deep well report

Upload: patrikrantetanayaho

Post on 02-Jun-2018

324 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Deep Well Report

    1/21

    SUMUR DALAM

    [Your Name]

    By

  • 8/10/2019 Deep Well Report

    2/21

    1

    KONSTRUKSI SUMUR DALAM

    DEFINISI

    Sumur Dalam adalah bangunan/konstruksi sumur dengan kedalaman lebihdari 25 meter

    PERENCANAAN

    KETENTUAN UMUM:

    a. Dalam melakukan survei air tanah untuk sarana air minum harussesuai dengan ketentuan yang berlaku;

    b. Memiliki izin dan rekomendasi pengambilan air tanah dari instansiyang berwenang dan masyarakat sekitar;

    c. Harus dilakukan oleh tenaga ahli bersertifikat.

    KETENTUAN TEKNIS

    a. Perencanaan teknis harus mengacu pada ketentuan yang berlaku;b. Penentuan titik pemboran sumur dalam mengacu pada hasil survei

    geolistrik;c. Pembuatan sumur dalam harus dimulai dengan pembuatan sumur

    uji/eksplorasi untuk menentukan kuantitas, kualitas dan kontinuitas airsesuai yang direncanakan;

    d. Kuantitas tanah yang dapat diambil harus aman, sehingga dapatdimanfaatkan secara berkesinambungan, apabila memungkinkanmasih dapat dikembangkan lagi;

    e. Kualitas air tanah dalam harus memenuhi kualitas air baku untuk airminum;

    f. Evaluasi potensi air tanah dalam harus mengikuti ketentuan yangberlaku;

    g. Persyaratan yang harus dipenuhi:1) Debit tidak melebihi kapasitas pompa yang sesuai dengan

    diameter sumur;2) Pumping water level tidak lebih rendah dengan rata-rata

    permukaan air laut untuk akuifer di daerah pantai;3) Kecepatan masuk air ke saringan tidak lebih dari 3 cm/detik atau

    sesuai persyaratan yang dikeluarkan oleh pabrik;4) Permukaan air dinamis pemompaan tidak akan melebihi posisi

    bagian atas.

  • 8/10/2019 Deep Well Report

    3/21

    2

    PELAKSANAAN KONSTRUKSI

    PERSIAPAN LOKASI

    a. Luas area/lokasi tersebut minimal 15 x 10 m2 atau lebih dansebaiknya terletak di tepi jalan, agar mudah dijangkau oleh alat-alat

    berat. Apabila diperlukan dilakukan pembuatan jalan masuk sesuaidengan kebutuhan untuk jenis mesin bor yang digunakan.

    b. Peletakan sumur dalam pada area/lokasi yang sudah dipersiapkan(sudah dibebaskan) dan lakukan pembersihan dan pematangantanah di lokasi pekerjaan.

    c. Tentukan sumber air untuk keperluan pengeboran.d. Lokasi tersebut sebaiknya dilewati oleh fasilitas jalur PLN (yang

    cukup besar), apabila tidak maka siapkan genset yang memadai.e. Pagari lokasi kerja apabila diperlukan.

    PERSIAPAN PENGEBORAN

    a. Dokumen perencanaan tentang titik pengeboran harus sudah siapdan telah disetujui oleh semua pihak.

    b. Semua peralatan dan material disiapkan di dekat lokasi titikpemboran yang sudah ditentukan.

    c. Material yang digunakan harus berada dalam kondisi baik.d. Spesifikasi teknis alat bor ditentukan sesuai dengan kedalaman dan

    diameter lubang bor yang direncanakan dan ditentukan berdasarkankondisi geologisnya.

    e. Pemilihan mata bor disesuaikan dengan jenis litologi atau formasiyang akan ditembus dan kecepatan putar yang diinginkan.

    f. Pada umumnya ada dua jenis alat bor yaitu alat bor jenis top drivedan alat bor jenis rotary table. Peralatan bor yang digunakan harusberada dalam kondisi baik. Peralatan bor yang digunakan terdiri dari:1) Motor pompa minimum 3 PK;2) Mata bor untuk lapisan tanah biasa sampai dengan tanah cadas

    dengan diameter antara 25inchi;3) Pipa bor dengan diameter antara - 1 inchi;4) Selang hisap, selang hantar dan saringan.

    g. Pelaksanaan pengeboran dilakukan oleh ahli pengeboranbersertifikat (master drill) dan dibantu oleh tenaga pendukung sesuaikeperluan, seperti dijelaskan pada Tabel 6.

