jurusan ppkn fakultas ilmu sosial …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/laporan_akhir... · yang...

28
1 LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN DESA BINAAN BERBASIS TRI HITA KARANA Pelatihan dan Pendampingan Badan Usaha Desa Berbasi Tri Hita Karana di Desa Purwakerti Kabupaten Karangasem Oleh Prof. Dr. Sukadi, M.Pd.,M.Ed./ 0010036302 (Ketua Pelaksana) Dra. Desak M. Oka Purnawati,M.Si./00175056804/ (Anggota) Drs. I Made Nuridja, M.Pd/ 0021125101 (Anggota) Dibiayai Dari DIPA Universitas Pendidikan Ganesha Tahun 2015 Nomor: 023.04.2.552581/2015 Revisi 1 Tanggal 5 Pebruari 2015 JURUSAN PPKn FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA OKTOBER 2015

Upload: ngothuy

Post on 08-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURUSAN PPKn FAKULTAS ILMU SOSIAL …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · yang bergerak dibidang usaha simpan pinjam, ... mengoprasikan teknologi komputer/leptop,

1

LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN DESA BINAAN BERBASIS TRI HITA KARANA

Pelatihan dan Pendampingan Badan Usaha Desa Berbasi Tri Hita Karana di Desa Purwakerti Kabupaten Karangasem

Oleh

Prof. Dr. Sukadi, M.Pd.,M.Ed./ 0010036302 (Ketua Pelaksana)

Dra. Desak M. Oka Purnawati,M.Si./00175056804/ (Anggota)

Drs. I Made Nuridja, M.Pd/ 0021125101 (Anggota)

Dibiayai Dari DIPA Universitas Pendidikan Ganesha Tahun 2015 Nomor:

023.04.2.552581/2015 Revisi 1 Tanggal 5 Pebruari 2015

JURUSAN PPKn

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

OKTOBER 2015

Page 2: JURUSAN PPKn FAKULTAS ILMU SOSIAL …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · yang bergerak dibidang usaha simpan pinjam, ... mengoprasikan teknologi komputer/leptop,

2

Page 3: JURUSAN PPKn FAKULTAS ILMU SOSIAL …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · yang bergerak dibidang usaha simpan pinjam, ... mengoprasikan teknologi komputer/leptop,

3

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan segala hormat dihaturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

Kasih dan karunia-Nya sehingga laporan akhir program pengabdian kepada masyarakat

dengan judul “Pelatihan dan Pendampingan Badan Usaha Desa Berbasi Tri Hita Karana

di Desa Purwakerti Kabupaten Karangasem” dapat terselesaikan dengan baik dan tepat

waktu.

Pada kesempatan yang berbahagia ini ijinkan kami mengucapkan terimakasih

yang sebesar-besarnya terhadap Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada

Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Riset, Teknologi dan

Pendidikan Tinggi yang telah mempercayai program ini untuk dibiayai dan Kepala Desa

Purwakerti Beserta masyarakat yang telah menjadi mitra yang sangat baik bagi

terlaksananya program ini, dan semua pihak yang telah membantu pelaksanaan

program ini.

Kami meyakini, bahwa laporan akhir ini masih jauh dari kesempurnaan dan

belum dapat mewakili apa yang telah kami lakukan dalam pelaksanaan program

pengabdian kepada masyarakat di Desa Purwakerti. Namun besar harapan kami

kegiatan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya masyarakat Desa Purwakerti.

Tim Penyusun

Page 4: JURUSAN PPKn FAKULTAS ILMU SOSIAL …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · yang bergerak dibidang usaha simpan pinjam, ... mengoprasikan teknologi komputer/leptop,

4

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ............................................................................................... i

Halaman Pengesahan .................................................................................... ii

Kata Pengatar ………………………………………………………………. iii

Prakata ........................................................................................................... iv

Daftar Isi ......................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Analisis Situasi ........................................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah ....................................... 5

C. Tujuan Kegiatan ...........………………………………………………… 6

D. Manfaat ………………………………………………………………… 8

BAB II METODE KEGIATAN .................................................................... 10

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 14

BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 26

A. Kesimpulan ............................................................................................ 37

B. Saran ....................................................................................................... 28

Page 5: JURUSAN PPKn FAKULTAS ILMU SOSIAL …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · yang bergerak dibidang usaha simpan pinjam, ... mengoprasikan teknologi komputer/leptop,

5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Analisis Situasi

Desa Purwakerti merupakan salah satu desa yang ditetapkan oleh Pemerintah

Propinsi Bali untuk menjadi pilot projek pengembangan badan usaha desa (BUMDES)

melalui program Gerbang Sadu. Badan usaha desa merupakan upaya peningkatan

kemampuan ekonomi masyarakat dengan prinsip kemandirian, penguatan dan

pemberdayaan dalam mengelola dan memajukan usaha. Artinya, masyarakat secara

mandiri merencanakan, mengelola, melaksanakan dan menganalisis kekuatan dan

kelebihan usaha yang dibangun dengan fasilitator dan mediator dari Pemerintah

Kabupaten dan Propinsi. Melalui prinsip kemandirian, penguatan dan pemberdayaan

diharapkan masyarakat terlibat secara penuh dalam perencanaan dan pengelolaan

kegiatan usaha ekonomi yang dilaksanaan sehingga dapat diertangungjawabkan. Prinsip

ini juga diyakini akan mampu membuat masyarakat lebih mandiri dalam membangun

usaha sesuai dengan potensi dan kebutuhan masyarakat desa. Dengan adanya rasa

kepemilikan terhadap usaha yang dibangun akan turut meningkatkan usaha

masyararakat untuk senantiasa terlibat dan memajukan usaha mereka. Inilah esensi dari

pembangunan ekonomi berbasis masyarakat yang tidak hanya menjadikan masyarakat

sebagai objek pembangunan ekonomi, akan tetapi juga sebagai subjek yang

bertangungjawab dan menentukan usaha yang akan di bangun sesuai dengan potensi

desanya masing-masing. Tujuan dari badan usaha desa adalah (1) meningkatkan

Pendapatan Asli Desa dalam rangka meningkatkan kemampuan Pemerintah Desa dalam

Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan serta Pelayanan masyarakat, (2)

megembangkan Potensi Perekonomian di Wilayah Pedesaan untuk mendorong

tumbuhnya Usaha Perekoniman Masyarakat Desa secara Keseluruhan dalam rangka

Pengentasan Kemiskinan, dan (3) menciptakan Lapangan Kerja, Penyediaan dan

jaminan Sosial .

Demikian juga dengan pemilihan Desa Purwakerti sebagai pilot projek

pengembangan badan usaha desa didasarkan pada masalah (habatan dan tantangan) dan

potensi (peluang dan harapan) yang ada di Desa Purwakerti. Secara empirik Desa

Purwakerti merupakan salah satu desa wisata dengan daya tarik Pantai Amed yang

sudah dikenal luas oleh turis mancanegara. Keindahan pantai Amed yang ditunjang

Page 6: JURUSAN PPKn FAKULTAS ILMU SOSIAL …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · yang bergerak dibidang usaha simpan pinjam, ... mengoprasikan teknologi komputer/leptop,

6

dengan kawasan perbukitan yang memukau mampu menjadi “icon” Desa Purwakerti

yang telah mendatangkan ribuan wisatawan, yang tentu juga datag bersama dengan

“Sang-Hyang Dolarnya”. Namun, peningkatan yang secara kontinyu kunjungan

pariwisata ke Pantai Amed tidak membawa kemajuan ekonomi yang merata pada semua

masyarakat. Hanya beberapa kalangan masyarakat yang memiliki keterampilan dan

modal usaha saja yang mampu meraup keuntungan secara finansial atas kunjungan

pariwisata ke Pantai Amed. Padahal di Desa Purwakerti memiliki berbagai potensi

wisata seperti panorama pantai, panorama pegunungan, agro wisata, wisata budaya,

home industry, wisata laut (deving dan snowkling ), wisata kuliner, dan penyediaan

jasa wisata lainnya (villa, hotel, restoran, penginapan, agen perjalanan wisata darat dan

laut). Namun tidak semua potensi wisata yang dimiliki dapat dikembangkan secara

bersinergi atau saling terhubung dan terikat antara yang satu dengan yang lain, sehingga

mampu meningkatkan pendapatan masyarakat secara merata. Usaha-usaha wisata yang

dikembangkan masih bersifat sporadis, bahkan sebagian besar dimiliki oleh orang luar

yang memanfaatkan panorama pantai dan panorama perbukitan Desa Purwakerti.

