan murid membaca doa setelah belajar yang diakhiri
dengan mengucapkan salam dan pemberian motivasi.
2) Pertemuan 2
Kamis, 03 Juni 2021 peneliti melaksanakan pertemuan kedua pada
siklus II di kelas IV. Seperti biasa tentunya kegiatan pembelajaran tetap
mematuhi protokol kesehatan yang berlaku yaitu menjaga jarak, mengenakan
masker, menggunakan hand sanitizer, dan mencuci tangan sebelum memasuki
56
ruang kelas. Setelah para murid memasuki ruang kelas kemudian kegiatan
pembelajaran diawali dengan mengucapkan salam dan berdoa sebelum belajar,
melakukan apersepsi, serta menginformasikan kepada murid mengenai materi
pembelajaran yang akan dipelajari dan tujuan pembelajaran, memberikan
motivasi kepada murid agar murid lebih bersemangat dalam proses
pembelajaran, serta menyanyikan lagu Nasional, selanjutnya absensi kehadiran
murid.
Murid kemudian diarahkan untuk melaksanakan kegiatan pembiasaan
membaca sebelum belajar. Setelah kegiatan membaca, selanjutnya peneliti
menjelaskan materi yang akan dipelajari yaitu terkait teks informasi, peneliti
selanjutnya menyampaikan teks bacaan informasi yang akan dipelajari yaitu
dengan judul “Manusia dan pekerjaannya”. Setelah teks bacaan dibagikan oleh
peneliti, selanjutnya para murid membaca teks bacaan informasi tersebut.
Peneliti kemudian membagikan beberapa gambar pekerjaan kepada para murid
setelah murid membaca teks bacaan informasi tersebut yang selanjutnya murid
harus menentukan pekerjaan mana yang menghasilkan jasa dan pekerjaan yang
menghasilkan produk. Kegiatan pembelajaran kemudian dilanjutkan dengan
pelaksanaan kegiatan ngaprak 1 setelah para murid membaca teks bacaan, dan
menuliskan jawaban di kertas jawaban masing-masing. Para murid diarahkan
untuk menyanyikan sebuah lagu sambil memberikan kertas jawabannya ke
teman kelasnya, setelah lagu berakhir kemudian para murid membacakan
jawaban temannya yang didapatkannya. Kegiatan kemudian dilanjutkan
dengan ngaprak 2.
57
Peneliti kemudian mengakhiri pembelajaran pada pertemuan kedua
pada siklus II dengan sebelumnya melakukan tanya jawab sederhana kepada
para murid, melakukan games, dan menyimpulkan pembelajaran bersama
dengan murid. Selanjutnya peneliti menunjuk salah satu murid untuk
memimpin temannya untuk membaca doa setelah belajar. Sebelum para murid
meninggalkan kelas peneliti memberikan beberapa motivasi dan nasehat
kepada para murid.
3) Pertemuan 3
Pertemuan pembelajaran ketiga pada siklus II dilaksanakan oleh
peneliti pada hari Jumat, 04 Juni 2021. Pelaksanaan pembelajaran pada pada
pertemuan ketiga ini tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku yaitu
mengenakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan menggunakan hand
sanitizer sebelum memasuki ruang kelas. Setelah para murid memasuki ruang
kelas selanjutnya peneliti menanyakan kabar para murid, mengucapkan salam,
dan menunjuk salah satu murid untuk membacakan doa sebelum belajar.
melakukan apersepsi, serta menginformasikan kepada murid mengenai materi
pembelajaran yang akan dipelajari dan tujuan pembelajaran, memberikan
motivasi kepada murid agar murid lebih bersemangat dalam proses
pembelajaran, serta menyanyikan lagu Nasional, selanjutnya absensi kehadiran
murid, serta melakukan ice breaking sebelum melakukan pembelajaran agar
para murid antusias dalam mengikuti pembelajaran.
Peneliti kemudian mengarahkan para murid untuk melaksanakan
pembiasaan membaca sebelum belajar. Setelah itu peneliti menyampaikan
materi pembelajaran yang akan dipelajari yaitu mengenai materi perbedaan
58
teks bacaan informasi dan teks bacaan fiksi. Setelah para murid menyimak
materi pembelajaran yang disampaikan oleh peneliti selanjutnya peneliti
membagikan dua teks bahan bacaan kepada masing-masing murid, selanjutnya
para murid diarahkan untuk memilih salah satu teks bacaan yang kan
dianalisisnya pada kegiatan ngaprak. Sebelum melaksanakan kegiatan ngaprak
murid diajak untuk melakukan games untuk membangkitkan semangat para
murid untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran. Selanjutnya peneliti
mengarahkan murid melakukan kegiatan ngaprak 1 dengan waktu analisis
bahan bacaan yaitu 5 menit , setelah itu murid diarahkan untuk menyanyikan
sebuah lagu daerah yaitu Anging mammiri sambil saling menukarkan hasil
kerjanya dengan teman kelasnya dalam lingkaran ngaprak, setelah lagu selesai
maka murid diarahkan untuk berdiri dan menyampaikan hasil kerja temannya
di depan kelas. Kemudian kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan
melaksanakan kegiatan ngaprak 2 dengan waktu 3 menit.
Kegiatan pembelajaran diakhiri melakukan umpan balik bersama para
murid, murid yang mampu menjawab dengan benar pertanyaan dari peneliti
kemudian diberikan reward. Selanjutnya bersama-sama menyimpulkan materi
pembelajaran yang dipelajari. Peneliti kemudian menunjuk ketua kelas untuk
memimpin teman-temannya untuk membaca doa sebelum belajar. Sebelum
meninggalkan kelas murid diberikan beberapa motivasi dan nasehat dari
peneliti dan diarahkan untuk meninggalkan kelas dalam keadaan bersih sebagai
upaya untuk meningkatkan kesadaran para murid dalam menjaga lingkungan
sekitarnya yang berawal dari hal-hal kecil..
59
c. Tahap Pengamatan
1) Keaktifan Membaca Murid Siklus II
Temuan hasil tingkat keaktifan membaca murid pada siklus II diperoleh
peneliti dari pengamatan peneliti terhadap keaktifan para murid kelas IV SDN
255 Maccini Baji sebagai subjek penelitian dalam pelaksanaan literasi
membaca di kelas.
Tabel 4.4 Keaktifan Membaca Murid Kelas IV SDN 255 Maccini Baji
No NIS L/P Kategori
Sangat
Rendah
Rendah Tinggi Sangat
Tinggi
1. 00011718 L √
2. 00041718 L √
3. 00151718 L √
4. 00091718 L √
5. 00031718 L √
6. 00141718 L √
7. 00021718 L √
8. 00051718 L √
9. 00081718 P √
10. 00121718 L √
11. 00071718 P √
12. 00061718 P √
13. 00071617 L √
14 00121617 L √
Jumlah 2 5 6 1
Persentase keaktifan (%) 14,28 35,71 42,85 7,14
Sumber: (Observasi siklus II)
Temuan yang diperoleh berdasarkan tabel 4.4 mengenai tingkat
keaktifan membaca murid kelas IV SDN 255 Maccini Baji pada siklus II ini,
yaitu sebanyak 2 orang murid masih berada pada kategori keaktifan literasi
membaca sangat rendah dengan persentase keaktifan yaitu 14,28%, 5 orang
murid berada pada kategori rendah dengan persentase keaktifan yaitu 35,71%,
60
sedangkan untuk kategori tinggi dalam keaktifan membaca murid cukup
banyak yaitu sebanyak 6 orang murid dengan persentase mencapai 42,85%.
Kategori sangat tinggi untuk keaktifan membaca pada siklus II ini dengan
persentase keaktifan 7,14 yaitu 1 orang murid telah memenuhi kategori
tersebut. Berdasarkan hasil data tersebut maka peneliti dapat menyimpulkan
bahwa adanya peningkatan dalam keaktifan membaca murid kelas IV walau
belum signifikan.
2) Hasil Evaluasi Siklus II
Pelaksanaan kegiatan evaluasi ini dilakukan peneliti pada akhir
pertemuan di siklus II setelah seluruh pertemuan pembelajaran pada siklus II
telah dilaksanakan. Kegiatan evaluasi siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu,
05 Juni 2021 dengan memberikan tes akhir siklus kepada para murid kelas IV
SDN 255 Maccini Baji.
Tabel 4.5 Hasil Belajar Murid Kelas IV SDN 255 Maccini Baji Siklus II
No NIS L/P Nilai
KKM
Nilai
Murid
Ket
T TT
1. 00011718 L 75 75 √
2. 00041718 L 75 80 √
3. 00151718 L 75 90 √
4. 00091718 L 75 75 √
5. 00031718 L 75 85 √
6. 00141718 L 75 75 √
7. 00021718 L 75 65 √
8. 00051718 L 75 70 √
9. 00081718 P 75 90 √
10. 00121718 L 75 90 √
11. 00071718 P 75 90 √
12. 00061718 P 75 80 √
13. 00071617 L 75 85 √
14. 00121617 L 75 60 √
Jumlah Nilai 1,110
61
Nilai Rata-Rata 79,28
Jumlah Murid yang Tuntas 11
Jumlah Murid yang Tidak Tuntas 3
Persentase Ketuntasan Belajar 78,57
Sumber: (Lembar tes akhir siklus II)
Berdasarkan tabel hasil belajar murid kelas IV pada siklus II diatas
maka peneliti dapat mengemukakan bahwa hasil belajar murid pada siklus II
ini belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan. Hasil yang
diperoleh murid kelas IV pada siklus II yaitu dapat dilihat pada nilai rata-rata
murid sebanyak 79,28 Jumlah murid yang tuntas yaitu 11 orang sedangkan
untuk murid yang dinyatakan tidak tuntas dalam pembelajaran yaitu 3 orang
murid, sedangkan untuk persentase ketuntasan belajar murid kelas IV yaitu
berada pada 78,57%.
3) Hasil Observasi Terhadap Murid
Kegiatan observasi aktivitas murid pada siklus II ini dilaksanakan dari
tanggal 02 Juni-04 Juni 2021. Pelaksanaan kegiatan observasi dilakukan pada
masing-masing pertemuan di siklus II yaitu dari pertemuan 1-3 yang dilakukan
oleh observer dalam mengobservasi kegiatan murid dalam pembelajaran.
Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Murid Siklus II
No Komponen yang
Diamati
Pertemuan Persentase Pertemuan
(%)
rata-
rata
(%) I II III I II III
1. Siswa hadir dalam
proses
pembelajaran
14 14 14 100 100 100 100
2. Siswa melakukan
kegiatan lain pada
saat proses
pembelajaran berlangsung
2 1 2 14,28 7,14 14,28 11,9
3. Siswa antusias
mengikuti pelajaran
12 14 14 85,71 100 100 95,23
62
4. Siswa memperhatikan
dengan seksama
tatacara pelaksanaan teknik
review anggit
angglang
13 14 14 92,85 100 100 98,28
5. Siswa mengikuti petunjuk
pelaksanaan teknik
review anggit angglang dengan
baik
13 13 13 92,85 92,85 92,85 92,85
6. Siswa kebanyakan
bertanya dengan temannya dalam
menjawab latihan
soal
2 2 2 14,28 14,28 14,28 14,28
7. Siswa aktif dalam kegiatan membaca
7 7 7 50 50 50 50
8. Siswa mampu
menjawab latihan soal yang diberikan
11 11 12 78,57 78,57 85,71 80,95
9. Siswa kesulitan
dalam
melaksanakan kegiatan dalam
teknik review
anggit angglang
0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 543,49
Rata-rata 67,93
Sumber: (Lembar observasi pertemuan siklus II)
Berdasarkan tabel hasil observasi aktivitas murid kelas IV pada saat
pelaksanaan kegiatan pembelajaran di siklus II mengenai kegiatan literasi
membaca dengan penerapan teknik review Anggit angglang yaitu terlihat rata-
rata kehadiran murid yaitu 100% dengan asumsi bahwa seluruh murid hadir
pada pertemuan pembelajaran yang dilaksanakan. Rata-rata murid kelas IV
yang melakukan kegiatan lain pada saat proses pembelajaran berlangsung yaitu
11,9%. Murid yang antusias mengikuti kegiatan pembelajaran mencapai rata-
rata 95,23%. Rata-rata murid yang memperhatikan dengan seksama tata cara
63
pelaksanaan teknik review Anggit angglang sebanyak 98,28%. Murid yang
mengikuti petunjuk pelaksanaan teknik review anggit angglang dengan baik
yaitu mencapai rata-rata persentase 92,85%.
Rata-rata murid yang kebanyakan bertanya dengan temannya dalam
menjawab latihan soal cukup rendah, yaitu 14,28%. Murid yang aktif dalam
kegiatan membaca mencapai rata-rata 50%. Murid yang dapat menjawab
latihan soal yang diberikan hanya mencapai rata-rata 80,95%. Rata-rata murid
yang kesulitan dalam melaksanakan kegiatan dalam teknik review Anggit
anglang yaitu 0% dengan asumsi bahwa tidak ada murid yang kesulitan dalam
melaksanakan kegiatan teknik review anggit angglang.
d. Tahap Refleksi
Tahap refleksi pada siklus II dilakukan analisis yang sebaik-baiknya
dalam kegiatan tindakan yang telah dilakukan sebelumnya baik itu mengenai
hasil belajar maupun observasi kegiatan para murid selama pelaksanaan kegiatan
pembelajaran dari pertemuan pertama sampai dengan pertemuan ke tiga.
1) Berdasarkan hasil pengamatan mengenai keaktifan murid dalam kegiatan
literasi membaca yang dilakukan oleh peneliti, dapat diketahui bahwa adanya
peningkatan murid dalam kegiatan literasi membaca ini didasarkan dari hasil
data yang diperoleh peneliti yaitu adanya peningkatan murid yang berada
pada kategori tinggi dalam keaktifan membaca yaitu sebanyak 6 orang murid
dengan persentase 42,85% dan 1 orang murid yang telah mencapai kategori
sangat tinggi yaitu 7,14% namun hal ini belum dapat dinyatakan meningkatan
64
dengan signifikan dikarenakan masih ada 2 orang murid yang berada pada
kategori sangat rendah dengan persentase 14,28%.
2) Dari hasil tes akhir siklus II yang telah dikerjakan para murid kelas IV maka
diketahui bahwa adanya peningkatan pada hasil belajar siswa, ini dapat dilihat
dari data yang didapatkan dimana nilai rata-rata murid kelas IV yaitu 79,28
dengan jumlah murid tuntas sebanyak 11 orang murid, sedangkan untuk
murid yang tidak tuntas yaitu 3 orang murid dengan ketentuan nilai KKM
yaitu 75. Persentase ketuntasan belajar murid kelas IV yaitu mencapai
78,57% berdasarkan hal tersebut dapat dinyatakan bahwa kondisi tersebut
belum mencapai kriteria ketuntasan belajar yang diharapkan.
3) Berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas murid dalam kegiatan
pembelajaran yang dilakukan dalam tiga kali pertemuan pembelajaran.
Terlihat dari data yang didapatkan bahwa sudah tidak ada lagi murid yang
kesulitan dalam kegiatan teknik review anggit angglang, maka dari itu
kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Tingkat aktivitas murid
dalam kegiatan literasi membaca juga telah mengalami peningkatan yang
cukup baik, namun masih ada murid yang melakukan kegiatan lain dalam
proses pembelajaran.
3. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus III
Analisis deskriptif dilakukan agar peneliti dapat mengetahui hasil
pelaksanaan penelitian pada masing-masing siklus penelitian, dengan beberapa
tahap adapun tahapan dalam pelaksanaan siklus III pada penelitian ini diuraikan
sebagai berikut:
65
a. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan pada siklus ke III pada penelitian tindakan kelas
yang dilakukan oleh peneliti pada kelas IV SDN 255 Maccini Baji tentunya
tidak jauh berbeda dengan perencanaan pada siklus sebelumnya, hanya saja pada
siklus III ini lebih berfokus pada peningkatan aktivitas murid dalam kegiatan
membaca, maka dari itu beberapa perencanaan yang dilakukan oleh peneliti
dengan guru yaitu sebagai berikut:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2) Menentukan bahan bacaan yang akan digunakan nantinya dalam kegiatan
pembelajaran. Bahan bacaan yang digunakan pada siklus III tidak hanya
berisi teks tetapi juga berisi gambar yang berkaitan dengan teks bacaan.
3) Penambahan media pembelajaran juga tetap digunakan yaitu berupa kartu
bergambar yang berkaitan dengan bahan bacaan.
4) Games sederhana dan Ice breaking juga tetap dilaksanakan agar para murid
dapat lebih aktif dan termotivasi dalam kegiatan membaca.
5) Penambahan durasi membaca pada kegiatan ngaprak 2 dan mengurangi durasi
membaca pada kegiatan pembiasaan membaca awal pembelajaran.
6) Membuat soal tes akhir siklus III beserta kunci jawabannya.
b. Tahap Tindakan
1) Pertemuan 1
Pertemuan pertama pada siklus III dilaksanakan pada hari Selasa, 15
Juni 2021. Sebelum para murid memasuki ruang kelas tentunya para murid
diarahkan untuk mencuci tangan terlebih dahulu, menggunakan hand sanitizer,
66
menjaga jarak, dan mengenakan masker. Kegiatan pembelajaran diawali
dengan mengucapkan salam dan berdoa sebelum belajar, melakukan absensi
dan apersepsi, serta menginformasikan kepada murid mengenai materi
pembelajaran yang akan dipelajari dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai,
memberikan motivasi dan melakukan ice breaking kepada murid agar murid
lebih bersemangat dalam proses pembelajaran, serta menyanyikan lagu
Nasional.
Pertemuan pertama pada siklus III ini tentunya tetap melaksanakan
kegiatan pembiasaan membaca sebelum belajar namun waktu yang diberikan
dipersingkat. Setelah itu peneliti kemudian menjelaskan kepada para murid
mengenai materi yang akan dipelajari serta membagikan kepada murid bahan
bacaan yang akan dianalisis nantinya, dimana bahan bacaan yang akan
dianalisis tersebut berupa bahan bacaan teks informasi yang berjudul Hidup
sehat dengan berolahraga” setelah peneliti membagikan lembar teks
selanjutnya murid melaksanakan kegiatan ngaprak, dimana murid hendaknya
duduk melantai dengan teman kelasnya membentuk sebuah lingkaran
kemudian membaca serta menganalisis bahan bacaan yang diberikan selama 5
menit, setelah itu murid kemudian menuliskan hasil yang ditemukannya yaitu
berupa informasi penting yang didapatkan dalam teks bacaan informasi
tersebut. Murid kemudian saling menukarkan hasil kerjanya dengan teman
kelasnya yang selanjutnya murid yang ditunjuk oleh peneliti kemudian harus
membacakan hasil kerja temannya di depan kelas.
Murid kemudian bersama dengan guru melakukan games sederhana
untuk meningkatkan semangat, murid kemudian diarahkan untuk
67
mendeskripsikan gambar kegiatan olahraga yang telah dipilihnya sebelumnya
di depan kelas, yang selanjutnya kemudian murid diarahkan untuk
melaksanakan bacaan yang diberikan sama dengan kegiatan ngapraknakan
kegiatan ngaprak 2. Kegiatan ngaprak 2 pada siklus III ini berbeda dengan
siklus sebelumnya dikarenakan pada kegiatan ngaprak 2 waktu yang diberikan
kepada murid untuk membaca serta menganalisis bahan bacaan yang diberikan
sama dengan kegiatan pada ngaprak 1 yaitu 5 menit. Setelah kegiatan ngaprak
2 telah dilaksanakan selanjutnya guru bersama dengan murid melakukan ice
breaking untuk meningkatkan semangat serta memberikan reward kepada
murid yang telah menyelesaikan tugas yang diberikan dengan baik serta dapat
dengan percaya diri mengungkapkan pendapat di depan teman-temannya.
Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan melakukan umpan balik
bersama para murid. Selanjutnya bersama-sama menyimpulkan materi
pembelajaran yang dipelajari. Peneliti kemudian menunjuk ketua kelas untuk
memimpin teman-temannya untuk membaca doa sebelum belajar. Sebelum
meninggalkan kelas murid diberikan beberapa motivasi, serta memberikan
lembar bahan bacaan kepada murid untuk dibaca di rumah nantinya. Peneliti
juga memberikan nasehat kepada murid dan murid diarahkan untuk
meninggalkan kelas dalam keadaan bersih.
2) Pertemuan 2
Pertemuan pembelajaran kedua pada siklus III dilakukan pada hari
Rabu, 16 Juni 202. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua ini tentunya
tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku di masa pandemi seperti
mengenakan masker, mencuci tangan sebelum memasuki ruang kelas, menjaga
68
jarak, serta menggunakan hand sanitizer. Setelah para murid memasuki ruang
kelas peneliti kemudian mengecek kerapian murid, mengucapkan salam,
menanyakan kabar, serta bersama-sama berdoa sebelum memulai
pembelajaran. Peneliti juga tidak lupa untuk melakukan absensi serta apersepsi.
menginformasikan kepada murid mengenai materi pembelajaran yang akan
dipelajari dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, memberikan motivasi
dan menyanyikan lagu wajib Nasional. Serta melakukan ice breaking agar
semangat untuk memulai pembelajaran. Sebelum memulai pembelajaran murid
seperti biasa diarahkan untuk melakukan pembiasaan literasi membaca
sebelum belajar.
Kegiatan selanjutnya peneliti menjelaskan kepada murid mengenai
materi pembelajaran yang akan dipelajari. Setelah para murid menyimak
penjelasan dari peneliti dengan baik kemudian peneliti membagikan teks
bacaan kepada para murid kelas IV berupa teks bacaan informasi yang berjudul
“Kehidupan di desa” setelah seluruh murid mendapatkan teks bacaan yang
akan dibaca nantinya kemudian peneliti mengarahkan para murid untuk
melakukan kegiatan ngaprak 1 dengan waktu membaca selama kurang lebih 5
menit. Setelah itu murid kemudian diarahkan untuk menukarkan hasil
informasi penting yang didapatkannya dengan teman kelasnya dalam
menukarkan hasil kerja para murid diiringi dengan lagu dimana setelah lagu
berhenti maka para murid juga harus menghentikan saling menukarka hasil
kerja. Peneliti kemudian menunjuk salah satu murid untuk maju kedepan
membacakan hasil kerja yang didapatkannya. Sebelum melajutkan kegiatan
ngaprak 2, murid bersama dengan peneliti melakukan games sederhana untuk
69
meningkatkan semangat dalam belajar. Setelah itu murid kemudian diarahkan
untuk melakukan kegiatan ngaprak 2 dengan waktu kurang lebih 5 menit
dengan lingkaran yang lebih besar dari kegiatan ngaprak 1. Kegiatan pada
ngaprak 2 sama dengan ngaprak 1 hanya saja diakhir kegiatan, murid diarahkan
untuk menemukan kosakata baru yang baru diketahuinya dan nantinya peneliti
bersama dengan murid mencari makna dari diksi tersebut.
Apabila seluruh kegiatan pembelajaran telah dilaksanakan, peneliti
kemudian mengakhiri pembelajaran dengan melakukan umpan balik terlebih
dahulu dengan para murid, memberikan motivasi atau wejangan kepada para
murid, memberikan lembar teks untuk dibaca oleh murid di rumah masing-
masing, membaca doa sebelum belajar, menyanyikan lagu daerah, serta
mengucapkan salam untuk mengakhiri pembelajaran. Serta mengingatkan
seluruh murid kelas IV untuk meninggalkan ruang kelas dalam keadaan tetap
bersih serta mengingatkan para murid untuk tetap menjaga kesehatan serta
tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku di masa pandemi.
3) Pertemuan 3
Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Kamis, 17 Juni 2021. Seperti
biasa sebelum para murid memasuki ruang kelas untuk melaksanakan
pembelajaran, para murid terlebih dahulu melaksanakan kegiatan baris berbaris
kemudian murid satu persatu mencuci tangan sebelum memasuki ruang kelas,
mengenakan masker, memakai hand sanitizer, serta menjaga jarang dengan
teman kelasnya. Setelah semua murid kelas IV telah berada di ruang kelas
peneliti kemudian mengucapkan salam, menanyakan kabar, serta menunjuk
ketua kelas untuk memimpin temannya berdoa sebelum memulai
70
pembelajaran. Setelah itu peneliti kemudian melakukan absensi, serta
apersepsi. Menginformasikan materi yang akan dipelajari serta tujuan
pembelajaran yang akan dicapai tidak lupa menuliskan tanggal pada papan
tulis. Setelah itu para murid kemudian diajak untuk menyanyikan sebuah lagu
wajib Nasional. Pembiasaan kegiatan literasi sebelum belajar juga tidak lupa
tetap dilaksanakan.
Sebelum memulai pembelajaran para murid diarahkan untuk
melakukan pembiasaan kegiatan literasi membaca. Setelah kegiatan
pembiasaan literasi membaca peneliti bersama dengan murid melakukan ice
breaking untuk membangkitkan semangat dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran. Peneliti kemudian menjelaskan materi pembelajaran yang akan
dipelajari, setelah murid menyimak penjelasan dari peneliti kemudian
selanjutnya peneliti membagikan lembar teks bacaan yang merupakan teks
fiksi kepada para murid. Setelah semua murid mendapatkan teks bacaannya
masing-masing, selanjutnya murid diarahkan untuk melakukan kegiatan
ngaprak 1 dengan waktu membaca dan menganalisis bahan bacaan selama
kurang lebih 5 menit. Selanjutnya para murid menuliskan di kertas hasil yang
didapatkannya mengenai pesan moral yang terkandung dalam teks bacaan fiksi
yang telah mereka baca dan masing-masing murid saling menukarkan hasil
kernya dengan teman kelasnya. Setelah itu peneliti menunjuk satu persatu
murid untuk membacakan hasil kerja temannya di depan kelas.
Sebelum kegiatan ngaprak 2 dilaksanakan para murid kemudian
diberikan games sederhana untuk membangkitkan semangat para murid agar
termotivasi kembali dalam belajar. Setelah games selesai dimainkan oleh para
71
murid kemudian kegiatan ngaprak 2 dilakukan, kegiatan ngaprak 2 dilakukan
sama dengan kegiatan ngaprak 1 namun kali ini para murid hendaknya
menuliskan hasil kerjanya dengan mengaitkan teks bacaan fiksi yang telah
dibacanya dengan kehidupan sehari-harinya. Dan menukarkan kembali hasil
kerjanya dengan teman kelasnya sama dengan kegiatan ngaprak 1 sebelumnya.
Setelah seluruh proses kegiatan pembelajaran telah dilaksanakan.
Kegiatan selanjutnya peneliti mengakhiri pembelajaran pada pertemuan
pertama dengan terlebih dahulu mengajak para murid untuk melakukan tanya
jawab, dimana murid yang mampu menjawab dengan benar pertanyaan dari
peneliti akan diberikan reward. Setelah kegiatan tanya jawab selesai
selanjutnya peneliti mengajak para murid untuk menyimpulkan pembelajaran
yang telah dipelajari, serta memberikan motivasi kepada murid, dan membaca
doa sebelum belajar, menyanyikan lagu daerah, beserta mengucapkan salam
untuk mengakhiri pembelajaran. Tak lupa juga para murid diberikan teks
bacaan untuk dibaca di rumah nantinya.
c. Tahap Pengamatan
1) Keaktifan Membaca Murid Siklus III
Temuan hasil tingkat keaktifan membaca murid kelas IV pada siklus III
diperoleh peneliti dari pengamatan terhadap keaktifan para murid kelas IV
SDN 255 Maccini Baji sebagai subjek penelitian dalam pelaksanaan literasi
membaca di kelas, dengan empat kategori yaitu kategori sangat rendah, rendah,
tinggi, dan yang keempat yaitu kategori sangat tinggi.
72
Tabel 4.7 Keaktifan Membaca Murid Kelas IV SDN 255 Maccini Baji
No NIS L/P Kategori
Sangat
Rendah
Rendah Tinggi Sangat
Tinggi
1. 00011718 L √
2. 00041718 L √
3. 00151718 L √
4. 00091718 L √
5. 00031718 L √
6. 00141718 L √
7. 00021718 L √
8. 00051718 L √
9. 00081718 P √
10. 00121718 L √
11. 00071718 P √
12. 00061718 P √
13. 00071617 L √
14 00121617 L √
Jumlah - 4 7 3
Persentase keaktifan (%) - 28,57 50 21,42
Sumber: (Observasi siklus III)
Berdasarkan tabel 4.7 diatas maka temuan yang didapatkan peneliti
mengenai keaktifan membaca murid kelas IV SDN 255 Maccini Baji yaitu
adanya peningkatan keaktifan murid dalam kegiatan literasi membaca. Hal ini
didasari dari menurunya persentase keaktifan membaca murid pada kategori
rendah yaitu 28,57% dengan 4 orang murid yang masih berada pada kategori
rendah, sedangkan pada kategori tinggi yaitu ada 7 orang murid dengan
persentase keaktifan sebanyak 50%. Pada siklus III ini keaktifan membaca
murid pada kategori sangat tinggi mengalami peningkatan sebanyak 3 orang
murid dengan persentase 21,42%. Kategori sangat rendah untuk keaktifan
membaca murid juga pada siklus III ini mengalami penurunan dengan asumsi
bahwa tidak ada lagi murid yang berada pada kategori rendah.
73
2) Hasil Evaluasi Siklus III
Pelaksanaan kegiatan evaluasi ini dilakukan peneliti pada akhir
pertemuan di siklus III. Kegiatan evaluasi siklus III dilaksanakan pada hari
Sabtu, 19 Juni 2021, yang diuraikan dalam tabel hasil belajar murid kelas IV di
bawah ini.
