makalah pab di print

30
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan karunia Tuhan yang paling berharga bagi umat manusia. Tidak ada zat yang lebih penting dan sangat banyak kegunaan selain air. Kita memerlukan sekitar 1,5 liter air setiap hari untuk minum. Disamping untuk kebutuhan tubuh, kita memerlukan air untuk mandi, mencuci, memasak, mengairi lahan pertanian dan melarutkan berbagai macam zat. Air juga berfungsi sebagi salah satu sarana olahraga dan rekreasi. Sebagai cairan utama yang paling umum dijumpai di planet bumi, air memiliki beberapa sifat fisis yang istimewa sebagai berikut : 1. Air merupakan pelarut yang sangat baik untuk beberapa jenis zat padat, cair, dan gas. Hal ini menyebabkan air mampu membawa zat makanan melalui jaringan dan organ makhluk hidup, menjadi zat pembersih yang baik. 2. Air mempunyai kalor penguapan yang sangat tinggi. Hal ini sangat penting bagi tubuh kita, sebab sejumlah besar dari panas tubuh dapat dihilangkan dengan penguapan sejumlah kecil air melaui kulit. 3. Air mempunyai kapasitas kalor (kemampuan menyimpan panas) yang sangat tinggi, sebagai contoh : 1 gram 1

Upload: metechapit

Post on 04-Jan-2016

103 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: mAkALah PAB Di Print

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Air merupakan karunia Tuhan yang paling berharga bagi umat manusia.

Tidak ada zat yang lebih penting dan sangat banyak kegunaan selain air. Kita

memerlukan sekitar 1,5 liter air setiap hari untuk minum. Disamping untuk

kebutuhan tubuh, kita memerlukan air untuk mandi, mencuci, memasak, mengairi

lahan pertanian dan melarutkan berbagai macam zat. Air juga berfungsi sebagi

salah satu sarana olahraga dan rekreasi.

Sebagai cairan utama yang paling umum dijumpai di planet bumi, air

memiliki beberapa sifat fisis yang istimewa sebagai berikut :

1. Air merupakan pelarut yang sangat baik untuk beberapa jenis zat padat,

cair, dan gas. Hal ini menyebabkan air mampu membawa zat makanan

melalui jaringan dan organ makhluk hidup, menjadi zat pembersih yang

baik.

2. Air mempunyai kalor penguapan yang sangat tinggi. Hal ini sangat

penting bagi tubuh kita, sebab sejumlah besar dari panas tubuh dapat

dihilangkan dengan penguapan sejumlah kecil air melaui kulit.

3. Air mempunyai kapasitas kalor (kemampuan menyimpan panas) yang

sangat tinggi, sebagai contoh : 1 gram air dapat menyerap panas sepuluh

kali lipat dari 1 gram besi pada perubahan suhu tertentu.

4. Air mempunyai viskositas yang sangat rendah. Hal ini menyebabkan air

mudah mengalir cepat, meluncur turun, dan mudah dipompa ke atas.

Oleh karena air merupakan pelarut yang sangat baik bagi banyak zat, maka

dilingkungan sekitar kita tidak dijumpai air murni. Pada mata air yang sangat

jernih sekalipun selalu terkandung zat pelarut terutama garam mineral. Justru zat

terlarut inilah yang menyebabkan air sumur dan air telaga segar rasanya.

Harap dapat kita bedakan anatara air bersih dan air murni. Air bersih

belum tentu murni. Tetapi dapat digunakan dengan aman untuk keperluan sehari-

1

Page 2: mAkALah PAB Di Print

hari. Untuk memperoleh air murni yang bebas dari zat terlarut, dilakukan destalasi

(penyulingan), air dididihkan, lalu uap air diembun kembali. Air murni yang

diperoleh dengan cara ini disebut aqua destalasi (air suling), yang sering disingkat

aquadest.

Air sadah adalah air yang mengandung garam kalsium dan magnesium.

Meskipun tidak berbahaya untuk diminum, air sadah kurang baik dipakai untuk

mencuci dan dipakai pada mesin alat rumah tangga, pipa dan sebagainya. Air

sadah membentuk kerak atau endapan yang menempel pada mesin atau alat lain.

Dan oleh karena kerak itu bukan penghantar panas maka hal ini menyebabkan

pemborosan bahan bakar. Air sadah banyak kita jumpai didaerah pegunungan

kapur atau didaerah pesisir pantai.

Air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari harus jernih, tidak

berasa dan tidak berbau serta mempunyai ph sekitar 7. kadar oksigen yang terlarut

didalam air sering dipakai untuk menentukan kualitas air. Jika air mengandung zat

pencemar yang banyak maka harga air akan turun. Sebab oksigen dalam air

banyak terpakai oleh bakteri untuk menguraikan zat pencemar tersebut.

B. Tujuan

Tujuan penulisan adalah:

1. untuk membantu mahasiswa dalam proses pembelajaran.

