literatur review penerapan terapi relaksasi nafas …

40
LITERATUR REVIEW PENERAPAN TERAPI RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI APENDIKSITIS OLEH : YONATHAN GOA RUMBI NIM. P00320017046 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLTEKKES KEMENKES KENDARI JURUSAN DIII KEPERAWATAN 2020

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LITERATUR REVIEW PENERAPAN TERAPI RELAKSASI NAFAS …

i

LITERATUR REVIEW PENERAPAN TERAPI RELAKSASI

NAFAS DALAM TERHADAP TINGKAT KECEMASAN

PASIEN PRE OPERASI APENDIKSITIS

OLEH :

YONATHAN GOA RUMBI

NIM. P00320017046

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES KENDARI

JURUSAN DIII KEPERAWATAN

2020

Page 2: LITERATUR REVIEW PENERAPAN TERAPI RELAKSASI NAFAS …

ii

Page 3: LITERATUR REVIEW PENERAPAN TERAPI RELAKSASI NAFAS …

iii

Page 4: LITERATUR REVIEW PENERAPAN TERAPI RELAKSASI NAFAS …

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Yonathan Goa Rumbi

Nim : P00320017046

Institusi Pendidikan : Jurusan D III Keperawatan Poltekkes

Kemenkes Kendari

Judul Literatur Review : Penerapan Terapi Relaksasi Nafas

Dalam Terhadap Tingkat Kecemasan

Pasien Pre Operasi Apendiksitis

Dengan ini menyatakan bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-

benar merupakan hasil pemikiran saya sendiri, dan bukan merupakan pengambil

alihan tulisan orang lain saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila di kemudian hari dapat di buktikan bahwa Tugas Akhir ini

adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan

tersebut.

Kendari, 28 Juni 2020

Yang Membuat Pernyataan,

Yonathan Goa Rumbi

Page 5: LITERATUR REVIEW PENERAPAN TERAPI RELAKSASI NAFAS …

v

RIWAYAT HIDUP

A. IDENTITAS PENULIS

1. Nama : YONATHAN GOA RUMBI

2. Tempat / Tanggal Lahir : Kolaka,26 Desember 1998

3. Jenis Kelamin : Laki - Laki

4. Agama : Kristen Protestan

5. Suku / Kebangsaan : Toraja / Indonesia

6. Alamat : Kel.19 November, Kec. Wondulako,

Kab. Kolaka

7. No. Telpon : 0822 9277 4404

B. PENDIDIKAN

1. SD : SDN 2 19 November tamat 2011

2. SMP : SMP Negeri 3 kolaka Tamat 2014

3. SMA : SMA Negeri 1 kolaka tamat 2017

4. Diploma : Sejak 2017 berkuliah di Poltekkes

Kendari

Page 6: LITERATUR REVIEW PENERAPAN TERAPI RELAKSASI NAFAS …

vi

MOTTO

Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan

menyertai engkau,Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan

meninggalkan engkau; jangan takut dan janganlah patah hati

Ulangan 31:8

Page 7: LITERATUR REVIEW PENERAPAN TERAPI RELAKSASI NAFAS …

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas

berkat rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan Literatur Review yang

merupakan syarat dalam menyelesaikan Pendidikan di Poltekkes Kemenkes

Kendari, dengan judul “Penerapan Terapi Relaksasi Teknik Napas Dalam

Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Apendiksitis”.

Pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu dan membimbing dalam menyelesaikan Literatur

Review ini. Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Fitri

Wijayati,S.Kep,Ns.,M,Kep , selaku pembimbing I dan bapak Muhaimin

Saranani S,Kep.,Ns.,M.Sc , selaku pembimbing II yang telah memberikan

pengarahan dan bimbingan kepada penulis .

Untuk itu Penulis juga menyampaikan banyak terima kasih kepada semua

pihak yang telah memberikan bantuannya kepada yang terhormat :

1. Ibu Askrening, SKM.,M.Kes, selaku Direktur Politeknik Kesehatan

Kendari.

2. Bapak Indriono Hadi, S.Kep.,Ns.,M.Kes, Selaku Ketua Jurusan

Keperawatan Poltekkes Kesehatan Kendari.

3. Ibu Dian Yuniar, SKM.,M.Kep, Ibu Nurfantri, S.Kep.,Ns.,M.Sc, Dan Ibu

Rusna Tahir, S.Kep.,Ns.,M.Kep. Selaku Dosen Penguji Yang Telah

Memberikan Pengarahan Dan Masukan – Masukan Berjalan Sebaik –

Baiknya.

Page 8: LITERATUR REVIEW PENERAPAN TERAPI RELAKSASI NAFAS …

viii

4. Semua Dosen Dan Staf Program Studi DIII Keperawatan Poltekkes

Kesehatan Kendari Yang Telah Membantu Dan Memberikan Dukungan

Pengarahan Serta Ilmu Yang Bermanfaat Kepada Penulis Selama Kuliah.

5. Kedua Orang Tua Saya Bapak Kila Dan Ibu Marlina Yang Telah

Memberikan Dukungan Dan Doa Kepada Saya Selama Berkuliah Di

Poltekkes Kemenkes Kendari

6. Seluruh Teman – Teman Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Kendari

Jurusan Keperawatan Angkatan 2017

7. Serta Semua Pihak Yang Tidak Dapat Disebutkan Satu Persatu Yang Telah

Memberikan Dukungan.

Penulis menyadari bahwa Literaur Review ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis.

Oleh karena itu penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan

bahkan kritik yang dapat membangun dari para pembaca. Kiranya Literatur

Review dapat bermanfaat kepada kita semua.

