literature review: penerapan latihan batuk efektif

40
i LITERATURE REVIEW: PENERAPAN LATIHAN BATUK EFEKTIF TERHADAP PENGELUARAN SPUTUM PADA PASIEN TB PARU Oleh : HALFIA P00320017018 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN D-III KEPERAWATAN TAHUN 2020

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LITERATURE REVIEW: PENERAPAN LATIHAN BATUK EFEKTIF

i

LITERATURE REVIEW: PENERAPAN LATIHAN BATUK EFEKTIF

TERHADAP PENGELUARAN SPUTUM

PADA PASIEN TB PARU

Oleh :

HALFIA

P00320017018

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN D-III KEPERAWATAN

TAHUN 2020

Page 2: LITERATURE REVIEW: PENERAPAN LATIHAN BATUK EFEKTIF

ii

Page 3: LITERATURE REVIEW: PENERAPAN LATIHAN BATUK EFEKTIF

iii

Page 4: LITERATURE REVIEW: PENERAPAN LATIHAN BATUK EFEKTIF

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan dibawah ini:

Nama : Halfia

NIM : P00320017018

Institusi Pendidikan : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari

Judul Literatur

Review

: Penerapan Latihan Batuk Efektif Terhadap

Pengeluaran Sputum Pada Pasien TB Paru

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini

benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan

atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini

adalah hasil jiplakan, makasaya bersedia menerima sanksi atas perbuatan

tersebut.

Kendari, Juni 2020

Yang Membuat Pernyataan,

Halfia

Page 5: LITERATURE REVIEW: PENERAPAN LATIHAN BATUK EFEKTIF

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Identitas

1. Nama Lengkap

2. Tempat/Tanggal Lahir

3. Jenis Kelamin

4. Agama

5. Suku/Kebangsaan

6. Alamat

7. No. Telp/Hp

: Halfia

: Bea,07 mei 1997

: Perempuan

: Islam

: Muna

: Desa Bea,Kec.Kabawo Kab.Muna

: 085271483482

II. Riwayat Pendidikan

1. SD Negeri 13 Kabawo lulus 2010

2. SMP Negeri 1Kabawo lulus 2013

3. SMA Negeri 1 Kabawo lulus 2016

4. Politeknik Kesehatan Kendari Tahun 2020

Page 6: LITERATURE REVIEW: PENERAPAN LATIHAN BATUK EFEKTIF

vi

MOTO

Jangan Ingat Lelahnya Belajar, Tapi Ingat Buah Manisnya Yang Bisa Dipetik Kelak Ketika Sukses

(Penulis)

Page 7: LITERATURE REVIEW: PENERAPAN LATIHAN BATUK EFEKTIF

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena limpahan Rahmat

dan Hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Literature Review dengan

judul “Penerapan Latihan Batuk Efektif Terhadap Pengeluaran Sputum Pada

Pasien TB Paru”.

Berkat Allah SWT yang senantiasa memberi petunjuk-nya serta

kenyakinan pada kemampuan diri sendiri, sehingga segala hambatan yang penulis

hadapi dapat teratasi. Terimakasih tak ternilai Kepada kedua orang tua yang

sangat saya cintai, Ayahanda La Feala dan Ibunda Wa Haliamu dengan penuh

kasih sayang telah melahirkan,membesarkan,mendidik serta telah banyak

membantu dan memberikan dorongan dan do’a yang tulus demi keberhasilan

saya.

Selanjutnya penulis ucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada kedua

pembimbing saya Bapak Muhaimin Saranani, S.Kep.,Ns.,M.Sc. selaku Dosen

pembimbing I dan ibu Fitri Wijayati, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku Dosen

pembimbing II yang telah membimbing saya dengan penuh kesabaran dan

keikhlasan penuh dan membantu saya sehingga tercapainya Literatur review

ini.Pada kesempatan ini penulis tidak lupa juga mengucapkan banyak terimakasih

dan penghargaan yang tulus kepada yang terhormat :

1. Ibu Askrening, SKM, M.Kes, selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kendari.

2. Bapak Indriono Hadi, S.Kep, Ns., M.Kes, selaku Ketua Jurusan Keperawatan

Politeknik Kesehatan Kendari.

Page 8: LITERATURE REVIEW: PENERAPAN LATIHAN BATUK EFEKTIF

viii

3. Ibu Asminarsih Z. P,.M.Kep,sp.Kom selaku Dosen Penguji I,

BapakAbdulSyukur Bau,S.Kep., Ns., MMselaku Dosen Penguji II, dan Ibu

Dewi Sartiya Rini M.Kep.,Sp.Kmb selaku Dosen Penguji III, yang selalu

memberikan masukan, kritik dan saran yang membangun demi perbaikan

4. Semua Dosen dan Staf Program Studi DIII Keperawatan Politeknik

Kesehatan Kendari yang telah membantu dan memberikan bimbingan dengan

sabar dan wawasanya serta ilmu yang bermanfaat kepada saya selama kuliah.

5. Untuk semua keluarga saya yang tidak bisa saya sebut satu persatu

terimakasih atas dukungan dan doanya

6. Sahabat tercinta saya Nur yasmin,Evi,Hasnani,Wanda Wardhani,Hajerah

Padly,Ermawati dan teman-teman lain yang tidak bisa saya sebutkan satu

persatu,terkhusus kelas A,yang kurang lebih selama 3 tahun ini bersama

dalam susah senang,saling membantu,saling memotivasi

Semoga Literatur review ini dapat bermanfaat dan semoga amal baik yang

telah disumbangkan dari semua pihak selama penyusunan Literatur review ini

kiranya mendapat balasan dari Allah SWT,Aamiin.

Kendari, Juni 2020

Penulis

Page 9: LITERATURE REVIEW: PENERAPAN LATIHAN BATUK EFEKTIF

ix

LITERATURE REVIEW PENERAPAN LATIHAN BATUK

EFEKTIFTERHADAP PENGELUARAN SPUTUM PADA PASIEN TB

PARU

Halfia

Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Kendari, Indoensia

Email :[email protected]

ABSTRAK

Pendahuluan: Tuberkulosis (TB) paru adalah penyakit menular langsung yang

menyerang paru–paru. Gejala yang ditimbulkan berupa gejala respiratorik seperti

batuk lebih dari 3 minggu, batuk berdarah, sesak nafas, dan nyeri dada.Namun

terkadang muncul gejala sistemik seperti penurunan berat badan, suhu badan

meningkat, dan malaise.Pada penderita dengan tuberculosis paru sekret yang

dikeluarkan terus menerus menyebabkan batuk menjadi lebih dalam dan sangat

mengganggu penderita pada waktu siang maupun malam hari.Salah satu

intervensi keperawatan yang bisa diterapkan untuk mengeluarkan sekret pada

jalan napas adalah batuk efektif.

Tujuan: Tujuan dari literature review adalah untuk mereview apakah penerapan

batuk efektif dapat digunakan sebagai penatalaksanaan untuk pengeluaran sputum

pada pasien TB paru.

