nim : 4002110019 a.docshare01.docshare.tips/files/24980/249805336.pdfuntuk diare akut diatas umur 6...

22
LAPORAN PENDAHULUAN Nama : Marysa Tresnaningrum NIM : 4002110019 Ruangan : Anak A. Definisi Gastroenteritis Gastroenteritis adalah suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak seperti biasanya, ditandai dengan peningkatan volume, keenceran serta frekuensi lebih dari 3 kali dan pada neonates lebih dari 4 kali sehari dengan atau tanpa lendir darah. Gastroenteritis adalah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak, konsistensi feses encer, dapat berwarna hijau atau dapat pula bercampur lendir dan darah atau lendir saja. Gastroenteritis adalah inflamasi lambung dan usus yang disebabkan oleh berbagai bakteri, virus dan pathogen parasitic. Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa gastroenteritis adalah suatu keadaan dimana terjadi inflamasi pada lambung dan usus ditandai dengan frekuensi buang air besar pada neonates lebih dari 4 kali sehari dan anak lebih dari 3 kali sehari dengan atau tanpa lendir dan darah. Salah satu komplikasi dari gastroenteritis adalah dehidrasi. Klasifikasi tingkat dehidrasi menurut Hidayat (2006) adalah : 1. Dehidrasi ringan Apabila kehilangan cairan 2-5% dari BB atau rata-rata 25 ml/kgBB dengan gambaran klinik turgor kulit kurang elastic, suara serak, penderita belum jatuh pada keadaan syok. 2. Dehidrasi sedang Apabila kehilangan cairan 5-8% dari BB atau rata-rata 75 ml/kgBB dengan gambaran klinik turgor kulit jelek, suara serak, penderita jatuh syok, nadi cepat dan dalam.

Upload: others

Post on 05-Jul-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: NIM : 4002110019 A.docshare01.docshare.tips/files/24980/249805336.pdfUntuk diare akut diatas umur 6 bulan dengan dehidrasi ringan atau sedang kadar natrium 50-60 meg/l dapat dibuat

LAPORAN PENDAHULUAN

Nama : Marysa Tresnaningrum

NIM : 4002110019

Ruangan : Anak

A. Definisi Gastroenteritis

Gastroenteritis adalah suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau

tidak seperti biasanya, ditandai dengan peningkatan volume, keenceran serta frekuensi

lebih dari 3 kali dan pada neonates lebih dari 4 kali sehari dengan atau tanpa lendir

darah.

Gastroenteritis adalah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada

bayi dan lebih dari 3 kali pada anak, konsistensi feses encer, dapat berwarna hijau

atau dapat pula bercampur lendir dan darah atau lendir saja.

Gastroenteritis adalah inflamasi lambung dan usus yang disebabkan oleh

berbagai bakteri, virus dan pathogen parasitic.

Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa gastroenteritis

adalah suatu keadaan dimana terjadi inflamasi pada lambung dan usus ditandai

dengan frekuensi buang air besar pada neonates lebih dari 4 kali sehari dan anak lebih

dari 3 kali sehari dengan atau tanpa lendir dan darah.

Salah satu komplikasi dari gastroenteritis adalah dehidrasi. Klasifikasi tingkat

dehidrasi menurut Hidayat (2006) adalah :

1. Dehidrasi ringan

Apabila kehilangan cairan 2-5% dari BB atau rata-rata 25 ml/kgBB dengan

gambaran klinik turgor kulit kurang elastic, suara serak, penderita belum jatuh

pada keadaan syok.

2. Dehidrasi sedang

Apabila kehilangan cairan 5-8% dari BB atau rata-rata 75 ml/kgBB dengan

gambaran klinik turgor kulit jelek, suara serak, penderita jatuh syok, nadi cepat

dan dalam.

Page 2: NIM : 4002110019 A.docshare01.docshare.tips/files/24980/249805336.pdfUntuk diare akut diatas umur 6 bulan dengan dehidrasi ringan atau sedang kadar natrium 50-60 meg/l dapat dibuat

3. Dehidrasi berat

Apabila kehilangan cairan 8-10% dari BB atau rata-rata 125 ml/kgBB, pada

dehidrasi berat volume darah berkurang sehingga terjadi renjatan hipovolemik

dengan gejala denyut jantung menjadi cepat, nadi cepat dan kecil, tekanan darah

menurun, pasien sangat lelah, kesadaran menurun.

B. Klasifikasi Gastroenteritis

1. Ditinjau dari ada atau tidaknya infeksi, diare dibagi menjadi dua golongan:

a. Diare infeksi spesifik : tifus dan para tifus, stapillococcus disentri basiler, dan

enterotolitis nektrotikans.

b. Diare non spesifik : diare dietetic.

