makalah agama.docx

28

Click here to load reader

Upload: lita-sry-angraeni

Post on 07-Aug-2015

65 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah agama.docx

T h a l a k , I d d a h , R u j u k | 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pernikahan merupakan sesuatu yang sakral dalam pandangan islam.

Pernikahan juga merupakan suatu dasar yang penting dalam memelihara

kemashlahatan umum. Kalau tidak ada pernikahan, maka manusia akan

memperturutkan hawa nafsunya, yang pada gilirannya dapat menimbulkan

bencana dalam masyarakat.

Pada dasarnya, dua orang (laki-laki dan perempuan) melangsungkan

pernikahan dan membangun rumah tangga dengan tujuan untuk memperoleh

kebahagian atau dikenal dengan istilah membentuk keluarga sakinah,

mawaddah, warahma. Akan tetapi, pada kenyataannya tidak semua rumah

tangga yang terbentuk melalui pernikahan dilimpahi kebahagiaan. Kadang

ada saja masalah yang menimbulkan perselisihan yang dapat berujung pada

perceraian.

Islam sebagai agama yang sempurna telah mengatur segala hal tentang

kehidupan, termasuk pernikahan, perceraian (talak), rujuk, idah, dan

sebagainya. Talak dapat dilaksanakan dalam keadaan yang sangat

membutuhkan, dan tidak ada jalan lain untuk mengadakan perbaikan. Hal ini

antara lain dibolehkan apabila suami istri sudajh tidak dapat melakukan

kewajiban masing-masing sesuai dengan ketentuan agama, seingga tujuan

rumah tangga yang pokok yaitu mencapai kehidupan rumah tangga yang

tenang dan bahagia sudah tidak tercapai lagi. Apalagi kalau rumah tangga itu

dapat mengakibatkan penderitaan-penderitaan dan perpecajhan antara suami

istri tersebut, maka dalam keadaan demikian perceraian dapat dilaksanakan,

yaitu sebagai jalan keluar bagi segala penderitaan bailk yang menimpa suami

atau istri.

Namun demikian, bagi wanita yang dicerai oleh suaminya, baik vcerai

biasa atau cerai mati (ditinggal mati), tidakl boleh langsung menikah lagi

dengan laki-laki lain, melainkan ia harus menunggu untuk sementara waktu

Page 2: Makalah agama.docx

T h a l a k , I d d a h , R u j u k | 2

lebih dahulu. Masa menunggu bagi wanita yang bercerai itu disebut iddah.

Diadakan masa iddah itu dimaksudkan untuk mengetahui apakah selama

masa iddah itu wanita tersebut hamil atau tidak, dan jika ternyata hamil maka

anak tersebut masih sebagai anak dari suami yang pertama. Selain itu, iddah

dimaksudkan sebagai masa untuk ‘berpikir ulang’ bagi suami istri untuk

menetukan kelanjutan hubungan mereka. Jika ternyata dalam masa iddah itu,

suami istri menyesali perceraian mereka, mereka bias rujuk atau kembali ke

ikatan pernikahan mereka yang lama. Aturan-aturan tentang talak, iddah, dan

rujuk telah diatur dengan lengkap dalam agama islam.

B. RUMUSAN MASALAH

Masalah-masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:

1. Bagaimana hakikat talak?

2. Bagaimana hakikat iddah?

3. Bagaimana hakikat rujuk?

Page 3: Makalah agama.docx

T h a l a k , I d d a h , R u j u k | 3

BAB II

PEMBAHASAN

A. THALAK

1. Pengertian dan Hukum Thalak

Thalak adalah melepaskan ikatan nikah dari suami dengan

mengucapkan lafaz tertentu, misalnya suami mengatakan kepada

isterinya; “saya thalak engkau”, dengan ucapan tersebut lepaslah ikatan

pernikahan dan terjadilah perceraian.

Sebab-sebab terjadinya talak :

a. kedua belah pihak saling tidak mau menahan diri atau nafsu.

b. kedua belah pihak saling kehilangan kepercayaan atau saling tidak

percaya.

c. kedua belah pihak saling berebut kebenaran.

d. kedua belah pihak saling keberatan memberi maaf.

