bab ii kajian pustaka 2.1 kajian teori · 1. karangan narasi . finoza (2009:233-234) berpendapat...

21
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting. Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat pengembangan kebudayaan nasiaonal,ilmu pengetahuan dan tehnologi, serta kegiatan keagamaan. Bahasa adalah kunci untuk membuka khasanah pengetahuan. Didalam bahasa Indonesia terdapat berbagai keterampilan yang harus dikuasai siswa, salah satunya keterampilan menulis. Menulis merupakan suatu keterampilan yang membutuhkan pola pikir untuk mengungkapkan ide sehingga dibutuhkan satu metode yang tepat. 2.1.1 Bahasa Indonesia Akhadiah dkk. (1992:4) mengemukakan bahwa bahasa Indonesia yang kini kita gunakan sebagai bahasa resmi di Negara kita berasal dari bahasa melayu. Bahasa melayu ini tersebar diberbagai daerah dan berfunsi sebagai alat komunikasi umum diantara berbagai kelompok suku bangsa yang bertemu di kawasan Nusantara ini. Bahasa inilah yang kemudian dikukuhkan sebagai bahasa Indonesia yang kemudian berkembang menjadi bahasa yang kita kenal sekarang. Salah satu ciri yang menonjol pada bahasa ini adalah ciri diterangkan-menerangkan. Menurut Tarigan (2008:1) di dalam pembelajaran Bahasa Indonesia mempunyai empat komponen, yaitu:1) keterampilan menyimak (listening skill), 2) keterampilan berbicara (speaking skill), 3) keterampilan membaca (reading skill), 4) keterampilan menulis (writing skill). Setiap keterampilan itu erat sekali berhubungan dengan tiga keterampilan lainnya dengan cara yang beranekaragam. Dalam memperoleh keterampilan berbahasa, kita biasa melalui suatu hubungan urutan yang teratur: mula-mula pada masa kecil kita belajar menyimak bahasa kemudian berbicara, sesudah itu kita belajar

Upload: others

Post on 19-Dec-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori · 1. Karangan Narasi . Finoza (2009:233-234) berpendapat sebelum merumuskan tentang karangan narasi, perlu dipahami terlebih dahulu makna kata

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat

penting. Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat pengembangan kebudayaan

nasiaonal,ilmu pengetahuan dan tehnologi, serta kegiatan keagamaan. Bahasa

adalah kunci untuk membuka khasanah pengetahuan. Didalam bahasa

Indonesia terdapat berbagai keterampilan yang harus dikuasai siswa, salah

satunya keterampilan menulis. Menulis merupakan suatu keterampilan yang

membutuhkan pola pikir untuk mengungkapkan ide sehingga dibutuhkan satu

metode yang tepat.

2.1.1 Bahasa Indonesia

Akhadiah dkk. (1992:4) mengemukakan bahwa bahasa Indonesia yang

kini kita gunakan sebagai bahasa resmi di Negara kita berasal dari bahasa

melayu. Bahasa melayu ini tersebar diberbagai daerah dan berfunsi sebagai

alat komunikasi umum diantara berbagai kelompok suku bangsa yang

bertemu di kawasan Nusantara ini. Bahasa inilah yang kemudian dikukuhkan

sebagai bahasa Indonesia yang kemudian berkembang menjadi bahasa yang

kita kenal sekarang. Salah satu ciri yang menonjol pada bahasa ini adalah ciri

diterangkan-menerangkan.

Menurut Tarigan (2008:1) di dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

mempunyai empat komponen, yaitu:1) keterampilan menyimak (listening

skill), 2) keterampilan berbicara (speaking skill), 3) keterampilan membaca

(reading skill), 4) keterampilan menulis (writing skill). Setiap keterampilan itu

erat sekali berhubungan dengan tiga keterampilan lainnya dengan cara yang

beranekaragam. Dalam memperoleh keterampilan berbahasa, kita biasa

melalui suatu hubungan urutan yang teratur: mula-mula pada masa kecil kita

belajar menyimak bahasa kemudian berbicara, sesudah itu kita belajar

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori · 1. Karangan Narasi . Finoza (2009:233-234) berpendapat sebelum merumuskan tentang karangan narasi, perlu dipahami terlebih dahulu makna kata

9

membaca dan menulis. Menyimak dan berbicara kita pelajari sebelum

memasuki sekolah.Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan

suatu kesatuan, serta memiliki keterkaitan yang erat.

Santosa (2008:6.1) keterampilan berbahasa terdiri atas keterampilan

berbahasa tulis dan keterampilan berbahasa lisan.Keterampilan berbahasa tulis

komponen-komponennya terdiri atas keterampilan membaca dan menulis.

Keterampilan berbahasa lisan terdiri atas keterampilan menyimak dan

berbicara.

Berdasarkan uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa bahasa

Indonesia berasal dari bahasa melayu. Bahasa Indonesia merupakan bahasa

pemersatu yang harus dikuasai sejak dini. Ada empat komponen dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia. Ke empat keterampilan itu adalah

keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca,

keterampilan menulis. Ke empat keterampilan dalam bahasa tersebut memiliki

keterkaitan yang erat.

Suroso (2009) salah satu keterampilan yang penting dalam bahasa adalah

keterampilan menulis. Dengan kemampuan itu seseorang dapat

mengungkapkan ide, pikiran, perasaan, dan kemampuannya kepada orang lain

melalui tulisan. Mereka dapat berkomunikasi dengan orang lain tanpa harus

berhadapan langsung.

