teknik relaksasi nafas dalam pada pasien pasca operasi ... · pdf filemengharapkan masukan,...

99
i Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi Fraktur Cruris di RSUD Dr. Moewardi Surakarta SKRIPSI Untuk memenuhi salah satu syarat ujian guna mencapai gelar sarjana keperawatan” Oleh : Yunuzul Demo Satriya NIM S10.047 PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN SIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2014

Upload: duongkhuong

Post on 30-Jan-2018

226 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

i

Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi

Fraktur Cruris di RSUD Dr. Moewardi

Surakarta

SKRIPSI

“Untuk memenuhi salah satu syarat ujian guna mencapai gelar sarjana keperawatan”

Oleh :

Yunuzul Demo Satriya

NIM S10.047

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

SIKES KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2014

Page 2: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

ii

Page 3: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

iii

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Yunuzul Demo Satriya

NIM : S10.047

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1) Skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan

gelar akademik (sarjana), baik di STIKes Kusuma Husada Surakarta

maupun di perguruan tinggi lain.

2) Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri,

tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing dan masukan

Tim Penguji.

3) Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis

atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas

dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama

pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

4) Pernyataan ini saya buat sesungguhnya dan apabila di kemudian hari

terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka

saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang

telah diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma

yang berlaku di perguruan tinggi ini.

Surakarta, 24 Juni 2014

Yang membuat pernyataan,

(Yunuzul Demo Satriya)

S10.047

Page 4: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

iv

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas

rahmat dan karunia-Nya, akhirnya peneliti dapat menyelesaikan proposal skripsi

dengan judul “Teknik Relaksasi Nafas Dalam Pada Pasien Pasca Operasi Fraktur

Cruris di RSUD Dr. Moewardi Surakarta”. Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti

banyak mendapat bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu

pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang

setinggi-tingginya kepada :

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Ns. Wahyu Rima Agustin, M.Kep, selaku Kepala Program Studi S-1

Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta dan penguji yang telah

memberikan pengarahan.

3. Bapak Prof. Dr. Hermanu Joebagio, M.Pd, selaku Pembimbing I yang

telah memberikan masukan dan arahan selama penyusunan skripsi.

4. Ibu bc. Yeti Nurhayati, M.Kes , selaku pembimbing II yang juga telah

memberikan masukan dan arahan selama penyusunan skripsi.

5. Bapak Ns. Oktavianus, S.Kep, yang telah memberikan masukan dan

arahan dalam penyusunan skripsi.

6. Seluruh dosen dan staf akademik Program Studi S-1 Keperawatan STIKes

Kusuma Husada Surakarta.

7. Direktur dan staf DIKLIT RSUD Dr. Moewardi Surakarta yang telah

memberikan ijin tempat peneliti melakukan penelitian.

Page 5: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

v

8. Perawat Bangsal Mawar II yang telah membantu peneliti dalam

penyusunan skripsi ini.

9. Seluruh informan yang telah berpartisipasi dan memberikan informasi

pada penelitian ini.

10. Orang tua tercinta, yaitu Bapak Jumali, Ibu Sulami, dan adik tersayang

Bima Yunalu Jauhari yang selalu memberikan dukungan, motivasi, doa

dan kasih sayangnya sepanjang waktu.

11. Teman-teman angkatan 2010 tersayang, yang selalu mendukung dan

membantu dalam proses pembuatan skripsi ini.

Semoga segala bantuan dan kebaikan, menjadi amal sholeh yang akan mendapat

balasan yang lebih baik dari Allah SWT. Selanjutnya peneliti sangat

mengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga

dapat digunakan untuk pengembangan ilmu dan pelayanan keperawatan.

Surakarta, 24 Juni 2014

Peneliti

Page 6: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................. ii

SURAT PERNYATAAN................................................................................. iii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv

DAFTAR ISI .................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... x

ABSTRAK ..................................................................................................... xi

ABSTRACT ................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................ 7

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 7

1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................... 8

1.5 Keaslian Penelitian .......................................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 11

2.1 Konsep Fraktur .............................................................................. 11

2.2 Konsep Nyeri ................................................................................. 21

2.3 Relaksasi Nafas Dalam .................................................................. 31

2.4 Kerangka berfikir ........................................................................... 35

Page 7: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

vii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN....................................................... 36

3.1 Tempat penelitian .......................................................................... 36

3.2 Waktu penelitian ............................................................................ 36

3.3 Bentuk dan strategi penelitian ....................................................... 36

3.4 Sumber data ................................................................................... 37

3.5 Teknik pengumpulan data ............................................................. 38

3.6 Teknik sampling ............................................................................ 40

3.7 Validasi data .................................................................................. 41

3.8 Analisis data .................................................................................. 43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 45

4.1 Deskripsi wilayah penelitian ......................................................... 45

4.2 Sajian data....................................................................................... 48

4.3 Temuan penelitian ......................................................................... 59

4.4 Pembahasan .................................................................................. 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 80

5.1 Kesimpulan ................................................................................... 80

5.2 Implikasi teori ............................................................................... 82

5.3 Implikasi praktik ............................................................................ 83

5.4 Saran .............................................................................................. 84

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 8: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

viii

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel

Judul Tabel Halaman

1.1 Keaslian Penelitian 9

4.1 Karakteristik Pasien 47

Page 9: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

ix

DAFTAR GAMBAR

Nomor Gambar

Judul Gambar Halaman

2.1 Fraktur cruris 1/3 Distal dan 1/3 Proximal 12

2.2 Klasifikasi Fraktur 15

2.3 Gambar Penatalaksanaa Fraktur 20

2.4 Skala analog visual 29

2.5 Numerical rating scale 29

2.6 Skala intensitas nyeri deskriptif 30

2.7 Kerangka Berfikir Penelitian 35

3.1 Model Analisis Interaktif 44

Page 10: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

x

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor

Lampiran

Keterangan

1 Usul topik penelitian

2 Pengajuan Judul

3 Pengajuan ijin study pendahuluan

4 Pengajuan ijin penelitian

5 Jadwal Penelitian

6 Penjelasan Penelitian

7 Surat Pernyataan Bersedia Berpartisipasi Sebagai Responden

Penelitian

8 Pedoman Wawancara Pasien

9 Pedoman Wawancara Perawat

10 Data Demografi Partisipan

11 Catatan Lapangan

12 Lembar Pengkajian Nyeri

13 Lembar Observasi

14 Transkrip Wawancara Mendalam

15 Surat Permohonan Studi Pendahuluan

16 Surat Ijin Studi Pendahuluan

17 Surat Permohonan Ijin Penelitian

18 Surat Pengantar Penelitian

19 Surat Kelayakan Etik

20 SOP Teknik Relaksasi Nafas Dalam

21 Lembar Konsultasi Pembimbing

Page 11: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

xi

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA

2014

Yunuzul Demo Satriya

Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi Fraktur Cruris di

RSUD Dr. Moewardi Surakarta

Abstrak

Insiden fraktur di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya, sehingga

menyebabkan pasien merasakan nyeri. Tujuan dari penelitian ini adalah

mengetahui teknik relaksasi nafas dalam untuk menurunkan intensitas nyeri pada

pasien pasca operasi fraktur cruris.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain case study.

Responden penelitian ini terdiri dari 4 responden pasien pasca operasi fraktur di

RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Penelitian berlangsung dari tangal 1 April- 15

Mei 2014. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini ialah

wawancara mendalam dan observasi. Analisis data yang digunakan ialah analisis

interaktif.

Temuan hasil penelitian ini antara lain respon nyeri pasien pasca operasi

fraktur berbeda-beda mulai dari skala, kualitas dan durasi. Respon pasien terhadap

pemberian teknik relakasasi nafas dalam dapat menurunkan skala nyeri pasien

dari skala sedang menjadi ringan. Kendala pasien dalam melakukan teknik

relaksasi nafas dipengaruhi oleh tingkat konsentrasi dan keadaan lingkungan

sekitar pasien. Simpulan dari penelitian ialah bahwa teknik relaksasi nafas dalam

dapat menurunkan skala nyeri yang dirasakan oleh pasien pasca operasi fraktur,

namun hanya sebagai terapi pendamping medis.

Kata Kunci : Teknik Relaksasi Nafas Dalam, Nyeri, Pasien Pasca Operasi Fraktur.

Daftar pustaka : 25 (2001-2013)

Page 12: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

xii

BACHELOR DEGREE PROGRAM IN NURSING SCIENCE

KUSUMA HUSADA SCHOOL OF HEALTH OF SURAKARTA

2014

Yunuzul Demo Satriya

DEEP BREATHING RELAXATION TECHNIQUE OF THE

POSTOPERATIVE CLIENTS WITH FRACTURE OF THE LOWER LEG

AT DR. MOEWARDI LOCAL GENERAL HOSPITAL OF SURAKARTA

ABSTRACT

The incidence of fracture in Indonesia increases every year so that the

clients feel painful. The objective of this research is to investigate the deep

breathing relaxation technique to relief the pain intensity of the postoperative

clients with facture of the lower leg (fractura cruris).

This research used the qualitative method with the case study design. It

was conducted from April 1st to May 15

th 2014. The respondents of the research

consisted of four postoperative clients with fracture of the lower leg at Dr.

Moewardi Local General Hospital of Surakarta. The data of the research were

gathered through in-depth interview and observation. They were analyzed by

using the interactive model of analysis.

The findings of the research are as follows. The pain responses of the

postoperative clients with fracture of the lower leg are different in terms of scale,

quality, and duration. The clients’ response to the extension of deep breathing

relaxation technique can decrease the scales of their pain from moderate to light

ones. The constraints encountered by the clients to conduct the deep breathing

relaxation technique are influenced by their concentration level and their

surrounding condition. Thus, a conclusion is drawn that the deep breathing

relaxation technique can decrease the scales of pain felt by the postoperative

clients with fracture of the leg, but it only functions as complimentary therapy to

medical one.

Keywords: Deep breathing relaxation technique, pain, postoperative clients

with fracture of the lower leg.

References: 25 (2001-2013)

Page 13: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kecelakaan lalu lintas menewaskan hampir 1,3 juta jiwa di seluruh

dunia atau 3000 kematian setiap hari dan menyebabkan cedera sekitar 6 juta

orang setiap tahunnya (Depkes 2007 & WHO 2011). World Health

Organitation (WHO) mencatat pada tahun 2005 terdapat lebih dari tujuh juta

orang meninggal karena kecelakaan dan sekitar dua juta mengalami kecacatan

fisik. Kecelakaan di Indonesia berdasarkan laporan kepolisian menunjukan

peningkatan 6,72% dari 57.726 kejadian di tahun 2009 menjadi 61.606 insiden

di tahun 2010 atau berkisar 168 insiden setiap hari dan 10.349 meninggal

dunia atau 43,15% (WHO 2011).

Insiden kecelakaan merupakan salah satu dari masalah kesehatan dasar

selain gizi dan konsumsi, sanitasi lingkungan, penyakit, gigi dan mulut, serta

aspek moralitas dan perilaku di Indonesia (Depkes 2007). Kejadian fraktur di

Indonesia yang dilaporkan Depkes RI (2007) menunjukkan bahwa sekitar

delapan juta orang mengalami fraktur dengan jenis yang berbeda. Insiden

fraktur di Indonesia 5,5% dengan rentang setiap provinsi antara 2,2% sampai

9% (Depkes 2007). Fraktur ekstremitas bawah memiliki prevalensi sekitar

46,2% dari insiden kecelakaan. Hasil tim survey Depkes (2007) didapatkan

25% penderita mengalami kematian, 45% mengalami kecacatan fisik, 15%

Page 14: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

2

mengalami stres psikologis dan bahkan depresi, serta 10% mengalami

kesembuhan dengan baik.

Hasil pra penelitian yang dilakukan oleh peneliti di RSUD Dr.

Moewardi Surakarta pada tanggal 30 November 2013 didapatkan data bahwa

pada tahun 2011 penderita fraktur ekstremitas bawah terbanyak ialah fraktur

tibia fibula sebesar 53 kasus, sementara hasil pada bulan Oktober sampai

November 2013 terdapat peningkatan kejadian fraktur fibula tibia sebanyak

310 kasus.

Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan tulang rawan

yang disebabkan oleh cedera, trauma yang dapat menyebabkan fraktur dapat

berupa trauma langsung dan tidak langsung (Sjamsuhudajat dan Jong 2005).

Penanganan fraktur pada ekstremitas bawah dapat dilakukan secara

konservatif dan operasi sesuai tingkat keparahan fraktur (Smeltzer & Bare

2002). Operasi merupakan tindakan pengobatan infasif dengan membuka

bagian tubuh yang akan ditangani (Sjamsuhidajat dan Jong 2005). Prosedur

pembedahan yang dilakukan pada fraktur meliputi reduksi terbuka dengan

fiksasi interna (Open Reduction and Internal fixation/ ORIF) sasaran

pembedahan digunakan untuk memperbaiki fungsi dengan mengembalikan

gerakan, stabilitas, mengurangi nyeri dan disabilitas (Smeltzer & Bare 2002).

Ada banyak hal seorang individu dapat merasakan nyeri, salah satunya

ialah dengan dilakukannya suatu tindakan operasi, sehingga menimbulkan

adanya luka yang disengaja untuk menyembuhkan suatu penyakit yang

Page 15: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

3

diderita oleh individu. Luka inilah yang nantinya akan menyebabkan individu

dapat merasakan nyeri (Tamsuri 2012).

Pembedahan dan anestesi dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi

pasien. Pembedahan dapat menyebabkan trauma bagi penderitanya, sedangkan

anestesi dapat menyebabkan kelainan yang dapat menimbulkan berbagai

keluhan gejala. Keluhan harus didiagnosis agar dasar patologinya dapat

diobati. Keluhan dan gejala yang sering dikemukakan adalah nyeri

(Sjamsuhidayat & Jong 2005).

Nyeri pasca operasi mungkin sekali disebabkan oleh luka operasi, tetapi

kemungkinan sebab lain harus dipertimbangkan. Pencegahan nyeri sebelum

operasi sebaiknya direncanakan agar penderita tidak terganggu oleh nyeri

setelah pembedahan. Cara pencegahannya tergantung pada penyebab dan

letak nyeri dan keadaan penderitannya (Sjamsuhidayat & Jong 2005).

Proses keperawatan selama periode pasca operatif diarahkan untuk

menstabilkan kembali keadaan fisiologi pasien, menghilangkan rasa nyeri dan

pencegahan komplikasi. Pengkajian yang cermat dan intervensi segera

membantu pasien kembali pada fungsi yang optimal dengan cepat, aman, dan

senyaman mungkin. Nyeri setelah pembedahan normalnya dapat diramalkan

hanya terjadi dalam durasi yang terbatas, lebih singkat dari waktu yang

diperlukan untuk perbaikan alamiah jaringan-jaringan yang rusak (Smeltzer &

Bare 2002).

Perawat menghabiskan lebih banyak waktunya bersama pasien yang

mengalami nyeri dibandingkan tenaga profesional perawatan lainnya dan

Page 16: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

4

perawat mempunyai kesempatan untuk membantu menghilangkan nyeri dan

efeknya yang membahayakan. Tanpa melihat sifat pola atau penyebab nyeri,

nyeri yang tidak diatasi secara adekuat akan menyebabkan ketidaknyamanan.

Selain meraakan ketidaknyamanan dan mengganggu, nyeri yang tidak reda

dapat mempengaruhi sistem pulmonari, kardiovaskular, gastrointestinal,

endokrin dan imunologi (Smeltze & Bare 2002).

Individu yang merasakan nyeri merasa tertekan atau menderita dan

mencari upaya untuk menghilangkan nyeri. Perawat menggunakan berbagai

intervensi untuk menghilangkan nyeri atau mengembalikan kenyamanan.

Perawat tidak dapat melihat atau merasakan nyeri yang klien rasakan

(Smeltzer & Bare 2002).

Tindakan untuk mengatasi nyeri dapat dibedakan dalam dua kelompok

utama, yaitu tindakan pengobatan (farmakologi) dan tindakan non

faramakologi (tanpa Pengobatan). Nyeri berdasarkan stimulasi yang diberikan

dapat dikelompokkan dalam stimulasi tingkat tinggi (pada otak) dan stimulasi

tingkat rendah (pada spinotalamikus). Stimulasi pada otak adalah tindakan

yang memungkinkan otak bekerja untuk mengurangi nyeri, sedangkan

stimulasi tingkat spinotalamikus adalah pemberian sejumlah rangsangan pada

tubuh untuk memengaruhi sensasi nyeri sebelum sampai di otak. Tindakan

rangsangan pada tingkat spinotalamikus sesuai dengan teori gerbang kendali

nyeri (Tamsuri 2012).

Penatalaksanaan non farmakologis terdiri dari berbagai tindakan

penanganan nyeri berdasarkan stimulasi fisik maupun perilaku kognitif.

Page 17: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

5

Intervensi kognitif meliputi tindakan distraksi, teknik relaksasi, imajinasi

terbimbing, umpan balik biologis, hypnosis, dan sentuhan terapeutik, selain itu

stimulasi kulit dapat memberikan efek penurunan nyeri yang efektif. Tindakan

ini mengalihkan perhatian klien sehingga klien berfokus pada stimulasi taktil

dan mengabaikan sensasi nyeri, yang pada akhirnya dapat menurunkan

persepsi nyeri (Tamsuri 2012).