Thalak menurut hukum asalnya adalah makruh, karena talak

merupakan perbuatan yang halal tetapi paling tidak disukai oleh Allah

SWT.

Sabda Nabi SAW:

“abdul halali indallahi ttalaku”

Yang Artinya: Perbuatan yang halal, tetapi dibenci Allah adalah talak”

(H.R. Abu Daud dan Ibnu Majah).

2. Lafaz dan Bilangan Talak

Lafas talak itu dibagi menjadi dua macam, yaitu diucapkan atau

dituliskan dengan kata-kata yang jelas (sharih) dan kata-kata sindiran

(khinayah). Talak dengan kata yang jelas misalnya : “saya ceraikan

engkau”. Talak dengan kata-kata yang jelas seperti itu tidak memerlukan

niat. Sedangkan talak dengan kata-kata sindiran, misalnya: “pulanglah

engkau ke rumah orang tuamu”. Talak dengan menggunakan kata-kata

Page 4: Makalah agama.docx

T h a l a k , I d d a h , R u j u k | 4

sindiran tersebut memerlukan niat. Jika suami berniat mentalak, maka

jatuh talak, tetapi jika ia tidak berniat, maka tidak jatuh talaknya.

Adapun bilangan talak maksimal tiga kali, artinya suami berhak

menjatuhkan talak kepada istrinya sampai tiga kali. Pada talak satu dan

talak dua, suami berhak rujuk (kembali) kepada istrinya sebelum habis

masa iddahnyaatau nikah lagi apabila iddahnya sudah habis. Pada talak

tiga, suami tidak boleh rujuk dan tidak boleh nikah kembali, sebelum

istrinya itu nikah dengan laki-laki lain dan sudah digauli serta sudah

ditalak olehsuami keduanya itu.

a. Thalak raj’I,ialah thalak yang di jatuhkan suami terhadap istrinya

untuk pertama kalinya atau dua kalinya,dan suami boleh rujuk

(kembali)kepada istri yang telah di talaknya selama masih dalam

masa iddah.juga masih dapat menikah kembali setelah habis masa

iddahnya.

b. Thalak ba’in ialah thalak di mana suami tidak boleh

rujuk(kembali)kepada istri yang di talaknya itu,tetapi harus dengan

akad nikah baru. Thalak ba’in dapat di bagi menjadi dua

macam,yaitu:

1) Ba’in sughra(kecil),seperti thalak tebus(khulu’)dan mentalak

istri yang belum di campuri.

2) Ba’in kubra(besar),ialah talak yang sudah di jatuhkan suami

sebanyak tiga kali dalam waktu yang berbeda.

3. Macam-Macam Talak

a. Talak menurut bentuknya

Talak yang dijatuhkan suami kepada istri ada beberapa macam

bentuknya, yaitu: ila’, lian, dzihar, dan fasakh.

Ila’

Ila’ ialah sumpah suami bahwa tidak akan mencapuri istrinya.

Ila’ merupakan adat Arab jahiliyah. Mereka bersumpahtidak

akan menggauli istrinya dengan maksud menyakitinya dan

Page 5: Makalah agama.docx

T h a l a k , I d d a h , R u j u k | 5

membiarkan ia menderita berkepanjangan tanpa ada kepastian

dicerai atau tidak.

Jika seorang laki-laki tidak senang lagi kepada istrinya, dan

iapun tidak suka pula kalau nanti istrinya dikawini orang lain,

maka ia melakukan ila’ yaitu bersumpah tidak akan menggauli

istrinya itu.

Setelah Islam datang, adat tersebut dihapus, dengan cara

membatasi waktu sumapah tersebut, selama-lamanya 4 bulan.

Dalam masa 4 bulan tersebut suami harus mencabut sumpahnya

dan kembali kepada istrinya dengan membayar kifarat sumpah.

Jika masa 4 bulan itu sudahh lewat, maka ia wajib memilih

antara kembali kepada istrinya atau menceraikannya. Jika

kembali, maka ia hharus membayar kifarat sumpah, dan jika

memilih menceraikan, maka jatuh talak ba’in sughra yang tidak

boleh rujuk lagi. Perhatikan surat Al Baqarah 226 dan 227. 

