pendampingan pengembangan...

32

Upload: nguyencong

Post on 05-Feb-2018

229 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PERANGKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1971081520011210… · Rerata nilai perangkat pembelajaran Program Semester 84,16, Rencana ... pembelajaran
Page 2: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PERANGKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1971081520011210… · Rerata nilai perangkat pembelajaran Program Semester 84,16, Rencana ... pembelajaran

ii

PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PERANGKAT

PEMBELAJARAN BERBASIS KARAKTER BERDASARKAN

KURIKULUM 2013 PAUD BAGI GURU TK NEGERI PEMBINA

DAN TK CERIA ASIH SINGARAJA

Oleh:

Dr. I Made Tegeh, S.Pd., M.Pd.

Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd.

Drs. Ketut Pudjawan, M.Pd.

Dr. I Komang Sudarma, M.Pd.

Nice Maylani Asril, S.Psi., M.Psi., Psikolog.

Abstrak

Tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan P2M ini adalah “meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan guru TK Negeri Pembina dan TK Ceria Asih Singaraja

dalam mengembangkan perangkat pembelajaran berbasis karakter berdasarkan

Kurikulum 2013 PAUD”.

Khalayak sasaran yang akan dilibatkan dalam kegiatan P2M ini adalah para guru

TK Negeri Pembina sebanyak 20 orang dan guru TK Ceria Asih sebanyak 4 orang. P2M

ini akan dilaksanakan dalam bentuk pendampingan yang terdiri dari dua tahap yaitu:

tahap pertama, pendampingan umum terhadap 24 orang guru TK Negeri Pembina dan TK

Ceria Asih Singaraja tentang pengembangan perangkat pembelajaran berbasis karakter

berdasarkan Kurikulum 2013 PAUD, serta tahap kedua, pendampingan secara intensif

kepada enam kelompok guru TK untuk mengembangkan perangkat pembelajaran dengan

tema dan subtema yang berbeda.

Berdasarkan hasil penilaian Tim P2M dapat diketahui bahwa hasil produk

perangkat pembelajaran berbasis karakter berdasarkan kurikulum 2013 PAUD berupa

Program Semester berkriteria baik, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan

berkriteria sangat baik, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian berkriteria sangat

baik. Rerata nilai perangkat pembelajaran Program Semester 84,16, Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran Mingguan 85,5, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian 88.

Kata kunci: perangkat pembelajaran, karakter, kurikulum, paud

Page 3: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PERANGKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1971081520011210… · Rerata nilai perangkat pembelajaran Program Semester 84,16, Rencana ... pembelajaran

iii

TIM PELAKSANA

1. Ketua Pelaksana

a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. I Made Tegeh, S.Pd., M.Pd.

b. Golongan, Pangkat, dan NIP : III.d, Penata Tk. I,

197108152001121001

c. Jabatan Fungsional : Lektor

d. Bidang Keahlian : Teknologi Pendidikan

e. Jurusan/Fakultas : Teknologi Pendidikan/FIP

f. Perguruan Tinggi : Universitas Pendidikan Ganesha

g. Waktu untuk Kegiatan ini : 8 jam/minggu

2. Anggota Pelaksana

a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd.

b. Golongan, Pangkat, dan NIP : IVc, Pembina Utama Muda,195910101986031003

c. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala

d. Bidang Keahlian : Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

e. Jurusan/Fakultas : Teknologi Pendidikan/FIP

f. Perguruan Tinggi : Universitas Pendidikan Ganesha

g. Waktu untuk Kegiatan ini : 4 jam/minggu

3. Anggota Pelaksana

a. Nama Lengkap dan Gelar : Drs. Ketut Pudjawan, M.Pd.

b. Golongan, Pangkat, dan NIP : IV.c, Pembina Utama Muda, 195508181983031002

c. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala

d. Bidang Keahlian : Pendidikan Luar Sekolah

e. Jurusan/Fakultas : Teknologi Pendidikan/FIP

f. Perguruan Tinggi : Universitas Pendidikan Ganesha

g. Waktu untuk Kegiatan ini : 4 jam/minggu

4 Anggota Pelaksana

a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. I Komang Sudarma, M.Pd.

b. Golongan, Pangkat, dan NIP : III.c, Penata, 197204202001121001

c. Jabatan Fungsional : Lektor

d. Bidang Keahlian : Teknologi Pendidikan

e. Jurusan/Fakultas : Teknologi Pendidikan/FIP

f. Perguruan Tinggi : Universitas Pendidikan Ganesha

g. Waktu untuk Kegiatan ini : 4 jam/minggu

5. Anggota Pelaksana

a. Nama Lengkap dan Gelar : Nice Maylani Asril, S.Psi., M.Psi., Psikolog.

b. Golongan, Pangkat, dan NIP : III.a, 19875082012122001

c. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli

d. Bidang Keahlian : Psikologi

e. Jurusan/Fakultas : PG PAUD/FIP

f. Perguruan Tinggi : Universitas Pendidikan Ganesha

g. Waktu untuk Kegiatan ini : 4 jam/minggu

Page 4: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PERANGKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1971081520011210… · Rerata nilai perangkat pembelajaran Program Semester 84,16, Rencana ... pembelajaran

iv

PRAKATA

Puji syukur dipanjatkan kehadapan Tuhan Yang Mahaesa, karena berkat

karunia dan perlindungan Beliau, P2M yang berjudul “Pendampingan

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Karakter Berdasarkan

Kurikulum 2013 PAUD bagi Guru TK Negeri Pembina dan TK Ceria Asih

Singaraja” dapat diselesaikan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Suksesnya pelaksanaan P2M ini tidak terlepas dari bantuan semua pihak.

Ucapan terima kasih disampaikan kepada Prof. Dr. Nengah Suandi, M.Hum.,

Kepala Unit Pelaksana Pendidikan Kecamatan Buleleng, Pengawas dan Kepala

TK di Kecamatan Buleleng, Kepala TK Negeri Pembina Singaraja dan Kepala TK

Ceria Asih, para guru TK peserta P2M, sekrertaris dan seluruh staf LPPM

Undiksha, semua pihak yang membantu kegiatan ini, dan tim pengabdian kepada

masyarakat Undiksha. Saran dan kritik dari pembaca sangat diharapkan sebagai

bahan penyempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat

bagi para pembaca, khususnya mereka yang berkecimpung dalam dunia

pendidikan.

Akhirnya pelaksana berharap semoga kegiatan ini dapat memberikan

manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan peningkatan profesionalisme

guru.

Singaraja, 7 Nopember 2016

Penyusun

Page 5: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PERANGKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1971081520011210… · Rerata nilai perangkat pembelajaran Program Semester 84,16, Rencana ... pembelajaran

v

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN………………………………………….. i

ABSTRAK......………………………………………………………….. ii

TIM PELAKSANA.................................................................................. iii

PRAKATA............................................................................................... iv

DAFTAR ISI............................................................................................ v

BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 1

1.1 Analisis Situasi........................................................................ 1

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah.......................................... 3

1.3 Tujuan Kegiatan....................................................................... 3

1.4 Manfaat Kegiatan..................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................... 5

2.1 Pendidikan Karakter............................................................... 5

2.2 Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini......................... 6

2.3 Karakteristik Taman Kanak-Kanak....................................... 13

BAB III METODE PELAKSANAAN................................................ 16

3.1 Tahap Pendampingan Umum...................................................... 16

3.2 Tahap Pendampingan Intensif.................................................... 16

3.3 Rancangan Evaluasi.................................................................... 17

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................18

4.1 Hasil…………………………………………………………….18

4.2 Pembahasan…………………………………………………….23

BAB V PENUTUP………………………………………………………….26

5.1 Kesimpulan……………………………………………………..26

5.2 Saran……………………………………………………………26

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………27

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 6: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PERANGKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1971081520011210… · Rerata nilai perangkat pembelajaran Program Semester 84,16, Rencana ... pembelajaran

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi

Satuan atau program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah layanan PAUD

yang dilaksanakan pada suatu lembaga pendidikan dalam bentuk Taman Kanak-kanak

(TK)/Raudatul Athfal (RA)/Bustanul Athfal (BA), Kelompok Bermain (KB), Taman

Penitipan Anak (TPA), Satuan PAUD sejenis (SPS). Untuk menjamin mutu pendidikan

anak usia dini, pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia Nomor 137 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak

Usia Dini. Standar PAUD terdiri atas: (1) Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan

Anak, (2) Standar Isi, (3) Standar Proses, (3) Standar Penilaian, (4) Standar Pendidik dan

Tenaga Kependidikan, (5) Standar Sarana dan Prasarana, (6) Standar Pengelolaan, dan

(7) Standar Pembiayaan. Selain itu, sejak tahun pelajaran 2015/2016 pemerintah telah

menerapkan Kurikulum PAUD 2013.