2.1.2 Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia SD

Menurut Akhadiah dkk. (1992:4) berpendapat:

Mengingat pentingnya bahasa Indonesia maka dilakukan

proses pembelajaran sejak dini. Pembelajaran bahasa Indonesia

bertujuan untuk mengembangkan kemampuan menggunakan bahasa

Indonesia dalam segala fungsinya, yaitu sebagai sarana komunikasi,

sarana berpikir/bernalar, sarana persatuan dan sarana kebudayaan.

Untuk mencapai hal ini dalam pembelajaran bahasa Indonesia harus

diterapkan pendekatan yang komunikatif. Sehubungan dengan

pengajaran bahasa Indonesia di SD, didalam pedoman Pelaksanaan

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori · 1. Karangan Narasi . Finoza (2009:233-234) berpendapat sebelum merumuskan tentang karangan narasi, perlu dipahami terlebih dahulu makna kata

10

Kurikulum Program Prajabatan Guru Sekolah Dasar (D II) melalui

LPTK terpadu dinyatakan sebagai berikut:

1. pendidikan bahasa Indonesia di SD bertujuan untuk

mengembangkan kemampuan/keterampilan serta sikap berbahasa

yang menyangkut fungsinya sebagai alat komunikasi dan penalaran.

2. pendidikan bahasa Indonesia di SD selain memberikan kemampuan

membaca dan menulis, tetapi juga harus dapat mengembangkan

kemampuan berpikir siswa Direktorat Pedidikan Tinggi.

Suroso (2009:28) salah satu keterampilan berbahasa adalah

keterampilan menulis. Menulis merupakan salah satu materi pembelajaran di

SD. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan

untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan

orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif.

Dalam kehidupan modern keterampilan menulis sangat dibutuhkan. Dengan

memiliki keterampilan tersebut seseorang dapat mencatat, memberitahukan,

serta mempengaruhi orang lain.

Mengingat besarnya manfaat kepentingan menulis bagi kehidupan

manusia, perkembangan ilmu pengetauan dan teknologi serta bagi

perkembangan pikir, maka sudah sewajarnyalah kalau menulis diangkat

sebagai salah satu pelajaran pokok disekolah mulai dari sekolah dasar.

1) Hakikat Menulis

Menurut Mulyati (2010:7.4) menulis adalah ”suatu kegiatan

menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafis dari suatu bahasa

yang disampaikan kepada orang lain atau pembaca sehingga orang lain

atau pembaca itu dapat membaca dan memahami lambang-lambang grafis

tersebut sebagaimana dimaksudkan oleh penulis.”

McCrimmon dalam (Yeti Mulyati, 2010:7.4) mengemukakan bahwa

menulis pada dasarnya merupakan suatu kegiatan yang produktif dan

ekspresif. Dalam kegiatan menulis, seorang penulis harus terampil

memanfaatkan grafologi, strutur bahasa, dan kosakata. Keterampilan

menulis digunakan untuk mencatat, merekam, meyakinkan, melaporkan,

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori · 1. Karangan Narasi . Finoza (2009:233-234) berpendapat sebelum merumuskan tentang karangan narasi, perlu dipahami terlebih dahulu makna kata

11

menginformasikan, dan meyakinkan pembaca. Maksud dan tujuan seerti

itu hanya dapat dicapai dengan baik oleh para pembelajar yang dapat

menyusun dan merangkai jalan pikiran dan mengungkapkanya secara

tertulis dengan jelas, lancar, dan komunikatif. Kejelasan itu tergantung

pada pikiran, organisasi, pemakaian dan pemilihan kata, serta strukur

kalimat.

Menurut Abbas (2006:125) kemampuan atau keterampilan menulis

adalah kemampuan mengungkapkan gagasan, pendapat dan perasaan

kepada pihak lain dengan melalui bahasa tulis. Ketepatan pengungkapan

gagasan harus didukung oleh ketepatan bahasa yang digunakan, selain

komponen kosakata dan gramatikal, ketepatan bahasa juga sebaiknya

didukung oleh konteks dan penggunaan ejaan.

Berdasarkan pendapat di atas peneliti menyimpulkan bahwa menulis

adalah suatu kegiatan menyampaikan gagasan atau ide kepada orang lain

agar orang lain memahaminya. Didalam menulis dibutuhkan keterampilan

mengungkapkan gagasan, pendapat, dan perasaan secara terstruktur dan

jelas.

2) Jenis-jenis menulis

Mulyati (2010:7.4) berpendapat bahwa secara garis besar tulisan

dikelompokkan menjadi dua, yaitu fiksi dan nonfiksi.Tulisan fiksi adalah

tulisan yang bersifat imajinatif yang berarti penulis atau pengarang tulisan

fiksi mnggunakan kekuatan atau daya imajinasinya ketika

menulis.Walaupun begitu, bukan berarti seluruh isi tulisan fiksi

merupakan khayalan pengarang.Pada umumnya tulisan atau karya tulis

imajinasi yang baik adalah karya tulis yang didasari fakta. Contoh tulisan

fiksi antara lain; novel, cerita pendek, drama, dan jenis tulisan yang lain.

Tulisan nonfiksi adalah tulisan yang bersifat faktual. Maksudnya berupa

fakta dan data. Penulis harus bersikap objektif, menggunakan bahasa

formal atau baku, tidak menggunakan gaya bahasa sastra. Contoh tulisan

nonfiksi antara lain; artikel, laporan, dan sejenisnya.

