peningkatan kemampuan menulis narasi dengan … · peningkatan kemampuan menulis narasi dengan ......

152
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS IV SDN WONOHARJO 1 DESA WONOHARJO WONOGIRI TAHUN AJARAN 2009/2010 (Penelitian Tindakan Kelas) SKRIPSI Oleh: ENY SUSANTI X 1206030 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: truonghanh

Post on 02-Mar-2019

260 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ii

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN

MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS IV

SDN WONOHARJO 1 DESA WONOHARJO WONOGIRI

TAHUN AJARAN 2009/2010

(Penelitian Tindakan Kelas)

SKRIPSI

Oleh:

ENY SUSANTI

X 1206030

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN

MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS IV

SDN WONOHARJO 1 DESA WONOHARJO WONOGIRI

TAHUN AJARAN 2009/2010

(Penelitian Tindakan Kelas)

Oleh:

ENY SUSANTI

X 1206030

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 3: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I, Pembimbing II,

Drs.Amir Fuady, M.Hum. Dr. Nugraheni Eko W.,S.S., M.Hum.

NIP 195207291980101001 NIP 197007162002122001

Page 4: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari : Selasa

Tanggal : 27 Juli 2010

Tim Penguji Skripsi:

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Dra.Raheni Suhita, M.Hum. ...................

Sekretaris : Atikah Anindyarini, S.S., M.Hum. ...................

Anggota I : Drs.Amir Fuady, M.Hum. ……………..

Anggota I : Dr. Nugraheni Eko W.,S.S.,M.Hum. ……………..

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.

NIP 196007271987021001

Page 5: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Eny Susanti. PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PADA

SISWA KELAS IV SDN 1 WONOHARJO WONOGIRI TAHUN AJARAN

2009/2010. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2010.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan: (1) kualitas proses

pembelajaran berbicara, yaitu kedisiplinan, minat, keaktifan, perhatian dan

kesungguhan siswa dalam mengikuti pembelajaran keterampilan berbicara; (2)

kualitas hasil pembelajaran keterampilan berbicara yang meliputi intonasi, pilihan

kata, kelancaran, dan pemahaman.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan

di SDN 1 Wonoharjo dengan subjek siswa kelas IV yang berjumlah 13 siswa.

Objek penelitian adalah pembelajaran menulis yang termasuk dalam pelajaran

Bahasa Indonesia. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Masing-masing

siklus meliputi empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, serta

tahap analisis dan refleksi. Tahap perencanaan tindakan meliputi: (1) membuat

skenario pembelajaran, (2) mempersiapkan sarana pembelajaran, (3)

mempersiapkan instrumen penilaian, dan (4) mengajukan solusi alternatif berupa

media gambar berseri untuk pembelajaran menulis. Pada tahap pelaksanaan

diadalan pengamatan tentang tindakan yang dapat mengatasi masalah yang ada.

Pengamatan dilakukan untuk mengumpulkan data yang diolah untuk menentukan

tindakan yang akan dilakukan selanjutnya. Tahap observasi dilakukan dengan

mengamati dan menginterpretasikan aktivitas penggunaan media gambar berseri

dalam pembelajaran, serta mengolah data untuk mengetahui kualitas hasil dan

proses pembelajaran menulis siswa dengan metode pasangan terstruktur, juga

untuk mengetahui kelemahan yang muncul. Tahap analisis dan refleksi dilakukan

dengan menganalisis hasil observasi dan interpretasi sehingga diperoleh simpulan

bagian yang perlu diperbaiki dan bagian yang sudah mencapai tujuan penelitian.

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan terdapat peningkatan kualitas

pembelajaran keterampilan menulis yang meliputi: (1) peningkatan kualitas proses

pembelajaran keterampilan menulis tersebut ditandai dengan meningkatnya: (a)

jumlah siswa yang disiplin dalam mengikuti pembelajaran menulis, (b) jumlah

siswa yang berminat dalam mengikuti pembelajaran menulis, (c) jumlah siswa

yang aktif baik untuk maju dengan kesadaran sendiri maupun untuk mengeluarkan

pendapat saat pembelajaran menulis, (d) jumlah siswa yang memperhatikan guru

dan siswa lain yang sedang berbicara, dan (e) jumlah siswa yang bersungguh-

sungguh dalam mengikuti pembelajaran menulis, (2) Peningkatan kualitas hasil

pembelajaran ditandai dengan meningkatnya jumlah siswa yang mencapai batas

ketuntasan dalam keterampilan menulis, yaitu: (a) pada siklus I sebesar 54% atau

sebanyak 7 siswa, (b) pada siklus II diperoleh hasil ketuntasan belajar sebesar

69% atau sebanyak 9 siswa, dan (c) pada siklus III diperoleh hasil ketuntasan

belajar sebesar 84% atau sebanyak 11 orang.

Page 6: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRACT

Eny Susanti. THE USE OF PICTURE SERIES TO IMPROVE STUDENTS’

WRITING ABILITY: A Classroom Action Research at Grade IV of SDN 1

WONOHARJO WONOGIRI in Academic Year 2009/2010. Thesis. Surakarta:

Teacher Training and Education Faculty. Sebelas Maret University Surakarta, July

2010.

The objectives of the research were to improve: (1) the quality of teaching

and learning process in speaking class, covering students’ discipline, interest,

activity, attention and seriousness in speaking class; (2) the quality of students’

learning outcomes in speaking class which covers intonation, word choice,

fluency, and comprehension.

This clasroom action research was conducted at SDN 1 Wonoharjo toward

13 students of its grade IV. The object of the research was writing class which is

included in Bahasa Indonesia lesson. This research was conducted in three cycles.

Each cycle consisted of four phases, namely planning, action, observation, and

analysis as well as reflection. The planning phase includes: (1) constructing

teachign scenarion, (2) preparing teaching aids, (3) preparing evaluation

instruments, and (4) proposing picture series as an alternative solution for writing

class. In the phase of action, an observation was done to solve the existing

problem. The observation was done to collect the data which were going to be

processed to determine the next step. It was done by observing and interpreting

the activity of using picture series in writing class, as well as analyzing the data to

find out the quality of students’ learning process and outcomes through structured

pairing method. it was also to detect the weaknesses that might raise. Analysis and

reflection were done by analysing the outcomes of observation and interpretation,

so that it could be found which of the research that must be refined and which had

reached the objective of the research.

Based on the research findings, it can be cocluded that there was an

improvement in the quality of writing class, including: (1) the improvement in the

quality of teaching and learning process was indicated by: (a) the number of

students who were discipline in participating in the writing class, (b) the number

of students who were interested in joining writing class, (c) the number of

students who were actively participate in the teaching in learning process by

voluntarily doing the task in front of the class and expressing their idea during the

class, and (e) the number of students who sriously learn in the writing class, (2)

The improvement in students’ learning outcomes was indicated by the increase of

students who achieved the passing grade for writing skill, which is in detail: (a) in

cycle I as many as 54% or 7 students, (b) in cycle II as many as 69% or 9 students,

and (c) in cycle III as many as 84% or 11 students.

Page 7: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan”

(QS. Al Insyirah: 7)

“Kebanyakan orang gagal adalah orang yang tak menyadari betapa dekatnya

mereka dengan titik sukses saat mereka memutuskan untuk meyerah”

(Thomas Alfa Edyson)

Page 8: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Karya kecil ini kupersembahkan teristimewa untuk:

1. Bapak Ibu, kakak dan adikku tercinta yang

menjadi semangat dalam menopang langkahku

dengan kasih sayang, doa, dan pengorbanannya

yang tak pernah bertepi;

2. Didik, sumber inspirasi dan semangat yang selalu

menemaniku dalam perjuangan ini. Seseorang

spesial yang selama ini menemaniku dan

memberikan semangat untuk menyelesaikan tugas

ini;

3. Saudara perjuangan teman-teman Kost Cinta

Damai terima kasih atas dukungan dan

kebersamaannya selama ini;

4. Sahabat-sahabat dan teman seperjuangan anak

Bastind ’06 (Afni, Yulian, Ana, Siti, Anis, Tanti,

Rini, Sinta, Anas, Wahyu, Robet, Roza) semoga

persahabatan ini takkan lekang oleh waktu.

Semangat kawan, perjuangan kita belum usai;

5. Almamater.

Page 9: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt. atas rahmat dan

hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sebelas Maret.

Penelitian dan penulisan skripsi ini dapat diselesaikan atas bantuan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini peneliti menyampaikan

terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada semua pihak yang telah turut

membantu, terutama kepada:

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan FKIP UNS yang telah

memberikan persetujuan pengesahan skripsi ini;

2. Drs. Soeparno, M.Pd., Ketua Jurusan PBS yang telah memberikan izin untuk

penulisan skripsi ini;

3. Drs. Slamet Mulyono, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia sekaligus pembimbing akademik yang telah memberikan

dukungan dan motivasi serta izin untuk menyususun skripsi ini;

4. Drs.Amir Fuady, M.Hum. selaku pembimbing skripsi I dan Dr. Nugraheni

Eko W.,S.S.,M.Hum. selaku pembimbing skripsi II, yang telah memberikan

bimbingan dan arahan dengan sabar kepada penulis sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan dengan lancar;

5. Suyanto A.Ma.Pd.,selaku Kepala SDN 1 Wonoharjo yang telah memberikan

izin kepada peneliti untuk melaksanakan PTK di SDN 1 Wonoharjo;

6. Rinto Raharjo A.Ma., selaku guru kelas 1V SDN 1 Wonoharjo yang telah

banyak membantu dan berpartisipasi aktif dalam proses penelitian ini;

7. Siswa-siswi kelas IV SDN 1 Wonoharjo yang telah berpartisipasi aktif sebagai

subjek penelitian dan membantu pelaksanaan penelitian ini;

8. Bapak, Ibu, kakak, adik, dan seluruh keluarga besar yang telah memberikan

doa restu dan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini;

Page 10: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah banyak

membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

perkembangan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan bagi pembaca.

Surakarta, Juli 2010

Peneliti

Page 11: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................. ii

PERSETUJUAN ............................................................................................. iii

PENGESAHAN . ............................................................................................. iv

ABSTRAK ......... ............................................................................................. v

MOTTO ......... ............................................................................................. vi

PERSEMBAHAN ............................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii

DAFTAR ISI .... ............................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................................. 4

C. Tujuan penelitian .................................................................................. 5

D. Manfaat penelitian ................................................................................ 5

BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 7

A. Tinjauan Pustaka .................................................................................. 7

1. Hakikat Menulis Karangan ............................................................ 7

a. Pengertian Menulis................................................................... 7

1) Tahap-tahap Kegiatan Menulis .......................................... 8

2) Jenis-jenis Tulisan .............................................................. 10

3) Tujuan Penulisan ................................................................ 12

b. Pengertian Mengarang ............................................................. 13

1) Unsur Karang-mengarang .................................................. 14

2) Teknik-teknik Mengarang .................................................. 15

3) Manfaat Karang-mengarang............................................... 16

2. Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD ............................. 18

Page 12: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

a. Hakikat Belajar dan Pembelajaran ........................................... 18

b. Pembelajaran Menulis Karangan ............................................. 20

c. Penilaian Keterampilan Menulis Karangan ............................. 21

3. Penilaian Proses Belajar-Mengajar ................................................ 25

a. Hakikat Penilaian Proses Belajar-Mengajar............................. 25

b. Kriteria dalam Menilai Proses Belajar-Mengajar. ................... 26

4. Hakikat Media Pembelajaran ......................................................... 30

a. Pengertian Media. .................................................................... 30

b. Jenis Media pembelajaran ........................................................ 31

c. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran .................................. 32

d. Pengertian Media Gambar........................................................ 33

e. Manfaat Media Gambar ........................................................... 34

f. Kelebihan dan Kelemahan Media Gambar .............................. 35

g. Pengertian Media Gambar Berseri ........................................... 36

h. Media Gambar Seri sebagai Media Pembelajaran ................... 37

B. Penelitian yang Relevan ....................................................................... 38

C. Kerangka Berpikir ................................................................................ 39

D. Hipotesis Tindakan............................................................................... 41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN......................................................... 42

A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 42

B. Pendekatan Penelitian .......................................................................... 42

C. Subjek Penelitian .................................................................................. 43

D. Sumber Data Penelitian ........................................................................ 43

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 44

F. Uji Validitas Data ................................................................................. 45

G. Teknik Analisis Data ............................................................................ 45

H. Prosedur Penelitian............................................................................... 46

I. Indikator Keberhasilan Penelitian ........................................................ 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 50

A. Deskripsi Kondisi Awal ....................................................................... 50

Page 13: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

1. Survei awal ..................................................................................... 50

a. Pelaksanaan Survei Awal ......................................................... 50

b. Obervasi dan Interpretasi ......................................................... 50

c. Analisis dan Refleksi................................................................ 55

B. Pelaksanaan Penelitian ........................................................................ 55

1. Siklus Pertama ................................................................................ 55

a. Perencanaan Tindakan I ........................................................... 55

b. Pelaksanaan Tindakan I............................................................ 56

c. Observasi dan Interpretasi ........................................................ 57

d. Analisis dan Refleksi................................................................ 62

2. Siklus Kedua .................................................................................. 62

a. Perencanaan Tindakan II .......................................................... 62

b. Pelaksanaan Tindakan II .......................................................... 64

c. Observasi dan Interpretasi ........................................................ 65

d. Analisis dan Refleksi................................................................ 70

3. Siklus Ketiga .................................................................................. 70

a. Perencanaan Tindakan III ........................................................ 70

b. Pelaksanaan Tindakan III ......................................................... 71

c. Observasi dan Interpretasi ........................................................ 72

d. Analisis dan Refleksi................................................................ 76

C. Hasil Penelitian dan Pembahasan ........................................................ 77

1. Peningkatan Kualitas Proses Pembelajaran................................... 77

2. Peningkatan Kualitas Hasil Pembelajaran..................................... 79

3. Kendala-kendala yang Dihadapi dan Upaya Mengatasinya .......... 82

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .......................................... 85

A. Simpulan ............................................................................................. 85

B. Implikasi . ............................................................................................. 85

C. Saran .... ............................................................................................. 87

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 89

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 92

Page 14: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Alur Kerangka Berpikir .................................................................................. 40

2. Penelitian Model Suhardjono ......................................................................... 46

Page 15: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Aspek Penilaian Karangan .................................................................................. 23

2. Penilaian Proses Keterampilan Menulis ................................................... 28

3. Rincian Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian .......................................... 42

4. Indikator Keberhasilan Penelitian ............................................................. 49

5. Nilai Hasil Proses Pembelajaran Menulis Prasiklus ................................. 53

6. Nilai Hasil Pembelajaran Menulis Karangan Prasiklus ............................ 54

7. Nilai Proses Pembelajaran Menulis Karangan Siklus 1 ............................ 60

8. Nilai Hasil Pembelajaran Menulis Karangan Siklus I .............................. 61

9. Nilai Hasil Proses Pembelajaran Menulis Siswa Siklus II ........................ 67

10. Nilai Hasil Keterampilan Menulis Siswa Siklus II ................................... 69

11. Nilai Hasil Proses Pembelajaran Menulis Siswa Siklus III ...................... 74

12. Nilai Hasil Keterampilan Menulis Siswa Siklus III .................................. 75

13. Prosentase Hasil Pembelajaran Antarsiklus .............................................. 80

14. Indikator Keberhasilan Penelitian ............................................................. 83

Page 16: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Prasiklus ........................................................................................................... 92

1. Cacatan Lapangan 1 .................................................................................... 93

2. Catatan Lapangan 2 ...................................................................................... 95

3. Catatan Lapangan 3 ...................................................................................... 97

Siklus 1 ............................................................................................................. 99

4. Catatan Lapangan 1 ...................................................................................... 100

5. Catatan Lapangan 2 ...................................................................................... 103

6. Catatan Lapangan 3 ...................................................................................... 105

7. RPP ............................................................................................................... 106

8. Tugas ............................................................................................................ 109

9. Daftar Nilai Siswa ........................................................................................ 110

10. Daftar Nilai Proses ..................................................................................... 111

11. Lembar Observasi Guru Siklus 1 ............................................................... 112

Siklus 2 ........................................................................................................ 113

12. Cacatan lapangan 1 .................................................................................... 114

13. Cacatan lapangan 2 .................................................................................... 116

14. Cacatan lapangan 3 .................................................................................... 118

15. RPP ............................................................................................................. 120

16. Tugas .......................................................................................................... 124

17. Daftar Nilai Siswa ...................................................................................... 125

18. Penilaian Proses Kegiatan Menulis ............................................................... 126

19. Lembar Observasi Guru Siklus 2 ............................................................... 127

Siklus 3 ........................................................................................................ 128

20. Cacatan lapangan 1 .................................................................................... 129

21. Cacatan lapangan 2 .................................................................................... 130

22. Cacatan lapangan 3 .................................................................................... 132

23. RPP ............................................................................................................. 134

Page 17: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

24. Daftar Nilai Siswa ...................................................................................... 137

25. Tugas .......................................................................................................... 138

26. Daftar Nilai Proses ..................................................................................... 139

27. Lembar Observasi Guru Siklus 1 ............................................................... 140

28. Perolehan Nilai Keterampilan Menulis selama Penelitian ......................... 141

Foto & Surat-surat ............................................................................................ 142

Page 18: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di dalam masyarakat modern seperti sekarang ini dikenal dua macam cara

berkomunikasi, yaitu komunikasi secara langsung dan komunikasi secara tidak

langsung. Kegiatan berbicara dan mendengarkan (menyimak), merupakan

komunikasi secara langsung, sedangkan kegiatan menulis dan membaca

merupakan komunikasi tidak langsung. Keterampilan menulis sebagai salah satu

cara dari empat keterampilan berbahasa, mempunyai peranan yang penting di

dalam kehidupan manusia.

Keterampilan berbahasa yang dapat dihubungkan dengan media gambar

diam adalah menulis dan berbicara. Menulis selain sebagai kegiatan kreativitas

juga merupakan kegiatan produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis,

penulis juga harus bisa memanfaatkan bahasa dan kosakata yang diperolehnya.

Penulis juga harus memahirkan kegiatan menulis tersebut dalam latihan-latihan

tertentu sehingga dapat benar-benar menguasai keterampilan menulis tersebut.

Menulis selain dapat menjadi ajang sebuah kreativitas juga dapat menjadikannya

sebagai penyampai gagasan tentang suatu hal.

Salah satu cara untuk meningkatkan proses belajar mengajar menulis

karangan adalah dengan mengubah media atau pola ajar yang digunakan oleh

guru. Dalam hal ini pola ajar yang dilakukan adalah dengan menggunakan media

gambar sebagai media pembelajaran untuk membantu dalam pembelajaran.

Permasalahan pun muncul seperti yang sudah penulis alami ketika melakukan

observasi di kelas IV SDN 1 Wonoharjo Kecamatan Wonogiri Kabupaten

Wonogiri. Berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia

di kelas IV di SDN 1 Wonogiri diperoleh fakta bahwa masih terdapat siswa yang

kemampuan menulis di bawah rata-rata. Hal ini disebabkan para siswa mengalami

kesulitan menuangkan ide ketika mendapat tugas dari guru untuk membuat tulisan

atau sejenisnya. Pada umumnya mereka mengalami kesulitan dalam menentukan

tema, menyusun kalimat, kurang menguasai kaidah bahasa, dan sebagainya.

Page 19: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Kesulitan seperti inilah yang dihadapi para siswa sehingga menyebabkan mereka

tidak bisa menyampaikan ide dan gagasan dengan baik, bahkan mereka menjadi

enggan untuk menulis. Hal ini tidak terlepas dari peran guru sebagai penyampai

materi pelajaran. Pembelajaran keterampilan menulis yang selama ini

disampaikan oleh guru hanya berorientasi pada penyampaian teori dan

pengetahuan bahasa, sedang proses pembelajaran keterampilan menulis sering kali

diabaikan oleh guru. Pembelajaran demikian menyebabkan siswa jenuh dan

bosan.

Bertolak dari hasil observasi itu penulis menemukan masalah, masih

banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran mengarang.

Kesulitan yang dihadapi oleh siswa kelas IV SDN 1 Wonoharjo ketika dalam

mengajarkan pelajaran mengarang antara lain:

1. Siswa kurang mampu menggunakan dan memilih kata dalam menuangkan buah

pikirnya, sering mengulang kata “lalu” dan “terus”.

2. Isi kalimat relatif tidak menggambarkan topik.

3. Kalimat yang satu dengan kalimat yang lain tidak sinambung, paragraf yang

satu dengan paragraf yang lain tidak koheren.

Rendahnya keterampilan menulis narasi siswa diindikasikan oleh

kurangnya kemampuan siswa dalam mengorganisasikan ide dengan baik,

pengembangan kerangka karangan, dan penyusunan kalimat serta kosakata yang

digunakan masih terbatas. Mereka masih belum memahami penggunaan ejaan

yang benar. Selain itu, masalah rendahnya keterampilan menulis narasi siswa

juga dipengaruhi oleh beberapa hal, misalnya: (1) kurangnya media yang

digunakan, (2) siswa masih kurang memanfaatkan media pembelajaran sebagai

sarana menuangkan ide, gagasan, atau pendapat mereka, (3) masih digunakannya

model pembelajaran yang konvensional (ceramah), dan (4) siswa membutuhkan

waktu yang lama untuk memproduksi sebuah tulisan. Akibatnya, kemampuan

menulis anak hanya sekitar 20% siswa yang menulis dengan baik sisanya hanya

mengerjakan asal-asalan saja. Jadi, nilai sebagian siswa masih tergolong rendah

dari nilai rata-rata yang harus dicapai dalam mata pelajaran bahasa Indonesia

adalah 6,5.

Page 20: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Hal ini dapat mematikan kreativitas mereka dalam mengungkapkan ide.

Padahal, kreativitas ini sangat diperlukan dalam kegiatan menulis narasi.

Pembelajaran yang membosankan ini tidak membuat siswa merasa senang

sehingga tidak dapat menghasilkan ide-ide yang kreatif dan imajinatif untuk

merangkai sebuah cerita dalam menulis narasi. Beberapa kendala yang dialami

siswa dalam proses pembelajaran di atas berdampak pada kualitas proses dan hasil

pembelajaran yang kurang maksimal sehingga keterampilan menulis narasi siswa

tidak maksimal.

Data tersebut menunjukkan bahwa siswa kurang terampil dalam menulis

narasi. Setelah ditelaah anak didik harus dibantu dengan menggunakan alat bantu

dalam pembelajaran. Sebuah media atau alat bantu dapat dijadikan sebagai alat

untuk membantu dan membenahi serta menggali potensi anak tersebut dalam

keterampilan berbahasa. Selain itu, peneliti berpendapat bahwa guru di SDN 1

Wonoharjo Wonogiri masih belum ada yang menggunakan media pembelajaran.

Maka dari itu, peneliti mengajukan suatu media pembelajaran yang mudah

ditemukan dan dipergunakan berupa media gambar berseri. Selain hal di atas, ada

pula hal lain yang mendorong penelitian ini yakni kemungkinan pada saat di

sekolah dasar materi yang diajarkan kurang tentang jenis-jenis paragraf, buku-

buku di perpustakaan yang kurang lengkap, kurangnya minat membaca siswa,

serta kurangnya minat belajar siswa terhadap pelajaran Bahasa Indonesia terutama

keterampilan menulis.

Keterampilan menulis juga digunakan untuk mencatat, merekam,

meyakinkan, menginformasikan, dan mempengaruhi pembaca. Hal ini dapat

dicapai dengan baik jika pembelajar mampu menyusun dan merangkai jalan

pikiran serta mengemukakannya secara tertulis dengan jelas, lancar, dan

komunikatif (Syarkawi, 2008:2). Menulis pada prinsipnya adalah bercerita tentang

sesuatu yang ada di angan-angan pencerita dan dapat menuangkan dalam bentuk

tulisan. Namun, menuangkan buah pikiran secara teratur dan terorganisasi ke

dalam tulisan tidak mudah.

Banyak orang yang pandai berbicara atau berpidato, tetapi mereka masih

kurang mampu menuangkan gagasannya ke dalam bentuk bahasa tulisan. Oleh

Page 21: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

karena itu, untuk bisa menulis narasi dengan baik, seseorang harus mempunyai

kemampuan menulis yang juga baik. Kemampuan menulis dapat dicapai melalui

proses belajar dan berlatih.

Penelitian mengenai keterampilan menulis banyak dilakukan dengan

menawarkan media yang bermacam-macam sebagai upaya untuk meningkatkan

keterampilan menulis siswa. Penelitian tentang menulis narasi sudah mulai

banyak dilakukan meskipun masih terbatas. Beberapa penelitian tentang menulis

narasi yang telah ada selalu menunjukkan adanya peningkatan. Masing-masing

penelitian menggunakan media dan teknik yang berbeda-beda dan menghasilkan

peningkatan yang berbeda-beda pula. Akan tetapi, upaya peningkatan menulis

narasi masih perlu dikembangkan dan dilakukan melalui berbagai cara.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, peneliti berusaha untuk memberikan

alternatif media pembelajaran menulis yang mudah dan baik dengan

memanfaatkan fasilitas yang ada. Media pembelajaran yang ditawarkan adalah

media gambar berseri. Ide ini diperkuat pendapat bahwa media gambar berseri

adalah media pembelajaran yang dekat dengan calon penulis terutama calon

penulis narasi atau dalam hal ini adalah siswa. Adanya media yang dekat dengan

siswa berarti memudahkan siswa untuk memulai kegiatan menulis narasi.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis akan melakukan penelitian yang

berjudul ”Peningkatkan Kemampuan Menulis Narasi dengan Menggunaan Media

Gambar Berseri pada Siswa Kelas IV SDN 1 Wonoharjo Wonogiri”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan masalah

sebagai berikut:

1. Apakah penggunaan gambar berseri dapat meningkatkan kualitas proses

pembelajaran menulis narasi pada siswa kelas IV SDN 1 Wonoharjo?

2. Apakah dengan menggunakan media gambar seri dapat meningkatkan kualitas

hasil pembelajaran siswa dalam penulisan narasi pada siswa kelas IV SDN 1

Wonoharjo?

Page 22: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk:

1. Meningkatkan proses pembelajaran menulis narasi dengan menggunakan

media gambar berseri di kelas IV SDN 1 Wonoharjo Desa Wonoharjo

Kecamatan Wonogiri Kabupaten Wonogiri.

2. Meningkatkan kualitas hasil pembelajaran menulis narasi dengan

menggunakan media Gambar berseri di kelas IV SDN 1 Wonoharjo Desa

Wonoharjo Kecamatan Wonogiri Kabupaten Wonogiri.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai:

a. Bahan kajian dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran

menulis narasi.

b. Memberikan sumbangan wawasan dan pengetahuan mengenai pembelajaran

menulis narasi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa

1. Memberi kemudahan bagi siswa dalam menuangkan ide maupun gagasan

ke dalam bentuk tulisan narasi.

2. Meningkatkan kemampuan menulis narasi siswa dengan menjadikan

suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.

b. Bagi guru

1. Mengatasi kesulitan pembelajaran menulis narasi yang dialami guru.

2. Sebagai bahan acuan untuk membuat pembelajaran menulis narasi lebih

kreatif dan inovatif.

Page 23: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

c. Bagi peneliti

1. Mengaplikasikan teori yang diperoleh.

2. Menambah pengalaman peneliti dalam penelitian yang terkait dengan

pembelajaran menulis.

Page 24: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 7

BAB II

LANDASAN TEORI

A.Tinjauan Pustaka

1. Hakikat Menulis

a. Pengertian Menulis

Menulis pada hakikatnya adalah upaya mengekspresikan apa yang dilihat,

didengar, dialami, dirasakan, dan dipikirkan ke dalam bahasa tulisan. Menurut Guntur

Tarigan (2008: 04) menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif.

Sabarti Akhadiah, Maidar G. Arsjad, dan Sakura H. Ridwan (1996: 2) menulis berarti

mengorganisasikan gagasan secara sistematik serta mengungkapkannya secara tersurat.

Wiyanto (2004: 1-2) mengemukakan bahwa menulis mempunyai dua kegiatan utama.

Kegiatan yang pertama adalah mengubah bunyi yang dapat didengar menjadi tanda-tanda

yang dapat dilihat, sedangkan yang kedua kegiatan mengungkapkan gagasan secara

tertulis. Orang yang melakukan kegiatan ini dinamakan penulis dan hasil kegiatannya

berupa tulisan. Hal ini dapat disimpulkan menulis adalah merupakan kegiatan mengubah

bunyi menjadi tulisan sebagai upaya untuk mengungkapkan gagasan menjadi bahasa tulis.

Menulis memerlukan sejumlah potensi pendukung antara lain kesungguhan, kemauan

keras, bahkan belajar dengan sungguh-sungguh (Nursisto, 1999: 4). Oleh karena itu,

menciptakan iklim budaya tulis-menulis atau mengarang akan mendorong seseorang

untuk lebih aktif, kreatif, dan cerdas.

Penciptaan budaya menulis memerlukan waktu yang tidak sebentar. Menulis

adalah menyampaikan ide atau gagasan dan pesan dengan menggunakan lambang grafik

(tulisan). Tulisan adalah suatu sistem komunikasi manusia yang menggunakan tanda-

tanda yang dapat dibaca atau dilihat dengan nyata. Guntur Tarigan (dalam Agus

Suriamiaharja, 1996: 1) menyatakan bahwa menulis adalah menurunkan atau melukiskan

lambang–lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipakai oleh seseorang

sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut dan mereka

memahami bahasa dan gambaran grafik tersebut. Robert Lado (dalam Suriamiaharja,

1996: 1) mengatakan bahwa menulis adalah menempatkan simbol-simbol grafik yang

menggambarkan suatu bahasa yang dimengerti oleh seseorang, kemudian dapat dibaca

oleh orang lain yang memahami bahasa tersebut beserta simbol-simbol grafiknya.