Page 9: LITERATUR REVIEW PENERAPAN TERAPI RELAKSASI NAFAS …

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................ iv

RIWAYAT HIDUP ................................................................................. v

MOTTO .................................................................................................. vi

KATA PENGANTAR ............................................................................ vii

DAFTAR ISI ........................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………x

ABSTRAK .............................................................................................. xi

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................ 1

B. Rumusan masalah ................................................................... 4

C. Tujuan penelitian .................................................................... 4

D. Manfaat penelitian .................................................................. 5

METODE PENELITIAN

A. Strategi Pencarian Literatur .................................................... 6

B. Kriteria Inklusi dan Eksklusi .................................................. 7

C. Seleksi Studi dan Penilaian Kualitas .................................... 7

HASIL DAN ANALISIS ........................................................................ 18

PEMBAHASAN ..................................................................................... 21

PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................ 24

B. Saran .................................................................................. 24

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 25

Page 10: LITERATUR REVIEW PENERAPAN TERAPI RELAKSASI NAFAS …

x

DAFTAR LAMPIRAN

Bebas Administrasi

Bebas Pustaka

Page 11: LITERATUR REVIEW PENERAPAN TERAPI RELAKSASI NAFAS …

xi

LITERATUR REVIEW PENERAPAN TERAPI RELAKSASI

NAFAS DALAM TERHADAP TINGKAT KECEMASAN

PASIEN PRE OPERASI APENDIKSITIS

Yonathan Goa Rumbi

Jurusan Keperawatan,Poltekkes Kemenkes Kendari,Indonesia

Email : [email protected]

ABSTRAK

Pendahuluan : Insident apendiksitis di Indonesia menempati urutan tertinggi

di antara kasus kegawatan abdomen lainya, pada tahun 2013 jumlah penderita

apendiksitis di indonesia mencapai 591.819 orang dan meningkat pada tahun 2014

sebesar 596.132 orang. Penatalaksanaan dari apendisitis adalah apendiktomi

(terapi bedah). Pasien yang akan mengalami pembedahan umumnya disertai

ansietas (kecemasan). Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh penerapan terapi

relaksasi nafas dalam berguna terhadap penurunan tingkat kecemasan pada pasien

pre operasi apendiksitis. Metode : Penelusuran dilakukan menggunakan google

scholar, didapatkan 5 artikel yang mampu melakukan terapi relaksasi untuk

menurunkan tingkat kecemasan pasien pre operasi apendiksitis, kemudian

dianalisis untuk dijadikan literatur review. Hasil : Berdasarkan 5 artikel penelitian

didapatkan bahwa relaksasi nafas dalam terbukti secara signifikan dapat

membantu menurunkan tingkat kecemasan pasien pre operasi apendiksitis.

Simpulan : Menunjukkan bahwa terdapat hasil perbedaan rata-rata skor indeks

kecemasan sebelum dan sesudah teknik relaksasi nafas dalam, dan dapat

disimpulkan bahwa pemberian teknik relaksasi nafas dalam mempengaruhi

tingkat kecemasan pada pasien pre operasi apendiksitis.

Kata kunci : Relaksasi nafas dalam, Tingkat kecemasan, Pre operasi

apendiksitis

Page 12: LITERATUR REVIEW PENERAPAN TERAPI RELAKSASI NAFAS …

xii

ABSTRACT

Introduction : The incidence of appendixitis in Indonesia ranks highest among

other cases of emergency abdomen, in 2013 the number of appendixitis sufferers

in Indonesia reached 591,819 people and increased in 2014 by 596,132 people.

Management of appendicitis is appendectomy (surgical therapy). Patients who

will undergo surgery are generally accompanied by anxiety (anxiety). Objective :

to determine the effect of the application of breathing relaxation therapy in a

useful way to reduce anxiety levels in patients with preoperative appendicitis.

Method : Search was performed using Google Scholar, obtained 5 articles that

are able to do relaxation therapy to reduce the level of anxiety of patients with

preoperative appendicitis, then analyzed to be used as literature review. Results :

Based on 5 research articles, it was found that deep breathing relaxation was

significantly proven to help reduce anxiety levels in patients pre operative

appendicitis. Conclusion : Shows that there are differences in the average score

of anxiety index before and after deep breathing relaxation techniques, and it can

be concluded that the administration of breathing relaxation techniques in

influencing the level of anxiety in patients pre operative appendixitis.

Keywords: Deep breath relaxation, Anxiety level, Pre operative appendixitis

Page 13: LITERATUR REVIEW PENERAPAN TERAPI RELAKSASI NAFAS …

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

WHO tahun 2013 terdapat 70.000 kasus kejadian apendiktomi setiap

tahunnya (Jamaludin dan Ulya, 2018). Di Asia insidensi apendiksitis pada tahun

2013 adalah 4,8% penduduk dari total populasi. Insidensi appendiksitis di

Indonesia menempati urutan tertinggi di antara kasus kegawatan abdomen

lainya. Pada tahun 2013 jumlah penderita appendiksitis di indonesia mencapai

591.819 orang dan meningkat pada tahun 2014 sebesar 596.132 orang (Soewito,

2017). Dinas kesehatan Jawa tengah menyebutkan pada tahun 2014 jumlah kasus

apendiksitis sebanyak 1.355 penderita, dan 190 penderita diantaranya

menyebabkan kematian (Zulfikar dkk, 2015).

Apendisitis adalah inflamasi akut pada apendiks yang bukan merupakan organ

esensial dalam proses pencernaan. Apendiks adalah sebuah kantong kecil pada

usus yang dapat terisi oleh materi usus, terinflamasi dan kemungkinan ruptur

(Hurst, 2016). Apendiksitis merupakan peradangan pada apendiks (umbai

cacing). Kira-kira 7% lebih cenderung laki-laki terkena apendiksitis dibanding

wanita. Apendiksitis lebih sering menyerang pada usia 10 sampai 30 tahun (Ratu

dan Adwann, 2018).

