nutrien tercerna puyuh (coturnix coturnix japonica) … · 2018-04-07 · memberikan petunjuk,...

14
NUTRIEN TERCERNA PUYUH (Coturnix coturnix japonica) JANTAN YANG MENDAPAT TEPUNG LIMBAH SAYUR DALAM RANSUM PADA KONSENTRASI YANG BERBEDA Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana Peternakan di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Program Studi Peternakan Oleh : Muftiara Sekar Primadhani H0513090 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2018

Upload: others

Post on 05-Mar-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: NUTRIEN TERCERNA PUYUH (Coturnix coturnix japonica) … · 2018-04-07 · memberikan petunjuk, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “NUTRIEN TERCERNA

NUTRIEN TERCERNA PUYUH (Coturnix coturnix japonica) JANTAN

YANG MENDAPAT TEPUNG LIMBAH SAYUR DALAM RANSUM

PADA KONSENTRASI YANG BERBEDA

Skripsi

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

guna memperoleh derajat Sarjana Peternakan

di Fakultas Pertanian

Universitas Sebelas Maret

Program Studi Peternakan

Oleh :

Muftiara Sekar Primadhani

H0513090

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2018

Page 2: NUTRIEN TERCERNA PUYUH (Coturnix coturnix japonica) … · 2018-04-07 · memberikan petunjuk, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “NUTRIEN TERCERNA

ii

Page 3: NUTRIEN TERCERNA PUYUH (Coturnix coturnix japonica) … · 2018-04-07 · memberikan petunjuk, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “NUTRIEN TERCERNA

iii

Page 4: NUTRIEN TERCERNA PUYUH (Coturnix coturnix japonica) … · 2018-04-07 · memberikan petunjuk, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “NUTRIEN TERCERNA

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya serta

memberikan petunjuk, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi

yang berjudul “NUTRIEN TERCERNA PUYUH (Coturnix coturnix japonica)

JANTAN YANG MENDAPAT TEPUNG LIMBAH SAYUR DALAM

RANSUM PADA KONSENTRASI YANG BERBEDA”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan

dan bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis

menyampaikan terimakasih kepada :

1. Dekan Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

2. Kepala Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas

Maret, Surakarta.

3. Ir. Sudiyono, M.S. selaku pembimbing utama dan ketua penguji yang telah

memberikan bimbingan, masukan, arahan, nasihat serta motivasi dalam

penyusunan skripsi ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik.

4. Dr. Ahmad Pramono, S.Pt., M.P. selaku pembimbing pendamping dan

anggota penguji I yang telah memberikan bimbingan, masukan, arahan,

nasihat serta motivasi dalam penyusunan skripsi ini sehingga dapat

terselesaikan dengan baik.

5. Wara Pratitis Sabar Suprayogi, S.Pt., M.P. selaku anggota penguji II atas

evaluasi, masukan, saran, arahan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi.

6. Ir. Suharto, M.S. dan Dr. Ir. Joko Riyanto, M.P. selaku pembimbing

akademik yang telah memberikan bimbingan, masukan, arahan dan motivasi

selama menempuh pendidikan di Program Studi Peternakan, Fakultas

Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

7. Dr. Ir. Joko Sutrisno, M.P., Winny Swastike, S.Pt., M.P., Dr. Ahmad

Pramono, S.Pt., M.P., dan Rendi Fathoni Hadi, S.Pt., M.Sc. yang selalu

memberi arahan dan masukan kepada penulis.

Page 5: NUTRIEN TERCERNA PUYUH (Coturnix coturnix japonica) … · 2018-04-07 · memberikan petunjuk, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “NUTRIEN TERCERNA

v

8. Seluruh Dosen dan Staff Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian,

Universitas Sebelas Maret, Surakarta atas ilmu yang telah diberikan dan

bantuannya selama masa perkuliahan.

9. Keluarga saya tercinta, Ayahanda Suradi, Ibunda Martuti, Adik Ridha Arza

Primadhani dan Sultan Hakim Muhammad Dani atas dukungan, kasih sayang,

semangat, pengorbanan, serta doa yang telah diberikan kepada penulis.

