makalah sediaan pil

18
 Makalah Sediaan Pil BAB I PENDAHULUAN  1.1. LATAR BELAKANG Pil merupakan salah satu sediaan farmasi yang sudah lama digunakan. Sedian  pil sudah dikenal sebelum keluarnya produk obat modern, dahulu pil dibuat dengan cara tradisional akan tetapi untuk saat ini pil lebih mudah dibuat dengan cara yang lebih modern. Masyarakat lebih menggemari obat-obat tardisional dalam bentuk sedian pil dari pada sedian yang lain seperti jamu cair dan jamu serbuk, karena pil sangat evisien dikonsumsi tidak berasa pahit dan cara minum yang sangat mudah dari pada sedian yang lain. Oleh sebap itu sedian pil masih sangat diterima oleh masyarakat luas. Tidak menutup kemungkinan sedian pil juga dikembangkan dalam pembuatan obat-obat sintesis dan obat-obat modern, seperti halanya pil KB, pil obat magg dan lain- lain. Sedian pil bisa di buat dengan cara tradisional dan cara modern. Oleh sebab itu sedian ini masih diajarkan dan di kembangkaan dalam lingkungan sekolah dibidang kefarmasian.  Namun bagi para pembuat yang masih baru pertama membuat terkadang masih banyak hambatan yang terjadi. Itu disebabkan karena banyak bahan obat yang  perlu diperlakukan secara khusus. Selain itu, banyak juga bahan    bahan yang digunakan untuk membuat sediaan pil. Oleh karena itu, cara   cara pembuatan pil harus dipahami oleh para pembuat. 1.2. RUMUSAN MASALAH 1.2.1. Seperti apakah sedian pil itu ? 1.2.2. Bagaiman persyaratan sedian pil yang baik ? 1.2.3. Apa saja bentuk sedian pil ? 1.2.4. Apa keuntungn dari sedian pil ? 1.2.5. Apakah sedian pil juga memeiliki kerugian ? 1.2.6. Dalam pembuatan sedian pil apa saja yang perlu ditambahkan ? 1.2.7. Bagaiman tahapan peracikan pil yang benar ? 1.2.8. Hal   hal apasaja yang perlu diperhatikan dalam pembuatan sedian pil ? 1.3. TUJUAN 1.3.1. Mengetahui bagaimana sedian pil itu 1.3.2. Mengetahui persyaratan sedian pil yang baik 1.3.3. Mengetahui macam-macam bentuk sedian pil 1.3.4. Mengetahui berbagai macam keuntungn dari sedian pil 1.3.5. Mengetahui kerugian dari sedian pil 1.3.6. Mengetahui zat-zat yang perlu ditambahkan pada pembuatan sedian pil 1.3.7. Mengtahui bagaimana tahapan peracikan sedian pil 1.3.8. Mengetahui apa saja yang harus diperhatikan dalam pembuatan sedian pil

Upload: mad-mad

Post on 09-Oct-2015

2.208 views

Category:

Documents


281 download

DESCRIPTION

farmasi

TRANSCRIPT

  • 5/19/2018 Makalah Sediaan Pil

    1/18

    Makalah Sediaan Pil

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. LATAR BELAKANG

    Pil merupakan salah satu sediaan farmasi yang sudah lama digunakan. Sedianpil sudah dikenal sebelum keluarnya produk obat modern, dahulu pil dibuat dengan

    cara tradisional akan tetapi untuk saat ini pil lebih mudah dibuat dengan cara yang lebih

    modern. Masyarakat lebih menggemari obat-obat tardisional dalam bentuk sedian pil

    dari pada sedian yang lain seperti jamu cair dan jamu serbuk, karena pil sangat evisien

    dikonsumsi tidak berasa pahit dan cara minum yang sangat mudah dari pada sedian

    yang lain. Oleh sebap itu sedian pil masih sangat diterima oleh masyarakat luas.

    Tidak menutup kemungkinan sedian pil juga dikembangkan dalam pembuatan

    obat-obat sintesis dan obat-obat modern, seperti halanya pil KB, pil obat magg dan lain-lain. Sedian pil bisa di buat dengan cara tradisional dan cara modern. Oleh sebab itu

    sedian ini masih diajarkan dan di kembangkaan dalam lingkungan sekolah dibidang

    kefarmasian.

    Namun bagi para pembuat yang masih baru pertama membuat terkadang

    masih banyak hambatan yang terjadi. Itu disebabkan karena banyak bahan obat yang

    perlu diperlakukan secara khusus. Selain itu, banyak juga bahanbahan yang digunakan

    untuk membuat sediaan pil. Oleh karena itu, caracara pembuatan pil harus dipahami

    oleh para pembuat.