Tabel 4.8 Hasil Belajar Murid Kelas IV SDN 255 Maccini Baji Siklus III
No NIS L/P Nilai
KKM
Nilai
Murid
Ket
T TT
1. 00011718 L 75 80 √
2. 00041718 L 75 90 √
3. 00151718 L 75 90 √
4. 00091718 L 75 75 √
5. 00031718 L 75 85 √
6. 00141718 L 75 85 √
7. 00021718 L 75 75 √
8. 00051718 L 75 80 √
9. 00081718 P 75 90 √
10. 00121718 L 75 90 √
11. 00071718 P 75 90 √
12. 00061718 P 75 80 √
13. 00071617 L 75 85 √
14. 00121617 L 75 65 √
Jumlah Nilai 1,160
Nilai Rata-Rata 82,85
Jumlah Murid yang Tuntas 13
Jumlah Murid yang Tidak Tuntas 1
Persentase Ketuntasan Belajar 92,85
Sumber: (Lembar tes akhir siklus III)
Berdasarkan tabel 4.8 mengenai hasil belajar murid kelas IV pada siklus
III diatas maka peneliti dapat menyatakan bahwa hasil belajar murid pada
siklus III ini telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan. Hasil
yang diperoleh murid kelas IV pada siklus III yaitu dapat dilihat pada nilai
rata-rata murid sebanyak 82,85 Jumlah murid yang tuntas yaitu 13 orang
74
sedangkan untuk murid yang dinyatakan tidak tuntas dalam pembelajaran yaitu
1 orang murid, sedangkan untuk persentase ketuntasan belajar murid kelas IV
yaitu berada mencapai 92,85%.
3) Hasil Observasi Terhadap Murid
Kegiatan observasi aktivitas murid pada siklus III ini dilaksanakan dari
tanggal 15 Juni-17 Juni 2021. Pelaksanaan kegiatan observasi pada siklus III
tentunya sama dengan pelaksanaan observasi pada siklus sebelumnya yaitu
observasi dilakukan pada masing-masing pertemuan di siklus III dari
pertemuan 1-3 yang dilakukan oleh observer dalam mengobservasi kegiatan
murid dalam pembelajaran.
Tabel 4.9 Hasil Observasi Aktivitas Murid Siklus III
No Komponen yang
Diamati
Pertemuan Persentase Pertemuan
(%)
rata-
rata
(%) I II III I II III
1. Siswa hadir dalam
proses pembelajaran
14 14 14 100 100 100 100
2. Siswa melakukan
kegiatan lain pada saat proses
pembelajaran
berlangsung
0 0 0 0 0 0 0
3. Siswa antusias mengikuti pelajaran
14 14 14 100 100 100 100
4. Siswa
memperhatikan
dengan seksama tatacara
pelaksanaan teknik
review anggit angglang
13 14 14 92,85 100 100 97,61
5. Siswa mengikuti
petunjuk
pelaksanaan teknik review anggit
angglang dengan
baik
13 14 14 92,85 100 100 97,61
75
6. Siswa kebanyakan bertanya dengan
temannya dalam
menjawab latihan soal
2 1 2 14,28 7,14 14,28 11,9
7. Siswa aktif dalam
kegiatan membaca
10 10 10 71,42 71,42 71,42 71,42
8. Siswa mampu menjawab latihan
soal yang diberikan
12 13 13 85,71 92,85 92,85 90,47
9. Siswa kesulitan
dalam melaksanakan
kegiatan dalam
teknik review anggit angglang
0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 569,01
Rata-rata 81,28
Sumber: (Lembar observasi pertemuan siklus III)
Hasil observasi aktivitas murid kelas IV pada siklus III, berdasarkan
pada tabel 4.9 diatas terdapat beberapa temuan yang didapatkan oleh peneliti,
yaitu untuk komponen yang diamati oleh observer mengenai siswa hadir dalam
proses pembelajaran rata-rata kehadiran murid sangat tinggi yaitu mencapai
100% dengan asumsi pada pertemuan pembelajaran di siklus III seluruh murid
hadir dalam pembelajaran. Murid yang melakukan kegiatan lain pada saat
proses pembelajaran berlangsung yaitu 0% dengan asumsi seluruh murid
melakukan kegiatan sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
Rata-rata murid yang antusias mengikuti pembelajaran sangat tinggi yaitu
mencapai 100%. Murid yang memperhatikan dengan seksama tata cara
pelaksanaan teknik review anggit angglang mencapai rata-rata 97,61% jumlah
ini sama dengan rata-rata murid yang mengikuti petunjuk pelaksanaan teknik
review anggit angglang dengan baik.
76
Rata-rata murid yang masih kebanyakan bertanya dengan temannya
dalam menjawab latihan soal mengalami penurunan yaitu 11,9%. Murid yang
aktif dalam kegiatan membaca mencapai rata-rata 71,42%. Rata-rata murid
yang mampu menjawab latihan soal yang diberikan mencapai 90,47%.
Berdasarkan hasil observasi dari observer terlihat bahwa sudah tidak ada lagi
murid yang kesulitan melaksanakan kegiatan dalam teknik review anggit
angglang.
d. Tahap Refleksi
Refleksi yang dilakukan pada siklus III tentunya dilakukan secara rinci
dan sebaik-baiknya. Refleksi yang dilakukan tentunya diharapkan dapat
menemukan adanya peningkatan dari penerapan yang telah dilakukan baik dari
tingkat keaktifan membaca murid, hasil belajar yang diperoleh, serta
berdasarkan hasil observasi yang dilakukan. Kegiatan refleksi dilakukan juga
agar peneliti mendapat gambaran mengenai perencanaan yang akan dilakukan
pada siklus selanjutnya.
1) Berdasarkan temuan hasil dari tingkat keaktifan membaca murid kelas IV
SDN 255 Maccini Baji pada siklus III dapat dinyatakan bahwa terdapat
peningkatan keaktifan murid dalam literasi membaca. Hal ini terlihat dari data
yang ditemukan yaitu meningkatnya jumlah murid pada kategori tinggi
keaktifan membaca murid yaitu 7 orang murid dengan persentase keaktifan
50%. Murid pada kategori keaktifan membaca sangat tinggi juga mengalami
peningkatan yaitu mencapai persentase keaktifan 21,42% dengan 3 orang
murid. Menurunnya kategori sangat rendah pada keaktifan membaca murid
77
yang dapat dilihat bahwa sudah tidak ada murid yang berada pada kategori
tersebut.
2) Penelitian pada siklus III juga mengalami peningkatan terhadap hasil belajar
para murid kelas IV, ini dilihat dari hasil tes akhir siklus yang dikerjakan oleh
para murid yaitu nilai rata-rata murid kelas IV pada siklus III yaitu 82,85
dimana murid yang dinyatakan tuntas dalam pembelajaran berjumlah i3 orang
murid dan 1 orang murid yang dinyatakan tidak tuntas. Persentase ketuntasan
belajar murid kelas IV SDN 255 Maccini Baji juga mengalami peningkatan
yaitu mencapai 92,85%.
3) Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh observer pada
penelitian tindakan kelas siklus III ini, terlihat dari data yang didapatkan
bahwa untuk murid yang kesulitan dalam melaksanakan kegiatan teknik
review anggit angglang sudah tidak ada, hal ini juga terlihat dari sudah tidak
ada lagi murid yang melakukan aktivitas lain dalam proses pembelajaran.
Murid yang aktif dalam kegiatan membaca juga mengalami peningkatan yang
sangat baik. Berdasarkan temuan tersebut maka dapat dinyatakan bahwa
adanya peningkatan terhadap aktivitas murid dalam kegiatan pembelajaran
dengan penerapan teknik review anggit angglang.
4. Analisis Angket
Deskripsi hasil respon murid terkait kegiatan literasi membaca dengan
penerapan teknik review anggit angglang diperoleh dari hasil pengisian angket
yang dilakukan oleh murid kelas IV SDN 255 Maccini Baji. Adapun jenis
angket yang digunakan peneliti yaitu angket skala likert. Berikut disajikan tabel
78
nilai yang telah dikerjakan oleh murid mengenai penerapan teknik review anggit
angglang pada kegiatan literasi membaca. Semakin tinggi skor yang diperoleh
oleh murid maka semakin tinggi pula respon murid mengenai kegiatan literasi
membaca dengan penerapan teknik review anggit angglang ini.
Tabel 4.10 Hasil Angket Murid Kelas IV SDN 255 Maccini Baji
No NIS Komponen Aspek Respon
Murid
Jumlah
Nilai
Rata-
rata
Respon
Murid
(%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. 00011718 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 32 3,2 80
2. 00041718 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 38 3,8 95
3. 00151718 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 36 3,6 90
4. 00091718 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 31 3,1 77,5
5. 00031718 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 38 3,8 95
6. 00141718 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 36 3,6 90
7. 00021718 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 33 3,3 82,5
8. 00051718 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 37 3,7 92,5
9. 00081718 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 37 3,7 92,5
10. 00121718 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 39 3,9 97,5
11. 00071718 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 38 3,8 95
12. 00061718 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 38 3,8 95
13. 00071617 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 36 3,6 90
14. 00121617 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 31 3,1 77,5
Sumber: (Lembar angket murid kelas IV SDN 255 Maccini Baji)
Berdasarkan data yang didapatkan peneliti yang telah digambarkan
dalam tabel hasil angket murid kelas IV SDN 255 Maccini Baji. Maka dapat
diuraikan bahwa para murid kelas IV memiliki respon yang baik dalam kegiatan
literasi membaca dengan penerapan teknik review anggit angglang dimana
79
persentase respon murid terendah yaitu 77,5% dan persentase respon murid
tertinggi yaitu 97,5%.
