pembuatan nata de coco.docx
TRANSCRIPT
PEMBUATAN NATA de COCO
A. TEORI
1. Air Kelapa
Air kelapa merupakan media yang sangat sesuai untuk pertumbuhan berbagai jenis
mikroorganisme. Nata de Coco merupakan salah satu produk hasil olahan kelapa yang menggunakan
proses fregmentasi. Pada pengolahan air kelapa yang menjadi nata de cocco mikroorganisme yang
berperan adalah Acetobacter xyinum. Selain itu faktor lain yang juga berperan adala pH dan suhu
fregmentasi.
Diantara faktor-faktor tersebut yang paling berperan adalah mikroorganisme, karena
bagaimanapun banyak nutrisi yang ditambahkan ataupun kondisi medianya sudah baik tetapi bila
mikroorganismenya kurang maka proses fregmentasi untuk pembentukan nata de coco tidak berjalan
dengna baik pula, hal ini menunjukan bahwa aktivitas bakteri sangat menentukan hasil yang akan
diperoleh.
Air kelapa dapat dimanfaatkan dengan bantuan mikroorganisme (bakteri), seperti alkohol,
asam Cuka dan nata de coco karena air kelapa ini rasanya manis dan mengandung mineral 4%, gula
2% dan air.
Air kelapa merupakan media yang sangat sesuai untuk pertumbuhan berbagai jenis
mikroorganisme. Oleh karena itu proses fregmentasi merupakan tahap yang tidak dapat
dikesampingkan. Air kelapa yang mengalami fregmentasi akan mengandung berbagai jenis bakteri
seperti saccaromyces dan Acetobacter, karena air kelapa yang telah mengalami fregmentasi banyak
mengandung asam maka bakteri yang tumbuh lebih cepat dan lebih banyak adalah Acetobacter
xylinum.
Komposisi air kelapa banyak mengandung mineral dan vitamin sehingga dapat dijadikan
media yang baik dalam pertumbuhan mikroba dibantu dengan gula yang terdapat dalam air kelapa
maka akan terjadi fregmentasi dengan mudah menjadi alkohol dan asam asetat.
2. Nata de Coco
Nata de coco sebenarnya terjadi karena fregmentasi glukosa yang merupakan salah satu
jenis karbohidrat, karbohidrat tersebut berada dalam larutan gula yang terkandung dalam air kepala
oleh Actobacter cylinum. Kemudian glukosa tersebut digabung dengan asam lebak membentuk cairan
nata pada membran sel.
Selanjutnya cairan ini dikeluarkan bersama enzim yang akan mempolimerisasikan glukosa
menjad selukosa di luar sel. Secara fisik nata bertekstur lembut dan berwarna putih. Air kelapa yang
di gunakan untuk pengolahan nata de coco rata-rata mengandung gula sekitar 14,5% dan pH 4,29%.
Berdasarkan komposisi kimianya maka nata de coco termasuk dalam makanan penyegar atau pencuci
mulut, dan dikomposisiskan dengan buah-buahan lainya.
Nata de Coco yang dikenal di masyarakat saat iini adalah dibuat dari air kelapa yang kadar
gulanya telah ditingkatkan dengan penambahan gula pasir 70 gr/lt air kelapa, starter 156 ml (16,5%)
dan asam asetat 20-22 ml.
3. Bakteri
Pembentukan nata de coc adalah oleh bakteri asam asetat yang disebut Acetobacter xylinum. Bakteri
ini tergolong family Psomonadeceae dan termasuk genus acetobacter, panjang dua ujung biasanya
terdapat sebagai sel tunggal. Bakteri ini membentuk asam dari glukosa, etil alkohol, propil alkohol,
dan glikol. Mengoksidasi asam asetat menjadi karbondioksida dan air.
Dalam fregmentasinya bakteri ini dapat mengubah glukosa menjadi selulosa secara
ekstraseluler sehingga terbentuk lapisan tebal, gelembun-gelembung udara yang terbentuk adalah
akibat dari metabolisme berupa gas CO2 mempunyai kecendrungan melekat pada jaringan selulosa,
sehingga struktur permukaaan menjadi naik dan hal ini ternyata membantu persediaaan oksigen untuk
mikroba. Nata de coco merupakan salah satu produk hasil olahan air kelapa dengan menggunakan
proses fregmentasi . Air kelapa yang digunakan alasanya adalah air kelapa yang sudah tua karena air
kelapa dikategorikan sebagai limbah yang dibuang sedangkan air kelapa yang masih muda dapat
digunakan secara langsung tanpa diolah misalnya sebagai minuman segar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan Nata de Coco adalah :
1. Varietas kelapa
Air kelapa yang baik digunakan adalah air kepala dari varietas kelapa ganjah karena
penggunaan air kelapa ini akan menghasilkan nata de coco yang lebih tebal bila dibandingkan dengan
menggunakan air kelapa dari varietas kelapa hibrida.
2. Temperatur 28-310C
Temperatur merupakan faktor yang akan mengontrol kondisi lingkungan dari proses
fregmentasi dan temperatur yang digunakan pada fregmentasi ini adalah 28-310C.
3. pH media
pH atau derajat keasaman yang digunakan juga merupakan parametes tetap, untuk
mengendalikan tingkat keasaman dari proses, dan menjaga bakteri tetap dapat tumbuh dengan baik,
seperti Acetobacter xylinum adalah pH 4. Sehingga diperlukan penambahan bahan untuk
mendapatkan pH yang diinginkan, yang biasanya asalah asam asetat glasial.