    1.2. RUMUSAN MASALAH

    1.2.1. Seperti apakah sedian pil itu ?

    1.2.2. Bagaiman persyaratan sedian pil yang baik ?

    1.2.3. Apa saja bentuk sedian pil ?

    1.2.4. Apa keuntungn dari sedian pil ?

    1.2.5. Apakah sedian pil juga memeiliki kerugian ?

    1.2.6. Dalam pembuatan sedian pil apa saja yang perlu ditambahkan ?

    1.2.7. Bagaiman tahapan peracikan pil yang benar ?

    1.2.8. Halhal apasaja yang perlu diperhatikan dalam pembuatan sedian pil ?

    1.3. TUJUAN

    1.3.1. Mengetahui bagaimana sedian pil itu

    1.3.2. Mengetahui persyaratan sedian pil yang baik

    1.3.3. Mengetahui macam-macam bentuk sedian pil

    1.3.4. Mengetahui berbagai macam keuntungn dari sedian pil

    1.3.5. Mengetahui kerugian dari sedian pil

    1.3.6. Mengetahui zat-zat yang perlu ditambahkan pada pembuatan sedian pil

    1.3.7. Mengtahui bagaimana tahapan peracikan sedian pil

    1.3.8. Mengetahui apa saja yang harus diperhatikan dalam pembuatan sedian pil

    http://irwanfarmasi.blogspot.com/2010/04/makalah-sediaan-pil.htmlhttp://irwanfarmasi.blogspot.com/2010/04/makalah-sediaan-pil.htmlhttp://irwanfarmasi.blogspot.com/2010/04/makalah-sediaan-pil.html
  • 5/19/2018 Makalah Sediaan Pil

    2/18

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1.PENGERTIANPil adalah suatu sediaan yang berbentuk bulat sepeti kaleng mengandung satu

    atau lebih bahan obat. Berat pil berkisar antar 100 mg sampai 500 mg.

    Pil kecil yang beratnya kira-kira 30 mg disebut granul dan pil besar yang

    beratnya lebih dari 500 mg disebut boli. Boli biasanya digunakan untuk pengobatan

    hewan seperti sapi, kuda dan lain-lain. Bila tidak disebut lain granul mengandung

    bahan obat berkhasiat 1 mg.

    2.2. SYARAT SEDIAAN PIL YANG BAIK

    Homogen (ukuran, bentuk, warna, dosis)

    Mempunyai kekenyalan, daya rekat dan kekerasan tertentu

    Mempunyai waktu hancur tertentuDalam FI I I I disyaratkan waktu hancur pil:

    Tidak boleh > 15 menit untuk pil tidak bersalut

    Tidak boleh > 60 menit untuk pil bersalut gula atau selaput

    Untuk pil salut enterik: Setelah dilakukan pengujian dalam larutan HCl 0,06 N

    selama 3 jam, pada pengujian selanjutnya (larutan dapar pH 6,8) waktu hancur

    pil tidak boleh > 60 menit

    2.3. MACAM SEDIAAN PIL

    Bolus> 300 mg

    Pil60

    300 mgGranul1/3 1 grain

    Parvul

    2.4. TUJUAN SEDIAAN PIL

    Mudah digunakan/ditelan

    Menutup rasa obat yang tidak enak

    Relatif > stabil dibanding bentuk sedian serbuk dan solutio

    Sangat baik utk sedian yang penyerapannya dikehendaki lambat

    2.5. KERUGIAN SEDIAAN PIL

    Obat yang dikehendaki memberikan aksi yang cepatObat yang dalam keadaan larutan pekat dapat mengiritasi lambung

    Bahan Obat padat/serbuk yang voluminous dan Bahan Obat cair dalam jumlah

    besar

    Penyimpanan lama sering menjadi keras dan tidak memenuhi waktu hancur

    Ada kemungkinan ditumbuhi jamur (dapat diatasi dengan bahan pengawet)

    2.6. MACAM-MACAM ZAT YANG PERLU DITAMBAHKAN

    Bahan tambahan :

    o Pengisi: Berfungsi memperbesar masa pil. Dipilih Radix Liquiritiae pada pil-

    pil yang jumlah zatnya sedikit, dimana banyaknya zat pengisi dan zatpengikat dapat diambil dengan bebas, hendaknya dijaga bahwa jika ada

  • 5/19/2018 Makalah Sediaan Pil

    3/18

    Succus Liquir sebagai zat pengikat , banyaknya Radix sekurang kurangnya

    dua kali sebanyak Succus Liquiritae

    Jenis :

    radix liquiritiae

    saccharum album bolus alba

    o Pengikat:

    Succus liquiritiae ( 2g / 60 pil)

    PGS (500 mg / 60 pil), utk yg voluminous : 1-1,5 g/60 pil

    Succus dan saccharum album aa (75 g/1000 pil)

    Gliserin cum tragacanth

    Adeps lanae/vaselin album qs utk Bahan Obat yg bersifat :

    Saling bereaksi dengan adanya air

    Terurai dengan airOksidator

    Garam-garam timbal

    o Pembasah

    Air

    Aqua gliserinata

    Sirupus simplex

    Madu

    Adeps lanae/ vaselin album

    o Penabur

    Talk, untuk :