Page 25: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Sabarti Akhadiah, Maidar G. Arsjad, dan Sakura H. Ridwan (1996: 8)

menyebutkan pengertian menulis mempunyai ciri-ciri (1) merupakan suatu bentuk

komunikasi, (2) merupakan proses pemikiran yang dimulai dengan pemikiran tentang

gagasan yang akan disampaikan, (3) adalah bentuk komunikasi yang berbeda dengan

bercakap-cakap, dalam tulisan tidak terdapat intonasi, ekspresi wajah, gerakan fisik, serta

situasi yang menyertai percakapan, (4) merupakan suatu ragam komunikasi yang perlu

dilengkapi dengan alat-alat penjelas serta aturan ejaan dan tanda baca, (5) merupakan

bentuk komunikasi untuk menyampaikan gagasan penulis kepada khalayak pembaca yang

dibatasi oleh jarak tempat dan waktu.

Menulis adalah kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menghasilkan tulisan

(Nurudin, 2007: 4). Oleh karena itu, menulis memerlukan proses dan kecakapan

seseorang untuk memfokuskan topik tulisan, sehingga tersusun secara sistematis untuk

mengembangkan ide-ide dengan menggunakan pilihan kata atau diksi yang tepat serta

mengikuti kaidah penulisan (Suhartono, 2007: 149-150)

1) Tahap-tahap Kegiatan Menulis

Menulis sebagai suatu aktivitas melahirkan ide dan perasaan lewat tulisan secara

tertata sehingga dipahami oleh pembaca. Tahap-tahap menulis narasi menurut Sabarti

dkk, (1996: 2-5) yaitu tahap prapenulisan, tahap penulisan, dan tahap revisi/perbaikan.

a) Tahap prapenulisan

Tahap ini merupakan tahap perencanaan sebelum menulis. Dalam tahap ini ada

lima hal yang harus dilakukan, yaitu

1. Pemilihan topik

Topik merupakan bahan atau pokok pembicaraan dalam tulisan. Pemilihan

topik meruapakan langkah awal untuk menentukan apa yang

akan disajikan dalam tulisan. Topik tulisan dapat diperoleh dari berbagai sumber.

Semi (1990: 11-12) mengemukakan bahwa ada enpat sumber dalam pemilihan

topik, yaitu pengalaman, pengamatan, imajinasi serta pendapat dan keyakinan.

2. Pembatasan topik

Setelah pemilihan topik, maka topik tersebut diberi batasan. Membatasi

topik berarti mempersempit ruang lingkup pembicaraan dalam penulisan.

3. Pemilihan judul

Topik yang telah dipilih harus diberi judul. Sebuah judul harus dapat

mencerminkan dari keseluruhan isi dalam tulisan. Akan tetapi, judul dapat dibuat

Page 26: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

fiktif. Judul dibuat secara manasuka oleh pengarangnya. Terkadang judul tulisan

dala karangan fiktif sama sekali tidak berhubungan dengan isi tulisan.

4. Tujuan penulisan karangan

Tujuan penulisan karangan akan mengarah pada maksud yang hendak

dicapai. Tujuan ini harus ditentukan lebih dahulu agar dapat dijadikan sebagai

bahan pertimbangan dalam kegiatan menulis. Jadi, tujuan penulisan tersebut akan

mengarahkan penulis pada jenis tulisan yang diinginkan oleh penulis.

5. Kerangka karangan

Kerangka karangan atau sering disebut dengan outline merupakan rencana

kerja yang digunakan penulis dalam mengembangkan tulisannya. Kerangka ini

dapat berupa kerangka topik yang terdiri dari topik-topik serta kerangka kalimat

yang terdiri dari kalimat-kalimat.

b) Tahap penulisan

Pada tahap penulisan, topik-topik dijabarkan ke dalam subtopik. Dalam tahap ini,

penguasaan bahasa sangat diperlukan untuk mengemukakan gagasan. Tahap penulisan

juga harus memperhatikan content (isi), gagasan, form (organisasi isi), grammar (tata

bahasa dan pola kalimat), style (gaya: pilihan struktur dan kosakata) serta mechanics

(ejaan) (Burhan Nurgiyantoro, 2008: 306).

c) Tahap revisi/perbaikan

Tahap revisi atau perbaikan dilakukan setelah buram seluruh tulisan selesai.

Tahap revisi ini juga disebut dengan penyuntingan bahasa. Penyuntingan ini berkenaan

dengan penyuntingann naskah. Adapun penyuntingan bahasa mencakup ketepatan

penyajian tulisan yang harus disesuaikan dengan jenis naskah, berupa fiksi atau nonfiksi.

Nurudin (2007: 92) menjelaskan bahwa menulis melalui tahap-tahap: (1)

prapenulisan yang meliputi: a) memilih dan membatasi topik dan brainstorming yang

terdiri dari mendaftar, menulis bebas dan pengelompokan; (2) merencanakan menulis: (a)

membuat subdaftar; (b) menuliskan kalimat topik; dan (c) membuat outline; (3) menulis

dan merevisi draf: (a) menulis draf kasar; (b) merevisi dan mengoordinasikan tulisan: dan

(c) menulis akhir.

Bobbi Deporter dan Mike Hirnacki (2002: 195) meyebutkan tahap-tahap menulis

yaitu (1) sebelum menulis/persiapan, terdiri dari pengelompokan dan menulis cepat ; (2)

draf kasar, menelusuri dan mengembangkan gagasan; (3) berbagi dengan teman untuk

Page 27: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

membaca dan memberi umpan baik; (4) perbaikan (revisi); (5) penyuntingan (editing); (6)

penulisan kembali; dan (7) evaluasi.

2) Jenis-jenis Tulisan

Lauri S. Friedman, (2009: 1) menyatakan ”Provides model essays on a current

controversial issue guiding students in writing a five-paragraph essay, including

persuasive, descriptive, expository and cause-and-effect essays”. Artinya: Ada lima

pembelajaran menulis yang dihadapi siswa yaitu persuasif, deskriptif, eksposisi, dan

sebab-akibat. Berbeda dengan Laminudin Finoza (2002: 188) yang membagi karangan

atau wacana menjadi lima jenis berdasarkan cara penyajian dan tujuan umum yang

tersirat di balik wacana tersebut, yaitu eksposisi, argumentasi, persuasi, deskripsi, dan

narasi.

a) Narasi

Menurut Nurudin (2007: 59) narasi merupakan bentuk wacana yang berusaha

mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa sehingga tampak seolah-olah pembaca melihat

atau mengalami sendiri peristiwa itu. Jenis tulisan ini dapat berbentuk cerita fiktif

(khayal) dan cerita nonfiktif (nyata). Narasi fiktif dapat dijumpai pada karya sastra,

seperti cerpen dan novel, sedangkan narasi nonfiktif sering kali terdapat pada berita-berita

di surat kabar. Tulisan jenis ini memiliki penanda, antara lain:

(1) berupa cerita tentang peristiwa dan pengalaman manusia, (2) kejadian atau

peristiwa yang disampaikan dapat berupa kejadian yang benar-benar terjadi pula

berupa imajinasi semata, (3) terdapat konflik yang dapat menarik pembaca, (4)

memiliki nilai estetika, khususnya narasi fiktif; (5) menekankan susunan

kronologis, dan (6) biasanya memuat dialog (Nurudin, 2007: 60)

b) Deskripsi

Deskripsi disebut juga pelukisan atau penggambaran. Hal itu disebabkan rincian

tentang objek tulisan dapat memberi pengaruh pada sensitivitas dan imajinasi pembaca

seolah ikut mendengar, merasakan, atau mengalami langsung objek tersebut. Karangan

ini berhubungan dengan pengalaman panca indera pembaca seperti penglihatan seperti

penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan perasaan. Deskripsi adalah

semacam bentuk wacana yang berusaha menyajikan suatu objek atau suatu hal

sedemikian rupa sehingga objek itu seolah-olah berada di depan mata kepala pembaca;

seakan-akan pembaca melihat sendiri objek tersebut (Abdul Rani,dkk, 2006: 46).

c) Eksposisi

Page 28: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Eksposisi merupakan tulisan yang bertujuan menjelaskan atau memberikan

informasi tentang sesuatu (Masnur Muslich, 2007: 1). Eksposisi dipaparkan suatu

kejadian atau masalah secara analitis, spasial, dan kronologis supaya pembaca dapat

memahami informasi tersebut. karangan ini berusaha menguraikan suatu objek yang

mampu memperluas pengetahuan pembaca.

d) Argumentasi

Gorys Keraf (2007: 3) berpendapat argumentasi merupakan tulisan yang berusaha

membuktikan suatu kebenaran. Penulis berusaha meyakinkan pembaca untuk menerima

suatu kebenaran dengan mengajukan bukti-bukti atau fakta-fakta yang menguatkan

argumen penulis. Tulisan ini dikembangkan dengan pola pemberian contoh-contoh,

analogi, sebab-akibat, atau dengan pola deduktif dan induktif. Pemaparan tulisan

berdasarkan cara bernalar atau berpikir yang logis sehingga pembaca dapat menerima

kebenaran yang disampaikan oleh penulis secara objektif.

e) Persuasi

Karangan persuasi adalah karangan yang bertujuan membuat pembaca percaya,

yakin, dan terbujuk akan hal-hal yang dikomunikasikan yang mungkin berupa fakta, suatu

pendirian umum, suatu pendapat/gagasan ataupun perasaan seseorang (Laminudin

Finoza, 2002: 199). Persuasi merupakan bentuk tulisan yang menyimpang dari

argumentasi. Hal itu disebabkan dalam argumentasi terdapat usaha untuk membujuk dan

meyakinkan pembaca didasarkan pada kelogisan pembuktian fakta-fakta yang disajikan.

Sementara itu, dalam persuasi usaha untuk mempengaruhi tersebut memanfaatkan aspek-

aspek psikologis. Persuasi juga didasarkan pada kemampuan penulis untuk

mengendalikan emosi pembaca dan mengarahkan mereka pada sasaran yang ingin dicapai

penulis.

Berdasarkan pendapat di atas, peneliti dapat menarik simpulan tentang perbedaan

kelima jenis tulisan tersebut. Tulisan narasi menekankan urutan peristiwa dari waktu ke

waktu, deskripsi memberikan gambaran tentang objek tulisan dan berusaha menjadikan

pembaca ikut merasakan penggambaran tersebut, eksposisi menjelaskan suatu

pengetahuan atau informasi, argumentasi meyakinkan pembaca tentang kebenaran suatu

hal secara logis, sedangkan persuasi memengaruhi pembaca secara psikologis. Berdasar

dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa menulis adalah kemampuan seseorang dalam

melukiskan lambang-lambang grafik untuk menyampaikan ide atau gagasan yang dapat

dimengerti oleh orang lain .

Page 29: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

3) Tujuan penulisan

Setiap penulisan harus mengungkapkan dengan jelas tujuan tulisannya.

Perumusan tujuan penulisan sangat penting dan harus ditentukan terlebih dahulu. Tujuan

ini merupakan titik tolak dalam seluruh kegiatan menulis tersebut. Peumusan tujuan

penulisan merupakan suatu gambaran penulis dalam kegiatan menulis selanjutnya.

Rumusan tujuan penting dalam menentukan bahan-bahan yang diperlukan, macam

organisasi karangan yang akan diterapkan atau mungkin juga sudut pandang yang akan

dipilih. Tujuan merupakan penentu pokok, mengarahkan, serta membatasi karangan.

Kesadaran mengenai tujuan selama proses penulisan akan menjaga keutuhan tulisan.

Tujuan penulisan dapat dinyatakan dengan dua cara, yaitu jika sebuah tulisan

akan mengembangkan gagasan yang merupakan tema seluruh tulisan, tujuan dapat

dinyatakan dalam bentuk tesis. Akan tetapi, untuk suatu tulisan yang tidak

mengembangkan gagasan seperti itu, tujuan penulisan dapat dituliskan dalam bentuk

persyaratan maksud. Seorang penulis sebelum menulis terlebih dahulu mengutarakan

gagasan (ide) pokoknya. Gagasan pokok harus dengan jelas dinyatakan dalam kalimat

yang lengkap. Kalimat yang memuat gagasan pokok atau pokok pikiran tulisan ini disebut

tesis. Jadi, sebuah tesis adalah sebuah kalimat yang merupakan kunci untuk seluruh

tulisan, seperti halnya kalimat utama di dalam sebuah paragraf pertama dalam karangan,

sedangkan untuk suatu tulisan yang tidak mengembangkan gagasan yang merupakan

tema seluruh tulisan tujuan dapat dinyatakan dalam bentuk pernyataan maksud. Kalau

tesis hanya terdapat di dalam tulisan yang mengembangkan gagasan secara dominan.

(Sabarti Akhadiah, Maidar G. Arsjad, dan Sakura H. Ridwan, 1996: 11).

b. Pengertian Narasi

Nurudin (2007: 71) mengatakan bahwa narasi adalah bentuk tulisan yang

berusaha menciptakan, mengisahkan, merangkai tindak-tanduk perbuatan manusia dalam

sebuah peristiwa secara kronologis atau yang berlangsung dalam satu kesatuan waktu

tertentu.

Sejalan dengan Nurudin tentang pentingnya perbuatan dan urutan waktu dalam

sebuah narasi, Gorys Keraf (2004: 136) menyebutkan bahwa narasi merupakan satu

bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca

suatu peristiwa yang telah terjadi. Suatu peristiwa atau suatu proses dapat juga disajikan

dengan mempergunakan metode deskripsi. Oleh karena itu narasi sulit sekali dibedakan

dari deskripsi. Oleh karena itu, harus ada unsur lain yang diperhitungkan, yaitu unsur

Page 30: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

waktu. Dengan demikian pengertian narasi itu mencakup dua unsur dasar. Unsur yang

terpenting dalam sebuah narasi adalah unsur perbuatan atau tindakan yang terjadi dalam

suatu rangkaian waktu.

Peristiwa yang telah terjadi tidak lain daripada tindak-tanduk yang dilakukan oleh

orang-orang atau tokoh-tokoh dalam suatu rangkaian waktu. Bila deskripsi meng-

gambarkan suatu objek secara statis, maka narasi mengisahkan suatu kehidupan yang

dinamis dalam suatu rangkain waktu.

Atar Semi (1990: 33) mengemukakan ciri penanda narasi, yaitu, (1) berupa cerita

tentang peristiwa atau pengalaman manusia; (2) kejadian atau peristiwa yang

disampaikan dapat berupa peristiwa atau kejadian yang benar-benar terjadi, semata-mata

imajinasi, atau gabungan keduanya; (3) berdasarkan konflik; (4) memiliki nilai estetika

kerena isi dan cara penyampainnya bersifat sastra; (5) menekankan susunan kronologis,

dan (6) biasanya memliki dialog.

Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa tulisan narasi adalah

bentuk wacana berupa cerita tentang peristiwa tindak-tanduk perbuatan atau pengalaman

manusia yang disampaikan dapat berupa peristiwa atau kejadian yang benar-benar terjadi,

semata-mata imajinasi, atau gabungan keduanya secara kronologis. Semua kegiatan

tersebut.

Berdasarkan uraian di atas narasi dibatasi sebagai bentuk tulisan yang bertujuan

menyampaikan atau menceritakan rangkaian periawa atau pengalaman yang dialami

manusia berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu. Atau dapat juga dirumuskan

narasi adalah suatu bentuk wacana yang berusah dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca

suatu peristiwa yang telah terjadi. Narasi dibagi menjadi dua, yaitu narasi ekspositoris

dan narasi sugestif.

1. Narasi Ekspositoris

Narasi ekspositoris bertujuan untuk menggugah pikiran para pembaca untuk

mengetahui apa yang dikisahkan. Sasaran utamanya berupa perluasan pengetahuan para

pembaca sesudah membaca kisah tersebut. Sebagai sebuah bentuk narasi, narasi

ekspositoris mempersoalkan tahap-tahap kejadian, rangkaian-rangkaian

perbuatan kepada para pembaca atau pendengar. Runtun kejadian atau peristiwa yang

Page 31: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

disajikan untuk menyampaikan informasi untuk memperluas pengetahuan atau pengertian

pembaca, tidak perduli apakah disampaikan secara tertulis ataupun lisan.

Narasi ekspositoris dapat bersifat khas atau khusus dan dapt pula bersifat

generalisasi. Narasi yang bersifat generalisasi adalah narasi yang menyampaikan suatu

proses yang umum, yang dapat dilakukan siapa saja, dan dapat pula dilakukan secara ber-

ulang-ulang. Dengan melaksanakan tipe kejadian itu secara berulang-ulang, maka se-

seorang dapat memperoleh kemahiran yang tinggi mengenai hal itu. Sedangkan narasi

yang bersifat khusus adalah narasi yang berusaha menceritakan suatu peristiwa yang

khas, yang hanya terjadi satu kali. Peristiwa yang khas adalah peristiwa yang tidak dapat

diulang kembali, karena ia merupakan pengalaman atau kejadian pada suatu waktu

tertentu saja.

2. Narasi Sugestif

Narasi sugesti berusaha memberi makna atas oerisriwa atau kejadian itu sebagai

suatu pengalaman. Karena sasarannya adalah makna peristiwa atau kejadian itu, maka

narasi sugestif selalu melibatkan daya khayal (imajinasi). Narasi segestif merupakan

suatu rangkaian peristiwa yang disajikan sekian macam sehingga merangsang daya

khayal para pembaca. Pembaca dapat menarik suatu makna baru diluar apa yang di-

ungkapkan secara eksplisit. Sesuatu yang eksplisit adalah suatu yang tersurat mengenai

objek atau subjek yang bergerak dan bertindak, sedangkan makna yang baru adalah se-

suatu yang tersirat. Semua obyek dipaparkan sebagai suatu rangkaian gerak, kehidupan

para tokoh dilukiskan dalam satuan gerak yang dinamis, bagaimana kehidupan itu ber-

ubah dari waktu ke waktu. Makna yang baru akan dijelaskan dipahami sesudah narasi itu

dibaca, karena ia tersirat dalam seluruh narasi itu.

Dengan demikian narasi tidak bercerita atau memberikan komentar mengenai se-

buah cerita, tetapi ia justru mengisahkan suatu cerita atau kisah. Seluruh kejadian yang

disajikan menyiapkan pembaca kepada suatu perasaan tertentu untuk mengahadapi suatu

peristiwa yang berada di depan matanya. Narasi menyediakan suatu kematangan mental.

Kesiapan mental itulah yang melibatkan para pembaca bersama perasaannya, bahkan

melibatkan simpati atau antipati mereka pada kejadian itu sendiri. Inilah makna yang

tersirat dalam seluruh rangkaian kejadian itu.

Page 32: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

3. Pembelajaran menulis Narasi di SD

Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan usaha sadar guru untuk membuat

siswa terampil berbahasa dan memiliki sikap positif terhadap bahasa Indonesia. Gino, dkk

(2000 : 10) istilah “pembelajaran” sama dengan “instruction” atau “pengajaran” yang

berarti cara (perbuatan)., mengajar atau mengajarkan. Lebih lanjut, Winkel (1995: 36)

menyatakan bahwa belajar merupakan suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung

dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam

pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap.

Menurut Oemar Hamalik (2003: 57) pembelajaran adalah suatu kombinasi yang

tersusun meliputi manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling

mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Sementara itu Sanaky (2009: 3) memberikan pengertian bahwa pembelajaran

adalah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar, dan bahan ajar. Berdasarkan

beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah usaha sadar

guru untuk membuat siswa menjadi berubah menuju arah yang lebih baik.

Dalam proses tersebut, guru harus memahami berbagai faktor yang

mempengaruhi pembelajaran bahasa Indonesia. Sabarti Akhadiah M.K., dkk. (1992: 2)

menyebutkan ada lima faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran bahasa

Indonesia, antara lain: tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, pokok bahasan, kondisi

siswa, sarana, dan lingkungan sosial. Berikut penjabaran dari kelima faktor di atas.

1) Tujuan Pembelajaran yang Ingin Dicapai

Tujuan yang ingin dicapai merupakan faktor penentu dalam memilih materi

pembelajaran, menentukan strategi pembelajaran, memilih media serta melakukan

evaluasi pembelajaran. Tujuan tersebut mengarah kepada kemampuan yang ditujukan

oleh sejumlah perilaku yang diharapkan, dapat diperlihatkan siswa setelah mengikuti

pelajaran. Secara garis besar, kemampuan tersebut dikelompokkan ke dalam tiga ranah,

yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Page 33: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

2) Pokok Bahasan

Pokok bahasan yang diberikan akan mempengaruhi pemilihan kegiatan belajar

yang direncanakan. Hal ini disebabkan oleh metode maupun media dalam pembelajaran

setiap pokok bahasan mempunyai karakteristik yang berbeda. Sebagai contoh pokok

bahasan menulis akan berbeda dalam penggunaan metode dan strategi pengajarannya

dengan pokok bahasan berbicara.

3) Kondisi Siswa

Faktor ini turut serta mempengaruhi dan menentukan jenis kegiatan belajar serta

bahan belajar yang dipilih. Kondisi siswa ini merupakan faktor internal siswa yang turut

menentukan keberhasilan proses dan hasil belajar. Dimyati dan Mudjiono (1999: 236)

menyebutkan beberapa faktor internal tersebut, antara lain: (1) sikap siswa terhadap

belajar; (2) motivasi belajar; (3) konsentrasi siswa sewaktu belajar; (4) kemampuan siswa

dalam mengolah bahan ajar; (5) kemampuan siswa menyimpan perolehan hasil belajar;

(6) kemampuan siswa menggali hasil belajar yang tersimpan; (7) kemampuan berprestasi

atau unjuk hasil belajar; (8) rasa percaya diri siswa; (9) tingkat intelegensi dan

keberhasilan belajar; (10) kebiasaan belajar, dan (11) cita-cita siswa. Tentunya setiap

siswa memiliki perbedaan individual dari hal-hal di atas. Perbedaan tersebut akan

mempengaruhi keberhasilan pembelajaran siswa. Dalam hal ini, guru perlu

memperhatikan perbedaan karakteristik setiap siswa dengan menciptakan pembelajaran

yang bervariasi.

4) Sarana

Sarana merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi keberhasilan

pembelajaran (Dimyati dan Mudjiono,1999: 249). Sarana pembelajaran tersebut meliputi

buku pelajaran, buku bacaan, alat dan fasilitas laboratorium sekolah, dan berbagai media

pengajaran lainnya. Keterbatasan sarana yang ada akan berpengaruh terhadap kegiatan

pembelajaran yang diselenggarakan.

5) Lingkungan Sosial

Keberhasilan belajar siswa banyak dipengaruhi oleh lingkungannya, yaitu

keadaan rumah, taraf pendidikan serta sikap orang tua, jumlah anggota keluarga,

perlengkapan belajar di rumah, dan sebagainya. Tentu saja lingkungan itu tidak dapat

atau sulit sekali diubah, dalam hal ini sekolah sebagai pusat pembelajaran dapat

menyediakan lingkungan yang diperlukan.

Page 34: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Menulis narasi adalah salah satu bentuk karya yang menjadi materi pembelajaran

bahasa Indonesia kelas IV SD. Sebagai salah satu materi pembelajaran, menulis narasi

perlu disampaikan dengan menggunakan media yang inovatif sehingga mencapai tujuan

dan standar kompetensi yang ditentukan.

Pembelajaran menulis narasi di SD sebenarnya mulai diperkenalkan di kelas tiga

SD semester II. Dari kurikulum yang ada di sekolah dasar, maka pembelajaran menulis

narasi harus dikembangkan dengan metode yang inovatif Kemampuan menulis bukan

merupakan faktor bawaaan dan pada umumnya dipelajari ditempat formal. Selain itu,

keterampilan menulis memerlukan waktu dan rentan yang panjang dalam

pembelajarannya. Hal ini disebabkan oleh adanya tahapan menulis yang harus dilakukan

oleh siswa.

Berdasarkan uaraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pada

hakikatnya adalah proses interaksi siswa dengan lingkungannya yang difasilitasi oleh

guru, sehingga tujuan pembelajaran dapat mencapai target yang ditentukan.

c. Penilaian Menulis Narasi

Menulis merupakan kemampuan berbahasa paling akhir yang dikuasai oleh setiap

pelajar. Kemampuan menulis didapat setelah kemampuan menyimak, berbicara dan

membaca.

Kegiatan menulis merupakan salah satu pembelajaran bahasa, jadi tes kebahasaan

merupakan hal yang harus dilakukan. Melalui penilaian yang objektif, maka hasil belajar

siswa akan dapat diukur.

Harris dan Amran (dalam Burhan Nurgiyantoro, 2001: 306) menyatakan bahwa

berdasarkan model pendekatan analitis dalam menilai tugas menulis, unsur utama yang

dinilai adalah content (isi, gagasan yang dikemukakan). Gorys Keraf (2001: 81)

mengatakan bahwa yang dimaksud perincian dan urutan pikiran adalah bagaimana

pengembangan sebuah gagasan utama dan bagaimana hubungan antara gagasan-gagasan

bawahan yang menunjang gagasan utama tadi.

Page 35: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Implikasinya, tes menulis bukan hanya menghasilkan sebuah bahasa saja

melainkan juga bagaimana mengungkapkan gagasan dan perasaan dengan menggunakan

bahasa tulis secara tepat.

Burhan Nurgiyantoro (2001: 306) mengemukakan bahwa ada enam tingkatan tes

kemampuan menulis, yaitu: (1) tes kemampuan menulis tingkat ingatan, (2) tes

kemampuan menulis tingkat pemahaman, (3) tes kemampuan menulis tingkat penerapan,

(4) tes kemampuan menulis tingkat analisis, sisntesis, dan evaluasi.

Seluruh aspek penilaian menulis narasi tersebut disajikan dalam tabel 1 berikut

ini.

Tabel 1. Aspek Penilaian Menulis Narasi (Burhan Nurgiyantoro, 2001: 307-308)

ASPEK SKOR KRITERIA

I

S

I

27-30

22-26

17-21

13-16

SANGAT BAIK-SEMPURNA: *padat informasi

*substabsif *pengembangan tesis tuntas *relevan

dengan permasalahn dan tuntas.

CUKUP-BAIK: *informasi cukup *substansi cukup *

pengembangan tesis terbatas *relevan dengan

permasalahan tetapi tidak lengkap.

SEDANG-CUKUP: *informasi terbatas *substansi

kurang * pengembangan tesis tak cukup *

permasalahan tak cukup.

SANGAT-KURANG: *tidak berisi * tidak ada

substansi *tidak ada pengembangan tesis *tidak ada

permasalahan.

O

R

G

A

N

I

S

A

S

I

18-20

14-17

10-13

7-9

SANGAT BAIK-SEMPURNA: *ekspresi lancar

*gagasan diungkapkan dengan jelas *padat * tertata

dengan baik *urutan logis *kohesif.

CUKUP-BAIK: *kurang lancar *kurang terorganisasi

tetapi ide utama terlihat *bahan pendukung terbatas *

urutan logis tetapi tidak lengkap.

SEDANG-CUKUP: *tidak lancar *gagasan kacau

*terpotong-potong *urutan dan pengembangan tidak

logis.

SANGAT-KURANG: *tidak komunikatif *tidak

terorganisir *tidak layak nilai.

K 18-20 SANGAT BAIK-SEMPURNA: *pemanfaatan potensi

Page 36: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

O

S

A

K

A

T

A

14-17

10-13

7-9

kata canggih *pilihan kata dan ungkapan tepat *

menguasai pembentukan kata.

CUKUP-BAIK: *pemanfaatan potensi kata agak

canggih *pilihan kata dan ungkapan kadang-kadang

kurang tepat tetapi tidak mengganggu.

SEDANG-CUKUP: *pemanfaatan kata terbatas

*sering terjadi penggunaan kosakata dan dapat

merusak makna.

SANGAT-KURANG: *pemanfaatan potensi kata asal-

asalan *pengetahuan tentang kosakata rendah *tidak

layak nilai.

P

E

N

G

B

A

H

A

S

A

22-25

18-21

11-17

5-10

SANGAT BAIK-SEMPURNA: *konstruksi kompleks

tetapi efektif *hanya terjadi sedikit kesalahan

penggunaan bentuk kebahasaan.

CUKUP-BAIK: *konstruksi sederhana tetapi efektif *

terjadi sejumlah kesalahan tetapi makna tidak kabur.

SEDANG-CUKUP: *terjadi kesalahan serius dalam

konstruksi kalimat * makna membingungkan atau

kabur

SANGAT-KURANG: *tidak menguasai aturan

sintaksis *terdapat banyak kesalahan * tidak

komunikatif * tidak layak nilai.

M

E

K

A

N

I

K

4

3

2

1

SANGAT BAIK-SEMPURNA: *menguasai aturan

penulisan *hanya terdapat beberapa kesalahan ejaan.

CUKUP-BAIK: * kadang-kadang terjadi kesalahan

ejaan tetapi tidak mengaburkan makna.

SEDANG-CUKUP: *sering terjadi kesalahan ejaan

*makna membingngkan atau kabur.

SANGAT-KURANG: * tidak menguasai aturan

penulisan *terdapat banyak kesalahan ejaan * tulisan

tidak terbaca *tidak layak nilai.

(Diadopsi dari Burhan Nurgiyantoro, 2001: 307-

308)

Skor Maksimum = 100

Cara menghitung hasil menulis karangan =

Keterangan:

N I = isi

N II = organisasi

N I+N II+N III+N IV+N V

Page 37: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

N III = kosakata

N IV = pengembangan bahasa

N V = mekanik

Skor total dengan menjumlahkan hasil dari lima aspek tersebut.

Standar Ketuntasan:

Siswa dinyatakan tuntas dalam aspek tersebut jika mencapai nilai minimal 65.

3. Penilaian Proses Belajar-Mengajar

a. Hakikat Penilaian Proses Belajar-Mengajar

Proses belajar merupakan hal yang penting dalam pembelajaran. Berdasar dari

segi proses tersebut, dapat diketahui proses siswa dalam memahami materi yang

diberikan oleh guru. Sikap, minat dan aktivitas siswa dalam mengikuti penjelasan dari

guru merupakan objek yang harus diamati dalam melakukan penilaian dalam proses

pembelajaran (Gino, dkk, 2000: 36-39). Hal ini sangat penting, karena pembelajaran tidak

semata-mata ditentukan oleh hasilnya.

