pbl 2 repro rizky agustian hadi

52
RIZKY AGUSTIAN HADI (1102011238) Skenario 2 Blok Reproduksi dan Tumbuh Kembang LI I. Memahami dan Menjelaskan Fisiologi Kehamilan LO I.1 Proses terjadinya Kehamilan Untuk terjadi suatu kehamilan harus ada spermatozoa, ovum, pembuahan ovum (konsepsi), dan nidasi (implantasi) hasil konsepsi. Ovum yang dilepas oleh ovarium disapu oleh mikrofilamen-mikrofilamen fimbria infundibulum tuba kearah ostium tuba abdominalis, dan disalurkan terus kearah medial. Kemudian jutaan spermatozoa ditumpahkan diforniks vagina dan disekitar porsio pada waktu koitus. Hanya beberapa ratus ribu spermatozoa dapat terus ke kavum uteri dan tuba, dan hanya beberapa ratus spermatozoa dapat sampai ke bagian ampula tuba dimana spermatozoa dapat memasuki ovum yang telah siap untuk dibuahi, dan hanya satu spermatozoa yang mempunyai kemampuan (kapasitasi) untuk membuahi. Pada spermatozoa ditemukan peningkatan konsentrasi DNA dinukleus, dan kaputnya lebih mudah menembus dinding ovum oleh karena diduga dapat melepaskan hialuronidase (Sarwono, 2008). Fertilisasi (pembuahan) adalah penyatuan ovum (oosit sekunder) dan spermatozoa yang biasanya berlangsung diampula tuba. Fertilisasi meliputi penetrasi spermatozoa ke dalam ovum, fusi spermatozoa dan ovum, diakhiri dengan fusi materi genetik. Hanya satu spermatozoa yang telah mengalami proses kapasitasi mampu melakukan penetrasi membran sel ovum. Untuk mencapai ovum, sperma harus melewati korona radiata (lapisan sel diluar ovum) dan zona pelusida (suatu bentuk glikoprotein ekstraselular), yaitu lapisan yang menutupi dan mencegah ovum mengalami fertilisasi lebih dari satu spermatozoa. Spermatozoa yang telah masuk ke vitelus kehilangan membran nukleusnya, yang tinggal hanya pronukleusnya, sedangkan ekor spermatozoa dan mitokondrianya berdegenerasi. Itulah sebabnya seluruh mitokondria pada manusia berasal dari ibu (maternal). Penetrasi protozoa ke dalam ooplasma 1

Upload: rizky-agustian-hadi

Post on 02-Dec-2015

223 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

1

TRANSCRIPT

RIZKY AGUSTIAN HADI (1102011238)Skenario 2 Blok Reproduksi dan Tumbuh Kembang

LI I. Memahami dan Menjelaskan Fisiologi Kehamilan

LO I.1 Proses terjadinya Kehamilan

Untuk terjadi suatu kehamilan harus ada spermatozoa, ovum, pembuahan ovum (konsepsi), dan nidasi (implantasi) hasil konsepsi. Ovum yang dilepas oleh ovarium disapu oleh mikrofilamen-mikrofilamen fimbria infundibulum tuba kearah ostium tuba abdominalis, dan disalurkan terus kearah medial. Kemudian jutaan spermatozoa ditumpahkan diforniks vagina dan disekitar porsio pada waktu koitus. Hanya beberapa ratus ribu spermatozoa dapat terus ke kavum uteri dan tuba, dan hanya beberapa ratus spermatozoa dapat sampai ke bagian ampula tuba dimana spermatozoa dapat memasuki ovum yang telah siap untuk dibuahi, dan hanya satu spermatozoa yang mempunyai kemampuan (kapasitasi) untuk membuahi. Pada spermatozoa ditemukan peningkatan konsentrasi DNA dinukleus, dan kaputnya lebih mudah menembus dinding ovum oleh karena diduga dapat melepaskan hialuronidase (Sarwono, 2008). Fertilisasi (pembuahan) adalah penyatuan ovum (oosit sekunder) dan spermatozoa yang biasanya berlangsung diampula tuba.

Fertilisasi meliputi penetrasi spermatozoa ke dalam ovum, fusi spermatozoa dan ovum, diakhiri dengan fusi materi genetik. Hanya satu spermatozoa yang telah mengalami proses kapasitasi mampu melakukan penetrasi membran sel ovum. Untuk mencapai ovum, sperma harus melewati korona radiata (lapisan sel diluar ovum) dan zona pelusida (suatu bentuk glikoprotein ekstraselular), yaitu lapisan yang menutupi dan mencegah ovum mengalami fertilisasi lebih dari satu spermatozoa. Spermatozoa yang telah masuk ke vitelus kehilangan membran nukleusnya, yang tinggal hanya pronukleusnya, sedangkan ekor spermatozoa dan mitokondrianya berdegenerasi. Itulah sebabnya seluruh mitokondria pada manusia berasal dari ibu (maternal).

Penetrasi protozoa ke dalam ooplasma

Masuknya inti spermatozoon ke dalam ooplasma menimbulkan berbagai reaksi, yaitu: reaksi membran, reaksi korteks dan kenaikan metabolisme

I. Saat spermatozoon melakukan penetrasi, maka sel telur akan mengeluarkan senyawa tertentu agar zona pellusida tidak dapat ditembus oleh spematozoon lain, mengakibatkan membran telur menjadi elastis dan liat (reaksi membran) agar tidak terjadi polispermi. Di dalam korteks terjadi kenaikan kadar ion Calsium (Ca++) sebagai activator metabolisme. Sintesis protein khusus pada proses ini dimaksudkan untuk membantu inisiasi pembelahan dan membentuk enzim metabolik

II. Fertilisasi yang dilakukan oleh satu spermatozoon saja disebut monospermi. Reaksi fisiologis penting yang terjadi pada permukaan telur apabila fertilisasi berlangsung ialah tidak responsifnya telur terhadap spermatozoon yang datang berikutnya, sehingga dapat mencegah masuknya spermatozoon yang kedua.

III. Mekanisme yang terjadi disebut sebagai reaksi penolakan (Blocking System), dimana tidak memungkinkan terjadinya polispermi, atau setidaknya dapat mencegah masuknya

1

RIZKY AGUSTIAN HADI (1102011238)Skenario 2 Blok Reproduksi dan Tumbuh Kembang

sperma yang kedua. Pada permukaan telur terdapat anti fertilizin. Salah satu fungsinya adalah bahwa pada waktu fertilisasi, reaksi fertilizin – anti fertilizin dapat mencegah spermatozoon lain agar tidak lagi menempel pada telur.

Penetrasi spermatozoon juga akan merangsang sel telur untuk menyelesaikan proses meiosis II yang menghasilkan 3 badan polar dan satu pronukleus betina. Masuknya spermatozoon dalam ooplasma menyebabkan reorganisasi penyebaran protein di dalam ooplasma. Pigmen (protein berwarna) mengalir ke tempat masuknya spermatozoon. Perubahan letak protein dalam ooplasma mencerminkan pola bentuk dan struktur tubuh embrio yang akan terbentuk nantinya.

Masuknya spermatozoa kedalam vitelus membangkitkan nukleus ovum yang masih dalam metafase untuk proses pembelahan selanjutnya (pembelahan mieosis kedua) sesudah anafase kemudian timbul telofase dan benda kutub (polar body) kedua menuju ruang perivitelina. Ovum sekarang hanya mempunyai pronukleus yang haploid. Pronukleus spermatozoa juga telah mengandung jumlah kromosom yang haploid (Sarwono, 2008). Kedua pronukleus saling mendekati dan bersatu membentuk zigot yang terdiri atas bahan genetik dari perempuan dan laki-laki. Pada manusia terdapat 46 kromosom, ialah 44 kromosom otosom dan 2 kromosom kelamin; pada seorang laki-laki satu X dan satu Y. sesudah pembelahan kematangan, maka ovum matang mempunyai 22 kromosom otosom serta 1 kromosom X. Zigot sebagai hasil pembuahan yang memiliki 44 kromosom otosom serta 2 kromosom X akan tumbuh sebagai janin perempuan, sedangkan yang memiliki 44 kromosom otosom serta 1 kromosom X dan 1 kromosom Y akan tumbuh sebagai janin laki-laki.

Dalam beberapa jam setelah pembuahan terjadi, mulailah pembelahan zigot. Hal ini dapat berlangsung oleh karena sitoplasma ovum mengandung banyak zat asam amino dan enzim. Segera setelah pembelahan ini terjadi, pembelahan-pembelahan selanjutnya berjalan dengan lancar, dan selama tiga hari terbentuk suatu kelompok sel yang sama besarnya. Hasil konsepsi berada dalam

2

RIZKY AGUSTIAN HADI (1102011238)Skenario 2 Blok Reproduksi dan Tumbuh Kembang

stadium morula. Energi untuk pembelahan ini diperoleh dari vitelus, sehingga volume vitelus makin berkurang dan terisi seluruhnya oleh morula. Dengan demikian, zona pelisida tetap utuh, atau dengan kata lain, besarnya hasil konsepsi tetap utuh. Dalam ukuran yang sama ini hasil konsepsi disalurkan terus ke pars ismika dan pars interstisial tuba (bagia-bagian tuba yang sempit) dan terus disalurkan kearah kavum uteri oleh arus serta getaran silia pada permukaan sel-sel tuba dan kontraksi tuba.

Selanjutnya pada hari keempat hasil konsepsi mencapai stadium blastula yang disebut blastokista, suatu bentuk yang dibagian luarnya adalah trofoblas dan dibagian dalamnya disebut massa inner cell ini berkembang menjadi janin dan trofoblas akan berkembang menjadi plasenta. Saat blastokista mencapai rongga rahim, jaringan endometrium berada dalam masa sekresi. Jaringan endometrium ini banyak mengandung sel-sel desidua, yaitu sel-sel besar yang mengandung banyak glikogen serta mudah dihancurkan oleh tropoblas. Ketika blastokista siap melaksanakan implantasi, permukaannya menjadi lengket. Blastokista melekat ke lapisan dalam uterus di sisi massa sel dalamnya. Implantasi dimulai ketika sel-sel tropoblastik yang melapisi massa sel dalam (inner cell mass) mengeluarkan enzim-enzim proteolitik sewaktu berkontak dengan endometrium. Enzim-enzim ini mencerna jalan diantara sel-sel endometrium, sehingga sel-sel tropoblas dapat menembus ke kedalaman endometrium, tempat sel-sel tersebut mencerna sel-sel uterus.

Tropoblas melaksanakan fungsi ganda, yaitu : (1) menyelesaikan implantasi sewaktu membuat lubang di endometrium untuk blastokista dan (2) menyediakan bahan bakar metabolik serta bahan-bahan dasar untuk mudigah yang sedang berkembang karena sel-sel tropoblastik menguraikan jaringan endometrium yang kaya akan gizi. Blastokista dengan bagian yang berisi massa sel dalam(inner cell mass) akan mudah masuk ke dalam desidua, menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh dan menutup kembali. Itulah sebabnya, kadang saat nidasi terjadi sedikit perdarahan akibat luka desidua ( tanda hartman). Umumnya nidasi terjadi pada dinding depan atau belakang rahim dekat fundus uteri.

3

RIZKY AGUSTIAN HADI (1102011238)Skenario 2 Blok Reproduksi dan Tumbuh Kembang

Setelah blastokista masuk ke dalam desidua melalu aktivitas tropoblastik, terbentuk selapis sel endometrium yang menutupi permukaan lubang, sehingga blastokista benar-benar tertanam di lapidan dalam uterus. Lapisan tropoblas terus mencerna sel-sel desidua di sekitarnya dan menyediakan energi bagi mudigah sampai plasenta terbentuk.

