peningkatkan keterampilan menulis narasi...

126
PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE NON EXAMPLE SISWA SDN KAMPUNG BAMBU III, KABUPATEN TANGERANG Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Gelar Sarjana Pendidikan Islam pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Oleh: Irhan Inranda Marpid 1111018300015 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015 M

Upload: phamcong

Post on 28-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN

PENGGUNAAN METODE EXAMPLE NON EXAMPLE SISWA SDN

KAMPUNG BAMBU III, KABUPATEN TANGERANG

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Gelar Sarjana Pendidikan Islam pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

Irhan Inranda Marpid

1111018300015

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/2015 M

Page 2: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul “Peningkatkan Keterampilan Menulis Narasi dengan

Penggunaan Metode Example Non Example Siswa SDN Kampung Bambu III,

Kabupaten Tangerang” disusun oleh Irhan Inranda Marpid, NIM 1111018300015,

Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah

melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiyah yang berhak untuk

diajukan pada siding munaqosah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan

fakultas.

Jakarta, Desember 2015

Yang mengesahkan,

Pembimbing

Page 3: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN

PENGGUNAAN METODE EXAMPLE NON EXAMPLE SISWA SDN

KAMPUNG BAMBU III, KABUPATEN TANGERANG

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/2015 M

Page 4: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE
Page 5: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE
Page 6: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

i

ABSTRAK

Irhan Inranda Marpid, “Peningkatkan Keterampilan Menulis Narasi dengan

Penggunaan Metode Example Non Example Siswa SDN Kampung Bambu III,

Kabupaten Tangerang”. Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas

pembelajaran bahasa Indonesia khusunya keterampilan menulis karangan dengan

menggunakan Metode example non example. Penelitian yang digunakan adalah

metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilakukan di SDN Kampung

Bambu III, Kab. Tangerang. Penelitian ini terdiri dari dua siklus dimana setiap siklus

terdiri dari beberapa tahapan, seperti Membuat rencana tindakan (planning),

Melaksanakan rencana yang telah dibuat (acting), Mementau/observasi (observing),

Memberikan refleksi (reflecting). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

adalah instrumen tes dan non tes. Instrumen tes yang digunakan berupa hasil menulis

narasi siswa, sedangkan instrumen non tes yang digunakan adalah lembar observasi

guru dan siswa, serta lembar dokumentasi.

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan terjadi peningkatan hasil

belajar siswa setelah menggunakan metode example non example. Pada siklus ke-1,

skor rata-rata yang diperoleh siswa adalah 61,53. Dan pada siklus ke-2, skor rata-rata

yang diperoleh siswa adalah 73,33. Dapat disimpulkan bahwa terdapat dampak positif

dari penggunaan metode Example Non Example sehingga terjadi peningkatan hasil

belajar menulis siswa.

Kata kunci: menulis narasi, metode example non example, penelitian tindakan kelas.

Page 7: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis panjatkan rasa syukur kepada Allah SWT karena atas berkah

dan rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan tugas skripsi dengan judul “Upaya

Meningkatkan Keterampilan Menulis Narasi Siswa dengan Menggunakan Metode

Example Non Example di SDN Kampung Bambu III, Kab. Tangerang”. Serta

shalawat serta salam penulis sampaikan kepada nabi Muhammad Saw yang telah

menyebarkan agama yang penuh rahmat.

Rasa terima kasih juga penulis sampaikan kepada pihak-pihak yang telah membantu

penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Khalimi, M.Ag selaku ketua prodi PGMI FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Nafia Wafiqni, M.Pd selaku dosen pembimbing penulis yang selama ini

membimbing penulis dalam menyusun skripsi ini. Terima kasih atas waktu, tenaga,

dan pikiranya.

4. Dr. Didi Suprijadi selaku dosen penasehat akademik PGMI yang telah

memberikan bimbingan dan motivasinya.

5. Dindin Ridwanuddin, M.Pd selaku dosen PGMI. Terima kasih karena telah

memberikan masukan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

6. Kedua orang tua penulis Bapak Marpid dan ibu Iin Nurilawati. Penulis

ucapkan terima kasih atas doa, dukungan, dan semangatnya yang selalu

diberikan.

7. Kakak dan adik-adik tersayang. Ilham Ibrahim Marpid, Tasya Chasana

Marpid, Nuravifah Novembriana Marpid, Adrin Marpid, Devana Naila

Marpid atas senyum dan semangat yang diberikan kepada penulis.

Page 8: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

iii

8. Suminta, S.Pd., MM. selaku Kepala Sekolah SDN Kampung Bambu III.

Terima kasih atas bantuannya karena telah bersedia mengijinkan penulis

untuk melakukan penelitian ditempatnya.

9. Jalaludin, S.Pd., MM. selaku wali kelas 3. Terima kasih atas kesediaanya turut

serta dalam penelitian penulis.

10. Teman-teman PGMI angkatan 2011, DzulFahmi Pratama, Muhammad Arif,

Chusen Alfani, Ahmad Barqu Syudjai, Adi Pambudi, Hana Maulana, Akbar

Asha Putra, dan teman-teman yang tidak bisa saya sebut satu persatu. Terima

kasih atas bantuannya semala penulis menumpuh studi S1 di UIN Jakarta.

11. Terima kasih kepada Sisi Rahma Liyanti yang telah memberi dukungan

kepada penulis selama penyusunan skripsi ini. Dukungan yang diberikan

sangatlah berarti. Serta seluruh pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu

persatu, semoga bantuan, bimbingan, doa, semangat dan dukungan yang telah

diberikan kepada penulis dapat dibalas oleh Allah SWT. Penulis menyadari

bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, hal ini dikarenakan

keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan pengalaman penulis. Akhir kata

semoga tulisan ini dapat bermanfaat banyak bagi penulis pada khususnya serta

bagi semua pembaca pada umumnya.

Jakarta, Desember 2015

Irhan Inranda Marpid

Page 9: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ............................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................. 4

C. Pembatasan Masalah ................................................................................ 5

D. Rumusan Masalah .................................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian dan Manfaat penelitian ............................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................ 7

A. Keterampilan Menulis Narasi .................................................................. 7

1. Pengertian Menulis............................................................................. 7

2. Tujuan Menulis ................................................................................ 10

3. Manfaat Menulis .............................................................................. 12

4. Strategi Meningkatkan Keterampilan Menulis ................................ 14

5. Pembelajaran Bahasa Indonesia di MI/SD ....................................... 15

6. Pengertian Narasi ............................................................................. 17

B. Metode Example Non Example .............................................................. 19

1. Pengertian Example Non Example ................................................... 19

Page 10: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

v

2. Langkah-langkah pembelajaran Example Non Example .................. 21

C. Penelitian yang Relevan ......................................................................... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 24

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 24

B. Metode Penelitian................................................................................... 24

C. Subyek Penelitian ................................................................................... 28

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ............................................ 28

E. Tahap Intervensi Tindakan ..................................................................... 28

F. Hasil Intervensi yang Diharapkan .......................................................... 29

G. Data dan Sumber Data ........................................................................... 30

H. Instrumen Pengumpulan Data ................................................................ 31

I. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 32

J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan ..................................................... 34

K. Analisis Data dan Interpretasi Data........................................................ 34

L. Pengembangan Perencanaan Tindakan .................................................. 38

BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN .............. 39

A. Deskripsi Data ........................................................................................ 39

B. Analisis data ........................................................................................... 43

1. Deskripsi Siklus 1 ............................................................................ 44

2. Deskripsi Siklus 2 ............................................................................ 55

C. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................. 65

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 69

A. Simpulan ................................................................................................ 69

B. Saran ....................................................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 70

Page 11: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pedoman Lembar Observasi Aktivitas Guru ........................................ 31

Tabel 3.2 Pedoman Observasi Aktivitas Siswa..................................................... 32

Tabel 3.3 Skor Penlilaian Menulis Narasi ............................................................ 35

Tabel 3.4 Pedoman Penilaian Menulis Karangan ................................................. 35

Tabel 4.1 Daftar Guru dan Tenaga Kependidikan ................................................ 41

Tabel 4.2 Daftar Peserta Didik .............................................................................. 43

Tabel 4.3 Pedoman Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1 (Pertemuan Pertama) .... 47

Tabel 4.4 Pedoman Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1 (Pertemuan Kedua) ...... 48

Tabel 4.5 Pedoman Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus 1 (Pertemuan

Pertama) ................................................................................................................ 49

Tabel 4.6 Pedoman Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus 1 (Pertemuan

Kedua) ................................................................................................................... 50

Tabel 4.7 Analisis Data Siklus 1 ........................................................................... 52

Tabel 4.8 Pedoman Observasi Aktivitas Siswa Siklus 2 (Pertemuan Pertama) .... 58

Tabel 4.9 Pedoman Observasi Aktivitas Siswa Siklus 2 (Pertemuan Kedua) ...... 59

Tabel 4.10 Pedoman Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus 2 (Pertemuan

Pertama) ................................................................................................................ 60

Tabel 4.11 Pedoman Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus 2 (Pertemuan

Kedua) ................................................................................................................... 61

Tabel 4.12 Analisis Data Siklus 2 ......................................................................... 62

Tabel 4.13 Nilai menulis narasi dari siklus 1 ke siklus 2 ...................................... 66

Page 12: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Model Siklus Penelitian Tindakan Kelas Kemmis & Mc Taggart .... 27

Page 13: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memiliki peran untuk membangun kehidupan masa kini dan

masa depan yang lebih baik dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan

berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun

kehidupan bermasyarakat yang lebih baik.1 Berbicara tentang pendidikan tentu

berkaitan dengan pembelajaran. Pembelajaran berarti sebagai suatu kegiatan yang

dengan sengaja direncanakan oleh seorang guru untuk memberikan atau

menyampaikan ilmu atau pelajaran kepada peserta didik dengan tujuan tertentu.

Setiap mata pelajaran tentu memiliki tujuan masing-masing yang hendak

dicapai. Bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan

disekolah tentu memiliki peran yang sangat senral. Karena fungsi utama pelajaran

bahasa Indonesia adalah membuat siswa mampu berkomunikasi dengan lisan

maupun tulisan sehingga mampu berinteraksi dengan orang lain. Selanjutnya

Bahasa selain sebagai alat komunikasi juga memiliki peran lain dalam

masyarakat, seperti alat pengembangan intelaktual, sosial, dan spiritual. Agar

dapat berbahasa dengan baik dan benar maka diperlukan pendidikan dan

pembelajaran berbahasa. Pembelajaran bahasa Indonesia secara fungsional dan

komunikatif adalah pembelajaran yang menekankan kepada siswa untuk belajar

berbahasa. Dalam hal ini siswa tidak hanya belajar pengetahuan bahasa saja,

melainkan belajar menggunakan bahasa sebagai sebuah alat untuk keperluan

berkomunikasi.

Dalam berbahasa terdapat empat keterampilan. Pertama, keterampilan

berbicara. Keterampilan ini merupakan keterampilan berbahasa yang pertama kali

1 Permendikbud, Nomor 67 Tahun 2013

Page 14: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

2

dikuasai oleh manusia. Kedua, keterampilan membaca. Setelah berbicara,

biasanya keterampilan yang selajutnya diajarkan adalah membaca. Keterampilan

ini adalah keterampilan yang melibatkan pancaindera yaitu mata dan lambang-

lambang bacaan. Ketiga, keterampilan menyimak. Keterampilan menyimak

adalah keterampilan memperoleh informasi dengan menggunakan pancaindera

telinga yang bertujuan untuk memperoleh informasi secara lisan dari orang lain.

Keempat, keterampilan menulis. Keterampilan menulis merupakan keterampilan

berkomunikasi secara tidak langsung atau memerlukan media sebagai alat

pengantar. Menulis juga merupakan keterampilan berbahasa yang menggunakan

ragam bahasa tulis dalam pengaplikasiannya.

Berbeda dengan ketiga keterampilan berbahasa lainnya, keterampilan

menulis tidak akan diperoleh begitu saja secara tiba-tiba, melainkan perlu adanya

bimbingan secara efektif, latihan dan praktik yang banyak dan teratur. Oleh

karena itu, pembelajaran menulis di sekolah perlu mendapat perhatian yang lebih

optimal guna memenuhi target keterampilan menulis yang diharapkan. Namun

dewasa ini masih dapat ditemukan permasalahan dalam pembelajaran menulis,

hal ini ditandai oleh beberapa hal, seperti guru tidak menggunakan metode,

model, maupun strategi pembelajaran yang menarik dan memotivasi siswa dalam

pembelajaran menulis di kelas. Kenyataanya guru dalam pembelajaran menulis

masih sering menggunakan ceramah. Tidak melibatkan siswa lebih banyak ketika

pembelajaran berlangsung. Siswa kurang memiliki kemampuan dalam

menuangkan gagasan, ide atau pikirannya ke dalam tulisan. Siswa kurang

menyadari kelemahan dan kesalahannya dalam menulis, terutama kesalahan

dalam menulis kalimat dan ejaan yang digunakan. Jumlah siswa dalam kelas

terlalu banyak sehingga kurang kondusif. Hal ini berdampak pada banyaknya

siswa yang mengobrol, bercanda, dan bermain yang cenderung tidak

memperhatikan penjelasan guru. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran.

Page 15: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

3

Menyadari belum optimalnya keterampilan berbahasa siswa khususnya

menulis yang ditandai dengan masalah-masalah di atas, menurut penulis perlu

dilakukan perbaikan proses pembelajaran, agar keterampilan siswa dalam menulis

dapat lebih ditingkatkan lagi. Salah satu upaya yang perlu dilakukan untuk

memperbaiki dan meningkatkan keterampilan menulis siswa serta aktifitas siswa

dalam proses pembelajaran adalah dengan menggunakan metode example non

example.

Pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan metode example

non example diharapkan dapat mengatasi rendahnya keterampilan menulis siswa

kelas III SDN Kampung Bambu III, Kabupaten Tangerang. Dalam proses

pembelajaran, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok belajar, guru

menampilkan gambar, selanjutnya siswa bersama teman kelompoknya

menganalisis gambar. Secara individu, siswa menulis karangan berdasarkan

gambar yang diberikan oleh guru, kemudian dilanjutkan dengan memberi

simpulan.

Berdasarkan uraian yang dipaparkan di atas, maka penulis tertarik

mengadakan penelitian dengan mengambil judul “Peningkatkan Keterampilan

Menulis Narasi dengan Penggunaan Metode Example Non Example Siswa SDN

Kampung Bambu III, Kabupaten Tangerang”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan oleh penulis di atas, maka

hal-hal yang dapat di identifikasi sebagai berikut:

1. Guru tidak menggunakan metode, model, maupun strategi pembelajaran yang

menarik dan memotivasi siswa dalam pembelajaran menulis di kelas

2. Siswa kurang memiliki kemampuan dalam menuangkan gagasan, ide atau

pikirannya ke dalam tulisan

Page 16: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

4

3. Siswa kurang menyadari kelemahan dan kesalahannya dalam menulis,

terutama kesalahan kalimat dan ejaan yang digunakan

4. Jumlah siswa dalam kelas terlalu banyak sehingga kurang kondusif. Hal ini

berdampak pada banyaknya siswa yang mengobrol dan cenderung tidak

memperhatikan penjelasan guru

5. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran.

C. Pembatasan Masalah

Penulis membatasi permasalahan yang akan menjadi bahan penelitian

pada:

1. Yang dimaksud dengan menulis narasi, yaitu suatu kegiatan produktif dalam

rangka membuat sebuah karangan yang mengisahkan, menceritakan

pengalaman, peristiwa beserta tokohnya, dan karangan ini bisa bergaya sudut

pandang orang pertama atau pengarang sehingga terasa begitu objektif.

2. Metode Example Non Example ialah salah satu pendekatan Group

Investigation dalam pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk

mempengaruhi interaksi siswa dan meningkatkan hasil belajar. Pembelajaran

yang dilakukan di dalam kelas dengan menggunakan contoh-contoh berupa

gambar. Tujuan pengunaan media gambar adalah untuk mendorong siswa

berpikir kritis.

3. Materi pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu SK. 4.

Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk paragraf dan

puisi dengan KD. 4.1 Menyusun paragraf berdasarkan bahan yang tersedia

dengan memperhatikan penggunaan ejaan.

4. Siswa yang dimaksud kelas III di SDN Kampung Bambu III, Kabupaten

Tangerang tahun akademik 2015-2016.

D. Rumusan Masalah

Page 17: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

5

Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan pembatasan masalah, maka

masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai

berikut: “Bagaimana upaya peningkatan keterampilan menulis narasi siswa kelas

III dengan menggunakan metode example non example di SDN Kampung Bambu

III, Kabupaten Tangerang?”

E. Tujuan penelitian dan manfaat penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

meningkatkan keterampilan menulis narasi siswa kelas III SDN Kampung Bambu

III, Kab. Tangerang. Sedangkan manfaat dari penelitian ini antara lain:

a. Manfaat bagi siswa:

- Meningkatkan keterampilan menulis narasi siswa

- Meningkatkan motivasi dan aktifitas belajar siswa dalam proses belajar-

mengajar

b. Manfaat bagi guru:

- Memberi wawasan, pengalaman, dan meningkatkan keterampilan guru

dalam menggunakan berbagai metode pembelajaran yang inovatif yakni

salah satunya dengan metode example non example.

c. Manfaat bagi sekolah:

- Sebagai masukan baru bagi sekolah untuk lebih meningkatkan kualitas

pembelajaran di dalam kelas

Page 18: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Keterampilan Menulis Narasi

1. Pengertian Menulis

Secara mendasar terdapat empat keterampilan dalam berbahasa, yakni

keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan

keterampilan menulis. Keterampilan mendengarkan dan keterampilan

membaca digolongkan menjadi keterampilan berbahasa yang reseptif,

sedangkan keterampilan menulis dan berbicara merupakan keterampilan

produktif.

Kegiatan menulis merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dalam

proses belajar-mengajar yang dijalani di tiap jenjang pendidikan. Mulai dari

mencatat, mengerjakan tugas, dan lain-lain tentunya sering sekali dilakukan

oleh seorang pelajar.

Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa yang produktif tidak

dapat dipisahkan dari kegiatan sehari-hari. Hampir semua orang melakukan

kegiatan ini setiap hari. Apalagi sebagai seorang pelajar, tentunya

keterampilan ini sangat diperlukan. Dalam proses menulis dibutuhkan sebuah

pengalaman, waktu, keterampilan khusus, dan pengajaran langsung mengenai

hal ini agar menghasilkan sebuah tulisan yang baik. Hal ini senada dengan

pendapat Henry Guntur Tarigan dalam bukunya yang berjudul Menulis

Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, ia berpendapat bahwa ”menulis

menuntut pengalaman, waktu, kesempatan, pelatihan, keterampilan-

keterampilan khusus, dan pengajaran langsung sebagai penulis”.2

2 Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung:

Angkasa, 2008), edisi revisi, hlm.9

Page 19: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

7

Banyak sekali para ahli yang berpendapat mengenai definisi dari

keterampilan menulis. Seperti yang diungkapkan oleh Suparno dan

Muhammad Yunus, menulis didefinisikan sebagai “Suatu kegiatan

penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai

suatu alat atau mediumnya”.3 Menulis merupakan suatu proses kreatif

memindahkan gagasan ke dalam lambang-lambang tulisan.4

Selanjutnya Dindin Ridwanuddin dalam bukunya yang berjudul

Bahasa Indonesia, bahwa ”menulis merupakan suatu proses kreatifitas

menuangkan gagasan ataupun ide yang ada di dalam pikiran ke dalam bentuk

tulisan dengan tujuan tertentu.”5 Pada dasarnya hasil tulisan yang dibuat

seseorang merupakan hasil dari sebuah rekaman atau ingatan atas segala

sesuatu yang pernah dilihat, dialami, dirasakan, dipelajari, dan pernah

didengar. Keterampilan menulis sangat memperhatikan siapa audiensi atau

pembacan yang menjadi sasarannya. Namun, hasil tulisan haruslah mudah

dibaca dan dipahami oleh semua orang dari berbagai kalangan atau level.

