laporan program p2m pengembangan …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/laporan_akhir...6 pembelajaran...

31
1 LAPORAN PROGRAM P2M PENGEMBANGAN SEKOLAH BERKARAKTER PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERKARAKTER KEARIFAN LOKAL MELALUI KEGIATAN KAJI TINDAK BERBASIS KURIKULUM 2013 BAGI GURU-GURU SD SE KOTA DENPASAR Oleh: Dr. MG. Rini Kristiantari, M.Pd NIP. 195903211983032003 Drs. I Gusti Agung Oka Negara, S.Pd, M.Kes NIP. 195611271983031001 Drs. I Wayan Wiarta, S.Pd, M.For NIP. 196306161988031003 Dra. Ni Nyoman Ganing, M.Hum NIP. 195922041986032001 Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha SPK No.246/UN48.15/LPM/2015 JURUSAN PENDIDIKAN DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 2015

Upload: ngonguyet

Post on 25-May-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

LAPORAN

PROGRAM P2M PENGEMBANGAN SEKOLAH BERKARAKTER

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERKARAKTER

KEARIFAN LOKAL MELALUI KEGIATAN KAJI TINDAK BERBASIS

KURIKULUM 2013 BAGI GURU-GURU SD SE KOTA DENPASAR

Oleh:

Dr. MG. Rini Kristiantari, M.Pd

NIP. 195903211983032003

Drs. I Gusti Agung Oka Negara, S.Pd, M.Kes

NIP. 195611271983031001

Drs. I Wayan Wiarta, S.Pd, M.For

NIP. 196306161988031003

Dra. Ni Nyoman Ganing, M.Hum

NIP. 195922041986032001

Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)

Universitas Pendidikan Ganesha

SPK No.246/UN48.15/LPM/2015

JURUSAN PENDIDIKAN DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

2015

2

3

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur dipanjatkan kehadapan Tuhan Yang Mahakuasa Ida Sang

Hyang Widi Wasa, atas berkat karunia dan perkenan-Nya, laporan kegiatan Pengabdian pada

Masyarakat berjudul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berkarakter Kearifan Lokal

melalui Kegiatan Kaji Tindak Berbasis Kurikulum 2013 bagi Guru-Guru SD Se Kota

Denpasar dapat terselesaikan pada waktunya. Tanpa bantuan dari berbagai pihak niscaya

laporan ini tidak pemah akan selesai. Untuk itulah, pada kesempatan yang baik ini, penulis

mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Ketua Lembaga Pengabdian pada Masyarakat Universitas Pendidikan Ganesha atas

kesempatan dan dukungan dana yang diberikan guna terlaksananya kegiatan ini.

2. Kepala Bidang Pendidikan Dasar Kota Denpasar atas ijin dan dukungan yang diberikan

terkait pelaksanaan kegiatan P2M ini.

3. Guru-guru sekolah dasar di Kota Denpasar baik yang aktif sebagai peserta workshop

maupun yang terpilih sebagai guru sasaran P2M atas semangat dan kerja samanya yang

ditunjukkan demi lancar dan suksesnya kegiatan P2M ini.

4. Mahasiswa PGSD semester VI yang terlibat sebagai panitia maupun peserta kegiatan

P2M atas kerjasama dan tanggung jawab kerja yang telah ditunjukkan pada kegiatan ini.

5. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan atas segala bantuan yang diberikan baik dalam

bentuk material maupun inmaterial demi lancamya kegiatan P2M ini.

Akhir kata, semoga laporan ini bermanfaat bagi siapa pun yang berkenan untuk membaca

terlebih bagi kemajuan dunia pendidikan khususnya pengembangan sumber daya manusia.

Denpasar, 8 Oktober 2015

Tim P2M

4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi

Seperti halnya kota-kota besar lainnya di Indonesia, Kota Denpasar merupakan

Ibukota Propinsi Bali. Sebagai ibukota propinsi, Denpasar senantiasa mengalami

pertumbuhan dan perkembangan penduduk yang cukup besar dari tahun ke tahun. Hal

tersebut dapat dilihat dan dirasakan oleh kita semua sebagai warga Kota Denpasar bahwa

Denpasar sekarang berbeda dengan Denpasar 30 tahun yang lalu. Pembangunan di segala

bidang termasuk di bidang pendidikan terus meningkat. Hal tsb tentu saja memberikan

pengaruh yang sangat besar terhadap kota itu sendiri yang akhimya jika tidak diatur dengan

baik justru akan menimbulkan berbagai permasalahan kota yang juga harus diselesaikan dan

diatasi oleh Pemerintah Kota Denpasar itu sendiri.

Sebagai acuan dalam mengantarkan Kota Denpasar yang semakin dekat dengan

semboyan “ Bali yang BALI (Baik, Aman, Lestari dan Indah), Kota Denpasar memiliki visi

yakni: DENPASAR KREATIF BERWAWASAN BUDAYA DALAM KESEIMBANGAN

MENUJU KEHARMONISAN. Dengan visi tersebut, diturunkanlah Misi Kota Denpasar

yakni: (1) Menumbuh kembangkan jati diri masyarakat Kota Denpasar berdasarkan budaya

Bali, (2) Memberdayakan masyarakat Kota Denpasar berlandaskan kearifan lokal melalui

budaya kreatif, (3) Mewujudkan Pemerintahan yang baik (good govemance) melalui

penegakan supremasi hukum (law enforcement), (4) Meningkatkan Pelayanan publik menuju

kesejahteraan masyarakat (welfare society), dan (5) Mempercepat pertumbuhan dan

memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat melalui sistem ekonomi kerakyatan.