    Tabel 6 Spesifikasi personil yang menangani pembuatan sumur

    dalam

    No Spesialisasi Pengalaman Keterangan

    1 Master bor Min. 5 tahun STM/D3/D4 dan sertifikat GTL

    2 Welder/Tukang Las Min. 5 tahun STM

  • 8/10/2019 Deep Well Report

    4/21

    3

    Tabel 6 Spesifikasi personil yang menangani pembuatan sumur

    dalam (lanjutan)

    No Spesialisasi Pengalaman Keterangan

    3 Wellsite geologist Min. 3 tahun S1/S2

    4 Geophysicist Min. 3 tahun S1/S2

    5 Mekanikal Elektrikal Min. 3 tahun D3/S1

    6 Pembantu (5 orang) Min. 3 tahun SD/SMP/SMA

    7 Penjaga malam (2

    orang)

    Penduduk setempat yang ditunjuk oleh

    pemerintah setempat

    h. Buat kolam penampung air berukuran panjang 0,75m, lebar 0,75mdan dalam 0,50m di dekat lokasi;

    i. Gali lubang untuk memulai pengeboran dengan linggis sedalam0,25m dan diameter 0,30m;

    j. Buat kolam pengendapan dengan ukuran panjang 0,50m, lebar0,50m dan dalam 0,40m untuk pemeriksaan lapisan tanah yangdibor;

    k. Buat saluran dengan lebar 0,25m dan dalam 0,25m yangmenghubungkan lubang pemboran dengan kolam pengendapan danmenghubungkan kolam pengendapan dengan kolam penampung;

    l. Isi kolam penampung dengan air sampai penuh;m. Alat bor jenis top drive dipersiapkan sebagai berikut:

    1) Sambungkan salah satu ujung pipa bor dengan mata bor tanah

    biasa, sedang ujung yang lain disambungkan dengan swivel headpada motor pemutar;

    2) Sambungkan salah satu ujung slang hantar dengan swivel headdan ujung yang lain disambungkan pada motor pompa;

    3) Pasang salah satu ujung slang hisap pada motor pompa sedangujung lain disambungkan dengan motor pompa;

    4) Pasang salah satu ujung slang hisap pada motor pompa sedangujung lain pasangkan pada saringan dan masukkan ke dalamkolam penampung;

    5) Masukkan rangkaian pipa bor ke dalam lubang pendahuluan, dansiapkan bangku dekat lubang bor;

    6) Periksa dan isi dahulu dengan air, oli dan bahan bakar motor

    pompa sebelum dihidupkan;7) Periksa bahan bakar motor pemutar bor.

  • 8/10/2019 Deep Well Report

    5/21

    4

    Gambar 1 - Contoh pemasangan alat bor jenis top dr ive

    n. Alat bor jenis rotary tabledipersiapkan sebagai berikut:1) Motor pemutar dinaikkan dengan jalan memutar stir yang tersedia

    sampai kira-kira sepanjang pipa bor;2) Pipa bor yang sudah dipasang mata bor dipasang pada swivel

    head dan diputar untuk memasukkan pipa bor;3) Pasang salah satu ujung slang hantar pada swivel head dan

    ujung slang yang lain dipasang pada motor pompa II. Slangpenghisap motor pompa II, disambung slang penghantar motorpompa I;

    4) Slang hisap pada motor pompa I yang sudah ada saringannyadimasukkan ke dalam kolam penampung air.

  • 8/10/2019 Deep Well Report

    6/21

    5

    Gambar 2 - Contoh pemasangan alat bor jenis rotary table

    o. Untuk alat bor jenis lain dipersiapkan sesuai dengan prosedur yangsesuai dengan ketentuan.