Kemudian Alek dan H. Achmad, H.P. dalam bukunya yang berjudul

Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi menjelaskan bahwa ”menulis

adalah suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada

suatu media dengan menggunakan aksara. Menulis biasa dilakukan pada

kertas dengan menggunakan alat-alat, seperti pena atau pensil.”6 Jika dilihat

dari penjelasan Alek dan H. Achmad, H.P, maka menulis dapat diartikan

sebagai suatu kegiatan produktif atau dapat menghasilkan suatu tulisan dapat

berupa catatan ataupun tulisan yang berisikan informasi yang dirangkum

dengan menggunakan bahasa tulis. Dalam kegiatan ini diperlukan suatu media

3 Suparno dan Muhammad Yunus, Keterampilan Menulis, (Jakarta: UT,2007), hlm. 1.3

4 M. Atar Semi, Dasar-dasar Keterampilan Menulis, (Bandung: Angkasa, 2007), hlm.14

5 Dindin Ridwanuddin, Bahasa Indonesia,(Jakarta: UIN PRESS, 2015), hlm.165

6 Alek dan H. Achmad, H.P., Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi ,(Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2011), hlm. 106

Page 20: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

8

berupa kertas sebagai tempat atau alas untuk menulis dan pena atau pensil

untuk menggoreskan bahasa tulis ke dalam media kertas.

Menurut Isah Cahyani, “menulis adalah keterampilan produktif

dengan menggunkan tulisan.”7 Kegiatan menulis juga dinilai rumit karena

bukan hanya sekedar menyalin kata-kata dan kalimat-kalimat semata,

melainkan perlu mengembangkan ide, gagasan dan menuangkannya dalam

suatu struktur tulisan yang teratur. Terbukti bahwa tidak semua orang

memiliki keterampilan menulis.

Keterampilan menulis memiliki dimensi yang luas untuk dipelajari,

jika seseorang ingin menjadi atau menghasilkan sebuah tulisan yang baik.

Dalam keterampilan ini, ketelitian penulis dalam memilih kosa kata,

menggunakan tanda baca, dan penguasaan tentang struktur jenis tulisan

sangatlah diperlukan dan merupakan hal yang penting sehingga harus dikuasai

oleh seorang penulis. Dalam standar kompetensi dasar menulis terdapat

tujuan-tujuan yang hendak dicapai, yakni:

1. Membantu para siswa memahami bagaimana caranya ekspresi tulis dapat

melayani mereka, dengan jalan menciptakan situasi-situasi di dalam kelas

yang jelas memerlukan karya tulis dan kegiatan menulis.

2. Mendorong para siswa mengekspresikan diri mereka secara bebas dalam

menulis.

3. Mengajar para siswa menggunakan bentuk yang tepat dan serasi dalam

ekspresi tulis.

7 Isah cahyani, Kemampuan Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar,(Bandung: UPI PRESS,

2007), hlm. 10

Page 21: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

9

4. Mengembangkan pertumbuhan bertahap dalam menulis dengan cara

membantu para siswa menulis dengan sejumlah maksud dengan sejumlah

cara dengan penuh keyakinan pada diri sendiri secara bebas.8

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa menulis merupakan suatu keterampilan dalam

menyampaikan sesuatu berupa gagasan, ide, konsep, perasaan, dan pikiran

kepada audensi atau pembaca dengan menggunakan bahasa tulis.

Keterampilan ini juga tidak dapat dimiliki oleh orang begitu saja, melainkan

butuh pembelajaran khusus dan perlu dilatih secara terus-menerus. Dan agar

menghasilkan tulisan yang baik, seorang penulis harus menguasai struktur

tulisan yang hendak ditulisnya, seperti deksripsi, narasi, atau persuasi.

Selanjutnya menguasai kosa kata yang cukup baik, dan seorang penulis harus

memilih audiensi atau level mana yang hendak jadi sasaran baca dari

tulisannya.

2. Tujuan Menulis

Setiap kegiatan pasti memiliki tujuan yang hendak dicapai atau

diharapkan. Begitu juga dengan kegiatan menulis, sebagai penulis yang baik

hendaklah ia memiliki tujuan yang jelas ketika menulis. Hal yang menarik

disampaikan oleh Tarigan, menurutnya terdapat beberapa fungsi dari kegiatan

menulis, yakni:

1. Memberitahukan atau mengajar

2. Meyakinkan atau mendesak

3. Menghibur atau menyenangkan

4. Mengutarakan/mengekspresikan perasaan dan emosi yang berapi-api.9

8 Tarigan. Loc. Cit.

9 Tarigan. Op. Cit. hlm. 24

Page 22: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

10

Lebih jauh lagi Hugo Hartig sebagaimana dikutip oleh Tarigan,

mengemukakan tujuan menulis sebagai berikut:

1. Tujuan penugasan atau assignment purpose yaitu penulis melakukan atau

menghasilkan sebuah tulisan karena berdasarkan tugas, bukan karena

keinginan sendiri.

2. Tujuan altruistik atau altruistic purpose yaitu penulisan yang dilakukan

bertujuan untuk menyenangkan pembaca, menghindari kedukaan para

pembaca, ingin menolong para pembaca memahami, menghargai perasaan

dan penalarannya, ingin membuat hidup para pembaca menjadi lebih

menyenangkan.

3. Tujuan persuasive atau persuasive purpose yaitu penulis membuat atau

menghasilkan sebuah tulisan yang bertujuan untuk mempengaruhi

pembaca, agar pembaca yakin mengenai gagasan, ide, atau pikiran yang

diutarakan oleh penulis.

4. Tujuan informasional atau informational puspose yaitu penulis

menghasilkan sebuah tulisan yang bertujuan untuk memberi informasi

kepada pembacanya.

5. Tujuan pernyataan diri atau self expressive purpose yaitu penulis membuat

tulisan yang bertujuan mengenalkan identitasnya kepada pembaca, ini

seperti biografi diri atau orang lain.

6. Tujuan kreatif atau creative purpose yaitu penulis menghasilkan tulisan

yang bertujuan agar para pembaca memiliki nilai-nilai artistik atau seni.

7. Tujuan pemecahan masalah atau problem solving purpose yaitu penulis

menghasilkan tulisannya yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah

yang dihadapi.10

10

Tarigan. Op. Cit. hlm. 25-26

Page 23: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

11

3. Manfaat menulis

Menulis sebagai salah satu keterampilan berbahasa merupakan salah

satu kegiatan yang rumit dan kompleks, karena penulis harus bisa menyusun

dan mengorganisasikan tulisannya menjadi satu kesatuan yang padu. Namun,

dibalik kerumitan dan kekompleksan menulis, ternyata menulis memiliki

beberapa manfaat yang dapat dirasakan. Henry Guntur Tarigan berpendapat,

“pada prinsipnya fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi

tidak langsung.”11

Serta menulis juga menolong kita berpikir secara kritis.12

Menurut Novi Resmini, dkk dalam bukunya yang berjudul Pendidikan

Bahasa & Sastra Indonesia di kelas Tinggi, menungkapkan bahwa terdapat

beberapa manfaat atau fungsi menulis, antara lain sebagai berikut:

a. Fungsi penataan, ketika kegiatan menulis dilakukan terjadi penataan

terhadap gagasan, ide, pikiran pendapat, dan lainnya terhadap penggunaan

bahasa untuk mewujudkannya

b. Fungsi pengawetan, mengarang mempunyai fungsi mengawetkan

pengutaraan sesuatu dalam wujud dokumen tertulis

c. Fungsi penciptaan, dengan mengarang kita menciptakan sesuatu yang baru

d. Fungsi penyampaian, dengan mengarang kita dapat menyampaikan

sesuatu berupa ide, gagasan atau pendapat kepada orang lain baik yang

dekat maupun berjauhan.13

Kemudian menurut Syafi’I dalam buku Dindin Ridwanuddin,

setidaknya terdapat enam fungsi dari kegiatan menulis, sebagai berikut:

1. Mengubah keyakinan atau pandangan pembaca

2. Menanamkan pemahaman terhadap sesuatu kepada pembaca

11

Tarigan. Op. Cit. hlm. 22 12

Tarigan. Loc. Cit 13

Novi Resmini, dkk, Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia di kelas Tinggi, (Bandung: UPI

PRESS, 2007), hlm. 116

Page 24: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

12

3. Memicu proses berpikir pembaca

4. Memberikan perasaan senang atau menghibur pembaca

5. Memberikan suatu informasi atau memberitahukan sesuatu kepada

pembaca

6. Memicu motivasi14

Dalam keterampilan menulis terdapat beberapa manfaat yang bisa kita

dapat. Menurut Suparno dan Yunus, beberapa manfaat yang bisa kita dapat

melalui kegiatan menulis, diantaranya dalam hal:

1. Peningkatan kecerdasan;

2. Pengembangan daya inisiatif dan kreatif;

3. Penumbuhan keberanian, dan

4. Pendorong kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi.15

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan

bahwa manfaat atau fungsi dari menulis sangatlah banyak, diantaranya

sebagai berikut:

1. Sebagai salah satu alat atau cara berkomunikasi

2. Sebagai alat untuk mengekspersikan diri

3. Sebagai alat untuk mempengaruhi pikiran orang lain

4. Sebagai alat untuk peningkatan kecerdasan

5. Sebagai alat menyampaikan informasi

6. Sebagai alat untuk memecahkan masalah yang dihadapi

7. Sebagai alat untuk membantu manusia memperdalam daya tanggap atau

persepsi

8. Menolong orang berpikir secara kritis

14

Dindin, Op. Cit,. hlm. 166 15

Suparno & Muhamad Yunus, Keterampilan Dasar Menulis, (Jakarta: Universitas Terbuka,

2009), hlm. 1.4, cet, Ke- 20

Page 25: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

13

9. Dan sebagai alat untuk pendorong semangat dalam menggali dan

mengumpulkan informasi.

4. Strategi meningkatkan keterampilan menulis

Bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan di

Indonesia memiliki tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Untuk

mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirancang tentu dibutuhkan strategi,

teknik, atau metode pembelajaran yang baik. Namun perlu diingat, setiap

strategi atau metode pembelajaran tentu memiliki kelebihan dan kekurangan

masing-masing. Menurut M. Subana tidak ada satu teknik pun yang dianggap

paling baik dibandingkan dengan teknik yang lainnya.16

Ahmadi dalam

Zulfiani, dkk menjelaskan bahwa dalam memilih strategi atau metode

pembelajaran perlu memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Metode mengajar yang digunakan harus dapat membangkitkan motif,

minat atau gairah belajar siswa

2. Metode mengajar yang digunakan harus dapat menjamin perkembangan

kegiatan kepribadian siswa

3. Metode mengajar yang digunakan harus dapat memberikan kesempatan

bagi siswa untuk mewujudkan hasil karya

4. Metode mengajar yang digunakan harus dapat merangsang keinginan

siswa untuk belajar lebih lanjut, melakukan eksplorasi dan inovasi

5. Metode mengajar yang digunakan harus dapat mendidik murid dalam

teknik belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha

pribadi

16

M. Subana, Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia, (Bandung: Pustaka Setia), Cet

ke- 3, hlm. 195

Page 26: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

14

6. Metode mengajar yang digunakan harus dapat meniadakan penyajian yang

bersifat verbalitas dan menggantinya dengan pengalaman atau situasi yang

nyata yang bertujuan

7. Metode mengajar yang digunakan harus dapat menanamkan dan

mengembangkan nilai-nilai dan sikap-sikap utama yang diharapkan dalam

cara kebiasaan bekerja yang baik dalam kebiasaan sehari-hari.17

Menulis sebagai salah satu keterampilan berbahasa yang diajarkan

disekolah tentu membutuhkan teknik, strategi atau metode pembelajaran yang

baik untuk mendukung proses pembelajaran di kelas. Menurut Djago Tarigan

dan H.R Tarigan, suatu teknik pengajaran keterampilan berbahasa dapat

dikatakan baik apabila teknik pengajaran tersebut:

1. Memikat, menantang, atau merangsang siswa untuk belajar

2. Memberikan kesempatan yang luas serta mengaktifkan siswa

secara mental dan fisik dalam belajar. Keaktifan itu dapat

berwujud latihan, praktek atau mencoba melaksanakan sesuatu

3. Tidak terlalu menyulitkan bunyi guru dalam penyusunan,

pelaksanaan, dan penilaian program pengajaran

4. Dapat mengarahkan kegiatan belajar ke arah tujuan pengajaran

5. Tidak menuntut peralatan yang rumit, mahal, dan sukar

mengoperasikannya

6. Mengembangkan kreativitas siswa

7. Mengembangkan penampilan siswa secara individu maupun secara

kelompok

8. Meningkatkan kadar CBSA dalam belajar

9. Mengembangkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.18

5. Pembelajaran Bahasa Indonesia di MI/SD

Pembelajaran merupakan perubahan kata dari “instruction” yang

banyak digunakan dalam dunia pendidikan di Amerika Serikat atau “learning”

yang berasal dari bahasa Inggris. Istilah ini dipenagruhi oleh para aliran

17

Zulfiani, dkk. Strategi Pembelajaran Sains,(Jakarta:Lembaga penelitian UIN Jakarta, 2009)

hlm. 96-97 18

Djago Tarigan dan H.G Tarigan, Teknik pengajaran keterampilan berbahasa, (Bandung:

Angkasa, 1986), hlm. 40-41

Page 27: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

15

psikologi kognitif-holistik yang menempatkan siswa sebagai sumber dari

kegiatan belajar. Pembelajaran dapat diartikan sebagai sebuah proses yang

dilakukan bersama antara guru dan siswa dalam memanfaatkan berbagai

sumber baik yang ada di dalam diri siswa, seperti minat, bakat, dan

kemampuan dasar siswa maupun sumber yang berasal dari lingkungan belajar,

seperti sarana dan prasarana belajar, dan sumber belajar lainnya untuk

mencapai tujuan belajar tertentu.19

Ana poedjiadi dalam Trianto memaknai “pembelajaran sebagai proses

interaksi antar guru dan siswa, baik di dalam maupun di luar kelas dengan

menggunakan berbagai sumber belajar sebagai bahan kajian.”20

oleh karena

itu, pembelajaran mencakup kegiatan mengajar dan belajar yang di dalamnya

memanfaatkan berbagai sumber belajar. Dalam UU Sisdiknas menjelaskan

bahwa pembelajaran merupakan proses interaksional peserta didik dengan

pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.21

Dari beberapa pendapat di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

pembelajaran adalah kegiatan belajar dan mengajar yang melibatkan guru dan

siswa dalam suatu lingkungan belajar yang memanfaatkan berbagai sumber

belajar utnuk mencapai tujuan belajar yang diharapkan.

Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan kegiatan yang memiliki

rencana dan tujuan. Adapun tujuan dalam pembelajaran bahasa Indonesia

seperti dikutip dari permendiknas No. 20 tahun 2006, antara lain sebagai

berikut:

19

Wina Sanjaya, Perencanaa dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2010) cet.

Ke-3, hlm. 26 20

Trianto, Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik, (Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya,

2011),cet. Ke-2, hlm.23 21

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional no. 20 Tahun 2003

Page 28: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

16

1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang

berlaku, baik secara lisan maupun tulisan

2. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai

bahasa persatuan dan bahasa negara

3. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat

dan kreatif untuk berbagai tujuan

4. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan

intelektual, serta kematangan emosional dan sosial

5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas

wawasan, memperluas budi pekerti, serta meningkatkan

pengetahuan dan kemampuan berbahasa

6. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai

khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.22

Dalam permendiknas No.20 tahun 2006 tentang standar isi mata

pelajaran bahasa Indonesia dijelaskan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia

diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk

berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara

lisan maupun tulisan, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya

kesastraan manusia Indonesia. Disebutkan pula dalam Permendiknas No. 6

Tahun 2006 tentang standar isi pelajaran bahasa Indonesia SD/MI bahwa

pembelajaran bahasa Indonesia di SD/MI mencakup kemampuan berbahasa

dan kemampuan bersastra meliputi aspek-aspek sebagai mendengarkan,

berbicara, menulis, dan membaca.

6. Pengertian Narasi

Istilah narasi berasal dari bahasa Inggris narration yang berarti cerita

dan narrative yang berarti yang menceritakan. Sedangkan menurut Eriyanto

narasi berasal dari kata latin narre, yang artinya membuat tahu.23

Sebuah

karangan yang disebut narasi menyajikan serangkaian peristiwa menurut

urutan kejadian atau kronologis terjadinya sebuah peristiwa. Dengan kata lain,

22

Permendiknas No.20 tahun 2006 tentang standar isi mata pelajaran bahasa Indonesia 23

Eriyanto, Analisis Naratif, Dasar-dasar dan penerapannya dalam analisis teks berita

media, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013), hlm. 1, cet, ke-1

Page 29: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

17

narasi merupakan tulisan yang tujuannya adalah menceritakan kronologis

peristiwa kehidupan manusia.24

Marahimin dalam bukunya yang berjudul Menulis Secara Populer,

menjelaskan bahwa “narasi adalah cerita didasarkan pada urutan-urutan suatu

(atau serangkaian) kejadian atau peristiwa. Di dalam kejadian itu ada tokoh

(atau beberapa tokoh), dan tokoh ini mengalami atau menghadapi sesuatu atau

serangkaian konflik atau tikaian.”25

Narasi bisa bergaya sudut pandang orang

pertama sehingga terasa subjektivitas pengarangnya, walaupun kebanyakan

berupa nonfiksi (novel, cerpen), narasi bisa berisi fakta, misalnya kisah

pengalaman.26

Selanjutnya Kujana Rahardi menjelaskan bahwa narasi berkaitan erat

dengan penceritaan atau pendongengan dari sesuatu. Narasi banyak

ditemukan di dalam cerita pendek, novel, hikayat, dan lain-lain.27

Dengan

demikian sebuah karangan narasi mengandung unsur utama berupa kejadian

atau perbuatan dan waktu, dan keduanya terjalin menjadi satu kesatuan.

Kemudian Gorys Keraf dalam bukunya yang berjudul Argumentasi

dan Narasi berpendapat bahwa, ”narasi adalah suatu bentuk wacana yang

berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca suatu

peristiwa yang telah terjadi.”28

Jika dilihat dari penjelasan Gorys Keraf, maka

narasi adalah salah satu bentuk tulisan yang mengisahkan suatu kejadian atau

peristiwa yang telah terjadi dan berusaha menggambarkannya dengan jelas

kepada para pembaca.

24

M. Atar Semi, op. cit., hlm. 53 25

Ismail Marahimin, Menulis Secara Populer (Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya, 2009) cet.

