pbl skenario 3 blok urin

13
Dicha Oseanni A 1102010076 LI. 1. Mampu memahami dan mengetahui anatomi makro dan mikro prostat LO. 1.1. Anatomi makro Prostat - Definisi: bagian sistem reproduksi yang mengelilingi urethrae. - Bentuk: ovoid, ujung caudal disebut: Apex prostata, bersandar pada serabut-serabut media; M. levator ani dan M. levator prostata. - Ukurann: sebesar buah kenari. - Mengeluarkan semen yang membawa sperma. - Terletak cranial dari trigonum urogenitale, antara vesica urinaria (caudal) dengan diaphragma urogenitalis. - Sintopi: o Kanan dan kiri terdapat tepi bebas m. levator ani o Dorsal terdapat rectum (pars ampullaris) dan m. pubococcygeus o Ventral terdapat spatium prevesicale (cavum Reztii) yang memisahkannua dari symphysis pubica. o Extraperitoneal (tidak dibungkus peritoneum) - Melingkari urethare pars prostatica. - Ada basis prostatae dan apex prostatae terletak di atas sphincter urethrae externa VU. Facies anterior, posterior, dan facies inferolaterales. - Permukaan cranialnya disebut basis prostata, dinding prostatnya merupakan lanjutan dari dinding Collum vesicae tanpa batas yang jelas. - Bagian ventral prostat, difiksasi oleh Ligamentum pubo prostatica mediale. - Permukaan dorsal disentuh oleh Vasa deferentia dan vesiculae seminalis dan terpisah dari membrana prostaticoperitoneale (Denonvillier) dan fascia rectalis. - Pada prostat dewasa, masih dapat dibedakan lobus lateralis kanan dan kiri yang menonjol yang saling dihubungkan oleh jaringan musculo fibrous disebut Isthmus. - Biasanya pada prostat, di daerah uvula pada bibir posterior collum vesicae terjadi pembesaran prostat yang oleh para klinisi dianggap sebagai: Hipertrofi median lobe.

Upload: dicha-oseanni-andriswari

Post on 28-Nov-2015

171 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

PBL skenario 3 Blok Urin FKUY

TRANSCRIPT

Page 1: Pbl Skenario 3 Blok Urin

Dicha Oseanni A1102010076

LI. 1. Mampu memahami dan mengetahui anatomi makro dan mikro prostatLO. 1.1. Anatomi makroProstat

- Definisi: bagian sistem reproduksi yang mengelilingi urethrae.- Bentuk: ovoid, ujung caudal disebut: Apex prostata, bersandar pada serabut-serabut

media; M. levator ani dan M. levator prostata.- Ukurann: sebesar buah kenari.- Mengeluarkan semen yang membawa sperma.- Terletak cranial dari trigonum urogenitale, antara vesica urinaria (caudal) dengan

diaphragma urogenitalis.- Sintopi:

o Kanan dan kiri terdapat tepi bebas m. levator ani

o Dorsal terdapat rectum (pars ampullaris) dan m. pubococcygeus

o Ventral terdapat spatium prevesicale (cavum Reztii) yang memisahkannua dari

symphysis pubica.o Extraperitoneal (tidak dibungkus peritoneum)

- Melingkari urethare pars prostatica.- Ada basis prostatae dan apex prostatae terletak di atas sphincter urethrae externa VU.

Facies anterior, posterior, dan facies inferolaterales.- Permukaan cranialnya disebut basis prostata, dinding prostatnya merupakan lanjutan dari

dinding Collum vesicae tanpa batas yang jelas.- Bagian ventral prostat, difiksasi oleh Ligamentum pubo prostatica mediale.- Permukaan dorsal disentuh oleh Vasa deferentia dan vesiculae seminalis dan terpisah dari

membrana prostaticoperitoneale (Denonvillier) dan fascia rectalis.- Pada prostat dewasa, masih dapat dibedakan lobus lateralis kanan dan kiri yang menonjol

yang saling dihubungkan oleh jaringan musculo fibrous disebut Isthmus. - Biasanya pada prostat, di daerah uvula pada bibir posterior collum vesicae terjadi

pembesaran prostat yang oleh para klinisi dianggap sebagai: Hipertrofi median lobe.- Vaskukarisasi: Aa. Vesicales inferior