    PEKERJAAN SUMUR UJI

    PELAKSANAAN PENGEBORAN PANDU (PILOT HOLE)

    Pengeboran dilakukan dengan mata bor (bit) berukuran 100 mm hingga

    kedalaman yang direncanakan. Selama pengerjaan pengeboran harus

    dilakukan pengambilan contoh batuan (keratan bor) setiap meter

    kedalaman dan dimasukkan ke dalam kantong contoh batuan (kantong

    plastik berukuran 2 kg) serta dideskripsi dan dianalisa. Hasil analisa

    dituangkan ke dalam format log bor (lengkap dengan simbol-simbol dan

    deskripsinya). Pekerjaan ini menjadi tanggung jawab wellsite geologist.Pelaksanaan pengeboran dapat dilakukan dengan menggunakan alat

    tanpa katrol dan alat bor dengan katrol.

    a. Pelaksanaan pengeboran dengan alat bor tanpa katrol

  • 8/10/2019 Deep Well Report

    7/21

    6

    1) Motor pompa dihidupkan, apabila sudah menghisap air dansemburan airnya sudah keluar melalui lobang pemboran makamotor pemutar dihidupkan, pergunakanlah bangku untukmemudahkan menghidupkan mesin.

    2) Apabila motor pemutar sudah hidup tetapi pipa bor belummemutar maka perbesar gas. Pipa bor akan memutar dan turun

    sedikit demi sedikit.3) Pemboran diteruskan sambil dinaik turunkan supaya kotoran atau

    lumpur terangkat semua. Setelah pipa pertama masuk, motorpemutar dimatikan dahulu baru motor pompanya. Tahan pipa boryang sudah masuk dengan kunci trimo atau tang buaya (vice grip)dan buka swivel head dengan jalan memutarbesi pemutar yangdimasukkan pada lubang pada bagian atas swivel head.

    4) Sambung pipa bor pertama dengan pipa bor berikutnya kemudiannaik ke ats bangku sambil membawa motor yang ada swivelheadnya, masukkan pipa bor yang sudah disambungkan padapipa pertama dan putar dengan besi pemutar.

    5) Mesin pompa dihidupkan lagi dan setelah air keluar dari lobang

    pemboran, maka motor pemutar dihidupkan.6) Begitu seterusnya sambil dilihat lapisan-lapisan tanah yang keluar

    setipa ganti mata bor. Apabila diperkirakan sudah mencapai airtanah, pemboran dihentikan. Motor dihidupkan terus untukmenguras lumpur. Setelah bersih pipa bor dicabut dan sumur borsiap untuk pekerjaan berikutnya

    b. Pelaksanaan pemboran dengan alat bor dengan katrol1) Motor pompa dihidupkan kemudian motor pompa II, dan apabila

    air sudah keluar/semburan airnya sudah baik, motor putardihidupkan, kalau putaran kurang kekuatan gas diperbesar

    2) Motor pemutar yang sudah memutar pipa bor perlahan-lahan kitaturunkan dengan memutar stir yang ada pada dudukan motorpemutar, sampai pipa bor yang pertama masuk semua

    3) Setelah pipa bor pertama masuk, disambung lagi dengan pipa borberikutnya, begitu sampai mendapatkan lapisan air tanah yangkita kehendaki, yaitu dengan adanya pasir hitam pada lapisanlapisan tanah yang keluar yang dilihat secara terus-menerus darisemburan air yang keluar dari lubang sumur

    4) Apabila sudah sampai lapisan air tanah pengeboran dilanjutkankira-kira dua batang pipa bor, kemudian dihentikan

    5) Untuk pemasangan pipa selubung pemboran diulangi dengan

    memakai mata bor pembesar mata bor 5 untuk pipa selubung

    46) Pemboran selesai, maka siaplah lubang bor untuk pekerjaan

    selanjutnya.

  • 8/10/2019 Deep Well Report

    8/21

    7

    PELAKSANAAN PENGUJIAN LAPISAN TANAH (ELECTRICAL WELLLOGGING)

    Apabila berdasarkan analisa pembuatan pilot hole disimpulkan terdapat

    potensi air tanah maka pekerjaan logging dapat segera dikerjakan.

    Pelaksanaan logging harus dikerjakan dengan hati-hati dan teliti sehingga

    alat logging dapat bekerja secara optimal dan didapat rekaman data-data

    lubang bor dengan akurat. Hasil rekaman geofisika lubang bor (logging)

    kemudian dikorelasikan dengan data log bor untuk setiap meter

    kedalaman dan dianalisa. Selanjutnya dilakukan pembuatan

    perencanaan terinci (detail design) konstruksi sumur dalam. Namun,

    apabila tidak ada potensi air tanah maka pekerjaan logging tidak perlu

    dilakukan dan pilot hole harus ditutup serta dibuatkan berita acaranya.