2. Ditinjau dari organ yang terkena infeksi diare :

a. Diare infeksi enteral atau infeksi di usus, misalnya: diare yang ditimbulkan

oleh bakteri, virus dan parasit.

b. Diare infeksi parenteral atau diare akibat infeksi dari luar usus, misalnya :

diare karena bronchitis.

3. Ditinjau dari lama infeksi, diare dibagi menjadi dua golongan yaitu :

a. Diare akut : diare yang terjadi karena infeksi usus yang bersifat mendadak,

berlangsung cepat dan berakhir dalam waktu 3 – 5 hari. Hanya 25% sampai

30% pasien yang berakhir melebihi 1 minggu dan hanya 5%-15% yang

berakhir dalam 14 hari.

b. Diare kronik : diare yang berlangsung 2 minggu atau lebih.

C. Etiologi Gastroenteritis

1. Factor infeksi

Infeksi internal adalah infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan

penyebab utama diare pada anak, infeksi internal meliputi:

a. Infeksi bakteri

Vibrio, E. coli, salmonella, shigella, campylobacter, yersinia, aeoromonas dan

sebagainya.

b. Infeksi virus

Entrovirus (virus ECHO), coxsackie, poliomyelitis, adenovirus, rotavirus,

astovirus dan lain-lain.

Page 3: NIM : 4002110019 A.docshare01.docshare.tips/files/24980/249805336.pdfUntuk diare akut diatas umur 6 bulan dengan dehidrasi ringan atau sedang kadar natrium 50-60 meg/l dapat dibuat

c. Infeksi parasit

Cacing, protozoa dan jamur.

2. Factor malabsorbsi

Malabsorbsi karbohidrat: disakarida, monosakarida pada bayi dan anak,

malabsorbsi lemak, malabsorbsi protein.

3. Faktor makanan

Makanan basi, beracun dan alergi makanan.

4. Faktor kebersihan

Penggunaan botol susu, air minum tercemar dengan bakteri tinja, tidak mencuci

tangan setelah BAB atau sebelum mengkonsumsi makanan.

5. Faktor psikologi

Rasa takut dan cemas menyebabkan diare karena dapat merangsang peningkatan

peristaltic usus.

D. Manifestasi Klinik Gastroenteritis

1. Diare

2. Muntah

3. Demam

4. Nyeri abdomen

5. Membrane mukosa mulut dan bibir kering

6. Fontanel cekung

7. Kehilangan berat badan

8. Tidak nafsu makan

9. Badan terasa lemah

E. Patofisiologi Gastroenteritis

Sebagian besar diare disebabkan oleh infeksi. Banyak dampak yang terjadi

karena infeksi saluran cerna antara lain: pengeluaran toksin yang dapat menibulkan

gangguan sekresi dan reabsorbsi cairan dan elektrolit dengan akibat, dehidrasi,

gangguan keseimbangan elektrolit dan gangguan keseimbangan asam basa. Invasi dan

destruksi pada sel epitel, penetrasi ke lamina propia srta kerusakan mikrovili yang

dapat menibulkan keadaan maldigesti dan malabsorbsi, dan apabila tidak

mendapatkan penanganan yang adekuat pada akhirnya dapat mengalami invasi

sistemik.

Page 4: NIM : 4002110019 A.docshare01.docshare.tips/files/24980/249805336.pdfUntuk diare akut diatas umur 6 bulan dengan dehidrasi ringan atau sedang kadar natrium 50-60 meg/l dapat dibuat

Beberapa kasus ditemui penyebaran pathogen dikarenakan makanan dan

minuman yang terkontaminasi. Mekanisme dasar penyebab timbulnya diare adalah

gangguan osmotic (makanan yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan

osmotic dalam rongga usus meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit

ke dalam rongga usus, isi rongga usus berlebihan sehingga timbul diare.

Selain itu menimbulkan gangguan sekresi akibat toksin di dinding usus,

sehingga sekresi air dan elektrolit meningkat kemudian terjadi diare. Gangguan

moltilitas usus yang mengakibatkan hiperperistaltik dan hipoperistaltik. Akibat dari

diare itu sendiri adalah kehilangan air dan elektrolit (dehidrasi yang mengakibatkan

gangguan asam basa (asidosis metabolic dan hipokalemia), gangguan gizi (intake

kurang, output berlebih), hipoglikemia dengan gangguan sirkulasi darah.