Untuk mempercepat tercapainya visi dan misi Kota Denpasar, tidak dapat dilepaskan

dari sumber daya manusia (SDM) yang ada termasuk guru sebagai ujung tombak

keberhasilan dalam proses dan hasil di bidang pendidikan. Tidak dapat dipungliri, dalam hal

pendidikan, Kota Denpasar cenderung menjadi rujukan dan pilihan siswa-siswa dari kota lain

di Bali dan sekitamya untuk tempat menimba ilmu dan prestasi. Denpasar juga satu-satunya

5

kota di Bali yang tetap konsisten melaksanakan Kurikulum 2013 meski pemerintah telah

mengambil kebijakan untuk menghentikan sementara selama dalam proses penyempumaan.

Sayangnya harapan terwujudnya proses pembelajaran yang baik dan berdampak pada

dihasilkannya SDM-SDM Kota Denpasar yang mumpuni di bidangnya serta berkarakter

belum sepenuhnya terwujud. Informasi ini diperoleh dari hasil wawancara terhadap beberapa

guru sekolah dasar sasaran. Beberapa di antara guru berpendapat bahwa mereka telah

melakukan kegiatan tersebut hanya saja tidak menuliskan dan memunculkan dalam RPP

yang disusunnya. Guru .lain berpendapat mereka tidak menulis RPP dengan lengkap

sehingga lupa dan tidak menyentuh apa yang diharapkan. Salah satu komponen yang menjadi

prioritas perhatian untuk lebih meningkatkan hasil pendidikan adalah persiapan

pembelajaran. Dengan persiapan yang matang, tersusun rapi dan jelas niscaya akan

dihasilkan proses pembelajaran yang baik dan berutujuan.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan analisis situasi yang dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa guru-guru SD

di Kota Denpasar belum sepenuhnya mampu dan paham mempersiapkan perangkat

pembelajaran yang baik dan benar di antaranya adalah RPP, baik dari segi

kekontekstualitasnya dan benar dari segi keterjangkauan/kedalaman materi, ketepatan

prosedur dan pemilihan media pendukung pembelajarannya. Olehkarena itu, sangatlah tepat

dan bermanfaat bila kegiatan P2M ini menyasar guru-guru dimaksud. Hal ini akan

berdampak pada tercapainya tujuan pembelajaran yang sesuai dengan misi pemerintah Kota

Denpasar yakni menumbuhkembangkan jati diri masyarakat Kota Denpasar berdasarkan

budaya Bali. Atas uraian tersebut, dapat dijabarkan permasalahan guru-guru SD di Kota

Denpasar saat ini yakni: Belum mampunya guru-guru SD di Kota Denpasar dalam menyusun

perangkat pembelajaran (RPP) yang berbasis Kurikulum2013 guna menumbuhkembangkan

budaya dan karakter siswa.

1.3 Tujuan Kegiatan

Tujuan yang dicapai melalui kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah

meningkatnya kemampuan guru-guru SD di Kota Denpasar dalam menyusun perangkat

6

pembelajaran (RPP) yang berbasis Kurikulum 2013 guna menumbuhkembangkan budaya

serta karakter bangsa pada siswa sekolah dasar.

1.4 Manfaat Kegiatan

Kegiatan P2M berupa kaji tindak pembelajaran ini bermanfaat:

1) Bagi Guru

Dapat memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan terkait dengan upaya

menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi penerus

bangsa

2) Bagi Siswa

Dapat memberikan pengalaman baru yang sangat bermakna bagi kehidupan sehari-hari

siswa baik sebagai makhluk individu maupun social. Dapat membangun kebiasaan siswa

untuk berperilaku yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal serta tradisi budaya

local (Tri Hita Karana).

3) Bagi Lembaga

Menciptakan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman,

nyaman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan. Keberhasilan kegiatan ini dapat juga

digunakan sebagai rujukan dalam membangun masyarakat sekolah yang memiliki nilai-nilai

budaya dan karakter bangsa lebih baik dan lebih peduli pada sesama.

7

BAB II

METODE PELAKSANAAN

2.1 Rancangan Kegiatan P2M

Kegiatan P2M ini dirancang dalam bentuk kaji tindak pembelajaran. Kegiatan kaji tindak

sebagai bentuk pembinaan terhadap guru ini dilakukan melalui program pendampingan baik

secara individu maupun kelompok (lesson study). Cara ini dapat menjadikan guru satu dengan

yang lain saling belajar, mulai dari mempersiapkan rencana kegiatan pembelajaran,

melaksanakan pembelajaran, dan bahkan mengevaluasi pembelajaran. Di samping itu, saat guru

model mempraktekkan rencana pembelajaran yang telah disusun bersama, guru lain selaku

pengamat dapat dengan leluasa memperhatikan bagaimana siswa belajar dan menerima

pembelajaran.

Sejalan dengan pemyataan yang telah dipaparkan tentang kaji tindak pembelajaran,

Joharmawan (2006) mengungkapkan bahwa diakhir kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh

guru model dilakukan kegiatan refleksi bersama. Refleksi dilakukan untuk mendiskusikan dan

menyempumakan kegiatan pembelajaran yang titik konsentrasinya pada upaya meningkatkan

aktivitas belajar siswa yang berdampak pada meningkatnya hasil belajar siswa dan

tumbuhkembangnya budaya serta karakter bangsa pada siswa, bukan pada aktivitas guru model.