    Bahan Obat oksidator/garam PB

    Pil putih

    Amilum orizae

    MgCO3

    Radix liquiritiae pulv

    o Penyalut

    Menjaga stabilitas Bahan Obat

    Menutup rasa dan bau Bahan Obat

    Memperbaiki penampilan pil

    Mencegah pecahnya pil dalam lambung

    Jenis bahan penyalut :

    o Penyalut gula : saccharum album

    o Penyalut selaput/film : CMC-Na, Balsamum tolutanum,

    PEG, Carbowax 6000, perak

    o Penyalut enterik : salol, schellak, cellulose acetat phtalat

    2.7. TAHAP PERACIKAN PILA. PEMBUATAN MASSA PIL

  • 5/19/2018 Makalah Sediaan Pil

    4/18

    Tentukan bobot Bahan Obat untuk 1 pil

    Tentukan macam dan jumlah bahan tambahan yang dibutuhkan sesuai

    dengan jumlah dan sifat Bahan Obat

    Campur Bahan Obat + pengisi + bahan pengikat + bahan pemecah sesuai

    aturanTambahkan bahan pembasah sedikit-sedikit ke dalam camp digilas kuat ad

    massa pil yg baik (elastis, tidak lengket di mortir, dan tidak pecah

    digulung)

    B. PEMOTONGAN PIL

    Massa pildibentuk silinder yg panjangnya sesuai jumlah yg akan

    dibuatsebelumnya pemotong diberi alat penabur dulu

    C. PEMBULATAN PIL

    Potongan massa pil dipindahkan ke alat pembulat pil yg sudah diberi bahan

    penabur, selanjutnya dibulatkanMasukkan pil ke wadah melalui lubang yang ada dan dihitung jumlahnya

    D. PENYALUTAN PIL

    Lakukan penyalutan sesuai dengan jenis bahan penyalut yang digunakan:

    PENYALUTAN

    Tujuan:

    Melindungi Bahan Obat dari pengaruh lingkungan (salut

    selaput)garam-garam ferro disalut tolubalsem

    Menutupi rasa bahan yg tak enak (salut gula)kloramfenikol,

    strychninMemperbaiki penampilan pil (salut selaput)

    2.8 Syarat-syarat yang harus dipenuhi pil:a. Bobot pil ideal antara 100, 150 mg, rata-rata 120 mgOleh karena sesuatu hal syarat ini seringkali tidak dapat dipenuhi

    b. Syarat dari farmakope yang diberikan pada semua pil yang dipaparkan dalam

    farmakope dan yang dapat dianggap berlaku untuk semua pil-pil, yakni pil-pil

    setelah dimasukkan ke dalam asamklorida 0,04 N pada 37o dan dikocok-kocok

    keras-keras sampai hancur.

    c. Pada waktu penyimpanan bentuknya tidak boleh berubah, tidak begitu keras

    sehingga dapat hancur dalam saluran pecernaan, dan pil salut enteric tidakhancur dalam lambung tetapi hancur dalam usus halus.

    d. Memenuhi keseragaman bobot. timbang 20 pil satu-persatu, hitung bobot rata-

    rata, penyimpangan terbesar terhadap bobot rata-rata

    Untuk bobot rata-rata pilPenyimpangan terbesar

    18 pil 2 pil

    100 mg sampai 250 mg

    250 mg sampai 500 mg

    10 %

    7,5 %

    20 %

    15 %

    e. Memenuhi waktu hancur seperti tertera pada compresi yaitu dalam air 36 o

    38opil selama 15 menit untuk pil tidak bersalut dan 60 menit untuk pil yang

    bersalut.2.9 PIL YANG MENGANDUNG OBAT BERUPA SERBUK ( PADAT )

  • 5/19/2018 Makalah Sediaan Pil

    5/18

    Pil yang mengandung zat berkhasiat yang bersifat oksidator digunakan Adeps

    Lanae atau Vaselinum sebagai zat pengikat dan Bolus Alba 100 mg tiap pil sebagai zat

    pengisi. Pengunaan Adeps atau Vaselinum adalah kira-kira 1/6 berat zat padatnya.

    Caranya menambahkan sedikit-demisedikit digerus dan ditekan.

    2.10 PIL YANG MENGANDUNG OBAT BERUPA EKSTRAK KENTAL

    Ekstrak kental direndam dengan Spiritus dilutus atau cairan lain yangdigunakan sebagai mengstrum ekstrak dan dicampur dengan Liquiritiae Radix. Apabila

    jumlahnya sedikit diperlukan Succus Liquiritiae sebagai tambahan zat pengikat 1 g

    untuk 30 pil

    Apabila jumlah ekstrak kental besar yaitu 1,5 g lebih, kebutuhan Succus

    Liquiritiae dapat dikurangi, bahkan tidak diperlukan Succus Liquiritiae tapi cukup

    dibuat dengan Liquiritiae Radix saja, misalnya Valerianae Extractum dan Secalis

    Cornuti Extractum spissum.

    2.11 PIL DENGAN BAHAN-BAHAN KHUSUS1. Pil-pil yang mengandung senyawa Hydrargyrum:

    dibuat dengan menggerus hydrargyrum, dengan sama berat Liquiritiae Radix dan air,

    setelah tidak terlihat butir hydrargyum maka masa ditambah Liquiritiae Radixdan Succus Liquiritiae secukupnya sampai mendapat masa pil yang cocok.