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori · 1. Karangan Narasi . Finoza (2009:233-234) berpendapat sebelum merumuskan tentang karangan narasi, perlu dipahami terlebih dahulu makna kata

12

Di dalam materi pembelajaran di SD ada dua pokok bahasan menulis

yaitu menulis karangan narasi dan pengumuman.

1. Karangan Narasi

Finoza (2009:233-234) berpendapat sebelum merumuskan tentang

karangan narasi, perlu dipahami terlebih dahulu makna kata

mengarang.Arti mengarang berarti menyusun atau merangkai. Pada

awalnya kata merangkai tidak berkaitan dengan menulis.Sejalan dengan

kemajuan komunikasi dan bahasa, lama kelamaan timbul istilah merangkai

kata. Kemudian dengan istilah merangkai kalimat, maka jadilah apa yang

disebut pekerjaan mengarang. Jadi mengarang adalah suatu kegiatatan

merangkai kata menjadi sebuah kalimat, kemudian merangkai kalimat

menjadi sebuah alinea untuk menjabarkan atau mengulas tema tertentu

sehingga memperoleh hasil akhir berupa karangan.

Menurut cara penyajian dan tujuan penulisannya karangan dapat

dibedakan atas enam jenis yaitu 1) deskripsi(perian), 2) narasi(kisahan), 3)

eksposisi(paparan), 4) argumentasia(bahasan), 5) persuasi(ajakan), 6)

campuran/kombinasi.

Menurut Finoza (2009:238) Dalam praktiknya, karangan murni yang

dapat berdiri sendiri sebagai karangan yang lengkap adalah narasi,

eksposisi, dan persuasi; sedangkan deskripsi dan argumentasi sering

dipakai untuk melengkapi atau menjadi bagian dari karangan lain. Contoh

karangan narasi yang berdiri sendiri adalah hikayat dan kisah.

Narasi atau kisahan merupakan corak tulisan yang bertujuan

menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia berdasarkan

perkembangan dari waktu ke waktu. Paragraf narasi itu dimaksudkan

untuk memberi tahu pembaca atau pendengar tentang apa yang telah

diketahui atau apa yang dialami oleh penulisnya. Narasi lebih menekankan

pada dimensi waktu dan adanya konflik (Pusat Bahasa 2003:46 dalam

Syarif, 2009:8).

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori · 1. Karangan Narasi . Finoza (2009:233-234) berpendapat sebelum merumuskan tentang karangan narasi, perlu dipahami terlebih dahulu makna kata

13

a) Prinsip-prinsip narasi

(1) Alur (Plot)

Dalam sebuah cerita, alur dan jalan cerita itu berbeda.Jalan cerita

memuat kejadian.Tetapi suatu kejadian ada karena ada sebabnya,

ada alasannya.Yang menggerakkan kajadian tersebut adalah alur,

yaitu segi rohaniah dari kejadian. Bagian-bagian dari alur: (a)

pengenalan; pengarang mulai melukiskan situasi dan

memperkenalkan tokoh-tokoh cerita sebagai pendahuluan, (b)

konflik; pengarang mulai menampilkan pertikaian yang terjadi

diantara tokoh, (c) klimaks; pertikaian semakin meruncing, (d)

pemecahan masalah; alur menurun menuju pemecahan masalah

dan penyelesaian cerita.

(2) Penokohan

Salah satu ciri karangan narasi ialah mengisahkan tokoh cerita

bergerak dalam suatu rangkaian perbuatan atau mengisahkan

tokoh cerita bergerak dalam suatu peristiwa dan

kejadian.Tindakan, peristiwa, kejadian, itu disusun bersama-sama

sehingga mendapatkan kesan atau efek tunggal. Untuk

mendapatkan pemusatan kesan itu, perlu diadakan pemilihan dan

pembatasan tokoh yang akan bertindak atau yang akan

mengalami peristiwa dan kejadian dalam keseluruhan narasi.

(3) Latar (Setting)

Latar ialah tempat dan waktu terjadinya perbuatan tokoh atau

peristiwa yang dialami tokoh.

(4) Sudut Pandang (Point of View)

Sudut pandang dalam narasi menjawab pertanyaan siapakah yang

menceritakan kisah ini.Apa pun sudut pandang yang dipilih

pengarang akan menentukan sekali gaya dan corak cerita

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori · 1. Karangan Narasi . Finoza (2009:233-234) berpendapat sebelum merumuskan tentang karangan narasi, perlu dipahami terlebih dahulu makna kata

14

b) Tujuan menulis karangan narasi secara fundamental yaitu: (1) hendak

memberikan informasi atau wawasan dan memperluas pengetahuan, (2)

memberikan pengalaman estetis kepada pembaca

c) Langkah-langkah karangan narasi yaitu: (1) menentukan tema dan

amanat yang akan disampaikan, (2) merancang peristiwa-peristiwa

utama yang akan ditampilkan dalam bentuk skema alur, (3) membagi

peristiwa utama ke dalam bagian awal, perkembangan, dan akhir cerita,

(4) menyusun tokoh dan perwatakan, latar, dan sudut pandang

(Suparno, 2007:4.38-4.51).

