pengaruh metode balanced scorecard ...repository.uinjambi.ac.id/6119/1/skripsi ima...

110
PENGARUH METODE BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA PADA BANK SYARIAH MANDIRI KCP JELUTUNG KOTA JAMBI SKRIPSI IMA APRIANI NIM : EES 160416 Pembimbing : AMBOK PANGIUK, S.Ag., M.Si AHSAN PUTRA HAFIZ, S.HI., M.EI PROGRAM EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2020

Upload: others

Post on 30-Jan-2021

27 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • PENGARUH METODE BALANCED SCORECARD TERHADAP

    KINERJA PADA BANK SYARIAH MANDIRI KCP JELUTUNG KOTA

    JAMBI

    SKRIPSI

    IMA APRIANI

    NIM : EES 160416

    Pembimbing :

    AMBOK PANGIUK, S.Ag., M.Si

    AHSAN PUTRA HAFIZ, S.HI., M.EI

    PROGRAM EKONOMI SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

    SULTAN THAHA SAIFUDDIN

    JAMBI

    2020

  • i

    SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

    Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

    Nama : Ima Apriani

    NIM : EES160416

    Tempat/Tanggal Lahir : Belantaraya, 13 April 2000

    Jurusan : Ekonomi Syari’ah

    Alamat : Jl. Kapten Pattimura, RT.019, Kel.Simp

    IV Sipin Telanaipura, Kota Jambi

    Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang

    berjudul : “Pengaruh Metode Balanced Scorecard Terhadap Kinerja

    Pada Bank Syariah Mandiri KCP Jelutung Kota Jambi”. Benar karya

    asli saya, kecuali kutipan-kutipan yang disebutkan sumber-sumbernya sesuai

    ketentuan yang berlaku. Apabila dikemudian hari ternyata pernyataan ini

    tidak benar, maka saya sepenuhnya bertanggung jawab sesuai hukum yang

    berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri

    Sulthan Thaha Saifuddin Jambi termasuk pencabutan gelar yang diperoleh

    melalui skripsi ini.

    Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya

    untuk dapat dipergunakan seperlunya.

    Jambi , 24 September 2020

    Penulis

    Ima Apriani

    NIM : EES160416

  • ii

    Pembimbing I : Ambok Pangiuk, S. Ag., M.Si

    Pembimbing II : Ahsan Putra Haviz, M.EI

    Alamat :Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Uin Sulthan

    Thaha Saifuddin Jambi. JL. Arif Rahman Hakim, No. 11, Telanai Pura

    Jambi 36122 Telp/Fax: (0741) 583183-584118

    Jambi, 24 September 2020

    Kepada Yth,

    Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam

    Uin Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

    Di-

    Jambi

    NOTA DINAS

    Assalamu’alaikum Wr.Wb

    Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami

    berpendapat bahwa skripsi saudari IMA APRIANI dengan NIM: EES 160416

    yang berjudul: “Pengaruh Metode Balanced Scorecard Terhadap Kinerja

    Pada Bank Syariah Mandiri KCP Jelutung Kota Jambi” dapat diajukan untuk

    di munaqosahkan guna melengkap tugas dan memenuhi persyaratan untuk

    memperoleh gelar strata 1 (S.I) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

    Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

    Demikian pengajuan ini kami buat, kami ucapkan terima kasih semoga

    bermanfaat bagi kepentingan agama, nusa dan bangsa.

    Wassalamu’alaikum Wr. Wb

    Pembimbing I Pembimbing II

    Ambok Pangiuk, S. Ag., M. Si Ahsan Putra Hafiz, S.HI., M.EI

    NIP. 197508292005011005 NIP. 198107222005011002

  • iii

  • iv

    MOTTO

    ٰٓ أَْهلِهَا َوإَِذا َحَكْمتُم ِت إِلَىَٰ ىََٰ و۟ا ٱْْلََمَٰ َ يَأُْمُرُكْم أَن تَُؤدُّ بِٱْلَعْدِل ۚ بَْيَه ٱلىَّاِس أَن تَْحُكُمىا۟ إِنَّ ٱَّللَّ

    َ َكاَن َسِميع ا يَِعظُُكم بِِهٓۦٰ ۗ إِنَّ ٱَّللَّ َ وِِعمَّ اإِنَّ ٱَّللَّ ا بَِصير

    Artinya: “Sesungguhnya Allah memerintahkan kepada kamu supaya menyerahkan

    amanat kepada orang yang pantas menerimanya (ahlinya). Dan jka

    kamu memepertimbangkan suatu perkara, kamu harus memutuskannya

    secara adil. Sesungguhnya Allah memberimu sebaik-baik nasihat. Allah

    itu Maha Mendengar dan Maha Melihat” (Q.S.An-nisa’(4):58).1

    1 Depertemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Semarang: Cahaya

    Islam,2011), hlm. 87.

  • v

    PERSEMBAHAN

    Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta dan kasih

    sayang-Nya telah memberikanku kekuatan, membekaliku dengan Ilmu serta

    memperkenalkanku dengan cinta. Atas karunia serta kemudahan yang engkau

    berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat terlselesaikan.

    Skripsi ini adalah persembahan kecil saya untuk kedua orang tua tersayang

    ayah (Usra Hamid) dan ibu (Anisah) yang telah mengisi banyak kebahagian

    sehingga seumur hidup tidak cukup untuk menikmati semuanya. Terimakasih atas

    semua cinta yang telah ayah dan ibu berikan kepada saya. Semoga ini menjadi

    langkah awal untuk membuat kalian semua bahagia.

    Teruntuk kakak tersayang (Yuliana), dan adik tersayang (M.Khairil

    Azmi),dan (Andri Feriyanto) terimakasih atas dukungan nya selama ini, dan

    beserta keluarga yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu, yang selalu

    memberikan bantuan, dukungan, semangat dan selalu mengisi hari-hari saya

    dengan canda, tawa dan kasih sayang. Terimakasih untuk sahabat saya (Fazila,

    Via Listia, Leni Sumarni, Ismatul Maula, Keke, Lia Rahmasari, Ismiah, Lisa

    Putri) serta teman seperjuangan khususnya lokal E yang selalu memberi semangat

    dan dukungan serta canda dan tawa yang sangat mengesankan, susah senang

    dirasakan bersama.

    Tak lupa pula, mengucapkan banyak terimakasih kepada Dosen

    Pembimbing Skripsi (Ambok Pangiuk,S. Ag., M. Si dan Ahsan Putra Hafiz, S.HI.,

    M.EI, yang telah memberikan banyak bantuan dalam menyelesaikan penulisan

    dan penyusunan skripsi ini. Semoga keberkahan selalu menyertai kita. Aamiin.

  • vi

    ABSTRAK

    Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui ada-tidaknya pengaruh

    Metode Balanced Scorecard Terhadap Kinerja Bank Syariah Mandiri KCP

    Jelutung Kota Jambi pada Perspektif Finansial, (2) mengetahui ada-tidaknya

    pengaruh Metode Balanced Scorecard Terhadap Kinerja Bank Syariah Mandiri

    KCP Jelutung Kota Jambi pada Perspektif Customer, dan (3) mengetahui variabel

    mana yang paling dominan mempengaruhi Kinerja pada Bank Syariah Mandiri

    KCP Jelutung Kota Jambi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif.

    Instrument pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu wawancara, angket

    (kuesioner), dan dokumentasi.

    Hasil penelitian ini yaitu: (1) Hasil pengujian secara parsial (uji T)

    untuk dua variabel yaitu perspektif finansial dan perspektif customer, secara

    terpisah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pada Bank Syariah

    Mandiri, (2) hasil pengujian secara simultan (ujii F ) dapat disimpulkan bahwa

    perspektif finansial dan perspektif customer secara bersama-sama berpengaruh

    secara signifikan terhadap kinerja pada Bank Syarih Mandiri, dan (3) Variabel

    yang paling dominan terhadap kinerja pada Bank Syariah Mandiri yaitu variabel

    perspektif customer dengan nilai 0,156.

    Kata Kunci: Perspektif Finansial, Perspektif Customer, dan Kinerja

  • vii

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillah atas berkat Rahmad Allah yang senantiasa memberikan

    nikmat dan karunia-Nya serta Kekuatan Lahir Batin kepada penulis. Sholawat

    beserta salam mudah-mudahan selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi

    besar Muhammad SAW. beserta para keluarga, sahabat dan umatnya yang selalu

    taat dengan ajarannya. Semangat pejuang dan harapan untuk selalu berusaha dan

    berupaya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh

    Metode Balanced Scorecard Terhadap kinerja Pada Bank Syariah Mandiri

    KCP Jelutung Kota Jambi”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk

    memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Program Studi Ekonomi Syariah

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha

    Saifuddin Jambi.

    Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan saran yang

    diberikan oleh Bapak Ambok Pangiuk, S. Ag., M.Si selaku dosen Pembimbing

    I dan Bapak Ahsan Putra Haviz, M.EI selaku dosen Pembimbing II dalam

    penulisan skripsi ini. Dan juga kepada pihak Bank Syariah Mandiri KCP Jelutung

    Kota Jambi yang telah memberikan izin melakukan penelitian berkenaan dengan

    Pengaruh Metode Balanced Scorecard Terhadap Kinerja Pada Bank Syariah

    Mandiri KCP Jelutung. Oleh karena itu, hal yang pantas penulis ucapkan terima

    kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini,

    terutama kepada yang terhormat:

    1. Prof. Dr. H. Su’adi, MA., Ph.D selaku Rektor Universitas Islam Negeri

    Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

  • viii

    2. Dr. A.A. Miftah, S.Ag., M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,

    3. Dr. Rafidah, SE., M.E.I. selaku Wakil Dekan I, Dr. Novi Mubyarto, S.E.,

    M.E selaku Wakil Dekan II, dan Dr. Sucipto, S.Ag. Selaku Wakil Dekan III

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha

    Saifuddin Jambi,

    4. Ambok Pangiuk, S.Ag., M.Si dan M. Yunus, M.Si selaku ketua dan

    sekretaris Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,

    5. Ambok Pangiuk, S.Ag., M.Si selaku pembimbing I dan Ahsan Putra Hafiz,

    M.EI selaku Pembimbing II, termakasih atas arahan dan bimbingannya

    semoga Allah SWT senantiasa membalas kebaikkannya.

    6. Bapak dan Ibu dosen serta Asisten Dosen yang telah memberikan materi

    pendidikan yang berharga selama proses perkuliahan di Fakultas Ekonomi

    dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,

    7. Seluruh karyawan dan karyawati Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

    Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang telah

    memeberikan pelayanan dalam masa perkuliahan sampai selesai,

    8. Kedua orang tua Ayah Usra Hamid dan Ibu Anisah yang telah memberikan

    dorongan, semangat dan limpahan kasih sayang,

    9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu

    kelancaran dalam menyusun skripsi ini.