Ke-8, hlm. 96 26

Mudrajat Kuncoro, Mahir Menulis, (Jakarta: Erlangga, 2009), hlm. 77 27

R. Kujana Rahardi, Penyuntingan Bahasa Indonesia untuk Karang-Mengarang, (Jakarta:

Erlangga, 2009), cet. Ke-1, hlm. 167 28

Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003),

hlm.136

Page 30: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

18

Sedangkan menurut Niknik M. Kuntarto menjelaskan bahwa, “narasi

adalah suatu bentuk karangan yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-

jelasnya kepada pembaca tentang peristiwa pada suatu waktu pada

pembaca.”29

Sehingga unsur yang paling penting dalam sebuah karangan

narasi adalah unsur perbuatan dan tindakan. Agar peristiwa yang ingin

disampaikan dapat digambarkan dengan sangat jelas. Namun, masih terdapat

unsur lain yang terdapat dalam karangan narasi, seperti tokoh atau pemeran

dalam cerita, latar atau tempat yang diceritakan, dan tema.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik sebuah

kesimpulan bahwa, narasi adalah sebuah karangan yang mengisahkan,

menceritakan pengalaman, peristiwa beserta tokohnya, dan karangan ini bisa

bergaya sudut pandang orang pertama atau pengarang sehingga terasa bergitu

objektif. Karangan narasi memiliki beberapa unsur, seperti tokoh, tema, latar

atau tempat peristiwa terjadi. Namun, Terkadang dalam sebuah karangan

narasi terdapat bagian-bagian dalam sebuah peristiwa yang tidak diceritakan

atau dianggkat karena atau dengan alasan tertentu.

B. Metode Example non example

1. Pengertian example non example

Metode example non example merupakan salah satu pendekatan

Group Investigation dalam pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk

mempengaruhi interaksi siswa dan meningkatkan hasil belajar. Pembelajaran

kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja

kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau

diarahkan oleh guru.30

29

Niknik M. Kuntarto, Cermat dalam berbahasa teliti dalam berpikir, (Jakarta: Mitra

Wacana Media, 2013), hlm. 276 30

Agus Suprijono, Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi Paikem, (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2014), Cet, Ke- 13, hlm. 54

Page 31: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

19

Model pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang

saat ini banyak digunakan untuk mengaktifkan kegiatan siswa sehingga

belajar-mengajar berpusat pada siswa. Model pembelajaran kooperatif ada

empat pendekatan dalam pelaksanaannya Student Team Achievement

Division (STAD), jigsaw, group investigation, dan pendekatan struktural.

Pembelajaran kooperatif yang menggunakan pendekatan group investigation

salah satunya adalah model example non example.

Pembelajaran dengan metode example non example adalah

pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas dengan menggunakan contoh-

contoh berupa gambar. Tujuan pengunaan media gambar adalah untuk

mendorong siswa berpikir kritis. Kemudian siswa diminta berdiskusi

kelompok untuk menganalisis gambar yang diberikan oleh guru. Setelah itu

murid berpikir secara kritis dan kreatif dalam menganalisis gambar, dan guru

mengarahkan siswa untuk berani mengutarakan pendapatnya.

Lebih jauh Iru dan Arihi berpendapat bahwa tipe example non

example adalah model pembelajaran kooperatif yang menggunakan gambar-

gambar sebagai sebuah media, alat peraga, atau sesuatu untuk menyampaikan

yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran untuk mempermudah guru

dalam menjelaskan pelajaran.31

Gambar-gambar yang dipilih harus sesuai

dengan materi dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Gambar-gambar

yang digunakan nantinya akan lebih memotivasi siswa dalam belajar dan

dapat mempermudah proses berpikir siswa ketika pembelajaran berlangsung.

31

Aprilia Hadi Lestari, dkk. Peningkatan Hasil Belajar Biologi pada Materi Kingdom

Animalia melalui Penerapan Model Teams Games Tournament dan Example non example,2015,

(http://ejurnal.unpak.ac.id)

Page 32: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

20

Sehingga penerapan metode example non example dapat meningkatkan

aktifitas dan hasil belajar siswa.32

2. Langkah-langkah pembelajaran example non example

Dalam pembelajaran yang manggunakan metode example non

example terdapat beberapa langkah-langkah yang harus dilalui. Menurut Agus

Suprijono dalam bukunya yang berjudul Cooperatif Learning Teori dan

Aplikasi, memaparkan langkah-langkah dalam metode example non example

sebagai berikut:

1. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Gambar yang digunakan tentunya merupakan gambar yang relevan

dengan materi yang dibahas sesuai dengan kompetensi dasar.

2. Guru menempelkan gambar atau ditayangkan melalui LCD atau OHP, jika

ada dapat pula menggunakan projektor. Pada tahapan ini guru juga dapat

meminta bantuan siswa untuk mempersiapkan gambar yang telah dibuat

sekaligus pembentukan kelompok siswa.

3. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada peserta didik

untuk memperhatikan/menganalisis gambar. Biarkan siswa melihat dan

menelaah gambar yang disajikan secara seksama, agar detil gambar dapat

dipahami oleh siswa. Selain itu, guru juga memberikan deskripsi jelas

tentang gambar yang sedang diamati siswa.

4. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang peserta didik, hasil diskusi dari

analisis gambar tersebut dicatat pada kertas. Kertas yang digunakan akan

lebih baik jika disediakan oleh guru.

32

Nurul Astuti Yensy.B, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Example Non

Example dengan Menggunakan Alat Peraga untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Kelas VIII

SMPN 1 Argamakmur, Jurnal Exacta, Vol. X No.1, 2012, hlm. 34-35

Page 33: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

21

5. Tiap kelompok diberikan kesempatan membacakan hasil diskusinya.

Siswa dilatih untuk menjelaskan hasil diskusi mereka melalui perwakilan

kelompok masing-masing.

6. Mulai dari komentar/hasil diskusi peserta didik, guru mulai menjelaskan

materi sesuai tujuan yang ingin dicapai. Setelah memahami hasil dari

analisa yang dilakukan siswa, maka guru mulai menjelaskan materi sesuai

tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

7. Guru dan peserta didik menyimpulkan materi sesuai dengan tujuan

pembelajaran.33

C. Penelitian yang Relevan

Hasil-hasil penelitian yang terkait dengan upaya meningkatkan

keterampilan menulis narasi, adalah sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Atiah yang berjudul “Upaya Meningkatan

Keterampilan Menulis Paragraf Narasi melalui Menulis Jurnal pada Siswa

Kelas V MI Darul Muqinin Kebun Jeruk, Jakarta Barat Tahun Ajaran

2012-2013.” Berdasarkan data penelitian, keterampilan menulis narasi

melalui penulisan jurnal dapat meningkat pada siklus ke-II dengan rata-

rata hasil belajar meningkat menjadi 72,85.

Adapun perbedaan penelitian Atiah dengan judul skripsi ini dapat dilihat

dari metode atau cara yang digunakan. Atiah menggunakan cara melalui

menulis jurnal untuk meningkatkan keterampilan menulis narasi yang

dilakukan pada kelas V MI Darul Muqinin Kebun Jeruk. Sementara

penulis menggunakan example non example dalam meningkatkan

keterampilan menulis narasi siswa kelas III SDN Kampung Bambu III,

Kab. Tangerang.

33

Ibid, hal. 20

Page 34: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

22

2. Penelitian Hilda Dwi Oktaviani dengan judul “ Peningkatan keterampilan

menulis narasi dengan media gambar seri siswa kelas X.8 SMAN 1

Leuwiliang, Kab. Bogor 2012.” Berdasarkan data penelitian, keterampilan

menulis narasi dengan menggunakan media gambar seri dapat meningkat

pada siklus ke II dengan 33 siswa dari 38 siswa memperoleh skor

minimal, yaitu 15, dan 5 siswa mendapat nilai 20.

Adapun perbedaan penelitian Hilda Dwi Oktaviani dengan judul skripsi

ini terletak pada media dan metode. Hilda menggunakan media gambar

seri dalam penelitiannya, sedangkan dalam penelitian ini menggunakan

metode example non example. Kemudian jenjang pendidikan yang dipilih,

Hilda memilih jenjang pendidikan SMA kelas X.8 di SMAN 1

Leuwiliang, sedangkan penulis memilih jenjang pendidikan SD kelas III

di SDN Kampung Bambu III

3. Nurma Ulfah dengan judul penelitian “Peningkatan kemampuan menulis

karangan narasi dengan media teks wawancara pada siswa SMA Taruna

Mandiri Pamulang-Tangerang Selatan.” Berdasarkan data penelitian,

keterampilan menulis narasi dengan menggunakan media teks wawancara

dapat meningkat kemapuan menulis karangan narasi di SMA Taruna

Mandiri. Hal ini dilihat dari perolehan rata-rata pada siklus I yang

mencapai 78,6%, kemudian meningkat pada siklus II yang mencapai

83,2%.

Adapun perbedaan penelitian Nurma Ulfah dengan judul skripsi ini

terletak pada jenjang pendidikan yang dipilih. Nurma melakukan

penelitian pada jenjang pendidikan SMA di SMA Taruna Mandiri,

sedangkan penulis pada jenjang pendidikan SD di SDN Kampung Bambu

III. Kemudian perbedaan selanjutnya terletak pada media dan metode

Page 35: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

23

yang digunakan, Nurma menggunakan media teks wawancara, sedangkan

penulis menggunakan metode example non example.

Page 36: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

24

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas III di SDN Kampung Bambu III, Kab.

Tangerang. Pelaksanaan penelitian ini laksanakan pada bulan Februari 2015-

November 2015.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian tindakan

kelas, atau biasa disebut dengan PTK. Penelitian ini merupakan penelitian yang

digunakan oleh guru, yang bekerja sama dengan teman sejawat lain sebagai

observer, di kelas tempat guru mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan

atau meningkatnya proses dan hasil belajar siswa.

Lebih jauh lagi, Suharsimi Arikunto, dkk dalam bukunya yang berjudul

Penelitian Tindakan Kelas mengungkapkan bahwa penelitian tindakan kelas

merupakan penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan

memperbaiki/ meningkatkan mutu praktik pembelajaran.34

Penelitian ini berbasis kelas, karena dilakukan dengan melibatkan

komponen yang terdapat di dalam proses belajar mengajar di dalam kelas, materi

pelajaran, dan media pembelajaran. Penelitian tindakan kelas termasuk penelitian

kualitatif walaupun data yang dikumpulkan bisa saja bersifat kuantitatif.

34

Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hal. 58

Page 37: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

25

Seperti yang dijelaskan di atas, PTK bertujuan untuk memperbaiki dan

meningkatkan kualitas pembelajaran serta membantu memberdayakan guru dalam

memecahkan masalah pembelajaran di sekolah. Maksudnya adalah dengan

Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan dapat meningkatkan atau memperbaiki

kualitas berbagai aspek pembelajaran sehingga kompetensi yang menjadi target

pembelajaran dapat tercapai secara maksimal sesuai harapan yang dimaksud guru.

Desain siklus penelitian tindakan kelas ini menggunakan model Kemmis

dan Mc Taggart. Model penelitian ini dipilih karena dengan menggunakan model

ini apabila pada awal pelaksanaan tindakkan ditemukan adanya kekurangan, maka

perencanaan dan pelaksanaan tindakan dapat dilanjutkan pada siklus selanjutnya

hingga target yang diharapkan tercapai. Rancangan penelitian ini terdapat

beberapa tahapan pada setiap siklusnya, yaitu:

1. Membuat rencana tindakan (planning)

2. Melaksanakan rencana yang telah dibuat (acting)

3. Mementau/observasi (observing)

4. Memberikan refleksi (reflecting)

Melalui metode ini, peneliti menerapkan penelitian tindakan kelas sebagai

sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di dalam kelas terhadap suatu proses

belajar mengajar penulisan narasi dengan menggunakan metode example non

example dengan dua siklus dan apabila hasil belajar siswa masih kurang mencapai

yang diharapkan maka bisa dilanjutkan ke siklus berikutnya hingga hasil belajar

meningkat.

Adapun penelitian ini diawali dengan melakukan penelitian pendahuluan

(prapenelitian) dan penelitian ini akan berhenti apabila kriteria keberhasilan yang

telah dicapai sesuai dengan kriteria keberhasilan yang diharapkan oleh guru atau

peneliti. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan siklus adalah satu putaran penuh

Page 38: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

26

atau satu kegiatan beruntun yang kemudian kembali kelangkah semula, di mana

tiap-tiap siklus terdiri dari empat tahapan kegiatan, yaitu:

1. Perencanaan (Planning)

Dalam tahapan ini, peneliti menyiapkan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) berikut dengan instrumen penelitiannya. Instrumen

penelitian yang dimaksud adalah lembar tugas siswa, lembar observasi untuk

siswa dan guru.

2. Tindakan (Acting)

Tahap tindakan ini adalah pelaksanaan atau penerapan dari Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran yang telah dibuat oleh guru pada tahap planning yaitu

melaksanakan tindakan kelas.

3. Pengamatan (Observing)

Dalam tahapan ini, peneliti melakukan pengamatan atau observasi yang

dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan untuk mendapatkan data yang

akurat untuk perbaikan pada siklus berikutnya. Observasi yang dimaksud adalah

sebagai pengamatan, menggali, dan mendokumentasikan semua gejala yang

terjadi selama proses penilaian. Dalam melakukan observasi ini, peneliti dibantu

oleh guru kelas yang berperan sebagai observer dan kolaborator.

4. Refleksi (Reflecting)

Tahapan ini merupakan tahapan terakhir pada setiap siklus. Maksud dari

siklus ini untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan, hasil yang

didapat dari semua instrumen dianalisa bersama oleh peneliti dan kolaborator,

sehingga dapat diketahui kekurangan siklus I dan dapat dijadikan acuan pada

silkus II.

Disain intervensi tindakan pada model penelitian tindakan kelas

(classroon action research) menurut Kemmis dan Mc Taggart dapat digambarkan

sebagai berikut:

Page 39: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

27

DAN SETERUSNYA

Gambar 3.1

Model siklus penelitian tindakan kelas Kemmis dan Mc Taggart

S

I

K

L

U

S

1

PLANNING

ACTION &

OBSERVATION

REFLECTION

RE-PLANNING

ACTION &

OBSERVATION

REFLECTION S

I

K

L

U

S

2

Page 40: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

28

C. Subyek Penelitian

Subyek dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah seluruh siswa kelas III

SDN Kampung Bambu III, Kab. Tangerang.

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian

Pada penelitian tindakan kelas ini, peneliti berperan langsung dalam

proses pembelajaran sebagai guru yang mengampu pelajaran bahasa Indonesia.

Untuk observasi pada saat proses pembelajaran berlangsung dilakukan oleh satu

orang guru sebagai observer, yaitu guru kelas III SDN Kampung Bambu III, Kab.

Tangerang. Kemudian evaluasi dan refleksi dilakukan bersama antara peneliti

dengan observer.

E. Tahap Intervensi Tindakan

Sebelum peneliti melakukan penelitian, terlebih dahulu melakukan

pengamatan awal di kelas III SDN Kampung Bambu III, Kab. Tangerang.

Pengamatan ini dimaksudkan agar peneliti dapat mempelajari secara baik situasi

subyek yang akan diteliti. Adapun tahap-tahap intervensi tindakan ini ditempuh

melalui empat tahap pada tiap-tiap siklus, yang dapat diuraikan sebagai berikut

ini:

a. Perencanaan

Sebelum melakukan tindakan, terlebih dahulu harus disusun sebuah

rancangan yang matang. Pada tahap ini, peneliti melakukan perencanaan

dengan membuat skenario pembelajaran atau rencana pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan metode example non example. Kemudian

peneliti menyusun instrumen-instrumen pengumpulan data yang dibutuhkan.

b. Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan selanjutnya adalah menerapkan atau

melaksanakan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun.

Page 41: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

29

Pelaksanaan pembelajaran dengan disertakan latihan untuk mengetahui

tingkat pemahaman siswa dalam menulis narasi dengan menggunakan metode

example non example.

c. Pemantauan

Pengamatan ini dilakukan dengan menggunakan lembar pengamatan.

Tujuan dilakukan pengamatan adalah mendapatkan data yang akurat ketika

pembelajaran berlangsung. Peneliti memilih kolaborator (guru kelas 3)

sebagai teman sejawat yang mengamati situasi di kelas.

d. Refleksi

Catatan hasil pengamatan observer ketika proses pembelajaran.

Catatan ini nantinya dijadikan kajian dan acuan untuk pembuatan rancangan

pada siklus selanjutnya. Dengan harapan terdapat perubahan proses dan hasil

belajar yang signifikan pada mata pelajaran bahasa Indonesia khususnya

keterampilan menulis narasi.

F. Hasil Intervensi yang Diharapkan

Hasil yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatkan

kemampuan menulis narasi dengan menggunakan metode example non example

kelas 3. Penelitian dikatakan berhasil, apabila melalui pengamatan secara klasikal,

lebih dari 95% siswa telah berhasil mencapai nilai 70 atau lebih, dengan ini siswa

telah mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM), yaitu 70 dan presentase

aktifitas siswa telah mencapai angka 100%. Jika kedua target pencapaian telah

tercapai, maka tindakan akan dihentikan. Berikut merupakan rumus perhitungan

ketuntasan belajar, dan rumus daya serap klasikal:

1. Rumus ketuntasan belajar

KB=

X 100%

Keterangan:

NS= Jumlah siswa yang mendapat nilai > dari 70

Page 42: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

30

N= Jumlah siswa

2. Daya serap klasikal

DS=

X 100%

Keterangan:

DS= Daya serap

NS= Jumlah nilai seluruh siswa

S= Jumlah siswa

NI= Jumlah skor ideal

G. Data dan Sumber Data

1. Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri atas: data pemantauan

(action), dan data penelitian (research). Data pemantauan merupakan data yang

digunakan untuk menentukan kesesuaian rencana dangan pelaksanaan, yakni hasil

observasi pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia pada siswa kelas 3 SDN

Kampung Bambu III, Kab. Tangerang, melalui metode example non example.

Sementara, data penelitian adalah fokus penelitian, yakni hasil belajar mengarang

narasi pada siswa kelas 3 SDN Kampung Bambu III. Selanjutnya data-data yang

diperoleh digunakan untuk dianalisis sehingga diperoleh gambaran pelaksanaan

tindakan dan peningkatan dari fokus penelitian.

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua, yaitu sumber

data observasi dan sumber data fokus penelitian. Sumber data observasi dalam

penelitian ini adalah proses pembelajaran menulis narasi dengan menggunakan

metode example non example yang dilakukan di kelas 3 SDN Kampung Bambu

III. Sedangkan sumber data fokus penelitian adalah siswa-siswi kelas SDN

Kampung Bambu III yang berjumlah 45 orang.

Page 43: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

31

H. Instrumen Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini diambil melalui hasil pengamatan tentang hasil

belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas 3 SDN Kampung Bambu III.

Instrumen pengumpulan data yang digunakan berupa lembar pengamatan, dan

hasil belajar. Adapun lembar pengamatan yang dimaksud dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Tabel 3.1

Pedoman Lembar Observasi Aktivitas Guru

No. Aspek yang diamati Hasil Penelitian

Keterangan Ya Tidak

1. Guru mempersiapkan gambar-gambar

sesuai dengan tujuan pembelajaran.

2. Guru menempelkan gambar atau

ditayangkan melalui LCD atau OHP.

3.

Guru memberi petunjuk dan memberi

kesempatan pada siswa untuk

memperhatikan/menganalisis gambar.

4.

Guru membagi siswa ke dalam 8

kelompok yang masing-masing terdiri

dari 5-6 orang

5.

Guru membimbing pelaksanaan diskusi

siswa di kelas masing-masing kelompok

sesuai dengan arahan yang diberikan

6.

Guru memberikan kesempatan tiap

kelompok untuk membacakan hasil

diskusinya.

7.

Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa,

guru mulai menjelaskan materi sesuai

tujuan yang ingin dicapai.