Meski bukan pada guru sasaran diskusi dalam kegiatan refleksi, keterbukaan guru model

menerima saran serta kejujuran guru pengamat dalam memberikan saran menjadi tolok ukur

keberhasilan suatu kegiatan lesson study.

8

4. Consolidation of Learning Menulis laporan tentang perencanaan pembelajaran, data siswa hasil pengamatan, dan melakukan reflkesi

2. Research Lesson Salah satu guru sebagai model melaksanakan pembelajaran, guru lain selaku pengamat mengumpulkan data perilaku siswa dalam belajar

Lesson study sebagai sebuah kegiatan bersiklus plan-do-see, dan reflection yang

dilakukan oleh sekelompok guru, secara jelas alur kegiatannya dapat dilihat dalam bagan yang

berikut (Lewis, 2000)

Gambar1: Alur Kegiatan Lesson Study

Goal-Setting and Planning

Mengidentifikasi tujuan belajar siswa,

merencanakan design pembelajaran

yang meliputi research lesson yang

diamati secara kolaborasi

3

2.2 Khalayak Sasaran

Kegiatan pengabdian pada masyarakat yang telah terlaksana ini melibatkan lebih dari

60 guru sekolah dasar se Kota Denpasar utusan dari empat kecamatan yakni Kecamatan

Denpasar Barat, Denpasar Timur, Denpasar Selatan, dan Denpasar Utara. Keenampuluhan guru

yang hadir pada kegiatan FGD/workshop ini tidak semuanya terpilih sebagai guru sasaran

pelaksana kegiatan pembelajaran dengan perangkat yang telah tersusun. Hal ini disebabkan

terbatasnya waktu pelaksanaan, dukungan dana, serta anggota tim yang terlibat. Atas alasan

itulah dipilih secara acak 8 guru yang masing-masing diwakili dua guru pada setiap kecamatan

3. Lesson Discussion Menganalisis data yang terkumpul dari hasil research lesson secara bersama-sama

9

yang ada di Kota denpasar. Berikut adalah kedelapan guru dan sekolah dasar terpilih sebagai

sasaran P2M (Nama guru bukan nama sebenarnya)

No. Nama Sekolah Dasar Kecamatan

1. Ibu Made SD Negeri 1 Ubung Denpasar Utara

2. Ibu Dyah SD Negeri 4 Ubung Denpasar Utara

3. Ibu Agung SD Negeri 1 Padangsambian Denpasar Barat

4. Ibu Gusti SD Negeri 9 Padangsambian Denpasar Barat

5. Ibu Wayan SD Negeri 29 Dangin Puri Denpasar Timur

6. Ibu Sri SD Negeri 7 Kesiman Denpasar Timur

7. Ibu Elly SD Negeri 02 Sesetan Denpasar Selatan

8. Ibu Panji SD Negeri 3 Panjer Denpasar Selatan

Selain guru dalam jabatan yang telah disebutkan dalam tabel, sasaran P2M yang lain adalah para

calon guru sekolah dasar yang masih dalam status kuliah yakni 38 mahasiswa PGSD FIP

Undiksha Kampus Denpasar.

2.3 Kerangka Pemecahan Masalah

Menjawab permasalahan yang disampaikan Bapak Kepala Bidang Pendidikan Dasar

Kota Denpasar, Bapak Made Raka, SH, M.Si, terkait dengan belum dan kurang mampunya guru-

guru sekolah dasar di bawah binaannya dalam menyusun perangkat pembelajaran bermuatan

karakter berbasis Kurikulum 2013, maka kerangka pemecahan masalah kegiatan ini diatur

dengan langkah-langkah kerja sebagai berikut.

10

a. Melakukan penjajagan serta administrasi pelaksanaan P2M (Surat menyurat)

b. Menyusun rancangan kegiatan workshop (FGD) perangkat pembelajaran berbasis

kearifan local sekaligus mencari narasumber pendamping.

c. Melakukan diskusi antar anggota tim pelaksana kegiatan P2M yang notabene adalah

dosen-dosen PGSD FIP Undiksha Kampus Denpasar dan bertugas mencetak para calon

guru sekolah dasar yang sudah cukup berpengalaman dalam melakukan penelitian dan

pembelajaran sehingga kompetensinya terkait bidang pengabdian masyarakat yang

dilakukan ini sangat relevan.

d. Menentukan tempat dan jawal kegiatan baik FGD maupun dalam program

pendampingan kaji tindak pada guru-guru sasaran.

e. Pelaksanaan Workshop penyusunan perangkat pembelajaran berbasis kearifan local

f. Melakukan bimbingan penyusunan RPP dilanjutkan dengan menentukan guru model

sebagai sasaran tindak pembelajaran.

g. Melakukan kaji tindak di sekolah-sekolah dasar sasaran (Kota Denpasar) sesuai tahapan

yang telah ditentukan

h. Melaksanakan program pendampingan kaji tindak sesuai jawal yang telah ditentukan

i. Melakukan refleksi dan evaluasi keterlaksanaan kaji tindak

j. Melakukan revisi/perbaikan berdasarkan hasil refleksi dan pengamatan

k. Menyusun laporan secara utuh.