Metode: Literature review dilakukan berdasarkan issue, metodologi, persamaan

dan jurnal penelitian. Dari 5 penelitian yang di gunakan masing-masing

mengunakn metode penelitian berbeda yaitu quasy exsperiment

Hasil: berdasarkan 5 penilitian di dapatkan penerapan batuk efektif terhadap

pengeluaran sputum pada pasien tb paru.

Simpulan: Hasil literature review dari ke 5 jurnal menunjukkan bahwa penerapan

batuk efektif berpengaruh terhadap kemampuan mengeluarkan sputum pada

pasien tb paru

Kata Kunci: batuk efektif, pengeluaran sputum, TB Paru

Page 10: LITERATURE REVIEW: PENERAPAN LATIHAN BATUK EFEKTIF

x

LITERATURE REVIEW: APPLICATION OF EFFECTIVE COUGH

TRAINING ON SPUTUM EXPENDITURE IN LUNG TB PATIENTS

Halfia

Department of Nurse, Polytechnic of Ministry of Health, Kendari

(Author’s Correspondence E-mail:[email protected])

ABSTRACT

Background:Pulmonary tuberculosis (TB) is a direct infectious disease that

attacks the lungs. Problems caused by respiratory symptoms such as coughing for

more than 3 weeks, coughing up blood, shortness of breath, and chest pain. But

appear systemic appearances such as weight loss, increased body weight, and

malaise. In tuberculosis patients cause coughing becomes deeper and very

vulnerable during the day or night. One nursing intervention that can be applied to

remove secretions in the airway is an effective cough. Objective: The purpose of

the literature review is to review whether the application of an effective cough can

be used as a treatment for sputum removal in pulmonary TB patients. Method:

Literature review is based on issues, methodology, equations and research

journals. Of the 5 studies used each used a different research method, namely

quasy experiment. Result: Based on 5 studies found the application of an

effective cough against sputum removal in pulmonary tuberculosis patients.

Simpulan: review results from the 5 journals show that the effective application

of cough influences the ability to expel sputum in pulmonary tuberculosis patient

Keywords: effective cough, sputum removal, pulmonary TB

Page 11: LITERATURE REVIEW: PENERAPAN LATIHAN BATUK EFEKTIF

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................... iv

RIWAYAT HIDUP .................................................................................................. v

MOTTO ................................................................................................................. vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

ABSTRAK ............................................................................................................. ix

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 4

BAB II METODOLOGI PENELITIAN .................................................................. 6

BAB III HASIL DAN ANALISIS ......................................................................... 10

BAB IV PEMBAHASAN ...................................................................................... 19

BAB V PENUTUP ................................................................................................. 23

A. Kesimpulan ................................................................................................ 23

B. Konflict Of Interest .................................................................................... 24

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

Page 12: LITERATURE REVIEW: PENERAPAN LATIHAN BATUK EFEKTIF

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Tuberculosis (TBC) adalah penyakit infeksi yang menular yang

disebabkan oleh Mycobakterium tuberculosis.Bakteri ini berbentuk batang dan

bersifat tahan asam sehingga dikenal dengan Basil Tahan Asam

(BTA).Tuberculosis atau biasa di singkat dengan sebutan TB merupakan

penyakit menular yang menyebabkan kematian tertinggi kedua di dunia

setelah HIV/AIDSS (Kemenkes, 2018).

Berdasarkan data Global Tuberculosis Report, kasus TB paru di dunia

mengalami peningkatan yang signifikan sejak tahun 2012-2015. Pada tahun

2012 diperkirakan terdapat 8,6 juta kasus TB di dunia, pada tahun 2013

sebanyak 9 juta, dan pada tahun 2014 sebanyak 9,6 juta penduduk dunia

terinfeksi bakteri TB. Pada tahun 2015, jumlah kasus TB di dunia kembali

mengalami peningkatan hingga 10,4 juta kasus, dimana berdasarkan

karakteristik jenis kelamin kasus TB terbanyak pada pria yaitu sebesar 56%,

kemudian diikuti dengan wanita sebesar 34%, dan anak-anak sebesar 10%

(WHO, 2016) . Lima negara dengan insiden kasus TB tertinggi di Dunia yaitu

India, Indonesia, China, Philipina, dan Pakistan. Sebagian besar estimasi

insiden TBC pada tahun 2016 terjadi di Kawasan Asia Tenggara (45%)

dimana Indonesia merupakan salah satu di dalamnya dan 25% nya terjadi di

kawasan Afrika (Kemenkes, 2018).

Prevalensi TB di Indonesia mengalami peningkatan signifikan dari 272

Page 13: LITERATURE REVIEW: PENERAPAN LATIHAN BATUK EFEKTIF

2

per 100.000 penduduk pada tahun 2013 menjadi 647 per 100.000 penduduk

pada tahun 2014.Kasus tuberkulosis di Indonesia mengalami peningkatan dari

tahun 2012–2017, meskipun mengalami penurunan pada tahun 2013. Kasus

tuberkulosis tahun 2012 sebesar 202.301 kasus, tahun 2013 sebesar 196.310

kasus, tahun 2014 sebesar 324.539 kasus, tahun 2015 sebesar sebesar 330.910

kasus, tahun 2017 sebesar 353.270 kasus dan tahun 2017 sebesar 420.992

kasu. Berdasarkan data Kemenkes RI, menurut karakteristik kelompok usia

menunjukkan bahwa 83,3%kasus tuberkulosis di Indonesia terjadi pada

kelompok usia produktif (15-64 tahun).4 Penderita tuberkulosis lebih dominan

pada kaum laki-laki dibandingkan perempuan. Hal ini terjadi karena laki-laki

lebih mudah kontak dengan faktor risiko TB serta kepeduliannya terhadap

pemeliharaan kesehatan lebih rendah (Kemenkes, 2018).

Gejala yang ditimbulkan penyakit TB berupa batuk lebih dari 3

minggu, batuk berdarah, sesak nafas, dan nyeri dada.Namun terkadang muncul

gejala lain seperti penurunan berat badan, suhu badan meningkat, dan

malaise.Pada penderita dengan tuberculosis paru sekret yang dikeluarkan terus

menerus menyebabkan batuk menjadi lebih dalam dan sangat mengganggu

penderita pada waktu siang maupun malam hari (Ardiansyah, 2012).Merujuk

pada manifestasi tersebut, masalah keperawatan yang umum terjadi pada

pasien TB paru adalah ketidakefektifan bersihan jalan napas.