B. Pembahasan
Pelaksanaan penelitian pada murid kelas IV SDN 255 Maccini Baji
menerapkan teknik review anggit angglang sebagai teknik yang digunakan
peneliti dalam pembiasaan kegiatan literasi membaca. Pada observasi awal
pelaksanaan penelitian diketahui bahwa kegiatan pembiasaan literasi telah
dilaksanakan sebelum belajar oleh para guru SDN 255 Maccini Baji namun para
murid kurang antusias atau tidak termotivasi dalam kegiatan membaca salah satu
hal yang mendasari kurangnya minat siswa dalam kegiatan membaca yaitu karena
guru kurang memberikan variasi dalam proses pembelajaran dalam kegiatan
literasi membaca. Penelitian ini memberikan hasil yang baik pada akhir siklus
pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan peneliti, yaitu dengan
meningkatnya keaktifan murid dalam kegiatan membaca serta adanya peningkatan
nilai hasil belajar dan persentase ketuntasan belajar klasikal murid kelas IV SDN
255 Maccini Baji.
Tabel 4.11 Perbandingan Peningkatan Keaktifan Literasi Membaca
Murid Kelas IV SDN 255 Maccini Baji
No Siklus Hasil Penelitian
Persentase Keaktifan Membaca (%)
SR R T ST
1. Siklus I 14,28 50 35,71 -
2. Siklus II 14,28 35,71 42,85 7,14
3. Siklus III - 28,57 50 21,42
Rata-rata (%) 19,04 38,09 42,85 9,52
80
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.11 diatas terlihat bahwa adanya
peningkatan terhadap keaktifan membaca murid kelas IV SDN 255 Maccini Baji.
Keaktifan membaca murid pada kategori sangat rendah yaitu 14,28% pada siklus I
dan II sedangkan pada siklus III mengalami penurunan sehingga tidak ada lagi
murid pada kategori sangat rendah. Keaktifan membaca murid pada kategori
rendah di siklus I mencapai 50% siklus II yaitu 35,71% sedangkan pada siklus III
mengalami penurunan yaitu 28,57%. Tingkat keaktifan membaca murid pada
kategori tinggi siklus I yaitu 35,71 siklus II mengalami peningkatan yaitu 42,85%
sedangkan pada siklus III telah mengalami peningkatan yang cukup baik
mencapai 50%. Peningkatan juga terjadi pada kategori sangat tinggi untuk tingkat
keaktifan membaca murid kelas IV yaitu pada siklus I belum terdapat murid yang
mencapai kategori tersebut, pada siklus II mengalami peningkatan yaitu 7,14%
sedangkan pada siklus III peningkatan yang terjadi mencapai 21,42%.
Berdasarkan temuan tersebut dapat dinyatakan bahwa terdapat peningkatan
keaktifan murid dalam kegiatan literasi membaca.
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti juga memberikan hasil yang baik
dalam peningkatan hasil belajar murid. Hasil penelitian ini berdasarkan hasil kerja
tes akhir siklus yang dilakukan oleh para murid di akhir siklus penelitian.
Tabel 4.12 Perbandingan Hasil Belajar dan Ketuntasan Belajar Murid
Kelas IV SDN 255 Maccini Baji
No Hasil Penelitian Siklus I Siklus II Siklus III
2. Hasil Belajar 67,14 79,28 82,85
3. Ketuntasan Belajar (%) 42,85 78,57 92,85
81
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.12 diatas menunjukkan bahwa
adanya peningkatan dari hasil belajar para murid kelas IV SDN 255 Maccini Baji,
terlihat bahwa pada siklus I hasil belajar murid hanya mencapai rata-rata 67,14
sedangkan pada siklus II terlihat bahwa adanya peningkatan yang terjadi yaitu
mencapai rata-rata 79,28 kemudian pada siklus III penelitian tindakan kelas ini
juga mengalami peningkatan terhadap hasil belajar murid yang mencapai nilai
rata-rata 82,85.
Persentase ketuntasan belajar murid kelas IV pada penelitian ini juga
mengalami peningkatan, terlihat bahwa persentase ketuntasan belajar murid kelas
IV pada siklus I hanya 42,85% dengan 8 orang murid yang dinyatakan tidak
tuntas dalam pembelajaran karena belum mencapai nilai KKM yang ditetapkan
yaitu 75. Siklus II pada penelitian ini persentase ketuntasan belajar murid
mengalami peningkatan yaitu mencapai 78,57% dengan 3 orang murid yang tidak
tuntas dalam pembelajaran, sedangkan pada siklus III mengalami peningkatan
yang sangat baik dimana persentase ketuntasan belajar murid kelas IV mencapai
92.85% dengan 1 orang murid yang dinyatakan tidak tuntas dalam pembelajaran,
karena persentase ketuntasan belajar murid tersebut tinggi dan telah mencapai
kriteria yang telah ditetapkan, maka peneliti tidak perlu lagi untuk melanjutkan
penelitian siklus selanjutnya.
Pelaksanaan penelitian ini juga memberikan hasil yang baik terhadap
aktivitas murid dalam kegiatan pembelajaran dengan penerapan teknik review
anggit angglang yaitu dengan meningkatnya rata-rata aktivitas murid kelas IV
yang didasari dari observasi yang telah dilakukan.
82
Tabel 4.13 Perbandingan Hasil Observasi Aktivitas Murid Kelas IV SDN
255 Maccini Baji
Hasil Penelitian Siklus I Siklus II Siklus III
Rata-rata Aktivitas
Murid (%)
54,75 67,93 81,28
Berdasarkan tabel 4.7 diatas terlihat bahwa adanya peningkatan aktivitas
murid dalam kegiatan literasi membaca. Terlihat bahwa rata-rata persentase
aktivitas murid pada siklus I yaitu 54,75% yang berada pada kategori tinggi,
sedangkan pada siklus II rata-rata persentase aktivitas murid dalam tiga kali
pertemuan pembelajaran mencapai kategori tinggi yaitu 67,93%. Siklus III juga
mengalami peningkatan aktivitas murid yang cukup baik dimana mencapai
kategori sangat tinggi dengan persentase aktivitas murid mencapai 81,28%.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat dinyatakan bahwa terdapat
peningkatan aktivitas murid kelas IV SDN 255 Maccini Baji dalam kegiatan
pembelajaran dengan penerapan teknik review anggit angglang.
Hasil penelitian ini juga didasari dengan hasil angket respon murid
terhadap kegiatan yang diterapkan oleh peneliti yaitu untuk murid yang
memberikan respon terendah dengan 77, 5% sedangkan murid yang memberikan
respon tertinggi dengan 97,5%. Respon murid terhadap penerapan teknik review
anggit angglang cukup tinggi.
83
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Bersumber hasil penelitian dan pembahasan pada penelitian ini, maka
peneliti dapat menyimpulkan bahwa penerapan teknik review anggit angglang
dapat meningkatkan kegiatan literasi membaca pada murid kelas IV SDN 255
Maccini Baji. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan 3 siklus yaitu
siklus I, II, dan III. Temuan tersebut berdasarkan hasil penelitian mengenai
keaktifan murid dalam kegiatan literasi membaca yang mengalami peningkatan
cukup baik di setiap siklus pada masing-masing kategori, untuk kategori sangat
rendah pada siklus III sudah tidak terdapat murid pada kategori tersebut, kategori
sangat rendah dalam keaktifan kegiatan membaca murid juga mengalami
penurunan dimana pada siklus III hanya mencapai 28,57%. Kategori tinggi dan
sangat tinggi mengenai keaktifan membaca murid kelas IV juga mengalami
perubahan setiap siklus yakni mengalami peningkatan yang cukup baik pada
masing-masing siklus penelitian.
Pada penelitian ini juga terdapat peningkatan hasil belajar murid kelas IV
SDN 255 Maccini Baji. Temuan ini didasari dari rata-rata hasil belajar murid
kelas IV SDN 255 Maccini Baji pada siklus I yaitu 67,14 dengan jumlah murid
yang dinyatakan tidak tuntas berjumlah 8 orang murid, pada siklus II rata-rata
hasil belajar yang diperoleh murid kelas IV mencapai 79,28 dengan 3 orang murid
yang dinyatakan tidak tuntas dalam pembelajaran, sedangkan pada siklus III rata-
rata hasil belajar murid kelas IV SDN 255 Maccini Baji mengalami peningkatan
84
yaitu mencapai nilai rata-rata 82,85 dengan 1 orang murid yang dinyatakan tidak
tuntas dalam pembelajaran karena tidak memenuhi nilai KKM yang telah
ditentukan. Persentase ketuntasan belajar murid kelas IV tentunya juga mengalami
peningkatan, persentase ketuntasan belajar pada siklus I yaitu 42,85% pada siklus
II persentase ketuntasan belajar murid yaitu 78,57% sedangkan pada siklus III
mencapai 92,85%.
Penerapan teknik review anggit angglang juga mempengaruhi aktivitas
murid dalam kegiatan pembelajaran terutama dalam kegiatan literasi membaca.
Temuan ini didasari dari hasil data yang diperoleh peneliti, diketahui bahwa
adanya peningkatan persentase rata-rata aktivitas murid kelas IV dimana pada
siklus I yaitu 54,75% mencapai kategori tinggi, rata-rata aktivitas murid kelas IV
siklus II yaitu 67,93% yang juga berada pada kategori tinggi untuk aktivitas murid
dalam pembelajaran, sedangkan pada siklus III rata-rata aktivitas murid kelas IV
mencapai 81,28% berada pada kategori sangat tinggi. Selain itu pada penelitian
tindakan kelas yang dilakukan peneliti juga terdapat temuan yang cukup baik
mengenai respon murid dalam pelaksanaan kegiatan literasi membaca dengan
penerapan teknik review anggit angglang juga cukup tinggi. Hasil ini didasari dari
persentase respon dari masing-masing murid kelas IV SDN 255 Maccini Baji
yang berasal dari hasil angket yang telah diisi oleh murid.
B. Saran
Berdasarkan temuan yang diperoleh peneliti dalam penelitian ini, bahwa
penerapan teknik review anggit angglang dapat meningkatkan kegiatan literasi
85
membaca pada murid kelas IV SDN 255 Maccini Baji, berdasarkan temuan
tersebut peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Guru sebagai salah satu pengantar ilmu pengetahuan kepada para murid.
Dianjurkan agar memperkaya inovasi-inovasi dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajaran terutama dalam kegiatan literasi membaca, agar para murid dapat
termotivasi dan antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
2. Murid sebagai generasi penerus bangsa hendaknya dapat memperkaya
pengetahuan salah satunya memanfaatkan waktu yang ada dengan
memperbanyak membaca bahan bacaan yang bermanfaat selain itu, hendaknya
murid juga dapat teliti dan membaca dengan baik, tidak terburu-buru dalam
mengerjakan soal, serta memperhatikan dengan baik penjelasan dari guru.