Struktur Kurikulum PAUD 2013 merupakan pengorganisasian muatan kurikulum,

kompetensi inti, kompetensi dasar, dan lama belajar. Berdasarkan Kurikulum PAUD

2013, untuk merencanakan pembelajaran satuan PAUD menyusun program semester,

rencana pelaksanaan pembelajaran mingguan, dan rencana pelaksanan pembelajaran

harian. Demikian pula TK sebagai bagian dari PAUD diharapkan telah melaksanakan

Kurikulum PAUD 2013 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Berdasarkan hasil observasi pada pertengahan Maret 2015 di TK Negeri Pembina

Singaraja diketahui bahwa guru telah menerapkan Kurikulum PAUD 2013. Menurut

informasi dari salah satu guru TK Negeri Pembina Singaraja, Ibu Putu Sumpeni, S.Pd.,

sebelum menerapkan kurikulum baru beberapa guru telah diberikan pelatiahan. Guru

yang telah menerima pelatihan ditugaskan untuk mengimbaskan pengetahuan dan

keterampilan yang diperoleh kepada guru-guru lai yang tidak ikut pelatihan.

Permasalahan yang muncul adalah tidak semua guru TK mengerti tentang Kurikulum

PAUD 2013.

Hasil wawancara dengan Kepala TK Negeri Singaraja pada akhir Maret 2015, Ibu

Luh Sukraningsih, S.Pd. menunjukkan bahwa dalam penerapan Kurikulum PAUD 2013,

Page 7: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PERANGKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1971081520011210… · Rerata nilai perangkat pembelajaran Program Semester 84,16, Rencana ... pembelajaran

2

banyak guru TK yang belum memiliki pengetahuan dan keteramplan dalam

mengembangkan perangkat pembelajaran seperti membuat program semesteran, rencana

pelaksanaan pembelajaran mingguan, dan rencana pelaksanan pembelajaran harian.

Demikian pula keadaan yang sama terjadi di TK Ceria Asih Singaraja. Dari empat guru

yang ada di TK Ceria Asih Singaraja, baru satu orang yang pernah mengikuti pelatihan

tentang kurikulum PAUD 2013. Secara umum para guru TK di TK Negeri Pembina

Singaraja dan TK Ceria Asih Singaraja belum memiliki pengetahuan dan keterampilan

dalam menyusun dan mengembangkan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan

Kurikulum PAUD 2013.

Selain itu, permasalahan yang dihadapi oleh guru TK di kedua TK tersebut adalah

kesulitan mengintegrasikan strategi pendidikan karakter dalam perangkat pembelajaran

yang mereka kembangkan. Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh para guru

TK pada kedua TK tersebut, maka perlu dilakukan kegiatan P2M dalam bentuk

pendampingan pembuatan perangkat pembelajaran berbasis karakter berdasarkan

Kurikulum PAUD 2013.

Pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (P2M) ini merupakan

tindak lanjut hasil penelitian yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Pendidikan Nonformal

dan Informal Lembaga Penelitian Undiksha tahun 2015. Secara lebih jelas, peta jalan

kegiatan P2M dapat digambarkan pada Gambar 1.1

Gambar 1.1 Peta Jalan Pengabdian kepada Masyarakat

Tahun 2015

Penelitian dengan judul:

Strategi Guru Taman Kanak-

kanak Menerapkan

Pendidikan Karakter (Studi

pada Sekolah Taman Kanak-

kanak di Kabupaten Buleleng

Tahun 2016

P2M dengan judul:

Pendampingan Pembuatan

Perangkat Pembelajaran

Berbasis Karakter

Berdasarkan Kurikulum

PAUD 2013 bagi Guru TK

Negeri Pembina dan TK

Ceria Asih Singaraja

Page 8: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PERANGKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1971081520011210… · Rerata nilai perangkat pembelajaran Program Semester 84,16, Rencana ... pembelajaran

3

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka beberapa masalah yang berhasil

diidentifikasi yang terjadi pada guru TK Negeri Pembina Singaraja dan TK Ceria Asih

Singaraja adalah sebagai berikut.

1. Dalam kegiatan pengembangan perangkat pembelajaran yang berkaitan dengan

Kurikulum 2013 PAUD, belum semua guru memiliki pengetahuan dan

keterampilan untuk melakukan kegiatan tersebut .

2. Kesulitan lain yang dihadapi oleh para guru TK adalah mereka belum memiliki

pengetahuan dan keterampilan untuk mengintegrasikan strategi penerapan

pendidikan karakter dalam perangkat pembelajaran yang dikembangkan.

1.2.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka secara umum masalah

yang dapat dirumuskan adalah “Perlunya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

guru TK Negeri Pembina dan TK Ceria Asih Singaraja dalam mengembangkan perangkat

pembelajaran berbasis karakter berdasarkan Kurikulum 2013 PAUD”.

1.3 Tujuan Kegiatan

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan

P2M ini adalah “ meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru TK Negeri Pembina

dan TK Ceria Asih Singaraja dalam mengembangkan perangkat pembelajaran berbasis

karakter berdasarkan Kurikulum 2013 PAUD”.

1.4 Manfaat Kegiatan

Manfaat yang ingin diperoleh melalui pelaksanaan P2M ini adalah sebagai berikut.

1. Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada guru TK Negeri Pembina dan

TK Ceria Asih tentang tata cara pengembangan perangkat pembelajaran

berdasarkan Kurikulum 2013 PAUD.

Page 9: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PERANGKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1971081520011210… · Rerata nilai perangkat pembelajaran Program Semester 84,16, Rencana ... pembelajaran

4

2. Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada guru TK Negeri Pembina dan

TK Ceria Asih Singaraja mengintegrasikan strategi pendidikan karakter dalam

perangkat pembelajaran yang dikembangkan.

Page 10: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PERANGKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1971081520011210… · Rerata nilai perangkat pembelajaran Program Semester 84,16, Rencana ... pembelajaran

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pendidikan Karakter

Strategi, dapat dimaknai dalam kaitannya dengan kurikulum, strategi dimaknai

sebagai model, tokoh, serta strategi dalam kaitannya dengan metodologi. Dalam

kaitannya dengan kurikulum, strategi yang umum dilaksanakan adalah mengintegrasikan

pendidikan karakter dalam bahan ajar. Artinya, tidak membuat kurikulum pendidikan

karakter tersendiri. Strategi terkait dengan adanya model tokoh yang sering dilakukan di

negara-negara maju adalah bahwa seluruh tenaga pendidik dan tenaga kependidikan

(Kepala Sekolah, seluruh guru, dan seluruh tenaga Bimbingan dan Konseling serta

seluruh tenaga adminitrasi di sekolah harus mampu menjadi model teladan yang baik.