Ketidakefektifan bersihan jalan napas adalahketidak mampuan

membersihkan sekresi atau penyumbatan pada saluran nafas untuk

mempertahankan bersihan jalan napas (Herdman, 2018). Obstruksi saluran

Page 14: LITERATURE REVIEW: PENERAPAN LATIHAN BATUK EFEKTIF

3

napas disebabkan oleh menumpuknya sputum pada jalan napas yang

akanmengakibatkan ventilasi menjadi tidak adekuat. Untuk itu perlu dilakukan

tindakan memobilisasi pengeluaran sputum agar proses pernapasan dapat

berjalan dengan baik guna mencukupi kebutuhan oksigen tubuh (Endrawati,

Aminingsih S, & Ariasti D, 2014). Salah satu intervensi keperawatan yang

bisa diterapkan untuk membersihkan sputum pada jalan napas adalah batuk

efektif. Namun kenyataannya banyak penderita Tuberkulosis paru batuk

dengan cara inefisien dan membahayakan. Batuk dengan cara ini akan

menimbulkan reaksi rangsang batuk yang terus menerus. Tekanan di paru-

paru meninggi sekali sehingga dapat menimbulkan cedera pada struktur paru-

paru yang halus, tenggorokan dan pita suara bengkak, suaranya menjadi serak,

gatal serta muka menjadi merah (Mario, 2012).

Batuk efektif yaitu merupakan latihan batuk untuk mengeluarkan

sekret.Batuk efektif merupakan suatu metode batuk dengan benar, dimana

klien dapat menghemat energi sehingga tidak mudah lelah dan dapat

mengeluarkan dahak secara maksimal.Latihan batuk efektif adalah aktivitas

perawat untuk membersihkan sekresi pada jalan napas, yang berfungsi untuk

meningkatkan mobilisasi sekresi dan mencegah risiko tinggi retensi sekresi

(Muttaqin, 2008).

Upaya untuk menegakkan diagnosis secara tepat salah satunya adalah

dengan pemeriksaan sputum.Penting untuk mendapatkan sputum yang benar,

bukan ludah maupun sekret hidung, sehingga dapat ditemukan atau dideteksi

adanya micobacterium tuberculosis dalam pemeriksaan sputum tersebut.

Page 15: LITERATURE REVIEW: PENERAPAN LATIHAN BATUK EFEKTIF

4

Berdasarkan uraian latar belakang yang sudah dijelaskan diatas, maka

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Latihan

Batuk Efektif Terhadap Pengeluaran Sputum Pada Pasien TB Paru”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan pada latar belakang, maka

rumusan masalah dalam studi literatur ini adalah bagaimana Penerapan

Latihan Batuk Efektif Terhadap Pengeluaran Sputum Pada Pasien TB Paru

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Adapun tujuan umum dari studi literature ini adalah untuk

mengidentifikasi keefektifan batuk efektif terhadap pengeluaran sputum

pada pasien TB Paru

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasih perubahan yang terjadi setelah dilakukan latihan

batuk efektif pada pasien TB Paru

b. Mengidentifikasi prosedur latihan batu efektif pada pasien TB Paru

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Institusi Pendidikan

Dapat digunakan sebagai bahan untuk pelaksannan pendidikan serta

masukan dan perbandingan untuk karya ilmiah lebih lanjut tentang

efektifitas baruk efektif terhadap Gangguan Sistem Pernafasan: TB Paru.

Page 16: LITERATURE REVIEW: PENERAPAN LATIHAN BATUK EFEKTIF

5

2. Bagi Mahasiswa

Diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman yang

lebih mendalam dalam memberikan asuhan keperawatan khususnya pada

pasien dengan Gangguan Sistem Pernafasan: TB Paru.

3. Bagi Perawat

Hasil karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi pelayanan

keperawatan dengan memberikan gambaran dan mengaplikasikan acuan

dalam melakukan asuhan keperawatan pasien dengan Gangguan Sistem

Pernafasan: TB Paru.

Page 17: LITERATURE REVIEW: PENERAPAN LATIHAN BATUK EFEKTIF

6

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Strategi Pencarian Literatur

1. Framework Yang Digunakan

Desain penelitian yang masuk dalam Studi Literatur ini yaitu quasi

eksperiment dan studi kasus. Jenis metode penelitian ini merupakan

metode terbaik dalam menjawab pertanyaan klinis di lapangan. Tipe

studi yang direview adalah semua jenis penelitian yang mengunakan

latihan batuk efektif dalam peningkatan kemampuan mengeluarkan

sputum pada pasien TB Paru. Framework yang digunakan adalah

mengacu pada PICO. Metode PICO merupakan metode pencarian

informasi klinis yang merupakan akronim dari 4 komponen: P (patient,

population, problem), I (intervention, prognostic factor, exposure), C

(comparison, control), dan O (outcome). PICO dalam penelitian ini

adalah

a. P - patient, yaitu pasien TB Paru

b. I - intervention, yaitu batuk efektif

c. C - control, yaitu pasien yang tidak mengalami penyakit TB Paru.

d. O - outcome, yaitu pemberian terapi batuk efektifmenunjukkan hasil

reaktif pada penderita TB Paru

2. Kata Kunci Yang Digunakan

Kata kunci yang digunakan dalam pencarian literature dalam

google scholar dan mendeley adalah dengan menggunakan kata kunci

“Batuk Efektif Pada Pasien TB Paru’’.

3. Database Atau Aplikasi Pencarian Literatur

Sebelum melakukan Literature Review, langkah pertama untuk

melakukan Literature Review yaitu menemukan masalah

penelitian.Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah ketidak

mampuan pasien TB Paru dalam mengeluarkan sputum.Selanjutnya

peneliti menentukan topik, topik yang diangkat mengenai penerapan batuk

Page 18: LITERATURE REVIEW: PENERAPAN LATIHAN BATUK EFEKTIF

7

efektif terhadap pengeluaran sputum pasien TB Paru. Setelah menentukan

topik yang akan dicari literaturnya, langkah selanjutnya adalah mencari

bahan yang akan di review, bahan tersebut berupa jurnal ilmiah yang

didapat dari Google Scholar dengan kata kunci “Batuk Efektif Pada Pasien

TB Paru”Hasil pencarian pada google scholar diperoleh 476 jurnal.

Kemudian kata kunci di spesifikkan kembali menjadi “batuk efektif untuk

kebaikan batuk pasien TB Paru” hasil pencarian melalui google scholar

diperoleh 247 jurnal.Dan di spesifikkan kembali dalam 5 tahun terakhir

didapat 37 jurnal.Selanjutnya diseleksi kembali berdasarkan kriteria

inklusi dan eksklusi dan didapatkan 9 jurnal.Dari 9 jurnal yang memenuhi

kriteria inklusi dan eksklusi, dipilih 5 jurnal untuk dianalisis.