Kondisi ini menyebabkan masyarakat Desa Purwakerti hanya sebagai pemilik

keindahan dan keelokan Pantai Amed, dengan tanpa mampu memanfaatkannya secara

ekonomis.

Dilihat dari profail monografi Desa Purwakerti dan hasil observasi serta

wawancara yang dilakukan oleh tim pengusul proposal P2M pada tanggal 9 dan 17 Juli

2014 terdapa berbagai aktivitas masyarakat yang dapat disinergikan dalam

pengembangan badan usaha desa berbasis pada kearifan lokal masyarakat Desa

Purwakteri. Sinergi pengembangan badan usaha desa dapat dilakukan dengan

memadukan antara industri pariwisata dengan pengembangan kelompok tani,

pengolahan ikan, industri rumah tangga, koprasi simpan pinjam, koprasi serba usaha,

kegiatan sanggar dan pengolahan limbah ternak untuk pupuk organik dan bio gas.

Sektor-sektor ini merupakan aktivitas profesi (petani, nelayan, industri rumah tangga,

jasa pariwisata dan pengusaha) yang digeluti oleh masyarakat Desa Purwakerti. Melalui

pemberdayaan dan integrasi usaha yang berbasis pada badan usaha desa akan mempu

melibatkan semua komponen masyarakat dengan segala aktivitasnya untuk

menghasilkan atraksi pariwisata yang akan menarik bagi wisatawan asing. Dengan

demikian semua aktivitas masyarakat dengan beragam profesinya akan terlibat dalam

Page 7: JURUSAN PPKn FAKULTAS ILMU SOSIAL …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · yang bergerak dibidang usaha simpan pinjam, ... mengoprasikan teknologi komputer/leptop,

7

pengembangan industry pariwisata dan turut menjadi pelaku serta penikmat hasil

industry pariwisata.

Berdasarkan data monografi Desa Purwakerti terdapat lima banjar di Desa

Purwakerti yaitu, Biaslantang Kaler, Biaslantang Kelod, Babakan, Amed dan Lebah.

Jumlah penduduk secara keseluruhan adalah 5.209 orang dengan jumlah penduduk usia

produktif sebesar 2.736. Sedangkan potensi pertanian yang dimiliki oleh Desa

Purwakerti Seluas 354,80 hektar dengan tanah tegalan seluas 267 hektar dan lahan

persawahan seluas 87,80 hektar. Dilihat dari segi pendidikan masyarakat Desa

Purwakerti hampir semuanya memiliki kemampuan membaca dan menulis karena dari

5.209 penduduknya 1.971 tamat SD sederajat, 2.262 tamat SMP sederajat, 789 SMA

sederajat dan 113 orang tamat akademi dan 74 orang tamat sarjana. Sedangkan mata

pencaharian masyarakat Desa Perwakerti sebagian besar bermata pencaharian sebagai

petani sebanyak 29,2 %, sebesar 25 % bermata pencaharian nelayan, sebesar 17 %

menekuni pertukangan, buruh tani sebesar 9 %, wiraswasta sebesar 3,3 %, sebagai

pegawai negeri sipil/TNI Polri 2,7 %, pegawai swasta dan pengerajin sebesar 4,8 % dan

menekuni pekerjaan lainnya sebesar 9 %. Berdasarkan pada keragaman tingkat

pendidikan dan mata pencaharian serta kegiatan masyarakat tampaknya pengembangan

badan usaha desa di Desa Purwakerti dengan mensinergikan antar potensi yang ada

akan dapat menjadikan masyarakat semakin produktif dan berdaya saing. Hal ini

didukung dengan adanya kegiatan pertanian dan peternakan (gapoktan) yang dapat

dikembangkan menjadi agro wisata, wisata kegiatan pertanian (mencangkul, menanam,

membajak, menyabit dan kegiatan pertanian lannya), pemanfaatan limbah peternakan

untuk pupuk organik dan pengolahan bio urin/ bio gas, kegiatan nelayan (kelompok

nelayan) yang dapat dikembangkan menjadi wisata mancing, kegiatan wisata

pengolahan hasil laut, wisata kuliner khas Desa Purwakerti, wisata snowklong, wisata

deving dan pelestarian terumbu karang, dan kegiatan industri rumah tangga dan kegiatan

seni yang dapat dikembangkan menjadi wisata pembuatan kerajinan khas Desa

Purwakerti dan wisata seni (pelatihan singkat tarian khas Desa Purwakeri dan

pertujukan tarian tradisional).

Beberapa potensi yang ada telah di coba dikembangkan seperti badan usaha desa

yang bergerak dibidang usaha simpan pinjam, usaha dagang dan gabungan kelompok

tani (Gapoktan). Adanya badan usaha desa diharapkan mampu menjadi salah satu

Page 8: JURUSAN PPKn FAKULTAS ILMU SOSIAL …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · yang bergerak dibidang usaha simpan pinjam, ... mengoprasikan teknologi komputer/leptop,

8

penggerak erekonomian masyarakat dengan memanfaatkan sumberdaya manusia dan

sumber daya alam yang ada di Desa Purwakerti. Namun upaya yang dibangun oleh

Pemerintah Propinsi Bali untuk membangun badan usaha desa di Desa Purwakerti ini

menemui berbagai kendala, yaitu; (1) tingkat pendidikan masyararakat pengelola yang

notabenanya keluarga kurang mampu sebagian besar belum memiliki kualifikasi

pendidikan/keterampilan yang memadai, (2) sebagain besar pengelola badan usaha desa

belum memiliki kemampuan pola manajemen usaha yang memadai, (3) sebagian besar

pengelola badan usaha desa belum memiliki kemampuan dan keterampilan untuk

mengoprasikan teknologi komputer/leptop, (4) sebagian besar pengelola badan usaha

desa belum memiliki kemampuan untuk membuat laporan pertangungjawaban

keuangan yang memadai, (5) belum tampak kesiapan yang memadai para aparat desa

dalam melakukan pendampingan badan usaha desa, dan (6) belum tampak sinergisitas

antar program yang mampu memberdayakan masyarakat secara komperhensip.

Sehingga badan usaha yang dibangun cenderung bersifat sektoral, cenderung dilakukan

untuk memenuhi tuntutan “projek/administrasi”, masih minim proses pemberdayaan

dan penguatan pada keterampilan masyarakat, jaminan keberlanjutan program dan

dampak program terhadap peningkatan keterampilan serta kemampuan ekonomi

masyarakat.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan, permasalahan potensial yang

ada di Desa Purwakerti adalah; (1) belum tampak program badan usaha desa yang

bersifat sinergis yang mampu memberdayakan secara komperhensip antara sektor

pariwisata, sektor pertanian dan peternakan, sektor perikanan, sktor kerajinan rumah

tangga dan sktor kesenian yang diikat dalam satu program induk yang mampu

memayungi kegiatan lainnya, (2) kurangnya kemampuan masyarakat untuk

mengembangkan dan mengemas kegiatan pertanian dan peternakan, kegiatan perikanan,

kegiatan industri rumah tangga dan kegiatan seni untuk menjadi kegiatan wisata yang

bersifat alamiah yang saat ini digemari oleh wisatawan yang telah terbiasa dengan

aktivitas wisata buatan, (3) kurangnya kemampuan masyarakat dalam menggunakan

teknologi, manajemen usaha dan pemasaran hasil kegiatan kerajinan, atraksi seni

tradisional, perikanan, pertanian dan peternakan, (4) kurangnya keterampilan

masyarakat untuk mengolah libah peternakan dan pertanian yang memiliki nilai

ekonomis jika dikelola dengan baik untuk memenuhi kebutuhan hotel, restoran, vila,dll,

Page 9: JURUSAN PPKn FAKULTAS ILMU SOSIAL …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · yang bergerak dibidang usaha simpan pinjam, ... mengoprasikan teknologi komputer/leptop,

9

dan (5) kurangnya keterampilan masyarakat dalam mengolah hasil perikanan dan

mengembangkan kuliner khas Desa Purwakerti.

