penggunaan huruf kapital dalam penulisan karangan narasi

96
1 PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI SISWA KELAS V MI NURUL FALAH CIHUNI KABUPATEN TANGERANG TAHUN PELAJARAN 2013- 2014 Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan oleh Nina Rosanti NIM 1811018300038 PROGRAM STUDI PGMI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014

Upload: others

Post on 02-Oct-2021

44 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

1

PENGGUNAAN HURUF KAPITAL

DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

SISWA KELAS V MI NURUL FALAH CIHUNI

KABUPATEN TANGERANG

TAHUN PELAJARAN 2013- 2014

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai

Gelar Sarjana Pendidikan

oleh

Nina Rosanti

NIM 1811018300038

PROGRAM STUDI PGMI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Page 2: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

1

1

Page 3: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

2

2

Page 4: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

3

3

Page 5: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

4

4

Page 6: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

i

ABSTRAK

NINA ROSANTI. NIM: 1811018300038. Skripsi. Judul “Penggunaan Huruf

Kapital Dalam Penulisan Karangan Narasi Siswa Kelas V MI Nurul Falah

Cihuni Kabupaten Tangerang Tahun Pelajaran 2013-2014. Jurusan/Prodi

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidayah. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

Universtas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Pembimbing: Dindin

Ridwanuddin, M.Pd. 2014

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan huruf kapital

dalam karangan narasi siswa kelas V semester ganjil Madrasah Ibtidaiyah Nurul

Falah Cihuni Pagedangan KabupatenTangerang Tahun Pelajaran 2013- 2014.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Kualitatif dan dilakukan

secara teknik fortopolio. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas V Madrasah

Ibtidaiyah Nurul Falah Cihuni yang berjumlah 18 orang. Pengumpulan data

diperoleh dari hasil karangan narasi yang ditulis oleh masing-masing siswa.

Hasil analisis didapatkan melalui tabel analisis yakni penggunaan huruf kapital

diperoleh kriteria penilain sangat baik (sempurna) mencapai 22,22%, kriteria

penilaian cukup- baik mencapai 50%, dan kriteria penilaian sedang- cukup

mencapai 27,77%.

Kata Kunci: Huruf kapital, karangan narasi

Page 7: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

ii

KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur ke hadirat Allah SWT atas izin dan hidayah-

Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam semoga

selalu tercurah limpahkan kepada junjungan alam Nabi Besar Muhammad SAW

pembawa rahmat dan teladan bagi seluruh umat manusia.

Skripsi yang berjudul “Penggunaan Huruf Kapital Dalam Penulisan

Karangan Narasi Siswa Kelas V MI Nurul Falah Cihuni Kabupaten

Tangerang Tahun Pelajaran 2013- 2014” ini merupakan salah satu syarat yang

harus dipenuhi untuk menyelesaikan studi dan memperoleh gelar sarjana

pendidikan Strata 1 Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan dorongan dari pihak lain,

penyusunan skripsi ini tidak mungkin selesai. Oleh karena itu, penulis

menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Dra. Nurlena Rifai, MA, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta;

2. Dr.Fauzan, MA selaku Ketua Program Studi PGMI Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Kependidikan, beserta stafnya yang telah memberikan rekomendasi

kepada penulis untuk melaksanakan penelitian;

3. Asep Ediana Latip,M.Pd selaku sekertaris umum PGMI Fakultas Ilmu

Tarbiyah da Pendidikan;

4. Dindin Ridwanudin, M.Pd selaku Pembimbing yang telah memberikan

cahaya penuh inspirasi dengan kegigihan dan tanggung jawab yang tinggi,

telah banyak waktu untuk koreksi penulisan dan arahan- arahan yang dapat

mengembangkan ide penulis;

5. Suamiku tercinta dan anakku tersayang( Nanda Aulia, Dinda Novranty,

Rivalda Huniawan, Mayda Azra Shafeera ) yang selalu memberi dukungan

baik moril maupun materil hingga selesainya skripsi ini;

Page 8: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

iii

6. Papa( H. Moh Amin ) kakak( Ida Farida, Deny Setiawan ) dan adik- adikku

tercinta yang senantiasa selalu mendo’akan;

7. Kepala Madrasah dan guru-guru MI Nurul Falah Cihuni Kabupaten

Tangerang yang telah membantu dalam penyelesaian penyusunan skripsi ini;

8. Sahabat- sahabatku tercinta, terutama Nina Rosina, Susi, adapun yang tidak

dapat disebutkan satu persatu. Semoga persahabatan akan terus terjalin dan

silaturahmi tetap terjaga;

9. Teman-teman PGMI yang tidak bisa disebutkan satu persatu tetapi tidak

mengurangi rasa hormat penulis yang telah membantu dukungan moril

hingga penulis menyelesaikan skripsi ini.

Penulis mengharapkan semoga skripsi ini bermanfaat, terutama pada

penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Semoga bantuan, dukungan

dan partisipasi baik secara moril maupun materil yang telah mereka berikan

mendapat balasan dari Allah SWT.

Jakarta, 4 Desember 2014

Penulis

Nina Rosanti

Page 9: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

iv

DAFTAR ISI

Halaman

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

ABSTRAK i

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

ix

x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang masalah……………………………………..

B. Identifikasi Masalah ………………………………………...

C. Batasan Masalah ……………………………………………

D. Rumusan Masalah ……………………………….…………

E. Tujuan Penelitian ........…………………………………….

F. Manfaat Penelitian………………………………………….

1

3

3

3

3

4

BAB II KAJIAN TEORETIS

A. Hakikat Perkembangan Bahasa…………………………….

B. Hakikat Menulis………………….………………………...

C. Huruf Kapital …...…………………………………………

D. Karangan…………………………………………….….….

E. Karangan Narasi……………………………………………

F. Hakikat Psikologi………………………………………….

G. Penelitian yang Relevan……………………………………

5

6

6

14

15

16

17

Page 10: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

v

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A.Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………..

B. .Metode penelitian…………………………………………..

C.Obyek penelitian……………………...……………………

D.Teknik analisis data………………………………………..

E. Instrumen-Instrumen Pengumpulan Data………………..

F. Tehnik Pengumpulan Data………………………………..

G. Instrumen Penelitian………………………………………

H. Prosedur penelitian…………………………………………

20

20

21

21

22

22

23

26

BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Madrasah …………….………………...

B. Deskripsi Data…………………………………..……….......

28

34

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ……………………………………………………

B. Saran ………………………………………………………...

55

55

DAFTAR PUSTAKA …………………………………..……… 57

LAMPIRAN

Page 11: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

vi

DAFTAR TABEL

Halaman

Jadwal Penelitian

Keadaan Murid

Keadaan Guru/TU

18

32

33

Tabel 1 Jadwal Kegiatan Penelitian 21

Tabel 2 Penilaian penggunaan huruf kapital dalam menulis karangan 22

Tabel 3 Kriteria penilaian penggunaan huruf kapital dalam menulis

karangan 23

Tabel 4 Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis karangan 27

Tabel 5 Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis karangan

responden 1

39

Tabel 6 Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis karangan

responden 2

40

Tabel 7 Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis karangan

responden 3 41

Tabel 8 Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis karangan

responden 4

42

Tabel 9 Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis karangan

responden 5 43

Tabel 10 Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis karangan

responden 6 45

Tabel 11 Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis karangan

responden 7

47

Tabel 12 Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis karangan

responden 8

48

Tabel 13 Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis karangan

responden 9 50

Tabel 14 Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis karangan

responden 10

52

Tabel 15 Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis karangan

Page 12: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

vii

responden 11 54

Tabel 16 Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis karangan

responden 12

55

Tabel 17 Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis karangan

responden 13

57

Tabel 18 Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis karangan

responden 14

58

Tabel 19 Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis karangan

responden 15 59

Tabel 20 Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis karangan

responden 16

60

Tabel 21 Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis karangan

responden 17

61

Tabel 22 Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis karangan

responden 18

62

Page 13: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Grafik Hasil penggunaan huruf capital dalam menulis karangan 35

Gambar 2 Grafik analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis

karangan responden 1 36

Gambar 3 Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis

karangan responden 2 37

Gambar 4 Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis

karangan responden 3 38

Gambar 5 Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis

karangan responden 4

39

Gambar 6 Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis

karangan responden 5

40

Gambar 7 Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis

karangan responden 6 41

Gambar 8 Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis

karangan responden 7

42

Gambar 9 Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis

karangan responden 8 43

Gambar 10 Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis

karangan responden 9 44

Gambar 11 Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis

karangan responden 10

45

Gambar 12 Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis

karangan responden 11

46

Gambar 13 Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis

karangan responden 12 47

Gambar 14 Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis

karangan responden 13

48

Gambar 15 Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis

karangan responden 14

49

Page 14: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

ix

Gambar 16 Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis

karangan responden 15

50

Gambar 17 Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis

karangan responden 16

51

Gambar 18 Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis

karangan responden 17

52

Gambar 19 Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam menulis

karangan responden 18 53

Page 15: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Lampiran 2

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Hasil Karangan Siswa

Page 16: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

1

BAB I

PENDUHULUAN

A. Latar belakang

Bahasa merupakan alat komunikasi antaranggota masyarakat Indonesia.

Pembelajaran bahasa selain untuk meningkatkan keterampilan berbahasa, juga

untuk meningkatkan keterampilan berpikir, mengungkapkan gagasan perasaan

pendapat, menyampaikan informasi suatu peristiwa dan kemampuan

memperluas wawasan. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia mengarahkan

siswa untuk terampil berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan.

Dalam penggunaan bahasa ada beberapa kategori seperti: menyimak,

berbicara, membaca dan menulis. Menulis adalah bahasa lisan yang dituangkan

dalam bentuk tulisan. Pembelajaran keterampilan menulis memiliki berbagai

bentuk, salah satunya keterampilan membuat karangan. Dalam pembelajaran

menulis karangan diharapkan siswa bukan hanya menyambungkan ide, gagasan

sehingga menjadi sebuah cerita yang menarik, tetapi dalam penggunaan huruf

kapital perlu diperhatikan dalam sebuah karangan, karena huruf dibuat untuk

menggantikan peran bunyi bahasa sehingga orang menyatakan huruf sebagai

lambang bunyi.

Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang paling sukar

dilakukan anak-anak dalam tingkatan berbahasa, dengan menulis berarti harus

menuangkan ide, gagasan yang ada dalam pikiran. Kadang- kadang menyusun

kata-kata dalam tulisan kurang tepat sehingga maksud dan ide yang ingin

disampaikan kepada pembaca kurang dimengerti. Oleh karena itu keterampilan

menulis memerlukan latihan yang terus menerus maka pada akhirnya siswa akan

memiliki kemampuan menulis khususnya menulis karangan.

Keterampilan mengarang merupakan bagian dari materi yang

dimunculkan dalam pembelajaran bahasa Indnesia. Keterampilan tersebut

diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis dan

berimajinasi. Akan tetapi dalam pelaksanaannya, pengajaran mengarang sering

digambarkan sebagai kegiatan yang belum berlangsung sesuai harapan. Tidak

Page 17: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

2

sedikit para siawa sering mengalami kesulitan dalam menghadapi pelajaran

mengarang.

Penelitian yang dilakukan diatas kertas kerja siswa, hal ini jelas dapat

membantu menunjukkan kemampuan menulis siswa pada sebuah karangan

dengan menggunakan huruf kapital dengan baik dan benar. Berpegang pada

pengalaman mengajar anak kurang respons pada pelajaran menulis, hal ini

disebabkan kuatnya pengaruh bahasa daerah, kurangnya motivasi pada pelajaran

bahasa Indonesia dan kurang kebanggaan dalam menggunakan bahasa

Indonesia. Besar harapan akan ada peningkatan pengetahuan bahasa Indonesia

khususnya dalam kegiatan menulis.

Kesulitan yang dihadapi siswa biasanyan terletak pada pengembangan

imajinasi yang kurang, artinya dalam mengarang imajinasi siswa cenderung

terhambat atau bahkan tidak berkembang. Faktor penyabab terjadinya hal

tersebut, terletak pada penyampaian materi yang monoton dari pengajar

sehingga membuat siswa menjadi bosan dan jenuh. Terkadang suasana belajar

yang disiapkan kurang mendukung dalam kegiatan ketrampilan menulis. Hal ini

sangat diperlukan siswa untuk mencari solusi dalam memberi gagasan baru,

dengan adanya ruang kelas dan suasana yang menyenangkan untuk kemudian

menjadi daya tarik siswa untuk menulis. Seperti memberikan kesempatan siswa

bebas mengeluarkan gagasan. Ketika guru mengangkat topik kemudian meminta

siswa untuk menulis topik yang disampaikan guru. Guru juga berperan penting

dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.

Pengembangan kemampuan menulis bertujuan agar anak mampu

mengungkapkan pikiran melalui menulis secara tepat, mampu berkomunikasi

secara efektif dan berbahasa Indonesia yang baik dan penggunaan huruf kapital

dengan baik dan jelas. Maka penulis mengadakan penelitian tentang menulis

sebuah karangan narasi kelas V Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah Cihuni

Kabupaten Tangerang tahun pelajaran 2013- 2014. Tugas guru khususnya

dalam pelajaran bahasa Indonesia mengembangkan kemampuan menulis secara

baik dan benar dengan menggunakan huruf kapital. Oleh karena itu lingkungan

anak juga sangat mendukung sekali apalagi orang tua dan guru sangat

Page 18: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

3

memegang peranan penting dalam hal ini lingkungan rumah dan di sekolah serta

masyarakat harus menciptakan kegiatan-kegiatan yang dapat mengembangkan

kemampuan menulis karangan pada anak.