11

Secara jelas gambaran kerangka pemecahan masalah kegiatan P2M ini

ditampilkan dalan bagan yang berikut.

Gambar 2: Kerangka Pemecahan Masalah

2.4 Rancangan Evaluasi

Kegiatan P2M berupa pendampingan kaji tindak penyusunan dan implementasi perangkat

pembelajaran (RPP) bermuatan karakter ini dinyatakan berhasil jika 8 guru sasaran yang

mewakili 4 kecamatan se Kota Denpasar telah mampu menyusun RPP berkarakter kearifan lokal

dengan acuan Kurikulum 2013 dan dapat mengimplementasikannya dalam kegiatan

pembelajaran di kelas dengan baik dan benar.

12

Evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan kebermanfaatan kegiatan ini dilakukan baik

pada hasil maupun proses. Hasil kegiatan berupa RPP dijaring dengan studi dokumen disertai

rubrik APKG 1 sedangkan hasil proses pembelajaran dilakukan dengan pengamatan disertai

rubrik berupa APKG 2 yang dimodifikasi.

LEMBAR KERJA

INSTRUMEN PENILAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

1. Nama Guru Model : .................................................

2. Asal Sekolah : .................................................

3. Topik : .................................................

4. Karakter yang ditumbuhkembangkan: ……………………………….

Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan

Kegiatan Pendahuluan

Apersepsi dan Motivasi

1 Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan

pengalaman peserta didik atau pembelajaran sebelumnya.

2 Mengajukan pertanyaan menantang.

3 Menyampaikan manfaat materi pembelajaran.

4 Mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan materi

pembelajaran.

Penyampaian Kompetensi dan Rencana Kegiatan

1 Menyampaikan kemampuan yang akan dicapai peserta didik.

2 Menyampaikan rencana kegiatan misalnya, individual, kerja

kelompok, dan melakukan observasi.

Kegiatan Inti

Penguasaan Materi Pelajaran

1 Kemampuan menyesuiakan materi dengan tujuan

pembelajaran.

2 Kemampuan mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain

yang relevan, perkembangan Iptek , dan kehidupan nyata.

3 Menyajikan pembahasan materi pembelajaran dengan tepat.

13

Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan

4 Menyajikan materi secara sistematis (mudah ke sulit, dari

konkrit ke abstrak)

Penerapan Strategi Pembelajaran yang Mendidik dan

berkarakter

1 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang

akan dicapai.

2 Menfasilitasi kegiatan mengacu pada 5 langkah pendekatan

saintifik

3 Melaksanakan pembelajaran secara runtut.

4 Menguasai kelas.

5 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual.

6 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan

tumbuhnya kebiasaan positif (nurturant effect) dan

berkembangnya nilai-nilai budaya dan karakter bangsa.

7 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu

yang direncanakan.

Penerapan Pendekatan saintifik

1 Memberikan pertanyaan mengapa dan bagaimana.

2 Memancing peserta didik untuk bertanya.

3 Memfasilitasi peserta didik untuk mencoba, menggali

informasi dengan berbagai metode

4 Memfasilitasi peserta didik untuk mengamati.

5 Memfasilitasi peserta didik untuk menganalisis.

6 Memberikan pertanyaan peserta didik untuk menalar (proses

berfikir yang logis dan sistematis).

7 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengomunikasikan hasil kerjanya.

Pemanfaatan Sumber Belajar/Media dalam Pembelajaran

1 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber

belajar pembelajaran.

2 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media

pembelajaran.

3 Menghasilkan pesan yang menarik.

4 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber belajar

pembelajaran.

5 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media

pembelajaran.

Pelibatan Peserta Didik dalam Pembelajaran

14

Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan

1 Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui

interaksi guru, peserta didik, sumber belajar.

2 Merespon positif partisipasi peserta didik.

3 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta didik.

4 Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif.

5 Menumbuhkan keceriaan atau antuisme peserta didik dalam

belajar.

Penggunaan Bahasa yang baik dan benar serta tepat dalam

Pembelajaran

1 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar.

2 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar.

Kegiatan Penutup

Penutup pembelajaran

1 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan

melibatkan peserta didik.

2 Memberihan tes lisan atau tulisan .

3 Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio.

4 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan

kegiatan berikutnya dan tugas pengayaan.

Jumlah

Langkah Kegiatan

1. Berikan tanda cek (√) pada kolom pilihan YA atau TIDAK sesuai dengan penilaian Anda

terhadap penyajian guru pada saat pelaksanaan pembelajaran!

2. Berikan catatan khusus atau saran perbaikan pelaksanaan pembelajaran!

3. Hitung jumlah nilai YA dan TIDAK !

4. Tentukan Nilai menggunakan rumus berikut ini!

Mata Pelajaran IPA

15

PERINGKAT NILAI

Amat Baik ( AB) 90 ≤ AB ≤ 100

Baik (B) 75≤B <90

Cukup (C) 60 ≤ C < 80

Kurang (K) K<70

2.5 Jadwal Pelaksanaan dalam Bulan

No. Kegiatan Bulan Tahun 2015

Sept/

Okt

2014

Ma

ret

Mei/

Juni

Juli Agt Sep Okt Nop

1. Mengunggah proposal

dan seminar

v

2. Penandatanganan

Kontrak

v

2. FGD dan persiapan do v

3. Praktek I di SD

v

4. Analisis hasil praktik

lapangan

v

5. Revisi /penyempumaan v v

6. Praktik II di SD v v

8. Pelaporan hasil akhir

kegiatan P2M

v

16

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Kegiatan pengabdian pada masyarakat yang dikemas dengan judul ‘Pengembangan

