statistic 2-uji kesamaan rerata

32
UJI KESAMAAN RERATA I. UJI RERATA SATU SAMPEL BEBAS Uji rerata (mean) satu sampel bebas merupakan uji kesamaan rerata dari satu data sampel penelitian terhadap mean (rerata) yang sudah ada (penelitian terdahulu) yang bebas atau tidak berhubungan dengan data lainnya. Contoh Penelitian: Diduga nilai rata-rata Ujian Akhir Semester mata kuliah Fisika Dasar 1 jurusan pendidikan Fisika kelas B angkatan 2009 adalah 82. Untuk menguji kebenaran nilai rerata tersebut, diambil 30 sampel nilai UAS Fisika Dasar 1 dari mahasiswa kelas B angkatan 2009. Dalam pengujian digunakan taraf nyata sebesar 5%. Berikut adalah data nilai UAS Fisika Dasar 1 dari 30 sampel. Nilai UAS Fisika Dasar 1 No. Nilai 1 90 2 87 3 88 4 95 5 75 6 87 7 78 8 76 9 74 10 86 11 80 12 85 13 77 14 88 1

Upload: sastra-milanisti-emd

Post on 12-Aug-2015

144 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

by: trisna sastradi-fisika undiksha

TRANSCRIPT

Page 1: Statistic 2-Uji Kesamaan Rerata

UJI KESAMAAN RERATA

I. UJI RERATA SATU SAMPEL BEBAS

Uji rerata (mean) satu sampel bebas merupakan uji kesamaan rerata dari satu

data sampel penelitian terhadap mean (rerata) yang sudah ada (penelitian terdahulu)

yang bebas atau tidak berhubungan dengan data lainnya.

Contoh Penelitian:

Diduga nilai rata-rata Ujian Akhir Semester mata kuliah Fisika Dasar 1 jurusan

pendidikan Fisika kelas B angkatan 2009 adalah 82. Untuk menguji kebenaran nilai

rerata tersebut, diambil 30 sampel nilai UAS Fisika Dasar 1 dari mahasiswa kelas B

angkatan 2009. Dalam pengujian digunakan taraf nyata sebesar 5%. Berikut adalah data

nilai UAS Fisika Dasar 1 dari 30 sampel.

Nilai UAS Fisika Dasar 1

No. Nilai1 902 873 884 955 756 877 788 769 74

10 8611 8012 8513 7714 8815 7516 9317 7318 8419 7020 8021 8522 7723 82

1

Page 2: Statistic 2-Uji Kesamaan Rerata

24 7525 8026 7527 8828 9029 9430 89

1) Uji Normalitas

Hipotesis Pengujian:

H0 = Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

HA = Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.

Kriteria Pengujian:

Terima Ho jika Sig. > a (0,05)

Tolak Ho jika Sig. < a (0,05)

Langkah-langkah pengujian menggunakan program SPSS:

Masukkan data pada data view dan variabel viewà Klik analyzeà explore.

Masukkan variabel ke Dependent Listà Klik Plotà Klik Normality Plots with

tests àContinue à Ok.

2

Page 3: Statistic 2-Uji Kesamaan Rerata

Output Uji Normalitas

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

NILAI .121 30 .200* .953 30 .204

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Interpretasi:

Berdasarkan output uji normalitas tersebut, dengan menggunakan Kolmogorov-

Smirnov diperoleh bahwa Sig. > α (0,05) sehingga berada di daerah penerimaan Ho.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa data sampel berasal dari populasi berdistribusi

normal.

2) One Sample t-Test

Rumusan Hipotesis :

Ho:

HA :

3

Page 4: Statistic 2-Uji Kesamaan Rerata

Kriteria Uji:

Tolak Ho, jika Sig. (2-tailed) < ½ α

Terima Ho, jika Sig. (2-tailed) > ½ α

Langkah-langkah pengujian menggunakan program SPSS:

Masukkan data nilai pada data view à klik analyze à klik compare means à

klik One sample t-test.

Isi kolom test variable dengan nilai. Caranya sorot tulisan nilai sehingga

berpindah tempat dan masukkan test value lalu klik Ok.