2. Untuk mempermudah dan memperlancar jalannya proses belajar mengajar

dalam pemberian materi perkuliahan.

3. dapat dijadikan sebagai pedoman bagi mahasiswa untuk menambah ilmu

pengetahuan mahasiswa mengenai Fenomena Air Bersih Terhadap

Pencemaran Lingkungan.

4. Agar mahasiswa dapat memahami lebih mendalam mengenai Air bersih di

kehidupannya sehari-hari,dan apa saja dampak yang ditimbulkan dari air

bersih yang berpengaruh terhadap pencemaran lingkungan.

2

Page 3: mAkALah PAB Di Print

BAB II

ISI

Fenomena Pencemaran   Air

Seiring dengan perkembangan industri dan laju pertambahan penduduk

yang begitu tinggi, tingkat pencemaran lingkungan pun juga semakin tinggi. Saat

ini pencemaran lingkungan berlangsung dengan sangat cepat dan tidak terkontrol.

Kecenderungan pencemaran ini, terutama sejak perang dunia kedua, dipengaruhi

oleh dua hal yaitu pembuangan senyawa kimia tertentu akibat meningkatnya

kegiatan industri dan penggunaan berbagai produk bioksida dan bahan berbahaya

aktivitas manusia. Salah satunya fenomena pencemaran yang marak terjadi saat

ini adalah pencemaran air. Definisi pencemaran air menurut Surat Keputusan

Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup Nomor :

KEP-02/MENKLH/I/1998 Tentang Penetapan Baku Mutu Lingkungn adalah

masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain

ke dalam air dan atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau oleh

proses alam, sehingga kualitas air oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam,

sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air

menjadi kurang atau sudah tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya

(pasal 1)

Sedangkan dalam pasal 2, air pada sumber air menurut

kegunaan/peruntukannya digoongkan menjadi:

1. Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara

langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu.

2. Golongan B, yaitu air yang dapat dipergunakan sebagai air baku untuk

diolah sebagai air minum dan keperluan rumah tangga.

3. Golongan C, yaitu air yang dapat dipergunakan untuk keperluan perikanan

dan peternakan.

4. Golongan D, yaitu air yang dapat dipergunakan untuk keperluan pertanian

dan dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan, industri, dan listrik negara.

3

Page 4: mAkALah PAB Di Print

A. Sumber Pencemaran

1. Limbah Industri

Limbah industri merupakan pencemar air terbesar. Penggunaan

bahan – bahan kimia sintetik dan berbahaya terkadang tidak dibarengi

dengan pengolahan limbah cair yang baik. Akibatnya banyak dari bahan –

bahan kimia tersebut yang telah menyebabkan pencemaran terhadap

lingkungan air. Yang lebih serius lagi adalah terjadinya rembesan kedalam

air tanah dari bahan – bahan pencemar yang berasal dari penampungan

limbah kimia dan “landfills”, kolam penampungan atau kolam pengolahan

limbah dan fasilitas – fasilitas lainnya.

2. Limbah Rumah Tangga

Limbah rumah tangga juga merupakan pencemar air terbesar selain

limbah-limbah industri, pertanian dan bahan pencemar lainnya. Limbah

rumah tangga akan mencemari selokan, sumur, sungai, dan lingkungan

sekitarnya. Semakin besar populasi manusia, semakin tinggi tingkat

pencemarannya. Limbah rumah tangga dapat berupa padatan (kertas,

plastik dll.) maupun cairan (air cucian, minyak goreng bekas, dll.). Di

antara limbah tersebut ada yang mudah terurai yaitu sampah organik dan

ada pula yang tidak dapat terurai. Limbah rumah tangga ada juga yang

memiliki daya racun tinggi, misalnya sisa obat, baterai bekas, air aki.

Limbah-limbah tersebut tergolong bahan berbahaya dan beracun (B3).

Tinja, air cucian, limbah kamar mandi dapat mengandung bibit-bibit

penyakit atau pencemar biologis (seperti bakteri, jamur, virus, dan

sebagainya) yang akan mengikuti aliran air.

3. Limbah Lalu Lintas

Limbah lalu lintas berupa tumpahan oli, minyak tanah, tumpahan

minyak dari kapal tangker. Tumpahan minyak akibat kecelakaan mobil-

mobil tangki minyak dapat mengotori air tanah. Selain terjadi di darat,

pencemaran lalu lintas juga sering terjadi di lautan. Semuanya sangat

berbahaya bagi kehidupan.