Berdasarkan pada permasalahan tersebut, tampaknya ada beberapa kegiatan

yang layak diprogramkan untuk mengembangkan desa binaan berbasi tri hita karana di

Desa Purwakerti yaitu: (1) pelatihan dan pendampingan pembuatan pembukuan

(laporan keuangan), manajemen usaha dan pemasaran dengan teknologi, yang

akan dididik, dilatih dan didampingi oleh pakar ekonomi dan bisnis (Jurusan Pendidikan

Ekonomi Undisha). Peserta kegiatan pelatihan dan pendampingan pembuatan

pembukuan (laporan keuangan), manajemen usaha dan pemasaran dengan teknologi ini

adalah pengurus kelompok tani, pengelola koprasi simpan pinjam, pengelola koprasi

jual beli, perangkat desa dinas, pengurus kelompok nelayan dan pengolah ikan, seniman

dan pengerajin Desa Purwakerti. Kegiatan ini meliputi: pengenalan/wawasan

pembukuan, manajemen usaha dan pemasaran dalam kegiatan usaha; praktek

pembuatan pembukuan, manajemen usaha dan pemasaran dengan bantuan teknologi;

realisasi program pembuatan pembukuan, manajemen usaha dan pemasaran dengan

bantuan teknologi, (2) pelatihan dan pendampingan pengolahan hasil perikanan,

yang akan diberikan oleh Dosen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Undiksha. Peserta

kegiatan pelatihan dan pendampingan pengolahan hasil perikanan ini adalah kaum

perempuan kelompok pengolah ikan Desa Purwakerti. Kegiatan ini meliputi; cara

pengolahan ikan pasca tangkap; pengemasan produks hasil pengolahan ikan;

strategi pemasaran ikan olahan dan (5) pelatihan dan pendampingan pembuatan

kuliner berbahan dasar ikan, yang akan diberikan oleh pakar Pendidikan

Kesejahteraan Keluarga (Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Undiksha).

Peserta kegiatan pelatihan dan pendampingan pengolahan hasil perikanan ini adalah

kaum perempuan kelompok pengolah ikan dan anggota PKK Desa Purwakerti. Kegiatan

ini meliputi: manfaat ikan bagi kesehatan tubuh dan perkembangan otak; pengenalan

jenis-jenis makanan berbahan dasar ikan; praktek pembuatan makanan berbahan dasar

ikan.

Page 10: JURUSAN PPKn FAKULTAS ILMU SOSIAL …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · yang bergerak dibidang usaha simpan pinjam, ... mengoprasikan teknologi komputer/leptop,

10

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan pada analisis siatuasi sebagaimana di gambarkan di atas, maka

permasalahan utama dari pengabdian masyarakat pengembangan desa binaan berbasis

tri hita karana ini adalah strategi peningkatan kemampuan dan keterampilan masyarakat

Desa Purwakerti dalam mengembangkan program badan usaha desa yang bersifat

sinergis yang mampu memberdayakan secara komperhensip antara sektor pariwisata,

sektor pertanian dan peternakan, sektor perikanan, sktor kerajinan rumah tangga dan

sktor kesenian yang diikat dalam satu program induk yang mampu meningkatkan

pendapatan masyarakat secara menyeluruh. Kegiatan ini akan mencakup bidang

kegiatan pertanian dan peternakan, kegiatan perikanan, kegiatan industri rumah tangga

dan kegiatan seni untuk menjadi kegiatan wisata yang bersifat alamiah yang saat ini

digemari oleh wisatawan yang telah terbiasa dengan aktivitas wisata buatan.

Secara khusus masalah pengabdian masyarakat pengembangan desa binaan

berbasis tri hita karana ini dapat dirinci sebagai berikut:

1. Bagaimanakah strategi meningkatkan wawasan dan keterampilan masyarakat

Desa Purwakerti dalam membuat pembukuan (laporan keuangan), manajemen

usaha dan pemasaran dengan teknologi, sehingga mampu mengelola badan

usaha desa dengan baik sebagaimana target dan tujuan didirikannya badan usaha

desa. Program ini akan menghasilkan model pembukuan yang dapat digunakan

sebagai pedoman oleh pengelola badan usaha desa dalam mengelola keuangan

badan usaha desa yang dikembangkan;

2. Bagaimanakah strategi meningkatkan wawasan dan keterampilan kelompok

perempuan nelayan dalam mengolah hasil perikanan. Program ini akan

menghasilkan berbagai jenis ikan hasil pengolahan yang memiliki nilai

ekonomis yang lebih tinggi dari ikan olahan sebelumnya;

3. Bagaimanakah strategi meningkatkan wawasan dan keterampilan para

perempuan kelompok nelayan dan PKK Desa Purwakerti dalam membuat

makanan khas Desa Purwakerti berbahan dasar ikan hasil laut. Program ini akan

menghasilkan beraneka ragam makanan berbahan dasar ikan yang dapat

dijadikan sebagai wisata kuliner khas Desa Purwa Kerti.

Page 11: JURUSAN PPKn FAKULTAS ILMU SOSIAL …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · yang bergerak dibidang usaha simpan pinjam, ... mengoprasikan teknologi komputer/leptop,

11

C. Tujuan

Berdasarkan pada analisis siatuasi sebagaimana di gambarkan di atas, maka

tujuan utama dari pengabdian masyarakat pengembangan desa binaan berbasis tri hita

karana ini adalah untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan masyarakat Desa

Purwakerti dalam mengembangkan program badan usaha desa yang bersifat sinergis

yang mampu memberdayakan secara komperhensip antara sektor pariwisata, sektor

pertanian dan peternakan, sektor perikanan, sktor kerajinan rumah tangga dan sktor

kesenian yang diikat dalam satu program induk yang mampu meningkatkan pendapatan

masyarakat secara menyeluruh. Kegiatan ini akan mencakup bidang kegiatan pertanian

dan peternakan, kegiatan perikanan, kegiatan industri rumah tangga dan kegiatan seni

untuk menjadi kegiatan wisata yang bersifat alamiah yang saat ini digemari oleh

wisatawan yang telah terbiasa dengan aktivitas wisata buatan.

Secara khusus tujuan pengabdian masyarakat pengembangan desa binaan

berbasis tri hita karana ini dapat dirinci sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan masyarakat Desa Purwakerti

dalam membuat pembukuan (laporan keuangan), manajemen usaha dan

pemasaran dengan teknologi, sehingga mampu mengelola badan usaha desa

dengan baik sebagaimana target dan tujuan didirikannya badan usaha desa.

Program ini akan menghasilkan model pembukuan yang dapat digunakan

sebagai pedoman oleh pengelola badan usaha desa dalam mengelola keuangan

badan usaha desa yang dikembangkan;

2. Untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan kelompok perempuan nelayan

dalam mengolah hasil perikanan. Program ini akan menghasilkan berbagai jenis

ikan hasil pengolahan yang memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi dari ikan

olahan sebelumnya;

3. Untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan para perempuan kelompok

nelayan dan PKK Desa Purwakerti dalam membuat makanan khas Desa

Purwakerti berbahan dasar ikan hasil laut. Program ini akan menghasilkan

beraneka ragam makanan berbahan dasar ikan yang dapat dijadikan sebagai

wisata kuliner khas Desa Purwa Kerti.

Page 12: JURUSAN PPKn FAKULTAS ILMU SOSIAL …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · yang bergerak dibidang usaha simpan pinjam, ... mengoprasikan teknologi komputer/leptop,

12

D. Manfaat Kegiatan

Sedangkan manfaat yang relevan dengan progaram pengabdian masyarakat

pengembangan desa binaan berbasis tri hita karana ini adalah terbangunnya badan

usaha desa yang mampu mengintegrasikan berbagai aktivitas masyarakat Desa

Purwakerti dalam kegiatan industri pariwisata yang berlandaskan nilai-nilai masyarakat

Desa Purwakerti. Secara khusus manfaat kegiatan ini dapat dirinci sebagai berikut :

1. Bagi Pemerintah Kabupaten Karangasem, program ini dapat membantu

merealisasikan berbagai program yang telah disusun dalam rencana

pembangunan masyarakat Karangasem, khususnya pada sektor pertanian dan

peternakan, pariwisata, perikanan dan kelautan, ekonomi dan budaya;

2. Bagi Kapala Desa dan Perangkat Desa Lainnya, program ini dapat membantu

merealisasikan program desa dalam mengembangkan dan memberdayaka

potensi masyarakat desa untuk meningkatkan tarap kehidupan ekonomi

masyarakat Desa Purwakerti yang selama ini belum mampu dioftimalkan oleh

perangkat desa;

3. Bagi Masyarakat Desa Purwakerti, program ini akan mampu meningkatkan

pendapatan ekonomi masyarakat. Melalui program pelatihan dan pendampingan

pengemasan kegiatan wisata pertanian, peternakan, wisata mincing dan

pengolahan ikan, wisata pembuatan kerajinan khas Desa Purwakerti dan wisata

seni (pelatihan singkat tarian khas Desa Purwakeri dan pertujukan tarian

tradisional), membuat pembukuan (laporan keuangan), manajemen usaha dan

pemasaran dengan teknologi, membuat pupuk organik dan bio gas dari limbah

pertanian dan peternakan dan pengolahan hasil perikanan serta pembuatan aneka

makanan berbahan dasar ikan akan mampu meningkatkan pendapatan

masyarakat secar menyeluruh;

4. Bagi Para nelayan, petani, pengerajin, pelaku seni dan pengelola badan usaha

desa, program pengabdian masyarakat ini akan mampu meningkatkan wawasan

dan keterampilan mereka, sehingga secara langsung meningkatkan pendapatan.