    Bila jumlah Hydrargyrum kecil maka dapat ditambahkan Succus dan

    Liquiritiae Radix dalam perbandingan 1 : 2

    2. Pil yang mengandung Ferrosi Carbonas dan Ferrosi Iodium:

    Formula dapat dilihat di Farmakope Belanda edisi V, untuk pil Ferrosi Carbonas

    setiap pil mengandung 50 mg dan formula untuk pembuatan 300 pil jadi

    seluruh formula mengandung 15 g Ferrosi Carbonas. Dibuat dengan

    mereaksikan Ferrosis Sulfas dengan Natrii Bicarbonas di atas tangas air.

    Sebagai pereduksi adalah Mel dan sebagai zat pembasah gliserin dan air

    sampai berat tertentu. Hal ini dimaksudkan agar reaksi pembentukan Ferrosis

    Carbonas berjalan sempurna yaitu gas CO2yang terjadi hilang.

    3. Pil-pil yang mengandung garam-garam yang dapat menyerap air:

    Seperti Natrii Iodium sering terjadi penggumpalan hingga sulit dibuat masa pil yang

    baik. Untuk mencegahnya maka perlu diberi air secukupnya biar larutan

    setelah itu baru dibuat masa pil.

    4. Pil-pil dengan zat-zat higroskopik:

    Seperti Kalii Bromidum, Kalii Iodidum dan Natrii Salicylas supaya digerus halus

    dan didalam mortar yang panas . Untuk pil yang mengandung zat yang

    higroskopis sebagai zat pembasah jangan menggunakan Aqua Glycerinata.

    5. Pil-pil yang mengandung senyawa yang sangat Higroskopis:

    Digunakan sebagai larutan seperti Calcii Bromidum, Calcii Chloridum, Kalii Acetas.Jika didalam resep tertulis garamnya maka yang diambil sebagai larutannya

    yang sebanding :

    Solutio Kalii Acetatis mengandung 331 / 3% Kalii Acetas

    Solutio Calcii Bromidi mengandung 25% Calcii Bromidum

    Solutio Calcii Chloridi mengandung 25% Calcii Chloridum

    Solutio Ferri Chloridi mengandung 75% Ferri Chloridum

    Lrytan tersebut setelah ditimbang diuapkan sampai sisa airnya kira-kira tinggal

    kurang dari 1 g untuk 30 pil. Harus diingat jangan menguapkan Larutan Ferri

    Chloridum karena garam Ferrinya akan terurai.

    6. Pil-pil yang mengandung senyawa Codeinum base dengan garam Ammonium

    atau Ichtammolum :

  • 5/19/2018 Makalah Sediaan Pil

    6/18

    Karena Codeinum base terhitung mudah larut dalam air dan merupakan base lebih

    kuat dari garam Ammonium, maka akan bereaksi dan timbul gas NH3yang

    bebas serta membuat pil jadi pecah.

    7. Pil-pil yang dapat pecah Karena zat-zat yang terkandung dapat bereaksi hingga

    memimbulkan gas yang memecah pil:

    Supaya tidak terjadi jangan menggunakan zat pembasah air yaitu denganmenggunakan zat pengikat yang lain

    Pil yang mengandung Ferrosi Carbonas dengan Acidum Citricum akanmenimbulkan gas CO2

    Pil yang mengandung Meditrenum akan timbul gas CO2karena terjadi reaksi

    antara Iodochloroxychinolin Sulfonas dengan Natrii Bicarbonas

    Pil yang mengandung Ferrum Reductum atau pulveratum dengan asamseperti Acidum Cutricum akan bereaksi dan timbul gas H2yang akan

    memecah pil.

    8. Pil-pil yang mengandung Hydrargyri Cloridum:

    Akan menghilangkan selaput lendir dari lambung dan usus maka perlu Hydrargyri

    Chloridum dalam keadaan yang halus. Untuk itu perlu penambahan Natrii

    Chloridum untuk memudahkan Hydrargryi Chloridum larut dalam air.

    Penambahan Natrii Chloridum adalah setengah berat Sublimat dan dilarutkan

    dulu dengan air sama berat,

    9. Pil-pil yang mengandung Diphantoinum Natrium:

    Jangan menggunakan Liquiritiae Radix tetapi menggunakan Succus Liquiritiae 1

    bagian dan Amyilum 3 bagian dan sebagai zat pembasah digunakan Sirupus

    Simplex. Hal ini untuk menjaga agar pil lekas hancur dalam lambung.

    10. Pil-pil yang mengandung Quinini Sulfas:

    Ada dua macam yaitu yang berwarna colkat dan berwarna putih

    11. Pil-pil yang mengandung zat pengikat yang bereaksi dengan asam :Seperti Gentianae Extractum, Succus Liquiritiae dan Liquiritiae Extractum. Bahan

    tersebut akan bereaksi dengan Ferrum reductum, Ferrum pulveratum yang

    menimbulkan gas H2serta menyebabkan pil menjadi menggelembung dan

    pecah. Bahan tersebut akan bereaksi pula dengan Natrii Bicarbonas, Ferrosi

    Carbonas yang menimbulkan gas CO2 serta menyebabkan pil menjadi

    menggelembung dan pecah. Maka itu Succus Liquiritiae, Liquiritiae

    Extractum dan Gentianae Extractum harus dinetralkan dulu dengan MgO 50

    mg tiap gram Ekstrak dan Succus.