Hasil belajar yang dicapai siswa melalui proses belajar-mengajar yang cenderung

menunjukan hasil yang berciri antara lain:

1) kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar intrinsik

pada diri siswa. Motivasi intrinsik adalah semangat juang untuk belajar yang

tumbuh dari dalam diri siswa itu sendiri; 2) hasil belajar yang dicapai bermakna

bagi dirinya seperti akan tahan lama diingatanya, membentuk perilakunya,

bermanfaat untuk mempelajari aspek lain, dapat digunakan sebagai alat untuk

memperoleh informasi dan pengetahuan lainnya, kemauan dan kemampuan untuk

belajar sendiri, dan mengembangkan kreativitasnya; 3) hasil belajar diperoleh

siswa secara menyeluruh atau komprehensif, yaitu mencakup ranah kognitif,

pengetahuan,atau wawasan; ranah afektif atau sikap dan apresiasi; serta ranah

psikomotoris, keterampilan atau perilaku. Ranah kognitif terutama hasil yang

diperolehnya, sedangkan ranah efektif dan psikomotoris diperoleh sebagai efek dari

proses belajarnya, baik efek intruksional maupun efek samping yang tidak

direncanakan dalam pengajaran (Nana Sudjana, 2006: 56).

b. Kriteria dalam Menilai Proses Belajar-Mengajar

Dalam melakukan penilaian seorang guru tidak semata-mata memberikan

penghakiman atas segala hal yang dilakukan oleh siswa selama pembelajaran. Akan

tetapi, guru harus memiliki kriteria atau pedoman dalam memberikan penilaian dalam

proses pembelajaran di kelas Klien (dalam Conny Semiawan, 2008: 4).

Menurut Nana Sudjana (2006: 59), kriteria dalam menilai proses belajar mengajar

meliputi beberapa hal. Pertama, konsistensi kegiatan belajar-mengajar dengan kurikulum.

Keberhasilan proses tersebut dapat dilihat terlaksananya secara nyata dalam bentuk dan

Page 38: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

aspek, di antaranya; tujuan-tujuan pengajaran, jenis kegiatan yang dilaksanakan, cara

melaksanakan setiap jenis kegiatan, dan penilaian yang digunakan untuk setiap tujuan.

Kriteria kedua adalah keterlaksanaannya oleh guru dan siswa. Keterlaksanaan ini

dapat dilihat dalam hal; mengondisikan kegiatan belajar siswa, menyiapkan alat, sumber,

dan perlengkapan belajar, waktu yang disediakan untuk belajar mengajar, memberikan

bantuan dan bimbingan belajar kepada siswa, dan melakukan penilaian proses dan hasil

belajar siswa. Dalam segi keterlaksanaan oleh siswa, hal yang dinilai adalah siswa

memahami, mengikuti petunjuk yang diberikan guru, semua siswa turut serta melakukan

kegiatan belajar, dan menguasai tujuan-tujuan pengajaran yang telah ditetapkan guru

(Nana Sudjana, 2006: 59).

Ketiga motivasi belajar siswa dan keaktifan para siswa dalam kegiatan belajar-

mengajar. Dalam hal ini siswa menunjukan motivasi belajar pada saat melaksanakan

kegiatan pembelajaran. Hal ini dapat dilihat; minat dan perhatian siswa terhadap

pelajaran; semangat siswa untuk melaksanakan tugas-tugas belajarnya; reaksi yang

ditunjukan siswa terhadap stimulus yang diberikan guru. Keaktifan para siswa dalam

kegiatan belajar-mengajar; melaksanakan diskusi kelompok sesuai petunjuk guru (Nana

Sudjana, 2006: 60).

Kriteria terakhir adalah kemampuan atau keterampilan guru dalam mengajar dan

interaksi antara guru dengan siswa. Berkenaan dengan komunikasi yang terbangun pada

saat pembelajaran berlangsung. Hal ini dilihat dalam; tanya jawab atau dialog antara guru

dengan siswa; bantuan guru terhadap siswa yang mengalami kesulitan belajar; terampil

menggunakan berbagai alat dan sumber belajar; dan menguasai kelas sehingga dapat

mengendalikan kegiatan siswa (Nana Sudjana, 2006: 60).

Berbeda dengan pendapat Sarwiji Suwandi (2008: 89), penilaian proses

pembelajaran dalam kegiatan menulis dapat dilakukan dengan perhatian siswa terhadap

pembelajaran berlangsung. Sikap dan aktivitas siswa dalam pembelajaran bermula dari

yang terkait dengan kecenderungan seseorang dalam merespon sesuatu/objek. Sikap

terdiri dari tiga komponen, yakni afektif, kognitif, dan konatif. Komponen afektif adalah

perasaan yang dimiliki oleh seseorang atau penilaiannya terdapat suatu objek, sedangkan

komponen kognitif adalah kepercayaan atau keyakinan seseorang mengenai objek.

Adapun komponen konatif adalah kecenderungan untuk berperilaku atau berbuat dengan

cara-cara tertentu berkenaan dengan kehadiran objek sikap.

Page 39: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Sarwiji Suwandi (2008: 89-90) menjelaskan bahwa objek sikap yang perlu

dinilai dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut:

1) Sikap terhadap materi pelajaran. Dengan adanya sikap positif terhadap materi

pelajaran, dalam diri peserta didik akan tumbuh dan berkembang minat belajar,

akan lebih mudah diberi motivasi dan akan lebih mudah menyerap materi

pelajaran yang diajarkan.

2) Sikap terhadap guru/pengajar. Peserta didik harus memiliki sikap positif terhadap

guru. Siswa yang bersikap negatif pada guru akan mengabaikan hal-hal yang

diajarkan oleh guru sehingga siswa menjadi sukar menyerap materi pelajaran.

3) Sikap terhadap proses pembelajaran. Peserta didik harus memiliki sikap positif

terhadap proses pembelajaran yang mencakup suasana pembelajaran, strategi,

metodologi, dan dan teknik pembelajaran yang digunakan. Proses pembelajaran

yang menarik, nyaman, dan menyenangkan dapat menumbuhkan motivasi belajar

peserta didik sehingga dapat mencapai hasil belajar yang maksimal.

4) Sikap berkaitan dengan nilai atau norma yang berhubungan dengan suatu materi

pelajaran. Peserta didik harus memiliki sikap positif terhadap kasus tertentu

dalam materi pelajaran.

Dalam kegiatan observasi, perilaku siswa dalam kegiatan menulis dapat diamati

dengan format penilaian sebagai berikut.

Tabel 2. Penilaian Proses Kegiatan Menulis

No.

Subj

Nama

Indikator Nilai Ket

Perhatian

terhadap

kegiatan

pembelajaran

menulis

Memerhatika

n penjelasan

guru

Perhatian

terhadap

gambar

Kesung

gu- han

siswa

dalam

mengerj

akan

1

2

3

4

5

Diadopsi dari Sarwiji Suwandi (2008: 89-90)

Catatan:

a. Kolom perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut

(diamati dari perilaku siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran menulis).

Page 40: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

1= Sangat kurang (siswa tidak peduli dengan kegiatan belajar mengajar yang

sedang berlangsung, siswa melakukan aktivitas sendiri dan sama sekali tidak

memerhatikan guru, siswa acuh dengan gambar yang dibagikan guru, siswa

melakukan aktivitas lain.

2= Kurang (siswa terlihat malas dan mengeluh tentang materi pelajaran yang

diberikan, siswa hanya memerhatikan penjelasan guru jika ditegur guru,

siswa menerima gambar yang diberikan guru tetapi hanya melihat sekilas,

siswa melakukan aktivitas lain saat mengerjakan tugas dan melihat hasil

pekerjaan teman)

3= Sedang (siswa terlihat pasif dan diam dalam mengikuti kegiatan belajar

mengajar, pandangan siswa tertuju pada guru namun jika ditanya tidak bisa

menjawab, siswa mengerjakan tugas tetapi masih melakukan aktivitas lain,

seperti meminjam alat tulis temannya).

4= baik (saat pelajaran berlangsung siswa terlihat aktif mengikuti pelajaran,

siswa memerhatikan dan mencatat materi pelajaran yang disampaikan guru,

siswa menerima gambar yang diberikan guru dan mengamati serta

mendiskusikan dengan teman sebangku, siswa fokus mengerjakan tugas

yang diberikan oleh guru dengan baik dan tepat waktu)

5= amat baik (saat pelajaran berlangsung siswa terlihar antusias dan bertanya

pada guru, siswa memerhatikan penjelasan guru dan bertanya jika kurang

memahami, siswa sangat antusias menerima gambar yang dibagikan guru

dan mengamati, mendiskusikan dengan teman sebangku, siswa mengerjakan

tugas, bekerja dengan sungguh-sungguh dan selesai mengerjakan tepat

waktu)

b. Nilai merupakan jumlah skor-skor tiap indikator perilaku.

c. Keterangan diisi dengan kriteria berikut:

1. Nilai 18-20 berarti amat baik

2. Nilai 14-17 berarti baik

3. Nilai 10-13 berarti sedang

4. Nilai 6-9 berarti kurang

5. Nilai 0-5 berarti sangat kurang

Berdasar pada pendapat di atas peneliti menarik simpulan bahwa penilaian proses

tidak dapat dipisahkan dalam pembelajaran. Penilaian ini tidak hanya bermanfaat bagi

Page 41: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

guru, tetapi juga bagi siswa yang pada saatnya akan berpengaruh terhadap hasil belajar

yang dicapainya. Bertolak dari beberapa kriteria tersebut penilai dapat melihat bagian-

bagian yang telah dicapai dan bagian-bagian yang belum dicapai untuk kemudian

dilakukan tindakan dan upaya memperbaikinya.

4. Hakikat Media Pembelajaran

a. Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata

medium yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara

atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan (Arief S. Sadiman, 2007: 6).

Senada dengan Hujair AH.Sanaky (2009: 3) menyatakan bahwa media pembelajaran

adalah sebuah alat yang berfungsi dan digunakan untuk menyampaikan pesan

pembelajaran. Berbeda dengan Romiszowski (dalam Basuki Wibawa dan Farida Mukti,

2001: 12) memberikan batasan media sebagai pembawa pesan yang berasal dari suatu

sumber pesan (yang dapat berupa orang atau benda) kepada penerima pesan. Di dalam

proses belajar-mengajar penerima pesan itu adalah siswa, sedang pesan atau informasi

tersebut berasal dari sumber informasi, yaitu guru. Pembawa pesan (media) itu

berinteraksi dengan siswa melalui indera mereka, siswa dirangsang oleh media, lalu

inderanya digunakan untuk menerima informasi. Apabila media itu membawa

pesan/informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud pengajaran, maka

hal itu disebut media pembelajaran.

Gagne dan Briggs (dalam Azhar Arysad, 2005: 4) berpendapat bahwa media

pembelajaran adalah segala yang meliputi alat fisik yang digunakan untuk menyampaikan

isi materi pembelajaran dan menyajikan pesan sehingga merangsang siswa untuk belajar

atau sebagai alat bantu mengajar guru. Alat bantu yang bisa dipakai biasanya berupa alat

bantu visual, yaitu gambar, kaset CD, kamera, film slide, komputer dan alat-alat yang

dapat memberikan pengalaman konkret, motivasi belajar serta mempertinggi daya serap

dan retensi belajar siswa. Senada dengan Ardiani Mustikasari (2008: 1) menyatakan

media pembelajaran adalah media yang digunakan dalam pembelajaran, yaitu meliputi

alat bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke

penerima pesan belajar (siswa).

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran

adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim (guru)

Page 42: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

kepada penerima (siswa) sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan

minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses kegiatan belajar berhasil. Di

dalam suatu proses belajar-mengajar, pesan yang disalurkan oleh media dari sumber

pesan kepada penerima pesan itu ialah isi pelajaran. Pesan tersebut berasal dari kurikulum

yang disampaikan guru kepada siswa.

b. Jenis Media pembelajaran

Menurut Basuki Wibawa dan Farida Mukti (2001: 35), jenis media pengajaran

dibedakan menjadi 4, yaitu media audio, media visual, media audiovisual dan media

serbaneka.

1) Media audio berfungsi untuk menyalurkan pesan audio dari sumber ke

penerima pesan. Pesan yang disampaikan dituangkan dalam lambang-

lambang auditif verbal, nonverbal, maupun kombinasi keduanya. Media

audio berkaitan erat dengan indera pendengaran. Ada beberapa jenis media

audio, yakni radio, piringan audio, pita audio, telephon, dan tape recorder.

2) Media Visual dibedakan menjadi dua yaitu media visual diam dan media

visual gerak. Media visual diam antara lain: foto, ilustrasi, flash card,

gambar kartun bisu yang diproyeksikan, peta, dan globe. Contoh media

visual gerak antara lain film.

3) Media audio visual memiliki kemampuan untuk mengatasi kelemahan dari

media visual dengan suara. Media ini menjadi lebih efektif penggunaannya

bila dibandingkan dengan media visual saja. Pada dasarnya, media audio

visual dibedakan menjadi dua sesuai karakteristiknya, yaitu media audio

visual diam dan media audio visual gerak. Contoh media audio visual

diam antara lain: Slow scan TV, TV diam, film rangkai bersuara, halaman

bersuara, buku bersuara. Contoh media audio visual gerak adalah film

bersuara, pita video, film TV, dan gambar bersuara.

4) Media serbaneka. Media ini memiliki kesamaan sekaligus perbedaan

karakteristik dengan ketiga media sebelumnya sehingga disebut media

serbaneka. Hal yang termasuk ke dalam media ini adalah papan tulis,

media tiga dimensi, realita, dan sumber belajar pada masyarakat seperti

karya wisata dan kemah kerja.

Page 43: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Pemilihan media yang tepat akan memaksimalkan kualitas tujuan yang

ingin dicapai. Dick Carey dalam Basuki Wibawa dan Farida Mukti (2001: 100)

memberi patokan dalam memilih media, yaitu

1) Ketersediaan sumber;

2) Ketersedian dana, tenaga, dan fasilitas;

3) Keluwesan, kepraktisan, daya tahan (umur media);

4) Efektivitas media untuk waktu yang panjang.

c. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (dalam Djamarah dan Zein, 1996: 150),

mengemukakan beberapa kriteria dalam memilih media pelajaran, sebagai berikut:

1) Ketepatan dengan tujuan pengajaran.

2) Dukungan terhadap isi bahan pelajaran. Adanya media bahan pelajaran

lebih mudah dipahami siswa.

3) Media yang digunakan mudah diperoleh, murah, sederhana dan praktis

penggunaannya.

4) Keterampilan guru dalam menggunakan media dalam proses pengajaran.

5) Tersedia waktu untuk menggunakannya, sehingga media tersebut dapat

bermanfaat bagi siswa selama pengajaran berlangsung.

6) Sesuai dengan taraf berpikir siswa.

Arief S. Sadiman,dkk (2007: 31-32) menjabarkan adapun syarat dan gambar yang

cocok dengan tujuan pembelajaran adalah sebagai berikut:

1) Autentik, gambar tersebut haruslah secara jujur melukiskan situasi seperti kalau

orang melihat benda sekitarnya.

2) Sederhana, komposisi gambar hendaknya cukup jelas menunjukkan poin-poin

pokok dalam gambar.

3) Ukuran relatif gambar dapat memperbesarkan atau memperkecil benda

sebenarnya.

4) Gambar sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan, gambar yang baik tidak

menunjukkan objek dalam keadaan diam tetapi memperlihatkan aktivitas tertentu.

Page 44: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

5) Gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran,

walaupun dari segi mutu kurang. Gambar karya siswa sendiri sering kali lebih

baik.

6) Tidak setiap gambar yang bagus merupakan media yang bagus. Gambar

hendaklah bagus dari sudut seni dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Sudjana & Rivai (dalam Azhar Arsyad, 2005: 128) menguraikan beberapa

pemilihan gambar untuk tujuan pembelajaran, yaitu mendukung pencapaian

pembelajaran, kualitas artistik, kejelasan dan ukuran yang memadai, validitas dan

menarik. Gambar harus benar-benar melukiskan konsep atau pesan isi yang ingin

disampaikan sehingga dapat memperlancar pencapaian tujuan. Gambar juga disesuaikan

dengan tingkat usia siswa, sederhana atau rumit sehingga siswa tidak salah menafsirkan

pesan dalam gambar itu.

d. Pengertian Media Gambar

Media gambar merupakan salah satu jenis media visual atau grafis. sesuai dengan

pendapat Arief Sadiman, dkk. (2007: 29) yang menyatakan bahwa “media grafis meliputi

gambar/foto, sketsa, diagram, bagan (chart), grafik, kartun, poster, peta dan globe”.

Media gambar sangat umum digunakan dalam setiap pembelajaran karena kepraktisan

dan kemudahannya dalam menggunakan, Walaupun telah banyak digunakan dalam setiap

pembelajaran, tetapi media gambar tetap mampu menyita perhatian dari siswa dan

mampu memberikan visualisasi yang lebih jelas mengenai konsep yang akan diberikan.

Media gambar adalah penyajian visual dua dimensi yang memanfaatkan

rancangan gambar sebagai sarana pertimbangan mengenai kehidupan sehari-hari,

misalnya yang menyangkut manusia, peristiwa, benda-benda, tempat, dan sebagainya.

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (dalam Azhar Arsyad, 2007: 125), mengemukakan

bahwa “media gambar adalah media yang mengombinasikan fakta dan gagasan secara

jelas dan kuat melalui kombinasi dan pengungkapan kata-kata dengan gambar”.

Berdasar beberapa pendapat di atas, peneliti mengambil simpulan bahwa media

gambar atau sejenisnya adalah media yang memvisualisasikan konsep ke dalam sebuah

gambar atau yang menampakkan benda dan peristiwa umum digunakan di mana-mana,

dapat dimengerti dan dinikmati dalam pembelajaran, untuk mengatasi kesulitan

mendapatkan atau menampilkan benda aslinya di dalam ruangan kelas. Dengan media

gambar akan memperjelas konsep instruksi yang dikomunikasikan guru sehingga siswa

lebih mudah dimengerti dan menyerap informasi atau pengetahuan yang disampaikan.

Page 45: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

e. Manfaat Media Gambar

Untuk meningkatkan mutu proses belajar-mengajar, guru seharusnya

menggunakan media pembelajaran sebagai perantara sehingga guru akan lebih mudah

dalam menyampaikan materi pelajaran. Oleh karena itu, seorang guru harus pandai

memilih media yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Secara umum, penggunaan media

gambar sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa.

Sesuai dengan hal itu, penggunaan media gambar dalam pembelajaran menulis

diharapkan dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa.

Penggunaan media gambar dalam pembelajaran akan dapat membangkitkan

keinginan dan minat siswa, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar,

dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Selain itu, media gambar juga

dapat berguna untuk membangkitkan gairah belajar, memungkinkan siswa untuk belajar

mandiri sesuai dengan minat kemampuannya. Dengan menggunakan media gambar pada

proses belajar mengajar dapat rnengembangkan kemampuan visual, mengembangkan

imajinasi anak, membantu meningkatkan penguasaan anak terhadap hal-hal yang abstrak

atau perstiwa yang tidak mungkin dihadirkan di dalam kelas, serta dapat membantu

mengembangkan kepribadian anak.

Peneliti dapat simpulkan bahwa manfaat media gambar dalam pembelajaran

adalah untuk membangkitkan motivasi belajar siswa dan sebagai alat komunikasi

penyampaian pesan visual yang lebih konkret sehingga pesan tersebut dapat Iebih mudah

dipahami.

Fungsi media pengajaran sebagai sumber belajar, Nana Sudjana (dalam

Djamarah, 1996: 152), merumuskan fungsi media sebagai berikut:

1) Penggunaan media dalam proses belajar mengajar bukan merupakan

fungsi tambahan, tetapi mempunyai fungsi sendiri sebagai alat bantu

untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif

2) Penggunana media pengajaran merupakan bagian yang integral dari

keseluruhan situasi mengajar.

3) Media pengajaran, penggunaannya dengan tujuan dari sisi pelajaran .

4) Penggunaan media bukan semata-mata alat hiburan, bukan sekadar

melengkapi proses belajar supaya lebih menarik perhatian siswa.

Page 46: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

5) Penggunaan media dalam pengajaran lebih dituangkan untuk

mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam

menangkap perhatian yang diberikan guru.

6) Pengunaan media dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi

mutu belajar mengajar.

Ketika fungsi-fungsi media pengajaran itu diaplikasikan ke dalam proses

belajar mengajar, maka terlihatlah perannya sebagai berikut:

1) Media yang digunakan guru sebagai penjelas dari keterangan terhadap

suatu bahan yang guru sampaikan.

2) Media dapat memunculkan permasalahan untuk dikaji lebih lanjut dan

dipecahkan oleh para siswa dalam proses belajarnya.

3) Media sebagai sumber belajar bagi siswa.

f. Kelebihan dan Kelemahan Media Gambar

Arief S. Sadiman,dkk (2007: 29-31) berpendapat bahwa kelebihan dari gambar

adalah sebagai berikut:

1) Gambar sifatnya konkret, gambar lebih realistis menunjukkan pokok masalah

dibandingkan dengan media verbal; 2) Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan

waktu, untuk mengingat kejadian masa lampau kemarin bahkan semenit yang lalu

ataupun tempat yang jauh dari subjek, maka gambar sangat diperlukan; 3) Gambar

dapat mengatasi keterbatasan pengamatan, misal benda yang tidak dapat dilihat

oleh mata dapat disajikan dengan jelas oleh gambar; 4) Gambar dapat memperjelas

suatu masalah dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja. 5) Gambar

murah harganya dan gampang didapat serta digunakan tanpa memerlukan peralatan

khusus.

Selain itu, dapat diketahui bahwa kelebihan dari penggunaan media gambar

adalah media gambar relatif lebih efektif dan efisien, mampu mengonkretkan

pengetahuan yang abstrak sehingga mudah dicerna siswa. Media dan gambar dapat

menyita perhatian dan menumbuhkan motivasi siswa.

Adapun kelemahan dari media gambar menurut Arief S. Sadiman,dkk (2007: 31),

adalah sebagai berikut:

(1) gambar hanya menekankan persepsi indera mata, (2) gambar benda yang terlalu

komp1eks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran, dan (3) gambar ukurannya

sangat terbatas untuk kelompok besar. Selain itu, kelemahan yang diperhatikan

dalam penggunaan media gambar menurut Jadi, kelemahan dalam penggunaan

media gambar adalah adanya keterbatasan persepsi yaitu hanya menekankan

persepsi indera mata saja, dan perbedaan setiap anak dalam membaca gambar

tersebut.

Page 47: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

g. Pengertian Media Gambar Berseri

Guru dapat menyampaikan pelajaran dengan menggunakan media gambar

sebagai pendukung. Penggunaan media gambar dapat membantu siswa untuk

memusatkan perhatian terhadap materi yang disampaikan. Media gambar dapat

berupa gambar berseri maupun gambar lepas. Gambar berseri merupakan

sejumlah gambar yang menggambarkan suasana yang sedang diceritakan dan

menunjukkan adanya kesinambungan antara gambar yang satu dengan lainya,

sedangkan gambar lepas merupakan gambar yang menunjukan situasi ataupun

tokoh dalam cerita yang dipilih untuk menggambarkan situasi-situasi tertentu,

antara gambar satu dengan yang lainya tidak menunjukan kesinambungan (Ella

Farida Tizen, 2008).

Sesuai penjelasan di atas, dapat disimpulkan pengertian gambar berseri

adalah media pembelajaran yang digunakan oleh guru yang berupa gambar datar

yang mengandung cerita dengan urutan tertentu sehingga antara satu gambar

dengan gambar yang lain memiliki hubungan cerita dan membentuk satu

kesatuan.

Media gambar berseri merupakan golongan atau jenis media visual datar.

Media gambar berseri memiliki kelebihan sebagai berikut:

1) Umumnya murah harganya, media gambar mengunakan kertas sebagai

bahan baku sehingga harga relatif murah.

2) Mudah didapat, untuk mendapatkannya guru bisa menggandakan dengan

cara memfotokopi.

3) Mudah digunakan, penggunaan media ini cukup dilihat dengan mata saja

tanpa ada penngunaan alat lain sebagai penyerta.

4) Dapat memperjelas suatu masalah

5) Lebih realitas

6) Dapat membantu mengatasi keterbatasan pengamatan

7) Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.

Namun demikian, media visual juga memiliki keterbatasan antara lain:

1) Semata-mata hanya medium visual

Page 48: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

2) Ukuran gambar sering kali kurang tepat untuk pengajaran dalam kelompok

besar

3) Memerlukan ketersediaan sumber dan keterampilan dan kejelian guru

untuk dapat memanfaatkanya.

h. Media Gambar Seri sebagai Media Pembelajaran

Dalam kriteria pemilihan media disinggung bahwa media digunakan harus

sesuai dengan taraf berpikir anak didik. Demikian pula dalam pembelajaran

menulis narasi di SD. Penggunaan media gambar seri dirasakan sangat tepat untuk

membantu siswa dalam keterampilan menulis. Dengan melihat gambar, siswa

dapat menarik isi simpulan dari gambar tersebut, kemudian dapat menguraikan

dalam bentuk tulisan. Berkaitan dengan penggunaan media gambar, Purwanto dan

Alim (1997: 63) mengemukakan bahwa penggunaan media gambar untuk melatih

anak menentukan pokok pikiran yang mungkin akan menjadi karangan-karangan.

Tarigan (1997: 210) mengemukakan bahwa menulis melalui media gambar seri

berarti melatih dan mempertajam daya imajinasi siswa. Bertolak dari uraian di

atas, dapat ditarik simpulan bahwa cerita gambar seri adalah cara atau daya upaya

dalam menyusun atau menulis suatu tulisan dengan menerjemahkan isi pesan

visual (gambar seri) ke dalam bentuk tulisan.

Atas dasar uraian tersebut di atas, hendaknya guru mempertimbangkan

penggunaan media gambar seri dalam pelaksanaan proses belajar mengajar

terutama dalam pengajaran menulis narasi. Hal ini dengan alasan bahwa dengan

gambar dapat merangsang imajinasi seorang siswa supaya suka bercerita tentang

gambar yang dilihatnya sehingga selanjutnya diharapkan siswa tersebut dapat

mampu menulis narasi sesuai dengan tema, ide, pengalaman dan kejadiannya.

B.Penelitian yang Relevan

Penelitian tentang pembelajaran menulis telah banyak dilakukan oleh

banyak pihak, baik yang berbentuk studi kasus maupun berbentuk penelitian

tindakan kelas (PTK). Penelitian yang dapat dijadikan bukti bahwa media gambar

seri dapat meningkatkan kemampuan menulis adalah penelitian oleh Dewi Winarti

“Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Menulis Karangan Narasi melalui

Page 49: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Penggunaan Media Gambar Seri di kelas V SD N Tempel Gatak Sukoharjo”.

Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa media gambar dapat meningkatkan

kemampuan menulis karangan narasi. Penelitian ini relevan dalam hal

penggunaan media.

Elen Inderasari (2007), dengan judul “Penggunaan Media Gambar Karikatur

dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis

Argumentasi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2006/2007”

menyimpulkan bahwa penggunaan media gambar karikatur dapat: (1) meningkatkan

kualitas proses pembelajaran keterampilan menulis argumentasi siswa kelas X SMA

Negeri 5 Surakarta, yaitu siswa menjadi berminat dan antusias dalam proses belajar

mengajar; (2) meningkatkan kualitas hasil pembelajaran menulis argumentasi siswa kelas

X SMA Negeri 5 Surakarta, yaitu keterampilan menulis argumentasi siswa meningkat

dan siswa mampu menulis dengan kalimat, ejaan, pengembangan argumen dan ide

dengan baik.

C.Kerangka Berpikir

Pembelajaran menulis di SD Negeri Wonoharjo 1 selama ini masih belum

menggunakan media, guru menggunakan metode ceramah, dan keaktifan siswa

dalam bertanya pada guru masih kurang. Hal ini berdampak pada waktu

pembelajaran yang kurang efektif karena siwa sulit menuangkan gagasan dalam

bentuk tulisan yang logis. Keadaan seperti ini ditandai oleh awal yang sangat

mencolok, siswa merasa bingung harus mulai bercerita dari mana.

Tidak dapat dimungkiri bahwa hal tersebut di atas berakibat pada

rendahnya prestasi keterampilan menulis siswa. Situasi inilah yang ingin

diperbaiki oleh peneliti. Untuk mengatasinya, dipilihlah penggunaan media

gambar berseri. Melalui pemilihan media ini, siswa diharapkan mampu menulis

narasi dengan baik, mudah memulai tulisan. Kemampuan menulis mencakup

kemampuan memahami apa yang ditulis orang lain dan kemampuan

menggunakan bahasa Indonesia untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan

gagasan secara tertulis sesuai dengan situasi dan kondisi.

Menulis merupakan salah satu komponen keterampilan berbahasa yang

penting untuk dimiliki oleh semua siswa. Keterampilan menulis merupakan salah

Page 50: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

satu keterampilan berbahasa yang paling tinggi tingkatnya. Menulis merupakan

suatu proses penugasan ide atau gagasan dalam bentuk paparan bahasa tulis yang

berupa rangkaian simbol-simbol bahasa atau huruf (Nurhadi, 1995: 343)

Kondisi Awal

Gambar 1.Kerangka Berpikir.

