laporan akhir program p2m iptek bagi …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/laporan_akhir... · gunung...

23
LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M IPTEK BAGI MASYARAKAT PELATIHAN MANAJEMEN OLAHRAGA MENDAKI GUNUNG DAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) PADA PEMANDU WISATA GUNUNG BATUR TAHUN 2017 Oleh: Gede Doddy Tisna MS, S.Or., M.Or (Ketua) NIP. 198405212008121002 dr. I Putu Adi Suputra, S.Ked., M.Kes (Anggota ) NIP. 198410152009121005 FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2017 Dibiayai oleh: Dana DIPA BLU Universitas Pendidikan Ganesha Nomor SP DIPA/042.01.2.400987/2017 tanggal 7 Desember 2016 Sesuai dengan Kontrak Pengabdian Kepada Masyarakat Nomor:791/UN48.15/PM/2017

Upload: trinhdung

Post on 02-Mar-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

0

LAPORAN AKHIR

PROGRAM P2M IPTEK BAGI MASYARAKAT

PELATIHAN MANAJEMEN OLAHRAGA MENDAKI

GUNUNG DAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA

KECELAKAAN (P3K) PADA PEMANDU WISATA GUNUNG

BATUR TAHUN 2017

Oleh:

Gede Doddy Tisna MS, S.Or., M.Or (Ketua)

NIP. 198405212008121002

dr. I Putu Adi Suputra, S.Ked., M.Kes (Anggota )

NIP. 198410152009121005

FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

2017

Dibiayai oleh:

Dana DIPA BLU

Universitas Pendidikan Ganesha

Nomor SP DIPA/042.01.2.400987/2017 tanggal 7 Desember 2016

Sesuai dengan Kontrak Pengabdian Kepada Masyarakat

Nomor:791/UN48.15/PM/2017

i

ii

Ringkasan

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan pada hari Senin

tanggal 7 Agustus 2017. Kegiatan ini bertempat di SD 6 Songan. Peserta

berjumlah 26 orang dari persatuan HP2GB Bangli. Tujuan pelaksanaan

pengabdian pada masyarakat ini adalah memberikan pengetahuan, pemahaman

dan ketrampilan kepada pemandu wisata gunung Batur terkait manajemen

mendaki gunung dan pertolongan pertama pada kecelakaan. Metode yang

dipergunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah metode ceramah,

metode praktek, metode diskusi. Hasil rata-rata manajemen mendaki gunung

adalah 91, dan hasil rata-rata praktek P3K adalah 86,5. Kegiatan ini telah berhasil

meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan ketrampilan kepada Pemandu

wisata gunung Batur terkait manajemen mendaki gunung dan P3K.

Kata kunci: manajemen mendaki gunung, P3K, pemandu wisata

iii

PRAKATA

Atas asung kerta Wara Nugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa, sehingga

dapat diselesaikannya laporan akhir pengabdian pada masyarakat dengan berjudul

“Pelatihan Manajemen Olahraga Mendaki Gunung dan Pertolongan Pertama

pada Kecelakaan (P3K) pada Pemandu Wisata Gunung Batur Tahun 2017” tepat

pada waktunya. Tidak lupa anggota tim pengabdian pada masyarakat

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Nyoman Jampel, M.Pd. selaku Rektor Undiksha yang telah

memberikan kami kesempatan untuk melakukan kegiatan pengabdian ini,

2. Bapak Prof. Dr. I Gede Astra Wesnawa, M.Si. selaku Ketua LPPM Undiksha

yang telah memfasilitasi kegiatan pengabdian ini, dan

3. Bapak I Ketut Budaya Astra, S.Pd., M.Or. selaku Dekan FOK Undiksha yang

telah memberikan izin untuk melaksanakan pengabdian ini.

Serta semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah

membantu terlaksanannya pengabdian ini terutama kepala desa Songan dan

masyarakat desa Songan.

Kami menyadari pelaksanaan kegiatan pengabdian ini jauh dari

kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari para

pembaca laporan pengabdian ini guna menyempurnakan kegiatan pengabdian

kepada masyarakat yang berikutnya. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi

para pembaca. Sekian pengantar dari kami, semoga laporan kegiatan ini dapat

dijadikan pedoman untuk kegiatan selanjutnya.