Page 2: Pbl Skenario 3 Blok Urin

Menurut strukturnya dibagi:a. Kelenjar 50%b. Otot polos 25%c. Jaringan ikat fibrotik 25%

Prostat terdiri dari lima lobus:1. Lobus anterior

- Terletak di depan urethrae pars prostatica- Unsur kelenjar tidak berkembang- Embriologi: berasal dari dinding depan- Urethra pars prostatica

2. Lobus lateral dextra dan sinistra- Paling berkembang menjadi benign prostat hyperplasia- Terletak sebelah lateral dari urethrae pars prostatica

3. Lobus posterior- Berkembang dari dinding dorsla urethra- Lobus posterior ini yang teraba pada rectal toucher, bila membesar menjadi

carsinoma prostata- Bagian prostat yang berhadapan dengan rectum- Terletak di bawah muara ductus ejakulatorius

4. Lobus media- Sinonim: lobus medianus- Berkembang dari dinding posterior urethra pars prostatica- Terketak di atas ductus ejakulatorius- Sering menjadi BPH

Prostat dapat diraba secara rectal melalui anus dengan menekan dinding pars ampularis recti ke ventral, bila terjadi carcinoma prostat, terjadi pembesaran prostat terutama pada lobus posterior yang dapat teraba dengan recetal toucher.

Perdarahan:A.Vesicalis inferior cabang dari A. Iliaca interna. Plexus venosa prostatica menerima darah dari V. Dorsalis peis dan mengalirkannya ke V. Iliaca interna.

Page 3: Pbl Skenario 3 Blok Urin

PersarafanPersarafan prostat terutama berasal dari simpatis pleksus hipogastrikus dan serabut yang berasal dari nervus sakralis ketiga dan keempat melalui pleksus sakralis.

Pembuluh limfeDrainase limfe prostat ke nodi limfatisi obturatoria, iliaka ekstrena dan pre sakralis, serta sangat penting dalam mengevaluasi luas penyebaran penyakit dari prostat.

LO. 1.2. Anatomi mikroSecara histologi prostat terdiri atas 30-50 kelenjar tubulo alveolar yang mencurahkan sekretnya ke dalam 15-25 saluran keluar yang terpisah. Saluran ini bermuara ke uretra pada kedua sisi kolikulus seminalis. Kelenjar ini terbenam dalam stroma yang terutama terdiri dari otot polos yang dipisahkan oleh jaringan ikat kolagen dan serat elastis. Otot membentuk masa padat dan dibungkus oleh kapsula yang tipis dan kuat serta melekat erat pada stroma. Alveoli dan tubuli kelenjar sangat tidak teratur dan sangat beragam bentuk ukurannya, alveoli dan tubuli bercabang berkali-kali dan keduanya mempunyai lumen yang lebar, lamina basal kurang jelas dan epitel sangat berlipat-lipat. Jenis epitelnya berlapis atau bertingkat dan bervariasi dari silindris sampai kubus rendah tergantung pada status endokrin dan kegiatan kelenjar. Sekresi prostat diatur oleh hormon androgen. Pada lumen sering terlihat concremen berwarna merah homogen. Sitoplasma mengandung sekret yang berbutir-butir halus, lisosom dan butir lipid. Nukleus biasanya satu, bulat dan biasanya terletak basal. Nukleoli biasanya terlihat ditengah, bulat dan kecil.

Kelenjar prostat terbagi atas 5 lobus :1. Lobus medius2. Lobus lateralis (2 lobus)3. Lobus anterior4. Lobus posterior

Menurut konsep terbaru kelenjar prostat merupakan suatu organ campuran terdiri atas berbagai unsur glandular dan non glandular. Telah ditemukan lima daerah/ zona tertentu yang berbeda secara histologi maupun biologi, yaitu:

1. Zona Anterior atau VentralSesuai dengan lobus anterior, tidak punya kelenjar, terdiri atas stroma fibromuskular. Zona ini meliputi sepertiga kelenjar prostat.

2. Zona PeriferSesuai dengan lobus lateral dan posterior, meliputi 70% massa kelenjar prostat. Zona ini rentan terhadap inflamasi dan merupakan tempat asal karsinoma terbanyak.

3. Zona Sentralis.Lokasi terletak antara kedua duktus ejakulatorius, sesuai dengan lobus tengah meliputi 25% massa glandular prostat. Zona ini resisten terhadap inflamasi.