    12. Pil-pil yang mengandung Ekstrak kering :

    a. Aloe Extractum Aquosum siccum, Rhamni Frangulae Extractum Aquosum siccum,

    Rhamni Phursianae Extractum siccum, Rhei Extractum dapat dibuat pil cukupdangan Liquiritiae Radix dan zat pembasah Aqua Glyserinata.

    b. Chinchonae Extractum siccum dan Colae Extractum siccum memerlukan Succus

    Liquiritiae sebagai zat pengikat untuk dapat dibuat masa pil.

    c. Pil dengan ekstrak kering supaya dibuat keras jangan lembek agar tidak berubah

    bentuk

    SEDIAAN PIL

    Posted on 22:40 by Fikry Awaluddin

    Pengertian

    http://rickyrichmoslem.blogspot.com/2011/07/sediaan-pil.htmlhttp://rickyrichmoslem.blogspot.com/2011/07/sediaan-pil.htmlhttp://rickyrichmoslem.blogspot.com/2011/07/sediaan-pil.html
  • 5/19/2018 Makalah Sediaan Pil

    7/18

    Pil berasaldaribahasa latin yaitu Pila yang berarti bola.

    Dalam Farmakope edisi III : Pil adalah suatu sedian berupa massa bulat

    mengandung satu atau lebih bahan obat.

    Dalam buku ilmu meracik obat : Pil adalah suatu sedian yang berbentuk bulat

    seperti kelereng mengandung satu atau lebih bahan obat.

    Menurut Leerboek der Receptuur : Pil adalah salah satu bentuk sedian padat yang

    berbentuk bola kecil dengan berat 100500 mg.

    Pil kecil yang beratnya kira-kira 30 mg disebut granula dan pil besar yang beratnya

    lebih dari 500 mg disebut boli.

    Syarat sediaan pil yang baik

    a. Homogen ukuran, bentuk, warna dan dosisnya

    b. Mempunyai kekenyalan, daya rekat, dan kekerasan tertentu.

    c. Mempunyai waktu hancur tertentu

    Dalam FI ed. III, pil harus memenuhi beberapa syarat :

    a. Keseragaman bobot

    b. Waktu hancur pil = Waktu hancur tablet

    Tidak lebih dari 15 menit untuk pil tak bersalut

    Tidak lebih dari 60 menit untuk pil bersalut gula dan bersalut selaput.

    Pil bersalut enterik : 3 jam dalam larutan 0,06 N HCl dan tidak lebih dari 60 menit

    dalam larutan pendapar pH 6,8

    Macam-macam sedian pil

    a. Bolus : beratnya lebih dari 300 mg

    b. Pil : beratnya sekitar 60300 mg

    c. Granul : beratnya 1/31 grain (1 grain = 64,8 mg)

    d. Parvul : beratnya kurang dari 1/3 grain

  • 5/19/2018 Makalah Sediaan Pil

    8/18

    Tujuan Pemberian sedian pil

    Keuntungan :

    a. Mudah digunakan / ditelan

    b. Rasa obat yang tak enak dapat tertutupi

    c. Relatif lebih stabil dibandingkan serbuk dan solutio

    d. Sangat baik untuk sediaan yang penyerapannya dikehendaki secara lambat, misal:Kathartika

    Kerugian :

    a. Obat yang dikehendaki memberikan aksi yang cepat

    b. Obat yang dalam keadaan larutan pekat dapat mengiritasi lambung

    c. Bahan Obat padat/serbuk yang voluminous dan Bahan Obat cair dalam jumlah besar

    d. Penyimpanan lama sering menjadi keras dan tidak memenuhi waktu hancur

    e. Ada kemungkinan ditumbuhi jamur (dapat diatasi dengan bahan pengawet)

    Formula Sediaan Pil

    Formula umum :

    R/ Bahan obat

    tambahan

    m.f. pil....

    Bahan Obat / Medikamen

  • 5/19/2018 Makalah Sediaan Pil

    9/18

    Wujud : - Padat

    - padat

    - Cair

    Bahan tambahan

    a. Bahan Pengisi

    Fungsi : memperbesar massa pil (bila bahan obat terlalu kecil untuk dibuat pil)

    Jenis : - Radix liquiritiae

    - Saccharum album

    - Bolus alba

    Jumlah pemakaian :

    B.O. jumlah Kecil : Radix 2x bobot Succus

    B.O. sangat besar : Pakai pulvis pro pilulis (Radix dan Succus aa)

    B.O gol. Oksidator : Balus alba 100 mg/pil

    (garam Pb)

    b. Bahan Pengikat

    B.O non kohesif perlu bahan pengikat

    Jenisnya :

    Succus Liquiritiae (2g untuk 60 pil)

    PGS (500 mg / 60 pil), utk yg voluminous : 1-1,5 g/60 pil

    Succus dan saccharum album aa (75 g/1000 pil)

    Gliserin cum tragacanth (10%) q.s.