Dalam kaitannya dengan metodologi, strategi yang umum diimplementasikan

pada pelaksanaan pendidikan karakter di negara-negara Barat antara lain adalah strategi

pemanduan (cheerleading), pujian dan hadiah (praise-and-reward), definisikan dan

latihkan (define-and-drill), penegakan disiplin (forced-formality), dan juga perangai

bulan ini (traits of the month).

Dalam strategi cheerleading setiap bulan ditempel poster-poster, dipasang

spanduk-spanduk, serta ditempel di papan khusus buletin, papan pengumuman tentang

berbagai nilai kebijakan yang selalu berganti-ganti. Juga dimungkinkan penempelan

poster, pemasangan spanduk atau pemasangan baliho misalnya, dalam sajian malam

kesenian, tontonan panggung di udara terbuka (opened air) yang bersponsor, yang

dipenuhi dengan slogan-slogan atau moto tentang karakter atau nilai.

Strategi pujian dan hadiah berlandaskan pada pemikiran yang positif (positive

thinking), dan menerapkan penguatan positif (positive reinforcement). Strategi ini justru

ingin menunjukkan anak yang sedang berbuat baik (catching student being good).

Sayangnya strategi semacam ini tidak dapat berlangsung lama, karena jika semula yang

terpilih adalah benar-benar anak yang tulus ingin berbuat baik, kemudian mendapat

pujian dan hadiah, pada perkembnagan selanjutnya banyak anak yang sengaja ingin

terpilih berbuat baik semata-mata karena ingin mendapatkan pujian dan hadiah.

Page 11: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PERANGKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1971081520011210… · Rerata nilai perangkat pembelajaran Program Semester 84,16, Rencana ... pembelajaran

6

Strategi define-and-drill meminta para siswa untuk mengingat-ingat sederet nilai

kebaikan dan mendefenisikannya. Setiap siswa mencoba mengingat-ingat apa definisi

atau makna nilai tersebut sesuai dengan tahap perkembangan kognitifnya dan terkait

dengan keputusan moralnya.

Srategi forced formality pada prinsipnya ingin menegakkan disiplin dan

melakukan pembiasaan (habituasi) kepada siswa untuk secara rutin melakukan sesuatu

yang bernilai moral. Misalnya mengucapkan salam kepada guru, kepala sekolah, pegawai

sekolah, bahkan kepada sesama teman yang dijumpai. Di Indonesia ada sekolah swasta

Islam yang memiliki slogan yang merupakan kewajiban bila bertemu guru yang disebut

4-S, yakni senyum, sapa, salam, salim (tersenyum, menyapa, berjabat tangan, dan

mencium tangan). Di negara-negara Barat dibiasakan seorang anak berkata, ya pak, ya

bu (yes sir, yes ma’am) untuk afirmasi atau no ma’am, no sir, untuk negasi, serta

dibiasakan berbaris satu-satu saat masuk kelas, tidak berjalan bergerombol di jalanan, dan

sebagainya.

Strategi traits of the month pada hakikatnya menyerupai strategi cheerleading,

tetapi tidak hanya mengandalakan poster-poster, spanduk, juga menggunakan segala

sesuatu terkait dengan pendidikan karakter, misalnya pelatihan, introduksi, oleh guru

dalam kelas, sambutan Kepala Sekolah pada upacara, dan sebagainya, yang difokuskan

pada penguatan perangai tunggal yang telah disepakati. Model ini banyak dikritik karena

pada hakikatnya setiap nilai karakter tidak pernah berdiri sendiri, tetapi amat terkait

dengan implementasi nilai karakter yang lain.

Strategi yang lain dan amat banyak dipraktikkan di negara-negara maju adalah

keaktifan guru bimbingan dan konseling sebagai pendidik karakter. Namun hal ini

mempersyaratkan setiap guru BK adalah seorang guru psikolog yang tidak sekedar

psikolog biasa, tetapi juga benar-benar seorang model hidup, uswatun hasanah yang

dapat dicontoh oleh setiap siswa segala tindak tanduknya, bertindak sebagai seorang

pamong pengganti orang tua di sekolah, menyayangi anak-anak tanpa pernah

membedakan, dan dapat dekat dengan setiap anak karena memang ia kompeten dalam

bidangnya.

Pusat Kurikulum Kementerian Pendidikan Nasional (2011) dalam kaitan

pengembangan budaya sekolah yang dilaksanakan dalam kaitan pengembangan diri,

menyarankan empat hal yang meliputi:

Page 12: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PERANGKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1971081520011210… · Rerata nilai perangkat pembelajaran Program Semester 84,16, Rencana ... pembelajaran

7

1. Kegiatan Rutin

Merupakan kegiatan yang dilaksanakan peserta didik secara terus-menerus dan

konsisten setiap saat. Misalnya upacara bendera setiap hari Senin, salam dan salim di

depan pintu gerbang sekolah, piket kelas, salat berjamaah, berdoa sebelum dan sesudah

jam pelajaran berakhir, berbaris saat masuk kelas, dan sebagainya.

2. Kegiatan Spontan

Bersifat spontan, saat itu juga, pada waktu tejadi keadaan tertentu, misalnya

mengumpulkan sumbangan kepada korban bencana alam, mengunjungi teman yang sakit

atau sedang tertimpa musibah, dan lain-lain.

3. Keteladanan

Timbulnya sikap dan perilaku peserta didik karena meniru perilaku dan sikap

guru dan tenaga kependidikan di sekolah, bahkan perilaku seluruh warga sekolah yang

dewasa lainnya sebagai model, termasuk misalnya petugas kantin, satpam sekolah,

penjaga sekolah dan sebagainya. Dalam hal ini akan dicontoh oleh siswa misalnya

kerapian baju para pengajar, guru BK dan kepala sekolah, kebiasaan para warga sekolah

untuk disiplin, tidak merokok,tertib dan teratur, tidak pernah terlambat masuk sekolah,

saling peduli kasih sayang, perilaku yang sopan santun, jujur, dan biasa bekerja keras.

4. Pengkondisian

Penciptaan kondisi yang mendukung keterlaksanaan pendidikan karakter,

misalnya kondisi meja guru dan kepala sekolah yang rapi, kondisi toilet yang bersih,

disediakan tempat sampah yang cukup, halaman sekolah yang hijau penuh dengan

pepohonan, tidak ada puntung rokok di sekolah.

Sementara itu dalam kegiatan ekstrakurikuler apa saja, bergantung pada kekhasan

jenis dan tujuan kegiatan ekstra kurikuler tersebut, selalu ada nilai-nilai karakter yang

dikembangkan. Dalam kegiatan tim olah raga maka nilai sportivitas, mengikuti aturan

main, kerja sama, keriangan, keberanian, dan kekompakan selalu muncul. Dalam klub

Kelompok Ilmiah Remaja dipupuk jiwa kuriositas (kepenasaranan intelektual), kreatif,

kritis, inovatif, dalam klub Palang Merah Remaja dipupuk nilai kepedulian sosial, empati,

dan keberanian, dan sebagainya.

Dalam kegiatan ektrakurikuler Pramuka nilai-nilai karakter yang dapat

dikembangkan antara lain:

Page 13: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PERANGKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1971081520011210… · Rerata nilai perangkat pembelajaran Program Semester 84,16, Rencana ... pembelajaran

8

a. Melalui kegiatan luar ruang (outdoor activity) akan terbentuk karakter keberanian,

kerja sama, patriotisme, memahami dan menghargai alam, salaing menolong, melatih

pertolongan menghadapi bencana, dengan demikian juga memupuk sikap peduli dan

empati. Sementara itu perkemahan di alam bebas, berdasarakan pengetahuan tentang

angin, cuaca, flora dan fauna memupuk kuriositas dan sikap perjuangan untuk

bertahan hidup. Kegiatan api unggun dalam perkemahan memupuk kebersamaan

dalam menghargai seni dan budaya.

b. Kegiatan dalam ruang (indoor activity) difokouskan pada pembentukan jiwa

kepemimpinan, manajemen, dan memupuk jiwa kewirausahaan.

c. Bernyanyi dan bertepuk tangan baik di dalam maupun di luar ruang meningkatkan

keriangan (joyfulness) dan semangat kehidupan yang dinamis.

