makalah_jati_diri_unsoed-1.docx

16
MAKALAH JATI DIRI UNSOED “REBOISASI DAN PENGHIJAUAN” Disusun oleh : Nufi Attobibah (G1F011045) Reza Satria Bayu A ( G1F011053 ) Melani Dian Arini (G1F014017) Bina Maraya L (G1F014051) Amyda Ayu D ( G1F014053 ) Rizki Amalia H ( G1F014059 ) JURUSAN FARMASI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

Upload: melanie-dian-arini

Post on 24-Jan-2016

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH_JATI_DIRI_UNSOED-1.docx

MAKALAH JATI DIRI UNSOED

“REBOISASI DAN PENGHIJAUAN”

Disusun oleh :

Nufi Attobibah (G1F011045)

Reza Satria Bayu A ( G1F011053 )

Melani Dian Arini (G1F014017)

Bina Maraya L (G1F014051)

Amyda Ayu D ( G1F014053 )

Rizki Amalia H ( G1F014059 )

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

PURWOKERTO

2015

Page 2: MAKALAH_JATI_DIRI_UNSOED-1.docx

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hutan yang merupakan habitat bagi berbagai macam spesies flora dan fauna adalah

produsen oksigen terbesar di planet bumi. Tumbuh-tumbuhan hijau menerima sinar matahari,

air (H2O) dan karbon dioksida (CO2) dari lingkungan sekitarnya yang kemudian akan diubah

menjadi oksigen (O2) dan karbohidrat (C6H12O6). Senyawa-senyawa yang dihasilkan oleh

tumbuhan hijau melalui proses fotosintesis tersebut dibutuhkan oleh manusia dan hewan

untuk melangsungkan kehidupannya. Setiap tahun tumbuh-tumbuhan di bumi mensintesis

sekitar 150.000 juta ton karbon dioksida (CO2) dan 25.000 juta ton hidrogen (H) dengan

membebaskan 400.000 juta ton oksigen (O2) ke atmosfer, serta menghasilkan 450.000 juta

ton zat-zat organik.

Selain di hutan, tumbuhan hijau juga berperan penting di lingkungan sekitar kita.

Tanpa tumbuhan hijau, lingkungan di sekitar kita akan terasa panas dan tidak nyaman.

Apalagi jika tumbuhan di hutan menghilang dalam skala yang cukup besar setiap tahun

akibat penebangan liar dan sebagainya, tentu akan berdampak negatif terhadap keadaan

atmosfer bumi. Setiap pohon yang ditanam mempunyai kapasitas mendinginkan udara sama

dengan rata-rata 5 pendingin udara (AC/Air Conditioner) yang dioperasikan 20 jam terus

menerus setiap harinya. Tidak hanya itu, tumbuhan hijau juga dapat menjernihkan udara di

sekitar kita karena setiap 1 ha pepohonan mampu menetralkan karbon dioksida yang

dikeluarkan 20 kendaraan, dan setiap 93 m2 pepohonan mampu menyerap kebisingan suara

sebesar 8 desibel.

Dikarenakan peran tumbuhan hijau yang sangat penting di hutan maupun di

lingkungan sekitar kita, penulis mencoba untuk memberikan beberapa gagasan dalam upaya

pelestarian hutan dan lingkungan hidup melalui reboisasi dan penghijauan. Upaya reboisasi

dan penghijauan ini dapat menjadi wadah untuk menyejahterakan masyarakat. Selain itu,

kesejahteraan masyarakat juga dapat dicapai melalui peran optimal Pemerintahan Daerah

dengan dunia usaha, serta partisipasi masyarakat, didukung oleh perundang-undangan di

bidang ekonomi maupun politik, serta regulasi teknisnya. Pembangunan kesejahteraan rakyat

bukan hanya merupakan salah satu paradigma otonomi daerah akan tetapi juga komitmen

bersama pemerintah pusat dengan pemerintah daerah yang mensyaratkan terlembaganya

hubungan fungsional dan adanya pembagian peran.