Langkah-langkah menulis karangan narasi.

a) Persiapan, yaitu: siswa menguasai materi tentang berbagai jenis

karangan, salah satunya adalah karangan narasi, menentukan tema

karangan narasi, menyusun konsep tuntunan pembayangan

berdasarkan tema pembelajaran dalam bentuk pertanyaan,

menyediakan media seperti gelas, bel atau alat bunyi lainnya, sebagai

alat bantu setiap kali konsep pertanyaan dibacakan.

b) Menerapkan konsep tuntunan pembayangan yang berupa pertanyaan

dengan langkah-langkah sebagai berikut: memusatkan pikiran siswa

dengan cara menutup mata, dengan konsep pertanyaan yang sudah

disediakan siswa dituntun mengalirkan bayangan dengan panca

inderanya dengan aturan dua sampai tiga menit diberi tanda atau

setiap selang konsep pertanyaan, sebagai kesempatan untuk

menuliskan sketsa bayangan yang muncul, melakukan hal tersebut

sampai konsep pertanyaan habis.

c) Mengubah sketsa bayangan menjadi rangkaian kalimat yang utuh

secara berkesinambungan dengan cara mendeskripsikannya secara

lengkap dalam bentuk tulisan dengan menggunakan ejaan yang benar

(huruf besar, tanda titik, tanda koma). Siswa merangkai kalimat

sehingga membentuk paragraf karangan narasi.

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori · 1. Karangan Narasi . Finoza (2009:233-234) berpendapat sebelum merumuskan tentang karangan narasi, perlu dipahami terlebih dahulu makna kata

15

d) Setelah membuat karangan narasi, beberapa siswa membacakan hasil

tulisannya. Kemudian hasil karangan seluruh siswa dikumpulkan dan

dikoreksi oleh guru.

2. Pengumuman

a. Pengertian Pengumuman

Finoza (1995: 106) berpendapat bahwa pengumuman adalah surat

yang berisi pemberitahuan kepada orang banyak yang perlu diketahui oleh

siapa saja yang berkepentingan sesuai dengan isi pengumuman itu.

Pengumuan ini bersifat resmi yang isinya menyangkut segi-segi

kedinasan, baik yang dibuat oleh instansi/organisasi maupun oleh

seseorang. Pengumuman ini hampir sama dengan surat edaran yang

berfungsi untuk menyampaikan suatu informasi, yang membedakannya

hanyalah sasarannya, surat edaran hanya disampaikan kepada pihak

tertentu yang pantas mengetahui isinya, sedangkan pengumuman dapat

diketahui atau dibaca oleh semua orang walaupun tidak semua orang

berkepentingan dengan isi pengumuman itu.

b. Pokok-Pokok Pengumuman

Untuk membuat pengumuman dengan baik, pembuat pengumuman

harus mengetahui pokok-pokok pengumuman, yaitu: 1) tujuan

pengumuman, 2) isi pengumuman, 3) sasaran pengumuman, 4) media

yang digunakan, 5) bahasa pengumuman, dan 6) bentuk pengumuman.

1. Tujuan pengumuman

Tujuan pengumuman adalah sesuatu yang dikehendaki atau

diinginkan dalam suatu pengumuman. Pesan atau informasi yang

disampaikan dalam pengumuman harus benar, jelas, dan sesuai

dengan tujuan pengumuman tersebut.

2. Bagian-bagian pengumuman

Adapun bagian-bagian yang sangat penting dalam sebuah

pengumuman yang harus ada dalam setiap pengumuman adalah (1)

kepala pengumuman, (2) badan pengumuman, dan (3) kaki

pengumuman. Dijelaskan sebagai berikut.

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori · 1. Karangan Narasi . Finoza (2009:233-234) berpendapat sebelum merumuskan tentang karangan narasi, perlu dipahami terlebih dahulu makna kata

16

1) Kepala pengumuman

Kepala surat atau kop surat sangat penting, bermanfaat, dan

memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai alat pengenal agar

suatu organisasi atau instansi mudah dikenal oleh masyarakat,

yang biasanya memiliki logo khusus sebagai ciri khas. Kepala

surat juga merupakan alat pemberi informasi karena dalam

kepala surat memuat nama organisasi atau instansi, logo,

alamat, dan nomor telepon.

2) Badan pengumuman

Dalam badan pengumuman terdapat beberapa unsur yaitu (1)

salam pembuka, (2) isi pengumuman, dan (3) bagian kaki

pengumuman.

3) Kalimat penutup

Kalimat penutup merupakan bagian akhir isi pengumuman,

yang berfungsi sebagai kunci untuk mengakhiri isi

pengumuman.Kata penutup dapat berisi kesimpulan,

penegasan, permintaan maaf, harapan, atau yang lainnya yang

berkaitan dengan hal yang telah disampaikan sebelumnya.

c. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis pengumuman.

Hanif Nurcolis (2010:157) berpendapat bahwa:

seseorang menulis pengumuman karena ada hal atau masalah yang

perlu diketahui pihak lain. Ada beberapa hal yang harus

diperhatikan dalam menulis pengumuman, yaitu

1.tentukan masalah atauhal yang ingin diketahui atau masalah yang

perlu disebarkan kepada orang banyak

2.tentukan teks pengumuman

3.teks pengumuman pelu diperiksa, apakah sudah lengkap.

Ketidaklengkapan teks pengumuman akan menimbulkan

pertanyaan atau kebingungan

4.jika pengumuman itu resmi, periksalah apakah sudah tercantum

nomornya.

2.1.3 Metode Pembelajaran Image Streaming

Menurut Wenger (2011:300-307) Image Streaming adalah suatu

metode yang membiarkan diri siswa membayangkan dan mendeskripsikan

bayangan-bayangan dengan bebas, tanpa petunjuk sadar tentang bayangan-

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori · 1. Karangan Narasi . Finoza (2009:233-234) berpendapat sebelum merumuskan tentang karangan narasi, perlu dipahami terlebih dahulu makna kata

17

bayangan itu seperti apa. Image Streaming mampu memberikan kesempatan

bagi daya-daya siswa yang lebih dalam untuk memperlihatkan kepada siswa

pemahaman-pemahaman yang benar-benar penting dan bermakna.

