makalah sediaan pil

9
Makalah Sediaan Pil BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pil merupakan salah satu sediaan farmasi yang sudah lama digunakan. Sedian pil sudah dikenal sebelum keluarnya produk obat modern, dahulu pil dibuat dengan cara tradisional akan tetapi untuk saat ini pil lebih mudah dibuat dengan cara yang lebih modern. Masyarakat lebih menggemari obat-obat tardisional dalam bentuk sedian pil dari pada sedian yang lain seperti jamu cair dan jamu serbuk, karena pil sangat evisien dikonsumsi tidak berasa pahit dan cara minum yang sangat mudah dari pada sedian yang lain. Oleh sebap itu sedian pil masih sangat diterima oleh masyarakat luas. Tidak menutup kemungkinan sedian pil juga dikembangkan dalam pembuatan obat-obat sintesis dan obat-obat modern, seperti halanya pil KB, pil obat magg dan lain-lain. Sedian pil bisa di buat dengan cara tradisional dan cara modern. Oleh sebab itu sedian ini masih diajarkan dan di kembangkaan dalam lingkungan sekolah dibidang kefarmasian. Namun bagi para pembuat yang masih baru pertama membuat terkadang masih banyak hambatan yang terjadi. Itu disebabkan karena banyak bahan obat yang perlu diperlakukan secara khusus. Selain itu, banyak juga bahan–bahan yang digunakan untuk membuat sediaan pil. Oleh karena itu, cara–cara pembuatan pil harus dipahami oleh para pembuat. 1.2. RUMUSAN MASALAH 1.2.1. Seperti apakah sedian pil itu ? 1.2.2. Bagaiman persyaratan sedian pil yang baik ? 1.2.3. Apa saja bentuk sedian pil ?

Upload: satria-dharma-setiawan

Post on 24-Jul-2015

195 views

Category:

Documents


17 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Sediaan Pil

Makalah Sediaan PilBAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Pil merupakan salah satu sediaan farmasi yang sudah lama digunakan. Sedian pil sudah

dikenal sebelum keluarnya produk obat modern, dahulu pil dibuat dengan cara tradisional akan tetapi

untuk saat ini pil lebih mudah dibuat dengan cara yang lebih modern. Masyarakat lebih menggemari

obat-obat tardisional dalam bentuk sedian pil dari pada sedian yang lain seperti jamu cair dan  jamu

serbuk, karena pil sangat evisien dikonsumsi tidak berasa pahit dan cara minum yang sangat mudah dari

pada sedian yang lain. Oleh sebap itu sedian pil masih sangat diterima oleh masyarakat luas.

Tidak menutup kemungkinan sedian pil juga dikembangkan dalam pembuatan obat-obat

sintesis dan obat-obat modern, seperti halanya pil KB, pil obat magg dan lain-lain. Sedian pil bisa di buat

dengan cara tradisional dan cara modern. Oleh sebab itu sedian ini masih diajarkan dan di kembangkaan

dalam lingkungan sekolah dibidang kefarmasian.

Namun bagi para pembuat yang masih baru pertama membuat terkadang masih banyak

hambatan yang terjadi. Itu disebabkan karena banyak bahan obat yang perlu diperlakukan secara khusus.

Selain itu, banyak juga bahan–bahan yang digunakan untuk membuat sediaan pil. Oleh karena itu, cara–

cara pembuatan pil harus dipahami oleh para pembuat.