.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya

dapat diidentifikasi beberapa masalah yang timbul seperti;

1. pemahaman siswa terhadap keterampilan menulis masih kurang;

2. kemampuan siswa terbatas dalam menyesuaikan antara judul dengan isi

karangan;

3. hasil menulis karangan anak tidak sesuai dengan Indikator pembelajaran,

misalnya penggunaan huruf kapital dalam sebuah karangan;

4. kemapuan siswa terbatas dalam mengembangkan gagasan atau ide menjadi

suatu karangan;

5. guru kurang terampil dan cenderung menggunakan metode yang kurang

efektif pada pembelajaran ketrampilan menulis.

C. Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada penggunaan huruf kapital dalam karangan

narasi siswa kelas V semester ganjil Madrasah Ibtidaiyah Cihuni Pagedangan

KabupatenTangerang tahun pelajaran 2013- 2014.

D. Rumusan Masalah

Bagaimanakah penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi siswa

kelas V semester ganjil Madrasah Ibtidaiyah Cihuni Pagedangan Kabupaten

Tangerang tahun pelajaran 2013- 2014?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui penggunaan huruf kapital

dalam karangan narasi siswa kelas V semester ganjil Madrasah Ibtidaiyah Nurul

Falah Cihuni Pagedangan Kabupaten Tangerang tahun pelajaran 2013- 2014.

Page 19: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

4

F. Manfaat Penelitian

1. Kegunaan secara teoritis

- Hasil penelitian ini diharapkan dapat menumbuhkan pengembangan

salah satu teori pembelajaran menulis karangan narasi, dalam

pelajaran bahasa Indonesia d Madrasah Ibtidaiyah .

- Selain itu, siswa dapat menulis dengan bahasa dan penggunaan huruf

kapital dengan benar.

2. Kegunaan secara praktis

a. Siswa

- Agar anak gemar menulis.

- Agar anak dapat menulis karangan narasi dengan menggunakan

huruf kapital yang dan benar.

b. Guru

- Penggunaan media pembelajaran yang inovatif dalam pelajaran

bhsa Indonesia.

- Menambah wawasan agar lebih menerapkan dalam pelajaran

bahasa Indonesia untuk membuat karangan narasi yang

berdasarkan pengalaman siswa.

Page 20: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

5

BAB II

KAJIAN TEORETIS

Kajian Pustaka

A. Hakikat Perkembangan Bahasa

Pengertian Bahasa

Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang atbitrer yang digunakan

oleh kelompok anggota sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan

mengidentifikasikan diri.1Bahasa apa pun sama baiknya dengan bahasa lain

dan kosa kata dari bahasa tertentu mungkin dipinjam dari bahasa lain jika

ada kebutuhan. Contohnya penggunaan bahasa Inggris banyak diambil

dalam bahasa Indonesia untuk kata-kata tehnologi yang memang tidak ada

pedomannya dalam bahasa Indonesia.

Bahasa adalah suatu sistem simbol lisan yang arbitrer yang dipakai

oleh suatu masyarakat bahasa untuk berkomunikasi dan berinteraksi antar

sesamanya, berdasarkan pada budaya yang mereka miliki bersama.2

Keanekaragaman budaya dan bahasa daerah, maka penggunaan bahasa

Indonsia adalah hal yang tepat untuk saling berkomunikasi dan berinteraksi.

Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa symbol

bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.3

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bahasa adalah

alat pemersatu dalam kehidupan bersosial, walau dengan latar belakang

bahasa yang berbeda- beda, bukan berarti komunikasi, interaksi antar

sesama kurang lancar, justru dengan perbedaan bahasa tersebut memperkaya

kosa kata dalam berkomunikasi.

1 Ramlan A. Gani, Mahmudah Fitriyah, Disiplin Bahasa Indonesia ( Jakarta, FITK

Press,2011). Cet.2, h.1 2 Soenjono Dardjowidjojo, Psikolinguistik,(Jakarta, Yayasan Obor Indonesia, 2003),

cet.I, h.16 3 Gorys Keraf, Komposisi, (Jakarta, Nusa Indah, 1993). Cet.IX, h.1

Page 21: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

6

B. Hakikat Menulis

Menulis merupakan keterampilan berbahasa aktif. Kemampuan

puncak seseorang untuk dikatakan terampil berbahasa ialah menulis.

Menulis merupakan keterampilan yang sangat kompleks. Menulis juga

merupakan media untuk melestarikan dan menyebarluaskan informasi dan

ilmu pengetahuan.4 Karena sebelum menulis harus mengetahui tata bahasa,

tanda baca, terutama perbendaharaan kata yang kompleks. Selain itu

menulis juga menceritakan yang ada dalam khayalan dituangkan dalam

tulisan yang tersusun rapi dan didisain sedemikian menarik agar pembaca

tertarik tuk membaca, juga pembaca dapat memahami maksud dari penulis.

Jadi hakikat menulis adalah menyebarluaskan infomasi maupun ilmu

pengetahuan yang dikemas sedemikian menarik dengan tata bahasa,tanda

baca dan perbendaharaan yang demikian kompleks, sehingga membuat

pembaca tertarik untuk mengetahui informasi yang akan disampaikan

penulis dan memahami maksud dari penulis.

C. Keterampilan Menulis

1. Pengertian Keterampilan

Beberapa literature mengunakan istilah yang merujuk pada

pengertian keterampilan berbahasa, misalnya kompetensi bahasa (language

competence), keterampilan berbahasa (language skill), dan kecakapan

berbahasa (language proficiency). Menurut pendapat Omagio dalam buku

Terampil Menulis di Sekolah Dasar karangan Dr. Zulela H.M Saleh,

mengartikan bahwa keterampilan bahasa sebagai tingkat ideal dari kopetensi

dan performansi yang diperoleh seseorang melalui proses berlatih.5

Seseorang dikatakan memiliki keterampilan berbahasa dalam posisi

sebagai pengirim pesan, dalam proses encoding ia terampil memilih bentuk-

4 Hindun, Pembelajaran Bahasa Indonesia Berkarakter di Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah

Dasar, (Jakarta,Nusa Indah Mandiri,2012), Cet, h.201 5 Zulela H.M, Terampil Menulis di Sekolah Dasar, (Tangerang, PT.Pustaka Mandiri,

2013), Cet.I h. 25

Page 22: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

7

bentuk bahasa yang tepat, sesuai dengan kontek komunikasi dalam suatu

kontek komunikasi menjadi pesan yang utuh, yang sama dengan yang

dimaksudkan oleh si pengirim.6 Seseorang dikatakan memiliki keterampilan

menulis bila yang bersangkutan dapat memilih bentuk-bentuk bahasa tertulis

(berupa kata, kalimat, paragrap) serta menggunakan retorika (organisasi

tulisan) yang tepat guna mengutarakan pikiran, perasaan, gagasa, fakta.7

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan

menulis adalah seseorang akan dikatakan terampil dalam menulis diawali

proses latihan, dengan berlatih maka akan terampil menggunakan dan

memilih bentuk-bentuk bahasa tertulis serta menggunakan retorika yang

tepat guna mengutarakan pikiran, gagasan, perasaan dan fakta. Dengan

tujuan yang diinginkan penulis akan sampai maksud isi tulisan kepada

pembaca.

2. Pengertian Menulis

Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan

untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan

orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif.

Dalam kegiatan menulis ini, sang penulis haruslah terampil memanfaatkan

grafologi, strutur, bahasa dan kosakata.

Menulis bukanlah kegiatan yang diwariskan oleh leluhur. Terbukti

bahwa tidak semua orang memiliki keterampilan menulis, dan hanya

dimiliki orang-orang tertentu. Ini dapat dibuktikan tidak setiap hasil tuliasan

dapat dipandang sebagai hasil kegiatan seseorang dalam menulis. Menulis

merupakan kegitan yang menyatu dalam proses belajar. Keterampilan ini

menuntut wawasan dan pengetahuan yang luas dalam memaparkan ide dan

gagasan. Ramlan A. Gani, Mahpudah Fitriyah dalam buku “Disiplin Bahasa

Indonesia,” Menulis ialah kegiatan memaparkan isi jiwa, pengalaman, dan

6 Yeti Mulyati dkk, Keterampilan Bebahasa Idonesia SD, (Jakarta, Universitas

Terbuka, 2007) Cet. I, h.1.5 7 ibid h. 1.5

Page 23: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

8

penghayatan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alatnya.8 Oleh

karena itu kemampuan menulis bukan suatu hal yang didapat dari warisan

atau bakat, tetapi suatu keterampilan yang harus dilakukan dengan berlatih

dan proses belajar.

Soenjono Dardjowidjojo, dalam buku” Psikolinguistik” berpendapat,

menulis sebagai sebuah keterampilan, berbahasa adalah kemampuan

seseorang dalam mengemukakan gagasan, perasaan, dan pikiran-pikirannya

kepada orang atau pihak lain dengan menggunakan media tulisan. Karena

terkadang seseorang mahir dalam berbicara belum tentu dapat

mengungkapkan ide dan gagasan yang ada dalam benak dan perasaan. Oleh

karena dengan menulis seseorang dapat mengungkapkan ide, gagasan yang

ada dalam pikiran dan perasaan.

Bromley (1992) menulis diperlukan adanya keserasian antara pikiran

dan tataan berbahasa yang tepat dalam mengekspresikan gagasan yang

tertuang dalam lambang-lambang bahasa tulisan. Maka dari itu dalam bahasa

ada dua ragam dalam menulis.

Dalam buku Terampil menulis di sekolah dasar, karangan Zulela

H.M S, keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang dalam mengungkapkan

gagasan dan menyampaikan bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami

dan dimengerti oleh orang lain. Berdasarkan batasan itu dapat dikatakan

bahwa menulis merupakan rangkaian proses berupa kegiatan seseorang

untuk menungkapkan isi pikiran, perasaan, pendapat, sikap penulis kepada

siapa saja yang membaca tulisan ituagar pembaca dapat memahami dan

mengerti apa yang dimaksud oleh penulis.

Kiranya bukanlah suatu hal yang berlebihan bila dikatakan bahwa

keterampilan menulis merupakan suatu ciri dari orang yang terpelajar atau

bangsa yang yang terpelajar, Sehubungan dengan hal ini ada penulis yaitu

Morsey dalam Tarigan mengatakan bahwa:

8 M. Silitonga, A.H. Hasan Lubis, dkk, Membaca dan Menulis, (Jakarta, Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan, 1984) Cet. I h. 9

Page 24: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

9

“menulis dipergunakan oleh orang terpelajar untuk

mencatat/memberitahukan, dan mempengaruhi dan maksud serta tujuan

seperti itu hanya dapat dicapai dengan baik oleh orang yang dapat menyusun

pikirannya dan mengutarakannya dengan jalas, kejelasan ini tergantung pada

pikiran, organisasi, pemakaian kata-kata dan struktur kalimat.”9

Asul Wijayanto berpandangan bahwa di dalam suatu masyarakat

selain dikenal kata menulis dikenal kata mengarang. Namun, banyak orang

yang menurutnya menggunakan kata menulis dengan arti mengarang dan

kata mengarang dengan arti menulis, padahal kedua kata itu mempunyai

persamaan dan perbedaan. Pandangan Asul Wijayanto tersebut dipertegas

dalam kutipan berikut ini.

Kegiatan menulis dan mengarang adalah kegiatan yang sama-sama

mengungkapkan gagasan. Baik penulis maupun pengarang menyampaikan

gagasan melalui melalui huruf dan tanda baca. Huruf dan tanda baca itu

menjadi” wakil” bunyi bahasa (bahasa kata, frasa, kalimat dan paragraf)

yang berisi gagasan unttuk disampaikan kepada orang lain. Perbedaannya,

kegiatan menulis menghasilkan tulisan, sedangkan karangan menghasilkan

karangan. Tulisan dilandasi fakta, pengalaman, pangamatan, penelitian,

pemikiran, atau analisis. Sebaliknya karangan hanya dipengaruhi oleh

imajinasi dan perasaan pengarang.10

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan menulis adalah alat

komunikasi secara tak langsung dan bukan merupakan warisan leluhur,

karena menulis memerlukan latihan agar dapat menguasai kosa kata, tata

bahasa dan memahami struktur kalimat, dengan harapan segala isi fikiran,

gagasan dan ide dapat tertulis dengan rapi, pembacapun akan mengerti yang

akan disampaikan penulis. Oleh karena seseorang dapat dikatakan terpelajar

dan intelektual tinggi bila dapat mencurahkan gagasan, ide, dan pendapat

dalam bentuk tulisan.

9 Henry Guntur Tarigan, Menulis dengan suatu keterampilan berbahasa, (Bandung:

Offset Angkasa, 1986), Cet. IV, h.4. 10

Asul Wiyanto, Terampil Menulis Paragraf,( Jakarta: Grasindo, 2004), Cet. 1, h. 2-3

Page 25: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

10

3. Kemampuan menulis

Kemampuan menulis kecakapan seseoarang dalam mengutarakan

pikiran, perasaan dan pengalaman yang berkenaan dengan masalah secara

jelas, lugas, dan tuntas dengan menggunakan bahasa tulis.