4. Gula sebagai sumber karbon
Proses fregmentasi dapat terjadi apabila mengandung cairan karbohidrat seperti jenis
surkosa, laktosa dan jenis lainya yang didapatkan banyak dalam gula, merupakan sumber karbon yang
digunakan sebagai nutrisi bagi pertumbuhan bakteri pada saat proses metabolisme dan juga sebagai
sumber energi pada saat perombakan glukosa dan fruktosa menjadi selulosa.
5. Sumber Nitrogen
Sumber nitrogen yang digunakan dapat berupa ammonium pospat. Ammonium sulfat dan
sumber nitrogen lainya. Nitrogen ini juga merupakan sumber nutrisi untuk pertumbuhan dari bakteri,
konsentrasi yang biasanya digunakan adalah 0,3%-0,7%.
B. PEMBUATAN BIAKAN MURNI (starter) nata de Coco
Biakan murni untuk pembuatan nata de coco dibuat dengan dua cara :
a. Cara I : Bahan dan alat yang dipergunakan.
Yeast ekstrak agar : 0,25 gram
K2HPO4/KH2PO4 : 0,50/0,39 gram
MgSO4 : 0,06 gram
Gula pasir : 10 gram
Agar-agar : 2 gram
Air kelapa : 100 ml
Air bersih : secukupnya
Asam asetat : secukupnya
Biakan murni Acetobacter
Autoklaf (dangdang), botol
Langkah Kerja :
Campurkan semua bahan (kecuali asa asetat dan biakan murni), lalu encerkan dengan air yang
bersih.
Panaskan campurkan tersebut agar bahan cepat terlarut.
Setelah semua bahan-bahan larut, campurkan (adonan) didinginkan kembali, lalu tambahkan
asam cuka hingga mencapai 4,5.
Kemudian adonan disterilkan dalam autoklaf pada suhu 1210C selama 15 menit. Jika autoklaf
tidak tersedia, sterilisasi dilakukan dengan menggunakan dandang.
Dalam keadaan panas, masukan adonan tersebut ke dalam botol atau tabung reaksi yang
sebelumnya telah disterilkan. Kemudian didiamkan dalam posisi miring sampai beku. Adonan
beku tersebut dinamakan media agar miring.
Selanjutnya media agar miring tersebut diinokulasi dengan biakan murni Acetobacter
xylinum dan simpan bahan tersebut dalam ruangan yang aman selama 5 hari. Bakteri akan
tumbuh diatas permukaan media agar. Supaya biakan murni dapat bertahan, maka setiap
sebulan sekali dipindahkan ke dalam media yeast ekstrak agar baru.
b. Cara II
Pembuatan biakan murni cara II ini dilakukan Acetobacter xyliinum sukar diperoleh. Untuk
memperoleh bakteri tersebut digunakan ampas nanas. Bahan yang diperlukan adalah : nanas, air, dan
gula secukupnya, sehingga diperoleh perbandingan ampas nanas, gula dan air sebesar 6:3:1.
Sedangkan alat yang dibutuhkan adalah: pisau, parut (penghancur nanas), wadah botol jar dan kertas.
Cara pembuatanya adalah sebagai berikut :
Menyiapkan buah nanas yang matang, kupas dan cuci hingga bersih.
Membelah nanas tesebut dan potong kecil-kecil, lalu hancurkan dengan alat penghancur atau
dibelah dan diparut.
Memeras hancuran nanas sampai sarinya habis.
Selanjutnya mencampurkan ampas nanas dengan air dan gula pasir dengan perbandingan
6:3:1.
Mengaduk semua bahan hingga tercampur merata lalu masukkan ke dalam botol jar.
Kemudian botol ditutup kertas dan diperam selama 2-3 minggu, sampai terbentuk lapisan
putih di atasnya. Lapisan itulah bakteri pembentuk nata.
PROSES PEMBUATAN Nata de Coco
a. Peralatan yang digunakan
Gelas kimia 2 liter
Saringan
Karet gelang
Spatula
Auto klav
Panci
Ember
Kain kasa
Kaca arloji
Neraca analitik
Kompor
Loyang plastik agar datar
b. Bahan yang digunakan
Air kelapa : 4 liter
Natrium benzoat :
Starter : 1 liter
Asam asetat glasial : 40 ml
Gula pasir : 20 gram
Air bersih : secukupnya
Pupuk ZA : 20 gram
c. Langkah kerja pembuatan Nata de Coco
Menyiapkan air kelapa yang telah dirsaring dan bebas kotoran lainya.
Memanaskan air kelapa tersebut agar mikroba yang dapat dicemari mati.
Sementara memanaskan, ditambahkan gula sebanyak 7,5% dari jumlah air yang
digunakan.
Setelah larutan dingin, menempatkan dalma gelas kimia yang btelah disterilkan lalu
menambahkan asam setat sehigga keasaman larutan mencapai pH antara 4,5-5.
Larutan yang diinokulasikan (dicampurkan) dengan starter yang telah dibiakan lalu
difregmentasikan selama 14 hari dalam ruangan yang tertutup rapat dan bersih.
Setelah terbentuk nata maka hasil diremdam dalam ari bersih untuk menghilangkan
keasaman dan keasamanya hilang, dapat direndam dalam air gula untuk mendapatkan
rasa manis.
Gambar 1. Diagram proses pembuatan Nata de Coco