Ikhtisar metode mengalirkan bayangan:

a) Biarkan yang halus dan dalam memperlihatkan kepada siswa. Jangan

langsung memutuskan dengan sadar apa yang ingin siswa lihat dan

kemudian siswa gambarkan. Hubungkan dengan bayangan-bayangan

yang benar-benar hadir dihadapan siswa sekarang juga, apapun

bayangan-bayangan itu.

b) Tutup mata untuk melihat yang lebih bebas.

c) Apapun kesan yang siswa temukan, betapapun remeh, sederhana, tak

terhubungkan: bahkan warna atau garis yang tampaknya tak berarti.

d) Deskripsikan bayangan itu dengan lantang kepada fokus eksternal

(selain atau di luar diri siswa). Pendengar langsung adalah yang

terbaik, alat perekam juga baik. Tidak boleh kurang dari itu.

e) Deskripsikan dengan cepat dan mengalir, dengan detail inderawi yang

kaya, berkesinambungan sekalipun hanya sekedar sekilas dan ringkas.

Hal ini memaksa lebih banyak bayangan bebas hadir dan bermunculan.

f) Tanpa menghiraukan taktik yang siswa gunakan untuk mendapatkan

beberapa jenis kesan dan suatu aliran deskripsi yang terjadi: perhatikan

kapan pemandangan berubah dan bayangan-bayangan lain hadir dan

muncul, dan deskripsikan semua.

g) Biarkan diri siswa dikejutkan oleh ungkapan bayangan siswa.

Berdasarkan uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa Image

Streaming merupakan sebuah metode yang mengalirkan daya imajinasi

siswa yang diwujudkan melalui tulisan.

Langkah-langkah Image Streaming adalah sebagai berikut:

a) Persiapan yaitu siswa terlebih dahulu menutup mata untuk

memudahkan konsentrasi

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori · 1. Karangan Narasi . Finoza (2009:233-234) berpendapat sebelum merumuskan tentang karangan narasi, perlu dipahami terlebih dahulu makna kata

18

b) Siswa mendengarkan konsep pertanyaan. Tahap ini sebagai tuntunan

pembayangan berupa pertanyaan yang diberikan guru untuk

membantu siswa agar dengan mudah memperoleh suatu bayangan.

c) Siswa menulis hasil imajinasi. Tahap ini siswa mendeskripsikan

bayangan yang diperoleh ke dalam bentuk tulisan.

Menurut Wenger (2011:307) manfaat metode pembelajaran Image

Streaming adalah: a) untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis

dengan tepat dan benar, b) dapat mempertajam seluruh keterampilan berpikir

visual, c) meningkatkan kemampuan otak yang dimiliki oleh siswa, d)

memperbaiki/membangun pondasi pemahaman, e) mengembangkan dengan

cepat dan luar biasa kemampuan pengamatan bebas, objektivitas dan

karakter pribadi.

Kelebihan dari metode Image Streaming adalah peningkatan pembelajaran

secara cepat, membantu menemukan solusi yang kreatif, mengembangkan

dengan cepat dan luar biasa kemampuan pengamatan bebas, objektivitas dan

karakter pribadi, menghasilkan ilham yang segera dan selalu dapat

dipercaya.

2.1.4 Penerapan Image Streaming dalam Menulis

Penerapan Image Streaming didukung oleh dua komponen yaitu

keterampilan guru dan aktivitas guru dalam pembelajaran.

Ada 8 keterampilan yang harus dikuasai dalam pembelajaran yaitu:

a) Keterampilan bertanya. Dalam proses belajar mengajar, bertanya

memainkan peranan penting sebab pertanyaan yang tersusun dengan baik

dan teknik pelontaran yang tepat pula akan memberikan dampak positif

terhadap siswa (Usman, 2010:74)

b) Keterampilan memberi penguatan. Penguatan adalah proses terhadap suatu

perilaku yang dapat memungkinkan berulangnya kembali perilaku itu.

Teknik pemberian penguatan dalam kegiatan pembelajaran dapat

dilakukan secara verbal dan non verbal. Penguatan verbal merupakan

penghargaan yang dinyatakan dengan lisan, sedangkan non verbal

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori · 1. Karangan Narasi . Finoza (2009:233-234) berpendapat sebelum merumuskan tentang karangan narasi, perlu dipahami terlebih dahulu makna kata

19

dinyatakan dengan mimik, gerakan tubuh, pemberian sesuatu, dan lain-lain

(Darmadi, 2010:2-3).

c) Keterampilan mengadakan variasi. Variasi dalam kegiatan pembelajaran

dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu variasi dalam gaya

mengajar, variasi pola interaksi dan kegiatan, dan variasi penggunaan alat

bantu pembelajaran (Anitah, 2009:7.40-7.43).

d) Keterampilan menjelaskan. Pentingnya penguasaan keterampilan

menjelaskan bagi guru adalah dengan penguasan ini memungkinkan guru

dapat meningkatkan efektivitas pengguanaan waktu dan penyajian

penjelasannya (Darmadi, 2010:4).

e) Keterampilan membuka dan menutup pelajaran. Membuka pelajaran (set

induction) adalah usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam

kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan prakondisi agar mental

maupun perhatian terpusat pada apa yang akan dipelajari sehingga usaha

tersebut akan memberikan efek yang positif terhadap kegiatan belajar.