Singaraja, 4 November 2017

Tim Pengabdian

iv

Daftar Isi

Halaman Judul

Halaman Pengesahan............................................................................................ i

Ringkasan............................................................................................................... ii

Prakata................................................................................................................... iii

Daftar Isi................................................................................................................. iv

Daftar Tabel........................................................................................................... v

Daftar Gambar...................................................................................................... vi

Bab. I Pendahuluan............................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang................................................................................................... 1

1.2 Analisi Situasi.................................................................................................... 3

1.3 Tujuan Kegiatan................................................................................................ 4

1.4 Manfaat Kegiatan............................................................................................... 4

Bab. 2 Metode Pelaksanaan.................................................................................. 6

2.1 Metode Kegiatan................................................................................................ 6

2.2 Khalayak Perguruan Tinggi............................................................................... 6

Bab. 3 Hasil yang Dicapai..................................................................................... 7

Bab. 4 Penutup....................................................................................................... 8

4.1 Kesimpulan........................................................................................................ 8

4.2 Saran.................................................................................................................. 8

Daftar Pustaka....................................................................................................... 9

v

Daftar Tabel

Tabel 1.1 Permasalahan yang Dihadapi Mitra dan Solusi Ditawarkan...................9

vi

Daftar Gambar

Gambar 1.1 Foto Jalur Gunung Batur .....................................................................7

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gunung Batur salah satu gunung berapi yang masih aktik dengan

ketinggian kira-kira 1717 meter diatas permukaan air laut. Menurut catatan

sejarah, Gunung Batur telah beberapa kali metelus diantara tahun 1917, 1926,

1965, 2004. Letusan tahun 1926 yang terbesar menelan banyak korban jiwa.

Gunung Batur terletak di barat laut Gunung Agung. Panorama Gunung Batur

sungguh mempesona dengan dikelilingi oleh kaldera berukuran kurang lebih 13,8

X 10 km dan merupakan salah satu terbesar dan terindah di dunia. Pemandangan

indah ini akan dilengkapi dengan Danau Batur yang merupakan danau terluas di

Bali. Di sisi timur Danau Batur terletak desa tradisional Bali kuno, Desa Trunyan

yang memiliki tradisi unik.

Gunung Batur ditempuh kurang lebih 2 jam dan kita sampai di start point

pendakian Gunung Batur, di Pura Jati Toya Bungkah Kintamani sekitar pukul

04:00 dini hari. Setelah melapor di Pos Pendakian, petualangan mendaki Gunung

Batur akan segera dimulai dan ditemani oleh guide local yang tergabung dalam

Himpunan Pramuwisata Pendakian Gunung Batur (HP2GB). Pendakian ke

Puncak Gunung Batur ditempuh kurang lebih 2 jam dan di sini, Anda akan

menikmati pemandangan merahnya langit timur sebagai tanda akan terbitnya

matahari pagi. Juga anda akan disuguhkan pemandangan Gunung Agung bersama

puncak Gunung Rinjani yang ada di Lombok .

Dari atas Gunung Batur, dapat pula kita lihat pemandangan Danau Batur,

kawah Batur, Gunung Agung, lahar yang telah dingin, Gunung Penulisan dan

perbukitan yang luas. Setelah menikmati matahari terbit perjalanan dilanjutkan

dengan naik ke puncak yang lebih tinggi guna menikmati demo memasak telur

atau pisang pada air panas yang di keluarkan oleh Gunung Batur. Berikut ini

merupakan Foto jalur pendakian Gunung Batur.

2

Gambar 1.1 Foto Jalur Gunung Batur (Sumber: Cathadita, 2015)

Betapa indahnya pesona yang ditawarkan oleh gunung Batur, pendakian

dimulai dari pos Himpunan Pramuwisata Pemandu Gunung Batur (HP2GB) yang

berada di samping Pura Jati Batur, yang merupakan basecamp pendakian gunung

batur. Pada pos ini anda bisa mendaftar dan mengecek perlengkapan. Setelah

mendaftar pendaki bisa melanjutkan perjalanan menuju ke Pura Pasar Agung

sebagai pos yang ke dua. Selanjutnya akan melawati 3 pos dan berakhir di Puncak

Gunung Batur. Pada saat di puncak Gunung Batur pendaki bisa menikmati sunrise

atau sunset. Sesudah pendaki menikmati sunrise dan sunset pendaki bisa kembali

menuju ke Pos HP2GB.