Dalam pada itu, terkait metodologi yang sesuai untuk pendidikan karakter,

Lickona (1996) menyarankan agar pendidikan karakter berlangsung efektif maka guru

dapat mengusahakan implementasi bebagai metode seperti bercerita tentang berbagai

kisah, cerita atau dongeng yang sesuai, menugasi siswa membaca literatur, melaksanakan

studi kasus, bermain peran, diskusi, debat tentang moral dan juga penerapan

pembelajaran kooperatif. Pada prisipnya guru dan seluruh warga sekolah tidak dapat

mengelak dan berkewajiban untuk selalu mengajarkan nilai-nilai yang baik yang

seharusnya dilakukan, serta nilai-nuilai yang buruk yang seharusnya dicegah dan tidak

dilakukan pada setiap program sekolah. Dalam kesempatan ini disinggung serba-sedikit

berbagai jenis metode yang disampaikan Lickona di depan.

Hal yang perlu diingat bahwa penggunaan berbagai metode pembelajaran di

bawah ini tentu akan lebih leluasa pada mata pelajaran yang mengandung intructional

effect maupun nurturant effect yaitu mata pelajaran Pendidikan Agama dan Pendidikan

Kewarganegaraan. Sedangkan mata pelajaran yang lain yang hanya berdampak nurturant

effect pengguna metode pembelajaraan disesuaikan dengan bahan ajar. Sejumlah metode

pembelajaran berikut ini berasal dari best practices di negara-negara maju, khususnya di

Amerika Serikat, tetapi tentu saja guru secara leluasa boleh menggunakan metode yang

lain. Yang penting nilai-nilai karakter yang akan dibelajarkan dapat disampaikan sesuai

dengan tujuan pembelajaran.

Page 14: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PERANGKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1971081520011210… · Rerata nilai perangkat pembelajaran Program Semester 84,16, Rencana ... pembelajaran

9

Kajian tentang pendidikan karakter sering disebut dengan pendidikan budi pekerti

atau pendidikan nilai-nilai atau pendidikan moral, telah banyak dikaji oleh para ahli

dalam bidang pendidikan dan psikologi di seluruh dunia. Pelaksanaan pendidikan

karakter sangat penting karena hampir seluruh masyarakat di dunia, termasuk di

Indonesia, kini sedang mengalami bermacam-macam masalah moral atau krisis moral.

Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen pendidikan harus

dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri yakni isi

kurikulum,proses pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau

pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas, pemberdayaan

sarana prasarana, pembiayaan, etos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah (Zuchdi,

dkk., 2014).

Ada dua tujuan pendidikan karakter, yaitu kebijakan dan kebaikan. Pendidikan

tentang kebaikan merupakan dasar demokrasi. Pendidikan karakter perlu diefektifkan

karena adanya kecenderungan perilaku menyimpang dari peserta didik. Memperhatikan

adanya gejala-gejala negatif tersebut, nilai-nilai apakah yang perlu diajarkan? Dua buah

nilai moral utama adalah ”respect and responsibility” (rasa hormat dan tanggung jawab).

Di samping itu ada sejumlah nilai yang diajarkan, antara lain: “honesty (kejujuran),

fairness (keterbukaan), tolerance (toleransi), prudence (kehati-hatian), self-discipline

(disiplin diri), helpfulness (membantu dengan tulus), compassion (rasa terharu),

cooperation (bekerjasama), courage (keteguhan hati), and host of democratic values”

(Lickona, 1996:43).

Apakah syarat-syarat karakter yang baik? Karakter, berkaitan dengan

pengetahuan moral, perasaan moral, dan perilaku moral. Karakter yang baik terdiri atas

pengetahuan tentang kebaikan, keinginan untuk berbuat baik, dan berbuat kebaikan, atau

kebiasaan pikiran, kebiasaan perasaan dalam hati, dan kebiasaan berperilaku yang baik.

Ketiga hal inilah yang menentukan kehidupan bermoral.

Dalam komponen “moral knowing” (pengetahuan moral) terdapat enam aspek,

yaitu (1) kesadaran moral (kesadaran hati nurani). (2) Knowing moral values

(pengetahuan nilai-nilai moral), terdiri atas rasa hormat tentang kehidupan dan

kebebasan, tanggung jawab terhadap orang lain, kejujuran, keterbukaan, toleransi,

kesopanan, disiplin diri, integritas, kebaikan, perasaan kasihan, dan keteguhan hati. (3)

Perspective- taking (kemampuan untuk memberi pandangan kepada orang lain, melihat

Page 15: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PERANGKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1971081520011210… · Rerata nilai perangkat pembelajaran Program Semester 84,16, Rencana ... pembelajaran

10

situasi seperti apa adanya, membayangkan bagaimana dia seharusnya berpikir, bereaksi,

dan merasakan). (4) Moral reasoning (pertimbangan moral) adalah pemahaman tentang

apa yang dimaksud dengan bermoral dan mengapa kita harus bermoral. (5) Decision-

making (pengambilan keputusan) adalah kemampuan mengambil keputusan dalam

menghadapi masalah-masalah moral. (6) Self-knowledge (kemampuan untuk mengenal

atau memahami diri sendiri), dan hal ini paling sulit untuk dicapai, tetapi hal ini perlu

untuk pengembangan moral.

Dalam komponen ”moral feeling” (perasaan moral), terdapat enam aspek penting,

yaitu (1) conscience (kata hati atau hati nurani), yang memiliki dua sisi, yakni sisi

kognitif (pengetahuan tentang apa yang benar) dan sisi emosi (perasaan wajib berbuat

kebenaran). (2) Self-esteem (harga diri), dan jika kita mengukur harga diri sendiri berarti

menilai diri sendiri; jika menilaia diri sendiri berarti merasa hormat terhadap diri sendiri.

(3) Empathy (kemampuan untuk mengidentifikasi diri dengan orang lain, atau seolah-

olah mengalami sendiri apa yang dialami oleh orang lain dan dilakukan orang lain). (4)

Loving the good (cinta pada kebaikan); ini merupakan bentuk tertinggi dari karakter,

termasuk menjadi tertarik dengan kebaikan yang sejati. Jika orang cinta pada kebaikan,

maka mereka akan berbuat baik dan memiliki moralitas. (5) Self-control (kemampuan

untuk mengendalikan diri sendiri), dan berfungsi untuk mengekang kesenangan diri

sendiri. (6) Humility (kerendahan hati), yaitu kebaikan moral yang kadang-kadang

dilupakan atau diabaikan, pada hal ini merupakan bagian penting dari karakter yang baik.

Dalam komponen ”moral action” (perilaku moral), terdapat tiga aspek penting,

(1) competence (kompetensi moral), yaitu kemampuan untuk menggunakan

pertimbangan-pertimbangan moral dalam berperilaku moral yang efektif; (2) will

(kemauan), yakni pilihan yang benar dalam situasi moral tertentu, biasanya merupakan

hal yang sulit; (3) habit (kebiasaan), yakni suatu kebiasaan untuk bertindak secara baik

dan benar.

Bagaimanakah strategi kita untuk mengajarkan ”respect and responsibility” (rasa

hormat dan tanggung jawab) yang merupakan nilai-nilai moral utama? Licknona (1991)

mengemukakan suatu konsep tentang ”a comprehensive approach to moral values and

character education”. Dalam konsep tersebut terkandung ide-ide yang komprehensif

mengenai pendidikan karakter, sebagi berikut.