Berikut ini bagan strategi pencarian jurnal yang dilakukan :

Penelusuran menggunakan google scholar

Memasukan kata yang ada pada judul literatur review

di spesifikan menggunakan kata kunci sesuai

MESH (medical subject heading)

Di spesifikkan kedalam 5 tahun terakhir

(2015-2020)

Hasil dengan kriteria inklusi

Hasil artikel literature untuk analisis

B. Kriteria Inklusi Dan Eksklusi

Artikel yang di temukan di analisa dengan cermat untuk mengetahui

apakah artikel yang didapat tersebut memenuhi kriteria inklusi atau

tidak.Artikel yang masuk dalam kriteria inklusi di analisa, kemudian di

476 hasil

247 hasil

37 hasil

9 hasil

5 hasil

Gambar 1.Artikel berdasarkan kriteria Inklusi dan ekslusi

Page 19: LITERATURE REVIEW: PENERAPAN LATIHAN BATUK EFEKTIF

8

temukan evidancenya. Dari hasil analisa di harapkan akan di temukan sebuah

kesimpulan yang dapat di jadikan dasar dalam melakukan diagnose penyakit

khususnya pada penderita dengan gejala penyakit demam tifoid. Berikut

kriteria inklusi dan eksklusi dalam pengambilan jurnal adalah sebaga

berikut.Tabel1 kriteria inklusi dan eksklusi

Kriteria Inklusi Eksklusi

Populasi populasi studi terdiri dari

pasien anak yang sedang

mengalami TB Paru

populasi studi terdiri dari

pasien anak yang tidak

memiliki penyakit TB Paru

Hasil Memuaat hasil penerapan

batuk efektif

Tidak dijelaskan hasil latihan

batuk efektif

Desain Studi Semua jenis desain penelitian Tidak ada pengecualian

Tahun

Publikasi

Sejak tahun 2015 Sebelum tahun 2015

Bahasa Inggris dan Indonesia Selain bahasa Inggris dan

Indonesia

C. Seleksi Studi Dan Penilaian Kualitas

1. Hasil Pencarian dan Seleksi Studi

Artikel yang masuk dalam kriteria inklusi dianalisis, diekstraksi

dan disintesis kemudian ditentukan evidancenya. Dari hasil ekstraksi

dan analisis diharapkan akan ditemukan sebuah kesimpulan yang dapat

dijadikan dasar dalam melakukan intervensi di laboratorium rumah

sakit, puskesmas ataupun tatanan komunitas. Berikut merupakan

intisari yang diambil dari penelitian: judul penelitian, nama peneliti,

tahun publikasi, metode, jumlah sampel, alat yang digunakan selama

penelitian, temuan, kesamaan dan keunikan penelitian lengkap dengan

nilai signifikannya. Intisari yang diambil kemudian dimasukkan dalam

tabel agar hasil ekstraksi mudah dibaca

2. Daftar Artikel Hasil Pencarian

Adapun hasil pencarian jurnal yang memenuhi syarat inklusi

dan eksklusi untuk kemudian dijadikan sebagai bahan referensi untuk

dianalisis adalah sebagai berikut:

1. Rosida Oktavia1, Esther Lontoh2, Meilin Kountul3, (2016) Pengaruh

Page 20: LITERATURE REVIEW: PENERAPAN LATIHAN BATUK EFEKTIF

9

Pemberian Teknik Batuk Efektif Terhadap Pengeluaran Sputum Pada

Pasien Tuberkulosis Paru di Irina C5 RSUP Prof. DR. R. D. Kandou

Manado

2. Linda Widiastuti1, Yusnaini Siagian2 (2019), Pengaruh Batuk Efektif

Terhadap Pengeluaran Sputum Pada Pasien Tuberkulosis Di Puskesmas

Kampung Bugis Tanjungpinang .

3. Joko Ariyanto (2018) Pengaruh Teknik Batuk Efektif Terhadap

Pengeluaran Sputum Untuk Penemuan Mycobacterium Tuberculosis (Mtb)

Pada Pasien Tb Paru Di Ruang Rajawali 6b RSUP Dr Kariadi

4. Evi Listiana1, Buyung Keraman2, Andri Yanto1 (2020), Pengaruh Batuk

Efektif Terhadap Pengeluaran Sputum Pada Pasien Tbc Di Wilayah Kerja

Page 21: LITERATURE REVIEW: PENERAPAN LATIHAN BATUK EFEKTIF

10

BAB III

HASIL DAN ANALISIS

A. Hasil

Hasil pencarian literature review ditampilkan dalam tabel berikut:

Tabel 2. Tabel Sintesis / Ekstraksi Data Hasil Pencarian

Judul/Penulis dan

tahun

Lokasi

Penelitian Jumlah Sampel

Usia

Responden

Desain

penelitian Intervensi Outcome

Pengaruh Pemberian

Teknik Batuk Efektif

Terhadap

Pengeluaran Sputum

Pada Pasien

Tuberkulosis Paru di

Irina C5 RSUP Prof.

DR. R. D. Kandou

Manado

Rosida Oktavia1,

Esther Lontoh2,

RSUP Prof.

DR. R. D.

Kandou

Manado

jumlah sampel

sebanyak 15

responden.

Teknik

pengambilan

sampel yaitu

dengan cara

Insidental

sampling

usia

responden

rata-rata 51

tahun

Jenis penelitian

ini

menggunakan

penelitian Pra

Eksperimen

one-Group Pra-

test-Post-test

Instrumen yang

digunakan

dalam penelitian

ini adalah

Pada kelompok

intervensi dilakuan

teknik batuk efektif

Adanya perbedaan sebelum

dan sesudah diajarkan batuk

efektif dalam pengeluaran

sputum. Hal ini dibuktikan

dengan hasil analisa dengan

menggunakan uji statistik

wilcoxon menunjukan p-

value=0,014 < α=0,05 maka

H1 diterima. Artinya

adanya pengaruh yang

bermakna teknik batuk

terhadap pengeluaran

Page 22: LITERATURE REVIEW: PENERAPAN LATIHAN BATUK EFEKTIF

11

Meilin Kountul3

(2016)

lembar

observasi

sputum di irina C5 RSUP

Prof. DR. R. D. Kandou

Manado

Pengaruh Batuk

Efektif Terhadap

Pengeluaran Sputum

Pada Pasien

Tuberkulosis Di

Puskesmas Kampung

Bugis Tanjungpinang

Linda Widiastuti1,

Yusnaini Siagian2

(2019)

Puskesmas

Kampung

Bugis

Tanjungpina

ng

Sampel sejumlah

24 responden

diambil

menggunakan

Accidental

sampling.

usia

responden 36-

50 tahun

pra eksperimen

dengan jenis

one-group pre-

post test design.

penggumpulan

data dengan

menggunakan

alat ukur SAP

(Satuan acara

penyuluhan) dan

check list

Pada kelompok

intervensi dilakuan

teknik batuk efektif

Sebelum dilatih batuk

efektif pada pasien TB, 13

responden (54,2%) tidak

dapat mengeluarkan

sputum. Setelah dilatih

batuk efektif 19 responden

(79,2%) dapat

mengeluarkan sputum

meningkat 8 responden dari

hasil sebelumnya.