4

Page 5: mAkALah PAB Di Print

4. Limbah Pertanian

Limbah pertanian berupa sisa, tumpahan ataupun penyemprotan

yang berlebihan misalnya dari pestisida dan herbisida. Begitu juga

pemupukan yang berlebihan. Limbah pestisida dan herbisida mempunyai

sifat kimia yang stabil, yaitu tidak terurai di alam sehingga zat tersebut

akan mengendap di dalam tanah, dasar sungai, danau serta laut dan

selanjutnya akan mempengaruhi organisme-organisme yang hidup di

dalamnya. Pada pemakaian pupuk buatan yang berlebihan akan

menyebabkan eutrofikasi pada badan air/perairan terbuka.

Air dikatakan tercemar bilamana terjadi perubahan komposisi atau

kondisi yang diakibatkan oleh adanya kegiatan atau hasil kegiatan manusia

sehingga secara langsung maupun tidak langsung air menjadi tidak alyak

atau kurang layak untuk semua fungsi atau tujuan pemanfaatan

sebagaimana kewajaran air yang dalam keadaan alami.

Indikator air telah tercemar adalah adanya perubahan atau tanda

yang dapat diamati melalui :

Adanya perubahan suhu air

Perubahan PH

Perubahan warna, bau dan rasa

Timbulnya endapan, koloidal, bahan pelarut

Adanya mikroorganisme

Meningkatnya radioaktivitas air lingkungan

Air Yang Tercemar > DO/ Dissolved Oxygen (Oksigen Terlarut)

Yang dimaksud adalah oksigen terlarut yang terkandung di dalam

air, berasal dari udara dan hasil proses fotosintesis tumbuhan air. Oksigen

diperlukan oleh semua mahluk yang hidup di air seperti ikan, udang,

kerang dan hewan lainnya termasuk mikroorganisme seperti bakteri.

Agar ikan dapat hidup, air harus mengandung oksigen paling

sedikit 5 mg/ liter atau 5 ppm (part per million). Apabila kadar oksigen

5

Page 6: mAkALah PAB Di Print

kurang dari 5 ppm, ikan akan mati, tetapi bakteri yang kebutuhan oksigen

terlarutnya lebih rendah dari 5 ppm akan berkembang.

Apabila sungai menjadi tempat pembuangan limbah yang

mengandung bahan organik, sebagian besar oksigen terlarut digunakan

bakteri aerob untuk mengoksidasi karbon dan nitrogen dalam bahan

organik menjadi karbondioksida dan air. Sehingga kadar oksigen terlarut

akan berkurang dengan cepat dan akibatnya hewan-hewan seperti ikan,

udang dan kerang akan mati. Lalu apakah penyebab bau busuk dari air

yang tercemar? Bau busuk ini berasal dari gas NH3 dan H2S yang

merupakan hasil proses penguraian bahan organik lanjutan oleh bakteri

anaerob.

Air Yang Tercemar > BOD (Biochemical Oxygen Demand)

BOD (Biochemical Oxygen Demand) artinya kebutuhan oksigen

biokima yang menunjukkan jumlah oksigen yang digunakan dalam reaksi

oksidasi oleh bakteri. Sehingga makin banyak bahan organik dalam air,

makin besar B.O.D nya sedangkan D.O akan makin rendah. Air yang

bersih adalah yang B.O.D nya kurang dari 1 mg/l atau 1ppm, jika B.O.D

nya di atas 4ppm, air dikatakan tercemar.

Air Yang Tercemar > COD (Chemical Oxygen Demand)

COD (Chemical Oxygen Demand) sama dengan BOD, yang

menunjukkan jumlah oksigen yang digunakan dalam reaksi kimia oleh

bakteri. Pengujian COD pada air limbah memiliki beberapa keunggulan

dibandingkan pengujian BOD.

Keunggulan itu antara lain :

Sanggup menguji air limbah industri yang beracun yang tidak dapat

diuji dengan BOD karena bakteri akan mati.

Waktu pengujian yang lebih singkat, kurang lebih hanya 3 jam

Air Yang Tercemar > Zat Padat Terlarut

Air alam mengandung zat padat terlarut yang berasal dari mineral

dan garam-garam yang terlarut ketika air mengalir di bawah atau di

permukaan tanah. Apabila air dicemari oleh limbah yang berasal dari

6

Page 7: mAkALah PAB Di Print

industri pertambangan dan pertanian, kandungan zat padat tersebut akan

meningkat. Jumlah zat padat terlarut ini dapat digunakan sebagai indikator

terjadinya pencemaran air. Selain jumlah, jenis zat pencemar juga

menentukan tingkat pencemaran. Air yang bersih adalah jika tingkat D.O

nya tinggi, sedangkan B.O.D dan zat padat terlarutnya rendah.