Perangkat Pembelajaran Berkarakter Kearifan Lokal Melalui Kegiatan Kaji Tindak

Berbasis Kurikulum 2013 Bagi Guru-Guru SD Se Kota Denpasar’ ini telah terlaksana

dengan baik dengan melibatkan guru-guru SD perwakilan dari 4 kecamatan se- Kota Denpasar,

dosen PGSD FIP Undiksha Kampus Denpasar, dan mahasiswa S1 PGSD FIP Undiksha Kampus

Denpasar.

Setelah tim pelaksana P2M berdiskusi dan melakukan penjajagan baik ke sekolah dasar

maupun ke Dikpora Kota Denpasar, dimulailah kegiatan pengabdian ini dengan melakukan

workshop/FGD dengan topik Pengembangan perangkat pembelajaran berkarakter berbasis

kurikulum 2013. Selaku narasumber pendamping pada kegiatan FGD/workshop Pengembangan

Perangkat Pembelajaran tersebut adalah Dra. Ni Wayan Suniasih, M.Pd. staf dosen pada jurusan

PGSD FIP Undiksha Kampus Denpasar yang juga narasumber nasional Kurikulum 2013 untuk

sekolah dasar. Peserta yang hadir pada kegiatan workshop/FGD pada saat itu tercatat 64 guru

sekolah dasar dari 4 kecamatan se Kota Denpasar dan 42 mahasiswa PGSD FIP Undiksha

Kampus Denpasar semester IV

Berikut gambaran pelaksanaan workshop Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Berkarakter Kearifan Lokal melalui Kegiatan Kaji Tindak Berbasis Kurikulum 2013 bagi Guru-

Guru SD Se Kota Denpasar’ yang diselenggarakan pada:

Hari/Tanggal : Senin, 15 Juni 2015

Pukul : 07.30 – selesai

Tempat : Auditorium Kampus PGSD FIP Undiksha Denpasar

Susunan Acara :

17

Waktu Materi

07.00 – 07.30 Registrasi peserta

07.30 – 08.00 Pembukaan

08.00 – 09.30 Konsep dan Implementasi Kurikulum 2013

09.30 – 11.00

Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa di Sekolah

11.00 – 12.30 Merancang perangkat pembelajaran

12.30 – 13.30 Istirahat

13.30 – 15.00 Merancang perangkat pembelajaran

15.00 – 15.30 Istirahat

15.30 – 17.00 Latihan praktik pembelajaran

17.00 – 17 30 Penutupan

Pada kegiatan plan-do-dan see selama pelaksanaan pendampingan usai kegiatan

workshop dilakukan secara bersama-sama antara pelaksana P2M, guru model, dan guru

pendamping selaku observer, serta mahasiswa peserta PPL Real. Kegiatan diawali dengan

penyusunan perencanaan pembelajaran bermuatan karakter berbasis kurikulum 2013 oleh guru

model dan tim kaji tindak yang ditunjuk di SD sasaran P2M.

Waktu pelaksanaan kegiatan ini sesuai jadwal yang ada di sekolah, sehingga tidak

mengganggu jalannya program sekolah. Setelah segala persiapan yang diperlukan dalam

pembelajaran siap, kaji tindak putaran pertama di lakukan pada bulan Agustus dengan guru

model yang telah ditunjuk. Berikut dipaparkan tahap-tahap pelaksanaan P2M dalam siklus 1 dan

2.

18

Siklus I

Plan: Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

1. Guru model yakni guru kelas terpilih menyusun RPP mengacu pada pendekatan

termatik terpadu secara bersama-sama dengan guru pendamping, mahasiswa, dan tim

P2M melalui forum diskusi.

2. RPP yang disusun pada do pertama sengaja belum memunculkan/memasukkan nilai-

nilai karakter yang ingin dikembangkan secara eksplisit, meski secara implisit dirujuk

untuk dilakukan

3. Metode dan setrategi yang dirancang sudah mengarah pada upaya

menumbuhkembangkan dan membangun nilai-nilai budaya dan karakter bangsa pada

siswa melalui inovasi pembelajaran, namun belum secara jelas

tampak model apa yang digunakan.

4. RPP yang disusun sudah menggunakan pendekatan tematik terpadu namun dalam

penjabarannya belum sepenuhnya mengacu pada tema yang diajarkan.

5. Media dan materi yang direncanakan sudah dibahas secara bersama dan

banyak menerima masukan dari teman-teman dan fasilitator terutama media

yang digunakan hendaknya lebih konkrit dan lebih dekat dengan kehidupan

anak.

6. Perangkat pembe1ajaran dalam bentuk LKS materinya hanya bersifat

hapalan dan kurang memotivasi siswa untuk tertantang mengembangkan

kemampuan berpikirnya apalagi sampai membentuk dan membangun karakter sebagai

pribadi yang kuat.

7. Jenis evaluasi yang digunakan mengacu pada evaluasi proses dan hasil

dengan menggunakan instrument berupa butir soal (tes) dan lembar

observasi untuk mengukur aspek sikap/karakter yang dikembangkan.

