print makalah agama.docx

Upload: fatimah-zahra

Post on 05-Jul-2018

250 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 PRINT MAKALAH AGAMA.docx

    1/23

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah

    Membunuh bisa dilakukan secara legal. Itulah euthanasia, pembuhuhan legal yang

    sampai kini masih jadi kontroversi. Tidak hanya dinegara-negara Barat, tapi telah

    merambah ke dunia Timur bahkan di Indonesia. Pembunuhan legal ini pun ada beragam

     jenisnya. Secara umum, kematian adalah suatu topik yang sangat ditakuti oleh publik. al

    demikian tidak terjadi di dalam dunia kedokteran atau kesehatan. !alam konteks kesehatan

    modern, kematian tidaklah selalu menjadi sesuatu yang datang secara tiba-tiba. "ematian

    dapat dilegalisir menjadi sesuatu yang de#init dan dapat dipastikan tanggal kejadiannya.

    $uthanasia adalah tindakan mengakhiri hidup seorang individu secara tidak menyakitkan,

    ketika tindakan tersebut dapat dikatakan sebagai bantuan untuk meringankan penderitaan

    dari individu yang akan mengakhiri hidupnya."elompok-kelompok pendukung euthanasia

    mulanya terbentuk di Inggris pada tahun %&'( dan di )merika pada tahun %&'*. Banyak 

    data menyebutkan telah terjadi euthanasia di berbagai +egara

    !isamping adanya tindakan euthanasia,bayi tabung pun sudah menjadi hal yang

    laim dalam dunia kesehatan.Sekarang ini sudah muncul berbagai kecanggihan yang dapat

    di gunakan untuk mengatasi kendala dalam kehidupan.Salah satunya adalah kesulitan

    mempunyai anak karena berbagai #aktor.Tetapi terkadang kecanggihan teknologi

    mempengaruhi etika-etika terhadap islam. "emungkinan kehamilan dipengaruhi oleh usia

    anda dan kadar S basal. Secara umum, makin muda usia makin baik hasilnya.

    "emungkinan terjadinya kehamilan juga tergantung pada jumlah embrio yang

    dipindahkan. alaupun makin banyak jumlah embrio yang dipindahkan akan

    1

  • 8/16/2019 PRINT MAKALAH AGAMA.docx

    2/23

    meningkatkan kemungkinan terjadinya kehamilan, tapi kemungkinan terjadinya kehamilan

    multipel dengan masalah yang berhubungan dengan kelahiran prematur juga lebih besar.

    Pengertian mandul bagi /anita ialah tidak mampu hamil karena indung telur mengalami

    kerusakan sehingga tidak mampu memproduksi sel telur. Sementara, arti mandul bagi pria

    ialah tidak mampu menghasilkan kehamilan karena buah pelir tidak dapat memproduksi

    sel spermatooa sama sekali.

    Baik pria maupun /anita yang mandul tetap mempunyai #ungsi seksual yang

    normal. Tetapi sebagian orang yang mengetahui dirinya mandul kemudian mengalami

    gangguan #ungsi seksual sebagai akibat hambatan psikis karena menyadari kekurangan.

    0ang lebih banyak terjadi adalah pasangan yang in#ertil atau pasangan yang tidak 

    subur.makalah yang membahas bayi tabung ini dimaksudkan agar masyarakat terutama

    dari kalangan agama memberikan tanggapan dan masukan tentang proyek1tim

     pengembangan Bayi tabung Indonesia yang mulai terbuka untuk peminat bayi

    tabung.Sebagai akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan modern dan teknologi kedokteran

    dan biologi yang canggih,maka teknologi bayi tabung juga maju dengan pesat,sehingga

    kalau teknologi bayi tabung ini ditanagani oleh orang-orang yang kurang beriman dan

     berta2/a dikha/atirkan dapat merusak peradaban umat manusia serta dapat merusak nilai-

    nilai agama, moral, dan budaya bangsa.

    1.2 Tujuan Penulisan

    Segala sesuatu tentu mempunyai tujuan, tidak terkecuali dengan makalah ini berdasarkan

     penjelasan tentang euthanasia dan bayi tabung pada latar belakang, penulis mengangkat

    makalah dengan judul Pandangan Islam tentang $uthanasia dan Bayi Tabung dengan

    2

  • 8/16/2019 PRINT MAKALAH AGAMA.docx

    3/23

    tujuan agar masyarakat dapat mengetahui hukum mengenai euthanasia dan bayi tabung

     berdasarkan syariat islam sehingga bisa dijadikan pedoman dalam kehidupan.

    1.3 Ruusan Masalah

    )pakah yang dimaksud dengan euthanasia dan bayi tabung serta bagaimana

     pandangan islam dalam menyikapinya.

    1.! Batasan Masalah

    Mengingat keterbatasan /aktu dan pengetahuan penulis yang masih minim, untuk 

    itu penulis hanya membahas tentang pengertian enuthanasia dan bayi tabung,jenis jenis

    dari euthanasia dan pandangan islam tentang euthanasia dan bayi tabung.

    1." Man#aat Penulisan

    Setiap karya yang diciptakan tentu mempunyai man#aat, begitupun makalah ini.

    )dapun man#aat penulisan makalah ini adalah memeberikan /a/asan tentang euthanasia

    dan bayi tabung serta mengetahui apakah hal tersebut dibenarkan secara syariat dan bisa

    diterima dalam kehidupan.