8. Guru dan siswa menyimpulkan materi

sesuai dengan tujuan pembelajaran

Page 44: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

32

Presentase Aktivitas guru =

X 100%

Tabel 3.2

Pedoman Observasi Aktivitas Siswa

No. Aspek yang diamati Hasil Penelitian

Keterangan Ya Tidak

1. Siswa berdoa bersama dengan tertib

selagi guru mempersiapkan gambar

2. Siswa mengkondisikan kelas dengan

tenang dan tertib

3.

Siswa mendengarkan petunjuk guru dan

memperhatikan/menganalisis gambar

yang tersedia

4.

Siswa mengkondisikan diri ke dalam 8

kelompok yang masing-masing terdiri

dari 5-6 orang

5. Siswa melakukan diskusi kelompok

dengan bimbingan guru

6. Setiap perwakilan kelompok

membacakan hasil diskusi kelompoknya.

7. Siswa memperhatikan penjelasan guru

terkait materi yang diajarkan

8. Siswa bersama guru menyimpulkan

materi pelajaran.

Presentase Aktivitas siswa =

X 100%

I. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua teknik pengumpulan data,

yaitu teknik tes dan teknik non tes.

1. Teknik tes

Manurut Trianto “tes dapat berupa serentetan pertanyaan, lembar kerja,

atau sejenisnya yang dapat digunakan untuk mengukur pengetahuan,

Page 45: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

33

keterampilan, bakat, dan kemampuan dari subjek penelitian.”35

Data yang

diperoleh dalam penelitian ini dilakukan dengan memberikan sebuah tes. Tes

yang dilakukan dalam penelitian ini berupa tes tertulis dalam bentuk essay yang

diberikan kepada siswa. Dalam lembar tugas tersebut terdapat perintah kepada

siswa untuk memilih salah satu gambar yang menarik kemudian siswa membuat

sebuah karangan dengan memperhatikan EYD. Sebelum siswa mengerjakan

lembar tugasnya terlebih dahulu mengamati gambar dengan seksama agar mudah

mengerjakannya.

Hasil tes ini dijadikan sebagai tolak ukur bagi peneliti dalam mengetahui

peningkatan keberhasilan siswa dalam menulis karangan narasi setelah

pembelajaran berlangsung. Tes menulis narasi ini berupa lembar tugas yang berisi

perintah kapada siswa untuk menulis narasi.

2. Teknik non tes

Teknik non tes yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah

observasi, dan dokumentasi foto,

a. Lembar Observasi

Lembar observasi diisi oleh observer, yaitu wali kelas 3 SDN

Kampung Bambu III, Kab. Tangerang. Lembar observasi ini digunakan untuk

melihat aktivitas guru dan juga siswa ketika aktivitas belajar-mengajar sedang

berlangsung. Selain itu juga digunakan sebagai bahan refleksi untuk

pembelajaran berikutnya.

b. Lembar Dokumentasi

Lembar dokumentasi ini berisi foto-foto ketika proses pembelajaran

sedang berlangsung. Pengambilan foto ini dilakukan ketika siswa sedang

menulis teks narasi.

35

Trianto, Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi Pendidikan dan

Tenaga Kependidikan,(Jakarta: Prenada Media Group, 2010), hal. 264

Page 46: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

34

J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan

Untuk memperoleh data yang valid maka diperlukan juga instrumen

penelitian yang baik. Sugiono mengatakan jika instrumen dikatakan valid berarti

menunjukkan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid

sehingga valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur yang

seharusnya diukur.36

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah tes

menulis karangan narasi. Berdasarkan hal tersebut maka uji validitas untuk

menentukan apakah instrumen yang digunakan layak atau tidak, yaitu dengan

pengujian validitas konstruk. Untuk melakukan uji validitas konstruksi, dapat

menggunakan pendapat dari ahli (Judgment expert). Sebuah instrument yang

digunakan dalam penelitian dapat dikatakan memiliki validitas konstruk apabila

soal yang membangun tes tersebut dapat mengukur tiap aspek berpikir seperti

yang disebutkan dalam tujuan interaksional khusus.37

Setelah instrumen telah

disusun berdasarkan aspek-aspek berpikir yang akan diukur berdasarkan teori

tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli dengan cara meminta

pendapatnya tentang instrumen yang telah selesai disusun.

K. Analisis data dan Interpretasi data

Metode deskriptif adalah metode analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini. Yaitu dengan membandingkan hasil belajar siswa sebelum tindakan

dengan setelah tindakan. Penelitian ini dikatakan berhasil jika hasil belajar siswa

meningkat. Penilaian kemampuan siswa dalam tes menulis karangan meliputi

aspek isi, organisasi, kosakata, pengembangan bahasa dan mekanik. Berikut tabel

skor penilaian menyusun karangan narasi:

36

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D,

(Bandung: Alfabeta, 2009), cet. Ke-10, hal.329 37

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), (Jakarta: PT. Bumi

Aksara, 2009), cet. Ke-9, hal. 67

Page 47: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

35

Tabel 3.3

Skor Penlilaian Menulis Narasi38

Aspek Skori

Isi 30

Organisasi 20

Kosakata 20

Pengembangan bahasa 25

Mekanik 5

Jumlah 100

Tabel 3.4

Pedoman Penilaian Menulis Karangan39

Aspek Skor Kriteria

Isi

27-30

SANGAT BAIK-SEMPURNA:

Padat informasi, substansif,

pengembangan tesis tuntas, relevan

dengan permasalahan dan tuntas

22-26

CUKUP-BAIK:

Informasi cukup, substansi cukup,

pengembangan tesis terbatas, relevan

dengan permasalahan tapi tidak

lengkap

17-21

SEDANG-CUKUP:

Informasi terbatas, substansi kurang,

pengembangan tesis tidak cukup,

permasalahan tidak cukup

38

Burhan Nurgiyantoro, Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi, (Yogyakarta:

BPFE Yogyakarta, 2001), hal. 308 39

ibid

Page 48: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

36

13-16

SANGAT-KURANG:

Tidak berisi, tidak ada substansi, tidak

ada pengembangantesis , tidak ada

permasalahan

Organisasi

18-20

SANGAT BAIK-SEMPURNA:

Ekspresi lancer, gagasan diungkapkan

dengan jelas, padat, tertata dengan

baik. Urutan logis dan kohesif

14-17

CUKUP-BAIK:

Kurang lancer, kurang terorganisir

tetapi ide utama terlihat, beban

pendukung terbatas, urutan logis tetapi

tidak lengkap

10-13

SEDANG-CUKUP:

Tidak lancer, gagasan kacau,

terpotong-potong, urutan dan

penegmbangan tidak logis

7-9 SANGAT-KURANG:

Tidak komunikatif, tidak terorganisir,

tidak layak nilai

Kosakata

18-20

SANGAT BAIK-SEMPURNA:

Pemanfaatan potensi kata canggih,

pilihan kata dan ungkapan tepat,

menguasai pembentukan kata

14-17

CUKUP-BAIK:

Pemanfaatan kata agak canggih,

pilihan kata dan ungkapan kadang-

kadang kurang tepat tetapi tidak

mengganggu

10-13

SEDANG-CUKUP:

Pemanfaatan potensi kata terbatas,

sering terjadi kesalahan penggunaan

kosakata dan dapat merusak makna

7-9

SANGAT-KURANG:

Pemanfaatan potensi kata asal-asalan,

pengetahuan tentang kosakata rendah

dan tak layak nilai

Page 49: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

37

Penggunaan bahasa

22-25

SANGAT BAIK-SEMPURNA:

Konstruksi kompleks tetapi efektif,

hanya terjadi sedikit kesalahan

penggunaan bentuk kebahasaan

18-21

CUKUP-BAIK:

Konstruksi sederhana tetapi efektif,

kesalahan kecil pada konstruksi

kompleks, terjadi sejumlah kesalahan

tetapi makna tidak kabur

11-17

SEDANG-CUKUP:

Terjadi kesalahan serius dalam

konstruksi kalimat, makna

membingungkan atau kabur

5-10

SANGAT-KURANG:

Tidak menguasai aturan sintaks,

terdapat banyak kesalahan, tidak

komunikatif, tidak layak nilai

Mekanik 5

SANGAT BAIK-SEMPURNA:

Menguasai aturan penulisan, hanya

terdapat beberapa kesalahan ejaan

4 CUKUP-BAIK:

Kadang-kadang terjadi kesalahan ejaan

tetapi tidak mengaburkan makna

3 SEDANG-CUKUP:

Sering terjadi kesalahan ejaan, mekna

membingungkan atau kabur

2

SANGAT-KURANG:

Tidak menguasai aturan penulisan,

terdapat benyak kesalahan ejaan,

tulisan tidak terbaca, tidak layak nilai

Jumlah 100

L. Pengembangan Perencanaan Tindakan

Setelah intervensi tindakan pertama (siklus I) selesai dilakukan dan hasil

yang diperoleh belum mencapai keberhasilan yang diharapkan, maka akan

Page 50: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

38

diadakan tindak lanjut (siklus II) dengan rencana perbaikan pembelajaran.

Penelitian ini akan berakhir, apabila hasil belajar siswa telah sesuai atau bahkan

telah dikatakan berhasil dalam menulis narasi dengan menggunakan metode

example non example.

Page 51: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

39

BAB IV

DEKSRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi data

Pada bab ini akan dibahas hasil penelitian yang telah dilakukan di kelas III

SDN Kampung Bambu III selama dua siklus penelitian. pada bab IV ini akan

dijelaskan deskripsi awal penelitian, perencaan pembelajaran yang akan

berlangsung, pelaksanaan pembelajaran menulis narasi dengan menggunakan

motode example non example, serta mendeksripsikan hasil penelitian yeng telah

dicapai dalam proses pembelajaran menulis narasi dengan menggunakan motode

example non example.

Berikut merupakan deskripsi singkat SDN Kampung Bambu III:

1. Profil Sekolah

Nama Sekolah : SDN Kampung Bambu III

NPSN/NSS : 20602987/101280036033

Status Sekolah : Negeri

Lokasi Sekolah : Perum Dasana Indah

RT?RW : 8/18

Desa/Kelurahan : Bojong Nangka

Kecamatan : Bojong Nangka

Kota/kabupaten : Kabupaten Tangerang

Provinsi : Banten

Kode pos : 15821

Luas Tanah : 2030m

Nomer Telepon : 021 54201178

Email : [email protected]

Akreditasi : A

Page 52: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

40

2. Visi, Misi, dan Tujuan

Visi :

Berkepribadian, cerdas, berimtaq serta menguasai dasar – dasar teknologi.

Misi :

1. Memotivasi kreatifitas siswa agar unggul dalam bidang teknologi.

2. Memupuk dan mengembangkan bakat siswa.

3. Menumbuh kembangkan semangat belajar secara optimal, berjiwa

kreatif, inovatif dan produktif

4. Menanamkan nilai-nilai kejujuran, sopan santun dan disiplin

5. Meningkatkan profesional guru

6. Meningkatkan sarana dan prasana

7. Meningkatkan kegiatan ekstrakuler yang membentuk karakter

bangsa

Tujuan sekolah :

1. Menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dibidang

Komputer dan Internet.

2. Mempunyaitim MIPA yang handal.

3. Mempunyai tim Kesenian yang handal.

4. Dapat mengamalkan ajaran agama hasil proses pembelajaran dan

pembiasaan

5. Memiliki dasar-dasar pengetahuan, kemampuan dan keterampilan

untuk melanjutkan pada jenjang pendidikan dasar negeri yang

unggul.

6. Dapat menggunakan dan mengembangkan berbagai macam alat

musik tradisional maupun modern.

7. Dapat berkomunikasi dengan bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

Page 53: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

41

3. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Tabel 4.1

Daftar Guru dan Tenaga Kependidikan

No. Nama Gelar NIP Kepegawaian Jabatan

1. Abas Tenaga Honor

Sekolah Lainnya

2. Abdul Fatah M.Pd 197302092008011003 PNS Guru

Kelas

3. Ahmad Duri MM. 196901181991031007 PNS Guru

Kelas

4. Ahyani MM. 197207021997031005 PNS Guru

Kelas

5. Asnawiah S.Pd.I Guru Honor

Sekolah

Guru Mata

Pelajaran

6. Daris

Salamah S.Pd 197308152008012005 PNS

Guru

Kelas

7. Devi Novia M.Pd 198111042005012011 PNS Guru

Kelas

8. Dian

Prasetiawati

Tenaga Honor

Sekolah

Guru

Kelas

9. Durachman Tenaga Honor

Sekolah Lainnya

10. Haerudin Guru Honor

Sekolah

Guru Mata

Pelajaran

11. Hardijah S.Pd.I 196209131982122002 PNS Guru

Kelas

12. Hartono Guru Honor

Sekolah

Guru Mata

Pelajaran

13. Hayati

Komarawati S.Pd 197210292006042011 PNS

Guru

Kelas

14. Henny Laila

Sari S.Pd

Guru Honor

Sekolah

Guru Mata

Pelajaran

15. Imron

Rosyadi MM. 196903272008011007 PNS

Guru

Kelas

16. Jalaludin S.Ag.M

M 197007062008011013 PNS

Guru

Kelas

17. Juriadi M.Pd 197704272009021002 PNS Guru

Kelas

Page 54: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

42

18. Kasiati Dra Guru Honor

Sekolah

Guru

Kelas

19. M. Sujud S.Pd Guru Honor

Sekolah

Guru

Kelas

20. Masitoh M.Pd Guru Honor

Sekolah

Guru

Kelas

21. Muhammad

Nuur MM. 196806302005011001 PNS

Guru Mata

Pelajaran

22. Nur

Rismawati S.Pd.I

Guru Honor

Sekolah

Guru

Kelas

23. Rahmawati M.Pd 196810051990032005 PNS Guru

Kelas

24. Rohaeni S.Pd 197101012006020420 PNS Guru

Kelas

25.

Romanda

Novi Citra

Dewi

S.Pd Guru Honor

Sekolah

Guru

Kelas

26. Saleha S.Pd.S

D 196804082008012004 PNS

Guru

Kelas

27. Sarnan Tenaga Honor

Sekolah Lainnya

28. Sirojudin S.Pd.I 197106182007011009 PNS Guru

Kelas

29. Siti Aisyah 196405052007012009 PNS Guru

Kelas

30. Suminta, S.Pd.,M

M 196005201982041010 PNS

Guru

Kelas

31. Sutrianah S.Pd.,M

M 197006152003122005 PNS

Guru

Kelas

32. Tri Irian

Ningsih S.Pd 196808102007012022 PNS

Guru

Kelas

33. Yani

Apriyani S.S.

Guru Honor

Sekolah

Guru Mata

Pelajaran

34. Yatriwarni Dra 196309052007012005 PNS Guru

Kelas

35. Yurniati S.Pd.S

D 196412022007012003 PNS

Guru

Kelas

36. Yusuf

Iskandar

Tenaga Honor

Sekolah Lainnya

Page 55: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

43

4. Data Peserta Didik SDN Kampung Bambu III

Tabel 4.2

Daftar Peserta Didik

No. Nama

Rombel

Laki-laki Perempuan Jumlah Wali Kelas

1 Kelas 1A 17 23 40 Rohaeni

2 Kelas 1B 19 21 40 Rohaeni

3 Kelas 1C 18 19 37 Daris Salamah

4 Kelas 1D 17 20 37 Daris Salamah

5 Kelas 1E 20 19 39 Masitoh

6 Kelas 2A 16 16 32 Yurniati

7 Kelas 2B 16 15 31 Rahmawati

8 Kelas 2C 14 18 32 Dian Prasetiawati

9 Kelas 2D 20 13 33 Ahmad Duri

10 Kelas 2E 20 11 31 Devi Novia

11 Kelas 3A 22 24 46 Nur Rismawati

12 Kelas 3B 23 21 44 Siti Aisyah

13 Kelas 3C 24 21 45 Kasiati

14 Kelas 3D 25 20 45 Jalaludin

15 Kelas 4A 21 25 46 Abdul Fatah

16 Kelas 4B 20 23 43 Sirojudin

17 Kelas 4C 21 24 45 M. Sujud

18 Kelas 4D 16 27 43 Saleha

19 Kelas 5A 14 22 36 Hayati Komarawati

20 Kelas 5B 21 20 41 Juriadi

21 Kelas 5C 24 17 41 Tri Irian Ningsih

22 Kelas 5D 24 18 42 Yatriwarni

23 Kelas 6A 19 25 44 Hardijah

24 Kelas 6B 21 23 44 Ahyani

25 Kelas 6C 23 20 43 Sutrianah

26 Kelas 6D 13 32 45 Imron Rosyadi

Total 509 537 1046

B. Analisis Data

Penelitian tindakan kelas atau classroom action research ini dimulai

dengan melakukan penelitian pendahuluan yang dilakukan di SDN Kampung

Page 56: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

44

Bambu III. Kegiatan ini meliputi wawancara dengan guru kelas, dan observasi

atau pengamatan dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia di dalam kelas.

Kegiatan ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui situasi dan kondisi ketika

proses pembelajaran bahasa Indonesia khusunya menulis narasi. KKM atau

kriteria ketuntasan minimum yang ditetapkan untuk pelajaran bahasa Indonesia

adalah 70 dan bagi siswa yang mendapatkan nilai di bawah standar KKM harus

mengikuti ujian perbaikan nilai.

Berdasarkan hasil observasi atau pengamatan yang dilakukan, dan

wawancara dengan guru kelas bahwa metode pembelajaran bahasa Indonesia

yang selama ini digunakan adalah dengan menggunakan metode ceramah,

diskusi, dan latihan. Guru tidak menggunakan metode, strategi ataupun media

pembelajaran yang sesuai sehingga tidak meningkatkan minat belajar bahasa

Indonesia khususnya menulis narasi. Kemudian jumlah siswa yang terlalu banyak

menyebabkan pembelajaran bahasa Indonesia menjadi tidak efektif dan efisien.

Banyak siswa yang tidak mendengarkan perintah guru, ada yang sibuk bercanda

dan mengobrol.

Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan, maka peneliti merasa perlu

mengadakan tindak lanjut dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia khusunya

menulis narasi. Dan proses pembelajaran bahasa Indonesia bisa berlangsung lebih

kondusif dan efektif. Sehingga, hasil belajar siswa bisa mencapai kriteria

ketuntasan minimum (KKM).

1. Deskripsi Siklus 1

1.1 Perencanaan Tindakan

Dalan tahap ini, peneliti terlebih dahulu menyusun RPP dan

instrumen yang hendak digunakan dalam penelitian. Adapun

instrumen yang digunakan adalah lembar observasi guru dan siswa,

lembar tugas siswa, dan dokumentasi. Selanjutnya RPP dan

Page 57: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

45

instrumen didiskusikan bersama bapak Jalaludin S,Ag., MM. selaku

guru kelas 3.

1.2 Pelaksanaan Tindakan

Setelah RPP dan instrumen disetujui oleh bapak Jalaludin,

maka RPP dan instrumen siap untuk digunakan. Pertemuan pertama

dilakukan pada hari Rabu, 28 Oktober 2015 dan pertemuan kedua

Kamis, 29 Oktober 2015. Pada pertemuan pertama peneliti

memperkenalkan diri kepada siswa serta menjelaskan bahwa selama

masa penelitian berlangsung, peneliti akan menjadi guru bagi anak-

anak di kelas III untuk materi menulis narasi. Setelah itu, peneliti

memulai pelajaran pertama dengan mengucap salam dan berdoa.