    Pengujian electricalwell logingdimaksudkan untuk menentukan

    kedudukan lapisan batuan pada sumur dalam tersebut terutama lapisan

    pembawa air secara tepat sehingga tidak terjadi kesalahan dalam

    pemasangan saringan. Pelaksanaan pengukuran pada penampang

    sumur bor ini dengan metoda tahanan jenis (resistivity) dan metoda

    potential diri(self potential).

    a. Metode tahanan jenis (resistivity)

    Metoda ini digunakan untuk mengetahui kedudukan lapisan yang

    berada di dalam lubang bor berdasarkan harga tahanan jenis setiap

    lapisan batuan di dalam sumur secara langsung, juga digunakansebagai perbandingan bagi pengukuran metoda lainnya, seperti

    Gamma Raydan lainnya. Hasil pencatatan metoda ini untuk lapisan

    yang sama pada umumnya merupakan kebalikan dari hasil metoda

    Gamma. Artinya lapisan yang pada umumnya bertahanan jenis tinggi,

    mempunyai radiasi gamma yang rendah, sedangkan lapisan lempung

    pada umumnya ketahanan jenis rendah mempunyai radiasi gamma

    yang tinggi. Pengetesan dilakukan sebelum pipa casing dipasang dan

    pengukuran dilakukan dari mulai dasar sumur sampai ke permukaan

    tanah, karena hasilnya lebih sempurna. Satuan yang digunakan pada

    metoda ini adalah Ohmmeter.

    b. Self potential/potensial diri

    Prinsip dari metoda ini adalah untuk mengetahui harga potential yang

    ditimbulkan oleh batuan itu sendiri. Penyelidikan dengan metoda ini

    adalah untuk membedakan akuifer-akuifer yang asin dan yang tawar.

    Hasil pengukuran dengan menggunakan metoda ini kemudian

  • 8/10/2019 Deep Well Report

    9/21

    8

    dibandingkan dengan hasil pengukuran tahanan jenis. Apabila harga

    tahanan jenis tinggi sedang harga dari self potentialini menunjukkan

    kenaikan harga, maka kemungkinan besar akuifer tersebut

    mengandung garam yang tinggi. Jika harga tahanan jenis tinggi dan

    harga self potensialmenunjukkan penurunan harga, maka akuifer

    tersebut ditafsirkan sebagai air tawar. Alat yang digunakan adalahMinivolt.

    UJI PEMOMPAAN SUMUR DALAM

    Sebelum uji pemompaan sumur dalam dilakukan, harus dilakukan

    pengenceran lumpur di dalam lubang bor dengan cara melakukan injeksi

    air bersih ke dalam lubang bor sehingga cairan di dalam lubang bor

    benar-benar bersih dari cairan lumpur pemboran. Apabila cairan lumpur

    pengeboran di dalam lubang bor sudah bersih, maka tahapan konstruksibisa dikerjakan dengan cara hati-hati dan harus teliti dan akurat.

    Pengawasan dilakukan secara ketat agar peletakan posisi saringan tidak

    salah letak, serta sistem penyambungan antar pipa, antar saringan dan

    antara pipa dan saringan dilakukan/dikerjakan dengan sempurna. Untuk

    pipa besi/galvanis yang penyambungannya dengan cara dilas, maka

    bagian sambungan harus diperkuat dengan besi beton dan diberi lapisan

    anti karat/coating. Seluruh perpipaan harus lurus vertikal, apabila

    terdapat ketidaklurusan maka konstruksi harus diulang. Pipa piezometer

    diletakkan sejajar menempel di luar pipa jambang.

    Pumping test adalah suatu cara untuk melakukan pengujian kapasitas air

    tanah agar dapat disadap didalam bangunan pengambilan/sumur. Untuk

    pemanfaatan air dari sumur bor yang telah dikerjakan perlu diadakan uji

    sumur atau Pumping Testdimana dari hasil uji ini diharapkan didapat

    gambaran kondisi dari permukaan air tanah sebelum dilakukan

    pengambilan air dilakukan uji pemompaan.

    a. Uji pemompaan dilakukan dengan maksud untuk memperoleh data

    primer dengan cara melakukan pengukuran tinggi muka air tanahsecara langsung di lapangan selama dilakukan pemompaan,kemudian dilanjutkan dengan kondisi hidogeologinya;

    b. Tujuan uji pemompaan ini adalah untuk mengevaluasi kemampuanlapisan pembawa air (akuifer) dengan kondisi sumur bor berdasarkanparameter yang diperoleh dari hasil pemompaan, sehinggapemanfaatan air baku yang bersumber dari air bawah tanah

  • 8/10/2019 Deep Well Report

    10/21

    9

    dilaksanakan dengan tetap mempertahankan kondisi lingkungan disekitar sumur bor;

    c. Uji pemompaan dilakukan dengan terlebih dahulu mengistirahatkandari pemompaan sebelumnya selama 24 jam. Dibuat catatan mulaidari tanggal, jam dan penggunaan besar pompa.