Page 3: MAKALAH_JATI_DIRI_UNSOED-1.docx

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yakni sebagai berikut.

1. Seberapa pentingkah peran tumbuhan hijau dalam kehidupan manusia?

2. Langkah apa yang dapat dilakukan dalam upaya reboisasi dan penghijauan?

3. Apa manfaat yang dihasilkan dari upaya reboisasi dan penghijauan?

4. Mengapa upaya reboisasi dan penghijauan berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan memberikan

penjelasan mengenai hal-hal berikut.

1. Peran tumbuhan hijau yang sangat penting dalam berbagai segi kehidupan manusia.

2. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam upaya reboisasi dan penghijauan.

3. Manfaat yang dihasilkan dari upaya reboisasi dan penghijauan.

4. Kesejahteraan masyarakat yang dapat dicapai melalui upaya reboisasi dan penghijauan

D. Dasar Teori

Reboisasi merupakan kegiatan penghutanan kembali kawasan hutan bekas tebangan

maupun lahan-lahan kosong yang terdapat di dalam kawasan hutan (Rina,fitriana, 2008).

Reboisasi meliputi kegiatan permudaan pohon, penanaman jenis pohon lainnya di area hutan

negara dan area lain sesuai rencana tata guna lahan yang diperuntukkan sebagai hutan.

Dengan demikian, membangun hutan baru pada area bekas tebang habis, bekas tebang pilih,

atau pada lahan kosong lain yang terdapat di dalam kawasan hutan termasuk reboisasi

(Nugraha ardian,R,2009).

Jadi, reboisasi adalah membangun hutan baru atau penanaman kembali kawasan hutan

bekas tebangan maupun lahan-lahan kosong yang terdapat di dalam kawasan hutan.

Penghijauan merupakan kegiatan penanaman pada lahan kosong di luar kawasan

hutan, terutama pada tanah milik rakyat dengan tumbuhan keras, misalnya jenis-jenis pohon

hutan, pohon buah, tumbuhan perkebunan, tumbuhan penguat teras, tumbuhan pupuk hijau,

dan rumput pakan ternak. Tujuan penanaman agar lahan tersebut dapat dipulihkan,

dipertahankan, dan ditingkatkan kembali kesuburannya (Rina fitria, 2008). Upaya yang

termasuk dalam rangkaian kegiatan penghijauan yang sudah disebutkan berupa pembuatan

bangunan pencegah erosi tanah, misalnya pembuatan sengkedan (terassering) dan bendungan

yang dilakukan pada area di luar kawasan hutan (Nugraha ardian,R, 2009).

Page 4: MAKALAH_JATI_DIRI_UNSOED-1.docx

Jadi, penghijauan adalah kegiatan penanaman pada lahan kosong di luar kawasan

hutan serta pembuatan bangunan pencegah erosi tanah dengan tujuan agar lahan tersebut

dapat dipulihkan, dipertahankan, dan ditingkatkan kembali kesuburannya.

Pengertian Kesejahteraan Sosial

Kesejahteraan sosial adalah kondisi sejahtera dari suatu masyarakat. Kesejahteraan

sosial meliputi kesehatan, keadaan ekonomi, kebahagiaan, dan kualitas hidup rakyat (Segel

dan Bruzy, 1998). Kesejahteran sosial memiliki arti kepada keadaan yang baik, kebahagiaan

dan kemakmuran, banyak orang yang menamainya sebagai kegiatan amal (W.J.S.

Poerwadarminta, 1996).

Jadi, kesejahteraan sosial adalah kondisi sejahtera dari suatu masyarakat yang baik,

bahagia dan makmur.