Dengan demikian, blastokista diselubungi oleh suatu simpai yang disebut trofoblas. Trofoblas ini sangat kritis untuk keberhasilan kehamilan terkait dengan keberhasilan nidasi (implantasi), produksi hormon kehamilan, proteksi imunitas bagi janin, peningkatan aliran darah maternal ke dalam plasenta, dan kelahiran bayi. Sejak tropoblas terbentuk, produksi hormon human chorionic gonadotropin (hCG) dimulai, suatu hormon yang memastikan bahwa endometrium akan menerima (resesif) dalam proses implantasi embrio (Sarwono, 2008).

Setelah proses implantasi selesai, maka pada tahap selanjutnya akan terbentuk amnion dan cairan amnion. Amnion pada kehamilan aterm berupa sebuah membran yang kuat dan ulet tetapi lentur. Amnion adalah membran janin paling dalam dan berdampingan dengan cairan amnion. Amnion manusia pertama kali dapat diidentifikasi sekitar hari ke-7 atau ke-8 perkembangan mudigah. Secara jelas telah diketahui bahwa amnion tidak sekedar membran avaskular yang berfungsi menampung cairan amnion. Membran ini aktif secara metabolis, terlihat dalam transpor air dan zat terlarut untuk mempertahankan homeostatis cairan amnion, dan menghasilkan berbagai senyawa bioaktif menarik, termasuk peptida vasoaktif, faktor pertumbuhan dan sitoin (Cunningham, 2006). Pada awal kehamilan, cairan amnion adalah suatu ultrafiltrat plasma ibu. Pada awal trimester kedua, cairan ini terutama terdiri dari cairan ekstrasel yang berdifusi melalui kulit janin sehingga mencerminkan komposisi plasma janin.

Volume cairan amnion pada setiap minggu gestasi cukup berbeda-beda. Secara umum, volume cairan meningkat 10 ml perminggu pada minggu ke-8 dan meningkat sampai 60 ml perminggu pada minggu ke-21, dan kemudian berkurang secara bertahap hingga kembali ke kondisi mantap pada minggu ke-33. Dengan demikian, volume cairan biasanya meningkat dari 50 ml pada minggu ke-12 menjadi 400 ml pada pertengahan kehamilan dan 1000 ml pada kehamilan aterm. Cairan yang normalnya jernih dan menumpuk di dalam rongga amnion ini akan meningkat jumlahnya seiring dengan perkembangan kehamilan sampai menjelang aterm, saat terjadi penurunan volume cairan amnion pada banyak kehamilan normal. Cairan amnion ini berfungsi sebagai bantalan bagi janin, yang kemungkinan perkembangan sistem muskuloskletal dan melindungi pertahanan suhu dan memiliki fungsi nutrisi yang minimal.

PROSES TERJADINYA PLASENTASI

Uri berbentuk bundar atau oval dengan diameter 15-20cm, tebal 2-3cm dan berat 500-600gr. Biasanya plasenta akan berbentuk lengkap pada kehamilan usia 16 minggu, dimana ruang

4

RIZKY AGUSTIAN HADI (1102011238)Skenario 2 Blok Reproduksi dan Tumbuh Kembang

amnion telah mengisi seluruh rongga rahim. Plasenta terletak pada korpus uteri bagian depan atau belakang agak ke arah fundus uteri. Plasenta terdiri atas 3 bagian : 1. Bagian janin (fetal portion).

Terdiri dari korion frondosum dan vili. Vili dari uri yang matang terdiri atasa. Vili korialis b. Ruang interviler.

Darah ibu yang berada dalam ruang interviller berasal dari arteri spiralis yang berada di desidua basalis. Pada sistol, darah dipompa dengan tekanan 70-80 mmHg ke dalam ruang interviler sampai lempeng korionik (chorionic plate) pangkal dari kotiledon-kotiledon. Darah tersebut membanjiri vili koriales dan kembali perlahan-lahan ke pembuluh balik (vene-vena) di desidua dengan tekanan 8 mmHg.

c. Pada bagian permukaan janin uri diliputi oleh amnion yang kelihatan licin. Di bawah lapisan amnion ini berjalan cabang-cabang pembuluh darah tali pusat. Tali pusat akan berinsersi pada uri bagian permukaan janin.

2. Bagian maternal (maternal portion)Terdiri atas desidua kompakta yang terbentuk dari beberapa lobus dan kotiledon (15-20 buah). Desidua basalis pada uri matang disebut lempeng korionik (basal) dimana sirkulasi utero-plasental berjalan ke ruang-ruang intervili melalui tali pusat. Jadi, sebenarnya peredaran darah ibu dan janin adalah terpisah. Pertukaran terjadi melalui sinsitial membrane yang berlangsung secara osmosis dan terjadi alterasi fisiko-kimia.

3. Tali pusat Tali pusat merentang dari pusat janin ke uri bagian permukaan janin. Panjangnya rata-rata 50-55 cm, dengan diameter 1-2,5cm. pernah dijumpai tali pusat terpendek ½ cm dan terpanjang 200cm. struktur terdiri dari a.umbilikalis dan 1 v.umbilikalis serta jelly Wharton.

Jenis insersi tali pusat : a. Insersi sentralis (di tengah plasenta)b. Insersi lateralis (parasentralis )c. Insersi marginalis d. Insersi velamentosa

Tipe-tipe plasenta : a. Menurut bentuknya :

1. Plasenta normal 2. Plasenta membranasea (tipis)3. Plasenta suksenturiata (satu lobus terpisah)4. Plasenta spuria 5. Plasenta bilobus (2 lobus)6. Plasenta trilobus (3 lobus)

5

RIZKY AGUSTIAN HADI (1102011238)Skenario 2 Blok Reproduksi dan Tumbuh Kembang

b. Menurut perlekatan pada dinding rahim : 1. Plasenta adhesiva (melekat)2. Plasenta akreta (lebih melekat)3. Plasenta inkreta (sampai ke otot polos)4. Plasenta perkreta (sampai ke serosa)

Fungsi uri :

a. Nutrisasi , yaitu alat pemberi makan pada janin b. Respirasi, yaitu alat penyalur zat asam dan pembuang CO2c. Ekskresi, yaitu alat pengeluaran sampah metabolismed. Produksi, yaitu alat yang menghasilkan hormon-hormon e. Imunisasi, yaitu alat penyalur bermacam-macam antibodi ke janin f. Pertahanan (sawar), yaitu alat yang manyaring obat-obatan dan kuman-kuman yang bisa

melewati uri

LO I.2 Perubahan Fisiologi pada Ibu Hamil

Perubahan dalam kehamilan meliputi perubahan fisik dan perubahan psikologis Ibu diantaranya: a. Perubahan fisik. Menurut Sarwono (1999), pada kehamilan terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita baik anatomik maupun fisiologik yang dipengaruhi oleh hormon seperti somatomammotropin, estrogen dan progesteron diantaranya perubahan uterus yang semakin membesar sesuai dengan pembesaran janin. Pada masa kehamilan kelenjar serviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekret lebih banyak sehingga banyak wanita hamil yang mengeluh mengeluarkan cairan pervaginam lebih banyak, adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vulva dan vagina tampak lebih merah agak kebiru-biruan. Pada trimester pertama: wanita hamil mengalami keluhan mual muntah karena kadar estrogen meningkat, anoreksia (tidak nafsu makan), sering kencing, obstipasi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh pengaruh hormon steroid, terjadi salivasi yaitu pengeluaran air liur berlebihan dari biasanya, sakit kepala dan pusing.

Pada trimester kedua: payudara pada ibu hamil akan membesar, lebih tegang disebabkan pengaruh hormon yang merangsang duktuli dan alveoli dimamma. Biasanya pada kehamilan 12 minggu keatas putting susu akan mengeluarkan cairan colostrum. Pada usia kehamilan ini terjadi pigmentasi kulit, pipi, hidung dan dahi kadang-kadang tampak deposit pigmen yang berlebihan dikenal dengan kloasma gravidarum, linea alba digaris tengah abdomen menjadi lebih hitam atau dikenal juga dengan linea grisea. Gerakan janin juga mulai dirasakan oleh ibu pada akhir trimester kedua.

6

RIZKY AGUSTIAN HADI (1102011238)Skenario 2 Blok Reproduksi dan Tumbuh Kembang

Pada trimester ketiga: wanita hamil mengalami rasa sesak dan pendek napas, hal ini disebabkan karena usus-usus tertekan oleh uterus yang membesar, gerakan janin mulai terasa jelas, keram kaki, varises, edema, sering buang air kecil, mengalami kesulitan tidur, rahim mulai mengalami kontraksi ringan disebut Braxton Hicks.

Sistem Darah

Volume darah semakin meningkat dimana jumlah serum darah lebih banyak dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi semacam pengenceran darah (hemodilusi) dengan puncaknya pada umur hamil 32 minggu. Serum darah (volume darah) bertambah sebesar 25% sampai 30% sedangkan sel darah bertambah sekitar 20%.

Sistem Pernapasan

Pada kehamilan terjadi juga perubahan sistem respirasi untuk dapat memenuhi kebutuhan oksigen (O2). Disamping itu juga terjadi desakan diafragma, karena dorongan rahim yang membesar pada umur kehamilan 32 minggu.

Sistem Pencernaan

Karena pengaruh estrogen pengeluaran asam lambung meningkat, dapat menyebabkan terjadinya mual dan sakit atau pusing kepala pada pagi hari, yang disebut morning sickness, muntah yang disebut emesis gravidarum, sedangkan muntah yang berlebihan sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari disebut hiper emisis progesteron juga menimbulkan gerak usus makin berkurang dan dapat menyebabkan obstipasi.

Uterus :a. Ukurannya membesar akibat hiprttrofi dan hyperplasia otot polos rahim 30x25x20cm dan

kapasitasnya > 4000cc.b. Berat : dari 30gr menjadi 1000gr pada akhir kehamilan.c. Bulan pertama kehamilan seprti buah alpukat , bulan ke-4 bulat, dan akhir kehamilan

seperti bujur telur.d. Konsistensi lunak akibat hipertrofi ismus “tanda hegar”

Posisi Rahim : letak anteflexi / retroflexi, pada awal kehamilan posisi rahim masih di rongga pelvis dan mulai bulan ke-4 sampai di rongga perut sampai batas hati. Serviks Uteri : Vaskularisasi meningkat dan lunak yg disebut “tanda goodell” , dan warna menjadi livid yg disebut “tanda Chadwick”.Ovarium : Plasenta mulai terbentuk dan mengeluarkan estrogen dan progesterone.

Vagina dan vulva : lebih merah akibat peningkatan vaskularisasi.

Dinding perut : Timbul strie gravidarum yaitu robeknya serabut elastin akibat meregangnya diding perut.

7

RIZKY AGUSTIAN HADI (1102011238)Skenario 2 Blok Reproduksi dan Tumbuh Kembang

Sirkulasi darah :

a. Volume darah dan plasma darah meningkat akibat hemodilusib. Albumin menurun pada awal kehamilan dan meningkat pada akhir kehamilan. Dan

fibrinogen meningkat terus menerusc. Hematikrit menurun, eritrsit meningkat , Hb menurun.

Sistem pernafasan : Sesak nafas karena terdorongnya paru oleh diafrgma.

Tulang : Persendian panggul terasa lebih longgar akibat ligament-ligamen yang melunak .

Kulit : mengalami hiperpigmentasi.

Kelenjar endokrin:

a. Tiroid : sedikit membesar.b. Hipofisis : membesarpada lobus anterior.c. Adrenal : tidak berpengaruh.