Penanganan yang sering digunakan untuk menurunkan nyeri post

operasi fraktur berupa penanganan farmakologi, biasanya untuk

menghilangkan nyeri digunakan analgesik yang tergolong menjadi dua

golongan yaitu analgesik non narkotik dan analgesik narkotik (Potter & Perry

2006).

Pengendalian nyeri secara farmakologi efektif untuk nyeri sedang dan

berat. Pemberian farmakologi ini tidak bertujuan untuk meningkatkan

kemampuan klien sendiri untuk mengontrol nyerinya, maka di butuhkan

kombinasi farmakologi untuk mengontrl nyeri dengan non farmakologi agar

sensasi nyeri dapat berkurang serta masa pemulihan memanjang. Metode non

farmakologi tersebut bukan merupakan pengganti untuk obat-obatan, tindakan

tersebut diperlukan untuk mempersingkat frekuensi nyeri yang berlangsung

hanya berapa detik atau menit, terutama saat nyeri hebat yang berlangsung

selama berjam-jam atau berhari-hari. Mengkombinasikan metode non

farmakologi dengan obat-obatan mungkin cara yang paling efektif untuk

mengontrol nyeri. Pengendalian nyeri non farmakologi menjadi lebih murah,

sederhana, efektif dan tanpa efek yang merugikan (Potter & Perry 2006).

Page 18: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

6

Penelitian yang dilakukan oleh Nurdin dkk (2013) menyebutkan bahwa

ada pengaruh teknik relaksasi terhadap perubahan intensitas nyeri pada pasien

pasca operasi fraktur yang ditandai dengan sebelum diberikan tindakan terapi

relaksasi yaitu nyeri ringan 1 orang, nyeri sedang 8 orang dan nyeri hebat

terkontrol 11 orang, sementara tingat nyeri pasca operasi setelah diberikan

teknik relaksasi menurun menjadi tidak nyeri 1 orang, nyeri ringan 9 orang

dan nyeri sedang 10 orang.

Serupa dengan penelitian di atas Carney (1983) menjelaskan bahwa

pelatihan relaksasi dapat dilakukan untuk jangka waktu yang terbatas dan

biasanya tidak memiliki efek samping. Carney mencatat penelitian yang

menunjukan bahwa 60%-70% pada klien dengan nyeri kepala yang disertai

ketegangan dapat mengurangi aktivitas nyeri sampai 50% dengan melakukan

relaksasi (Potter & Perry 2006).

Penelitian di atas didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Dewi

dkk (2009) yang menyebutkan bahwa pengukuran rata-rata tingkat nyeri

sebelum diberikan teknik relaksasi nafas dalam setelah di klasifikasi dari 10

responden, 4 orang (40%) mengalami nyeri ringan, dan 6 orang (60%) nyeri

sedang. Hasil pengukuran tingkat nyeri rata-rata setelah pemberian teknik

relaksasi nafas dalam dari 10 responden 5 orang (50%) mengalami nyeri

ringan, dan 5 orang lagi masih mengalami nyeri sedang. Bila dilihat dari

sskala nyeri masing-masing responden, semua responden (100%) mengalami

penurunan persepsi nyeri. Ada perbedaan hasil pengukuran skala nyeri

Page 19: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

7

sebelum dan sesudah pemberian teknik relaksasi nafas dalam pada lansia

dengan arthritis rheumatoid.

Uraian di atas melandasi peneliti untuk melakukan penelitian tentang

teknik relaksasi nafas dalam pada pasien pasca operasi fraktur cruris.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah:

1. Bagaimana respons nyeri pasien yang mengalami pasca operasi fraktur

cruris?

2. Bagaimana respons pasien terhadap proses pemberian teknik relaksasi

nafas dalam?

3. Bagaimana kendala pasien dalam pelaksanaan teknik relaksasi nafas dalam

untuk mengurangi intensitas nyeri?

4. Bagaimana kendala perawat dalam pemberian teknik relaksasi nafas

dalam?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengetahui teknik relaksasi nafas

dalam untuk menurunkan intensitas nyeri pada pasien pasca operasi fraktur

cruris.

Page 20: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

8

1.3.2 Tujuan Khusus

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Untuk mengidentifikasi respon nyeri pasien yang mengalami pasca

operasi fraktur cruris.

2. Untuk menganalisis respons pasien yang telah mendapatkan teknik

relaksasi nafas dalam.

3. Untuk menganalisis kendala pasien dalam pelaksanaan teknik relaksasi

nafas dalam untuk mengurangi intensitas nyeri.

4. Untuk menganalisis kendala perawat dalam pemberian teknik relaksasi

nafas dalam.

1.4 Manfaat

1.4.1 Manfaat Bagi Pendidikan Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan (sumber informasi)

serta dasar pengetahuan bagi para mahasiswa keperawatan dan dapat

dijadikan sebagai suatu materi dalam menangani pasien dengan nyeri

pasca operasi.

1.4.2 Manfaat Bagi Pelayanan Kesehatan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bukti nyata akan efek

penggunaan terapi teknik relaksasi nafas dalam terhadap nyeri sehingga

dapat dijadikan sebagai suatu intervensi keperawatan untuk menurunkan

nyeri pada pasien pasca operasi

Page 21: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

9

1.4.3 Manfaat Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat menjadi data dasar untuk penelitian selanjutnya

dan untuk menambah refrensi tentang penggunaan terapi teknik relaksasi

nafas dalam terhadap penurunan intensitas nyeri.

1.5 Keaslian Penelitian

Berikut beberapa penelitian terkait dengan penelitian yang peneliti lakukan

yaitu :

Tabel 1.1 Keaslian penelitian

Nama

Peneliti

Judul Penelitian Metode yang

digunakan

Hasil penelitian

Petasik

CK,

Tangka, J,

Rottie, J

2013

Efektifitas teknik

relaksasi nafas

dalam dan guided

imagery terhadap

penurunan nyeri

pada pasien post

operasi section

caesaria di irina d

bulu RSUO Prof.

Dr. R. D. Kandou

Manado

Metode

penelitian yang

digunakan ialah

kuantitatif,

dengan metode

analitik quasi

eksperimental,

desain penelitian

menggunakan

pre-post test

tanpa kelompok

kontrol.

Hasil dari penelitian

ini menjelaskan

bahwa teknik

relaksasi nafas dalam

dan guided imagery

terbukti efektif dalam

menurunkan

intensitas nyeri pada

pasien post operasi

sectio caesare.

Dewi, D,

Setyoadi,

Widastra,

MI 2009

Pengaruh teknik

relaksasi nafas

dalam terhadap

penurunan persepsi

nyeri pada lansia

dengan arthritis

rheumatoid

Penelitian ini

menggunakan

metodologi jenis

Kuantitatif,

quasi

exsperiment

dengan

rancangan

rangkaian waktu

(time series

design)

Hasil dari penelitian

ini menjelaskan

bahwa teknik

relaksasi nafas dalam

dapat menurunkan

skala nyeri pada

lansia yang menderita

arthritis rheumatoid.

Page 22: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

10

Wirya I

dan Sari

MD 2013

Pengaruh

pemberian masase

punggung dan

teknik relaksasi

nafas dalam

terhadap

penurunan

intensitas nyeri

pada pasien post

appendiktomi di

zaal C RS HKBP

Balige tahun 2011.

Penelitian ini

menggunakan

metode

kuantitatif

dengan jenis

Quasi

eksperimen

dengan desain

pre-pos tes.

Hasil penelitian ini

adalah bahwa masase

punggung dan teknik

relaksasi nafas dalam

dapat menurunkan

intensitas skala nyeri

pada pasien post

appendiktomi secara

signifikan.

Page 23: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

11

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep fraktur

2.1.1 Definisi Fraktur

Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai

jenis dan luasnya. Fraktur terjadi jika tulang dikenai sterness yang lebih

besar dari yang dapat diabsorbsinya. Stres dapat berupa pukulan langsung,

gaya meremuk, gerakan punter mendadak, dan bahkan kontraksi otot

ekstrem (smeltzer & Bare 2002). Helmi (2011) menjelaskan bahwa fraktur

merupakan istilah dari hilangnya kontiunitas tulang, tulang rawan, baik

bersifat total maupun sebagian.

Fraktur ekstemitas bawah adalah terputusnya kontinuitas jaringan

tulang atau tulang rawan yang terjadi pada ekstremitas bawah yang

umumnya disebabkan oleh ruda paksa. Trauma yang menyebabkan fraktur

dapat berupa trauma langsung, misalnya yang sering terjadi benturan pada

ekstremitas bawah yang menyebabkan fraktur pada tibia (Sjamsuhidayat &

Jong 2005).

Sedangkan cruris adalah tungkai bawah yang terdiri dari dua tulang

panjang yaitu tulang tibia dan fibula. Lalu 1/3 distal adalah letak suatu

patahan terjadi pada 1/3 bawah dari tungkai dan 1/3 proximal adalah letak

suatu patahan terjadi pada 1/3 atas dari tungkai. Jadi pengertian dari fraktur

cruris adalah patah tulang yang terjadi pada tulang tibia dan fibula

(Sjamsuhidayat & Jong 2005).

Page 24: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

12

(a) (b)

Gambar 2.1 (a) Fraktur cruris 1/3 distal, (b) Fraktur cruris 1/3

proximal

Sumber : Sjamjuhidajat, R & Jong, DW 2005, Buku ajar ilmu bedah, Edisi 2,

EGC, Jakarta

2.1.2 Etiologi

Fraktur dapat disebabkan oleh kekuatan langsung atau tidak

langsung. Kekuatan langsung (direct force), diantaranya disebabkan oleh

trauma baik kecelakaan lalu lintas ataupun terjatuh dari tempat ketinggian,

serta kekuatan tidak langsung (indirect force) contohnya adalah penyakit

metabolik seperti osteoporosis yang dapat menyebabkan fraktur patologis

dan adanya keletihan (fatique) pada tulang akibat aktivitas yang berlebihan

(Waher, Salmond & Pellino 2002).

Sedangkan menurut Smeltze & Bare (2002), fraktur dapat disebabkan oleh

beberapa hal yaitu:

Page 25: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

13

1) Infeksi

2) Pukulan langsung

3) Gerakan punter mendadak

4) Kontraksi otot ekstrem

5) Gaya meremuk

2.1.3 Manifestasi Klinis

Smeltzer & Bare (2002) menjelaskan, manifestasi klinis fraktur

adalah nyeri, hilangnya fungsi, deformitas, pemendekan ektremitas,

krepitus, pembengkakan lokal, dan perubahan warna yang dijelaskan secara

rinci sebagai berikut:

1) Nyeri terus menerus dan bertambah beratnya sampai fragmen tulang

diimobilisasi. Spasme otot yang menyertai fraktur merupakan bentuk

bidai alamiah yang dirancang untuk meminimalkan gerakan antar

fragmen tulang.

2) Setelah terjadi fraktur, bagian-bagian tidak dapat digunakan dan

cenderung bergerak secara alamiah (gerakan luar biasa). Pergeseran

fragmen pada fraktur lengan dan tungkai menyebabkan deformitas

(terlihat maupun teraba) ektremitas yang bisa diketahui dengan

membandingkannya dengan ektremitas normal. Ekstremitas tidak

dapat berfungsi dengan baik karena fungsi normal otot tergantung

pada integritasnya tulang tempat melekatnya otot.

Page 26: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

14

3) Pada fraktur panjang, terjadi pemendekan tulang yang sebenarnya

karena kontraksi otot yang melekat di atas dan bawah tempat fraktur.

Fragmen sering saling melengkapi satu sama lain sampai 2,5 sampai 5

cm (1 sampai 2 inci).

4) Saat ekstremitas diperiksa dengan tangan, teraba adanya derik tulang

dinamakan krepitus yang teraba akibat gesekan antara fragmen satu

dengan lainnya. Uji krepitus dapat mengakibatkan kerusakan jaringan

lunak yang lebih berat.

5) Pembengkakan dan perubahan warna lokal pada kulit terjadi sebagai

akibat trauma dan perdarahan yang mengikuti fraktur. Tanda ini biasa

terjadi setelah beberapa jam atau hari setelah cedera.

2.1.4 Jenis Fraktur

Berdasarkan hubungan dengan dunia luar

1. Fraktur Tertutup (simple/close fracture)

Fraktur tertutup adalah fraktur yang tidak menyebabkan robeknya kulit,

tetapi terjadi pergeseran tulang didalamnya (Smeltzer & Bare 2002)

2. Fraktur Terbuka (complicated/open fracture)

Fraktur terbuka merupakan fraktur dengan luka pada kulit atau

membran mukosa sampai ke patahan tulang. Klasifikasi fraktur terbuka

menurut Smeltzer & Barre (2002) adalah :

(1) Grade I : dengan luka bersih kurang dari 1 cm panjangnya,

kerusakan jaringan lunak minimal, biasanya tipe fraktur simpel

transverse dan fraktur obliq pendek.

Page 27: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

15

(2) Grade II : luka lebih dari 1 cm panjangnya, tanpa kerusakan

jaringan lunak yang ekstensif, fraktur komunitif sedang dan ada

kontaminasi.

(3) Grade III : yang sangat terkontaminasi dan mengalami kerusakan

jaringan lunak yang ekstensif, kerusakan meliputi otot, kulit dan

struktur neurovascular.

(4) Grade III ini dibagi lagi kedalam : III A : fraktur grade III, tapi

tidak membutuhkan kulit untuk penutup lukanya. III B : fraktur

grade III, hilangnya jaringan lunak, sehingga tampak jaringan

tulang, dan membutuhkan kulit untuk penutup (skin graft). III C :

fraktur grade III, dengan kerusakan arteri yang harus diperbaiki,

dan beresiko untuk dilakukannya amputasi.

Gambar 2.2 Klasifikasi fraktur

Sumber : Helmi, ZN 2012, Buku saku kedaruratan dibidang bedah

ortopedi, Salemba Medika, Jakarta

Page 28: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

16

2.1.5 Proses Penyembuhan Fraktur

Proses penyembuhan fraktur bervariasi sesuai dengan ukuran tulang

dan umur pasien. Faktor lainnya adalah tingkat kesehatan pasien secara

keseluruhan, atau kebutuhan nutrisi yang cukup. Tahapan penyembuhan

tulang antara lain: inflamasi, proliferasi sel, kalsifikasi, osifikasi, dan

remodeling menjadi tulang dewasa (Smeltzer & Bare 2002).

1) Fase Inflamasi, yaitu terjadi respons tubuh terhadap cedera yang

ditandai oleh adanya perdarahan dan pembentukan hematoma pada

tempat patah tulang. Ujung fragmen tulang mengalami divitalisasi

karena terputusnya aliran darah, lalu terjadi pembengkakan dan nyeri,

tahap inflamasi berlangsung beberapa hari.

2) Fase Proliferasi, pada fase ini hematoma akan mengalami organisasi

dengan membentuk benang-benang fibrin, membentuk revaskularisasi

dan invasi fibroblast dan osteoblast. Kemudian menghasilkan kolagen

dan proteoglikan sebagai matriks kolagen pada patahan tulang,

terbentuk jaringan ikat fibrus dan tulang rawan (osteoid) berlangsung

setelah hari ke lima.

3) Fase Pembentukan Kalus, Pertumbuhan jaringan berlanjut dan

lingkaran tulang rawan tumbuh mencapai sisi lain sampai celah sudah

terhubungkan. Fragmen patahan tulang digabungkan dengan jaringan

fibrus, tulang rawan dan tulang serat imatur. Waktu yang dibutuhkan

agar fragmen tulang tergabung adalah 3-4 minggu.

Page 29: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

17

4) Fase penulangan kalus/Ossifikasi, adalah pembentukan kalus mulai

mengalami penulangan dalam 2-3 minggu patah tulang melalui proses

penulangan endokondral. Mineral terus menerus ditimbun sampai

tulang benar-benar bersatu. Pada patah tulang panjang orang dewasa

normal,penulangan tersebut memerlukan waktu 3-4 bulan.

5) Fase Remodeling/konsolidasi, merupakan tahap akhir perbaikan patah

tulang meliputi pengambilan jaringan mati dan reorganisasi tulang baru

ke susunan struktural sebelumnya. Remodeling memerlukan waktu

berbulan bulan sampai bertahun-tahun.

2.1.6 Faktor yang Mempengaruhi Penyembuhan Fraktur

Smeltzer & Bare (2002) menjelaskan bahwa banyak faktor yang

dapat mempengaruhi penyembuhan fraktur atau penghambat dalam proses

penyembuhan fraktur, yaitu :

1) Faktor yang mempercepat penyembuhan fraktur, yaitu reduksi fragmen

tulang, agar benar – benar akurat dan dipertahankan dengan sempurna

agar penyembuhan benar – benar terjadi. Aliran darah memadai, nutrisi

yang baik, latihan pembebanan berat untuk tulang panjang, hormon-

hormon pertumbuhan : tiroid kalsitonin, vitamin D, steroid anabolik.