B. Dampak Pencemaran Air

Dampak pencemaran air ini tidak hanya mengganggu ekosistem yang ada

di wilayah perairan tersebut, tetapi juga mempengaruhi manusia sebagai pengguna

air untuk kebutuhan sehari – hari. Pencemaran terhadap sumber air minum sering

kali menyebabkan penyakit – penyakit dengan perantara air (waterbone deseases)

yang melanda penduduk di sejumlah kota. Banyak persediaan air perkotaan yang

masih terdapat bakteri – bakteri patogen dalam konsentrasi tinggi terutama di

pemukiman penduduk yang sangat padat dan kumuh serta pemukiman yang dekat

dengan bantara sungai. Belum lagi adanya limbah industri berbahan kimia yang

berbahaya dan beracun walau dalam konsentrasi yang sangat rendah, seperti

bahan pencemar logam – logam berat : Hg, Pb, Cd, As, dan sebagainya. Bahan –

bahan tersebut dapat mengganggu kesehatan manusia.

Air yang telah tercemar dapat mengakibatkan kerugian terhadap manusia

juga ekosistem yang ada didalam air. Kerugian yang disebabkan oleh pencemaran

air dapat berupa :

Air tidak dapat digunakan lagi untuk keperluan rumah tangga, hal ini

diakibatkan oleh air sudah tercemar sehingga tidak bisa digunakan lagi

apalagi air ini banyak manfaatnya seperti untuk diminum, mandi,

memasak mencuci dan lain – lain

Air tidak dapat digunakan untuk keperluan industri, contoh air yang

terkena minyak tidak dapat digunakan lagi sebagai solven atau sebagai

air dalam proses industri kimia

Air tidak dapat digunakan untuk keperluan pertanian, seperti untuk

irigasi, pengairan sawah dan kolam perikanan. Apabila air sudah

tercemar oleh senyawaan organik dapat mengakibatkan perubahan drastis

7

Page 8: mAkALah PAB Di Print

pada PH air. Air yang bersifat  terlalu asam atau basa akan mematikan

tanaman dan hewan air, selain itu air yang tercemar oleh limbah B3

smenyebabkan banyak ikan mati dan pada manusia timbul penyakit kulit

( rasa gatal ).

Selain itu dampak pencemaran lingkungan tersebut diatas perlu diadakan

pengawasan antara lain :

Analisa potensi dan pemecahan masalah pencemaran disuatu wilayah

tertentu dengan pendekatan AMDAL

 Merencanakan upaya – upaya pengelolaan pengawasan pencemaran

lingkungan dengan berdasarkan langkah – langkah dan kebijaksanaan

Melaksanakan kegiatan pengawasan

Penumbuhan dan penggalangan dan pengikutsertaan secara akif peran

serta masyarakat termasuk lembaga swadaya masyarakat dan organisasi

terkait dalam pengawasan pencemaran.

C. Dampak Pencemaran Air terhadap Lingkungan

1. Dampak pencemaran air terhadap kesehatan manusia.

Limbah cair berdampak pada kesehatan manusia. Pengaruh

langsung terhadap kesehatan, umpamanya, tergantung sekali pada kualitas

air yang terkontaminasi dalam hal ini berfungsi sebagai media penyalur

ataupun penyebar penyakit.

Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam :

Air sebagai media untuk hidup mikroba patogen

Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit

Jumlah air bersih yang tersedia tak cukup

Air sebagai media untuk hidup vector penyebar penyakit

2. Dampak tehadap fungsi sungai.

Adanya air limbah yang masuk ke dalam saluran drainase atau

sungai akan mencemari air sungai tersebut. Pencemaran air mengakibatkan

air sungai tidak lagi berfungsi sesuai peruntukkannya.

8

Page 9: mAkALah PAB Di Print

Akibat dari pencemaran air adalah:

air tidak dapat dimanfaatkan sesuai peruntukkannya, dan jika

dimanfaatkan maka diperlukan pengolahan khusus yang menyebabkan

peningkatan biaya pengoperasian & pemeliharaan sungai.

air menjadi penyebab timbulnya penyakit..

3. Dampak Pencemaran Air Terhadap Rantai Makanan.

Rantai makanan dalam air akan terganggu akibat adanya

pencemaran air. Dengan banyaknya zat pencemaran yang ada di dalam air,

menyebabkan menurunnya kadar oksigen di dalam air tersebut. Beberapa

jenis ikan maupun tumbuh-tumbuhan yang ada dalam air akan mati karena

kekurangan oksigen. Demikian pula apabila zat pencemar tersebut beracun

dan berbahaya, maupun terjadinya kenaikan suhu iar, beberapa jenis biota

akan mati, sehingga keseimbangan rantai makanan terganggu. Disisi lain

akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses pembersihan diri secara

alamiah yang seharusnya dapat terjadi menjadi terhambat, atau dengan

kata lain daya pembersih diri sungai sangat kecil..

4. Dampak Pencemaran Air terhadap Lingkungan

Pengendalian pencemaran air adalah upaya pencegahan dan

penanggulangan pencemaran air serta pemulihan kualitas air untuk

menjamin agar sesuai dengan baku mutu air.