Kemampuan menulis adalah kemampuan orang memakai bahasa tulis

sebagai wadah, alat, dan media untuk memaparkan isi jiwa serta

pengalaman. Kemampuan ini memungkinkan untuk mengkomunikasikan isi

jiwa, penghayatan, dan pengalaman kepada berbagai pihak. Kemampuan

menulis adalah terampil membuat huruf (besar maupun kecil) dengan jalan

menyalin atau meniru tulisan-tulisan dalam struktur kalimat.11

Jadi kemampuan menulis adalah kemampuan seseorang

berkomunikasi dengan pembaca untuk mengutarakan isi pikiran, perasaan

dan pengalaman dalam bentuk tulisan dengan struktur kalimat yang jelas

dan lugas.

4. Tujuan menulis

Ketika seseorang memiliki kemampuan untuk menulis, ia harus

memngetahui” apa tujuan” yang diharapkannya. Tujuan itu mungkin tidak

dinyatakan dalam tulisan, melainkan berada dalam pikiran penulis saja.

Tujuan itu dapat dikerjakan pada awal proses penulisan, yaitu perencanan

proses penulisan. Jadi tujuan penulisan adalah hal penting dalam menulis.

Tujuan menulis adalah untuk memberikan gambaran atau perencanaan

menyeluruh yang akan mengarahkan penulis dalam melakukan tindakan

menyelesaikan tulisannya. Dengan mengetahui tujuan, penulis akan dapat

menentukan bahan (materi) tulisan, organisasi karangan, dan sudut pandang

(point of view). Dengan mengacu pada tujuan yang diidentifikasikan antara

lain sebagai alat untuk: (1) menginformasikan sesuatu kepada pembaca, (2)

meyakinkan pembaca, (3) mengajak membaca, (4) menghibur pembaca, (5)

11

Broto Pengajaran Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Kedua diSekolah Dasar

Berdasarkan Pendekatan Linguistik Kontrastif, ( Jakarta, Bulan Bintang, 1978 ) h,143.

Page 26: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

11

melarang atau memerintah pembaca, (6) mendukung pendapat oarng lain,

dan (7) menolak atau menyanggah pendapat orang lain.12

Menulis sudah menjadi ciri yang melekat pada setiap insan

akademis agar ilmu pengetahuan yang telah dikembangkan dapat

diwariskan kepada generasi mendatang. Adapun tercetus lagi

beberapa tujuan dalam menulis yaitu, (1) menginformasikan,

menceritakan peristiwa, pandangan yang berhubungan dengan

fakta, data maupun suatu hal yang berupa sejarah maupun

kejadian yang tengah diperbincangkan dituangkan dalam bentuk

tulisan melalui bermacam-macam publikasi yang baik berupa

jurnal ilmiah maupun maupun jurnal majalah atau surat kabar. (2)

mendidik, karena dengan tulisan akan menambah wawasan

pengetahuan seseorang akan terus bertambah, kecerdasan terus

diasah, yang pada akhirnya akan menentukan perilaku seseorang.

Dengan menulis akan membuat akan menjadi tahu dari yang

tidak tahu, berani mengungkapkan segala yang ada dalam fikiran

menjadi tulisan indah. (3) menghibur, dengan menulis akan

sangat bisa mengurangi beban yang ada dalam pikiran kita,

awalnya sangat membosankan menjadi sesuatu yang

menyenangkan dengan tujuan dapat melupakan sejenak

permasalahan yang dihadapi.13

Syafei dalam Isah Cahyani dan Khodijah menjelaskan bahwa

tujuan penulisan sering dikacaukan dengan maksud penulisan. Walaupun

ada hubungan yang erat antara maksud dan tujuan penulisan, namun

keduanya terdapat 14

tujuan penulisan adalah perubahan tingkah laku

yang diharapkan terjadi dalam diri pembaca setelah ia membaca tulisan.

Misalnya: setelah seorang membaca tulisan yang ada dalam skripsi ini,

diharapkan memperoleh informasi yang lebih mendalam tentang

menulis. Kemudian dapat mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-

hari, akan menjadi sadar bahwa banyak hal yang belum diketahui tentang

menulis setelah membaca skripsi ini. Adapun maksud penulisan adalah

motivasi yang mendorong seseorang melakukan kegiatan menulis, baik

itu dorongan dari dalam diri sendiri (intrisik) maupun dorongan dari luar

12

Hindun, Pembelajaran Bahasa Indonesia Berkarakter di Madrasah

Ibtidaiyah/Sekolah Dasar, (Jakarta, Nusa Citra Mandiri,2012)Cet. h,208 13

Hadiyanto, Membudayakan Kebiasaan Menulis sebuah pengantar, (Jakarta, PT

Fikahati Aneska, 2001)Cet1. h,10 14

Isah Cahyani dan Khodijah, Kemampuan Berbahasa Indonesia, ( Bandung: UPI

PRESS, 2007), CET. 1, h. 134.

Page 27: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

12

diri sendiri (ekstrinsik), misalnya: siswa menulis karangan narasi yang

ditugaskan dari guru Bahasa Indonesia.

Ada dua cara untuk menyatakan tujuan penulisan, yaitu: tesis dan

pernyataan maksud. Tesis digunakan jika penulis ingin mengembangkan

gagasan yang berupa tema seluruh tulisan. Pernyataan maksud digunakan

jika penulis tidak mengembangkan gagasan serupa itu.

a. Tesis

Tesis adalah rumusan singkat yang mengandung tema dasar dari

sebuah karangan bila ada sebuah tema karangan yang dominan.Tesis

sama dengan kalimat utama dalam paragraf. Oleh sebab itu, tesis tidak

diperkenankan lebih dari satu kalimat.

Sebuah topik yang telah dibatasi “Sistem Pembelajaran Bahasa

Indonesia di SD/Madrasah Ibtidaiyah di Seluruh Jakarta Selatan”

_misalnya_ mungkin akan menghasilkan kalimat tujuan “tulisan ini

menunjukkan Madrasah Ibtidaiyah, perlu adanya peningkatan kualitas

di masa yang akan datang”. Dalam pembahasan selanjutnya tentu saja,

penulis akan menunjukkan bagaimana meningkatkan kualitas

pembelajaran bahasa Indonesia di SD/MI, komponen-komponen apa saja

yang ditingkatkan. Ini menunjukkan bahan yang akan menjadi tulisan.

b. Pengungkapan Maksud

Pengungkapan maksud dilakukan tidak bermaksud untuk

mengembangkan ide sentral.

Contoh:

Topik: Kecemasan Ketika Mengikuti UAN.

Tujuan: Mengisahkan kecemasan ketika mengikuti UAN.

Pengungkapan maksud: Dalam tulisan ini, penulis akan menggambarkan

bagaimana seorang siswa Madrasah Ibtidaiyah merasa cemas ketika

mengikuti UAN sehingga pembaca dapat merasakan peristiwa seperti

yang dirasakan oleh siswa tersebut. Ketakutan tidak dapat mengisi soal

Page 28: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

13

dan kecemasan kemungkinan tidak dapat lulus bercampur menjadi satu.

Semuanya dideskripsikan oleh penulis.15

5. Tahapan Menulis

Dalam menulis kita mengetahui beberapa tahap yaitu,

pramenulis, menulis konsep, revisi dan yang terakhir mengedit.

Dikemukakan, para penulis perlu mengetahui pengetahuan teoritisnya di

samping harus biasa berlatih mempergunakannya. Untuk itu, pada bagian

berikut ini akan disajikan pengetahuan teoritis tentang salah satu aspek

menulis, yakni sistematika tulis beberapa aspek beserta aplikasinya.

Suatu tulisan atau karangan dapat dikatakan terbentuk secara sistematis

antara lain apabila:

1. Terdapat relevansi yang baik antara judul dengan bagian

pendahuluan, bagian isi, dan bagian penutup tulisan;

2. Terdapat relevansi yang baik antara awal/penutup tulisan, atau

sebaliknya;

3. Terdapat relevansi antara kalimat/ klausa yang satu dengan kalimat/

klausa yang lain dalam tiap alenia; dan

4. Terdapat relevansi yang tepat antara isi tulisan dengan tujuannya.16

Betty mattix dalam bukunya yang berjudul Reasoning and

writing well berpendapat bahwa penilaian situasiretorik dapat dianggap

sebagai tahap awal dari proses penulisan. Bagian 1 dari buku ini fokus

pada tahap awal penulisan yang mempertimbangkan situasi retorik, pra-

penulisan,dan penyusunan. Bagian 2 fokus pada hal-hal yang muncul

selama revisi dan pengeditan.

Cara terbaik untuk mendapatkan kepercayaan diri adalah dengan

menghilangkan segala mitos yang anda dengar tentang penulis.

Cara menyempurnakan setiap kalimat saat pertama kali dibuat:

15

Ramlan A. Gani dan Mahmudah Fitryah Z. A. Disiplin Berbahasa Indonesia

(Jakarta,FITK UIN, 2010) Cet2, h.1 138 16

Hindun, Pembelajaran Bahasa Indonesia Brkarakter di Madrasah

Ibtidaiyah/Sekolah Dasar(Jakarta,Nusa Citra Mandiri,2013)Cet.h,208

Page 29: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

14

c. Pra-penulisan, tujuan dari pra-penulisan adalah untuk menangkap dan

menyimpan ide-ide yang ada.

d. Penyusunan, tujuan dari penyusunan adalah membiarkan ide-ide anda

mengembangkan, memperluas, dan membentuk hubungan- hubungan

yang ada.

D. Huruf kapital.

Dalam Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, penulisan huruf

menyangkut dua masalah, yaitu (1) penulisan huruf besar atau huruf kapital dan

(2) penulisan huruf miring.

Penulisan huruf kapital yang kita jumpai dalam tulisan-tulisan resmi

kadang-kadang menyimpang dari kaidah-kaidah yang berlaku. Kaidah-kaidah

penilisan huruf kapital itu adalah sebagai berikut.

- Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama pada awal

kalimat.

- Huruf pertama petikan langsung.

- Huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama

Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan.

- Huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang

diikuti nama orang.

- Huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau

yang dipakai sebagai pengganti nama tertentu, nama instansi, atau nama

tempat.

- Huruf pertama unsur-unsur nama orang

- Huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.

- Huruf pertama nama tahun, bulan, hari raya, dan peristiwa sejarah.

- Huruf pertama nama geografi.

- Huruf pertama singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan.

- Huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintahan dan

ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi. (Termasuk unsur ulang pertama)

Page 30: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

15

- Huruf pertama semua kata didalam buku, majalah, surat kabar, dan judul

karangan.

- Huruf pertama kata penunjuk kekerabatan.

- Huruf pertama kata ganti Anda.17

E. Karangan

1. Arti Karangan

Mengarang ialah melahirkan pikiran dan perasaan dengan cara yang

teratur, dan dituliskan dalam bahasa tulisan.18

Menurut pendapat saya

mengarang adalah berbicara melalui tulisan segala yang ada di pikiran

seseorang, dan hal ini sangat membantu bila seseorang kurang percaya diri

untuk berkata dengan kalimat yang cukup banyak.

Dalam menulis karangan seseorang harus memilih kata dan bentukkan

yang tepat dan menyusun kalimat, yang harus diperhatikan dan ditaati adalah

konvensi dalam penggunaan huruf, tanda baca, serta konvensi tata tulis

lainnya. Oleh karena itu dalam menulis kita dituntut untuk dapat memilih

bentuk kata yang benar, menyusun kalimat yang efektif, dan memperhatikan

aspek ejaan serta organisasi karangan.

2. Macam-macam Karangan

Macam-macam karangan yang dapat diajarkan di SD dapat dijelaskan

sebagai berikut:

Menurut tingkatannya, dari kelas pemula sampai kelas yang lebih tinggi

a. Menurut isi/bentuknya

1. Karangan verlag (laporan), umumnya diberikan di kelas-kelas rendah

yang dialami dalam Pengajaran Lingkungan.

2. Karangan fantasi, karangan ini mengeluarkan isi yang ada dalam

khayalan atau sesuatu yang dibayangkan, contohnya: tentang

khayalan andai menjadi raja, andai menjadi guru kelak

17

E. Zaenal Arifin, S. Amran Tasai. Cermat Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan

Tinggi,( Jakarta, Akademia Presendo,2010 )Cet 12. h,175 18

M. Ngalim Purwanto, dan Djaelani Alim. Metodologi Pengajaran Bahasa

Indonesia di Sekolah Dasar (Bandung, Remaja RosdaKarya Offset, 1997)Cet. h,58

Page 31: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

16

3. Karangan reproduksi, karangan ini menceritakan kembali peristiwa

sejarah, pahlawan, dan yang bersifat perkara yang diuraikan dengan

kata-kata sendiri.

4. Karangan argumentasi, karangan ini membiasakan siswa menyatakan

pendapat atau pikirannya berdasarkan alasan yang tepat.

b. Menururt susunannya

1. Karangan terikat adalah karangan yang terikat oleh jumlah baris, bait

dan ritma. Ada dua jenis yaitu: puisi lama dan puisi baru.

2. Karangan bebas adalah karangan yang tidak terikat oleh jumlah baris,

bait dan ritma. Ada dua jenis yaitu prosa lama dan prosa baru.