3. Kepala sekolah yang ialah tombak kegiatan seluruh keterlaksanaan pendidikan
di sekolah yang paling utama dalam aktivitas pembelajaran, sebaiknya bisa
memberikan arahan, dorongan, serta sarana pendukung kepada para guru
dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, paling utama dalam kegiatan
literasi membaca, agar tercipta pendidikan di sekolah yang bermutu baik.
4. Sebaiknya dalam penelitian kedepannya mengenai penerapan teknik review
anggit angglang. Peneliti dapat menentukan dengan baik praktek apa yang
cocok diterapkan pada murid yang dilihat dari kondisi murid dalam kegiatan
pembelajaran, supaya penelitian yang dilakukan bisa berjalan dengan baik serta
memperoleh hasil optimal.
86
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. Dkk. 2016. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Bumi Aksara.
Chomaidi & Salamah. 2018. Pendidikan dan Pengajaran Strategi Pembelajaran
Sekolah. Jakarta. Gramedia.
Dapodik. 2021. Buku Panduan Asesmen Literasi Membaca Tingkat SD Konsep
Literasi Membaca. (Online). (Dapodik.co.id/2021/01/buku-panduan-
asesmen-literasi-membaca.hrmnl, diakses 06 April 2021)
Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar. 2018. Panduan Penilaian untuk Sekolah
Dasar Revisi. Jakarta. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Haryanto. 2020. Evaluasi Pembelajaran Konsep dan Manajemen. Yogyakarta.
UNY Press.
Kemendikbud. 2017. Materi Pendukung Literasi Baca Tulis. Jakarta. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Latifah, H. & Kurniawan, A.W. 2020. Membudayakan Literasi dengan Teknik
Review Anggit Angglang pada Tingkat Sekolah Dasar. Naturalistic,
(Online), 4(2b): 575-580,
(http://journal.umtas.ac.id/index.php/naturalistic/article/download/765/4
23, diakses 31 Maret 2021)
Malawi, I. Tryanasari, D. & Kartikasari, A. 2017. Pembelajaran Literasi
Berdasarkan Sastra Lokal. Magetan. CV.AE Media Grafika.
Maulidyawati, S. 2020. Implementasi Kultur Literasi dalam Keterampilan
Membaca Murid SD Inpres Perumnas Antang II/I Kota Makassar.
Makassar. Universitas Muhammadiyah Makassar Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Nopilda, L. & Kristiawan, M. 2018. Gerakan Literasi Sekolah Berbasis
Pembelajaran Multiliterasi Sebuah Paradigma Pendidikan Abad ke-21.
JMKSP, (Online), 3(2):216-231, (https://jurnal.univpgri-
palembang.ac.id/index.php/JMKSP/article/view/1862/0, diakses 29
Maret 2021).
Nur, R. A. R. 2019. Apa Sih Literasi Itu. Dalam Salahuddin, N.H (Eds.), Teras
Literasi (hlm. 62-64). Aceh. Syiah Kuala University Press.
Padmadewi, N. & Artini, L.P. 2018. Literasi di Sekolah, dari Teori ke Praktik.
Bali. Nila cakra.
87
Parnawi, A. 2020. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).
Yogyakarta. Deepublish.
Pusat Penilaian Pendidikan. 2019. Panduan Penilaian Tes Tertulis. Jakarta. Badan
Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Rahmi, I.S. 2019. Penerapan model Discovery Learning dengan Praktik Anggit
Angglang untuk Meningkatkan Hasil Belajar Murid pada Mata
Pelajaran Biologi di SMAN 2 Kota Tasikmalaya. Bioedusiana.,
(Online). 4(2):99-105,
(http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/bioed/article/view/1138, diakses 02
April 2021).
Sanjaya, W. 2016. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Prenada Media.
Sari, P.A.P. 2020. Hubungan Literasi Baca Tulis dan Minat Membaca dengan
Hasil Belajar Bahasa Indonesia. Journal for Lesson and Learning
Studies, (Online), Vol. 3 No 1:141-152,
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JLLS/article/view/24324,
diakses 30 Maret 2021).
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung.
Alfabeta.
Wandasari. Y. 2017. Implementasi Gerakan Literasi Sekolah (GLS) Sebagai
Pembentukan Pendidikan Berkarakter. JMKSP, (Online), 1(1):325-343,
https://jurnal.univpgripalembang.ac.id/index.php/JMKSP/article/view/1
480/0, diakses 29 Maret 2021).
Widastuti, A. 2017. Kiat Jitu Anak Gemar Baca Tulis. Jakarta. Gramedia.
Widodo, H. 2019. Pendidikan Holistik Berbasis Budaya Sekolah. Yogyakarta.
UAD PRESS.
88
LAMPIRAN A
Skema Pelaksanaan Penelitian
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III
Daftar Hadir Murid Siklus I
Daftar Hadir Murid Siklus II
Daftar Hadir Murid Siklus III
Lembar Observasi Siklus I
Lembar Observasi Siklus II
Lembar Observasi Siklus III
Tes Akhir Siklus I
Tes Akhir Siklus II
Tes Akhir Siklus III
Lembar Angket
89
90
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP
Satuan Pendidikan : SDN 255 MACCINI BAJI
Kelas / Semester : IV / (2) Genap
Tema 9 : Kayanya Negeriku
Sub Tema 3 : Pelestarian Kekayaan Sumber Daya Alam di Indonesia
Alokasi waktu : 3 x pertemuan
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa mampu menghubungkan isi teks bacaan dengan pengalaman
pribadinya dalam kehidupan sehari-hari dengan baik.
2. Setelah membaca bahan bacaan murid mampu menemukan informasi
penting yang terdapat pada bahan bacaan dengan benar.
3. Setelah membaca bahan bacaan murid mampu menyimpulkan isi teks
bacaan dengan baik.
4. Melalui tanya jawab murid dapat menyebutkan kosa kata baru yang
ditemukan dalam teks bacaan.
5. Setelah menganalisi bahan bacaan murid mampu mengungkapkan
pendapat tentang informasi dalam teks dengan baik.
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Melakukan pembukaan dengan salam, dilanjutkan dengan
mengucapkan doa, dan menayakan kabar murid. (Orientasi)
2. Mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari
yang dikaitkan dengan pengalaman murid. (Apersepsi)
3. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. (Motivasi)
4. Menyanyikan lagu garuda pancasila untuk membangkitkan semangat
murid. (Nasionalis)
5. Meyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
6. Pembiasaan literasi membaca sebelum belajar.
45
menit
91
Kegiatan Inti Kegiatan pembelajaran dilakukan menggunakan penerapan
teknik review anggit angglang
Siklus I Pertemuan 1
Memberikan penjelasan kepada murid tentang cara pelaksanaan teknik
review anggit angglang yang akan dilakukan.
Ayo Menyimak
1. Guru menjelaskan kepada murid mengenai materi menentukan
informasi penting dalam teks bacaan.
2. Guru menunjukkan kepada murid sebuah bahan bacaan yang
berkaitan dengan materi.
3. Guru membacakan judul bahan bacaan kepada murid “Tidur Tepat
Waktu”
Ayo Membaca
4. Murid kemudian membaca dan menganalisis bahan bacaan dari
guru. (membaca)
Ayo Berlatih
5. Murid diarahkan untuk membuat lingkaran ngaprak 1 (duduk)
bersama dengan teman kelas lainnya. (Kebersamaan)
6. Guru menyampaikan kepada murid untuk menuliskan informasi
penting yang ditemukan dalam bahan bacaan pada buku catatan
murid, dengan waktu 5 menit. (Critical Thinking and Problem
Formulation)
7. Setelah menuliskan informasi yang didapat murid kemudian saling
menukarkan hasilnya dengan teman kelasnya.
8. Guru mengarahkan murid untuk menyampaikan hasil kerja
temannya di depan kelas. (Percaya diri)
9. Melaksanakan kegiatan ngaprak dua dengan lingkaran yang lebih
besar namun waktu yang lebih singkat yaitu 3 menit. Melakukan
kegiatan yang sama dengan kegiatan ngaprak satu sebelumnya.
10. Setelah semua kegiatan ngaprak selesai maka hasil kerja murid
kemudian ditempel ke mading kelas sebagai reward (pemberian
reward disesuaikan dengan keinginan guru).
60
Menit
92
Kegiatan Inti Kegiatan pembelajaran dilakukan menggunakan penerapan
teknik review anggit angglang
Siklus 1 Pertemuan 2
Ayo Menyimak
1. Guru menjelaskan kepada murid mengenai materi menyimpulkan
isi teks dalam teks informasi.
2. Guru menunjukkan kepada murid sebuah bahan bacaan yang
berkaitan dengan materi.
3. Guru membacakan judul bahan bacaan kepada murid “Manfaat
Tumbuhan Bagi Kehidupan Manusia”
Ayo Membaca dan Mengamati
4. Murid kemudian membaca dan menganalisis bahan bacaan dari
guru. (membaca)
5. Setelah Membaca murid diarahkan untuk mencari dua jenis
tumbuhan yang berbeda di luar kelas. (Mengamati)
Ayo Berlatih
6. Murid diarahkan untuk membuat lingkaran ngaprak 1 (duduk)
bersama dengan teman kelas lainnya. (Kebersamaan)
7. Guru menyampaikan kepada murid untuk menuliskan informasi
penting yang ditemukan dalam bahan bacaan pada buku catatan
murid, dengan waktu 5 menit. (Critical Thinking and Problem
Formulation)
8. Setelah menuliskan informasi yang didapat murid kemudian saling
menukarkan hasilnya dengan teman kelasnya.
9. Guru mengarahkan murid untuk menyampaikan hasil kerja
temannya di depan kelas. (Percaya diri)
10. Sebelum melaksankan kegiatan ngaprak dua masing-masing murid
diarahkan untuk menjelaskan tumbuhan yang ditemukannya.
11. Melaksanakan kegiatan ngaprak dua dengan lingkaran yang lebih
besar namun waktu yang lebih singkat yaitu 3 menit. Melakukan
kegiatan yang sama dengan kegiatan ngaprak satu sebelumnya.