Tujuan pengelolaan limbah cair adalah untuk mengendalikan agar

tidak terjadi pencemaran air atau menghasilkan zero pollution ( tidak

ada polutan dalam air ).

Pendekatan yang dilakukan dalam pengelolaan pencemaran air

mencakup pendekatan non teknis dan pendekatan teknis .

Pendekatan non teknis yang dimaksud adalah penerbitan peraturan

sekaligus sosialisasi peraturan yang digunakan sebagai landasan

hukum bagi pengelola badan air maupun penghasil limbah dalam

mengendalikan limbah maupun mengelola limbahnya.

Pendekatan teknis berupa penyediaan / pengadaan sarana dan

prasarana penanganan limbah serta monitoring dan evaluasi..

9

Page 10: mAkALah PAB Di Print

D. Langkah Penyelesaian

Dalam keseharian kita, kita dapat mengurangi pencemaran air, dengan cara

mengurangi jumlah sampah yang kita produksi setiap hari (minimize), mendaur

ulang (recycle), mendaur pakai (reuse).Kita pun perlu memperhatikan bahan

kimia yang kita buang dari rumah kita. Karena saat ini kita telah menjadi

“masyarakat kimia”, yang menggunakan ratusan jenis zat kimia dalam keseharian

kita, seperti mencuci, memasak, membersihkan rumah, memupuk tanaman, dan

sebagainya.

Menjadi konsumen yang bertanggung jawab merupakan tindakan yang

bijaksana. Sebagai contoh, kritis terhadap barang yang dikonsumsi, apakah

nantinya akan menjadi sumber pencemar yang persisten, eksplosif, korosif dan

beracun, atau degradable (dapat didegradasi) alam ? Apakah barang yang kita

konsumsi nantinya dapat meracuni manusia, hewan, dan tumbuhan, aman bagi

mahluk hidup dan lingkungan ?

Teknologi dapat kita gunakan untuk mengatasi pencemaran air. Instalasi

pengolahan air bersih, instalasi pengolahan air limbah, yang dioperasikan dan

dipelihara baik, mampu menghilangkan substansi beracun dari air yang tercemar.

Walaupun demikian, langkah pencegahan tentunya lebih efektif dan bijaksana.

SUMBER DAN EFEK DARI UNSUR-UNSUR RENIK DAN AIR

Unsur Sumber Efek/pengaruh Batas USPHS

(mg/L)

Kadmium Buangan Industri, limbah

pertambangan, ?pengelasan

logam, pipa-pipa air.

Menukar seng secara biokimia,

tekanan darah tinggi, merusak ginjal-

jaringan testibuler dan sel-sel darah

merah, taksisitas terhadap biota

akratik

0,01

Arsen Hasil samping pertambangan,

bilangan kimia

Toksin, kasimogenik

Berilium Batu bara, tenaga nuklir, dan

industri ruang angkasa.

Taksisitas akut dan kronis,

kasimogenik

Tidak diberikan

Boron Batu bara, detergen, limbah

industri

Toksin terhadap tanaman 1,0

10

Page 11: mAkALah PAB Di Print

Khrom Pengelasan logam, zat aditif pada

neraca air sebagai Cr(IV)

Unsur renik pokok, kasimogenik

sebagai Cr(IV)

0,05

Tembaga Pengelasan logam, limbah

industri dan domestik,

penambangan, pencucian mineral.

Unsur renik pokok, tidak terlalu

toksin terhadap hewan, toksin

terhadap tanaman dan ganggang

dalam konsentrasi sedang.

1,0

Flour(ion florida) Sumber-sumber geologi alami,

limbah industri, zat aditif pada air.

Mencegah kerusakan gigi pada kira-

kira 1 mg/L dan pembentukan karat

gigi/kerusakan gigi pada sekitar 5

mg/L dalam air.

0,8 – 17

(tergantung

suhu)

Yodium(ion

iodium)

Limbah industri, air laut, industri

air laut.

Mencegah gondok, nutrim pokok

haemoglobin, tidak selalu toksin

Tidak diberikan

Besi Karat logam, limbah industri,

saluran tambang

Merusak perabot kamar mandi

pakaian.

-

Mangan Pertambangan, limbah industri,

saluran tambang atom, kerja

mikroba terhadap mineral mangan

pada pH rendah.

Relatif tidak toksin terhadp hewan,

toksin terhadap tanaman pada

konsentrasi tinggi, perkaratan

perabotan kamar mandi dan pakaian.

0,05

Merkuri Limbah industri, industri

pestisida, batu bara

Toksisitas akut dan kronik Tidak diberikan

Molibder Limbah industri, sumber alam Kemungkinan racun pada hewan,

penting untuk tanaman

Tidak diberikan

Selenium Sumber geologi alami, belerang,

batu bara

Penting pada konsentrasi rendah,

toksin pada konsentrasi tinggi,

kemungkinan kasimogenik.