Uji statistik dengan uji chi

square diperoleh p-value =

0,021 < 0,05 berarti ada

pengaruh batuk efektif

terhadap pengeluaran

sputum pada pasien TB

Pengaruh Teknik

Batuk Efektif

Terhadap

Pengeluaran Sputum

Untuk Penemuan

RSUP Dr

Kariadi

Jumlah sampel

yang digunakan

dalam penelitian

ini sebanyak 30

orang dengan

umur rata-rata

adalah 52

tahun

umur tertinggi

Metode

eksperimental

dengan

pendekatan

one-group pre-

Pada kelompok

intervensi dilakuan

teknik batuk efektif

Ada pengaruh pengaruh

teknik batuk efektif

terhadap kualitas

pengeluaran sputum untuk

penemuan MTB pada

Page 23: LITERATURE REVIEW: PENERAPAN LATIHAN BATUK EFEKTIF

12

Mycobacterium

Tuberculosis (Mtb)

Pada Pasien Tb Paru

Di Ruang Rajawali 6b

RSUP Dr Kariadi

Joko Ariyanto (2018)

teknik penarikan

sampel

menggunakan

purposive

sampling

60 tahun

umur terendah

41 tahun

post test design

Instumen yang

digunakan

adalah lembar

ceklist

pasien TB Paru sebelum

dan sesudah dilakukan

teknik batuk efektif di

Ruang Rajawali 6B RSUP

Dr.Kariadi dengan nilai p

value 0,001 (<0,05).

Pengaruh Batuk

Efektif Terhadap

Pengeluaran Sputum

Pada Pasien Tbc Di

Wilayah Kerja

Puskesmas Tes

Kabupaten Lebong

Devi Listiana1,

Buyung Keraman2,

Andri Yanto1

(2020)

Wilayah

Kerja

Puskesmas

Tes

Kabupaten

Lebong

Populasi dalam

penelitian ini

adalah seluruh

pasian yang

menderita

penyakit TBC

paru yang

berjumlah 20

orang responden.

umur rata-rata

adalah 49

tahun

penelitian ini

adalah Pra-

Eksperimental

menggunakan

The One Group

Pretest-Posttest

Design.

instrument

penelitian

menggunakan

Lembar

observasi

Pada kelompok

intervensi dilakuan

teknik batuk efektif

jumlah pengeluaran sputum

sebelum teknik batukefektif

lebih besar dari pada jumlah

pengeluaran sputum setelah

teknik batuk efektif yaitu

berjumlah 1 orang

responden. Jumlah

pengeluaran sputum setelah

teknikbatuk efektif lebih

besar dari jumlah

pengeluaran sputum

sebelum teknik batuk

efektif yaitu berjumlah 17

orang responden dan jumlah

pengeluaran sputum setelah

teknik batuk efektif sama

besarnya dengan jumlah

pengeluaran sputum

Page 24: LITERATURE REVIEW: PENERAPAN LATIHAN BATUK EFEKTIF

13

sebelum teknik batuk

efektif berjumlah 2 orang.

Hasil uji Wilcoxon Signed

RankTestdidapat nilai Z = -

3,669 dengan p-

value=0,000<0,05 berarti

signifikan, artinya terdapat

perbedaan jumlah sputum

sebelum dan sesudah teknik

batuk efektif pada pasien

TBC.

Pengaruh Teknik

Batuk Efektif

Terhadap

Pengeluaran Sputum

Pasien TB Dengan

Ketidakefektifan

Bersihan Jalan Napas

Diruang Paru RS

TK.III dr.

Reksodiwiryo Padang

Febrio Esa Putra

(2019)

RS TK.III

dr.

Reksodiwir

yo Padang

Jumlah sampel 16

orang

rata-rata umur

adalah 50

tahun

Jenis peneelitian

ini adalah Pre

Eksperimental

Design dengan

rancangan One

One Group

Pretest-Posttest

Pada kelompok

intervensi dilakuan

teknik batuk efektif

Nilai rata-rata (mean)

pengeluaran sputum

sebelum diajarkan teknik

batuk efektif yaitu 0,69 ml

sedangkan nilai rata-rata

(mean) pengeluaran sputum

setelah diajarkan teknik

batuk efektif yaitu 3,81 ml.

Page 25: LITERATURE REVIEW: PENERAPAN LATIHAN BATUK EFEKTIF

14

B. Analisis terhadap persamaan dan perbedaan dari setiap penelitian

Pada penelitian Rosida Oktavia (2016), memiliki masalah yang sama

yang diangkat sebagai point penting dalam penelitiannya yaitu ketidak

mampuan pasien TB Paru dalam mengeluarkan sputum serta bagaimana

efektifitas penerapan intervensi latihan batuk efektif terhadap kelancaran

pengeluaran sputum pada pasien TB Paru. Begitupula dengan penelitian Linda

Widiastuti &Yusnaini Siagian (2019), yang menekankan permasalahan bahwa

diagnosis TBC sudah dapat dipastikan tetapi tidak mudah mendapatkan

sputum terutama pada pasien yang tidak batuk atau batuk yang non produktif.

Joko Ariyanto (2018), menekankan penelitian pada aspek diagnosis TB

Paru dengan pemeriksaan sputum. Pemeriksaan sputum GeneXpert MTB/RIF

bisa mendeteksi mycobacterium tuberculosis/MTB dan sekaligus dapat

mendeteksi resistensi terhadap rifampisin/RIF.Untuk mendapatkan sputum

yang berkualitas baik sangatlah penting, sehingga dapat dilakukan

pemeriksaan sputum utuk penemuan mycobacterium tuberculosis ataupun

resistensi terhadap rifampisin. Untuk itu diperlukan upaya untuk mendapatkan

sputum, salah satu tindakan non farmakologi untuk mengeluarkan sputum

yaitu dengan cara batuk efektif.

Devi Listiana, Buyung Keraman, Andri Yanto (2020), yang

mengangkat permasalahan yang sama yaitu ketidak lancaran pengeluaran

sputum pada pasien TB Paru, sehingga menyulitkan diagnosis TB Paru.

Begitupula dengan penelitian Febrio Esa Putra (2019), yang mengangkat

permasalahan bahwa batuk efektif merupakan salah satu intervensi

Page 26: LITERATURE REVIEW: PENERAPAN LATIHAN BATUK EFEKTIF

15

keperawatan untuk membersihkan sekresi pada jalan napas pasien TB Paru

Rosida Oktavia, Esther Lontoh, Meilin Kountul (2016),

menggunakan desain Pra Eksperimen one-Group Pra-test-Post-test.sampel

penelitian sebanyak 15 responden dengan teknik pengambilan sampel yaitu

dengan cara Insidental sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian

ini adalah lembar observasi dimana peneliti menilai kemampuan klien dalam

mengeluarkan lender

Linda Widiastuti &Yusnaini Siagian (2019), memilih desain pra

eksperimen dengan jenis one-group pre-post test design. Besar sampel yang

digunakan sejumlah 24 respondendiambil menggunakan Accidental

sampling.Sampel pada penelitian ini sedikit lebih besar dari penelitian Rosida

Oktavia. Instruman penelitian ini menggunakan alat ukur SAP (Satuan acara

penyuluhan) dan check list, ini juga berbeda dengan instrument yang

dilakukan oleh Rosida Oktavia. Joko Ariyanto (2018), juga menggunakan

desain kuantitatif dengan desain penelitian quasi–experiment one group

pretest-postest. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 responden.