E. Pembahasan

Permasalahan yang diambil dalam diskusi bertema “Pengelolaan Lingkungan Hidup”

adalah tentang reboisasi dan penghijauan. Tumbuhan yang membuat makanan sendiri

dengan menyerap unsur hara yang terkandung dalam tanah, karbon dioksida di udara dan

dengan bantuan sinar matahari yang dikenal dengan istilah proses fotosintesis. Hasil

fotosintesis sangat bermanfaat tidak hanya untuk tumbuhan hijau itu sendiri, melainkan

bermanfaat pula bagi makhluk hidup di sekitarnya, khususnya manusia. Oksigen yang

dihasilkan dari proses fotosintesis digunakan oleh manusia dan hewan untuk bernafas, dan

glukosa yang dihasilkannya juga bermanfaat sebagai sumber energi.

Tumbuhan hijau juga mampu menjadi solusi berbagai problem iklim yang mendera

bumi saat ini, seperti isu pemanasan global akibat jumlah karbon dioksida yang melebihi

batas (efek rumah kaca). Pencemaran udara yang ditimbulkan oleh polutan seperti karbon

dioksida dapat dikurangi dengan cara meningkatkan penghijauan lingkungan sekitar dan

reboisasi.

Manfaat tumbuhan hijau khususnya bagi manusia adalah sebagai berikut.

a. Tumbuhan hijau berperan sebagai paru-paru dunia. Tumbuhan yang mengandung

klorofil menghasilkan gas oksigen yang mempunyai peran vital dalam proses

pernafasan manusia dan hewan.

b. Tumbuhan hijau berfungsi sebagai stabilisator lingkungan. Keberadaan tumbuhan

hijau di lingkungan sekitar dapat menciptakan suasana yang segar, nyaman dan sejuk.

c. Tumbuhan hijau merupakan penyeimbang alam, karena mempunyai peran yang

sangat penting dalam kehidupan ekosistem.

Page 5: MAKALAH_JATI_DIRI_UNSOED-1.docx

d. Tumbuhan hijau juga berfungsi sebagai tempat berlindung bagi kondisi alam yang

kurang baik seperti angin kencang, terik matahari yang menyengat, hujan, serta debu

dan polusi.

e. Tumbuhan hijau merupakan sumber estetika atau keindahan.

f. Tumbuhan hijau adalah salah satu faktor penjaga kesehatan.

Langkah-Langkah dalam Mewujudkan Upaya Reboisasi dan Penghijauan

a. Langkah-Langkah Reboisasi

Luas lahan hutan di Indonesia adalah 140,3 juta ha dan merupakan salah satu

hutan hujan tropis terbesar di dunia. Namun, jumlah ini terus berkurang setiap tahun

akibat terjadi banyaknya penebangan liar, aktivitas pertambangan dan perladangan

berpindah. Menurut FAQ, laju kerusakan hutan di Indonesia mencapai 1.315.000 ha

per tahun atau setiap tahunnya luas area hutan berkurang sebesar 1%. Daerah-daerah

yang paling cepat kerusakan hutannya adalah Kalimantan, Sumatera, Sulawesi dan

sebagian Pulau Jawa.

Kondisi hutan yang rusak dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan

bumi untuk mengubah karbon dioksida menjadi oksigen. Selain itu, hutan yang

kehilangan sebagian besar vegetasinya dapat menyebabkan erosi yang terjadi terus-

menerus sehingga tanah kehilangan kesuburannya. Kerusakan hutan juga

menyebabkan ketidakseimbangan alam dan hewan kehilangan habitatnya.

Reboisasi diperlukan dalam upaya mengatasi kerusakan hutan. Dengan

dilakukannya reboisasi, hutan akan kembali mendapatkan vegetasinya, menciptakan

kondisi udara yang sejuk serta mencegah berbagai dampak buruk yang ditimbulkan

oleh kerusakan hutan.

Berikut ini adalah beberapa langkah dalam mewujudkan upaya reboisasi.

1. Persiapan, meliputi penentuan lokasi sasaran reboisasi, penyiapan organisasi

pelaksana, penyusunan tata waktu kegiatan dan pembagian kerja, membersihkan area

reboisasi dari konflik agar penanaman dapat berjalan lancar melalui sosialisasi

rencana penanaman, menyiapkan bahan dan alat pengukuran (GPS/alat ukur theodolit,

kompas, altimeter dan lain-lain) serta menentukan pola tanam.