Pertemuan pertama, guru memulai pelajaran dengan

menanyakan materi pelajaran yang sebelumnya dan mengaitkannya

dengan pelajaran yang akan dibahas. Awalnya guru bertanya “apakah

mereka suka bercerita?, atau pernah membuat cerita?”. Suasana kelas

saat itu sangat ramai dan gaduh. Bahkan ada beberapa anak yang

bermain, bercanda, dan tidak memperhatikan. Namun, terdapat

beberapa anak yang antusias menjawab.

Guru mengarahkan siswa untuk memperhatikan gambar yang

disediakan. Kemudian guru mengarahkan siswa untuk membuat

kelompok yang beranggotakan 5-6 orang tiap kelompoknya. Pada

proses ini siswa mulai tampak ramai dan gaduh kembali. Kelompok 2

dan 3 tampak gaduh, salah seorang siswa asik mengganggu teman

kelompoknya sehingga teman kelompok yang lain jadi ikut bercanda.

Guru meminta siswa mejelaskan gambar apa yang ditampilkan.

Namun, hanya beberapa siswa yang tampak antusias menjawab.

Page 58: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

46

Guru menjelaskan secara singkat mengenai paragraf narasi,

penggunaan huruf kapital, serta tanda koma dan titik. Sesekali guru

memancing siswa untuk memberikan contoh dan meminta

menyebutkan peraturan penggunaan huruf kapital. Ternyata masih

banyak siswa yang belum mengetahui aturannya.

Kemudian guru memberi lembar tugas kepada tiap kelompok

untuk mengidentifikasi penggunaan huruf kapital, serta tanda koma

dan titik. Proses identifikasi ini digunakan secara kelompok dengan

berdiskusi.

Setelah itu guru mengarahkan siswa untuk membacakan

hasilnya. Kelompok 3 dan 8 tidak membacakan hasil diskusinya.

Kemudian guru meluruskan kekeliruan yang terjadi selama proses

pembelajaran terjadi. Kemudian guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya mengenai hal yang kurang dipahaminya. Guru

menjawab beberapa pertanyaan siswa sambil meluruskan kekeliruan

yang terjadi selama pembelajaran berlangsung.

Kegiatan penutup guru mengulas secara singkat materi

pelajaran. Kemudian menyimpulkannya bersama dengan siswa. Akhir

pelajaran ditutup dengan doa dan salam.

Pada pertemuan kedua, guru memulai pelajaran dengan salam

dan berdoa. Guru menanyakan kabar siswa sambil mengabsen satu-

persatu siswa. Guru mengarahkan siswa berkelompok yang masing-

masing kelompok terdiri dari 5-6 orang dan memperhatikan gambar

yang telah disajikan. Ketika proses membagi kelompok tidak seramai

dan segaduh pertemuan pertama. Selanjutnya siswa membagi

kelompok dengan cukup tertib.

Page 59: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

47

Guru mengarahkan siswa berdiskusi secara kelompok sambil

memberikan motivasi kepada siswa bahwa pelajaran bahasa Indonesia

juga penting, dan memberi nasihat agar berlajar dengan giat. Setelah

itu guru mengarahkan siswa untuk membacakan hasilnya. Namun,

kelompok 6 dan 7 tidak membacakan hasil diskusinya. Kemudian guru

memberikan lembar tugas individu kepada tiap siswa. Dalam lembar

tugas tersebut siswa diminta membuat sebuah karangan narasi

berdasarkan gambar yang telah disediakan. Setelah seluruh siswa

menyelesaikan tugas individu, guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya dan guru meluruskan kekeliruan yang terjadi

selama proses pembelajaran berlangsung.

Bagian penutup pembelajaran guru mengulas secara singkat

kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Kemudian guru dan

siswa bersama-sama memberi kesimpulan. Kegiatan pembelajaran

diakhiri dengan doa dan salam.

1.3 Observasi

Kegiatan observasi ini dilaksanakan oleh guru beserta dengan

observer, yaitu bapak Jalaludin. Kegiatan ini bertujuan untuk

mengamati kegiatan/aktifitas siswa dan guru selama proses

pembelajaran berlangsung. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan

guru dan observer terhadap kegiatan/aktifitas siswa dalam proses

pembelajaran di kelas, maka diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.3

Pedoman Observasi Aktivitas Siswa

Siklus 1

(Pertemuan Pertama)

No. Aspek yang diamati Hasil

Penelitian Keterangan

Page 60: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

48

Ya Tidak

1. Siswa berdoa bersama dengan tertib

selagi guru mempersiapkan gambar √

2. Siswa mengkondisikan kelas dengan

tenang dan tertib √

Masih terdapat beberapa

siswa yang bercanda dan

bermain

3.

Siswa mendengarkan petunjuk guru dan

memperhatikan/menganalisis gambar

yang tersedia

Siswa melaksanakan

petunjuk guru dengan

baik

4.

Siswa mengkondisikan diri ke dalam 8

kelompok yang masing-masing terdiri

dari 5-6 orang

√ Situasi kelas menjadi

gaduh

5. Siswa melakukan diskusi kelompok

dengan bimbingan guru √ Beberapa siswa bercanda

6.

Setiap perwakilan kelompok

membacakan hasil diskusi

kelompoknya.

√ Kelompok 3 dan 8 tidak

membacakan hasil

7. Siswa memperhatikan penjelasan guru

terkait materi yang diajarkan √

8. Siswa bersama guru menyimpulkan

materi pelajaran. √

Hanya sedikit siswa yang

menyimpulkan pelajaran

bersama guru

Presentase aktivitas siswa =

X 100%

=

X 100%

= 62,5%

Tabel 4.4

Pedoman Observasi Aktivitas Siswa

Siklus 1

(Pertemuan Kedua)

No. Aspek yang diamati

Hasil

Penelitian Keterangan

Ya Tidak

Page 61: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

49

1. Siswa berdoa bersama dengan tertib

selagi guru mempersiapkan gambar √

2. Siswa mengkondisikan kelas dengan

tenang dan tertib √

3.

Siswa mendengarkan petunjuk guru dan

memperhatikan/menganalisis gambar

yang tersedia

Siswa melaksanakan

petunjuk guru dengan

baik

4.

Siswa mengkondisikan diri ke dalam 8

kelompok yang masing-masing terdiri

dari 5-6 orang

√ Situasi kelas menjadi

gaduh

5. Siswa melakukan diskusi kelompok

dengan bimbingan guru √ Beberapa siswa bercanda

6.

Setiap perwakilan kelompok

membacakan hasil diskusi

kelompoknya.

√ Kelompok 6 dan 7 tidak

membacakan hasil

7. Siswa memperhatikan penjelasan guru

terkait materi yang diajarkan √

8. Siswa bersama guru menyimpulkan

materi pelajaran. √

Presentase aktivitas siswa =

X 100%

=

X 100%

= 87,5%

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan observer terhadap

kegiatan/aktifitas guru dalam proses pembelajaran di kelas, maka

diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.5

Pedoman Lembar Observasi Aktivitas Guru

Siklus 1

(Pertemuan Pertama)

No. Aspek yang diamati Hasil Penelitian Keterangan

Page 62: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

50

Ya Tidak

1. Guru mempersiapkan gambar-gambar

sesuai dengan tujuan pembelajaran. √

2. Guru menempelkan gambar atau

ditayangkan melalui LCD atau OHP. √

3.

Guru memberi petunjuk dan memberi

kesempatan pada peserta didik untuk

memperhatikan/menganalisis gambar.

4.

Guru mengarahkan siswa ke dalam 8

kelompok yang masing-masing terdiri

dari 5-6 orang

5.

Guru membimbing pelaksanaan diskusi

siswa di kelas masing-masing kelompok

sesuai dengan arahan yang diberikan

6.

Guru memberikan kesempatan tiap

kelompok untuk membacakan hasil

diskusinya.

7.

Mulai dari komentar/hasil diskusi peserta

didik, guru mulai menjelaskan materi

sesuai tujuan yang ingin dicapai.

8.

Guru dan peserta didik menyimpulkan

materi sesuai dengan tujuan

pembelajaran

Presentase aktivitas guru =

X 100%

= x 100%

= 87,5%

Tabel 4.6

Pedoman Lembar Observasi Aktivitas Guru

Siklus 1

(Pertemuan Kedua)

No. Aspek yang diamati Hasil Penelitian

Keterangan Ya Tidak

Page 63: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

51

1. Guru mempersiapkan gambar-gambar

sesuai dengan tujuan pembelajaran. √

2. Guru menempelkan gambar atau

ditayangkan melalui LCD atau OHP. √

3.

Guru memberi petunjuk dan memberi

kesempatan pada peserta didik untuk

memperhatikan/menganalisis gambar.

4.

Guru membagi siswa ke dalam 8

kelompok yang masing-masing terdiri

dari 5-6 orang

5.

Guru membimbing pelaksanaan diskusi

siswa di kelas masing-masing kelompok

sesuai dengan arahan yang diberikan

6.

Guru memberikan kesempatan tiap

kelompok untuk membacakan hasil

diskusinya.

7.

Mulai dari komentar/hasil diskusi peserta

didik, guru mulai menjelaskan materi

sesuai tujuan yang ingin dicapai.

8.

Guru dan peserta didik menyimpulkan

materi sesuai dengan tujuan

pembelajaran

Presentase aktivitas guru =

X 100%

=

x 100%

= 100%

1.4 Refleksi

Refleksi pada tahap siklus 1 ini merupakan pengkajian

terhadap proses pembelajaran bahasa Indonesia. Hasil kajian ini dapat

berupa kekurangan peneliti dalam menyampaikan materi

pembelajaran, atau peneliti kurang menumbuhkan motivasi siswa

dalam proses pembelajaran. Kemudian kekurangan-kekurangan yang

Page 64: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

52

ditemui perlu dilakukan perbaikan pada siklus selanjutnya. Refleksi

yang dilakukan berupa diskusi antara peneliti dengan guru kelas

selaku observer untuk mencari solusi agar menjadi tuntunan dalam

memperbaiki proses pembelajaran pada siklus selanjutnya.

Berdasarkan hasil diskusi antara peneliti dengan guru kelas

sebagai observer, ditemukan adanya penyebab kurang berhasilnya

pembelajaran pada siklus pertama, yaitu peneliti kurang bisa

mengkondisikan kelas, hal ini terlihat masih adanya siswa yang

kurang aktif dan tidak memperhatikan guru. Guru kelas memberikan

saran untuk menggunakan hiburan atau permainan untuk menarik

minat dan perhatian siswa. Serta lebih mengkondisikan kelas dengan

baik.

Berdasarkan hasil penelitian keterampilan menulis siswa

dengan menggunakan metode example non example pada siklus 1

diperoleh rata-rata hasil belajar siswa mencapai 61,53. Dengan nilai

tertinggi 73 dan nilai terendah 46. Berikut merupakan analisis data

siklus 1:

Tabel 4.7

Analisis Data Siklus 1

No Nama

Respnden

Kriteria

Skor Keterangan Isi Organisasi Kosakata

Pengem.

bahasa Mekanik

1. A 17 14 13 17 3 64 Belum mencapai

KKM

2. B 17 11 12 17 3 60 Belum mencapai

KKM

3. C 17 13 10 17 3 60 Belum mencapai

KKM

4. D 21 13 13 15 3 65 Belum mencapai

Page 65: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

53

KKM

5. E 21 16 15 17 4 73 Mencapai KKM

6. F 20 14 15 17 3 69 Belum mencapai

KKM

7. G 20 15 15 17 3 70 Mencapai KKM

8. H 21 14 12 15 3 65 Belum mencapai

KKM

9. I 17 13 11 17 3 61 Belum mencapai

KKM

10. J 16 9 9 19 2 46 Belum mencapai

KKM

11. K 17 14 11 17 3 62 Belum mencapai

KKM

12. L 21 13 14 15 3 66 Belum mencapai

KKM

13. M 20 14 13 15 3 65 Belum mencapai

KKM

14. N 21 15 14 15 3 68 Belum mencapai

KKM

15. O 20 13 12 17 3 65 Belum mencapai

KKM

16. P 18 14 11 17 3 63 Belum mencapai

KKM

17. Q 17 14 13 15 3 62 Belum mencapai

KKM

18. R 17 13 13 15 3 61 Belum mencapai

KKM

19. S 17 13 13 14 3 60 Belum mencapai

KKM

20. T 16 9 9 18 3 46 Belum mencapai

KKM

21. U 16 11 10 15 3 55 Belum mencapai

KKM

22. V 17 14 12 16 3 62 Belum mencapai

KKM

23. W 14 11 8 14 3 50 Belum mencapai

KKM

Page 66: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

54

24. X 16 11 10 15 3 55 Belum mencapai

KKM

25. Y 17 13 13 14 3 60 Belum mencapai

KKM

26. Z 15 14 13 15 3 60 Belum mencapai

KKM

27. AA 20 13 12 17 3 65 Belum mencapai

KKM

28. AB 20 14 15 18 3 70 Mencapai KKM

29. AC 17 14 10 16 3 60 Belum mencapai

KKM

30. AD 19 14 15 17 3 68 Belum mencapai

KKM

31. AE 20 15 15 17 3 68 Belum mencapai

KKM

32. AF 20 13 12 17 3 65 Belum mencapai

KKM

33. AG 16 12 10 16 3 57 Belum mencapai

KKM

34. AH 14 11 8 13 3 49 Belum mencapai

KKM

35. AI 20 15 15 17 3 70 Mencapai KKM

36. AJ 21 14 12 15 3 65 Belum mencapai

KKM

37. AK 21 15 15 16 3 70 Mencapai KKM

38. AL 16 9 9 18 3 46 Belum mencapai

KKM

39. AM 20 15 15 17 3 70 Mencapai KKM

40. AN 14 11 10 12 3 50 Belum mencapai

KKM

41. AO 20 13 14 15 3 65 Belum mencapai

KKM

42. AP 16 11 8 14 3 52 Belum mencapai

KKM

43. AQ 17 13 13 16 3 62 Belum mencapai

KKM

Page 67: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

55

44. AR 20 13 12 17 3 65 Belum mencapai

KKM

45. AS 17 13 13 13 3 59 Belum mencapai

KKM

Jumlah 2.769

Rata-rata 61,53

Daya Serap Klasikal =

x 100%

=

x 100%

= 61,53

Ketuntasan Belajar =

x 100%

=

x 100%

= 13,33 %

Analisis menulis narasi siklus 1:

Dalam hal ini, peneliti menggolongkan tingkat keberhasilan

menulis menjadi 3 kelompok. Pertama, keberhasilan rendah, yakni

siswa yang memperoleh nilai 50-65. Kedua, keberhasilan sedang,

yakni siswa yang memperoleh nilai 66-80. Ketiga, keberhasilan tinggi,

yakni siswa yang memperoleh nilai lebih besar dari 80. Berikut hasil

analisis menulis narasi siswa pada siklus ke-1:

a. Hasil menulis anak bernama Q.

Informasi dan substansi dalam karangan narasi Q masih

terdapat kekurangan. Penggunaan huruf kapital juga belum

baik dan benar, masih perlu latihan lebih baik. Kemudian

Page 68: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

56

penggunaan kosa kata tidak begitu baik, masih sedikit kosa

kata yang digunakan. Pengorganisasian kurang lancar.

b. Hasil menulis anak bernama X.

Informasi dalam karangan siswa bernama X sudah cukup baik,

cukup banyak informasi pendukung dalam menulis karangan

narasinya. Kemudian penggunaan huruf kapital masih terdapat

beberapa kesalahan. Dan pemilihan kosa kata yang digunakan

masih terbatas. Pengorganisasian kurang lancar.

c. Hasil menulis anak bernama AC.

Informasi dalam karangan siswa bernama AC masih kurang

baik, dan masih terdapat beberapa kesalahan dalam

penggunaan huruf kapital. Penggunaan kata yang dipilih masih

cukup sederhana. Masih diperlukan beberapa informasi

pendukung untuk menghasilkan karangan yang baik.

2. Deskripsi Siklus 2

2.1 Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan siklus ke-2 ini merujuk pada hasil

refleksi dengan guru kelas. Pada tahap ini guru terlebih dahulu

menyusun RPP sesuai saran dan diskusi dengan guru kelas. Peneliti

menggunakan ice breaking berupa nyanyian sebagai alat/cara yang

digunakan untuk menarik minat dan semangat siswa dalam menulis

narasi.

2.2 Pelaksanaan Tindakan

Pada siklus ini dilakukan dua pertemuan, pertemuan pertama

pada hasi rabu, 04 November 2015 dan pertemuan kedua pada hari

kamis, 05 November 2015. Pertemuan pertama siklus ke-2, guru

memulai pembelajaran dengan mengucap salam dan berdoa.

Page 69: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

57

Selanjutnya menanyakan kabar siswa sambil mengabsen. Sebelum

memulai proses pembelajaran guru mengajak siswa melakukan ice

breaking. Guru mengajak siswa bernyanyi lagu “andai saja turun

hujan”. Seketika kelas menjadi ramai dan siswa tampak bersemangat

mengikuti arahan guru. Kemudian guru mengkondisikan kelas agar

tertib. Setelah itu guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang hendak

dicapai.

Guru menampilkan gambar, mengarahkan siswa untuk

mengamati dengan baik gambar yang ditampilkan, dan guru

mengarahkan siswa untuk berkelompok. Berbeda dengan siklus

sebelumnya, kelas kali ini mejadi lebih tertib dan tenang. Secara

singkat guru menjelaskan pengertian paragraf dan penggunaan EYD

dengan baik dan benar. Sesekali terdapat 2-3 orang bertanya mengenai

materi yang dijelaskan. Setelah menjelaskan secara singkat tentang

paragraf dan penggunaan EYD, kemudian guru memberikan tugas

kepada tiap kelompok untuk mengidentifikasi kesalahan penulisan

EYD. Tugas ini diselesaikan secara kelompok melalui diskusi

kelompok dengan arahan dan bimbingan guru. Kemudian guru

mengarahkan perwakilan kelompok untuk membacakan hasil

diskusinya, satu-persatu perwakilan kelompok membacakan hasil

diskusinya. Selanjutnya guru meluruskan kekeliruan yang terjadi

selama proses pembelajaran berlangsung. Tahap terakhir guru bersama

siswa mengulas secara singkat dan memberikan kesimpulan.

Pembelajaran ditutup dengan membaca doa dan salam.

Pada pertemuan kedua, guru memulai proses pembelajaran

dengan mengucap salam dan berdoa. Kemudian dilajutkan dengan

mengabsen siswa. Sebelum memulai pelajaran guru melakukan ice

Page 70: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

58

breaking dengan menyanyikan lagu “binatang kecil” dan “sayonara”

sambil senam kecil. Ketika sedang melakukan senam kecil sambil

bernyanyi sayonara kelas menjadi sangat ramai. Ini terlihat bahwa

siswa memperhatikan arahan guru dengan baik. Dan tampak antusias

dan minat siswa ketika melakukan senam kecil tadi. Selanjutnya guru

bertanya mengenai materi yang telah dibahas dipertemuan lalu dan

mengaitkannya dengan pembelajaran yang hendak dilakukan. Guru

mempersiapkan gambar yang hendak ditampilkan sedangkan siswa

mengkondisikan diri dengan tertib dan tenang. Guru mengarahkan

siswa untuk membentuk 8 kelompok yang masing-masing kelompok

terdiri dari 5-6 orang. Siswa mengkondisikan diri kedalam

kelompoknya dengan tertib.