Menutup pelajaran (closure) ialah kegiatan yang dilakukan oleh guru

untuk mengakhiri pelajaran atau kegiatan belajar mengajar (Usman,

2010:91-92).

f) Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil. Agar guru dapat

membimbing diskusi kelompok secar efektif, ada 6 komponen

keterampilan yang perlu dikuasai guru. Keenam komponen tersebut

adalah: memusatkan perhatian, memperjelas masalah dan uraian pendapat,

menganalisis pandangan, meningkatkan urunan, menyebarkan kesempatan

berpartisipasi, menutup diskusi (Anitah, 2009: 8.21).

g) Keterampilan mengelola kelas. Untuk mengatur suatu kelas, guru dituntut

mampu mengelola kelas, yakni menyediakan kondisi yang kondusif untuk

berlangsungnya proses belajar mengajar (Sardiman, 2011:169).

h) Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan. Mengajar

kelompok kecil dan perorangan merupakan bentuk mengajar klasikal biasa

yang memungkinkan guru dalam waktu yang sama menghadapi beberapa

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori · 1. Karangan Narasi . Finoza (2009:233-234) berpendapat sebelum merumuskan tentang karangan narasi, perlu dipahami terlebih dahulu makna kata

20

kelompok kecil yang belajar secara kelompok dan beberapa orang siswa

yang bekerja atau belajar secara perorangan (Darmadi, 2010:9-10).

Keterampilan guru merupakan suatu kemampuan yang harus dimiliki

oleh guru, agar pembelajaran menulis dengan menggunakan metode Image

Streaming dapat berjalan dengan lancar. Kemudian komponen lain yang

mendukung adalah aktivitas belajar siswa.

Aktivitas adalah arah atau sikap terhadap pekerjaan. Di dalam suatu set

terdapat berbagai alternatif objek atau materi. Apabila tidak ada aktivitas

belajar maka tidak akan banyak yang diperoleh dari belajar (Ahmadi,

2004:131). Menurut Yusfy (2011) aktivitas belajar adalah “mendengarkan

penjelasan guru, mencatat hal-hal yang dianggap penting, berdiskusi,

keberanian untuk bertanya, keberanian mengajukan pendapat, kritik, dan

saran mengerjakan latihan.”Aktivitas belajar siswa adalah aktivitas yang

bersifat fisik maupun mental. Dalam kegiatan belajar kedua aktivitas itu

harus selalu terkait (Sardiman, 2011:100-101). Kegiatan belajar dibagi

menjadi 8 kelompok yaitu: (1) visual, (2) lisan (oral), (3) mendengarkan, (4)

menulis, (5) menggambar, (6) metrik, (7) mental, (8) emosional (Hamalik,

2009:172-173).

Aktivitas belajar merupakan kegiatan yang dilakukan siswa pada saat

belajar yang sangat mempengaruhi proses belajar siswa. Dalam penelitian

ini, peneliti meneliti aktivitas belajar menulis yaitu menulis karangan narasi

dan pengumuman.

Pada umumnya metode Image Streaming sering digunakan dalam

pembelajaran bahasa Indonesia. Metode Image Streaming sangat cocok

digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia tentang menulis.

Pelaksanaan pembelajaran seuai dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun

2007 tentang standar proses untuk satuan pendidikan dan menengah

adalah Sebagai berikut:

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori · 1. Karangan Narasi . Finoza (2009:233-234) berpendapat sebelum merumuskan tentang karangan narasi, perlu dipahami terlebih dahulu makna kata

21

Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP.

Pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti

dan kegiatan penutup.

1. Kegiatan Pendahuluan

Dalam kegiatan pendahuluan, guru:

a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk

mengikuti proses pembelajaran;

b. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan

pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;

c. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang

akan dicapai;

d. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan

sesuai silabus.

2. Kegiatan Inti

Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran

untuk mencapai KD yang dilakukan secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi

prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat

dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan

karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang dapat meliputi

proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

a. Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

1) melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan

dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan

menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari

aneka sumber;

2) menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media

pembelajaran, dan sumber belajar lain;

3) memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara

peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar

lainnya;

4) melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran; dan

5) memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di

laboratorium, studio, atau lapangan.

b. Elaborasi

Dalarn kegiatan elaborasi, guru:

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori · 1. Karangan Narasi . Finoza (2009:233-234) berpendapat sebelum merumuskan tentang karangan narasi, perlu dipahami terlebih dahulu makna kata

22

1) membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam

melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;

2) memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan

lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan

maupun tertulis;

3) memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis,

menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;

4) memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif can

kolaboratif;

5) memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk

meningkatkan prestasi belajar;

6) rnenfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang

dilakukan balk lisan maupun tertulis, secara individual maupun

kelompok;

7) memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan r iasi; kerja

individual maupun kelompok;

8) memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen,

festival, serta produk yang dihasilkan;

9) memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang

menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.

c. Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

1) memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk

lisan, tulisan, isyarat, maupunhadiah terhadap keberhasilan

peserta didik,

2) memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi

peserta didik melalui berbagai sumber,

3) memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk

memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,

4) memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang

bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:

3. Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:

1) bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan pelajaran;

2) melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang

sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;

3) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil

pembelajaran;

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori · 1. Karangan Narasi . Finoza (2009:233-234) berpendapat sebelum merumuskan tentang karangan narasi, perlu dipahami terlebih dahulu makna kata

23

4) merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran

remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau

memberikan tugas balik tugas individual maupun kelompok

sesuai dengan hasil belajar peserta didik;

5) menyampaikan iencana pembelajaran pada pertemuan

berikutnya.