    Adapun tahapan yang harus dikerjakan adalah sebagai berikut:

    a. Step Draw Down Test(Pengujian bertahap)

    Pengujian ini dilakukan dengan kapasitas pemompaan bertingkat

    hingga mencapai kapasitas yang ideal (3 sampai 4 tahap). Tiap-tiap

    tahap pemompaan dilakukan selama 2 jam secara terus menerus dan

    dilanjutkan dengan tingkat pemompaan berikutnya tanpa menunggu

    selang.

    b. Long periode test

    Pengujian ini dilakukan dengan kapasitas tetap secara terus menerus

    selama 2 x 24 jam. Pada akhir pemompaan harus diambil contoh

    airnya dan dianalisa laboratorium.

    c. Recovery test

    Kegiatan ini dilakukan sesaat setelah long periode test selesai, jadi

    tanpa selang waktu.

    Urut-urutan atau prosedur pekerjaan uji pemompaan sumur dalam adalah

    sebagai berikut:

    a. Step draw down test1) Sebelum pompa dijalankan, muka air statis di dalam sumur harus

    diukur dan dicatat;2) Pemompaan dilakukan bertahap dari 2,5 liter/detik, 5 liter/detik, 10

    liter/detik dan seterusnya. Tiap tahap lamanya 2 jam atau lebih;3) Besarnya debit pemompaan diatur seteliti mungkin sesuai dengan

    yang dikehendaki;4) Muka air dalam sumur diukur tiap 1 menit selama 5 menit, tiap 5

    menit antara 5 sampai 60 menit, kemudian tiap 10 menit antara 60100 menit;

    5) Setelah tahap pertama pemompaan uji selesai dilakukan, maka

    kapasitas pemompaan dinaikkan ke tahap pemompaan berikutnyadan prosedur pengukuran sama dengan tahap yang pertamatersebut;

    b. time draw down test1) Kapasitas pemompaan besar 2,55 liter/detik atau tergantung

    pada pertimbangan teknis dari step test maksimum yang dapatdipakai. Lamanya pengujian adalah 1 x 24 jam;

    2) Tinggi muka air dalam sumur diukur dan dicatat;

  • 8/10/2019 Deep Well Report

    11/21

    10

    3) Untuk waktu 2 jam pertama, agar diikuti cara pengukuran sepertipada step draw down test;

    4) Pengukuran tinggi muka air di dalam sumur selanjutnya dilakukantiap selang 30 menit sampai 1 x 24 jam harus terus menerus;

    5) Waktu pada saat pemompaan dimulai dan jam-jam pada saatdilakukan pengukuran harus dicatat dengan betul dan teliti;

    c. recovery test1) Pelaksanaan recovery test segera dimulai setelah time draw

    downselesai dan pada saat pompa berhenti;2) Selama 15 menit pertama pengukuran terhadap kambuhnya

    muka air di dalam sumur dilakukan setiap selang 1 menit;3) Selama 2 jam berikutnya, pengukuran muka air dilakukan tiap

    selang 30 menit;4) Tes ini terus dilakukan sampai muka air kembali sama seperti

    sebelum dimulai time draw down testdi atas;d. Pengolahan dan analisis data

    Dalam menganalisa data uji pemompaan, baik pengukuran surutan

    maupun kambuhnya muka air tanah ini, dipergunakan Metoda Jacobdan Theiss. Metoda Jacob dipergunakan untuk menganalisis data

    surutan dan Metoda Theiss untuk menganalisa data kambuh.