8. Melalui diskusi disarankan agar guru menambahkan evaluasi yang lebih

autentik melalui evaluasi diri dan penilaian portofolio.

9. Selama diskusi berlangsung sangat terbuka, guru model dapat

menerima masukan dari teman-teman.

19

Do: Pelaksanaan proses pembelajaran.

1. Dari hasil analisis terhadap catatan refleksi dan pengamatan, pada saat mengawali

pembelajaran guru model telah melakukan kegiatan apersepsi dan menyampaikan langkah-

langkah kegiatan yang semestinya dilakukan siswa dengan baik sehingga siswa tampak

memahami apa yang harus dilakukan. Guru belum secara jelas menginformasikan tujuan

pembelajaran yang dilakukan.

2. Jumlah siswa pada setiap kelas sasaran P2M ini cukup banyak rata-rata 40-50 anak. Hal ini

membuat guru model sedikit mengalami kesulitan dalam mengelola kelas.

3. Dalam mengelola kegiatan dan materi pembelajaran kedelapan guru model belum semua

mampu mengintegrasikan beberapa konsep yang dipadukan dalam pembelajaran tematik

terpadu. Hal ini dikarenakan guru belum berpengalaman mengajar dengan metode tematik

terpadu, sehingga masih kelihatan batas-batas bidang studi secara jelas.

4. Keterlibatan siswa dalam berinteraksi dengan media masih kurang, sehingga terkesan media

yang digunakan guru hanya sebatas media mengajar bukan media pembelajaran.

5. Dalam pelaksanaan diskusi kelompok masih banyak siswa yang kurang aktif

dan didominasi oleh siswa yang pintar, sehingga peran guru dalam membimbing dan

memotivasi siswa agar lebih aktif sangat dibutuhkan.

6. Intensitas bimbingan guru selama pembelajaran berlangsung masih sangat

minim hanya menunggu siswa mengerjakan tugas dalam bentuk LKS.

7. Guru model sudah melaksanakan evaluasi akhir, namun evaluasi proses masih diabaikan.

See: Refleksi

1. Pada saat pelaksanaan refleksi guru model diberi kesempatan pertama untuk

menyampaikan refleksi diri tentang kekurangan dan kelebihan proses pembelajaran yang

telah dilaksanakan.

2. Observer menyampaikan masukan dan memberikan komentar berdasarkan hasil

pengamatannya yang terjadi/diperoleh selama guru model mengelola pembelajaran

dengan menunjukkan bukti-bukti riil yang tampak selama pembelajaran.

3. Komentar dari observer semuanya bersifat positif dan memberikan solusi

untuk diadakan perbaikan pada pertemuan berikutnya. Dan guru model

20

dengan terbuka menerima saran dan masukan dari observer.

4. Komentar observer bervariasi, ada yang terfokus pada pengembangan materi

dan strategi yang digunakan, ada pula yang memberikan masukan tentang

pengelolaan kelas, termasuk cara-cara untuk memotivasi dan menumbuhkembangkan

nilai-nilai karakter agar terjadi interaksi yang maksimal antara siswa dengan aspek yang

lain.

5. Pada akhir kegiatan refleksi disepakati untuk melakukan perbaikan, baik

yang terkait dengan rencana pembelajaran maupun pelaksanaan proses

pembelajaran sesuai dengan jadwal dan materi ajar dan tujuan yang ditetapkan.

Siklus II

Plan: Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

1. Guru model di delapan sekolah dasar menyusun RPP menggunakan

pendekatan tematik terpadu secara bersama melalui forum diskusi.

2. RPP yang disusun memasukkan indikator-indikator KI1 dan KI2 secara eksplisit

yakni hal-hal yang berkaitan dengan nilai-nilai nilai-nilai karakter dan budaya bangsa

yang relevan dikembangkan pada satuan pendidikan dasar seperti tanggung jawab,

mandiri, sopan dan santun, jujur, bias bekerjasama, toleransi, dsb

3. Metode dan setrategi yang dirancang sudah mengarah pada upaya

mengaktifkan siswa melalui inovasi pembelajaran, dan sudah secara jelas

tampak penggunaan model pembelajaran inkuiri dan model pembelajaran

kooperatif.

4. RPP yang disusun sudah menggunakan pendekatan tematik terpadu dan dalam

penjabarannya mengacu pada tema yang diajarkan.

5. Media dan materi yang direncanakan sudah dibahas secara bersama dan

banyak menerima masukan dari teman-teman guru dan fasilitator terutama untuk

materi pengetahuan dan keterampilan

6. Perangkat pembelajaran dalam bentuk LKS materinya sudah mengarah pada tugas-

tugas untuk memotivasi siswa agar lebih tertantang untuk berkegiatan agar

mampu mengembangkan kemampuan berpikir dan menumbuhkembangkan karakter

21

dan budaya bangsa.

7. Jenis evaluasi yang digunakan mengacu pada evaluasi proses dan hasil

dengan menggunakan instrument berupa butir soal (tes) dan lembar

observasi untuk mengukur aspek sikap. Demikian pula jenis dan alat evaluasi

sudah menunjukkan evaluasi yang lebih autentik melalui evaluasi proses dan

penilaian portofolio.

Do : Pelaksanaan proses pembelajaran.

1. Mengawali pembelajaran guru model yang ditunjuk melakukan kegiatan apersepsi

dan menyampaikan langkah-langkah kegiatan yang dilakukan siswa.