F. Gambar Gastroenteritis

G. Penatalaksanaan Keperawatan/Medis pada Pasien Gastroenteritis

1. Pemberian cairan

a. Cairan per oral : pada klien dengan dehidrasi ringan dan sedang, cairan

diberikan per oral berupa cairan yang berisikan NaCl dan Na, HCO, K dan

glukosa. Untuk diare akut diatas umur 6 bulan dengan dehidrasi ringan atau

sedang kadar natrium 50-60 meg/l dapat dibuat sendiri (mengandung larutan

garam dan gula) atau air tajin yang diberi gula dengan garam.

b. Cairan parenteral :

1) Dehidrasi ringan : 1 jam pertama 25-50 ml/kgBB/hari. Kemudian 125

ml/kgBB/oral.

2) Dehidrasi sedang : 1 jam pertama 50-100 ml/kgBB/hari. Kemudian 125

ml/kgBB/oral.

Page 5: NIM : 4002110019 A.docshare01.docshare.tips/files/24980/249805336.pdfUntuk diare akut diatas umur 6 bulan dengan dehidrasi ringan atau sedang kadar natrium 50-60 meg/l dapat dibuat

3) Dehidrasi berat :

a) Untuk anak umur 1 bulan – 2 tahun dengan berat badan 3-10 kg, 1 jam

pertama 40 ml/kgBB/jam : 10 tetes/kgBB/menit (infuse set 1 ml : 15

tetes atau 13 tetes/kgBB/menit), 7 jam berikutnya 12 ml/kgBB/jam : 3

tetes/kgBB/menit (infuse set 1 ml : 20 tetes), 16 jam berikutnya 125

ml/kgBB oralit per oral, bila anak mau minum, teruskan dengan 2A

intravena 2 tetes/kgBB/menit atau 3 tetes/kgBB/menit.

b) Untuk anak lebih dari 2-5 tahun dengan berat badan 10-15 kg, 1 jam

pertama 30 ml/kgBB/jam atau 8 tetes/kgBB/menit (1 ml : 20 tetes), 7

jam kemudian 127 ml/kgBB oralit per oral, bila anak tidak mau minum

dapat diteruskan dengan 2A intravena 2 tetes/kgBB/menit atau 3

tetes/kgBB/menit.

c) Untuk anak lebih dari 5-10 tahun dengan 15-25 kg, 1 jam pertama 20

ml/kgBB/menit (infuse set 1 ml : 20 tetes), 16 jam berikutnya 105

ml/kgBB oralit per oral.

2. Diatetik (pemberian makanan)

Terapi diatetik adalah pemberian makan dan minum khusus pada klien dengan

tujuan meringankan, menyembuhkan serta menjaga kesehatan klien. Hal-hal yang

perlu diperhatikan : memberikan ASI, memberikan bahan makanan yang

mengandung cukup kalori, protein, mineral dan vitamin, makanan harus bersih.

3. Obat-obatan

a. Obat antiseri

b. Obat anti spasmolitik

c. Obat antibiotic

Page 6: NIM : 4002110019 A.docshare01.docshare.tips/files/24980/249805336.pdfUntuk diare akut diatas umur 6 bulan dengan dehidrasi ringan atau sedang kadar natrium 50-60 meg/l dapat dibuat

H. Pathway gastroenteritis

Page 7: NIM : 4002110019 A.docshare01.docshare.tips/files/24980/249805336.pdfUntuk diare akut diatas umur 6 bulan dengan dehidrasi ringan atau sedang kadar natrium 50-60 meg/l dapat dibuat

I. Pemeriksaan diagnostic

1. Pemeriksaan feses

Tes tinja untuk mengetahui makroskopis dan mikroskopis, biakan kuman

untuk mengetahui kuman penyebab, tes resistensi terhadap berbagai antibiotic

serta untuk mengetahui pH dan kadar gula jika diduga ada intoleransi glukosa.

Karakteristik hasil pemeriksaan feses sebagai berikut : feses berwarna

pekat atau putih kemungkinan disebabkan karena adanya pigmen empedu

(obstruksi empedu). Feses berwarna hitam disebabkan karena efek dari obat

seperti Fe, diet tinggi buah merah dan sayur hijau tua seperti bayam. Feses

berwarna pucat disebabkan karena malabsorpsi lemak, diet tinggi susu dan produk

susu. Feses berwarna orange atau hijau disebabkan karena infeksi usus. Feses cair

dan berlendir disebabkan karena diare yang penyebabnya adalah bakteri. Feses

seperti tepung berwarna putih disebabkan karena diare yang penyebabnya adalah

virus. Feses seperti ampas disebabkan karena diare yang penyebabnya adalah

parasit. Feses yang didalamnya terdapat unsure pus atau mucus disebabkan karena

bakteri, darah jika terjadi peradanganpada usus, terdapat lemak dalam feses jika

disebabkan karena malabsorbsi lemak dalam usus halus.