Penatalaksanaan dari apendiksitis adalah apendiktomi (terapi bedah). Pasien

yang akan mengalami pembedahan umumnya disertai ansietas (kecemasan).

Ansietas adalah respon adaptif yang normal terhadap stress karena pembedahan.

Rasa cemas bisa timbul pada tahap perioperatif ketika pasien menghadapi

pembedahannya. Hasil penelitian dari Fatmawati 2016 (Putri dan Widarti, 2018).

Page 14: LITERATUR REVIEW PENERAPAN TERAPI RELAKSASI NAFAS …

2

Kecemasan adalah kekhawatiran yang tak jelas dan menyebar, berkaitan

dengan perasaan tak pasti dan tak berdaya (Sukarni, 2013). kecemasan dapat

timbul dengan intensitas yang berbeda-beda. Cemas terbagi menjadi kecemasan

ringan, sedang, berat, dan panik (Suprajitno, 2012). Kecemasan yang tidak

ditangani dapat menimbulkan perilaku tidak rasional, konflik, ketidakpatuhan,

ketakutan, ketidakmampuan melakukan aktivitas sehari-hari dan perasaan takut

akan kematian (Kim & Yang 2015). Faktor yang mempengaruhi tingkat

kecemasan yaitu persepsi pasien terhadap hospitalisasi dan pengalaman

pembedahan, tingkat harga diri atau gambaran diri pasien (Maryunani, 2014).

Kecemasan pada pasien praoperasi harus diatasi, karena dapat menimbulkan

perubahan perubahan fisiologis yang akan menghambat dilakukannya tindakan

operasi (Smeltzer & bare, 2013). Akibat dari kecemasan pasien preoperasi yang

sangat hebat maka ada kemungkinan operasi tidak bisa dilaksanakan, karena

pada pasien yang mengalami kecemasan sebelum operasi akan muncul kelainan

seperti tekanan darah yang meningkat, sehingga apabila tetap dilakukan operasi

akan dapat mengakibatkan penyulit terutama dalam menghentikan perdarahan,

dan bahkan setelah operasi pun akan mengganggu proses penyembuhan.

Penanganan kecemasan pada pasien pre operasi telah banyak dilakukan oleh

perawat, salah satunya dengan tindakan tehnik relaksasi berupa nafas

dalam.(Sjamsuhidajat, 2010).

Kecemasan dapat berkurang dapat dilakukan dengan beberapa cara antara

lain dengan teknik distraksi dan relaksasi, komunikasi terapeutik, psikofarma,

psikoterapi, dan psikoreligius (Putri dan Widarti, 2018). Teknik relaksasi

Page 15: LITERATUR REVIEW PENERAPAN TERAPI RELAKSASI NAFAS …

3

merupakan teknik dengan metode pemberian kegiatan yang dapat membuat

rileks, misalnya meditasi, nafas dalam, relaksasi imajinasi, pemberian

aromaterapi dan relaksasi progresif (Putri dan Widarti, 2018)

Relaksasi merupakan kebebasan mental dan fisik dari ketegangan dan

stress, karena dapat mengubah persepsi kognitif dan motivasi afektif pasien.

Teknik relaksasi membuat pasien dapat mengontrol diri ketika terjadi rasa tidak

nyaman atau nyeri, stress fisik dan emosi pada nyeri. Beberapa penelitian telah

menunjukkan bahwa relaksasi nafas dalam sangat efektif dalam menurunkan

kecemasan dan nyeri paska operasi (Brunner & Suddart, 2001 dalam Novarizki,

2010)

Nafas dalam merupakan suatu tindakan untuk membebaskan mental dan fisik

dari ketegangan dan stres sehingga dapat meningkatkan toleransi. Teknik nafas

dalam sangat mudah dilakukan pada ibu yang mengalami proses persalinan,

penggunaan teknik nafas dalam yang benarakan meningkatkan kemampuan ibu

dalam mengontrol rasa nyerinya, menurunkan rasa cemas, menurunkan kadar

kotakolamin, menstimulus aliran darah menuju uterus dan menurunkan

ketegangan otot (Damayanti, 2012).

Manfaat lain yang dapat diperoleh dari latihan napas dalam adalah

meningkatkan inflasi alveolar maksimal dan relaksasi otot ; meredahkan

kecemasan ; menghilangkan pola aktivitas otot pernapasan yang tidak efektif dan

tidak terkoordinasi ; memperlambat laju pernapasan ; dan mengurangi kerja

pernapasan. Pernapasan yang lambat, santai, dan ritmis juga membantu

mengendalikan kecemasan yang terjadi (Smeltzer, etal. 2010).

Page 16: LITERATUR REVIEW PENERAPAN TERAPI RELAKSASI NAFAS …

4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan oleh peneliti diatas, maka

perumusan masalah penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan

terapi relaksasi nafas dalam terhadap tingkat kecemasan pasien pre operasi

apendiksitis.

C. Tujuan

Mengetahui pengaruh penerapan terapi relaksasi nafas dalam terhadap tingkat

kecemasan pasien pre operasi apendiksitis.

Page 17: LITERATUR REVIEW PENERAPAN TERAPI RELAKSASI NAFAS …

5

D. Manfaat Studi Kasus

1. Bagi Peneliti

Sebagai pengembangan kemampuan peneliti dalam melaksanakan

penerapan terapi relakasasi teknik nafas dalam dan menambah wawasan

ilmu pengetahuan bagi peneliti terhadap tingkat kecemasan pasien pre

operasi apendiksitis.