Metabolisme :

a. BMR meningkatb. Kebutuhan protein meningkatc. Metabolisme lemak meningkatd. Metabolisme mineral mningkate. BB meningkat sampai 6,5-16,5kgf. Kebutuhan kalori menigkat selama hamil dan laktasi

Payudara : Peningkatan Berat , Ketegangan , Pembesaran , Hiperpigmentasi pada putting.(synopsis obstetric)

b. Perubahan psikologis. Menurut Sarwono (1999), penyakit dan komplikasi obstetri tidak semata-mata disebabkan oleh gangguan organik tapi juga dapat diperberat oleh gangguan psikologis. Latar belakang timbulnya penyakit atau komplikasi dapat dijumpai dalam pelbagai tingakat ketidakmatangan dalam perkembangan emosional dan psikoseksual dalam rangka kesanggupan seseorang untuk menyesuaikan diri dengan situasi yang sedang dihadapi khususnya kehamilan dan persalinan.

Pada trimester pertama: Beberapa wanita mengalami reaksi psikologis dan emosional pertama terhadap kehamilan dan segala akibatnya berupa kecemasan, dan perasaan panik. Pada trimester kedua: dalam masa ini wanita sudah dapat menyesuaikan diri dengan kenyataan, ibu mulai merasakan senang terhadap gerakan janin dan perut menjadi lebih besar. Pada trimester ketiga: kehidupan psikologik-emosional dikuasi oleh perasaan dan pikiran cemas mengenai persalinan yang akan datang dan tanggung jawab sebagai ibu yang akan mengurus anaknya, biasanya pengalaman yang tidak menyenangkan dalam kehamilan atau riwayat persalinan lalu berpengaruh terhadap emosional ibu.

8

RIZKY AGUSTIAN HADI (1102011238)Skenario 2 Blok Reproduksi dan Tumbuh Kembang

Diagnosis Kehamilan

TRIMESTER PERTAMA ( 0 – 12 MINGGU )

Gejala:1. Amenorea : berhentinya haid yang semula teratur pada sebagian kasus merupakan gejala

utama yang menandai adanya kehamilan. Perlu diketahui bahwa kehamilan dapat terjadi selama periode amenorea laktasi. Selain itu, perdarahan dapat pula terjadi pada awal kehamilan dan merupakan petunjuk dari satu abortus iminen. Selama trimester pertama, dalam kehamilan normal dapat terjadi sedikit perdarahan pada saat-saat menstruasi biasanya terjadi dan hal ini disebabkan oleh terjadinya perdarahan desidua vera

2. Morning Sickness : mual dengan atau tidak disertai muntah sering dialami ibu hamil pada pagi hari. Gejala ini umumnya terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan umumnya menghilang 6 – 12 minggu kemudian

3. Sering miksi : keluhan miksi terjadi akibat kongesti dan tekanan pada vesika urinaria umumnya hilang pada trimetser kedua, namun berulang kembali menjelang akhir kehamilan saat bagian terendah janin masuk panggul

4. Gejala pada payudara : payudara membesar, terasa berat dan tegang5. Perubahan selera makan dan kebiasaan tidur

Tanda:A. Payudara : 

1. Ukuran dan vaskularisasi bertambah2. Hiperpigmentasi putting susu dan areola mammae3. Terlihat areola mammae sekunder4. Folikel Montgomery5. Kolustrum6. Perubahan payudara umumnya hanya diperlihatkan oleh primigravida.

A. Rahim:

1. Uterus membesar, globular dan lunak2. Palmer Sign : teraba kontraksi uterus saat pemeriksaan bimanual3. Hegar Sign : Saat pemeriksaan bimanual, dua jari dipermukaan fornik anterior dapat

didekatkan pada tangan yang diluar akibat perlunakan bagian bawah uterus dan terasa kosong. Tanda ini ditemukan pada kehamilan minggu ke 6 – 10 dan tidak lagi ditemukan bila hasil konsepsi sudah memenuhi rongga rahim.

A. Servik: Lunak, hipertropi dan berwarna biru keunguan.

B. Vagina: Berwarna biru keunguan, lembab dan hangat serta pH yang asam

  

9

RIZKY AGUSTIAN HADI (1102011238)Skenario 2 Blok Reproduksi dan Tumbuh Kembang

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Tes Kehamilan : Tergantung pada adanya hCG – human chorionic gonadotropin dalam serum atau urine maternal.

Tes kehamilan urine: Tes aglutinasi, Tes aglutinasi inhibisi, Dipstick, Rapid atau simple test berbasis enzyme – labelled monoclonal antibodies assay untuk mendeteksi kadar hCG urine yang rendahPositif palsu :

1. Proteinuria2. Hematuria3. Saat ovulasi ( reaksi silang dengan LH )4. Tirotoksikosis ( TSH tinggi )5. Hari hari pertama pasca abortus6. Penyakit trofoblas7. Tumor penghasil hCG

Negatif palsu :

1. Missed Abortion2. Kehamilan ektopik3. Kehamilan sangat dini4. Air seni disimpan terlalu lama dalam suhu ruang5. Pengobatan dengan obat tertentu

Tes kehamilan serum:

1. Radioimmunoassay dari b -subunit of hCG.

2. Radio receptor assay.

Enzyme- linked immunosorbent assay (ELISA). 

Dapat digunakan untuk urine dan serum.

Sensitivitas tes kehamilan

Lowest hCG detectable (mIU/ml) Minimum Day post ovulatory

I - Urine

A - Slide 500-2500 17-26

B - Tube 75-1000 14-22

II - Serum

A - Radioimmunoassay 300-500 9

B - Radiorecepter 100-200 9

III - ELISA 50 7-10

10

RIZKY AGUSTIAN HADI (1102011238)Skenario 2 Blok Reproduksi dan Tumbuh Kembang

Tes kehamilan menjadi negatif : 1. Satu minggu pasca persalinan

2. 2 minggu pasca abortus

3. 4 minggu pasca evakuasi mola

  Penggunaan tes kehamilan : 1. Diagnosis kehamilan2. Diagnosa kematian mudigah3. Diagnosis kehamilan ektopik4. Diagnosis dan tindak lanjut penyakit trofoblas gestasional

Pemeriksaan Ultrasonografi 1. Kantung kehamilan dapat dideteksi sejak 4 – 5 minggu amenorea.

2. Detak jantung janin terlihat sejak kehamilan 7 minggu

  TRIMESTER KEDUA ( 13 – 28 MINGGU ) Gejala :1. Amenorea2. Keluhan morning sickness dan miksi berkurang3. Quickening : sensasi gerakan janin yang dirasakan ibu, pada primigravida terjadi pada

kehamilan minggu ke 18 – 20 dan pada multipara kehamilan 16 – 18 minggu4. Pembesaran abdomen Tanda :Payudara : tanda tanda semakin jelas

Kulit : chloasma gravidarum – linea nigra dan striae gravidarum

Uterus :

1. Uterus teraba pada palpasi abdomen2. Kontraksi Braxton Hicks

Janin :

1. Balotemen internal : pada minggu ke 16 dapat terasa bila dilakukan upaya mengguncang janin dengan dua jari pada fornik anterior

2. Balotemen eksternal : pada minggu ke 20 dengan upaya menggunacang janin dengan satu tangan dan merasakan adanya pantulan dengan tangan lain

3. Palpasi bagian janin pada kehamilan 20 minggu ( ahli kebidanan )4. Detak jantung janin : dengan fetoskop terdengar pada kehamilan 20 minggu5. Bising talipusat : bising yang hampir sama dengan detak jantung janin dan bising ini

terdengar bila talipusat berada dibawah fetoskop

11

RIZKY AGUSTIAN HADI (1102011238)Skenario 2 Blok Reproduksi dan Tumbuh Kembang

 PEMERIKSAAN PADA KASUS YANG MERAGUKAN1. Tes kehamilan.

2. Ultrasonografi.

3. X-ray: Terlihat gambatan tulang janin setelah kehamilan minggu ke 16. Mengingat bahaya yang dapat ditimbulaknoleh pemeriksaan sinar X maka pemeriksaan ini sudah ditinggalkan dan digantikan dengan ultrasonografi :

a. Efek teratogenik terutama bila dilakukan pada kehamilan kurang dari 10 minggub. Perubahan kromosomal pada gonad janin sehingga dapat terjadi gangguan pada generasi

berikutc. Leukemia pada anak anak

TRIMESTER KETIGA ( 29 – 40 MINGGU )Semua gejala dan tanda kehamilan menjadi sangat jelas. Tanda pasti kehamilan :

a. Teraba bagian janinb. Teraba gerakan janinc. Terdengar detak jantung janind. Terdengar bising umbilikuse. [ Deteksi tulang janin dengan pemeriksaan sinar X ]f. Deteksi bagian janin, gerakan janin dan gerakan jantung janin dengan pemeriksaan

ultrasonografi.

LO 1.3 Perubahan Fisiologi pada janin

Minggu pertama 8 hari selepas proses persenyawaan berlaku, blastocyst (kini mengandungi 200 sel) merembeskan mukus untuk memberitahu kehadirannya di dalam rahim.

Minggu ke-2 Blastocyst menggelembung dan sel-sel mula berkembang dan terbahagi kira-kira 2 kali sehari sehinggalah pada hari yang ke-12 jumlahnya telah bertambah dan membantu blastocyst terpaut atau disauh dengan kukuh pada endometrium.

Minggu ke-3 Saiz embrio terbentuk dan saiznya hanyalah sepanjang 0.08 inci/2 mm. Gen janin mula hendak membentuk dalam 3 lapisan benih (sel) daripada organ badan yang akan bergabung.

Minggu ke-4 Janin sudah mulai membentuk struktur asas manusia dimana sel-sel mula bergabung dan pada masa itu embrio sudah mulai memanjang kira-kira 1/4 inci (6 mm = sebesar biji tembikai). Pada masa ini sudah kelihatan pembentukan otak dan tulang belakang serta anggota lain seperti jantung yang mengepam darah ke paru-paru dan aorta (urat besar yang membawa darah daripada jantung).

Minggu ke-5 Embrio akan terus membesar. Terdapat 3 lapisan iaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm. Ectoderm adalah lapisan yang paling atas. Ianya akan membentuk sistem saraf pada janin tersebut yang seterusnya membentuk otak, tulang belakang, kulit serta rambut. Manakala lapisan mesoderm pula yang berada pada lapisan tengah akan membentuk organ penting yang asas iaitu jantung, buah pinggang, tulang

12

RIZKY AGUSTIAN HADI (1102011238)Skenario 2 Blok Reproduksi dan Tumbuh Kembang

dan organ reproduktif. Sistem peredaran darah adalah yang pertama terbentuk dan berfungsi. Akhir sekali ialah lapisan endoderm iaitu lapisan paling dalam yang akan membentuk organ dalaman seperti usus, hati, pankreas dan pundi kencing.

Minggu ke-6 Sekiranya pemeriksaan secara ultrasound dilakukan, kita akan dapat melihat janin sudah membentuk kepada dan badan. Biasanya getaran jantungnya juga sudah dapat dikesan.

Minggu ke-7 Pembentukan bayi semakin jelas terbentuk. Kepala bayi seolah-olah tertunduk dan berada dalam cecair (air ketuban atau amnotic sac) yang akan memberikan keperluan tumbesaran bayi semasa dalam kandungan.

Janin usia 8 Minggu Seluruh organ tubuh utama bayi telah terbentuk meskipun belum berkembang sempurna. Mata dan telinga mulai terbentuk. Jantung berdetak kuat. Dengan ultrasound kita dapat melihat jantung janin berdenyut.

Minggu ke-9 Telinga bagian luar mulai terbentuk, kaki dan tangan terus berkembang berikut jari kaki dan tangan mulai tampak. Ia mulai bergerak walaupun Anda tak merasakannya. Dengan Doppler, Anda bisa mendengar detak jantungnya. Minggu ini, panjangnya sekitar 22-30 mm dan beratnya sekitar 4 gram.