    3

  • 8/16/2019 PRINT MAKALAH AGAMA.docx

    4/23

    BAB II

    PEMBAHA$AN

    2.1 PEN%ERTIAN EUTHANA$IA

    $uthanasia secara bahasa berasal dari bahasa 0unani eu  yang berarti &aik   dan

    thanat's yang berarti keatian 34tomo, 566'7%889. !alam bahasa )rab dikenal dengan

    istilah (atlu ar)raha atau ta*sir al)aut. Menurut istilah kedokteran euthanasia berarti

    tindakan agar kesakitan atau penderitaan yang dialami seseorang yang akan meninggal

    diperingan. :uga berarti mempercepat kematian seseorang yang ada dalam kesakitan dan

     penderitaan hebat menjelang kematiannya 3asan, %&&(7%;(9.

     Hippokrates  pertama kali menggunakan istilah euthanasia ini pada sumpah

    ippokrates yang ditulis pada masa ;66-'66 SM. Sumpah tersebut berbunyi7

  • 8/16/2019 PRINT MAKALAH AGAMA.docx

    5/23

    adalah tindakan dokter mempercepat kematian pasien dengan memberikan suntikan ke

    dalam tubuh pasien tersebut. 34tomo, 566'7%8=9. )dapun euthanasia pasi#, taisir al-maut

    3memudahkan kematian9 adalah tindakan dokter yang menghentikan pengobatan pasien

    yang menderita sakit keras, yang secara medis sudah tidak mungkin lagi dapat

    disembuhkan. Penghentian pengobatan ini berarti mempercepat kematian pasien. )lasan

    yang laim dikemukakan dokter adalah karena keadaan ekonomi pasien yang terbatas,

    sementara dana yang dibutuhkan untuk pengobatan sangat tinggi, sedangkan #ungsi

     pengobatan menurut perhitungan dokter sudah tidak e#ekti# lagi.

    2.3 PANDAN%AN I$LAM TENTAN% EUTHANA$IA

    Syariah Islam merupakan syariah sempurna yang mampu mengatasi segala

     persoalan di segala /aktu dan tempat. Berikut ini solusi syariah terhadap euthanasia, baik 

    euthanasia akti# maupun euthanasia pasi#. $uthanasia akti# menurut Syariah Islam

    diharamkan karena termasuk dalam kategori pembunuhan sengaja 3al-2atlu al->amad9,

    /alaupun niatnya baik yaitu untuk meringankan penderitaan pasien. ukumnya tetap

    haram, /alaupun atas permintaan pasien sendiri atau keluarganya.

    !alil-dalil dalam masalah ini sangatlah jelas, yaitu dalil-dalil yang mengharamkan

     pembunuhan. Baik pembunuhan ji/a orang lain maupun membunuh diri sendiri.Misalnya

    #irman )llah ST 7

    “ Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (untuk

    membunuhnya)melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar ” (QS

     Al-An’aam : 151)

    5

  • 8/16/2019 PRINT MAKALAH AGAMA.docx

    6/23

    “Dan tidak layak bagi seorang mu`min membunuh seorang mu`min

    (yang lain), kecuali karena tersalah (tidak sengaja)” (QS An-Nisaa` :

    92)

    “Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah

    Maha Penyayang keadamu ” (QS An-Nisaa` : 29)

    !ari dalil-dalil di atas jelaslah bah/a haram hukumnya bagi dokter melakukan euthanasia

    akti#. Sebab tindakan itu termasuk ke dalam kategori pembunuhan sengaja 3al-2atlu

    al->amad9 yang merupakan tindak pidana 3jarimah9 dan dosa besar.

    !okter yang melakukan euthanasia akti#, misalnya dengan memberikan suntikan

    mematikan, menurut hukum pidana Islam akan dijatuhi 2ishash 3hukuman mati karena

    membunuh9, oleh pemerintahan Islam 3"hila#ah9, sesuai #irman )llah 7“Telah diwajibkan

    atas kamu qishash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh.”  3?S )l-Ba2arah 7

    %8*9. +amun jika keluarga terbunuh 3/aliyyul ma2tuul9 menggugurkan 2ishash 3dengan

    memaa#kan9, 2ishash tidak dilaksanakan. Selanjutnya mereka mempunyai dua pilihan lagi,

    meminta diyat 3tebusan9, atau memaa#kan1menyedekahkan.

    )dapun hukum euthanasia pasi#, sebenarnya #aktanya termasuk dalam praktik 

    menghentikan pengobatan. Tindakan tersebut dilakukan berdasarkan keyakinan dokter 

     bah/a pengobatan yag dilakukan tidak ada gunanya lagi dan tidak memberikan harapan

    sembuh kepada pasien. "arena itu, dokter menghentikan pengobatan kepada pasien,

    misalnya dengan cara menghentikan alat pernapasan buatan dari tubuh pasien.

    Bagaimanakah hukumnya menurut Syariah Islam@

    :a/aban untuk pertanyaan itu, bergantung kepada pengetahuan kita tentang hukum berobat

    3at-tadaa/i9 itu sendiri. 0akni apakah berobat itu /ajib, mubah, atau makruh@ !alam

    6

  • 8/16/2019 PRINT MAKALAH AGAMA.docx

    7/23

    masalah ini ada perbedaan pendapat. Menurut jumhur ulama, mengobati atau berobat itu

    hukumnya mandub 3sunnah9, tidak /ajib.