2. Bagi Masyarakat

Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang tingkat kecemasan

pre operasi apendiksitis, untuk mengaplikasikan bagaimana cara

melakukan terapi relaksasi teknik nafas dalam terhadap tingkat

kecemasan.

3. Bagi Institusi pendidikan

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah

satu sumber informasi dan sumber data bagi calon peneliti selanjutnya.

4. Peneliti selanjutnya

Sebagai bahan perbandingan data dasar dan informasi referensi pada

peneliti untuk melakukan penelitian selanjutnya.

Page 18: LITERATUR REVIEW PENERAPAN TERAPI RELAKSASI NAFAS …

6

METODE PENELITIAN

A. Strategi Pencarian Literatur

Design yang dipilih oleh peneliti untuk dijadikan literatur review ini

menggunakan metode terbaik dalam menjawab pertanyaan klinis dilapangan.

Tipe study yang direview adalah semua jenis penelitian yang menggunakan

terapi relaksasi nafas dalam untuk membantu terhadap tingkat kecemasan pre

operasi apendiksitis.

Penelusuran dilakukan menggunakan Google scholar, dengan membuka

website www.google scholar. Com. Penulis harus lebih cermat untuk

membaca dan melihat apakah artikel memenuhi kriteria inkluasi penulis

untuk dijadikan sebagai literatur dalam penulisan literatur review.

Pencaharian dimulai dari memasukkan semua kata yang terdapat pada judul

dan didapatkan hasil 160 dengan berbagai macam design penelitian.

Kemudian dispesifikan tahun 2015 sampai 2020 dengan kriteria inklusi tahun

publikasi, didapatkan 130 hasil. kemudian di spesifikan dengan kata kunci

penerapan terapi relaksasi nafas dalam, tingkat kecemasan, dan pre operasi

apendiksitis, didapatkan 85 hasil. kriteria inklusi yang digunakan

menggunakan kelompok intervensi bukan pada kelompok kontrol, populasi

sampel, didapatkan 30 hasil. Untuk mencari artikel penelitian, menggunakan

kata kunci yang sudah disusun. Setelah dilakukan seleksi berdasarkan kriteria

inkluasi dan ekslusi dan didapatkan 5 artikel yang mampu melakukan terapi

relaksasi untuk menurunkan tingkat kecemasan pasien pre operasi

apendiksitis, kemudian dianalisis untuk dijadikan literatur review.

Page 19: LITERATUR REVIEW PENERAPAN TERAPI RELAKSASI NAFAS …

7

B. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

Artikel yang masuk dalam kriteria inklusi dianalisis yaitu menggunakan

terapi relaksasi nafas dalam, tingkat kecemasan dan pasien pre operasi

apendiksitis, berbagai macam design seperti design quasy experimental, pre-

eksperimental, studi kasus,dan deskriptif. kemudian tahun publikasi artikel

minimal 5 tahun terakhir, dengan menggunakan kelompok intervensi nafas

dalam untuk menurunkan tingkat kecemasan pasien pre operasi apendiksitis.

untuk kriteria ekslusi didapatkan yaitu selain penelitian design experimen,

tahun publikasi, populasi sampel dan kelompok intervensi bukan

menggunakan kelompok kontrol. Dari hasil ekstraksi dan analisis diharapkan

akan ditemukan sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan dasar dalam

melakukan intervensi keperawatan di rumah sakit ataupun tatanan komunitas.

C. Seleksi Studi dan Penilaian Kualitas

Berikut merupakan intisari yang diambil dari penelitian : judul penelitian,

nama penelitian, tahun publikasi, metode, jumlah sampel dari kelompok

intervensi bukan menggunakan kelompok kontrol, alat yang digunakan

selama penelitian, hasil dan kesimpulan penelitian lengkap dengan nilai

signifikansinya. Intisari yang diambil kemudian dimasukkan ke dalam sebuah

tabel agar hasil ekstraksi mudah di baca.

Untuk mencari artikel, penulis melakukan pencarian menggunakan kata

kunci yang disusun dengan teknik relaksasi nafas dalam terhadap tingkat

kecemasan pasien pre operasi apendiksitis. setelah dilakukan seleksi

berdasarkan kriteria inklusi dan eksluasi didapatkan 5 artikel, 5 artikel

Page 20: LITERATUR REVIEW PENERAPAN TERAPI RELAKSASI NAFAS …

8

tersebut kemudian dianalisis. Dibawah ini merupakan 5 daftar artikel yang di

ekstraksi dalam bentuk tabel :

Penelusuran menggunakan Google scholar

Memasukan semua kata yang ada

dalam judul literatur review

Di spesifikan lima tahun terakhir

(2015 - 2020)

Di spesifikan dengan kata kunci

penerapan terapi relaksasi nafas

dalam, tingkat kecemasan, dan pre

operasi apendisitis

Hasil dengan kriteria Inklusi

kelompok intervensi dan populasi

sampel.