    Adepslanae/vaselin album q.s. utk Bahan Obat yg bersifat :

    o Saling bereaksi dengan adanya air

  • 5/19/2018 Makalah Sediaan Pil

    10/18

    o Terurai dengan air

    o Oksidator

    o Garam-garam timbal

    c. Bahan Pembasah

    Air

    Aqua gliserinata

    Sirupus simpleks

    Madu

    Adeps lanae / vaselin album

    d. Bahan Pemecah

    Pil dengan bahan pengikat adeps lanae / vaselin album bersifat hidrofob, yang

    menyebabkan sukar larut / pecah di lambung, maka dari itu perlu ditambah bahan pemecah

    NaHCO3

    NaHCO3 + HCl NaCl + H2CO3 H2O

    CO2

    e. Bahan Penabur

    Fungsi : agar pil tidak lengket pada alat dan satu sama lain.

    Jenis :

    Likopodium

    Talk

    Amylum Oryzae

    MgCO3

    Liquiritiae Radix

  • 5/19/2018 Makalah Sediaan Pil

    11/18

    f. Bahan Penyalut

    Fungsi : 1. Menjaga stabilitas bahan obat

    2. Menutupi rasa dan bau bahan obat yang tidak enak

    3. Memperbaiki penampilan pil

    4. Mencegah pil pecah di lambung

    Jenis :

    Penyalut gula : Saccharum album

    Penyalut selaput :

    o CMC-Na

    o Balsamum tolatanum

    o Carbowax 6000

    o Perak

    Penyalut enterik :

    o Salol

    o Schellak

    o C.A.P

    Cara Pembuatan Sediaan Pil

    a. Pembuatan Massa Pil

    1. Hitung bobot b.o per mil

    2. Tentukan macam & jumlah bahan tambahan

    3. Lakukan pencampuran b.o. dengan bahan pengisi, pengikat, dan pemecah

    4. Tambahkan bahan pembasah sedikit demi sedikit sambil digilas kuat

  • 5/19/2018 Makalah Sediaan Pil

    12/18

    Cara mengetahui massa pil yang baik :

    Massa pil dipindahkan ke kertas perkamen

    Digulung dengan tangan membentuk silinder

    Bila silinder masih pecah/retak, ditambah pembasah

    Bila silinder terlalu lembek/lengket, ditambah bahan pengisi lagi

    b. Pemotongan Pil

    1. Massa pil yang sudah jadi dipindahkan ke kertas perkamen, kemudian dibentuk silinder

    dengan tangan (ujung silinder harus pipih).

    2. Pindahkan ke papan pemotong pil yang sudah diberi penabur, lalu buat silinder

    panjang (sesuai jumlah pil yang diminta).

    3. Dipotong dengan pemotong pil.

    c. Pembulatan Pil

    1. Potongan massa pil pindahkan ke alat pembulat pil yang sudah diberi penabur.

    2. Pil dibulatkan dengan gerakan memutar ditambah sedikit penekanan.

    3. Setelah bulat, masukkan wadah sambil dihitung.

    d. Penyalutan Pil

    Bila pil perlu disalut, lakukan penyalutan sesuai jenis bahan penyalut yang dipakai.

    Tujuan :

    Melindungi Bahan Obat dari pengaruh lingkungan (salut selaput) contoh : garam-

    garam ferro disalut tolubalsem.

    Menutupi rasa bahan yg tak enak (salut gula), contoh : kloramfenikol, strychnin

    Memperbaiki penampilan pil (salut selaput)

  • 5/19/2018 Makalah Sediaan Pil

    13/18

    Prinsip Pembuatan Berdasarkan Macam Bahan Obat

    a. Padat

    Tanpa sifat khusus, langsung diracik sesuai tahap pembuatan pil.

    b. Padat

    Jumlah kecil :

    o B.O. ditambah pelarut yang sesuai agar tepat larut

    o B.O. ditambah pengisi yang warnanya kontras

    o Ditambah zat pengikat

    o Ditambah zat pembasah

    o Contoh : Ekstrak Belladon, Ekstrak Hyosciami, dan Ekstrak Cannabis

    Jumlah besar :

    o B.O. ditambah Radix q.s. ad massa pil

    o Contoh : Ekstrak Secale cornuti dan Ekstrak Visci albi

    c. Cair

    1. Ekstrak-ekstrak cair

    Jumlah kecil (< 0,5 g / 30 pil)

    o Dengan Succus dan Radix (1:0,5 g)

    o Tanpa aqua glycerinata

    Jumlah besar (>0,5 g / 30 pil)

    o Diuapkan sampai kental (+ 1/3 bobot)

    Ditambah radix ad massa pil

  • 5/19/2018 Makalah Sediaan Pil

    14/18

    o Diganti dengan sisa keringnya

    Ditambah Radix, Succus, Aq. Glycerinata

    Misal: Ekstrak. Rhamni purshianae liquidum

    Diganti Ekstrak Rhamni p. Siccum 25 %

    2. Larutan berair

    Jumlah kecil

    Langsung dibuat pil tanpa bahan pembasah

    Jumlah besar

    Diuapkan ad kental (+ 1/3 bobot)

    Ditambah radix ad massa pil

    Pil dengan bahan-bahan khusus

    1. Pil-pil yang mengandung senyawa Hydrargyrum:

    Dibuat dengan menggerus hydrargyrum, dengan sama berat Liquiritiae Radix dan air,

    setelah tidak terlihat butir hydrargyum maka masa ditambah Liquiritiae Radix dan Succus