3. Karangan

F. Karangan Narasi

Gorys Keraf mengemukakan bahwa narasi merupakan suatu bentuk

wacana yang berusaha mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa sehingga

Nampak seolah-olah pembaca melihat sendiri peristiwa itu, dan yang

terpenting pada sebuah narasi adalah unsure perbuatan dan tindakan19

Lain halnya dengan Jos Daniel Parera mengungkapkan bahwa narasi adalah

satu bentuk pengembangan karangan dan tulisan yang bersifat

menyejarahkan sesuatu berdasarkan pengembangan dari waktu ke waktu.20

Jadi dapat disimpulkan bahwa narasi adalah suatu bentuk wacana yang

berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca suatu

peristiwa yang terjadi, berdasarkan pengalaman diri sendiri, tentang orang

lain, atau tentang diri sendiri dan orang lain pada suatu saat atau suatu kurun

waktu tertentu.

19

Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi, (Jakarta: Gramedia, 1997), Cet. XI, h. 135-

136. 20

Jos Daniel Parera, Menulis Tertib dan Sistematik, (Jakarta: Erlangga, 1987). Cet. 11,

h. 5

Page 32: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

17

G. Hakikat Psikologi

Betapa tidak, teori-teori dan riset psikologi telah digunakan dan

diaplikasikan secara luas dalam berbagai lapangan kehidupan, seperti

ekonomi , kesehatan, pendidikan dan proses pembelajaran, industri, dan

bahkan agama.

Psikologi khusus kemungkinan akan terus berkembang sesuai dengan

situasi dan kebutuhan. Karena itu tidak tertutup kemungkinan akan

bermunculan cabang-cabang psikologi khusus lainnya, seperti psikologi

perkembangan peserta didik.

Psikologi perkembangan peserta didik adalah bidang kajian psikologi

perkembangan secara khusus mempalajari aspek-aspek perkembangan yang

berada pada tahap usia sekolah dasar dan sekolah menengah.21

Maka

psikologi perkembangan anak didik bertujuan mempelajari karakteristik

umum perkembangan peserta didik, baik secara fisik, kognitif, maupun

psikososial.

Dapat disimpulkan bahwa hakikat psikologi adalah mempelajari

karakteristik perkembangan peserta didik baik secara fisik maupun

psikososial, hal ini sangat membantu kemampuan siswa dalam pelajaran

menulis dalam mencurahkan pengalaman dan perasaan yang dibenaknya.

H. Penelitian yang Relevan

Berdasarkan penelusuran literatur yang dilakukan oleh penulis ada

beberapa literarur yang dimaksud antara lain adalah:

a. Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dalam Karangan Narasi Siswa

Kelas X SMK Bintang Nusantara Pondok Aren, Tangerang Selatan

Tahun Pelajaran 2011/2012, ditulis oleh Agung Setiawan Dari hasil

penelitiannya berkesimpulan :

- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk

semua unsur kata ulang sempurna) didalam nama buku, majalah,

21

Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik,( Bandung,PT Remaja

Rosdakarya,2010 )Cet 1.h, 5

Page 33: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

18

surat kabar, dan judul karangan kecuali kata seperti di, ke, dari, yang,

untuk yang tidak terletak pada posisi awal, sebanyak 18,09%. Ini

menunjukkan bahwa hampir seluruh siswa kelas X, sudah memahami

tentang penggunaan huruf kapital pada aspek ini.

- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari,

hari raya, dan peristiwa sejarah, sebanyak 9,52%. Ini menunjukkan

hampir semua siswa kelas X memahami penggunaan huruf kapital

pada aspek ini.

- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang,

sebanyak 0,95%. Ini menunjukkan hampir semua siswa kelas X

memahami penggunaan huruf kapital dalam aspek ini.22

b. Peningkatan kemampuan menulis karangan narasi dengan media teks

wawacancara pada siswa SMA Taruna Mandiri Pamulang- Tangerang

Selatan. Oleh Nurma Ulfa- 108013000048. Berdasarkan hasil analisis

yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan

yang cukup signifikan dalam pembelajaran menulis karangan narasi

pada siswa SMA Taruna Mandiri dengan menggunakan media test

wawacancara. Hal ini dapat dibuktikan bahwa analisis data yang

diperoleh dari hasil pra tindakan, siklus 1 dan siklus 2. Nilai rata-rata

diperoleh pada saat pratindakan adalah 64,8 dan tungkat keberhasilan

siswa mencapai 26,3%. Nilai tersebut mencapai KKM yang telah

ditentukan yaitu 75 atau 75% sehingga perlu dilakukan tindakan untuk

perbaikan. Kemudian, dilakukan tindakan siklus 1 dengan

menggunakan media teks wawacancara sehingga nilai rata- rata

pratindakan yaitu 78,6 dan tingkat keberhasilaan siswa mencapai

64,4%. Karena belum mencapai KKM, peneliti melakukan siklus ke 2

dengan nilai yang diperoleh yaitu 83,2 dan tingkat keberhasilan siswa

mencapai 89,5%. Karena hasil nilai rata-rata pada siklus ke 2 telah

melampaui KKM yang telah ditentukan yaitu 75 atau 75% sehingga

22

Agung Setiawan, 2012, Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital Dalam Karangan

Narasi Siswa kelas X SMK Bintang Nusantara Pondok Aren, Tangerang Selatan Tahun

Pelajaran 2011/2012 ( Jakarta,2012, FITK UIN ) h,85.

Page 34: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

19

penelitian dihentikan. Jadi media teks wawancara dapat meningkatkan

kemampuan menulis karangan pada siswa Taruna Mandiri.

c. Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Siswa Dengan Media

Gambar Seri Siswa kelas X.8 SMA Negeri I Leuwiliang Kabupaten

Bogor 2012. Oleh Helda Dwi Oktaviani Berdasarkan hasil penelitian

yang dilakukan di kelas X.8 SMA Negeri Leuwiliang Bogor dapat

ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media

gambar seri dapat meningkatkan:

- Kemampuan proses pembelajaran menulis narasi tersebut. Hal ini

dapat dibuktikan dengan meningkatnya tingkat ketercapaian siswa

dalam proses pembelajaran menulis narasi melalui media gambar

seri, yaitu: Pada kegiatan pratindakan hanya 35% meningkat pada

siklus 1 menjadi 50% dan lebih meningkat lagi pada siklus ke 2

menulis narasi menjadi 86,8%. Dengan demikian, penggunaan

gambar seri dalam pembelajaran menulis narasi dapat meningkatkan

kualitas proses pembelajaran menuli narasi pada siswa kelas X.8

SMAN I Leuwilang Kabupaten Bogor.

- Kemampuan menulis narasi tersebut dapat dibuktikan dengan

meningkatnya nilai kemampuan menulis narasi pada setiap

siklusnya yaitu: Pada siklus I didapatkan bahwa jumlah siswa 38,

hanya 10 orang yang mendapat nilai skor minimal 10, sedangkan

pada siklus II 33siswa dari 38 mendapat skor minimal 15 dan 5

siswa mendapatka skor maksimal 20. Dengan demikian, penggunaan

mediagambar seri dalam pembelajaran menulis narasi dapat

meningkatkan kemampuan menulis narasi pada siswa kelas X.8

SMAN 1 Leuwiliang Kabupaten Bogor.

Page 35: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

20

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan waktu penelitian

Lokasi penelitian akan dilakukan di kelas V Madrasah Ibtidaiyah Nurul

Falah Cihuni Pagedangan Kabupaten Tangerang.

Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 22 April sampai dengan 15 Mei

2014

Tabel 3.1

Jadwal Kegiatan Penelitian

N

o Kegiatan

Bulan

Maret 2014 April 2014 Mei 2014 Juni 2014

Minggu Ke 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Survai

2 Penyempurnaan

seminar prosposal

3 Perijinan

4 Pelaksanaan

penelitian

5 Uji keabsahan data

6 Membuat draflaporan

penelitian

7 Diskusi draf laporan

8 Penyempurnaan laporan

B. Metode penelitian

Menulis karangan narasi dengan menggunakan huruf kapital yang baik

dan benar. Adapun yang menjadi pertimbangan lokasi agar lebih mudah

untuk mengadakan penelitian di sekolah sendiri dan sudah mengenal

kemampuan serta karakteristik siswa. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini, yaitu metode kualitatif. Metode kualitatif adalah metode

penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk

menelitian kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah

Page 36: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

21

eksperimen) dalam penelitian ini, peneliti sebagai instrumen kunci. Teknik

pengumpulan data yang dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis

data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih

menekankan makna dari pada generalisasi.

C. Objek penelitian

Penelitian yang akan penulis lakukan adalah huruf kapital dalam sebuah

karangan narasi pada siswa di kelas V Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah

Cihuni Kabupatan Tangarang Tahun Pelajaran 2013- 2014.

D. Teknik analisis data

Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis

berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan menjadi

hipotesis. 23

Dari hasil pengumpulan data yang dijadikan hipotesis, akan mendapat

kesimpulan dari penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian ini penulis

menggunakan analisis data model Miles and Huberman, yang dilakukan

pengumpulan data dalam periode tertentu. Khususnya data Reduktion (Ruksi

Data), mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal penting, dicari pola dan temanya.

Sebelum dilakukan pengumpulan data terlebih dahulu melakukan

kegiatan beberapa langkah yaitu :

1. Mengumpulkan hasil karangan anak- anak .

2. Mengidentifikasikan hasil karangan anak-anak .

3. Mengelompokkan hasil karangan anak yang mengikuti kaidah kaidah

penulisan huruf kapital yang baik dan benar pada karangan yang dibuat

oleh siswa.

4. Membuat kesimpulan setelah mengkoreksi hasil karangan anak

23

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung,Alpabeta,

CV. 2011) Cet14, h 245.

Page 37: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

22

E. Instrumen-Instrumen Pengumpulan Data

Portofolio sebagai asemen autentik dapat diterapkan pada berbagai mata

pelajaran dan berbagai jenjang pendidikan. Dianjurkan 3 (tiga) langkah

dalam menerapkan portofolio, yaitu:

a. Persiapan, pada langkah ini kegiatan yang harus dilakukan meliputi:

b. Mengatur portofolio

c. Pemberian nilai akhir portofolio.24

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini,teknik analisis data yang digunakan :

1. Fortofolio

David & Roger dalam Harun Rasyid dan Mansur, mendefenisikan

portofolio sebagai kumpulan bukti atau keterangan yang berkaitan

dengan siswa atau sekelompok siswa yang menujukkan kemajuan

akademik, prestasi, keterampilan dan sikap. Berdasarkan defenisi di atas

portofolio merupakan kumpulan (koleksi) terbaik yang dimiliki siswa

baik berupa pekerjaan dalam arti tugas-tugas intrakulikuler maupun

ekstrakulikuler, yang paling berarti sebagai kegiatan belajarnya pada

suatu bidang (mata pelajaran) tertentu. Jadi portopolio adalah suatu

metode pengukuran dengan melibatkan peserta didik untuk menilai

kemajuan dalam bidang study tersebut.25

Dalam hal ini siswa ditugaskan membuat karangan narasi. Adapun

dalam penulisan karangan narasi diharapkan isi karangan sesuai dengan

judul, terutama penggunaan huruf kapital yang sesuai dengan kaidah-

kaidah yang telah ditentukan.

24

Harun Rasyid dan Mansur, Penilaian Hasil Belajar (Bandung,CV Wacana

Prima,2009) Cet, h. 236 25

Harun Rasyid dan Mansur, Penilaian Hasil Belajar (Bandung,CV Wacana

Prima,2009)Cet, h. 230.231

Page 38: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

23

2. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau

kelompok.26

Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data menulis

karangan narasi yaitu menggunakan tes menulis karangan narasi. Untuk

lebih jelasnya mengenai instrumen penelitian akan dibahas secara

terperinci pada pembahasan yang terpisah.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan

hasilnya baik, dalam dari lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga

mudah diolah. Instrumen Tes penggunaan huruf huruf kapital dalam

karangan narasi:

a. Defenisi Konseptual

Peneliti mengamati anak anak yang mengerti sampai anak anak yang

belum mengerti menjadi mengerti dan paham menulis karangan narasi

dengan menggunakan huruf kapital dengan baik dan benar. Berdasarkan

hasil penelitian ada dua teknik untuk mengevaluasi perkembangan anak

bahasa anak melalui kegiatan menulis yaitu observasi secara induvidu.

Observasi yaitu pengamatan yang dilakukan guru dalam setiap

pembelajaran dengan cara mengamati berbagai macam aktifitas anak

dalam mengikuti pembelajaran. Sedangkan evaluasi adalah praktek

menulis dalam bentuk karangan narasi selama dalam kegiatan.

b. Defenisi Operasional

Dalam karangan akan memperoleh skor tentang penggunaan huruf

kapital yang sesuai dengan kriteria penilaian.

26

Suharmi Arikamto, Prosedur Penelitian , (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), Cet. XII, h.

150

Page 39: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

24

c. Kisi-kisi instrument penggunaan huruf kapital dalam menulis karangan.

Menulis karangan merupakan tes tertulis yang digunakan untuk melihat

kemampuan anak dalam memnggunakan huruf capital sesuai kriteria

yang ditentukan. Indikator yang dinilai adalah kualitas isi karangan,

ejaan dan tata tulis, organisasi penulisan dan kesesuaian judul dengan isi.