Hasil artikel Literatur untuk di

analisis

Gambar 1. Artikel Berdasarkan Kriteria Inklusi dan Ekslusi

160 hasil

130 hasil

85 hasil

30 hasil

5 hasil

Page 21: LITERATUR REVIEW PENERAPAN TERAPI RELAKSASI NAFAS …

9

Tabel 2. Sintesis / Ekstraksi Data Hasil Penelitian

Studi / Outhor Tempat

Penelitian

Jumlah

Sampel

Usia Kelompok Metode

Penelitian

Alat Ukur

Outcame

Intervensi Kontrol

Pengaruh

Teknik

Relaksasi

Terhadap

Penurunan

Tingkat

Kecemasan

Pasien

Praoperatif

Febria Syafyu

Sari

(2016)

Di Bangsal

Bedah RSUD

Dr.Achmad

Mochtar

Bukittinggi

Pada bulan

September

2016

12 Orang

responden

Intervensi yang

dilakukan yaitu

mengajarkan

nafas dalam dan

lambat kepada

responden

dengan tujuan

agar responden

merasa rilek dan

nyaman

sehingga

responden

tersebut

merasakan

ketenangan

dalam dirinya,

mengurangi

stress, dan

kekakuan yang

dirasakan pada

- Penelitian ini

menggunakan

rancangan

penelitian

eksperimental

dengan desain

studi Quasi

Experimental

Design yaitu

dengan

menggunakan

kelompok

kontrol, tetapi

tidak dapat

berfungsi

sepenuhnya

untuk

mengontrol

variabel-

variabel luar

Berdasarkan

intervensi diketahui

rata - rata

kecemasan

sebelum diberikan

teknik

relaksasi dan

sesudah

diberikannya

teknik relaksasi

pada kelompok

intervensi adalah

sebesar

1.167 dengan

standar deviasi

0.408 dengan hasil

uji statistik

didapatkan nilai

p value 0.001.

Page 22: LITERATUR REVIEW PENERAPAN TERAPI RELAKSASI NAFAS …

10

diri responden

pada fase akan

dilakukannya

operasi tersebut,

dan dari

tanggapan

responden

tentang teknik

relaksasi ini

mengatakan

terapi yang

diberikannya

kepada klien ini

sangatlah

bermanfaat

untuk mengatur

pernafasannya

dan klien

merasakan rilek

sehingga klien

merasakan

tenang dan

nyaman dan

klien bisa

yang

mempengaruhi

pelaksanaan

eksperimen

sedangkan rata -

rata kecemasan

pada kelompok

kontrol sewaktu

diobservasi adalah

sebesar 0,333

dengan standar

deviasi 0,516

dengan hasil uji

statistik didapatkan

nilai p value 0.175

artinya ada

perbedaan yang

signifikan antara

cemas sebelum

diberikan teknik

relaksasi dengan

sesudah

diberikanya teknik

relaksasi kepada

kelompok

intervensi dan tidak

signifikan antara

Page 23: LITERATUR REVIEW PENERAPAN TERAPI RELAKSASI NAFAS …

11

memfokuskan

fikirannya yang

lebih tenang

untuk

menghadapi

operasi yang

akan

dihadapinya.

cemas sebelum dan

sesudah

dilakukannya

observasi ulang

pada kelompok

kontol, sehingga

dapat disimpulan

bahwa adanya

pengaruh teknik

relaksasi terhadap

penurunan tingkat

kecemasan.

Pengaruh teknik

relaksasi nafas

dalam dan

aromaterapi

lavender untuk

penurunan

tingkat

kecemasan

pasien pre

operasi

apendiksitis

Di RSUD Dr.

M. Yunus

Bengkulu

tahun 2017

20 Orang

responden

Usia rata -

rata 20 -

40 tahun.

Intervensi yang

dilakukan yaitu

dengan teknik

relaksasi nafas

dalam dengan

aromaterapi

levender

khususnya

dalam

menanggulangi

dan mengurangi

kecemasan

- Penelitian ini

menggunakan

pre -

eksperimental

dengan one -

group pretest -

posttest design.

Hasil intervesi

menunjukan rata -

rata tingkat

kecemasan pasien

pre operasi

apendisitis

sebelum dilakukan

tindakan relaksasi

nafas dalam dengan

aroma terpi

lavender 28, 70

sedangkan rata -

Page 24: LITERATUR REVIEW PENERAPAN TERAPI RELAKSASI NAFAS …

12

Ria Oktasari

Nurdin,

Sariman

Pardosi,

Dahrizal

(2017)

pasien pre

operasi

apendiksitis.

rata kecemasan

sesudah dilakukan

tindakan nafas

dalam dengan

aroma terapi

lavender 23,70.

Ada pengaruh

pemberian teknik

relaksasi nafas

dalam dengan

aromaterapi

lavender terhadap

nilai kecemasan

pasien pre operasi

dengan perbedaan

rata-rata

kecemasan

sebelum dan

sesudah intervensi

sebesar 5,00.

Page 25: LITERATUR REVIEW PENERAPAN TERAPI RELAKSASI NAFAS …

13

Relaksasi nafas

dalam

menurunkan

kecemasan

pasien pre

operasi bedah

abdomen

Agung Octa

Nihando

Rokawie,

Sulastri, Anita

(Tahun 2017)

Di Ruang

Bedah RSUD

Jendral

Ahmad Yani

Metro.

32 Orang

responden

Usia rata-

rata yaitu

usia 18 25

tahun

.

Intervensi yang

dilakukan yaitu

mengajarkan

nafas dalam

kepada

responden untuk

mengatasi

tingkat

kecemasan pre

operasi.

- Penelitian ini

menggunakan

kuantitatif

dengan pre

experimental

design yang

diperluas

dengan

rancangan one

group

pretestposttest.