1.2. RUMUSAN MASALAH

1.2.1. Seperti apakah sedian pil itu ?

1.2.2. Bagaiman persyaratan sedian pil yang baik ?

1.2.3. Apa saja bentuk sedian pil ?

1.2.4. Apa keuntungn dari sedian pil ?

1.2.5. Apakah sedian pil juga memeiliki kerugian ?

1.2.6. Dalam pembuatan sedian pil apa saja yang perlu ditambahkan ?

1.2.7. Bagaiman tahapan peracikan pil yang benar ?

1.2.8. Hal –hal apasaja yang perlu diperhatikan dalam pembuatan sedian pil ?

1.3. TUJUAN

Page 2: Makalah Sediaan Pil

1.3.1. Mengetahui bagaimana sedian pil itu

1.3.2. Mengetahui persyaratan sedian pil yang baik

1.3.3. Mengetahui macam-macam bentuk sedian pil

1.3.4. Mengetahui berbagai macam keuntungn dari sedian pil

1.3.5. Mengetahui kerugian dari sedian pil

1.3.6. Mengetahui zat-zat yang perlu ditambahkan pada pembuatan sedian pil

1.3.7. Mengtahui bagaimana tahapan peracikan sedian pil

1.3.8. Mengetahui apa saja yang harus diperhatikan dalam pembuatan sedian pil

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN

Pil adalah suatu sediaan yang berbentuk bulat sepeti kaleng mengandung satu atau lebih bahan

obat. Berat pil berkisar antar 100 mg sampai 500 mg.

Pil kecil yang beratnya kira-kira 30 mg disebut granul dan pil besar yang beratnya lebih dari

500 mg disebut boli. Boli biasanya digunakan untuk pengobatan hewan seperti sapi, kuda dan lain-lain.

Bila tidak disebut lain granul mengandung bahan obat berkhasiat 1 mg.

2.2. SYARAT SEDIAAN PIL YANG BAIK

 Homogen (ukuran, bentuk, warna, dosis)

 Mempunyai kekenyalan, daya rekat dan kekerasan tertentu

 Mempunyai waktu hancur tertentu

Dalam FI III disyaratkan waktu hancur pil:

 Tidak boleh > 15 menit untuk pil tidak bersalut

 Tidak boleh > 60 menit untuk pil bersalut gula atau selaput

 Untuk pil salut enterik: Setelah dilakukan pengujian dalam larutan HCl 0,06 N selama 3 jam,

pada pengujian selanjutnya (larutan dapar pH 6,8) waktu hancur pil tidak boleh > 60 menit

2.3. MACAM SEDIAAN PIL

 Bolus  > 300 mg

 Pil  60 – 300 mg

Page 3: Makalah Sediaan Pil

 Granul  1/3 – 1 grain

 Parvul  <>

2.4. TUJUAN SEDIAAN PIL

 Mudah digunakan/ditelan

 Menutup rasa obat yang tidak enak

 Relatif > stabil dibanding bentuk sedian serbuk dan solutio

 Sangat baik utk sedian yang penyerapannya dikehendaki lambat

2.5. KERUGIAN SEDIAAN PIL

 Obat yang dikehendaki memberikan aksi yang cepat

 Obat yang dalam keadaan larutan pekat dapat mengiritasi lambung

 Bahan Obat padat/serbuk yang voluminous dan Bahan Obat cair dalam jumlah besar

 Penyimpanan lama sering menjadi keras dan tidak memenuhi waktu hancur

 Ada kemungkinan ditumbuhi jamur (dapat diatasi dengan bahan pengawet)

2.6. MACAM-MACAM ZAT YANG PERLU DITAMBAHKAN

 Bahan tambahan :

o Pengisi: Berfungsi memperbesar masa pil. Dipilih Radix Liquiritiae pada pil-pil yang jumlah

zatnya sedikit, dimana banyaknya zat pengisi dan zat pengikat dapat diambil dengan bebas,

hendaknya dijaga bahwa jika ada Succus Liquir sebagai zat pengikat , banyaknya Radix

sekurang kurangnya dua kali sebanyak Succus Liquiritae

 Jenis :

radix liquiritiae

saccharum album

bolus alba

o Pengikat:

 Succus liquiritiae ( 2g / 60 pil)

 PGS (500 mg / 60 pil), utk yg voluminous : 1-1,5 g/60 pil

 Succus dan saccharum album aa (75 g/1000 pil)