Tabel 3.2

Penilaian penggunaan huruf kapital dalam menulis karangan narasi

No Indikator yang dinilai skor

1 Kualitas isi karangan 20

2 Ejaan dan tata tulis 20

3 Organisasi penulisan 35

4 Kesesuaian judul dengan isi 25

Jumlah 100

d. Deskripsi kriteria penilaian

Adapun deskripsi kriteria penilaian penggunaan huruf kapital

dalam menulis karangan narasi dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.3

Kriteria penilaian penggunaan huruf kapital dalam menulis karangan narasi

No. Penilaian Skor Kriteria

1 Kualitas isi

Karangan

17-20 SANGAT BAIK-SEMPURNA: padat

informasi, mengandung unsur utama berupa

unsu perbuatan dan waktu yang sangat jelas,

pembaca mendapatkan informasi dan

pengalaman yang diinginkan penulis

13-16 CUKUP-BAIK: informasi cukup,

mengandung unsur utama berupa unsur

perbuatan dan waktu cukup

jelas,pengembangan alur cukup baik, pembaca

cukup mendapatkan informasi dan

pengalaman yang diinginkan penulis

9-12 SEDANG-CUKUP: informasi terbatas,

mengandung unsur utama berupa unsur

perbuatan dan waktu terbatas, pengembangan

alur terbatas, pembaca mendapatkan

informasi dan pengalaman terbatas

4-8 SANGAT KURANG: tidak berisi, unsur

waktu dan perbuatan tidak terperinci, alur

tidak jelas, pembaca tidak mendapatkan

Page 40: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

25

informasi dan pengalaman

2 Ejaan dan

tata tulis

17-20 SANGAT BAIK – SEMPURNA; menguasai

penulisan, penggunaan huruf kapital sudah

tepat

13-16 CUKUP-BAIK; menguasai penulisan,

penggunaan huruf kapital sebagian tepat,

sebagian kurang tepat

9-12 SEDANG- CUKUP; kurang menguasai

penulisan, penggunaan huruf kapital kurang

tepat

4-8 SANGAT KURANG; tidak menguasai

penulisan, penggunaan huruf kapital tidak

yang tepat

3 Organisasi

penulisan

30-35 SANGAT BAIK – SEMPURNA; pemanfaatan

kata sempurna, pilihan kata dan ungkapan kata

dengan baik, menguasai penggunaan huruf

kapital sudah tepat

24-29 CUKUP – BAIK; pemanfaatan kata cukup

baik, pilihan kata dan penggunaan huruf

kapital sebagian tepat sebagian tidak tepat

18-23 SEDANG- CUKUP; pemanfaatan kata

terbatas, sering terjadi kesalahan penggunaan

huruf kapital dalam karangan

12-17 SANGAT KURANG; pemanfaatan potensi

kata tidak tepat,belum menguasai penggunaan

huruf kapital dalm menulis karangan

4 Kesesuaian

judul

dengan isi

20-25 SANGAT BAIK – SEMPURNA; isi karangan

menunjukkan penulis memiliki pengetahuan

tentang penggunaan huruf kapital dengan

benar sesuai kaidah- kaidah yang yang ada

14-

19

CUKUP – BAIK; isi karangan menunjukkan

penulis memiliki pengetahuan penggunaan

huruf kapital cukup baik

8 –

13

SEDANG- CUKUP; isi karangan

menunjukkan penulis memiliki pengetahuan

penggunaan huruf kapital dalam karangan

terbatas

2 – 7 SANGAT KURANG; isi karangan

menunjukkan penulis tidak memiliki

pengetahuan penggunaan huruf kapital dalam

karangan27

27

Burhan Nurgiyanoro, Penilaian pembelajaran bahasa, (Yokyakarta ), Edisi pertama,

h. 441

Page 41: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

26

H. Prosedur penelitian

Untuk mewujudkan peningkatan pengembangan kemampuan berbahasa

anak melalui kegiatan menulis dengan menggunakan huruf kapital yang baik dan

benar dan agar anak senang menulis, maka prosedur perbaikan kegiatan yang

dilaksanakan mengacu kepada tahap analisis. Tahap pelaksanaan pengamatan,

observasi, kegiatan anak dalam menulis karangan narasi yang dilaksanakan oleh

peneliti dan mengumpulkan data (karangan) setelah kegiatan.

Berdasarkan data yang terkumpul oleh observer, peneliti melakukan

analisis data dan refleksi tentang kegiatan yang telah dilaksanakan, kemudian

mendiskusikan kepada teman guru untuk melanjutkan pada kesimpulan data

yang diproleh tentang hasil kerja siswa membuat karangan narasi dengan

menggunakan huruf kapital yang baik dan benar.

Bertitik tolak dari dasar penelitian ini, maka untuk menganalisis data

tersebut agar dapat lebih mudah dalam mengambil kesimpulan, maka penulis

akan memproses melalui langkah-langkah sebagai berikut:

1. Editing Data, proses editing merupakan proses dimana penulis melakukan

klarifikasi terhadap kelengkapan data yang sudah terkumpul. Dalam hal ini,

penilis mempelajari kembali berkas-berkas yang dibutuhkan dalam proses

penelitian.Kemudian data tersebut dapat disiapkan untuk proses selanjutnya.

2. Pengkodean Data, yaitu penulis menterjemah data ke dalam kode-kode

dalam bentuk angka untuk dapat dipindahkan ke dalam sarana

penyimpangan.

3. Cek Kesalahan, penulis melakukan pengecekan kesalahan sebelum data-data

diinput ke komputer. Hal ini berguna untuk melihat apakah langkah-langkah

sebelumnya sudah diselesaikan tanpa ada kesalahanyang serius.

4. Tabulating, yaitu pertanyaan-pertanyaan yang telah dijawab dinyatakan

dalam bentuk tabel yang sebelumnya telah diberikan kode dan dihitung

presentasenya, sehingga dapat diketahui kecenderungan tiap-tiap jawaban

alternatifnya.

5. Analisis dan Interpretasi Data, sesudah data diolah sesuai dengan ketentuan

seperti sebelumnya, maka penulis akan menganalisis dan

Page 42: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

27

menginterprestasikannya sebagai jawaban dari hasil tes yang telah

disebarkan kepada responden.

Page 43: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

28

BAB IV

DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah Cihuni

Sejarah Singkat Madrasah

Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah Cihuni yang berdiri pada Tahun 1974

di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Nurul Falah dengan luas tanah

1.165,00 m2 dengan luas bangunan 665 m

2 yang didirikan atas tanah wakaf

H. Ali bin H. Abdul Karim, yang pada saat itu sebagai pengurus harian

sekaligus sebagai pendiri Yayasasn Pendidikan Islam Nurul Falah Cihuni

yang ditunjuk langsung oleh keluaga besar yayasan tersebut. Hingga pada

saat itu berdirilah sebuah Madrasah Ibtidaiyah yang diberinama dengan

nama Madradah Ibtidaiyah Nurul Falah Cihuni hingga sekarang.

Madrasah ini hanya berdindingkan bilik bambu dan belum berlantaikan

keramik seperti sekarang ini, dimana sejak berdirinya sampai saat ini

mayoritas para siswanya yang berangkat ke Madrasah ini menempuhnya

dengan berjalan kaki. Seiring dengan kemajuan zaman Madrasah ini diapat

dengan dari arah gerbang timur Gading Serpong dan sebaliknya, bahkan

sekarang ini disebelah Timur Madrasah terdapat Jalan raya yang sudah

cukup memadai menuju kea rah Masjid raya milik jama’ah sekitar, sebelah

utara dan selatan sudah dipadatkan dengan rumah pemukiman warga. Lokasi

memang sangat strategis karena Madrasah ini dapat ditempuh dengan

bebagai arah.

Namun demikian Madrasah tersebut masih bertahan untuk tetap berdiri

di lingkungan masyarakat sekitar karena begitu besar kepercayaan

masyarakat terhada Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah Cihuni. Dapat dilihat

dari keadaan data yang kami peroleh.

Berdasarkan data yang dapat saya peroleh dari Kepala Tata Usaha

Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah Cihuni yaitu :

Page 44: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

29

a. Komponen-Komponen Madrasah

1. KURIKULUM

a. Pelaksanaan Kurikulum

Kurikulum KELAS 1

1 2 3 4 5 6

KTSP sesuaistandarisi √ √ √ √ √ √

b. Dokumen yang berkaitan dengan Kurikulum

JenisDokumen Ada Tidakada Keterangan

1) Standarisi √

2) SKL Satuanpendidikan √

3) SKL kelompokmatapelajaran √

4) SKL setiapmatapelajaran √

5) SK dan KD

setiapmatapelajaran

6) Pedomanpengembangan

KTSP

7) Kurikulum Tingkat

Satuanpendidikan

c. Jam belajar efektif setiap minggu MI

Kelas I : 37 jam pelajaran

Kelas II : 37 jam pelajaran

Kelas III : 37 jam pelajaran

Kelas IV : 40 jam pelajaran

Kelas V : 40 jam pelajaran

Kelas VI : 40 jam pelajaran

d. Alokasi waktu setiap jam pelajaran : 35 menit

2. Siswa/Peserta Didik

a. Siswa Masuk Tahun Pelajaran 2012 / 2013

Jumlah Presentase

Diterima

ASAL SISWA

Pendaftar Diterima RA TK LAINNYA

70 orang 70 orang 100 % 25 33 12

Page 45: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

30

b. Jumlah Siswa & Jumlah Rombongan Belajar

Kelas Rombongan

Belajar

Siswa Perbandinganjumlahsiswa

Dengantahunlalu

Lk Pr Jumlah = < >

I 2 31 39 70 √

II 2 30 29 59 √

III 2 29 23 52 √

IV 3 29 37 66 √

V 2 20 25 45 √

VI 2 23 50 73 √

Jumlah 14 162 203 365 √

c. Tamatan / keluaranth. 2011/2012

Madrasah Ibtidaiyah

Jumlah peserta ujian Peserta yang lulus ujian

Semus Kelas VI Semua Kelas VI

Kelas. VI a

Kelas. VI b

23

25

Perolehan Nilai UASBN / UAMBN

Mata Pelajaran Tertinggi Terendah Rata-rata

Bahasa Indonesia

BahasaInggris

9.80

10.00

6.50

6.60

8.27

8.45

Matematika

Ilmu Pengetahuan Alam

Al-Qur’an Hadits

AqidahAkhlak

Fiqih

SKI

Bahasa Arab

9.90

9.50

10.00

10.00

9.60

10.00

10.00

6.50

6.50

8.60

7.60

7.00

7.80

7.00

7.85

7.73

9.52

9.08

7.88

9.28

7.96

Tamatan th. 2011/2012 yang melanjutkan ke SLTP

Semuakelas VI. a VI. b VI. c VI. d

48

Orang

(100%)

23

Orang

(100%)

25

Orang

(100%)

_

Orang

( - % )

_

Orang

( - % )

Page 46: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

31

3. Keterangan

a. Guru

1) Jumlah semua guru

Pendidikanterakhir Tetap Honor DPK PTT Jml

Guru

Pascasarjana (S2)

a. Kependidikan

b. Non Kependidikan

- - - - -

Sarjana / S1

a. Kependidikan

b. Non Kependidikan

7

10

2

-

-

17

2

Sarjanamuda D. III

a. Kependidikan

b. Non Kependidikan

- 1 - - 1

Diploma II (D.II)

a. Kependidikan

b. Non Kependidikan

-

-

-

-

-

Dibawah D. II - 2 - - 2

Jumlah Guru 7 15 22

2) Jumlah guru setiap mata pelajaran

Mata

Pelajaran

JUMLAH GURU

Seluruh

nya

Pendidikan Jurusan<S1 Rt-

rt

jam

>S1 < S1 Sesuai Tdk

Ses

uai

Men

gaja

r

Kelas 1 3 √ √ √ 37

Kelas 2 2 √ 37

Kelas 3 2 √ √ 37

Kelas 4* 3 √ √ 40

Kelas 5*

Kelas 6*

Pendidikan Agama

Islam

*Fikih/Ibadah 1 √ √

*Keimanan/Akhlak 1 √ √

Page 47: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

32

*Al-Qur’an/Hadits 1 √ √

*Bahasa Arab 1 √ √

*Sej. Kebudayaan

Islam

1 √ √

PPKn/ PKn 1 √ √

Bahasa Indonesia 1 √ √

Bahasa Inggris 1 √ √

Matematika 1 √ √

IPA 1 √ √

IPS 1 √ √

KTK/Kesenian/S.Buda

ya

Penjaskes/Penjas

Ketrampilan. TIK

PLKJ

MuatanLokal

*Elektronika

*Komputer 1 √ √

Jumlah semua guru 22

4. Sarana dan Prasarana

a. Sumber belajar

N

o

Jenis Sumber

belajar

Jumla

h

ruang

Luas

ruanga

n

Kondisi

Bai

k

Kuran

g Baik

Tida

k ada

1 Ruang Belajar 9 49 m2 6 3 -

2 Ruang perpustakaan 1 28 m2

3 Ruang laboratorium

a. IPA

b. IPS

c. Bahasa

d. Komputer

1

49 m2

4 Ruang

kesenian/Ketram

- - - - -

5 Ruang media / ruang

Audio visual - - - - -

6 Ruang kaca / Green

house

- - - - -

7 Ruang olah raga - - - - -

8 Lapangan olah raga 1 - √ - -

9 Masjid/Mushalla

Page 48: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

33

N

o Jenis sumber belajar

Kuantitas Kondisi

cuku

p

kuran

g

Tidakad

a

bai

k

Kuran

g

9 Buku perpustakaan

a. Fiksi

b. Non Fiksi

c. Referensi

-

-

-

-

-

-

-

-

-

10 Alat peraga/alat Bantu

Pembelajaran

a. Matematika

b. IPA

c. IPS

d. Bahasa

e. AqidahAkhlak

f. Qurdis

g. Fiqh

h. SKI

i. B.Arab

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

11 Alat praktik

a. Kesenian

b. Keterampilan

c. Pendidikan

Jasmani

-

-

-

-

-

-

-

-

-

12 Media pendidikan

a. OHP

b. Audio player /

radio

c. Video player /

TV

d. Slide projector

e. Komputeruntuk

Pembelajaran

f. LCD

g. Papan display /

Majalahdinding

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

13 Software

a. Kaset

pembelajaran

b. VCD

pembelajaran

-

-

-

-

-

-

-

-

Page 49: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

34

B. Deskripsi Data

Penelitian ini dilakukan di madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah Cihuni,

untuk pengumpulan data dan informasi mengenai penggunaan huruf kapital

dalam karangan narasi, peneliti menggunakan instrument berupa tes tertulis

dalam bentuk karangan narasi.