     +amun sebagian ulama ada yang me/ajibkan berobat, seperti kalangan ulama

    Sya#iiyah dan anabilah, seperti dikemukakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah

    Menurut )bdul ?adim Aallum 3%&&*7=*9 hukum berobat adalah mandub. Tidak /ajib. al

    ini berdasarkan berbagai hadits, di mana pada satu sisi +abi S) menuntut umatnya

    untuk berobat, sedangkan di sisi lain, ada 2arinah 3indikasi9 bah/a tuntutan itu bukanlah

    tuntutan yang tegas 3/ajib9, tapi tuntutan yang tidak tegas 3sunnah9.

    !i antara hadits-hadits tersebut, adalah hadits bah/a asulullah S) bersabda 7

    “Sesungguhnya Allah Azza a !alla setiap kali men"iptakan penyakit# $ia "iptakan pula

    obatnya. %aka berobatlah kalian&” 3 )hmad, dari )nas )9

    adits di atas menunjukkan asulullah S) memerintahkan untuk berobat. Menurut ilmu

    4shul i2ih, perintah 3al-amr9 itu hanya memberi makna adanya tuntutan 3li ath-thalab9,

     bukan menunjukkan ke/ajiban 3li al-/ujub9.

     Ini sesuai kaidah ushul )l-)shlu #i al-amri li ath-thalab

    CPerintah itu pada asalnya adalah sekedar menunjukkan adanya tuntutan.D 3)n-+abhani,

    %&('9

    :adi, hadits ri/ayat Imam )hmad di atas hanya menuntut kita berobat. !alam

    hadits itu tidak terdapat suatu indikasi pun bah/a tuntutan itu bersi#at /ajib. Bahkan,

    2arinah yang ada dalam hadits-hadits lain justru menunjukkan bah/a perintah di atas tidak 

     bersi#at /ajib. adits-hadits lain itu membolehkan tidak berobat.

    !i antaranya ialah hadits yang diri/ayatkan Ibnu )bbas ), bah/a seorang perempuan

    7

  • 8/16/2019 PRINT MAKALAH AGAMA.docx

    8/23

    hitam pernah datang kepada +abi S) lalu berkata,DSesungguhnya aku terkena penyakit

    ayan 3epilepsi9 dan sering tersingkap auratku Esaat kambuhF. Berdoalah kepada )llah

    untuk kesembuhankuGD +abi S) berkata,D:ika kamu mau, kamu bersabar dan akan

    mendapat surga. :ika tidak mau, aku akan berdoa kepada )llah agar !ia

    menyembuhkanmu.D Perempuan itu berkata,DBaiklah aku akan bersabar,D lalu dia berkata

    lagi,DSesungguhnya auratku sering tersingkap Esaat ayanku kambuhF, maka berdoalah

    kepada )llah agar auratku tidak tersingkap.D Maka +abi S) lalu berdoa untuknya. 3 

    Bukhari9

    adits di atas menunjukkan bolehnya tidak berobat. :ika hadits ini digabungkan

    dengan hadits pertama di atas yang memerintahkan berobat, maka hadits terakhir ini

    menjadi indikasi 32arinah9, bah/a perintah berobat adalah perintah sunnah, bukan perintah

    /ajib. "esimpulannya, hukum berobat adalah sunnah 3mandub9, bukan /ajib 3Aallum,

    %&&*7=&9. !engan demikian, jelaslah pengobatan atau berobat hukumnya sunnah, termasuk 

    dalam hal ini memasang alat-alat bantu bagi pasien. :ika memasang alat-alat ini hukumnya

    sunnah, apakah dokter berhak mencabutnya dari pasien yag telah kritis keadaannya@

    )bdul ?adim Aallum 3%&&*7=&9 mengatakan bah/a jika para dokter telah menetapkan

     bah/a si pasien telah mati organ otaknya, maka para dokter berhak menghentikan

     pengobatan, seperti menghentikan alat bantu pernapasan dan sebagainya. Sebab pada

    dasarnya penggunaan alat-alat bantu tersebut adalah termasuk aktivitas pengobatan yang

    hukumnya sunnah, bukan /ajib. "ematian otak tersebut berarti secara pasti tidak 

    memungkinkan lagi kembalinya kehidupan bagi pasien. Meskipun sebagian organ vital

    lainnya masih bisa ber#ungsi, tetap tidak akan dapat mengembalikan kehidupan kepada

     pasien, karena organ-organ ini pun akan segera tidak ber#ungsi.

    8

  • 8/16/2019 PRINT MAKALAH AGAMA.docx

    9/23

    Berdasarkan penjelasan di atas, maka hukum pemasangan alat-alat bantu kepada

     pasien adalah sunnah, karena termasuk aktivitas berobat yang hukumnya sunnah. "arena

    itu, hukum euthanasia pasi# dalam arti menghentikan pengobatan dengan mencabut alat-

    alat bantu pada pasien Hsetelah matinya1rusaknya organ otakhukumnya boleh 3jai9 dan

    tidak haram bagi dokter. :adi setelah mencabut alat-alat tersebut dari tubuh pasien, dokter 

    tidak dapat dapat dikatakan berdosa dan tidak dapat dimintai tanggung ja/ab mengenai

    tindakannya itu 3Aallum, %&&*7=&J Auhaili, %&&=7(66J 4tomo, 566'7%*59.