4

Page 5: Statistic 2-Uji Kesamaan Rerata

Output One sample t-test

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

NILAI 30 82.5333 6.94179 1.26739

One-Sample Test

Test Value = 0

t df Sig. (2-tailed)

Mean

Difference

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower Upper

NILAI 65.121 29 .000 82.53333 79.9412 85.1254

Interpretasi:

Pada tabel One-Sample Statistics ditunjukkan bahwa data sampel memilki mean

(rerata) sebesar 82,5333. Selain itu pula, berdasarkan tabel One-Sample Test

terlihat jelas bahwa Sig. (2-tailed) = 0.000 < ½ α. Jadi, H0 ditolak sehingga dapat

disimpulkan bahwa nilai rata-rata Ujian Akhir Semester mata kuliah Fisika Dasar 1

jurusan pendidikan Fisika kelas B angkatan 2009 tidak sama dengan 82.

II. UJI RERATA SAMPEL BERPASANGAN

Uji rerata (mean) sampel berpasangan merupakan salah satu uji yang digunakan

untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan dari dua buah mean

sampel (dua buah variable yang dikomparasikan), dimana kedua sampel tersebut

berasal dari 1 objek yang sama dan keduanya saling saling berhubungan (dependen/

tidak bebas/ berpasangan). Jadi, dapat pula dikatakan bahwa dilakukan

pengukuran/pengamatan dua kali terhadap objek yang diteliti, yaitu sebelum dan

sesudah perlakuan yang diberikan terhadap objek yang diteliti.

5

Page 6: Statistic 2-Uji Kesamaan Rerata

Contoh Penelitian:

Seorang guru ingin menyelidiki apakah ada perbedaan yang signifikan dari nilai rata-

rata ulangan pelajaran Fisika siswa SMA N 1 Singaraja kelas XI sebelum (Nilai 1) dan

sesudah diberikan jam belajar tambahan (Nilai 2). Untuk itu diambil 40 sampel data.

Dalam pengujian digunakan taraf nyata sebesar 5%. Berikut adalah data nilai ulangan

pelajaran Fisika dari 40 sampel yang diambil.

Nilai Ulangan Pelajaran Fisika

Siswa Nilai 1 Nilai 21 77 792 76 873 80 654 85 785 83 906 75 787 89 888 87 809 83 70

10 79 6711 80 8712 82 7713 77 7514 87 6515 80 7816 76 8617 79 8018 82 7219 81 7520 82 7721 76 8422 77 9223 82 7424 75 7025 87 8926 84 9027 80 7328 79 9229 85 7430 83 6931 72 7532 77 78

6

Page 7: Statistic 2-Uji Kesamaan Rerata

33 80 8134 76 8035 77 8336 66 7037 65 6738 70 8239 68 7640 76 78

1) Uji Normalitas

Rumusan Hipotesis:

H0 = Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

HA = Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.

Kriteria Pengujian:

Terima Ho jika Sig. > a (0,05)

Tolak Ho jika Sig. < a (0,05)

Langkah-langkah pengujian menggunakan program SPSS:

Masukkan data pada data view dan variabel viewà Klik analyzeà explore.

Masukkan variabel ke Dependent Listà Klik Plotà Klik Normality Plots with

tests àContinue à Ok.

7

Page 8: Statistic 2-Uji Kesamaan Rerata

Output Uji Normalitas

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

NILAI_1 .127 40 .105 .957 40 .134

NILAI_2 .090 40 .200* .968 40 .313

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Interpretasi:

Berdasarkan output uji normalitas tersebut, dengan menggunakan Kolmogorov-

Smirnov diperoleh bahwa Sig.=0,105 dan Sig.=0,200 untuk masing-masing data.

Karena Sig. > α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa kedua data sampel tersebut

berasal dari populasi berdistribusi normal.

2) Paired Sample t-Test

Rumusan Hipotesis :

8

Page 9: Statistic 2-Uji Kesamaan Rerata

Ho: m1 = m2: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata ulangan

Fisika sebelum dan setelah diberikan jam belajar tambahan.

HA: m1 ¹ m2: Terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata ulangan

Fisika sebelum dan setelah diberikan jam belajar tambahan.