Hasil tentang penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi diperoleh

dari hasil tes tertulis yaitu tes menulis karangan narasi. Sampel diambil dari 18

responden siswa kelas V. Dari jumlah sampel tersebut, peneliti kemudian

mengumpulkan data dan melakukan pengolahan data tentang penggunaan huruf

kapital dalam karangan narasi. Berikut ini akan disajikan data tentang

penggunaan huruf kapital dalam karangan siswa.

Tabel 4.1

Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi

No Nama Hasil penggunaan huruf kapital

dalam karangan narasi

1. Adistya syaharani 84

2. M. Rizky Al-Ridho 80

3. Aufar Israqi 68

4. Bagas Izhar Setiawan 82

5. Asfa Davi Akhsan 74

6. Syahdina Aulia I 60

7. Diva Ayu Ardelia 76

8. Maulida Hermawati 65

9. Brata Sujana Fajri 68

10. M. Rizal Saputra 70

11. Fernando Akbar 76

12. Ifatul Maula H 80

13. Ananda Lutfiyanti 72

Page 50: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

35

84 80

68

82

74

60

76

65 68 70

76 80

72 72 75

78 74

60

Ad

isty

a sy

ahar

ani

M. R

izky

Al-

Rid

ho

Au

far

Isra

qi

Bag

as Iz

har

Set

iaw

an

Asf

a D

avi A

khsa

n

Syah

din

a A

ulia

I

Div

a A

yu A

rde

lia

Mau

lida

Her

maw

ati

Bra

ta S

uja

na

Fajr

i

M. R

izal

Sap

utr

a

Fern

and

o A

kbar

Ifat

ul M

aula

H

An

and

a Lu

tfiy

anti

Raf

i Riz

ky P

Re

ynal

dy

Seti

awan

Siti

Ais

yah

Jah

rotu

l Ch

ofi

fah

Ary

a D

illa

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

Hasil penggunaan huruf kapital dalam menulis karangan narasi

Hasil penggunaan huruf kapital dalam menulis karangan

14. Rafi Rizky P 72

15. Reynaldy Setiawan 75

16. Siti Aisyah 78

17. Jahrotul Chofifah 74

18. Arya Dilla 60

Jumlah 1321

Gambar 4.1

Grafik Hasil Penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi

Page 51: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

36

Tabel 4.2

Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 1

Nama

Subyek No Indikator yang dinilai Skor Interprestasi

Adistya

syaharani

1 Kualitas isi karangan 18

Sangat baik

2 Ejaan dan tata tulis 17

3 Organisasi penulisan 28

4 Kesesuaian judul dengan isi 21

Jumlah 84

Gambar 4.2

Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 1

Dari data di atas dapat diketahui bahwa tes penggunaan huruf kapital

dalam karangan narasi pada tabel di atas berjumlah 84. Hal ini menunjukkan

bahwa kualitas penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi siswa/siswi ini

berkategori sangat baik. Kategori tersebut dapat diketahui karena berlandaskan

dari hasil analisis kualitas isi karangan narasi dengan skor 18, ejaan dan tata tulis

05

1015202530

Kualitas isikarangan

Ejaan dantata tulis

Organisasipenulisan

Kesesuaianjudul

dengan isi12

34Subyek

Adistya syaharani

Skor, 21

Skor

Page 52: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

37

dengan jumlah skor 17, ketepatan organisasi penulisan 28, dan kesesuain judul

dengan isi dengan jumlah skor 21.

Tabel 4.3

Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi

responden 2

Nama

Subyek No Indikator yang dinilai Skor Interprestasi

M. Rizky

Al-Ridho

1 Kualitas isi karangan 18

Baik

2 Ejaan dan tata tulis 15

3 Organisasi penulisan 27

4 Kesesuaian judul dengan isi 20

Jumlah 80

Gambar 4.3

Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 2

Dari data di atas dapat diketahui bahwa tes penggunaan huruf kapital

dalam karangan narasi tabel di atas berjumlah 80. Hal ini menunjukkan bahwa

kualitas penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi siswa/siswi ini

0

10

20

30

Kualitas isikarangan

Ejaan dantata tulis Organisasi

penulisan Kesesuaianjudul dengan

isi1

23

4Subyek

M. Rizky Al-Ridho

Skor

Page 53: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

38

berkategori baik. Kategori tersebut dapat diketahui karena berlandaskan dari

hasil analisis kualitas isi karangan dengan skor 18, ejaan dan tata tulis dengan

jumlah skor 15, ketepatan organisasi penulisan 27, dan kesesuain judul dengan

isi dengan jumlah skor 20.

Tabel 4.4

Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 3

Nama

Subyek No Indikator yang dinilai Skor Interprestasi

Aufar

Israqi

1 Kualitas isi karangan 12

Cukup

2 Ejaan dan tata tulis 15

3 Organisasi penulisan 23

4 Kesesuaian judul dengan isi 18

Jumlah 68

Gambar 4.4

Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 3

Dari data di atas dapat diketahui bahwa tes penggunaan huruf kapital

dalam karangan narasi pada tabel di atas berjumlah 68. Hal ini menunjukkan

0

10

20

30

Kualitas isikarangan

Ejaan dantata tulis

Organisasipenulisan Kesesuaian

juduldengan isi1

23

4Subyek

Aufar Israqi

Skor

Page 54: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

39

bahwa kualitas penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi siswa/siswi ini

berkategori Cukup. Kategori tersebut dapat diketahui karena berlandaskan dari

hasil analisis kualitas isi karangan dengan skor 12, ejaan dan tata tulis dengan

jumlah skor 15, ketepatan organisasi penulisan 23, dan kesesuain judul dengan

isi dengan jumlah skor 18.

Tabel 4.5

Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 4

Nama

Subyek No Indikator yang dinilai Skor Interprestasi

Bagas

Izhar

Setiawan

1 Kualitas isi karangan 17

Sangat baik

2 Ejaan dan tata tulis 19

3 Organisasi penulisan 24

4 Kesesuaian judul dengan isi 20

Jumlah 82

Gambar 4.5

Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 4

05

10152025

Kualitas isikarangan

Ejaan dantata tulis Organisasi

penulisan Kesesuaianjudul dengan

isi1

23

4Subyek

Bagas Izhar Setiawan

Skor

Page 55: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

40

Dari data di atas dapat diketahui bahwa tes penggunaan huruf kapital

dalam karangan narasi pada tabel di atas berjumlah 82. Hal ini menunjukkan

bahwa kualitas penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi siswa/siswi ini

berkategori sangat baik Kategori tersebut dapat diketahui karena berlandaskan

dari hasil analisis kualitas isi karangan dengan skor 17, ejaan dan tata tulis

dengan jumlah skor 19, ketepatan organisasi penulisan 24, dan kesesuain judul

dengan isi dengan jumlah skor 20.

Tabel 4.6

Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 5

Nama

Subyek No Indikator yang dinilai Skor Interprestasi

Asfa Davi

Akhsan

1 Kualitas isi karangan 17

Baik

2 Ejaan dan tata tulis 18

3 Organisasi penulisan 21

4 Kesesuaian judul dengan isi 18

Jumlah 74

Gambar 4.6

Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 5

05

10152025

Kualitas isikarangan

Ejaan dantata tulis

Organisasipenulisan

Kesesuaianjudul

dengan isi12

34Subyek

Asfa Davi Akhsan

17 18 21 18

Skor

Page 56: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

41

Dari data di atas dapat diketahui bahwa tes penggunaan huruf kapital

dalam karangan narasi pada tabel di atas berjumlah 74. Hal ini menunjukkan

bahwa kualitas penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi siswa/siswi ini

berkategori baik. Kategori tersebut dapat diketahui karena berlandaskan dari

hasil analisis kualitas isi karangan dengan skor 17, ejaan dan tata tulis dengan

jumlah skor 18, ketepatan organisasi penulisan 20, dan kesesuain judul dengan

isi dengan jumlah skor 18

Tabel 4.7

Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 6

Nama

Subyek No Indikator yang dinilai Skor Interprestasi

Syahdina

Aulia I

1 Kualitas isi karangan 12

Cukup

2 Ejaan dan tata tulis 16

3 Organisasi penulisan 18

4 Kesesuaian judul dengan isi 14

Jumlah 60

Gambar 4.7

Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 6

02468

1012141618

Kualitas isikarangan

Ejaan dantata tulis

Organisasipenulisan

Kesesuaianjudul

dengan isi12

34Subyek

Syahdina Aulia I

Page 57: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

42

Dari data di atas dapat diketahui bahwa tes penggunaan huruf kapital

dalam karangan narasi pada tabel di atas berjumlah 60. Hal ini menunjukkan

bahwa kualitas penggunaan huruf kapital dalam karangan siswa/siswi ini

berkategori Cukup. Kategori tersebut dapat diketahui karena berlandaskan dari

hasil analisis kualitas isi karangan dengan skor 16, ejaan dan tata tulis dengan

jumlah skor 18, ketepatan organisasi penulisan 20, dan kesesuain judul dengan

isi dengan jumlah skor 14

Tabel 4.8

Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 7

Nama

Subyek No Indikator yang dinilai Skor Interprestasi

Diva Ayu

Ardelia

1 Kualitas isi karangan 18

Baik

2 Ejaan dan tata tulis 15

3 Organisasi penulisan 23

4 Kesesuaian judul dengan isi 20

Jumlah 76

Gambar 4.8

Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 7

Skor

05

10152025

Kualitas isikarangan

Ejaan dantata tulis Organisasi

penulisan Kesesuaianjudul dengan

isi1

23

4Subyek

Diva Ayu Ardelia

18 15

23 20

Skor

Page 58: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

43

Dari data di atas dapat diketahui bahwa tes penggunaan huruf kapital

dalam karangan narasi pada tabel di atas berjumlah 76. Hal ini menunjukkan

bahwa kualitas penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi siswa/siswi ini

berkategori baik. Kategori tersebut dapat diketahui karena berlandaskan dari

hasil analisis kualitas isi karangan dengan skor 18, ejaan dan tata tulis dengan

jumlah skor 15, ketepatan organisasi penulisan 25, dan kesesuain judul dengan

isi dengan jumlah skor 20

Tabel 4.9

Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 8

Nama

Subyek No Indikator yang dinilai Skor Interprestasi

Maulida

Hermawati

1 Kualitas isi karangan 13

Cukup

2 Ejaan dan tata tulis 17

3 Organisasi penulisan 19

4 Kesesuaian judul dengan isi 16

Jumlah 65

Gambar 4.9

Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 8

0

5

10

15

20

Kualitas isikarangan

Ejaan dantata tulis

Organisasipenulisan

Kesesuaianjudul

dengan isi12

34Subyek

Maulida Hermawati

Skor

Page 59: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

44

Dari data di atas dapat diketahui bahwa tes penggunaan huruf kapital

dalam karangan narasi pada tabel di atas berjumlah 65. Hal ini menunjukkan

bahwa kualitas penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi siswa/siswi ini

berkategori cukup. Kategori tersebut dapat diketahui karena berlandaskan dari

hasil analisis kualitas isi karangan dengan skor 13, ejaan dan tata tulis dengan

jumlah skor 17, ketepatan organisasi penulisan 19, dan kesesuain judul dengan

isi dengan jumlah skor 16

Tabel 4.10

Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 9

Nama

Subyek No Indikator yang dinilai Skor Interprestasi

Brata

Sujana

Fajri

1 Kualitas isi karangan 13

Cukup

2 Ejaan dan tata tulis 17

3 Organisasi penulisan 19

4 Kesesuaian judul dengan isi 16

Jumlah 65

Gambar 4.10

Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 9

Skor

05

101520

Kualitas isikarangan

Ejaan dantata tulis Organisasi

penulisan Kesesuaianjudul dengan

isi1

23

4Subyek

Brata Sujana Fajri

13 17 19 16

Skor

Page 60: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

45

Dari data di atas dapat diketahui bahwa tes penggunaan huruf kapital

dalam karangan narasi pada tabel di atas berjumlah 65. Hal ini menunjukkan

bahwa kualitas penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi siswa/siswi ini