     +amun untuk bebasnya tanggung ja/ab dokter, disyaratkan adanya iin dari pasien,

    /alinya, atau /ashi-nya 3/ashi adalah orang yang ditunjuk untuk menga/asi dan

    mengurus pasien9. :ika pasien tidak mempunyai /ali, atau /ashi, maka /ajib diperlukan

    iin dari pihak penguasa 3)l-akim14lil )mri9 3)udah, %&&5 7 (55-(5'9.

    allahu aKlam.

    5.; PEN%ERTIAN BA,I TABUN%

      Bayi tabung adalah suatu istilah teknis. Istilah ini tidak berarti bayi yang terbentuk 

    di dalam tabung, melainkan dimaksudkan sebagai metode untuk membantu pasangan

    subur yang mengalami kesulitan di bidangD pembuahan C sel telur /anita oleh sel sperma

     pria. Secara teknis, dokter mengambil sel telur dari indung telur /anita dengan alat yang

    disebut ClaparoscopD 3 temuan dr. Patrick L. Steptoe dari Inggris 9. Sel telur itu kemudian

    diletakkan dalam suatu mangkuk kecil dari kaca dan dipertemukan dengan sperma dari

    suami /anita tadi. Setelah terjadi pembuahan di dalam mangkuk kaca itu tersebut,

    kemudian hasil pembuahan itu dimasukkan lagi ke dalam rahim sang ibu untuk kemudian

    mengalami masa kehamilan dan melahirkan anak seperti biasa.

    Bayi tabung pertama lahir ke dunia ialah ouise Bro/n. Ia lahir di Manchester,

    Inggris, 5( :uli %&8* atas pertolongan !r. obert N. $d/ards dan Patrick L. Steptoe. Sejak 

    9

  • 8/16/2019 PRINT MAKALAH AGAMA.docx

    10/23

    itu, klinik untuk bayi tabung berkembang pesat. Teknik bayi tabung ini telah menjadi

    metode yang membantu pasangan subur yang tidak mempunyai anak akibat kelainan pada

    organ reproduksi anak pada /anita.

    Teknologi bayi tabung dan inseminasi buatan merupakan hasil terapan sains

    modern yang pada prinsipnya bersi#at netral sebagai bentuk kemajuan ilmu kedokteran dan

     biologi. Sehingga meskipun memiliki daya guna tinggi, namun juga sangat rentan terhadap

     penyalahgunaan dan kesalahan etika bila dilakukan oleh orang yang tidak beragama,

     beriman dan beretika sehingga sangat potensial berdampak negati# dan #atal. Oleh karena

    itu kaedah dan ketentuan syariah merupakan pemandu etika dalam penggunaan teknologi

    ini sebab penggunaan dan penerapan teknologi belum tentu sesuai menurut agama,etika

    dan hukum yang berlaku dalam masyarakat.

    Inseminasi buatan ialah pembuahan manusia tanpa melalui senggama 3seual

    intercourse9. )da beberapa teknik inseminasi buatan yang telah dikembangkan dalam

    dunia kedokteran, antara lain adalah7 PertamaJ ertilaation in Qitro 3IQ9 dengan cara

    mengambil sperma suami dan ovum istri kemudian diproses di vitro 3tabung9, dan setelah

    terjadi pembuahan, lalu ditrans#er di rahim istri. "eduaJ Namet Intra elopian Tuba 3NIT9

    dengan cara mengambil sperma suami dan ovum istri, dan setelah dicampur terjadi

     pembuahan, maka segera ditanam di saluran telur 3tuba palupi9 Teknik kedua ini terlihat

    lebih alamiah, sebab sperma hanya bisa membuahi ovum di tuba palupi setelah terjadi

    ejakulasi melalui hubungan seksual.

    Masalah inseminasi buatan ini menurut pandangan Islam termasuk masalah

    kontemporer ijtihadiah, karena tidak terdapat hukumnya seara spesi#ik di dalam )l-?urKan

    dan )s-Sunnah bahkan dalam kajian #i2ih klasik sekalipun. "arena itu, kalau masalah ini

    hendak dikaji menurut ukum Islam, maka harus dikaji dengan memakai metode ijtihad

    10

  • 8/16/2019 PRINT MAKALAH AGAMA.docx

    11/23

    yang laimnya dipakai oleh para ahli ijtihad 3mujtahidin9, agar dapat ditemukan hukumnya

    yang sesuai dengan prinsip dan ji/a )l-?urKan dan )s-Sunnah yang merupakan sumber 

     pokok hukum Islam. +amun, kajian masalah inseminasi buatan ini seyogyanya

    menggunakan pendekatan multi disipliner oleh para ulama dan cendikia/an muslim dari

     berbagai disiplin ilmu yang relevan, agar dapat diperoleh kesimpulan hukum yang benar-

     benar proporsional dan mendasar. Misalnya ahli kedokteran, peternakan, biologi, hukum,

    agama dan etika.