Walaupun gunung batur memiliki ketinggian yang rendah, namun anda

jangan meremehkan medan yang akan di lalui. Medan berbatu terjal yang kadang

kadang bisa lepas, sering kali mengakibatkan pendaki mengalami cedera. Menurut

informasi dari Kadek Arsana, wakil ketua HP2GB sudah banyak wisatawan asing

maupun domistik yang mengalami cedera, karena kurang persiapan dalam

mendaki Gunung Batur. Masalah yang sering tercadi adalah kram pada kaki, lecet,

patah tulang dan yang paling berbahaya adalah serangan jantung. Pada bulan Juli

2016 ada satu wisatawan yang terkena serangan jantung. Menurut informasi

otopsi pembuluh darah jantung pecah. Kasus cedera yang lain berupa lecet,

3

keseleo dan patah tulang hamper terjadi setiap minggu. Dengan keadaan tersebut

maka perlu di buatkan Standar Oprasional Prosedur (SOP) Manajemen perjalanan

mendaki gunung dan P3K pada wisatawan. Dengan adanya SOP pendakian

gunung maka wisatawan yang mendaki, tidak perlu kawatir atau cemas.

Data awal yang diperoleh dari pos HP2GB rata-rata setiap hari jumlah

wisatawan asing dan domestic mendaki Gunung Batur sebanyak 120 orang,

keadaan ini berbeda dengan tahun lalu dimana rata-rata pendaki Gunung Batur

sebanyak 50 Orang. Keadaan tersebut menyebabkan jumlah Pramuwisata

Pemandu Gunung Batur meningkat. Data pramuwisata gunung Batur yang

memiliki lisensi sebanyak 30 orang dan yang junior sebanyak 200 orang.

Seorang pramuwisata pemandu gunung harus menguasai manajemen

olahraga mendaki gunung dan pertolongan pertama pada kecelakaan. Sehingga

wisatawan yang mendaki merasa nyaman dan amam apa bila mengalami

permaslahan dalam mendaki Gunung Batur.

1.2 Analisis Situasi

Berdasarkan analisis diatas, permasalahan yang dihadapi mitra (dalam hal ini

organisasi pemandu wisata) mendaki gunung Batur Kabupaten Bangli dapat

didifinisikan sebagai berikut.

Tabel 1.1 Permasalahan yang Dihadapi Mitra dan Solusi Ditawarkan

Permasalahan Mitra Solusi yang ditawarkan

1. Terbatasnya pengetahuan dan

praktek terkait komponen Fisik

manajemen pendakian gunung Batur.

Memberikan pengetahuan dan

praktek terkair dengan pelatihan fisik

dan komponen kondisi fisik olahraga

mendaki gunung, komponen fisik

terdiri dari kekuatan, kelentukan,

power otot tungkai, daya tahan

umum, daya tahan otot, jenis latihan

kondisi fisik, dan instrumen kondisi

fisik.

2. Terbatasnya pemahaman

pengetahuan dan praktek terkait

komponen perlengkapan dalam

pendakian gunung Batur.

Memberikan pengetahuan dan

praktek terkait komponen

perlengkapan yang dibawa pada saat

mendaki gunung Batur.

4

3. Terbatasnya pemahaman

pengetahuan dan praktek P3K

pendakian gunung Batur.

Memberikan pengetahuan dan

praktek terkait P3K, teknik-teknik

P3K, alat-alat P3K, dan praktek P3K.

Oleh karena itu, permasalahan yang hendak dijawab melalui program

pengabdian pada masyarakat ini adalah sebagai berikut.

1. Menerapkan proses pelatihan komponen fisik dalam manajemen pendakian

gunung pada pemandu wisata gunung Batur Kabupaten Bangli tahun 2017.

2. Menerapkan proses pelatihan komponen perlengkapan dalam manajemen

pendakian gunung pada pemandu wisata gunung Batur Kabupaten Bangli

tahun 2017.

3. Menerapkan proses pelatihan pelatihan komponen P3K dalam manajemen

pendakian gunung pada pemandu wisata gunung Batur Kabupaten Bangli

Tahun 2017.