berkategori cukup. Kategori tersebut dapat diketahui karena berlandaskan dari

hasil analisis kualitas isi karangan dengan skor 13, ejaan dan tata tulis dengan

jumlah skor 17, ketepatan organisasi penulisan 19, dan kesesuain judul dengan

isi dengan jumlah skor 16

Tabel 4.11

Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 10

Nama

Subyek No Indikator yang dinilai Skor Interprestasi

M. Rizal

Saputra

1 Kualitas isi karangan 18

Baik

2 Ejaan dan tata tulis 19

3 Organisasi penulisan 20

4 Kesesuaian judul dengan isi 15

Jumlah 70

Gambar 4.11

Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 10

05

101520

Kualitas isikarangan

Ejaan dantata tulis

Organisasipenulisan

Kesesuaianjudul

dengan isi12

34Subyek

M. Rizal Saputra

18 19 20 15

Skor

Page 61: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

46

Dari data di atas dapat diketahui bahwa tes penggunaan huruf kapital

dalam karangan narasi pada tabel di atas berjumlah 70. Hal ini menunjukkan

bahwa kualitas penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi siswa/siswi ini

berkategori baik. Kategori tersebut dapat diketahui karena berlandaskan dari

hasil analisis kualitas isi karangan dengan skor 18, ejaan dan tata tulis dengan

jumlah skor 19, ketepatan organisasi penulisan 20, dan kesesuain judul dengan

isi dengan jumlah skor 15

Tabel 4.12

Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 11

Nama

Subyek No Indikator yang dinilai Skor Interprestasi

Fernando

Akbar

1 Kualitas isi karangan 15

Baik

2 Ejaan dan tata tulis 18

3 Organisasi penulisan 23

4 Kesesuaian judul dengan isi 20

Jumlah 76

Gambar 4.12

Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 11

05

10152025

Kualitas isikarangan

Ejaan dantata tulis

Organisasipenulisan

Kesesuaianjudul

dengan isi12

34Subyek

Fernando Akbar

15 18 23

20

Skor

Page 62: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

47

Dari data di atas dapat diketahui bahwa tes penggunaan huruf kapital

dalam karangan narasi pada tabel di atas berjumlah 76. Hal ini menunjukkan

bahwa kualitas penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi siswa/siswi ini

berkategori baik. Kategori tersebut dapat diketahui karena berlandaskan dari

hasil analisis kualitas isi karangan dengan skor 15, ejaan dan tata tulis dengan

jumlah skor 18, ketepatan organisasi penulisan 23, dan kesesuain judul dengan

isi dengan jumlah skor 20

Tabel 4.13

Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 12

Nama

Subyek No Indikator yang dinilai Skor Interprestasi

Ifatul

Maula H

1 Kualitas isi karangan 18

Baik

2 Ejaan dan tata tulis 15

3 Organisasi penulisan 25

4 Kesesuaian judul dengan isi 22

Jumlah 80

Gambar 4.13

Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 12

Skor

0102030

Kualitas isikarangan

Ejaan dantata tulis

Organisasipenulisan Kesesuaian

judul denganisi1

23

4Subyek

Ifatul Maula H

18 15

25 22

Skor

Page 63: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

48

Dari data di atas dapat diketahui bahwa tes penggunaan huruf kapital

dalam karangan narasi pada tabel di atas berjumlah 80. Hal ini menunjukkan

bahwa kualitas penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi siswa/siswi ini

berkategori baik. Kategori tersebut dapat diketahui karena berlandaskan dari

hasil analisis kualitas isi karangan dengan skor 18, ejaan dan tata tulis dengan

jumlah skor 15, ketepatan organisasi penulisan 25, dan kesesuain judul dengan

isi dengan jumlah skor 22

Tabel 4.14

Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 13

Nama

Subyek No Indikator yang dinilai Skor Interprestasi

Ifatul

Maula H

1 Kualitas isi karangan 18

Baik

2 Ejaan dan tata tulis 15

3 Organisasi penulisan 25

4 Kesesuaian judul dengan isi 22

Jumlah 80

Gambar 4.14

Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 13

05

10152025

Kualitas isikarangan

Ejaan dantata tulis

Organisasipenulisan

Kesesuaianjudul

dengan isi12

34Subyek

Ifatul Maula H

18 15

25 22

Skor

Page 64: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

49

Dari data di atas dapat diketahui bahwa tes penggunaan huruf kapital

dalam karangan narasi pada tabel di atas berjumlah 80. Hal ini menunjukkan

bahwa kualitas penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi siswa/siswi ini

berkategori baik. Kategori tersebut dapat diketahui karena berlandaskan dari

hasil analisis kualitas isi karangan dengan skor 18, ejaan dan tata tulis dengan

jumlah skor 15, ketepatan organisasi penulisan 25, dan kesesuain judul dengan

isi dengan jumlah skor 22

Tabel 4.15

Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 14

Nama

Subyek No Indikator yang dinilai Skor Interprestasi

Ananda

Lutfiyanti

1 Kualitas isi karangan 14

Baik

2 Ejaan dan tata tulis 15

3 Organisasi penulisan 25

4 Kesesuaian judul dengan isi 18

Jumlah 72

Gambar 4.15

Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 14

Skor

05

10152025

Kualitas isikarangan

Ejaan dantata tulis Organisasi

penulisan Kesesuaianjudul dengan

isi1

23

4Subyek

Ananda Lutfiyanti

14 15

25

18

Skor

Page 65: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

50

Dari data di atas dapat diketahui bahwa tes penggunaan huruf kapital

dalam karangan narasi pada tabel di atas berjumlah 72. Hal ini menunjukkan

bahwa kualitas penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi siswa/siswi ini

berkategori baik. Kategori tersebut dapat diketahui karena berlandaskan dari

hasil analisis kualitas isi karangan dengan skor 14, ejaan dan tata tulis dengan

jumlah skor 15, ketepatan organisasi penulisan 25, dan kesesuain judul dengan

isi dengan jumlah skor 18

Tabel 4.16

Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 15

Nama

Subyek No Indikator yang dinilai Skor Interprestasi

Reynaldi

Setiawan

1 Kualitas isi karangan 18

Baik

2 Ejaan dan tata tulis 19

3 Organisasi penulisan 23

4 Kesesuaian judul dengan isi 22

Jumlah 75

Gambar 4.16

Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 15

0%20%40%60%80%

100%

Kualitas isikarangan

Ejaan dantata tulis

Organisasipenulisan Kesesuaian

judul denganisi1

23

4

Reynaldi Setiawan

18 19 23 22

Skor

Page 66: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

51

Dari data di atas dapat diketahui bahwa tes penggunaan huruf kapital

dalam karangan narasi pada tabel di atas berjumlah 75. Hal ini menunjukkan

bahwa kualitas penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi siswa/siswi ini

berkategori baik. Kategori tersebut dapat diketahui karena berlandaskan dari

hasil analisis kualitas isi karangan dengan skor 18, ejaan dan tata tulis dengan

jumlah skor 19, ketepatan organisasi penulisan 23, dan kesesuain judul dengan

isi dengan jumlah skor 22

Tabel 4.17

Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 16

Nama

Subyek No Indikator yang dinilai Skor Interprestasi

Siti

Aisyah

1 Kualitas isi karangan 19

Baik

2 Ejaan dan tata tulis 16

3 Organisasi penulisan 29

4 Kesesuaian judul dengan isi 24

Jumlah 78

Gambar 4.17

Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 16

05

1015202530

Kualitas isikarangan

Ejaan dantata tulis

Organisasipenulisan

Kesesuaianjudul

dengan isi12

34Subyek

Siti Aisyah

19 16

29 24

Skor

Page 67: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

52

Dari data di atas dapat diketahui bahwa tes penggunaan huruf kapital

dalam karangan narasi pada tabel di atas berjumlah 78. Hal ini menunjukkan

bahwa kualitas penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi siswa/siswi ini

berkategori baik. Kategori tersebut dapat diketahui karena berlandaskan dari

hasil analisis kualitas isi karangan dengan skor 19, ejaan dan tata skor 16,

ketepatan organisasi penulisan 29, dan kesesuain judul dengan isi dengan jumlah

skor 24.

Tabel 4.18

Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 17

Nama

Subyek No Indikator yang dinilai Skor Interprestasi

Jahrotul

Chofifah

1 Kualitas isi karangan 17

Baik

2 Ejaan dan tata tulis 18

3 Organisasi penulisan 23

4 Kesesuaian judul dengan isi 15

Jumlah 74

Gambar 4.18

Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan responden 17

05

10152025

Kualitas isikarangan

Ejaan dantata tulis

Organisasipenulisan

Kesesuaianjudul

dengan isi12

34Subyek

Jahrotul Chofifah

Skor

Page 68: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

53

Dari data di atas dapat diketahui bahwa tes penggunaan huruf kapital

dalam karangan narasi pada tabel di atas berjumlah 74. Hal ini menunjukkan

bahwa kualitas penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi siswa/siswi ini

berkategori baik. Kategori tersebut dapat diketahui karena berlandaskan dari

hasil analisis kualitas isi karangan dengan skor 17, ejaan dan tata tulis dengan

jumlah skor 18, ketepatan organisasi penulisan 20, dan kesesuain judul dengan

isi dengan jumlah skor 18

Tabel 4.19

Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 18

Nama

Subyek No Indikator yang dinilai Skor Interprestasi

Arya

Arya Dilla

1 Kualitas isi karangan 12

Cukup

2 Ejaan dan tata tulis 16

3 Organisasi penulisan 18

4 Kesesuaian judul dengan isi 14

Jumlah 60

Gambar 4.19

Grafik Analisis penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi responden 18

0

5

10

15

20

Kualitas isikarangan

Ejaan dantata tulis

Organisasipenulisan

Kesesuaianjudul

dengan isi12

34Subyek Arya

Arya Dilla

12 16 18 14

Page 69: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

54

Dari data di atas dapat diketahui bahwa tes penggunaan huruf kapital

dalam karangan narasi pada tabel di atas berjumlah 60. Hal ini menunjukkan

bahwa kualitas penggunaan huruf kapital dalam karangan siswa/siswi ini

berkategori cukup. Kategori tersebut dapat diketahui karena berlandaskan dari

hasil analisis kualitas isi karangan dengan skor 16, ejaan dan tata tulis dengan

jumlah skor 18, ketepatan organisasi penulisan 20, dan kesesuain judul dengan

isi dengan jumlah skor 14

Page 70: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

55

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di MI Nurul

Falah Cihuni kabupaten Tangerang Tahun Pelajaran 2013-2014,

penggunaan huruf kapital dalam menulis karangan narasi di kelas V MI

Nurul Falah Cihuni Tahun Peajaran 2013- 2014 diperoleh hasil yang

baik.

Hal ini dapat dibukikan dan dilihat dalam tabel analisis penggunaan

huruf kapital dalam menulis karangan narasi. Setelah diteliti diperoleh

kriteria penilain sangat baik- sempurna mencapai 22,22%, kriteria

penilaian cukup- baik mencapai 50%, dan kriteria penilaian sedang-

cukup mencapai 27,77%.

Hasil ini didapat karena semakin banyak siswa menulis karangan

terutama karangan narasi akan semakin banyak pula pengetahuan yang

siswa peroleh. Terutama penggunaan huruf kapital dalam menulis

karangan narasi.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di MI Nurul Falah Cihuni

Kabupaten Tangerang Tahun Pelajaran 2013- 2014 penggunaan huruf

kapital dalam menulis karangan narasi mendapat hasil yang membaik.

Oleh karena itu dalam pelaksaaan pembelajaran, guru lebih sering

memberikan tes menulis agar menumbuhkan kegemaran dalam menulis

karangan narasi siswa semakin baik dan dapat menulis dengan bahasa

serta penggunaan huruf kapital yang baik dan benar.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran yang

ingin penulis sampaikan sebagai berikut:

1. Siswa hendaknya mulai berlatih membiasakan diri untuk menulis

karangan narasi.

Page 71: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

56

2. Siswa hendaknya membiasakan untuk memperhatikan penggunaan

huruf kapital dalam menulis karangan narasi.

3. Guru mulai membiasakan menggunakan media pembelajaran yang

inovatif dalam pelajaran bahasa Indonesia.

4. Guru agar menambah wawasan dalam pelajaran bahasa Indonesia

untuk membuat karangan yang berdasarkan karangan siswa.

Page 72: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

57

DARTAR PUSTAKA

Agung Setiawan. Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital Dalam Karangan

Narasi Siswa kelas X SMK Bintang Nusantara Pondok Aren, Tangerang

Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012. Jakarta, FITK UIN, 2012.

Ahmadi Mukhsin. Keterampilan Berbahasa dan Apresiasi Sastra, Malang:

YA3, 1990.

Arifin , E Zaenal dan Tasai , S.Amran. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta,

2011.

Budimansyah, Dasim dan Soebagio, Dewi triwoelan W, dkk. Mengenal

konstitusi UUD 1945 dan perubahannya. Bogor: CV Regina, 2007.