2) Faktor yang menghambat penyembuhan fraktur, yaitu kehilangan

tulang, imobilisasi tidak memadai, adanya rongga atau jaringan diantara

fragmen tulang, infeksi, keganasan lokal, penyakit metabolik, nekrosis

avaskuler, fraktur intraartikuler, usia (lansia sembuh lebih lama), dan

pengobatan kortikosteroid menghambat kecepatan perbaikan.

Page 30: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

18

2.1.7 Komplikasi Fraktur

Komplikasi fraktur dibagi menjadi komplikasi awal dan komplikasi

lanjut. Komplikasi lanjut biasanya terjadi pada pasien yang telah dilakukan

pembedahan (Smeltzer & Bare 2002).

1) Komplikasi awal atau komplikasi dini

Komplikasi awal terjadi segera setelah kejadian fraktur antara lain :

syok hipovolemik, kompartemen sindrom, emboli lemak yang dapat

mengakibatkan kehilangan fungsi ekstremitas permanen jika tidak

ditangani segera.

2) Komplikasi lanjut

Komplikasi lanjut terjadi setelah beberapa bulan atau tahun setelah

kejadian fraktur dapat berupa :

(1) Komplikasi pada sendi : kekakuan sendi yang menetap, penyakit

degenerative sendi pasca trauma.

(2) Komplikasi pada tulang : penyembuhan fraktur yang tidak normal

(delayed union, mal union, non union), osteomielitis,

osteoporosis,refraktur.

(3) komplikasi pada otot : atrofi otot, ruptur tendon lanjut.

(4) komplikasi pada syaraf : tardy nerve palsy yaitu saraf menebal

karena adanya fibrosis intraneural.

Page 31: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

19

2.1.8 Penatalaksanaan Fraktur

2.1.8.1 Pembedahan

Penanganan fraktur pada ekstremitas bawah dapat dilakukan secara

konservatif dan operasi sesuai dengan tingkat keparahan fraktur dan sikap

mental pasien (Smeltzer & Bare 2002). Operasi adalah tindakan

pengobatan yang menggunakan cara invasive dengan membuka atau

menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani (Sjamsuhidayat & Jong

2005). Smeltzer & bare (2002) menjelaskan prosedur pembedahan yang

sering dilakukan pada pasien fraktur ekstremitas bawah meliputi :

1) Reduksi terbuka dengan fiksasi interna (open reduction and internal

fixation/ORIF). Fiksasi internal dengan pembedahan terbuka akan

mengimmobilisasi fraktur dengan melakukan pembedahan untuk

memasukkan paku, sekrup atau pin kedalam tempat fraktur untuk

memfiksasi bagian tulang yang fraktur secara bersamaan.

2) Fiksasi eksterna, digunakan untuk mengobati fraktur terbuka dengan

kerusakan jaringan lunak. Alat ini dapat memberikan dukungan yang

stabil untuk fraktur comminuted (hancur & remuk) sementara jaringan

lunak yang hancur dapat ditangani dengan aktif.

3) Graft Tulang yaitu penggantian jaringan tulang untuk stabilitas sendi,

mengisi defek atau perangsangan untuk penyembuhan. Tipe graft

yang digunakan tergantung pada lokasi fraktur, kondisi tulang dan

jumlah tulang yang hilang karena injuri. Graft tulang mungkin dari

Page 32: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

20

tulang pasien sendiri (autograft) atau tulang dari tissue bank

(allograft).

(a) (b) (c)

Gambar 2.3 (a) fiksasi internal, (b) fiksasi eksternal, (c) graft tulang

Sumber : Smeltzer, SC & Barre, BG 2002, Buku ajar keperawatan medikal bedah

bruner & suddart, Edisi 2, Vol 3, EGC, Jakarta.

2.1.8.2 Perawatan Pasien Pasca Operasi Fraktur dengan ORIF

Asuhan keperawatan pasien paska operasi fraktur ekstremitas

bawah dengan ORIF mencakup beberapa observasi dan intervensi

meliputi: monitor neurovascular setiap 1-2 jam, monitor tanda vital selama

4 jam, kemudian setiap 4 jam sekali selama 1-3 hari dan seterusnya.

Monitor hematokrit dan hemoglobin. Observasi karakteristik dan cairan

yang keluar, laporkan pengeluaran cairan dari 100-150 mL/hr setelah 4

jam pertama. Rubah posisi klien setiap 2 jam dan sediakan trapeze gantung

yang dapat digunakan pasien untuk melakukan perubahan posisi. Letakkan

Page 33: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

21

bantal kecil di antara kaki klien untuk memelihara kesejajaran tulang.

Anjurkan dan bantu pasien melakukan teknik nafas dalam. Memberikan

pengobatan seperti analgesik obat relaksasi otot, antikoagulan dan

antibiotic. Anjurkan weight bearing yang sesuai dengan kondisi pasien dan

melakukan mobilisasi dini (Reeves et al 2001).

2.2 Konsep Nyeri

2.2.1 Definisi Nyeri

Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak

menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual dan potensial. Nyeri

adalah alasan utama seseorang untuk mencari bantuan perawatan kesehatan

(Smeltzer & Bare 2002). Tamsuri (2012) menjelaskan nyeri sebagai suatu

keadaan yang memengaruhi seseorang, dan eksistensinya diketahui bila

seseorang pernah mengalaminya.

2.2.2 Fisiologi Nyeri

Nyeri merupakan campuran reaksi fisik, emosi dan perilaku. Proses

fisiologi terkait nyeri dapat disebut nosisepsi. Potter & Perry (2006)

menjelaskan proses tersebut sebagai berikut :

1. Resepsi

Semua kerusakan seluler yang disebabkan oleh stimulus termal,

mekanik, kimiawi atau stimulus listrik menyebabkan pelepasan

substansi yang menghasilkan nyeri. Stimulus tersebut kemudian

memicu pelepasan mediator biokimia (misalnya prostaglandin,

Page 34: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

22

bradikinin, histamin, substansi P) yang mensensitisasi nosiseptor.

Nosiseptor berfungsi untuk memulai transmisi neural yang dikaitkan

dengan nyeri.

2. Transmisi

Fase transmisi nyeri terdiri atas tiga bagian. Bagian pertama nyeri

merambat dari bagian serabut saraf perifer ke medulla spinalis. Bagian

kedua adalah transmisi nyeri dari medulla spinalis menuju batang otak

dan thalamus melalui jaras spinotalamikus. Bagian ketiga, sinyal

tersebut diteruskan ke korteks sensori somatik tempat nyeri

dipersepsikan. Impuls yang ditransmisikan tersebut mengaktifkan

respon otonomi.

3. Persepsi

Persepsi merupakan titik kesadaran seseorang terhadap nyeri. Persepsi

akan menyadarkan individu dan mengartikan nyeri itu sehingga

individu dapat bereaksi.

4. Reaksi

Fase ini dapat disebut juga “sistem desenden”. Reaksi terhadap nyeri

merupakan respon fisiologis dan perilaku yang terjadi setelah

mempersepsikan nyeri. apabila nyeri berlangsung terus menerus, berat

atau dalam dan secara taktil melibatkan organ fiseral, sistem saraf

parasimpatis menghasilkan suatu aksi. Respon fisiologis terhadap nyeri

dapat sangat membahayakan individu, pada kasus traumatik berat, yang

menyebabkan individu mengalami syok.

Page 35: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

23

2.2.3 Klasifikasi Nyeri

2.2.3.1 Klasifikasi Nyeri Berdasarkan Awitan

Tamsuri (2012) menjelaskna bahwa nyeri berdasarkan waktu

kejadian dapat dikelompokan sebagai nyeri akut dan kronis.

1. Nyeri akut

Nyeri akut adalah nyeri yang terjadi dalam waktu atau durasi 1

detik sampai dengan kurang dari 6 bulan. Nyeri akut biasanya

menghilang dengan sendirinya dengan atau tanpa tindakan setelah

kerusakan jaringan menyembuh.

2. Nyeri kronis

Nyeri kronis adalah nyeri yang terjadi dalam waktu lebih dari 6

bulan. Nyeri kronis umumnya timbul tidak teratur, intermitten, atau

bahkan persisten. Nyeri ini menimbulkan kelelahan mental dan

fisik bagi penderitanya.

2.2.3.2 Klasifikasi Nyeri Berdasarkan Lokasi

Berdasarkan lokasi nyeri, nyeri dapat dibedakan menjadi enam

jenis, yaitu nyeri superfisial, nyeri somatik dalam, nyeri viseral, nyeri alih,

nyeri sebar, dan nyeri bayangan (fantom) (Tamsuri 2012).

1. Nyeri somatik dalam (deep somatic pain) adalah nyeri yang terjadi

pada otot tulang serta struktur penyokong lainnya, umumnya nyeri

bersifat tumpul dan distimulasi dengan adanya perenggangan dan

iskemia.

Page 36: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

24

2. Nyeri viseral adalah nyeri yang disebabkan oleh kerusakan organ

interna.

3. Nyeri sebar (radiasi) adalah sensasi nyeri yang meluas dari sensasi

asal ke jaringan sekitar.

4. Nyeri fantom adalah nyeri khusus yang dirasakan klien yang

mengalami amputasi.

5. Nyeri alih (reffered pain) adalah nyeri yang timbul akibat adanya

nyeri viseral yang menjalar ke organ lain, sehingga dirasakan nyeri

pada beberapa tempat dan lokasi.

2.2.4 Faktor yang Mempengaruhi Nyeri

Tamsuri (2012) menyebutkan ada beberapa faktor yang

mempengaruhi persepsi tentang nyeri pada seorang individu meliputi:

1. Usia

Usia merupakan variable yang penting yang mempengaruhi

nyeri, khususnya pada anak-anak dan lansia. Perbedaan

perkembangan yang ditemmukan diantara kelompok usia ini dapat

mempengaruhi bagaimana anak dan lansia bereaksi terhadap nyeri.

2. Jenis kelamin

Secara umum pria dan wanita tidak berbeda secara bermakna

dalam berespon terhadap nyeri. Toleransi nyeri sejak lama menjadi

subjek penelitian yang melibatkan pria dan wanita. Akan tetapi,

toleransi terhadap nyeri dipengaruhi oleh faktor-faktor biokimia dan

Page 37: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

25

merupakan hal yang unik pada setiap individu, tanpa memperhatikan

jenis kelamin.

3. Kebudayaan

Keyakinan dan nilai-nilai budaya mempengaruhi gaya individu

mengatasi nyeri. Individu mempelajari apa yang diharapkan dan apa

yang diterima oleh kebudayaan mereka. Hal ini meliputi bagaimana

bereaksi terhadap nyeri. Misalnya, apabila seorang perawat yakin

bahwa menangis dan merintih mengindikasikan suatu ketidak

mampuan untuk mentolerasnsi nyeri, akibatnya pemberian terapi

mungkin tidak cocok untuk klien berkebangsaan meksiko/amerika.

Seorang klien berkebangsaan meksiko/amerika yang menangis keras

tidak selalu mempersepsikan pengalaman nyeri sebagai sesuatu yang

berat dan mengharapkan perawat melakukan intervensi.

4. Makna nyeri

Makna seseorang yang dikaitkan dengan nyeri mempengaruhi

pengalaman nyeri dan cara seseorang beradaptasi terhadap nyeri. hal

ini juga dikaitkan secara dekat dengan latar belakang budaya individu

tersebut. Individu akan mempersepsikan nyeri dengan cara yang

berbeda-beda, apabila nyeri tersebut member kesan ancaman, suatu

kehilangan, hukuman dan tantangan.

5. Perhatian

Tingkat seorang klien memfokuskan perhatiannya pada nyeri

dapat mempengaruhi persepsi nyeri. perhatian yang meningkat

Page 38: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

26

dihubungkan dengan nyeri yang meningkat, sedangkan upaya

pengalihan (distraksi) dihubungkan dengan respon nyeriyang

menurun. Konsep ini merupakan salah satu konsep yang perawat

tetapkan diberbagai terapi untuk menghilangkan nyeri seperti

relaksasi, teknik imajinasi terbimbing (guided imagery), dan masase.

Dengan memfokuskan perhatian dan konsentrasi klien pada stimulus

yang lain, maka perawat bisa menempatkan nyeri pada kesadaran

yang perifer.

6. Ansietas

Hubungan antara nyeri dan ansietas bersifat kompleks.

Ansietas seringkali meningkatkan persepsi nyeri, tetapi nyeri juga

dapat menimbulkan suatu perasaan ansietas. Klien yang mengalami

cidera atau mengalami penyakit kritis, seringkali mengalami kesulitan

mengontrol lingkungan dan perawatan diri dapat menimbulkan tingkat

ansietas yang tinggi.

7. Keletihan

Keletihan meningkatkan persepsi nyeri. Rasa kelelahan

menyebabkan sensasi nyeri semakin intensif dan menurunkan

kemampuan koping. Hal ini dapat menjadi masalah umum pada setiap

individu yang menderita penyakit dalam jangka lama. Apabila

keletihan disertai dengan kesulitan tidur, maka persepsi nyeri bahakan

dapat terasa lebih berat lagi. Nyeri sering kali lebih berkurang setelah

Page 39: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

27

individu mengalami suatu periode tidur yang lelap dibandingkan pada

akhir hari yang melelahkan.

8. Pengalaman sebelumnya

Setiapa individu belajar dari pengalaman nyeri. pengelaman

nyeri sebelumnya tidak selalu berarti bahwa individu tersebut akan

menerima nyeri dengan lebih mudah pada masa yang akan

datang.apabila individu sejak lama akan mengalami serangkaian

episode nyeri tanpa pernah sembuh atau menderita nyeri yang berat,

maka ansietas atau rasa takut dapat muncul. Sebaliknya, apabila

individu mengalami nyeri, dengan jenis sama yang berulang ulang,

tetapi kemudian nyeri tersebut dengan berhasil dihilangkan, akan lebih

mudah bagi individu tersebut untuk mengiterpretasikan sensasi nyeri.

akibatnya, klien akan lebih siap. Untuk melakukan tindakan-tidakan

yang diperlukan untuk mengilangkan nyeri.

9. Gaya koping

Pengalaman nyeri dapat menjadi suatu pengalaman yang

membuat anda merasa kesepian. Apabila klien mengalami nyeri di

keadaan keperawatan kesehatan, seperti dirumah sakit, klien merasa

tidak berdaya dengan rasa sepi itu. Hal yang sering terjadi adalah klien

merasa kehilangan kontrol terhadap lingkungan atau kehilangan

control terhadap hasil akhir dari peristiwa-peristiwa yang terjadi.

Dengan demikian, gaya koping mempengaruhi kemampuan individu

tersebut untuk mengatasi nyeri.

Page 40: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

28

10. Dukungan keluarga dan sosial

Faktor lain yang bermakana mempengaruhi respon nyeri ialah

kehadiaran orang-orang terdekat klien dan bagaimana sikap mereka

terhadap klien. Individu dari kelompok sosiobudaya yang berbeda

memiliki harapan yang berbeda tentang cara mereka menumpahkan

keluhan mengenai nyeri. individu yang mengalami nyeri seringkali

bergantung kepada anggota keluarga atau teman dekat untuk

memperoleh dukungan, bantuan atau perlindungan. Walaupun nyeri

tetap klien rasakan, kehadiran orang yang dicintai klien akan

meminimalkan kesepian dan ketakutan. Apabila tidak ada keluarga

atau teman, seringkali pengalaman nyeri membuat klien semakin

tertekan.

2.2.5 Intensitas Nyeri

Intensitas nyeri adalah gambaran tentang seberapa parah nyeri yang

dirasakan oleh individu. Pengukuran intensitas nyeri sangat subjektif dan

individual, dan kemungingkanan nyeri dalam intensitas yang sama

dirasakan sangat berbeda oleh dua orang yang berbeda. Pengukuran nyeri

dengan pendekatan objektif yang paling mungkin adalah menggunakan

respon fisiologi tubuh terhadap nyeri itu sendiri namun, pengukuran

dengan teknik ini juga tidak dapat memberikan gambaran pasti tentang

nyeri itu sendiri (Tamsuri 2012).

Page 41: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

29

Pengkajian karakteristik umum nyeri membantu perawat mengetahui pola

nyeri dan tipe terapi yang digunakan untuk menangani nyeri. Karakteristik

nyeri meliputi awitan dan durasi, lokasi nyeri, intensitas nyeri, kualitas dan

tindakan yang memperberat atau memperingan nyeri (Potter and Perry

2006). Smletzer dan Barre (2002) menjelaskan bahwa ada banyak

instrument pengukuran nyeri diantaranya yang dikemukakan oleh Agency

for Health Care Policy and Research (AHCPR) : (1) skala analog visual,

(2) skala numerical rating scale dan, (3) skala intensitas deskriptif, dapat

dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 2.4

Skala analog visual

Gambar 2.5

Numerical rating scale

Page 42: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

30

Gambar 2.6

Skala intensitas nyeri deskriptif

Sumber: Smeltzer, SC & Barre, BG 2002, Buku ajar keperawatan medikal

bedah bruner & suddart, Edisi 2, Vol 1, Hal 218, EGC, Jakarta.