Page 16: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PERANGKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1971081520011210… · Rerata nilai perangkat pembelajaran Program Semester 84,16, Rencana ... pembelajaran

11

1. Pada umumnya pendidikan karakter mempunyai dua tujuan utama, yaitu membantu

peserta didik menjadi bijak (smart) dan membantu mereka menjadi orang yang baik.

Baik, dalam arti nilai-nilai moral yang seimbang, yakni nilai-nilai yang dapat

memperkokoh martabat manusia dan mengembangkan kebaikan individu dan

masyarakat. Dua nilai-nilai moral universal yang merupakan nilai-nilai inti dalam

masyarakat umum dan yang secara moral dapat diajarkan adalah rasa hormat dan

tanggung jawab.

2. Sekolah sebagai lembaga sosial diharapkan dapat membentuk karakter dengan

menggunakan strategi pendekatan komprehensif, yang meliputi semua pendekatan

terhadap pendidikan nilai-nilai yang berguna bagi kehidupan sekolah untuk

mencapai pengembangan karakter. Pendekatan tersebut meliputi 12 strategi di dalam

kelas dan di luar kelas. Yang termasuk pendekatan komprehensif di dalam kelas

adalah segala sesuatu yang berkenaan dengan kegiatan pendidik (guru), antara lain

sebagai berikut. (1) Aktivitas guru sebagai pemberi rasa hormat dan cinta, sebagai

model dan sebagai mentor yang memeprlakukan peserta didik dengan cinta dan rasa

hormat , menjadi contoh yang baik, menunjukkan perilaku yang prososial, dan

berperilaku hati-hati dan cermat. (2) Menciptakan suatu masyarakat yang bermoral

di dalam kelas, membantu peserta didik untuk saling mengenal satu sama lainnya,

rasa hormat dan penuh perhatian antara yang satu dengan yang lainnya, dan

merasakan nilai anggota di dalam kelompok. (3) Praktikkan atau terapkan disiplin

moral, ciptakan dan laksanakan aturan-aturan sebagai kesempatan untuk memacu

pemikiran moral, laksanakan pengendalian diri, dan menggeneralisasi perhatian dan

hormat kepada orang lain. (4) Ciptakan lingkungan kelas yang demokratis, libatkan

peserta didik dalam pengambilan keputusan dan berikan tanggung jawab untuk

membuat kelas sebagai tempat yang baik untuk belajar. (5) Ajarkan nilai-nilai

melalui kurikulum, gunakan subjek akademik sebagai wahana untuk menguji isu-isu

kesusilaan (etika). (6) Gunakan cara belajar kooperatip untuk mengajar peserta didik

tentang karakter dan keterampilan-keterampilan untuk saling membantu dan

bekerjasama. (7) Kembangkan kesadaran tentang keahlian keterampilan dengan

memacu tanggung jawab akademik pada para peserta didik dan kembangkan rasa

hormat mereka terhadap nilai dari belajar dan bekerja. (8) Bangkitkan refleksi moral

mereka melalui membaca, menulis, berdiskusi, latihan pengambilan keputusan, dan

Page 17: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PERANGKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1971081520011210… · Rerata nilai perangkat pembelajaran Program Semester 84,16, Rencana ... pembelajaran

12

berdebat dalam diskusi. (9) Ajarkan cara-cara pemecahan konflik, dengan demikian

peserta didik akan memiliki kemampuan dan komitmen untuk memecahkan konflik-

konflik secara terbuka dan jujur, dan tidak dengan kekerasan. (10) Pendekatan

komprehensif yang berkenaan dengan aktivitas-aktivitas sekolah harus diarahkan

kepada kegiatan untuk belajar membaca lebih giat, pemeliharaan kondisi kelas

dengan menggunakan model-model dan kesempatan-kesempatan bagi pelayanan

sekolah dan masyarakat untuk membantu peserta didik untuk belajar memperhatikan

serta memelihara suasana kelas. (11) Ciptakan budaya moral positif di sekolah,

kembangkan seluruh lingkungan sekolah (melalui kepemimpinan kepala sekolah),

memperluas disiplin sekolah, memperluas rasa kemasyarakatan di sekolah, ciptakan

organisasi yang demokratis, ciptakan suasana bermoral di antara kelompok orang

dewasa, dan sediakan waktu untuk memperlihatkan perilaku moral. (12) Ajaklah

orang tua dan anggota masyarakat sebagai partner dalam pendidikan nilai-nilai,

dukung orang tua sebagai pendidik moral pertama dan utama bagi anak-anaknya,

doronglah orang tua untuk mendukung sekolah dalam melakuan usaha-usaha untuk

memacu meningkatkan nilai-nilai yang baik, dan gunakan bantuan masyarakat

(seperti pemuka-pemuka agama, kalangan pengusaha, dan media massa) dalam

mengembangkan nilai-nilai yang akan diajarkan di sekolah.

2.2 Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini

Kuriklum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini terdiri atas tujuh komponen, yaitu: (1)

Kerangka Dasar Kurikulum, (2) Struktur Kurikulum, (3) Pedoman Deteksi Dini Tumbuh

Kembang Anak, (4) Pedoman Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (5)

Pedoman Pembelajaran, (6) Pedoman Penilaian, dan (7) Buku-buku Panduan Pendidik.

Kurikulum 2013 PAUD mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini.

Kerangka dasar kurikulum berisi landasan filosofis, sosiologis, psikopedagogis,

teoretis, dan yuridis sesuai dengan standar nasional pendidikan. Struktur kurikulum

merupakan pengorganisasian muatan kurikulum, kompetensi inti, kompetensi dasar, dan

lama belajar. Pedoman deteksi dini tumbuh kembang anak berisi strategi untuk

menemukan hambatan pertumbuhan dan perkembangan pada anak. Pedoman

pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan memuat acuan untuk membantu

pendidik dalam mengembangkan kurikulum operasional yang kontekstual. Strategi-

Page 18: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PERANGKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1971081520011210… · Rerata nilai perangkat pembelajaran Program Semester 84,16, Rencana ... pembelajaran

13

strategi kegiatan pembelajaran yang harus dipahami dan diterapkan oleh pendidik

dituangkan dalam pedoman pembelajaran. Pedoman penilaian memuat acuan untuk

melakukan penilaian terhadap proses dan hasil kegiatan anak. Buku-buku panduan

pendidik berisi panduan operasional pembelajaran di satuan/program PAUD.

Dalam Kurikulum PAUD 2013 terdapat Kompetensi Inti. Kompetensi Inti PAUD

merupakan gambaran pencapaian standar tingkat pencapaian perkembangan anak akhir

layanan PAUD usia enam tahun yang dilakukan secara terpadu dalam bentuk: (1)

Kompetensi Inti Sikap Spiritual (KI-1), (2) Kompetensi Inti Sikap Sosial (KI-2), (3)

Kompetensi Inti Pengetahuan (KI-3), dan (4) Kompetensi Inti Keterampilan (KI-4).

Setelah Kompetensi Inti, selanjutnya dijabarkan menjadi beberapa Kompetensi Dasar.

Komptensi Dasar merupakan tingkat kemampuan dalam konteks muatan pembelajaran,

tema pembelajaran, dan pengalaman belajar yang mengacu pada Kompetensi Inti.

Kompetensi Dasar dijabarkan lebih lanjut dalam indikator pencapaian perkembangan

anak.

Struktur kurikulum PAUD memuat program-program pengembangan yang

mencakup nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan

seni. Kurikulum 2013 PAUD bertujuan untuk mendorong berkembangnya potensi anak

agar memiliki kesiapan untuk menempuh pendidikan selanjutnya.