2. Pemeriksaan darah

Darah perifer lengkap, analisa gas darah dan elektrolit (terutama Na, Ca, K dan P

serum pada diare yang disertai kejang), anemia (hipokronik, kadang-kadang

nikrosiotik) dan dapat terjadi karena malnutrisi / malabsorbsi tekanan fungsi

sumsum tulang (proses inflamasi kronis) peningkatan sel-sel darah putih,

pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin darah untuk mengetahui faal ginjal.

3. Pemeriksaan elektrolit tubuh

Untuk mengetahui kadar natrium, kalium, kalsium, bikarbonat.

4. Duodenal intubation

Untuk mengetahui kuman penyebab secara kuantitatif dan kualitatif terutama pada

diare kronik.

Page 8: NIM : 4002110019 A.docshare01.docshare.tips/files/24980/249805336.pdfUntuk diare akut diatas umur 6 bulan dengan dehidrasi ringan atau sedang kadar natrium 50-60 meg/l dapat dibuat

J. Asuhan keperawatan

1. Pengkajian

Pengkajian merupakan dasar pertama atau langkah awal dari proses

keperawatan secara keseluruhan dan merupakan suatu proses yang sistematis dan

pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan

mengidentifikasi status kesehatan pasien. Pada tahap ini semua data dan informasi

tentang klien yang dibutuhkan, dikumpulkan dan di analisa untuk menentukan

diagnose keperawatan. Adapun langkah-langkah dalam pengkajian ini adalah

sebagai berikut :

a. Identitas klien, meliputi nama, umur, berat badan, jenis kelamin, alamat

rumah, suku bangsa, agama dan nama orang tua.

b. Riwayat kesehatan

1) Keluhan utama, pasien biasanya mengeluh berak encer dengan atau tanpa

adanya lender dan darah sebanyak lebih dari 3 kali sehari, berwarna

kehijau-hijauan dan berbau amis, biasanya disertai muntah, tidak nafasu

makan,dan disertai dengan demam ringan atau demam tinggi pada anak-

anak yang menderita infeksi usus.

2) Riwayat kesehatan sekarang, meliputi lamanya keluhan : masing-masing

orang berbeda tergantung pada tingkat dehidrasi, atau gizi, keadaan social,

ekonomi, hygiene dan sanitasi. Akibat timbul keluhan : anak menjadi

rewel dan gelisah, badan menjadi lemah dan aktivitas bermain kurang.

Faktor yang memperberat adalah ibu mengehntikan pemberian makanan,

anak tidak mau makan dan minum, tidak ada pemberian cairan tambahan

(larutan oralit atau larutan gula garam).

3) Riwayat kesehatan dahulu, yang perlu ditanyakan yaitu riwayat penyakit

yang pernah diderita oleh anak maupun keluarga dalam hal ini orang tua.

Apakah dalam keluarga pernah mempunyai riwayat penyakit keturunan

atau pernah menderita penyakit kronis sehingga harus dirawat di rumah

sakit.

4) Riwayat tumbuh kembang yang perlu ditanyakan adalah hal-hal yang

berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan

usia anak sekarang yang meliputi motorik kasar, motorik halus,

perkembangan kognitif atau bahasa dan personal social atau kemandirian.

Page 9: NIM : 4002110019 A.docshare01.docshare.tips/files/24980/249805336.pdfUntuk diare akut diatas umur 6 bulan dengan dehidrasi ringan atau sedang kadar natrium 50-60 meg/l dapat dibuat

5) Imunisasi yang ditanyakan kepada orang tua adalah apakah anak mendapat

imunisasi secara lengkap sesuai dengan usianya dan jadwal pemberian

serta efek samping dari pemberian imunisasi seperti panas, alergi dan

sebagainya.

6) Kesehatan fisik meliputi pola nutrisi seperti frekuensi makanan, jenis

makanan, makanan yang disukai atau tidak disukai dan keinginan untuk

makan dan minum. Pola eliminasi seperti frekuensi buang besr dan buang

air kecil di rumah dan di rumah sakit. Selain itu juga ditanyakan tentang

konsistensi, warna dan bau dari objek eliminasi. Kebiasaan tidur seperti

tidur siang, malam, kebiasaan sebelum dan sesudah tidur. Pola aktivitas

juga ditanyakan baik dirumah dan juga bagaimana pola hygiene tubuh

seperti mandi, keramas dan ganti baju.

c. Pemeriksaan fisik

1) Secara umum

Tingkat kesadaran :

TTV : N, R, S

Pengukuran antropometri : BB, TB

2) Head to toe

Rambut :

Inspeksi : Turgor kulit kurang,kulit kering,tidak terdapat clubbingfinger,

warna kuku merah muda, warna rambut hitam

Kepala:

Inspeksi : Bentuk kepala oval,Ubun-Ubun cekung tidak terdapat

pembengkakan,tidak terdapat tanda-tanda infeksi,pertumbuhan rambut rata

Palpasi : Terdapat nyeri tekan pada bagian kepala

Mata:

Inspeksi : Cekung, Tidak terdapat pembengkakan pada bagian mata,

konjungtiva merah mudah,sclera putih,tidak terdpat katarak infantir

Page 10: NIM : 4002110019 A.docshare01.docshare.tips/files/24980/249805336.pdfUntuk diare akut diatas umur 6 bulan dengan dehidrasi ringan atau sedang kadar natrium 50-60 meg/l dapat dibuat

Telinga :

Inspeksi : Warna kulit telinga sama dengan warna wajah, telinga kiri

simetris kiri dan kanan

Palpasi : Tidak terdapat benjolan dan nyeri tekan pada bagian telinga

Hidung :

Inspeksi : Tidak terdapat sekret, warna mukosa merah mudah, tidak

terdapat cairan dalam hidung

Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan pada hidung

Mulut :

Inspeksi : warna lidah merah muda, mukosa mulut kering

Leher :

Inspeksi : Warna leher sama dengan warna wajah, tidak terdapat

pembesaran kelenjar tiroid.

Dada :

Inspeksi : Bentuk dada simetris kiri dan kanan, pengembangan dada

simetris

Auskultasi : Bunyi napas bronkovesikuler, Bunyi jantung s1&s2 lup dup

Punggung :

Inspeksi : Bentuk tulang belakang normal

Abdomen :

Inspeksi : Warna abdomen sama dengan warna bagaian dada, kontur

abdomen sedikit cekung, tidak terdapat pembesaran hati dan limfa, tidak

terdapat hernia umbilikus

Auskultasi : Peristaltik ususk 40x/menit,

Perkusi : Bunyi timpani dan pekak pada bagian abdomen

Palpasi : Terdapat nyeri tekan pada lambung

Page 11: NIM : 4002110019 A.docshare01.docshare.tips/files/24980/249805336.pdfUntuk diare akut diatas umur 6 bulan dengan dehidrasi ringan atau sedang kadar natrium 50-60 meg/l dapat dibuat

Ekstremitas Atas :

Inspeksi : Tidak terdapat pembengkakan pada ekstremitas

Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan pada bagian Ekstremitas atas

Ekstremitas Bawah

Inspeksi : Tidak terdapat pembengkaka pada ekstremitas

Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan pada bagian Ekstremitas atas

Genital dan anus

Genitalia tampak bersih, letak saluran uretra, tidak ada lesi dan tidak

terdapat edema. Pada anus tidak tampak hemoroid.

2. Diagnose Keperawatan

Diagnose yang mungkin muncul pada pasien gastroenteritis adalah :

a. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif.

b. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

mual, muntah, intake inadekuat.

c. Hipertermia berhubungan dengan dehidrasi.

d. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan iritasi rectal karena diare.

e. Ansietas berhubungan dengan hospitalisasi dan stress.

f. Defisiensi pengetahuan tentang penyakit dan cara perawatannya berhubungan

dengan kurang paparan sumber informasi.

g. Risiko infeksi berhubungan dengan peningkatan paparan lingkungan terhadap

pathogen.

3. Intervensi

Diagnose Tujuan Intervensi Rasional

Kekurangan

volume cairan

berhubungan

dengan

kehilangan

cairan aktif

Setelah dilakukan

tindakan

perawatan

diharapkan

kekurangan

volume cairan

1. Beri larutan

rehidrasi oral

(LRO) sedikit

tapi sering

khususnya bila

anak muntah.

1. LRO untuk

rehidrasi dan

penggantian

kehilangan

cairan melalui

feses.

Page 12: NIM : 4002110019 A.docshare01.docshare.tips/files/24980/249805336.pdfUntuk diare akut diatas umur 6 bulan dengan dehidrasi ringan atau sedang kadar natrium 50-60 meg/l dapat dibuat

akan teratasi

dengan kriteria

hasil :

1. Hidrasi dan

status nutrisi

adekuat.

2. Frekuensi

irama dan

nadi dalam

rentang yang

diharapkan.

3. Frekuensi dan

irama nafas

dalam rentang

yang

diharapkan.

4. Elektrolit

serum (Na, K,

Ca, dan Mg)

dalam batas

normal.

5. Serum dan pH

urin dalam

batas normal.

2. Berikan dan

pantau cairan IV

sesuai ketentuan.

3. Setelah rehidrasi,

berikan diet

regular pada

anak sesuai

toleransi.

4. Ganti LRO

dengan cairan

rendah natrium

seperti air, ASI,

formula bebas

laktosa, atau

formula yang

mengandung

setengah laktosa.