2.2.6 Nyeri Pasca Operasi

Tindakan pembedahan adalah suatu tindakan yang dapat

mengancam integritas seseoramg, baik bio-psiko-sosial maupun spiritual,

yang bersifat potensial ataupun aktual. Setiap tindakan pembedahan dapat

menimbulkan respon ketidaknyamanan berupa rasa nyeri. Nyeri adalah

suatu keadaaan subjektif dimana seseorang memperlihatkan

ketidaknyamann secara verbal maupun non verbal (Engram dalam Solehati

2008).

Nyeri pasca operasi akan meningkatkan stres pasca operasi dan

memiliki pengaruh negative pada penyembuhan nyeri. Kontrol nyeri

sangat penting sesudah pembedahan, nyeri yang dibebaskan dapat

mengurangi kecemasan, bernafas lebih mudah dan dalam, dapat

mentoleransi mobilisasi yang cepat. Pengkajian nyeri dan kesesuaian

analgesik harus digunakan untuk memastikan bahwa nyeri pasien pasca

operasi dapat dibebaskan (Torrance dan Serginson dalam Farida 2010).

Page 43: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

31

2.3 Relaksasi

2.3.1 Pengertian Relaksasi

Relaksasi adalah teknik untuk mengurangi ketegangan nyeri dengan

merelaksasikan otot. Beberapa penelitin menyatakan bahwa teknik relaksasi

efektif dalam menurunkan skala nyeri pasca operasi (Tamsuri 2012).

Relaksasi merupakan kebebasan mental dan fisik dari ketegangan

dan stress (Potter & Perry 2006).

2.3.2 Jenis Relaksasi

Smeltzer & Bare (2002) menjelaskan beberapa jenis relaksasi, antara lain

yaitu :

1. Relaksasi nafas dalam

2. Gambaran dalam fikiran (Imagery)

3. Regangan

4. Senaman

5. Progressive muscular relaxation

6. Bertafakur

7. Yoga

2.3.3 Relaksasi Nafas Dalam

2.3.3.1 Pengertian Relaksasi Nafas Dalam

Teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk asuhan

keperawatan, yang dalam hal ini perawat mengajarkan kepada klien atau

pasien bagaimana cara melakukan nafas dalam, nafas lambat (menahan

inspirasi secara maksimal) (Smeltzer & Bare 2002).

Page 44: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

32

2.3.3.2 Tujuan Teknik Relaksasi Nafas Dalam

Smeltzer & Bare (2002) menyatakan bahwa tujuan relaksasi

pernafasan adalah untuk meningkatkan ventilasi alveoli, memelihara

pertukaran gas, mencegah atelektasi paru, meningkatkan efesiensi batuk,

mengurangi stress baik stress fisik maupun emosional yaitu menurunkan

intensitas nyeri dan menurunkan kecemasan.

2.3.3.3 Prosedur Teknik Relaksasi Nafas Dalam

Tambunan (2009) dan Potter & Perry (2006) menjelaskan langkah

teknik relaksasi nafas dalam yaitu :

1) Atur pasien pada posisi yang nyaman

2) Minta pasien untuk menempatkan tangannya ke bagian dada dan perut

3) Minta pasien untuk menarik nafas melalui hidung secara pelan, dalam

dan merasakan kembang-kempisnya perut

4) Minta pasien untuk menahan nafas selama beberapa detik kemudian

keluarkan nafas secara perlahan melalui mulut

5) Beritahukan pasien bahwa pada saat mengeluarkan nafas, mulut pada

posisi mecucu (pulsed lip)

6) Minta pasien untuk mengeluarkan nafas sampai perut mengempis

7) Lakukan latihan nafas dalam hingga 2-4 kali.

Supaya relaksasi dapat dilakukan dengan efektif, maka diperlukan

partisipasi individu dan kerja sama. Teknik relaksasi diajarkan hanya saat

klien sedang tidak merasakan rasa tidak nyaman yang akut hal ini

Page 45: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

33

dikarenakan ketidakmampuan berkonsentrasi membuat latihan menjadi

tidak efektif (Potter & Perry 2006).

2.3.3.4 Manfaat Relaksasi Nafas Dalam

Teknik relaksasi nafas dalam dapat memberikan berbagai manfaat.

Menurut Potter & Perry (2006) menjelaskan efek relaksasi nafas dalam

antara lain terjadinya penurunan nadi, penurunan ketegangan otot,

penurunan kecepatan metabolisme, peningkatan kesadaran global,

perasaan damai dan sejahtera dan periode kewaspadaan yang santai.

Keuntungan teknik relaksasi nafas dalam antara lain dapat

dilakukan setiap saat, kapan saja dan dimana saja, caranya sangat mudah

dan dapat dilakukan secara mandiri oleh pasien tanpa suatu media serta

merileksasikan otot-otot yang tegang. Sedangkan kerugian relaksasi nafas

dalam antara lain tidak dapat dilakukan pada pasien yang menderita

penyakit jantung dan pernafasan (Smeltzer & Barre 2002).

2.3.3.5 Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Penurunan Intensitas

Nyeri.

Teknik relaksasi nafas dalam dipercaya dapat menurunkan

intensitas nyeri melalui tiga mekanisme yaitu :

1. Dengan meralaksasikan otot skelet yang mengalami spasme yang

disebabkan insisi (trauma) jaringan saat pembedahan.

2. Relaksasi otot skelet akan meningkatkan aliran darah ke daerah yang

mengalami trauma sehingga mempercepat proses penyembuhan dan

menurunkan (menghilangkan) sensasi nyeri karena nyeri post bedah

Page 46: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

34

merupakan nyeri yang disebabkan karena trauma jaringan oleh karena

itu jika trauma (insisi) sembuh maka nyeri juga akan hilang.

3. Teknik relaksasi nafas dalam dipercayai mampu merangsang tubuh

untuk melepaskan opoiod endogen yaitu endorphin dan enkefalin

(Smeltzer & Barre 2002).

Page 47: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

35

2.4 Kerangka Berfikir

Gambar 2.4 Kerangka Berfikir Penelitian

Rumah sakit

Dr. Moewardi

Pemberian

teknik relaksasi

nafas dalam

Pasien farktur

cruris

Pasca operasi

Farktur cruris

Nyeri Perubahan

intensitas nyeri

Instrument

pengukuran

nyeri:

numerical

rating scale

Page 48: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta,

Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Dr. Moewardi

Surakarta dikarenakan rumah sakit ini merupakan rumah sakit rujukan daerah

Surakarta.

3.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta Provinsi

Jawa Tengah dari bulan November 2013 sampai dengan Juni 2014.

3.3 Bentuk dan Strategi Penelitian

Peneliti ini menggunakan penelitian kualitatif dengan strategi atau

desain “Case Study”. Case study merupakan strategi penelitian di mana di

dalamnya peneliti menyelidiki secara cermat suatu program, peristiwa,

aktivitas, proses, atau sekelompok individu. Kasus-kasus dibatasi oleh waktu

dan aktivitas, dan peneliti mengumpulkan informasi secara lengkap dengan

menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data berdasarkan waktu yang

telah ditentukan (Creswell 2010). Responden pada penelitian ini pasien pasca

operasi fraktur cruris yang akan diberikan intervensi teknik relaksasi nafas

dalam diharapkan dengan teknik relaksasi nafas dalam dapat menurunkan

intensitas nyeri pada informan yaitu pasien pasca operasi fraktur cruris. Tahap

Page 49: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

37

awal yang peneliti lakuakan ialah mengidentifikasi kriteria informan sesuai

keinginan peneliti. Setelah itu peneliti memulai menjalin hubungan saling

percaya dengan calon informan dan keluarga informan serta menjelaskan

maksud dan tujuan proses penelitian yang akan dilakukan. Apabila calon

informan merasa setuju maka peneliti akan memberikan lembar persetujuan

(informed consent). Selanjutnya, setelah informan setuju secara sukarela untuk

mengikuti penelitian ini barulah peneliti memulai tahap awal membina

hubungan dengan informan, maka langkah selanjutnya peneliti memulai

wawancara dengan informan.

3.4 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari:

1) Informan

Sumber data yang berasal dari narasumber atau informan pada

penelitian kualitatif memiliki peranan yang sangat penting sebagai sumber

informasi. Informan yang digunakan pada penelitian ini ialah pasien

fraktur cruris yang sudah menjalani operasi, perawat yang memberikan

terapi relaksasi nafas dalam dan perawat yang bertugas di rumah sakit.

2) Tempat dan peristiwa

Penelitian ini dilakukan di ruang Mawar II RSUD Dr. Moerwardi

Surakarta dengan mengobservasi perubahan tingkat nyeri pasien fraktur

cruris yang diberikan terapi relaksasi nafas dalam. Teknik observasi yang

digunakan pada penelitian ini ialah untuk melihat respon nyeri pasien

Page 50: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

38

pasca operasi cruris, respon pasien terhadap pemberian teknik relaksasi

nafas dalam, kendala pasien dalam melakukan teknik relaksasi nafas

dalam dan kendala perawat dalam memberikan teknik relaksasi nafas

dalam kepada pasien pasca operasi fraktur cruris .

3) Dokumen

Sumber data berupa dokumen atau arsip biasanya merupakan bahan

tertulis yang berhubungan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu.

Sumber yang telah disebutkan kebanyakan merupakan rekaman tertulis,

namun juga bisa berupa gambar atau benda peninggalan (Sutopo 2006).

Sesuai dengan penjelasan diatas, penelitian ini menggunakan dokumen

yang berupa buku, jurnal penelitian dan rekam medis dari rumah sakit.

3.5 Teknik pengumpulan data

1. Wawancara mendalam

Sumber data yang sangat penting dalam penelitian kualitatif adalah

berupa manusia yang dalam posisi sebagai narasumber atau informan.

Untuk mengumpulkan informasi dari sumber data ini diperlukan teknik

wawancara, yang dalam penelitian kualitatif khususnya dilakukan dalam

bentuk yang disebut wawancara mendalam (in-depth interviewing).

Wawancara akan dihentikan ketika semua jawaban dari partisipan jenuh

(Sutopo 2006).

Page 51: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

39

Selama penelitian peneliti melakukan wawancara kepada pasien

pasca operasi fraktur cruris dan perawat yang memberikan teknik relaksasi

nafas dalam.

a) Pasien pasca operasi fraktur cruris

Pengumpulan informasi menggunakan teknik wawancara mendalam

(in-depth interviewing) dengan pernyataan yang bersifat terbuka.

Peneliti menggali informasi tentang kualitas nyeri, skala nyeri,

durasi nyeri, intensitas nyeri setelah diberikan teknik relaksasi,

kendala pasien dalam melakukan teknik relaksasi.

b) Perawat

Pengumpulam informasi menggunakan teknik wawancara mendalam

(in-depth interviewing) dengan petanyaan yang bersifat terbuka.

Peneliti menggali informasi tentang cara perawat melakukan teknik

relaksasi, kendala perawat dalam memberikan teknik relaksasi nafas

dalam kepada pasien pasca operasi fraktur cruris.

2. Observasi

Teknik observasi digunakan untuk menggali data dari sumber data

yang berupa perisiwa, aktivitas, perilaku, tempat atau lokasi, dan benda,

serta rekaman gambar. Observasi dapat dilakukan secara langsung ataupun

tidak langsung (Sutopo 2006). Alasan peneliti melakukan observasi adalah

untuk menyajikan gambaran realistic perilaku atau kejadian, untuk

menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia dan

untuk evaluasi melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu serta

Page 52: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

40

melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut (Sumantri 2011).

Observasi pada penelitian ini dilakukan langsung untuk mengamati hasil

perlakuan teknik relaksasi nafas dalam kepada pasien fraktur cruris yang

telah menjalani operasi. Hal yang perlu di amati ialah ekspresi wajah

pasien sebelum dan setelah diberikan teknik relaksasi nafas dalam dan cara

pasien melakukan teknik relaksasi nafas dalam. Observasi dilakukan setiap

hari.

3. Analisis Dokumen

Studi dokumen adalah teknik pengumpulan data dengan

mempelajari catatan mengenai suatu data (Fathoni 2006). Dokumen

tertulis merupakan sumber data yang memiliki posisi penting dalam

penelitian kualitatif (Sutopo 2006). Sumber data dan dokumen pada

penelitian ini diperoleh dari buku dan jurnal yang membahas mengenai

skala nyeri fraktur cruris setelah diberikan relaksasi nafas dalam. Data dari

sumber tersebut kemudian dianalisis sehingga dapat memperkuat hasil

penelitian peneliti.

3.6 Teknik Sampling

Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, sampel yang

digunakan pada penelitian ini ialah 5 sampel. Yaitu 4 pasien fraktur cruris

yang sudah menjalani operasi dan 1 orang perawat yang memberikan teknik

relaksasi nafas dalam kepada pasien pasca operasi fraktur cruris. Kriteria

sampling yang peneliti tentukan antara lain :

1) Pasien usia dewasa ( 20 – 44 tahun)

Page 53: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

41

2) Pasien fraktur cruris yang sudah menjalani operasi

3.7 Validasi Data

Data yang telah berhasil digali di lapangan studi, dikumpulkan dan

dicatat dalam kegiatan penelitian, bukan hanya untuk kedalaman dan

kemantapannya tetapi juga kemantapan dan kebenarannya. Dikarenakan hal

tersebut maka peneliti harus bisa memilih dan menentukan cara yang tepat

untuk mengembangkan validitas data yang diperolehnya. Validitas data ini

merupakan jaminan bagi kematangan simpulan dan tafsir makna sebagai hasil

penelitian (Sutopo 2006).

Penelitian kualitatif memiliki beberapa cara yang dapat digunakan untuk

mengembangkan validitas data penelitian. Cara tersebut antara lain berupa

beberapa macam teknik triangulasi (triangulation) yaitu :

1. Triangulasi data

Teknik triangulasi data yang peneliti gunakan pada penelitian ini

ialah pasien pasca operasi fraktur cruris dan seorang perawat yang

memberikan teknik relaksasi nafas dalam. Teknik ini mengarahkan peneliti

agar di dalam mengumpulkan data wajib menggunakan beragam sumber

data yang berbeda dari yang tersedia. Artinya, data yang sama atau sejenis,

akan lebih mantap kebenarannya bila diganti dari beberapa sumber data

yang berbeda. Dengan demikian apa yang diperoleh dari sumber yang satu,

bisa lebih teruji kebenarannya bila dibandingkan dengan data sejenis yang

Page 54: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

42

diperoleh dari sumber yang berbeda, baik kelompok sumber sejenis atau

sumber yang berbeda jenisnya (Sutopo 2006).

2. Triangulasi Metode

Teknik ini lebih menekankan pada penggunaan metode

pengumpulan data yang berbeda, peneliti menggunakan metode

wawancara untuk mendapatkan informasi secara jelas dan rinci dan

peneliti juga menggunakan metode observasi untuk memperkuat hasil dari

wawancara yang peneliti lakukan. Memantapkan validitas data mengenai

suatu keterampilan seseorang dalam bidang tertentu, kemudian dilakukan

wawancara mendalam pada informan yang sama, dan hasilnya diuji

dengan pengumpulan data sejenis menggunakan teknik observasi pada saat

orang tersebut melakukan kegiatan atau perilakunya (Sutopo 2006).

3. Triangulasi penelitian

Triangulasi penelitian adalah hasil penelitian baik data ataupun

simpulan mengenai bagian tertentu atau keseluruhannya bisa diuji

validitasnya dari beberapa peneliti yang lain. Pandangan dan tafsir yang

dilakukan oleh beberapa peneliti terhadap semua informasi yang berhasil

digali dan dikumpulkan yang berupa catatan, dan bahkan sampai dengan

simpulan sementara, diharapkan bisa terjadi pertemuan pendapat yang

pada akhirnya bisa lebih memantapkan hasil akhir penelitian (Sutopo

2006).

Page 55: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

43

4. Triangulasi Teori

Triangulasi jenis ini dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan

perspektif lebih dari satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji.

Beberapa perspektif teori tersebut akan diperoleh pandangan yang lebih

lengkap dan mendalam, tidak hanya sepihak, sehingga bisa dianalisis dan

ditarik simpulan yang lebih utuh dan menyeluruh (Sutopo 2006).

3.8 Analisis Data

Proses analisa data yang digunakan pada penelitian kualitatif ialah

bersifat induktif, dalam hal ini dijelaskan bahwa analisis sama sekali tidak

dimaksudkan untuk membuktikan suatu prediksi atau hipotesis penelitian,

tetapi semua simpulan yang dibuat sampai dengan teori yang mungkin

dikembangkan, dibentuk dari semua data yang telah berhasil ditemukan dan

dikumpulkan di lapangan (Sutopo 2006).

Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat

pengumpulan data berlangsung, dan setelah seselsai pengumpulan data dalam

periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis

terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai

setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan

pernyataan lagi, sampai tahap tertentu, diperoleh data yang dianggap kredibel

(Sugiyono 2013).

Sifat analisis induktif ini sangat berkaitan dengan kelenturan dan

keterbukaan penelitian seperti telah dinyatakan sejalan dengan karakteristik

Page 56: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

44

metodologi penelitian kualitatif. Sifat analisis indukif sangat menekankan

pentingnya apa yang sebenarnya terjadi dan ditemukan di lapangan yang pada

dasarnya bersifat khusus berdasarkan karakteristik konteksnya dalam kondisi

alamiahnya. Dalam penelitian ini analisis induktif yang digunakan adalah

teknik analisis interaktif, yaitu setiap data yang diperoleh dari lapangan selalu

diinteraksikan atau dibandingkan dengan unit data yang lain (Sutopo 2006).