    Liquiritiae secukupnya sampai mendapat masa pil yang cocok. Bila jumlah Hydrargyrum kecil

    maka dapat ditambahkan Succus dan Liquiritiae Radix dalam perbandingan 1 : 2

    2. Pil yang mengandung Ferrosi Carbonas dan Ferrosi Iodium:

    Formula dapat dilihat di Farmakope Belanda edisi V, untuk pil Ferrosi Carbonas setiap pil

    mengandung 50 mg dan formula untuk pembuatan 300 pil jadi seluruh formula

    mengandung 15 g Ferrosi Carbonas. Dibuat dengan mereaksikan Ferrosis Sulfas dengan

    Natrii Bicarbonas di atas tangas air. Sebagai pereduksi adalah Mel dan sebagai zat pembasah

    gliserin dan air sampai berat tertentu. Hal ini dimaksudkan agar reaksi pembentukan

    Ferrosis Carbonas berjalan sempurna yaitu gas CO2 yang terjadi hilang.

    3. Pil-pil yang mengandung garam-garam yang dapat menyerap air:

    Seperti Natrii Iodium sering terjadi penggumpalan hingga sulit dibuat masa pil yang baik.

    Untuk mencegahnya maka perlu diberi air secukupnya biar larutan setelah itu baru dibuatmasa pil.

  • 5/19/2018 Makalah Sediaan Pil

    15/18

    4. Pil-pil dengan zat-zat higroskopik:

    Seperti Kalii Bromidum, Kalii Iodidum dan Natrii Salicylas supaya digerus halus dan didalam

    mortar yang panas . Untuk pil yang mengandung zat yang higroskopis sebagai zat pembasah

    jangan menggunakan Aqua Glycerinata.

    5. Pil-pil yang mengandung senyawa yang sangat Higroskopis:

    Digunakan sebagai larutan seperti Calcii Bromidum, Calcii Chloridum, Kalii Acetas. Jika

    didalam resep tertulis garamnya maka yang diambil sebagai larutannya yang sebanding :

    - Solutio Kalii Acetatis mengandung 331 / 3% Kalii Acetas

    - Solutio Calcii Bromidi mengandung 25% Calcii Bromidum

    - Solutio Calcii Chloridi mengandung 25% Calcii Chloridum

    - Solutio Ferri Chloridi mengandung 75% Ferri Chloridum

    Larutan tersebut setelah ditimbang diuapkan sampai sisa airnya kira-kira tinggal kurang dari

    1 g untuk 30 pil. Harus diingat jangan menguapkan Larutan Ferri Chloridum karena garam

    Ferrinya akan terurai.

    6. Pil-pil yang mengandung senyawa Codeinum base dengan garam Ammonium atau

    Ichtammolum :

    Karena Codeinum base terhitung mudah larut dalam air dan merupakan base lebih kuat dari

    garam Ammonium, maka akan bereaksi dan timbul gas NH3 yang bebas serta membuat pil

    jadi pecah.

    7. Pil-pil yang dapat pecah Karena zat-zat yang terkandung dapat bereaksi hingga

    memimbulkan gas yang memecah pil:

    Supaya tidak terjadi jangan menggunakan zat pembasah air yaitu dengan menggunakan zat

    pengikat yang lain :

    - Pil yang mengandung Ferrosi Carbonas dengan Acidum Citricum akan menimbulkan

    gas CO2

    - Pil yang mengandung Meditrenum akan timbul gas CO2 karena terjadi reaksi antara

    Iodochloroxychinolin Sulfonas dengan Natrii Bicarbonas

    - Pil yang mengandung Ferrum Reductum atau pulveratum dengan asam seperti

    Acidum Cutricum akan bereaksi dan timbul gas H2 yang akan memecah pil.

    8. Pil-pil yang mengandung Hydrargyri Cloridum:

  • 5/19/2018 Makalah Sediaan Pil

    16/18

    Akan menghilangkan selaput lendir dari lambung dan usus maka perlu Hydrargyri Chloridum

    dalam keadaan yang halus. Untuk itu perlu penambahan Natrii Chloridum untuk

    memudahkan Hydrargryi Chloridum larut dalam air. Penambahan Natrii Chloridum adalah

    setengah berat Sublimat dan dilarutkan dulu dengan air sama berat,

    9. Pil-pil yang mengandung Diphantoinum Natrium:

    Jangan menggunakan Liquiritiae Radix tetapi menggunakan Succus Liquiritiae 1 bagian dan

    Amyilum 3 bagian dan sebagai zat pembasah digunakan Sirupus Simplex. Hal ini untuk

    menjaga agar pil lekas hancur dalam lambung.

    10. Pil-pil yang mengandung Quinini Sulfas:

    Ada dua macam yaitu yang berwarna coklat dan berwarna putih.