5. Pantau intake

dan output (urin,

feses, dan

2. Untuk

mengobati

pathogen

khusus yang

menyebabkan

kehilangan

cairan yang

berlebihan.

3. Karena

pemberian diet

normal secara

dini bersifat

menguntungkan

untuk

menurunkan

jumlah defekasi

dan penurunan

berat badan

serta

pemendekan

durasi penyakit.

4. Untuk

mempertahanka

n terapi cairan.

5. Untuk

mengevaluasi

keefektifan

Page 13: NIM : 4002110019 A.docshare01.docshare.tips/files/24980/249805336.pdfUntuk diare akut diatas umur 6 bulan dengan dehidrasi ringan atau sedang kadar natrium 50-60 meg/l dapat dibuat

emesis).

6. Pantau berat

jenis urin setiap

8 jam atau sesuai

indikasi.

7. Kaji tanda-tanda

vital, turgor

kulit, membrane

mukosa dan

status mental

setiap 4 jam atau

sesuai indikasi.

8. Hindari masukan

cairan jernih

seperti jus buah,

minuman

berkarbonat dan

gelatin.

9. Instruksikan

keluarga dalam

memberikan

terapi yang tepat,

pemantauan

masukan dan

keluaran dan

mengkaji tanda-

tanda dehidrasi.

intervensi.

6. Untuk mengkaji

hidrasi.

7. Untuk mengkaji

hidrasi.

8. Cairan ini

biasanya tinggi

karbohidrat,

rendah

elektrolit, dan

mempunyai

osmolalitas

tinggi

9. Untuk

menjamin hasil

optimum dan

memperbaiki

kepatuhan

terhadap aturan

terapeutik.

Page 14: NIM : 4002110019 A.docshare01.docshare.tips/files/24980/249805336.pdfUntuk diare akut diatas umur 6 bulan dengan dehidrasi ringan atau sedang kadar natrium 50-60 meg/l dapat dibuat

Ketidakseimban

gan nutrisi:

kurang dari

kebutuhan

tubuh

berhubungan

dengan mual,

muntah, intake

inadekuat

Tujuan : setelah

dilakukan

tindakan

keperawatan

diharapkan

kebutuhan nutrisi

pasien terpenuhi

dengan kriteria

hasil :

1. Asupan

makanan dan

cairan

adekuat.

2. Zat gizi

terpenuhi.

3. Asupan cairan

oral atau IV

dapat

terpenuhi

dengan baik.

4. Mencapai

berat badan

yang ideal.

1. Instruksikan ibu

menyusui untuk

melanjutkan

pemberian ASI.

2. Hindari

pemberian diet

dengan pisang,

beras, apel, dan

roti panggang

atau teh.

3. Observasi dan

catat respon

terhadap

pemberian

makan.

4. Intruksikan

keluarga dalam

memberikan diet

yang tepat.

5. Anjurkan untuk

makan dengan

porsi sedikit tapi

sering.

1. Hal ini penting

untuk

mengurangi

kehebatan dan

durasi penyakit.

2. Karena diet ini

rendah energy

dan protein,

terlalu tinggi

dalam

karbohidrat dan

rendah

elektrolit.

3. Untuk mengkaji

toleransi

pemberian

makanan.

4. Untuk

meningkatkan

kepatuhan

terhadap

program

terapeutik.

5. Pemberian

makanan cair

sedikit demi

sedikit tidak

akan menekan

gastric sehingga

mengurangi

perasaan mual

dan muntah.

Page 15: NIM : 4002110019 A.docshare01.docshare.tips/files/24980/249805336.pdfUntuk diare akut diatas umur 6 bulan dengan dehidrasi ringan atau sedang kadar natrium 50-60 meg/l dapat dibuat

6. Timbang berat

badan setiap hari.

7. Gali masalah dan

prioritas anggota

keluarga.

6. Untuk

mengetahui

perkembangan

nutrisi setiap

hari.

7. Untuk

memperbaiki

kepatuhan

terhadap

program

terapeutik.

Hipertermia

berhubungan

dengan

dehidrasi.

Tujuan : setelah

dilakukan

tindakan

keperawatan

diharapkan

masalah

hipertermi dapat

teratasi dengan

kriteria hasil :

1. Suhu kulit

dalam rentang

yang

diharapkan.

2. Suhu tubuh

dalam batas

normal.

3. Nadi dan

pernafasan

dalam rentang

yang

diharapkan.

4. Tidak ada

1. Kaji tingkat

kenaikan suhu

tubuh dan

perubahan yang

menyertai.

2. Beri kompres

hangat pada

daerah dahi,

aksila dan lipat

paha.

3. Monitor tanda-

tanda vital setiap

1 jam.

4. Anjurkan untuk

minum cukup.