Kegiatan inti menggunakan metode Image Streaming yang disesuaikan

dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran bahasa Indonesia, yang

dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi adalah Sebagai

berikut

a. Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

1) melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam

tentang topik/tema materi yaitu menulis karangan narasi dan

pengumuman;

2) menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media

pembelajaran, dan sumber belajar lain untuk menjelaskan materi

menulis karangan narasi dan pengumuman;

3) melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran dengan cara tanya jawab;

b. Elaborasi

Dalarn kegiatan elaborasi, guru:

1) membimbing siswa untuk berkosentrasi dengan cara menutup mata;

2) memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan

masalah, dan bertindak tanpa rasa takut dengan cara memberikan

pertanyaan sesuai dengan tema untuk mendapatkan ide dalam menulis;

3) memberi kesempatan siswa untuk mengungkapkan ide kedalam

tulisan;

4) memberikan kesempatan siswa untuk maj kedepan membacakan hasil

tulisan yang telah dibuat.

c. Konfirmasi

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori · 1. Karangan Narasi . Finoza (2009:233-234) berpendapat sebelum merumuskan tentang karangan narasi, perlu dipahami terlebih dahulu makna kata

24

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

1) memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,

tulisan, isyarat, maupun terhadap keberhasilan peserta didik,

2) memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi

peserta didik melalui berbagai sumber,

3) memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh

pengalaman belajar yang telah dilakukan.

Langkah-langkah menulis karangan narasi menggunakan metode image

streaming.

a) Siswa mengetahui berbagai jenis menulis karangan. Pada awal pertemuan

siswa terlebih dahulu memperoleh informasi dari guru tentang jenis-jenis

karangan narasi.

b) Menentukan tema karangan lebih dahulu. Tema karangan ditentukan oleh

guru agar karangan narasi yang ditulis oleh siswa seragam.

c) Siswa menutup mata untuk memudahkan konsentrasi.

d) Siswa mendengarkan konsep pertanyaan. Tahap ini sebagai tuntunan

pembayangan berupa pertanyaan yang diberikan guru untuk membantu

siswa agar dengan mudah memperoleh suatu bayangan.

e) Siswa menulis hasil imajinasi. Tahap ini siswa mendeskripsikan

bayangan yang diperoleh ke dalam bentuk tulisan.

f) Beberapa siswa membaca karangan narasi ke depan kelas.

Langkah–langkah menulis pengumuman menggunakan metode image

streming.

a) Siswa mengetahui berbagai jenis menulis pengumuman. Pada awal

pertemuan siswa terlebih dahulu memperoleh informasi dari guru

tentang jenis-jenis pengumuman.

b) Menentukan tema pengumuman lebih dahulu. Tema pengumuman

ditentukan oleh guru agar pengumuman yang ditulis oleh siswa seragam.

c) Siswa menutup mata untuk memudahkan konsentrasi.

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori · 1. Karangan Narasi . Finoza (2009:233-234) berpendapat sebelum merumuskan tentang karangan narasi, perlu dipahami terlebih dahulu makna kata

25

d) Siswa mendengarkan konsep pertanyaan. Tahap ini sebagai tuntunan

pembayangan berupa pertanyaan yang diberikan guru untuk membantu

siswa agar dengan mudah memperoleh suatu bayangan.

e) Siswa menulis hasil imajinasi. Tahap ini siswa mendeskripsikan

bayangan yang diperoleh ke dalam bentuk tulisan.

f) Beberapa siswa membaca pengumuman ke depan kelas.

2.1.4 Hasil Belajar

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya

(Slameto, 2010).

Oemar Hamalik (2006, 30), hasil belajar adalah bila seseorang telah

belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya

dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi

mengerti.Sedangkan menurut Arif Gunarso dalam Lina (2009: 5),” hasil

belajar adalah usaha maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah

melaksanakan usaha-usaha belajar”.

Hasil belajar adalah suatu akibat dari proses belajar dengan

menggunakan alat pengukuran, yaitu berupa tes yang disusun secara

terencana, baik tes tertulis, tes lisan maupun tes perbuatan. Menurut Sudjana

(dalam Iskandar 2012:128) hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa

setelah mengikuti suatu materi tertentu dari mata pelajaran yang berupa data

kuantitatif maupun kualitatif menurut Sudjana.

Setiap guru pasti memiliki keinginan agar dapat meningkatkan hasil

belajar siswa yang dibimbingnya. Karena itu guru harus memiliki hubungan

dengan siswa yang dapat terjadi melalui proses belajar mengajar. Setiap

proses belajar mengajar keberhasilannya diukur dari seberapa jauh hasil

belajar yang dicapai siswa. Sebagai alat untuk mengetahui keberhasilan guru

mengajar dan keberhasilan siswa dalam belajar, setiap akhir pelajaran

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori · 1. Karangan Narasi . Finoza (2009:233-234) berpendapat sebelum merumuskan tentang karangan narasi, perlu dipahami terlebih dahulu makna kata

26

diadakan evaluasi belajar yang bertujuan untuk mengukur keberhasilan

proses belajar mengajar.

Menurut Sudjana (2009:22) mengemukakan "Hasil belajar adalah

kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima

pengalaman belajarnya".