10. Tim penelitian “INSINAS PUYUH” 2017, Akmal Prayudi, Brian Balandoro,

dan Khoriyah Rahmawati Kusuma Pertiwi yang selalu bersama, membantu,

dan bekerjasama selama proses penelitian dan penyusunan skripsi.

11. Teman-teman Sailormoon dan Manis Manja II, Isnaini H., K. Rahmawati K.

P., Mustikaningsih K. N., Anik P. A., Jihan N., Alpian Danar R., Arif N. M.,

Bogie A., Bayu A., Fernando W. H., Gilang W. W., Iananto R. H., Moh.

Dhiko P. A. yang selalu memberikan semangat dan doa, serta telah

membantu, memberi motivasi, saran selama proses penelitian, dan

penyusunan skripsi dan terimakasih telah menjadi keluarga kedua di Solo.

12. Teman-teman Peternakan angkatan 2013 yang selalu memberi dukungan,

bantuan, doa dan mengisi hari-hari penulis selama empat tahun enam bulan.

13. Teman-teman Kos Daliman, Amalia E. S., Meike R. I., Defilia A. A. yang

selalu memberikan semangat dan doa, serta telah memberi motivasi selama

proses penelitian dan penyusunan skripsi.

14. Wisnu Indar Nugroho dan sahabat-sahabat yang tidak bisa disebutkan

semuanya disini, terimakasih telah memberikan semangat dan doa, serta telah

membantu, memberi motivasi, saran selama proses penelitian dan

penyusunan skripsi.

15. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.

Surakarta, Januari 2018

Penulis

Page 6: NUTRIEN TERCERNA PUYUH (Coturnix coturnix japonica) … · 2018-04-07 · memberikan petunjuk, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “NUTRIEN TERCERNA

vi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii

KATA PENGANTAR ............................................................................. iv

DAFTAR ISI ............................................................................................ vi

DAFTAR TABEL ................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... x

RINGKASAN .......................................................................................... xi

SUMMARY ............................................................................................. xiii

I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 2

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 3

II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 4

A. Puyuh Jantan ............................................................................... 4

B. Limbah Sayur .............................................................................. 5

C. Ransum Puyuh ............................................................................ 7

D. Kecernaan Nutrien ...................................................................... 9

HIPOTESIS .............................................................................................. 11

III. MATERI DAN METODE ................................................................ 12

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 12

B. Alat dan Bahan Penelitian ........................................................... 12

C. Desain Penelitian ........................................................................ 15

D. Cara Penelitian ............................................................................ 15

E. Cara Analisis Data ...................................................................... 19

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 20

A. Bahan Kering Tercerna ............................................................... 20

Page 7: NUTRIEN TERCERNA PUYUH (Coturnix coturnix japonica) … · 2018-04-07 · memberikan petunjuk, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “NUTRIEN TERCERNA

vii

B. Lemak Kasar Tercerna ................................................................ 22

C. Protein Kasar Tercerna ............................................................... 23

D. Abu Tercerna .............................................................................. 25

V. KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 27

A. Kesimpulan ................................................................................. 27

B. Saran ........................................................................................... 27

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 28

LAMPIRAN .............................................................................................. 35

Page 8: NUTRIEN TERCERNA PUYUH (Coturnix coturnix japonica) … · 2018-04-07 · memberikan petunjuk, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “NUTRIEN TERCERNA

viii

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

1. Kebutuhan Nutrien Puyuh Fase Grower ...........................................

2. Kandungan Nutrien Bahan Penyusun Ransum .................................

3. Susunan dan Kandungan Nutrien Ransum Basal dan Perlakuan ....

4. Nutrien Tercerna Puyuh Jantan dengan PenambahanTepung

Limbah Sayur dalam Ransum sampai Taraf 9 Persen ......................