Page 13: JURUSAN PPKn FAKULTAS ILMU SOSIAL …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · yang bergerak dibidang usaha simpan pinjam, ... mengoprasikan teknologi komputer/leptop,

13

BAB II

METODE PELAKSANAAN

Pelaksanaan program pengabdian masyarakat pengembangan desa binaan

berbasi tri hita karana ini akan dilakukan dengan tiga metode secara sinergis, yaitu:

metode diklat, pendampingan, dan metode pameran/pertunjukan. Tiga metode ini

juga sudah digunakan oleh para pakar seperti seniman dalam meberikan pelatihan untuk

menghasilkan karya seni, pakar ekonomi dalam melatih wirausahawan muda, CCE,

CICED, dan CCEI dalam pembinaan kepada guru-guru dan terbukti efektif dalam

menumbuhkan dan mengembangkan pengetahuan serta keterampilan para peserta. Pada

fase pertama kegiatan ini menggunakan metode diklat dan akan dibagi menjadi 2 sub

kegiatan. Sub kegiatan Pertama metode diklat digunakan untuk meningkatkan

wawasan dan keterampilan pengelola koprasi simpan pinjam, pengelola koprasi jual

beli, pengurus kelompok tani, perangkat desa dinas, pengurus kelompok nelayan,

pengurus kelompok perempuan pengolah ikan, perwakilan kelompok pengerajin dan

seniman untuk memahami cara membuat pembukuan, manajemen usaha dan pemasaran

dengan bantuan teknologi. Pelatihan dan pendampingan pembuatan pembukuan

(laporan keuangan), manajemen usaha dan pemasaran dengan teknologi, akan dididik,

dilatih dan didampingi oleh pakar ekonomi dan bisnis Jurusan Pendidikan Ekonomi

Undisha (Drs. Made Nuruja, M.Pd, dan Gusti Purnamawati, S.E, M.Si.Ak ). Adpun

materi yang diberikan pada sub kegiatan ini adalah: (1) pengenalan/wawasan

pembukuan, manajemen usaha dan pemasaran dalam kegiatan usaha, (2) praktek

pembuatan pembukuan, manajemen usaha dan pemasaran dengan bantuan teknologi,

dan (3) realisasi program pembuatan pembukuan, manajemen usaha dan pemasaran

dengan bantuan teknologi. Pada proses ini akan dilibatkan 5 orang perwakilan dari

masing-masing kelompok (30 orang). Sub kegiatan kedua metode diklat digunakan

untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan kelompok perempuan pengolah hasil

tangkapan laut, yang akan diberikan oleh Dosen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Undiksha. Peserta kegiatan pelatihan dan pendampingan pengolahan hasil perikanan ini

adalah kaum perempuan kelompok pengolah ikan Desa Purwakerti. Materi yang

diberikan pada kegiatan ini adala: (1) cara pengolahan ikan pasca tangkap, (2)

pengemasan produks hasil pengolahan ikan, dan (3) strategi pemasaran ikan olahan.

Sub kegiatan ketiga metode diklat digunakan untuk meningkatkan wawasan dan

Page 14: JURUSAN PPKn FAKULTAS ILMU SOSIAL …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · yang bergerak dibidang usaha simpan pinjam, ... mengoprasikan teknologi komputer/leptop,

14

keterampilan kelompok perempuan pengolah hasil laut dan PKK Desa Purwakerti

dalam membuat kuliner berbahan dasar ikan, yang akan diberikan oleh pakar

Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (Ni Wayan Sukerti, S.Pd.,M.Pd). Peserta kegiatan

pelatihan dan pendampingan pengolahan hasil perikanan ini adalah kaum perempuan

kelompok pengolah ikan dan anggota PKK Desa Purwakerti. Materi kegiatan ini

meliputi: (1) manfaat ikan bagi kesehatan tubuh dan perkembangan otak, (2) pengenalan

jenis-jenis makanan berbahan dasar ikan, dan (3) praktek pembuatan makanan berbahan

dasar ikan.

Pada fase kedua kegiatan pengabdian masyarakat pengembangan desa binaan

berbasis tri hita karana ini akan menggunakan metode pendampingan. Pada fase ini

akan dilakukan lima bentuk kegiatan sekaligus. Pertama adalah pendampingan dari

pakar ekonomi dan akuntansi terhadap realisasi dari program pembuatan pembukuan,

strategi manajemen usaha dan pemasaran dengan bantuan teknologi. Pendampingan

pelaksanaan program ini dilakukan untuk menjamin kontinyuitas program, sasaran

program, manfaat program dan luaran program yang telah dikembangkan untuk

dilakukan refleksi dan revisi sesuai dengan kebutuhan. Proses pendampingan

implementasi program ini akan dilakukan selama tiga bulan yang bersifat isidental

sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada di Desa Purwakerti Kecamatan Abang.

Kedua adalah pendampingan dari Dosen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Undiksha

terhadap realisasi dari program pengolahan ikan hasil laut. Pendampingan pelaksanaan

program ini dilakukan untuk menjamin kontinyuitas program, sasaran program, manfaat

program dan luaran program yang telah dikembangkan untuk dilakukan refleksi dan

revisi sesuai dengan kebutuhan. Proses pendampingan implementasi program ini akan

dilakukan selama tiga bulan yang bersifat isidental sesuai dengan situasi dan kondisi

yang ada di Desa Purwakerti Kecamatan Abang. Ketiga adalah pendampingan dari

pakar Pendidikan Kesejahteraan Keluarga terhadap realisasi dari program pembuatan

aneka masakan tradisional berbahan dasar ikan laut. Pendampingan pelaksanaan

program ini dilakukan untuk menjamin kontinyuitas program, sasaran program, manfaat

program dan luaran program yang telah dikembangkan untuk dilakukan refleksi dan

revisi sesuai dengan kebutuhan. Proses pendampingan implementasi program ini akan

dilakukan selama tiga bulan yang bersifat isidental sesuai dengan situasi dan kondisi

yang ada di Desa Purwakerti Kecamatan Abang.

Page 15: JURUSAN PPKn FAKULTAS ILMU SOSIAL …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · yang bergerak dibidang usaha simpan pinjam, ... mengoprasikan teknologi komputer/leptop,

15

Fase ketiga, para peserta pelatihan dan pendampingandengan sepengetahuan dan

seijin Kepala Desa Purwakerti diminta melakukan kegiatan pameran/pertunjukan

keberhasilan program dari masing-masing kegiatan. Pada kegiatan ini akan dilakukan

pameran dan penyajian hasil program strategi manajemen usaha dan pemasaran dengan

teknologi, penyajian ikan olahan dan berbagai menu makanan berbahan dasar ikan.

Pada saat pameran ini para pejabat pemerintahan terkait di tingkat lokal/Kepala Desa

akan diundang untuk menjadi tim penilai. Pameran/pertunjukan akan dilakukan di Balai

Desa Purwakerti di mana kegiatan pengabdian masyarakat pengembangan desa binaan

berbasis tri hita karan ini dilaksanakan. Di akhir pameran/pertunjukan pengurus desa,

kelompok perempuan pengolah ikan dan masyarakat diminta untuk melanjutkan

program pembukuan, pemasaran, pengolahan ikan dan pembuatan aneka makanan

berbahan dasar ikan untuk mewujudkan tujuan masyarakat Desa Purwakerti.

Keberhasilan program pengembangan desa binaan berbasis tri hita karana ini

ditentukan oleh tingkat pemahaman, sikap positif, dan keterampilan kelompok

perempuan nelayan pengolah hasil laut, pengurus koprasi simpan pinjam, kelompok

pengurus koprasi jual beli, perangkat desa dan PKK serta masyarakat desa Purwakerti

dalam mengimplementasikan paket program yang telah dilatihkan. Untuk menilai

keberhasilan program tersebut akan dievaluasi melalui metode observasi, wawancara

dan tes sumatif Tayibnapis (2000). Evaluasi melalui observasi dilakukan untuk melihat

secara langsung proses keberhasilan program dilihat dari aktivitas dan manejeman usaha

koprasi simpan pinjam dan koprasi jual beli serta kegiatan wisata di Desa Purwakerti.