Devi Listiana, Buyung Keraman, Andri Yanto (2020), Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Pra Eksperiment dengan menggunakan

rancangan one group pretest-postest design. Instrument yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Lembar observasi berisi tentang reaksi pasien sebelum

dan setelah dilakukan teknik batuk efektif. Sampel dalam penelitian ini

sebanyak 20 responden.Begitupula dengan Febrio Esa Putra (2019), Jenis

penelitian ini menggunakan Pre-Eksperimental Design.Sampel penelitian

Page 27: LITERATURE REVIEW: PENERAPAN LATIHAN BATUK EFEKTIF

16

sebanyak 18 responden, sedangkan instrument yang digunakan adalah lembar

observasi. Tapi penelitian ini mengukur rata-rata jumlah sputum dalam (ml)

Rosida Oktavia (2016), Hasil penelitian menunjukan bahwa sebelum

dilakukan teknik batuk efektif pada pasien TB paru yang dapat mengeluarkan

sputum secara efektif sejumlah 10 responden (66,7%) dan yang tidak dapat

mengeluarkan sputum secara tidak efektif sejumlah 5 responden (33,3%).

Setelah dilakukan teknik batuk efektif pada pasien TB paru yang dapat

mengeluarkan sputum secara efektif sejumlah 11 responden (73,3%) dan yang

tidak dapat mengeluarkan sputum secara tidak efektif sejumlah 4 responden

(26,7%).Hasil analisa dengan menggunakan uji statistik wilcoxon menunjukan

p-value=0,014 < α=0,05. Artinya ada pengaruh yang bermakna teknik batuk

efektif terhadap pengeluaran sputum pada pasien TB Paru di irina C5 RSUP

Prof. DR. R. D. Kandou Manado.

Begitupula dengan penelitian Linda Widiastuti, Yusnaini Siagian

(2019), Hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden tidak dapat

mengeluarkan sputum sebelum dilatih batuk efektif sebesar 13 responden

(54,2%) dan hampir seluruh responden dapat mengeluarkan sputum sesudah

dilatih batuk efektif sebesar 19 responden (79,2%) dan hasil uji statistik chi

kuadrat 0,021 berarti < 0,05 artinya, Pasien TB dengan melakukan batuk yang

benar yaitu batuk efektif dapat memperlancar pengeluaran sputum pada pasien

TB Paru. Hasil penelitian ini sama dengan penelitan Rosida Oktavia, hanya

yang membedakan adalah pada peningkatan persentase setelah diberikan

latihan batuk efektif, dimana pada panelitian Rosida terjadi peningkatan

Page 28: LITERATURE REVIEW: PENERAPAN LATIHAN BATUK EFEKTIF

17

sebesar 6.6% responden yang mengalami kelacancaran pengeluaran sputum

setelah diberikan latihan batuk efektif, sedangkan penelitian Linda Widiastuti

meningkat sebesar 33,4%.

Joko Ariyanto (2018), menunjukan bahwa rata-rata kualitas

pengeluaran sputum pada pasien TB Paru sebelum dilakukan teknik batuk

efektif dilihat dari jumlah sputum yang dikeluarkan adalah berada pada

kategorik tidak baik sebanyak 20 responden (66,7%). Sedangkan rata-rata

kualitas pengeluaran sputum pada pasien TB Paru sesudah dilakukan teknik

batuk efektif dilihat dari jumlah sputum yang dikeluarkan adalah berada pada

kategorik baik sebanyak 26 responden (86,7%), dan masih didapatakan

sebanyak 4 responden (13,3%) yang kualitas pengeluaran sputumnya kategori

tidak baik. Hasil analisis bivariate dengan chi-square didapatkan nilai p value

0,000 (<0,05) yang artinya ada pengaruh teknik batuk efektif terhadap kualitas

pengeluaran sputum untuk penemuan MTB pada klien TB paru di ruang

Rajawali 6B RSUP Dr. Kariadi. Hal ini juga sama dengan hasil penelitian oleh

Rosida dan Linda yang menyatakan ada pengaruh latihan batuk efektif

terhadap pengeluaran sputum pada pasien TB Paru. Hasil penelitian ini hanya

berbeda pula pada besaran persetase peningkatan setelah diberikan batuk

efektif, dimana pada penelitian ini hanya meningkat sebesar 20%.

Devi Listiana, Buyung Keraman, Andri Yanto (2020), Hasil penelitian

didapatkan dari 20 orang responden sebelum dilakukan teknik batuk efektif

didapat 11 orang (55%) dengan pengeluaran jumlah sputum (ml) kategori

baik, 9 orang (45%) dengan pengeluaran jumlah sputum (ml) kategori tidak

Page 29: LITERATURE REVIEW: PENERAPAN LATIHAN BATUK EFEKTIF

18

baik. Dari 20 orang responden setelah dilakukan teknik batuk efektif 20

responden (100%) dengan pengeluaran jumlah sputum (ml) kategori baik.Ada

pengaruh teknik batuk efektif terhadap jumlah pengeluaran sputum pada

pasien TBC di Wilayah Kerja Puskesmas Perawatan Tes. Hal yang

membedakan dari penelitian Rosida, Linda, dan Joko adalah hanya pada

besaran persentase kenaikan kelancaran pengeluaran sputum setelah diberikan

latihan batuk efektif, dimana pada penelitian ini terjadi peningkatan sebesar

45%.

Febrio Esa Putra (2019), menunjukan hasil penelitian diketahui nilai

rata-rata (mean) pengeluaran sputum sebelum diajarkan teknik batuk efektif

yaitu 0,69 ml sedangkan nilai rata-rata (mean) setelah diajarkan teknik batuk

efektif yaitu 3,81 ml. Berdasarkan hasil uji statistic Wilcoxon didapatkan

bahwa Z= -3.54 -3.5422 dengan Sig = 0,000, maka yang artinya Ha diterima

atau ada pengaruh teknik batuk efektif terhadap pengeluaran sputum pasien

Tuberculosis (TB). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Rosida adalah

pada pengukuran sputum.

Berdasarkan hasil-hasil penelitian di atas, maka dapat di simpulkan

bahwa ada pengaruh pemberian terapi batuk efektif terhadap kemampuan

mengeluarkan sputum pada psien TB Paru.

Page 30: LITERATURE REVIEW: PENERAPAN LATIHAN BATUK EFEKTIF

19

BAB IV

PEMBAHASAN

Dari kelima penelitin yang di dapat memiliki beberapa perbedaan dan

pesamaan contohnya seperti tempat.ke lima jurnal ini melakukan penelitian di

tempat yang berbeda. Untuk sampel terbanyak itu berada di jurnal ketiga di mana

jumlah sampel berjumlah 24 orang dan yang paling sedikit adalah jumlah sampel

pada jurnal ke satu dan tiga di mana sampel yang di gunakan sebayak 15 orang.

metode penelitian yang digunakan sama adalah eksperimental yang menggunakan

pendekatan one-group pre-post test design. Kelima jurnal ini memiliki persamaan

pula di tujuan mereka.di mana semua jurnal memiliki tujuan untuk melihat

pengatuh pemberian batuk efektir terhadap pengeluaran sputum pada pasien TB

Paru.