 Gliserin cum tragacanth

 Adeps lanae/vaselin album qs utk Bahan Obat yg bersifat :

Page 4: Makalah Sediaan Pil

 Saling bereaksi dengan adanya air

 Terurai dengan air

 Oksidator

 Garam-garam timbal

o Pembasah

 Air

 Aqua gliserinata

 Sirupus simplex

 Madu

 Adeps lanae/ vaselin album

o Penabur

 Talk, untuk :

 Bahan Obat oksidator/garam PB

 Pil putih

 Amilum orizae

 MgCO3

 Radix liquiritiae pulv

o Penyalut

 Menjaga stabilitas Bahan Obat

 Menutup rasa dan bau Bahan Obat

 Memperbaiki penampilan pil

 Mencegah pecahnya pil dalam lambung

 Jenis bahan penyalut :

o Penyalut gula : saccharum album

o Penyalut selaput/film : CMC-Na, Balsamum tolutanum, PEG, Carbowax 6000,

perak

o Penyalut enterik : salol, schellak, cellulose acetat phtalat

2.7. TAHAP PERACIKAN PIL

Page 5: Makalah Sediaan Pil

A. PEMBUATAN MASSA PIL

 Tentukan bobot Bahan Obat untuk 1 pil

 Tentukan macam dan jumlah bahan tambahan yang dibutuhkan sesuai dengan jumlah dan

sifat Bahan Obat

 Campur Bahan Obat + pengisi + bahan pengikat + bahan pemecah sesuai aturan

 Tambahkan bahan pembasah sedikit-sedikit ke dalam camp digilas kuat ad massa pil yg baik

(elastis, tidak lengket di mortir, dan tidak pecah digulung)

B. PEMOTONGAN PIL

 Massa pil  dibentuk silinder yg panjangnya sesuai jumlah yg akan dibuat sebelumnya

pemotong diberi alat penabur dulu

C. PEMBULATAN PIL

 Potongan massa pil dipindahkan ke alat pembulat pil yg sudah diberi bahan penabur,

selanjutnya dibulatkan

 Masukkan pil ke wadah melalui lubang yang ada dan dihitung jumlahnya

D. PENYALUTAN PIL

 Lakukan penyalutan sesuai dengan jenis bahan penyalut yang digunakan:

PENYALUTAN

 Tujuan:

 Melindungi Bahan Obat dari pengaruh lingkungan (salut selaput) garam-garam ferro

disalut tolubalsem

 Menutupi rasa bahan yg tak enak (salut gula) kloramfenikol, strychnin

 Memperbaiki penampilan pil (salut selaput)

2.8 Syarat-syarat yang harus dipenuhi pil:

a. Bobot pil ideal antara 100, 150 mg, rata-rata 120 mg

Oleh karena sesuatu hal syarat ini seringkali tidak dapat dipenuhi

b. Syarat dari farmakope yang diberikan pada semua pil yang dipaparkan dalam farmakope dan yang

dapat dianggap berlaku untuk semua pil-pil, yakni pil-pil setelah dimasukkan ke dalam

asamklorida 0,04 N pada 37o dan dikocok-kocok keras-keras sampai hancur.

c. Pada waktu penyimpanan bentuknya tidak boleh berubah, tidak begitu keras sehingga dapat hancur

dalam saluran pecernaan, dan pil salut enteric tidak hancur dalam lambung tetapi hancur

dalam usus halus.

Page 6: Makalah Sediaan Pil

d. Memenuhi keseragaman bobot. timbang 20 pil satu-persatu, hitung bobot rata-rata, penyimpangan

terbesar terhadap bobot rata-rata

Untuk bobot rata-rata pilPenyimpangan terbesar

18 pil 2 pil

100 mg sampai 250 mg

250 mg sampai 500 mg

10 %

7,5 %

20 %

15 %

e. Memenuhi waktu hancur seperti tertera pada compresi yaitu dalam air 36o – 38o pil selama 15

menit untuk pil tidak bersalut dan 60 menit untuk pil yang bersalut.