Kemampuan Siswa

1) Kemampuan siswa menulis siswa rendah

2) Siswa pasif selama pembelajaran berlangsung

3) Minat dan motivasi siswa terhadap

pembelajaran menulis rendah

4) Perhatian dan konsentrasi siswa selama

pembelajaran menulis rendah

5) Kualitas hasil menulis siswa rendah

Kemampuan Guru

1) Guru mengajar dengan metode

ceramah tanpa memberikan contoh

karangan

2) Guru kurang memberi kesempatan

bertanya siswa saat pembelajaran

berlangsung

3) Guru kurang menggunakan media

dalam pembelajaran menulis

Kolaborasi

Peneliti + guru

Proses Belajar-mengajar

Penerapan Media Gambar Berseri dalam

Pembelajaran Menulis

Kondisi Akhir

1) Kemampuan siswa meningkat

2) Siswa tertarik pada pembelajaran

menulis

3) Siswa aktif selama pembelajaran

berlangsung

4) Perhatian dan konsentrasi siswa selam

pembelajaran menulis rendah

5) Kualitas hasil menulis siswa meningkat

Kondisi Akhir

1) Guru mengajar dengan metode, ceramah,

tanya jawab dan memberikan contoh

karangan

2) Guru memberi kesempatan bertanya

siswa saat pembelajaran berlangsung

3) Guru sudah menggunakan media dalam

pembelajaran menulis

Page 51: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan pada perumusan masalah dengan anggapan dasar yang telah

diuraikan di atas, peneliti dapat mengemukakan hipotesis tindakan sebagai

berikut:

Dengan menerapkan media gambar seri pada pembelajaran Bahasa Indonesia

tentang pembelajaran menulis, maka dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran

dan kualitas hasil pembelajaran menulis narasi di kelas IV SDN 1 Wonoharjo Desa

Wonoharjo Kecamatan Wonogiri Kabupaten Wonogiri

Page 52: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 35

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat Penelitian dilaksanakan di SDN 1 Wonoharjo Desa Wonoharjo

Kecamatan Wonogiri Kabupaten Wonogiri. Sekolah ini memiliki enam ruangan

kelas (I, II, III, IV, V, dan VI), ruang guru, ruangan perpustakaan, serta memiliki

WC Guru dan Siswa. Jam masuk sekolah dari kelas I s/d VI adalah pukul 07:15.

Sekolah ini dipimpin oleh Suyanto A.Ma.Pd. Kelas yang digunakan dalam

penelitian ini adalah kelas IV.

Penelitian akan dilaksanakan enam bulan, dari mulai data awal sampai

memperoleh data yang sebenarnya atau sampai selesai dengan jadwal yang telah

ditentukan.

Tabel 3. Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Bulan

Des Jan Feb Mar Apr Mei

1 Persiapan survei awal sampai

penyusunan proposal

-x-- xx-- xxx-

2 Pengumpulan data

Prasiklus

Pelaksanaan siklus 1

Pelaksanaan siklus 2

Pelaksanaan siklus 3

---x

x---

-x--

--x-

4 Analisis data xxxx xx--

5 Penyusunan laporan xxxx xxxx xxxx

B. Pendekatan Penelitian

Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan penelitian

tindakan kelas (classroom action research) yang bertujuan untuk melakukan

perbaikan terhadap pendidikan sambil melakukan proses belajar-mengajar.

Page 53: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Pada hakikatnya penelitian tindakan kelas merupakan suatu siklus yang

terdiri atas adanya masalah, rencana tindakan, pelaksanaan, evaluasi, dan refleksi.

Hal ini disebabkan masalah yang dihadapi tidak langsung dapat diselesaikan

dalam suatu tindakan sehingga perlu adanya tindakan perbaikan lanjutan terhadap

masalah yang belum terselesaikan. Dengan demikian, pelaksanaan tindakan kelas

cenderung dilakukan lebih dari satu kali untuk lebih memahami apa yang

dimaksud PTK, perlu diketahui karakteristik dari PTK itu sendiri. Menurut

Rochman (2004:119) karakteristik PTK meliputi:

1) Merupakan prosedur penelitian di tempat kejadian yang dirancang untuk

menanggulangi masalah nyata di tempat yang bersangkutan;

2) Diterapkan secara kontekstual, artinya variabel-variabel atau faktor-faktor

yang telah ditelaah selalu terkait dengan keadaan dan suasana penelitian;

3) Terarah pada perbaikan dan peningkatan mutu kinerja guru di kelas;

4) Bersifat fleksibel

5) Banyak mengandalkan data yang diperoleh secara langsung dan pengamatan

atas perilaku serta refleksi peneliti;

6) Bersifat situsional dan spesifik, umumnya melaksanakan dalam bentuk studi

kasus.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 1 Wonoharjo Wonogiri

sejumlah 13 siswa terdiri dari 6 putri 7 putra. Selain siswa, subjek penelitian ini

adalah guru kelas. Pihak yang bertindak sebagai guru mata pelajaran adalah

Bapak Rinto Raharjo.

D. Sumber Data Penelitian

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu

1. Peristiwa Pembelajaran

Data yang dikumpulkan yaitu tentang pelaksanaan pembalajaran

menulis narasi di kelas IV SDN 1 Wonoharjo baik sebelum tindakan (survei

awal) serta saat dikenai tindakan.

Page 54: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

2. Informan (guru kelas)

a. Guru kelas

Data yang dikumpulkan, yaitu data tentang pelaksanaan

pembelajaran menulis narasi yang dilakukan oleh guru, hambatan-

hambatan yang dihadapi serta usaha-usaha yang ditempuh guru

untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut.

b. Siswa kelas IV SDN 1 Wonoharjo

Data yang dikumpulkan, yaitu data mengenai proses

pembelajaran menulis narasi serta kesulitan yang ditemui siswa saat

menulis narasi.

3. Dokumen

Data yang dikumpulkan antara lain: Rencana Pembelajaran (RP), foto

kegiatan pembelajaran menulis narasi, hasil tes siswa berupa karangan serta

hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan siswa maupun guru kelas.

E. Teknik Pengumpulan Data

Penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan wawancara,

observasi, dan dokumentasi. Berikut ini penjelasannya.

1. Wawancara

Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data yang digunakan

untuk mendapat informasi yang berkenaan dengan pendapat, aspirasi,

apersepsi, dan keyakinan dari individu atau responden. Wawancara ini

dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung dengan

sumber data.

2. Observasi

Observasi merupakan salah satu teknik evaluasi nontes yang biasa

dilakukan kapan saja. “Obsevasi adalah teknik atau cara untuk mengamati

suatu keadaan atau suatu kagiatan (tingkah laku)” (Kartadinata, 1998: 34).

Penulis menggunakan teknik observasi ini untuk mengamati keadaan

siswa sebelum, sedang, dan sesudah pembelajaran menulis narasi dengan

menggunakan media gambar berseri.

Page 55: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

3. Dokumen

Dokumentasi merupakan pengumpulan data yang diperoleh dari hasil

tes dan nontes. Metode dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini

adalah pengambilan gambar (foto). Dokumentasi merupakan data yang cukup

penting sebagai bukti terjadinya suatu peristiwa. Dalam penelitian ini,

peneliti memandang perlu menggunakan dokumentasi sebagai salah satu data

instrumen nontes. Foto yang diambil sebagai sumber data dapat memperjelas

data yang lain. Hasil dari pengambilan gambar ini dideskripsikan dan

dipadukan dengan data lain. Pengambilan gambar dilakukan pada saat siswa

melakukan beberapa aktivitas, yaitu menulis narasi dan pada saat guru

memberikan bimbingan kepada siswa saat pembelajaran.

F. Uji Validitas Data

Agar hasil penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, maka

peneliti menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi memiliki tujuan untuk

mengecek kebenaran data tertentu melalui kegiatan membandingkan dengan data

yang diperoleh dari sumber lain, pada berbagai fase penelitian lapangan, pada waktu

yang berlainan, dan sering menggunakan metode yang berlainan (S. Nasution,

1992:115).

Pada penelitian ini, peneliti membandingkan data yang diperoleh dari

berbagai sumber atau triangulasi sumber. Informan yang dijadikan sumber adalah

kepala sekolah, guru, dan siswa.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis kritis. Teknik tersebut mencakup kegiatan untuk mengungkapkan

kelemahan dan kelebihan kinerja siswa dan guru dalam proses belajar-mengajar

yang terjadi di dalam kelas selama penelitian berlangsung. Kriteria dalam teknik

ini berdasarkan kajian teoretis yang dipaparkan di depan. Hasil analisis tersebut

kemudian dijadikan sebagai dasar untuk menyusun rencana tindakan berikutnya

sesuai siklus yang ada. Analisis data dilakukan secara bersama-sama antara guru

Page 56: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

dan peneliti sebab penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk kerja sama

antara peneliti dengan guru.

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan rangakaian tahapan penelitian dari awal

sampai akhir penelitian. Setiap tindakan menunjukkan peningkatan indikator

tersebut yang dirancang dalam satu unit sebagai satu siklus. Setiap siklus tediri

dari empat tahap, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3)

observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi untuk perencanaan siklus

berikutnya. Dalam penelitian ini, direncanakan dalam tiga siklus.

Prosedur yang diterapkan dalam penelitian ini meliputi tahap-tahap

sebagai berikut ini.

Slikus I

Siklus II

Gambar 2. Alur Penelitian Tindakan Kelas

(Suhardjono dalam Suharsisni Arikunto, Suhardjono dan Supardi, 2008: 74)

Langkah-langkah penelitian sebagai berikut:

permasalahan

Permasalahan baru

hasil refleksi

Apabila permasalahan

belum terselesaikan

Perencanaan

tindakan I

Pelaksanaan tindakan I

Pengamatan/

pengumpulan data I

Refleksi I

Perencanaan

tindakan II

Pengamatan/

pengumpulan data I

Pelaksanaan tindakan I

Refleksi II

Dilanjutkan ke siklus

berikutnya

Page 57: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan tindakan, kali pertama peneliti meminta izin

kepada kepala sekolah untuk melakukan penelitian, untuk melakukan tindakan

kelas, kemudian menyiapkan indikator yang akan diteliti beserta tolok ukur

keberhasilan penelitian yang dilaksanakan. Kemudian mencari guru yang akan

dijadikan kolaborasi yang paham tentang mata pelajaran yang menjadi sumber

PTK.

Pada penelitian ini yang dijadikan tolok ukur pelaksanaan media

pembelajaran, yaitu mengarang dengan menggunakan media gambar seri, yaitu (a)

siswa mampu membuat karangan dengan menggunakan media gambar seri, (b)

Siswa mampu menyusun cerita gambar seri dengan tidak mengulang kata-kata

lalu, (c) Siswa mampu membuat karangan sesuai dengan topik. Menurut

Sudarsono dalam Kasbolah penetapan tindakan dalam peneliti didasarkan atas (a)

kajian teori atau penelitian yang relavan, (b) kesanggupan guru yang akan diteliti,

(c) kemampuan siswa, dan (d) fasilitas dan sarana prasarana yang tersedia atau

yang memadai, (e) iklim suasana di kelas dan fasilitas di sekolah. Atas dasar

kelima aspek di atas, penulis memilih media pembelajaran menulis narasi dengan

menggunakan media gambar seri untuk menyelesaikan permasalahan tentang

pembelajaran menulis narasi.

b.Pelaksanaan Tindakan

Pelaksaaan tindakan yang dilaksanakan dalam pembelajaran adalah kinerja

guru dalam melaksanakan atau menerapkan media gambar seri dan aktivitas siswa

selama dilaksanakan atau diterapkan media gambar seri. Guru memberikan mata

pelajaran tentang menulis narasi dengan menggunakan media gmbar seri, dengan

tahapan sebagai berikut:

Tahapan awal pembelajaran, guru menyampaikan materi pembelajaran

tentang menulis narasi, lalu guru menerangkan cara menulis narasi dengan

menggunakan media gambar seri .

Guru memperlihatkan materi pembelajaran menulis narasi dengan

menggunakan media gambar seri. Guru memperlihatkan bahan yang akan

diajarkan yaitu gambar seri. Tahapan inti pembelajaran adalah siswa membuat

Page 58: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

karangan dengan menggunakan gambar seri yang sudah disediakan di depan

kelas. Siswa diberi keleluasaan untuk membuat karangan dengan gambar yang

telah disediakan di depan kelas sehingga siswa akan berkreasi atau akan membuat

karangan menurut pengamatan siswa tentang gambar yang dipampang di papan

tulis. Guru mengumpulkan hasil kreasi siswa atau hasil membuat karangan, lalu

guru bersama-sama siswa mengoreksi hasil tulisan yang dibuat siswa dengan

media pembelajaran menggunakan media gambar seri. Sesudah mendapatkan

hasilnya lalu guru mengulangi pelajaran yang sudah disampaikan tadi sehingga

siswa akan lebih jelas tentang materi pelajaran yang diajarkan.

c. Observasi

Kegiatan observasi dilaksanakan pada waktu penelitian atau pada waktu

pelaksanaan tindakan, penerapan media gambar seri dilaksanakan oleh guru kelas,

peneliti sebagai observer yang akan mengobservasi tentang kinerja guru praktikan

selama penerapan media gambar seri dan mengobservasi aktivitas siswa dalam

pembelajaran berlangsung.

Dalam mengobservasi harus mendapatkan data yang sesungguhnya yang

yata yang terdapat di lapangan, pada saat belajar di lapangan harus mencatat

catatan hasil di lapangan. Pada tahapan ini, diharapkan dapat dikenali sedini

mungkin apakah tindakan akan mengarah terhadap terjadinya perubahan positif

dalam proses belajar sesuai dengan yang diharapkan. Selain itu, juga digunakan

untuk menilai apakah pelaksanaan pembelajaran telah sesuai dengan yang sudah

direncanakan.

d. Refleksi

Refleksi merupakan bagian yang sangat penting untuk memahami dan

memberikan makna terhadap proses dan hasil pembelajaran yang terjadi yang

dilakukan dengan (a) pada saat memikirkan tindakan yang akan dilakukan (b)

ketika tindakan sedang dilakukan, (c) setelah tindakan dilakukan, adapun kegiatan

yang dilakukan pada saat merefleksi, melakukan analisis, dan mengevaluasi atau

mendiskusikan data yang harus diperoleh, penyusunan rencana tindakan yang

hasil diperoleh melalui kegiatan observasi.

Page 59: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Data yang telah dikumpulkan dalam observasi harus secepatnya dianalisis

atau diinterprestasikan (diberi makna) sehingga dapat segera diberi tindakan yang

dilakukan untuk mencapai tujuan. Jika setelah diinterprestasikan data tersebut

belum mencapai tujuan yang diharapkan, maka peneliti dan observer melakukan

langkah-langkah perbaikan untuk diterapkan pada siklus selanjutnya. Akan tetapi,

jika pada pelaksanaan refleksi terhadap hal–hal dianggap baik, maka hal- hal yang

baik tersebut harus terus digali.

I. Indikator Keberhasilan Penelitian

Untuk mengetahui ketercapaian tujuan penelitian di atas, dapat dilihat dari

indikator keberhasilan penelitian berikut ini:

Tabel 4. Indikator Ketercapaian Tujuan Penelitian

Aspek yang Diukur Prosentase

Target Capaian

Cara Mengukur

Keaktifan siswa, minat

dan kemampuan siswa

dalam pengembangan

ide selama

pembelajaran menulis

narasi.

70% Diamati saat pembelajaran dengan

menggunakan lembar observasi oleh

peneliti dan dihitung dari jumlah siswa

yang menampakkan keaktifan di saat

pembelajaran dan hasil kerja siswa

berupa karangan dan dihitung dari

jumlah siswa yang mampu menulis

narasi dengan baik.

Ketuntasan hasil belajar

(keterampilan menulis

narasi siswa dengan

menyusun kalimat yang

runtut, memperhatikan

aspek menulis meliputi

isi, organisasi, kosakata,

penggunaan bahasa,

mekanik)

75% Diamati dari hasil kerja siswa berupa

karangan dan dihitung dari jumlah siswa

yang memperoleh nilai menulis narasi

mencapai standar ketuntasan belajar

minimal 65 untuk mata pelajaran Bahasa

Indonesia

Page 60: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kondisi Awal

1. Survei Awal

a. Pelaksanaan Survei Awal

Pelaksanaan survei awal ini dilaksanakan pada hari Kamis, 11 Desember

2009 selama 2 jam pelajaran (2x35 menit) di ruang kelas IV SDN Wonoharjo 1

Wonogiri. Dalam pelaksanaannya, guru bertindak sebagai pengendali jalannya

kegiatan belajar mengajar, sedangkan peneliti melakukan observasi terhadap

proses pembelajaran. Peneliti bertindak sebagai partisipan pasif dengan duduk di

kursi paling belakang untuk mengamati pengendali jalannya pembelajaran.

Adapun urutan tindakan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.

1) Guru memberikan apresepsi dengan menggali pengalaman siswa dalam

kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi menulis.

2) Guru menjelaskan mengenai materi menulis narasi dan siswa menyimak.

3) Guru menugasi siswa menulis narasi.

4) Siswa mengerjakan tugas.

5) Siswa mengumpulkan tugas.

6) Guru mengakhiri pelajaran.

b. Obervasi dan Interpretasi

Peneliti mengamati guru yang sedang mengajar di kelas dengan materi

keterampilan menulis narasi. Pengamatan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 11

Desember 2009. Guru mengajarkan materi menulis narasi hanya menggunakan

metode mengajar yang biasa digunakan oleh guru yang bersangkutan, yaitu

menjelaskan materi dengan metode ceramah. Kemudian siswa langsung diberi

tugas untuk membuat tulisan narasi.

Sementara itu, peneliti mengadakan observasi sebagai partisipan pasif

terhadap kegiatan pembelajaran yang dipimpin oleh guru. Peneliti mengambil

posisi di kursi paling belakang agar dapat mengamati jalannya pembelajaran

Page 61: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

berdasarkan kegiatan tersebut. Secara garis besar diperoleh gambaran tentang

jalannya kegiatan belajar mengajar (KBM) Bahasa dan Sastra Indonesia sebagai

berikut.

1) Sebelum mengajar, guru membuat rencana pembelajaran yang akan

dijadikan sebagai pedoman dalam mengajar. Rencana pembelajaran

tersebut sesuai dengan kurikulum yang berlaku di sekolah tersebut,

yakni Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pembuatan

rencana pembelajaran ini tidak melibatkan peneliti.

2) Guru sudah melaksanaan kegiatan pembelajaran keterampilan menulis

narasi dengan benar, yaitu dengan konseptual. Artinya, guru mengajar

dengan arah dan tujuan yang jelas dan terencana pada awal

pembelajaran, guru dengan jelas mengemukakan apa yang akan

diajarkan pada hari itu kepada siswa, yaitu cara membuat karangan.

Sebelum menugasi siswa membuat karangan, guru terlebih dulu

menjelaskan mengenai karangan dan langkah-langkah yang harus

dilakukan dalam menyusun karangan.

3) Guru menugasi siswa untuk langsung membuat karangan sesuai pada

gambar yang telah diamatinya.

4) Beberapa kelemahan yang dimiliki oleh guru yang terlihat dalam

kegiatan tindakan ini yaitu

a) Guru tidak memberikan umpan balik kepada siswa, tentang seberapa

jauh tingkat pemahaman siswa setelah materi tersebut disampaikan.

b) Posisi guru lebih banyak berada di depan kelas menyebabkan ia

kurang berinteraksi dengan siswa sehingga ia tidak dapat memonitor

siswa yang berada di bagian belakang kelas saat mengerjakan

menulis narasi.

c) Guru tidak menggunakan alat ajar lain selain buku pedoman.

Kelemahan yang bersumber dari siswa ditemukan beberapa hal sebagai

berikut.

a) Siswa terlihat belum sepenuhnya aktif dalam pembelajaran. Mereka

lebih banyak bercanda dengan guru dan temannya.

Page 62: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

b) Siswa masih kesulitan dalam membuat karangan. Hal ini terbukti

saat mengajarkan materi banyak siswa yang bertanya-tanya kepada

teman, tetapi tidak menanyakan dengan guru. Selain itu, mereka

takut dalam menulis. Ditinjau dari segi hasil, ada delapan siswa atau

sekitar 62% yang mendapat nilai di bawah 65 dalam tugas menulis

narasi.

5) Hasil observasi terhadap proses pembelajaran tersebut diperoleh

gambaran tentang keaktifan dan aktivitas siswa selama kegiatan belajar-

mengajar berlangsung, yaitu sebagai berikut.

a) Siswa yang aktif selama pembelajaran sebanyak tiga siswa atau

sekitar 23% sedangkan 10 siswa atau 77% lainnya tampak diam,

berbicara dengan temannya, melamun, menelungkupkan kepalanya

di atas meja, dan memainkan benda-benda tertentu (pulpen,

penggaris, buku, dll).

b) Berdasarkan hasil pekerjaan siswa diperoleh lima siswa atau sekitar

46% siswa sudah mampu menulis narasi dengan baik, yakni

mendapat nilai di atas 65 sedangkan delapan siswa atau sekitar 62%

siswa masih perlu perbaikan. Hal ini disebabkan karena siswa belum

sepenuhnya paham terhadap materi.

Tabel 5. Nilai Proses Pembelajaran Menulis narasi Prasiklus

No Nama

Indikator

Nilai Keterangan

Perhatian

terhadap

kegiatan

pembelajaran

menulis

Memerhat

ikan

penjelasan

guru

Perhatian

terhadap

gambar

Kesunggu-

han siswa

dalam

mengerjaka

n

1 Anisa Rurohmah 4 4 5 4 17 Sangat baik

2 Aulia Fahma F

Putrid 3 3 4 3 13 Baik

Page 63: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

3 Lilis

Setyaningsih 2 2 3 3 10 Sedang

4 Melly

Rahmawati 2 2 3 3 10 Sedang

5 Reza Nuerbela 2 2 3 3 10 Sedang

6 Rezky Ayu

Pangestik 2 3 3 3 11 Sedang

7 Amir 2 3 4 2 11 Sedang

8 Ananda Agung

J.P 2 3 3 3 11 Sedang

9 Deny Tri Saputra 2 2 3 2 9 Kurang

10 Gadit Aryo

Sadewo 2 3 3 3 11 Sedang

11 Sidik Prasetyo 2 2 2 3 9 Kurang

12 Toni Nugroho 3 4 4 3 14 Baik

13 Bayu Pangestu 3 2 3 2 10 Sedang

Tabel 6. Nilai Hasil Pembelajaran Menulis narasi Prasiklus

No Nama

Aspek penilaian

Nilai Keteran

gan

Isi

(13-30)

Organisasi

(7-20)

Kosakata

(7-20)

Penggunaan

bahasa

(5-25)

1 Anisa Rurohmah 21 17 18 23 5 84

2 Aulia Fahma F

Putrid

20 18 14 22 5 79

3 Lilis Setyaningsih 17 13 13 17 4 64

4 Melly Rahmawati 23 16 15 19 3 76

5 Reza Nuerbela 14 10 10 11 2 47

6 Rezky Ayu

Pangestik

18 12 11 18 4 63

7 Amir 15 12 11 11 2 51

Page 64: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

8 Ananda Agung J.P 22 16 11 12 4 65

9 Deny Tri Saputra 13 10 10 10 3 46

10 Gadit Aryo Sadewo 14 14 10 8 4 50

11 Sidik Prasetyo 13 7 7 5 2 34

12 Toni Nugroho 20 18 17 22 5 82

13 Bayu Pangestu 22 13 12 11 4 62

Jumlah 803

Rata-rata 61,76

c. Analisis dan Refleksi

Berdasarkan hasil observasi tersebut, guru dan peneliti melakukan analisis

dan refleksi sebagai berikut.

1) Posisi guru tidak hanya di depan kelas ketika memberikan penjelasan

kepada siswa. Guru juga harus berkeliling untuk memonitor siswa yang

berada di kursi paling belakang agar mereka juga ikut aktif dalam kegiatan

belajar-mengajar. Jadi, perhatian guru bisa menyeluruh dan semua siswa

merasa diperhatikan.

2) Agar siswa menjadi antusias dengan pembelajaran menulis narasi, perlu

untuk melakukan inovasi dan mencari media alternatif yang dapat

digunakan untuk menunjang pengajaran materi menulis narasi siswa.

3) Siswa perlu diberi tambahan pengetahuan tentang ejaan yang

disempurnakan (EYD) serta tata kalimat dari paragraf yang benar.

B. Pelaksanaan Penelitian

Proses penelitian ini silakukan dalam tiga siklus yang masing-masing

terdiri atas empat tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi

dan interpretasi, dan analisis dan refleksi.

Page 65: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

1. Siklus Pertama

a. Perencanaan Tindakan I

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin, 1 Maret 2010 di ruang guru.

Peneliti dan guru kelas mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan

dalam proses penelitian ini. Kemudian disepakati bahwa pelaksanaan tindakan

pada siklus pertama ini dilaksanakan pada hari Kamis, 4 maret 2010 (dua jam

pelajaran).

Tahap perencanaan tindakan 1 meliputi kegiatan sebagai berikut:

1) Peneliti bersama guru merancang skenario pembelajaran menulis narasi

dengan media gambar berseri, yakni dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

a) Guru membuka pelajaran

b) Guru memberikan apersepsi dengan menggali pengalaman siswa yang

berkaitan dengan materi menulis narasi.

c) Guru menjelaskan materi menulis narasi dan siswa menyimak.

d) Guru memberikan contoh secara lisan berdasarkan gambar berseri.

e) Guru membagikan gambar berseri kepada masing-masing siswa.

f) Siswa mengerjakan tugas.

g) Siswa mengumpulkan tugas

h) Guru menugasi siswa untuk membacakan pekerjaannya di depan kelas

i) Guru mengakhiri pelajaran.

2) Guru dan peneliti menyusun rencana pembalajaran (RP) untuk materi

menulis narasi berdasarkan silabus dari sekolah.

3) Peneliti dan guru mempersiapkan media pembelajaran berupa gambar

berseri

4) Peneliti dan guru menyusun instrument penelitian berupa tes. Instrumen

tes dinilai dari hasil pekerjaan siswa dalam menulils narasi. Contoh hasil

pekerjaan siswa dapat dilihat dalam lapiran. Gambar berseri yang dipilih

guru dan peneliti.

Page 66: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

b. Pelaksanaan Tindakan I

Pada pelaksanaan tindakan I, pertemuan pertama dilaksanakan pada hari

Kamis, 4 Maret 2010 selama dua jam pelajaran (2 X 30 menit) di ruang kelas IV

SDN Wonoharjo 1 Wonogiri. Dalam pelaksanaan tindakan I pertemuan pertama

ini, guru bertindak sebagai pemimpin jalannya kegiatan belajar-mengajar,

sedangkan peneliti melakukan observasi terhadap proses pembelajaran. Peneliti

bertindak sebagai partisipan pasif dengan duduk di kursi paling belakang untuk

mengamati jalannya pembelajaran.

Adapun urutan pelaksanaan tindakan tersebut sebagai berikut:

1) Guru memberikan apersepsi dengan menggali pengalaman siswa dalam

kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi menulis.

2) Guru menjelaskan mengenai materi menulis narasi dan siswa menyimak.

Materi yang disampaikan misalnya tentang pengertian menulis narasi,

struktur karangan, dan contoh-contoh tulisan karangan meskipun secara

lisan

3) Guru membagikan gambar berseri kepada masing-masing siswa.

4) Siswa mengerjakan tugas.

5) Siswa mengumpulkan tugas

6) Siswa disuruh maju membacakan tugasnya, tapi hanya ada satu siswa yang

bersedia maju, itu pun setelah ditunjuk oleh guru.

7) Guru menutup pembelajaran hari tersebut.

c. Observasi dan Interpretasi

Peneliti mengamati guru yang sedang mengajar di kelas dengan materi

keterampilan menulis narasi. Pengamatan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 4

Maret 2010. Dengan kesempatan tersebut, guru menjelaskan materi keterampilan

menulis narasi tidak hanya menggunakan metode mengajar yang biasa digunakan

oleh guru yang bersangkutan, yaitu menjelaskan materi dengan metode ceramah,

tapi juga dengan sebuah inovasi yakni dengan penggunaan media yang berupa

gambar berseri yang telah dipersiapkan sebelumnya. Siswa yang mendapat nilai

terbaik diberi hadiah. Mereka terlihat senang.

Page 67: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Sementara itu, peneliti mengadakan observasi sebagai partisipan pasif

terhadap kegiatan pembelajaran yang dipimpin oleh guru. Peneliti mengambil

posisi di kursi paling belakang agar bisa mengamati jalannya pembelajaran.

Berdasarkan kegiatan tersebut, secara garis besar diperoleh gambaran tentang

jalannya kegiatan belajar-mengajar (KBM) Bahasa dan Sastra Indonesia sebagai

berikut.

1) Sebelum mengajar, guru telah membuat rencana pembelajaran yang akan

dijadikan sebagai pedoman dalam mengajar. Rencana pembelajaran

tersebut sesuai dengan kurikulum yang berlaku di sekolah tersebut, yakni

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

2) Guru sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran keterampilan menulis

narasi dengan benar, yaitu dengan cara konseptual. Artinya, guru mengajar

dengan arah dan tujuan yang jelas dan terencana. Pada awal pembelajaran,

guru dengan jelas mengemukakan apa yang akan diajarkan hari itu kepada

siswa, yaitu cara membuat karangan. Sebelum menugasi siswa membuat

karangan, guru terlebih dahulu menjelaskan mengenai pengertian karangan

dan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menyusun karangan.

3) Setelah penyampaian materi pelajaran, guru mengajak siswa untuk

mengamati gambar berseri yang telah dipersiapkan sebelumnya, yakni

gambar berseri yang bertema ”banjir”. Siswa disuruh untuk mengamati

gambar berseri dan mereka-reka cerita dalam gambar tersebut dengan

saksama. Usai mengamati gambar tersebut, guru menugasi siswa untuk

langsung membuat karangan sesuai dengan gambar yang telah diamatinya.

4) Guru memotivasi beberapa siswa untuk membacakan hasil karanganya ke

depan kelas. Namun, tidak ada siswa yang mau, kemudian guru menunjuk

beberapa siswa dan meminta siswa yang lain untuk mencermati dan

memberikan komentar serta masukan.

5) Beberapa kelemahan yang dimiliki oleh guru yang terlibat dalam tindakan

ini, yaitu

Page 68: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

a) Guru tidak memberikan umpan balik kepada siswa, tentang

seberapa jauh tingkat pemahaman siswa setelah materi tersebut

disampaikan.

b) Posisi guru lebih banyak di depan kelas yang menyebabkan ia

kurang berinteraksi dengan siswa sehingga ia tidak dapat

memonitor siswa yang berada di bagian belakang kelas saat

mengerjakan tugas menulis narasi.