1.3 Tujuan Kegiatan

Adapun tujuan dari program pengabdian ini adalah sebagai berikut.

1. Memberikan pengetahuan dan keterampilan komponen fisik kepada Pemandu

Wisata Gunung Batur terkait manajemen olahraga mendaki.

2. Memberikan pengetahuan dan keterampilan komponen perlengkapan kepada

Pemandu Wisata Gunung Batur terkait manajemen olahraga mendaki.

3. Memberikan pengetahuan dan keterampilan komponen P3K kepada Pemandu

Wisata Gunung Batur terkait manajemen olahraga mendaki.

1.4 Manfaat Kegiatan

Manfaat yang bisa didapatkan dari kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat

ini adalah sebagai berikut.

1. Pemandu wisata Gunung Batur Kabupaten Bangli memiliki pemahaman,

pengetahuan, dan keterampilan terkait pelatihan komponen fisik dalam

manajemen olahraga mendaki gunung.

5

2. Pemandu wisata Gunung Batur Kabupaten Bangli memiliki pemahaman,

pengetahuan, dan keterampilan terkait pelatihan komponen perlengkapan

dalam manajemen olahraga mendaki gunung

3. Pemandu wisata Gunung Batur Kabupaten Bangli memiliki pemahaman,

pengetahuan, dan keterampilan terkait pelatihan komponen P3K dalam

manajemen olahraga mendaki gunung.

6

BAB II

METODE PELAKSANAAN

2.1 Metode Kegiatan

Metode yang dipergunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini

adalah sebagai berikut.

1. Metode ceramah dengan bahasa Inggris untuk penyampaian materi-materi

tentang komponen fisik, perlengkapan dan P3K dalam manajemen olahraga

mendaki gunung.

2. Metode praktek atau demonstrasi yaitu untuk mendemonstrasikan bagaimana

tentang komponen fisik, perlengkapan dan P3K dalam manajemen olahraga

mendaki gunung

3. Metode diskusi yaitu untuk mendiskusikan kembali materi yang telah

disampaikan sehingga terjadi interaksi timbal balik antara para peserta dengan

peserta dan antara peserta dengan pelatih.

4. Metode pelatihan dengan pendekatan modelling yaitu dengan penerapan

metode pelatihan ini para peserta dapat secara langsung mengikuti pelatihan

fisik, perlengkapan dan tentang P3K dengan memakai alat peraga dan model.

2.2 Kelayakan Perguruan Tinggi

Penyelenggaraan kegiatan pengabdian pada masyarakat dalam bentuk

pelatihan manajemen mendaki gunung dan P3K pada pemandu wisata Gunung

Batur tahun 2017 memiliki keterkaitan untuk memberikan ilmu-ilmu manajemen

olahraga rekreasi yang diantarnya adalah pelatihan manajemen mendaki gunung

dan P3K, Selama ini pemandu belum mengetahu manajemn mendaki gunung

batur dengan baik sesuai dengan SOP manajemen mendaki gunung dan teknik

P3K. Selain itu keterkaitan lain adalah sebagai sorang dosen olahraga di Fakultas

Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha hendaknya memiliki

tanggung jawab moral untuk memeberikan informasi ilmiah terkait ilmu-ilmu

yang terkait dengan manajemen mendaki gunung dan P3K yang baik.

7

BAB III

HASIL YANG DICAPAI

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan pada hari Senin

(7 Agustus 2017) mulai pukul 09.00-15.00 WITA, selama 1 hari materi di kelas

dan praktek,. Kegiatan ini bertempat di Lapangan SPN Singaraja. peserta yang di

berjumlah 26 orang berasal dari Pemandu wisata yunior. Fasilitator dalam

kegiatan ini berjumlah 2 orang, yaitu: Bapak dr. I Putu Adi Suputra, S.Ked.,

M.Kes staf dosen Fakultas Olahraga dan Kesehatan, dan Bapak Gede Doddy

Tisna MS, S.Or., M.Or staf dosen di Fakultas Olahraga dan Kesehatan.

Berhubung pada waktu dilaksanakan pelatihan, Ketua LP3M Undiksha

berhalangan hadir, sehingga pembukaan secara resmi pelatihan manajemen

mendaki gunung dan pertolongan pertama pada kecelakaan bagi pemandu wisata

Gunung Batur tahun 2017 diwakili oleh Ketua Panitia.