2.9 PIL YANG MENGANDUNG OBAT BERUPA SERBUK ( PADAT )

Pil yang mengandung zat berkhasiat yang bersifat oksidator digunakan Adeps Lanae atau

Vaselinum sebagai zat pengikat dan Bolus Alba 100 mg tiap pil sebagai zat pengisi. Pengunaan Adeps

atau Vaselinum adalah kira-kira 1/6 berat zat padatnya. Caranya menambahkan sedikit-demisedikit

digerus dan ditekan.

2.10 PIL YANG MENGANDUNG OBAT BERUPA EKSTRAK KENTAL

Ekstrak kental direndam dengan Spiritus dilutus atau cairan lain yang digunakan sebagai

mengstrum ekstrak dan dicampur dengan Liquiritiae Radix. Apabila jumlahnya sedikit diperlukan Succus

Liquiritiae sebagai tambahan zat pengikat 1 g untuk 30 pil

Apabila jumlah ekstrak kental besar yaitu 1,5 g lebih, kebutuhan Succus Liquiritiae dapat

dikurangi, bahkan tidak diperlukan Succus Liquiritiae tapi cukup dibuat dengan Liquiritiae Radix saja,

misalnya Valerianae Extractum dan Secalis Cornuti Extractum spissum.

2.11 PIL DENGAN BAHAN-BAHAN KHUSUS

1. Pil-pil yang mengandung senyawa Hydrargyrum:

dibuat dengan menggerus hydrargyrum, dengan sama berat Liquiritiae Radix dan air, setelah tidak

terlihat butir hydrargyum maka masa ditambah Liquiritiae Radix dan Succus Liquiritiae

secukupnya sampai mendapat masa pil yang cocok. Bila jumlah Hydrargyrum kecil maka

dapat ditambahkan Succus dan Liquiritiae Radix dalam perbandingan 1 : 2

2. Pil yang mengandung Ferrosi Carbonas dan Ferrosi Iodium:

Formula dapat dilihat di Farmakope Belanda edisi V, untuk pil Ferrosi Carbonas setiap pil

mengandung 50 mg dan formula untuk pembuatan 300 pil jadi seluruh formula mengandung

15 g Ferrosi Carbonas. Dibuat dengan mereaksikan Ferrosis Sulfas dengan Natrii Bicarbonas

di atas tangas air. Sebagai pereduksi adalah Mel dan sebagai zat pembasah gliserin dan air

sampai berat tertentu. Hal ini dimaksudkan agar reaksi pembentukan Ferrosis Carbonas

berjalan sempurna yaitu gas CO2 yang terjadi hilang.

3. Pil-pil yang mengandung garam-garam yang dapat menyerap air:

Seperti Natrii Iodium sering terjadi penggumpalan hingga sulit dibuat masa pil yang baik. Untuk

mencegahnya maka perlu diberi air secukupnya biar larutan setelah itu baru dibuat masa pil.

4. Pil-pil dengan zat-zat higroskopik:

Page 7: Makalah Sediaan Pil

Seperti Kalii Bromidum, Kalii Iodidum dan Natrii Salicylas supaya digerus halus dan didalam mortar

yang panas . Untuk pil yang mengandung zat yang higroskopis sebagai zat pembasah jangan

menggunakan Aqua Glycerinata.

5. Pil-pil yang mengandung senyawa yang sangat Higroskopis:

Digunakan sebagai larutan seperti Calcii Bromidum, Calcii Chloridum, Kalii Acetas. Jika didalam

resep tertulis garamnya maka yang diambil sebagai larutannya yang sebanding :

 Solutio Kalii Acetatis mengandung 331 / 3% Kalii Acetas

 Solutio Calcii Bromidi mengandung 25% Calcii Bromidum

 Solutio Calcii Chloridi mengandung 25% Calcii Chloridum

 Solutio Ferri Chloridi mengandung 75% Ferri Chloridum

Lrytan tersebut setelah ditimbang diuapkan sampai sisa airnya kira-kira tinggal kurang dari 1 g untuk

30 pil. Harus diingat jangan menguapkan Larutan Ferri Chloridum karena garam Ferrinya

akan terurai.