0,01

Perak Sumber geologi alami,

penambangan, las listrik, buangan

prosesing film, disinfekai air.

Menyebabkan kulit berwarna biru

abu-abu, merusak membran mocous

dan mata.

0,05

Seng Limbah industri, las logam, patri Unsur penting dalam banyak

metalenzim, obat luka, toksin untuk

tanaman pada konsentrasi yang lebih

tinggi, komponen utama dari

buangan”Sludge” pada tanah.

5,0

Beberapa unsur renik dikenal sebagai hara untuk tanaman dan nutrisi

untuk hewan. Dalam tabel tersebut banyak unsur yang merupakan unsur pokok

11

Page 12: mAkALah PAB Di Print

pada konsentrasi rendah dan toksin pada konsentrasi yang lebih tinggi. Hal ini

merupakan fenomena dari beberapa zat dalam lingkungan air.

Sejumlah unsur logam berat merupakan logam yang paling berbahaya

sebagai zat pencemar. Seperti timbal (Pb), Kadmium (Cd), Merkuri (Hg),

kebanyakan dari logam-logam itu mempunyai afinitas sangat besar terhadap

belerang. Logam-logam ini menyerang ikatan-ikatan belerang dalam ezimenzim

sehingga enzim yang bersangkutan menjadi tidak berfungsi. Gugusgugus protein,

asam karboksilat dan amino juga diserang oleh logam-logam berat. Ion-ion Cd,

Cu, dan Hg(II) terikat pada sel-sel membran  yang menyebabkan terhambatnya

proses-proses transport melalui dinding sel. Logam-logam berat juga dapat

mengendapkan fosfat-organik atau mengkatalisis penguraiannya.

Pencemaran air dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu;Sumber

Langsung Sumber Tidak Langsung:

1. Sumber Langsung

Sumber – sumber langsung adalah buangan (effluent) yang berasal

dari sumber pencemarnya yaitu limbah hasil pabrik atau suatu kegiatan

dan limbah domestik berupa buangan tinja dan buangan air bekas

cucian,serta sampah. Pencemaran terjadi karena buangan ini langsung di

buang ke dalam badan air, (system) seperti sungai , kanal, parit atau

selokan ..

2. Sumber Tidak Langsung

Sumber – sumber tidak langsung adalah kontaminan yang masuk

melalui air tanah akibat adanya pencemaran pada air permukaan baik dari

limbah industri maupun dari limbah domestik..Mengingat bahwa air

adalah komponen dari lingkungan hidup, maka pencemaran air merupakan

bagian dari pencemaran lingkungan hidup. Pencemaran air perlu di

kendalikan karena akibat pencemaran air dapat mengurangi pemanfaatan

air sebagai modal dasar dan faktor utama pembangunan. Istilah

pencemaran air terbentuk akibat adanya cairan bekas pakai yang di alirkan

kembali begitu saja ke perairan terbuka, dan menimbulkan berbagai

dampak yang merugikan masyarakat ataupun lingkungan..

12

Page 13: mAkALah PAB Di Print

E. Fenomena Air Bersih

Air adalah kebutuhan vital yang menjadi barang publik (public goods)

merupakan elemen terpenting bagi kelangsungan kehidupan manusia. Sejak

diciptakan, tubuh manusia telah mengandung 60% unsur air. Pakar kesehatan

telah menganjurkan minimal 2 liter air harus diminum setiap hari agar dapat

menjaga fungsi ginjal. Kebersihan tanpa air sulit diciptakan, demikian pula para

cendikiawan maupun ilmuwan menetapkan adanya suatu kehidupan diantaranya

ditenggarai adanya air.

Dalam kaitannya dengan kebutuhan masyarakat akan tersedianya air

bersih, maka di kota Jakarta berdiri PDAM (Perusahaan Daerah air Minum)

semenjak tahun 1922, jauh sebelumnya berdiri atas andil pemerintahan kolonial

Belanda dengan infrastruktur yang pada awalnya sangat sederhana.

Namun demikian, masih banyak masyarakat memanfaatkan kali

Ciliwung / kali Cideng / kali Krukut dan sumur galian menjadi andalan pokok

untuk mendapatkan air guna kebutuhan segala macam, dari mulai mandi,

memasak, menyuci, minum hingga sampai untuk buang hajat sekalipun dikali.

Tak ada bedanya, pemerintahan kolonial Belanda (red, masyarakatnya

sebagian telah maju) membangun prasarana air-minum yang bahan bakunya

diambil juga dari sungai. Perbedaanya, air sungai (air kali) itu kemudian diolah

lagi dengan kemajuan teknologi dimilikinya hingga diolah agar menjadi lebih

bersih dan lebih jernih untuk bisa dimanfaatkan.