Pemaparan materi pelatihan manajemen mendaki gunung dan pertolongan

pertama pada kecelakaan bagi pemandu wisata Gunung Batur tahun 2017

dilakukan dengan memberikan materi pertolongan pertama pada kecelakaan teori

dan praktek. Selanjutnya adalah pelatihan manajemen mendaki gunung teori dan

praktek yang di laksankana di SD N 6 Songan, Kabupaten Bangli.

Hasil praktek manjemen mendaki gunung yang dibagi menjadi 4

kelompok, dimana kelompok 1 memperoleh nilai 90, kelompok 2 memperoleh

nilai 88, kelompok 3 memperoleh nilai 92, kelompok 4 memperoleh nilai 94.

Rata-rata pembuatan pemhaman kondidsi fisik mendaki gunung adalah 91.

Sedangkan hasil praktek manjemen P3K yang dibagi menjadi 4 kelompok,

dimana kelompok 1 memperoleh nilai 86, kelompok 2 memperoleh nilai 88,

kelompok 3 memperoleh nilai 87, kelompok 4 memperoleh nilai 85. Rata-rata

manjemen P3K adalah 86.5.

Kegiatan pelatihan ditutup oleh ketua HP2GB mewakili ketua LPM

Undiksha. Selama kegiatan, peserta terlihat sangat antusias mengikuti acara P2M.

Hal ini terbukti dari tidak ada peserta yang izin selama kegiatan berlangsung.

8

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari hasil kegiatan P2M ini adalah

sebagai berikut.

1. Pengetahuan, pemahaman dan ketrampilan pemandu yunior HP2GB terkait

manajemen mendaki gunung meningkat.

2. Pengetahuan, pemahaman dan ketrampilan pemandu yunior HP2GB terkait

pertolongan pertama pada kecelekaan meningkat.

4.2 Saran

Beberapa hal yang dapat disarankan dalam kegitan P2M ini adalah sebagai

berikut.

1. Waktu kegiatan P2M perlu ditambah.

2. Karena keterbatasan biaya dan waktu, masih banyak pemandu wisata yang

perlu diberikan pengetahuan terkait dengan manajemen olahraga mendaki

gunung dan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K).

9

DAFTAR PUSTAKA

Andy, Bardon. 2014. Pendaki Pemula Rentan Tewas di Gunung.

http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/09/mengapa-pendaki-pemula-

rentan-tewas-di-gunung. Diakses tanggal 4 November 2016.

Antaranews. 2012. Siswa Tergelincir. http://bali.antaranews.com/berita/23508/

Sabtu, 9 Juni 2012 16:29 WIB 1.479 Views siswa-pendaki-gunung-agung-

tergelincir. Diakses tanggal 4 November.

Armstrong, Vivien et al. 2002. Home Emergency Guide. DK Publishing: New

York.

Anonim. 2010. Pros and Cons of First Aid Training?, Canadian Medical

Association Journal, vol. 182, no. 12.

Anonim. 2002. First Aid, Headquarters Department of The Army, The Navy, and

The Air Force, Texas, USA.

“First Aid”. (2010, October 26- last update), Available at :

http://en.wikipedia.org/wiki/First_aid (Accessed : 2013, August 30).

PLA UNAIR. 2016. Mendaki Gunung.

www.kplafkunair.org/index.php?option=com_content&view=article&id=2

01:keterampilan-berjalan-untuk-pendaki-gunung&catid=91&Itemid=1042.

Merdeka. 2016. Berita Pendaki Perempuan Cedera. Pendaki perempuan cedera

ditinggal rombongan di Gunung Slamet https://www.merdeka.com/. Jul

18, 2016 . Diakses tanggal 4 November 2016.

Saubers, Nadine. 2008. The Everything First Aid Book. Adams Media

Massachusetts: USA.

Susilo, Juliati dkk. 2008. Pertolongan Pertama Palang Merah Remaja Madya.

Palang Merah Indonesia Pusat: Jakarta.

Wyatt, J.P et al. 2005. Oxford Handbook of Accident and Emergency Medicine:

Oxford University Press.

10

Lampiran 1. Daftar Hadir Peserta

11

12

13

14

Lampiran 2. Foto-Foto Pelaksanaan

15

16