Kelemahan yang bersumber dari siswa ditemukan beberapa hal

sebagai berikut.

a) Siswa terlihat belum sepenuhnya aktif dalam pembelajaran.

Mereka lebih banyak bercanda dengan guru dan temannya.

b) Siswa masih kesulitan dalam membuat karangan. Hal ini terbukti,

saat mengerjakan banyak siswa yang bertanya-tanya kepada teman.

Selain itu. mereka takut salah dalam menulis. Ditinjau dari segi

hasil hanya 5

c) siswa atau sekitar 38% yang sudah cukup baik dalam menulis

narasi.

Kelemahan yang ditemukan dari segi media berupa:

a) ukuran gambar yang digunakan terlalu kecil sehingga mengganggu

pengamatan siswa;

b) gambar yang diberikan tidak berwarna sehingga kurang menarik.

6) Hasil observasi terhadap proses pembelajaran tersebut diperoleh gambaran

tentang keaktifan dan aktivitas siswa selama kegiatan belajar-mengajar

berlangsung, yaitu sebagai berikut:

a) Siswa yang aktif selama pembelajaran sebanyak 5 siswa atau

sekitar 38%, sedangkan 8 siswa atau 62 % lainnya tampak diam,

berbicara dengan temannya, melamun, menelungkupkan kepalanya

di atas meja, dan memainkan benda-benda tertentu (pulpen,

penggaris, buku, dan sebagainya).

b) Berdasarkan hasil pekerjaan siswa didapat 7 siswa atau sekitar 54

% siswa sudah mampu menulis narasi dengan baik, yakni

Page 69: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

mendapat nilai > 65, sedangkan 6 siswa atau sekitar 46 % siswa

masih perlu perbaikan.

Hal ini disebabkan siswa belum paham sepenuhnya terhadap materi

menulis narasi.

Page 70: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Tabel 7. Nilai Proses Pembelajaran Menulis Narasi Siklus I

No.

Nama

Indikator Nilai Ket

Perhatian

terhadap

kegiatan

menulis

Memerhati

kan

penjelasan

guru

Perhatian

terhadap

gambar

Kesunggu-

han siswa

dalam

mengerjakan

1 Anisa

Rurohmah

5 4 5 4 18 Sangat baik

2 Aulia Fahma F

Putri

3 3 5 4 15 Baik

3 Lilis

Setyaningsih

4 4 5 4 17 Baik

4 Melly

Rahmawati

3 3 5 3 14 Baik

5 Reza Nuerbela 3 2 3 2 10 Sedang

6 Rezky Ayu

Pangestik

3 3 4 3 13 Sedang

7 Amir 2 3 4 2 11 Sedang

8 Ananda Agung

J.P

3 3 4 3 13 Sedang

9 Deny Tri

Saputra

3 3 3 2 11 Sedang

10 Gadit Aryo

Sadewo

2 3 3 3 11 Sedang

11 Sidik Prasetyo 2 2 2 2 8 Kurang

12 Toni Nugroho 4 3 4 3 14 Baik

13 Bayu Pangestu 3 3 4 2 12 Sedang

Page 71: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Tabel 8. Nilai Hasil Pembelajaran Menulis Narasi Siklus I

No Nama Aspek penilaian Nilai Ket

Isi

(13-30)

Organisasi

( 7-20 )

Kosa

kata

( 7-20 )

Pengg

bahasa

( 5-25)

Mekanik

( 2-5 )

1 Anisa Rurohmah 24 17 18 23 5 87 Tuntas

2 Aulia Fahma F

Putrid

27 18 14 22 5 86 Tuntas

3 Lilis Setyaningsih 17 14 13 17 4 65 Tuntas

4 Melly Rahmawati 27 16 15 19 3 80 Tuntas

5 Reza Nuerbela 14 10 10 11 2 47 Tidak

tuntas

6 Rezky Ayu

Pangestik

18 12 11 18 4 63 Tidak

tuntas

7 Amir 15 12 11 11 2 51 Tidak

tuntas

8 Ananda Agung

J.P

22 16 11 12 4 65 Tuntas

9 Deny Tri Saputra 13 10 10 10 3 46 Tidak

tuntas

10 Gadit Aryo

Sadewo

14 14 10 8 4 50 Tidak

tuntas

11 Sidik Prasetyo 13 7 7 5 2 34 Tidak

tuntas

12 Toni Nugroho 25 18 17 22 5 87 Tuntas

13 Bayu Pangestu 24 15 12 12 4 67 Tuntas

Jumlah 831

Rata-rata 63,9

Page 72: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

d. Analisis dan Refleksi

Berdasarkan hasil observasi tersebut, guru dan peneliti melakukan analisis

dan refleksi sebagai berikut.

1) Posisi guru tidak hanya di depan kelas ketika memberikan penjelasan

kepada siswa. Guru juga harus berkeliling untuk memonitor siswa yang

berada di kursi bagian belakang agar mereka juga ikut aktif dalam

kegiatan belajar-mengajar. Jadi, perhatian guru bisa menyeluruh dan

semua siswa merasa diperhatikan.

2) Agar siswa menjadi antusias dengan pembelajaran menulis narasi,

dirasa perlu untuk terus melakukan inovasi dan mencari media alternatif

yang dapat digunakan untuk menunjang pengajaran materi menulis

narasi kepada siswa.

3) Untuk mendorong siswa agar sukarela mengemukakan komentar,

tanggapan, menjawab pertanyaan, dan menulis karangan dengan baik

dan tepat. Sebaiknya guru memberikan hadiah kepada siswa, misalnya

berupa pujian seperti: bagus sekali, baik sekali, tepat sekali, bisa juga

berupa nilai tambahan kepada siswa, atau perlengkapan tulis.

4) Siswa perlu diberi tambahan pengetahuan tentang ejaan yang

disempurnakan (EYD) serta tata kalimat dan paragraf yang benar.

2. Siklus Kedua

a. Perencanaan Tindakan II

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin, 8 Maret 2010 di kantor guru.

Peneliti dan guru sepakat bahwa pelaksanaan tindakan sikluis II akan

dilaksanakan pada hari Kamis, 11 Maret 2010. Kemudian peneliti dan guru

mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam proses penelitian

selanjutnya. Rancangan kegiatan pada siklus II kali ini meliputi tindakan

pembuatan rencana pembelajaran dengan gambar berseri berbeda dari siklus

sebelumnya. Pemberian materi tambahan berupa ejaan yang disempurnakan serta

pemberian rangsangan yang dapat menarik minat siswa berupa buku. Dalam

kesempatan ini, peneliti juga menyampaikan analisis hasil observasi terhadap

Page 73: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

siswa kelas IV yang dilakukan pada siklus I. Analisis hasil observasi berupa nilai

siswa pada siklus I, kesalahan penulisan yang banyak dilakukan siswa, kondisi

pembelajaran siklus I, dan upaya perbaikan siklus I. Peneliti dan guru

mendiskusikan kelebihan dan kekurangan selama berlangsungnya proses

pembelajaran menulis narasi pada siklus I.

Untuk mengatasi berbagai kekurangan tersebut, akhirnya disepakati hal-

hal yang sebaiknya dilakukan oleh guru dalam mengajarkan materi menulis narasi

pada siswa. Hal-hal tersebut adalah posisi guru selama pelajaran berlangsung

harus senantiasa berotasi agar guru dapat mengamati perilaku seluruh siswanya,

baik yang duduk di kursi bagian depan maupun di bagian belakang.

Untuk mengurangi kekurangan dari sisi siswa, terutama keengganan siswa

untuk melakukan respons atau stimulus dari guru, serta mengemukakan pendapat,

komentar, dan tanggapan, disepakati adanya pemberian hadiah kepada siswa yang

aktif di kelas. Hadiah yang direncanakan berupa: nilai tambahan, ungkapan-

ungkapan pujian seperti: bagus sekali, baik sekali, baik, tepat sekali, pemberian

alat tulis dan meminta siswa dengan karya terbaik untuk ke depan kelas. Hal ini

dilakukan untuk memotivasi siswa agar lebih giat dalam menulis narasi serta agar

siswa menunjukkan eksistensinya selama pembelajaran berlangsung. Oleh karena

itu, ada hubungan timbal-balik antara guru dan siswa jadi pembelajaran tidak

berlangsung searah.

Selain itu, guru akan menambah pengetahuan siswa tentang bagaimana

menyusun kalimat dan paragraf dengan ejaan yang benar. Guru akan membagikan

hasil tulisan mereka pada siklus sebelumnya dan bersama siswa guru akan

menganalisis salah satu tulisan untuk diperbaiki dan diberikan contoh.

Sebagai upaya mengatasi kelemahan dari segi media telah disepakati

penggunaan gambar berseri dengan gambar yang lebih besar. Gambar yang

digunakan berwarna agar lebih menarik. Teratasinya satu masalah media tersebut

diharapkan mampu menutupi kekurangan dari masalah lainnya. Peneliti dan guru

kemudian menyusun rencana pembelajaran menulis narasi dengan media gambar

berseri untuk pertemuan selanjutnya. Berdasarkan pertimbangan bersama, peneliti

dan guru memilih gambar.

Page 74: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Tahap perencanaan tindakan II meliputi kegiatan sebagai berikut.

1) Guru membuka pelajaran

2) Guru memberikan apersepsi dengan menggali pengalaman siswa yang

berkaitan dengan materi menulis narasi.

3) Guru menjelaskan materi menulis narasi dan siswa menyimak.

4) Guru memberi contoh secara lisan berdasarkan gambar berseri.

5) Guru membagikan gambar berseri kepada masing-masing siswa.

6) Siswa dan guru bersama-sama mengurutkan gambar yang masih acak

7) Siswa mengerjakan tugas

8) Siswa mengumpulkan tugas

9) Guru menugasi siswa untuk membacakan pekerjaannya di depan kelas.

10) Guru mangakhiri pelajaran.

Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian berupa tes. Instrumen tes

didapat dari hasil pekerjaan siswa dalam menulis narasi.

Contoh hasil pekerjaan siswa dapat dilihat dalam lampiran.

b. Pelaksanaan Tindakan II

Tindakan II pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis, 11 Maret

2010 selama dua jam pelajaran (2X40 menit) di ruang kelas IV SDN Wonoharjo 1

Wonogiri. Dalam pelaksanaan tindakan II, guru mengaplikasikan solusi yang telah

disepakati dengan peneliti untuk mengatasi kekurangan pada proses pembelajaran

menulis narasi dalam siklus I, sedangkan peneliti melakukan observasi terhadap

proses pembelajaran dengan menempatkan diri di kursi paling belakang. Kegiatan

belajar mengajar diawali dengan pendahuluan. Guru menyapa siswa dan

melakukan presensi. Kemudian guru memberikan apersepsi serta menyegarkan

kembali ingatan siswa seputar materi yang telah dibahas pada pertemuan yang lalu

seperti “Coba sebutkan huruf besar itu digunakan untuk kata yang bagaimana?”.

Guru juga menyinggung tentang bentuk paragraf dan penyusunan kalimat dengan

ejaan yang benar. Guru mengadakan tanya jawab kepada siswa. Siswa dianggap

sudah mengerti penjelasan guru. Guru segera membagikan soal dan gambar

kepada siswa. Siswa disuruh mengerjakan kembali soal seperti pertemuan

Page 75: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

sebelumnya hingga waktu pelajaran habis dan siswa mengumpulkan pekerjaan

mereka. Kemudian guru menutup pelajaran hari ini.

c. Observasi dan Interpretasi

Peneliti mengamati guru yang sedang mengajar di kelas dengan materi

keterampilan menulis narasi. Pengamatan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 11

Maret 2010. Penenliti mengamati guru yang sedang mengajar siswa kelas IV SDN

Wonoharjo 1 Wonogiri dengan memosisikan diri di kursi belakang. Kegiatan

observasi ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan apakah kekurangan-

kekurangan teknik pengajaran pada siklus I sudah bisa teratasi atau belum.

Seperti pelaksanaan sebelumnya, guru akan mengajarkan materi

keterampilan menulis narasi menggunakan metode mengajar yang biasa

digunakan oleh guru yang bersangkutan, yaitu menjelaskan materi dengan metode

ceramah. Namun sesekali mengadakan tanya-jawab agar terjadi interaksi dengan

siswa. Kegiatan ini sifatnya hanya untuk menyegarkan kembali ingatan siswa

tentang materi yang lalu. Pada pertemuan berikutnya dilanjutkan dengan

penggunaan media yang berupa gambar berseri yang telah dipersiapkan

sebelumnya. Gambar berseri tersebut digandakan peneliti sebanyak jumlah siswa

di kelas IV yaitu sejumlah 13 siswa. Siswa memperoleh satu buah gambar berseri

dengan tujuan konsentrasi dan minat baca mereka tidak terpecah. Usai mengamati

cerita tersebut, siswa disuruh berkomentar. Siswa dan guru bersama-sama

mengurutkan susunan gambar tersebut. Setelah itu, siswa ditugasi untuk membuat

karangan berdasarkan cerita tersebut dengan ejaan yang benar serta mampu

mengungkapkan ide mereka dengan bahasa sendiri.

Sementara itu, peneliti mengadakan observasi sebagai partisipan pasif

terhadap kegiatan pembelajaran yang dipimpin oleh guru. Peneliti tetap

berkedudukan di kursi paling belakang agar bisa mengamati jalannya

pembelajaran secara menyeluruh. Beracuan dari kegiatan observasi tersebut,

diperoleh deskripsi mengenai jalannya kegiatan pembelajaran menulis narasi

dengan media gambar berseri sebagai berikut.

Guru mengawali proses pembelajaran dengan memberikan apersepsi dan

melakukan tanya-jawab terhadap siswa seputar materi ketermpilan menulis narasi

Page 76: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

yang telah disampaikan oleh guru pada hari Kamis, 11 Maret 2010 yang tujuannya

untuk menyegarkan kembali ingatan siswa terhadap materi yang nanti akan

dibahas. Guru juga menjelaskan mengenai tujuan dari pembelajaran menulis

narasi yang akan dilakukan pada hari itu, yaitu bagaimana menulis narasi yang

benar, apa saja unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam karangan dan

kaitannya dengan menulis narasi dengan media gambar berseri serta bagaimana

ejaan, bentuk paragraf dan penyusunan kalimat yang benar. Berdasarkan kegiatan

tersebut terlihat bahwa guru sudah berupaya untuk lebih mengaktifkan siswa

melalui pemberian stimulus dan waktu yang memadai untuk mencoba memahami

bagaimana menyampaikan gagasan dan komentar siswa tentang gambar berseri.

Hasilnya, lebih banyak siswa yang aktif merespons secara tepat terhadap stimulus-

stimulus dari guru. Selain itu, guru sudah terlihat tidak mendominasi kelas.

Pemberian hadiah berupa alat tulis berlangsung pada sesi akhir pembelajaran.

Siswa terlihat antusias dengan stimulus ini.

Pada pertemuan selanjutnya guru membagikan tugas pada siswa yang telah

dinilai dan memberikan hadiah pada tiga siswa yang memiliki nilai terbaik. Usaha

pemberian hadiah, baik berwujud nilai tambahan, pujian, maupun alat tulis bagi

siswa yang dapat mengemukakan pendapatnya dengan tepat, ternyata terbukti

mampu membangkitikan minat siswa untuk mengungkapkan komentar mereka,

serta merespons pertanyaan guru secara sukarela.

Suasana kelas mulai terlihat hidup ketika siswa melihat guru memberikan

hadiah berupa pujian dan nilai tambahan pada siswa yang mau memberi respons

terhadap pertanyaan guru. Selanjutnya, tampak beberapa orang siswa yang

mengangkat tangan untuk mengajukan diri menjawab pertanyaan guru. Terlihat

jelas adanya interaksi dari guru dan siswa. Siswa yang belum mampu menjawab

pertanyaan dari guru, terlihat berdiskusi dengan temannya tentang jawaban-

jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh guru.

Berdasarkan pengamatan peneliti, guru mampu menggunakan gambar

berseri sebagai media pembelajaran dalam kegiatan menulis narasi dengan baik.

Siswa sangat tertarik dengan media gambar berseri yang diberikan guru. Hal ini

Page 77: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

terlihat dari raut wajah mereka yang sangat antusias melihat gambar berseri yang

disuguhkan.

Hasil pengamatan terhadap proses belajar-mengajar tersebut dari sisi siswa

dapat dinyatakan sebagai berikut.

1) Siswa yang aktif selama pemberian apersepsi sebanyak 9 orang atau

sekitar 69%, sedangkan 4 orang atau sekitar 31% lainnya tampak

melamun, berbicara dengan temannya, dan memainkan benda-benda

tertentu (pulpen, penggaris, buku dan sebagainya)

2) Berdasarkan hasil pekerjaan siswa didapat 9 orang atau sekitar 69%

siswa sudah mampu menulis narasi dengan baik dan memuaskan,

sedangkan 4 orang atau sekitar 31% siswa sisanya masih perlu

perbaikan.

Page 78: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Tabel 9. Nilai Proses Pembelajaran Menulis Narasi Siklus II

No

Nama

Indikator Nilai Ket

Perhatian

terhadap

kegiatan

pembelajaran

menulis

Memerhatikan

penjelasan

guru

Perhatian

terhadap

gambar

Kesunggu-

han siswa

dalam

mengerjakan

1 Anisa

Rurohmah

5 4 5 4 18 Sangat

baik

2 Aulia Fahma F

Putri

5 4 5 4 18 Sangat

baik

3 Lilis

Setyaningsih

3 4 5 4 16 Baik

4 Melly

rahmawati

5 4 5 4 18 Sangat

baik

5 Reza nuerbela 3 2 4 3 12 Sedang

6 Rezky ayu

pangestik

4 4 4 3 15 Baik

7 Amir 4 3 4 3 14 Baik

8 Ananda agung

j.p

4 3 5 3 15 Baik

9 Deny tri

saputra

3 3 4 3 13 Sedang

10 Gadit aryo

sadewo

2 3 3 3 11 Sedang

11 Sidik prasetyo 2 2 2 3 9 Kurang

12 Toni nugroho 4 4 4 4 16 Baik

13 Bayu pangestu 4 3 4 3 14 Baik

Page 79: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Tabel 10. Nilai Hasil Pembelajaran Menulis Narasi Siklus II

d. Analisis dan Refleksi

Proses pembelajaran menulis narasi menggunakan media gambar berseri

kelas IV pada siklus II yang dilaksanakan pada hari Kamis, 11 Maret 2010

berjalan lancar. Siswa merespons dengan semangat dan antusias. Respons siswa

terhadap pembelajaran cukup memuaskan. Hal itu ditunjukkan dengan antusias

selama KBM 69% atau 9 siswa. Kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus

No Nama Aspek penilaian Nilai

Ket

Isi

(13-30)

Organisa

si

(7-20)

Kosa

kata

(7-20)

Pengg

Bahasa

(5-25)

Mekanik

(2-5)

1 Anisa Rurohmah 26 17 18 22 5 88 Tuntas

2 Aulia Fahma Putri 26 18 16 22 5 87 Tuntas

3 Lilis Setyaningsih 20 16 15 18 5 76 Tuntas

4 Melly Rahmawati 26 18 16 19 5 84 Tuntas

5 Reza Nuerbela 16 13 11 12 5 57 Tidak

tuntas

6 Rezky Ayu

Pangestik

25 14 15 18 5 77 Tuntas

7 Amir 21 14 14 18 5 72 Tuntas

8 Ananda Agung J.P 25 17 14 17 5 78 Tuntas

9 Deny Tri Saputra 16 10 10 12 3 51 Tidak

tuntas

10 Gadit Aryo Sadewo 17 13 13 16 5 64 Tuntas

11 Sidik Prasetyo 16 8 10 11 3 48 Tidak

tuntas

12 Toni Nugroho 26 17 18 21 5 87 Tuntas

13 Bayu Pangestu 25 15 14 15 5 74 Tuntas

Jumlah 831

Rata-Rata 63,9

Page 80: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

sebelumnya telah dapat diatasi. Meskipun ada peningkatan dalam hasil tulisan

siswa, tetapi agaknya ada siswa yang masih mengabaikan EYD dan tata tulis.

3. Siklus Ketiga

a. Perencanaan Tindakan III

Bertolak dari hasil analisis dan refleksi siklus II, peneliti bersama guru

mengadakan diskusi untuk mengatasi kekurangan yang ada pada siklus

sebelumnya untuk diterapkan pada siklus III. Kegiatan diskusi dilaksanakan pada

hari Senin, 15 Maret 2010 di ruang tamu SDN Wonoharjo 1 Wonogiri.

Peneliti dan guru berdiskusi dan menganalisis kekurangan dan kelebihan

pada siklus II. Peneliti dan guru juga menetapkan jadwal penenlitian pada hari

Kamis, 18 Maret 2010. Tahap tindakan III pertemuan pertama meliputi kegiatan

sebagai berikut.

1) Peneliti bersama guru merancang skenario pembelajaran menulis narasi

dengan media gambar berseri, yakni dengan langkah-langkah sebagai

berikut.

a) Guru memberikan apersepsi dengan menggali pengalaman siswa

sebagai upaya menyegarkan kembali ingatan siswa terhadap

pembelajaran menulis narasi pada pertemuan yang lalu. Apersepsi

kali ini meliputi pengetahuan siswa mengenai karangan dan

penggunaan ejaan yang disempurnakan serta pembuatan paragraf

yang baik.

b) Guru memberi contoh karangan secara lisan berdasarkan gambar.

c) Guru membagikan gambar berseri pada masing-masing siswa.

d) Siswa mngurutkan gambar acak secara mandiri tanpa bantuan guru.

e) Siswa menulis hasilnya di papan tulis.

f) Guru menuliskan urutan yang benar.

g) Guru menugasi siwa untuk menulis narasi berdasarkan urutan yang

benar.

h) Guru meminta siswa mengumpulkan pekerjaan mereka.

Page 81: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

i) Guru meminta siswa membacakan hasil pekerjaannya di depan

kelas.

j) Guru menutup pelajaran.

2) Guru menyusun rencana pembelajaran (RP) untuk materi menulis narasi.

3) Peneliti dan guru mempersiapkan media pembelajaran berupa gambar

berseri.

4) Peneliti dan guru mnyusun instrument penelitian berupa tes. Instrumen tes

dinilai dari hasil pekerjaan siswa dalam menulis narasi. Instrumen ini

dapat dilihat dalam lampiran.

b. Pelaksanaan Tindakan III

Pada tindakan III, pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis, 18

Maret 2010 selama 2 jam pelajaran (2X35 Menit). Dalam pelaksanaan tindakan

III ini, guru mengaplikasikan solusi yang telah disepakati dengan peneliti untuk

mengatasi kekurangan proses pembelajaran menulis narasi dalam siklus II,

peneliti tetap melakukan observasi terhadap pembelajaran.

Kegiatan belajar-mengajar diawali dengan pendahuluan, guru menyapa

siswa dan melakukan presensi. Kemudian guru memberikan apersepsi untuk

menyegarkan kembali ingatan siswa seputar materi yang telah dibahas pada

pertemuan yang lalu. Apersepsi kali ini berupa ejaan yang disempurnakan,

pembentukan kalimat dan paragraf yang baik. Guru juga menyinggung tentang

tata kalimat dalam penyusunan paragraf yang benar. Guru mengadakan tanya-

jawab kepada siswa mengenai materi menulis narasi. Pendahuluan ini dilakukan

kurang lebih 15 menit.

Guru kemudian memberi contoh karangan karangan dalam bentuk lisan.

Karangan ini berdasarkan gambar berseri. Setelah itu, guru memberikan gambar

berseri. Urutan gambar tersebut belum tepat sehingga siswa harus menyusun

menjadi urutan yang benar terlebih dahulu sebelum membuat narasi. Guru

membiarkan siswa secara mandiri menyusun urutan yang kemudian ditulis oleh

siswa di papan tulis. Ada beberapa siswa yang maju untuk menulis urutan

tersebut. Guru lalu menuliskan urutan yang benar. Siswa pun ditugasi membuat

Page 82: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

karangan berdasarkan urutan yang benar. Setelah waktu pelajaran habis, siswa

disuruh mengumpulkan tugas mereka. Guru lalu mengakhiri pelajaran.

c. Observasi dan Interpretasi

Selama pelaksanaan tindakan III peneliti mengamati jalannya proses

pembelajaran dengan menjadi partisipan pasif yang duduk di kursi bagian

belakang. Dari kegiatan ini, peneliti mencatat bahwa proses pembelajaran berjalan

dengan baik, terbukti guru sudah terampil dalam memimpin jalannya proses

belajar-mengajar secara jelas dan terencana. Siswa terlihat tertib dalam mengikuti

kegiatan belajar-mengajar.

Seperti halnya pertemuan-pertemuan sebelumnya, guru mengawali

pelajaran dengan materi menulis narasi. Guru meminta siswa untuk mengingat

kembali materi-materi menulis narasi yang telah mereka terima dari pertemuan-

pertemuan sebelumnya. Siswa menyebutkan tentang pengertian karangan, struktur

karangan, dan contoh-contoh karangan. Pada kesempatan ini guru juga

menyinggung kembali tentang tata kalimat dalam menyusun paragraf.

Pada pertemuan kali ini materi yang diajarkan tetap sama yaitu

keterampilan menulis narasi dengan media gambar berseri. Guru lalu memberi

contoh karangan secara lisan. Usai memberi contoh, guru membagikan gambar

berseri kepada siswa. Siswa terlihat antusias mengamati gambar tersebut karena

gambar yang disajikan berupa gambar berwarna. Siswa disuruh mengurutkan

gambar yang masih acak tersebut secara mandiri dan menuliskannya dipapan tulis

secara sukarela untuk dikoreksi bersama-sama. Siswa kemudian disuruh untuk

menulis narasi berdasarkan ganbar yang telah diurutkan tersebut. Guru juga

menekankan bahwa siswa jangan lagi mengulangi kesalahan yang telah mereka

ketahui dan telah mereka perbaiki. Setelah siswa selesai menulis, guru

mengajukan kesempatan kepada siswa untuk membacakan hasil tulisan mereka di

depan kelas secara bergantian. Ada 3 siswa yang bersedia maju tanpa ditunjuk.

Siswa lainnya menyimak dan memberikan komentar mengenai pembacaan tulisan

teman mereka.

Guru menyuruh siswa untuk mengumpulkan hasil pekerjaannya, kemudian

memanfaatkan waktu yang tersisa dengan memberi kesempatan pada siswa untuk

Page 83: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

bertanya. Setelah beberapa saat tidak ada yang mengajukan pertanyaan, guru

mengakhiri pembelajaran hari itu dengan disertai pemberitahuan bahwa penelitian

yang dilaksanakan antara peneliti dan guru kelas telah berakhir.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar tersebut

dapat dinyatakan bahwa:

1) Siswa yang aktif selama pemberian apersepsi sebanyak 10 orang atau

sekitar 77%, sedangkan 3 orang atau sekitar 23% lainnya tampak diam,

atau berbicara dengan temannya;

2) berdasarkan hasil pekerjaan siswa didapat 11 orang atau sekitar 84%,

sedangkan 2 orang atau sekitar 16% siswa masih perlu meningkatkan

keterampilan menulisnya.

3) setelah pelaksanaan siklus III ini, dijumpai permasalahan berupa:

a) teknik koreksi sendiri, kurang optimal karena baru kali ini siswa

menerima materi tersebut. Seharusnya ada kelanjutan dari

penerapan teknik tersebut; dan

b) ada sebagian siswa yang sudah merasa bosan karena disuruh

menulis narasi sebanyak 3 kali secara berturut-turut.

Page 84: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Tabel 11. Nilai Proses Pembelajaran Menulis Narasi Siklus III

No Nama

Indikator Nilai Ket

Perhatian

terhadap

kegiatan

pembelaja

ran

menulis

Memer

hatikan

penjelasa

n guru

Perhatian

terhadap

gambar

Kesunggu-

han siswa

dalam

mengerjakan

1 Anisa Rurohmah 5 4 5 4 18 Sangat

baik

2 Aulia Fahma F

Putrid

5 4 5 4 18 Sangat

baik

3 Lilis Setyaningsih 4 4 5 4 17 baik

4 Melly Rahmawati 3 3 5 3 14 baik

5 Reza Nuerbela 3 4 4 3 14 baik

6 Rezky Ayu

Pangestik

4 4 4 3 15 baik

7 Amir 4 4 4 2 14 baik

8 Ananda Agung J.P 4 3 5 3 15 baik

9 Deny Tri Saputra 3 3 3 3 12 sedang

10 Gadit Aryo Sadewo 2 3 3 3 11 sedang

11 Sidik Prasetyo 3 2 2 3 10 Sedang

12 Toni Nugroho 4 4 4 2 14 baik

13 Bayu Pangestu 3 3 4 2 12 baik

Page 85: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Tabel 12. Nilai Hasil Pembelajaran Menulis Narasi Siklus III

d. Analisis dan Refleksi

Ada beberapa kelemahan yang belum dapat diatasi selama pelaksanaan

siklus III ini. Kendala tersebut berupa pelaksanaan teknik koreksi sendiri yang

kurang optimal, serta adanya 3 siswa (23%) yang telah jenuh mengerjakan tulisan

secara terus menerus. Kendala-kendala yang belum terselesaikan tersebut,

kiranya dapat dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya. Secara umum guru

telah berhasil membangkitkan semangat siswa untuk mengikuti kegiatan belajar-

mengajar. Guru telah mampu memancing respons siswa terhadap proses belajar-

mengajar tanpa membuat siswa merasa direndahkan. Respons tersebut berupa

No Nama Aspek penilaian Nilai Keterangan

Isi

(13-30)

Organisas

i

(7-20)

Kosa

kata

(7-20)

Pengg

bahasa

(5-25)

Mekanik

(2-5)

1 Anisa Rurohmah 26 19 17 22 5 89 Tuntas

2 Aulia Fahma Putri 26 18 17 21 5 86 Tuntas

3 Lilis Setyaningsih 25 18 17 21 5 86 Tuntas

4 Melly Rahmawati 26 18 17 20 5 86 Tuntas

5 Reza Nuerbela 22 15 13 18 5 73 Tuntas

6 Rezky Ayu

Pangestik

26 15 16 18 5 80 Tuntas

7 Amir 25 16 15 17 5 78 Tuntas

8 Ananda Agung J.P 26 18 15 18 5 82 Tumtas

9 Deny Tri Saputra 21 10 10 15 3 59 Tidak tuntas

10 Gadit Aryo

Sadewo

22 17 14 17 5 75 Tuntas

11 Sidik Prasetyo 21 10 10 12 4 57 Tidak tuntas

12 Toni Nugroho 26 17 17 20 5 85 Tuntas

13 Bayu Pangestu 25 17 14 18 5 75 Tuntas

Jumlah 1009

Rata-rata 77,6

Page 86: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

siswa dengan sukarela mengemukakan komentar, tanggapan, dan pendapatnya

tanpa ditunjuk oleh guru. Berdasarkan hasil tulisan siswa, dapat disimpulkan

bahwa media gambar berseri dapat meningkatkan keterampilan menulis narasi

siswa. Media gambar berseri yang digunakan kali ini telah sesuai dengan minat

siswa, yaitu gambar berwarna. Simpulan ini diambil dari hasil perbandingan

antara hasil pekerjaan siswa pada saat observasi, siklus I, siklus II, dan siklus III.