Dari beberapa persamaan dan perbedaan di atas tentunya kelima penelitian

ini memiliki hasil yang berbeda pula contohnya penelitian Rosida Oktavia (2016),

yang menemukan bahwa sebelum dilakukan teknik batuk efektif pada pasien TB

paru yang dapat mengeluarkan sputum secara efektif sejumlah 10 responden

(66,7%) dan yang tidak dapat mengeluarkan sputum secara tidak efektif sejumlah

5 responden (33,3%). Setelah dilakukan teknik batuk efektif pada pasien TB paru

yang dapat mengeluarkan sputum secara efektif sejumlah 11 responden (73,3%)

dan yang tidak dapat mengeluarkan sputum secara tidak efektif sejumlah 4

responden (26,7%).Berdasarkan hasil analisi bivariate menunjukan bahwa adanya

perbedaan sebelum dan sesudah diajarkan batuk efektif dalam pengeluaran

sputum. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisa dengan menggunakan uji statistik

Page 31: LITERATURE REVIEW: PENERAPAN LATIHAN BATUK EFEKTIF

20

wilcoxon menunjukan p-value=0,014 < α=0,05 maka H1 diterima. Artinya

adanya pengaruh yang bermakna teknik batuk terhadap pengeluaran sputum di

irina C5 RSUP Prof. DR. R. D. Kandou Manado.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Linda

Widiastuti & Yusnaini Siagian (2019), yang menemukan bahwa responden yang

tidak dapat mengeluarkan sputum sebelum dilatih batuk efektif sebesar 13

responden (54,2%) dan hampir seluruh responden dapat mengeluarkan sputum

sesudah dilatih batuk efektif sebesar 19 responden (79,2%) dan hasil uji statistik

chi kuadrat 0,021 berarti < 0,05 yang artinya latihan batuk efektif berpengaruh

terhadap pengeluaran sputum pasien TB Paru.Hasil penelitian ini sama dengan

penelitan Rosida Oktavia, hanya yang membedakan adalah pada peningkatan

persentase setelah diberikan latihan batuk efektif, dimana pada panelitian Rosida

terjadi peningkatan sebesar 6.6% responden yang mengalami kelacancaran

pengeluaran sputum setelah diberikan latihan batuk efektif, sedangkan penelitian

Linda Widiastuti meningkat sebesar 33,4%. Hal ini disebabkan karena beberapa

faktor, salah satunya adalah usia responden dimana pada penelitian Rosida, rata-

rata usia responden adalah 50 tahun sedangkan pada penelitian Linda Widiastuti,

rata-rata umur responden adalah 49 tahun. Usia yang cukup juga mempermudah

mengajarkan cara batuk efektif sehingga pasien TB cepat tanggap apa yang

disarankan peneliti dengan batuk efektif pasien menjadi tahu tentang bagaimana

cara mengeluarkan sputum secara maksimal dan cara batuk yang benar.

Joko Ariyanto (2018),menunjukkan pula hasil bahwa rata-rata kualitas

pengeluaran sputum pada pasien TB Paru sebelum dilakukan teknik batuk efektif

Page 32: LITERATURE REVIEW: PENERAPAN LATIHAN BATUK EFEKTIF

21

dilihat dari jumlah sputum yang dikeluarkan adalah berada pada kategorik tidak

baik sebanyak 20 responden (66,7%). Sedangkan rata-rata kualitas pengeluaran

sputum pada pasien TB Paru sesudah dilakukan teknik batuk efektif dilihat dari

jumlah sputum yang dikeluarkan adalah berada pada kategorik baik sebanyak 26

responden (86,7%), dan masih didapatakan sebanyak 4 responden (13,3%) yang

kualitas pengeluaran sputumnya kategori tidak baik. Hasil analisis bivariate

dengan chi-square didapatkan nilai p value 0,000 (<0,05) yang artinya ada

pengaruh teknik batuk efektif terhadap kualitas pengeluaran sputum untuk

penemuan MTB pada klien TB paru di ruang Rajawali 6B RSUP Dr. Kariadi.Hal

ini juga sama dengan hasil penelitian oleh Rosida dan Linda yang menyatakan ada

pengaruh latihan batuk efektif terhadap pengeluaran sputum pada pasien TB Paru.

Hasil penelitian ini hanya berbeda pula pada besaran persetase peningkatan

setelah diberikan batuk efektif, dimana pada penelitian ini hanya meningkat

sebesar 20% tapi lebih rendah daripada penelitian Linda Widiastuti.Hal ini juga

disebabkan karena umur responden, dimana rata-rata umur pada penelitian ini 52

tahun. Sehingga cara pemberian latihan batuk efektif menjadi kurang optimal.

Devi Listiana, Buyung Keraman, Andri Yanto (2020), menunjukan pula

hasil yang sama dengan penelitian sebelumnya bahwa 11 orang (55%) jumlah

pengeluaran sputum sebelum teknik batuk efektif baik, dan 9 orang (45%)

pengeluaran sputum tidak baik; 20 orang (100%) pengeluaran sputum sesudah

teknik batuk efektif baik; Hasil Uji Wilcoxon Signed Ranks Test didapat nilai Z

= -3,669 dengan p-value=0,000 < 0,05, berarti ada pengaruh batuk efektif

terhadap pengeluaran sputumpada pasien TBC di wilayah kerja Puskesmas Tes

Page 33: LITERATURE REVIEW: PENERAPAN LATIHAN BATUK EFEKTIF

22

Kabupaten Lebong. Hal yang membedakan dari penelitian Rosida, Linda, J dan

Joko adalah hanya pada besaran persentase kenaikan kelancaran pengeluaran

sputum setelah diberikan latihan batuk efektif, dimana pada penelitian ini terjadi

peningkatan sebesar 45%, lebih besar dibandingkan dari penelitian-penelitian

sebelumnya. Hal ini dimungkinkan karena usia responden rata-rata berumur 48

tahun, lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata usia pada penelitian

sebelumnya.

Febrio Esa Putra (2019), juga mendapatkan hasil bahwa nilai rata-rata

(mean) pengeluaran sputum sebelum diajarkan teknik batuk efektif yaitu 0,69 ml

sedangkan nilai rata-rata (mean) setelah diajarkan teknik batuk efektif yaitu 3,81

ml. Berdasarkan hasil uji statistic Wilcoxon didapatkan bahwa Z= -3.54 -3.5422

dengan Sig = 0,000, maka yang artinya Ha diterima atau ada pengaruh teknik

batuk efektif terhadap pengeluaran sputum pasien Tuberculosis (TB). Penelitian

ini berbeda dari penelitian-penelitian sebelumnya, dimana pada penelitian-

penelitian sebelumnya mengukur pengeluaran sputum dari kemampuan

mengeluarkan sputum saja, sedangkan penelitian ini mengukur jumlah (ml)

sputum yang dikeluarkan responden sebelum dan sesudah latihan batuk

efektif.Namun demikian kesimpulan akhir juga menemukan hasil bahwa ada

pengaruh latihan batuk efektif terhadap kemampuan mengeluarkan sputum pada

pasien TB Paru.