  • ix

    Terimakasih sepenuhnya atas jasa yang telah kalian berikan sehingga

    penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan lancar dan semoga amal

    kebaikan kalian semua dinilai oleh Allah Subhanallahu Wata’ala.

    Di samping itu, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

    kesempurnaan. Maka dari itu, apabila terdapat kesalahan, mohon dimaafkan.

    Sangat diharapkan kritik dan saran yang membangun supaya bisa menjadi catatan

    perbaikan untuk kedepan yang lebih layak secara akademisi dan ilmiah. Semoga

    penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan penelitian selanjutnya.

    Jambi, September 2020

    Penulis

    Ima Apriani

    NIM. EES160416

  • x

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ......................................................................................

    LEMBARAN PERNYATAAN ORISINILITAS SKRIPSI ........................ i

    NOTA DINAS ................................................................................................. ii

    MOTTO .......................................................................................................... iii

    PERSEMBAHAN ........................................................................................... iv

    ABSTRAK ...................................................................................................... v

    KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

    DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

    DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi

    DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii

    DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii

    BAB 1 PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah ................................................................................ 7

    C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 8

    D. Batasan Masalah................................................................................... 8

    E. Kegunaan Penelitian ............................................................................. 8

    F. Kerangka Teori ..................................................................................... 9

    G. Tinjauan Pustaka .................................................................................. 28

    H. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 32

    I. Hipotesis Penelitian ............................................................................... 32

    BAB II METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 34

    B. Jenis dan Sumber Data ......................................................................... 34

    C. Metode dan Pengumpulan Data ........................................................... 35

    D. Populasi dan Sampel ............................................................................ 36

    E. Operasional Variabel ............................................................................ 38

    F. Teknik Analisis Data ............................................................................ 39

    G. Sistematika Penulisan........................................................................... 45

  • xi

    BAB III GAMBARAN UMUM

    A. Sejarah Berdirinya Bank Syariah Mandiri ........................................... 47

    B. Tagline, Visi, dan Misi ......................................................................... 47

    C. Budaya Perusahaan............................................................................... 49

    D. Prinsip Operasional .............................................................................. 50

    E. Struktur Organisasi ............................................................................... 51

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Karakteristik Responden ...................................................................... 53

    B. Hasil Analisis Data ............................................................................... 54

    C. Uji Asumsi Klasik ................................................................................ 58

    D. Uji Hipotesis......................................................................................... 61

    E. Pembahasan .......................................................................................... 66

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan .......................................................................................... 69

    B. Saran ..................................................................................................... 69

    DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

    LAMPIRAN

    CURRICULUM VITAE

  • xii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1.1: Kerangka Pemikiran .................................................................... 32

    Gambar 3.1: Struktur Organisasi...................................................................... 52

    Gambar 4.1: Hasil Uji Normalitas ................................................................... 58

    Gambar 4.2: Hasil Uji heteroskedastisitas ....................................................... 60

  • xiii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1.1 : Jumlah ROI dan Jumlah Customer BSM .............................. 6

    Tabel 1.2 : Penelitian Terdahulu .............................................................. 28

    Tabel 2.1 : Operasional Varibel ............................................................... 39

    Tabel 4.1 : Krakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............. 53

    Tabel 4.2 : Krakteristik Responden Berdasarkan Umur .......................... 54

    Tabel 4.3 : Hasil Uji Validitas Perspektif Finansial ................................. 54

    Tabel 4.4 : Hasil Uji Validitas Perspektif Customer ................................ 55

    Tabel 4.5 : Hasil Uji Validitas Kinerja pada Bank Syariah Mandiri ........ 56

    Tabel 4.6 : Hasil Uji Reliabilitas Variabel X1, X2 dan Y ........................ 57

    Tabel 4.7 : Hasil Uji Multikolinearitas..................................................... 59

    Tabel 4.8 : Hasil Uji T ............................................................................. 61

    Tabel 4.9 : Hasil Uji F .............................................................................. 63

    Tabel 4.10 : Hasil Uji Regresi Linier Berganda ......................................... 64

    Tabel 4.11 : Hasil Uji Determinasi............................................................. 65

  • xiv

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Kuesioner

    Lampiran 2. Hasil Kuesioner

    Lampiran.3 Dokumentasi

    Lampiran 4. Hasil Uji Kualitas Data

    Lampiran 5. Hasil Uji Asumsi Klasik

    Lampiran 6. Hasil Uji Statistik

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Sejarah perkembangan perbankan syariah di Indonesia, yang tidak terlepas

    dari perkembangan ekonomi syariah dunia. Sejak tahun 1970-1980-an, terutama

    pada pembiayaan dan perdagangan dan modal kerja industri keuangan Islam dunia

    mulai muncul dan terbatas pada kebutuhan umat Islam. Sekitar tahun 1980-

    2000an, laju perkembangan industri keuangan syariah mengalami periode

    kebangkitan, dengan adanya investasi maupun asuransi dalam skema syariah. Hal

    ini menunjukkan bahwa bentuk industri keuangan syariah mulai terstruktur

    dengan berbagai macam produk keuangan yang bebas bunga, seperti leasing,

    pasar modal, dan asuransi2. Tujuan untuk mendukung proses manajemen yang

    lebih baik, dengan kemajuan teknologi dan informasi dalam sistem pengendalian

    manajemen untuk mengukur kinerja perusahaan yangefektif.3

    Menurut Mardiasmo menyatakan Pengukuran kinerja merupakan proses

    dalam menilai kemajuan suatu pekerjaan apakah telah sesuai dengan tujuan dan

    sasaran yang telah diregularkan oleh perusahaan sebelumnya. Didalam

    pengukuran kinerja itu sangat penting untuk menilai akuntabilitas organisasi dan

    manajer dalam menghasilkan pelayanan publik yang lebih baik.4 Dengan

    2https://www.bi.go.id/id/ruang-media/info-terbaru/Pages/BI-Luncurkan-Buku-Perjalanan-

    Perbankan-Syariah-di-Indonesia-2015.aspx, di akses pada 12 september 2019 pukul 07:00 wib. 3Annisa Stellata, “Analisis Kinerja Bank Umum Syariah Dan Bank Konvensional Dengan

    Prespektif Balanced Scorecard (Studi Pada Bank Mandiri Dan Bank Syariah Mandiri),” Fakultas

    Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akutansi, Universitas Muhamadiyah Surakarta, 2013, hlm 5-6. 4 Rizki Wahyu Utami Ohorella, “implementasi sistem pengukuran kinerja Perbankan

    Syari’ah Dengan Metode Balanced Scorecard,” Fakultas Ekonomi Program Studi Magister

    Akutansi, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, 2018, hlm.1.

    https://www.bi.go.id/id/ruang-media/info-terbaru/Pages/BI-Luncurkan-Buku-Perjalanan-Perbankan-Syariah-di-Indonesia-2015.aspxhttps://www.bi.go.id/id/ruang-media/info-terbaru/Pages/BI-Luncurkan-Buku-Perjalanan-Perbankan-Syariah-di-Indonesia-2015.aspxhttps://www.bi.go.id/id/ruang-media/info-terbaru/Pages/BI-Luncurkan-Buku-Perjalanan-Perbankan-Syariah-di-Indonesia-2015.aspx

  • melakukan pengukuran kinerja, maka keberhasilan suatu perusahaan dapat terlihat

    dari bagaimana kemampuan perusahaan tersebut untuk mencapai tujuan sesuai

    dengan rencana yang tertuang dalam perencanaan strategi.5 Faktor yang terpenting

    dalam perusahaan adalah penilaian dan pengukuran kinerja. Selain digunakan

    untuk menilai keberhasilan perusahaan, pengukuran kinerja juga dapat digunakan

    sebagai dasar untuk menentukan sistem imbalan dalam perusahaan, misalnya

    untuk menentukan tingkat gaji karyawan maupun reward yang layak. Pihak

    manajemen juga dapat menggunakan pengukuran kinerja perusahaan sebagai alat

    untuk mengevaluasi pada periode yang lalu.6

    Menurut Norton pada tahun 1990 Balanced Scorecard dalam akuntansi

    manajemen dikenal sebagai alat analisis yang bertujuan untuk mendukung proses

    manajemen. Balanced Scorecard merupakan suatu ukuran yang cukup

    komprehensif dalam mewujudkan kinerja, yang mana keberhasilan keuangan

    yang dicapai perusahaan bersifat jangka panjang. Balanced Scorecard tidak hanya

    sekedar alat pengukur kinerja perusahaan tetapi merupakan suatu bentuk

    transformasi strategik secara total kepada seluruh tingkatan dalam organisasi.

    Dengan pengukuran kinerja yang komprehensif tidak hanya merupakan ukuran-

    ukuran keuangan tetapi penggabungan ukuran-ukuran keuangan dan non

    keuangan, maka perusahaan dapat menjalankan bisnisnya dengan lebih baik.7

    5Rizki Wahyu Utami Ohorella, “Implementasi Sitem Pengukuran Kinerja Perbankan

    Syari’ah Dengan Metode Balanced Scorecard”, Fakultas Ekonomi Program Studi Magister

    Akuntansi, Universitas Islam Indonesia Yogyakara, 2018, hlm.1. 6Cahyo Halim Istiqlal, “Penilaian Kinerja Perbankan Syariah Dengan Metode Balanced

    Scorecard,” Jurnal Ekonomi Islam Vol. II, No. 2 (Desember 2009): hlm.168. 7 Cahyo Halim Istiqlal, “Penilaian Kinerja Perbankan Syariah Dengan Metode Balanced

    Scorecard” Jurnal Ekonomi Islam Vol. II, No. 2 (Desember 2009), hlm. 168.

  • Balanced Scorecard terdiri dari 2 kata yaitu kartu nilai (scorecard) dan

    berimbang (balanced). Kartu nilai (scorecard) adalah alat yang berfungsi untuk

    mengukur kinerja personil yang dibandingkan dengan kinerja yang direncanakan,

    serta dapat digunakan sebagai evaluasi. Sedangkan berimbang (balanced) artinya

    kinerja personil yang diukur secara berimbang dari dua aspek yaitu : keuangan

    dan non-keuangan, jangka pendek dan jangka panjang, intern dan ekstern.