Budinuryanta dan Kasuriyanta dkk. Pengajaran Keterampilan Berbahasa,

Jakarta: Universitas Terbuka, 2008.

Burhan Nurgiyanoro, Penilaian pembelajaran bahasa, Yokyakarta

Desmita. Psikologi Perkembangan Peserta Didik, Bandung, PT Remaja Rosda

karya, 2010.

Farida Rahim. Pengajaran Membaca di sekolah Dasar, Jakarta: Bumi Aksara,

2009.

Gorys kerap. Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Nusa indah,

1993.

Guntur tarigan, Henry. Metodologi pengajaran bahasa 2, Bandung: Angkasa

Bandung, 2009.

Harun Rasyid dan Mansur. Penilaian Hasil Belajar, Bandung, 2011

Hindun. Pembelajaran Bahasa Indonesia Berkarakter di MI/ SD, Depok: Nufa

Citra Mandiri,2013.

Iskandarwassid dan Dadang Sunandar. Strategi pembelajaran Bahasa. Jakarta:

PT Remaja Rosda karya, 2012.

Ramlan A. Gani, Mahmudah Fitriyah. Disiplin Bahasa Indonesia. Jakarta:

FITK Press, 2011.

Resmini Novi dkk. Membaca dan menulis di sekolah Dasar teori dan

pengajarannya, Bandung: Upi Press, 2006.

Saddhono, Kundharu dan Slamet, St.Y. Meningkatkan keterampilan Berbahasa

Indonesia, Bandung: Karya Putra Darwati, 2012.

Silitonga M dkk. Kemampuan Berbahasa Indonesia Membaca dan Menulis,

yogyakarta: departemen pendiidkan dan kebudayaan, 1994.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung.

Suharmi Arikamto. Prosedur Penelitian , Jakarta: Rineka Cipta, 2006.

Suprijono , agus. Cooperative learning teori dan aplikasi paikem, yogyakarta:

pustaka pelajar, 2006.

Zuchdi, Darmiyati. Strategi meningkatkan kemampuan membaca. yogyakarta:

UNY Press, 2008.

Page 73: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

55

Page 74: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI
Page 75: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI
Page 76: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI
Page 77: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI
Page 78: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

BIODATA PENULIS

Nina Rosanti lahir di Jakarta tanggal, 22 Juli

1968 merupakan anak ke tiga dari sepuluh

bersaudara dari pasangan Moch. Amin dan Mala

(Almh). Guru kelas V MI Nurul Falah Cihuni ini

beralamat Ds. Cihuni RT.02 RW.04 Kel. Cihuni

Kec. Pagedangan Kab. Tangerang. Pendidikan

yang ditempuh yakni menyelesaikan sekolah

dasar di SD Negeri Mekar Jaya 17 Depok lulus

pada tahun 1983 setelah itu melanjutkan

pendidikan di SMP Muhammadiyah 12 Jakarta

lulus pada tahun 1983,

kemudian di SPG Aisiyah Jakarta lulus pada tahun 1986, dan melanjutkan ke

jenjang perguruan tinggi di Universitas Islam Negeri Syarif Hdayatullah Jakarta

pada tahun 2011. Salah satu hobi yang digemari adalah menari. Agar bakat

keterampilan menari dapat tersalurkan, maka dikembangkan dengan kegiatan

mengajar ekskul menari dibeberapa tempat, yaitu: TKN Cilacap Jakarta, RA

Nurul Falah Cihuni Tangerang, SDN Jati Pulo 06 Jakarta dan SDN Jati Pulo 10

Jakarta.

Penulis sebagai guru tetap Madrasah Ibtidaiayah Nurul Falah Cihuni dari mulai

tahun 2005 sampai sekarang, yang diangkat oleh Yayasan Yanfa.

Page 79: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Nama Sekolah : MI Nurul Falah Cihuni

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : V /I

Tema : Menulis

Pertemuan ke : 1

Alokasi Waktu : 2 X 35 menit

Standar Kompetensi : 4. Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan

pengalaman secara tertulis dalam bentuk karangan, surat

undangan, dan dialog tertulis.

A. Dasar (KD)

4.1 Menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan

pilihan kata dan penggunaan ejaan.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi Pembelajaran

- Menulis karangan berdasarkan pengalaman;

- Menulis karangan dengan memperhatikan penggunaan huruf kapital;

- Menentukan judul karangan.

C. Tujuan Kompetensi Pembelajaran

- Siswa dapat menulis karangan berdasarkan pengalaman;

- Siswa dapat menulis karangan dengan memperhatikan penggunaan

huruf kapital;

- Siswa dapat menentukan judul karangan.

D. Nilai karakter yang diharapkan :

Dapat dipercaya (trustworthines), rasa hormat (respect), tekun (diligence),

tanggung jawab (responibility), berani (courage), ketulusan (honesty)

E. Materi Pokok

Karangan ( materi terlampir )

F. Sub Materi pokok

- Menulis karangan berdasarkan pengalaman

- Menulis karangan dengan memperhatikan penggunaan huruf kapital

- Menentukan judul karangan

Page 80: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

G. Metode Pembelajaran

Kontekstual

H. Langkah-langkah Pembelajaran

I. Pendahuluan ( waktu 10 menit )

Kegiatan Nilai karakter

Guru Siswa

- Mengucapkan salam,

menyapa siswa, berdoa

bersama, dan membaca

basmalah sebelum

memulai pelajaran

- Mengecek kehadiran

siswa

- Menjelaskan tujuan

pembelajaran

- Memotivasi siswa agar

berpartisipasi aktif

dalam pembelajaran

- Menjawab salam

- Menjawab sapaan

guru

- Berdo’a bersama

- Membaca basmalah

memulai pelajaran

- Mengangkat tangan

jika namanya disebut

dan memberitahukan

temannya yang tidak

hadir

- Memperhatikan

penjelasan guru

dengan baik

- Melakukan apa yang

diperintahkan guru

- Religius

- Disiplin

- Tanggung

jawab

- Disipin

- Jujur

- Tanggung

jawab

- Rasa ingin

tahu

- Rasa ingin

tahu

- Disiplin

- Jujur

- Tanggung

jawab

- Disiplin

- Tanggung

jawab

Page 81: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

II. Kegiatan Inti (waktu 40 menit)

II. 1. Eksplorasi (waktu 15menit)

Kegiatan Nilai karakter

Guru Siswa

- Menjelaskan materi

tentang pengalaman

- Menjelaskan

penggunaan huruf

kapital dalam

kalimat

- Menjelaskan cara

menentukan judul

- Memperhatikan

dengan sungguh-

sungguh penjelasan

guru

- Memperhatikan,

mendengarkan serta

mengamati

penggunaan huruf

kapital yang benar

dalam menulis

karangan

- Memperhatikan,

mendengarkan serta

mengamati contoh

cara menentukan

judul dalam menulis

karangan

- Disiplin

- Peduli

- Tanggung

jawab

- Tanggung

Jawab

- Disiplin

- Kreatif

- Gemar

menulis

- Tanggung

Jawab

- Disiplin

- Peduli

II. 2. Elaborasi (waktu 15 menit)

Kegiatan Nilai karakter

Guru Siswa

- Memerintahkan anak

membuat contoh

penggunaan huruf

kapital dalam kalimat

- Memerintahkan anak

membuat contoh judul

dalam membuat

karangan

- Membuat contoh

penggunaan huruf

kapital dalam

kalimat

- Membuat contoh

judul dalam

karangan

- Berani

- Mandiri

- Tanggung

Jawab

- Tanggung

Jawab

- Kreatif

- Mandiri

- Berani

Page 82: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

II.3. Konfirmasi (waktu 10 menit )

Kegiatan Nilai karakter

Guru Siswa

Membuat kesimpulan

tentang pengalaman,

penggunaan huruf

kapital,dan cara

menentukan judul.

Membuat kesimpulan

tentang pengalaman,

penggunaan huruf

kapital,dan cara

menentukan judul.

- Berani

- Mandiri

- Tanggung

Jawab

III. Penutup ( waktu 10 menit)

Kegiatan Nilai karakter

Guru Siswa

- Menilai dan merefleksi

kegiatan pembelajaran

yang sudah

dilaksanakan

- Menutup pelajaran

dengan membaca

hamdalah dan

mengucapkan salam

sebelum keluar kelas

- Berlatih

mengulang-ulang

menulis karangan

- Bersama-sama

membaca

hamdalah dan

menjawab salam

- Disiplin

- Tanggung

Jawab

- Kreatif

- Rajin

- Religius

- Disiplin

- Peduli

1. Sumber Belajar

Judul Buku : Teks, BSE Bahasa Indonesia kelas V

IV. Penilaian Mengarang dengan Tema Tertentu

No Aspek yang dinilai Tingkat Capaian Kinerja

1 2 3 4 5

1. Kualitas isi karangan

2. Ejaaan dan tata tulis

3. Organisasi penulisan

4. Kesesuaian judul dengan isi

Tangerang, 2014

Mengetahui

Kepala Madrasah Guru kelas

Hj Nurlailah, S.PdI Nina rosanti

Nip

Page 83: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

LAMPIRAN

Materi karangan narasi

1. Maksud dari pengalaman

Pengalaman adalah kejadian yang pernah dialami (di jalani, dirasakan,

ditanggunag ,dsb ) baik yang sudah berlangsung ataupun yang sedang

berlangsung.

Contoh pengalaman yang sudah berlangsung:

Mengikuti study tour disekolah pada hari Rabu tanggal 19 Maret 2014

dengan tujuan Bandung ( Boscsha, Rumah Strouwberry, Saung Mang Ujo.

Contoh pengalaman yang sedang berlangsung:

Mengikuti latihan operet untuk persiapan akhir tahun, dengan judul “ Ratu

Balqis dan Nabi Sulaiman”.

2. Penggunaan huruf kapital dalam kalimat.

Dalam Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, penulisan huruf menyangkut

dua masalah, yaitu (1) penulisan huruf besar atau huruf kapital dan (2)

penulisan huruf miring.

Penulisan huruf kapital yang di jumpai dalam tulisan-tulisan resmi kadang-

kadang menyimpang dari kaidah-kaidah yang berlaku. Kaidah-kaidah

penilisan huruf kapital itu adalah sebagai berikut:

- Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama pada awal

kalimat.

Contoh: Semoga menjadi anak yang sholeha.

- Huruf pertama petikan langsung.

Contoh: Ibu Nani berkata, “berangkatlah kamu sekolah!”

- Huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan

dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan.

Contoh: Ya, Allah, hanya kepadu-Mu kami menyembah dan hanya

kepada-Mu kami mohon pertolongan.

- Huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang

diikuti nama orang.

Contoh: Ceramah Maulid Nabi Besar Muhammad Saw. Disampaikan

oleh

K.H. Drs. Hasan Basri, M.Ag.

Page 84: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

- Huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang

atau yang dipakai sebagai pengganti nama tertentu, nama instansi, atau

nama tempat.

Contoh: Presiden RI, Susilo Bambang Yudoyono, mengunjungi korban

lumpur Lapindo.

- Huruf pertama unsur-unsur nama orang

Contoh: Anak saya bernama Mayda Azra Shafeera.

- Huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.

Contoh: Salad satu nama suku di Pulau Jawa adalah suku Sunda.

- Huruf pertama nama tahun, bulan, hari raya, dan peristiwa sejarah.

Contoh: Pada Lebaran tahun ini , kami sekeluarga akan berlibur ke

Bandung.

- Huruf pertama nama geografi.

Contoh: Kabupaten Tangerang berada dalam ruang lingkup Propinsi

Banten.

- Huruf pertama singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan.

Contoh: Mata Pelajaran Matematika diajarkan oleh Yoyoh Tohiroh,

S.PdI

- Huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintahan dan

ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi. (Termasuk unsur ulang

pertama)

Contoh: Mengenai kebebasan beragama dan memeluk kepercayaan

terhadap Tuhan Yanag Maha Esa diatur dalam Undang-Undang

Dasar 1945

- Huruf pertama semua kata didalam buku, majalah, surat kabar, dan judul

karangan.

Contoh: Buku yang berjudul Disiplin Berbahasa Indonesia ditulis oleh

Ramlan A. Gani.

- Huruf pertama kata penunjuk kekerabatan.

Contoh: Ada yang perlu saya bantu, Bu?

- Huruf pertama kata ganti Anda.

Page 85: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

3. Cara menentukan judul

Dalam menulis terlebih dahulu kita harus menentukan judul tenteng cerita

yang akan di buat menjadi sebuah karangan Karena judul sangat

menentukan apakah orang akan tertarik atau tidak dengan karangan yang

dibuat Oleh karena itu, dalam menulis diperlukan beberapa hal, yaitu:

a. Harus sesuai dengan isi dan jangkauannya

b. Sebaiknya dinyatakan dalam kelompok kata

c. Bukan kalimat singkat

d. Sejelas mungkin

e. Memancing orang untuk membaca tulisan.

Page 86: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

Hasil Mengarang Siswa

Page 87: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI

Hasil Mengarang Siswa

Page 88: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI
Page 89: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI
Page 90: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI
Page 91: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI
Page 92: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI
Page 93: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI
Page 94: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI
Page 95: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI
Page 96: PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM PENULISAN KARANGAN NARASI