Kriteria Pengujian:

Tolak Ho, jika Sig. (2-tailed) < ½ α

Terima Ho, jika Sig. (2-tailed) > ½ α

Langkah-langkah pengujian menggunakan program SPSS:

Masukkan data nilai pada data view à klik analyze à klik compare means à

klik Paired Sample T-Tests.

Masukkan variabel ke paired variables à klik OK.

9

Page 10: Statistic 2-Uji Kesamaan Rerata

Output Paired sample t-test

Interpretasi:

Dari hasil Output, terlihat jelas bahwa Sig. (2-tailed) = 0,661 > ½ α. Jadi, H0

diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang

signifikan antara nilai rata-rata ulangan Fisika sebelum dan setelah diberikan jam

belajar tambahan.

III. UJI RERATA DUA SAMPEL BEBAS

Pengujian rerata dua sampel bebas merupakan uji kesamaan dua rata-rata dari

dua sampel data yang saling bebas (independent) antara sampel yang satu dengan yang

lain, dimana sampel data yang diuji merupakan data hasil survei.

10

Page 11: Statistic 2-Uji Kesamaan Rerata

Contoh Penelitian:

Seorang guru ingin menyelidiki apakah ada perbedaan yang signifikan dari nilai rata-

rata UAS pelajaran Fisika antara kelas A dan kelas B siswa SMA N 1 Sawan. Untuk itu

diambil 40 sampel data. Dalam pengujian digunakan taraf nyata sebesar 5%. Berikut

adalah data nilai ulangan pelajaran Fisika dari 40 sampel yang diambil.

Nilai UAS Pelajaran Fisika

SISWA KELAS A KELAS B1 60 752 62 603 66 654 70 755 72 806 74 667 71 658 75 669 78 70

10 78 6511 82 6512 76 6613 75 8414 77 8015 83 8216 84 7817 82 8518 78 8819 86 7520 88 8621 76 7022 73 7423 71 6924 70 7525 68 7826 66 8127 67 7828 65 8329 69 7030 64 8231 62 8532 66 8033 62 75

11

Page 12: Statistic 2-Uji Kesamaan Rerata

34 65 8835 70 8036 66 7037 68 6738 65 8739 66 7740 69 75

1.) Uji Normalitas dan Uji Homogenitas

Rumusan Hipotesis Uji Normalitas:

H0 = Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

HA = Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.

Kriteria Uji Normalitas:

Terima Ho jika Sig. > a (0,05)

Tolak Ho jika Sig. < a (0,05)

Rumusan Hipotesis Uji Homogenitas:

H0 = Kedua sampel memiliki varians yang homogen.

HA = Kedua sampel memiliki varians yang heterogen.

Kriteria Uji Homogenitas:

Terima Ho jika Sig. > a (0,05)

Tolak Ho jika Sig. < a (0,05)

Langkah-langkah pengujian menggunakan program SPSS:

Masukkan komponen variabel kelas dan komponen variabel nilai pada data view

dan variabel view à Klik analyze à explore.

12

Page 13: Statistic 2-Uji Kesamaan Rerata

Masukkan variabel nilai ke Dependent List à Masukkan variabel kelas ke

Factor List à Klik Plotà Klik Normality Plots with tests àklik power

estimation à Continue à Ok.

13

Page 14: Statistic 2-Uji Kesamaan Rerata

Output Uji Normalitas dan Uji Homogenitas

Tests of Normality

KELAS

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

NILAI A .114 40 .200* .954 40 .104

B .114 40 .200* .955 40 .112

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

NILAI Based on Mean .207 1 78 .651

Based on Median .298 1 78 .586

Based on Median and with

adjusted df.298 1 77.606 .586

Based on trimmed mean .247 1 78 .621

Interpretasi:

Berdasarkan output uji normalitas tersebut, dengan menggunakan Kolmogorov-

Smirnov diperoleh bahwa Sig.=0,200 untuk masing-masing data. Karena Sig. >

α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa kedua data sampel tersebut berasal dari

populasi berdistribusi normal (H0 diterima).