    Masalah inseminasi buatan ini sejak tahun %&*6-an telah banyak dibicarakan

    dikalangan Islam, baik di tingkat nasional maupun internasional. Misalnya Majlis Tarjih

    Muhammadiyah dalam Muktamarnya tahun %&*6, mengharamkan bayi tabung dengan

    sperma donor sebagaimana diangkat oleh Panji Masyarakat edisi nomor (%; tanggal %

    September %&*=. embaga i2ih Islam Organisasi "on#erensi Islam 3O"I9 dalam

    sidangnya di )mman tahun %&*= mengharamkan bayi tabung dengan sperma donor atau

    ovum, dan membolehkan pembuahan buatan dengan sel sperma suami dan ovum dari isteri

    sendiri. Qatikan secara resmi tahun %&*8 telah mengecam keras pembuahan buatan, bayi

    tabung, ibu titipan dan seleksi jenis kelamin anak, karena dipandang tak bermoral dan

     bertentangan dengan harkat manusia. Mantan "etua I!I, dr. "artono Muhammad juga

     pernah melemparkan masalah inseminasi buatan dan bayi tabung. Ia menghimbau

    masyarakat Indonesia dapat memahami dan menerima bayi tabung dengan syarat sel

    sperma dan ovumnya berasal dari suami-isteri sendiri.

    )da beberapa aktor yang mempengaruhi mengapa bayi tabung diadakan Banyak #aktor 

    yang menjadi penyebab in#ertilitas sehingga pasangan suami istri tidak mempunyai anak,

    antara lain7

    11

  • 8/16/2019 PRINT MAKALAH AGAMA.docx

    12/23

    aktor hubungan seksual yaitu #rekuensi yang tidak teratur 3mungkin terlalu sering

    atau terlalu jarang9, gangguan #ungsi seksual pria yaitu dis#ungsi ereksi, ejakulasi dini

    yang berat, ejakulasi terhambat, ejakulasi retrograde 3ejakulasi ke arah kandung kencing9,

    dan gangguan #ungsi seksual /anita yaitu dispareunia 3sakit saat hubungan seksual9 dan

    vaginismus.

    aktor in#eksi, berupa in#eksi pada sistem seksual dan reproduksi pria maupun /anita,

    misalnva in#eksi pada buah pelir dan in#eksi pada rahim.

    aktor hormon, berupa gangguan #ungsi hormon pada pria maupun /anita sehingga

     pembentukan sel spermatooa dan sel telur terganggu.

    aktor #isik, berupa benturan atau temperatur atau tekanan pada buah pelir sehingga

     proses produksi spermatooa terganggu.

    akror psikis, misalnya stress yang berat sehingga mengganggu pembentukan set

    spermatooa dan sel telur.

    Masalah in#ertilitas sebenarnya adalah masalah gangguan kesuburan pasangan.

    Nangguan kesuburan mungkin dapat diatasi, mungkin juga tidak dapat diatasi. al itu

    sangat tergantung kepada penyebabnya dan sejauh mana kesuburan telah

    terganggu.Berbagai cara dan pengobatan telah tersedia untuk mengatasi

    gangguan kesuburan, tetapi tidak selalu memberikan hasil ang diharapkan!

    "ebagai contoh, in#ertilitas ang disebabkan karena penumbatan saluran

    telur! $ara ang ada untuk membuka kembali saluran telur ang tersumbat

    ternata tidak memberikan hasil ang baik! $ontoh lain, pengobatan

    gangguan sperma, mungkin memberikan hasil ang baik, mungkin %uga tidak!

    &engobatan gangguan sperma ang disebabkan karena in#eksi pada buah

    12

  • 8/16/2019 PRINT MAKALAH AGAMA.docx

    13/23

    pelir!

    'tu berarti tidak semua pasangan in#ertil dapat mengatasi masalahna dan

    dapat mempunai anak! (arena itu, pada keadaan di mana gangguan

    kesuburan tidak dapat diatasi, dilakukan cara lain ang merupakan cara

    pintas!

    Lara pintas ini tidak lagi bertujuan memperbaiki gangguan kesuburan, melainkan

    langsung ke tujuan akhir, yaitu menghasilkan kehamilan.

    Lara pintas yang tersedia ialah inseminasi buatan dengan menggunakan sperma suami dan

    tehnik Cbayi tabungD. Inseminasi buatan dengan sperma suami dilakukan bila terjadi

    gangguan kualitas dan kuantitas sperma, gangguan dalam melakukan hubungan seksual

    sehingga sperma tidak dapat masuk ke vagina, dan gangguan mulut rahim sehingga sel

    spermatooa gagal masuk ke dalam rahim.!i masyarakat muncul anggapan salah, seolah-

    olah tehnik Cbayi tabungD adalah segalanya. Seolah-olah dengan cara ini pasangan in#ertil

     pasti dapat menjadi hamil dan mempunyai anak. Padahal ternyata tidak demikian.

    "eberhasilan tehnik Cbayi tabungD dengan cara yang paling mutakhir dan di negara maju

    sekalipun, masih tergolong rendah sementara biaya yang diperlukan sangat tinggi.

    !engan demikian, mengenai hukum inseminasi buatan dan bayi tabung pada

    manusia harus diklasi#ikasikan persoalannya secara jelas. Bila dilakukan dengan sperma

    atau ovum suami isteri sendiri, baik dengan cara mengambil sperma suami kemudian

    disuntikkan ke dalam vagina, tuba palupi atau uterus isteri, maupun dengan cara

     pembuahannya di luar rahim, kemudian buahnya 3vertilied ovum9 ditanam di dalam

    rahim istriJ maka hal ini dibolehkan, asal keadaan suami isteri tersebut benar-benar 

    memerlukan inseminasi buatan untuk membantu pasangan suami isteri tersebut

    memperoleh keturunan. al ini sesuai dengan kaidah >al hajatu tanilu manilah al

    13

  • 8/16/2019 PRINT MAKALAH AGAMA.docx

    14/23

    dharuratK 3hajat atau kebutuhan yang sangat mendesak diperlakukan seperti keadaan

    darurat9.