Wawancara dilakukan untuk memformulasi pandangan kelompok perempuan pengolah

ikan hasil laut, perangkat Desa Purwakerti, PKK dan pengurus badan usaha desa

terhadap program pengabdian masyarakat yang dilakukan. Wawancara dan observasi

terhadap program ini dilakukan selama kegiatan berlangsung atau penilaian proses.

Sedangkan evaluasi sumatif dilakukan untuk menilai keberhasilan program melalui

pameran/pertunjukan yang dilakukan oleh masing-masing kelompok. Penilaian sumatif

ini dilakukan pada fase akhir program atau penilaian output/produk kegiatan. Kegiatan

evaluasi proses akan berfokus pada efektivitas kegiatan diklat, kegiatan pendampingan/

dan pembinaan, dan kegiatan pameran/pertunjukan. Sedangkan evaluasi output akan

berfokus pada capaian program. Indikator keberhasilan program, karena itu

dikembangkan sebagai berikut:

Page 16: JURUSAN PPKn FAKULTAS ILMU SOSIAL …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · yang bergerak dibidang usaha simpan pinjam, ... mengoprasikan teknologi komputer/leptop,

16

Tabel 01: Indikator Evaluasi Program P2M

No Model

Evaluasi

Fokus Indikator

1

Formatif 1.1. Diklat 1.1.1. Relevansi dan kejelasan materi diklat bagi

peserta

1.1.2. Kecocokan porsi waktu diklat

1.1.3. Relevansi dan sikap peserta terhadap strategi

diklat

1.1.4. Tingkat pemahaman konseptual peserta

terhadap cara pembuatan pembukuan,

manajemen usaha dan pemasaran dengan

bantuan teknologi

1.1.5. Tingkat pemahaman konseptual peserta

pelatihan pengolahan ikan dan pembuatan

aneka makanan berbahan dasar ikan.

1.2. Pendampingan 1.2.1. Sikap dan prilaku pengelola koprasi simpan

pinjam, pengurus desa, pengelola koprasi jual

beli terhadap program pembukuan, manajmen

usaha dan manajemen pemasaran dengan

bantuan teknologi

1.2.2. Sikap dan prilaku kempok perempuan pengolah

hasil laut dan PKK terhadap program pelatihan

pengolahan hasil laut dan pembuatan makanan

berbahan dasar ikan

1.2.3. Keterampilan profesional pengelola koprasi

simpan pinjam, pengurus desa, pengelola

koprasi jual beli dalam merealisasikan program

pembukuan, manajmen usaha dan manajemen

pemasaran dengan bantuan teknologi

1.2.4. Keterampilan profesional kelompok perempuan

pengolah hasil laut dalam merealisasikan

program pengolahan ikan hasil laut

1.2.5. Keterampilan profesional kelompok perempuan

pengolah hasil laut dan PKK dalam

merealisasikan program pembuatan aneka

makanan berbahan dasar ikan.

1.3. Pameran/

Pertunjukan

1.3.1. Kesiapan peserta mengikuti pameran

1.3.2. Relevansi produk/kegiatan yang dihasilkan

dengan pelatihan yang diberikan

1.3.3. Relevansi produk/kegiatan dengan kebutuhan

pengembangan badan usaha desa.

1.3.4. Kebermaknaan produks/kegiatan yang

dihasilkan untuk kelompok atau masyarakat

Desa Purwakerti

2 Sumatif 1.1. Hasil program

secara

menyeluruh

1.1.1. Pemahaman konseptual peserta pelatihan terkait

program

2.1.2. Penguasaan relevansi program terhadap sikap

dan prilaku masyarakat terhadap program

2.1.3. Penguasaan keunggulan dan kendala program

yang telah dilaksanakan

2.1.4. Penguasaan terhadap keterkaitan antar program

2.1.5. Penguasaan atas komitmen dan keberlanjutan

program

2.1.6. Penguasaan kerjasama antar kelompok dalam

implementasi program P2M

Page 17: JURUSAN PPKn FAKULTAS ILMU SOSIAL …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · yang bergerak dibidang usaha simpan pinjam, ... mengoprasikan teknologi komputer/leptop,

17

2.1.5. Penguasaan rencana kegiatan untuk

keberlanjutan program setelah kegiatan P2M

dilaksanakan

1.2. Keterampilan

kelompok

1.2.1. Pemahaman konseptual peserta

1.2.2. Kemampuan pemecahan masalah

1.2.3. Rasa percaya diri

1.2.4. Kepekeaan dan Komitmen sosial

1.2.5. Orientasi nilai dan sikap sosial religius

1.2.6. Keterampilan sosial anggota kelompok

Untuk melakukan penilaian pada setiap indikator keberhasilan program, tim

akan mengembangkan sendiri instrumen penilaian baik berupa tes pemahaman konsep,

pedoman wawancara, pedoman observasi, form penilaian kinerja, form penilaian

produk, form penilaian diri, dan form penilaian pameran. Pengembangan instrumen ini

akan dilakukan melalui pengembangan kisi-kisi, petunjuk pengerjaan instrumen,

pengembangan instrumen, uji konstruk untuk mengetahui kesesuaian isi atau conten, uji

validitas dan uji reliabilitas untuk mengetahui konsistensi instrumen yang digunakan.

Page 18: JURUSAN PPKn FAKULTAS ILMU SOSIAL …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · yang bergerak dibidang usaha simpan pinjam, ... mengoprasikan teknologi komputer/leptop,

18

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan pada permasalahan yang dialami oleh masyarakat Desa Purwakerti,

maka kegiatan pengabdian masyarakat ini akan dilakuakn dengan pengembangan desa

binaan berbasi tri hita karana. Pada fase pertama kegiatan ini menggunakan metode

diklat dan akan dibagi menjadi 2 sub kegiatan. Sub kegiatan pertama metode diklat

digunakan untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan pengelola koprasi simpan

pinjam, pengelola koprasi jual beli, pengurus kelompok tani, perangkat desa dinas,

pengurus kelompok nelayan, pengurus kelompok perempuan pengolah ikan, perwakilan

kelompok pengerajin dan seniman untuk memahami cara membuat pembukuan,

manajemen usaha dan pemasaran dengan bantuan teknologi. Pelatihan dan

pendampingan pembuatan pembukuan (laporan keuangan), manajemen usaha dan

pemasaran dengan teknologi, akan dididik, dilatih dan didampingi oleh pakar ekonomi

dan bisnis Jurusan Pendidikan Ekonomi Undisha (Gusti Purnamawati, S.E, M.Si.Ak ).

Adpun materi yang diberikan pada sub kegiatan ini adalah: (1) pengenalan/wawasan

pembukuan, manajemen usaha dan pemasaran dalam kegiatan usaha, (2) praktek

pembuatan pembukuan, manajemen usaha dan pemasaran dengan bantuan teknologi,

dan (3) realisasi program pembuatan pembukuan, manajemen usaha dan pemasaran

dengan bantuan teknologi. Pada proses ini akan dilibatkan 5 orang perwakilan dari

masing-masing kelompok (30 orang).

Adapun alur pelatihan membuat pembukuan untuk menentukan modal dan harga

jual barang hasil anyaman bambu ini dimulai dari, 1) Tahap persiapan, yang terdiri dari

tahap : (a) penyiapan bahan administrasi sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan

pelatihan, (b) melakukan koordinasi dengan pengelola badan usaha desa, perangkat

desa, anggota PKK dan kelompok nelayan Desa Purwakerti, (c) menyiapkan materi

pelatihan, (d) menyiapkan narasumber yang memiliki kompetensi sesuai dengan target

dan tujuan pelatihan (pakar Akuntansi), dan (e) menyiapkan jadwal pelatihan selama 1

hari efektif, 2) tahap pelaksanaan, yang terdiri dari : (a) melakukan pelatihan membuat

pembukuan untuk menentukan modal dan harga jual barang badan usaha desa (Bumdes)

Desa Purwakerti, (b) simulasi terbatas membuat pembukuan untuk menentukan modal

dan harga jual barang yang telah dibuat dalam pelatihan, dan 3) tahap evaluasi, yang

terdiri dari (a) persentasi hasil pelatihan, dan (b) koreksi dari pakar.