Adapun model analisis interaktif ini digambarkan dalam bagan sebagai

berikut:

Gambar 3.1 Model Analisis Interaktif

Sumber: Sutopo, HB 2006, Metodologi dasar teori dan terapannya dalam

penelitian,

Edisi 2, Hal 120, Universitas sebelas maret, Surakarta

Pengumpulan

data

Penarikan

kesimpulan/verifikasi

Reduksi

data

Sajian

data

Page 57: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian

4.1.1 Lokasi Penelitian

RSUD Dr. Moewardi merupakan salah satu rumah sakit tipe A

terbesar negeri yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang

berada di daerah Surakarta. RSUD Dr.Moewardi terletak di jalan Kolonel

Sutarto No 132 Surakarta. RSUD Dr. Moewardi terdiri dari banyak SMF/

bagian, mulai dari SMF kesehatan anak sampai dengan SMF jiwa.

SMF/ bagian yang peneliti gunakan pada penlitian ini ialah SMF/

bagian bedah. Ruang perawatan bedah tersebut terletak di lantai II, ruang

Mawar II. Jenis pelayananan yang disediakan di ruang Mawar II ialah

pelayanan pasien kelas III yang terdiri dari pasien askes, umum,

jamkesmas, jamkesda dan PKMS. Kapasitas ruang Mawar II terdiri dari 8

kamar yang memiliki 63 tempat tidur.

Peneliti memilih RSUD Dr. Moewardi karena di RSUD DR.

Moewardi merupakan rumah sakit rujukan daerah, khususnya di

karisidenan Surakarta. Peneliti disini menggunakan bangsal Mawar II yang

merupakan bangsal bedah.

Page 58: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

46

4.1.2 Karakteristik Pasien

Pasien pada penelitian ini ialah pasien yang menderita fraktur

cruris yang terdiri dari 4 orang, yaitu 4 orang laki-laki. Rentang usia

partisipan pada penelitian ini ialah mulai dari 20-44 tahun. Jenis fraktur

yang diderita pasien pada penelitian ini ialah 4 orang partisipan menderita

post ORIF fraktur cruris. Sebagian besar tingkat pendidikan partisipan

pada penelitian ini adalah SD-SMP. Jenis pekerjaan pada partisipan

bervariasi mulai dari buruh tani, buruh bangunan, buruh pabrik sampai

dengan wiraswasta.

1. Pasien 1 (P1)

Pasien 1 adalah seorang pria yang berusia 20 tahun. pasien 1 beragama

islam dan bekerja sebagai buruh pabrik. Tingkat pendidikan pasien

ialah SMP. Responden menderita post ORIF fraktur cruris.

2. Pasien 2 (P2)

Pasien 2 adalah seorang pria yang berusia 42 tahun. pasien 2 beragama

islam dan bekerja sebagai buruh tani didesanya. Tingkat pendidikan

pasien ialah SD. Responden menderita post ORIF fraktur cruris.

3. Pasien 3 (P3)

Pasien 3 adalah seorang pria yang berusia 21 tahun. pasien 3 beragama

islam dan bekerja sebagai buruh pabrik. Tingkat pendidikan pasien

ialah SMP. Responden menderita post ORIF fraktur cruris.

Page 59: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

47

4. Pasien 4 (P4)

Pasien 4 adalah seorang pria yang berusia 44 tahun. Pasien 4 beragama

katolik dan bekerja sebagai seorang wiraswasta. Tingkat pendidikan

pasien ialah SMP. Responden menderita post ORIF fraktur cruris.

Adapun karakteristik pasien agar dapat dilihat dengan jelas pada tabel

berikut ini :

Tabel 4.1 Karakteristik pasien

Pasien Usia Jenis

Kelamin

Pekerjaan Status

Pendidikan

P1 20 tahun L Buruh SMP

P2 42 tahun L Buruh SD

P3 21 tahun L Buruh SMP

P4 44 tahun L Wiraswasta SMP

Page 60: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

48

4.2 Sajian Data

Pemberian teknik relaksasi nafas dalam pada pasien pasca operasi

fraktur cruris di RSUD Dr. Moewardi Surakarta dilakukan kepada 4 pasien.

Pengumpulan data dengan menggunakan metode wawancara dilakukan

kepada 4 orang pasien dan perawat. Wawancara ini dilakukan untuk

memperoleh data tentang teknik relaksasi nafas dalam pada pasien pasca

operasi fraktur cruris meliputi : (1) respon nyeri pasien yang mengalami

pasca operasi fraktur cruris, (2) respon pasien terhadap pemberian teknik

relaksasi nafas dalam, (3) kendala pasien dalam pelaksanaan teknik relaksasi

nafas dalam untuk mengurangi intensitas nyeri pasca operasi fraktur cruris,

(4) kendala parawat dalam pemberian teknik relaksasi nafas dalam kepada

pasien pasca operasi fraktur cruris.

4.2.1 Respon nyeri pasien yang mengalami pasca operasi fraktur cruris

Pada penelitian ini peneliti menggunakan pengkajian nyeri

Provocate, Quality, Regio, Scale, Time (PQRST). Provocate adalah

pengkajian untuk mengetahui penyebab nyeri, quality adalah pengkajian

untuk mengetahui kualitas nyeri, regio adalah pengkajian untuk

mengetahui daerah atau tempat yang nyeri, scale adalah pengkajian untuk

mengetahui skala nyeri pasien dan time adalah pengkajian mengenai durasi

nyeri yang dirasakan. Selain menggunakan pengkajian PQRST data juga

didapatkan dari hasil observasi peneliti. Pada pengkajian PQRST didapat

hasil nyeri secara subjektif di antaranya penyebab nyeri, kualitas nyeri,

lokasi nyeri, skala nyeri dan durasi lamanya nyeri. Hasil observasi nyeri

Page 61: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

49

yang dapat diketahui melalui ekspresi wajah pasien. Berdasarkan

pengalaman pasien dan pengamatan peneliti dapat ditunjukkan skala nyeri

rata-rata skala 5 hingga 7. Skala nyeri 0 atau tidak nyeri terlihat dari

ekspresi wajah, meliputi wajah tenang, pasien terlihat rileks, dan dapat

melakukan aktivitas seperti biasa. Pada skala 1-3 yang termasuk dalam

kategori nyeri ringan pasien menunjukan ekspresi wajah tampak merintih

kesakitan, mengusap daerah nyeri atau melokalisir nyeri, dan pasien masih

bisa melakukan aktivitas sehari-hari. Sementara pada skala 4-6 yang

termasuk kategori nyeri sedang, dapat ditunjukan dengan karakteristik

wajah pasien mengerutkan dahi, wajah tampak tegang, mengaduh,

“nggeget untu”, gerakan melindungi bagian nyeri, nyeri terasa cenut-cenut,

merintih kesakitan dan berkeringat. Skala nyeri 7-9 yang termasuk

kategori nyeri berat ditunjukkan dengan karakteristik pasien terlihat

emosional, sesak nafas menggigit bibir, imobilisasi, menghindari

percakapan, nyeri terasa seperti ditusuk dan pasien terlihat gelisah. Pada

skala 10 yang termasuk kategori nyeri tidak terkontrol terlihat dengan

ekspresi wajah pasien menangis kesakitan, gelisah, pucat, focus untuk

menurunkan nyeri, berkeringat, berteriak dan melakukan gerakan yang

tidak terkontrol.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi didapatkan data bahwa

kualitas nyeri yang dirasakan oleh pasien operasi fraktur ialah rasa cenut-

cenut dan rasa seperti di tusuk. Hasil wawancara didapatkan bahwa 2

pasien yaitu P1 dan P3 mengatakan rasa nyeri yang dirasakan ialah rasa

Page 62: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

50

cenut-cenut, sementara 2 pasien yang lain mengatakan bahwa kualitas

nyeri yang dirasakannya seperti ditusuk-tusuk.

Berikut adalah pernyataan pasien saat diwawancarai :

Pasien 1 : “Nyerinya muncul setelah operasi mas, rasanya ya cenut-

cenut gitu mas”

Pasien 2 : “Ya nyerinya abis operasi mas, rasanya kaya ditusuk

apalagi kalau malem”

Hasil observasi yang didapatkan peneliti bahwa 4 pasien terlihat

merintih kesakitan, pasien terlihat mengerenyutkan dahi saat nyeri yang

dirasakan muncul, melindungi daerah nyeri, imobilisasi dan menghindari

percakapan.

Intensitas skala nyeri yang dirasakan pasien didapatkan hasil dari

observasi bahwa sebelum mengkaji nyeri pasien peneliti memberikan

penjelasan terhadap skala nyeri, sehingga pasien dapat menjelaskan nyeri

yang dirasakan. Peneliti menggunakan alat pengukuran skala nyeri

deskriptif. Pada penelitian ini intensitas skala nyeri yang dirasakan pasien

ialah pada skala 5 dan skala 7. Tiga orang pasien mengatakan bahwa nyeri

yang dirasakannya berada pada angka 5 yaitu P1, P2 dan P3, sementara

satu pasien yaitu P4 mengatakan bahwa nyeri yang dirasakannya berada

pada skala 7.

Berikut ini pernyataan pasien mengenai skala nyeri yang dirasakan :

Pasien 1 : “kalo disuruh memilih angka ya kira-kira nyerinya di

angka 5 mas”

Pasien 4 : ”kalau disuruh milih angka 0-10 ya saya rasa angka 7

untuk nyeri saya”

Page 63: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

51

Hasil observasi yang peneliti lakukan didapatkan data bahwa pasien

yang menunjukankan skala 5 terlihat wajah pasien

mengerutkan dahi, mengaduh, “nggeget untu”, nyeri terasa

cenut-cenut dan merintih kesakitan, sedangkan pada pasien

yang menunjukan skala 7 tampak gelisah, menghidari

percakapan dengan peneliti dan terfokus pada nyerinya,

pasien juga terlihat seperti menahan nafas.

Skala nyeri yang dirasakan oleh pasien setelah operasi fraktur

termasuk dalam kategori nyeri sedang dan nyeri berat. Perbedaan skala ini

dikarenakan respon pasien terhadap nyeri berbeda sehingga toleransi

terhadap nyeri yang dirasakan berbeda.

Tindakan pasien yang digunakan untuk mengurangi nyeri berbeda-

beda, pasien mengatakan bahwa jika nyeri akan mengipas-ngipas dan

mengelus-elus bagian yang sakit. Dari hasil wawancara didapatkan data

bahwa 3 pasien mengatakan jika merasakan nyeri, tindakan yang

dilakukan ialah dielus-elus yaitu pasien P1, P2 dan P4 sedangkan satu

pasien mengatakan bahwa tindakan yang dilakukan untuk mengurangi

nyeri ialah dengan dikipas-kipas yaitu P3. Berikut ini adalah hasil

wawancara mengenai tindakan pasien untuk mengurangi nyeri yang

dialami :

Pasien 1: “hmmm yo paling dielus-elus mas biar gak sakit”

Pasien 3: Paling dikipas-kipas aja sih mas biar gak terasa sakit”

Hasil observasi menunjukan bahwa pasien terlihat sesekali

mengipas bagian yang sakit, pasien terlihat hanya berbaring ditempat tidur.

Pasien terlihat merintih kesakitan sambil mengelus-elus balutan pada kaki

yang mengalami fraktur, dan sesekali pasien terlihat mengaduh saat nyeri

yang dirasakan muncul.

Page 64: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

52

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa respon nyeri

pasien pasca operasi fraktur cruris diperoleh hasil bahwa kualitas nyeri

pasien pasca operasi fraktur cruris adalah rasa cenut-cenut dan rasa seperti

ditusuk-tusuk. Intensitas nyeri pasien pasca operasi fraktur cruris termasuk

dalam kategori nyeri sedang dengan skala 5, ditandai dengan pasien

terlihat merintih kesakitan, pasien terlihat mengerenyutkan dahi saat nyeri

yang dirasakan muncul dan melindungi daerah nyeri. pada nyeri berat

dengan skala 7, ditandai dengan pasien terlihat imobilisasi dan

menghindari percakapan. Tindakan yang biasa digunakan pasien untuk

mengurangi nyeri ialah dengan cara mengipas dan mengelus bagian yang

nyeri.

4.2.2 Respon pasien terhadap pemberian teknik relaksasi nafas dalam

Proses teknik relaksasi nafas dalam diberikan kepada pasien pasca

operasi fraktur cruris hari kedua. Peneliti menggunakan pasien pasca

operasi fraktur cruris hari kedua dikarenakan untuk menghilangkan efek

anastesi pada pasien. Pemberian teknik relaksasi nafas dalam dilakukan

sebelum pasien diberikan obat analgesik oleh perawat. Pasien pasca

operasi fraktur cruris pada penelitian ini mendapatkan obat analgesik dan

waktu pemberian yang sama, yaitu per 12 jam. Sebelum diberikan teknik

relaksasi nafas dalam, perawat terlebih dahulu memberikan contoh kepada

pasien tentang prosedur teknik relaksasi nafas dalam setelah itu perawat

menganjurkan pasien untuk melakukan teknik relaksasi nafas dalam secara

mandiri kemudian perawat mengevaluasi pemberian teknik relaksasi dan

Page 65: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

53

memotivasi pasien untuk melakukan teknik relaksasi nafas dalam saat

merasakan nyeri. Teknik relaksasi nafas dalam dievaluasi setiap dua kali

sehari.

Pemberian teknik relaksasi nafas dalam dapat menurunkan skala

nyeri pasien pada hari ke 3 dan 4, namun satu pasien yaitu responden 4

tidak menunjukkan adanya penurunan skala nyeri.

Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh peneliti mengenai

respon pasien terhadap pemberian teknik relaksasi nafas dalam didapatkan

penurunan skala nyeri pada 3 dari 4 pasien. Pernyataan tersebut dapat

diketahui dari hasil wawancara berikut ini :

Pasien 1 : “relaksasi itu bisa mengurangi nyeri tapi cuma sedikit, kalo

pas nyeri banget ya gak mempan mas. Sekarang sih nyerinya

jadi 4 mas kurang lebih”

Pasien 3 : “Ya kira-kira nyerinya sekarang jadi 3an mas”

Pasien 4 : “Tapi relaksasinya itu kurang mempan mas, saya udah bolak-

balik pake kayak yang dibilangin mbaknya kemarin itu tapi

sama aja tu, nyerinya gak berkurang mas. Ya kurang lebih

masih sama mas 7an”

Berdasarkan penurunan skala nyeri diatas didapatkan bahwa skala

5 turun menjadi skala 3 yang dialami oleh 1 pasien dan penurunan skala

5 menjadi skala 4 diungkapkan oleh 2 pasien, sementara 1 pasien tidak

mengalami penurunan skala nyeri dan tetap berada di skala 7.

Hasil observasi menunjukkan bahwa penuruan skala nyeri 5

menjadi skala 3 dapat dilihat dari perubahan ekspresi pasien yang semula

mengerutkan dahi, mengaduh dan “nggeget untu”, setelah diberikan

Page 66: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

54

relaksasi kini menjadi merintih kesakitan dan mulai dapat melakukan

aktivitas. Sementara pada pasien dengan skala nyeri 5 yang turun

menjadi 4 tidak terlihat adanya perubahan ekspresi wajah seperti tetap

mengerutkan dahi, mengaduh dan melindingi daerah nyeri, begitu juga

dengan pasien yang mengalami skala nyeri 7 yaitu responden 4 yang

terlihat menahan nafas, pasien terlihat lebih fokus pada nyeri yang

dirasakan, pasien juga terlihat gelisah dan berkeringat. Hal ini

menunjukan bahwa teknik relaksasi nafas dalam hanya dapat menurukan

intensitas nyeri pada kategori nyeri sedang.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa setelah melakukan

teknik relaksasi nafas dalam, nyeri yang dirasakan oleh pasien mulai

berkurang pada hari ke 4 dan ke 3 sedangkan pada pasien 4 tidak

menunjukan adanya penurunan skala nyeri karena pada pasien 4 karena

pasien terlihat kurang konsentrasi dan lebih focus pada nyeri yang

dirasakannya. Hal tersebut dapat terjadi karena relaksasi nafas dalam dapat

meningkatkan konsentrasi, sehingga responden akan menjadi rileks dan

mengendurkan otot yang tegang sehingga nyeri yang dirasakan akan

berkurang. Namun hal berbeda tidak terjadi pada satu pasien yaitu pasien

P4 yang skala nyerinya termasuk dalam kategori nyeri berat tidak terjadi

penurunan dikarenakan pasien memiliki teloransi nyeri yang lemah dan

pasien tidak dapat berkonsentrasi saat melakukan teknik relaksasi nafas

dalam sehingga nyeri yang dirasakan tidak dapat berkurang dengan teknik

relaksasi nafas dalam.