Guru mengarahkan siswa untuk memperhatikan gambar yang

disajikan. Guru mengarahkan setiap kelompok untuk berdiskusi

sambil memonitoring kegiatan siswa. Sebelum guru mengarahkan

siswa membacakan hasil diskusinya, guru memberikan motivasi

kepada siswa untuk lebih giat dan tekun belajar. Guru juga bertanya

apa cita-cita siswa jika besar kelak, sambil mengaitkan dengan pesan

dan motivasi yang diberikan. Kemudian satu persatu perwakilan

membacakan hasil diskusinya. Guru meminta pendapat dari kelompok

lain tentang hasil diskusi temannya yang lain.

Selanjutnya guru memberikan lembar tugas individu. Lembar

tugas ini berisi perintah untuk membuat sebuah karangan dengan

menggunakan gambar yang terlebih dahulu dipilih oleh siswa. Setelah

seluruh siswa mengumpulkan tugas individu, guru memberikan

kesempatan siswa untuk bertanya mengenai hal yang tidak

dipahaminya. Namun, tidak ada yang bertanya. Selanjutnya guru

Page 71: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

59

bersama siswa mengulas secara singkat dan memberikan kesimpulan

dari pembelajaran yang telah berlangsung. Pembelajaran ditutup

dengan doa dan salam.

2.3 Observasi

Kegiatan observasi ini dilaksanakan oleh guru beserta dengan

observer, yaitu bapak Jalaludin, selaku guru kelas 3. Kegiatan ini

bertujuan untuk mengamati kegiatan/aktifitas siswa dan guru selama

proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan pengamatan yang

dilakukan guru dan observer terhadap kegiatan/aktifitas siswa dalam

proses pembelajaran di kelas, maka diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.8

Pedoman Observasi Aktivitas Siswa

Siklus 2

(Pertemuan Pertama)

No. Aspek yang diamati Hasil Penelitian

Keterangan

Ya Tidak

1. Siswa berdoa bersama dengan tertib

selagi guru mempersiapkan gambar √

2. Siswa mengkondisikan kelas dengan

tenang dan tertib √

3.

Siswa mendengarkan petunjuk guru dan

memperhatikan/menganalisis gambar

yang tersedia √

4.

Siswa mengkondisikan diri ke dalam 8

kelompok yang masing-masing terdiri

dari 5-6 orang √

5. Siswa melakukan diskusi kelompok

dengan bimbingan guru √

6. Setiap perwakilan kelompok

membacakan hasil diskusi kelompoknya. √

Page 72: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

60

7. Siswa memperhatikan penjelasan guru

terkait materi yang diajarkan √

8. Siswa bersama guru menyimpulkan

materi pelajaran. √

Presentase aktivitas siswa =

X 100%

=

x 100%

= 100

Tabel 4.9

Pedoman Observasi Aktivitas Siswa

Siklus 2

(Pertemuan Kedua)

No. Aspek yang diamati Hasil Penelitian

Keterangan

Ya Tidak

1. Siswa berdoa bersama dengan tertib

selagi guru mempersiapkan gambar √

2. Siswa mengkondisikan kelas dengan

tenang dan tertib √

3.

Siswa mendengarkan petunjuk guru dan

memperhatikan/menganalisis gambar

yang tersedia √

4.

Siswa mengkondisikan diri ke dalam 8

kelompok yang masing-masing terdiri

dari 5-6 orang √

5. Siswa melakukan diskusi kelompok

dengan bimbingan guru √

6. Setiap perwakilan kelompok

membacakan hasil diskusi kelompoknya. √

7. Siswa memperhatikan penjelasan guru

terkait materi yang diajarkan √

Page 73: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

61

8. Siswa bersama guru menyimpulkan

materi pelajaran. √

Presentase aktivitas siswa =

X 100%

=

x 100%

= 100

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan observer terhadap

kegiatan/aktifitas guru dalam proses pembelajaran di kelas, maka

diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.10

Pedoman Lembar Observasi Aktivitas Guru

Siklus 2

(Pertemuan Pertama)

No. Aspek yang diamati Hasil Penelitian

Keterangan Ya Tidak

1. Guru mempersiapkan gambar-gambar

sesuai dengan tujuan pembelajaran. √

2. Guru menempelkan gambar atau

ditayangkan melalui LCD atau OHP. √

3.

Guru memberi petunjuk dan memberi

kesempatan pada peserta didik untuk

memperhatikan/menganalisis gambar. √

4.

Guru membagi siswa ke dalam 8

kelompok yang masing-masing terdiri

dari 5-6 orang √

5.

Guru membimbing pelaksanaan diskusi

siswa di kelas masing-masing kelompok

sesuai dengan arahan yang diberikan √

6.

Guru memberikan kesempatan tiap

kelompok untuk membacakan hasil

diskusinya. √

7. Mulai dari komentar/hasil diskusi peserta √

Page 74: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

62

didik, guru mulai menjelaskan materi

sesuai tujuan yang ingin dicapai.

8.

Guru dan peserta didik menyimpulkan

materi sesuai dengan tujuan

pembelajaran √

Presentase aktivitas guru =

X 100%

= x 100%

= 100

Tabel 4.11

Pedoman Lembar Observasi Aktivitas Guru

Siklus 2

(Pertemuan Kedua)

No. Aspek yang diamati Hasil Penelitian

Keterangan Ya Tidak

1. Guru mempersiapkan gambar-gambar

sesuai dengan tujuan pembelajaran. √

2. Guru menempelkan gambar atau

ditayangkan melalui LCD atau OHP. √

3.

Guru memberi petunjuk dan memberi

kesempatan pada peserta didik untuk

memperhatikan/menganalisis gambar. √

4.

Guru membagi siswa ke dalam 8

kelompok yang masing-masing terdiri

dari 5-6 orang √

5.

Guru membimbing pelaksanaan diskusi

siswa di kelas masing-masing kelompok

sesuai dengan arahan yang diberikan √

6. Guru memberikan kesempatan tiap

kelompok untuk membacakan hasil √

Page 75: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

63

diskusinya.

7.

Mulai dari komentar/hasil diskusi peserta

didik, guru mulai menjelaskan materi

sesuai tujuan yang ingin dicapai. √

8.

Guru dan peserta didik menyimpulkan

materi sesuai dengan tujuan

pembelajaran √

Presentase aktivitas guru =

X 100%

= x 100%

= 100

2.4 Refleksi

Hasil refleksi yang dilakukan peneliti dengan guru kelas adalah

pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia sudah sesuai dengan RPP

yang telah direncanakan. Peneliti sudah cukup baik dalam

mengkondisikan kelas, serta terlihat adanya peningkatan terhadap

keaktifan siswa ketika proses pembelajaran berlangsung. Kelas terlihat

lebih kondusif dan tenang.

Berdasarkan hasil pengamatan, peneliti telah melaksanakan

langkah-langkah pembelajaran yang sesuai. Pada awalnya siswa

terlihat ramai ketika pembagian kelompok, namun peneliti dapat

mengkondisikan situasi. Kemudian berdasarkan pengamatan aktifitas

siswa, siswa terlihat lebih antusias dan bersemangat dalam

mempelajari materi menulis narasi dengan metode example non

Page 76: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

64

example, walau masih terlihat beberapa siswa yang masih kurang

aktif.

Berdasarkan hasil pengamatan, dan diskusi antara peneliti

dengan guru kelas, maka ditentukan bahwa penelitian dikatakan

berhasil memenuhi kriteria ketercapaian yang telah ditentukan.

Berikut merupakan analisis data siklus 2

Tabel 4.12

Analisis Data Siklus 2

No. Nama

Respnden

kriteria

Skor Keterangan Isi Organisasi Kosakata Peng.

bahasa

Mekanik

1. A 21 15 15 17 3 71 Mencapai KKM

2. B 23 15 15 17 3 73 Mencapai KKM

3. C 21 17 15 17 3 73 Mencapai KKM

4. D 20 15 15 17 3 70 Mencapai KKM

5. E 22 17 17 21 5 82 Mencapai KKM

6. F 21 17 17 18 4 77 Mencapai KKM

7. G 21 17 17 17 3 75 Mencapai KKM

8. H 24 17 17 21 4 83 Mencapai KKM

9. I 20 15 15 17 3 70 Mencapai KKM

10. J 21 14 15 17 3 70 Mencapai KKM

11. K 21 15 15 18 3 71 Mencapai KKM

12. L 21 15 15 18 3 72 Mencapai KKM

13. M 20 15 15 17 3 70 Mencapai KKM

14. N 20 17 17 17 4 75 Mencapai KKM

15. O 21 15 17 17 3 73 Mencapai KKM

Page 77: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

65

16. P 21 15 15 18 3 72 Mencapai KKM

17. Q 21 17 17 18 4 77 Mencapai KKM

18. R 21 15 17 15 4 72 Mencapai KKM

19. S 21 15 13 18 4 71 Mencapai KKM

20. T 20 15 15 17 3 70 Mencapai KKM

21. U 21 15 15 15 4 70 Mencapai KKM

22. V 21 17 17 17 3 75 Mencapai KKM

23. W 21 15 15 18 4 72 Mencapai KKM

24. X 21 17 17 17 3 70 Mencapai KKM

25. Y 21 17 17 21 3 79 Mencapai KKM

26. Z 20 17 18 17 3 70 Mencapai KKM

27. AA 22 17 17 15 3 70 Mencapai KKM

28. AB 26 17 13 18 4 78 Mencapai KKM

29. AC 22 17 17 18 3 77 Mencapai KKM

30. AD 24 17 17 19 4 81 Mencapai KKM

31. AE 21 17 17 17 3 75 Mencapai KKM

32. AF 21 17 17 17 3 75 Mencapai KKM

33. AG 21 15 17 17 3 73 Mencapai KKM

34. AH 20 15 15 17 3 70 Mencapai KKM

35. AI 22 17 17 20 3 79 Mencapai KKM

36. AJ 21 17 17 17 3 75 Mencapai KKM

37. AK 21 15 17 17 3 72 Mencapai KKM

38. AL 20 15 17 17 3 72 Mencapai KKM

39. AM 21 17 17 20 3 78 Mencapai KKM

40. AN 21 17 17 17 3 75 Mencapai KKM

41. AO 21 14 16 16 4 70 Mencapai KKM

Page 78: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

66

42. AP 21 14 15 17 3 70 Mencapai KKM

43. AQ 20 15 15 17 3 70 Mencapai KKM

44. AR 22 15 15 15 3 70 Mencapai KKM

45. AS 21 14 15 17 3 70 Mencapai KKM

Jumlah 3.300

Rata-rata 73,33

Daya Serap Klasikal =

x 100%

=

x 100%

= 73,33

Ketuntasan Belajar =

x 100%

=

x 100%

= 100 %

Analisis menulis narasi siklus 2:

Penulis menganalisis hasil karangan menulis siswa

berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Berikut hasil analisis

menulis narasi siswa pada siklus ke-2:

a. Hasil menulis anak bernama S.

Informasi yang disajikan dalam karangan siswa bernama S

sedang dan cukup. Masih terdapat beberapa kesalahan dalam

penggunaan huruf kapital. Kosa kata yang digunakan juga

Page 79: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

67

masih terbatas namun cukup baik. Urutan cukup logis tetapi

masih memerlukan beberapa gagasan penguat lagi.

b. Hasil menulis anak bernama AB.

Ide atau informasi yang diberikan cukup baik. Organisasi isi

juga cukup baik meski sedikit kurang lancar. Pemanfaatan kosa

kata dalam penulisan masih sederhana. Penggunaan huruf

kapital sudah baik namun tulisan kurang rapih.

c. Hasil menulis anak bernama E.

Informasi yang disajikan dalam tulisan cukup baik.

Penggunaan huruf kapital dalam tulisan tidak mengalami

kendala. Pemanfaatan kata yang digunakan cukup baik. Urutan

cerita sudah baik.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisis data pada siklus 1 dan siklus 2 diperoleh data

sebagai berikut:

1. Ketuntasan belajar pada siklus 1 sebesar 13,33% meningkat pada siklus 2

menjadi 100%

2. Skor rata-rata yang diperoleh siswa meningkat dari 61,53% pada siklus 1

menjadi 73,33% pada siklus 2

3. Presentase aktifitas siswa didalam kelas meningkat dari 62,5%

dipertemuan pertama dan 87,5 % di pertemuan kedua pada siklus ke-1

menjadi 100% di pertemuan pertama dan kedua pada siklus ke-2. Hal ini

Page 80: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

68

menunjukkan bahwa terdapat peningkatan positif terhadap aktifitas siswa

ketika pembelajaran berlangsung.

4. Hasil penelitian ini merupakan akibat dari intervensi tindakan yang

dilakukan yakni penggunaan metode example non example. Melihat

pencapaian dari hasil menulis narasi menggunakan metode example non

example mulai dari tindakan intervensi yang dilakukan pada siklus 1

kemudian dilanjutkan ke siklus 2 telah mencapai tingkat keberhasilan

yang diinginkan, maka peneliti memutuskan untuk menghentikan

penelitian.

Tabel 4.13

Nilai menulis narasi dari siklus 1 ke siklus 2

No Nama Respnden Siklus 1 Siklus 2 Keterangan

1. A 64 70 Meningkat

2. B 60 73 Meningkat

3. C 60 73 Meningkat

4. D 65 70 Meningkat

5. E 73 82 Meningkat

6. F 69 77 Meningkat

7. G 70 75 Meningkat

8. H 65 83 Meningkat

9. I 61 70 Meningkat

10. J 46 70 Meningkat

11. K 62 71 Meningkat

12. L 66 72 Meningkat

13. M 65 70 Meningkat

14. N 68 75 Meningkat

Page 81: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

69

15. O 65 73 Meningkat

16. P 63 72 Meningkat

17. Q 62 77 Meningkat

18. R 61 72 Meningkat

19. S 60 70 Meningkat

20. T 46 70 Meningkat

21. U 55 70 Meningkat

22. V 62 75 Meningkat

23. W 50 72 Meningkat

24. X 55 70 Meningkat

25. Y 60 79 Meningkat

26. Z 60 70 Meningkat

27. AA 65 70 Meningkat

28. AB 70 78 Meningkat

29. AC 60 77 Meningkat

30. AD 68 81 Meningkat

31. AE 68 75 Meningkat

32. AF 65 75 Meningkat

33. AG 57 73 Meningkat

34. AH 49 70 Meningkat

35. AI 70 79 Meningkat

36. AJ 65 75 Meningkat

37. AK 70 72 Meningkat

38. AL 46 72 Meningkat

39. AM 70 78 Meningkat

40. AN 50 75 Meningkat

Page 82: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

70

41. AO 65 70 Meningkat

42. AP 52 70 Meningkat

43. AQ 62 70 Meningkat

44. AR 65 70 Meningkat

45. AS 59 70 Meningkat

Jumlah 2.769 3.300 Meningkat

Rata-rata 61,53 73,33 Meningkat

Hasil ini menunjukkan adanya efek atau dampak positif yang terjadi pada

siswa ketika pembelajaran bahasa menggunakan metode example non example.

Hal ini juga membuktikan pendapat Nurul Astuti Yensy bahwa penerapan metode

example non example dapat meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa adalah

benar. Pemilihan metode example non example terbukti dapat meningkatkan

hasil, dan aktifitas belajar siswa khususnya dalam pembelajaran menulis narasi di

kelas 3. Terlepas dari pendapat M. Subana bahwa tidak ada satu teknik

pembelajaran yang dianggap paling baik dibandingkan teknik yang lainnya,

namun metode example non example dapat dinyatakan sebagai metode

pembelajaran yang baik dan dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa

Indonesia. Seperti pendapat Djago Tarigan tentang teknik pengajaran

keterampilan bahasa yang baik. Karena metode example non example telah

memenuhi syarat sebagai salah satu metode pembelajaran bahasa yang baik,

seperti:

1. Memikat, menantang, atau merangsang siswa untuk belajar

2. Memberikan kesempatan yang luas serta mengaktifkan siswa secara

mental dan fisik dalam belajar. Keaktifan itu dapat berwujud latihan,

praktek atau mencoba melaksanakan sesuatu

Page 83: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

71

3. Tidak terlalu menyulitkan bunyi guru dalam penyusunan, pelaksanaan,

dan penilaian program pengajaran

4. Dapat mengarahkan kegiatan belajar ke arah tujuan pengajaran

5. Tidak menuntut peralatan yang rumit, mahal, dan sukar

mengoperasikannya

6. Mengembangkan kreativitas siswa

7. Mengmbangkan penampilan siswa secara individu maupun secara

kelompok

8. Meningkatkan kadar CBSA dalam belajar

9. Mengembangkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.

Page 84: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

72

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil

kesimpulan bahwa penggunaan metode example non example terbukti dapat

meningkatkan keterampilan menulis narasi siswa kelas III di SDN Kampung

Bambu III, Kab. Tangerang. Hal ini dapat dilihat dari ketuntasan belajar pada

siklus 1 sebesar 13,33% kemudian meningkat pada siklus ke 2 menjadi 100%.

Demikian juga dari skor rata-rata yang diperoleh siswa, pada siklus 1 skor yang

diperoleh 61,53% meningkat pada siklus 2 menjadi 73,33%.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka saran yang

diberikan untuk beberapa pihak terkait, sebagai berikut:

1. Hendaknya guru lebih kreatif dan inovatif dalam menyampaikan materi

pembelajaran, agar tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dapat

terealisasi dengan baik.

2. Guru sebagai tenaga pendidik hendaknya juga memperhatikan aktifitas

siswa ketika pembelajaran berlangsung. Agar siswa lebih berani

mengemukakan pendapat, lebih kreatif, dan bersemangat dalam belajar.

3. Diharapkan guru bisa lebih sering menggunakan ice breaking atau

permainan guna mencairkan suasana belajar apabila siswa sudah terlihat

jenuh.

Page 85: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

70

DAFTAR PUSTAKA

Alek dan Achmad. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2011.

Arikunto, Suharsimi dkk, Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara, 2009

-------- Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: PT. Bumi Aksara,

2009.

Astuti Yensy.B, Nurul .Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Example

Non Example dengan Menggunakan Alat Peraga untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa di Kelas VIII SMPN 1 Argamakmur, Jurnal Exacta, Vol. X

No.1, 2012.

Cahyani, Isah. Kemampuan Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Bandung: UPI

PRESS, 2007.

Eriyanto. Analisis Naratif, Dasar-dasar dan penerapannya dalam analisis teks berita

media. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013.

Hadi Lestari, Aprilia. dkk. Peningkatan Hasil Belajar Biologi pada Materi Kingdom

Animalia melalui Penerapan Model Teams Games Tournament dan Example

non example. 2015 http://ejurnal.unpak.ac.id

Keraf, Gorys. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003.

Kuncoro, Mudrajat. Mahir Menulis, Jakarta: Erlangga, 2009.

Marahimin, Ismail. Menulis Secara Populer. Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya, 2009.

M. Kuntarto, Niknik. Cermat dalam berbahasa teliti dalam berpikir. Jakarta: Mitra

Wacana Media, 2013.

Nurgiyantoro, Burhan. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi.

Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2001.

Permendiknas No.20 tahun 2006.

Permendikbud Nomor 67 Tahun 2013.

Page 86: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

71

Rahardi, R. Kujana. Penyuntingan Bahasa Indonesia untuk Karang-Mengarang,

Jakarta: Erlangga, 2009.

Resmini, Novi dkk. Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia di kelas Tinggi.

Bandung: UPI PRESS, 2007.

Ridwanuddin, Dindin. Bahasa Indonesia. Jakarta: UIN PRESS, 2015.

Semi, M. Atar .Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa, 2007.

Subana M. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Setia

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R &

D.Bandung: Alfabeta, 2009.

Sanjaya, Wina. Perencanaa dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana,

2010.