Page 4: Pbl Skenario 3 Blok Urin

4. Zona Transisional.Zona ini bersama-sama dengan kelenjar periuretra disebut juga sebagai kelenjar preprostatik. Merupakan bagian terkecil dari prostat, yaitu kurang lebih 5% tetapi dapat melebar bersama jaringan stroma fibromuskular anterior menjadi benign prostatic hyperpiasia (BPH).

5. Kelenjar-Kelenjar PeriuretraBagian ini terdiri dan duktus-duktus kecil dan susunan sel-sel asinar abortif tersebar sepanjang segmen uretra proksimal.

Prostat normal – terdapat concremen

Hipertrofi prostat

LI. 2. Mampu mengetahui dan memahami fungsi fisiologi kelenjar prostat- Prostat adalah suatu alat tubuh yang tergantung kepada pengaruh endokrin. Pengetahuan

mengenai sifat endokrin ini masih belum pasti, tetapi jelas bahwa pengebirian menyebabkan kelenjar prostat mengecil.

- Pada binatang percobaan jika kelenjar hipofise diangkat maka prostat akan mengecil, atropi ini dapat dicegah dengan pemberian testosteron. Percobaan selanjutnya menunjukkan bahwa prostat akan membesar setelah pemberian estrogen pada binatang yang dikebiri. Bagian yang peka terhadap estrogen adalah bagian tengah, sedangkan

Page 5: Pbl Skenario 3 Blok Urin

bagian tepi peka terhadap androgen. Oleh karena itu pada orang tua bagian tengahlah yang mengalami hiperplasi karena sekresi androgen berkurang sehingga kadar estrogen relatif bertambah.

- Sel-sel kelenjar prostat dapat membentuk enzim asam fosfatase yang paling aktif bekerja pada ph 5. Kelenjar prostat mensekresi sedikit cairan yang berwarna putih susu dan bersifat alkalis. Cairan ini mengandung asam sitrat, asam fosfatase, kalsium dan koagulase serta fibrinolisis.

- Selama pengeluaran cairan prostat, kapsul kelenjar prostat akan berkontraksi bersamaan dengan kontraksi vas deferen dan cairan prostat keluar bercampur dengan semen yang lainnya.Cairan prostat merupakan 70% volume cairan ejakulat dan berfungsi memberikan makanan spermatozon dan menjaga agar spermatozon tidak cepat mati di dalam tubuh wanita, dimana sekret vagina sangat asam (PH: 3,5-4). Dengan demikian sperma dapat hidup lebih lama dan dapat melanjutkan perjalanan menuju tuba uterina dan melakukan pembuahan.

LI. 3. Mampu memahami dan menjelaskan Benign Prostat Hyperplasia (BPH)LO. 3.1. DefinisiBPH, secara umumnya boleh dinyatakan sebagai pembesaran prostat jinak. Maka jelas dari pengertian secara umum sebelumnya, terdapatnya seuatu yang menyebabkan prostat membesar. Hiperplasia adalah penambahan ukuran suatu jaringan yang disebabkan oleh penambahan jumlah sel yang membentuknya. Maka dapat kita nyatakan bahwa hiperplasia prostat adalah pembesanan prostat yang jinak bervariasi berupa hiperplasia kelenjar. Namun orang sering menyebutnya dengan hipertrofi prostat, namun secara histologi yang dominan adalah hiperplasia dibanding hipertrofi (Anonim, 2009).

Sebagaimana wujudnya perbedaan dalam nama BPH itu sendiri, pengertiannya turut ikut berbeda dan ini didasarkan atas bagaimana BPH itu dipahami. BPH dapat didefenisikan secara histologi dan juga secara klinikal. Masing-masing pengertian akan dapat dinyatakan secara khusus selanjutnya. Secara histologi, BPH dapat didefenisikan sebagai pembesaran nodular secara regional dengan kombinasi poliferasi stroma dan glandular yang berbeda (Berry SJ, 1984).

Ini dapat kita dinyatakan secara khusus, bahwa BPH ini merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan adanya peningkatan sel epitel dan sel stroma di dalam daerah periurethra pada prostat.