Page 19: JURUSAN PPKn FAKULTAS ILMU SOSIAL …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · yang bergerak dibidang usaha simpan pinjam, ... mengoprasikan teknologi komputer/leptop,

19

Pada pelatihan membuat pembukuan untuk menentukan modal dan harga jual

barang terlebih dahulu diberikan pemahaman mengenai pentingnya penggunaan

pembukuan dalam melaksanakan usaha. Banyak orang malas membuat pembukuan

untuk usahanya. Dan memang topik pembukuan ini merupakan fakta yang sering

dihindari oleh para pengusaha, khususnya mereka para pengusaha baru. Sebenarnya apa

itu pembukuan? Pembukuan merupakan proses pencatatan yang dilakukan secara teratur

untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan suatu perusahaan atau organisasi.

Pencatatan itu meliputi harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta jumlah

harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa, yang ditutup dengan menyusun

laporan keuangan berupa neraca , dan laporan laba rugi untuk periode tahun

fiskal tersebut.

Pembukuan sangat diperlukan untuk mengetahui apakah usaha dalam kondisi

untung/rugi. Selain itu dengan membandingkan kondisi keuangan tahun sebelumnya

dengan tahun saat ini, maka kita dapat mengetahui apakah perusahaan memiliki

kenaikan laba, atau justru sebaliknya malah merugi. Beberapa hal yang menjadi

parameter sukses tidaknya sebuah perusahaan/usaha ada banyak. Di antaranya adalah

kinerja SDM, kinerja keuangan, kinerja operasi dll. Walau demikian semuanya akan

berujung pada satu keputusan yaitu perusahaan itu untung atau tidak. Sehingga

membuat parameter kinerja keuangan menjadi sangat berperan bagi perusahaan.

Laporan keuangan yang bersumber dari pembukuan dapat menunjukkan itu semua.

Pembukuan dapat digunakan sebagai alat kontrol keuangan usaha. Kita dapat

mengetahui biaya-biaya mana yang tidak perlu, biaya mana yang merupakan

pemborosan. Sehingga biaya tersebut dipotong dan akan mengefisienkan usaha dengan

lebih baik. Tanpa adanya pembukuan, hal tersebut tidak akan mungkin bisa dilakukan,

karena secara nyata angka itu tidak pernah tercatat. Pembukuan dapat dijadikan alat

pengambilan keputusan. Mengapa demikian? Karena dengan melihat perkembangan

keuangan dari tahun ke tahun, kita dapat melihat, haruskah perusahaan berinvestasi

kembali ke alat-alat produksi misalnya (jika memiliki banyak uang kas), atau fokus

pada pemasaran (jika angka penjualan turun) atau keputusan-keputusan lainnya, yang

didasarkan pada kondisi keuangan saat ini. Dengan melakukan pembukuan berarti kita

sudah berperan sebagai warga negara yang baik, yaitu dengan melaporkan pajak hasil

usaha yang dilakukan. Perhitungan pajak didasarkan pada laporan keuangan usaha yaitu

Page 20: JURUSAN PPKn FAKULTAS ILMU SOSIAL …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · yang bergerak dibidang usaha simpan pinjam, ... mengoprasikan teknologi komputer/leptop,

20

dari neraca dan laporan laga rugi. Pembukuan usaha, yang nantinya berakhir ke dalam

bentuk laporan keuangan dapat digunakan sebagai dasar, layak tidaknya usaha tersebut

jika menerima tambahan modal dari pihak lain seperti investor, pihak perbankan, dan

perusahaan ventura. Dasar laporan keuangan ini merupakan ketentuan wajib bagi

lembaga keuangan untuk berinvestasi di perusahaan tersebut, karena laporan keuangan

ini menunjukkan baik tidaknya kondisi perusahaan, dilihat dari untung-rugi, efisien-

boros, dan pengelolaan aset usaha.

Salah satu tangtangan pengusaha kecil termasuk badan usaha desa dalam

mengembangkan usaha adalah masalah membuat dan mengembangkan pembukuan

untuk usaha yang mereka jalankan. Masalah management bisnis kerap menjadi kendala

besar terutama bagi para pelaku usaha kecil atau orang yang baru terjun ke dunia bisnis,

termasuk pengerajin anyaman bambu. Bukan hanya menyangkut cara mengelola produk

atau produksinya, namun yang kerap kedodoran adalah pada pengelolaan keuangannya.

Belum lagi semua bidang tak jarang diurus seorang diri sehingga menyebabkan

perkembangan usahanya juga ikut-ikutan kedodoran. Sebenarnya hampir semua bagian

dalam sebuah pengelolaan usaha merupakankendala sekaligus tantangan yang dihadapi

para pelaku usaha kecil. Sejumlah riset menemukan bahwa masalah manajemen

keuangan merupakan problem utama yang sering muncul. Kendala ini terutama

tumpang tindihnya antara pengelolaan keuangan bisnis dengan keuangan keluarga.

Akibatnya, selain perkembangan bisnisnya seret, dampaknya juga pada keutuhan rumah

tangga yang tak jarang ikut terganggu. Forum Daerah Usaha Kecil dan Menengah

(Dorda UKM) Yogyakarta juga pernah melakukan riset kecil-kecilan tetang kendala

utama yang dialami para pelaku bisnis UKM. Ternyata, masalah pemasaran justru lebih

mendominasi problem tersebut. Tak sedikit pelaku UKM yang mampu membuat produk

yang berkualitas dengan standar tinggi, namun kesulitan dalam memasarkannya.

Dengan kata lain, manajemen pemasaran menjadi hambatan untuk pengembangan usaha

mereka. Seperti yang ditulis para pengusaha kecil, Tips Memulai Usaha Kecil, jika

anda baru pertama kali terjun ke dunia bisnis anda tak perlu teori apapun untuk

menjalankan dan mengembangkan usaha anda. Langsung jalankan saja, dan apapun

tantangan dan hambatan yang anda alami merupakan pengalaman yang sangat berharga

yang dapat menjadikan anda menjadi besar. Rasanya kita semua tentu paham dan

sepakat bahwa untuk menjadi besar haruslah berangkat dari yang kecil terlebih dahulu.

Page 21: JURUSAN PPKn FAKULTAS ILMU SOSIAL …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · yang bergerak dibidang usaha simpan pinjam, ... mengoprasikan teknologi komputer/leptop,

21

Tak ada pengusaha besar dan sukses saat ini yang tidak dimulai dari hal kecil. Kalau

pun ada, mungkin mereka adalah anak-anak pengusaha yang masuk untuk meneruskan

bisnis orang tuanya yang memang sudah besar. Dan jumlahnya, mungkin bisa dihitung

dengan jari, dan itu bukan merupakan contoh yang baik dalam membangun sebuah

bisnis. Laporan keuangan menunjukkan posisi sumber daya yang dimiliki oleh

perusahaan selama satu periode. Selain itu, laporan keuangan juga menunjukkan kinerja

keuangan perusahaan yang ditunjukkan dengan kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan pendapatan dengan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Suatu

laporan keuangan akan menjadi lebih bermanfaat untuk pengambilan keputusan, apabila

dengan informasi tersebut dapat diprediksi apa yang akan terjadi di masa mendatang.

Semakin baik kualitas laporan keuangan yang disajikan maka akan semakin

meyakinkan pihak eksternal dalam melihat kinerja keuangan perusahaan tersebut.

Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan

perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.

Menurut Hery (2012:3), laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari

proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data

keuangan atau aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Juminang

(2008:2) menyatakan, Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses

akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi dengan pihak yang

berkempentingan dengan kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan. Pihak – pihak

yang berkempentingan tersebut diantaranya manajemen, pemilik, kreditor, investor,

penyalur, karyawan, lembaga pemerintah, dan masyarakat umum. Sedangkan Haryono

Jusup (2005:11) menyatakan, Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi.

Dalam definisi ini disebutkan bahwa akuntansi merupakan suatu proses yang meliputi

(1) pencatatan, (2) penggolongan, (3) peringkasan, (4) pelaporan, dan (5) penganalisisan

data keuangan dari suatu organisasi. Kegiatan pencatatan dan penggolongan adalah

proses yang dilakukan secara rutin dan berulang-ulang setiap kali terjadi transaksi

keuangan. Sedangkan kegiatan pelaporan dan penganalisisan biasanya hanya dilakukan

pada waktu tertentu. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa laporan

keuangan merupakan alat informasi yang menghubungkan perusahaan dengan pihak-

pihak yang berkepentingan yang menunjukkan kondisi kesehatan keuangan perusahaan

dan kinerja perusahaan.