8

14

14

20

Page 9: NUTRIEN TERCERNA PUYUH (Coturnix coturnix japonica) … · 2018-04-07 · memberikan petunjuk, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “NUTRIEN TERCERNA

ix

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

1. Diagram Alir Proses Pembuatan Tepung Limbah Sayur ..................

2. Skema Uji Kecernaan In Vivo dengan Metode Total Koleksi ..........

16

18

Page 10: NUTRIEN TERCERNA PUYUH (Coturnix coturnix japonica) … · 2018-04-07 · memberikan petunjuk, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “NUTRIEN TERCERNA

x

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1. Rata-rata Nutrien yang Dikonsumsi ..................................................

2. Rata-rata Nutrien yang Diekskresikan ..............................................

3. Hasil Analisis Variansi Bahan Kering Tercerna ...............................

4. Hasil Analisis Variansi Lemak Kasar Tercerna ................................

5. Hasil Analisis Variansi Protein Kasar Tercerna ...............................

6. Hasil Analisis Variansi Abu Tercerna ..............................................

7. Dokumentasi Penelitian ....................................................................

36

37

38

41

44

47

50

Page 11: NUTRIEN TERCERNA PUYUH (Coturnix coturnix japonica) … · 2018-04-07 · memberikan petunjuk, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “NUTRIEN TERCERNA

xi

NUTRIEN TERCERNA PUYUH (Coturnix coturnix japonica) JANTAN

YANG MENDAPAT TEPUNG LIMBAH SAYUR DALAM RANSUM

PADA KONSENTRASI YANG BERBEDA

Muftiara Sekar Primadhani

H0513090

RINGKASAN

Pakan merupakan salah satu faktor penting penunjang pemeliharaan puyuh.

Kelangkaan bahan pakan dan mahalnya harga pakan yang berkualitas adalah

permasalahan yang dihadapi peternak. Upaya peternak untuk meminimalkan biaya

pakan salah satunya dengan penggunaan bahan pakan alternatif berbasis limbah

pertanian. Limbah sayuran yang berasal dari pasar tradisional merupakan sayuran

yang sudah layu sehingga tidak dijual dan digunakan lagi. Limbah sayuran yang

ada di pasar diantaranya adalah limbah kubis, sawi hijau, dan sawi putih. Limbah

sayur yang dimanfaatkan sebagai pakan akan lebih bernilai guna jika melalui

pengolahan terlebih dahulu. Pembuatan tepung limbah sayur merupakan upaya

alternatif agar tidak mengurangi kandungan nutriennya dan dapat digunakan

dalam waktu yang lama. Kecernaan nutrien dapat digunakan sebagai salah satu

cara untuk menilai suatu bahan pakan. Pengukuran nilai kecernaan dari tepung

limbah sayur sebagai bahan pakan dalam ransum dapat dilakukan secara langsung

pada ternak unggas yaitu puyuh, karena puyuh memiliki pertumbuhan yang sangat

cepat dalam waktu yang singkat sehingga optimalisasi penyerapan zat-zat

makanan dapat terlihat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh

pemberian tepung limbah sayur dalam ransum terhadap kecernaan bahan kering,

lemak kasar, protein kasar, dan abu pada puyuh jantan.

Penelitian ini dilaksanakan bulan Maret – Juni 2017 di Kandang Unggas C

Jatikuwung Experimental Farm, Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian,

Universitas Sebelas Maret Surakarta di Desa Jatikuwung, Kecamatan

Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar. Materi yang digunakan adalah puyuh

jantan umur 7 hari sebanyak 400 ekor dengan bobot badan awal perlakuan 14,72 ±

1,51 gram/ekor. Desain penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap

Page 12: NUTRIEN TERCERNA PUYUH (Coturnix coturnix japonica) … · 2018-04-07 · memberikan petunjuk, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “NUTRIEN TERCERNA

xii

(RAL) pola searah dengan empat perlakuan dan lima kali ulangan. Setiap ulangan

terdiri dari 20 ekor puyuh. Perlakuan yang diberikan adalah P0 = ransum basal, P1

= 97% ransum basal + 3% tepung limbah sayur, P2 = 94% ransum basal + 6%

tepung limbah sayur, dan P3 = 91% ransum basal + 9% tepung limbah sayur.