    Sebaliknya, kalau inseminasi buatan itu dilakukan dengan bantuan donor sperma

    dan ovum, maka diharamkan dan hukumnya sama dengan ina. Sebagai akibat hukumnya,

    anak hasil inseminasi itu tidak sah dan nasabnya hanya berhubungan dengan ibu yang

    melahirkannya. Menurut hemat penulis, dalil-dalil syarKi yang dapat dijadikan landasan

    menetapkan hukum haram inseminasi buatan dengan donor ialah7

    PertamaJ #irman )llah ST dalam surat al-Isra786 dan )t-Tin7;. "edua ayat

    tersebuti menunjukkan bah/a manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk yang

    mempunyai kelebihan1keistime/aan sehingga melebihi makhluk-makhluk Tuhan lainnya.

    !an Tuhan sendiri berkenan memuliakan manusia, maka sudah seharusnya manusia bisa

    menghormati martabatnya sendiri serta menghormati martabat sesama manusia. !alam hal

    ini inseminasi buatan dengan donor itu pada hakikatnya dapat merendahkan harkat

    manusia sejajar dengan tumbuh-tumbuhan dan he/an yang diinseminasi.

    "eduaJ hadits +abi Sa/ yang mengatakan, Ctidak halal bagi seseorang yang

     beriman kepada )llah dan ari )khir menyiramkan airnya 3sperma9 pada tanaman orang

    lain 3istri orang lain9.D 3. )bu !aud, Tirmidi dan dipandang Shahih oleh Ibnu ibban9.

    Berdasarkan hadits tersebut para ulama sepakat mengharamkan seseorang melakukan

    hubungan seksual dengan /anita hamil dari istri orang lain. Tetapi mereka berbeda

     pendapat apakah sah atau tidak menga/ini /anita hamil. Menurut )bu ani#ah boleh,

    asalkan tidak melakukan senggama sebelum kandungannya lahir. Sedangkan Au#ar tidak 

    membolehkan. Pada saat para imam mahab masih hidup, masalah inseminasi buatan

    14

  • 8/16/2019 PRINT MAKALAH AGAMA.docx

    15/23

     belum timbul. "arena itu, kita tidak bisa memperoleh #at/a hukumnya dari mereka.

    adits ini juga dapat dijadikan dalil untuk mengharamkan inseminasi buatan pada

    manusia dengan donor sperma dan1atau ovum, karena kata maaK dalam bahasa )rab bisa

     berarti air hujan atau air secara umum, seperti dalam Thaha7('.:uga bisa berarti benda cair 

    seperti dalam )n-+ur7;( dan )l-Thari2 7 =

    !alil lain untuk syarat kehalalan inseminasi buatan bagi manusia harus berasal dari

    ssperma dan ovum pasangan yang sah menurut syariah adalah kaidah hukum #i2ih yang

    mengatakan CdarKul ma#sadah mu2addam >ala jalbil mashlahahD 3menghindari ma#sadah

    atau mudharat9 harus didahulukan daripada mencari atau menarik maslahah1kebaikan.

    Sebagaimana kita ketahui bah/a inseminasi buatan pada manusia dengan donor 

    sperma dan1atau ovum lebih banyak mendatangkan mudharat daripada maslahah.

    Maslahah yang diba/a inseminasi buatan ialah membantu suami-isteri yang mandul, baik 

    keduanya maupun salah satunya, untuk mendapatkan keturunan atau yang mengalami

    gangguan pembuahan normal. +amun mudharat dan ma#sadahnya jauh lebih besar, antara

    lain berupa7percampuran nasab, padahal Islam sangat menjaga kesucian1kehormatan

    kelamin dan kemurnian nasab, karena nasab itu ada kaitannya dengan kemahraman dan

    ke/arisan.Bertentangan dengan sunnatullah atau hukum alam.Inseminasi pada hakikatnya

    sama dengan prostitusi, karena terjadi percampuran sperma pria dengan ovum /anita

    tanpa perka/inan yang sah

    15

  • 8/16/2019 PRINT MAKALAH AGAMA.docx

    16/23

      "ehadiran anak hasil inseminasi bisa menjadi sumber kon#lik dalam rumah

    tanggal.)nak hasil inseminasi lebih banyak unsur negati#nya daripada anak adopsi.

    Bayi tabung lahir tanpa melalui proses kasih sayang yang alami, terutama bagi bayi tabung

    le/at ibu titipan yang menyerahkan bayinya kepada pasangan suami-isteri yang punya

     benihnya sesuai dengan kontrak, tidak terjalin hubungan keibuan secara alami.3?.S

    u2man7%; dan )l-)h2a#7%;9

    )dapun mengenai status anak hasil inseminasi buatan dengan donor sperma

    dan1atau ovum menurut hukum Islam adalah tidak sah dan statusnya sama dengan anak 

    hasil prostitusi atau hubungan perinaan. !an kalau kita bandingkan dengan bunyi pasal

    ;5 44 Perka/inan +o. % tahun %&8;, Canak yang sah adalah anak yang dilahirkan dalam

    atau sebagai akibat perka/inan yang sahD maka tampaknya memberi pengertian bah/a

    anak hasil inseminasi buatan dengan donor itu dapat dipandang sebagai anak yang sah.