Hasil intervensi

menunjukan

adanya

Perubahan rata-

rata skor indeks

kecemasan pre

operasi

sebelum diberikan

tindakan relaksasi

nafas dalam

adalah 54,59. Pada

pengukuran rata-

rata skor

indeks kecemasan

setelah diberikan

tindakan

relaksasi nafas

dalam didapatkan

rata-rata

kecemasan 49,56,

nilai perbedaan

mean antara

Page 26: LITERATUR REVIEW PENERAPAN TERAPI RELAKSASI NAFAS …

14

kecemasan

sebelum dan

sesudah diberikan

tindakan relaksasi

nafas dalam adalah

5,03. Hasil

uji statistik dengan

uji t - dependent

didapatkan

perhitungan p -

value (0,000) <a

(0.05) yang

berarti ha diterima

sehingga dapat

disimpulkan

bahwa terdapat

perbedaan rata -

rata skor indeks

kecemasan

sebelum dan

sesudah dilakukan

terapi

Page 27: LITERATUR REVIEW PENERAPAN TERAPI RELAKSASI NAFAS …

15

relaksasi nafas

dalam pada pasien

pre operasi.

Upaya

menurunkan

tingkat

kecemasan

melalui aroma

terapi orange

pada asuhan

keperawatan pre

operasi

apendiktomi

Vera Lusyaria,

Siti Sarifah,Ika

Kusuma

Wardani

(Tahun 2019)

Di RSUD

Pandan

Arang

Boyolali

3 Orang

responden

Usia rata-

rata 35, 33

dan 29

tahun.

Intervensi yang

diberikan yaitu

Cytrus (orange)

aromatherapy

dapat diterapkan

pada pasien pre

operasi

untuk

menurunkan

kecemasan.

- Penelitian ini

menggunakan

desain studi

kasus dengan

pendekatan

asuhan

keperawatan.

Hasil intervensi

menunjukan

penurunan skala

kecemasan setelah

diberikan

aromaterapi

orange, pasien

pertama skala

kecemasan dari 51

menjadi 42,

mengalami

penurunan 9 angka.

Pasiem kedua skala

kecemasan dari 48

menjadi 43,

mengalami

penurunan 5

angka.dari

penelitian yang

dilakukan

Page 28: LITERATUR REVIEW PENERAPAN TERAPI RELAKSASI NAFAS …

16

didapatkan hasil

teknim relaksasi

aromaterapi

orange dapat

menurunkan

tingkat kecemasan

pada pasein pre

operasi

apendiktomi.

Faktor – faktor

yang

mempengaruhi

kecemasan pada

pasien pre

operasi

appendiktomi

Mila Anis

Sholikha,Siti

Sarifah ,Ida

Utari

(Tahun 2019 )

Di bangsal

bedah RSUD

Pandan

Arang

Boyolali.

22 Orang

responden

Usia rata –

rata yaitu

26 – 35

tahun

Intervensi yang

diberikan yaitu

dengan

mengidentifikasi

faktor – faktor

yang

mempengaruhi

kecemasan pada

pasien pre

operasi

apendiktomi

- Desain

penelitian ini

menggunakan

jenis penelitian

deskriptif,

dengan

pendekatan

cross

sectional.

Hasil intervensi

menunjukkan

Kecemasan ringan

banyak terjadi pada

pasien umur 26 -

35 tahun dan 36 -

45 tahun, jenis

kelamin laki-laki,

pendidikan SMA

dan tingkat

pengetahuan

ringan.

Kecemasan sedang

banyak terjadi pada

Page 29: LITERATUR REVIEW PENERAPAN TERAPI RELAKSASI NAFAS …

17

pasien umur 17 -

25 tahun,

jenis kelamin

perempuan,

pendidikan SMA

dan tingkat

pengetahuan

cukup dan kurang.

Kemasan berat

banyak terjadi pada

pasien umur

17 - 25 tahun dan

26 - 35 tahun, jenis

kelamin laki-laki

dan perempuan,

pendidikan SD dan

SMP dan tingat

pengetahuan

kurang.

Page 30: LITERATUR REVIEW PENERAPAN TERAPI RELAKSASI NAFAS …

18

HASIL DAN ANALISIS

A. HASIL

Didapatkan 5 jenis artikel, metode penelitian yang dianalisis menggunakan

metode Quasy exsperimental design, pre-eksperimental, studi kasus, dan

deskriptif. Tempat dilakukan penelitian juga berbeda, untuk artikel pertama

dilakukan Di Bangsal Bedah RSUD Dr.Achmad Mochtar Bukittinggi, artikel

ke-dua dilakukan di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu, artikel ke-tiga dilakukan

di Ruang Bedah RSUD Jendral Ahmad Yani Metro, artikel ke-empat dan

artikel ke-lima dilakukan di RSUD Pandan Arang Boyolali.

B. ANALISIS

Artikel pertama Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum diberikannya

intervensi relaksasi nafas dalam tingkat kecemasan terbesar berada pada

kecemasan berat dengan jumlah 3 (tiga) orang (50%), sedangkan setelah

diberikannya intervensi relaksasi nafas dalam tingkat kecemasan terbesar

berada pada kecemasan ringan yaitu dengan jumlah 3 (tiga) orang (50%),

Pengaruh pemberian relaksasi nafas dalam dapat dilihat dari hasil analisa uji

bivariat dengan metode uji Paired T test diperoleh nilai t sebesar 7,000 dengan

nilai p sebesar 0.001 dimana p < 0.05. Selisih rata - rata (mean) tingkat

kecemasan pasien pre operasi sebelum dan sesudah diberikannya relaksasi

nafas dalam diperoleh perbedaan sebesar 0,834 .

Artikel kedua Hasil penelitian menunjukan bahwa rata - rata tingkat

kecemasan pasien pre operasi apendiksitis sebelum dilakukan tindakan

relaksasi nafas dalam dengan aroma terapi lavender 28,70 sedangkan rata -rata

Page 31: LITERATUR REVIEW PENERAPAN TERAPI RELAKSASI NAFAS …

19

kecemasan sesudah dilakukan tindakan nafas dalam dengan aroma terapi

lavender 23,70. Ada pengaruh pemberian teknik relaksasi nafas dalam dengan

aromaterapi lavender terhadap nilai kecemasan pasien pre operasi dengan

perbedaan rata - rata kecemasan sebelum dan sesudah intervensi sebesar 5,00.