60
Menit
93
Kegiatan Inti Kegiatan pembelajaran dilakukan menggunakan penerapan
teknik review anggit angglang
Siklus I Pertemuan 3
Ayo Menyimak
1. Guru menjelaskan kepada murid mengenai materi menentukan
informasi penting dalam teks bacaan.
2. Guru menunjukkan kepada murid sebuah bahan bacaan yang
berkaitan dengan materi.
3. Guru membacakan judul bahan bacaan kepada murid “Manfaat
Tumbuhan Bagi Kehidupan Manusia”
Ayo Membaca dan Mengamati
4. Murid kemudian membaca dan menganalisis bahan bacaan dari
guru. (membaca)
Ayo Berlatih
5. Murid diarahkan untuk membuat lingkaran ngaprak 1 (duduk)
bersama dengan teman kelas lainnya. (Critical Thinking and
Problem Formulation)
6. Setelah menuliskan informasi yang didapat murid kemudian saling
menukarkan hasilnya dengan teman kelasnya dan
menyampaikannya di depan kelas. (Percaya diri)
7. Melaksanakan kegiatan ngaprak 2 dengan lingkaran yang lebih
besar namun waktu yang lebih singkat yaitu 3 menit. Melakukan
kegiatan yang sama dengan kegiatan ngaprak satu sebelumnya.
60
Menit
Kegiatan
Penutup
Murid:
1. Murid diharapkan untuk menyimpulkan materi pembelajaran yang
telah dipelajari.
Guru:
2. Guru memberikan penguatan dan kesimpulan.
3. Guru memberikan kesempatan berbicara atau bertanya kepada murid.
(Timbal Balik)
4. Guru mengajak murid menyanyikan salah satu lagu daerah.
(Nasionalis)
45
Menit
94
5. Memberikan motivasi kepada para murid.
95
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP
Satuan Pendidikan : SDN 255 MACCINI BAJI
Kelas / Semester : IV / (2) Genap
Tema 9 : Kayanya Negeriku
Sub Tema 3 : Pelestarian Kekayaan Sumber Daya Alam di Indonesia
Alokasi waktu : 3 x pertemuan
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa mampu menghubungkan isi teks bacaan dengan pengalaman
pribadinya dalam kehidupan sehari-hari dengan baik.
2. Setelah membaca bahan bacaan murid mampu menemukan informasi
penting yang terdapat pada bahan bacaan dengan benar.
3. Setelah membaca bahan bacaan murid mampu menyimpulkan isi teks
bacaan dengan baik.
4. Melalui sebuah gambar murid dapat menentukan watak pada masing-
masing tokoh dalam teks fiksi dengan baik.
5. Setelah menganalisi bahan bacaan murid mampu mengungkapkan
pendapat tentang pesan moral dalam sebuah teks fiksi dengan baik.
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Melakukan pembukaan dengan salam, dilanjutkan dengan
mengucapkan doa, dan menayakan kabar murid. (Orientasi)
2. Mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari
yang dikaitkan dengan pengalaman murid. (Apersepsi)
3. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. (Motivasi)
4. Menyanyikan lagu wajib Nasional untuk membangkitkan semangat
murid. (Nasionalis)
5. Meyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
6. Pembiasaan literasi membaca sebelum belajar.
45
menit
96
Kegiatan Inti Kegiatan pembelajaran dilakukan menggunakan penerapan
teknik review anggit angglang
Siklus II Pertemuan 1
Ayo Menyimak
1. Guru menjelaskan kepada murid mengenai materi penentuan
karakter dalam teks fiksi dan ciri-ciri teks fiksi.
2. Guru menunjukkan kepada murid sebuah bahan bacaan yang
berkaitan dengan materi.
3. Guru membacakan judul bahan bacaan kepada murid “Nenek
Pakande” yang merupakan cerita rakyat dari Sulawesi Selatan.
Ayo Membaca
4. Murid kemudian membaca dan menganalisis bahan bacaan dari
guru. (membaca)
Ayo Berlatih
5. Murid diarahkan untuk membuat lingkaran ngaprak 1 (duduk)
bersama dengan teman kelas lainnya. (Kebersamaan)
6. Guru menyampaikan kepada murid untuk menuliskan informasi
penting yang ditemukan dalam bahan bacaan pada buku catatan
murid, dengan waktu 5 menit. (Critical Thinking and Problem
Formulation)
7. Setelah menuliskan informasi yang didapat murid kemudian saling
menukarkan hasilnya dengan teman kelasnya.
8. Guru mengarahkan murid untuk menyampaikan hasil kerja
temannya di depan kelas. (Percaya diri)
9. Guru kemudian membagikan beberapa gambar karakter dalam
cerita nenek pakande kemudian murid diarahkan untuk
menganalisis watak dari masing-masing karakter yang dibagikan.
10. Melaksanakan kegiatan ngaprak dua dengan lingkaran yang lebih
besar namun waktu yang lebih singkat yaitu 3 menit. Melakukan
kegiatan yang sama dengan kegiatan ngaprak satu sebelumnya.
11. Memberikan reward kepada murid yang telah menyelesaikan
tugasnya.
60
Menit
97
Kegiatan Inti Kegiatan pembelajaran dilakukan menggunakan penerapan
teknik review anggit angglang
Siklus II Pertemuan 2
Ayo Menyimak
1. Guru menjelaskan kepada murid mengenai materi teks informasi.
2. Guru menunjukkan kepada murid sebuah bahan bacaan yang
berkaitan dengan materi.
3. Guru membacakan judul bahan bacaan kepada murid “Manusia dan
pekerjaannya”
Ayo Membaca dan Mengamati
4. Murid kemudian membaca dan menganalisis bahan bacaan dari
guru. (membaca)
5. Setelah Membaca murid diarahkan untuk mengamati beberapa
gambar pekerjaan yang dibagikan oleh guru. (Mengamati)
6. Murid kemudian satu persatu menentukan pekerjaan yang
menghasilkan jasa dan pekerjaaan yang menghasilkan produk dari
gambar yang telah dibagikan.
Ayo Berlatih
7. Murid diarahkan untuk membuat lingkaran ngaprak 1 (duduk)
bersama dengan teman kelas lainnya. (Critical Thinking and
Problem Formulation)
8. Setelah menuliskan informasi yang didapat murid kemudian saling
menukarkan hasilnya dengan teman kelasnya.
9. Guru mengarahkan murid untuk menyampaikan hasil kerja
temannya di depan kelas. (Percaya diri)
10. Melaksanakan kegiatan ngaprak dua dengan lingkaran yang lebih
besar namun waktu yang lebih singkat yaitu 3 menit. Melakukan
kegiatan yang sama dengan kegiatan ngaprak satu sebelumnya.
60
Menit
98
Kegiatan Inti Kegiatan pembelajaran dilakukan menggunakan penerapan
teknik review anggit angglang
Siklus II Pertemuan 3
Ayo Menyimak
1. Guru menjelaskan kepada murid mengenai materi perbedaan teks
fiksi dan teks informasi.
2. Guru menunjukkan kepada murid dua buah bahan bacaan yang
berkaitan dengan materi (teks informasi dan fiksi).
3. Murid diarahkan untuk memilih bahan bacaan yang akan
dibacanya.
Ayo Membaca
4. Murid kemudian membaca dan menganalisis bahan bacaan dari
guru. (membaca)
Ayo Berlatih
5. Murid diarahkan untuk membuat lingkaran ngaprak 1 (duduk)
bersama dengan teman kelas lainnya. (Critical Thinking and
Problem Formulation)
6. Setelah menuliskan informasi yang didapat murid kemudian saling
menukarkan hasilnya dengan teman kelasnya dan
menyampaikannya di depan kelas. (Percaya diri)
7. Melaksanakan kegiatan ngaprak 2 dengan lingkaran yang lebih
besar namun waktu yang lebih singkat yaitu 3 menit. Melakukan
kegiatan yang sama dengan kegiatan ngaprak satu sebelumnya.
(Critical Thinking and Problem Formulation)
8. Guru kemudian memberikan Reward kepada murid yang telah
menyelesaikan tugasnya.
60
Menit
Kegiatan
Penutup
Murid:
1. Murid diharapkan untuk menyimpulkan materi pembelajaran yang
telah dipelajari.
Guru:
2. Guru memberikan penguatan dan kesimpulan.
3. Guru memberikan kesempatan berbicara atau bertanya kepada murid.
45
Menit
99
(Timbal Balik)
4. Guru mengajak murid menyanyikan salah satu lagu daerah.
(Nasionalis)
5. Memberikan motivasi kepada para murid.
6. Guru mengucap salam dan mengingatkan murid agar berdoa setelah
belajar.(Religius)
100
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP
Satuan Pendidikan : SDN 255 MACCINI BAJI
Kelas / Semester : IV / (2) Genap
Tema 9 : Kayanya Negeriku
Sub Tema 3 : Pelestarian Kekayaan Sumber Daya Alam di Indonesia
Alokasi waktu : 3 x pertemuan
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa mampu menghubungkan isi teks bacaan dengan pengalaman
pribadinya dalam kehidupan sehari-hari dengan baik.
2. Setelah membaca bahan bacaan murid mampu menemukan informasi
penting yang terdapat pada bahan bacaan dengan benar.
3. Setelah membaca bahan bacaan murid mampu menemukan kosa kata baru
dalam sebuah teks bacaan.
4. Melalui sebuah gambar murid dapat mengidentifikasi penokohan dalam
sebuah teks fiksi dengan baik.
5. Setelah menganalisi bahan bacaan murid mampu mengungkapkan
pendapat tentang pesan moral dalam sebuah teks fiksi dengan baik.
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Melakukan pembukaan dengan salam, dilanjutkan dengan
mengucapkan doa, dan menayakan kabar murid. (Orientasi)
2. Mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari
yang dikaitkan dengan pengalaman murid. (Apersepsi)
3. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. (Motivasi)
4. Menyanyikan lagu wajib Nasional untuk membangkitkan semangat
murid. (Nasionalis)
5. Meyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
6. Melaksanakan pembiasan membaca sebelum belajar.
45
menit
101
Kegiatan Inti Kegiatan pembelajaran dilakukan menggunakan penerapan
teknik review anggit angglang
Siklus III Pertemuan 1
Ayo Menyimak
1. Guru mengarahkan murid untuk melaksankan pembiasaan
membaca sebelum belajar.