    Kapasitas jenis sumur adalah besaran head sumur persatuan penurunan

    muka air tanah, yang biasanya dinyatakan dalam m3/hari/meter atau

    liter/detik/meter. Persamaan empiris untuk menghitung kapasitas jenis

    sumur menggunakan rumus Jacob adalah sebagai berikut:

    Sr

    TtLOG

    T

    S

    Q

    2

    25,2

    463,5 ............................................................................................... (1)

    Keterangan:

    Q/S adalah kapasitas jenis sumur liter/detik/meter

    Q adalah debit pemompaan liter/detik

    S adalah penurunan muka air tanah dalam meter

    t adalah waktu pemompaan dalam detik

    r adalah tranmisivitas, m2/hari

  • 8/10/2019 Deep Well Report

    12/21

    11

    s adalah koefisien kandungan (storage coeficient) tanpa satuan untuk

    aliran tanah (steady state flowsatuan equilibrium) pada akuifer

    t dapat dihitung dengan persamaan:

    )(36,1

    /log22

    hH

    rRT

    .......................................................................................... (2)

    Keterangan:

    R adalah radius kerucut draw downdalam meter

    r adalah radius sumur dalam meter

    H adalah muka air tanah diukur dari dasar akuifer diukur dalam meter

    h adalah muka air tanah pada waktu pemompaan diukur dari dasar

    akuifer dalam meter

    T adalah transmivisitas (m2/hari) = k x b

    K adalah koefisien permeabilitas (m/hari)

    b adalah ketebalan akuifer dalam meter

    * Untuk aliran lunak pada kondisi akuifer terkekang (confined)

    Apabila berdasarkan hasil uji pemompaan didapatkan rekomendasi debit

    aman yang sesuai dengan yang direncanakan (safe yield) maka

    pekerjaan dapat dilanjutkan dengan pembesaran lubang sumur uji untuk

    membuat sumur produksi. Apabila terjadi gangguan pada saat

    pemompaan uji, maka pengujian harus diulang. Oleh karena itu,

    peralatan harus dalam kondisi berfungsi dengan baik dan harus teliti.

    PEKERJAAN SUMUR PRODUKSI

    PEMBESARAN LUBANG SUMUR (REAMING), PEMASANGANPERPIPAAN DAN PERLENGKAPAN

    Pelaksanaan pekerjaan pembesaran lubang sumur (reaming) dikerjakan

    berdasarkan gambar detail desain konstruksi sumur dalam. Bersamaan

    dengan pekerjaan reaming, juga dilaksanakan pekerjaan pemasangan

    perpipaan dan perlengkapan yang harus dipasang, antara lain DOP,

  • 8/10/2019 Deep Well Report

    13/21

    12

    reducer, centrilizer,piezometer,dan sebagainya. Hasil reamingdikontrol

    dengan pelurus agar lubang tidak bengkok.

    Konstruksi sumur dalam terdiri dari:a. Pipa jambang (casing):

    1) Bahan pipa baja atau bahan lain seperti PVC, fiberglass reinforcedplastic (FRP) dan GIP atau sejenis dengan spesifikasi mampuuntuk menahan tekanan dari dinding tanah dan/atau batuan

    2) Pipa jambang dibuat muncul minimal 50 cm di atas lantai betonpengaman

    3) Diameter pipa jambang minimal 4 inchib. Pipa buta

    Bahan untuk pipa buta adalah pipa baja atau bahan lain seperti PVC,FRP dan GIP atau yang sejenis dengan spesifikasi mampu untukmenahan tekanan dari dinding tanah dan/atau batuan

    c. Pipasaringan1) Tipe saringan atau screen adalah Wire Wound Continuous Slot on

    Rod Base yaitu berbentuk kawat yang melingkar pada penyangga(rod base) dengan jarak kawat yang sama

    2) Spesifikasi teknis pipa saringan adalah:a) Bukaan (25-40)% tergantung jenis material pada akuiferb) Jumlah rod base20-36 buah kawat penyanggac) Jumlah rod base20-36 buah kawat penyanggad) Tebal kawat yang umum dipakai berkisar antara (22,5) mm

    Catatan:Pipa jambang, pipa buta dan pipa saringan dapat dibuat dari jenis PVC, FRP danGIP yang dibuat oleh pabrik sesuai dengan persyaratan yang ditentukan

    PEMASANGAN POMPA BENAM DAN PERLENGKAPANNYA (CLEARWATER SUBMERSIBLE DEEP WELL PUMP)

    Spesifikasi sistem dan perlengkapan pompa benam meliputi:a. Pompa

    1) Penggunaan : Air minum/bersih pada temperatur 45Cdan dipakai pada sumur dalam

    2) Kapasitas dan head : Sesuai dengan kebutuhan

    3) Situasi : Vertikal4) Jenis Pompa : Pompa benam bertingkat banyak,

    sedang bentuk impeller sentrifugal atausemi aksial/mix flow

    5) Batas kecepatan putar : Tidak lebih dari 3.000 rpm6) Efisiensi : Harus tinggi dan lebar curva pada kondisi

    yang diminta.