2. Membuat lubang untuk tanaman sesuai pola tanam dan menyiapkan pupuk dasar.

3. Bibit tanaman harus dalam keadaan sehat dan memenuhi standar dan terlebih dahulu

ditanam di tempat penampung sementara. Tanaman yang dapat digunakan untuk

reboisasi antara lain sebagai berikut.

Page 6: MAKALAH_JATI_DIRI_UNSOED-1.docx

a) Jati (Tectona grandis)

b) Jelutung (Dyera costulata)

c) Jabon (Anthocepalus cadamba)

d) Sungkai (Peronema cannescens)

e) Meranti (Shore sp)

f) Kemiri (Aleurites molucua)

g) Tusam/Pinus (Pinus merkusii)

h) Balsa (Ochroma sp)

4. Bibit tanaman dilepas dari tempat penampung sementara kemudian dipindahkan ke

lubang yang telah dibuat serta diberi pupuk.

5. Melaksanakan pemeliharaan tanaman yang intensif untuk membersihkan area

tanaman dari bahan yang mudah terbakar.

6. Melaksanakan pengawasan secara periodik untuk mendeteksi bahaya kebakaran

secara dini agar dapat diambil tindakan yang tepat.

7. Meningkatan partisipasi masyarakat dalam pengamanan hutan antara lain melalui

kegiatan penerangan dan penyuluhan.

b. Langkah-Langkah Penghijauan

Selain di hutan, tumbuhan hijau juga mempunyai peran yang sangat penting di luar

kawasan hutan. Tumbuhan hijau sebagai produsen utama oksigen dibutuhkan di lingkungan

sekitar kita. Tumbuhan hijau selain berperan dalam kehidupan dan kesehatan lingkungan

secara fisik, juga berperan dalam estetika dan kesehatan jiwa.

Berikut ini adalah beberapa langkah dalam mewujudkan upaya penghijauan.

1. Upaya penghijauan dapat dimulai dari lingkungan sekitar kita seperti halaman rumah.

Kita dapat memanfaatkan lahan yang ada untuk ditanami dengan tumbuhan hijau,

misalnya tanaman hias, tanaman obat dan tanaman berkulit keras. Lahan di sekitar

tempat tinggal kita seperti kompleks perumahan juga dapat kita manfaatkan untuk

penghijauan dengan menanam tanaman yang serupa.

2. Penanaman tumbuhan hijau yang bermanfaat di halaman rumah dapat kita

dikembangkan menjadi kebun mini yang terdiri dari tanaman sayur dan buah (warung

hidup) serta tanaman obat (apotek hidup). Dengan mengembangkan kebun mini di

halaman rumah, kita dapat menghemat pengeluaran anggaran rumah tangga sehingga

menjauhkan kita dari sifat konsumtif.

Page 7: MAKALAH_JATI_DIRI_UNSOED-1.docx

3. Teknik penanaman hidroponik dapat menjadi solusi penghijauan selanjutnya apabila

lahan yang kita punya tidak cukup memadai untuk ditanami tumbuhan hijau. Teknik

penanaman hidroponik adalah teknik menanam tanpa menggunakan tanah, melainkan

menggunakan benda lain seperti sabut kelapa yang diberi unsur hara yang dibutuhkan

oleh tumbuhan hijau.

4. Penghijauan di lingkungan sekolah juga sangat dibutuhkan. Kondisi udara yang sejuk,

nyaman dan segar di lingkungan sekolah dapat mengoptimalkan proses belajar

mengajar siswa. Penerapan penghijauan lingkungan sekitar harus diterapkan kepada

siswa sejak dini demi terwujudnya generasi yang peduli terhadap lingkungan. Sekolah

adalah tempat yang tepat untuk menerapkan pentingnya penghijauan kepada siswa

selain di rumah.