2. Guru menunjukkan kepada murid sebuah bahan bacaan yang
berkaitan dengan materi.
3. Guru membacakan judul bahan bacaan kepada murid “Hidup sehat
dengan berolahraga”
Ayo Membaca
4. Murid kemudian membaca dan menganalisis bahan bacaan dari
guru. (membaca)
Ayo Berlatih
5. Murid diarahkan untuk membuat lingkaran ngaprak 1 (duduk)
bersama dengan teman kelas lainnya. (Kebersamaan)
6. Guru menyampaikan kepada murid untuk menuliskan informasi
penting yang ditemukan dalam bahan bacaan pada buku catatan
murid, dengan waktu 5 menit. (Critical Thinking and Problem
Formulation)
7. Setelah menuliskan informasi yang didapat murid kemudian saling
menukarkan hasilnya dengan teman kelasnya.
8. Guru mengarahkan murid untuk menyampaikan hasil kerja
temannya di depan kelas. (Percaya diri)
9. Guru kemudian membagikan beberapa gambar kegiatan olahraga
kepada murid dan masing masing-masing murid mengambil
gambar yang sesuai dengan olahraga kesukaannya.
10. Melaksanakan kegiatan ngaprak dua dengan lingkaran yang lebih
besar dengan penambahan waktu 5 menit. Melakukan kegiatan
yang sama dengan kegiatan ngaprak satu sebelumnya.
11. Setelah kegiatan ngaprak selesai, murid kemudian diarahkan untuk
mendeskripsikan di depan kelas olah raga yang telah dipilihnya
tadi. Kemudian guru memberikan reward kepada murid.
60
Menit
102
Kegiatan Inti Kegiatan pembelajaran dilakukan menggunakan penerapan
teknik review anggit angglang
Siklus III Pertemuan 2
Ayo Menyimak
1. Guru menjelaskan kepada murid mengenai materi teks informasi.
2. Guru menunjukkan kepada murid sebuah bahan bacaan yang
berkaitan dengan materi.
3. Guru membacakan judul bahan bacaan kepada murid “Kehidupan
di desa”
Ayo Membaca dan Mengamati
4. Murid kemudian membaca dan menganalisis bahan bacaan dari
guru. (membaca)
5. Setelah Membaca murid diarahkan untuk mengamati lingkungan
sekitar sekolah dibawah pengawasan guru. (Mengamati)
6. Murid kemudian satu persatu memasuki kembali ruang kelas dan
diarahkan untuk melakukan kegiatan ngaprak.
Ayo Berlatih
7. Murid diarahkan untuk membuat lingkaran ngaprak 1 (duduk)
bersama dengan teman kelas lainnya. (Critical Thinking and
Problem Formulation)
8. Setelah menuliskan informasi yang didapat murid kemudian saling
menukarkan hasilnya dengan teman kelasnya.
9. Guru mengarahkan murid untuk menyampaikan hasil kerja
temannya di depan kelas. (Percaya diri)
10. Melakukan games sederhana sebelum melaksankan kegiatan
ngaprak 2.
11. Melaksanakan kegiatan ngaprak dua dengan lingkaran yang lebih
besar dengan waktu 5 menit. Melakukan kegiatan yang sama
dengan kegiatan ngaprak satu sebelumnya.
12. Murid kemudian diarahkan untuk menulis kosa kata baru yang
ditemukannya dalam teks bacaan, selanjutnya guru dengan murid
mencari makna dari kosa kata yang ditemukan tersebut.
60
Menit
103
Kegiatan Inti Kegiatan pembelajaran dilakukan menggunakan penerapan
teknik review anggit angglang
Siklus III Pertemuan 3
Ayo Menyimak
1. Guru bersama dengan murid melaksanakan kegiatan ice breaking
sebelum belajar.
2. Guru menunjukkan kepada murid sebuah teks bacaan fiksi yang
berkaitan dengan materi.
Ayo Membaca
3. Murid kemudian membaca dan menganalisis bahan bacaan dari
guru. (membaca)
Ayo Berlatih
4. Murid diarahkan untuk membuat lingkaran ngaprak 1 dengan
waktu 5 menit (duduk) bersama dengan teman kelas lainnya.
(Critical Thinking and Problem Formulation)
5. Murid diarahkan untuk menemukan pesan moral yang terdapat
pada teks bacaan fiksi yang telah dibacanya.
6. Setelah menuliskan informasi yang didapat murid kemudian saling
menukarkan hasilnya dengan teman kelasnya dan
menyampaikannya di depan kelas. (Percaya diri)
7. Melaksanakan kegiatan ngaprak 2 dengan lingkaran yang lebih
besar dengan waktu sama yaitu 5 menit. Melakukan kegiatan yang
sama dengan kegiatan ngaprak satu sebelumnya. (Critical
Thinking and Problem Formulation)
8. Murid yang mampu menentukan pesan moral serta dapat
mengaitkan tesk fiksi yang dibaca dengan kehidupan sehari-harinya
dengan benar mendapatkan reward dari guru.
9. Guru dan murid bersama-sama melakukan ice breaking untuk
menambah semangat dalam belajar
60
Menit
Kegiatan
Penutup
Murid:
1. Murid diharapkan untuk menyimpulkan materi pembelajaran yang
telah dipelajari.
45
Menit
104
Guru:
2. Guru memberikan penguatan dan kesimpulan.
3. Guru memberikan kesempatan berbicara atau bertanya kepada murid.
(Timbal Balik)
4. Guru mengajak murid menyanyikan salah satu lagu daerah.
(Nasionalis)
5. Memberikan motivasi kepada para murid.
6. Guru mengucap salam dan mengingatkan murid agar berdoa setelah
belajar.(Religius)
C. PENILAIAN (ASESMEN)
Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu
dari pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil
karya/projek dengan rubrik penilaian.
105
106
107
108
INSTRUMENT PENELITIAN
OBSERVASI
Petunjuk:
1. Lembar ini diisi oleh observer untuk menilai keaktifan siswaselama
mengikuti proses pembelajaran
2. Berilah tanda centang (√) pada kolom jawaban yang telah disediakan
dengan keterangan sebagai berikut:
Ya (1) = Apabila siswa menunjukkan perbuatan sesuai aspek
pengamatan
Tidak (0) = Apabila siswa tidak menunjukkan perbuatan sesuai aspek
Pengamatan
No Komponen Observasi
1. Siswa hadir dalam proses pembelajaran
2. Siswa melakukan kegiatan lain pada saat proses pembelajaran
berlangsung
3. Siswa antusias mengikuti pelajaran
4. Siswa memperhatikan dengan seksama tatacara pelaksanaan teknik
review anggit angglang
5. Siswa mengikuti petunjuk pelaksanaan teknik review anggit angglang
dengan baik
6. Siswa kebanyakan bertanya dengan temannya dalam menjawab latihan
soal
7. Siswa aktif dalam kegiatan membaca
8. Siswa mampu menjawab latihan soal yang diberikan
9. Siswa kesulitan dalam melaksanakan kegiatan dalam teknik review anggit
angglang
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
INSTRUMENT PENELITIAN
ANGKET
Nama :
Kelas :
Tanggal :
Petunjuk:
1. Bacalah pertanyaan di bawah ini dengan cermat dan pilihlah jawaban
yang benar-benar cocok dengan pilihanmu.
2. Berilah tanda centang (√) pada kolom jawaban yang telah disediakan
dengan keterangan sebagai berikut:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
No Pertanyaan Nilai
STS TS S SS
1 2 3 4
1. Kegiatan teknik review anggit angglang sangat
menyenangkan
2. Saya lebih mudah menemukan kosa kata baru dalam
teks bacaan
3. Dengan teknik review anggit angglang kegiatan
membaca menjadi tidak membosankan
4. Teknik review anggit angglang membuat saya lebih
senang membaca
5. Saya mampu menemukan informasi penting dalam
teks bacaan dengan baik
6. Penerapan teknik review anggit angglang dalam
pembelajaran membuat saya berani untuk
mengungkapkan pendapat
7. Dengan teknik review anggit angglang saya lebih
termotivasi saat membaca
8. Saya mampu menyimpulkan isi teks bacaan
9. Saya dapat berinteraksi dengan baik bersama teman-
teman dalam kegiatan membaca
10. Siswa dapat belajar sambil bermain dengan
pelaksanaan teknik review anggit angglang
164
165
166
167
168
169
170
LAMPIRAN B
Kartu Kontrol Bimbingan
Persuratan
Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran
171
172
173
174
175
176
177
DOKUMENTASI
Dokumentas Pemenuhan Protokol Kesehatan
178
Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan berdoa sebelum dan sesudah belajar
2. Kegiatan pembelajaran
179
180
3. Pelaksanaan tes akhir siklus dan pemberian angket
181
RIWAYAT HIDUP
Ulfi Yulivia C, lahir di Jeneponto pada hari Selasa, 18 Juli
2000. Peneliti merupakan anak pertama dari dua bersaudara,
buah cinta kasih dari pasangan Abdullah Nai dan Yasba,
S.Pdi. Peneliti memulai mengenyam pendidikan formal pada
tahun 2006 di SDN Maccini Baji. Kemudian peneliti
melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Bangkala
dan tamat pada tahun 2014. Pada tahun yang sama peneliti kemudian melanjutkan
pendidikan di SMA Negeri 2 Binamu dan tamat pada tahun 2017. Peneliti
kemudian melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi dan diterima sebagai
mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Makassar pada tahun 2017, dengan
mengambil salah satu jurusan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yaitu
pada program studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Pada tahun 2021
Insya Allah peneliti dapat menyelesaikan pendidikan di Universitas
Muhammadiyah Makassar dan meraih gelar sarjana pendidikan dengan judul
skripsi “Penerapan teknik Review Anggit Angglang untuk Meningkatkan Budaya
Literasi Membaca pada Murid Kelas IV SDN 255 Maccini Baji Kecamatan
Bangkala Kabupaten Jeneponto.