Berdasarkan output uji homogenitas di atas, ditunjukkan nilai signifikan Based

on Mean adalah 0,651. Nilai ini lebih besar daripada 0,05 sehingga H0 diterima

yang berarti kedua sampel data memiliki varians yang homogen.

2) Independent Sample t-Test

Rumusan Hipotesis :

Ho: m1 = m2: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata UAS

pelajaran Fisika kelas A dan kelas B siswa SMA N 1 Sawan.

HA: m1 ¹ m2: Terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata UAS

pelajaran Fisika kelas A dan kelas B siswa SMA N 1 Sawan.

Kriteria Pengujian:14

Page 15: Statistic 2-Uji Kesamaan Rerata

Tolak Ho, jika Sig. (2-tailed) < ½ α

Terima Ho, jika Sig. (2-tailed) > ½ α

Langkah-langkah pengujian menggunakan program SPSS:

Masukkan komponen variabel kelas dan komponen variabel nilai pada data view

dan variabel view à Klik analyze à klik compare means à klik Independent

Sample T-Tests.

Masukkan variable Kelas ke Grouping Variable à klik Define Group dan isi

angka 1 pada Group 1 dan angka 2 pada Group 2 à klik Continue à Masukkan

variable Nilai pada Test Variables à Klik Ok.

15

Page 16: Statistic 2-Uji Kesamaan Rerata

Output Independent sample t-test

Interpretasi:

Dari hasil Output Independent sample t-test, terlihat jelas bahwa Sig. (2-tailed) =

0,022 < ½ α. Jadi, H0 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat

perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata UAS pelajaran Fisika kelas A dan

kelas B siswa SMA N 1 Sawan.

IV. UJI RERATA DUA SAMPEL TERIKAT

Uji rerata dua sampel terikat merupakan uji kesamaan dua rata-rata dari dua

sampel data yang saling berhubungan/berkaitan antara sampel yang satu dengan yang

lain (memiliki koefisien korelasi), dimana sampel data yang diperoleh merupakan data

hasil eksperimen.

16

Page 17: Statistic 2-Uji Kesamaan Rerata

Contoh Penelitian:

Seorang guru Fisika ingin menyelidiki apakah ada pengaruh model pembelajaran

Cooperatif Learning terhadap prestasi belajar siswa atau tidak. Untuk itu guru tersebut

menerapkan model pembelajaran Cooperatif Learning kepada kelas B dan sebagai

kelas control dipakai kelas A yang dalam pembelajarannya diterapkan model

pembelajaran biasa. Guru tersebut mengambil secara acak 30 sampel data nilai UTS

mata pelajaran Fisika masing-masing dari kelas A dan kelas B setelah diterapkannya

model pembelajaran tersebut untuk menguji kesamaan reratanya. Dalam pengujian

digunakan taraf nyata sebesar 5% dan diasumsikan pengetahuan awal anatra siswa kelas

A dan B adalah sama. Berikut adalah data nilai ulangan pelajaran Fisika dari 30 sampel

yang diambil.

Nilai UTS Pelajaran Fisika

SISWA KELAS A KELAS B1 78 822 57 603 65 674 80 825 71 746 78 807 80 828 68 709 71 73

10 75 7411 80 8112 60 7013 81 8414 67 6915 75 7816 68 7517 76 7718 80 8019 63 6520 82 8321 74 7822 70 7323 71 7724 82 84

17

Page 18: Statistic 2-Uji Kesamaan Rerata

25 79 8026 78 7827 77 7528 69 7229 67 7030 68 70

1) Uji Normalitas dan Uji Homogenitas

Rumusan Hipotesis Uji Normalitas:

H0 = Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

HA = Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.

Kriteria Uji Normalitas:

Terima Ho jika Sig. > a (0,05)

Tolak Ho jika Sig. < a (0,05)

Rumusan Hipotesis Uji Homogenitas:

H0 = Kedua sampel memiliki varians yang homogen.

HA = Kedua sampel memiliki varians yang heterogen.

Kriteria Uji Homogenitas:

Terima Ho jika Sig. > a (0,05)

Tolak Ho jika Sig. < a (0,05)

Langkah-langkah pengujian menggunakan program SPSS:

Masukkan komponen variabel kelas dan komponen variabel nilai pada data view

dan variabel view à Klik analyze à explore.