5. Pembuatan taman kota serta hutan kota dapat mengoptimalkan upaya penghijauan,

tentunya dengan partisipasi masyarakat. Keberadaan taman kota serta hutan kota juga

dapat mengurangi tingkat polusi udara serta dapat menjadi sarana rekreasi bagi

masyarakat.

6. Disiplin membuang sampah pada tempatnya dapat mendukung upaya penghijauan.

Lingkungan yang telah kita tanami oleh tumbuh-tumbuhan hijau tentunya tidak boleh

tercemari oleh limbah maupun sampah, karena dapat menimbulkan pemandangan

yang tidak sedap. Kepedulian masyarakat sangat dibutuhkan dalam masalah ini.

Apabila masyarakat dengan sadar tidak membuang sampah sembarangan, tentu

dampak positifnya juga dirasakan oleh masyarakat itu sendiri.

7. Upaya penghijauan harus mendapatkan dukungan dari pemerintah serta kerja sama

masyarakat dengan pemerintah demi terciptanya lingkungan hidup yang diidamkan

dan menyejahterakan masyarakat.

Manfaat reboisasi dan penghijauan di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Manfaat orologis. Akar pohon dengan tanah merupakan satu kesatuan yang kuat

sehingga mampu mencegah erosi.

2. Manfaat hidrologis. Tanaman-tanaman pada dasarnya akan menyerap air hujan,

sehingga suatu daerah yang ditumbuhi banyak tanaman mempunyai persediaan air

yang mencukupi.

3. Manfaat klimatologis. Dengan banyaknya pohon akan menurunkan suhu setempat,

sehingga udara di sekitarnya menjadi sejuk, segar dan nyaman.

Page 8: MAKALAH_JATI_DIRI_UNSOED-1.docx

4. Manfaat edaphis. Ini adalah manfaat dalam kaitan dengan tempat hidup binatang. Di

lingkungan yang penuh dengan pohon-pohon, secara alami satwa dapat hidup dengan

tenang karena lingkungan demikian memang sangat mendukung.

5. Manfaat ekologis. Lingkungan yang baik adalah yang seimbang antara struktur buatan

manusia dan struktur alam. Kelompok pohon atau tanaman, air dan binatang adalah

bagian dari alam yang dapat memberikan keseimbangan lingkungan.

6. Manfaat protektif. Pohon dapat memberikan perlindungan, misalnya terhadap teriknya

sinar matahari, angin kencang, penahan debu serta peredam suara.

7. Manfaat higienis. Sudah menjadi sifat pohon pada siang hari menghasilkan oksigen

(O2) yang sangat diperlukan manusia, dan sebaliknya dapat menyerap karbon

dioksida (CO2). Jadi secara higienis, pohon sangat berguna untuk kehidupan manusia.

8. Manfaat edukatif. Berbagai macam jenis pohon yang ditanam di lingkungan sekitar

merupakan laboratorium alam, karena dapat dimanfaatkan sebagai tempat belajar

mengenal tanaman dari berbagai aspeknya.

Masyarakat dapat menikmati berbagai manfaat dari reboisasi dan penghijauan seperti

yang telah disebutkan sebelumnya. Kesejahteraan masyarakat berkaitan dengan kondisi yang

nyaman, baik, sejahtera dan terpenuhinya segala kebutuhan. Hal-hal yang berkaitan dengan

kesejahteraan masyarakat tersebut dapat didapatkan melalui pelaksanaan reboisasi dan

penghijauan.

Reboisasi dan penghijauan adalah dua langkah yang tepat dalam mewujudkan

kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan masyarakat tidak dapat dicapai apabila masyarakat

tidak mengoptimalkan potensi di lingkungan sekitarnya. Tumbuhan hijau di sekitar kita

merupakan salah satu potensi yang dapat mendatangkan banyak manfaat apabila kita

mengolahnya secara tepat. Oleh karena itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia juga

sangat diperlukan dalam mengolah lingkungan hidup demi tercapainya kesejahteraan

masyarakat.