Page 22: JURUSAN PPKn FAKULTAS ILMU SOSIAL …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · yang bergerak dibidang usaha simpan pinjam, ... mengoprasikan teknologi komputer/leptop,

22

Sebenarnya laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi yang

berguna bagi para pemakai laporan, terutama sebagai dasar pertimbangan dalam proses

pengambilan keputusan. Laporan akuntansi ini dinamakan laporan keuangan. Laporan

keuangan merupakan produk akhir dari serangkaian proses pencatatan dan

pengikhtisaran data transaksi bisnis. Seorang akuntan diharapkan mampu untuk

mengorganisir seluruh data akuntansi hingga menghasilkan laporan keuangan dan

bahkan harus dapat menginterpretasikan serta menganalisis laporan keuangan yang

dibuatnya. Tujuan khusus laporan keuangan adalah menyajikan secara wajar dan sesuai

dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengenai posisi keuangan, hasil usaha,

dan perubahan lain dalam posisi keuangan. Sedangkan Standar Akuntansi Keuangan

(SAK) (2004:25) menyatakan, “ Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah

memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang

bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam rangka

membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban

(stewerdship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan

pada mereka” . Dapat disimpulkan bahwa tujuan utama laporan keuangan adalah untuk

menyediakan informasi keuangan kepada pemakai informasi keuangan untuk

mengetahui posisi, kinerja dan perubahan posisi keuangan perusahaan serta digunakan

dalam pengambilan keputusan.

Sub kegiatan kedua metode diklat digunakan untuk meningkatkan wawasan

dan keterampilan kelompok perempuan pengolah hasil laut dan PKK Desa Purwakerti

dalam membuat kuliner berbahan dasar ikan, yang akan diberikan oleh pakar

Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (Ni Wayan Sukerti, S.Pd.,M.Pd). Peserta kegiatan

pelatihan dan pendampingan pengolahan hasil perikanan ini adalah kaum perempuan

kelompok pengolah ikan dan anggota PKK Desa Purwakerti. Materi kegiatan ini

meliputi: (1) manfaat ikan bagi kesehatan tubuh dan perkembangan otak, (2) pengenalan

jenis-jenis makanan berbahan dasar ikan, dan (3) praktek pembuatan makanan berbahan

dasar ikan.

Ikan merupakan salah satu protein hewani yang sangat baik untuk kesehatan.

Manfaat ikan ada banyak yang bisa didapatkan jika mengkonsumsi secara rutin. Apapun

jenis ikannya, karena lemak yang terdapat dalam ikan adalah lemak tak jenuh, hal ini

membuatnya mudah untuk bisa dicerna oleh tubuh dengan baik. Kandungan nutrisi ikan

Page 23: JURUSAN PPKn FAKULTAS ILMU SOSIAL …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · yang bergerak dibidang usaha simpan pinjam, ... mengoprasikan teknologi komputer/leptop,

23

adalah: Asam lemak Omega-3, Vitamin : D dan B2 (riboflavin), Kalsium, dan Fosfor

Mineral : zat besi, seng, yodium, magnesium, dan kalium. Adapun manfaat olahan ikan

bagi kesehatan tubuh, sebagaimana yang disampaikan pakar pendidikan kesejahteraan

keluarga adalah ; (1) Mencegah Terjadinya Penyakit Jantung. Manfaat pertama dari

konsumsi ikan adalah mencegah terjadinya penyakit jantung. Menurut sebuah

penelitian, suku bangsa Eskimo yang bertempat tinggal di Greenland memiliki

prevalensi dari penderita penyakit jantung yang sangat rendah. Hal serupa juga terjadi di

Jepang, disana jarang sekali ditemukan orang yang menderita penyakit jantung

koroner. Apakah yang menyebabkan semua itu terjadi? Rahasianya sederhana saja,

orang Eskimo dan orang Jepang suka sekali makan ikan. Sashimi adalah makanan yang

mengandung banyak manfaat ikan salah satunya manfaat ikan salmon. Orang Jepang

sering mengkonsumsi makanan ini, dengan bahan utama ikan segar dalam keadaan

mentah. Pada umumnya, orang Jepang dan orang Eskimo suka makan ikan dalam

jumlah besar sehingga risiko untuk menderita penyakit kardiovaskuler atau penyakit

jantung bisa lebih ditekan, khususnya untuk menderita penyakit jantung koroner. Dalam

sehari, orang Eskimo mengkonsumsi ikan sekitar 300-400 gram dan orang Jepang biasa

mengkonsumsi 100-200 gram ikan setiap harinya. (2) Makanan Pendamping Nasi

Terbaik. Jika sedang bosan harus makan siang dengan lauk yang itu-itu saja, bisa coba

untuk mulai memasukkan ikan sebagai daftar menu pendamping nasi yang memanjakan

lidah. Ikan merupakan sumber protein hewani yang memiliki banyak keunggulan

yaitu kaya akan protein, vitamin, mineral dan berkalori rendah. Ikan sangat bagus bagi

yang ingin menjaga kesehatan pencernaan selain dari manfaat sayur-sayuran.

Kandungan gizi yang terdapat di dalam ikan juga sangat baik bagi tubuh seperti asam

amino esensiil maupun non esensiil serta memiliki daya aborpsi yang tinggi yaitu 90-

100 persen. Ikan juga mudah untuk diolah baik itu digoreng, dikukus atau direbus yang

lebih sehat. (3) Pencegahan Penyakit Kolesterol. Seseorang yang rentan terkena

penyakit jantung koroner adalah orang yang memiliki kadar kolesterol di atas 300

mg/dl. Namun, ancaman dari penyakit kolesterol tidak akan terjadi jika rutin

mengkonsumsi ikan. Manfaat minyak ikan (cold liver) yang ada di dalam ikan,

mengandung asam lemak tak jenuh yang baik untuk kesehatan jantung yaitu asam

lemak omega 3. (4) Memfasilitasi Program Diet Sehat. Jika sedang menjalankan

program diet, mengkonsumsi ikan merupakan pilihan yang baik untuk tubuh. Ikan kaya

Page 24: JURUSAN PPKn FAKULTAS ILMU SOSIAL …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · yang bergerak dibidang usaha simpan pinjam, ... mengoprasikan teknologi komputer/leptop,

24

akan vitamin, mineral, dan nutrisi. Orang yang suka mengkonsumsi biasanya akan

jarang mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak jenuh seperti yang

terdapat pada manfaat daging atau keju. Mengapa ikan penting untuk diet? Ikan tidak

memiliki kolesterol yang tinggi, sangat tinggi protein dan vitamin serta memiliki

kandungan omega 3 yang sangat tinggi. Ikan tidak akan merusak rencana diet anda. (5)

Menyehatkan Sistem Kardiovaskuler. Manfaat mengkonsumsi ikan dapat mencegah

terjadinya penyakit berat seperti gagal jantung. Olahan ikan yang sehat dapat mencegah

terjadinya akumulasi trigliserida, mengurangi adanya tingkat trigliserida yang

berlebihan, dapat meningkatkan HDL (kolesterol yang baik), dan mencegah adanya

pembekuan darah. Hal ini secara keseluruhan akan memudahkan sistem kerja

kardiovaskuler. (6) Menigkatkan Kemampuan Intelektual. Pernah mendengar istilah

atau saran ini ? bagaimana tidak, manfaat omega 3 sangat ampuh sebagai nutrisi yang

dapat mencerdaskan otak. Tips pintar dengan konsumsi ikan: Biasakan makan ikan

sejak menyusui, Berikan anak ikan secara rutin, Ikan tim (bukan digoreng lebih banyak

nutrisinya, dan Konsumsi ikan segar, pilih ikan yang tidak terkontaminasi. (7)

Menstabilkan Tekanan Darah Tinggi. Asam lemak omega-3 merupakan jenis lemak

yang terdapat pada minyak ikan yang sangat penting untuk mencegah dan menstabilkan

tekanan darah tinggi. Kandungan tinggi asam lemak omega 3 banyak terkandung dalam

ikan salmon dan mackerel. (8) Mengurangi risiko stroke. Tekanan darah tinggi dan

makanan tinggi lemak merupakan salah satu penyebab utama terjadinya stroke.