     +amun kalau kita perhatikan pasal dan ayat lain dalam 44 Perka/inan ini, terlihat

     bagaimana peranan agama yang cukup dominan dalam pengesahan sesuatu yang berkaitan

    dengan perka/inan. Misalnya pasal 5 ayat % 3sahnya perka/inan9, pasal * 3#9 tentang

    larangan perka/inan antara dua orang karena agama melarangnya lagi pula negara kita

    tidak mengiinkan inseminasi buatan dengan donor sperma dan1atau ovum karena tidak 

    sesuai dengan konstitusi dan hukum yang berlaku

    2." MA-AM PR$E$ BA,I TABUN%

      Pembuahan !ipisahkan dari ubungan Suami-Isteri

    16

  • 8/16/2019 PRINT MAKALAH AGAMA.docx

    17/23

    Teknik bayi tabung memisahkan persetubuhan suami H istri dari pembuahan bakal anak.

    !engan teknik tersebut, pembuahan dapat dilakukan tanpa persetubuhan. "eterarahan

     perka/inan kepada kelahiran baru sebagaimana diajarkan oleh Nereja tidak berlaku lagi.

    !engan demikian teknik kedokteran telah mengatur dan menguasai hukum alam yang

    terdapat dalam tubuh manusia pria dan /anita. !engan pemisahan antara persetubuhan

    dan pembuahan ini, maka bisa muncul banyak kemungkinan lain yang menjadi akibat dari

    kemajuan ilmu kedokteran di bidang pro-kreasi manusia.

      anita Se/aan untuk Mengandung )nak 

    )da kemungkinan bah/a benih dari suami H istri tidak bisa dipindahkan ke dalam rahim

    sang istri, oleh karena ada gangguan kesehatan atau alasan H alasan lain. !alam kasus ini,

    maka diperlukan seorang /anita lain yang dise/a untuk mengandung anak bagi pasangan

    tadi. !alam perjanjian se/a rahim ini ditentukan banyak persyaratan untuk melindungi

    kepentingan semua pihak yang terkait. anita yang rahimnya dise/a biasanya meminta

    imbalan uang yang sangat besar. Suami H istri bisa memilih /anita se/aan yang masih

    muda, sehat dan punya kebiasaan hidup yang sehat dan baik. praktik seperti ini biasanya

     belum ada ketentuan hukumnya, sehingga kalau muncul kasus bah/a /anita se/aan ingin

    mempertahankan bayi itu dan menolak uang pembayaran, maka pastilah sulit dipecahkan.

     

    Sel Telur atau Sperma dari Seorang !onor 

    17

  • 8/16/2019 PRINT MAKALAH AGAMA.docx

    18/23

    Masalah ini dihadapi kalau salah satu dari suami atau istri mandulJ dalam arti bah/a sel

    telur istri atau sperma suami tidak mengandung benih untuk pembuahan. Itu berarti bah/a

     benih yang mandul itu harus dicarikan penggantinya melalui seorang donor.

    Masalah ini akan menjadi lebih sulit karena sudah masuk unsur baru, yaitu benih dari

    orang lain. Pertama, apakah pembuahan yang dilakukan antara sel telur istri dan sel sperma

    dari orang lain sebagai pendonor itu perlu diketahui atau disembunyikan identitasnya.

    "alau /anita tahu orangnya, mungkin ada bahaya untuk mencari hubungan pribadi dengan

    orang itu. "etiga, apakah pria pendonor itu perlu tahu kepada siapa benihnya telah

    didonorkan. Masih banyak masalah lain lagi yang bisa muncul.

      Munculnya Bank Sperma

    Praktik bayi tabung membuka peluang pula bagi didirikannya bank H bank sperma.

    Pasangan yang mandul bisa mencari benih yang subur dari bank H bank tersebut. Bahkan

    orang bisa menjual H belikan benih H benih itu dengan harga yang sangat mahal misalnya

    karena benih dari seorang pemenang +obel di bidang kedokteran, matematika, dan lain-

    lain. Praktek bank sperma adalah akibat lebih jauh dari teknik bayi tabung. "ini bank 

    sperma malah menyimpannya dan memperdagangkannya seolah H olah benih manusia itu

    suatu benda ekonomis.

    Tahun %&*6 di )merika sudah ada & bank sperma non H komersial. Sementara itu bank H 

     bank sperma yang komersil bertumbuh dengan cepat. anita yang menginginkan

     pembuahan arti#isial bisa memilih sperma itu dari banyak kemungkinan yang tersedia

    lengkap dengan data mutu intelektual dari pemiliknya. Identitas donor dirahasiakan dengan

    rapi dan tidak diberitahukan kepada /anita yang mengambilnya, kepada penguasa atau

    siapapun.

    18

  • 8/16/2019 PRINT MAKALAH AGAMA.docx

    19/23

      Masalah Orang Tua )nak asil Bayi Tabung atau egaltas Bayi Tabung

    Bayi yang benihnya berasal dari pasangan suami H istri namun dikandung dan dilahirkan

    oleh /anita se/aan dapat menimbulkan persoalan siapakah orang tua dari bayi itu. Bisa

    dikatakan bah/a bayi orang tua itu adalah pasangan yang memiliki benih tadi. Tetapi

    /anita se/aan juga telah menyumbangkan darah dan dagingnya selama mengandung bayi

    tersebut. Sudah pernah terjadi bah/a seorang /anita se/aan tidak mau mengembalikan

     bayi yang telah dikandung dan dilahirkannya. Orang tua bayi tersebut menuntut di

     pengadilan, namun hukum yang dipakai untuk menyelesaikan masalah tersebut belum

    dibuat.