    Menurut Mulyadi, Balanced Scorecard adalah metode penilaian kinerja

    perusahaan dengan menggunakan aspek keuangan dan non keuangan yang

    digunakan dalam empat perspektif dalam mengukur kinerja perusahaan yaitu:

    perspektif keuangan/finansial, pelanggan/customer, proses bisnis internal, serta

    proses pembelajaran dan pertumbuhan.8 Dimana Balanced Scorecard itu

    digunakan sebagai kerangka untuk menerjemahkan strategi tersebut.9

    Menurut Abrar, Balanced Scorecard adalah salah satu alat manajemen

    contemporare yang complitely mengukur kinerja perusahaan tidak hanya

    perspektif finansial saja tetapi juga kinerja non finansial.10

    Kuncono menyatakan

    bahwa BSC diciptakan karena pengukuran keuangan tidak lagi dianggap cukup

    untuk organisasi saat ini. Strategi untuk menciptakan nilai telah bergeser dari

    mengatur asset yang terlihat (tangible asset) menjadi strategi yang berbasis

    8Nyoman Pramesti Sukma, “Penilaian Kinerja Berbasis Balanced Scorecard Pada Bank

    Utama,” E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 5.2, 2013, hlm.502. 9Erlina, “Analisis Kinerja Perusahaan Dengan Metode Balanced Scorecard (BSC) Dan

    Swot,” Jurnal Penelitian Ilmu Teknik Vol. 9, No.1 (2009): hlm.49. 10Ramadhani, “Perancangan Balanced Scorecard Sebagai Pengukuran Kinerja pada PT

    Asuransi MSIG Indonesia,” Jurnal Manajemen dan Organisasi Vol VII, No 2 (Agustus 2016):

    hlm.141.

  • pengetahuan yang menciptakan dan menyebarkan asset yang tak terlihat

    (intangible asset), termasuk hubungan dengan customer11

    .

    Melakukan penilaian kinerja manajemen perusahaan sangatlah penting,

    begitu pula pada Bank Syariah Mandiri KCP Jelutung Kota Jambi. Selama ini

    yang umum digunakan adalah pengukuran yang hanya menekankan pada sektor

    keuangan saja. Pengukuran kinerja dengan sistem ini menyebabkan orientasi

    perusahaan hanya pada keuntungan jangka pendek dan cenderung mengabaikan

    kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang. Pengukuran kinerja yang

    menekankan pada sektor keuangan saja kurang mampu menilai aktiva intelektual

    dan tak berwujud perusahaan, seperti produk dan jasa yang bermutu tinggi, para

    pekerja yang memiliki motivasi dan kemampuan tinggi, proses internal yang

    responsive dan dapat diprediksi, dan pelanggan yang puas dan loyal.12

    Ditinjau dari sistem manajemen strategik, Balanced scorecard dapat

    dikatakan sebagai intinya. Perusahaan dalam menghadapi lingkungan bisnis yang

    kompetitif memerlukan suatu perencanaan yang matang, tidak hanya berorientasi

    pada masa yang akan datang tapi juga harus bisa mengantisipasi perubahan dalam

    jangka pendek dan menengah.

    Oleh karena itu, memahami langkah-langkah manajemen strategik

    diperlukan untuk dapat menciptakan perencanaan yang matang untuk masa depan

    perusahaan. Tujuan pengukuran dalam balanced scorecard bukan hanya

    penggabungan dari ukuran-ukuran keuangan dan non keuangan yang ada, tapi

    11R. Weddie Andriyanto, “Efektifitas Balanced Scorecard Dalam Meningkatkan Kinerja

    Manajerial Badan Usaha Milik Negara (BUMN),” Jurnal Akuntansi dan Investasi Vol, 11 No. 2

    (Juli 2010): hlm.1. 12 Herlina Pujiastuti, “Penerapan Balanced ScoreCard Pada PD.BPR Bank Pasar Kab.

    Kudus,” Journal Of Social And Politic, 2012, hlm.3.

  • merupakan hasil dari suatu proses dari manajer kepada bawahannya berdasarkan

    misi dan strategi perusahaan.13

    Misi dan strategi tersebut harus bias diterjemahkan

    dalam tujuan dan pengukuran yang lebih nyata, sehingga terjadi keseimbangan

    pencapaian sesuai dengan dalil keseimbangan yang terdapat dalam Al-Qur’an

    Surat Al-Qashash : 77

    ُ آتَا فِيَما َواْبتَغِ اَراْْلِخَرةَ َكاَّللَّ ْويَا ِمهَ وَِصيبَك َوََلتَْىس الدَّ َوأَْحِسه الدُّ

    َ إِنَ اْْلَْرِض فِي اْلفََساد َوََلتَْبغِ إِلَْيكَ َللاَّ َكَماأْحَسه ّّ اْلُمْفِسِديهَ ََليُِحبُّ َللاَّ

    Artinya :Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu

    (kebahagiaan)negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari

    (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana

    Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di

    (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat

    kerusakan.14

    Perkembangan dan persaingan industri perbankan yang semakin ketat

    mengharuskan setiap bank untuk memiliki strategi yang tepat dalam mencapai

    keunggulan bersaing. Dalam hal ini, PT. Bank Syariah mandiri harus mampu

    mengembangkan perusahaannya. Salah satunya dengan cara memiliki strategi

    yang baik dan unggul melalui perancangan strategi. Untuk membuat sebuah

    perancangan strategi yang baik, diperlukan alat manajemen strategi yang

    mampu secara komprehensif melihat perspektif yang ada dalam suatu

    perusahaan. Balanced Scorecard merupakan salah satu alat pengukuran kinerja

    yang mampu menyatukan perspektif yang ada untuk mencapai tujuan atau visi

    yang diinginkan perusahaan.

    13Luthfil Hakim, “Pengaruh Kinerja Asuransi Jiwa Bersama (Ajb) Bumiputera1912

    Syariah Cabang Semarang Dengan Pendekatan Balanced Scorecard,” 2016, hlm. 4. 14 Al-Qur’an Al-Karim dan Terjemahnya, (Semarang : PT Toha Putra, 1996), hllm. 315.

  • Tabel 1.1

    Jumlah ROI (Return On Investment) dan

    Jumlah Customer Bank Syariah Mandiri

    NO Tahun ROI (Return On Investment) 1 2017 9.254,9 %

    2 2018 0,02656 %

    3 2019 0,01236 %

    NO Tahun Jumlah Customer

    1 2017 20,48 Juta

    2 2018 23,18 juta

    3 2019 8.000.000 Sumber : www.mandirisyariah.co.id

    Dari data tersebut dapat diketahui jika setiap tahunnya Bank Syariah

    Mandiri mengalami penurunan dari jumlah ROI dan jumlah customer. Untuk bisa

    meningkatkan jumlah ROI dan jumlah customer bank harus mempunyai strategi-

    strategi yang tepat. Bank harus memperhatikan seluruh kinerjanya baik kinerja

    keuangan maupun non keuangan. Sehingga untuk mengetahui bagaimana kinerja

    bank maka dapat diketahui dan diukur menggunakan metode balanced scorecard.

    Berdasarkan permasalahan yang terdapat di atas, penulis akan melakukan

    penelitian pada Bank Syariah Mandiri KCP Jelutung Kota Jambi. Adapun alasan

    penulis memilih BSM sebagai objek penelitian ialah karena Bank Syariah Mandiri

    adalah salah satu Bank Syariah Mandiri yang ada di kota Jambi, yang biasa

    dikenal dengan slogan lebih adil dan menentramkan.15

    Bank Syariah Mandiri ini

    merupakan lembaga investasi dan perbankan yang sesuai dengan prinsip-prinsip

    syariah. Sumber dana yang di dapatkan juga harus sesuai dengan syar’i dan

    alokasi investasi yang dilakukan bertujuan untuk menumbuhkan ekonomi dan

    sosial masyarakat serta melakukan jasa-jasa perbankan yang sesuai dengan nilai-

    15 Rofiqoh Ferawati, “Kontribusi Bank Syariah Mandiri Cabang Jambi Dalam

    Pembiayaan Umkm Di Kota Jambi” Nur El-Islam, Vol.4 No.2, 2017, hlm. 191.

  • nilai syariah. Oleh karena itu nasabah merasa nyaman dalam memakai jasanya,

    apalagi bank yang berlabel syariah ini sangat dilirik dan menjadi perhatian publik,

    dan juga kemudahan bertransaksi dimanapun saja dengan menggunakan layanan

    e-banking BSM, sehingga menjadikan Bank itu lebih unggul daripada bank

    konvensional dan bank lainnya.16

    Oleh karena itu berdasarkan pernyataan tersebut, Penulis merasa tertarik

    untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Metode Balanced

    Scorecard Terhadap Kinerja pada Bank Syariah Mandiri KCP Jelutung

    Kota Jambi”.

    B. Rumusan Masalah

    Adapun rumusan dalam penelitian ini adalah:

    1. Bagaimana pengaruh perspektif finansial dan perspektif customer secara

    parsial terhadap kinerja pada Bank Syariah Mandiri KCP Jelutung Kota

    Jambi ?

    2. Bagaimana pengaruh perspektif finansial dan perspektif customer secara

    simultan terhadap kinerja pada Bank Syariah Mandiri KCP Jelutung kota

    Jambi ?

    3. Variabel mana yang paling dominan mempengaruhi kinerja Bank Syariah

    Mandiri KCP Jelutung Kota Jambi ?

    16 Efni Anita, ”Pengaruh Biaya Promosi Dan Dana bagi Hasil Terhadap Jmlah Dana

    Pihak Ketiga (DPK) Pada Bank Syariah Mandiri (BSM) Kota Jambi”, Jurnal Ekotrans, Vol. 16 No2 Juli 2016, hlm.49.

  • C. Tujuan penelitian

    1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh perspektif finansial dan perspektif

    customer secara parsial terhadap kinerja pada Bank Syariah Mandiri KCP

    Jelutung Kota Jambi?

    2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh perspektif finansial dan perspektif

    customer secara simultan terhadap kinerja pada Bank Syariah Mandiri

    KCP Jelutung kota Jambi?

    3. Untuk mengetahui variabel mana yang paling dominan mempengaruhi

    kinerja Bank Syariah Mandiri KCP Jelutung Kota Jambi?

    D. Batasan masalah

    Untuk memudahkan pembahasan serta tidak menyalahi sistematika

    penulisan karya ilmiah sehingga membawa hasil yang diharapkan, maka penulis

    merasa perlu membatasi permasalahan yang akan dibahas. Sehingga tidak keluar

    dari topik pembahasan. Dalam penelitian ini penulis hanya membahas tentang

    pengaruh metode balanced scorecard terhadap kinerja pada bank syariah mandiri

    KCP Jelutung Kota Jambi hanya pada perspektif finansial dan perspektif

    customer saja.

    E. Kegunaan penelitian

    Dengan tercapainya tujuan-tujuan penelitian tersebut, kegunaan dari

    penelitian ini sebagai berikut :

    1. Penelitian skripsi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi berupa

    buku bacaan perpustakaan dilingkungan Universitas Islam Negeri

  • Sulthan Thaha Jambi, khususnya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Islam.

    2. Secara teoritis, diharapkan dapat memperkaya literature, referensi dan

    bahan-bahan informasi ilmiah. Hasil penelitian ini dapat digunakan

    sebagai acuan terhadap penelitian-penelitian sejenis pada tahap

    selanjutnya.