Page 67: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

55

4.2.3 Kendala pasien dalam pelaksanaan teknik relaksasi nafas dalam

untuk mengurangi intensitas nyeri pasca operasi fraktur cruris

Pasien pada penelitian ini dapat melakukan teknik relaksasi nafas

dalam sesuai dengan yang diajarkan perawat. Selama melakukan teknik

relaksasi nafas dalam peneliti tidak menemukan adanya kendala yang

dialami oleh pasien, tetapi satu pasien terlihat tidak dapat berkonsentrasi

saat melakukan teknik relaksasi nafas dalam sehingga nyeri yang dialami

tidak menurun. Kondisi lingkungan juga mempengaruhi pasien terhadap

pelaksanaan teknik relaksasi nafas dalam. Lingkungan yang ramai seperti

pada penelitian ini yaitu ruang Mawar II RSUD Dr. Moewardi Surakarta

yang merupakan ruang kelas 3. Satu kamar pada bangsal ini terdapat 11

tempat tidur pasien, sehingga kondisi ruangan terlihat sangat ramai dan

kondisi ini mempengaruhi pasien dalam berkonsentrasi saat melakukan

teknik relaksasi nafas dalamnya.

Pada hasil wawancara yang dilakukan kepada pasien mengenai

kendala pasien dalam melakukan teknik relaksasi nafas hdalam untuk

mengurangi nyeri pasca operasi fraktur cruris didapatkan bahwa ketiga

pasien tidak mengalami kendala saat melaksanakan teknik relaksasi nafas

dalam. Berikut pernyataan yang disampaikan salah satu pasien tersebut:

pasien 3 :“Gak ada kendalanya mas itu gampang kok, tinggal

tangannya ditaruh diatas dan diperut trus tarik nafas

lewat hidung keluarin mulut sambil badannya

dirilekskan”

Kecuali pada responden 4 yang menyatakan bahwa teknik relaksasi

nafas dalam tidak dapat menurunkan nyeri yang dirasakan. Berikut

Page 68: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

56

pernyataan responden 4 yang menunjukkan bahwa teknik relaksasi nafas

dalam tidak dapat menurunkan nyeri yang dirasakannya :

Pasien 4 :“Gak ada mas, tapi relaksasinya itu kurang mempan

mas, saya udah bolak-balik pake kayak yang dibilangin

mbaknya kemarin itu tapi sama aja tu, nyerinya gak

berkurang mas. Ya kurang lebih masih sama mas 7an”

Kendala dalam prosedur pelaksanaan teknik relaksasi nafas dalam

tidak terlihat pada pasien 4, namun pasien 4 mengalami kesulitan untuk

berkonsentrasi karena terfokus pada nyeri yang dirasakan sehingga dalam

melakukan teknik relaksai nafas dalam tidak menunjukkan penurunan

skala nyeri pasien. Hasil observasi menunjukan bahwa pasien yang tidak

mengalami kendala pasien tampak rileks, pasien tampak melakukan teknik

relaksasi nafas dalam sesuai dengan urutan yang telah diajarkan perawat.

Sedangkan pada responden 4 dapat melakukan teknik relaksasi nafas

dalam sesuai dengan prosedur, namun pasien tampak kurang kooperatif

dan terfokus pada nyeri yang dirasakannya, pasien juga terlihat menghidari

percakapan dan tampak menggigit bibir yang menandakan kesakitan.

Kondisi kamar pasien yang ramai dan berisik juga berperan pada tidak

turunnya intensitas nyeri pasien. Kendala pasien saat melakukan teknik

relaksasi nafas dalam dipengaruhi oleh tingkat konsentrasi seseorang dan

lingkungan.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa secara prosedur semua

pasien tidak mengalami kendala saat melakukan teknik relaksasi nafas

dalam. Kendala ditemukan pada pasien 4 dikarenakan pasien 4 tidak dapat

Page 69: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

57

berkonsentrasi, masih terfokus pada nyeri yang dirasakan dan dipengaruhi

oleh kondisi lingkungan tidak nyaman sehingga nyeri yang dirasakan

pasien 4 tidak turun.

4.2.4 Kendala perawat dalam pemberian teknik relaksasi nafas dalam

kepada pasien pasca operasi fraktur cruris

Pada hasil wawancara dengan perawat mengenai kendala perawat

saat memberikan teknik relaksasi nafas dalam kepada pasien pasca operasi

fraktur cruris didapatkan data bahwa perawat tidak menemukan kendala

dalam melakukan prosedur teknik relaksasi nafas dalam. Akan tetapi

kendala perawat ditemukan pada pasien yang tidak kooperatif saat

diajarkan teknik relaksasi nafas dalam. Berikut pernyataan perawat yang

menunjukkan bahwa perawat tidak menemukan kendala dalam prosedur

pemberian teknik relaksasi nafas dalam :

Perawat :“Gak ada kendalanya mas untuk prosedur teknik relaksasi

nafas dalam, perawat memberikan teknik relaksai nafas

dalam kepada pasien ya sesuai prosedur, yang membuat

kendala ya biasanya pasien itu sendiri karena pasien

kadang tidak kooperatif untuk diajarkan teknik relaksasi”

Untuk mengatasi kendala pada pasien yang tidak kooperatif dalam

melakukan teknik relaksasi, perawat memberikan motivasi kepada pasien

dan keluarga pasien. Berikut pernyataan perawat mengenai cara mengatasi

kendala :

Perawat :“emmm, ya caranya kita motivasi ke pasien sama

keluarga untuk melakukan teknik relaksasi nafas dalam

secara mandiri”

Page 70: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

58

Hasil observasi yang peneliti lakukan untuk kendala perawat dalam

melakukan pemberian teknik relaksasi nafas dalam ialah tidak ada kendala

yang ditemui saat mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam kepada

responden, perawat terlihat mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam

sesuai prosedur, perawat terlihat memotivasi pasien agar melakukan teknik

relaksasi nafas dalam secara mandiri untuk mengurangi nyeri

Hasil analis dari wawancara dengan perawat dapat ditemukan

kesimpulan bahwa perawat tidak menemui kendala dalam memberikan

teknik relaksasi nafas dalam, perawat memberikan teknik relaksasi nafas

dalam sesuai prosedur yang sudah ditetapkan. Tetapi kendala akan muncul

apabila pasien tidak kooperatif untuk diajarkan teknik relaksasi nafas

dalam.

Dari uraian diatas dapat disimpilkan bahwa perawat tidak

mengalami kendala dalam memberikan relaksasi nafas dalam, namun

kendala tersebut akan dirasakan apabila perawat memberikan relaksasi

nafas dalam kepada pasien yang tidak koopratif. Untuk mengatasi kendala

tersebut perawat akan memotivasi pasien dan keluarga untuk melakukan

teknik relaksasi nafas dalam secara mandiri jika nyeri yang dirasakan

timbul.

Page 71: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

59

4.3 Temuan penelitian

4.3.1 Respon nyeri pasien yang mengalami pasca operasi fraktur cruris di

RSUD Dr. Moewardi Surakarta

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan pasien pasca

operasi fraktur cruris diperoleh hasil bahwa kualitas nyeri pasien pasca

operasi fraktur cruris adalah rasa cenut-cenut dan rasa seperti ditusuk-

tusuk. Intensitas nyeri pasien pasca operasi fraktur cruris termasuk dalam

kategori nyeri sedang dengan skala 5, ditandai dengan pasien terlihat

merintih kesakitan, pasien terlihat mengerenyutkan dahi saat nyeri yang

dirasakan muncul dan melindungi daerah nyeri. pada nyeri berat dengan

skala 7, ditandai dengan pasien terlihat imobilisasi dan menghindari

percakapan. Tindakan yang biasa digunakan pasien untuk mengurangi

nyeri ialah dengan cara mengipas dan mengelus bagian yang nyeri.

4.3.2 Respon pasien pasca operasi fraktur cruris terhadap pemberian

teknik relaksasi nafas dalam

Respon pasien pasca operasi fraktur cruris terhadap pemberian teknik

relaksai nafas dalam didapatkan data bahwa setelah melakukan teknik

relaksasi nafas dalam, nyeri yang dirasakan oleh pasien mulai berkurang

pada hari ketiga dan keempat sedangkan pada pasien 4 tidak menunjukan

adanya penurunan skala nyeri karena pasien terlihat kurang konsentrasi

dan lebih fokus pada nyeri yang dirasakannya.

Page 72: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

60

4.3.3 Kendala pasien dalam pelaksanaan teknik relaksasi nafas dalam

untuk mengurangi intensitas nyeri pasca operasi fraktur cruris

Kendala pasien dalam pelaksanaan teknik relaksai nafas dalam

diperoleh bahwa secara prosedur dalam teknik relaksasi nafas dalam

semua pasien tidak mengalami kendala. Kendala ditemukan pasda pasien 4

dikarenakan pasien 4 tidak dapat berkonsentrasi dan masih terfokus pada

nyerinya, sehingga nyeri yang dirasakan pasien 4 tidak mengalami

penurunan.

4.3.4 Kendala perawat dalam pemberian teknik relaksasi nafas dalam

kepada pasien pasca operasi fraktur cruris

Kendala perawat dalam memberikan teknik relaksasi nafas dalam

kepada pasien pasca operasi fraktur cruris didapatkan hasil bahwa secara

prosedur perawat tidak mengalami kendala tapi kendala tersebut dapat

muncul kepada pasien yang kurang kooperatif. Perawat mengatasi kendala

tersebut dengan cara memotivasi pasien dan keluarga untuk melakukan

relaksasi nafas dalam jika nyeri yang dirasakan pasien muncul.

Page 73: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

61

4.4 Pembahasan

4.4.1 Respon nyeri pasien yang mengalami pasca operasi fraktur cruris

Respon nyeri pasien pasca operasi fraktur berdasarkan kualitas

nyeri ialah cenut-cenut dan rasa seperti tertusuk, intensitas nyeri termasuk

dalam kategori nyeri sedang dengan skala 5, ditandai dengan responden

terlihat merintih kesakitan, responden terlihat mengerenyutkan dahi saat

nyeri yang dirasakan muncul dan melindungi daerah nyeri. pada nyeri

berat dengan skala 7, ditandai dengan responden terlihat imobilisasi dan

menghindari percakapan. Tindakan pasien untuk menurunkan nyeri yang

dirasakan ialah dengan cara mengipas dan mengelus bagian yang nyeri.

Tindakan pembedahan adalah suatu tindakan yang dapat

mengancam integritas seseoramg, baik bio-psiko-sosial maupun spiritual,

yang bersifat potensial ataupun aktual. Setiap tindakan pembedahan dapat

menimbulkan respon ketidaknyamanan berupa rasa nyeri. Nyeri adalah

suatu keadaaan subjektif dimana seseorang memperlihatkan

ketidaknyamann secara verbal maupun non verbal (Engram dalam Solehati

2008).

Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang tidak

menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang actual atau potensial.

Nyeri adalah alasan utama seseorang unuk mencari bantuan perawatan

kesehatan. Nyeri terjadi bersama banyak proses penyakit atau pengobatan.

Nyeri sangat mengganggu dan menyulitkan lebih banyak orang

dibandingakan suatu penyakit apapun (Smeltze & Bare 2002).

Page 74: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

62

Secara fisiologi nyeri, saat merasakan nyeri serabut nyeri akan

memasuki medulla spinalis dan menjalani salah satu dari beberapa rute

saraf dan akhirnya sampai didalam massa berwarna abu-abu di medulla

spinalis. Terdapat pesan nyeri yang dapat berinteraksi dengan sel-sel

inhibitor, mencegah stimulus nyeri sehingga tidak mencapai otak atau

ditransmisikan tanpa hambatan ke korteks serebri. Sekali stimulus nyeri

mencapai korteks serebral, maka otak akan menginterpretasikan kualitas

nyeri dan memproses informasi tentang pengalaman dan pengetahuan yang

lalu terhadap nyeri. Selain itu, pada saat individu menjadi sadar akan nyeri

yang dirasakan maka akan terjadi reaksi komplek. Faktor-faktor psikologis

dan kognitif akan berinteraksi dengan faktor neurofisiologi dalam

mempersepsikan nyeri sehingga dapat membantu seseorang untuk

menginterpretasikan intensitas dan kualitas nyeri ( Potter & Perry 2006).

Penelitian yang dilakukan oleh Ardinata (2007), menjelaskan

bahwa kualitas nyeri yang dirasakan berkaitan dengan bagaimana nyeri itu

sebenarnya dirasakan individu. Kualitas nyeri sering kali digambarkan

dengan berdenyut, menyebar, menusuk, terbakar, dan gatal.

Tamsuri (2012), menjelaskan bahwa faktor yang dapat

meningkatkan dan menurunkan nyeri dapat dilihat dari berbagai perilaku

yang dilakukan oleh pasien dalam mengubah intensitas nyeri (misal

dengan aktivitas, istirahat, pengarahan tenaga, mengatur posisi tubuh,

penggunaan obat-obatan, dan lainnya), dan apa yang diyakini klien dapat

Page 75: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

63

membantu dirinya. Perilaku ini sering didasarkan pada upaya try and

error.

Walaupun merupakan salah satu dari gejala yang paling sering

terjadi dibidang medis, nyeri merupakan salah satu yang paling sedikit

dipahami. Individu yang merasakan nyeri akan merasa tertekan atau

menderita dan mencari upaya untuk menghilangkan nyeri. Nyeri bersifat

subjektif, tidak ada dua individu yang megalami nyeri yang sama dan

menghasilkan respon atau perasaan yang identik pada seseorang individu

(Potter & Perry 2006).

Tidak semua orang yang terpajan stimulus yang sama (appendicitis,

sebagai contoh) mengalami intensitas nyeri yang sama. Sensasi yang

sangat nyeri bagi seseorang mungkin hampir tidak terasa bagi orang lain.

Lebih jauh lagi, suatu stimulus dapat mengakibatkan nyeri pada suatu

waktu tetapi tidak pada waktu lain (Smeltzer & Bare 2002).

Selain cara yang digunakan untuk mengurangi nyeri, perawat

menggunakan proses pengkajian nyeri untuk mengetahui intensitas nyeri

yang dirasakan oleh setiap pasien, sehingga didapatkan dua kategori nyeri

yaitu nyeri ringan dan sedang. Dalam mengkaji skala nyeri, peneliti

menggunaka skala intensitas nyeri deskriptif yang kemudian ditanyakan

langsung kepada pasien. Smeltzer & Bare (2002) menjelaskan bahwa

dalam mengkaji intensitas nyeri responden, harus membiarkan responden

mendeskripsikan secara verbal nyeri yang dirasakannya, karena individu

merupakan penilai yang terbaik dari penilaian nyeri yang dirasakannya.

Page 76: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

64

Dalam kasus ini pasien ditanya : “pada skala dari nol sampai dengan

sepuluh, nol tidak ada nyeri dan sepuluh nyeri paling buruk yang dapat

terjadi, seberapa berat nyeri yang anda rasakan saat ini ?” Pasien biasanya

dapat berespon tanpa kesulitan. Jika mungkin, perawat dapat menunjukkan

kepada pasien bagaimana skala nyeri bekerja sebelum nyeri terjadi.

Potter & Perry (2006) menjelaskan bahwa banyak faktor yang

mempengaruhi pengalaman nyeri individu. Perawat mempertimbangkan

faktor yang memepengaruhi klien yang merasa nyeri. Hal ini sangat

penting dalam upaya untuk memeastikan bahwaperawat menggunakan

pendekatan yang holistic dalam pengkajian dan perawatan klien yang

mengalami nyeri. Berikut faktor yang mempengaruhi nyeri :

11. Usia

Usia merupakan variabel yang penting yang mempengaruhi nyeri,

khususnya pada anak-anak dan lansia. Perbedaan perkembangan yang

ditemukan diantara kelompok usia ini dapat mempengaruhi

bagaimana anak dan lansia bereaksi terhadap nyeri.

12. Jenis kelamin

Secara umum pria dan wanita tidak berbeda secara bermakna dalam

berespon terhadap nyeri. Toleransi nyeri sejak lama menjadi subjek

penelitian yang melibatkan pria dan wanita. Akan tetapi, toleransi

terhadap nyeri dipengaruhi oleh faktor-faktor biokimia dan merupakan

hal yang unik pada setiap individu, tanpa memperhatikan jenis

kelamin.

Page 77: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

65

13. Kebudayaan

Keyakinan dan nilai-nilai budaya mempengaruhi gaya individu

mengatasi nyeri. Individu mempelajari apa yang diharapkan dan apa

yang diterima oleh kebudayaan mereka. Hal ini meliputi bagaimana

bereaksi terhadap nyeri. Misalnya, apabila seorang perawat yakin

bahwa menangis dan merintih mengindikasikan suatu ketidak

mampuan untuk mentoleransi nyeri, akibatnya pemberian terapi

mungkin tidak cocok untuk klien berkebangsaan Meksiko/Amerika.

Seorang klien berkebangsaan Meksiko/Amerika yang menangis keras

tidak selalu mempersepsikan pengalaman nyeri sebagai sesuatu yang

berat dan mengharapkan perawat melakukan intervensi.

14. Makna nyeri

Makna seseorang yang dikaitkan dengan nyeri mempengaruhi

pengalaman nyeri dan cara seseorang beradaptasi terhadap nyeri. Hal

ini juga dikaitkan secara dekat dengan latar belakang budaya individu

tersebut. Individu akan mempersepsikan nyeri dengan cara yang

berbeda-beda, apabila nyeri tersebut memberi kesan ancaman, suatu

kehilangan, hukuman dan tantangan.