Minggu ke-10 Semua organ penting yang telah terbentuk mulai bekerjasama. Pertumbuhan otak meningkat dengan cepat, hampir 250.000 sel saraf baru diproduksi setiap menit. Ia mulai tampak seperti manusia kecil dengan panjang 32-43 mm dan berat 7 gram.

13

RIZKY AGUSTIAN HADI (1102011238)Skenario 2 Blok Reproduksi dan Tumbuh Kembang

Minggu ke-11 Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. Baik rambut, kuku jari tangan dan kakinya mulai tumbuh. Sesekali di usia ini janin sudah menguap. Gerakan demi gerakan kaki dan tangan, termasuk gerakan menggeliat, meluruskan tubuh dan menundukkan kepala, sudah bisa dirasakan ibu. Bahkan, janin kini sudah bisa mengubah posisinya dengan berputar, memanjang, bergelung, atau malah jumpalitan yang kerap terasa menyakitkan sekaligus memberi sensasi kebahagiaan tersendiri.

Janin usia 12 Minggu Panjang janin sekarang sekitar 6,5 cm dan bobotnya sekitar 18 gram. Kepala bayi menjadi lebih bulat dan wajah telah terbentuk sepenuhnya. Jari-jari tangan dan kaki terbentuk dan kuku mulai tumbuh. Bayi mulai menggerak-gerakkan tungkai dan lengannya, tetapi ibu belum dapat merasakan gerakan-gerakan ini.

Minggu ke-13 Pada akhir trimester pertama, plasenta berkembang untuk menyediakan oksigen , nutrisi dan pembuangan sampah bayi. Kelopak mata bayi merapat untuk melindungi mata yang sedang berkembang. Janin mencapai panjang 76 mm dan beratnya 19 gram.

Kepala bayi membesar dengan lebih cepat daripada yang lain. Badannya juga semakin membesar untuk mengejar pembesaran kepala.

14

RIZKY AGUSTIAN HADI (1102011238)Skenario 2 Blok Reproduksi dan Tumbuh Kembang

Minggu ke-14 Tiga bulan setelah pembuahan, panjangnya 80-110 mm dan beratnya 25 gram. Lehernya semakin panjang dan kuat. Lanugo, rambut halus yang tumbuh di seluruh tubuh dan melindungi kulit mulai tumbuh pada minggu ini. Kelenjar prostat bayi laki-laki berkembang dan ovarium turun dari rongga perut menuju panggul.Detak jantung bayi mulai menguat tetapi kulit bayi belum tebal karena belum ada lapisan lemak

Minggu ke-15 Tulang dan sumsum tulang di dalam sistem kerangka terus berkembang. Jika bayi Anda perempuan, ovarium mulai menghasilkan jutaan sel telur pada minggu ini. Kulit bayi masih sangat tipis sehingga pembuluh darahnya kelihatan. Akhir minggu ini, beratnya 49 gram dan panjang 113 mm Bayi sudah mampu menggenggam tangannya dan mengisap ibu jari. Kelopak matanya masih tertutup

Janin usia 16 Minggu

Panjang janin sekarang sekitar 16 cm dan bobotnya sekitar 35 gram. Dengan bantuan scan, kita dapat melihat kepala dan tubuh bayi, kita juga dapat melihatnya bergerak-gerak. Ia menggerak-gerakkan seluruh tungkai dan lengannya, menendang dan menyepak. Inilah tahap paling awal di mana ibu dapat merasakan gerakan bayi. Rasanya seperti ada seekor kupu-kupu dalam perutmu. Tetapi, ibu tidak perlu khawatir jika belum dapat merasakan gerakan ini. Jika si bayi adalah anak pertama, biasanya ibu agak lebih lambat dalam merasakan gerakannya.

Minggu ke-17 Dengan panjang 12 cm dan berat 100 gram, bayi masih sangat kecil. Lapisan lemak cokelat mulai berkembang, untuk menjada suhu tubuh bayi setelah lahir. Tahukah Anda ? Saat dilahirkan, berat lemak mencapai tiga perempat dari total berat badannya. Rambut, kening, bulu mata bayi mulai tumbuh dan garis kulit pada ujung jari mulai terbentuk. Sidik jari sudah mulai terbentuk.

15

RIZKY AGUSTIAN HADI (1102011238)Skenario 2 Blok Reproduksi dan Tumbuh Kembang

Minggu ke-18 Mulailah bersenandung sebab janin sudah bisa mendengar pada minggu ini. Ia pun bisa terkejut bila mendengar suara keras. Mata bayi pun berkembang. Ia akan mengetahui adanya cahaya jika Anda menempelkan senter yang menyala di perut. Panjangnya sudah 14 cm dan beratnya 140 gram. Bayi sudah bisa melihat cahaya yang masuk melalui dinding rahim ibu. Hormon Estrogen dan Progesteron semakin meningkat.

Minggu ke-19 Tubuh bayi diselimuti vernix caseosa, semacam lapisan lilin yang melindungi kulit dari luka. Otak bayitelah mencapai jutaan saraf motorik karenanya ia mampu membuat gerakan sadar seperti menghisap jempol. Beratnya 226 gram dengan panjang hampir 16 cm.

Janin usia 20 Minggu

16

RIZKY AGUSTIAN HADI (1102011238)Skenario 2 Blok Reproduksi dan Tumbuh Kembang

Bayi masih berenang-renang dalam lautan air ketuban. Ia tumbuh dengan pesat, baik dalam bobot maupun panjangnya yang sekarang telah mencapai 25 cm, yaitu separuh dari panjangnya ketika ia dilahirkan nanti dan bobotnya sudah sekitar 340 gram. Bayi membuat gerakan-gerakan aktif yang dapat dirasakan ibu. Mungkin ibu memperhatikan ada saat-saat di mana bayi tampaknya tidur, dan saat-saat lain di mana ia melakukan banyak gerak.

Minggu ke-21 Usus bayi telah cukup berkembang sehingga ia sudah mampu menyerap atau menelan gula dari cairan lalu dilanjutkan melalui sistem pencernaan manuju usus besar. Gerakan bayi semakin pelan karena beratnya sudah 340 gram dan panjangnya 20 cm

Minggu ke-22 Indera yang akan digunakan bayi untuk belajar berkembang setiap hari. Setiap minggu, wajahnya semakin mirip seperti saat dilahirkan. Perbandingan kepala dan tubuh semakin proporsional

Minggu ke-23 Meski lemak semakin bertumpuk di dalam tubuh bayi, kulitnya masih kendur sehingga tampak keriput. Ini karena produksi sel kulit lebih banyak dibandingkan lemak. Ia memiliki kebiasaaan “berolahraga”, menggerakkan otot jari-jari tangan dan kaki, lengan dan kaki secara teratur. Beratnya hampir 450 gram. Tangan dan kaki bayi telah terbentuk dengan sempurna, jari juga terbentuk sempurna.

Janin usia 24 Minggu

17

RIZKY AGUSTIAN HADI (1102011238)Skenario 2 Blok Reproduksi dan Tumbuh Kembang

Sekarang panjang bayi sekitar 32 cm dan bobotnya 500 gram. Ibu dapat merasakan bagian-bagian tubuh bayi yang berbeda yang menyentuh dinding perutnya. Otot rahim ibu meregang dan terkadang ibu merasakan sakit di bagian perutnya.

Minggu ke-25 Bayi cegukan, apakah Anda merasakannya? Ini tandanya ia sedang latihan bernafas. Ia menghirup dan mengeluarkan air ketuban. Jika air ketuban yang tertelan terlalu banyak, ia akan cegukan. Tulang bayi semakin mengeras dan bayi menjadi bayi yang semakin kuat. Saluran darah di paru-paru bayi sudah semakin berkembang. Garis disekitar mulut bayi sudah mulai membentuk dan fungsi menelan sudah semakin membaik. Indera penciuman bayi sudah semakin membaik karena di minggu ini bagian hidung bayi (nostrils) sudah mulai berfungsi. Berat bayi sudah mencapai 650-670 gram dengan tinggi badan 34-37 cm.

Minggu ke-26 Bayi sudah bisa mengedipkan matanya selain itu retina matanya telah mulai terbentuk. Aktifitas otaknya yang berkaitan dengan pendengarannya dan pengelihatannya sudah berfungsi. Berat badan bayi sudah mencapai 750-780gram, sedangkan tingginya 35-38 cm.

Minggu ke-27 Minggu pertama trimester ketiga, paru-paru, hati dan sistem kekebalan tubuh masih harus dimatangkan. Namun jika ia dilahirkan, memiliki peluang 85% untuk bertahan. Indra perasa mulai terbentuk. Bayi juga sudah pandai mengisap ibu jari dan menelan air ketuban yang mengelilinginya. Berat umum bayi seusia si kecil 870-890 gram dengan tinggi badan 36-38 cm.

Minggu ke-28 Minggu ini beratnya 1100 gram dan panjangnya 25 cm. Otak bayi semakin berkembang dan meluas. Lapisan lemak pun semakin berkembang dan rambutnya terus tumbuh. Lemak dalam badan mulai bertambah. Walaupun gerakan bayi sudah mulai terbatas karena beratnya yang semakin bertambah, namun matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat cahaya melalui dinding perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke bawah. Paru-parunya belum sempurna, namun jika saat ini ia terlahir ke dunia, si kecil kemungkinan besar telah dapat bertahan hidup.

Minggu ke-29 Kelenjar adrenalin bayi mulai menghasilkan hormon seperti androgen dan estrogen. Hormon ini akan menyetimulasi hormon prolaktin di dalam tubuh ibu sehingga membuat kolostrum (air susu yang pertama kali keluar saat menyusui). Sensitifitas dari bayi semakin jelas, bayi sudah bisa mengidentifikasi perubahan suara, cahaya, rasa dan bau. Selain itu otak bayi sudah bisa mengendalikan nafas dan mengatur

18

RIZKY AGUSTIAN HADI (1102011238)Skenario 2 Blok Reproduksi dan Tumbuh Kembang

suhu badan dari bayi. Postur dari bayi sudah semakin sempurna sebagai seorang manusia, berat badannya 1100-1200 gram, dengan tinggi badan 37-39 cm.

Janin usia 30 Minggu Kepala bayi sekarang sudah proporsional dengan tubuhnya. Ibu mungkin mengalami tekanan di bagian diafrakma dan perut. Sekarang bobot bayi sekitar 1700 gram dan panjangnya sekitar 40 cm.

Minggu ke-31 Plasenta masih memberikan nutrisi yang dibutuhkan bayi. Aliran darah di plasenta memungkinkan bayi menghasilkan air seni. Ia berkemih hampir sebanyak 500 ml sehari di dalam air ketuban, Perkembangan fisik bayi sudah mulai melambat pada fase ini, hanya berat badan bayilah yang akan bertambah. Selain itu lapisan lemak akan semakin bertambah dibawah jaringan kulitnya. Tulang pada tubuh bayi sudah mulai mengeras, berkembang dan mulai memadat dengan zat-zat penting seperti kalsium, zat besi, fosfor. Berkebalikan dengan perkembangan fisiknya, pada fase ini perkembangan otaknyalah yang berkembang dengan sangat pesat dengan menghasilkan bermilyar sel. Apabila diperdengarkan musik, bayi akan bergerak. Berat badan bayi 1550-1560 gram dengan tinggi 41-43 cm.

Minggu ke-32 Jari tangan dan kaki telah tumbuh sempurna, begitu pula dengan bulu mata, alis dan rambut di kepala bayi yang semakin jelas. Lanugo yang menutupi tubuh bayi mulai rontok tetapi sebagian masih ada di bahu dan punggung saat dilahirkan. Dengan berat 1800 gram dan panjang 29 cm, kemampuan untuk bertahan hidup di luar rahim sudah lebih baik apabila di dilahirkan pada minggu ini. Kulit bayi semakin merah, kelopak matanya juga telah terbuka dan system pendengaran telah terbentuk dengan sempurna. Kuku dari jari mungil tangan dan kaki si kecil sudah lengkap dan sempurna. Rambutnya pun semakin banyak dan semakin panjang. Bayi sudah mulai bisa bermimpi .