1. Suhu 38o-41

oC

menunjukkan

proses infeksius

akut sehingga

dapat

menentukan

intervensi yang

tepat.

2. Kompres

hangat dapat

mengurangi

demam.

3. Sebagai

indicator

perkembangan

keadaan klien.

4. Intake cairan

yang adekuat

membantu

penurunan suhu

tubuh serta

Page 16: NIM : 4002110019 A.docshare01.docshare.tips/files/24980/249805336.pdfUntuk diare akut diatas umur 6 bulan dengan dehidrasi ringan atau sedang kadar natrium 50-60 meg/l dapat dibuat

perubahan

warna kulit.

5. Tidak tampak

keletihan dan

mudah

tersinggung.

5. Anjurkan untuk

menggunakan

pakaian tipis dan

menyerap

keringat.

6. Kolaborasi

dengan tim

medis untuk

pemberian

antipiretik.

mengganti

jumlah cairan

yang hilang

melalui

evaporasi.

5. Mempercepat

proses

evaporasi.

Jumlah selimut

perlu dibatasi

untuk

mempertahanka

n suhu

mendekati

normal.

6. Digunakan

untuk

mengurangi

demam dengan

aksi sentralnya

di hipotalamus.

Kerusakan

integritas kulit

berhubungan

dengan iritasi

rectal karena

diare.

Tujuan : setelah

dilakukan

tindakan

keperawatan

diharapkan

integritas kulit

tidak mengalami

kerusakan dengan

kriteria hasil :

1. Suhu,

elastisitas,

hidrasi,

1. Ganti popok jika

basah atau kotor.

2. Bersihkan

bokong perlahan-

lahan dengan

sabun lunak, non

alkalin, dan

airatau celupkan

anak dalam bak

untuk

1. Untuk menjaga

agar kulit tetap

bersih dan

kering.

2. Karena feses

diare sangat

mengiritasi

kulit.

Page 17: NIM : 4002110019 A.docshare01.docshare.tips/files/24980/249805336.pdfUntuk diare akut diatas umur 6 bulan dengan dehidrasi ringan atau sedang kadar natrium 50-60 meg/l dapat dibuat

pigmentasi,

dan warna

jaringan

dalam rentang

yang

diharapkan.

2. Terbebas dari

adanya lesi

jaringan,

keutuhan kulit

terjaga.

pembersihan

yang lembut.

3. Pajankan dengan

ringan kulit utuh

yang kemerahan

pada udara jika

mungkin.

4. Hindari

menggunakan

tissue basah yang

dijual bebas yang

mengandung

alcohol pada

kulit yang

teriritasi.

5. Observasi

bokong dan

perineum akan

adanya infeksi.

6. Kolaborasi

dengan tim

medis untuk

pemberian obat

berupa salep

pelindung pada

kulit.

3. Untuk

meningkatkan

penyembuhan.

4. Karena dapat

menyebabkan

rasa

menyengat.

5. Untuk

mengetahui

secara dini

adanya tanda-

tanda infeksi

dan untuk

memberikan

terapi yang

sesuai.

6. Untuk

mempercepat

penyembuhan.

Page 18: NIM : 4002110019 A.docshare01.docshare.tips/files/24980/249805336.pdfUntuk diare akut diatas umur 6 bulan dengan dehidrasi ringan atau sedang kadar natrium 50-60 meg/l dapat dibuat

Ansietas

berhubungan

dengan

hospitalisasi dan

stress

setelah dilakukan

tindakan

keperawatan

diharapkan

ansietas

berkurang ataau

teratasi dengan

kriteria hasil :

1. Pasien tidak

tampak cemas

atau gelisah.

2. Pasien dapat

beristirahat

atau tidur

dengan

nyenyak.

3. Pasien dapat

merencanakan

strategi

koping untuk

situasi-situasi

yang

membuat

stress.

4. Mampu

mempertahan

kan

penampilan

peran.

1. Kaji tingkat

kecemasan.

2. Pertahankan

sering kontak

dengan orangtua,

selalu sedia

untuk

mendengarkan

dan bicara bila

dibutuhkan.

3. Identifikasi cara-

cara dimana

pasien mendapat

bantuan jika

dibutuhkan.

4. Berikan

informasi yang

sesuai kebutuhan

dan jika diminta

oleh pasien atau

orang terdekat.

5. Beri stimulasi

sensoris dan

pengalihan yang

sesuai dengan

1. Respon

individu dapat

bervariasi

tergantung pada

pola cultural

yang dipelajari.

2. Persepsi yang

menyimpang

dari situasi

mungkin dapat

memperbesar

perasaan.

3. Memantapkan

hubungan dan

membantu

orang tua untuk

melihat

realisasi dari

penyakit atau

pengobatan

yang diberikan.