  • 8/10/2019 Deep Well Report

    14/21

    13

    7) Katup searah : Menggunakan ring karet dan berikutdudukannya

    b. Motor Benam1) Jenis : Motor Listrik AC, tiga phasa squiral cage

    dan dapat berfungsi dengan baikterbenam dalam air (submersble motor)

    2) Tingkat Proteksi : IP 68 (IEC 34-5/144).3) Tingkat isolasi : F atau H (IEC pulb 85)4) Tegangan : 220/380 Volt, 50 Hz5) Cos Diameter : lebih dari 0.86) Efisiensi : lebih dari 90%7) Putaran Poros/rotor : tidak lebih dari 3.000 rpm8) Konstruksi : Batang dinamis pada rotor9) Sistem start : Star Delta (Y) atau menggunakan auto

    transformer, untuk motor berkapasitasdibawah 5 KW, dapat digunakan Direct OnLine (DOL)

    c. Material

    1) Rumah impeller dan Impeller : Baja Tahan karat Grade AISI316 atau Bronze Cn SN 5 Zd Pb(DIN 1706-2, DIN 1096.01)

    2) Poros pompa dan motor : Baja Tahan Karat Grade AISI316 atau AISI 329

    3) Mur Baut dan Ring : Baja Tahan Karat Grade AISI316 atau AISI 329

    4) Motor Casing : Baja Tahan Karat Grade AISI304 atau AISI 316

    5) Kabel Listrik : Neopren6) Bantalan atau bearing : Bronze atau Tungsten Karbide

    atau Karbon Keramik

    d. Perpipaan, perlengkapan perpipaan, dan perlengkapan pompa benam1) Sistem perpipaan pompa sumur dalam ini harus sesuai dengan

    gambar yang pada dasarnya terdiri dari pipa naik, kepala sumur(well head), perlengkapan perpipaan, katup sekat (gate valve),flow meter, manometer dan lain-lainnya;

    2) Pipa naik (rising pipe) harus terbuat dari baja tahan karat sesuaidengan AISI 316 dengan ketebalan 4 mm;

    3) Flens terbuat dari baja tahan karat sesuai dengan AISI 316sedang dimensi flens sesuai dengan NEN 316;

    4) Konstruksi kepala sumur (well head) harus sesuai dengan gambardan terbuat dari baja tahan karat AISI 316;

    5) Elektroda las yang dipakai pada pengelasan bahan baja tahan

    karat haruslah yang sesuai;6) Semua mur, baut dan ring yang pakai harus terbuat dari baja

    tahan karat AISI 316;7) Panjang dan dimensi kabel listrik disesuaikan dengan letak

    pompa;8) Semua sistem perpipaan yang mengunakan baja tahan karat tidak

    perlu dilapisi cat (coating).

  • 8/10/2019 Deep Well Report

    15/21

    14

    PENYELESAIAN SUMUR

    Untuk mencegah terjadinya runtuhan dinding lubang sumur bor makasegera dilakukan store gravel. Kerikil dengan ukuran butir 25mm yangsudah dibersihkan dimasukkan ke dalam lubang bor di luar casing secaraperlahan-lahan. Secara bersamaan dilakukan pemompaan air yang adadi dalam jambang sehingga gravel dapat masuk kedalam lubang bordengan mudah dan dapat tertata dengan baik sampai dengan posisi yangdianjurkan.

    Segera setelah pelaksanaan store gravel cukup, maka ke dalam casingdituangkan larutan STTP (20%) sebanyak 30L60L sesuai dengankedalaman sumur dan jumlah panjang saringan yang dipasang. Larutantersebut didiamkan selama lebih dari 12 jam dan lubang ditutup agartidak kemasukan air atau benda lain.