LO. 3.2. EtiologiMeskipun penyebab hiperplasia nodular masih belum sepenuhnya dipahami, bukti yang ada saat ini menunjukkan bahwa androgen dan estrogen berperan sinergistik dalam pembentukannya. Sudah jelas bahwa untuk terjadinya hiperplasia nodular dibutuhkan lesitis yang utuh. Hiperplasia nodular tidak terjadi pada laki-laki yang dikebiri sebelum onset pubertas, sesuai dengan peran sentral androgen yang berasal dari testosteron melalui kerja 5α-reduktase dan metabolitnya, 3α-androstanediol, tampaknya merupakan hormon pemicu utama terjadinya proliferasi kelenjar dan stroma pada pasien dengan hiperplasia nodular. DHT

Page 6: Pbl Skenario 3 Blok Urin

berikatan dengan reseptor pada nukleus dan pada gilirannya merangsang sintesis DNA, RNA, faktor pertumbuhan, dan protein sitoplasma lainnya yang kemudian menyebabkan hiperplasia. Hal ini menjadi dasar penggunaan inhibitor 5α-reduktase dalam terapi hiperplasia nodular simtomatik. Namun, yang mengherankan adalah bahwa hiperplasia nodular prostat secara klinis semakin bermanifestasi pada laki-laki usia lanjut, saat kadar testosteron telah stabil atau mulai menurun. Selain itu, pemberian testosteron tidak menyebabkan eksaserbasi hiperplasia nodular. Pengamatan-pengamatan ini mengisyaratkan bahwa faktor di luar aktivotas androgenik juga perlu dipertimbangkan dalam patogenesis penyakit ini. Peningkatan kadar estrogen terkait usia mungkin berperan dalam pembnetukan hiperplasia nodular dengan meningkatkan ekspresi reseptor DHT di sel parenkim prostat sehingga efek DHT semakin kuat.

Page 7: Pbl Skenario 3 Blok Urin

LO. 3.3. EpidemiologiHiperplasia prostat merupakan penyakit pada pria tua dan jarang ditemukan sebelum usia 40 tahun. Prostat normal pada pria mengalami peningkatan ukuran yang lambat dari lahir sampai pubertas, waktu itu ada peningkatan cepat dalam ukuran yang kontinyu sampai usia akhir 30-an. Pertengahan dasawarsa ke-5 perostat bisa mengalami perubahan hiperplasia.

LO. 3.4. Patofisiologi

Page 8: Pbl Skenario 3 Blok Urin
Page 9: Pbl Skenario 3 Blok Urin

LO. 3.5. Manifestasi klinis

LO. 3.8. Komplikasi

Luckman (1998, hal. 605) mengatakan bahwa kemungkinan komplikasi bagi penderita

gangguan prostat bisa saja terjadi, di antaranya gagal ginjal akut maupun kronis, infeksi saluran

kemih (yang sering menimbulkan infeksi berat/sepsis). Komplikasi yang terjadi pada klien

BPH adalah sebagai berikut:

1.      Dalam merespons resistensi pengeluaran yang tidak berkurang dapat mempengaruhi.2.      Kandung kemih menjadi pengeluaran yang tidak berkurang dapat mempengaruhi.3.      Kemungkinan terjadi hidronefrosis.4.      Penurunan fungsi untuk areksi mengakibatkan kemandulan.5.      Muntah pada hari pertama.

Adapun komplikasi BPH yang mungkin terjadi adalah pielonefritis, uremia dan azotemia (Tucker, 1998, hal. 605). Selain itu komplikasi yang dapat terjadi pada klien BPH adalah hidroureter, hidronefrosis, gagal ginjal, pielenefritis dan hernia atau hemoroid (Mansjoer, 2000, hal. 332).

Page 10: Pbl Skenario 3 Blok Urin

LO. 3.9. Prognosis dan Pencegahan

Prognosis

Menurut Birowo dan Rahardjo (www.google.com) prognosis BPH adalah:

1.      Tergantung dari lokasi, lama dan kerapatan retensi.

2.      Keparahan obstruksi yang lamanya 7 hari dapat menyebabkan kerusakan ginjal. Jika

keparahan obstruksi diperiksa dalam dua minggu, maka akan diketahui sejauh mana

tingkat keparahannya. Jika obstruksi keparahannya lebih dari tiga minggu maka akan

lebih dari 50% fungsi ginjal hilang.

3.      Prognosis yang lebih buruk ketika obstruksi komplikasi disertai dengan infeksi.

4.      Umumnya prognosis lebih bagus dengan pengobatan untuk retensi urine.

Pencegahan