15. Perhatian

Tingkat seorang klien memfokuskan perhatiannya pada nyeri dapat

mempengaruhi persepsi nyeri. Perhatian yang meningkat dihubungkan

dengan nyeri yang meningkat, sedangkan upaya pengalihan (distraksi)

dihubungkan dengan respon nyeri yang menurun. Konsep ini

Page 78: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

66

merupakan salah satu konsep yang perawat tetapkan diberbagai terapi

untuk menghilangkan nyeri seperti relaksasi, teknik imajinasi

terbimbing (guided imagery), dan masase. Dengan memfokuskan

perhatian dan konsentrasi klien pada stimulus yang lain, maka perawat

bisa menempatkan nyeri pada kesadaran yang perifer.

16. Ansietas

Hubungan antara nyeri dan ansietas bersifat kompleks. Ansietas

seringkali meningkatkan persepsi nyeri, tetapi nyeri juga dapat

menimbulkan suatu perasaan ansietas. Klien yang mengalami cidera

atau mengalami penyakit kritis, seringkali mengalami kesulitan

mengontrol lingkungan dan perawatan diri dapat menimbulkan tingkat

ansietas yang tinggi.

17. Keletihan

Keletihan meningkatkan persepsi nyeri. Rasa kelelahan menyebabkan

sensasi nyeri semakin intensif dan menurunkan kemampuan koping.

Hal ini dapat menjadi masalah umum pada setiap individu yang

menderita penyakit dalam jangka lama. Apabila keletihan disertai

dengan kesulitan tidur, maka persepsi nyeri bahakan dapat terasa lebih

berat lagi. Nyeri sering kali lebih berkurang setelah individu

mengalami suatu periode tidur yang lelap dibandingkan pada akhir

hari yang melelahkan.

Page 79: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

67

18. Pengalaman sebelumnya

Setiapa individu belajar dari pengalaman nyeri. Pengelaman nyeri

sebelumnya tidak selalu berarti bahwa individu tersebut akan

menerima nyeri dengan lebih mudah pada masa yang akan datang.

Apabila individu sejak lama akan mengalami serangkaian episode

nyeri tanpa pernah sembuh atau menderita nyeri yang berat, maka

ansietas atau rasa takut dapat muncul. Sebaliknya, apabila individu

mengalami nyeri, dengan jenis sama yang berulang ulang, tetapi

kemudian nyeri tersebut dengan berhasil dihilangkan, akan lebih

mudah bagi individu tersebut untuk mengiterpretasikan sensasi nyeri.

Akibatnya, klien akan lebih siap. Untuk melakukan tindakan-tidakan

yang diperlukan untuk mengilangkan nyeri.

19. Gaya koping

Pengalaman nyeri dapat menjadi suatu pengalaman yang membuat

anda merasa kesepian. Apabila klien mengalami nyeri di keadaan

keperawatan kesehatan, seperti dirumah sakit, klien merasa tidak

berdaya dengan rasa sepi itu. Hal yang sering terjadi adalah klien

merasa kehilangan kontrol terhadap lingkungan atau kehilangan

kontrol terhadap hasil akhir dari peristiwa-peristiwa yang terjadi.

Dengan demikian, gaya koping mempengaruhi kemampuan individu

tersebut untuk mengatasi nyeri.

Page 80: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

68

20. Dukungan keluarga dan sosial

Faktor lain yang bermakna mempengaruhi respon nyeri ialah

kehadiaran orang-orang terdekat klien dan bagaimana sikap mereka

terhadap klien. Individu dari kelompok sosiobudaya yang berbeda

memiliki harapan yang berbeda tentang cara mereka menumpahkan

keluhan mengenai nyeri. Individu yang mengalami nyeri seringkali

bergantung kepada anggota keluarga atau teman dekat untuk

memperoleh dukungan, bantuan atau perlindungan. Walaupun nyeri

tetap klien rasakan, kehadiran orang yang dicintai klien akan

meminimalkan kesepian dan ketakutan. Apabila tidak ada keluarga

atau teman, seringkali pengalaman nyeri membuat klien semakin

tertekan.

Dari konsep diatas dapat disimpulkan bahwa nyeri merupakan

suatu pengalaman persepsi dan emosional dari individu yang bersifat

subjektif dan kurang menyenangkan. Untuk mengetahui intensitas skala

dan kualitas nyeri perawat harus melakukan pengkajian dengan

menanyakan intensitas nyeri yang dirasakan oleh pasien. Respon individu

terhadap nyeri dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain usia, jenis

kelamin, kebudayaan, makna nyeri, perhatian, ansietas, keletihan,

pengalaman sebelumnya, gaya koping dan dukungan keluarga dan sosial.

Page 81: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

69

4.4.2 Respon pasien terhadap pemberian teknik relaksasi nafas dalam

Respon pasien pasca operasi fraktur cruris setelah melakukan

teknik relaksasi nafas dalam ialah nyeri yang dirasakan oleh pasien mulai

berkurang pada hari ke 4 sedangkan pada pasien 4 tidak menunjukan

adanya penurunan skala nyeri karena pasien terlihat kurang konsentrasi

dan lebih focus pada nyeri yang dirasakannya.

Nyeri pasca operasi akan meningkatkan stres pasca operasi dan

memiliki pengaruh negative pada penyembuhan nyeri. Kontrol nyeri

sangat penting sesudah pembedahan, nyeri yang dibebaskan dapat

mengurangi kecemasan, bernafas lebih mudah dan dalam, dapat

mentoleransi mobilisasi yang cepat. Pengkajian nyeri dan kesesuaian

analgesik harus digunakan untuk memastikan bahwa nyeri pasien pasca

operasi dapat dibebaskan (Torrance dan Serginson dalam Farida 2010).

Relaksasi adalah teknik untuk mengurangi ketegangan nyeri

dengan merelaksasikan otot. Beberapa penelitin menyatakan bahwa teknik

relaksasi efektif dalam menurunkan skala nyeri pasca operasi (Tamsuri

2012).

Teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk asuhan

keperawatan, yang dalam hal ini perawat mengajarkan kepada klien atau

pasien bagaimana cara melakukan nafas dalam, nafas lambat (menahan

inspirasi secara maksimal) (Smeltzer & Bare 2002).

Relaksasi nafas dalam dipercaya dapat menurunkan nyeri dengan

cara merelaksasikan ketegangan otot yang mendukung rasa nyeri.

Page 82: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

70

beberapa penelitian menunjukan bahwa relaksasi efektif dalam

menurunkan nyeri pasca operasi. Tindakan relaksasi dapat dipandang

sebagai upaya pembebasan mental dan fisik dari tekanan dan stres. Dengan

relaksasi, klien dapat mengubah persepsi terhdap nyeri. kemampuannya

dalam melakukan relaksasi fisik dapat menyebabkan relaksasi mental.

Relaksasi memberikan efek secara langsung terhadap fungsi tubuh seperti

penurunan tekanan darah, nadi, dan frekuensi pernafasan, penurunan

konsumsi oksigen oleh tubuh serta penurunan tegangan otot (Smeltzer &

Bare 2002).

Smeltzer & Bare (2002) menyatakan bahwa tujuan relaksasi

pernafasan adalah untuk meningkatkan ventilasi alveoli, memelihara

pertukaran gas, mencegah atelektasi paru, meningkatkan efesiensi batuk,

mengurangi stress baik stress fisik maupun emosional yaitu menurunkan

intensitas nyeri dan menurunkan kecemasan.

Relaksasi nafas dalam dapat mengendalikan dan mengembalikan

emosi yang akan membuat tubuh menjadi rileks. Seperti yang telah

dijelaskan sebelumnya, bahwa proses tersebut dapat dijelaskan dengan

teori gate control. Adanya stimulasi nyeri pada area luka bedah

menyebabkan keluarnya mediator nyeri yang akan menstimulasi transmisi

impuls disepanjang serabut saraf aferen nosiseptor ke substansia

gelatinosa (pintu gerbang) di medula spinalis untuk selajutnya melewati

thalamus kemudian disampaikan ke kortek serebri dan diinterpretasikan

sebagai nyeri. Perlakuan relaksasi nafas dalam akan menghasilkan impuls

Page 83: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

71

yang dikirim melalui serabut saraf aferen nonnosiseptor. Serabut saraf

nonnosiseptor mengakibatkan “pintu gerbang” tertutup sehingga stimulus

nyeri terhambat dan berkurang. Teori two gate control menyatakan bahwa

terdapat satu “pintu gerbang” lagi di thalamus yang mengatur impuls nyeri

dari nervus trigeminus. Dengan adanya relaksasi, maka impuls nyeri dari

nervus trigeminus akan dihambat dan mengakibatkan tertutupnya “pintu

gerbang” di thalamus. Tertutupnya “pintu gerbang” di thalamus

mengakibatkan stimulasi yang menuju korteks serebri terhambat sehingga

intensitas nyeri berkurang untuk kedua kalinya (Potter & Perry 2006).

Smeltzer & Barre (2002) menjelaskan bahwa teknik relaksasi

nafas dalam dipercaya dapat menurunkan intensitas nyeri melalui tiga

mekanisme yaitu :

4. Dengan meralaksasikan otot skelet yang mengalami spasme yang

disebabkan insisi (trauma) jaringan saat pembedahan.

5. Relaksasi otot skelet akan meningkatkan aliran darah ke daerah yang

mengalami trauma sehingga mempercepat proses penyembuhan dan

menurunkan (menghilangkan) sensasi nyeri karena nyeri post bedah

merupakan nyeri yang disebabkan karena trauma jaringan oleh karena

itu jika trauma (insisi) sembuh maka nyeri juga akan hilang.

6. Teknik relaksasi nafas dalam dipercayai mampu merangsang tubuh

untuk melepaskan opioid endogen yaitu endorphin dan enkefalin.

Penelitian yang dilakukan oleh Ernawati, Hartiti Tri, dan Hadi Idris

(2010) menjelaskan bahwa dari 50 sampel yang menglami nyeri saat

Page 84: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

72

disminore, sebelum diberikan relaksasi nafas dalam terdapat nyeri sedang

sebanyak 31 orang (62,0%) dan sesudah dilakukan teknik relaksasi

sebagian besar kategori nyeri ringan sebanyak 35 orang (70,0%). Dapat

disimpilkan bahwa teknik relaksasi nafas dalam dapat menurunkan skala

intensitas nyeri pada mahasiswi yang mengalami disminore di Universitas

Muhamadiyah Semarang.

Penelitian serupa juga dilakukan oleh Patasik CK, Tangka Jon, dan

Rottie Julia (2013) menyatakan bahwa tingkat nyeri pada pasien post

operasi section caesarea sebelum dilakukan teknik relaksasi nafas dalam

dan guided imagery di Irina D BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou

Manado sebagian besar mengalami nyeri hebat sampai sangat hebat,

tingkat nyeri pada pasien post operasi sectio caesarea sesudah dilakukan

teknik relaksasi nafas dalam dan guided imagery di Irina D BLU RSUP

Prof. Dr. R. D. Kandou Manado sebagian besar mengalami penurunan ke

kategori nyeri ringan selebihnya ke kategori nyeri sedang, dan teknik

relaksasi nafas dalam dan guided imagery efektif terhadap penurunan nyeri

pada pasien post operasi sectio caesarea.

Penelitian yang dilakukan oleh Pinandita Iin, Purwanti E dan Utoyo

B (2012) mengatakan bahwa pengendalian nyeri secara farmakologi lebih

sering digunakan untuk mengurangi intensitas skala nyeri dibandingakan

dengan terapi nonfarmakologi. Namun demikian, terapi farmakologi tidak

bertujuan untuk meningkatkan kemampuan klien dalam mengontrol nyeri,

sehingga dibutuhkan kolaborasi dengan terapi nonfarmakologi agar sensari

Page 85: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

73

nyeri dapat berkurang serta masa pemulihan tidak memanjang.

Pengendalian nyeri nonfarmakologis menjadi lebih murah, simple, efektif,

dan tanpa efek yang merugikan.

Potter & Perry (2006) menjelaskan hal yang berbeda bahwa supaya

relaksasi dapat dilakukan dengan efektif, maka diperlukan partisipasi

individu dan kerjasama. Teknik relaksasi diajarkan hanya saat klien sedang

tidak merasakan rasa tidak nyaman yang tidak akut hal ini dikarenakan

ketidakmampuan berkonsentrasi membuat latihan menjadi tidak efektif .

Penelitian yang dilakukan oleh Ernawati, Hartiti Tri dan Hadi Idris

(2010) menjelaskan bahwa pelaksanaan teknik relaksasi nafas dalam dapat

berhasil apabila dilakukan sesuai dengan tahapan relaksasi nafas dalam

dan didukung dengan lingkungan yang tenang akan memberikan efek

penurunan intensitas nyeri secara nyata.

Teknik relaksasi nafas dalam yang diberikan oleh perawat pada

penelitian ini hanya digunakan sebagai terapi pendukung dan bukan

sebagai pengganti obat-obatan. Smletzer & Bare (2006) menjelaskan

bahwa banyak pasien dan tenaga kesehatan cenderung memandang obat

sebagai satu-satunya metode untuk menghilangkan nyeri. Namun begitu,

banyak aktivitas keperawatan nonfarmkologis yang dapat membantu

menghilangkan nyeri. Metode pereda nyeri nonfarmakologis biasanya

mempunyai resiko yang sangat rendah. Meskipun tindakan tersebut bukan

merupakan pengganti untuk obat-obatan, tindakan tersebut mungkin

diperlukan atau sesuai untuk mempersingkat episode nyeri yang

Page 86: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

74

berlangsung hanya beberapa detik atau menit. Dalam hal ini, terutama saat

nyeri hebat yang berlangsung selama berjam-jam atau berhari-hari,

mengkombinasikan teknik nonfarmakologis dengan obat-obatan mungkin

cara yang paling efektif untuk menghilangkan nyeri.

Dari teori diatas dapat disimpulkan bahwa teknik relaksasi nafas

dalam dapat menurunkan intensitas skala nyeri dikarenakan dengan

relaksasi nafas dalam dapat merelaksasikan ketegangan otot yang

mendukung rasa nyeri, sehingga nyeri yang dirasakan oleh responden

dapat berkurang. Selain itu faktor yang mendukung keberhasilan teknik

relaksasi nafas dalam guna untuk menurunkan intensitas nyeri adalah

tahapan relaksasi nafas dalam, yang baik dan benar, tingkat konsentrasi

individu dan lingkungan yang nyaman. Teknik relaksasi nafas dalam yang

termasuk dalam terapi nonfarmakologis hanya digunakan sebagai

pendamping dari pengobatan utama atau medis.

4.4.3 Kendala pasien dalam pelaksanaan teknik relaksasi nafas dalam

untuk mengurangi intensitas nyeri pasca operasi fraktur cruris

Kendala pasien dalam pelaksanaan teknik relaksasi nafas dalam

untuk mengurangi intensitas nyeri pasca operasi fraktur cruris ialah tidak

ada kendala dalam melakukan teknik relaksasi nafas dalam, kerena teknik

relaksasi nafas dalam merupakan cara yang paling mudah untuk

mengurangi nyeri. Selain mudah dilakukan, teknik ini tidak membutuhkan

Page 87: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

75

banyak biaya dan menggunakan gerakan yang umum serta biasa dilakukan

oleh semua orang.

Metode non-farmakologi yang dimaksud ialah bukan dengan

pemberian obat-obatan, tindakan yang dilakukan hanyalah untuk

mengurangi nyeri yang berlangsung beberapa menit saja. Dalam hal ini,

mengkombinasikan terapi non-farmakologi dalam menurunkan intensitas

nyeri merupakan cara yang optimal. Pengendalian nyeri dengan terapi non-

farmakologi yang berupa teknik relaksasi nafas dalam dapat digunakan

kapan saja, efisien, murah dan tidak terdapat efek samping pada

penggunanya (Potter & Perry 2006).

Penelitian yang dilakukan oleh Dewi D, Setyoadi, dan Widastra

NM (2009) menyatakan bahwa relaksasi nafas dalam dapat menurunkan

skala nyeri sedang pada lansia yang menderita arthritis rheumatoid

menjadi skala nyeri ringan. Sehingga teknik relaksasi dianggap efektif

dalam menurunkan intensitas nyeri pasien dan teknik ini dapat digunakan

sewaktu-waktu secara mandiri dikarenakan gerakannya yang sederhana.

Tambunan (2009) dan Potter & Perry (2006) menjelaskan langkah

teknik relaksasi nafas dalam yaitu :

8) Atur pasien pada posisi yang nyaman

9) Minta pasien untuk menempatkan tangannya ke bagian dada dan perut

10) Minta pasien untuk menarik nafas melalui hidung secara pelan, dalam

dan merasakan kembang-kempisnya perut

Page 88: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

76

11) Minta pasien untuk menahan nafas selama beberapa detik kemudian

keluarkan nafas secara perlahan melalui mulut

12) Beritahukan pasien bahwa pada saat mengeluarkan nafas, mulut pada

posisi mecucu (pulsed lip)

13) Minta pasien untuk mengeluarkan nafas sampai perut mengempis

14) Lakukan latihan nafas dalam hingga 2-4 kali.