Minggu ke-33 Bayi telah memiliki bentuk wajah yang menyerupai ayah dan ibunya. Otak bayi semakin pesat berkembang. Pada saat ini juga otak bayi sudah mulai bisa berkoordinasi antara lain, bayi sudah menghisap jempolnya dan sudah bisa menelan. Walaupun tulang-tulang bayi sudah semakin mengeras tetapi otot-otot bayi belum benar-benar bersatu. Bayi sudah bisa mengambil nafas dalam-dalam walaupun nafasnya masih di dalam air. Apabila bayinya laki-laki maka testis bayi sudah mulai turun dari perut menuju skrotum. Berat badan bayi 1800-1900 gram, dengan tinggi badan sekitar 43-45 cm.

Minggu ke-34 Bayi berada di pintu rahim. Bayi sudah dapat membuka dan menutup mata apabila mengantuk dan tidur, bayi juga sudah mulai mengedipkan matanya. Tubuh bunda sedang mengirimkan antibodi melalui darah bunda ke dalam darah bayi yang berfungsi sebagai sistem kekebalan tubuhnya dan proses ini akan tetap terus berlangsung bahkan lebih rinci pada saat bunda mulai menyusui. Berat Badan bayi 2000-2010 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-46 cm.

Minggu ke-35 Pendengaran bayi sudah berfungsi secara sempurna. Lemak dari tubuh bayi sudah mulai memadat pada bagian kaki dan tangannya, lapisan lemak ini berfungsi untuk memberikan kehangatan pada tubuhnya. Bayi sudah semakin membesar dan sudah mulai memenuhi rahim bunda. Apabila bayi bunda laki-laki maka di bulan ini testisnya

19

RIZKY AGUSTIAN HADI (1102011238)Skenario 2 Blok Reproduksi dan Tumbuh Kembang

telah sempurna. Berat badan bayi 2300-2350 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-47 cm.

Janin usia 36 Minggu Bayi sudah hampir sepenuhnya berkembang. Sewaktu-waktu ia dapat turun ke rongga pinggul ibu. Kulit bayi sudah halus sekarang dan tubuhnya montok. Apabila ia bangun, matanya terbuka dan ia dapat membedakan antara terang dan gelap. Sekarang panjang bayi sekitar 50 cm dan bobotnya berkisar antara 2500 hingga 4500 gram.

Janin usia 37 hingga 42 Minggu Kepala bayi turun ke ruang pelvik. Bentuk bayi semakin membulat dan kulitnya menjadi merah jambu. Rambutnya tumbuh dengan lebat dan bertambah 5cm. Kuku terbentuk dengan sempurna. Bayi sudah bisa melihat adanya cahaya diluar rahim. Bayi pada saat ini sedang belajar untuk mengenal aktifitas harian, selain itu bayi juga sedang belajar untuk melakukan pernafasan walaupun pernafasannya masih dilakukan di dalam air. Berat badan bayi di minggu ini 2700-2800 gram, dengan tinggi 48-49 cm

Bayi siap lahir. Ibu tidak perlu khawatir jika bayinya tidak lahir tepat pada waktu yang telah diperkirakan. Persentasenya hanya 5% bayi lahir tepat pada tanggal yang diperkirakan.

LI II. Memahami dan Menjelaskan Proses Persalinan Normal

LO II.1 Mekanisme Persalinan

SEBAB TERJADINYA PROSES PERSALINAN1) Penurunan fungsi plasenta : kadar progesteron dan estrogen menurun mendadak,

nutrisi janin dari plasenta berkurang.2) Tekanan pada ganglion servikale dari pleksus Frankenhauser, menjadi stimulasi

(pacemaker) bagi kontraksi otot polos uterus.3) Iskemia otot-otot uterus karena pengaruh hormonal dan beban, semakin merangsang

terjadinya kontraksi.4) Peningkatan beban / stress pada maternal maupun fetal dan peningkatan estrogen

mengakibatkan peningkatan aktifitas kortison, prostaglandin, oksitosin, menjadi pencetus rangsangan untuk proses persalinan.

KEBERHASILAN SUATU PERSALINAN PERSALINAN DITENTUKAN OLEH 3 FAKTOR “P” UTAMA1) Power 

His (kontraksi ritmis otot polos uterus), kekuatan mengejan ibu, keadaan kardiovaskular respirasi metabolik ibu.

2) PassageKeadaan jalan lahir

3) Passanger Keadaan janin (letak, presentasi, ukuran/berat janin, ada/tidak kelainan anatomik mayor)

(ditambah dengan faktor-faktor “P” lainya : Psikologi, Penolong dan Posisi). Dengan adanya keseimbangan / kesesuaian antara faktor-faktor “P” tersebut, persalinan normal diharapkan dapat berlangsung.

20

RIZKY AGUSTIAN HADI (1102011238)Skenario 2 Blok Reproduksi dan Tumbuh Kembang

HIS / KONTRAKSI UTERUSHis adalah gelombang kontraksi ritmis otot polos dinding uterus yang dimulai

dari daerah fundus uteri pada daerah di mana tuba falopii memasuki dinding uterus, awal gelombang tersebut didapat dari ‘pacemaker’ yang terdapat di dinding uterus daerah tersebut. Resultante efek gaya kontraksi tersebut dalam keadaan normal mengarah ke daerah lokus minoris yaitu daerah kanalis servikalis (jalan laihir) yang membuka, untuk mendorong isi uterus ke luar. His dapat terjadi sebagai akibat dari :1. Kerja hormon oksitosin2. Regangan dinding uterus oleh isi konsepsi3. Rangsangan terhadap pleksus saraf Frankenhauser yang tertekan massa konsepsi.His dikatakan baik dan ideal apabila :1. Kontraksi simultan simetris di seluruh uterus2. Kekuatan terbesar (dominasi) di daerah fundus3. Terdapat periode relaksasi di antara dua periode kontraksi4. Terdapat retraksi otot-otot korpus uteri setiap sesudah his5. Serviks uteri yang banyak mengandung kolagen dan kurang mengandung serabut

otot,akan tertarik ke atas oleh retraksi otot-otot korpus, kemudian terbuka secara pasif dan mendatar (cervical effacement). Ostium uteri eksternum dan internum pun akan terbuka.

Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya nyeri saat his berlangsung adalah :1. Iskemia dinding korpus uteri yang menjadi stimulasi serabut saraf di pleksus

hipogastrikus diteruskan ke sistem saraf pusat menjadi sensasi nyeri2. Peregangan vagina, jaringan lunak dalam rongga panggul dan peritoneum, menjadi

rangsang nyeri.3. Keadaan mental pasien (pasien bersalin sering ketakutan, cemas/ anxietas, atau

eksitasi).4. Prostaglandin meningkat sebagai respons terhadap stressHal yang penting dinilai mengenai His adalah :1. Amplitudo : intensitas kontraksi otot polos : bagian pertama peningkatan agak cepat,

bagian kedua penurunan agak lambat.2. Frekuensi : jumlah his dalam waktu tertentu (biasanya per 10 menit)3. Satuan his : unit Montevide (intensitas tekanan / mmHg terhadap frekuensi)

LO II.2 Pimpinan PersalinanPEMBAGIAN FASE / KALA PERSALINAN1) Kala 1 : disebut juga dengan kala pembukaan, terjadi pematangan dan pembukaan

serviks sampai lengka2) Kala 2 : disebut juga kala pengeluaran, terjadi pengeluaran bayi3) Kala 3 : disebut juga kala uri, terjadi pengeluaran plasenta4) Kala 4 : merupakan masa 1 jam setelah persalinan/ partus, terutama untuk observasiKALA 1 – PERSALINAN :

21

RIZKY AGUSTIAN HADI (1102011238)Skenario 2 Blok Reproduksi dan Tumbuh Kembang

Dimulai pada waktu serviks membuka karena his : kontraksi uterus yang teratur, makin lama, makin kuat, makin sering, makin terasa nyeri, disertai pengeluaran darah-lendir yang tidak lebih banyak daripada darah haid.

Berakhir pada waktu pembukaan serviks telah lengkap (pada periksa dalam, bibir porsio serviks tidak dapat diraba lagi). Selaput ketuban biasanya pecah spontan pada saat akhir kala I.

Terdapat 2 fase pada Kala 1 ini, yaitu :1. Fase laten : pembukaan sampai mencapai 3 cm, berlangsung sekitar 8 jam.2. Fase aktif : pembukaan dari 3 cm sampai lengkap (+ 10 cm), berlangsung sekitar 6

jam. Fase aktif terbagi atas : Fase akselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 3 cm sampai 4 cm. Fase dilatasi maksimal (sekitar 2 jam), pembukaan 4 cm sampai 9 cm. Fase deselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 9 cm sampai lengkap (+ 10 cm).Perbedaan proses pematangan dan pembukaan serviks (cervical effacement) pada primigravida dan multipara : Pada primigravida terjadi penipisan serviks lebih terlebih dahulu sebelum terjadi

pembukaan, sedangkan pada multipara serviks telah lunak akibat persalinan sebelumnya, sehingga langsung terjadi proses penipisan dan pembukaan.

Pada primigravida, ostium internum membuka terlebih dahulu daripada ostium eksternum (inspekulo ostium tampak berbentuk seperti lingkaran kecil di tengah), sedangkan pada multipara, ostium internum dan eksternum membuka bersamaan (inspekulo ostium tampak berbentuk seperti garis lebar)

Periode Kala 1 pada primigravida lebih lama (+ 20 jam) dibandingkan multipara (+14 jam) karena pematangan dan pelunakan serviks pada fase laten pasien primigravida memerlukan waktu lebih lama.

Sifat His pada Kala 1 : Timbul tiap 10 menit dengan amplitudo 40 mmHg, lama 20-30 detik. Serviks

terbuka sampai 3 cm. Frekuensi dan amplitudo terus meningkat. Kala 1 lanjut (fase aktif) sampai kala 1 akhir Terjadi peningkatan rasa nyeri, amplitudo makin kuat sampai 60 mmHg,

frekuensi 2-4 kali / 10 menit, lama 60-90 detik. Serviks terbuka sampai lengkap (+10cm).

Peristiwa penting Kala 1 :1. Keluar lendir / darah (bloody show) akibat terlepasnya sumbat mukus (mucous

plug) yang selama kehamilan menumpuk di kanalis servikalis, akibat terbukanya vaskular kapiler serviks, dan akibat pergeseran antara selaput ketuban dengan dinding dalam uterus.

2. Ostium uteri internum dan eksternum terbuka sehingga serviks menipis dan mendatar.

3. Selaput ketuban pecah spontan (beberapa kepustakaan menyebutkan ketuban pecah dini jika terjadi pengeluaran cairan ketuban sebelum pembukaan 5 cm).

KALA 2 PERSALINAN :

22

RIZKY AGUSTIAN HADI (1102011238)Skenario 2 Blok Reproduksi dan Tumbuh Kembang

Dimulai pada saat pembukaan serviks telah lengkap dan berakhir pada saat bayi telah lahir lengkap.

Pada Kala 2 ini His menjadi lebih kuat, lebih sering, dan lebih lama. Selaput ketuban mungkin juga sudah pecah/ baru pecah spontan pada awal Kala 2 ini. Rata-rata waktu untuk keseluruhan proses Kala 2 pada primigravida ± 1,5 jam, dan multipara ± 0,5 jam.