    Sehari setelah larutan STTP dituangkan ke dalam sumur maka pekerjaanpembersihan sumur dapat dilakukan. Ada beberapa cara dalam rangkapembersihan/pencucian sumur antara lain:a. Air lift(kecil)

    Air liftdimaksudkan melakukan peniupan udara dari kompresor sumur(dari kedalaman total sampai ke permukaan) dengan menggunakandrill road(stang bor) sebagai penghantar dengan maksud agar terjadigejolak cairan di dalam sumur, oleh karena itu diharapkan tidak adaair yang keluar dari lubang sumur bagian atas. Hal ini bisa dicapaidengan penyetelan kompressor secara bertahap dan secukupnyadengan waktu menerus selama 30 menit.

    b. Water jetting(Penyemburan air)Water jettingdimaksudkan melakukan penyemburan air dalam posisisaringan di dalam sumur dengan pemompaan air bersih bertekanantinggi, dengan menggunakan alat jetting 4 nouzel berputar dan naikturun di posisi seluruh saringan yang terpasang. Kegiatan inidilakukan sampai seluruh saringan bersih dari kotoran/lumpur yangmenyumbat.

    c. Air lift(besar) dan water jettingPekerjaan/kegiatan ini dilakukan bergantian tiap 30 menit sampaidengan tidak ada lagi kotoran yang keluar dari casing.

    Selama pekerjaan ini perlu penambahan gravel sehingga susunan gravelbisa lebih tertata secara padat sehingga konstruksi sumur dapat terjagadari keruntuhan.

    Konstruksi sumur dalam harus dilengkapi dengan:a. Groutingdan pondasi (sesuai gambar konstruksi)b. Sumur harus ditutup dengan flang (sesuai dengan gambar konstruksi)

    termasuk pipa piezometer dilengkapi dengan dop.c. Pengecatan sumur.

  • 8/10/2019 Deep Well Report

    16/21

    15

    LAMPIRAN (GAMBAR)

    CONTOH BANGUNAN PENGAMBILAN AIR TANAH DALAM

  • 8/10/2019 Deep Well Report

    17/21

    16

  • 8/10/2019 Deep Well Report

    18/21

    17

    KONSTRUKSI SUMUR DALAM

  • 8/10/2019 Deep Well Report

    19/21

    18

    PERLENGKAPAN ALAT BOR

  • 8/10/2019 Deep Well Report

    20/21

    19

    KEBUTUHAN AIR BERSIH

    KEBUTUHAN AIR MENURUT JENIS PENGGUNAAN

    Kebutuhan untuk minum, memasak/dimasak. Untuk keperluan mandi,buang air kecil dan air besar. Untuk mencuci, cuci pakaian, cuci badan,

    tangan, cuci peralatan dan untuk proses seperti industri.

    Kebutuhan yang sifatnya sirkulasi: air panas, water cooling/AC, kolam

    renang, air mancur taman.

    Kebutuhan yang sifatnya tetap: air untuk hidran dan air untuk sprinkler.

    KEBUTUHAN AIR MENURUT JENIS BANGUNAN

    Tipe Bangunan Liter / Hari

    Sekolahan 57/org

    Sekolahan + Cafetaria 95/org

    Apartemen 133/org

    Kantor 57-125/org

    Taman Umum 19/org

    Taman dan Shower 38/org

    Kolam Renang 38/org

    Apartemen Mewah 570 / unit

    Rumah Susun 285 / unit

    Hotel 380 / kamar

    Pabrik 95/org

    Rumah Sakit Umum 570 / unit

    Rumah Perawat 285 / unit

    Restoran 95/org

    Dapur Hotel 38/org

    Motel 190 / tempat tidur

    Drive in Pertokoan 19 / mobil

    Service Station 38/org

    Airport 11-19 / penumpang

    Gereja 19-26 / tempat duduk

    Rumah Tinggal 150 - 285

  • 8/10/2019 Deep Well Report

    21/21

    20

    KEPERLUAN KAPASITAS TANGKI

    Untuk menentukan kapasitas tangki yang dibutuhkan dalam sebuah

    bangunan dapat dihitung dengan cara menentukan kebutuhan air dalam

    setiap harinya dan secara sederhana dapat dihitung sebgai berikut:

    Kapasitas = Pemakaian Jumlah Pemakai

    Kapasitas : Jumlah volume yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan

    air bersih selama 1 hari (liter/hari)

    Pemakaian : Jumlah pemakaian air bersih per pemakai dalam 1 hari

    (liter/pemakai/hari)*

    Jumlah Pemakai : Banyaknya pengguna air bersih dalam 1 hari.

    Satuan pengguna disesuaikan dengan jenis peruntukan bangunan.