Suparno & Yunus, Muhamad. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas

Terbuka, 2009.

-------- Keterampilan Menulis. Jakarta: UT,2007.

Suprijono, Agus, Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2014.

Tarigan, Henry Guntur. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:

Angkasa, 2008.

Tarigan, Djago dan Tarigan, Henry Guntur. Teknik Pengajaran Keterampilan

Berbahasa. Bandung: Angkasa, 1986.

Trianto. Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi Pendidikan

dan Tenaga Kependidikan.Jakarta: Prenada Media Group, 2010.

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional no. 20 Tahun 2003.

Zulfiani, dkk. Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta:Lembaga penelitian UIN Jakarta,

2009.

Page 87: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE
Page 88: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE
Page 89: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE
Page 90: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE
Page 91: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) Siklus 1

Nama sekolah : SDN Kampung Bambu III

Mata Pelajaran : B. Indonesia

Kelas/Semester : III/ satu

Alokasi waktu : 2x35 menit

Pertemuan : ke-1

1. Standar Kompetensi : 4. Menulis

Mengungkapkan pikiran, perasaan dan informasi dalam bentuk paragraf dan puisi

2. Kompetensi Dasar :

4.1 Menyusun paragraf berdasarkan bahan yang tersedia dengan memperhatikan

penggunaan ejaan

3. Indikator :

1. Siswa dapat menentukan tema

2. Siswa dapat menentukan judul karangan

3. Siswa dapat mengidentifikasi kesalahan penggunaan huruf kapital, tanda koma,

dan tanda titik

4. Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa dapat menentukan tema dari sebuah karangan

2. Siswa dapat menentukan judul dari sebuah karangan

3. Siswa dapat mengidentifikasi kesalahan penggunaan huruf kapital, tanda koma,

dan tanda titik

5. Karakter yang diharapkan :

Disiplin, tanggung jawab, percaya diri, sopan dan santun, aktif, saling menghargai

Page 92: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

6. Materi ajar

Menulis karangan

A. Pengertian Karangan

Karangan adalah sebuah cerita yang dihasilkan dari rangkaian/ susunan

kejadian. Karangan terdiri dari beberapa paragraf yang berkaitan. Setiap

paragraf terdiri dari kalimat-kalimat yang saling berkaitan dan mendukung

sehingga menjadi paragraf yang utuh.

Langkah-langkah dalam membuat karangan:

1. Menentukan tema

2. Menyusun kerangka karangan

3. Menegmbangkan kerangka karangan yang telah dibuat

B. Narasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam sebuah tulisan

yang rangkaian peristiwa dari waktu ke waktu dijabarkan dengan urutan awal,

tengah, dan akhir.

C. Menggunakan huruf kapital:

1. Huruf kapital pada awal kalimat.

Contoh: Mobil ini baru dibeli

2. Unsur-unsur nama orang

Contoh: Muslihat, Bahar, Ujang, Komar, Dikdik, Purnomo

3. Nama negara, provinsi, bulan dan hari

Contoh: Indonesia, Jawa Barat, April, Jumat

D. Penggunaan tanda titik:

1. Mengakhiri kalimat

Contoh: Saya pergi ke pasar.

2. Memisahkan angka jam dengan menit

Contoh: pukul 03.03 Wib

7. Metode, dan Strategi pembelajaran

Metode : ceramah, Tanya-jawab, diskusi

Strategi : Example non example

Page 93: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

8. Langkah-langkah kegiatan

Aktifitas Guru Aktivitas Siswa Nilai Karakter

Kegiatan Awal

Guru memulai pelajaran

dengan mengucap salam

dan berdoa sebelum

memulai kegiatan

pembelajaran

Guru menanyakan kabar

siswa sambil mengabsen

siswa

Guru menanyakan kepada

siswa materi yang telah

dibahas pada pertemuan

sebelumnya dan

mengaitkan dengan materi

yang akan dibahas pada

pertemuan ini

Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran yang akan

dicapai pada pertemuan

tersebut

Siswa menjawab salam

guru dan berdoa bersama

Siswa mendengarkan dan

memperhatikan saat guru

mengabsen

Siswa menjawab

pertanyaan dan menyimak

penjelasan dari guru

Siswa mendengarkan apa

yang guru sampaikan

Disiplin

Aktif

Percaya diri

Saling

menghargai

Sopan dan

santun

Page 94: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

Kegiatan Inti

Eksplorasi

Guru bertanya kepada

siswa, : apakah mereka suka

bercerita? Atau pernah

membuat cerita?

Guru mengarahkan siswa

untuk mengamati gambar

yang telah disediakan

Guru mengarahkan siswa

untuk membentuk 8

kelompok

Sisiwa menjawab

pertanyaan guru

Siswa memperhatikan

gambar dengan seksama

Siswa membagi menjadi 8

kelompok

Aktif

Percaya diri

Kreatif

Saling

menghargai

Elaborasi

Guru menjelaskan

pengertian paragraf dan

penggunaan huruf kapital,

tanda koma, dan tanda titik

dengan baik dan benar

Guru memberikan lembar

latihan kepada tiap

kelompok untuk

mengidentifikasi kesalahan

penggunaan huruf kapital,

tanda koma, dan tanda titik

Guru mengarahkan proses

diskusi kelompok

Siswa menyimak dengan

baik penjelasan guru

Siswa bertanya kepada guru

mengenai hal yang kurang

dipahaminya

Siswa mengerjakan tugas

yang diberikan guru

Siswa mengikuti arahan

guru

Aktif

Berani

Percaya diri

Kerjasama

Kreatif

Konfirmasi

Guru mengarahkan siswa

untuk membacakan hasil

diskusi kelompoknya

Guru meluruskan

kekeliruan yang terjadi

selama pembelajaran

Perwakilan tiap kelompok

membacakan hasil

pekerjaannya

Siswa menyimak dengan

seksama dan penuh

perhatian, serta mencatat

hal-hal penting yang

disampaikan guru

Aktif

Berani

Saling

menghargai

Page 95: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

Kegiatan Penutup

Guru mengulas secara

singkat kegiatan

pembelajaran yang telah

dilakukan

Guru bersama siswa

memberi kesimpulan

Guru bersama siswa berdoa

untuk mengahkiri kegiatan

pembelajaran

Siswa memperhatikan

ulasan singkat guru

Siswa bersama guru

meyimpulkan pembelajaran

Siswa bersama buru berdoa

untuk mengahkiri kegiatan

pembelajaran

Aktif

Percaya diri

Berani

Religius

9. Alat dan sumber belajar :

1. Buku Paket Bahasa Indonesia Kelas III Pegangan Guru

2. Buku Paket Bahasa Indonesia Kelas III Pegangan Siswa

3. Pengalaman guru

4. LCD, gambar, dan video

10. Penilaian :

Lembar Kerja Siswa

a. Penilaian proses diskusi

No Indikator Penilaian Skor

1. Kerjasama a. Sangat bekerjasama

b. Bekerjasama

c. Cukup bekerjasama

d. Kurang bekerjasama

e. Tidak bekerjasama

5

4

3

2

1

2. Keaktifan a. Sangat aktif

b. Aktif

c. Cukup aktif

d. Kurang aktif

e. Tidak aktif

5

4

3

2

1

Page 96: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

3. Partisipasi a. Sangat berpartisipasi

b. Berpartisipasi

c. Cukup berpartisipasi

d. Kurang berpartisipasi

e. Tidak berpartisipasi

5

4

3

2

1

b. Kriteria penilaian hasil belajar

Indikator pencapaian

kompetensi

Penilaian

Teknik

penilaian

Bentuk

instrument Instrumen/soal

1. Siswa dapat menentukan

tema dari sebuah

karangan

2. Siswa dapat menentukan

judul dari sebuah

karangan

3. Siswa dapat

mengidentifikasi

kesalahan penggunaan

huruf capital, tanda

koma, dan tanda titik

Tes tulis Uraian 1. Tentukanlah tema dan judul

yang sesuai dengan gambar

berikut!

2. Salinlah dilembar tugas

yang disediakan dan

lengkapi dengan huruf

kapital, dan tanda baca yang

sesuai.

No. Aspek Kriteria Skor

1. Penggunaan

huruf kapital

Tidak terdapat kesalahan dalam

penggunaan huruf kapital

Terdapat 1-3 kesalahan dalam penggunaan

huruf kapital

Terdapat 4-7 kesalahan dalam penggunaan

huruf kapital

Terdapat banyak (lebih dari 7) kesalahan

dalam penggunaan huruf kapital

50

40

30

20

Page 97: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

11. Rubik penilaian menulis karangan

Jakarta, Oktober 2015

Telah diperiksa

Guru Kelas,

Jalaludin, S,ag.MM

Peneliti,

Irhan Inranda Marpid

2. Penggunaan

tanda baca

Tidak terdapat kesalahan dalam

penggunaan tanda baca

Terdapat beberapa (tidak lebih dari 3)

kesalahan dalam penggunaan tanda baca

Terdapat beberapa (antara 4-6) kesalahan

dalam penggunaan tanda baca

Terdapat banyak (lebih dari 6) kesalahan

dalam penggunaan tanda baca

50

40

30

20

Page 98: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) Siklus 1

Nama sekolah : SDN Kampung Bambu III

Mata Pelajaran : B. Indonesia

Kelas/semester : III/ satu

Alokasi waktu : 2x35 menit

Pertemuan : ke-2

3. Standar Kompetensi : 4. Menulis

Mengungkapkan pikiran, perasaan dan informasi dalam bentuk paragraf dan puisi

4. Kompetensi Dasar :

4.1 Menyusun paragraf berdasarkan bahan yang tersedia dengan memperhatikan

penggunaan ejaan

3. Indikator :

1. Siswa dapat membuat karangan dengan memperhatikan huruf kapital

2. Siswa dapat membuat karangan dengan memperhatikan tanda koma, dan tanda

titik dengan baik dan benar.

4. Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa dapat membuat karangan dengan memperhatikan huruf kapital

2. Siswa dapat membuat karangan dengan memperhatikan tanda koma,dan tanda

titik dengan baik dan benar

5. Karakter yang diharapkan :

Disiplin, tanggung jawab, percaya diri, sopan dan santun, aktif, saling menghargai

6. Materi ajar

Menulis karangan

A. Pengertian Karangan

Page 99: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

Karangan adalah sebuah cerita yang dihasilkan dari rangkaian/ susunan

kejadian. Karangan terdiri dari beberapa paragraf yang berkaitan. Setiap

paragraf terdiri dari kalimat-kalimat yang saling berkaitan dan mendukung

sehingga menjadi paragraf yang utuh.

B. Menggunakan huruf kapital:

4. Huruf kapital pada awal kalimat.

Contoh: Mobil ini baru dibeli

5. Unsur-unsur nama orang

Contoh: Muslihat, Bahar, Ujang, Komar, Dikdik, Purnomo

6. Nama negara, provinsi, bulan dan hari

Contoh: Indonesia, Jawa Barat, April, Jumat

C. Penggunaan tanda titik:

3. Mengakhiri kalimat

Contoh: Saya pergi ke pasar.

4. Memisahkan angka jam dengan menit

Contoh: pukul 03.03 Wib

7. Metode, dan Strategi pembelajaran

Metode : ceramah, Tanya-jawab, diskusi

Strategi : Example non example

8. Langkah-langkah kegiatan

Aktifitas Guru Aktivitas Siswa Nilai Karakter

Kegiatan Awal

Guru memulai pelajaran

dengan mengucap salam

dan berdoa sebelum

memulai kegiatan

pembelajaran

Guru menanyakan kabar

siswa sambil mengabsen

siswa

Guru menanyakan kepada

siswa materi yang telah

Siswa menjawab salam

guru dan berdoa bersama

Siswa mendengarkan dan

memperhatikan saat guru

mengabsen

Siswa menjawab

pertanyaan dan menyimak

Disiplin

Aktif

Percaya diri

Saling

menghargai

Sopan dan

santun

Page 100: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

dibahas pada pertemuan

sebelumnya dan

mengaitkan dengan materi

yang akan dibahas pada

pertemuan ini

Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran yang akan

dicapai pada pertemuan

tersebut

penjelasan dari guru

Siswa mendengarkan apa

yang guru sampaikan

Kegiatan Inti

Eksplorasi

Guru bertanya kepada

siswa, : apakah mereka suka

bercerita? Atau pernah

membuat cerita?

Guru mengarahkan siswa

untuk memperhatikan

gambar yang disajikan

Guru mengarahkan siswa

untuk membentuk 8

kelompok

Sisiwa menjawab

pertanyaan guru

Siswa mengamati dengan

seksama gambar yang

disajikan

Siswa membentuk 8

kelompok

Aktif

Percaya diri

Kreatif

Saling

menghargai

Elaborasi

Guru mengarahkan siswa

untuk mengamati gambar

yang disajikan

Guru mengarahkan setiap

kelompok untuk berdiskusi

dan memberikan kertas

kepada tiap kelompok

untuk mencatat hasil

diskusi

Guru melakukan

monitoring terhadap

kegiatan siswa

Siswa mengamati gambar

yang diasjikan guru

Siswa berdiskusi secara

kelompok dan mencatat

hasil diskusinya dikertas

yang telah dibagikan

Siswa bertanya kepada guru

mengenai hal yang kurang

dipahaminya

Aktif

Berani

Percaya diri

Kerjasama

Kreatif

Page 101: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

Guru memberikan motivasi

kepada siswa

Guru mengarahkan siswa

untuk membacakan hasil

diskusi kelompoknya

Guru memberikan lembar

tugas kepada siswa

Siswa mendengarkan

motivasi dari guru

Siswa membacakan hasil

diskusi kelompoknya

Siswa mengerjakan tugas

dengan baik dan benar

Konfirmasi

Guru memberi kesempatan

kepasa siswa bertanya

tentang hal yang kurang

dipahaminya

Guru meluruskan

kekeliruan yang terjadi

selama pembelajaran

Siswa menanyakan materi

yang belum dimengerti

Siswa menyimak dengan

seksama dan penuh

perhatian, serta mencatat

hal-hal penting yang

disampaikan guru

Aktif

Berani

Saling

menghargai

Kegiatan Penutup

Guru mengulas secara

singkat kegiatan

pembelajaran yang telah

dilakukan

Guru bersama siswa

memberi kesimpulan

Guru bersama siswa berdoa

untuk mengahkiri kegiatan

pembelajaran

Siswa memperhatikan

ulasan singkat guru

Siswa bersama guru

meyimpulkan pembelajaran

Siswa bersama buru berdoa

untuk mengahkiri kegiatan

pembelajaran

Aktif

Percaya diri

Berani

Religius

9. Alat dan sumber belajar :

5. Buku Paket Bahasa Indonesia Kelas III Pegangan Guru

6. Buku Paket Bahasa Indonesia Kelas III Pegangan Siswa

7. Pengalaman guru

Page 102: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

8. LCD, gambar, dan video

10. Penilaian :

Lembar Kerja Siswa

a. Penilaian proses diskusi

No Indikator Penilaian Skor

1. Kerjasama a. Sangat bekerjasama

b. Bekerjasama

c. Cukup bekerjasama

d. Kurang bekerjasama

e. Tidak bekerjasama

5

4

3

2

1

2. Keaktifan a. Sangat aktif

b. Aktif

c. Cukup aktif

d. Kurang aktif

e. Tidak aktif

5

4

3

2

1

3. Partisipasi a. Sangat berpartisipasi

b. Berpartisipasi

c. Cukup berpartisipasi

d. Kurang berpartisipasi

e. Tidak berpartisipasi

5

4

3

2

1

b. Kriteria penilaian dalam menuliskan karangan narasi

Indikator pencapaian

kompetensi

Penilaian

Teknik

penilaian

Bentuk

instrument Instrumen/soal

1. Siswa dapat membuat

karangan dengan

memperhatikan huruf

kapital

2. Siswa dapat membuat

karangan dengan

memperhatikan tanda

Tes tulis Uraian 3. Lanjutkan paragraf dibawah

ini hingga menjadi cerita

yang utuh!

4. Gunakan huruf kapital,

tanda koma, dan tanda titik

yang baik dan benar!

5. Terlampir.

Page 103: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

koma,dan tanda titik

dengan baik dan benar

11. Rubik penilaian menulis karangan

Jakarta, Oktober 2015

Telah diperiksa

Guru Kelas,

Jalaludin, S,ag.MM

Peneliti,

Irhan Inranda Marpid

No. Aspek Skor

1. Isi 30

2. Organisasi 20

3. Kosa kata 20

4. Pengembangan bahasa 25

5. Mekanika 5

Total skor 100

Page 104: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) Siklus 2

Nama sekolah : SDN Kampung Bambu III

Mata Pelajaran : B. Indonesia

Kelas/Semester : III/ satu

Alokasi waktu : 2x35 menit

Pertemuan : ke-1

5. Standar Kompetensi : 4. Menulis

Mengungkapkan pikiran, perasaan dan informasi dalam bentuk paragraf dan puisi

6. Kompetensi Dasar :

4.1 Menyusun paragraf berdasarkan bahan yang tersedia dengan memperhatikan

penggunaan ejaan

3. Indikator :

1. Siswa dapat menentukan tema

2. Siswa dapat menentukan judul karangan

3. Siswa dapat mengidentifikasi kesalahan penggunaan huruf kapital, tanda koma,

dan tanda titik

4. Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa dapat menentukan tema dari sebuah karangan

2. Siswa dapat menentukan judul dari sebuah karangan

3. Siswa dapat mengidentifikasi kesalahan penggunaan huruf kapital, tanda koma,

dan tanda titik

5. Karakter yang diharapkan :

Disiplin, tanggung jawab, percaya diri, sopan dan santun, aktif, saling menghargai

Page 105: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

6. Materi ajar

Menulis karangan

E. Pengertian Karangan

Karangan adalah sebuah cerita yang dihasilkan dari rangkaian/ susunan

kejadian. Karangan terdiri dari beberapa paragraf yang berkaitan. Setiap

paragraf terdiri dari kalimat-kalimat yang saling berkaitan dan mendukung

sehingga menjadi paragraf yang utuh.

Langkah-langkah dalam membuat karangan:

4. Menentukan tema

5. Menyusun kerangka karangan

6. Menegmbangkan kerangka karangan yang telah dibuat

F. Narasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam sebuah tulisan

yang rangkaian peristiwa dari waktu ke waktu dijabarkan dengan urutan awal,

tengah, dan akhir.

G. Menggunakan huruf kapital:

7. Huruf kapital pada awal kalimat.

Contoh: Mobil ini baru dibeli

8. Unsur-unsur nama orang

Contoh: Muslihat, Bahar, Ujang, Komar, Dikdik, Purnomo

9. Nama negara, provinsi, bulan dan hari

Contoh: Indonesia, Jawa Barat, April, Jumat

H. Penggunaan tanda titik:

5. Mengakhiri kalimat

Contoh: Saya pergi ke pasar.

6. Memisahkan angka jam dengan menit

Contoh: pukul 03.03 Wib

7. Metode, dan Strategi pembelajaran

Metode : ceramah, Tanya-jawab, diskusi

Strategi : Example non example

Page 106: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

8. Langkah-langkah kegiatan

Aktifitas Guru Aktivitas Siswa Nilai Karakter

Kegiatan Awal

Guru memulai pelajaran

dengan mengucap salam

dan berdoa sebelum

memulai kegiatan

pembelajaran

Guru menanyakan kabar

siswa sambil mengabsen

siswa

Guru melakukan Ice

Breaking

Guru menanyakan kepada

siswa materi yang telah

dibahas pada pertemuan

sebelumnya dan

mengaitkan dengan materi

yang akan dibahas pada

pertemuan ini

Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran yang akan

dicapai pada pertemuan

tersebut

Siswa menjawab salam

guru dan berdoa bersama

Siswa mendengarkan dan

memperhatikan saat guru

mengabsen

Siswa melakukan instruksi

yang diberikan oleh guru

Siswa menjawab

pertanyaan dan menyimak

penjelasan dari guru

Siswa mendengarkan apa

yang guru sampaikan

Disiplin

Aktif

Percaya diri

Saling

menghargai

Sopan dan

santun

Page 107: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

Kegiatan Inti

Eksplorasi

Guru bertanya kepada

siswa, : apakah mereka suka

bercerita? Atau pernah

membuat cerita?