    3. Sebagai sarana untuk mengaplikasikan berbagai teori yang diperoleh di

    bangku kuliah, menambah pengalaman dan sarana latihan dalam

    memecahkan masalah-masalah yang ada di masyarakat sebelum terjun

    dalam dunia kerja yang sebenarnya dan sebagai sarana untuk

    menambah wawasan peneliti terutama yang berhubungan bidang kajian

    yang ditekuni saat kuliah.

    F. Kerangka teori

    1. Balanced Scorecard

    a. Pengertian Balanced Scorecard

    Balanced Scorecard terdiri dari dua kata yaitu : kartu skor

    (scorecard) dan berimbang (balanced). Kartu skor adalah kartu yang

    digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja seseorang. Kartu skor juga

    dapat digunakan untuk merencanakan skor yang hendak diwujudkan

    oleh personel di masa depan. Melalui kartu skor, skor yang hendak

    diwujudkan personel di masa depan dibandingkan dengan hasil yang

    sesungguhnya.

  • Hasil perbandingan ini digunakan untuk melakukan evaluasi atas

    kinerja personel yang bersangkutan. Sedangkan kata berimbang

    dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa kinerja personel diukur secara

    berimbang dari dua aspek yaitu: keuangan dan non keuangan, jangka

    pendek dan jangka panjang, intern dan ekstern. Oleh karena itu, jika

    kartu skor personel digunakan untuk merencanakan skor yang hendak

    diwujudkan di masa depan, personel tersebut harus memperhitungkan

    keseimbangan antara pencapaian kinerja keuangan dan non keuangan,

    antara kinerja jangka pendek dan jangka panjang, serta antara kinerja

    yang bersifat intern dan kinerja yang bersifatekstern.17

    Scorecard memberi kerangka kerja, bahasa, untuk

    mengkomunikasikan misi dan strategi, scorecard menggunakan

    pengukuran untuk memberi informasi kepada para pekerja tentang

    faktor yang mendorong keberhasilan saat ini dan yang akan datang.

    Dengan mengartikulasikan hasil yang diinginkan perusahaan dan faktor

    pendorong hasil-hasil tersebut, para eksekutif senior berharap dapat

    menyalurkan energi, kemampuan, dan pengetahuan spesifik sumber

    daya manusia perusahaan menuju ke arah tercapainya tujuan jangka

    panjang.18

    Menurut Kaplan dan Norton mengatakan bahwa definisi

    Balanced Scorecard adalah suatu kerangka kerja baru untuk

    17 Mulyadi, Balanced Scorecard (Jakarta: PT Salemba Embun Patria, 2001),

    hlm.2.

    18 Robbert S.Kaplan, Balanced Scorecard (Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama, 2006), hlm.22.

  • mengintergrasikan berbagai ukuran yang diturunkan dari strategi

    perusahaan. Balanced Scorecard mencakup berbagai aktivitas

    penciptaan nilai yang dihasilkan oleh para partisipan perusahaan

    yang memiliki kemampuan motivasi tinggi. Sementara tetap

    memperhatikan kinerja jangka pendek, yaitu melalui perspektif

    keuangan, Balanced Scorecard dengan jelas mengungkapkan

    berbagai hal yang menjadi pendorong tercapainya kinerjanya dan

    kompetitif jangka panjang yang superior.

    Luis dan Biromo mengatakan bahwa definisi Balanced

    Scorecard adalah suatu alat manajemen kinerja (performance

    management tool) yang dapat membantu organisasi untuk

    menerjemahkan visi dan strategi ke dalam aksi dengan

    memanfaatkan sekumpulan indikator keuangan dan non keuangan

    yang kesemuanya terjalin dalam hubungan sebab akibat.

    Jadi Balanced Scorecard merupakan suatu sistem manajemen

    strategi yang menjabarkan visi dan strategi suatu perusahaan ke

    dalam tujuan operasional dan tolak ukur. Tujuan dan tolak ukur

    dikembangkan untuk perspektif keuangan dan perspektif customer.19

    b. Konsep Balanced ScoreCard

    Konsep Balanced Scorecard terdiri dari 2 suku kata yaitu kartu

    nilai (scorecard) dan berimbang (balanced). Kartu nilai (scorecard)

    adalah alat yang berfungsi untuk mengukur kinerja personil yang

    19 Wayan Aditya Nugroho, “Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan

    Konsep Balanced Scorecard (Studi Kasus PT. Wijaya Karya),” 2013, hlm. 11.

  • dibandingkan dengan kinerja yang direncanakan, serta dapat digunakan

    sebagai evaluasi. Sedangkan berimbang (balanced) artinya kinerja

    personil yang diukur secara berimbang dari dua aspek: keuangan dan

    non-keuangan, jangka pendek dan jangka panjang, intern dan ekstern.

    Karena itu jika kartu skor personil digunakan untuk merencanakan skor

    yang hendak diwujudkan di masa depan, personil tersebut harus

    memperhitungkan keseimbangan antara pencapaian kinerja keuangan

    dan non-keuangan, kinerja jangka pendek dan jangka panjang, serta

    antara kinerja bersifat internal dan kinerja yang bersifat ekstern.20

    c. Penerapan Balanced Scorecard untuk Perbankan Syariah

    Balanced Scorecard merupakan sistem manajemen kontemporer

    yang dapat diterapkan di seluruh bentuk organisasi, baik organisasi

    yang berorientasi prot maupun organisasi nirlaba. Balanced Scorecard

    (BSC) sebagai alat ukur kinerja yang mempertimbangkan faktor

    keuangan maupun non-keuangan dapat dimodikasi menyesuaikan

    dimana BSC akan diterapkan. Faktor-faktor non keuangan itu meliputi

    perspektif customer. Dalam konteks perbankan syariah, penerapan

    sistem manajemen berbasis BSC dapat digunakan sebagai suatu sistem

    pengukuran kinerja yang secara terus menerus akan memantau

    keberhasilan penerapan strategi perusahaan dan mengukur kinerja

    perusahaan secara komprehensif dan seimbang sehingga kinerja

    perusahaan setiap saat dapat diketahui dengan jelas. Dalam pengukuran

    20 Mulyadi, Balanced Scorecard, (Jakarta, PT. Salemba Emban Ptria, 2001), hlm.1-2.

  • kinerja bank syariah, BSC diterapkan berdasarkan tolak ukur sebagai

    berikut:

    1) Perspektif keuangan atau finansial

    Ukuran keuangan sangatlah penting dalam memberikan ringkasan

    konsekuensi tindakan ekonomis yang sudah diambil. Ukuran finansial

    memberikan pentunjuk apakah strategi perusahaan dan pelaksanaanya

    memberikan kontribusi atau tidak kepada peningkatan laba perusahaan.

    Oleh sebab itu Kaplan dan Norton mengatakan pengukuran kinerja

    finansial mempertimbangkan adanya tahapan dari siklus kehidupan

    bisnis yaitu:

    a) Growth (berkembang) adalah tahapan awal siklus kehidupan

    perusahaan dimana perusahaan memiliki produk atau jasa yang

    secara signifikan memiliki potensi pertumbuhan yang baik. Di sini

    manajemen terikat dengan komitmen untuk mengembangkan suatu

    produk/jasa dan fasilitas produksi, menambah kemampuan operasi,

    mengembangkan system, insfrastruktur, dan jaringan distribusi

    yang akan mendukung hubungan global, serta membina dan

    mengembangkan hubungan dengan pelanggan.

    b) Sustain (bertahan) adalah tahapan kedua diaman persahaan masih

    melakukan investasi dan reinvestasi dengan mengisyaratkan tingkat

    pengembalian terbaik. Dalam tahap ini, perusahaan mencoba

    mempertahankan pangsa pasar yang ada, bahkan

    mengembangkannya, jika mungkin. Investasi yang dilakukan

  • umumnya diarahkan untuk menghilangkan bottleneck,

    mengembangkan kapasitas, dan meningkatkan perbaikan

    operasional secara konsisten. Sasaran keuangan pada tahap ini

    diarahkan pada besarnya tingkat pengembalian atas investasi yang

    dilakukan. Tolak ukur yang kerap digunakan pada tahap ini,

    misalnya ROI, profit margin, dan operating ratio.

    c) Harvest (panen) adalah tahapan ketiga di mana perusahaan benar-

    benar memanen/menuai hasil investasi di tahap-tahap sebelumnya.

    Tidak ada lagi investasi besar, baik ekspansi maupun pembangunan

    kemampuan baru, kecuali pengeluaran untuk pemeliharaan dan

    perbaikan fasilitas. Sasaran keuangan adalah hal yang utama dalam

    tahap ini, sehingga diambil sebagai tolak ukur, yaitu

    memaksimumkan arus kas masuk dan pengurangan modal kerja.21

    2) Perspektif customer untuk mengukur kinerja perspektif customer

    dalam persaingan bisnis, dapat dipergunakannya perhitungan yang

    sesuai, yaitu:

    a) Tingkat kepuasan customer tolak ukur ini dapat diketahui melalui

    survey kepada customer secara periodik dan kualitas pelayanan.

    b) Penguasaan pangsa pasar dihitung dari besarnya pasar atau jumlah

    customer yang berhasil dikuasai oleh bank syariah dibandingkan

    dengan total pasar atau jumlah customer potensial dalam bisnis

    perbankan syariah di Indonesia.

    21 Siti Wahyuni, “Pengaruh Pendekatan Balanced Scorecard Terhadap kinerja Lembaga

    Amil Zakat Insan Madani Jambi,” 2019, hlm. 9.

  • c) Retensi customer tolak ukur ini untuk mengukur kemampuan bank

    untuk mempertahankan nasabah lama.

    d) Akuisisi customer tolak ukur ini untuk mengukur kemampuan

    memperoleh nasabah baru.22

    d. Karakteristik-karakteristik Balanced Scorecard

    Menurut Gaspersz, karakteristik-karakteristik balanced scorecard

    yang biasa digunakan oleh perusahaan untuk mengevaluasi sistem

    pengukuran kinerja mereka adalah sebagai berikut:

    1) Biaya yang dikeluarkan untuk mengukur tidak lebih besar dari

    manfaat yang diterima.

    2) Pengukuran harus dimulai pada permulaan balanced scorecard

    berbagai masalah yang berkaitan dengan kinerja beserta kesempatan-

    kesempatan untuk meningkatkannya harus dirumuskan secara jelas.

    3) Pengukuran harus terkait langsung dengan tujuan strategis yang

    dirumuskan. Setiap tujuan strategis yang dirumuskan dalam kisi

    strategis (Srategic Grid) harus memiliki paling sedikit satu

    pengukuran.

    4) Pengukuran harus sederhana serta memunculkan data yang mudah

    untuk digunakan, mudah dipahami, dan mudah melaporkannya.

    5) Pengukuran harus berfokus pada tindakan korektif dan peningkatan,

    bukan sekedar pada pemantauan (monitoring) atau pengendalian.