Artinya:

226. kepada orang-orang yang meng-ilaa' isterinya diberi

tangguh empat bulan (lamanya). kemudian jika mereka kembali

(kepada isterinya), Maka Sesungguhnya Allah Maha

Pengampun lagi Maha Penyayang.

227. dan jika mereka ber'azam (bertetap hati untuk) talak, Maka

Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.

Lian

Lian ialah saling melaknat antara suami dan istri. Lian terjadi

karena salah satu (suami/isteri) menuduh yang telah berbuat

zina, sementara yang dituduh bersikeras menolak tuduhan.

Apabila tidak dapat diselesaikan secara baik-baik, keduanya

datang ke Pengadilann Agama untuk diadakan sumpah

dihadapan hakim. Di hadapan hakim penuduh disuruh

bersumpah sebanyak lima kali, empat kali sumpah bahwa “Demi

Page 6: Makalah agama.docx

T h a l a k , I d d a h , R u j u k | 6

Allah, engkau (suami/isteri) telah berbuat zina”. Yang kelima

bersumpah bahwa “Aku (suami/isteri) bersedia menerima laknat

Allah jika berdusta”. Apabila penuduh tidak mau bersumpah, ia

ditahan sampai mau bersumpah atau mencabut tuduhannya.

Untuk itu perhatikan surat An Nur ayat 6 – 9 :Artinya:

6. dan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina), Padahal

mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka

sendiri, Maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah

dengan nama Allah, Sesungguhnya Dia adalah Termasuk

orang-orang yang benar.

7. dan (sumpah) yang kelima: bahwa la'nat Allah atasnya, jika

Dia Termasuk orang-orang yang berdusta[1030].

8. Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat

kali atas nama Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar

Termasuk orang-orang yang dusta.

9. dan (sumpah) yang kelima: bahwa laknat Allah atasnya jika

suaminya itu Termasuk orang-orang yang benar.

Dzihar

Dzihar, yaitu ucapan suami kepada istrinya yang berisi

penyerupaan istrinya dengan ibunya seperti kata suami; Engkau

seperti punggung ibuku. Pada zaman jahiliah, Dzihar dianggap

sebagai salah satu cara menceraikan istri. Kemudian islam

melarangnya, dan menyatakan haram hukumnya. Suami yang

terlanjur mendzihar istrinya sebelum mencampuri membayar

kifaratnya adapun kifarat dzihar adalah memerdekakan budak,

jika tidak mampu, harus berpuasa dua bulan berturut-turut. Jika

tidak kuat puasa, wajib memberi makan 60 orang miskin.untuk

dzihar ini perhatikan surat Al Mujadalah ayat 2– 4

Page 7: Makalah agama.docx

T h a l a k , I d d a h , R u j u k | 7

Artinya:

2. orang-orang yang menzhihar isterinya di antara kamu,

(menganggap isterinya sebagai ibunya, padahal) Tiadalah isteri

mereka itu ibu mereka. ibu-ibu mereka tidak lain hanyalah

wanita yang melahirkan mereka. dan Sesungguhnya mereka

sungguh-sungguh mengucapkan suatu Perkataan mungkar dan

dusta. dan Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha

Pengampun.

3. orang-orang yang menzhihar isteri mereka, kemudian mereka

hendak menarik kembali apa yang mereka ucapkan, Maka

(wajib atasnya) memerdekakan seorang budak sebelum kedua

suami isteri itu bercampur. Demikianlah yang diajarkan kepada

kamu, dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

4. Barangsiapa yang tidak mendapatkan (budak), Maka (wajib

atasnya) berpuasa dua bulan berturut-turut sebelum keduanya

bercampur. Maka siapa yang tidak Kuasa (wajiblah atasnya)

memberi Makan enam puluh orang miskin. Demikianlah supaya

kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. dan Itulah hukum-

hukum Allah, dan bagi orang kafir ada siksaan yang sangat

pedih.