2. Guru sudah lebih mampu dalam mengelola kelas yang cukup banyak siswanya

3. Kemampuan guru model yang mengajar di kelas IV, kelas V sudah menunjukkan

peningkatan terutama dalam mengelola pembelajaran dengan pendekatan

tematik terpadu yakni dalam mengintegrasikan beberapa konsep yang dipadukan dari

beberapa mata pelajaran sehingga benar-benar tidak kelihatan batas-batas

bidang studi secara jelas sesuai ketentuan yang dijabarkan dalam kurikulum 2013.

4. Dalam penggunaan media sudah terlihat adanya keterlibatan siswa yang

lebih banyak dan benar-benar memberikan pengalaman belajar yang lebih

konkrit dan bermakna kepada siswa.

5. Pada kegiatan pembelajaran terutama dalam diskusi kelompok dan permainan-

permainan yang dilakukan membuat siswa cukup aktif, sehingga pembelajaran

tampak lebih menyenangkan dan siswa lebih berkompetisi.

6. Intensitas bimbingan guru selama pembelajaran berlangsung, berjalan secara

maksimal untuk semua kelompok siswa selama proses pembelajaran

berlangsung.

See: Refleksi

1. Pada saat pelaksanaan refleksi guru model diberi kesempatan pertama untuk

menyampaikan refleksi diri: tentang kekurangan dan kelebihan proses

pembelajaran yang telah dilaksanakan.

2. Observer menyampaikan masukan dan memberikan komentar tentang peristiwa dan

kejadian yang terjadi selama guru model mengelola pembelajaran berdasarkan pada

22

bukti-bukti riil yang tampak dan muncul selama pembelajaran.

3. Komentar dari observer semuanya bersifat positif dan memberikan solusi

untuk diadakan perbaikan pada pertemuan berikutnya. Guru model

dengan terbuka menerima saran dan masukan dari observer.

4. Komentar observer bervariasi, ada yang terfokus pada pengembangan

materi dan strategi yang digunakan tentang pengelolaan kelas, ada juga yang

berkomentar tentang alat dan media pembelajaran yang kurang

Dari hasil analisis terhadap masukan-masukan yang diperoleh melalui kegiatan

wawancara maupun pengamatan, dapat dipaparkan hasil kegiatan pengabdian masyarakat dengan

judul Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berkarakter Kearifan Lokal Melalui

Kegiatan Kaji Tindak Berbasis Kurikulum 2013 Bagi Guru-Guru SD Se Kota

Denpasar’sebagai berikut:

1. Dari segi materi pelatihan, kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dinilai oleh para

peserta sebagai materi yang sangat aktual dan materi yang selalu dijadikan bahan

diskusi para guru mulai dari guru AUD hingga guru-guru SMA bahkan para dosen

pun merasa sangat perlu memahami materi ini.

2. Dari ketercapaian tujuan kegiatan yakni berhasilnya guru-guru sekolah dasar sasaran

dalam merumuskan RPP berbasis karakter serta mengimplementasikannya dalam

kegiatan pembelajaran di kelas dapat disimpulkan tercapai dengan baik. Hal ini dapat

dilihat dari keseriusan dan keantusiasannya para guru mengikuti kegiatan kaji tindak

pembelajaran ini. Para guru merasa wajib tahu dan memahami dengan baik materi

pelatihan karena hal ini akan sangat berguna di dalam menunjang kelancaran

tugasnya sehari-hari yakni dalam hal menyusun RPP dan mengimplementasikannya

sesuai kajian Kurikulum 2013.

23

3. Sarana dan prasarana dinilai cukup baik dalam menunjang kelancaran jalannya

pelatihan. Semua dapat berjalan sesuai rencana yang ditetapkan.

3.2 Pembahasan

Kaji tindak (lesson Study) merupakan sebuah gerakan pendidikan yang dilakukan

para guru dengan maksud untuk mengimplementasikan pengajaran berpusat pada siswa (Istamar

dan Ibrohim, 2011). Dalam Wikipedia (2008) disebutkan lesson study adalah sebuah proses

peningkatan pengajaran yang mulanya dilakukan oleh guru-guru sekolah dasar di Jepang, yang

kemudian digunakan secara luas dalam praktik pengembangan guru. Lesson study juga telah

mengalami banyak perubahan dan perkembangan hingga banyak diterapkan saat ini di negara-

negara selain Jepang salah satunya adalah Indonesia.

Kegiatan pendampingan lesson study/kaji tindak yang dilakukan dalam kaitannya dengan

program P2M ini tidak mungkin akan dapat berjalan dengan baik tanpa dukungan dari berbagai

pihak. Adanya dukungan dari kepala sekolah –kepala sekolah dasar yang sekolahnya menjadi

sasaran pengimplementasian kegiatan ini dan motivasi serta keingintahuan yang tinggi dari guru-

guru sasaran kegiatan, menjadi modal utama dan merupakan salah satu faktor penunjang yang

amat berharga. Pada bagian lain adanya kerjasama yang kuat di antara panitia, nara sumber, dan

berbagai pihak yang terkait menyebabkan kegiatan ini dapat berjalan sesuai harapan.