    22 Cahyo Halim Istiqlal, “Penilaian Kinerja Perbankan Syariah Dengan Metode Balanced

    Scorecard,” Jurnal Ekonomi Islam Vol. III, No.2 (Desember 2009): hlm.174.

  • Proses Penyusunan Balanceed Scorecard Setiap perusahaan

    mempunyai ciri sendiri-sendiri untuk membangun sebuah Balanceed

    Scorecard.Hal ini disebabkan karena Balanceed Scorecard didasari dari

    visi komprehensif dan tujuan-tujuan strategis yang menyeluruh dari

    perusahaan. Proses balanceed scorecard memberikan kepada perusahaan

    sebuah gambaran yang jelas tentang masa depan dan cara untuk

    mencapainya.

    Hal ini dapat terwujud karena balanceed scorecard selain tetap

    mempertahankan hasil keuangan jangka pendek, juga meningkatkan nilai

    aktiva tidak berwujud dan kapabilitas kompetitif. Tahap-tahap penyusunan

    balanced scorecard menurut Yuwono dkk adalah sebagai berikut:

    a) Membangun konsensus tentang pentingnya perubahan manajemen dan

    kultur organisasi secara mendasar dimana Balanced Scorecard akan

    dijadikan alat pandu perubahan tersebut.

    b) Pembentukan tim proyek Balanced Scorecard yang beranggotakan 6-

    8 orang eksekutif lintas fungsi.

    c) Mendefinisikan industri, menjelaskan perkembangannya dan peran

    perusahaan.

    d) Menentukan unit bisnis yang diangggap memadai oleh manajemen

    untuk mengembangkan Balanced Scorecard.

    e) Mengevaluasi sistem pengukuran organisasi yang sudah ada.

    f) Merumuskan atau mengkonfirmasikan visi perusahaan.

  • g) Merumuskan berbagai perspektif yang dipilih untuk membangun

    Balanceed Scorecard.

    h) Merinci visi pada tiap-tiap perspektif dan merumuskan seluruh

    sasaran strategis.

    i) Mengidentifikasi faktor-faktor penting bagi kesuksesan pencapaian

    visi.

    j) Mengembangkan tolak ukur, identifikasi penyebab dan dampak,

    menyusun keseimbangan (scorecard).

    k) Mengembangkan top level Scorecard.

    l) Merinci scorecard dan tolak ukur oleh unit organisasi.

    m) Merumuskan sasaran dari tiap-tiap tolok ukur yang digunakan.

    n) Mengembangkan rencana kegiatan/tindakan pelaksanaan scorecard

    untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan.

    o) Implementasi Scorecard dalam seluruh aspek manjemen organisasi

    sehari-hari dengan pemantauan yang berkesinambungan di bawah

    tanggung jawab manajemen tingkat atas.23

    e. Keunggulan dan kelemahan Balanced Scorecard

    Balanced Scorecard memiliki keunggulan yang menjadikan sistem

    manajemen strategik saat ini berbeda secara signifikan dengan sistem

    manajemen strategik dalam manajemen tradisional. Manajemen strategik

    tradisional hanya berfokus ke sasaran-sasaran yang bersifat keuangan,

    23 Yuliana Endah Widyaningsih, “Metode Balanced Scorecard Sebagai Alternatif

    Pengukuran Kinerja Pada Lembaga Keuangan,” hlm. 8.

  • sedangkan sistem manajemen strategik kontemporer mencakup perspektif

    keuangan dan customer.

    Keunggulan pendekatan Balanced Scorecard dalam sistem perencanaan

    strategik adalah mampu menghasilkan rencana strategik yang memiliki

    karakteristik sebagaiberikut :

    1) Komprehensif : Balanced Scorecard menekankan pengukuran kinerja

    tidak hanya aspek kuantitatif saja, tetapi juga aspek kualitatif.

    2) Koheren : Balanced Scorecard mengharuskan personil untuk menentukan

    hubungan sebab akibat diantara berbagai sasaran yang dihasilkan setiap

    perencanaan. Setiap sasaran yang ditetapkan dalam perspektif keuangan

    harus mempunyai hubungan kausal dengan sasaran keuangan baik secara

    langsung maupun secara tidak langsung.

    3) Seimbang : keseimbangan sasaran yang dihasilkan oleh sistem

    perencanaan penting untuk menghasilkan kinerja keuangan yang

    berjangka panjang.

    4) Terukur : keterukuran sasaran yang dihasilkan oleh sistem perencanaan

    menjanjikan ketercapaian berbagai sasaran yang dihasilkan oleh sistem

    tersebut.

    Balanced Scorecard mengukur sasaran-sasaran yang sulit untuk

    diukur.Sasaran pada perspektifcustomer, merupakan sasaran yang tidak mudah

    untuk diukur, namun dalam Balanced Scorecard sasaran perspektif non

    keuangan tersebut dapat diukur.24

    24 Mulyadi, Balanced Scorecard, (Jakarta, PT. Salemba Embun Patria, 2001), hlm.18-24.

  • Nugroho Widjajanto juga menyatakan bahwa disamping keunggulan-

    keunggulan, Balanced Scorecard juga memiliki beberapa kelemahan,

    misalnya:

    1) Hubungan sebab akibat dalam Balanced Scorecard harus diuji melalui

    proses “pembuktian” yang cukup panjang.

    2) Tidak semua ukuran harus menunjukkan perbaikan, karena kadang kala

    perbaikan dalam tolak ukur akan diimbangi dengan penurunan tolak ukur

    yang lain.

    3) Ukuran yang digunakan tidak hanya bersifat objectif (seperti pangsa pasar

    atau MCE), melainkan juga bersifat subjektif (seperti halnya

    ratingcustomer).

    4) Inisiatif program kerja yang digunakan perlu dikaji ulang dengan seksama,

    khususnya dikaitkan dengan strategi jangka panjang perusahaan. Evaluasi

    terhadap kinerja hendaknya tidak hanya didasarkan pada aspek operasional

    seperti termuat dalam Balanced Scorecard, melainkan juga harus

    dikaitkan dengan pertimbangan keuangan.25

    25 Rizal Azis Dwicahyo, “Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Salah Satu Tolok Ukur

    Dalam Pengukuran Kinerja” (Studi Kasus Pada RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo

    Bojonegoro),” 2015, hlm. 6.

  • 2. Kinerja

    a. Pengertian Kinerja

    Menurut Mulyadi “Kinerja adalah keberhasilan personel, tim

    atau unit organisasi dalam mewujudkan sasaran strategi yang telah

    ditetapkan sebelumnya dengan perilaku yang diharapkan”.26

    Menurut Moeherono kinerja merupakan gambaran mengenai

    tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau

    kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi

    organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategis suatu

    organisasi.Kinerja dapat diketahui dan diukur jika individu atau

    sekelompok karyawan telah mempunyai kriteria atau standar

    keberhasilan tolak ukur yang ditetapkan oleh organisasi. Menurut

    Oxford Dictionary, kinerja (Performance) merupakan suatu tindakan

    proses atau cara bertindak atau melakukan fungsi organisasi.27

    Menurut Yuwono, pengukuran kinerja merupakan bagian dari

    sistem pengendalian manajemen yang mencakup baik tindakan yang

    mengimplikasikan keputusan perencanaan maupun penilaian kinerja

    pegawai dan operasinya. Pada pengukuran kinerja perlu kita

    menetapkan ukuran indikator kinerja. Menurut Moeheriono, Pada

    umumnya, ukuran indikator kinerja dapat dikelompokkan ke dalam

    enam kategori berikut ini. Namun, organisasi tertentu dapat

    26 Ratna Nur Halimah, “Implementasi Balanced Scorecard Untuk Penilaian Kinerja Pada

    Bank Syariah Muamalat Samarinda,” hlm. 1. 27 Nova Widiastuti, “Analisis Pengaruh Stres Kerja, Kompensasi, dan Wmployee

    EngagementTerhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Pegawai PDAM Tirta Model Kota

    Semarang),” Jurnal Of Management Vol.7.No.1 (2018): hlm.1-2.

  • mengembangkan kategori masing-masing yang sesuai dengan

    misinya.

    1) Efektif, indikator ini mengukur derajat kesesuaian output yang

    dihasilkan dalam mencapai sesuatu yang diinginkan.

    2) Efisien, indikator ini mengukur derajat kesesuaian proses

    menghasilkan output dengan menggunakan biaya serendah

    mungkin.

    3) Kualitas, indikator ini mengukur derajat kesesuaian antara kualitas

    produk atau jasa yang dihasilkan dengan kebutuhan dan harapan

    konsumen.

    4) Ketepatan waktu, indikator ini mengukur apakah pekerjaan telah

    diselesaikan secara benar dan tepat waktu. Oleh karena itu, perlu

    ditentukan kriteria yang dapat mengukur berapa lama waktu yang

    seharusnya diperlukan untuk menghasilkan suatu produk. Kriteria

    ini biasanya didasarkan pada harapan konsumen.

    5) Produktivitas, indikator ini mengukur tingkat produktivitas suatu

    organisasi. Pada bentuk ilmiah, indikator ini mengukur nilai

    tambah yang dihasilkan oleh suatu proses dibandingkan dengan

    nilai yang dikonsumsi untuk biaya modal dan tenaga kerja.

    6) Keselamatan, indikator ini mengukur kesehatan organisasi secara

    keseluruhan serta lingkungan kerja para pegawainya ditinjau dari

    aspek keselamatan.28

    28 Lailatlul Badriyah, “Pengarh Kompentensi dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan

    Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Utama Karya Cabang Semarang,” 2017, hlm.14.

  • Kinerja apabila dikaitkan dengan performance sebagai kata benda

    (noun), maka pengertian performance atau kinerja adalah hasil kerja

    yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu

    perusahaan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-

    masing dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan secara ilegal, tidak

    melanggar hukum dan tidak bertentangan dengan moral dan etika.

    Dilihat dari sudut pandang ahli yang lain, kinerja adalah banyaknya

    upaya yang dikeluarkan individu pada pekerjaannya.29

    Menurut Harsuko, kinerja adalah sejauh mana seseorang telah

    memainkan baginya dalam melaksanakan strategi organisasi, baik

    dalam mencapai sasaran khusus yang berhubungan dengan peran

    perorangan dan atau dengan memperlihatkan kompetensi yang

    dinyatakan relevan bagi organisasi. Kinerja adalah suatu konsep yang

    multi dimensional mencakup tiga aspek yaitu sikap (attitude),

    kemampuan (ability), dan prestasi(accomplishment). Ada beberapa

    sayarat tolak ukur kinerja yang baik, yaitu:

    a) Tolak ukur yang baik, haruslah mampu dikukur dengan cara

    yang dapat dipercaya.

    b) Tolak ukur yang baik, harus mampu membedakan individu-

    individu sesuai dengan kinerja mereka.

    c) Tolak ukur yang baik, harus sensitif terhadap masukan dan

    tindakan dari pemegang jabatan.