Sifat His :Amplitudo 60 mmHg, frekuensi 3-4 kali / 10 menit. Refleks mengejan terjadi juga akibat stimulasi dari tekanan bagian terbawah janin (pada persalinan normal yaitu kepala) yang menekan anus dan rektum. Tambahan tenaga meneran dari ibu, dengan kontraksi otot-otot dinding abdomen dan diafragma, berusaha untuk mengeluarkan bayi.Peristiwa penting pada Kala 2 :1. Bagian terbawah janin (pada persalinan normal : kepala) turun sampai dasar

panggul.2. Ibu timbul perasaan/ refleks ingin mengedan yang semakin kuat.3. Perineum meregang dan anus membuka (hemoroid fisiologis)4. Kepala dilahirkan lebih dulu, dengan suboksiput di bawah simfisis (simfisis pubis

sebagai sumbu putar/ hipomoklion), selanjutnya dilahirkan badan dan anggota badan.

5. Kemungkinan diperlukan pemotongan jaringan perineum untuk memperbesar jalan lahir (episiotomi).

Proses pengeluaran janin pada kala 2 (persalinan letak belakang kepala)   : 1. Kepala masuk pintu atas panggul : sumbu kepala janin dapat tegak lurus dengan

pintu atas panggul (sinklitismus) atau miring / membentuk sudut dengan pintu atas panggul (asinklitismus anterior / posterior).

2. Kepala turun ke dalam rongga panggul, akibat : 1) tekanan langsung dari his dari daerah fundus ke arah daerah bokong, 2) tekanan dari cairan amnion, 3) kontraksi otot dinding perut dan diafragma (mengejan), dan 4) badan janin terjadi ekstensi dan menegang.

3. Fleksi : kepala janin fleksi, dagu menempel ke toraks, posisi kepala berubah dari diameter oksipito-frontalis (puncak kepala) menjadi diameter suboksipito-bregmatikus (belakang kepala).

4. Rotasi interna (putaran paksi dalam) : selalu disertai turunnya kepala, putaran ubun-ubun kecil ke arah depan (ke bawah simfisis pubis), membawa kepala melewati distansia interspinarum dengan diameter biparietalis.

5. Ekstensi : setelah kepala mencapai vulva, terjadi ekstensi setelah oksiput melewati bawah simfisis pubis bagian posterior. Lahir berturut-turut : oksiput, bregma, dahi, hidung, mulut, dagu.

6. Rotasi eksterna (putaran paksi luar) : kepala berputar kembali sesuai dengan sumbu rotasi tubuh, bahu masuk pintu atas panggul dengan posisi anteroposterior sampai di bawah simfisis, kemudian dilahirkan bahu depan dan bahu belakang.

23

RIZKY AGUSTIAN HADI (1102011238)Skenario 2 Blok Reproduksi dan Tumbuh Kembang

7. Ekspulsi : setelah bahu lahir, bagian tubuh lainnya akan dikeluarkan dengan mudah. Selanjutnya lahir badan (toraks,abdomen) dan lengan, pinggul / trokanter depan dan belakang, tungkai dan kaki.

KALA 3 PERSALINAN : Dimulai pada saat bayi telah lahir lengkap, dan berakhir dengan lahirnya plasenta. Kelahiran plasenta : lepasnya plasenta dari insersi pada dinding uterus, serta

pengeluaran plasenta dari kavum uteri. Lepasnya plasenta dari insersinya : mungkin dari sentral (Schultze) ditandai

dengan perdarahan baru, atau dari tepi / marginal (Matthews-Duncan) jika tidak disertai perdarahan, atau mungkin juga serempak sentral dan marginal.

Pelepasan plasenta terjadi karena perlekatan plasenta di dinding uterus adalah bersifat adhesi, sehingga pada saat kontraksi mudah lepas dan berdarah.

Pada keadaan normal, kontraksi uterus bertambah keras, fundus setinggi sekitar / di atas pusat.Sifat His :Amplitudo 60-80 mmHg, frekuensi kontraksi berkurang, aktifitas uterus menurun. Plasenta dapat lepas spontan dari aktifitas uterus ini, namun dapat juga tetap menempel (retensio) dan memerlukan tindakan aktif (manual aid).KALA 4 PERSALINAN :Dimulai pada saat plaenta telah lahir lengkap, sampai dengan 1 jam setelahnya.Hal penting   yang harus diperhatikan pada Kala 4 persalinan   : 1. Kontraksi uterus harus baik2. Tidak ada perdarahan pervaginam atau dari alat genital lain3. Plasenta dan selaput ketuban harus sudah lahir lengkap4. Kandung kencing harus kosong5. Luka-luka di perineum harus dirawat dan tidak ada hematoma6. Resume keadaan umum ibu dan bayi.

24

RIZKY AGUSTIAN HADI (1102011238)Skenario 2 Blok Reproduksi dan Tumbuh Kembang

LI III. Memahami dan Menjelaskan Kehamilan dengan Anemia

LO III.1 Definisi

Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam darahnya kurang dari 12 gr%, sedangkan anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II. Anemia dalam kehamilan yang disebabkan karena kekurangan zat besi, jenis pengobatannya relatif mudah, bahkan murah.

Darah akan bertambah banyak dalam kehamilan yang lazim disebut Hidremia atau Hipervolemia. Akan tetapi, bertambahnya sel darah kurang dibandingkan dengan bertambahnya plasma sehingga terjadi pengenceran darah. Perbandingan tersebut adalah sebagai berikut: plasma 30%, sel darah 18% dan haemoglobin 19%. Bertambahnya darah dalam kehamilan sudah dimulai sejak kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya dalam kehamilan antara 32 dan 36 minggu. Secara fisiologis, pengenceran darah ini untuk membantu meringankan kerja jantung yang semakin berat dengan adanya kehamilan. Hidremia mengakibatkan peningkatan cardiac output, resistensi perifer berkurang sehingga tekanan darah tidak naik. Selain itu pada perdarahan waktu persalinan banyak unsur besi yang hilang lebih sedikit dibandingkan jika darah tersebut kental.

LO III.2 Klasifikasi

A. Anemia Defisiensi Besi (62,3%) Anemia ini adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi dalam darah. Pengobatannya yaitu, keperluan zat besi untuk wanita hamil, tidak hamil dan dalam laktasi yang dianjurkan adalah pemberian tablet besi.

a) Terapi Oral adalah dengan memberikan preparat besi yaitu fero sulfat, fero glukonat atau Na-fero bisirat. Pemberian preparat 60 mg/ hari dapat menaikan kadar Hb sebanyak 1 gr%/ bulan. Saat ini program nasional menganjurkan kombinasi 60 mg besi dan 50 nanogram asam folat untuk profilaksis anemia (Saifuddin, 2002)

b) Terapi Parenteral baru diperlukan apabila penderita tidak tahan akan zat besi per oral, dan adanya gangguan penyerapan, penyakit saluran pencernaan atau masa kehamilannya tua (Wiknjosastro, 2002). Pemberian preparat parenteral dengan ferum dextran sebanyak 1000 mg (20 mg) intravena atau 2 x 10 ml/ IM pada gluteus, dapat meningkatkan Hb lebih cepat yaitu 2 gr% (Manuaba, 2001). Untuk menegakan diagnosa Anemia defisiensi besi dapat dilakukan dengan anamnesa. Hasil anamnesa didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang dan keluhan mual muntah pada hamil muda. Pada pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan alat sachli,

25

RIZKY AGUSTIAN HADI (1102011238)Skenario 2 Blok Reproduksi dan Tumbuh Kembang

dilakukan minimal 2 kali selama kehamilan yaitu trimester I dan III. Hasil pemeriksaan Hb dengan sachli dapat digolongkan sebagai berikut:

Hb 11 gr% : Tidak anemia Hb 9-10 gr% : Anemia ringan Hb 7 – 8 gr%: Anemia sedang Hb < 7 gr% : Anemia berat

Kebutuhan zat besi pada wanita hamil yaitu rata-rata mendekatai 800 mg. Kebutuhan ini terdiri dari, sekitar 300 mg diperlukan untuk janin dan plasenta serta 500 mg lagi digunakan untuk meningkatkan massa haemoglobin maternal. Kurang lebih 200 mg lebih akan dieksresikan lewat usus, urin dan kulit. Makanan ibu hamil setiap 100 kalori akan menghasilkan sekitar 8–10 mg zat besi.

Perhitungan makan 3 kali dengan 2500 kalori akan menghasilkan sekitar 20–25 mg zat besi perhari. Selama kehamilan dengan perhitungan 288 hari, ibu hamil akan menghasilkan zat besi sebanyak 100 mg sehingga kebutuhan zat besi masih kekurangan untuk wanita hamil (Manuaba, 2001).

B. Anemia Megaloblastik (29%) Anemia yang disebabkan oleh karena kekurangan asam folik, jarang sekali karena kekurangan vitamin B12. Pengobatannya:

– Asam folik 15 – 30 mg per hari – Vitamin B12 3 X 1 tablet per hari – Sulfas ferosus 3 X 1 tablet per hari – Pada kasus berat dan pengobatan per oral hasilnya lamban sehingga dapat diberikan

transfusi darah.

C. Anemia Hipoplastik (8%) Anemia yang disebabkan oleh hipofungsi sumsum tulang, membentuk sel darah merah baru. Untuk diagnostik diperlukan pemeriksaan-pemeriksaan diantaranya adalah darah tepi lengkap, pemeriksaan pungsi ekternal dan pemeriksaan retikulosit.

D. Anemia Hemolitik (0,7%) Anemia yang disebabkan penghancuran atau pemecahan sel darah merah yang lebih cepat dari pembuatannya. Gejala utama adalah anemia dengan kelainan-kelainan gambaran darah, kelelahan, kelemahan, serta gejala komplikasi bila terjadi kelainan pada organ-organ vital. Pengobatannya tergantung pada jenis anemia hemolitik serta penyebabnya. Bila disebabkan oleh infeksi maka infeksinya diberantas dan diberikan obat-obat penambah darah. Namun pada beberapa jenis obat-obatan, hal ini tidak memberi hasil. Sehingga transfusi darah berulang dapat membantu penderita ini.

LO III.3 Etiologi

26

RIZKY AGUSTIAN HADI (1102011238)Skenario 2 Blok Reproduksi dan Tumbuh Kembang

Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tidak jarang keduannya saling berinteraksi (Safuddin, 2002). Menurut Mochtar (1998) penyebab anemia pada umumnya adalah sebagai berikut:

1. Kurang gizi (malnutrisi) 2. Kurang zat besi dalam diet 3. Malabsorpsi 4. Kehilangan darah banyak seperti persalinan yang lalu, haid dan lain-lain 5. Penyakit-penyakit kronik seperti TBC paru, cacing usus, malaria dan lain-lain.

LO III.4 Pengaruh Anemia terhadap kehamilan

Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam darahnya kurang dari 12 gr% (Wiknjosastro, 2002). Sedangkan anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II (Saifuddin, 2002). Anemia dalam kehamilan yang disebabkan karena kekurangan zat besi, jenis pengobatannya relatif mudah, bahkan murah.

Darah akan bertambah banyak dalam kehamilan yang lazim disebut Hidremia atau Hipervolemia. Akan tetapi, bertambahnya sel darah kurang dibandingkan dengan bertambahnya plasma sehingga terjadi pengenceran darah. Perbandingan tersebut adalah sebagai berikut: plasma 30%, sel darah 18% dan haemoglobin 19%. Bertambahnya darah dalam kehamilan sudah dimulai sejak kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya dalam kehamilan antara 32 dan 36 minggu (Wiknjosastro, 2002). Secara fisiologis, pengenceran darah ini untuk membantu meringankan kerja jantung yang semakin berat dengan adanya kehamilan.

Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tidak jarang keduannya saling berinteraksi (Safuddin, 2002). Menurut Mochtar (1998) penyebab anemia pada umumnya adalah sebagai berikut:

1. Kurang gizi(malnutrisi)2. Kurang zat besi dalam diit3. Malabsorpsi4. Kehilangan darah banyak seperti persalinan yang lalu, haid dan lain-lain5. Penyakit-penyakit kronik seperti TBC paru, cacing usus, malaria dan lain-lain

Gejala KlinisGejala anemia pada kehamilan yaitu ibu mengeluh cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang, malaise, lidah luka, nafsu makan turun (anoreksia), konsentrasi hilang, nafas pendek (pada anemia parah) dan keluhan mual muntah lebih hebat pada hamil muda.

Efek AnemiaAnemia dapat terjadi pada setiap ibu hamil, karena itulah kejadian ini harus selalu diwaspadai. Anemia yang terjadi saat ibu hamil Trimester I akan dapat mengakibatkan: Abortus, Missed Abortus dan kelainan kongenital. Anemia pada kehamilan trimester II dapat menyebabkan: Persalinan prematur, perdarahan antepartum, gangguan pertumbuhan janin dalam rahim, asfiksia aintrauterin sampai kematian, BBLR, gestosis dan mudah terkena infeksi, IQ rendah dan bahkan

27

RIZKY AGUSTIAN HADI (1102011238)Skenario 2 Blok Reproduksi dan Tumbuh Kembang

bisa mengakibatkan kematian. Saat inpartu, anemia dapat menimbulkan gangguan his baik primer maupun sekunder, janin akan lahir dengan anemia, dan persalinan dengan tindakan yang disebabkan karena ibu cepat lelah. Saat post partum anemia dapat menyebabkan: tonia uteri, rtensio placenta, pelukaan sukar sembuh, mudah terjadi febris puerpuralis dan gangguan involusio uteri.

LO III.5 Tatalaksana

Apabila pada pemeriksaan kehamilan hanya Hb yang diperiksa dan Hb itu kurang dari 10 g / 100 ml, maka wanita dapat dianggap sebagai menderita anemia defisiensi besi, baik yang murni maupun yang dimorfis, karena tersering anemia dalam kehamilan anemia defisiensi besi. Pengobatan dapat dimulai dengan preparat besi per os. Biasanya diberikan garam besi sebanyak 600 – 1000 mg sehari, seperti sulfas – ferrosus atau glukonas ferrosus. Hb dapat dinaikan sampai 10 g / 100 ml atau lebih asal masih ada cukup waktu sampai janin lahir. Peranan vitamin C dalam pengobatan dengan besi masih diragukan oleh beberapa penyelidik. Mungkin vitamin C mempunyai khasiat untuk mengubah ion ferri menjadi ion ferro yang lebih mudah diserap oleh selaput usus.

Terapi perenteral baru diperlukan apabila penderita tidak tahan akan obat besi per os, ada gangguan penyerapan, penyakit saluran pencernaan, atau apabila kehamilannyasudah tua. Besi parenteral diberikan dalam bentuk ferri. Secara intramuskulus dapatdisuntikan dekstran besi ( imferon ) atau sorbitol besi ( Jectofer ). Hasilnya lebih cepat dicapai, hanya penderita merasa nyeri di tempat suntikan. Juga secara intravena perlahan – lahan besi dapat diberikan, seperti ferrumoksidum sakkaratum ( Ferrigen, Ferrivenin, Proferrin, Vitis ), sodium diferrat ( Ferronascin ), dan dekstran besi ( imferon ). Akhir – akhir ini Imferon banyak puladiberikan dengan infus dalam dosis total antara 1000 – 2000 mg unsur besi sekaligus,dengan hasil yang sangat memuaskan. Walaupun besi intravena dan dengan infus kadang – kadang menimbulkan efek sampingan, namun apabila ada indikasi yang tepat, cara inidapat dipertanggungjawabkan. Komplikasi kurang berbahaya dibangdingkan dengantransfusi darah.Transfusi darah sebagai pengobatan anemia dalam kehamilan sangat jarangdiberikan – walaupun Hb-nya kurang dari 6 g / 100 ml – apabila tidak terjadi perdarahan.Darah secukupnya harus tersedia selama persalinan, yang segera harus diberikan apabilaterjadi perdarahan yang lebih dari biasa, walaupun tidak lebih dari 1000 ml.

LI IV. Peranan Gizi Ibu Hamil terhadap perkembangan Janinnya

LO IV.1 Peranan Gizi pada tiap fase Janin

A.  Kebutuhan Nutrisi pada Ibu Hamil Trimester I

Minggu 1 sampai minggu ke-4Selama trimester 1 (hingga minggu ke-12), ibu harus mengonsumsi berbagai jenis makanan

berkalori tinggi untuk mencukupi kebutuhan kalori yang bertambah 170 kalori (setara 1 porsi

28

RIZKY AGUSTIAN HADI (1102011238)Skenario 2 Blok Reproduksi dan Tumbuh Kembang

nasi putih). Tujuannya, agar tubuh menghasilkan cukup energi, yang diperlukan janin yang tengah terbentuk pesat. Konsumsi minimal 2000 kilo kalori per hari.

Penuhi melalui aneka sumber karbohidrat (nasi, mie, roti, sereal, dan pasta), dilengkapi sayuran, buah, daging-dagingan atau ikan-ikanan, susu dan produk olahannya.

 Minggu ke-5Agar asupan kalori terpenuhi, meski dilanda mual dan muntah, makan dalam porsi kecil

tapi sering. Konsumsi makanan selagi segar atau panas. Contoh porsi yang dapat dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan zat gizi per hari pada trimester 1, antara lain roti, sereal, nasi 6 porsi, buah 3 - 4 porsi, sayuran 4 porsi, daging, sumber protein lainnya 2 - 3 porsi, susu atau produk olahannya 3 - 4 porsi, camilan 2 - 3 porsi

Minggu ke-7Konsumsi aneka jenis makanan sumber kalsium untuk menunjang pembentukan tulang

kerangka tubuh janin yang berlangsung saat ini. Kebutuhan kalsium Anda 1000 miligram/hari. Didapat dari keju 3/4 cangkir, keju Parmesan atau Romano 1 ons, keju cheddar 1,5 ons, custard atau puding susu 1 cangkir, susu (full cream, skim) 8 ons, yoghurt 1 cangkir.

  Minggu ke-9

Jangan lupa penuhi kebutuhan asam folat 0,6 miligram per hari, diperoleh dari hati, kacang kering, telur, brokoli, aneka produk whole grain, jeruk, dan jus jeruk. Konsumsi juga vitamin C untuk pembentukan jaringan tubuh janin, penyerapan zat besi, dan mencegah pre-eklampsia. Sumbernya: 1 cangkir stroberi (94 miligram), 1 cangkir jus jeruk (82 miligram), 1 kiwi sedang (74 miligram), 1/2 cangkir brokoli (58 miligram).

Minggu ke-10

Saatnya makan banyak protein untuk memperoleh asam amino bagi pembentukan otak janin, diitambah kolin dan DHA untuk membentuk sel otak baru. Sumber kolin; susu, telur, kacang-kacangan, daging sapi dan roti gandum. Sumber DHA: ikan, kuning telur, produk unggas, daging, dan minyak kanola.

Minggu ke-12

Sejumlah vitamin yang harus Anda penuhi kebutuhannya adalah vitamin A, B1, B2, B3, dan B6, semuanya untuk membantu proses tumbuh-kembang, vitamin B12 untuk membentuk sel darah baru, vitamin C untuk penyerapan zat besi, vitamin D untuk pembentukan tulang dan gigi, vitamin E untuk metabolisme. Jangan lupa konsumsi zat besi, karena volume darah Anda akan meningkat 50%. Zat besi berguna untuk memroduksi sel darah merah. Apalagi jantung janin siap berdenyut.

B.   Kebutuhan Nutrisi pada Ibu Hamil Trimester IIDi trimester dua, ibu dan janin mengalami lebih banyak lagi kemajuan dan

perkembangan. Kebutuhan gizi juga semakin meningkat seiring dengan semakin besarnya kehamilan.

29

RIZKY AGUSTIAN HADI (1102011238)Skenario 2 Blok Reproduksi dan Tumbuh Kembang

   Minggu ke-13Kurangi atau hindari  minum kopi. Sebab kafeinnya (juga terdapat di teh, kola dan cokelat)

berisiko mengganggu perkembangan sistem saraf pusat janin yang mulai berkembang.  Minggu ke-14

Ibu perlu menambah asupan 300 kalori per hari untuk tambahan energi yang dibutuhkan untuk tumbuh-kembang janin. Penuhi antara lain dari 2 cangkir nasi atau penggantinya. Juga perlu lebih banyak ngemil, 3-4 kali sehari porsi sedang.

Minggu ke-17

Makan sayur dan buah serta cairan untuk mencegah sembelit. Penuhi kebutuhan cairan tubuh yang meningkat. Pastikan minum 6-8 gelas air setiap hari. Selain itu, konsumsi sumber zat besi (ayam, daging, kuning telur, buah kering, bayam) dan vitamin C untuk mengoptimal pembentukan sel darah merah baru, karena jantung dan sistem peredaran darah janin sedang berkembang.

Minggu ke-24Batasi garam, karena memicu tekanan darah tinggi dan mencetus kaki  bengkak akibat

menahan cairan tubuh. Bila ingin jajan atau makan di luar, pilih yang bersih, tidak hanya kaya karbohidrat tapi bergizi lengkap, tidak berkadar garam dan lemak tinggi (misal, gorengan dan junk food). Bila mungkin pilih yang kaya serat.

 Minggu ke-28Konsumsi aneka jenis seafood untuk memenuhi kebutuhan asam lemak omega-3  bagi

pembentukan otak dan kecerdasan janin. Vitamin E sebagai antioksidan harus dipenuhi pula. Pilihannya, bayam dan buah kering.

C. Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil Pada Trimester IIIDi trimester ke III, ibu hamil butuh bekal energi yang memadai. Selain untuk mengatasi

beban yang kian berat, juga sebagai cadangan energi untuk persalinan kelak.Itulah sebabnya pemenuhan gizi seimbang tidak boleh dikesampingkan baik secara

kualitas maupun kuantitas. Pertumbuhan otak janin akan terjadi cepat sekali pada dua bulan terakhir menjelang persalinan. Karena itu, jangan sampai kekurangan gizi.

Berikut ini sederet zat gizi yang sebaiknya lebih diperhatikan pada kehamilan trimester ke III ini, tentu tanpa mengabaikan zat gizi lainnya:

1.      KaloriKebutuhan kalori selama kehamilan adalah sekitar 70.000 -80.000 kilo kalori (kkal),

dengan pertambahan berat badan sekitar 12,5 kg. Pertambahan kalori ini diperlukan terutama pada 20 minggu terakhir. Untuk itu, tambahan kalori yang diperlukan setiap hari adalah sekitar 285-300 kkal.

Tambahan kalori diperlukan untuk pertumbuhan jaringan janin dan plasenta dan menambah volume darah serta cairan amnion (ketuban). Selain itu, kalori juga berguna sebagai cadangan ibu untuk keperluan melahirkan dan menyusui.

30

RIZKY AGUSTIAN HADI (1102011238)Skenario 2 Blok Reproduksi dan Tumbuh Kembang

Agar kebutuhan kalori terpenuhi, Anda harus menggenjot konsumsi makanan dari sumber karbohidrat dan lemak. Karbohidrat bisa diperoleh melalui serelia (padi-padian) dan produk olahannya, kentang, gula, kacang-kacangan, biji-bijian dan susu. Sementara untuk lemak, Anda bisa mengonsumsi mentega, susu, telur, daging berlemak, alpukat dan minyak nabati.