Konsumsi daging ikan secara rutin akan membantu mengurangi tekanan darah dan

sangat baik untuk sistem kardiovaskuler tubuh. Dengan demikian anda yang suka

dengan makan ikan akan sedikit mengurangi risiko penyakit stroke. (9) Mata dan kulit

menjadi lebih sehat. Kandungan fosfor dan vitamin yang cukup tinggi sangat penting

untuk membantu kesehatan mata dan kulit yang menjadi sehat. Vitamin D dan B2

sangat penting untuk kesehatan tulang dan kulit. Omega 3 juga sangat penting untuk

mencegah inflamasi yang menjadi sebab penuaan dini. (10) Mengurangi risiko adanya

kanker. Sebuah studi yang dilakukan di Swedia pada 6000 orang selama kurang lebih

30 tahun ternyata menunjukkan bahwa konsumsi ikan secara rutin dapat mengurangi

risiko terkena kanker prostat. Kandungan zat riboflavin dipercaya juga dapat mencegah

dan menghalau berbagai jenis kanker lainnya yang berbahaya bagi tubuh. (11)

Mencegah Terjadinya Peradangan. Zat asam lemak omega 3 sangat ampuh untuk

Page 25: JURUSAN PPKn FAKULTAS ILMU SOSIAL …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · yang bergerak dibidang usaha simpan pinjam, ... mengoprasikan teknologi komputer/leptop,

25

mencegah terjadinya peradangan dan mengurangi risiko terkena penyakit

arthritis. Asam lemak pada ikan mampu mengikat radikal bebas yang menjadi sebab

utama peradangan selain membantu memberikan nutrisi yang tepat untuk tubuh

manusia. (12) Mencegah Depresi. Orang yang mengkonsumsi ikan sangat efektif untuk

mencegah terjadinya depresi pada tubuh dan otaknya. Mengapa bisa terjadi seperti ini ?

Asam lemak Omega 3 sangat penting untuk mencegah terjadinya depresi. Depresi

sering terjadi karena kandungan asam lemak omega 3 yang sangat rendah. (13)

Mengurangi resiko terkena Alzheimer. Alzheimer merupakan salah satu penyakit yang

berhubungan dengan degredasi fungsi otak manusia. Konsumsi ikan dapat membantu

meningkatkan fungsi neuron pada otak yang berfungsi untuk memori dan daya ingat

otak. Para peneliti di berbagai belahan dunia memang telah mengungkapkan bahwa

kandungan gizi ikan ini sangat penting untuk mencegah penyakit alzheimer, terutama

ikan kukus (bukan di goreng). (14) Mencegah Dimensia. Dimensia adalah salah satu

penyakit yang berhubungan dengan otak, asam lemak omega tiga yang terdapat pada

ikan sangat penting untuk mengurangi risiko terkena penyakit dimensia ini. (15) Ibu

Hamil dan Masalah Prematur. Kandungan gizi pada ikan, penting untuk mengurangi

risiko melahirkan prematur. Selain itu kandungan asam lemak omega 3 juga dapat

membantu meningkatkan fungsi otak janin dalam kandungan. (16) Mencegah Diabetes.

Ikan adalah salah satu jenis makanan yang baik untuk diabetes, jika anda ingin sehat

maka konsumsi lah ikan secara teratur. Selain itu ikan juga dapat membantu

melancarkan peredaran darah yang penting untuk mencegah terjadinya diabetes. Tentu

manfaat ikan ini harus kita simak secara jernih karena tidak semua jenis ikan dapat

memberikan nutrisi yang sama. ada yang sedikit ada pula yang banyak nutrisinya.

Untuk itu ada baiknya kita mengulas manfaat ikan sesuai dengan jenisnya.

Pada fase kedua kegiatan pengabdian masyarakat pengembangan desa binaan

berbasis tri hita karana ini akan menggunakan metode pendampingan. Pada fase ini

akan dilakukan tiga bentuk kegiatan sekaligus. Pertama adalah pendampingan dari

pakar ekonomi dan akuntansi terhadap realisasi dari program pembuatan pembukuan,

strategi manajemen usaha dan pemasaran dengan bantuan teknologi. Pendampingan

pelaksanaan program ini dilakukan untuk menjamin kontinyuitas program, sasaran

program, manfaat program dan luaran program yang telah dikembangkan untuk

dilakukan refleksi dan revisi sesuai dengan kebutuhan. Proses pendampingan

Page 26: JURUSAN PPKn FAKULTAS ILMU SOSIAL …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · yang bergerak dibidang usaha simpan pinjam, ... mengoprasikan teknologi komputer/leptop,

26

implementasi program ini akan dilakukan selama tiga bulan yang bersifat isidental

sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada di Desa Purwakerti Kecamatan Abang.

Kedua adalah pendampingan dari Dosen Kesejahteraan Keluarga Undiksha terhadap

realisasi dari program pengolahan ikan hasil laut. Pendampingan pelaksanaan program

ini dilakukan untuk menjamin kontinyuitas program, sasaran program, manfaat program

dan luaran program yang telah dikembangkan untuk dilakukan refleksi dan revisi sesuai

dengan kebutuhan. Proses pendampingan implementasi program ini akan dilakukan

selama tiga bulan yang bersifat isidental sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada di

Desa Purwakerti Kecamatan Abang. Ketiga adalah pendampingan dari pakar

Pendidikan Kesejahteraan Keluarga terhadap realisasi dari program pembuatan aneka

masakan tradisional berbahan dasar ikan laut. Pendampingan pelaksanaan program ini

dilakukan untuk menjamin kontinyuitas program, sasaran program, manfaat program

dan luaran program yang telah dikembangkan untuk dilakukan refleksi dan revisi sesuai

dengan kebutuhan. Proses pendampingan implementasi program ini akan dilakukan

selama tiga bulan yang bersifat isidental sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada di

Desa Purwakerti Kecamatan Abang.

Page 27: JURUSAN PPKn FAKULTAS ILMU SOSIAL …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · yang bergerak dibidang usaha simpan pinjam, ... mengoprasikan teknologi komputer/leptop,

27

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada proses pelatihan dan pendampingan desa binaan berbasis tri hita

karana di Desa Purwakerti dapat dapat ditarik beberapa kesimpulan dari kegiatan

pengabdian masyarakat ini, yaitu :

1. Sebelum diberikan pelatihan dan pendampingan oleh tim pakar ekonomi

akuntasi Undksha Singaraja, pengelola badan usaha desa Purwakerti belum

memiliki kemampuan yang memadai dalam membuat pembukuan secara

eekteronik, yang disebabkan karena keterbatasan pendidikan dan kurangnya

pelatihan. Setelah diberikan pelatihan dan pendampingan oleh tim Undiksha

pengelola badan usaha desa mengaku memiliki keterampilan yang memadai

dalam membuat pembukuan dan membuat laporan keungan usaha. Proses

ini disebabkan karena pelatihan yang diberikan bersifat kontinyu yang

disertai dengan proses pendampingan.

2. Pelatihan pembuatan pembukuan dan manajemen pemasaran juga telah

mampu meningkatkan kemampuan para pengelola badan usaha desa dalam

memasarkan produk yang ada pada usaha simpan pinjam dan usaha dagang

milik badan usaha desa. Proses penyebarluasan informasi pemasaran

dilakukan secara tradisional dan melalui media elektronik, sehingga dengan

mudah dapat diakses oleh masyarakat.

3. Pelatihan pengolahan makanan berbahan dasar ikan telah memberikan

keterampilan yang memadai para perempuan kelompok nelayan, PKK dan

masyarakat Desa Purwakerti untuk mengolah hasil perikanan di wilayah

Desa Purwa kerti. Di sisi lain masyaakat Purwakerti menjadi lebih

memahami tentang manfaat olahan ikan bagi kesehatan tubuh, sehingga

senantiasa memanfaatkan ikan untuk konsumsi.

4.2. Saran

Berdasarkan pelatihan yang telah dilaksanakan pada masyarakat Desa

Purwakerti, ada beberapa saran yang layak dipertimbangkan, yaitu :

1. Bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Karangasem hendaknya melakukan

identifikasi terhdap permasalahan-permasalahan yang dialami oleh

Page 28: JURUSAN PPKn FAKULTAS ILMU SOSIAL …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · yang bergerak dibidang usaha simpan pinjam, ... mengoprasikan teknologi komputer/leptop,

28

masyarakat dan memberikan pelatihan keterampilan yang mampu

meningkatkan perekonomian masyarakat. Sisi lain kegiatan pengabdian

masyarakat ini belum mampu menyelesaikan semua permasalahan yang

dialami oleh masyarakat Desa Purwakerti. Berkenaan dengan itu tampaknya

diperlukan kontinyuitas pelatihan dan pendampingan bagi badan usaha desa

untuk tetap tumbuh dan berkembang.

2. Bagi pengola badan usaha desa, semestinya terus mengupayakan inovasi-

inovasi dalam pengelolaan badan usaha desa, termasuk melakukan

pengembangan usaha dan kegiatan yang mampu meningkatkan pendapatan

badan usaha desa. Diperlukan struktur organisasi dengan tugas pokok dan

fungsi yang dinyatakan dalam betuk anggaran dasar dan anggaran rumah

tangga organisasi badan usaha desa.