Karakteristik Kurikulum 2013 PAUD adalah (1) mengoptimalkan perkembangan

anak yang meliputi aspek nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial

emosional, dan seni yang tercermin dalam keseimbangan kompetensi sikap, pengetahuan,

dan keterampilan, (2) menggunakan pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik

dalam pemberian rangsangan pendidikan, (3) menggunakan penilaian autentik dalam

memantau perkembangan anak, dan (4) memberdayakan peran orang tua dalam proses

pembelajaran.

2.3 Karakteristik Taman Kanak-Kanak

Pendidikan taman kanak-kanak (TK) merupakan pendidikan anak usia dini pada

jalur formal pendidikan anak usia dini yang bertujuan membantu anak didik

mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai

agama, sosial, emosional, kemandirian, kognitif, bahasa, fisik/motorik dan seni untuk

siap memasuki sekolah dasar (Pasal 8 ayat 3 UU RI Nomor 20 tahun 2003). Dalam

Page 19: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PERANGKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1971081520011210… · Rerata nilai perangkat pembelajaran Program Semester 84,16, Rencana ... pembelajaran

14

menuju kedewasaan setiap anak didik TK memerlukan kesempatan untuk

mengembangkan diri dengan ditunjang berbagai fasilitas, sarana dan prasarana

pendukungnya seperti alat peraga/alat permainan, perabot kelas, ruang kelas/ruang

bermain, guru, program-program pengembangan yang memadai serta suasana pendidikan

yang menunjang.

Taman Kanak-Kanak merupakan salah satu bentuk pendidikan anak usia dini

pada jalur pendidikan nonformal dengan mengutamakan kegiatan bermain sambil belajar.

Pendidikan anak usia dini yang diterapkan dalam program Taman Kanak-Kanak

didasarkan atas prinsip-prinsip: (1) berorientasi pada kebutuhan anak, (2) sesuai dengan

perkembangan anak, (3) sesuai dengan keunikan setiap individu, (4) kegiatan belajar

dilakukan melalui bermain, (5) anak belajar dari yang konkrit ke abstrak, dari sederhana

ke yang kompleks, dar gerakan ke vrbal, dan dari diri sendiri ke sosial, (6) anak sebagai

pembelajar aktif, (7) anak belajar melalui interaksi sosial, (8) menyediakan lingkungan

yang mendukung proses belajar,(9) merangsang munculnya kreativitas dan inovatif, (10)

mengembangkan kecakapan hidup anak, (11) menggunakan berbagai sumber dan media

belajar yang ada di lingkungan sekitar, (12) anak belajar sesuai dengan kondisi sosial

budayanya, (13) melibatkan peran serta orang tua yang bekerja sama dengan para

pendidik di lembaga PAUD, dan (14) stimulasi pendidikan berifat menyeluruh yang

mencakup semua aspek perkembangan (Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia

Dini, 2011).

Dalam menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 4 tahun sampai 6

tahun perlu memperhatikan prinsip-prinsip tertentu. Adapun prinsip-prinsip

penyelenggaraan TK meliputi: (1) ketersediaan, (2) transisional, (3) kerjasama, (4)

kekeluargaan, (5) keberlanjutan, dan (6) pembinaan berjenjang.

Fungsi pendidikan TK adalah membina, menumbuhkan, mengembangkan seluruh

potensi anak secara optimal sehingga terbentuk perilaku dan kemampuan dasar sesuai

dengan tahap perkembangannya agar memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan

selanjutnya. Untuk mencapai fungsi tersebut, maka program pembelajaran di TK

mencakup bidang Pengembangan Perilaku dan Pengembangan Kemampuan Dasar yang

Page 20: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PERANGKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1971081520011210… · Rerata nilai perangkat pembelajaran Program Semester 84,16, Rencana ... pembelajaran

15

dilaksanakan melalui kegiatan bermain bertahap, berkesinambungan dan bersifat

pembiasaan. Pembelajaran di TK dilakukan secara aktif dialogis dan kritis melalui

pendekatan tematik dan terintegrasi serta mengacu pada karakteristik program

pembelajaran.

Page 21: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PERANGKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1971081520011210… · Rerata nilai perangkat pembelajaran Program Semester 84,16, Rencana ... pembelajaran

16

BAB III

METODE PELAKSANAAN

P2M ini akan dilaksanakan dalam bentuk pendampingan yang terdiri dari dua

tahap yaitu: tahap pertama, pendampingan umum terhadap 24 orang guru TK Negeri

Pembina dan TK Ceria Asih Singaraja tentang pengembangan perangkat pembelajaran

berbasis karakter berdasarkan Kurikulum 2013 PAUD, serta tahap kedua,

pendampingan secara intensif kepada enam kelompok guru TK untuk mengembangkan

perangkat pembelajaran dengan tema dan subtema yang berbeda.

Pelaksanaan masing-masing tahap diuraikan sebagai berikut.

3.1 Tahap Pendampingan Umum Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Langkah-langkah kegiatannya adalah sebagai berikut.

a. Merencanakan waktu dan tempat pendampingan bekerja sama dengan Kepala TK

Negeri Pembina, Kepala TK Ceria Asih, dan Kepala UPP Kecamatan Buleleng.

b. Pelatihan umum tentang pengembangan perangkat berbasis karakter berdasarkan

Kurikulum 2013 PAUD.

c. Diskusi dan tanya jawab tentang pengembangan perangkat pembelajaran antara tim

P2M dan peserta.

d. Pembentukan enam kolompok guru TK dan tiap kelompok diberi tugas

mengembangkan perangkat pembelajaran dengan tema dan sub tema yang berbeda.

e. Praktik pembuatan perangkat pembelajaran secara berkelompok dibimbing oleh Tim

P2M.

3.2 Tahap Pendampingan Intensif Pengembangan Perangkat Pembelajaran

a. Tahap pendampingan intensif pengembangan perangkat pembelajaran selama tiga

bulan pada enam kelompok. Setiap bulan tim akan mendampingi sebanyak dua kali,

sehingga jumlah pertemuan pendampingan intensif di TK mitra P2M adalah enam kali

b. Tim P2M melakukan pemantauan dan pembimbingan kepada para guru TK pada TK

masing-masing tentang pengembangan perangkat pembelajaran.

c. Tim P2M menilai produk perangkat pembelajaran yang dihasilkan oleh para guru TK.

Page 22: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PERANGKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1971081520011210… · Rerata nilai perangkat pembelajaran Program Semester 84,16, Rencana ... pembelajaran

17

3.3 RANCANGAN EVALUASI

Evaluasi dilakukan terkait dengan kualitas perangkat pembelajaran yang

dihasilkan oleh para guru peserta P2M. Perangkat pembelajaran yang dirancang oleh para

guru TK adalah program semester, rencana pelaksanaan pembelajaran mingguan, dan

rencana pelaksanan pembelajaran harian. Pada akhir pendampingan secara intensif, setiap

kelompok diminta untuk menyerahkan produk perangkat pembelajaran yang dihasilkan

untuk dinilai. Instrumen yang digunakan untuk menilai produk perangkat pembelajaran

adalah lembar penilaian produk. Lembar Penilaian Produk I untuk menilai program

semester, Lembar Penilaian Produk II untuk menilai rencana pelaksanaan pembelajaran

mingguan, dan Lembar Penilaian Produk III untuk menilai rencana pelaksanaan

pembelajaran harian.

Kegiatan P2M ini, direncanakan dilakukan selama 6 bulan. Rencana dan jadwal

kerja yang akan dilakukan adalah seperti pada Tabel 1.