Suatu bangsa yang sebagian besar masyarakatnya telah maju “terpelajar”

mengisyaratkan kebersihan adalah pangkal kesehatan. Mereka membudayakan

13

Page 14: mAkALah PAB Di Print

bahwa sungai haruslah indah, bersih dari segala kotoran. Maka, rumah mereka

sebagian besar dibangun akan menghadap sungai dimana semua limbah di buang

ke tanah. Namun, beda sekali dengan suatu masyarakat masih dikatakan

terbelakang, biasanya mereka akan membangun rumah dengan membelakangi

sungai selain agar bisa praktis untuk membuang segala limbah, sehingga kali di

kota cepat sekali menjadi keruh dan dangkal akibat limbah.

Perusahaan yang mengelola air minum tatkala itu disebut Perusahaan Air

Leideng. Sementara masyarakat menyebut air yang keluar langsung dari kran

dengan menamai istilah AIR LEIDENG. Bahkan nama istilah tersebut akhirnya

membahana di semua kota yang telah memiliki sarana-prasarana air minum yang

dikelola oleh perusahaan Belanda tersebut. Istilah tersebut yang telah membudaya

di dalam masyarakat bahwa dikatakan air minum pada kenyataannya tidak dapat

langsung diminum, melainkan harus dimasak dahulu untuk membunuh bakteri

yang kemungkinan tidak mati oleh zat kimia (kaporit).

Demikian pula, meski setelah pengambi-alihan Perusahaan Leideng

menjadi milik asset Pemerintah daerah (PEMDA) telah berubah nama menjadi

Perusahaan daerah Air Minum (PDAM), kemudian berganti nama menjadi PAM

JAYA (red, asset tetap milik Pemda DKI) hingga sekarang tak ada bedanya bahwa

katanya istilah “air minum” adalah air yang tidak bisa langsung dapat diminum.

Kononnya, pihak swasta akan merealisasikan program “Air Langsung Minum” di

tahun 2007 dimana air olahan tersebut nantinya dapat langsung diminum oleh

para konsumen air minum.

Air bersih adalah merupakan bagian dari hak asasi manusia yang

fundamental harus dipenuhi bagi kelangsungan kehidupan manusia yang berada di

atas permukaan bumi, maka sudah sewajarnya mendapatkan suatu proteksi

memadai bagi kepentingan pemenuhannya.

Dalam konteks pengelolaan air bersih yang dipersepsikan seolah-olah

berlimpah dan merupakan barang bebas, ternyata kian waktu semakin terbatas

jumlahnya. Keterbatasan itu bisa disebabkan oleh berbagai alasan, seperti hal

pertambahan penduduk sangat signifikan, erosi lingkungan (rusaknya

lingkungan), dan sebagainya.

14

Page 15: mAkALah PAB Di Print

Meskipun demikian, pengelolaan air bersih tidak hanya melulu dipacu

secara proporsionalitas dengan pertumbuhan penduduk yang meningkat pesat

serta perkembangan wilayah dan industri yang cepat, namun seretnya dana dan

mengbengkaknya biaya operasional juga merupakan suatu bencana yang besar.

Bencana itu mulai dari pengadaan penyedian air minum, mengelola,

membangun dan memelihara sistem pelayanan air minum, memasang dan

memelihara pipa-pipa transmisi dan pipa distribusi, menglola sistem

pendistribusian air minum, menyediakan air minum dalam rangka membantu

memenuhi kebutuhan fasilitas kota, meningkatkan mutu dan kesejahteraan untuk

meningkatkan pelayanan umum.

Di beberapa wilayah yang memiliki garis pantai, air yang berasal dari

sumur sudah tidak bisa direkomendasikan lagi untuk keperluan rumah tangga,

terutama untuk aktivitas memasak karena adanya abrasi laut dan bentuk

pencemaran lainnya. Maka, pasokan air minum untuk golongan masyarakat /

wilayah yang kondisinya seperti itu amat bergantung pada Perusahan Daerah Air

Minum (PDAM) (Kompas /22/10/2001). Namun menjadi ironis lagi, mereka yang

hidup pas-pasan itu harus membeli air minum dengan harga yang lebih mahal dari

sebagian orang yang tinggal di perumahan elite.

Saat ini pasokan air berkurang hampir sepertiganya dibandingkan dengan

tahun 1970 ketika bumi baru dihuni 1,8 milyar penduduk dunia. Sebagian besar

masyarakat desa di sebuah negara tropis (red, Indonesia) harus berjalan puluhan

kilometer untuk mencari sumber air di musim kemarau.