Oleh karena itu usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup yang salah satunya adalah

reboisasi dan penghijauan merupakan tanggung jawab kita bersama. Dalam hal ini, usaha

pelestarian lingkungan hidup tidak hanya merupakan tanggung jawab pemerintah saja,

melainkan tanggung jawab bersama antara pemerintah dengan masyarakat. Pada

pelaksanaannya, pemerintah telah mengeluarkan beberapa kebijakan yang dapat digunakan

sebagai payung hukum bagi aparat pemerintah dan masyarakat dalam bertindak untuk

melestarikan lingkungan hidup.

Page 9: MAKALAH_JATI_DIRI_UNSOED-1.docx

Beberapa kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah tersebut, antara lain meliputi hal-

hal berikut ini.

1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan- Ketentuan Pokok

Pengelolaan Lingkungan Hidup.

2. Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 148/11/SK/4/1985 tentang

Pengamanan Bahan Beracun dan Berbahaya di Perusahaan Industri.

3. Peraturan Pemerintah (PP) Indonesia Nomor 29 Tahun 1986 tentang Analisis

Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.

4. Pembentukan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup pada tahun 1991.

Selain itu, usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup dapat dilakukan dengan cara-cara

berikut ini  :

1. Melakukan pengolahan tanah sesuai kondisi dan kemampuan lahan, serta mengatur

sistem irigasi atau drainase sehingga aliran air tidak tergenang.

2. Memberikan perlakuan khusus kepada limbah, seperti diolah terlebih dahulu sebelum

dibuang, agar tidak mencemari lingkungan.

3. Melakukan reboisasi pada lahan-lahan yang kritis, tandus dan gundul, serta

melakukan sistem tebang pilih atau tebang tanam agar kelestarian hutan, sumber air

kawasan pesisir/pantai, dan fauna yang ada di dalamnya dapat terjaga.

4. Menciptakan dan menggunakan barang-barang hasil industri yang ramah lingkungan.

5. Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap perilaku para pemegang Hak

Pengusahaan Hutan (HPH) agar tidak mengeksploitasi hutan secara besar-besaran.

Beberapa hal yang dapat dilakukan sebagai bentuk upaya pelestarian lingkungan hidup

sebagai seorang siswa/pelajar, antara lain sebagai berikut: :

1. Menghemat penggunaan kertas dan pensil,

2. Membuang sampah pada tempatnya,

3. Memanfaatkan barang-barang hasil daur ulang,

4. Menghemat penggunaan listrik, air, dan BBM, serta, 

5. Menanam dan merawat pohon di sekitar lingkungan rumah tinggal.

Page 10: MAKALAH_JATI_DIRI_UNSOED-1.docx

Disamping itu usaha pelestarian lingkungan hidup ini harus dimulai dari setiap individu

dengan menitikberatkan pada kesadaran akan pentingnya lingkungan bagi kehidupan manusia

dan pelestarian alam.

F. Kesimpulan

Tumbuhan mempunyai peran yang sangat vital dalam kehidupan manusia.

Lingkungan sekitar yang gersang tanpa ditumbuhi vegetasi akan menyebabkan kondisi udara

menjadi tidak nyaman. Selain itu, hilangnya vegetasi di hutan juga dapat menyebabkan

berbagai dampak buruk bagi manusia. Oleh karena itu, upaya reboisasi dan penghijauan

dibutuhkan untuk melestarikan lingkungan hidup sehingga dapat terwujud masyarakat yang

sejahtera.

.

DAFTAR PUSTAKA

Poerwadarminta, W.J.S.. 1996. Pengertian Kesejahteraan Manusia. Bandung : Mizan.

Fitriana, Rina. 2008. Mengenal Hutan. Bandung : Putra Setia.

Nugraha, Adrian R.. 2009. Stop Pemanasan Global. Bekasi : Cahaya Pustaka Raga.