    29 Luthfil Hakim, “Pengaruh Kinerja Asuransi Jiwa Bersama (Ajb) Bumiputera1912

    Syariah Cabang Semarang Dengan Pendekatan Balanced Scorecard,” 2016, hlm. 43.

  • d) Tolak ukur yang baik, harus dapat diterima oleh individu yang

    mengetahui kinerjanya sedang dinilai.

    b. Tujuan Pengukuran Kinerja

    Tujuan dari pengukuran kinerja adalah untuk menghasilkan data,

    yang kemudian apabila data tersebut dianalisis secara tepat akan

    memberikan informasi yang akurat bagi pengguna data tersebut.

    Berdasarkan tujuan pengukuran kinerja, maka suatu metode pengukuran

    kinerja harus dapat menyelaraskan tujuan organisasi perusahaan secara

    keseluruhan tujuan organisasi secara keseluruhan (goal congruence).30

    c. Manfaat Pengukuran Kinerja

    Suatu pengukuran kinerja akan menghasilkan data, dan data yang

    telah dianalisis akan memberikan informasi yang berguna bagi

    peningkatan pengetahuan para manajer dalam mengambil keputusan atau

    tindakan manajemen untuk meningkatkan kinerja organisasi. Manfaat

    sistem pengukuran kinerja yang baik adalah:31

    1. Menelusuri kinerja terhadap harapan pelanggan sehingga akan

    membawa perusahaan lebih dekat pada pelanggannya dan membuat

    seluruh orang dalam organisasi terlibat dalam upaya memberi

    kepuasan kepada pelanggan.

    2. Memotivasi pegawai untuk melakukan pelayanan sebagai bagian dari

    mata rantai pelanggan dan pemasok internal.

    30Gaspersz, Vincent, Sistem Manajemen Kinerja Terintegrasi Balanced Terintegrasi

    Dengan Six Sigma Untuk Organisasi Bisnis dan Pemerintah, (Jakarta: Grmaedia Pustaka Utama,

    2005), hlm.68. 31 Ibid hlm. 69.

  • 3. Mengidentifikasi berbagai pemborosan sekaligus mendorong

    upayaupaya pengurangan terhadap pemborosan tersebut (reduction of

    waste).

    4. Membuat suatu tujuan strategis yang biasanya masih kabur menjadi

    lebih konkrit sehingga mempercepat proses pembelajaran organisasi.

    5. Membangun konsensus untuk melakukan suatu perubahan dengan

    memberi reward atas perilaku yang diharapkan itu.

    3. Tinjauan Bank Syariah

    Bank adalah lembaga keuangan yang melaksanakan tiga fungsi utama

    yaitu, menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan memberikan

    jasa.Syariat Islam dalam bidang muamalah hanya memberikan petunjuk-

    petunjuk dan prinsip-prinsip yang sifatnya umum dan mendasar.

    Hal-hal yang rinci, detail, dan teknis tidak diatur, tetapi diserahkan

    kepada manusia melalui proses ijtihad. Nabi bersabda, “antum a’lamu

    biumuuri dunyakum” yang berarti :kalian lebih mengetahui urusan dunia

    kalian. Bank syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak

    mengandalkan sistem bunga, sehingga bank syariah juga sering disebut

    interest free bank atau bank tanpa bunga.

    Bank syariah merupakan lembaga keuangan yang beroperasi dengan

    sistem operasional dan produk yang dikembangkan berdasarkan Al-Qur’an dan

    Al- Hadist.Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya

    berdasarkan prinsip prinsip syariah yang terdiri atas Bank Umum Syariah

    (BUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dahulu disebut dengan

    Bank Perkreditan Rakyat Syariah. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan

  • bahwasanya bank syariah adalah bank yang menjalankan aktivitasnya sesuai

    dengan prinsip-prinsip syariah yaitu berlandaskan pada alquran dan sunnah

    hanya memberikan prinsip-prinsip dan filosofi dasar, dan menegaskan

    larangan-larangan yang harus dijauhi. Dengan demikian, yang harus dilakukan

    hanyalah mengidentifikasi hal- hal yang dilarang oleh Islam.Selain itu,

    semuanya diperbolehkan dan kita dapat melakukan inovasi dan kreativitas

    sebanyak mungkin untuk mengembangkan perbankan syariah.32

    Bank

    syariah merupakan lembaga keuangan atau perbankan yang beroperasi

    dengan sistem operasional dan produk dikembangkan berdasarkan pada Al

    Qur’an dan hadist Nabi Muhammad SAW.

    4. Keterkaitan antar variabel

    a) Perspektif finansial dengan kinerja Bank Syariah Mandiri KCP

    Jelutung.

    Laporan keuangan (finansial) merupakan ringkasan dari transaksi-

    transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang

    bersangkutan.33

    Ukuran kinerja keuangan (finansial) menunjukkan

    apakah strategi, sasaran, inisiatif strategi dan implementasi mampu

    memberikan kontribusi dalam menghasilkan laba bagi perusahaan. Jadi

    jika perusahaan memiliki kinerja keuangan yang baik maka investor

    akan tertarik untuk menanamkan modalnya, karena adanya harapan

    akan memperoleh keuntungan di masa mendatang berupa capital gain

    32Indah Safitri, “Penilaian Kinerja Bank Syariah Melalui Pendekatan Balanced Scorecard

    (Studi Pada Bank Syariah Mandiri Bandar Lampung Kcp Teluk Betung Periode 2013-2017), hlm.

    27. 33Zaki Badriwan, Intermediate Accounting, Edisi 7 (Yogyakarta: BPFE,1997), hlm.17.

  • dari penanaman modal tersebut. Oleh karena itu laporan keuangan

    sangat penting karena merupakan pokok atau hasil akhir dari suatu

    proses akutansi.34

    Begitu pula dengan kinerja keuangan Bank Syariah Mandiri KCP

    Jelutung Kota Jambi, jika kinerja Bank Syariah Mandiri tersebut baik

    otomatis para nasabah akan percaya memberikan sebagian uangnya

    untuk diberikan kepada Bank Syariah Mandiri untuk dalam bentuk

    tabungan maupun investasi.

    b) Perspektif customer dengan kinerja Bank Syariah Mandiri KCP

    Jelutung

    Customer adalah semua orang yang menuntuk kita (perusahaan)

    untuk memenuhi suatu standar kualitas perusahaan.35

    Produk atau jasa tersebut akan semakin mempunyai nilai apabila

    manfaatnya nilai mendekati ataupun melebihi dari apa yng diharapkan

    oleh nasabah. Disamping itu untuk memenuhi keinginan dan harapan

    customer maka kualitas pelayanannya harus memuaskan dan tidak

    hanya berfikir pada sisi penjualan produk yang dihasilkan saja, akan

    tetapi sisi kepuasan customer pun harus diperhatikan agar timbul

    kepercayaan bagi customer.36

    34Ari Kristin Prasetyoningrum, “Pendekatan Balanced Scorecard Pada Lembaga Amil

    Zakat di Masjid Agung Jawa Tengah” Vol VI Edisi 1 (2015): hlm. 32. 35 Vincent Gasperz, Total Quality Manajemen, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002),

    hlm.33. 36 Cahyo Halim Istiqlal, “Penilaian Kinerja Perbankan Syariah Dengan Metode Balanced

    Scorecard”, La-Riba, Vol.III, No.2, hlm.178.

  • Jadi dapat dikatan apabila pelayanan dri sebuah perusahaan baik

    kepada customer, tentu customer merasa puas sehingga nantinya akan

    loyal pada perusahaan. Namun sebaliknya jika karyawan tidak

    memberikan pelayanan dengan baik maka customer merasa tidak puas.

    Jadi jika customer tidak puas maka mereka akan mencari bank lain

    yang sesuai dengan keinginan mereka. Jadi kinerja yang buruk dalam

    perspektif ini akan menurunkan jumlah customer di masa depan

    meskipun kinerja keuangan terlihat baik.

    c) Pengaruh Balanced Scorecard Terhadap Kinerja pada Bank

    Syariah Mandiri KCP Jelutung Kota Jambi

    Balanced scorecard merupakan sistem manajemen kontemporer

    yang dapat diterapkan diseluruh organisasi, baik organisasi yang

    berorientasi profit maupun organisasi nirlaba. Balanced scorecard

    sebagai alat ukur kinerja yang yang mempertimbangkan faktor

    keuangan maupun non keuangan dapat dimodifikasi menyesuaikan

    dimana balanced scorecard akan ditetapkan.37

    Dalam konteks Bank

    Syariah Mandiri, penerapan Balanced Scorecard dapat memantau

    keberhasilan strategi lembaga dan mengukur kinerja secara

    komprehensif dan seimbang sehingga kinerja Bank Syariah Mandiri

    setiap saat dapat diketahui dengan jelas.

    37Cahyo Halim Istiqlal, “Penilaian Kinerja Perbankan Syariah Dengan Metode Balanced

    Scorecard” , La-Riba, Vol III, No 2, hlm.17

  • G. Tinjauan Pustaka Tabel 1.2

    Penelitian Terdahulu

    No Nama Metode Judul Hasil Penelitian

    1 M.Rasyid

    Ridla (2016)

    Kuantitatif

    dan

    kualitatif

    Analisis

    Balanced

    Scorecard Pada

    Kinerja

    Perguruan

    Tinggi Swasta

    Islam di

    Kopertais

    Wilayah III

    Yogyakarta

    (Studi Kasus di

    Sekolah Tinggi

    Islam Terpadu

    Yogyakarta).

    Hasil penelitian

    menunjukkan bahwa

    dari perspektif

    keuangan,

    pengelolaan keuangan

    disajikan dengan baik

    serta secara berkala

    dan biaya operasional

    selalu diupayakan

    seefisien mungkin.

    Dari perspektif

    pelanggan,

    menunjukkan bahwa

    mahasiswa merasakan

    sangat puas atas

    layanan yang

    diberikan. Dari aspek

    bisnis internal,

    menunjukkan bahwa

    pengelola sangat

    mendorong karyawan

    untuk memunculkan

    ide-ide baru yang

    inovatif. Dan dari

    aspek pembelajaran

    dan pertumbuhan,

    menunjukkan bahwa

    STAIT Yogyakarta

    sangat

    memperhatikan

    keterlibatan karyawan

    dalam pengambilan

    keputusan.

    2 Eni Catur

    Pamungkas

    (2014)

    Deskritif Pengukuran

    Kinerja Dengan

    Elemen-Elemen

    Balanced

    Scorecard (Pada

    Rumah Sakit

    Umum Daerah

    Sukoharjo)

    Dari hasil penelitian

    dengan menggunakan

    konsep Balanced

    Scorecard dapat

    ditarik kesimpulan

    bahwa semua

    perspektif yang sudah

    diukur dianggap baik.