4. Memberikan

jaminan bahwa

perawat

bersedia untuk

mendukung dan

membantu.

5. Untuk

meningkatkan

pertumbuhan

dan

Page 19: NIM : 4002110019 A.docshare01.docshare.tips/files/24980/249805336.pdfUntuk diare akut diatas umur 6 bulan dengan dehidrasi ringan atau sedang kadar natrium 50-60 meg/l dapat dibuat

tingkat

perkembangan

anak dan

kondisinya.

perkembangan

anak secara

optimal.

Defisiensi

pengetahuan

tentang penyakit

dan cara

perawatannya

berhubungan

dengan kurang

paparan sumber

informasi

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan

diharapkan

keluarga pasien

termotivasi untuk

merawat anaknya

yang menderita

gastroenteritis

dengan baik dan

benar dengan

kriteria hasil :

1. Keluarga

pasien

mengerti

pengertian,

penyebab,

tanda dan

gejala dari

gastroenteritis

.

2. Cara

pencegahan

dan perawatan

anak yang

menderita

gastroenteritis

3. Serta mampu

mendemonstr

1. Kaji tingkat

pengetahuan

keluarga tentang

penyakit dan

cara perawatan

anaknya.

2. Berikan

penjelasan

tentang penyakit

dan kondisi

anaknya.

3. Berikan

penjelasan setiap

akan melakukan

prosedur

tindakan

keperawatan.

4. Berikan

penjelasan

kepada orang tua

tentang

perawatan anak

dengan

gastroenteritis di

rumah, seperti

pembuatan

larutan gula

garam (LGG).

1. Untuk

menentukan

intervensi

secara tepat

dengan masalah

yang ada.

2. Menurunkan

rasa cemas

terhadap

kondisi

anaknya.

3. Berbagai

tingkat bantuan

mungkin

diperlukan

berdasarkan

kebutuhan.

4. Pembuatan

LGG dilakukan

sebagai

penanganan

pertama untuk

mengganti cairn

tubuh yang

hilang akibat

gastroenteritis.

Page 20: NIM : 4002110019 A.docshare01.docshare.tips/files/24980/249805336.pdfUntuk diare akut diatas umur 6 bulan dengan dehidrasi ringan atau sedang kadar natrium 50-60 meg/l dapat dibuat

asikan cara

membuat

oralit dan

LGG dengan

baik dan

benar.

Risiko infeksi

berhubungan

dengan port de

entre

mikroorganisme

pathogen.

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan

diharapkan pasien

tidak terjadi

infeksi dengan

kriteria hasil :

1. Tidak terdapat

tanda-tanda

infeksi.

2. Status

imunitas baik.

3. Nutrisi

adekuat.

4. Mendapatkan

imunisasi

yang tepat.

5. Nadi dan suhu

dalam rentang

yang

diharapkan.

1. Pertahankan cuci

tangan yang

benar.

2. Pakaian popok

dengan tepat.

3. Gunakan popok

sekali pakai.

4. Ajarkan anak

bila mungkin

tindakan

perlindungan

diri missal

dengan cuci

tangan.

1. Untuk

mengurangi

resiko

penyebaran

infeksi.

2. Mengurangi

kemungkinan

penyebaran

feses.

3. Superabsorbent

untuk

menampung

feses dan

menurunkan

kemungkinan

terjadinya

dermatitis

popok.

4. Untuk

mencegah

penyebaran

infeksi.

Page 21: NIM : 4002110019 A.docshare01.docshare.tips/files/24980/249805336.pdfUntuk diare akut diatas umur 6 bulan dengan dehidrasi ringan atau sedang kadar natrium 50-60 meg/l dapat dibuat

5. Anjurkan

keluarga dan

pengunjung

dalam praktik

isolasi

khususnya

mencuci tangan.

5. Untuk

mencegah

terjadinya

penyebaran

infeksi.

Page 22: NIM : 4002110019 A.docshare01.docshare.tips/files/24980/249805336.pdfUntuk diare akut diatas umur 6 bulan dengan dehidrasi ringan atau sedang kadar natrium 50-60 meg/l dapat dibuat

DAFTAR PUSTAKA

Herdman, T. Heather. 2012. Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2012-

2014. Jakarta: EGC.

Wilkinson, Judith M. 2011. Buku Saku Diagnosis Keperawatan : Diagnosis NANDA,

Intervensi NIC, Kriteria Hasil NOC. Jakarta: EGC.

http://www.kidshealth.org.nz/viral-gastroenteritis-gastro

http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/gastroenteritis.html

http://www.patient.co.uk/health/gastroenteritis-in-children-leaflet

http://www.webmd.com/digestive-disorders/gastroenteritis