Dan perlu diketahui masyarakat perkotaan belum semuanya mendapatkan

pelayanan air bersih, baik kuantitas maupun kualitas. Banyak air tanah di

perkotaan telah tercemar oleh bakteri dan logam, penyedotan air tanah secara

berlebihan telah menurunkan permukaan air tanah dan menyusupnya (intrusi) air

laut, sehingga kualitas air tanah pun makin menurun. Selain itu, hujan deras

selama musim penghujan tidak lagi mampu mengisi air tanah di Jakarta dan

daerah perkotaan lain yang padat penduduknya. Rumah-rumah yang berdesakan,

gedung-gedung yang bertingkat menjulang, jalan-jalan yang beraspal, serta

permukaan tanah yang penuh “penuh beton” menghalangi air hujan masuk ke

15

Page 16: mAkALah PAB Di Print

dalam tanah. Sementara penyedian air bersih di masa depan amat bergantung

kepada air pemukaan (surface water), selain dari sungai, sumur air artesis, mata

air, dan sumber air lainnya.

Bahkan, masyarakat di beberapa wilayah lain di perkotaan ada yang

akhirnya hanya menggunakan air PAM (Perusahaan Air Minum) untuk mandi,

sedangkan untuk minum mereka terpaksa mengeluarkan uang ekstra untuk

membeli Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang harganya lebih mahal dari

bensin.

Warning ! harian Jepang Yomiuri Shimbun, Forum Air Dunia yang ke-3 di

Osaka, Jepang (19/3) mengemukakan, bahwa air bersih kini sukar di jangkau

masyarakat kelas bawah saat perusahaan-perusahaan swasta mulai menggarap

bisnis tersebut. Menjadi pertanyaan, bagaimana nantinya 10, 20, 30 tahun

mendatang?

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

16

Page 17: mAkALah PAB Di Print

A. Kesimpulan

1. Zat yang bersifat radioaktif dapat menimbulkan pencemaran udara, air dan

tanah.

2. Kita memerlukan sekitar 1,5 liter air setiap hari untuk minum. Disamping

untuk kebutuhan tubuh, kita memerlukan air untuk mandi, mencuci,

memasak, mengairi lahan pertanian dan melarutkan berbagai macam zat.

3. Pencemaran air dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori

yaitu;Sumber Langsung Sumber Tidak Langsung:

Sumber – sumber langsung adalah buangan (effluent) yang berasal dari

sumber pencemarnya yaitu limbah hasil pabrik atau suatu kegiatan dan

limbah domestik berupa buangan tinja dan buangan air bekas cucian,serta

sampah,sedangkan sumber – sumber tidak langsung adalah kontaminan

yang masuk melalui air tanah akibat adanya pencemaran pada air

permukaan baik dari limbah industri maupun dari limbah domestic.

4. Air sadah adalah air yang mengandung garam kalsium dan magnesium.

Meskipun tidak berbahaya untuk diminum, air sadah kurang baik dipakai

untuk mencuci dan dipakai pada mesin alat rumah tangga karena

membentuk kerak yang tidak menghantar panas.

5. Harap dapat kita bedakan anatara air bersih dan air murni. Air bersih

belum tentu murni. Tetapi dapat digunakan dengan aman untuk keperluan

sehari-hari. Untuk memperoleh air murni yang bebas dari zat terlarut,

dilakukan destalasi (penyulingan), air dididihkan, lalu uap air diembun

kembali. Air murni yang diperoleh dengan cara ini disebut aqua destalasi

(air suling), yang sering disingkat aquadest.

B. Saran

17

Page 18: mAkALah PAB Di Print

Kita sama-sama mengetahui bahwa lingkungan memilki peran yang besar

demi kelangsungan hidup baik manusia, hewan, dan tumbuhan. Oleh karena itu

marilah kita sama-sam menjaga dan melestarikan lingkungan kita demi

terciptanya lingkungan yang sehat, indah dan menyenangkan.

DAFTAR PUSTAKA

18

Page 19: mAkALah PAB Di Print

Fuad Amsyari,  1982, Prinsip-Prinsip Masalah Pencemaran Lingkungan,

Ghalia, Jakarta.

Hem, J.D, 1970, Study and Interpretation of the Chemical Characteristic of

Natural Water, US. Geological Survey Water Supply Paper, No. 1473,

Government Printing Office, Washington.

Ibnu Kasiro dan Iwan Wisnu, 1994, Penurunan Kondisi Sumber Air di

Indonesia, Simposium Nasional Mitigasi Bencana Alam, Kerjasama Fak

Geografi UGM dan Bakornas PB.

Kantor Menteri KLH, 1990, Kualitas Lingkungan di Indonesia 1990, Kantor

Menteri KLH, Jakarta.

Mochamad Suryani, Rofic Ahmad dan Rozy Munir, 1987, Lingkungan:

Sumberdaya alam   dan   Kependudukan   dalam   Pembangunan.   

Penerbit    Universitas Indonesia, Jakarta.

Pereirera, H. C., 1968, Land Use and Water Resource, Cambridge University

Press, Cambridge.

Tebbut, T. H. Y., 1976, Principle of Water Quality Control, Department of

Civil Engineering, University of Birmingham, Birmingham.

Todd, D. K., 1980, Groundwater Hydrology, John Willey and Sons, New

York.

19