Pentingnya guru memahami implementasi kurikulum 2013 khususnya dalam mengemas

dan mengembangkan nilai-nilai karakter dan budaya bangsa dapat terpecahkan dengan

dilakukannya kegiatan pendampingan ini. Secara teori maupun praktik guru memperoleh

tambahan wawasan, pengetahuan, dan keterampilan tentang pembelajaran. Bukan saja guru

model yang mendapatkan tambahan pengetahuan dan keterampilan pembelajaran, guru sejawat

24

lainnya pun turut merasakan adanya tambahan wawasan ini. Hal ini disebabkan karena mereka

terlibat sebagai observer dan ikut dalam kegiatan diskusi-diskusi.

Jika ada faktor pendukung kesuksesan sebuah kegiatan tentulah tak ketinggalan juga

adanya faktor penghambat kegiatan. Dalam kegiatan pendampingan kaji tindak implementasi

nilai-nilai budaya dan karakter bangsa berbasis kurikulum 2013 ini ada dua faktor yang cukup

beralasan dijadikan penghambat meskipun tidak mutlak yakni faktor dana dan waktu yang tepat

untuk pelaksanaan kegiatan. Keterbatasan dana menjadikan peserta pendampingan yang terlibat

kurang maksimal. Kesibukan para guru membuat waktu pelaksanaan kegiatan pendampingan

perlu selalu dikonfirmasikan. Bila tidak ada konfirmasi kesesuaian waktu, pastilah guru yang

hadir juga tidak maksimal.

Apapun kondisinya yang lebih penting adalah pemahaman bahwa kegiatan kaji tindak

(lesson study) ini merupakan salah satu bentuk penerapan konsep leaming comunity (komunitas

belajar). Komunitas belajar yang dimaksud adalah sekelompok orang yang menukarkan nilai

atau kepercayaan dan saling belajar dari yang lain untuk meningkatkan pengetahuannya.

Komunitas belajar dalam konteks pendidikan adalah sekelompok guru, siswa, atau pimpinan

sekolah yang melakukan aktivitas saling belajar dalam upaya meningkatkan kualitas

pembelajaran dan pendidikan di sekolah.

25

BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dengan terlaksananya program kegiatan pengabdian pada masyarakat berjudul

‘‘Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berkarakter Kearifan Lokal Melalui Kegiatan

Kaji Tindak Berbasis Kurikulum 2013 Bagi Guru-Guru SD Se Kota Denpasar’ dapat ditarik

simpulan sebagai berikut.

a. Telah dikembangkan perangkat pembelajaran berupa RPP berkarakter kearifan lokal bagi

guru sekolah dasar.

b. Adanya penambahan wawasan dan pengetahuan guru sekolah dasar sasaran P2M

berkaitan dengan penyusunan perangkat pembelajaran yang mengoptimalkan pada

tumbuh dan kembangnya karakter serta budaya siswa pada kegiatan pembelajaran

berbasis kurikulum 2013

5.2 Saran

Upaya meningkatkan sumber daya manusia (SDM) guru-guru sekolah dasar perlu terus

dilakukan seiring dengan tuntutan peningkatan pendidikan. Keberlanjutan kegiatan P2M yang

dilakukan ini setidaknya memberikan penyegaran dan sarana diskusi antar guru serta guru

dengan dosen demi mencapai kualitas dan layanan pendidikan yang lebih baik.

26

DAFT AR PUSTAKA

Hasan Hamid Said, dkk. 2010. Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran

Berdasarkan Nilai-Nilai Budaya untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter

Bangsa. Jakarta: Puskur

Istamar dan Ibrohim. 2011. Lesson Study (Studi Pembelajaran). Malang: UM Press

Joharmawan, Ridwan. 2005. Reformasi Sekolah Melalui Lesson Study. Makalah disampaikan

dalam seminar dan Workshop Lesson Study di FMIPA UM 21 Juni 2005

Kemdiknas, 2010. Panduan Pelatihan bagi Pelatih Tingkat Nasional. Jakarta: Puskur

Mukadis, Ahmad. Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa untuk Membentuk Daya Saing

dan Karakter Bangsa. Makalah disajikan dalam Seminar Regional di Denpasar

Bali, Nopember 2010.

Peraturan Presiden No 7 Tahun 2005 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional

Peraturan Presiden No. 21 Tahun 2009 Tentang Rencana Kerja Pemerintah.

Putra Made, dkk. 2013. Peningkatan Keterampilan Penyusunan dan PerencanaanPelaksanaan

Pembelajaran melalui Pendampingan Berbasis Kaji Tindak Pembelajaran pada

Guru SD Negeri 5 Pedungan Denpasar,

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Kemdikbud, 2013. Kurikulum 2013. Jakarta: Kemdikbud

27

Lampiran: Foto-foto Dokumentasi:

Gambar 1. Ketua TIM P2M Memberikan arahan didampingi narasumber

pada kegiatan FGD/workshop

Gambar 2. Suasana Pembukaan Workshop Pengembangan Perangkat Pembelajaran

28

Gambar 3 Sesi Tanya Jawab Sebelum Pembagian Kelompok Kerja Per-Kecamatan

Gambar 4 Kegiatan refleksi dan diskusi antara tim dan guru sasaran

29

Gambar 5 Contoh 1 kegiatan penanaman karakter pada siswa

Gambar 6 Contoh 2 kegiatan penanaman karakter pada siswa

30

Gambar 7dan 8 Guru sasaran melaksanakan pembelajaran

31

Gambar 8-9 Tim melakukan observasi pembelajaran