Artikel ketiga Hasil penelitian menunjukkan adanya Perubahan rata-rata

skor indeks kecemasan pre operasi sebelum diberikan tindakan relaksasi nafas

dalam adalah 54,59. Pada pengukuran rata - rata skor indeks kecemasan setelah

diberikan tindakan relaksasi nafas dalam didapatkan rata – rata kecemasan

49,56, nilai perbedaan mean antara kecemasan sebelum dan sesudah diberikan

tindakan relaksasi nafas dalam adalah 5,03. Hasil uji statistik dengan uji t -

dependent didapatkan perhitungan p-value (0,000) <a (0.05) yang berarti ha

diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata - rata skor

indeks kecemasan sebelum dan sesudah dilakukan terapi relaksasi nafas dalam

pada pasien pre operasi.

Artikel keempat hasil penelitan menunjukkan bahwa penurunan skala

kecemasan setelah diberikan aromaterapi orange, pasien pertama skala

kecemasan dari 51 menjadi 42, mengalami penurunan 9 angka. Pasien kedua

skala kecemasan dari 48 menjadi 43, mengalami penurunan 5 angka. dari

penelitian yang dilakukan didapatkan hasil teknik relaksasi aromaterapi orange

dapat menurunkan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi apendiktomi.

Artikel kelima Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kecemasan ringan

banyak terjadi pada pasien umur 26 - 35 tahun dan 36 - 45 tahun, jenis kelamin

laki-laki, pendidikan SMA dan tingkat pengetahuan ringan. Kecemasan sedang

Page 32: LITERATUR REVIEW PENERAPAN TERAPI RELAKSASI NAFAS …

20

banyak terjadi pada pasien umur 17 - 25 tahun, jenis kelamin perempuan,

pendidikan SMA dan tingkat pengetahuan cukup dan kurang. Kemasan berat

banyak terjadi pada pasien umur 17 - 25 tahun dan 26 - 35 tahun, jenis kelamin

laki-laki dan perempuan, pendidikan SD dan SMP dan tingkat pengetahuan

kurang.

Page 33: LITERATUR REVIEW PENERAPAN TERAPI RELAKSASI NAFAS …

21

PEMBAHASAN

Teknik Relaksasi

Penetapan kriteria yang ketat, pada metode sangat mempengaruhi jumlah

artikel yang didapat. Penelusuran menggunakan google scholar, penentuan

artikel yang diambil awalnya dengan memasukan semua kata yang terdapat

dalam literatur review dengan rentang tahun 2015 – 2020. Jumlah artikel yang

didapatkan terbatas, kriteria pengambilan artikel selanjutnya dispesifikan,

dengan kata kunci tiap variabel yang dipilih sesuai relaksasi nafas dalam

terhadap tingkat kecemasan pasien pre operasi apendiksitis. setelah itu

dispesifikan dengan kriteria inkluasi 5 artikel yang di dapat dilakukan analisis.

Relaksasi merupakan kebebasan mental dan fisik dari ketegangan dan stress,

karena dapat mengubah persepsi kognitif dan motivasi afektif pasien. Teknik

relaksasi membuat pasien dapat mengontrol diri ketika terjadi rasa tidak

nyaman atau nyeri, stress fisik dan emosi pada nyeri. Beberapa penelitian telah

menunjukkan bahwa relaksasi nafas dalam sangat efektif dalam menurunkan

kecemasan dan nyeri paska operasi (Novarizki, 2010).

Latihan relaksasi napas dalam telah menunjukan hasil yang baik dalam

menurunkan skor kecemasan dalam periode tertentu. Hasil penelitian ini dan

studi terkait lainnya menunjukkan bahwa menggunakan metode yang mudah

dilakukan, tidak memerlukan biaya dan resiko yang rendah dapat membantu

pasien mengurangi kecemasan pasien Latihan relaksasi napas dalam

meningkatkan inflasi alveolar maksimal dan relaksasi otot, memperlambat laju

pernapasan dan mengurangi kerja pernapasan. Pernapasan yang lambat, santai,

Page 34: LITERATUR REVIEW PENERAPAN TERAPI RELAKSASI NAFAS …

22

dan ritmis juga membantu mengendalikan kontrol kecemasan (Smeltzer, at al.

2010).

Hasil penelitian yang dilakukan Suprapto, Utami, & Supriati (2012), dengan

judul “ pengaruh pemberian relaksasi nafas dalam terhadap penurunan

kecemasan klien pre operasi ” menunjukkan bahwa intervensi keperawatan

mandiri tentang teknik relaksasi nafas dalam yang diberikan empat jam

sebelum pasien menjalani pre operasi rata - rata mengalami kecemasan yang

berat dari (72,5%) yang belum diberikan teknik relasasi setelah diberikan

teknik relaksasi menjadi (22,5%) berat dan dari (27,5%) kecemasan sedang

setelah diberikannya teknik relaksasi menjadi kecemasan ringan yaitu (77,5%).

Menurut analisa peneliti bahwa teknik relaksasi yang diberikan kepada

responden dengan mengatur suatu intervensi untuk mengajarkan nafas dalam

dan lambat kepada responden dengan tujuan agar responden merasa rilek dan

nyaman sehingga responden tersebut merasakan ketenangan dalam dirinya,

mengurangi stress, dan kekakuan yang dirasakan pada diri responden pada fase

akan dilakukannya operasi tersebut, dan dari tanggapan responden tentang

teknik relaksasi ini mengatakan terapi yang diberikannya kepada klien ini

sangatlah bermanfaat untuk mengatur pernafasannya dan klien merasakan rilek

sehingga klien merasakan tenang dan nyaman dan klien bisa memfokuskan

fikirannya yang lebih tenang untuk menghadapi operasi yang akan dihadapinya.