Tabel 1. Jadwal Kegiatan P2M

No Kegiatan Bln

i

Bln

ii

Bln

iii

Bln

iv

Bln

v

Bln

vi

1 Menyiapkan materi pendampingan

2 Pelaksanaan pendampingan secara

umum

3 Kegiatan pendampingan secara intensif

4 Penyusunan draf. laporan P2M

5 Seminar hasil P2M

6 Penyusunan laporan

7 Kirim laporan

Page 23: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PERANGKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1971081520011210… · Rerata nilai perangkat pembelajaran Program Semester 84,16, Rencana ... pembelajaran

18

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Kegiatan pendampingan umum dilaksanakan pada hari Sabtu, 23 April 2016 di

Aula TK Negeri Pembina Singaraja, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng. Para

guru TK di Kecamatan Buleleng yang hadir berjumlah 24 orang. Undangan yang hadir

terdiri atas dua orang pengawas dan Ketua Unit Pelaksana Pendidikan (UPP) Kecamatan

Buleleng. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dibuka oleh Ketua UPP Kecamatan

Buleleng, Wayan Duduk, S.Pd..

Gambar 4.1 Tim P2M Memberikan Materi dalam Pendampingan Umum

Produk yang dihasilkan dalam kegiatan ini adalah perangkat pembelajaran berupa

program semester, rencana pelaksanaan pelaksanaan pembelajaran mingguan, dan

rencana pelaksanaan pembelajaran harian.

Page 24: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PERANGKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1971081520011210… · Rerata nilai perangkat pembelajaran Program Semester 84,16, Rencana ... pembelajaran

19

Gambar 4.2 Peserta Bekerja Kelompok dalam Pendampingan Umum

Kegiatan Pendampingan Umum dilaksanakan dalam waktu satu hari. Materi yang

diberikan adalah pembuatan perangkat pembelajaran sesuai kurikulum PAUD 2013

berbasis karakter. Para guru TK diberi contoh cara pembuatan perangkat pembelajaran.

Selanjutnya setiap kelompok mengerjakan perangkat pembelajaran dengan tema yang

berbeda.

Gambar 4.3 Guru Mendiskusikan Perangkat Pembelajaran yang Dikerjakan

Page 25: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PERANGKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1971081520011210… · Rerata nilai perangkat pembelajaran Program Semester 84,16, Rencana ... pembelajaran

20

Dalam Pendampingan Umum ditentukan enam kelompok untuk selanjutnya

didampingi secara intensif dalam mengembangkan perangkat pembelajaran. Keenam

kelompok tersebut terdiri atas lima kelompok dari TK Negeri Pembina Singaraja dan satu

kelompok dari TK Ceria Asih Singaraja. Kelima tim P2M secara bergantian

mendampingi para guru TK mengembangkan perangkat pembelajaran di TK masing-

masing.

Gambar 4.4 Anggota Tim P2M Berkunjung ke TK Mitra

untuk Pendampingan

Produk perangkat pembelajaran yang dihasilkan oleh para peserta P2M dinilai dengan

menggunakan format penilaian N1, N2, dan N3 sebagai berikut.

LEMBAR PENILAIAN PROGRAM SEMESTER (N1)

Nama Guru : ……………………………………….

Tempat Tugas : ……………………………………….

Berilah tanda centang (√) pada kolom nilai 1, 2, 3, 4, atau 5 sesuai penilaian Ibu/Bapak!

No Aspek Yang Dinilai

Nilai

1 2 3 4 5

1 Identitas Program dan Perumusan Tema dan Subtema xxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxx

a. Kelengkapan Identitas Program Semester

b. Kejelasan dan kelengkapan cakupan rumusan tema dan subtema

2 Kompetensi Dasar

a. Ketepatan Kompetensi Dasar yang Dipilih

Page 26: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PERANGKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1971081520011210… · Rerata nilai perangkat pembelajaran Program Semester 84,16, Rencana ... pembelajaran

21

b. Kesesuaian dengan Tema dan Subtema

3 Alokasi Waktu

a Kesesuaiannya dengan subtema dan kompetensi dasar

b Ketepatan alokasi waktu yang dirancang dalam satu semester

4 Pengetikan dan Tampilan Fisik Program

a. Ketepatan dan kerapian pengetikan

b. Kerapian dan keindahan tampilan fisik program semester

Jumlah Skor

Total Skor

Nilai N1 : (total skor) / 40 x 100 =

Singaraja, ……………………2016

Penilai,

…………………………………..

NIP ………………………………

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) dinilai dengan menggunakan

lembar penilaian N2 sebagai berikut.

LEMBAR PENILAIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MINGGUAN (N2)

Nama Guru : ……………………………………….

Tempat Tugas : ……………………………………….

Berilah tanda centang (√) pada kolom nilai 1, 2, 3, 4, atau 5 sesuai penilaian Ibu/Bapak!

No Aspek Yang Dinilai

Nilai

1 2 3 4 5

1 Kelengkapan identitas Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan

xxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxx

2 Kesesuaian subtema dan materi

3 Kejelasan rencana kegiatan

4 Variasi kegiatan pada rencana kegiatan

5 Kesesuaian materi dan rencana kegiatan

6 Ketepatan dan kerapian pengetikan

Jumlah Skor

Total Skor

Page 27: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PERANGKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1971081520011210… · Rerata nilai perangkat pembelajaran Program Semester 84,16, Rencana ... pembelajaran

22

Nilai N2 = (total skor)/30 x 100 =

Singaraja, ……………………2016

Penilai,

………………………………..

NIP ………………………………

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) dinilai dengan menggunakan lembar

penilaian N3 sebagai berikut.

No Aspek Yang Dinilai

Nilai

1 2 3 4 5

1 Kelengkapan materi xxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxx

2 Kejelasan materi

3 Kesesuaian alat dan bahan

4 Kejelasan kegiatan pembukaan

5 Kejelasan kegiatan inti

6 Kejelasan kegiatan recalling

7 Kejelasan kegiatan istirahat

8 Kejelasan kegiatan penutup

9 Kejelasan unsur karakter dalam RPPH

10 Kemenarikan proses pembelajaran

11 Pengetikan dan kerapian RPPH

Jumlah Skor

Total Skor

Nilai N2 = (total skor)/55 x 100 =

Nilai yang diperoleh dikonversikan ke Pedoman Konversi dengan Menggunakan

Pedoman Acuan Penilaian (PAP) Skala Lima.

Tabel 4.1 Pedoman Konversi PAP Skala Lima

Tingkat Penguasaan

(dalam %)

Kriteria

85-100 Sangat Baik

70-84 Baik

55-69 Cukup Baik

40-54 Kurang Baik

Page 28: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PERANGKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1971081520011210… · Rerata nilai perangkat pembelajaran Program Semester 84,16, Rencana ... pembelajaran

23

0-39 Sangat Kurang Baik

Berikut adalah hasil penilaian terhadap produk perangkat pembelajaran yang dihasilkan

oleh para guru TK.

Tabel 4.2 Hasil Penilaian Perangkat Pembelajaran

No. Nama TK Nama Guru NILAI

PS RPPM RPPH

1 TK Negeri Pembina Luh Sumpeni, dkk 90 87 87

2 TK Ceria Asih Made Yulis Windayani, S,Pd.,dkk 87,5 80 85

3 TK Negeri Pembina Ida A K. Widiaksini, S.Pd. AUD, dkk 80 87 89

4 TK Negeri Pembina Komang Sri Astini, S.Pd.AUD 82,5 93 91

5 TK Negeri Pembina Ni Made Rediarpi, S.Pd.AUD, dkk 85 83 87

6 TK Negeri Pembina Kadek Novi Artini, S.Pd., dkk 80 83 89

Jumlah 505 513 528

Rerata 84,16 85,50 88,00

Keterangan:

PS = Program Semester

RPPM = Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan

RPPH = Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian

Berdasarkan data pada Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa rata-rata hasil penilaian terhadap

Program Semester 84,16; Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) 85,50; dan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) 88,00.