Klasifikasi hasil belajar menurut Bloom dalam Suprijono (2009) secara

garis besar membagi menjadi 3 ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif,

dan ranah psikomotoris.

1) Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual.

2) Ranah afektif, berkenaan dengan sikap.

3) Ranah psikomotorik, berkenaan dengan hasil belajar keterampilan

dan kemampuan bertindak.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat ditegaskan bahwa salah satu

fungsi dari belajar siswa diantaranya ialah siswa dapat mencapai hasil

belajar yang maksimal sesuai dengan kapasitas yang mereka miliki, serta

siswa dapat mengatasi berbagai macam kesulitan belajar yang mereka alami.

Aktivitas siswa mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses

belajar mengajar, tanpa adanya aktivitas siswa maka proses belajar mengajar

tidak akan berjalan dengan baik, akibatnya hasil belajar yang dicapai siswa

rendah. Untuk mengetahui keberhasilan proses dan hasil belajar siswa

digunakan alat penilaian untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang telah

ditetapkan tercapai atau tidak.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan hasil belajar merupakan hasil

akhir yang diperoleh seseorang dari proses kegiatan belajar dari seluruh

kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas dan menerima suatu

pelajaran untuk mencapai hasil belajar dengan menggunakan alat penilaian

yaitu tes evaluasi dengan hasil yang dinyatakan dalam bentuk nilai.

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori · 1. Karangan Narasi . Finoza (2009:233-234) berpendapat sebelum merumuskan tentang karangan narasi, perlu dipahami terlebih dahulu makna kata

27

2.2 Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan

Penelitian tentang metode pembelajaran Image Streaming sebelumnya

sudah dilakukan oleh Fithria (2010) dengan judul Upaya Peningkatan

Keterampilan Menulis Deskripsi dengan Menggunakan Metode Image

Streaming pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Purwogondo Tahun Ajaran

2009/2010 (Penelitian Tindakan Kelas). Hasil dari penelitian ini menunjukkan

bahwa penerapan metode pembelajaran Image Streaming dapat meningkatkan

(1) keaktifan siswa kelas IV SD Negeri 1 Purwogondo dalam pembelajaran

menulis deskripsi dengan menggunakan metode Image Streaming; (2)

keterampilan menulis deskripsi siswa kelas IV SD Negeri 1 Purwogondo

dengan menggunakan metode Image Streaming. Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa terdapat peningkatan: (1) keaktivan siswa selama

pembelajaran menulis deskripsi berlangsung yang ditunjukkan dari adanya

peningkatan jumlah siswa yang aktif dan antusias dalam mengikuti

pembelajaran menulis deskripsi (menjawab konsep pertanyaan, membuat

kerangka karangan, mengembangkan kerangka karangan menjadi tulisan

deskripsi yang utuh dan berkesinambungan) mengalami peningkatan dari

siklus ke siklus, yaitu 50% pada siklus I, 70% pada siklus II, dan 85% pada

siklus III; dan (2) peningkatan keterampilan menulis deskripsi siswa yang

ditandai dengan meningkatnya jumlah siswa yang sudah mampu menulis

deskripsi dengan baik (dapat merinci detail objek/subjek, mengurutkan detail

sesuai kerangka, menuangkan urutan ide secara tertulis) atau mencapai nilai

62 ke atas mengalami peningkatan dari siklus ke siklus, yaitu 30% pada siklus

I, 50% pada siklus II, dan 85% pada siklus III atau meningkatnya jumlah

siswa yang mencapai batas ketuntasan dalam menulis deskripsi, yaitu: (a)

siklus I sebesar 30% atau 6 siswa, dan (b) siklus II sebesar 50% atau 10 siswa,

dan (c) siklus III sebanyak 85% atau 17 siswa.

2.3 Kerangka pikir

Pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas 4 SDN Sriwungu belum

terampil dalam menulis. Hal ini dikarenakan siswa kurang antusias dalam

pembelajaran, siswa kurang aktif mengikuti pembelajaran, siswa cepat jenuh

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori · 1. Karangan Narasi . Finoza (2009:233-234) berpendapat sebelum merumuskan tentang karangan narasi, perlu dipahami terlebih dahulu makna kata

28

pada saat proses pembelajaran bahasa Indonesia. Selain itu kegiatan

pembelajarannya masih monoton dan membosankan.

Untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti merumuskan rencana

pembelajaran yang dapat membuat siswa ikut berperan aktif dalam

pembelajaran. Jika siswa sudah berperan aktif dalam pembelajaran, maka

menulis akan menjadi lebih mudah. Akibatnya keterampilan siswa dalam

menulis akan meningkat. Peneliti menggunakan metode pembelajaran Image

Streaming yang diharapkan mencapai kondisi akhir, yaitu peningkatan

keterampilan guru, aktivitas siswa meningkat dan keterampilan siswa dalam

menulis karangan narasi akan meningkat. Pada akhirnya hasil belajar siswa

dalam menulis akan meningkat.

2.4 Hipotesis

Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir yang ada, hipotesis tindakan

pada penelitian ini adalah

1. jika siswa kelas 4 SDN Sriwungu diberi proses pembelajaran melalui

metode pembelajaran Image Streaming, maka keterampilan guru, aktivitas

siswa serta keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi dan

pengumuman serta hasil belajar menulis karangan dan pengumuman akan

meningkat.

2. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan metode

Image Streaming penerapannya harus dilakukan dengan maksimal dan

sebaik-baiknya.