Page 35: LITERATUR REVIEW PENERAPAN TERAPI RELAKSASI NAFAS …

23

Skala kecemasan

Timbulnya kecemasan terjadi karena adanya faktor - faktor atau sumber yang

dianggap sebagai ancaman atau membahayakan individu itu sendiri. Jika

perasaan cemas yang dialami sesorang berlebihan maka dapat menggangu

sebagian sistem tubuh dan dapat membahayakan orang tersebut. Umumnya

individu akan merasa cemas ketika akan menjalani tindakan medis karena

tindakan medis merupakan prosedur yang dapat menimbulkan komplikasi yang

kemungkinan dapat merugikan individu tersebut (Koizer, dkk 2010).

Kecemasan adalah suatu kondisi yang menandakan suatu keadaan yang

mengancam keutuhan serta keberadaan dirinya dan di manifestasikan dalam

bentuk perilaku seperti rasa tidak berdaya, rasa tidak mampu, rasa takut, fobia

tertentu (Nursalam, 2014). Perasaan kecemasan merupakan salah satu gejala

bersamaan yang paling penting dari penyakit fisik dan psikologis. Hal ini dapat

dilihat sebagai reaksi organik kompleks yang terjadi hanya dalam situasi yang

dianggap berbahaya. Periode sekitar operasi adalah contoh dari ini, sebagai

pasien yang terlibat dalam situasi yang dinilai menjadi negatif (Komolafe, dkk.

2015).

Page 36: LITERATUR REVIEW PENERAPAN TERAPI RELAKSASI NAFAS …

24

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil dari kelima artikel direview terdapat perbedaan signifikan antara cemas

sebelum diberikan intervensi teknik relaksasi nafas dalam dengan sesudah

diberikanya teknik relaksasi nafas dalam, diperoleh bahwa terapi relaksasi nafas

dalam terbukti berpengaruh terhadap penurunan tingkat kecemasan pada pasien

pre operasi apendiksitis.

B. SARAN

Diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat lebih mempersiapkan diri atau

melakukan perencanaan yang terarah, dalam meneliti tentang pemberian terapi

relaksasi nafas dalam terhadap pasien yang mengalami kecemasan, akibat

adanya tindakan pembedahan atau pre operasi sehingga mampu memberikan

penanganan kecemasan lebih baik serta melakukan teknik relaksasi nafas dalam

dengan sesuai dengan prosedur.

Page 37: LITERATUR REVIEW PENERAPAN TERAPI RELAKSASI NAFAS …

25

DAFTAR PUSTAKA

Brunner dan Suddarth. 2010. Keperawatan Medical Bedah Volume 2. Jakarta:

EGC.

Damayanti. (2012). Hubungan Tingkat Pendidikan, Pengetahuan Dan

Pengalaman Dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pra Operatif Sectio Caesar

Di Ruang Obgyn RSU Elim Rantepao Kabutaten Toraja Utara. Program Studi

S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Toraja

Hurst, M. 2016. Belajar Mudah Keperawatan Medikal - Bedah Vol

Kim, S., & Yang, J. (2015). Factor sinfluencing the stress of patientson

hemodialysis. The Journal of Korean Academic Society of Nursing Education.

21(3). Pp:340-349.

Maryunani, A. 2014. Asuhan Keperawatan PERIOPERATIF - PRE OPERASI

(Menjelang Pembedahan). Jakarta Timur : Trans Info Media

Putri, M.A., Widarti, A.T. 2018. Pengaruh Citrus (Orange) Aroma therapy

Terhadap Penurunan Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi di RSUD Kota

Madiun. Program Studi Ilmu Keperawatan. STIKES Bhakti Husada Mulia

Madiun.

Ratu, A., Adwan, M. 2018. Penyakit Penyakit Hati Lambung Usus dan Ambien.

Yogyakarta : Nuha Medika

Sjamsuhidayat, R. De Jong. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 3. Jakarta : EGC.

Smertzer & Bare.(2013) Manual for the Depression Anxiety & Stress Scales

(Second edition). Psychology Foundation.

Soewito, B. 2017. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan Pada Pasien

Pre Operasi Apendisitis Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Siti

Aisyah Kota Lubuklinggau Tahun 2017. Jurnal Keperawatan Lubuk linggau

Volume 5, Nomor 2.

Suprapto, Utami, & Supriati.(2012). Pengaruh Pemberian Informasi Tentang

Persiapan Operasi dengan Pendekatan Komunikasi Terapeutik Terhadap

Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi di Ruang Bougenville RSUD Sleman.

Page 38: LITERATUR REVIEW PENERAPAN TERAPI RELAKSASI NAFAS …

26

Syamsuhidajat.(2010). Penanganan Psikologik Pada tingkat stres. Jakarta :

Salemba Medika

Zulfikar., Prihwanto, B. Wiratmo.2015. Studi Penggunaan Antibiotik pada Kasus

Bedah Apendiks di Instalasi Rawat Inap RSD dr.Soebandi Jember Tahun

2013. e-Jurnal Pustaka Kesehatan Vol. 3 No. 1Januari 2015.

Page 39: LITERATUR REVIEW PENERAPAN TERAPI RELAKSASI NAFAS …

27

Page 40: LITERATUR REVIEW PENERAPAN TERAPI RELAKSASI NAFAS …

28