2.      Vitamin B6 (Piridoksin)Vitamin ini dibutuhan untuk menjalankan lebih dari 100 reaksi kimia di dalam tubuh

yang melibatkan enzim. Selain membantu metabolisma asam amino, karbohidrat, lemak dan pembentukan sel darah merah, juga berperan dalam pembentukan neurotransmitter (senyawa kimia penghantar pesan antar sel saraf). Semakin berkembang otak jianin, semakin meningkat pula kemampuan untuk mengantarkan pesan.

Angka kecukupan vitamin B6 bagi ibu hamil adalah sekitar 2,2 miligram sehari. Makanan hewani adalah sumber yang kaya akan vitamin ini.

3.      YodiumYodium dibutuhkan sebagai pembentuk senyawa tiroksin yang berperan mengontrol

setiap metabolisma sel baru yang terbentuk. Bila kekurangan senyawa ini, akibatnya proses perekembagan janin, termasuk otaknya terhambat dan terganggu. Janin akan tumbuh kerdil.

Sebaliknya, jika tiroksin berlebih, sel-sel baru akan tumbuh secara berlebihan sehingga janin tumbuh  melampaui ukuran normal. Karenanya, cermati asupa yodium ke dalam tubuh saat hamil. Angka yang ideal untuk konsumsi yodium adalah 175 mikrogram perhari.

4.      Tiamin (vitamin B1), Riboflavin (B2) dan Niasin (B3)Deretan vitamin ini akan membantu enzim untuk mengatur metabolisma sistem

pernafasan dan enerji. Ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi Tiamin sekitar 1,2 miligram per hari, Riboflavin sekitar 1,2 miligram perhari dan Niasin 11 miligram perhari. Ketiga vitamin B ini bisa Anda konsumsi dari keju, susu, kacang-kacangan, hati dan telur.

5.      AirKebutuhan ibu hamil di trimester III ini bukan hanya dari makanan tapi juga dari cairan.

Ari sangat penting untuk pertubuhan sel-sel baru, mengatur suhu tubuh, melarutkan danmengatur proses metabolisma zat-zat gizi, serta mempertahankan volume darah yang meningkat selama masa kehamilan.

Jika cukup mengonsumsi cairan, buang air besar akan lancar sehingga terhindar dari sembelit serta risiko terkena infeksi saluran kemih.  Sebaiknya minum 8 gelas air putih sehari. Selain air putih, bisa pula dibantu dengan jus buah, makanan berkuah dan buah-buahan. Tapi jangan lupa, agar bobot tubuh tidak naik berlebihan, kurangi minuman bergula seperti sirop dan softdrink. 

Sumber: http://www.elifmedika.com/2013/12/Nutrisi-Ibu-Hamil-Trimester-1-2-3.html

4.2 masalah nutrisi pada ibu hamil dan penanganannya

31

RIZKY AGUSTIAN HADI (1102011238)Skenario 2 Blok Reproduksi dan Tumbuh Kembang

Tabel 1. Rekomendasi Peningkatan Berat Badan Selama Kehamilan

atrimester kedua dan ketiga

Peningkatan berat badan yang tidak adekuat berhubungan dengan gangguan pertumbuhan janin, meningkatkan risiko persalinan, dan malnutrisi setelah lahir.

KEBUTUHAN ZAT GIZI

Untuk menunjang kesehatan ibu hamil dan pertumbuhan janin, diperlukan asupan makronutrien dan mikronutrien yang adekuat selama kehamilan. Kebutuhan zat gizi ibu hamil di Indonesia berpedoman pada angka kecukupan gizi (AKG) Indonsia tahun 2004.

Kebutuhan makronutrien meliputi kalori, protein dan lemak. Kalori diperlukan untuk mencukupi kebutuhan tumbuh kembang janin dan membentuk jaringan penunjang selama kehamilan dengan rata-rata tambahan kebutuhan kalori per hari sebesar 100 kkal untuk trimester pertama dan sebesar 300 kkal untuk trimester kedua dan ketiga. Protein diperlukan untuk membentuk struktur sel dan jaringan serta penyusun enzim. Kebutuhan protein selama kehamilan rata-rata ditambah sebesar 17 gram per hari. Kebutuhan protein meningkat terutama pada trimester ketiga. Lemak merupakan salah satu sumber energi tubuh dan sebagai pelarut vitamin larut lemak. Kebutuhan lemak tergantung pada kebutuhan energi untuk peningkatan berat badan.

32

IMT Sebelum Kehamilan (kg/m2)

Peningkatan Total Berat Badan (kg)

Rata-rata Peningkatan Berat Badan (kg/minggu)a

<19.8 12.5-18 0.519.8-26.0 11.5-16 0.4>26.0-29.0 7-11.5 0.3>29.0 ≥7

RIZKY AGUSTIAN HADI (1102011238)Skenario 2 Blok Reproduksi dan Tumbuh Kembang

Kebutuhan lemak meliputi asam lemak esensial jenis long chain polyunsaturated fatty acid (LC PUFA) antara lain asam linoleat dan asam linolenat.

Kebutuhan mikronutrien meliputi vitamin larut air dan larut lemak serta makromineral dan mikromineral. 1. Rata-rata tambahan kebutuhan vitamin A sebesar 300 RE dari kebutuhan sebelum hamil

sebesar 500 RE. Konsumsi vitamin A berlebihan dari diet harus memerlukan pengawasan yang ketat karena memiliki risiko terjadinya kecacatan janin.

2. Kebutuhan vitamin D, E, dan K tidak mengalami perubahan selama kehamilan.3. Vitamin B6 diperlukan untuk mengurangi gangguan mual dan muntah. Rata-rata tambahan

kebutuhan vitamin B6 sebesar 0.4 mg per hari dari kebutuhan sebelum hamil sebesar 1.3 mg per hari.

4. Pemberian tambahan asam askorbat (Vit. C) sebesar 10 mg per hari dari kebutuhan sebelum hamil. Asam askorbat dapat diberikan diberikan bersama dengan besi untuk meningkatkan bioavailabilitas besi.

5. Asam folat diperlukan terutama untuk mencegah terjadinya neural tube defect (NTD). Kebutuhan asam folat ditambahkan sebesar 200 mcg dari kebutuhan sebelum hamil sebesar 400 mcg.

6. Kolin mutlak diperlukan dari bahan makanan sebesar 450 mg per hari karena bersifat esensial, yang digunakan untuk pembentukkan membran sel, transmisi impul saraf, dan sumber gugus metil.

7. Kebutuhan kalsium mengalami peningkatan sebesar 150 mg per hari dari kebutuhan sebelum hamil sebesar 800-1000 mg per hari. Hormon human chorionic somatomammotropin akan meningkatkan resorspsi tulang sedangkan hormon estrogen akan menghambatnya.

8. Kebutuhan magnesium dan fosfor tidak mengalami perubahan selama kehamilan. 9. Seng diperlukan sebagai kofaktor pada sebagian besar metabolisme tubuh. Rata-rata

tambahan kebutuhan seng terus meningkat sampai trimester ketiga sebesar 9 mg per hari. Pemberian asupan besi akan mempengaruhi absorpsi seng karena kedua mineral tersebut bersifat kompetitif inhibitor, dimana absorpsi besi lebih besar dibandingkan seng.

10. Iodium diperlukan dalam pembentukkan tiroksin yang berperan mengatur metabolisme makronutrien. Rata-rata tambahan kebutuhan iodium sebesar 50 mcg per hari selama kehamilan.

Pemberian suplementasi vitamin dan mineral diindikasikan pada keadaan defisiensi, namun selama ini suplementasi tetap diberikan pada ibu hamil untuk menjamin kecukupan mikronutrien selama kehamilan. Salah satu mikronutrien yang diberikan adalah zat besi (Fe) dan akan dibahas lebih lanjut mengenai aspek gizi besi.

Zat-zat gizi penting

Zat-zat gizi yang perlu mendapat perhatian dalam konsumsi ibu hamil adalah sebagai berikut:

33

RIZKY AGUSTIAN HADI (1102011238)Skenario 2 Blok Reproduksi dan Tumbuh Kembang

1. Sumber tenaga, digunakan untuk tumbuh kembang janin dan proses perubahan biologis yang terjadi dalam tubuh yang meliputi, pembentukan sel- sel baru, pemberian makanan dari ibu ke bayi melalui plasenta, serta pembentukan enzim dan hormon penunjang pertumbuhan janin. Kekurangan energi dalam asupan makanan yang dikonsumsi menyebabkan tidak tercapainya penambahan berat badan ideal dari ibu hamil yaitu sekitar 11 - 14 kg. Kekurangan itu akan diambil dari persediaan protein yang dipecah menjadi energi.

2. Protein, diperlukan sebagai pembentuk jaringan baru janin. Kekurangan asupan protein dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan janin, keguguran, bayi lahir dengan berat badan kurang, serta tidak optimalnya pertumbuhan jaringan tubuh dan jaringan pembentuk otak.

3. Vitamin, dibutuhkan untuk memperlancar proses biologis yang berlangsung dalam tubuh ibu dan janin. Misalnya, vitamin A diperlukan untuk pertumbuhan, vitamin B1 dan B2 sebagai penghasil energi, vitamin B6 sebagai pengatur pemakaian protein tubuh, vitamin B12 membantu kelancaran pembentukan sel-sel darah merah. Vitamin C membantu penyerapan zat besi guna mencegah anemia, dan vitamin D untuk membantu penyerapan kalsium.

4. Mineral, antara lain :

a) Kalsium, digunakan untuk menunjang pembentukan tulang dan gigi serta persendian janin. Jika ibu hamil kekurangan kalsium, maka kebutuhan kalsium akan diambilkan dari cadangan kalsium pada tulang ibu. Ini akan mengakibatkan tulang keropos atau osteoporosis. Untuk itu, si ibu perlu mengkonsumsi susu, telur, keju, kacang-kacangan, atau tablet kalsium yang dapat diperoleh saat periksa ke Puskesmas atau klinik.

b) Zat besi, erat berkaitan dengan anemia atau kekurangan sel darah merah sebagai adaptasi adanya perubahan fisiologis selama kehamilan, yang disebabkan oleh :

Meningkatnya kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin.

Kurangnya asupan zat besi pada makanan yang dikonsumsi sehari-hari.

Adanya kecenderungan rendahnya cadangan zat besi pada wanita, sehingga tidak mampu menyuplai kebutuhan zat besi dan mengembalikan persediaan darah yang hilang akibat persalinan sebelumnya.

34

RIZKY AGUSTIAN HADI (1102011238)Skenario 2 Blok Reproduksi dan Tumbuh Kembang

DAFTAR PUSTAKA

Depkes. RI 1995. Sekitar kelahiran bayi yang perlu anda ketahui

35

RIZKY AGUSTIAN HADI (1102011238)Skenario 2 Blok Reproduksi dan Tumbuh Kembang

Guyton dan Hall.2007.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11.Jakarta: EGC.

Luis, Juncqueira, Jose Carneiro, 1991. Histologi Dasar, ed.3. EGC, Jakarta.

Manuaba, I.B.G.1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana. Jakarta: EGC

Manuaba, I.B.G. 2001. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan Keluarga Berencana. Jakarta: EGC

Mochtar, R. 1998 . Sinopsis Obstetri. Edisi 2. Jakarta: EGC

Notobroto. 2003. Insiden Anemia. http://adln.lib.unair.ac.id. diperoleh 24 Februari, 2006.

Prawirohardjo S.Ilmu kebidanan edisi 4.PT Bina Pustaka Prawiro Rahardjo.

Prof Rustam. Synopsis obstetric Jilid 1. Jakarta : EGC.

Sherwood. L.2004. Fisiologi Manusia: Dari sel ke Sistem

Snell, RS, 1997, Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran,EGC, Jakarta.

36