  • Maka, Balanced

    Scorecard cocok

    untuk diterapkan pada

    Rumah Sakit Umum

    Daerah Sukoharjo

    karena Balanced

    Scorecard dapat

    memberikan

    gambaran yang lebih

    terstruktur dan

    menyeluruh

    dibandingkan dengan

    sistem tradisional

    yang masih

    digunakan sampai

    saat ini.

    3 Ramadhani

    (2016)

    Kualitatif

    kuantitatif

    Perancangan

    Balanced

    Scorecard

    sebagai

    PengukuranKine

    rja pada PT

    Asuransi MSIG

    Indonesia

    Hasil penelitian

    menunjukkan bahwa

    indikator-indikator

    pengukuran kinerja

    keuangan dapat

    dikategorikan baik.

    Pada rancangan BSC

    menunjukkan

    perspektif pelanggan

    merupakan perspektif

    yang paling penting

    dalam pengukuran

    kinerja dengan nilai

    skor sebesar 29%.

    Pada simulasi BSC

    menunjukkan

    pengukuran kinerja

    dapat dikategorikan

    baik, berdasarkan

    skala penilaian

    sebesar 75%. Data

    yang digunakan

    dalam penelitian ini

    adalah data primer

    dan data sekunder.

    4 Ari Kristin

    Prasetyoningr

    um

    (2015)

    Kualitatif

    kuantitatif

    Pendekatan

    Balanced

    Scorecard Pada

    Lembaga Amil

    Zakat di Masjid

    Hasil penelitian ini

    adalah Pengelolaan

    zakat pada LAZISMA

    yang diteliti

    berdasarkan Balance

  • Agung Jawa

    Tengah

    Scorecard secara

    umum belum cukup

    baik. Tidak

    maksimalnya

    pengelolaan zakat

    pada ketiga lembaga

    tersebut karena

    lembaga tersebut

    adalah organisasi

    sosial kemasyarakatan

    Islam yang tidak

    berorientasi pada

    profit.

    Hambatan

    Pengelolaan ZIS lebih

    pada kurangnya SDM

    pada LAZISMA

    Jateng yang hanya

    memiliki seorang

    karyawan sehingga

    tidak dapat

    melaksanakan fungsi-

    fungsi manajemen

    dengan optimal.

    5 Inaul

    Muasaroh

    (2016)

    Kualitatif Perancangan

    Penerapan

    Balance

    ScorecardSebag

    ai

    Alat Ukur

    Kinerja Pada

    Institusi

    Kesehatan

    Dalam

    Perspektif

    Ekonomi Islam

    (Studi Pada

    Puskesmas

    Rawat Inap

    Permata

    Sukarame

    Bandar

    Lampung)

    Berdasarkan Hasil

    penelitian,

    perancangan

    penerapan Balance

    Scorecard Puskesmas

    Rawat Inap Permata

    Sukarame

    menunjukan bahwa 1)

    perspektif pelanggan

    menghasilkan 3

    sasaran strategis yaitu

    tingkat pencapaian,

    indeks

    kepuasan masyarakat,

    dan derajat kesehatan

    masyarakat. 2)

    perspektif keuangan

    menghasilkan 3

    sasaran strategis yaitu

    penggunaan dana

    secara efisien,

    penggunaan anggaran

  • secara efektif, dan

    penyetoran

    pendapatan secara

    tepat waktu, 3)

    perspektif proses

    bisnis internal

    menghasilkan 3

    sasaran strategis yaitu

    memahami

    pelanggan, proses

    operasi, dan

    kemitraan. 4) proses

    pertumbuhan dan

    pembelajaran

    menghasilkan 2

    sasaran strategis

    memenuhi kebutuhan

    dan pelatihan sumber

    daya manusia.

    Jenis penelitian ini

    adalah penelitian

    kualitatif dengan

    pendekatan studi

    kasus.

    Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah :

    1. Penelitian sebelumnya berjudul “Analisis Balanced Scorecard Pada

    Kinerja Perguruan Tinggi Swasta Islam di Kopertais Wilayah III

    Yogyakarta (Studi Kasus di Sekolah Tinggi Islam Terpadu Yogyakarta).

    Sedangkan penelitian yang penulis teliti berjudul “ Pengaruh Metode

    Balanced Scorecard Terhadap Kinerja Pada Bank Syariah Mandiri KCP

    Jelutung Kota Jambi.

    2. Pada penelitian sebelumnya objek penelitiannya terletak pada “Perguruan

    Tinggi Swasta Islam di Kopertais Wilayah III Yogyakarta. Sedangkan

    penelitian yang penulis teliti memilih pada Bank Syariah Mandiri KCP

    Jelutung Kota Jambi.

  • 3. Pada penelitian sebelumnya menggunakan metode kuantitaif dan

    kualitatif. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh penulis

    menggunakan metode kuantitaif.

    4. Pada penelitian sebelumnya mengukur Balanced Scorecard dengan

    menggunakan 4 pespektif. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh

    penulis mengukur Balanced Scorecard dengan 2 perspektif.

    H. Kerangka Pemikiran

    Berdasarkan kajian teori yang telah dijelaskan dalam kerangka berfikir

    dalam penelitian ini menjelaskan pengaruh metode balanced scorecard terhadap

    kinerja pada Bank Syariah Mandiri KCP Jelutung Kota Jambi. Kerangka pikir

    yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :

    Gambar I.1

    Kerangka Pemikiran

    I. Hipotesis Penelitian

    Hipotesis atau anggapan dasar adalah jawaban sementara terhadap masalah

    yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.Dugaan

    X1

    Perspektif

    Finansial

    X2

    Perspektif

    customer

    Y

    Kinerja karyawan

  • jawaban tersebut merupakan kebenarannya dengan data yang dikumpulkan

    melalui penelitian.38

    Ho: Diduga perspektif finansial tidak berpengaruh terhadap kinerja pada Bank

    Syariah Mandiri KCP Jelutung Kota Jambi

    Ha: Diduga perspektif finansial berpengaruh terhadap kinerja pada Bank Syariah

    Mandiri KCP Jelutung Kota Jambi

    Ho :Diduga perspektif customer tidak berpengaruh terhadap kinerja pada Bank

    Syariah Mandiri KCP Jelutung Kota Jambi

    Ha : Diduga perspektif customer berpengaruh terhadap kinerja pada Bank Syariah

    Mandiri KCP Jelutung Kota Jambi

    Ho:Diduga perspektif finansial dan perspektif customer secara bersama-sama tidak

    berpengaruh terhadap kinerja pada Bank Syariah Mandiri KCP Jelutung Kota

    Jambi

    Ha :Diduga perspektif finansial dan perspektif customer secara bersama-sama

    berpengaruh terhadap kinerja pada Bank Syariah Mandiri KCP Jelutung Kota

    Jambi

    38 https://id.wikipedia.org/wiki/Hipotesis diakses pada 10 Desember 2019

    https://id.wikipedia.org/wiki/Hipotesis

  • 34

    BAB II

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

    kuantitatif, yaitu data penelitian yang berupa angka-angka dan analisis

    menggunakan statistik. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai

    metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk

    meneliti pada populasi dan sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan

    instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitaif/statistik, dengan tujuan untuk

    menguji hipotesis yang telah ditetapkan.39

    B. Jenis dan Sumber Data

    Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data

    sekunder.

    1. Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari

    induvidu atau perseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian

    kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti40

    2. Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh melalui media

    perantara atau secara tidak langsung yang berupa buku, catatan, bukti yang

    telah ada, atau arsip baik yang dipublikasikan maupun yang tidak

    dipublikasikan secara umum. Dengan kata lain, peneliti membutuhkan

    pengumpulan data dengan cara berkunjung ke perpustakaan, pusat

    39 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitaif Kualitatif dan R&D, cetakan ke-13 (Bandung:

    Alfabeta, 2013), hlm.7-8. 40 Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: PT Raja

    Grapindo Persada, 2014), hlm.42.

  • kajian,pusat arsip atau membaca banyak buku yang berhubungan dengan

    penelitiannya.41

    Data sekunder yang diperoleh dari penelitian ini yaitu dari jurnal

    terdahulu, buku, dan data-data yang berhubungan dengan penelitian ini.

    C. Metode Pengumpulan Data

    Pada penelitian ini, data yang dikumpulkan menggunakan metode kuesioner,

    dokumentasi, wawancara.

    1. Kuesioner

    Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain

    agar bersedia memberikan respons sesuai dengan permintaan penggunaan.42

    Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan

    analis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik

    beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem

    yang dapat diajukan atau oleh sistem yang sudah ada.43

    Butir-butir pernyataan yang terdapat dalam koesioner diberikan bobot

    dengan pengukuran skala likert. Setiap jawaban kuesioner yang disediakan

    yaitu:

    Simbol 1 2 3 4 5

    Keterangan Sangat

    Tidak

    Setuju

    TidakSetuju Netral Setuju Sangat

    Setuju

    41Kanalinfo. Pengertian Data Primer dan Data Sekunder.

    Https://Www.Kanalinfo.Web.Id/Pengertian-Data-Primer-Dan-Data-Sekunder diakses pada 16

    November 2019 42Boedi Abdullah dan Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian Ekonomi Islam (Bandung:

    CV Pustaka Setia, 2014), hlm.214. 43 Syofyan Siregar, Metode Penelitian Kuantittif Dilengkapi Perbandingan Perhitungan

    Manual & SPSS, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2013), hlm. 21.

    https://www.kanalinfo.web.id/Pengertian-Data-Primer-Dan-Data-Sekunder

  • 2. Dokumentasi

    Dokumen dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental

    yang lain. Data dokumen yang dipilih harus memiliki kredibilitas yang tinggi.

    Dengan menggunakan teknik ini, peneliti dapat menggunkan sampel yang

    besar. Selain itu, data yang diperlukan tidak terpengaruh oleh kehadiran

    peneliti sebagaimana teknik wawancara44

    3. Wawancara

    Wawancara adalah salah satu bagian yang terpenting dari setiap

    survei.45

    Wawancara adalah percakapan dengan mekasud tertentu.

    Percakapan itu dilakukan pleh dua pihak, yaitu pewawancara yang

    mengajukan pertannyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas

    pertanyaan itu.46

    D. Populasi dan sampel

    1. Populasi

    Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek

    yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

    peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.47

    Populasi

    adalah keseluruhan obyek yang diteliti dan terdiri atas sejumlah individu,

    baik terbatas maupun tidak terbatas.

    44Boedi Abdullah dan Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian Ekonomi Islam,

    (Bandung: CV Pustaka Setia, 2014), hlm.213. 45 Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survei (Jakarta: PT Pustaka

    LP3ES Indonesia, 1989), hlm.192 46 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

    2005). 47Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

    2014), hlm.80

  • Populasi dalam penelitian ini adalah nasabah pada Bank Syariah

    Mandiri KCP Jelutung Kota Jambi, populasi dalam penelitian ini yaitu 1947

    orang.