Setelah pelaksanaan pembelajaran keterampilan menulis narasi bermediakan

gambar berseri, siswa mampu menulis narasi dengan baik.

C. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Berdasarkan perumusan masalah dan deskripsi hasil pengamatan tindakan,

maka pembahasannya dapat dikemukakan sebagai berikut.

1. Peningkatan Kualitas Proses Pembelajaran

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus

dilaksanakan dalam empat tahap, yakni: (1) perencanaan tindakan, (2)

pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi dan (4) analisis dan refleksi.

Sebelum melaksanakan siklus I, peneliti melakukan survei awal untuk mengetahui

kondisi yang ada dilapangan. Berdasarkan hasil kegiatan survei ini peneliti

menemukan bahwa kualitas proses dan hasil pembelajaran keterampilan menulis

narasi di kelas IV SDN Wonoharjo 1 masih tergolong rendah. Peneliti

berkolaborasi dengan guru bidang studi Bahasa Indonesia, berupaya mengatasi

masalah tersebut dengan menerapkan media gambar berseri dalam pembelajaran

menulis narasi.

Peneliti bersama guru menyusun rencana pelaksanaan siklus I. Siklus I

merupakan tindakan awal untuk memperbaiki pembelajaran menulis narasi

dengan menggunakan gambar berseri. Dalam siklus ini, guru telah menggunakan

gambar berseri sebagai media. Berdasarkan siklus pertama ini dapat

dideskripsikan hasil pembelajaran menulis narasi menggunakan media gambar

berseri. Bertolak dari deskripsi tersebut ternyata masih terdapat beberapa

kekurangan dalam pelaksanaannya. Kekurangan itu berasal dari guru, siswa, dan

media. Dari guru diperolah pengamatan bahwa posisi guru yang berada di depan

Page 87: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

kelas membuat perhatiannya tidak menyeluruh. Dari segi siswa diketahui bahwa

keantusiasan dan minat belajar siswa masih rendah. Hal itu terlihat dari jumlah

siswa yang antusias sebesar 5 orang atau 38%. Dari segi media diketahui bahwa

ukuran gambar terlalu kecil dan gambar tak berwarna. Kekurangan tersebut dapat

dipahami karena siklus ini merupakan siklus pertama penelitian ini. Selama proses

pembelajaran, siswa masih terlihat canggung dengan kehadiran peneliti. Guru dan

peneliti menetapakan batas minimal kelulusan sebesar 60. Dari batasan minimal

tersebut diperoleh hasil 7 siswa yang dapat menulis narasi dengan baik.

Siklus II merupakan siklus untuk memberikan solusi yang dilaksanakan

untuk mengatasi kekurangan/kelemahan yang terjadi selama proses pembelajaran

keterampilan menulis narasi menggunakan media gambar berseri pada siklus I.

Solusi yang disepakati peneliti dan guru berupa perubahan solusi guru sewaktu

mengajar dari statis di depan kelas menjadi rotasi ke seluruh kelas, pemberian

motivasi belajar siswa dengan cara memberikan hadiah, serta menggunakan media

yang berukuran lebih besar dan berwarna. Berdasarkan pelaksanaan siklus II dapat

dilihat peningkatan proses dan hasil jika dibandingkan siklus I. Pada siklus I,

jumlah siswa yang telah mencapai hasil baik sejumlah 7 orang, maka pada siklus

II inimenjadi peningkatan menjadi 9 orang. Pada siklus II ini juga masih

ditemukan sedikit kekurangan/kelemahan. Kelemahan dan kekurangan tersebut

berupa sikap siswa yang masih mengabaikan tata istilah bahasa Indonesia yang

telah diajarkan guru. Untuk mengatasinya guru dan peneliti kemudian

mempersiapkan tindakan untuk siklus III.

Siklus III dilaksanakan untuk mengatasi kelemahan/kekurangan terjadi

dalam proses pembelajaran menulis narasi pada siklus II. Upaya mengatsi

kekurangan pada siklus II berupa penerapan teknik koreksi sendiri dan

penggunaan media yang lebih jelas dan menarik. Siklus III merupakan siklus

terakhir dalam penelitian tindakan ini. Dalam siklus ini guru dan peneliti berusaha

memperkecil segala kelemahan yang terjadi selama pembelajaran menulis narasi

berlangsung. Siklus III dilaksanakan dengan menggunakan media gambar berseri

untuk menguatkan hasil dari siklus I dan II bahwa penggunaan media gambar

berseri terbukti dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil keterampilan

Page 88: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

menulis narasi siswa kelas IV SDN Wonoharjo 1 Wonogiri. Pada siklus III ini,

didapatkan hasil yang memuaskan. Jumlah siswa yang mampu menulis narasi

dengan baik berjumlah 10 siswa. Kenaikan nilai pada siswa pada tiap siklusnya

telah mengindikasikan efektivitas penggunaan gambar berseri sebagai media

dalam pembelajaran menulis narasi. Hal-hal yang dinilai dalam penelitian ini

meliputi: isi, organisasi, kosakata, penggunaan bahasa, dan mekanik.

2. Peningkatan Kualitas Hasil Pembelajaran

Berdasarkan tindakan-tindakan yang telah dilakukan guru dan peneliti,

guru berhasil melaksanakan pembelajaran yang mampu menarik minat siswa,

yang berakibat pada meningkatnya keterampilan menulis narasi siswa. Selain itu,

penelitian ini juga bermanfaat untuk meningkatkan kinerja guru dalam

melaksanakan pembelajaran yang efektif dan menarik di kelas. Keberhasilan

penggunaan media gambar berseri dalam upaya meningkatkan kualitas proses dan

hasil keterampilan menulis narasi dapat dilihat dari indikator-indikator sebagai

berikut.

a. Siswa terlihat aktif mengikuti pelajaran menulis

Sebelum penelitian tindakan ini dilaksanan siswa terlihat kurang

antusias mengikuti pembelajaran menulis. Cara mengajar yang biasa

digunakan adalah dengan ceramah dan menyuruh siswa mengerjakan tugas

membuat tulisan. Kelemahan dari teknik ini adalah munculnya kebosanan

siswa sehingga tidak tertarik mengikuti pembelajaran menulis. Hal ini terlihat

dari suasana kelas pada saat pembelajaran menulis narasi sedang berlangsung,

siswa tidak begitu aktif menanggapi stimulus dari guru. Ada yang tidak

menaruh perhatian sepenuhnya pada proses pembelajaran dan ada pula yang

berbicara dengan teman.

Setelah dilakukan tindakan, yaitu dengan menggunakan gambar berseri

sebagai media dalam pembelajaran, siswa tertarik mengikuti pembelajaran

menulis. Siswa terlihat begitu mengamati gambar berseri yang telah mereka

baca. Selain itu, siswa mulai mau ikut aktif ambil bagian dalam proses

pembelajaran yang sedang terjadi, seperti menjawab pertanyaan yang diajukan

Page 89: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

oleh guru kepada mereka. Keaktifan tersebut dapat dilihat dalam tabel 13

berikut ini.

Tabel 13. Prosentase Hasil Pembelajaran Antarsiklus

No

Kegiatan Siswa

Prosentase

Prasiklus Siklus I Siklus II Siklus

III

1 Keaktifan/minat siswa 23% 38% 69% 77%

2 Kemampuan menulis

narasi

46% 54% 69% 84%

Data diperoleh peneliti dari pengamatan proses pembelajaran di kelas.

Peneliti melakukan penilain tersebut tanpa diketahui siswa. Hasil prosentase

diperoleh dari perhitungan jumlah siswa yang aktif dalam pembelajaran dibagi

jumlah siswa kelas IV dikali 100%.

b. Siswa mengalami kemajuan dalam pelajaran menulis narasi.

Sebelum diadakan tindakan siswa mengalami kesulitan dalam

mengikuti pelajaran menulis narasi. Siswa juga kesulitan untuk mengawali

kegiatannya dalam pelajaran menulis, apalagi menuangkan gagasannya dalam

bentuk tulisan secara logis. Kebanyakan siswa masih kacau untuk menuliskan

suatu tulisan yang logis. Siswa masih menuliskan dengan alur yang meloncat-

loncat dan berputar-putar.

Setelah diadakan tindakan, kemampuan menulis karangannya

meningkat. Hal ini dapat dilihat dari hasil pekerjaannya. Mereka sudah mampu

menulis narasi dengan lancar dan cerita yang logis. Hasil tulisan mereka

menjadi lebih teratur. Susunan kalimat dan paragrafnya pun cukup baik. Hal ini

tidak lepas dari peran guru yang selalu mengingatkan siswa untuk

memperhatikan panggunaan bahasa dalam kalimatnya.

Page 90: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

c. Guru berhasil membangkitkan minat siswa

Minat siswa terhadap pembelajaran menulis narasi dapat dikatakan

mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari sikap siswa saat mengikuti

kegiatan belajar-mengajar, siswa terlihat begitu antusias dan semangat.

Misalnya banyak siswa yang mengajungkan tangan, menjawab pertanyaan dari

guru, dan membaca dengan seksama gambar berseri yang telah dibagikan. Hal

ini terjadi karena guru berusaha membangkitkan minat siswa dengan

penggunaan media yang berbeda-beda dari kegiatan belajar mengajar yang

biasanya, yaitu menggunakan media gambar berseri dan pemberian hadiah

berupa pujian, penambahan nilai, dan benda-benda yang bermanfaat bagi siswa

yang aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas.

Mereka merasa kegiatan belajar-mengajarnya menjadi semakin

menyenangkan karena tidak harus berhadapan dengan buku teks dan papan

tulis melulu. Siswa merasa sangat terhibur karena adanya suasana baru dalam

pembelajaran.

d. Kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran serta

mengembangkan materi ajar

Sebelum peneliti ini guru yang bersangkutan menyatakan jarang

menggunakan media pembantu dalam mengajarkan materinya. Guru hanya

mengandalkan buku teks sebagai pegangan, selebihnya guru hanya

menggunakan papan tulis, tugas tertulis, dan metode ceramah. Guru

bersangkutan menjelaskan bahwa selama ini dalam mengajar, hanya

menyampaikan apa yang telah tertulis dalam buku pegangan yang

menurutnya telah sesuai dengan kurikulum yang berlaku saat ini, tanpa

pernah mencoba untuk mengadaptasikan materi tersebut dengan media-

media yang lain yang mungkin saja sesuai untuk digunakan dalam

pembelajaran.

Setelah diadakan tindakan penelitian, guru tersebut menyatakan

bahwa dengan penggunaan media gambar berseri seperti dalam penelitian

ini merupakan salah satu upaya membangkitkan minat siswa terhadap

pembelajaran. Selain itu, guru juga menyatakan bahwa ia terinspirasi

Page 91: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

untuk mengembangkan metode mengajar pada materi yang lain demi

meningkatkan kualitas pembelajaran pada kesempatan berikutnya. Selain

itu, beliau akan mengadakan beberapa perbaikan cara mengajar agar mata

pelajaran yang ia ampu menjadi semakin menarik dan memancing minat

siswa untuk belajar.

e. Nilai yang diperoleh siswa meningkat pada tiap siklusnya

Proses penilaian dalam penelitian ini menekankan pada isi,

organisasi, kosakata, penggunaan bahasa, dan mekanik. Peneliti dan guru

menetapkan batas minimal kelulusan pada semua siklus sebesar 65. Nilai

rata-rata siswa meningkat dalam tiap siklus, yaitu: 63.9% pada siklus I,

73,2 pada siklus II, dan 77,6% pada siklus III. Daftar nilai dapat dilihat

pada lampiran.

3. Kendala-kendala yang Dihadapi dan Upaya Mengatasinya

Kendala dalam pelaksanaan siklus I berupa posisi guru yang selalu

berada di depan kelas membuat perhatiannya tidak menyeluruh, antusiasme siswa

rendah, minat belajar mereka masih rendah, dan ukuran gambar terlalu kecil serta

tak berwarna. Kendala ini diatasi pada siklus II. Posisi guru diupayakan selalu

berpindah-pindah, siswa dirangsang untuk aktif, dan media yang digunakan sesuai

keluhan siswa, yakni gambar diperbesar agar lebih jelas dan berwarna agar lebih

menarik.

Pelaksanaan siklus II masih dijumpai kendala yang terjadi selama proses

penelitian. Kendala tersebut berupa adanya siswa yang masih mengabaikan tata

istilah bahasa Indonesia yang telah diajarkan guru. Setelah pelaksanaan siklus III

masih terdapat beberapa kendala berupa teknik koreksi sendiri kurang optimal

diterapkan karena baru kali ini siswa menerima materi tersebut. Seharusnya ada

kelanjutan dari penerapan teknik tersebut. Ada beberapa siswa yang mengeluh

karena jenuh mendapat tugas menulis. Peneliti tidak mendapatkan kendala teknis

karena segala sesuatau telah dibicarakan dengan pihak sekolah dan guru. Kedua

pihak tersebut merasa senang dengan kedatangan peneliti yang membawa inovasi

Page 92: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

baru dalam pembelajaran karena sebelumnya guru jarang menggunakan media

tambahan lain selain buku ajar, lembar kerja siswa, dan papan tulis.

Berdasarkan uraian yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan

bahwa penelitian ini memiliki dampak positif terhadap kegiatan belajar-mengajar

di kelas IV SDN Wonoharjo 1 Wonogiri. Dampak positif tersebut dapat dilihat

pada tabel 14 berikut ini.

Tabel 14. Indikator Keberhasilan Penelitian

No Aspek yang

Diukur

Cara mengukur Prosentase Capaian

Prasiklus Siklus

I

Siklus II Siklus

III

1. Keaktifan

siswa,minat dan

kemampuan

siswa dalam

pengembangan

ide selama

pembelajaran

menulis narasi

Diamati saat

pembelajaran

dengan

menggunakan

lembar observasi

oleh peneliti dan

dihitung dari

jumlah siswa yang

menampakkan

keaktifan di saat

pembelajaran dan

hasil kerja siswa

berupa karangan

dan dihitung dari

jumlah siswa yang

mampu menulis

narasi dengan

baik.

23% 38% 69% 84%

Page 93: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

2. Ketuntasan hasil

belajar

(keterampilan

menulis narasi

siswa dengan

menyusun

kalimat yang

runtut,

memperhatikan

aspek menulis

meliputi isi,

organisasi,kosaka

ta, penggunaan

bahasa, dan

mekanik)

Diamati dari hasil

kerja siswa berupa

karangan dan

dihitung dari

jumlah siswa yang

memperoleh nilai

menulis narasi

mencapai standar

ketuntasan belajar

minimal 65 untuk

mata pelajaran

Bahasa Indonesia

46% 54% 69% 84%

Page 94: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 77

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN

A. Simpulan

Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas IV SD Negeri

Wonoharjo 1 Wonogiri, ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus meliputi:

(1) tahap persiapan dan perencanaan tindakan, (2) tahap pelaksanaan tindakan, (3)

tahap observasi dan interpretasi, dan (4) tahap analisis dan refleksi.

Simpulan hasil penelitian ini secara singkat yakni terdapat peningkatan

kualitas pembelajaran baik proses maupun hasil menulis pada siswa kelas IV SD

Negeri Wonoharjo 1 Wonogiri. Peningkatan ini terjadi setelah guru dan peneliti

melakukan upaya pembelajaran menulis narasi dengan menggunakan media

pembelajaran gambar ber seri. Secara singkat simpulan hasil penelitian ini yakni

terdapat peningkatan. Hal tersebut terlihat pada hasil penelitian sebagai berikut.

1. Ada peningkatan kualiatas proses pembelajaran menulis karangan narasi pada

siswa kelas IV SD Negeri Wonoharjo 1 Wonogiri. Selama proses penelitian,

minat siswa pada siklus I sebesar 38%, pada siklus II minat siswa meningkat

menjadi 69%, dan pada siklus III minat siswa meningkat menjadi 84%.

Peningkatan tersebut dapat dilihat dari beberapa indikator berikut:

2. Ada peningkatan kualitas hasil pembelajaran menulis narasi pada siswa kelas

IV SD Negeri Wonoharjo 1 Wonogiri. . Peningkatan tesebut ditandai dengan

peningkatan penguasaan aspek-aspek menulis seperti isi, organisasi penulisan,

kosakata, penggunaan bahasa, dan mekanik dalam penulisan. Rerata nilai

siswa, yaitu: 63,9% pada siklus I, 73,2% pada silkus II,dan 77,6% pada siklus

III.

B. Implikasi

Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa keberhasilan

proses dan hasil pembelajaran tergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor

tersebut berasal dari pihak guru dan siswa. Faktor dari pihak guru yaitu

Page 95: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

kemampuan dalam mengembangkan materi, kemampuan guru dalam

menyampaikan materi, kemampuan guru dalam mengelola kelas, memilih madia

yang digunakan dalam pembelajaran, serta teknik yang digunakan guru sebagai

sarana untuk menyampaikan materi. Kemudian faktor dari siswa yaitu minat dan

motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

Faktor-faktor tersebut saling mendukung satu sama lain sehingga harus

diupayakan dengan maksimal agar semua faktor tersebut dapat dimiliki oleh guru

dan siswa dalam proses pembelajaran yang berlangsung di kelas. Apabila guru

memiliki kemampuan yang baik dalam menyampaikan materi dan dalam

mengelola kelas serta didukung oleh teknik dan sarana yang memadai, maka guru

akan dapat menyampaikan materi dengan baik. Selain kemampuan menyampaikan

materi dengan baik, pemilihan media pembelajaran yang tepat akan sanagat

mengefektifkan pembelajaran. Penyampaian materi dan penggunaan media yang

tepat tersebut akan dapat diterima siswa apabila siswa juga memiliki minat dan

motivasi yang tinggi untuk aktif dalam proses pembelajaran. Dengan demikian,

kegiatan pembelajaran akan berjalan lancar, kondusif, efektif, dan efesien.

Secara lebih rinci, dapat dijelaskan masing-masing aspek di atas,

diantaranya adalah peneliti dapat membuka pengalaman baru bahwa pembelajaran

menulis narasi dapat dilakukankan dengan media pembelajaran gambar berseri.

Pelaksanaan pembelajarn ini melibatkan guru dalam membimbing dan siswa

selama proses pembelajaran. Penelitian ini memberikan deskripsi yang jelas

bahwa dengan menerapkan media ambar ber seri dalam pembelajaran menulis

dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran menulis narasi. Oleh

karena itu, penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu pertimbangan bagi guru

yang ingin menerapkan media gambar berseri sebagai media dalam pembelajaran

menulis. Bagi guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, hasil penelitian ini dapat

digunakan sebagai media alternatif dalam melaksanakan pembelajaran menulis

yang efektif dan menarik minat siswa untuk menulis. Dengan media ini, rasa

takut, malu, dan grogi yang ada pada diri siswa saat tampil bercerita di depan

kelas dapat teratasi.

Page 96: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Dengan diterapkannya media gambar berseri dalam pembelajaran menulis,

kemampuan menulis narasi siswa dapat terkembangkan. Semula, sebagian siswa

tidak dapat menulis dengan baik karena keterbatasan waktu pembelajaran yang

kuatang efektif. Sekarang, dengan media ini mereka semua dapat menulis narasi

lebih baik dan mengefektifkan waktu pembelajaran.

Penerapan media pembelajaran terbukti dapat meningkatkan keterampilan

menulis narasi siswa, dalam hal ini (1) kemampuan penggorganisasian gagasasan,

(2) pemilihan kata sudah tepat, (3) penggunaan kosa kata yang bervariatif, (4)

mekanika tulisan yang berkaitan dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD),

sehingga dapat dijadikan pertimbangan bagi guru sebagai motode pembelajaran

yag inovatif.

Pemberian tindakan pada siklus I, siklus II, dan siklus III memberikan

deskripsi bahwa terdapatnya kekurangan atau kelemahan yang terjadi selama

proses pembelajaran menulis berlangsung. Namun, kekurangan-kekurangan

tersebut dapat teratasi pada pelaksanaan tindakan pada siklus berikutnya. Dari

pelaksanaan tindakan yang kemudian dilakukan refleksi terhadap proses

pembelajaran, dapat dideskripsikan terdapatnya peningkatan kualitas

pembelajaran menulis narasi baik proses maupun hasilnya. Dari segi proses,

pembelajaran menulis narasi dengan media gambar berseri dapat mengefektifkan

waktu, memupuk kerja sama siswa, dan memotivasi siswa untuk menulis narasi

dengan baik sehingga mereka tidak lagi takut, bingung saat diminta menulis narasi

karena sulit mengungkapkan ide.

C. Saran

Berkaitan dengan hasil yang dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini,

peneliti mengajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi siswa

Page 97: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Siswa disarankan untuk mengikuti pembelajaran menulis secara aktif,

supaya lebih meningkatkan kemampuan menuangkan ide/gagasan, dengan

jalan mereka perlu memahami materi secara mendalam. Hal yang lain adalah

siswa harus memiliki keberanian dalam menyampaikan pendapat, aktif dalam

pembelajaran, dan memiliki semangat belajar yang tinggi. Siswa juga harus

berperan aktif menciptakan suasana belajar yang kondusif. Hal tersebut

disarankan kepada siswa untuk secara kontinyu melalui pengarahan dari guru

untuk meningkatkan kemampuan menulis narasi.

2. Bagi Guru

Pertama, para guru bahasa dan sastra Indonesia hendaknya guru

malakukan perencanaan dan evaluasi. Hal tersebut penting dilakukan, agar

dalam pelaksanaanya guru dapat memperkecil bahkan menghilangkan

kelemahan dalam proses pembelajaran, sehingga wawasan atau pemahaman

terhadap aspek-aspek tersebut dapat dimiliki. Guru juga harus mampu

memillih metode dan media yang sesuai untuk mengajar agar menarik minat

siswa. Dengan demikian, kompetensi dasar yang sudah dirumuskan di dalam

kurikulum dapat tercapai sesuai yang diharapkan.

3. Bagi Sekolah

Pihak sekolah disarankan secara bertahap untuk menyediakan fasilitas

pembelajaran secara memadai, sarana dan prasarana yang mencukupi sehingga

mampu menunjang keberhasilan proses pembelajaran menuli narasi. Lebih

lanjutnya adalah penyediaan buku-buku berkaitan di perpustakaan sebagi

wahana pengembangan minat baca siswa.

4. Bagi Pembaca

Bagi para pembaca, disarankan agar bisa mengambil manfaat, setelah

membaca penelitian ini dan mengkritisi secara lebih mendalam sehingga tidak

terjadi kesalahan pemahaman.

Page 98: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 81

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rani, Bustanul Arifin, dan Martutik. 2006. Analisis Wacana: Sebuah Kaji-

an Bahasa dalam Pemakaian. Malang: Bayumedia.

Adolf Heuken.2008. Teknik Mengarang. Yogyakarta: Kanisius.

Agus Suriamiharja, M.Pd, dkk (1996/1997). Petunjuk Praktis Menulis. Jakarta:

Depdikbud.

Ardiani Mustikasari. 2008, Mengenal Media Pembelajaran. Dalam

http://eduarticles.com/mengenal-media-pembelajaran/html. Diakses

Senin 15 Februari 2010.

Arief S. Sadiman,R. Raharjo, Anung Haryono M, Rahardjito. 2007. Media

Pendidikan. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.

Asnul Wiyanto 2004. Menulis Paragraf. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana

Indonesia.

Atar Semi. 1990. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya.

Azhar Arsyad. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Standar Kompetensi dan Kompetensi

Dasar. Jakarta: Depdiknas.

Basuki Wibawa dan Farida Mukti. 2001. Media Pengajaran. Bandung: Maulana.

Burhan Nurgiyantoro. 2001. Penilaian dalam Bahasa dan Sastra.Yogyakarta:

BPFE- Yogyakarta.

Conny Semiawan. 2008. Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah

Dasar.Klaten: Macanan Jaya Cemerlang.

Departemen Pendidikan Nasional. 2006b. Peraturan menteri Pendidikan Nasional

Nomor 22 Tahun 2006 Tanggal 23 Mei 2006 Standar Isi Kerangka Dasar

& Struktur Kurikulum. Jakarta: Depdiknas.

Dewi Salma Prawiradilaga. 2008. Prinsip Desain Pembelajaran (Instructional

Design Principal). Jakarta: Kencana Prenada Media group.

Djago Tarigan (1996). Membina Keterampilan Menulis Paragraf dan

Pengembangannya. Bandung : Angkasa.

Page 99: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Ella Farida Tizen.2008. Teknik Bercerita dalam Bimbingan Konseling. Dalam

http//ellafaridatizen.wordpress.com//, diakses 6 juni 2008.

Enco Mulyana. 2006. Kurikulum yang Disempurnakan Pengembangan Standart

Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Jakarta:Kencana Predana Media

Group.

Gino, Suwarni, Suripto, Maryanto, dan Sutijan.2002.Belajar dan Pembelajaran 1.

Surakarta:UNS press.

Gorys Keraf. 2001. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama.

Henry Guntur Tarigan. 1994. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

----------------1985. Berbicara: Sebagai Keterampilan Berbahasa. Bandung:

Angkasa

Hujair AH. Sanaky. 2009. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Safiria Insania Press

Laminudin Finoza. 2002. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan

Mulia.

Lauri S. Friedman. 2009. “Description: Provides model essays on a current

controversial issue guiding students in writing a five-paragraph essay,

including persuasive, descriptive, expository and cause-and-effect

essays”. (FarmingtonHillsMichiganUnitedStates). Copyright Statement

2009 Greenhaven Press, a part of Gale, Cengage Learning.

(http://go.galegroup.com/ps/aboutEbook.do?pubDate=120090000&actio

nString=DO_DISPLAY_ABOUT_PAGE&inPS=true&prodId=GVRL&u

serGroupName=journal/iduns&searchType=BasicSearchForm) diakses

Rabu 3 Februari 2010.

Liang Gie (1992). Pengantar Dunia Karang Mengarang. Yogyakarta : Liberty.

Masnur Muslich.2007. Jenis Karangan dan Langkah-langkah Mengarang.

http://muslich–m.blogspot.com/2007/08/jenis-karangan-dan-langkah-

langkah.html. Diakses pada tanggal 1 Februari 2010 pukul 08.00 WIB.

Mudjiono Dimyati. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan.

Nana Sudjana. 2006. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:PT.

Remaja Rosdakarya.

Page 100: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Nasution, S. 1992. Metode penelitian naturalistik-kualitatif. Bandung : Tarsito

Nurhadi. 1995. Tata Bahasa Pendidikan. Semarang : IKIP Semarang

Nursisto.1999. Penuntun Mengarang. Yogyakarta: Adicita

Nurudin. 2007. Dasar-dasar Penulisan. Malang:UMM Press.

Oemar Hamalik. 2003. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Rochman Natawidjaya. 1997. Konsep Dasar Penelitian Tindakan. Bandung:IKIP

Bandung.

Sabarti Akhadiah. (1996/1997). Menulis. Jakarta : Depdikbud

Sabarti Akhadiah, Maidar G. Arsjad, dan Sakura H. Ridwan. 1996. Menulis.

Jakarta: Dikti.

Sarwiji Suwandi. 2008. Model Assesmen dalam Pembelajaran Modul Pendidikan

dan Latihan Profesi Guru ( PLPG ). Surakarta: Panitia sertifikasi guru.

Suhartono. 2007. Penggunaan Aktivitas-aktivitas Model ( Model Activities )

dalam Pembelajaran Menulis di Sekolah Dasar dalam Paedagogia Jurnal

Penelitian Pendidikan Jilid 10 Nomor 2. Surakarta: FKIP UNS.

Sutopo, H. B. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press.

Syarkawi. 2008. Kemampuan Mengembangkan Karangan Karangan berdasarkan

Teks Wawancara oleh Siswa Kelas 1 SMPN 1 Kecamatan Seunagan

Kabupaten Naga dalam http://one.indoskripsi.com/judul-skipsi/-

Toto Sutarto G. Utari. 2006. Penilaian Hasil Belajar. Bandung: Prisma Press.

Page 101: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 84

LAMPIRAN PRASIKLUS

Page 102: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Lampiran 1

Cacatan Lapangan 1

Hari / tanggal :Senin 25 Januari 2010

Waktu :09.00 WIB

Jenis :Wawancara mendalam

Objek penelitian :Guru kelas IV

Setting :

Observasi ini dilakukan di ruang tamu kapala sekolah. Ruangan tersebut

terhubung dengan ruang kepala sekolah dan kantor guru. Di dalam ruang tamu

tersebut terdapat satu set meja dan kursi tamu.

Deskripsi:

Peneliti mengawali wawancara dengan obrolan-obrolan ringan agar

suasana akrab antara peneliti dan guru terjadi . guru menyambut kedatangan

peneliti dengan baik.

Peneliti : Begini Pak? maksud kedatangan saya kemari adalah untuk mengajak

bapak bekerja sama dalam penelitian yang akan saya gunakan guna

untuk menyusun skripsi. Saya harap bapak bersedia bekerja sama dan

mau membantu.

