makalah sap rekapitalisasi
TRANSCRIPT
MAKALAH SEMINAR AKUNTANSI PERBANKAN
REKAPITALISASI
DI SUSUN OLEH:
1. Atina Faidah (1A091368)
2. Sri Paryanti (1A091388)
3. Ratri Primadiani (1A091401)
4. Bunga Ajeng Salasa (1A091413)
5. Rintisadi Rustanti (1A091444)
6. Aniskurly Bahniar (1A091460)
STIE Bank BPD Jateng
Jl. Pemuda 4A Semarang
2012
BAB I
PENDAHULUAN
Pada dasarnya mungkin banyak masyarakat diluar sana yang bertanya mengapa
rekapitalisasi harus dilakukan?
Pada pertengahan tahun 1997 pada krisis moneter yang disebabkan kurs dollar
terhadap rupiah meningkat tajam. Dampak tersebut menimbulkan kepercayaan
masyarakat pada dunia perbankan merosot dan pesat sehingga Bank menghadapi
suatu kesulitan likuiditas menjadikan rutuhnya sistem perbankan nasional.
Dengan munculnya permasalahan banyaknya bank-bank dalam kondisi yang
sangat buruk dan mengalami kekurangan modal, maka berdampak bank-bank
tidak bisa menyalurkan kredit kepada dunia usaha. Disisi lain beberapa
perusahaan mulai menutup perusahaannya karena beban yang sangat berat
sehingga pada masa itu banyak terjadi PHK dan penyempitan lapangan kerja.
Menyadari kondisi yang demikian pemerintah segera mengeluarkan
kebijaksanaan penyelamatan dengan memberikan jaminan pemerintah kepada
para nasabah/ penabung, deposan dan krebitur bank serta membentuk badan
penyehatan nasional (BPPN). Lebih lanjut pemerintah melalui surat keputusan
bersama meneri keuangan dan Gubernur Bank Indonesia mengatur suau
pelaksanaan program rekapilitalisasi perbankan nasional.
B A B II
POKOK PEMBAHASAN
A. Pengertian Rekapitalisasi
Program rekapilisasi perbankan nasional adalah suatu upaya pemerintah
untuk meningkatkan permodalan bank-bank agar dapat memenuhi kewajiban
penyediaan modal minimum (KPMM) untuk bisa mencapai Capital Adequasi
Ratio (CAR) minimal 4% bagi bank-bank BUMN dan pada bank swasta.
B. Bank yang bisa mengikuti program rekapitalisasi
Tidak semua bank-bank di indonesia bisa mengikuti program rekapitalisasi
pada dasanya untuk menggambarkan yang tepat mengenai kondisi permodalan
masing-masing bank, maka sebelum pelaksanaan rekapitalisasi tersebut seluh
bank nasional bain bank-bank BUMN maupun bank Swasta wajib
dilakukannya Due Dillqence.
Dengan adanya program Due Dillqence kondisi bank dapat dikelompokan
menjadi beberapa kategori :
Kategori A
CAR Sama atau lebih besar dari 4% dan pada kondisi ini Bank masih
boleh operasional tanpa harus diwajibkan menambah modal tersebut.
Katerori B
CAR kurang dari 4% – 25% dan dalam kondisi ini bank tersebut harus
mengikuti program rekapitalisasi.
Kategori C
CAR lebih kecil dari – 25% dan dalam kondisi ini pihak bank harus
segera ditutup (dilikuidasi).
C. Persyaratan yang harus dipenuhi suatu bank untuk dapat mengikuti Program
Rekapitalisasi
Ketentuan Pelaksanaan
1. Bank wajib mengubah status
badan hukum menjadi perseroan
terbatas (PT).
1. Sudah dilaksanakan pendirian PT
pada tanggal 1 mei 1999 dan telah
memperoleh pengesahan menteri
kehakiman tanggal 5 mei 1999
2. Bank wajib menyusun rencana
bisnis (Businees Plan ) 3tahun
kedepan s/d tahun 2001.
2. Sudah disampaikan ke Bank
Indonesia tanggal 2 maret 1999
3. Bank wajib menyusun program
Restrukturisasi selama 1 tahun
kedepan.
3. Telah disusun dan disetujui Bank
Indonesia pada tanggal 19
Agustus 1999
4. Bank wajib menyusun rencana
kerja usaha (performance Plan) 3
tahun kedepan.
4. Sudah disusun bersamaan business
plan.
5. Pemilik wajib menyetorkan 20%
dari kekurangan modal.
5. Dan sudah dilaksanakan pada
tanggal 10 mei 2010
D. Perjanjian Rekapitalisasi
Setelah seluruh peralatan dipenuhi, dilaksanakan Pendatanganan Perjanjian
Rekapitalisasi di kantor Bank Indonesia Jakarta pada tanggal 7 Mei 1999 yang
meliputi:
Penandatanganan perjanjian pinjaman antara Gubernur KDH Tk 1 Jawa
Tengah dengan Dirjen Lembaga Keuangan Departemen Keuangan Republik
Indonesia.
Penandatanganan perjanjian rekapitalisasi antara menteri keuangan dan
gubernur bank indonesia dengan dewan komisaris bersama direksi.
Penandatangan penyerahan aktiva produktip yang tergolong macet dari
komisaris dan direksi bank kepada ketua BPPN.
E. Ketentuan membagi deviden
Sesuai ketentuan yang teruang dalam Surat Keputusan Bersama Menteri
Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia nomor
135/KMK.017/1999/32/1/KEP/GBI tanggal 9 april 1999 tentang pelaksanaan
program rekapitalisasi dan surat keputusan bersama direksi bank indonesia dan
ketua badan penyehatan perbankan nasional nomor 32/4/KEP/DIR
181/BPPN/0589. Dan pada tanggal 14 mei 1999 tentang petunjuk pelaksanaan
pemberian jaminan pemerintah terhadap kewajiban pembayaran bank umum,
semua bank yang menerima jaminan pemerintah wajib menyetujui untuk tidak
membagikan dividen dalam bentuk tunai (cash dividen) kepada pemegang
sahamnya sepanjang kewajiban kepada BI/BPPN belum membayar dan belum
memenuhi ketentuan permodalan minimum.
BAB IV
PENUTUP
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Keuntungan bank mengikuti program rekapitalisasi
o Kemampuan permodalan bank meningkat dan dapat memenuhi ketentuan
modal minimum.
o Memperoleh tambahan pendapatan berupa bunga obligasi dari pemerintah
o Meningkatkan kepercayaan nasabah penyimpanan dana.
o Saham pemilik akan bertambah besar sahamnya pemerintah pusat yang
dibeli kembali dengan menggunakan dana dari pemasukan aktiva produktif
(kredit) yang tergolong macet yang telah dihapus buku.
2. Keuntungan bank mengikuti program rekapitalisasi
o Harus mengeluarkan biaya cadangan ) yang cukup besar untuk menghapus
aktiva produktif yang tergolong macet dan juga akibatnya pembukuan bank
terjadi kerugian yang cukup besar.