    "alau benih diambil dari seorang donor, maka timbul persoalan juga tentang siapakah

    orang tua bayi itu. Secara biologis orang tua bayi itu adalah donor yang telah memberikan

     benihnya, tetapi secara legal, orang tua anak itu adalah orang tua yang menerima dan

    membesarkannya dalam keluarga. Mana yang disebut orang tua@ Orangtua biologis atau

    orang tua legal. Sebelum ada teknik bayi tabung, maka orang tua biologis adalah orang tua

    legal.

    2./ HU0UM BA,I TABUN%

    )pabila mengkaji tentang bayi tabung dari hukum islam,maka harus dikaji dengan

    memakai metode ijtihad yang laim dipakai oleh para ahli ijtihad agar hukum ijtihadnya

    sesuai dengan prinsip-prinsip dan ji/a al-?uran dan sunnah menjadi pasanagan umat

    islam.Bayi Tabung dilakukan apabila dilakukan dengan sel sperma dan ovum suami istri

    sendiri dan tidak ditrans#er embrionya kedalam rahim /anita lain termasuk istrinya sendiri

    yang lain3bagi suami yang berpoligami9,maka islam membenarkan,baik dengan cara

    mengambil sperma suami,kemudian disuntikkan kedalam vagina atau uterus istri,maupun

    19

  • 8/16/2019 PRINT MAKALAH AGAMA.docx

    20/23

    dengan cara pembuahan dilakukan diluar rahim,kemudian buahnya ditanam kedalam

    rahim istri,asal keadaan kondisi suami istri yang bersangkutan benar-benar memerlukan

    cara inseminasi buatan untuk memperoleh anak,karena dengan cara pembuahan

    alami,suami istri tidak berhasil memperoleh anak.

      Menurut )l-?urKan Surat )l-Isra ayat 86

    )rtinya7!an sesungguhnya telah kami muliakan anak-anak )dam,"ami angkut mereka

    didaratan dan lautan,"ami beri mereka reeki dari yang baik-baik dan "ami lebihkan

    mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah "ami

    ciptakan.Inseminasi buatan endahngan donor itu pada hakikatnya merendahkan harkat

    manusia sejajar dengan he/an yang di inseminasi.

    adist +abi7

    Tidak halal bagi seseorang yang beriman pada )llah dan hari )khir menyiramkan airnya

    3sperma9 pada tanaman orang lain3vagina istri orang lain9.adist i/ayat )bu !aud,)l-

    Tirmii dan hadist ini dipandang sahih oleh Ibnu ibban.

    !engan hadist ini para ulama sepakat mengharamkan seseorang menga/ini1melakukan

    hubungan seksual dengan /anita hamil dari orang lain yang mempunyai ikatan

     perka/inan yang sah.

    20

  • 8/16/2019 PRINT MAKALAH AGAMA.docx

    21/23

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 $IMPULAN

    21

  • 8/16/2019 PRINT MAKALAH AGAMA.docx

    22/23

    !ari pengetahuan yang didapat diatas dapat disimpulkan bah/a7

    R Inseminasi buatan dengan sel sperma dan ovum dari suami istri sendiri dan tidak 

    ditrans#er embrionya kedalam rahim /anita lain3ibu titipan9 !IP$BO$")+ oleh

    islam,jika keadaan kondisi suami istri yang bersangkutan benar-benar memerlukan.!an

    status anak hasil inseminasi macam ini sah menurut Islam.

    R Inseminasi buatan dengan sperma dan ovum donor !I))M")+ oleh

    Islam.ukumnya sama dengan Aina dan anak yang lahir dari hasil inseminasi macam ini

    statusnya sama dengan anak yang lahir diluar perka/inan yang sah.

    $uthanasia merupakan penarikan nya/a seseorang atau bisa diartika dengan mati secara

    tenang tanpa rasa sakit dengan menggunakan alat alat yang berkaitan dengan kesehatan.

    Islam sebagai agama rahmatal lil alamin memiliki pandangan tersendiri akan hal ini. !ari

    sudut pandang hukum Islam, diputuskan bah/a euthanasia akti# atau posii# adalah haram

    hukumnya. Sedangkan hukum euthanasia pasi# masih menjadi perdebatan antara boleh dan

    tidak boleh. Tetapi berdasarkan beberapa litelatur yang telah dikaji, penulis menemukan

    sebuah benang merah yang bisa ditarik yaitu hukum kondisional, artinya euthanasia pasi# 

    3menghentikan pengobatan9 pada orang yang secara medis tidak tertolong lagi maka boleh

    hukumnya, mengingat penyakit yang diderita dan beban yang ditanggung dirinya dan

    keluarga. Sedangkan pada orang yang secara medis masih bisa diselamatkan, maka /ajib

    diteruskan pengobatan.

    3.2 $ARAN

    22

  • 8/16/2019 PRINT MAKALAH AGAMA.docx

    23/23

    Semoga makalah ini berguna bagi pembaca khususnya bagi mahasis/a yang

    sedang mendalami ilmu tentang kesehatan.Tentunya di dalam pembuatan makalah ini

    terdapat kekurangan baik dalam hal penulisan maupun pembahasan. Oleh karena itu

     penulis mengharapkan kritik dan saran sangat diperlukan guna memperbaiki makalah ini.

    23