Guru : O, iya Mbak , tidak ada apa-apa.saya akan membantu sebisa saya.

Peneliti : Terima kasih Pak? Saya mau menanyakan tentang pelajaran Bahasa

Indonesia. Dalam proses dan penilaian, materi apa yang dirasa sulit

untuk siswa?

Guru : Materi yang dirasa sulit ya Mbak, siswa di sini kesulitan dalam membaca

puisi dan mengarang.

Peneliti : O, membaca puisi dan menulis karangan ya Pak?

Guru : Iya Mbak?

Peneliti : Yang lebih mendesak untuk ditingkatkan yang mana Pak?

Guru : Menulis Mbak soalnya kan menulis jadi ujian semester sedangkan

membaca tidak.

Page 103: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Peneliti : O, begitu ya Pak. Kalau begitu apa saya bisa melakukan observasi saat

materi tersebut diajarkan, Pak?

Guru : Bisa Mbak, datang saja hari Kamis besok jam pertama.

Peneliti : Baik Pak, Kamis saya akan datang. Sekian dulu ya Pak saya mohon

pamit terima kasih atas bantuannya.

Peneliti : Iya Mbak.

Refleksi :

Bercuan dari hasil wawancara yang dilakukan terhadap guru, diperoleh

hasil bahwa materi yang kurang diserap dengan baik oleh siswa adalah materi

berbicara (membaca puisi) dan menilis (mengarang). Menurut guru, guru yang

mendesak untuk dilakukan perbaikan adalah materti menulis narasi karena materi

menulis ada di dalam ujian semester. Peneliti dan guru sepakat memilih materi

menulis narasi sebagai fokus penelitian.

Page 104: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

Lampiran 2

Catatan Lapangan 2

Hari / tanggal : Rabu, 27 Januari 2010

Waktu : 07.00 WIB

Jenis : Observasi pratindakan

Objek penelitian : siswa kelas IV

Guru bidang studi Bahasa Indonesia

Setting:

Observasi ini dilakukan di ruang kelas IV yang berukuran kurang lebih

4x6 m. Di dalam ruang kelas tersebut terdapat sepasang meja dan kursi untuk guru

16 Buah meja dan 32 kursi utuk siswa, di dinding kelas terdapat gambar presiden

dan wakil presiden Republik Indonesia, gambar Burung garuda dan pahlawan,

jam dinding dan beberapa bank data kelas. Pada saat observasi ini dilakukan

seluruh siswa hadir. Siswa yang tidak menyangka akan diamati, terlihat gaduh dan

bertanya pada guruya perihal kehadiran peneliti. Guru kemudian mengenalkan

peneliti pada siswa dan guru pun memulai pelajaran tersebut.

Deskripsi:

Guru memulai kegiatan belajar-mengajar dengan membuka pelajaran dan

mengecek beberapa siswa yang tidak mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia itu

dengan melihat presensi kelas tersebut. Peneliti menempatkan diri sebagai

partisipan pasif dengan berada di tempat duduk paling belakang sehingga peneliti

dapat mengamati jalanya kegiatan belajar-mengajar dengan leluasa tanpa

mengganggu proses belajar-mengajar yang sedang berlangsung.

Di kelas IV guru menjelaskan mengenai materi menulis karangan,

kemudian menjelaskan tujuan menulis karangan.sesekali guru mengajukan

pertanyaan pada siswa, kemudian meminta siswa untuk mengacungkan jari dan

menjawab namun tidak seorang siswa pun yang berani menjawab dengan tegas

sambil mengancungkan jari, kebanyakan mereka hanya bergumam. Guru pun

akhirnya menunjuk salah satu siswa untuk menjawab pertanyaan tesebut. Siswa

Page 105: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

tersebut ternyata tidak mampu menjawab pertanyaan yang diajukan, jawabanya

belum tepat.

Respons siswa dalam menjawab pertanyaan dari guru dirasakan tidak

begitu baik oleh guru. Hal tersebut membuat guru menyampaikan materi dengan

cara ceramah, tanpa tanya jawab. Siswa yang mengikuti kegiatan belajar-mengajar

terlihat kurang begitu antusias meski jam pelajaran ini ditempatkan pada jam

pertama.

Saat guru mencoba menjelaskan materi tentang menulis karangan ada

siswa yang ramai berbicara pada temannya, ada siswa yang melamun dan tidak

memperhatikan penjelasan dari guru. Ketika guru memberikan tugas menulis

karangan, siswa terlihat bingung karena siswa belum mengerti penjelasan guru.

Meski begitu tidak ada siswa yang mau bertanya kepada guru. Mereka pun

mengerjakan tugas sebisa mereka dan sesekali melihat pada temannya.

Pelajaran pun berakhir dan siswa diminta mengumpulkan hasil pekerjaan

mereka. Sebagian besar siswa belum selesai mengerjakan tugas. Guru pun

memutuskan agar tugas tersebut diselesaikan di rumah untuk dikumpulkan esok

harinya.

Refleksi :

Kegiatan belajar-mengajar di kelas IV berlangsung pasif, sebab

kebanyakan siswa tidak aktif menanggapi stimulus yang diberikan oleh guru.

Siswa tidak mau bertanya apabila ada yang belum jelas. Guru yang bersangkutan

pun terlihat cukup kesulitan dalam mengatasi hal tersebut.

Observasi ini merupakan survei awal yang dilakukan oleh peneliti untuk

mengetahui kondisi awal dalam kegiatan belajar menulis karangan yang dilakukan

oleh guru. Survei awal ini dilakukan oleh guru. Survei awal ini dilakukan untuk

mengidentifikasi masalah sehingga peneliti dapat menemukan rencana untuk

penlitian selanjutnya.

Page 106: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

Lampiran 3

Catatan Lapangan 3

Hari / tanggal : Rabu, 27 Januari 2010

Waktu : 09.00 WIB

Jenis : Wawancara

Subjek penelitian : Toni Nugroho (siswa kelas IV SDN Wonoharjo 1 Wonogiri)

Setting:

Wawancara dilakukakan di ruang kelas IV yang berukuran kurang lebih 4

x 6 m. di dalam ruang kelas tersebut terdapat sepasang meja dan kursi untuk guru

dan 16 meja dan 32 kursi untuk siswa, di dinding kelas tertempel gambar presiden

dan wakil presiden republik Indonesia, gambar Burung garuda, gambar pahlawan,

jam dinding dan beberapa bank data kelas.

Deskripsi :

Informan adalah salah satu siswa kelas IV SDN Wonoharjo 1 Wonogiri.

Dari percakapan awal peneliti dapat mengetahui bahwa informasi kurang begitu

menyukai cara mengajar guru Bahasa Indonesia yang menggunakan metode

ceramah dalam menyampaikan materi pelajaran Bahasa Indonesia dan kurang

melibatkan siswa dalam kegiatan belajar-mengajar, selain itu siswa juga berkeluh

kesah bahwa mereka sering disuruh menyimak dan mencatat. Hal ini terbukti dari

hasil pembicaraan antara peneliti dengan informan tersebut. Hasil wawancara

tersebut dapat dilihat pada percakapan di bawah ini.

Peneliti : Apakah kamu suka dengan pelajaran Bahasa Indonesia, Dik?

Siswa : Suka Bu, tapi kadang-kadang bosan juga karena disuruh mendengarkan

dan mencatat saja.

Peneliti : Lalu kamu ingin pelajaran Bahasa Indonesia yang seperti apa, Dik?

Siswa : Yang tidak membosankan Bu? Yang menarik yang tidak mencatat dan

mendengarkan saja.

Peneliti : Kira-kira pelajaaran pelajaran yang seperti apa yang kamu inginkan,

Dik?

Siswa : Yang menarik tidak membosankan Bu? Yang ada gambar-gambarnya.

Page 107: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

Peneliti : Kalau guru hanya menggunakan buku pedoman itu saja, ya dik?

Siswa ; Iya Bu, tadi disuruh mengarang.

Peneliti : Ya sudah, itu saja dulu ya dik? Terima kasih.

Siswa : Iya Bu?

Refleksi :

Informan merasa bahwa pelajaran Bahasa Indonesia adalah pelajaran yang

membosankan karena dalam pembelajaran lebih sering kegiatan mencatat dan

mendengarkan saja, tanpa adanya inovasi-inovasi baru atau cara-cara baru dalam

mengajar selain metode ceramah yang digunakan. sendiri, seperti menggambar

atau berbicara dengan temanya, pada dasarnya untuk siswa-siswa SD mereka

sangat menyukai hal-hal yang berkaitan dengan gambar, bagi mereka hal itu

adalah hal yang menarik daripada mendengarkan dan mencatat saja. selama ini

guru hanya membacakan saja tanpa ada media yang lain yang dapat digunakan

sebagai media penunjang untuk meningkatkan keterampilan berbahasa siswa.

Melihat keadaan seperti di atas, maka peneliti ingin mengkaji lebih lanjut

mengenai permasaalahan ini dan memberikan inovasi baru atau pembeharuan

dalam dunia pendidikan khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Page 108: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 91

LAMPIRAN SIKLUS I

Page 109: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

Lampiran 4

Catatan Lapangan 1

Hari/Tanggal : Senin, 1 Maret 2010

Waktu : 09.00 WIB

Jenis : Obsevasi mendalam (tahap perencanaan siklus 1)

Subjek Penelitian : Guru kelas IV SDN Wonoharjo 1 Wonogiri

Setting:

Observasi ini dilakukan di ruang tamu sekolah. Ruangan tersebut

terhubung dengan ruang kepala sekolah dan kantor guru. Di dalam ruang tersebut

terdapat satu set meja dan kursi tamu. Ruang tersebut berukuran 3 x 6 meter.

Deskripsi:

Peneliti mengawali kegiatan perencanaan pelaksanaan tindakan 1 dengan

menjelaskan kepada guru kelas, mengenai penelitian yang akan dilaksanakan

dengan tujuan menyamakan persepsi antara guru dengan peneliti. Hal ini

dilakukan dengan tujuan untuk menghindari kesalahpahaman atau salah

pengertian antara guru dan peneliti yang dapat menghambat pelaksanaan

penelitian. Setelah itu, peneliti juga menjelaskan kepada guru hal-hal yang

berkaitan dengan penelitian serta membahas mengenai hasil survei awal yang

dilakukan peneliti sebelumnya, tujuannya agar guru juga memahami berbagai

kondisi yang ada dalam survei awal serta kelemahan yang terdapat pada proses

belajar-mengajar, baik ditinjau dari segi guru dalam menyampaikan materi

kepada siswa maupun siswa dalam memahami materi yang diberikan oleh guru.

Peneliti bersama guru menyusun rencana tindakan yang akan diambil untuk

melaksankan tindakan 1 yang bertujuan agar dapat mengatasi berbagai

permasalahan yang ada.

Permasalahan yang muncul dalam survei awal yang ditemukan oleh

peneliti adalah :

1. Siswa kurang tertarik pada pelajaran Bahasa Indonesia.

Page 110: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

2. Siswa kurang tertarik ketika guru mengajarkan materi pelajaran Bahasa

Indonesia tanpa menggunakan media.

3. Siswa tertarik pada gambar-gambar.

4. Siswa masih malu berbicara di depan kelas.

5. Guru mengalami kesulitan dalam membangkitkan minat belajar siswa

terhadap pelajaran Bahasa Indonesia.

6. Guru kesulitan dalam menentukan metode yang tepat untuk mengajarkan

ketrampilan berbahasa yang dapat menarik minat belajar siswa.

Guru juga menyadari keadaan tersebut. Untuk mengatasi berbagai

permasalahan tersebut akhirnya disepakati bahwa guru akan mengajar dengan

media gambar berseri sebagai media pembelajaran. Hal tersebut dilakukan untuk

mengetahui fakta dari penggunaan media gambar, nantinya dapat meningkatkan

ketrampilan berbahasa siswa atau tidak. Selain itu juga bertujuan untuk

menumbuhkan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Setelah peneliti dengan guru melakukan perundingan akhirnya disepakati hari,

tanggal dan waktu yang diberikan oleh guru kepada peneliti untuk melakukan

penelitian. Siklus 1 direncanakan pada hari 4 Maret 2010.

Adapun rencana tindakan yang akan diambil dalam pelaksanaan siklus 1

adalah sebagai berikut:

1. Guru menjelaskan mengenai materi menulis karangan.

2. Guru memberikan inovasi dalam pembelajaran dengan menggunakan

media baru, yaitu media gambar berseri, guru memberikan contoh

karangan secara lisan berdasarkan gambar berseri dalam majalah anak.

3. Guru membagikan gambar untuk mengerjakan tugas tersebut, yakni

menulis karangan. Tugas ini dikumpulkan.

4. Guru siswa merefleksi pembelajaran yang telah dilakukan sebelum guru

mengakhiri pelajaran.

Untuk melaksanakan urutan pembelajaran tersebut, guru dan peneliti

membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang akan dijadikan pedoman dalam

mengajar.

Page 111: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

Refleksi:

Pelaksanaan kegiatan perencanaan tindakan siklus 1 ini berjalan dengan

lancar, guru dapat memahami hal-hal yang dijelaskan oleh peneliti. Guru juga

memberikan pendapat dan saran-sarannya kepada peneliti kaitannya dengan

penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan dengan tujuan demi kelancaran

pelaksanaan tindakan siklus 1 dan seterusnya dalam penelitian ini.

Page 112: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

Lampiran 5

Catatan lapangan 2

Hari/Tanggal : Kamis, 4 Maret 2010

Waktu : 09.00 WIB

Jenis : Observasi mendalam (tahap pelaksanan siklus 1)

Objek Penelitian : Guru kelas

Siswa kelas IV

Setting:

Wawancara dilakukakan di ruang kelas IV yang berukuran kurang lebih 4

x 6 m. di dalam ruang kelas tersebut terdapat sepasang meja dan kursi untuk guru

dan 16 meja dan 32 kursi untuk siswa, di dinding kelas tertempel gambar presiden

dan wakil presiden republik Indonesia, gambar burung Garuda, gambar pahlawan,

jam dinding dan beberapa bank data kelas. Pada saat observasi ini dilakukan

semua semua siswa hadir.

Deskripsi :

Guru memulai kegiatan belajar-mengajar dengan membuka pelajaran

yamg mengecek berapa siswa yang tidak mengikuti yang tidak mengikuti

pelajaran Bahasa Indonesia saat itu dengan melihat persensi kelas tersrbut.

Peneliti menempatkan diri senagai partisipan pasif dengan berada ditempat duduk

bagian belakang, sehingga peneliti dapat mengamati jalanya kegiatan belajar-

mengajar dengan leluasa tanpa mengganggu pelajaran yang sedang berlangsung.

Guru mengulang materi pada pertemuan sebelumnya, yang juga

merupakan materi menulis karangan. Siswa diberi rangsangan untuk menanyakan

materi yang kurang jelas. Bahkan guru mengatakan akan menjewer siswa yang

menyoraki siswa yang sedang mengajukan pertanyaan. Perlahan tapi pasti, siswa

mulai berani mengajukan pertanyanaan dan suasana kelas mulai terlihat aktif.

Guru lalu mengeluarkan sebuah majalah anak-anak yang didalamnya

terdapat contoh gambar berseri.guru menceritakan isi gambar tersebut secara

lisan. Siswa terlihat antusias dalam menyimak cerita dari guru, setelah selesai

menceritakan, guru membagikan gambar kepada siswa. Siswa ditugasi untuk

Page 113: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

menulis karangan berdasatrkan gambar tersebut. Gambar tersebut merupakan

gambar berseri. Siswa bersemangat dalam mengerjakan tugas tersebut. Meski

begitu, tetap saja ada beberapa siswa yang setengah hati dalam mengerjakan.

Selama siswa mengerjakan tugas guru hanya duduk dikursi guru. Sewaktu

pelajaran habis, guru menunjuk beberapa siswa untuk maju dan membacakanya

hasil pekerjaanya. Namun hanya ada satu siswa yang bersedia maju.

Waktu untuk pelajran Bahasa Indonesia telah habis, guru menyuruh siswa

mengumpulkan pekerjaan. Lalu guru mengakhiri pelajaran hari ini.

Refleksi :

Pada pelaksanaan pembelajaran menulis karangan ini, siswa lebih aktif

dari pada pelaksanaan survei awal. Siswa mulai berani mengajukan pertanyaan

dan mulai menunjukan ketertarikan pada materi menulis ini. Adanya hukuman

yang diberikan oleh guru membuat siswa berkonsentrasi terhadap pelajaran dan

membuat siswa lain berani mengajukan pertanyaan. Pemberian contoh karangan,

meski secara lisan telah menambah pengetahuan siswa mengenai karangan.

Penggunaan media baru berupa gambar berseri menambah minat siswa dalam

mengikuti pembelajaran. Posisi guru yang tidak berotasi menyebabkan sebagian

siswa kurang terkontrol dalam pembelajaran.

Page 114: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

Lampiran 6

Catatan lapangan 3

Hari/Tanggal : Kamis, 4 Maret 2010

Waktu : 10.15

Jenis : Wawancara mendalam (Deep-Interviewing)

Objek Penelitian : Anisa

Setting:

Wawancara dilakukakan di ruang kelas IV yang berukuran kurang lebih 4

x 6 m. di dalam ruang kelas tersebut terdapat sepasang meja dan kursi untuk guru

dan 16 meja dan 32 kursi untuk siswa, di dinding kelas tertempel gambar presiden

dan wakil presiden republik Indonesia, gambar burung Garuda, gambar pahlawan,

jam dinding dan beberapa bank data kelas.

Deskripsi :

Informan adalah siswa kelas IV SDN Wonoharjo1 Wonogiri. Trankripsi dari

wawancara tersebut adalah sebagai berikut:

Peneliti : Selamat pagi? Dik, bisa ngobrol sebentar.

Siswa : Iya bisa Bu?

Peneliti : Namanya siapa dik?

Siswa : Nisa Bu?

Peneliti : Bagaimana komentarmu mengenai gambar yang tadi dibagikan oleh Pak

guru?

Siswa : Aku suka Bu? gambarnya bagus.

Peneliti : O,begitu ya.ya sudah ya Dik? Terima kasih silahkan istirahat.

Siswa : Ya, Bu. Permisi.

Refleksi :

Informan tersebut merasa senang dan berminat dengan pelajaran menulis

karangan yang menggunakan media baru berupa gambar berseri.

Page 115: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

Lampiran 7

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(SIKLUS I)

Nama Sekolah : SD Negeri Wonoharjo 1 Wonogiri

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester: IV/2

Alokasi waktu : 2 x 35 menit (1 pertemuan)

I.Standar Kompetensi:

Mengungkapakan pikiran ,perasaan, dan informasi secara tertulis dalam bentuk

karangan sederhana.

II.Kompetensi Dasar:

Menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan memperhatikan

penggunaan ejaan yang tepat (huruf kapital dan tanda baca).

III. Indikator:

1. Siswa mampu menulis karangan berdasarkan gambar seri dengan tepat.

2. Mampu menentukan gagasan pokok rangkaian gambar berseri.

3. Siswa mampu menyusun karangan dengan menggunakan ejaan, kosakata,

memperhatikan isi dengan urutan yang logis.

IV.Tujuan Pembelajaran:

1. Siswa dap Siswa dapat menulis karangan berdasarkan gambar seri dengan

tepat.

2. Siswa mampu menentukan gagasan pokok rangkaian gambar berseri.

3. Sswa dapat menyusun karangan dengan menggunakan ejaan, kosakata,

memperhatikan isi dengan urutan yang logis.

V.Materi:

Pengertian Karangan

Mengarang adalah kegiatan menulis yang tersusun dengan teratur dari

kata, kalimat, sampai paragraf yang saling berhubungan dan merupakan

kesatuan yang utuh, dengan maksud menceritakan kejadiaan atau peristiwa,

mempercakapkan sesuatu, dan tujuan lainnya.

Page 116: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

Pengertian gambar seri

Gambar berseri merupakan sejumlah gambar yang menggambarkan

suasana yang sedang diceritakan dan menunjukkan adanya kesinambungan

antara gambar yang satu dengan lainnya.

Langkah-langkah mengarang

1. Menemukan ide yang akan diungkapkan menjadi karangan.

2. Mengembangbiakan ide induk.

3. Memilih salah satu ide menjadi pokok soal yang akan dipilih.

4. Membatasi topik dengan ssesuatu segi/unsure/factor.

5. Merumuskan topik berikut temanya dalam sebuah pernyataan.

6. Mengurai rumusan ide pokok menjadi kerangka karangan.

VI. Metode Pelajaran

1. Ceramah

2. Tanya jawab

3. Diskusi

4. Penugasan

VII. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal

a. Mengkondisikan siswa pada saat situasi belajar yang kondusif

b. Berdoa

c. Absensi

d. Apersepsi

2. Kegiatan Inti

a. Guru menjelaskan tentang materi yang diajarkan

b. Guru memberi petunjuk tentang Menulis karangan dengan media gambar

seri, .

c. Siswa menyimak dengan baik penjelasan guru tentang menulis karangan

dengan dengan media gambar seri.

d. Guru menyuruh siswa berdiskusi untuk menentukan tema atau topik

karangan berdasarkan media gambar seri melalui kegiatan Tanya jawab.

Page 117: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

e. Siswa menyusun karangan dengan menggunakan media gambar seri

menjadi karangan yang utuh dengan memperhatikan pilihan kata dan

penggunaan ejaan yang tepat melalui kegiatan latihan dan penugasan

f. guru menyuruh salah satu siswa membacakan hasil pekerjaanya ke depan.

3. Kegiatan Akhir

1. Guru bersama-sama siswa menyimpulkan meteri yang telah dipelajari .

2. Guru menutup pelajaran.

VIII. Media dan Sumber

1. Media Gambar Seri

2. Sumber

a. Buku elektronik

b. Pamungkas ._____. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang

Disempurnakan. Surabaya: Giri Surya.Halaman 9-12

XI. Penilaian

1. Teknik : Unjuk kerja

2. Instrumen :

a. Urutkan gambar tersebut dan Buatlah karangan berdasarkan gambar seri

yang telah disediakan, dengan memperhatikan penggunaan ejaan yang

tepat.

Wonogiri, April 2010

Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mata

Pelajaran

Suyanto A.Ma.Pd Rinto Raharjo A.Ma

NIP:195010171974011006 NIP:196208051983041009

Page 118: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

Lampiran 8

Tugas 1

1. Urutkan gambar tersebut dan Buatlah karangan berdasarkan gambar seri yang

telah disediakan, dengan

memperhatikan penggunaan ejaan yang tepat.

Page 119: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

Lampiran 9

No Nama Aspek penilaian Nilai Keterangan

Isi

(13-30)

Organisasi

(7-20)

Kosak

ata

(7-20)

Pengg

bhs

(5-25)

Mekanik

(2-5)

1 Anisa Rurohmah 24 17 18 23 5 87 Tuntas

2 Aulia Fahma F Putri 27 18 14 22 5 86 Tuntas

3 Lilis Setyaningsih 17 14 13 17 4 65 Tuntas

4 Melly Rahmawati 27 16 15 19 3 80 Tuntas

5 Reza Nuerbela 14 10 10 11 2 47 Tidak tuntas

6 Rezky Ayu Pangestik 18 12 11 18 4 63 Tidak tuntas

7 Amir 15 12 11 11 2 51 Tidak tuntas

8 Ananda Agung J.P 22 16 11 12 4 65 Tuntas

9 Deny Tri Saputra 13 10 10 10 3 46 Tidak tuntas

10 Gadit Aryo Sadewo 14 14 10 8 4 50 Tidak tuntas

11 Sidik Prasetyo 13 7 7 5 2 34 Tidak tuntas

12 Toni Nugroho 25 18 17 22 5 87 Tuntas

13 Bayu Pangestu 24 15 12 12 4 67 Tuntas

Jumlah 831

Rata-rata 63,9

DAFTAR NILAI SISWA PADA

SIKLUS 1

Page 120: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

Lampiran 10

Daftar Nilai Proses

(SIKLUS 1)

No

.

Nama

Indikator Nilai Ket

Perhatian

terhadap

kegiatan

menulis

Memerhati

kan

penjelasan

guru

Perhatian

terhadap

gambar

Kesunggu-

han siswa

dalam

mengerjakan

6 Anisa Rurohmah 4 4 5 4 17 Sangat baik

7 Aulia Fahma F Putri 3 3 5 4 13 Baik

8 Lilis Setyaningsih 4 4 5 4 10 Sedang

9 Melly Rahmawati 3 3 5 3 10 Sedang

10 Reza Nuerbela 3 2 4 3 10 Sedang

11 Rezky Ayu

Pangestik

3 3 4 3 11 Sedang

12 Amir 2 3 4 2 11 Sedang

13 Ananda Agung J.P 4 3 5 3 11 Sedang

14 Deny Tri Saputra 3 3 4 2 9 Kurang

15 Gadit Aryo Sadewo 2 3 3 3 11 Sedang

16 Sidik Prasetyo 2 2 2 3 9 Kurang

17 Toni Nugroho 3 3 4 2 14 Baik

18 Bayu Pangestu 3 3 4 2 10 Sedang

Page 121: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

Lampiran 11

Lembar Observasi Guru Siklus 1

No Indikator Keterangan

1. Metode Guru tak hanya menggunakan metode

ceramah, tetapi juga menggunakan metode

tanya jawab selama pembelajaran

berlangsung.

2. Interaksi guru dan siswa Interaksi siswa dengan guru belum

sepenuhnya berjalan dengan baik, sebagian

besar siswa masih malu untuk menjawab

pertanyaan guru.

3. Media Pada siklus ini sudah menggunakan media

gambar berseri, sedangkan pada kegiatan

survei awal belum menggunakan media.

Page 122: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 105

LAMPIRAN SIKLUS 2

Page 123: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

Lampiran 12

Catatan lapangan 1

Hari/Tanggal : Senin, 5 Maret 2010

Wakt : 08.00 WIB

Jenis : Wawanvara mendalam (tahap perencanaan tindakan lusiks 2)

Objek Penelitian : Guru kelas IV SDN Wonoharjo 1 Wonogiri

Setting :

Observasi ini dilakukan di ruang tamu sekolah. Ruangan tersebut

terhubung dengan ruang kepala sekolah dan kantor guru. Di dalam ruang tersebut

terdapat satu set meja dan kursi tamu. Ruang tersebut berukuran 3 x 6 m.

Deskripsi ;

Dalam kesempatan ini peneliti mengemukakan hasil tindakan siklus 1

yang dilaksanakn pada hari kamis, 4 Maret 2010 dalam siklus 1 ini, peneliti

mencatat beberapa kelemahan yang muncul di antaranya, yaitu siswa masih

kesulitan menulis karangan, posisi selalu di depan kelas dalam pembelajaran, guru

tidak memberikan umpan balik untuk mengetahui pemahaman siswa, masih

adanya kesalahan siswa dalam penulisan argumentasi terkait EYD dan gambar

yang tidak berwarna.

Untuk mengatasi berbagai kesulitan tersebut, akhirnya disepakati hal-hal

yang sebaiknya dilakukan oleh guru dalam mengajarkan materi dalam menulis

karangan pada siswa. Hal-hal tersebut yakni posisi guru selama pelajaran

berlangsung harus senantiasa berotasi agar guru dapat mengamati perilaku seluruh

siswanya, baik yang duduk dibagian depan maupun belakang. Selain itu,

disepakati pula adanya media yang digunakan dalam pembelajaran menulis

karangan, berupa gambar berseri yang berada pada siklus sebelumnya. Pemakaian

media ini dengan tujuan agar siswa menjadi tertarik untuk mengikuti

pembelajaran menulis karangan. Sedang untuk menstimulus siswa agar aktif

menyatakan pendapat/berkomentar serta membuat tulisan karangan yang lebih

Page 124: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

bagus perlu adanya reward yang diberikan guru kapada siswa yang berprestasi.

Reward dapat berupa tambahan nilai, pujian, hadiah buku, dan bolpoin.

Refleksi :

Kekurangan dalam siklus 1 telah diketahui bersama, guru yang

bersngkutan sangat kooperatif dan berusaha memperbaiki kekurangan yang pada

sikus selanjutnya. Dalam kegiatan pembelajaran pada siklus 2 masih digunakan

madia gambar berseri dalam kegiatan menulis karangan.

Page 125: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

Lampiran 13

Catatan lapangan 2

Hari/Tanggal : Kamis, 8 Maret 2010

Waktu : 09.00 WIB

Jenis : Observasi mendalam (tahap pelaksanaan siklus 2)

Objek Penelitian : Siswa kelas IV

Guru kelas IV

Setting:

Obserbvasi ini dilakukan di ruang kelas IV yang berukuran kurang lebih

4x6 m. di dalam rung kelas tersebut terdapat sepasang meja dan kursi untuk guru,

16 bah meja dan 32 Buah kursi untuk siswa. Di dinding kelas tertempel gambar

presiden dan wakil presiden republik Indonesia, gambar Burung garuda, gambar

pahlawan, jam dinding, dan beberapa bank data kelas. Pada saat observasi ini

dilakukan seluruh siswa hadir.

Deskripsi :

Guru memulai kegiatan belajar-mengajar dengan membuka pelajaran yang

mengacek beberapa siswa yang tidak mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia pagi

itu dengan melihat presensi kelas tersebut. Peneliti menetapkan diri sebagai

partisipan pasif dengfan berada di tempat duduk bagian belakang sehingga

peneliti dapat mengamati jalanya kegiatan belajar-mengajar dengan leluasa tanpa

mengganggu pelajaran yang sedang berlangsung.

Guru membagikan hasil pekerjaan siswa pada pertemuan kemarin, dan

memberikan hadiah pada siswa yang mendapat nilai terbaik. Guru mengulang

materi pada pertemuan sebelumnya, yang juga merupakan materi menulis

karangan. Siswa diberi rangsangan untuk menanyakan materi yang kurang jelas.

Seperti pada tindakan siklus 1, guru akan menegur siswa yang akan menyuraki

siswa yang sedang mengajukan pertanyaan. Siswa mulai berani mengajukan

pertanyaan dan suasana kelas mulai terlihat aktif.