Guru mengarahkan siswa

untuk mengamati gambar

yang telah disediakan

Guru mengarahkan siswa

untuk membentuk 8

kelompok

Sisiwa menjawab

pertanyaan guru

Siswa memperhatikan

gambar dengan seksama

Siswa membagi menjadi 8

kelompok

Aktif

Percaya diri

Kreatif

Saling

menghargai

Elaborasi

Guru menjelaskan

pengertian paragraf dan

penggunaan huruf kapital,

tanda koma, dan tanda titik

dengan baik dan benar

Guru memberikan lembar

latihan kepada tiap

kelompok untuk

mengidentifikasi kesalahan

penggunaan huruf capital,

tanda koma, dan tanda titik

Guru mengarahkan proses

diskusi kelompok

Siswa menyimak dengan

baik penjelasan guru

Siswa bertanya kepada guru

mengenai hal yang kurang

dipahaminya

Siswa mengerjakan tugas

yang diberikan guru

Siswa mengikuti arahan

guru

Aktif

Berani

Percaya diri

Kerjasama

Kreatif

Konfirmasi

Guru mengarahkan siswa

untuk membacakan hasil

diskusi kelompoknya

Guru meluruskan

kekeliruan yang terjadi

selama pembelajaran

Perwakilan tiap kelompok

membacakan hasil

pekerjaannya

Siswa menyimak dengan

seksama dan penuh

perhatian, serta mencatat

hal-hal penting yang

disampaikan guru

Aktif

Berani

Saling

menghargai

Page 108: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

Kegiatan Penutup

Guru mengulas secara

singkat kegiatan

pembelajaran yang telah

dilakukan

Guru bersama siswa

memberi kesimpulan

Guru bersama siswa berdoa

untuk mengahkiri kegiatan

pembelajaran

Siswa memperhatikan

ulasan singkat guru

Siswa bersama guru

meyimpulkan pembelajaran

Siswa bersama buru berdoa

untuk mengahkiri kegiatan

pembelajaran

Aktif

Percaya diri

Berani

Religius

9. Alat dan sumber belajar :

9. Buku Paket Bahasa Indonesia Kelas III Pegangan Guru

10. Buku Paket Bahasa Indonesia Kelas III Pegangan Siswa

11. Pengalaman guru

12. LCD, gambar, dan video

10. Penilaian :

Lembar Kerja Siswa

a. Penilaian proses diskusi

No Indikator Penilaian Skor

1. Kerjasama a. Sangat bekerjasama

b. Bekerjasama

c. Cukup bekerjasama

d. Kurang bekerjasama

e. Tidak bekerjasama

5

4

3

2

1

2. Keaktifan a. Sangat aktif

b. Aktif

c. Cukup aktif

d. Kurang aktif

e. Tidak aktif

5

4

3

2

1

Page 109: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

3. Partisipasi a. Sangat berpartisipasi

b. Berpartisipasi

c. Cukup berpartisipasi

d. Kurang berpartisipasi

e. Tidak berpartisipasi

5

4

3

2

1

b. Kriteria penilaian hasil belajar

Indikator pencapaian

kompetensi

Penilaian

Teknik

penilaian

Bentuk

instrument Instrumen/soal

1. Siswa dapat menentukan

tema dari sebuah

karangan

2. Siswa dapat menentukan

judul dari sebuah

karangan

3. Siswa dapat

mengidentifikasi

kesalahan penggunaan

huruf capital, tanda

koma, dan tanda titik

Tes tulis Uraian 6. Tentukanlah tema dan judul

yang sesuai dengan gambar

berikut!

7. Salinlah dilembar tugas

yang disediakan dan

lengkapi dengan huruf

kapital, dan tanda baca yang

sesuai.

No. Aspek Kriteria Skor

1. Penggunaan

huruf kapital

Tidak terdapat kesalahan dalam

penggunaan huruf kapital

Terdapat 1-3 kesalahan dalam penggunaan

huruf kapital

Terdapat 4-7 kesalahan dalam penggunaan

huruf kapital

Terdapat banyak (lebih dari 7) kesalahan

50

40

30

Page 110: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

11. Rubik penilaian menulis karangan

Jakarta, Oktober 2015

Telah diperiksa

Guru Kelas,

Jalaludin, S.ag.MM

Peneliti,

Irhan Inranda Marpid

dalam penggunaan huruf kapital 20

2. Penggunaan

tanda baca

Tidak terdapat kesalahan dalam

penggunaan tanda baca

Terdapat beberapa (tidak lebih dari 3)

kesalahan dalam penggunaan tanda baca

Terdapat beberapa (antara 4-6) kesalahan

dalam penggunaan tanda baca

Terdapat banyak (lebih dari 6) kesalahan

dalam penggunaan tanda baca

50

40

30

20

Page 111: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) Siklus 2

Nama sekolah : SDN Kampung Bambu III

Mata Pelajaran : B. Indonesia

Kelas/semester : III/ satu

Alokasi waktu : 2x35 menit

Pertemuan : ke-2

7. Standar Kompetensi : 4. Menulis

Mengungkapkan pikiran, perasaan dan informasi dalam bentuk paragraf dan puisi

8. Kompetensi Dasar :

4.1 Menyusun paragraf berdasarkan bahan yang tersedia dengan memperhatikan

penggunaan ejaan

3. Indikator :

1. Siswa dapat membuat karangan dengan memperhatikan huruf kapital

2. Siswa dapat membuat karangan dengan memperhatikan tanda koma, dan tanda

titik dengan baik dan benar.

4. Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa dapat membuat karangan dengan memperhatikan huruf kapital

2. Siswa dapat membuat karangan dengan memperhatikan tanda koma,dan tanda

titik dengan baik dan benar

5. Karakter yang diharapkan :

Disiplin, tanggung jawab, percaya diri, sopan dan santun, aktif, saling menghargai

6. Materi ajar

Menulis karangan

I. Pengertian Karangan

Page 112: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

Karangan adalah sebuah cerita yang dihasilkan dari rangkaian/ susunan

kejadian. Karangan terdiri dari beberapa paragraf yang berkaitan. Setiap

paragraf terdiri dari kalimat-kalimat yang saling berkaitan dan mendukung

sehingga menjadi paragraf yang utuh.

J. Menggunakan huruf kapital:

10. Huruf kapital pada awal kalimat.

Contoh: Mobil ini baru dibeli

11. Unsur-unsur nama orang

Contoh: Muslihat, Bahar, Ujang, Komar, Dikdik, Purnomo

12. Nama negara, provinsi, bulan dan hari

Contoh: Indonesia, Jawa Barat, April, Jumat

K. Penggunaan tanda titik:

7. Mengakhiri kalimat

Contoh: Saya pergi ke pasar.

8. Memisahkan angka jam dengan menit

Contoh: pukul 03.03 Wib

7. Metode, dan Strategi pembelajaran

Metode : ceramah, Tanya-jawab, diskusi

Strategi : Example non example

8. Langkah-langkah kegiatan

Aktifitas Guru Aktivitas Siswa Nilai Karakter

Kegiatan Awal

Guru memulai pelajaran

dengan mengucap salam

dan berdoa sebelum

memulai kegiatan

pembelajaran

Guru menanyakan kabar

siswa sambil mengabsen

siswa

Guru melakukan Ice

Breaking

Siswa menjawab salam

guru dan berdoa bersama

Siswa mendengarkan dan

memperhatikan saat guru

mengabsen

Siswa melakukan instruksi

yang diberikan oleh guru

Disiplin

Aktif

Percaya diri

Saling

menghargai

Sopan dan

santun

Page 113: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

Guru menanyakan kepada

siswa materi yang telah

dibahas pada pertemuan

sebelumnya dan

mengaitkan dengan materi

yang akan dibahas pada

pertemuan ini

Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran yang akan

dicapai pada pertemuan

tersebut

Siswa menjawab

pertanyaan dan menyimak

penjelasan dari guru

Siswa mendengarkan apa

yang guru sampaikan

Kegiatan Inti

Eksplorasi

Guru bertanya kepada

siswa, : apakah mereka suka

bercerita? Atau pernah

membuat cerita?

Guru mengarahkan siswa

untuk memperhatikan

gambar yang disajikan

Guru mengarahkan siswa

untuk membentuk 8

kelompok

Sisiwa menjawab

pertanyaan guru

Siswa mengamati dengan

seksama gambar yang

disajikan

Siswa membentuk 8

kelompok

Aktif

Percaya diri

Kreatif

Saling

menghargai

Elaborasi

Guru mengarahkan siswa

untuk mengamati gambar

yang disajikan

Guru mengarahkan setiap

kelompok untuk berdiskusi

dan memberikan kertas

kepada tiap kelompok

untuk mencatat hasil

diskusi

Guru melakukan

Siswa mengamati gambar

yang diasjikan guru

Siswa berdiskusi secara

kelompok dan mencatat

hasil diskusinya dikertas

yang telah dibagikan

Siswa bertanya kepada guru

Aktif

Berani

Percaya diri

Kerjasama

Kreatif

Page 114: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

monitoring terhadap

kegiatan siswa

Guru memberikan motivasi

kepada siswa

Guru mengarahkan siswa

untuk membacakan hasil

diskusi kelompoknya

Guru memberikan lembar

tugas kepada siswa

mengenai hal yang kurang

dipahaminya

Siswa mendengarkan

motivasi dari guru

Siswa membacakan hasil

diskusi kelompoknya

Siswa mengerjakan tugas

dengan baik dan benar

Konfirmasi

Guru memberi kesempatan

kepasa siswa bertanya

tentang hal yang kurang

dipahaminya

Guru meluruskan

kekeliruan yang terjadi

selama pembelajaran

Siswa menanyakan materi

yang belum dimengerti

Siswa menyimak dengan

seksama dan penuh

perhatian, serta mencatat

hal-hal penting yang

disampaikan guru

Aktif

Berani

Saling

menghargai

Kegiatan Penutup

Guru mengulas secara

singkat kegiatan

pembelajaran yang telah

dilakukan

Guru bersama siswa

memberi kesimpulan

Guru bersama siswa berdoa

untuk mengahkiri kegiatan

pembelajaran

Siswa memperhatikan

ulasan singkat guru

Siswa bersama guru

meyimpulkan pembelajaran

Siswa bersama buru berdoa

untuk mengahkiri kegiatan

pembelajaran

Aktif

Percaya diri

Berani

Religius

9. Alat dan sumber belajar :

13. Buku Paket Bahasa Indonesia Kelas III Pegangan Guru

14. Buku Paket Bahasa Indonesia Kelas III Pegangan Siswa

Page 115: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

15. Pengalaman guru

16. LCD, gambar, dan video

10. Penilaian :

Lembar Kerja Siswa

a. Penilaian proses diskusi

No Indikator Penilaian Skor

1. Kerjasama a. Sangat bekerjasama

b. Bekerjasama

c. Cukup bekerjasama

d. Kurang bekerjasama

e. Tidak bekerjasama

5

4

3

2

1

2. Keaktifan a. Sangat aktif

b. Aktif

c. Cukup aktif

d. Kurang aktif

e. Tidak aktif

5

4

3

2

1

3. Partisipasi a. Sangat berpartisipasi

b. Berpartisipasi

c. Cukup berpartisipasi

d. Kurang berpartisipasi

e. Tidak berpartisipasi

5

4

3

2

1

b. Kriteria penilaian dalam menuliskan karangan narasi

Indikator pencapaian

kompetensi

Penilaian

Page 116: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

Teknik

penilaian

Bentuk

instrument Instrumen/soal

1. Siswa dapat membuat

karangan dengan

memperhatikan huruf

kapital

2. Siswa dapat membuat

karangan dengan

memperhatikan tanda

koma,dan tanda titik

dengan baik dan benar

Tes tulis Uraian 8. Lanjutkan paragraf dibawah

ini hingga menjadi cerita

yang utuh!

9. Gunakan huruf kapital,

tanda koma, dan tanda titik

yang baik dan benar!

10. Terlampir.

11. Rubik penilaian menulis karangan

Jakarta, Oktober 2015

Telah diperiksa

Guru Kelas,

Jalaludin, S.ag.MM

Peneliti,

Irhan Inranda Marpid

No. Aspek Skor

1. Isi 30

2. Organisasi 20

3. Kosa kata 20

4. Pengembangan bahasa 25

5. Mekanika 5

Total skor 100

Page 117: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

Lembar Kerja Siswa

(Siklus 1)

Nama :

Kelas :

A. B.

C.

Buatlah karangan dengan ketentuan berikut:

1. Pilihlah 1 gambar yang kamu sukai.

2. Berilah judul yang sesuai dengan gambar yang kamu pilih!

3. Gunakan ejaan yang benar (huruf kapital, tanda koma, dan tanda titik dengan baik dan

benar

Ciputat, 16 Oktober 2015

Judgement Ahli Terhadap Validitas Instrumen

Page 118: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

Lembar Kerja Siswa

(Siklus 2)

Nama :

Kelas :

B. B.

D.

Buatlah karangan dengan ketentuan berikut:

4. Pilihlah 1 gambar yang kamu sukai.

5. Berilah judul yang sesuai dengan gambar yang kamu pilih!

6. Gunakan ejaan yang benar (huruf kapital, tanda koma, dan tanda titik dengan baik dan

benar

Ciputat, 16 Oktober 2015

Page 119: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

Judgement Ahli Terhadap Validitas Instrumen

Page 120: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE
Page 121: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE
Page 122: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

Pedoman Observasi Aktivitas Siswa

Siklus 1

(Pertemuan Pertama)

No. Aspek yang diamati

Hasil

Penelitian Keterangan

Ya Tidak

1. Siswa berdoa bersama dengan tertib

selagi guru mempersiapkan gambar √

2. Siswa mengkondisikan kelas dengan

tenang dan tertib √

Masih terdapat beberapa

siswa yang bercanda dan

bermain

3.

Siswa mendengarkan petunjuk guru dan

memperhatikan/menganalisis gambar

yang tersedia

Siswa melaksanakan

petunjuk guru dengan

baik

4.

Siswa mengkondisikan diri ke dalam 8

kelompok yang masing-masing terdiri

dari 5-6 orang

√ Situasi kelas menjadi

gaduh

5. Siswa melakukan diskusi kelompok

dengan bimbingan guru √ Beberapa siswa bercanda

6.

Setiap perwakilan kelompok

membacakan hasil diskusi

kelompoknya.

√ Kelompok 3 dan 8 tidak

membacakan hasil

7. Siswa memperhatikan penjelasan guru

terkait materi yang diajarkan √

8. Siswa bersama guru menyimpulkan

materi pelajaran. √

Hanya sedikit siswa yang

menyimpulkan pelajaran

bersama guru

Presentase aktivitas siswa =

X 100%

=

X 100%

= 62,5%

Page 123: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

Pedoman Observasi Aktivitas Siswa

Siklus 1

(Pertemuan Kedua)

No. Aspek yang diamati

Hasil

Penelitian Keterangan

Ya Tidak

1. Siswa berdoa bersama dengan tertib

selagi guru mempersiapkan gambar √

2. Siswa mengkondisikan kelas dengan

tenang dan tertib √

3.

Siswa mendengarkan petunjuk guru dan

memperhatikan/menganalisis gambar

yang tersedia

Siswa melaksanakan

petunjuk guru dengan

baik

4.

Siswa mengkondisikan diri ke dalam 8

kelompok yang masing-masing terdiri

dari 5-6 orang

√ Situasi kelas menjadi

gaduh

5. Siswa melakukan diskusi kelompok

dengan bimbingan guru √ Beberapa siswa bercanda

6.

Setiap perwakilan kelompok

membacakan hasil diskusi

kelompoknya.

√ Kelompok 6 dan 7 tidak

membacakan hasil

7. Siswa memperhatikan penjelasan guru

terkait materi yang diajarkan √

8. Siswa bersama guru menyimpulkan

materi pelajaran. √

Presentase kemampuan siswa =

X 100%

=

X 100%

= 87,5%

Page 124: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

Pedoman Observasi Aktivitas Siswa

Siklus 2

(Pertemuan Pertama)

No. Aspek yang diamati Hasil Penelitian

Keterangan

Ya Tidak

1. Siswa berdoa bersama dengan tertib

selagi guru mempersiapkan gambar √

2. Siswa mengkondisikan kelas dengan

tenang dan tertib √

3.

Siswa mendengarkan petunjuk guru dan

memperhatikan/menganalisis gambar

yang tersedia √

4.

Siswa mengkondisikan diri ke dalam 8

kelompok yang masing-masing terdiri

dari 5-6 orang √

5. Siswa melakukan diskusi kelompok

dengan bimbingan guru √

6. Setiap perwakilan kelompok

membacakan hasil diskusi kelompoknya. √

7. Siswa memperhatikan penjelasan guru

terkait materi yang diajarkan √

8. Siswa bersama guru menyimpulkan

materi pelajaran. √

Presentase kemampuan siswa =

X 100%

=

x 100%

= 100%

Page 125: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

Pedoman Observasi Aktivitas Siswa

Siklus 2

(Pertemuan Kedua)

No. Aspek yang diamati Hasil Penelitian

Keterangan

Ya Tidak

1. Siswa berdoa bersama dengan tertib

selagi guru mempersiapkan gambar √

2. Siswa mengkondisikan kelas dengan

tenang dan tertib √

3.

Siswa mendengarkan petunjuk guru dan

memperhatikan/menganalisis gambar

yang tersedia √

4.

Siswa mengkondisikan diri ke dalam 8

kelompok yang masing-masing terdiri

dari 5-6 orang √

5. Siswa melakukan diskusi kelompok

dengan bimbingan guru √

6. Setiap perwakilan kelompok

membacakan hasil diskusi kelompoknya. √

7. Siswa memperhatikan penjelasan guru

terkait materi yang diajarkan √

8. Siswa bersama guru menyimpulkan

materi pelajaran. √

Presentase kemampuan siswa =

X 100%

=

x 100%

= 100%

Page 126: PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43986/1/IRHAN...PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PENGGUNAAN METODE EXAMPLE

BIODATA PENULIS

Nama : Irhan Inranda Marpid

Tempat, Tanggal Lahir : Depok, 03 April 1993

Alamat : Perum Dasana Indah, blok UE 02 No. 31 Kelapa Dua,

Kabupaten Tangerang

Email ;[email protected]

Riwayat Pendidikan :

SDN Kampung Bambu III 1999-2005

SMPN 13 Tangerang 2005-2008

SMAN 18 Garut 2008-2011

Prodi PGMI UIN Jakarta 2011-2016

Hobi : Membaca dan bermain sepak bola

Nama Ayah : Marpid

Nama Ibu : Iin Nurilawati

Anak Ke- : Dua dari Enam bersaudara

Nama saudara kandung :

dr. Ilham Ibrahim Marpid

Tasya Chasanah Marpid, S.E

Nuravifah Novembriana Marpid

Adrin Daila Marpid

Devana Naila Marpid