Fasakh

Fasakh adalah pembatalan nikah yang dilakukan oleh

pengadilan karena salah satu pihak (suami atau isteri) tidak

dapat melaksanakan kewajibannya. Pada dasarnya, fasakh

adalah hak suami dan isteri. Tetapi karena suami sudah

mempunyai hak talak, maka fasakh biasanya diusulkan oleh

pihak  isteri.

Alasan yang dapat digunakanuntuk mengajukan fasakh, antara

lain:

Page 8: Makalah agama.docx

T h a l a k , I d d a h , R u j u k | 8

a) suami cacat tubuh yang serius;

b) suami tidak memberi  nafkah kepada isteri;

c) suami berselingkuh dengan wanita lain;

d) suami murtad atau pindah agama.

Khulu’

Secara bahasa artinya tanggal. Menurut ilmu fiqih, khulu’

artinya talak yang di jatuhkan istri kepada suaminya, dengan

jalan tebusan dari pihak istri, baik dengan cara mengembalikan

mas kawin kepada suami, atau memberikan uang sesuai

kesepakatan bersama.

Hadhanah

artinya memelihara, menjaga, mendidik, dan mengatur segala

kepentingan (urusan)anak-anak yang belum mumayiz.walaupun

yang melaksanakan hadhanah itu istrinya tetap saja kebutuhan

anak-anak masih menjadi tanggungan suami.dan apabila anak

sudah mumayiz,pihak pengadilan yang akan menentukan anak-

anak itu akan ikut ibu atau bapaknya.akan tetapi,keadaan ibu

bapaknya sama saja,anak-anak di beri kebebasan memilih ikut

ibu atau bapak.

Syarat-syarat yang melaksanakan hadhanah yaitu:

a. Berakal sehat

b. Merdeka

c. Islam

d. Dapat menjaga kehormatan dirinya dan anak-anak

e. Bersifat jujur dan dapat di percaya

f. Tetap tinggal di dalam negeri di mana anak-anak berada

Page 9: Makalah agama.docx

T h a l a k , I d d a h , R u j u k | 9

b. Thalak menurut hukumnya

Ditinjau dari segi keadaan isteri, thalakitu dibagi dua macam, yaitu

talak sunni dan talak bid’i.

Talak sunni adalah talak yang dijatuhkan seorang suami kepada

isterinya, ketika isterinya sedang suci, yaitu tidak sedang haid;

atau isteri dalam keadaan suci dan tidak dicampuri; atau sama

sekali belum dikumpuli; atau dalam keadaan hamil. Hhukumnya

bolehh dilakukan.

Talak bid’i adalah talak yang dijatuhkan suami, ketika isterinya

sedang haid, atau sedang suci tetapi telah dicampuri, atau thalak

dua/tiga sekaligus.thalak bid’I hukumnya haram.

c. Thalak menurut sifatnya

Ditinjau dari segi sifatnya atau cara menjatuhkannya talak itu terbagi

dua, yaitu talak sarih dan talak kinayah.

Talak sarih adalah talak yang diucapkan suami dengan ucapan

yang jelas, yaitu ucapan talak (cerai), firak (pisah), atau sarah

(lepas).talak yang diucapkan dengan menggunakan kata-kata

tersebut  dinyatakan sah dengan tidak diragukan lagi

keabsahannya.

Talak kinayah adalah ucapan yang tidak jelas maksudnya, tetapi

mengarah kepada perceraian. Misalnya dengan ucapan yang

bernada mengusir, menyuruh pulang  atau ucapan yang  bernada

tidak memerlukan lagi dan sejenisnya. Jika ucapan itu diniatkan

thalak, maka talaknya jatuh.karena itu untuk menghindari

terjadinya talak kinayah, sebaliknya suami berhati-hati  dalam

menggunakan kata-kata kepada isterinya, nabi bersabda yang

artinya:

“Dari Abu Hurairah ra. Ia berkata: Rasulllah bersabda: Ada tiga

perkara yang apabila disungguhkan jadi dan bila main-mainpun

tetap jadi, yaitu nikah, talak, dan rujuk”.