Guru lalu mengeluarkan sebuah majalah anak-anak yang di dalamnya

terdapat gambar berseri. Guru menceritakan isi gambar tersebut secara lisan.

Seperti pada siklus 1, siswa tetap terlihat antusias dalam menyimak cerita dari

Page 126: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

guru. Setelah selesai menceritakan, guru membagikan gambar kepada siswa.

Siswa ditugasi untuk menulis karangan berdasarkan gambar tersebut. Gambar

tersebut merupakan gambar berseri yang urutanya masih acak. Siswa dan guru

bersama-sama menyusun urutan gambar tersebut menjadi urutan yang benar.

Antar siswa terlihat saling mendahului dalam mengurutkan gambar tersebut,

bahkan mereka saling berteriak agar didengar oleh guru., Guru lalu menulis

hasilnya di papan tulis dan siswa menulis karangan berdasarkan urutan gambar

tersebut. Siswa bersemangat dalam mengerjakan tugas tersebut. Meski begitu,

tetap saja ada beberapa siswa yang setengah hati dalam mengerjakan. Selam siswa

mengerjakan tugas, guru mulai berkeliling sambil sekali melihat pekerjaan siswa

dan mengingat untuk tidak mengulang kesalahan seperti pada tugas sebelumnya.

Ada siswa yang malu-malu ketika pekerjaanya dilihat oleh guru. Sebelum waktu

pelajaran habis, guru menunjuk beberapa siswa untuk maju dan membacakan hasil

pekerjaanya, kali ini sudah ada peningkatan jumlah siswa yang bersedia maju,

yakni 3 siswa waktu untuk pelajaran Bahasa Indonesia telah habis, guru menyuruh

siswa untuk mengumpulkan pekerjaanya. Lalu guru mengakhiri pekerjaan hari ini.

Refleksi :

Pada pelaksanaan pembelajaran menulis karangan ini pada siklus 2 ini,

siswa lebih aktif dari pada pelaksanaan siklus 1. Siswa telah berani mengajukan

pertanyaan. Seperti pada siklus 1, adanya hukuman yang akan diberikan oleh guru

membuat siswa berkonsentrasi terhadap pelajaran dan membuat siswa lain berani

mengajukan pertanyaan. Pemberian contoh karangan, meski secara lisan telah

menambah pengetahuan siswa mengenai karangan. Penggunaan media baru

berupa gambar seri yang susunanya masih acak membuat minat siswa dalam

megikuti pelajaran. Selain itu, penggunaan gambar yang masih acak juga

menambah keaktifan siswa dalam pembelajaran. Posisi guru sudah mulai berotasi,

sehingga perhatianya sudah menyebar, meski belum semua siswa belum mendapat

perhatian. Hal ini disebabkan ada beberapa siswa yang malu ketika pekerjaannya

diperiksa oleh guru.

Page 127: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

Lampiran 14

Catatan Lapangan 3

Hari/Tanggal : Kamis, 8 Maret 2010

Waktu : 10.15 WIB

Jenis : Wawancara mendalam (Deep-Interviewing)

Objek Penelitian : Aulia

Setting :

Wawancara ini dilakukan di ruang kelas IV yang berukuran 4x6 m. di

dalam ruang kelas terdapat sepasang meja dan kursi untuk guru, 16 meja dan 32

kursi untuk siswa, di dinding kelas tertempel gambar presiden dan wakil presiden

Republik Indonesia, gambar Burung garuda, gambar pahlawan, jam dinding dan

beberapa bank data kelas.

Deskripsi :

Informan adalah siswa kelas IV SDN Wonoharjo Wonogiri. Transkripsi

dari wawancara tersebut adalah sebagai berikut:

Peneliti : selamat siang, dik. Bisa ngobrol dengan ibu sebentar?

Siswa : Bisa, Bu?

Peneliti : Namanya siapa dik?

Siswa : Aulia, Bu.

Peneliti : Bagaimana komentarmu mengenai gambar yang tadi dibagikan oleh

Pak guru?

Siswa : Saya suka, Bu? Apalagi saat mengurutkan gambar.

Peneliti : Mengenai gambarnya kamu sudah suka dengan penggunaan warnanya

belum dibanding gambar yang kemarin?

Siswa : Iya Bu sudah bagus, daripada yang kemarin a lebih suka yang ini.

Peneliti : O, begitu ya dik. Kalau gitu sudah cukup. Terima kasih ya dik?

Siswa : Iya Bu, sama-sama. Permisi.

Refleksi :

Page 128: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

Informan tersebut merasa senang dan berminat terhadap pelajaran menulis

karangan yang menggunakan media baru berupa gambar berseri. Bahkan gambar

yang susunannya masih acak dan gambar yang sudah berwarna membuatnya

lebih bersemangat lagi dalam proses belajar.

Page 129: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

Lampiran 15

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(SIKLUS 2)

Nama Sekolah : SDNegeri Wonoharjo 1 Wonogiri

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester: IV/2

Alokasi waktu : 2 x 35 menit (1 pertemuan)

I.Standar Kompetensi:

Mengungkapakan pikiran ,perasaan, dan informasi secara tertulis dalam bentuk

karangan sederhana.

II.Kompetensi Dasar:

Menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan memperhatikan

penggunaan ejaan yang tepat (huruf kapital dan tanda baca).

III. Indikator:

1. Siswa mampu menulis karangan berdasarkan gambar seri dengan tepat.

2. Mampu menentukan gagasan pokok rangkaian gambar berseri.

3. Siswa mampu menyusun karangan dengan menggunakan ejaan, kosakata,

memperhatikan isi dengan urutan yang logis.

IV.Tujuan Pembelajaran:

1. Siswa dap Siswa dapat menulis karangan berdasarkan gambar seri dengan

tepat.

2. Siswa mampu menentukan gagasan pokok rangkaian gambar berseri.

3. Siswa dapat menyusun karangan dengan menggunakan ejaan, kosakata,

memperhatikan isi dengan urutan yang logis.

V.Materi:

Pengertian Karanagan

Mengarang adalah kegiatan menulis yang tersusun dengan teratur dari

kata, kalimat, sampai paragraf yang saling berhubungan dan merupakan

kesatuan yang utuh, dengan maksud menceritakan kejadiaan atau peristiwa,

mempercakapkan sesuatu, dan tujuan lainnya.

Page 130: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

Pengertian gambar seri

Gambar berseri merupakan sejumlah gambar yang menggambarkan

suasana yang sedang diceritakan dan menunjukkan adanya kesinambungan

antara gambar yang satu dengan lainnya.

Pengetahuan tata tulis dan ejaan dalam tulisan.

a) Pemakian huruf besar atau huruf kapital

1) Dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat.

Contoh : Siswa dikelas IV pandai-pandai

2) Dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa ,suku dan bahasa.

Contoh : bangsa Indonesia,suku Jawa, bahasa Belanda

3) Dipakai sebagai huruf pertama nama hari, bulan, tahun, hari raya, dan

peristiwa sejarah.

Contoh : hari Selasa, perang Candu, Bulan Maulud

4) Dipakai sebagai huruf besar pertama nama daerah.

Contoh : Banyuwangi,Danau Toba,Selat Sunda

5) Dll

VI. Metode Pelajaran

1. Ceramah

2. Tanya jawab

3. Diskusi

4. Penugasan

VII. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal

a) Mengkondisikan siswa pada saat situasi belajar yang kondusif

b) Berdoa

c) Absensi

d) Apersepsi

2.Kegiatan Inti

a) Guru menjelaskan tentang materi yang diajarkan

b) Guru memberi petunjuk tentang Menulis karangan dengan media gambar

seri, .

Page 131: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

c) Guru membagikan hasil pekerjaan kemarin dan guru memberikan hadiah

pada siswa yang mendapat nilai terbaik.

d) Guru menerangkan pada siswa kesalahan penulisan karangan pada

pertemuan pertama.

e) Siswa menyimak dengan baik penjelasan guru tentang kesalahan

penulisan dalam menulis karangan dengan media gambar seri.

f) Guru menyuruh siswa berdiskusi kembali untuk menentukan tema atau

topik karangan berdasarkan media gambar seri yang telah disediakan.

g) Guru menyuruh siswa untuk ke depan menetukan tema.

h) Siswa menyusun karangan dengan menggunakan media gambar seri

menjadi karangan yang utuh dengan memperhatikan pilihan kata dan

penggunaan ejaan yang tepat melalui kegiatan latihan dan penugasan.

3. Kegiatan Akhir

a) Guru bersama-sama siswa menyimpulkan meteri yang telah dipelajari .

b) Guru menutup pelajaran.

VIII. Media dan Sumber

1. Media Gambar Seri

2. Sumber

a.Buku elektronik

b.Pamungkas ._____. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang

Disempurnakan. Surabaya: Giri Surya.Halaman 9-12

Page 132: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

XI. Penilaian

1. Teknik : Unjuk kerja

2. Instrumen :

a. Buatlah karangan berdasarkan gambar seri yang telah disediakan, dengan

memperhatikan penggunaan ejaan yang tepat.

Wonogiri, April 2010

Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mata

Pelajaran

Suyanto A.Ma.Pd Rinto Raharjo A.Ma

NIP:195010171974011006 NIP:196208051983041009

Page 133: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

Lampiran 16

Tugas 2

1. Urutkan gambar tersebut dan buatlah karangan berdasarkan gambar seri yang

telah disediakan, dengan memperhatikan penggunaan ejaan yang tepat.

Page 134: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

Lampiran 17

DAFTAR NILAI

(SIKLUS 2)

No Nama Aspek penilaian Nilai Keterangan

Isi

(13-30)

Organisasi

(7-20)

Kosaka

ta

(7-20)

Pengg

bhs

(5-25)

Mekanik

(2-5)

1 Anisa Rurohmah 26 17 18 22 5 88 Tuntas

2 Aulia Fahma Putri 26 17 16 22 5 86 Tuntas

3 Lilis Setyaningsih 20 16 15 18 5 76 Tuntas

4 Melly Rahmawati 26 18 16 19 5 84 Tuntas

5 Reza Nuerbela 16 13 11 12 5 57 Tidak tuntas

6 Rezky Ayu Pangestik 25 14 15 18 5 77 Tuntas

7 Amir 21 14 14 18 5 72 Tuntas

8 Ananda Agung J.P 25 17 14 17 5 78 Tuntas

9 Deny Tri Saputra 16 10 10 12 3 51 Tidak tuntas

10 Gadit Aryo Sadewo 17 13 13 16 5 64 Tuntas

11 Sidik Prasetyo 16 8 10 11 3 48 Tidak tuntas

12 Toni Nugroho 26 17 18 21 5 87 Tuntas

13 Bayu Pangestu 25 15 14 15 5 74 Tuntas

Jumlah 952

Rata-rata 73,2

Page 135: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

Lampiran 18

Penilaian Proses Kegiatan Menulis

(SIKLUS 2)

No.

Nama

Indikator Nilai Ket

Perhatian

terhadap

kegiatan

menulis

Memerhat

ikan

penjelasan

guru

Perhatian

terhadap

gambar

Kesunggu

- han

siswa

dalam

mengerja

kan

14 Anisa Rurohmah 4 4 5 4 18 Sangat baik

15 Aulia Fahma F Putrid 3 3 5 4 18 Sangat baik

16 Lilis Setyaningsih 4 4 5 4 16 Baik

17 Melly Rahmawati 3 3 5 3 18 Sangat baik

18 Reza Nuerbela 3 4 4 3 12 Sedang

19 Rezky Ayu Pangestik 4 4 4 3 15 Baik

20 Amir 2 3 4 2 14 Baik

21 Ananda Agung J.P 4 3 5 3 15 Baik

22 Deny Tri Saputra 4 3 4 3 13 Sedang

23 Gadit Aryo Sadewo 2 3 3 3 11 Sedang

24 Sidik Prasetyo 2 2 2 3 9 Kurang

25 Toni Nugroho 4 4 4 2 16 Baik

26 Bayu Pangestu 3 3 4 2 14 Baik

Page 136: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

Lampiran 19

Lembar Observasi Guru Siklus 2

No Indikator Keterangan

1. Metode Guru tak hanya menggunakan metode ceramah, tetapi juga

menggunakan metode tanya jawab selama pembelajaran

berlangsung.

2. Interaksi guru

dan siswa

Interaksi siswa dengan guru sudah tampak meningkat. Hal

ini ditunjukkan guru ketika guru mendorong siswa

sukarela mengungkapkan komentar, tanggapan, menjawab

pertanyaan, dan memberikan pujian pada siswa yang

berperan aktif dalam pembelaran.

3. Media Pada siklus ini sudah menggunakan media gambar berseri,

sedangkan pada kegiatan survei awal belum menggunakan

media.

Page 137: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 120

LAMPIRAN SIKLUS 3

Page 138: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

Lampiran 20

Catatan lapangan 1

Hari/Tanggal : Senin, 15 Maret 2010

Waktu : 08.00 WIB

Jenis : Wawanvara mendalam (tahap perencanaan tindakan siklus 3)

Objek Penelitian : Guru kelas IV SDN Wonoharjo 1 Wonogiri

Setting :

Observasi ini dilakukan di ruang tamu sekolah. Ruangan tersebut

terhubung dengan ruang kepala sekolah dan kantor guru. Di dalam ruang tersebut

terdapat satu set meja dan kursi tamu. Ruang tersebut berukuran 3 x 6 m.

Deskripsi ;

Dalam kesempatan ini peneliti mengemukakan hasil tindakan siklus 1

yang dilaksanakn pada hari kamis, 4 Maret 2010 dalam siklus 1 ini, peneliti

mencatat beberapa kelemahan yang muncul diantaranya yaitu : siswa masih

kesulitan menulis karangan, posisi selalu di depan kelas dalam pembelajaran, guru

tidak memberikan umpan balik untuk mengetahui pemahaman siswa, masih

adanya kesalahan siswa dalam penulisan argumentasi terkait EYD dan gambar

yang tidak berwarna.

Guru hendaknya selalu membuka kesempatan pada siswa untuk bertanya.

Selain itu, guru hendaknya mengingatkan siswa agar tidak malu ketika

pekerjaannya diperiksa oleh guru, agar siswa mengetahui letak kesalahanya dan

dapat segera memperbaikinya.

Refleksi :

Kekurangan dalam siklus 2 telah diketahui bersama, guru yang

bersngkutan sangat kooperatif dan berusaha memperbaiki kekurangan yang pada

sikus selanjutnya. Dalam kegiatan pembelajaran pada siklus 3 masih digunakan

madia gambar berseri dalam kegiatan menulis karangan. Media ini kualitasnya

akan diperbaiki dengan menggunakan gambar berwarna.

Page 139: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

Lampiran 21

Catatan lapangan 2

Hari/Tanggal : Kamis, 18 Maret 2010

Waktu : 09.00 WIB

Jenis : Observasi mendalam (tahap pelaksanaan siklus 3)

Objek Penelitian : Siswa kelas IV

Guru kelas IV

Setting:

Obserbvasi ini dilakukan di ruang kelas IV yang berukuran kurang lebih

4x6 m. di dalam rung kelas tersebut terdapat sepasang meja dan kursi untuk guru,

16 Buah meja dan 32 Buah kursi untuk siswa. Di dinding kelas tertempel gambar

presiden dan wakil presiden republik Indonesia, gambar Burung garuda, gambar

pahlawan, jam dinding, dan beberapa bank data kelas. Pada saat observasi ini

dilakukan seluruh siswa hadir.

Deskripsi :

Guru memulai kegiatan belajar-mengajar dengan membuka pelajaran yang

mengacek beberapa siswa yang tidak mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia pagi

itu dengan melihat presensi kelas tersebut. Peneliti menetapkan diri sebagai

partisipan pasif dengan berada di tempat duduk bagian belakang, sehingga peneliti

dapat mengamati jalanya kegiatan belajar-mengajar dengan leluasa tanpa

mengganggu pelajaran yang sedang berlangsung.

Guru membagikan hasil pekerjaan siswa pada pertemuan kemarin, dan

memberikan hadiah pada siswa yang mendapat nilai terbaik. Guru mengulang

materi pada pertemuan sebelumnya, yang juga merupakan materi menulis

karangan. Siswa diberi rangsangan untuk menanyakan materi yang kurang jelas.

Seperti pada tindakan siklus 1 dan 2, guru akan menegur siswa yang akan

menyuraki siswa yang sedang mengajukan pertanyaan. Siswa mulai berani

mengajukan pertanyaan dan suasana kelas mulai terlihat aktif.

Guru lalu mengeluarkan sebuah majalah anak-anak yang didalamnya

terdapat gambar berseri. Guru menceritakan isi gambar tersebut secara lisan.

Page 140: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

Seperti pada siklus 1, siswa tetap terlihat antusias dalam menyimak cerita dari

guru. Setelah selesai menceritakan, guru membagikan gambar kepada siswa.

Siswa ditugasi untuk menulis karangan berdasarkan gambar tersebut. Gambar

tersebut merupakan gambar berseri yang urutanya masih acak. Siswa dan guru

bersama-sama menyusun urutan gambar tersebut menjadi urutan yang benar.

Antar siswa terlihat saling mendahului dalam mengurutkan gambar tersebut,

bahkan mereka saling berteriak agar didengar oleh guru., Guru lalu menulis

hasilnya dipapan tulis dan siswa menulis karangan berdasarkan urutan gambar

tersebut. Siswa bersemangat dalam mengerjakan tugas tersebut. Meski begitu,

tetap saja ada beberapa siswa yang setengah hati dalam mengerjakan. Selam siswa

mengerjakan tugas, guru mulai berkeliling sambil sekali melihat pekerjaan siswa

dan mengingat untuk tidak mengulang kesalahan seperti pada tugas sebelumnya.

Ada siswa yang malu-malu ketika pekerjaanya dilihat oleh guru. Sebelum waktu

pelajaran habis, guru menunjuk beberapa siswa untuk maju dan membacakan hasil

pekerjaanya, kali ini sudah ada peningkatan jumlah siswa yang bersedia maju,

yakni 3 siswa waktu untuk pelajaran Bahasa Indonesia telah habis, guru menyuruh

siswa untuk mengumpulkan pekerjaanya. Lalu guru mengakhiri pekerjaan hari ini.

Refleksi :

Pada pelaksanaan pembelajaran menulis karangan ini pada siklus 3 ini,

siswa lebih aktif dari pada pelaksanaan siklus 2. Siswa telah berani mengajukan

pertanyaan. Seperti pada siklus 2, adanya hukuman yang akan diberikan oleh guru

membuat siswa berkonsentrasi terhadap pelajaran dan membuat siswa lain berani

mengajukan pertanyaan. Pemberian contoh karangan, meski secara lisan telah

menambah pengetahuan siswa mengenai karangan. Penggunaan media baru

berupa gambar seri yang susunanya masih acak membuat minat siswa dalam

megikuti pelajaran. Selain itu, penggunaan gambar yang masih acak juga

menambah keaktifan siswa dalam pembelajaran. Posisi guru sudah mulai berotasi,

sehingga perhatianya sudah menyebar, meski belum semua siswa belum

mendapat perhatian. Hal ini disebabkan ada beberapa siswa yang malu ketika

pekerjaannya diperiksa oleh guru.

Page 141: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

Lampiran 22

Catatan Lapangan 3

Hari/Tanggal : Kamis, 18 Maret 2010

Waktu : 10.15 WIB

Jenis : Wawancara mendalam (Deep-Interviewing)

Objek Penelitian : Deny

Setting :

Wawancara ini dilakukan di ruang kelas IV yang berukuran 4x6 m. di

dalam ruang kelas terdapat sepasang meja dan kursi untuk guru, 16 meja dan 32

kursi untuk siswa, di dinding kelas tertempel gambar presiden dan wakil presiden

Republik Indonesia, gambar burung Garuda, gambar pahlawan, jam dinding dan

beberapa bank data kelas.

Deskripsi :

Informan adalah siswa kelas IV SDN Wonoharjo Wonogiri. Trankripsi

dari wawancara tersebut adalah sebagai berikut:

Peneliti : Selamat siang, dik. Bisa ngobrol dengan ibu sebentar?

Siswa : Bisa, Bu?

Peneliti : Namanya siapa dik?

Siswa : Deny, Bu.

Peneliti : Bagaimana komentarmu mengenai gambar yang tadi dibagikan oleh Pak

guru?

Siswa : Saya suka, Bu? Apalagi saat mengurutkan gambar.Awalnya sih agak

bingung tapi lama-lama udah nggak.

Peneliti : Kenapa bingung?

Siswa : Takut nanti kalau urutanya salah.

Peneliti : Jangan takut salah, kan nanti dibenarkan bersama-sama dengan Pak

guru.

Peneliti : Mengenai gambarnya kamu sudah suka dengan penggunaan warnanya

belum dibanding gambar yang kemarin?

Page 142: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

125

Siswa : Iya Bu sudah bagus, daripada yang kemarin a lebih suka yang ini.

Peneliti : O, begitu ya dik. Kalau gitu sudah cukup. Terima kasih ya dik?

Siswa : Iya Bu, sama-sama. Permisi.

Refleksi :

Informan tersebut merasa senang dan berminat terhadap pelajaran menulis

karangan yang menggunakan media baru berupa gambar berseri. Bahkan gambar

yang susunanya masih acak dan gambar yang sudah berwarna membuatnya lebih

bersemangat lagi dalam proses belajar.

Page 143: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

126

Lampiran 23

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(SIKLUS 3)

Nama Sekolah : SD Negeri Wonoharjo 1 Wonogiri

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester: IV/2

Alokasi waktu : 2 x 35 menit (1 pertemuan)

I.Standar Kompetensi:

Mengungkapakan pikiran, perasaan, dan informasi secara tertulis dalam bentuk

karangan sederhana.

II.Kompetensi Dasar:

Menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan memperhatikan

penggunaan ejaan yang tepat (huruf kapital dan tanda baca).

III. Indikator:

1. Siswa mampu menulis karangan berdasarkan gambar seri dengan tepat.

2. Mampu menentukan gagasan pokok rangkaian gambar berseri.

3. Siswa mampu menyusun karangan dengan menggunakan ejaan, kosakata

memperhatikan isi dengan urutan yang logis.

IV.Tujuan Pembelajaran:

1. Siswa dap Siswa dapat menulis karangan berdasarkan gambar seri dengan

tepat.

2. Siswa mampu menentukan gagasan pokok rangkaian gambar berseri.

3. Siswa dapat menyusun karangan dengan menggunakan ejaan, kosakata

memperhatikan isi dengan urutan yang logis.

V.Materi:

Pengertian Karanagan

Mengarang adalah kegiatan menulis yang tersusun dengan teratur dari

kata, kalimat, sampai paragraf yang saling berhubungan dan merupakan kesatuan

yang utuh, dengan maksud menceritakan kejadiaan atau peristiwa,

mempercakapkan sesuatu, dan tujuan lainnya.

Page 144: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

127

Pengertian gambar seri

Gambar berseri merupakan sejumlah gambar yang menggambarkan

suasana yang sedang diceritakan dan menunjukkan adanya kesinambungan antara

gambar yang satu dengan lainnya.

Pengetahuan tata tulis dan ejaan dalam tulisan.

a) Pemakian huruf besar atau huruf kapital

1) Dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat.

Contoh : Siswa dikelas IV pandai-pandai

2) Dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa ,suku dan bahasa.

Contoh : bangsa Indonesia,suku Jawa,bahasa Belanda

3) Dipakai sebagai huruf pertama nama hari, Bulan, tahun, hari raya, dan

peristiwa sejarah.

Contoh : hari Selasa, perang Candu, Bulan Maulud

4) Dipakai sebagai huruf besar pertama nama daerah.

Contoh : Banyuwangi,Danau Toba,Selat Sunda.

5) Dll

VI. Metode Pelajaran

1. Ceramah

2. Tanya jawab

3. Diskusi

4. Penugasan

VII. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal

a) Mengkondisikan siswa pada saat situasi belajar yang kondusif

b) Berdoa

c) Absensi

d) Apersepsi

2. Kegiatan Inti

a. Guru menjelaskan tentang materi yang diajarkan

b. Guru memberi petunjuk tentang Menulis karangan dengan media gambar

seri, .

Page 145: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

128

c. Guru memberikan hadiah pada siswa yang mendapat nilai terbaik.

d. Guru menerangkan pada siswa kesalahan penulisan karangan pada

pertemuan pertama.

e. Siswa menyimak dengan baik penjelasan guru tentang kesalahan

penulisan dalam menulis karangan dengan media gambar seri.

f. Guru menyuruh siswa berdiskusi kembali untuk menentukan tema atau

topik karangan berdasarkan media gambar seri yang telah disediakan.

g. Siswa menyusun karangan dengan menggunakan media gambar seri

menjadi karangan yang utuh dengan memperhatikan pilihan kata dan

penggunaan ejaan yang tepat melalui kegiatan latihan dan penugasan.

3. Kegiatan Akhir

a. Guru bersama-sama siswa menyimpulkan meteri yang telah dipelajari .

b. Guru menutup pelajaran.

VIII. Media dan Sumber

1. Media Gambar Seri

2. Sumber

a. Buku elektronik

b. Pamungkas ._____. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang

Disempurnakan. Surabaya: Giri Surya.Halaman 9-12

Page 146: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

129

XI. Penilaian

1. Teknik : Unjuk kerja

2. Instrumen :

a. Buatlah karangan berdasarkan gambar seri yang telah disediakan, dengan

memperhatikan penggunaan ejaan yang tepat.

Wonogiri, April 2010

Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mata

Pelajaran

Suyanto A.Ma.Pd Rinto Raharjo A.Ma

NIP:195010171974011006 NIP:196208051983041009

Lampiran 24

Page 147: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

130

DAFTAR NILAI

SIKLUS 3

No Nama Aspek penilaian Nilai Keterangan

Isi

(13-30)

Organi

sasi

(7-20)

Kosakata

(7-20)

Pengg

bhs

(5-25)

Mekanik

(2-5)

1 Anisa Rurohmah 26 19 17 22 5 89 Tuntas

2 Aulia Fahma Putri 26 18 17 21 5 86 Tuntas

3 Lilis Setyaningsih 25 18 17 21 5 86 Tuntas

4 Melly Rahmawati 26 18 17 20 5 86 Tuntas

5 Reza Nuerbela 22 15 13 18 5 73 Tuntas

6 Rezky Ayu Pangestik 26 15 16 18 5 80 Tuntas

7 Amir 25 16 15 17 5 78 Tuntas

8 Ananda Agung J.P 26 18 15 18 5 82 Tumtas

9 Deny Tri Saputra 21 10 10 15 3 59 Tidak tuntas

10 Gadit Aryo Sadewo 22 17 14 17 5 75 Tuntas

11 Sidik Prasetyo 21 10 10 12 4 57 Tidak tuntas

12 Toni Nugroho 26 17 17 20 5 85 Tuntas

13 Bayu Pangestu 25 17 14 18 5 75 Tuntas

Jumlah 1009

Rata-rata 77,6

Page 148: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

131

Lampiran 25

Tugas 3

1. Urutkan gambar tersebut dan buatlah karangan berdasarkan gambar seri yang

telah disediakan, dengan memperhatikan penggunaan ejaan yang tepat.

Page 149: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

132

Lampiran 26

Penilaian Proses Kegiatan Menulis

(SIKLUS 3)

No.

Nama

Indikator Nilai Ket

Perhatian

terhadap

kegiatan

menulis

Memerhati

kan

penjelasan

guru

Perhatian

terhadap

gambar

Kesung

gu- han

siswa

dalam

mengerj

akan

1 Anisa Rurohmah 4 4 5 4 18 Sangat baik

2 Aulia Fahma F Putrid 3 3 5 4 18 Sangat baik

3 Lilis Setyaningsih 4 4 5 4 17 baik

4 Melly Rahmawati 3 3 5 3 14 baik

5 Reza Nuerbela 3 4 4 3 14 baik

6 Rezky Ayu Pangestik 4 4 4 3 15 baik

7 Amir 4 4 4 2 14 baik

8 Ananda Agung J.P 4 3 5 3 15 baik

9 Deny Tri Saputra 4 3 4 3 12 sedang

10 Gadit Aryo Sadewo 2 3 3 3 11 sedang

11 Sidik Prasetyo 2 2 2 3 10 Sedang

12 Toni Nugroho 4 4 4 2 14 baik

13 Bayu Pangestu 3 3 4 2 12 baik

Page 150: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

133

Lampiran 27

Lembar Observasi Guru Siklus 3

No Indikator Keterangan

1. Metode Guru tak hanya menggunakan metode ceramah, tetapi juga

menggunakan metode tanya jawab selama pembelajaran

berlangsung.

2. Interaksi guru

dan siswa

Interaksi guru dengan siswa berjalan dengan baik, guru

memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya

sehingga terjadi umpan balik antara guru dengan siswa.

3. Media Pada siklus ini sudah menggunakan media gambar berseri,

sedangkan pada kegiatan survei awal belum menggunakan

media.

Page 151: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

134

Lampiran 28

Perolehan Nilai Keterampilan Menulis selama Penelitian

No Nama Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3 Keterangan

1 Anisa Rurohmah 84 87 88 89 Meningkat

2 Aulia Fahma F Putrid 79 86 86 86 Meningkat

3 Lilis Setyaningsih 64 65 76 86 Meningkat

4 Melly Rahmawati 76 80 84 86 Meningkat

5 Reza Nuerbela 47 47 57 73 Meningkat

6 Rezky Ayu Pangestik 63 63 77 80 Meningkat

7 Amir 51 51 72 78 Meningkat

8 Ananda Agung J.P 65 65 78 82 Meningkat

9 Deny Tri Saputra 46 46 51 59 Meningkat

10 Gadit Aryo Sadewo 50 50 64 75 Meningkat

11 Sidik Prasetyo 34 34 48 57 Meningkat

12 Toni Nugroho 82 87 87 85 Meningkat

13 Bayu Pangestu 62 67 74 75 Meningkat

NILAI RATA-RATA 61.53 63,69 72.46 77,76 Meningkat

KETUNTASAN BELAJAR 38,46% 53,84% 69,23% 84,61% Meningkat

Page 152: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN … · PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN ... hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 135

LAMPIRAN

FOTO DAN SURAT-

SURAT