Pengujian kecernaan dengan metode total koleksi menggunakan 4 ekor puyuh

setiap unit percobaan. Data yang diamati adalah bahan kering, lemak kasar,

protein kasar, dan abu tercerna. Data dianalisis menggunakan analisis variansi dan

dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT).

Hasil analisis variansi menunjukkan bahwa penambahan tepung limbah

sayur sampai taraf 9 persen dalam ransum memberikan pengaruh sangat nyata

(P<0,01) terhadap nilai bahan kering, lemak kasar, protein kasar, dan abu tercerna.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian tepung limbah sayur sampai taraf

9 persen dalam ransum dapat meningkatkan protein dan abu tercerna, namun

dapat menurunkan bahan kering dan lemak kasar tercerna pada puyuh jantan.

Kata Kunci : Puyuh jantan, Tepung limbah sayur, Nutrien tercerna

Page 13: NUTRIEN TERCERNA PUYUH (Coturnix coturnix japonica) … · 2018-04-07 · memberikan petunjuk, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “NUTRIEN TERCERNA

xiii

UNDIGESTED NUTRIENTS THE MALES QUAIL (Coturnix coturnix

japonica) WHO GET THE FLOUR OF VEGETABLE WASTE

IN RATION AT DIFFERENT CONCENTRATIONS

Muftiara Sekar Primadhani

H0513090

SUMMARY

The feed is one of the important factors supporting the maintenance of the

quail. The scarcity of feed and materials of high quality feed prices are problems

faced by dairy farmers. The efforts of breeders to minimize the cost of feed is one

of them with the use of agricultural wastes-based alternative feed. Vegetable

waste that comes from the traditional market is already wilting vegetables so that

is not sold and used again. Waste means vegetables on the market such as the

cabbage waste, green mustard waste, and white chic waste. The vegetable wastes

used as feed will be more valuable if through processing in order to advance. The

manufacture of flour of vegetable waste is an alternative efforts in order not to

reduce the content of nutriennya and can be used in a long time. The digestibility

of nutrients can be used as one way to judge a material feed. The measurement

value of the digestibility of starch vegetable waste as feed ingredients in the ration

can be done directly on the livestock poultry namely quail, quail have growth

because very quickly in a short time so that the optimization of absorption food

substances can be seen. This research aims to investigate the effect of the grant of

vegetable waste in flour rations against the digestibility of dry matter, crude fat,

crude protein, and ash on quail males.

This research was carried out in March – June 2017 on the enclosure of

poultry C Jatikuwung Experimental Farm, Department of Animal Science,

Faculty of Agriculture, Sebelas Maret University Surakarta in the Jatikuwung

Village, Gondangrejo District, Karanganyar Regency. The material used is a quail

males age 7 days as many as 400 initial body weight with tail treatment 14.72 ±

1.51 g/tail. The research design used was complete random design (RAL) pattern

with four treatments and five replicates. Per replicate consists of 20 quail tail. The

Page 14: NUTRIEN TERCERNA PUYUH (Coturnix coturnix japonica) … · 2018-04-07 · memberikan petunjuk, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “NUTRIEN TERCERNA

xiv

dietary treatments were P0 = basal ration, P1 = 97% basal ration + 3% flour of

vegetable waste, P2 = 94% basal ration + 6% flour of vegetable waste, and P3 =

91% basal ration + 9% flour of vegetable waste. Testing the digestibility with the

total collection method using 4 quail tail each unit experiment. The observed data

are the dry matter, crude fat, crude protein, and ash undigested. The data were

analyzed using analysis of variansi and continued with the test Duncan's Multiple

Range Test (DMRT).

The result of variance analysis showed that the addition of flour of

vegetable waste up to 9 percent level in the ration had a significant (P<0,01) on

the dry matter, crude fat, crude protein, and ash undigested. The conclusions of

this study are the addition of flour of vegetable waste up to 9 percent level in

ration can increase the crude protein and ash undigested, but can decrease dry

matter and crude fat undigested in the male quail.

Keywords: Male quail, Flour of vegetable waste, Undigested nutrients