4.2 Pembahasan

Pada lembar penilaian Program Semester (lembar penilaian N1) terdapat delapan aspek

pokok yang dinilai, yaitu: (1) kelengkapan identitas program semester, (2) kejelasan dan

kelengkapan cakupan rumusan tema dan subtema, (3) ketepatan kompetensi dasar yang dipilih,

(4) kesesuaian kompetensi dasar dengan tema dan subtema, (5) kesesuaian alokasi waktu

dengan subtema dan kompetensi dasar, (6) ketepatan alokasi waktu yang dirancang dalam satu

semester, (7) ketepatan dan kerapian pengetikan, dan (8) kerapian dan keindahan tampilan fisik

Page 29: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PERANGKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1971081520011210… · Rerata nilai perangkat pembelajaran Program Semester 84,16, Rencana ... pembelajaran

24

program semester. Di antara delapan aspek penilaian tersebut, ada tiga aspek yang secara

umum berkriteria baik. Ketiga aspek tersebut adalah aspek kejelasan dan kelengkapan cakupan

rumusan tema dan subtema, kesesuaian kompetensi dasar dengan tema dan subtema, dan

ketepatan alokasi waktu yang dirancang dalam satu semester.

Perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM)

dinilai dengan lembar penilaian N2. Lembar penilaian ini terdiri atas enam indikator, yakni (1)

kelengkapan identitas RPPM, (2) kesesuaian subtema dan materi, (3) kejelasan rencana

kegiatan, (4) variasi kegiatan pada rencana kegiatan, (5) kesesuaian materi dan rencana

kegiatan, dan (6) ketepatan dan kerapian pengetikan. Berdasarkan penilaian terhadap RPPM

yang dibuat oleh enam kelompok, tiga kelompok mendapatkan nilai 85 ke atas (berkategori

sangat baik) dan tiga kelompok mendapat nilai kurang dari 85 (berkategori baik). Rata-rata

nilai produk perangkat pembelajaran RPPM adalah 85,5. Hal ini secara umum perangkat

pembelajaran RPPM yang dihasilkan oleh para guru TK Negeri Pembina Singaraja dan TK

Ceria Asih Singaraja berada pada kategori sangat baik. Aspek penilaian atau indikator yang

paling kelihatan kelemahannya adalah aspek keempat, yaitu variasi kegiatan pada rencana

kegiatan. Hal yang menyebabkan kelemahan pada indikator keempat adalah kebiasaan guru

dalam mengerjakan RPPM mencontoh karya yang sudah ada, sehingga tidak menuangkan

kreativitas atas prakarsa sendiri.

Selanjutnya adalah hasil penilaian terhadap perangkat pembelajaran berupa Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH). Terdapat 11 indikator untuk menilai RPPH.

Kesebelas indikator tersebut terdiri atas (1) kelengkapan materi, (2) kejelasan materi, (3)

kesesuaian alat dan bahan, (4) kejelasan kegiatan pembukaan, (5) kejelasan kegiatan inti, (6)

kejelasan kegiatan recalling, (7) kejelasan kegiatan istirahat, (8) kejelasan kegiatan penutup, (9)

kejelasan unsur karakter dalam RPPH, (10) kemenarikan proses pembelajaran, dan (11)

pengetikan dan kerapian RPPH. Hasil penilaian RPPH menunjukkan hasil yang sangat

memuaskan karena seluruh indikator telah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Keenam

kelompok telah merancang RPPH dengan sangat baik. Rerata nilai RPPH yang dibuat oleh

keenam kelompok adalah 88,00. Tampaknya setiap kelompok bersaing secara positif untuk

mengerjakan RPPH sebaik mungkin, sehingga hasilnya berkategori sangat baik.

Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa hasil penilaian Tim Pengabdian Kepada

Masyarakat, dari ketiga produk perangkat pembelajaran yang dihasilkan dua berkriteria sangat

baik dan satu berkriteria baik. Secara umum ketiga jenis produk yang dihasilkan oleh keenam

Page 30: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PERANGKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1971081520011210… · Rerata nilai perangkat pembelajaran Program Semester 84,16, Rencana ... pembelajaran

25

kelompok memiliki nilai rerata 84,16 untuk Program Semester; 85,8 untuk RPPM, dan 88

untuk RPPH. Hal ini menunjukkan bahwa secara kuantitatif hasil produk perangkat

pembelajaran yang dihasilkan oleh para guru TK dalam kegiatan P2M berkriteria baik dan

sangat baik. Pembuatan Program Semester perlu ditingkatkan lagi agar dapat meraih kriteria

sangat baik.

Page 31: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PERANGKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1971081520011210… · Rerata nilai perangkat pembelajaran Program Semester 84,16, Rencana ... pembelajaran

26

BAB V

PENUTUP

Dalam bab penutup diuraikan dua hal pokok, yaitu simpulan dan saran. Kedua hal

ini diuraikan secara berurutan sebagai berikut.

5.1 Kesimpulan

Kegiatan P2M ini mencakup dua kegiatan pokok, yakni Pendampingan Umum

dan Pendampingan Intensif atau khusus. Kegiatan Pendampingan Umum diikuti oleh

para guru TK di Kota Singaraja yang berjumlah 24 orang. Kegiatan Pendampingan

Intensif difokuskan kepada enam kelompok guru TK yang meliputi lima kelompok guru

pada TK Negeri Pembina Singaraja dan satu kelompok guru TK Ceria Asih Singaraja.

Setiap kelompok terdiri atas empat orang anggota kelompok.

Berdasarkan hasil penilaian Tim P2M dapat diketahui bahwa hasil produk

perangkat pembelajaran berbasis karakter berdasarkan kurikulum 2013 PAUD berupa

Program Semester berkriteria baik, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan

berkriteria sangat baik, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian berkriteria sangat

baik. Rerata nilai perangkat pembelajaran Program Semester 84,16, Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran Mingguan 85,5, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian 88.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil kegiatan P2M ini dapat disampaikan saran-saran sebagai

berikut. Pertama, kepada para guru TK disarankan agar terus berkreativitas untuk

mengembangkan perangkat pembelajaran berbasis karakter berdasarkan Kurikulum 2-13

PAUD. Kedua, kepada kepala TK disarankan agar terus memberikan supervisi dan

motivasi agar guru TK selalu berinovasi dan melakukan kegiatan yang mengarah pada

peningkatan kualitas proses dan hasil belajar anak melalui penyiapan perangkat

pembelajaran yang berkualitas. Ketiga, kepada pemerintah daerah, khususnya dinas

pendidikan agar memfasilitasi para guru TK dalam mengembangkan kreativitas, misalnya

memberikan bantuan dana, mengadakan diklat, lomba pembuatan perangkat

pembelajaran, dan berbagai kegiatan lain yang bermanfaat untuk meningkatkan

profesionalisme guru TK.

Page 32: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PERANGKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1971081520011210… · Rerata nilai perangkat pembelajaran Program Semester 84,16, Rencana ... pembelajaran

27

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini. 2011. Petunjuk Teknis

Penyelenggaraan Taman Kanak-kanak. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan

Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal.

Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini. 2011. Petunjuk Teknis

Penyelenggaraan Taman Kanak-kanak. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan

Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal.

Lickona, T. 1996. Eleven Principles of Effective Character Education. Journal of Moral

Education.1, 1996, pp.93-94.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 84 tentang

Pendirian Satuan Pendidikan Usia Dini.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 tentang

Standar NasionalPendidikan Anak Usia Dini..

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 146 tentang

Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional. Bandung: Fokusmedia.

Zuchdi, Darmiyati, Anik Ghufron, Kastam Syamsi, dan Muhsinatun Siasah Masruri.

2014. Pemetaan Impelmentasi Pendidikan Karakter di SD, SMP, dan SMS di

Kota Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun IV, Nomor 1, Lembaga

Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.