    11. Pil-pil yang mengandung zat pengikat yang bereaksi dengan asam :

    Seperti Gentianae Extractum, Succus Liquiritiae dan Liquiritiae Extractum. Bahan tersebut

    akan bereaksi dengan Ferrum reductum, Ferrum pulveratum yang menimbulkan gas H2

    serta menyebabkan pil menjadi menggelembung dan pecah. Bahan tersebut akan bereaksi

    pula dengan Natrii Bicarbonas, Ferrosi Carbonas yang menimbulkan gas CO2 serta

    menyebabkan pil menjadi menggelembung dan pecah. Maka itu Succus Liquiritiae,

    Liquiritiae Extractum dan Gentianae Extractum harus dinetralkan dulu dengan MgO 50 mg

    tiap gram Ekstrak dan Succus.

    12. Pil-pil yang mengandung Ekstrak kering :

    a. Aloe Extractum Aquosum siccum, Rhamni Frangulae Extractum Aquosum siccum,

    Rhamni Phursianae Extractum siccum, Rhei Extractum dapat dibuat pil cukup dangan

    Liquiritiae Radix dan zat pembasah Aqua Glyserinata.

    b. Chinchonae Extractum siccum dan Colae Extractum siccum memerlukan Succus

    Liquiritiae sebagai zat pengikat untuk dapat dibuat masa pil.

    c. Pil dengan ekstrak kering supaya dibuat keras jangan lembek agar tidak berubah

    bentuk.

    Penyalutan Pil

    Tujuan :

  • 5/19/2018 Makalah Sediaan Pil

    17/18

    a. Untuk menghindari oksidasi zat aktifnya. Penyalutan dilakukan dengan larutan

    Balsamum Tolutanum 1 bagian dalam 9 bagian Chlorofornum. Dilakukan dalam botol mulut

    lebar, pil-pil disiram dengan sedikit larutan Tolubalsem tersebut dan digojog keras-keras lalu

    dipindahkan pada piring dan digerak-gerakkan agar tidak melengket sampai kering.

    b. Untuk menghindari agar pil tidakpecah dalam lambung karena :

    1. Zat aktifnya tidak dikehendaki bekerja dalam lambung tetapi dalam usus.

    2. Zat aktifnya mengiritasi lambung.

    3. Zat aktifnya rusak karena adanya asam lambung.

    Cara penyalutan sediaan pil :

    a. Gula

    Pil diguling-gulingkan dalam sedikit Sirupus simpleks, kemudian digulingkan dalam

    campuran saccharum pulv. + Amylum tritici + Gom Arab (1:2:1,5) ad kering.

    b. Gelatin

    Pil ditusuk jarum, celupkan dalam larutan gelatinpanas (20% gelatin dalam air, biarkan

    dingin). Bekas tusukan jarum ditutup dengan menotolkan batang pengaduk pada lubang

    tersebut.

    c. Tolubalsem

    Pil dimasukkan dalam cawan berisi larutan tolubalsem dalam CHCl3 (10%), lalu digoyang-

    goyang sampai CHCl3 menguap. Pindahkan pil ke wadah lain, dan biarkan kering.

    d. Perak

    Pil dibasahi dengan sirupus simpleks atau mucilage gom arab, kemudian dikocok dengan Ag

    foliatum (2 lbr/30 pil) sampai tersalut merata. Jika bahan obat beraksi dengan Ag, disalut

    dulu dengan Collodium.

  • 5/19/2018 Makalah Sediaan Pil

    18/18

    e. Salol

    Pil dimasukkan dalam cawan berisi lelehan salol (20 g/60 pil) sampai terbasahi merata.

    Pindahkan ke wadah lain dan biarkan sampai salol memadat.

    f. Schellak

    Pil disalut dengan larutan 10% schellak dalam spiritus. Setelah kering disalut lagi dengan

    campuran schellak ditambah asam stearate ditambah aether cum spiritus (5:2,5:50)

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta

    2. Arief, Moh..2006.Ilmu Meracik Obat.Yogyakarta : Gadjah MadaUniversityPress

    3. http://www.ff.unair.ac.id/emodule/farmasipraktis/transp.%20pil.pdf

    4. http://data-farmasi.blogspot.com/2010/06/sediaan-pil.html

    5. http://www.smallcrab.com/kesehatan/531-macam-macam-bentuk-obat-dan-tujuan-

    penggunaannya

    http://www.ff.unair.ac.id/emodule/farmasipraktis/transp.%20pil.pdfhttp://www.ff.unair.ac.id/emodule/farmasipraktis/transp.%20pil.pdfhttp://data-farmasi.blogspot.com/2010/06/sediaan-pil.htmlhttp://data-farmasi.blogspot.com/2010/06/sediaan-pil.htmlhttp://www.smallcrab.com/kesehatan/531-macam-macam-bentuk-obat-dan-tujuan-penggunaannyahttp://www.smallcrab.com/kesehatan/531-macam-macam-bentuk-obat-dan-tujuan-penggunaannyahttp://www.smallcrab.com/kesehatan/531-macam-macam-bentuk-obat-dan-tujuan-penggunaannyahttp://www.smallcrab.com/kesehatan/531-macam-macam-bentuk-obat-dan-tujuan-penggunaannyahttp://www.smallcrab.com/kesehatan/531-macam-macam-bentuk-obat-dan-tujuan-penggunaannyahttp://data-farmasi.blogspot.com/2010/06/sediaan-pil.htmlhttp://www.ff.unair.ac.id/emodule/farmasipraktis/transp.%20pil.pdf