Page 10: Makalah agama.docx

T h a l a k , I d d a h , R u j u k | 10

d. Talak menuruk hak rujuk suami isteri

Ditinjau dari segi dapat rujuk atau tidaknya, maka talak terbagi dua,

yaitu talak raj’I dan talak bain.

Talak raj’i adalah talak dimana suami bisa kembali kepada

bekas isterinyadengan tidak memerlukan nikah kembali, yaitu

talak satu dan talak duayang dijatuhkan  oleh suami kepada

isterinya.

Talak bain adalah talak dimana suami tidak boleh merujuk

kembalibekas isterinya, kecuali dengan persyaratan tertentu,

talak bain ada dua macam, yaitu talak bain sugra dan talak bain

kubra.

a) Talak bain sugra adalah talak yang dijatuhkan kepada isteri

yang belum dicampuri dan talak khuluk atau tebus. pada

talak ini suami tidak boleh merujuk kembali kepada bekas

isterinya, kecuali menikahinya dengan pernikahan baru.

Sedangkan talak khuluk adalah talak yang dijatuhkan suami

atas permintaan isteri dengan alasan tertentu. Dalam hal ini

suami tidak perlu memperhatikan keadaan isterinya, apakah

sedang haid atau suci, semuanya itu ditanggung isteri

karena permintaannya sendiri. Talak khuluk disebut juga

talak tebus karena isteri wajib membayar ‘iwad atau tebusan

ke pengadilan.

b) Talak bain kubra adalah talak tiga di mana bekas suami

tidak boleh merujuk atau mengawini kembali bekas

ieterinya, kecuali bekas isterinya itu telah dinikahi oleh laki-

laki laindan telah dicampuri. Jika suaminya itu

menceraikannya, maka bekas suami pertama boleh

mengawininya kembali. Pernikahan dan perceraian kedua

dengan suami barunya tidak boleh direkayasa. Semuanya

harus terjadi secara kebetulan.

Page 11: Makalah agama.docx

T h a l a k , I d d a h , R u j u k | 11

B. IDDAH

1. Pengertian Iddah

Secara bahasa, kata “Iddah” dalam bahasa arab diambil dari kata

“al-‘Adad” dan “al-Ihsha’” yang berarti “Bilangan”, yakni sesuatu yang

dihitung oleh perempuan (istri) dari hari-hari dan haid atau hitungan dari

haid atau suci, atau hitungan bulan.

Secara istilah , “Iddah” berarti sejumlah waktu ( hari ) untuk

menunggu bagi perempuan dan tidak boleh untuk menikah setelah wafat

suaminya atau berpisah denganya atau masa menunggu bagi seorang istri

yang di cerai oleh suami atau sebab di tinggal mati oleh suami.

Dikalangan para ulama fiqh terdapat banyak pendapat dalam

memberikan pengertian iddah. Menurut ulama Hanafiah, iddah berarti

saat-saat tertentu menurut syara’ untuk menyelesaikan hal-hal yang

terkait dengan perkawinan. dengan kata lain saat menunggu bagi wanita

ketika berpalingnya perkawinan atau yang serupa. Sedangkan menurut

ulama jumhur, Iddah berarti saat menunggu bagi perempuan (istri) untuk

mengetahui kekosongan rahimnya, atau untuk beribadah, atau keadaan

bersedih-berduka cita terhadap perkawinanya, yang berakhir.

2. Masa Iddah

Lamanya masa iddah bagi seorang perempuan sebagai berikut:

a. Wanita yang dicerai suaminya, kalau ia sedang mengandung maka

masa iddahnya sampai dengan lahirnya anak yang dikandungnya.