Supaya relaksasi dapat dilakukan dengan efektif, maka diperlukan

partisipasi individu dan kerja sama. Teknik relaksasi diajarkan hanya saat

klien sedang tidak merasakan rasa tidak nyaman yang akut hal ini

dikarenakan ketidakmampuan berkonsentrasi membuat latihan menjadi

tidak efektif (Potter & Perry 2006).

Teknik relaksasi yang sederhana terdiri atas napas abdomen dengan

frekuensi lambat, berirama. Pasien dapat memejamkan matanya dan

bernafas dengan perlahan dan nyaman. Irama yang konstan dapat

dipertahankan dengan menghitung dalam hati dan lambat bersama setiap

inhalasi (“hirup, dua, tiga”) dan ekshalasi (hembuskan, dua, tiga). Teknik

relaksasi juga tindakan pereda nyeri noninvasive lainnya, mungkin

memerlukan latihan sebelum pasien menjadi terampil menggunakannya

(Smeltzer & Bare 2002).

Tamsuri (2012) menjelaskan bahwa teknik relaksasi nafas dalam

merupakan cara yang paling mudah dilakukan dalam mengontrol ataupun

mengurangi nyeri. Selain mudah dilakukan, teknik ini tidak membutuhkan

banyak biaya dan konsentrasi yang tinggi, seperti halnya teknik relaksasi

Page 89: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

77

lainnya, dan dengan menggunakan pengukuran skala wajah, pasien

mampu mengekspresikan nyeri yang dialaminya dengan mudah.

Dari konsep diatas dapat disimpulkan bahwa teknik relaksasi nafas

dalam merupakan teknik yang sederhana dan dapat digunakan secara

mandiri, sehingga tidak ditemukkannya kendala pada saat melakukan

relaksasi nafas dalam. Hal tersebut dikarenakan gerakan yang digunakan

pada relaksasi nafas dalam merupakan gerakan yang sederhana dan umum

digunakan oleh pasien.

4.4.4 Kendala perawat dalam pemberian teknik relaksasi nafas dalam

kepada pasien pasca operasi fraktur cruris

Kendala perawat dalam memberikan teknik relaksasi nafas dalam

kepada pasien pasca operasi fraktur cruris didapatkan hasil bahwa secara

prosedur perawat tidak mengalami kendala tapi kendala tersebut dapat

muncul kepada pasien yang kurang kooperatif. Perawat mengatasi kendala

tersebut dengan cara memberikan motivasi kepada pasien dan keluarga

untuk melakukan relaksasi nafas dalam jika nyeri yang dirasakan pasien

muncul.

Teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk asuhan

keperawatan, yang dalam hal ini perawat mengajarkan kepada klien atau

pasien bagaimana cara melakukan nafas dalam, nafas lambat (menahan

inspirasi secara maksimal) (Smeltzer & Bare 2002).

Page 90: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

78

Perawat menghabiskan lebih banyak waktunya bersama pasien

yang mengalami nyeri dibandingkan tenaga professional perawatan

lainnya, dan perawat mempunyai kesempatan untuk membantu

menghilangkan nyeri dan efeknya yang membahayakan. Peran pemberi

perawatan primer adalah untuk mengidentifikasi dan mengobati penyebab

nyeri dan merasakan obat-obatan untuk menghilangkan nyeri. Perawat

tidak hanya berkolaborasi dengan tenaga professional lainnya tetapi juga

memberikan intervensi pereda nyeri, mengevalusi evektifitas intervensi,

dan bertindak sebagai advokat pasien saat intervensi tidak efektif. Selain

itu, perawat berperan sebagai pendidik untuk pasien dan keluarga,

mengajarkan untuk mengatasi penggunaan analgesic atau regimen pereda

nyeri oleh mereka sendiri ketika memungkinkan (Smeltzer & Bare 2002).

Perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan kepada klien

diberbagai keadaan dan situasi, yang memberikan intervensi untuk

meningkatan kenyamanan. Perawat bertanggung jawab secara etis untuk

mengontrol nyeri dan menghilangkan penderitaan nyeri klien. Penting bagi

perawat untuk memahami makna nyeri bagi setiap individu.

Penatalaksanaan nyeri lebih dari sekedar pemberian analgesic. Dengan

memahami nyeri lebih holistic, maka perawat dapat mengembangkan

strategi yang lebih baik pada penanganan nyeri yang berhasil (Potter &

Perry 2006).

Apabila klien merasa terganggu atau menjadi tidak nyaman, maka

perawat akan menghentikan latihan tersebut. Apabila klien tampak

Page 91: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

79

mengalami kesulitan dan mengalami relaksasi hanya pada sebagian tubuh,

maka perawat memperlambat kemajuan latihan dan berkonsentrasi pada

bagian tubuh yang tegang. Klien juga harus mengetahui sejak awal bahwa

latihan ini dapat dihentikan setiap waktu. Dengan melakukan latihan, klien

dapat dengan segera melakukan latihan relaksasi dengan mandiri (Tamsuri

2012).

Dari konsep diatas dapat disimpulkan bahwa dengan banyaknya

jumlah waktu yang dimiliki perawat dalam melakukan asuhan

keperawatan, perawat dapat melakukan intervensi secara mandiri untuk

membantu pasien dalam mengurangi rasa nyeri yang dimiliki sehingga

pada pelaksanaan pemberian teknik relaksasi tidak ditemukannya kendala

pada perawat.

Page 92: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

80

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Penelitian yang berjudul “Teknik Relaksasi Nafas Dalam Pada Pasien

Pasca Operasi Fraktur Cruris di RSUD Dr. Moewardi Surakarta” ini dapat

ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

5.1.1 Respon nyeri pasien yang mengalami pasca operasi fraktur cruris di

RSUD Dr. Moewardi surakarta

Nyeri merupakan suatu pengalaman persepsi dan emosional dari

individu yang bersifat subjektif dan kurang menyenangkan. Untuk

mengetahui intensitas skala dan kualitas nyeri perawat harus melakukan

pengkajian dengan menanyakan intensitas nyeri yang dirasakan oleh

pasien. Respon individu terhadap nyeri dipengaruhi oleh beberapa faktor

antara lain usia, jenis kelamin, kebudayaan makna nyeri, perhatian,

ansietas, keletihan, pengalaman sebelumnya, gaya koping dan dukungan

keluarga dan sosial.

5.1.2 Respon pasien pasca operasi fraktur cruris terhadap pemberian

teknik relaksasi nafas dalam

Teknik relaksasi nafas dalam dapat menurunkan intensitas skala

nyeri dikarenakan dengan relaksasi nafas dalam dapat merelaksasikan

ketegangan otot yang mendukung rasa nyeri, sehingga nyeri yang

Page 93: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

81

dirasakan oleh responden dapat berkurang. Selain itu faktor yang

mendukung keberhasilan teknik relaksasi nafas dalam guna untuk

menurunkan intensitas nyeri adalah tahapan relaksasi nafas dalam, yang

baik dan benar, tingkat konsentrasi individu dan lingkungan yang nyaman.

Teknik relaksasi nafas dalam yang termasuk dalam terapi nonfarmakologis

hanya digunakan sebagai pendamping dari pengobatan utama atau medis.

5.1.3 Kendala pasien dalam pelaksanaan teknik relaksasi nafas dalam

untuk mengurangi intensitas nyeri pasca operasi fraktur cruris

Teknik relaksasi nafas dalam merupakan teknik yang sederhana

dan dapat digunakan secara mandiri, sehingga tidak ditemukkannya

kendala secara prosedur pada saat melakukan relaksasi nafas dalam. Hal

tersebut dikarenakan gerakan yang digunakan pada relaksasi nafas dalam

merupakan gerakan yang sederhana dan umum digunakan oleh semua

orang.

5.1.4 Kendala perawat dalam pemberian teknik relaksasi nafas dalam

kepada pasien pasca operasi fraktur cruris

Banyaknya jumlah waktu yang dimiliki perawat dalam melakukan

asuhan keperawatan, sehingga memudahkan perawat untuk melakukan

intervensi secara mandiri untuk membantu pasien dalam mengurangi rasa

nyeri yang dimiliki sehingga pada pelaksanaan pemberian teknik relaksasi

tidak ditemukannya kendala pada perawat.

Page 94: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

82

5.2. Implikasi Teori

Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang tidak

menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.

Nyeri adalah alasan utama seseorang unuk mencari bantuan perawatan

kesehatan. Nyeri merupakan salah satu yang paling sedikit dipahami,

individu yang merasakan nyeri akan merasa tertekan atau menderita dan

mencari upaya untuk menghilangkan nyeri. Nyeri bersifat subjektif, tidak

ada dua individu yang megalami nyeri yang sama dan menghasilkan

respon atau perasaan yang identik pada seseorang individu.

Saat merasakan nyeri, seseorang secara alami akan mencari cara

untuk mengurangi nyeri yang dirasakan, begitu juga pada responden pada

penelitian ini. Responden menggunakan beragam cara untuk mengurangi

nyeri yang dirasakan. Adapun faktor yang mempengaruhi respon terhadap

nyeri diantaranya ialah faktor usia, jenis kelamin, budaya, dan ansietas.

Teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk asuhan

keperawatan, yang dalam hal ini perawat mengajarkan kepada klien atau

pasien bagaimana cara melakukan nafas dalam, nafas lambat (menahan

inspirasi secara maksimal) dan bagaimana menghembuskan nafas secara

perlahan, selain dapat menurunkan intensitas nyeri, teknik relalsasi nafas

dalam juga dapat meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan

oksigenasi darah. Tindakan relaksasi dapat dipandang sebagai upaya

pembebasan mental dan fisik dari tekanan dan stres. Dengan relaksasi,

klien dapat mengubah persepsi terhdap nyeri. Kemampuannya dalam

Page 95: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

83

melakukan relaksasi fisik dapat menyebabkan relaksai mental. Relaksasi

memberikan efek secara langsung terhadap fungsi tubuh seperti penurunan

tekanan darah, nadi, dan frekuensi pernafasan, penurunan konsumsi

oksigen oleh tubuh serta penurunan tegangan otot.

Teknik relaksasi yang sederhana terdiri atas napas abdomen dengan

frekuensi lambat, berirama. Pasien dapat memejamkan matanyandan

bernafas dengan perlahan dan nyaman. Irama yang konstan dapat

dipertahankan dengan menghitung dalam hati dan lambat bersama setiap

inhalasi (“hirup, dua, tiga”) dan ekshalasi (hembuskan, dua, tiga). Teknik

relaksasi juga tindakan pereda nyeri noninvasive lainnya, mungkin

memerlukan latihan sebelum pasien menjadi terampil menggunakannya.

5.3. Implikasi praktik

Pemberian teknik relaksasi nafas dalam pada pasien pasca operasi

fraktur cruris sangat efektif untuk menurunkan intensitas nyeri yang

dialami pasien, dikarenakan teknik relaksasi nafas dalam sangatlah mudah

untuk dilakukan oleh siapapun tanpa harus mengeluarkan biaya. Teknik

relaksasi nafas dalam juga merupakan intervensi mandiri seorang perawat

untuk memandirikan pasien agar dapat mengontrol nyeri yang dirasakan.

Selain itu teknik relaksasi nafas dalam yang termasuk dalam terapi

nonfarmakologis hanya digunakan sebagai pendamping dari pengobatan

utama atau medis

Page 96: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

84

5.4. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi penelitian di atas dapat diajukan

beberapa saran sebagai berikut :

1. Kepada Institusi Pendidikan Keperawatan

Sudah banyak literatur dan referensi dibidang keperawatan yang

membahas mengenai relaksasi nafas dalam untuk menurunkan skala nyeri,

namun masih minimnya penerapan secara langsung pada pasien pasca

operasi. Sehingga, peneliti menyarankan agar penelitian ini dapat dijadikan

referensi sebagai terapi non farmakologi untuk menurunkan skala nyeri

pasien pasca operasi.

2. Kepada Peneliti Lain

Penelitian ini dapat dilanjutkan oleh peneliti lain dengan mengubah

beberapa metode penelitian. Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih

banyak kekurangan sehingga peneliti menyarankan pada peneliti lain agar

dapat memperjelas dalam mambuat lembar observasi yang akan diamati

sehubungan dengan teknik relaksasi nafas dalam dan memperpanjang

waktu penelitian sehingga peneliti lain mendapatkan hasil yang optimal.

3. Kepada Pelayanan Kesehatan

Peneliti menyarankan agar teknik relaksasi nafas dalam dapat

diberikan oleh perawat sebagai tindakan non farmakalogi yang lain.

Page 97: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

85

Perawat dapat memandirikan pasien yang mengalami nyeri dengan

diberikan teknik relaksasi, sehingga pasien tidak bergantung kepada

pengobatan medik saja.

Page 98: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

DAFTAR PUSTAKA

Ardinata, 2007,’Multidimensional nyeri’, Jurnal keperawatan rufaidah Sumatera

Utara, Vol. 2, No. 2.

Creswell, JW 2010, Research design pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan mixed,

Edisi 3, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Departemen Kesehatan RI 2007, Riset kesehatan dasar, diakses 3 November

2013, <http://www.depkes.co.id >.

Dewi, D, Setyoadi, dan Widastra, NM 2009, ‘pengaruh teknik relaksasi nafas

dalam terhadap penurunan persepsi nyeri pada lansia dengan arthritis

rheumatoid’, jurnal keperawatan soedirman, Vol. 4, No.2, Hal 46.

Farida, A 2010, ‘efektifitas terapi musik terhadap penurunan nyeri post operasi

pada anak usiaa sekolah di RSUP Haji Adam Malik Medan’, skripsi,

Universitas Sumatra utara, Sumatra utara.

Fathoni, A 2006, Metodologi penelitian dan teknik penyusunan skripsi, Asdi

Mahasatya, Jakarta.

Helmi, ZN 2011, Buku ajar gangguan muskuloskeletal, Salemba Medika, Jakarta.

Helmi, ZN 2012, Buku saku kedaruratan dibidang bedah ortopedi, Salemba

Medika, Jakarta

Nurdin, S, Kiling, M dan Rottie, J 2013, ‘Pengaruh teknik relaksasi nafas dalam

terhadap intensitas nyeri pada pasien post operasi fraktur di ruang irina a

blu RSUP Prof. DR. R.D kandou Manado’, ejurnal keperawatan (e-kp),

Vol 1, No. 1, Hal 1.

Patasik CK, Tongka J dan Rottie J, 2013’Efektifitas teknik relaksasi nafas dalam

dan guided imagery terhadap penurunan nyeri pada pasien post operasi

section caesarea di Irina D BLU RSUP Prof. Dr. R D Kandou Manado’,

ejurnal keperawatan (e-Kp), Vol. 1, No. 1.

Pinandita I, Purwanti E dan Utoyo B, 2012’ Pengaruh teknik relaksasi genggam

jari terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien post operasi

laparatomi’, jurnal ilmiah kesehatan keperawatan, Vol. 8, No. 1.

Potter, PA & Parry, AG 2005, Buku ajar fundamenta keperawatan konsep, proses,

praktik, Edisi 4, EGC, Jakarta.

Page 99: Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi ... · PDF filemengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga dapat ... medical one. Keywords: Deep

Reeves, CJ, Roux, G and lockhart, R 2001, Keperawatan medical bedah, Edisi 1,

Salemba Medika, Jakarta.

Sjamjuhidajat, R & Jong, DW 2005, Buku ajar ilmu bedah, Edisi 2, EGC, Jakarta

Smeltzer, SC & Barre, BG 2002, Buku ajar keperawatan medikal bedah bruner &

suddart, Edisi 2, Vol 1, EGC, Jakarta.

Smeltzer, SC & Barre, BG 2002, Buku ajar keperawatan medikal bedah bruner &

suddart, Edisi 2, Vol 3, EGC, Jakarta.

Solehati, T 2008, ‘Pengaruh latihan teknik benso relaksasi terhadap intensitas

nyeri dan kecemasan klien post operasi section caesare di RS Cibabat

Cimahi dan RS San tika Asih Bandung’, Tesis, Universitas Indonesia,

Jakarta.

Sugiyono, 2013, Memahami penelitian kualitatif, Cetakan kedelapan, Alfabeta,

Bandung.

Sumantri, A 2013, Metodologi penelitian kesehatan, Edisi 1, Kencana Prenada

Media Group, Jakarta.

Sutopo, HB 2006, Metodologi penelitian kualitatif dasar teori dan terapannya

dalam penelitian, Edisi 2, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Tambunan, E 2009, Panduan praktik kebutuhan dasar manusia I berbasis

kompetensi, Salemba Medika, Jakarta.

Tamsuri, A 2012, Konsep & penatalaksanaan nyeri, EGC, Jakarta.

Waher, A, Salmond, S and Pellino, T 2002, Orthopaedic nursing, Edisi 3, PA. WB

Saunders Co, Philadelphia.

Wirya I dan Sari MD 2013, ‘Pengaruh pemberian masase punggung dan teknik

relaksasi nafas dalam terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien post

appendiktomi di zaal C RS HKBP Balige tahun 2011’, Jurnal

Keperawatan HKBP Balige, Vol. 1, No. 1

WHO 2011, ‘Decade of action or road safety: Indonesia’, diakses 6 November

2013, <www.who.searo/int>.