18

Page 19: Statistic 2-Uji Kesamaan Rerata

Masukkan variabel nilai ke Dependent List à Masukkan variabel kelas ke

Factor List à Klik Plotà Klik Normality Plots with tests àklik power

estimation à Continue à Ok.

19

Page 20: Statistic 2-Uji Kesamaan Rerata

Output Uji Normalitas dan Uji Homogenitas

Tests of Normality

KELAS

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

NILAI A .136 30 .167 .938 30 .078

B .109 30 .200* .956 30 .245

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

NILAI Based on Mean .932 1 58 .338

Based on Median .683 1 58 .412

Based on Median and with

adjusted df.683 1 57.091 .412

Based on trimmed mean .865 1 58 .356

Interpretasi:

Berdasarkan output uji normalitas tersebut, dengan menggunakan Kolmogorov-

Smirnov diperoleh bahwa Sig.=0,167 untuk kelas A dan Sig.=0,200 untuk kelas

B. Karena Sig. > α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa kedua data sampel

tersebut berasal dari populasi berdistribusi normal.

Berdasarkan output uji homogenitas di atas, ditunjukkan nilai signifikan Based

on Mean adalah 0,338. Nilai ini lebih besar daripada 0,05 sehingga H0 diterima

yang berarti kedua sampel data memiliki varians yang homogen.

2) Uji Kesamaan Rerata Menggunakan Uji z (Manual)

Rumusan Hipotesis :

Ho: m1 = m2: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata UTS

pelajaran Fisika kelas A dan kelas B.

HA: m1 ¹ m2: Terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata UTS

pelajaran Fisika kelas A dan kelas B.

20

Page 21: Statistic 2-Uji Kesamaan Rerata

Kriteria Pengujian:

Terima H0 jika -z ½(1 - α) < z < z ½(1 - α)

Tolak H0 jika z ≤ -z ½(1 - α) atau z ≥ z ½(1 - α)

Langkah-langkah Pengujian:

Dari olah data, diperoleh hasil sebagai berikut:

SISWA KELAS A (X) KELAS B (Y) XY X^2 Y^21 78 82 6396 6084 67242 57 60 3420 3249 36003 65 67 4355 4225 44894 80 82 6560 6400 67245 71 74 5254 5041 54766 78 80 6240 6084 64007 80 82 6560 6400 67248 68 70 4760 4624 49009 71 73 5183 5041 5329

10 75 74 5550 5625 547611 80 81 6480 6400 656112 60 70 4200 3600 490013 81 84 6804 6561 705614 67 69 4623 4489 476115 75 78 5850 5625 608416 68 75 5100 4624 562517 76 77 5852 5776 592918 80 80 6400 6400 640019 63 65 4095 3969 422520 82 83 6806 6724 688921 74 78 5772 5476 608422 70 73 5110 4900 532923 71 77 5467 5041 592924 82 84 6888 6724 705625 79 80 6320 6241 640026 78 78 6084 6084 608427 77 75 5775 5929 562528 69 72 4968 4761 518429 67 70 4690 4489 490030 68 70 4760 4624 4900

JUMLAH 2190 2263 166322 161210 171763

Mencari Koefisien Korelasi (r).

21

Page 22: Statistic 2-Uji Kesamaan Rerata

Menentukan dan

Untuk menentukan standar deviasi dari masing-masing sampel data cukup

digunakan hasil output statistics descriptif program SPSS, yaitu sebagai berikut.

22

Page 23: Statistic 2-Uji Kesamaan Rerata

Descriptives

KELAS Statistic Std. Error

NILAI A Mean 73.0000 1.24106

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 70.4617

Upper Bound 75.5383

5% Trimmed Mean 73.3333

Median 74.5000

Variance 46.207

Std. Deviation 6.79757

Minimum 57.00

Maximum 82.00

Range 25.00

Interquartile Range 11.25

Skewness -.551 .427

Kurtosis -.488 .833

B Mean 75.4333 1.10244

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 73.1786

Upper Bound 77.6881

5% Trimmed Mean 75.7222

Median 76.0000

Variance 36.461

Std. Deviation 6.03829

Minimum 60.00

Maximum 84.00

Range 24.00

Interquartile Range 10.25

Skewness -.560 .427

Kurtosis -.112 .833

Dari output di atas dpat kita peroleh:

= 6,79757

= 6,03829

23

Page 24: Statistic 2-Uji Kesamaan Rerata

Mencari

Mencari zhitung

Interpretasi:

uji yang dilakukan adalah uji dua pihak sehingga nilai z tabel = ± 1,96, ini diperoleh

dari z½(1-α). Dari analisis diperoleh zhitung = -1,065, sehingga nilai ini ada pada daerah

penerimaan H0. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata UTS pelajaran Fisika kelas A dan

kelas B. Jadi, tidak ada pengaruh model pembelajaran Cooperatif Learning terhadap

prestasi belajar siswa.

3) Uji Kesamaan Rerata Menggunakan Uji t (Manual)

Rumusan Hipotesis :

Ho: m1 = m2: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata UTS

pelajaran Fisika kelas A dan kelas B.

HA: m1 ¹ m2: Terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata UTS

pelajaran Fisika kelas A dan kelas B.

Kriteria Pengujian:

Terima H0 jika -t(1 - ½α) < t < t(1 - ½α).

Tolak H0 jika t ≤ -t(1 - ½α) atau t ≥ t(1 - ½α).

Langkah-langkah Pengujian:

Dari olah data, diperoleh hasil sebagai berikut:

SISWA KELAS A KELAS B1 78 82

24

Page 25: Statistic 2-Uji Kesamaan Rerata

2 57 603 65 674 80 825 71 746 78 807 80 828 68 709 71 73

10 75 7411 80 8112 60 7013 81 8414 67 6915 75 7816 68 7517 76 7718 80 8019 63 6520 82 8321 74 7822 70 7323 71 7724 82 8425 79 8026 78 7827 77 7528 69 7229 67 7030 68 70

JUMLAH 2190 2263RATA-RATA

73 75.43333333

VARIANS 46.2069 36.46091954ST.

DEVIASI6.797565 6.038287799

Menentukan thitung.

25

Page 26: Statistic 2-Uji Kesamaan Rerata

Interpretasi:

Nilai t pada tabel diberikan oleh t0,975;28 = ±2,048. Sedangkan pada perhitungan

diperoleh t=-0,53374. Nilai ini berada pada daerah penolakan H0 sehingga dapat

disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata UTS

pelajaran Fisika kelas A dan kelas B. Jadi, tidak ada pengaruh model pembelajaran

Cooperatif Learning terhadap prestasi belajar siswa.

4) Uji Kesamaan Rerata Menggunakan Program SPSS

Rumusan Hipotesis :

Ho: m1 = m2: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata UTS

pelajaran Fisika kelas A dan kelas B.

HA: m1 ¹ m2: Terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata UTS

pelajaran Fisika kelas A dan kelas B.

Kriteria Pengujian:

Tolak Ho, jika Sig. (2-tailed) < ½ α

Terima Ho, jika Sig. (2-tailed) > ½ α

Langkah-langkah Pengujian:

Dalam program SPSS, sebenarnya tidak ada pngujian rerata dua sampel terikat.

Namun, kita akan mencoba memakai analisis Paired Sample T-Test untuk keperluan

uji tersebut karena kedua data saling berhubungan. Langkah-langkahnya pun sama

seperti dijelaskan sebelumnya mengenai uji sampel berpasangan. Setelah diuji

diperolleh Output sebagai berikut.

26

Page 27: Statistic 2-Uji Kesamaan Rerata

Interpretasi:

Dari output di atas diperoleh nilai t=-5,834. Hal ini sama dengan yang diperoleh

melalui perhitungan sebelumnya sehingga H0 ditolak. Selain itu, kita juga dapat

melihat Sig.(2-tailed) yang kurang dari 0,025 sehingga H0 ditolak, yang berarti

perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata UTS pelajaran Fisika kelas A dan

kelas B. Pengambilan keputusan menggunakan statistic t ini berbeda dengan

statistic z yang menyatakan bahwa H0 diterima.

27