6. Pil-pil yang mengandung senyawa Codeinum base dengan garam Ammonium atau Ichtammolum :

Karena Codeinum base terhitung mudah larut dalam air dan merupakan base lebih kuat dari garam

Ammonium, maka akan bereaksi dan timbul gas NH3 yang bebas serta membuat pil jadi

pecah.

7. Pil-pil yang dapat pecah Karena zat-zat yang terkandung dapat bereaksi hingga memimbulkan gas

yang memecah pil:

Supaya tidak terjadi jangan menggunakan zat pembasah air yaitu dengan menggunakan zat pengikat

yang lain

 Pil yang mengandung Ferrosi Carbonas dengan Acidum Citricum akan menimbulkan gas

CO2

 Pil yang mengandung Meditrenum akan timbul gas CO2 karena terjadi reaksi antara

Iodochloroxychinolin Sulfonas dengan Natrii Bicarbonas

 Pil yang mengandung Ferrum Reductum atau pulveratum dengan asam seperti Acidum

Cutricum akan bereaksi dan timbul gas H2 yang akan memecah pil.

8. Pil-pil yang mengandung Hydrargyri Cloridum:

Akan menghilangkan selaput lendir dari lambung dan usus maka perlu Hydrargyri Chloridum dalam

keadaan yang halus. Untuk itu perlu penambahan Natrii Chloridum untuk memudahkan

Hydrargryi Chloridum larut dalam air. Penambahan Natrii Chloridum adalah setengah berat

Sublimat dan dilarutkan dulu dengan air sama berat,

9. Pil-pil yang mengandung Diphantoinum Natrium:

Jangan menggunakan Liquiritiae Radix tetapi menggunakan Succus Liquiritiae 1 bagian dan

Amyilum 3 bagian dan sebagai zat pembasah digunakan Sirupus Simplex. Hal ini untuk

menjaga agar pil lekas hancur dalam lambung.

10. Pil-pil yang mengandung Quinini Sulfas:

Ada dua macam yaitu yang berwarna colkat dan berwarna putih

Page 8: Makalah Sediaan Pil

11. Pil-pil yang mengandung zat pengikat yang bereaksi dengan asam :

Seperti Gentianae Extractum, Succus Liquiritiae dan Liquiritiae Extractum. Bahan tersebut akan

bereaksi dengan Ferrum reductum, Ferrum pulveratum yang menimbulkan gas H2 serta

menyebabkan pil menjadi menggelembung dan pecah. Bahan tersebut akan bereaksi pula

dengan Natrii Bicarbonas, Ferrosi Carbonas yang menimbulkan gas CO2 serta menyebabkan

pil menjadi menggelembung dan pecah. Maka itu Succus Liquiritiae, Liquiritiae Extractum

dan Gentianae Extractum harus dinetralkan dulu dengan MgO 50 mg tiap gram Ekstrak dan

Succus.

12. Pil-pil yang mengandung Ekstrak kering :

a. Aloe Extractum Aquosum siccum, Rhamni Frangulae Extractum Aquosum siccum, Rhamni

Phursianae Extractum siccum, Rhei Extractum dapat dibuat pil cukup dangan Liquiritiae Radix

dan zat pembasah Aqua Glyserinata.

b. Chinchonae Extractum siccum dan Colae Extractum siccum memerlukan Succus Liquiritiae sebagai

zat pengikat untuk dapat dibuat masa pil.

c. Pil dengan ekstrak kering supaya dibuat keras jangan lembek agar tidak berubah bentuk

Diposkan oleh Irwanto di 5:53