    2. Sampel

    Sampel adalah unsur-unsur yang diambil dari populasi sebagai elemen

    diri populasi. Untuk menentukan sampel menggunakan teknik sampling

    yang digunakan yaitu simple random sampling dimana pengambilan

    anggota sampel diri populasi dilakukan secara acak memperhatikan starata

    yang ada di dalam populasi tersebut. 48

    Sampel adalah bagian populasi yang

    digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi.

    Untuk menentukan besarnya sampel dari populasi digunakan

    rumus slovin. Rumus slovin mempersyaratkan anggota populasi diketahui

    jumlahnya atau populasi terhingga. Dengan rumus sebagai berikut :

    Dimana :

    n : sampel

    N : jumlah populasi

    E : eror (kesalahan yang diterima)

    Dengan menggunakan margin of eror sebesar 10,6 % maka jumlah sampel

    yang diambil adalah sebagai berikut :

    48 Siregar Sofiyan, 2013, Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta : PT Fajar Interpratama

    Mandiri, hlm.23

  • Jumlah sampel ditetapkan sebanyak 85 orang. Jumlah responden sebanyak

    85 orang tersebut adalah sampel yang diambil peneliti adalah nasabah di Bank

    Syariah Mandiri KCP Jelutung Kota Jambi.

    E. Operasional Variabel

    Definisi operasional variabel adalah definisi operasional tentang variabel atau

    istilah lain dalam penelitian yang dianggap penting. Variabel dalam penelitian ini

    meliputi:

    a. Variabel Independen (X)

    Variabel independen (X) variabel stimulus, prediktor, antecedent, dalam

    bahasa indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah

    merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

    perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).49

    b. Variabel Dependen (Y)

    Variabel Dependent (Y) yaitu variabel output, kriteria, konsekuen. Atau

    dalam bahasa indonesia disebut dengan variabel terikat. Variabel terikat

    49Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, (Bandung:

    Alfabeta,2017), hlm.39

  • adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya

    variabel bebas.50

    Tabel 2.1

    Operasional Variabel

    NO Variabel Definisi Indikator

    1 Perspektif

    finansial

    (X1)

    Pada perspektif

    keuangan terkait

    dengan

    bagaimana Bank

    Syariah Mandiri

    dalam

    meningkatkan

    laba

    1. Usaha dalam meningkatkan laba.

    2. Membuat kebijakan strategis sesuai petunjuk

    laporan keuangan.

    2 Perspektif

    Customer

    (X2)

    Pada perspktif

    customer terkait

    bagaimana

    lembaga menjadi

    penyedia jasa

    yang bernilai bagi

    nasabah.

    1. Bertempat dilokasi yang strategis

    2. Kenyamanan ruang tunggu nasabah.

    3. Minimnya keluhan 4. Menjaga hubungan baik

    dengan nasabah

    5. Kecepatan layanan

    3 Kinerja (Y) Kinerja adalah

    keberhasilan

    personel, tim

    atau unit

    organisasi dalam

    mewujudkan

    sasaran strategi

    yang telah

    ditetapkan

    sebelumnya

    dengan perilaku

    yang diharapkan.

    1. Jujur 2. Sopan santun 3. Disiplin 4. Komitmen 5. Loyalitas 6. Kreatifitas 7. Adaptasi 8. Menilai sikap karyawan

    dalam melaksanakan tugas

    dan tanggung jawab.

    F. Teknik Analisis Data

    Analisis kuantitatif menekankan pada pengujian teori-teori melalui

    pengukuran variabel-variabel dalam penelitian dengan angka dan melakukan

    50 Ibid, hlm.39

  • analisis data dengan prosedur statistik. Analisis kuantitatif terdiri dari uji

    kualitas data dan uji asumsi klasik.

    1. Uji kualitas data

    Uji kualitas data dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar tingkat

    konsistensi dan akurat data yang dikumpulkan dari penggunaan instrumen

    penelitian berupa kuesioner. Pengujian terhadap kualitas data penelitian ini

    dapat dilakukan dengan uji validitas dan uji reliabilitas.

    a. Uji validitas data

    Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa

    yang ingin diukur. Bila seseorang ingin mengukur berat sautu benda, maka

    dia harus menggunakan timbangan.51

    Validitas dilakukandengan cara

    membandingkan r-hitung dan r-tabel dengan ketentuan:

    1) Jika rhitung> rtabel, maka data valid

    2) Jika rhitung< rtabel, maka data tidak valid

    b. Uji realibilitas

    Reabilitas adalah kecakapan suatu instrumen.52

    Sehingga dapat dipercaya

    untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut

    sudah baik. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala

    yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat

    pengukur tersebut reliabel. Dengan kata lain, reliabilitas menunjukkan

    51 Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survai,(Jakarta: PT Pustaka

    LP3ES Indonesia, 1989), hlm.122 52 Endang Widi Winarni, Teori dan Praktik Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, PTK, R&D,

    (Jakarta: PT. Cahaya Prima Sentosa, 2018), hlm.137

  • konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama.53

    Reliabilitasdilakukan dengan cara membandingkan r-hitung dan r-tabel

    dengan ketentuan:

    1) Jika rhitung> rtabel berarti reliabe

    2) Jika rhitung< rtabelberarti tidak reliabel.

    2. Uji asumsi klasik

    a. Uji normalitas

    Uji normalitas digunakan untuk menguji data variabel bebas (X) dan

    data variabel (Y) terdiri persamaan regresi yang dihasilkan. Berdistribusi

    normal berdistribusi tidak normal. Persamaan regresi dikatakan baik jika

    mempunyai data variabel terikat berdistribusi mendekati normal atau

    normal sama sekali. Kriteria pengujian yaitu jika nilai signifikan lebih

    kecil dari 0,05 maka berdistribusi tidak normal, sedangkan jika nilai

    signifikan lebih besar dari 0,05 maka berdistribusi normal.

    b. Uji multikolinearitas

    Multikolinearitas ini merupakan bentuk pengujian untuk asumsi dalam

    analisis regresi berganda, asumsi multikolinearitas menyatakan bahwa

    variabel independen harus terbebas dari gejala multikolinearitas. Gejala

    multikolinearitas adalah gejala korelasi antar variabel independen. Uji

    bertujuan untuk menguji apakah model dengan menggunakan regresi

    ditemukan adanya korelasi antar variabel, model regresi yang baik

    53 Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survai, (Jakarta: PT Pustaka

    LP3ES Indonesia, 1989), hlm.140

  • seharusnya tidak terdapat korelasi antar variabel. Jika nilai tolerance <

    0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10 maka tidak terjadi multikolinearitas.

    c. Uji heteroskedastisitas

    Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam

    sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual suatu

    pengamatan lain. Regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

    heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan grafik

    scattplot.

    Dasar kriteria dalam pengambilan keputusan yaitu:

    1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola

    tertentu yang teratur (bergelombang, melebur kemudian menyempit),

    maka terjadi heteroskedastisitas.

    2) Jika tidak pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar diatas dan

    dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

    Untuk dapat meyakinkan dapat pula di uji menggunakan uji Glejser,

    jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05 maka terjadi heteroskedastisitas.

    3. Regresi linear berganda

    Metode regresi digunakan untuk menguji hubungan sekaligus pengaruh

    dari variabel bebas (indevenden variabel) terhadap variabel terikat

    (depinden variabel). Analisis regresi berganda ini bertujuan untuk

    mengetahui pengaruh perspektif finansial dan perspektif customer terhadap

    kinerja pada Bank Syariah Mandiri KCP Jelutung Kota Jambi. Adapun

    rumus regresi linear berganda :

  • Y = α + b1 X1 + b2X2 + e

    Keterangan :

    Y = kinerja

    α = Koefisien kostanta

    b1, b2 = koefisien

    X1 = perspektif finansial

    X2

    = perspektif customer

    e = eror

    4. Uji hipotesis

    a. Uji t (uji parsial)

    Uji ini bertujuan untuk mengetahui dari masing-masing variabel

    independen terhadap variabel dependen langkah-langkah pengujian adalah

    sebagai berikut:54

    a) Perumusan hipotesis

    H0 = perspektif finansial tidak berpengaruh signifikan terhadap

    kinerja pada Bank Syariah Mandiri KCP Jelutung.

    Ha1= perspektif finansial berpengaruh signifikan terhadap kinerja pada

    Bank Syariah Mandiri KCP Jelutung.

    H0 = perspektif customer tidak berpengaruh sinifikan terhadap kinerja

    pada Bank Syariah Mandiri KCP Jelutung.

    54 Ratna Novita Sari, “Pengaruh Jam Dagang, Modal dan Pengalaman terhadap

    Pendapatan Usaha Mikro (Studi Kasus Di Toko Vivi Jilbab Kota Jambi),” Skripsi Universitas

    Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, (2019).

  • Ha2= perspektif customer berpengaruh signifikan terhadap kinerja

    pada Bank Syariah Mandiri KCP Jelutung.

    Menentukan tingkat signifikansi (α) sebesar 5% atau 0,05 untuk

    menguji apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima

    atau ditolak.

    b) Menentukan kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis:

    Jika P-Value > 0,05 = menerima H0 dan menolak Ha

    Jika P-Value < 0,05 = menolak H0 dan menolak Ha

    b. Uji F (uji simultan)

    Uji F (uji simultan) digunakan untuk mengetahui apakah semua

    variabel independen secara simultan (bersama-sama) mempengaruhi

    terhadap variabel dependen. Langkah-langkah pengujiannya adalah

    sebagai berikut:

    1) Perumusan hipotesis

    Ho = perspektif finansial dan perspektif customer tidak berpengaruh

    signifikan terhadap kinerja pada Bank Syariah Mandiri KCP

    Jelutung Kota Jambi.

    Ha= perspektif finansial dan perspektif customer berpengaruh

    signifikan terhadap kinerja pada Bank Syariah Mandiri KCP

    Jelutung Kota Jambi.

    2) Menentukan tingkat signifikansi (α) sebesar 5% atau 0,05 untuk

    menguji apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima

    atau ditolak.

  • 3) Menentukan kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis:

    Jika P-Value > 0,05 = menerima H0 dan menolak Ha

    Jika P-Value < 0,05 = menolak H0 dan menerima Ha

    c. Koefisien determinasi (R2)

    Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar

    persentase perubahan atau variasi dari variabel dependen biasa dijelaskan

    oleh perubahan atau variasi dari variabel independen. Dengan mengetahui

    nilai koefisien determinasi dapat dijelaskan kebaikan dari model regresi

    dalam memprediksi variabel dependen. Semakin tinggi nilai koefisien

    determinasi akan semakin baik kemampuan variab