Page 34: LITERATURE REVIEW: PENERAPAN LATIHAN BATUK EFEKTIF

23

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada penderita dengan tuberculosis paru sekret yang dikeluarkan terus

menerus menyebabkan batuk menjadi lebih dalam dan sangat mengganggu

penderita pada waktu siang maupun malam hari. Hal ini akan menimbulkan reaksi

rangsang batuk yang terus menerus. Tekanan di paru-paru meninggi sekali

sehingga dapat menimbulkan cedera pada struktur paru-paru yang halus,

tenggorokan dan pita suara bengkak, suaranya menjadi serak, gatal serta muka

menjadi merah. Sekret ini dapat dikeluarkan dengan maksimal melalui cara batuk

efektif

Dari hasil literature review ini menunjukan bahwa penerapan batuk efektif

dapat mempermudah pengeluaran sputum pada pasien TB Paru, pasien yang telah

di lakukan batuk efektif juga mengalami kebaikan irama napas, kebaikan

mengeluarkan sputum, menghilangkan suara napas tambahan dan memperbaiki

frekuensi napas.

Untuk saran diharapkan tenaga perawat lebih banyak lagi menerapkan

intervensi mandiri seperti batuk efektif karena sudah terbukti secara empiris

(evidence based) bisa mengatasi masalah ketidakefektifan bersihan jalan napas

khususnya pada pasien TB paru.

Page 35: LITERATURE REVIEW: PENERAPAN LATIHAN BATUK EFEKTIF

24

B. Konflict of Interest

Pada jurnal pertama, memilki kesamaan, sedangkan pada jurnal kedua.

Metode yang digunakan berbeda, dan pada jurnal ketiga menjelaskan tentang

hubungan, selanjutnya jurnal ke 4 memiliki kesamaan pada jurnal pertama,

dan pada jurnal ketiga memiliki pemeriksaan yang sama pada jurnal pertama

dan keempat,.

Page 36: LITERATURE REVIEW: PENERAPAN LATIHAN BATUK EFEKTIF

25

DAFTAR PUSTAKA

Alie, Y., & Rodiyah.(2013). Pengaruh Batuk Efektif Terhadap Pengeluaran

Sputum Pada Pasien Tuberkulosis Di Puskesmas Peterongan Kabupaten

Jombang. Jurnal Metabolisme, 2(3), Hal.15–21

Ardiansyah, M. (2012).Buku Ajar Medical Bedah.Jakarta : Diva Pres

Danusantoso, H. (2016). Tuberkulosis Paru. Dalam: Buku Saku Ilmu Penyakit

Paru, Edisi 2.Jakarta: EGC.

Dinkes Provinsi Sultra, (2019), Laporan Tahunan. Kendari: Dinas Kesehatan

Provinsi Sulawesi Tenggara

Endrawati, Aminingsih S, dan Ariasti D. (2014). Pengaruh Pemberian

Fisioterapi Dada Terhadap Kebersihan Jalan Napas pada Pasien ISPA

di Desa Pucung Eromoko Wonogiri.Kosala.Volume 2 Nomor 2. Hal: 28

Hasaini, Asni (2018), Pengaruh Teknik Relaksasi Napas Dalam dan Batuk

Efektif Terhadap Bersihan Jalan Napas Pada Klien dengan TB Paru Di

Ruang Al-Hakim RSUD Ratu Zalecha Martapura Tahun 2018. Dinamika

Kesehatan, Vol 9 No. 2, Hal. 240-251

Herdman, T. Heather. (2018).NANDA-I Diagnosis Keperawatan : Defenisi Dan

Klasifikasi 2018-2020. Jakarta : EGC

Kemenkes RI, (2018). Infodatan: Toss TB, Temukan TB Obati Sampai Sembuh.

Jakarta: Pusat Data Informasi Kesehatan RI

Kemenkes RI, (2018). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Pusat Data Informasi

Kesehatan RI

Mario, C.R.& Richard, J.O., (2012). Tuberculosis. Dalam: Kasper, D., L., et al.

Harrison Principles of Internal Medikine. Ed 16. Mc Graw-Hill.

Listiana, Devi., Keraman, Buyung., Yanto, Andri., (2020).Pengaruh Batuk

Efektif Terhadap Pengeluaran Sputum Pada Pasien Tbc Di Wilayah

Kerja Puskesmas Tes Kabupaten Lebong.CHMK Nursing Scientific

Journal, 4(2), Hal. 220-227

Muttaqin, Arif. (2008). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan

Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika.

Nizar, Muhammad. (2010). Pemberantasan dan Penanggualangan

Tuberkulosis. Yogyakarta: Gosyen Publishing

Page 37: LITERATURE REVIEW: PENERAPAN LATIHAN BATUK EFEKTIF

26

Oktavia,Rosida., Lontoh, Esther ., Kountul, Meilin., (2016). Pengaruh

Pemberian Teknik Batuk Efektif Terhadap Pengeluaran Sputum Pada

Pasien Tuberkulosis Paru di Irina C5 RSUP Prof. DR. R. D. Kandou

Manado. Journal of Community and Emergency , 4(3), Hal. 168-173

Putra, Febrio Esa. (2019), Pengaruh Teknik Batuk Efektif Terhadap

Pengeluaran Sputum Pasien Tuberculosis Dengan Ketidakefektifan

Bersihan Jalan Napas Diruang Paru RS TK.III dr. Reksodiwiryo Padang

Tahun 2019.

Sitorus, E.D., Lubis, r.m., Kristiani, Erni., (2018) Penerapan Batuk Efektif Dan

Fisioterapi Dada Pada Pasien Tb Paru Yang Mengalami

Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas Di Rsud Koja Jakarta

Utara.JAKHK,4(2), Hal.40-45

Susanti,Asri. (2017). Asuhan Keperawatan Dengan Pemenuhan Kebutuhan

Oksigenasi Pada Klien Tuberculosis Paru Di Ruang Dahlia RSUD

DR.Soedriman Kebumen. Diperoleh tanggal 17 Mei 2020, dari

http://scholar.google.co.id/elib.stikesmuhgombong.ac.id

Widiastuti, Linda & Siagian, Yusnaini, (2019).Pengaruh Batuk Efektif Terhadap

Pengeluaran Sputum Pada Pasien Tuberkulosis Di Puskesmas Kampung

Bugis Tanjungpinang.Jurnal Keperawatan,.9(1), Hal. 1069-1076

World Health Organization, (2015).Global Tuberculosis Report. Switzerland

Page 38: LITERATURE REVIEW: PENERAPAN LATIHAN BATUK EFEKTIF

27

LAMPIRAN

Page 39: LITERATURE REVIEW: PENERAPAN LATIHAN BATUK EFEKTIF

28

Lampiran 1 Surat Keterangan Bebas Pustaka

Page 40: LITERATURE REVIEW: PENERAPAN LATIHAN BATUK EFEKTIF

29

Lampiran 2 Surat Keterangan Bebas Administrasi