Hal ini berdasarkan firman Allah SWT dalam QS At-Thalaq ayat 4:

Artinya:

4. dan perempuan-perempuan yang tidak haid lagi (monopause) di

antara perempuan-perempuanmu jika kamu ragu-ragu (tentang

masa iddahnya), Maka masa iddah mereka adalah tiga bulan; dan

begitu (pula) perempuan-perempuan yang tidak haid. dan

perempuan-perempuan yang hamil, waktu iddah mereka itu ialah

sampai mereka melahirkan kandungannya. dan barang -siapa yang

Page 12: Makalah agama.docx

T h a l a k , I d d a h , R u j u k | 12

bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya

kemudahan dalam urusannya.

b. Wanita yang ditinggal mati suaminya, sedangkan ia tidak

mengandung (hamil),  maka iddahnya empat bulan sepuluh hari. Hal

ini berdasarkan Firman Allah SWT dalam QS Al-Baqarah ayat 234:

Artinya:

234. orang-orang yang meninggal dunia di antaramu dengan

meninggalkan isteri-isteri (hendaklah Para isteri itu) menangguhkan

dirinya (ber'iddah) empat bulan sepuluh hari. kemudian apabila

telah habis 'iddahnya, Maka tiada dosa bagimu (para wali)

membiarkan mereka berbuat terhadap diri mereka menurut yang

patut. Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.

c. Wanita yang dicerai oleh suaminya. Sedangkan ia masih dalam

keadaan haid, maka iddahnya tiga quru’ (3 kali suci). Hal ini

berdasarkan Firman Allah SWT dalam QS Al-Baqarah ayat 228:

Artinya:

228. wanita-wanita yang ditalak handaklah menahan diri

(menunggu) tiga kali quru'. tidak boleh mereka Menyembunyikan

apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman

kepada Allah dan hari akhirat. dan suami-suaminya berhak

merujukinya dalam masa menanti itu, jika mereka (para suami)

menghendaki ishlah. dan Para wanita mempunyai hak yang

seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf. akan

tetapi Para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada

isterinya. dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

d. Wanita yang tidak pernah datang haid lagi, misalnya karena ia masih

kecil atau sudah manupause ( usia yang sudah lanjut), maka

Page 13: Makalah agama.docx

T h a l a k , I d d a h , R u j u k | 13

iddahnya tiga bulan.  Hal ini berdasarkan Firman Allah SWT dalam

QS At-Thalaq ayat 4:

Artinya:

4. dan perempuan-perempuan yang tidak haid lagi (monopause) di

antara perempuan-perempuanmu jika kamu ragu-ragu (tentang

masa iddahnya), Maka masa iddah mereka adalah tiga bulan; dan

begitu (pula) perempuan-perempuan yang tidak haid. dan

perempuan-perempuan yang hamil, waktu iddah mereka itu ialah

sampai mereka melahirkan kandungannya. dan barang -siapa yang

bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya

kemudahan dalam urusannya.

e. Wanita yang dicerai suaminya sebelum dicampuri maka baginya

tidak ada iddah, dalam arti begitu hari itu cerai, maka hari itu pula ia

boleh menikah dengan laki-laki lain. Dalam hal ini,suami hendaknya

member mut’ah (pemberian sesuatu yang dapat menggembirakan

istri yang di cerai). Hal ini berdasarkan Firman Allah SWT Al-

Ahzab ayat 49:

Artinya:

49. Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu menikahi

perempuan- perempuan yang beriman, kemudian kamu ceraikan

mereka sebelum kamu mencampurinya Maka sekali-sekali tidak

wajib atas mereka 'iddah bagimu yang kamu minta

menyempurnakannya. Maka berilah mereka mut'ah dan lepaskanlah

mereka itu dengan cara yang sebaik- baiknya.

3. Hak isteri selama masa iddah

a. Wanita yang dalam masa iddah raj’iah (iddah talak satu atau talak

dua berhak menerima tempat tinggal, pakaian dan belanja dari

suaminya. Karena pada hakekatnya mereka masih belum putus tali

perkawinannya, dan masih berstatus suami isteri. Hal ini berdasarkan

Page 14: Makalah agama.docx

T h a l a k , I d d a h , R u j u k | 14

sabda Rasulullah SAW yang artinya: “perempuan berhak

mengambil nafkah dan rumah kediaman dari bekas suaminya yang

masih boleh rujuk kepadanya (H.R. Ahmad dan An Nasa’i)”

b. Wanita dalam iddah ba’in (talak tiga atau khuluk) tetapi tidak hamil

hanya berhak mengambil tempat tinggal saja. Berdasarkan Firman

Allah SWT dalam QS At-Thalaq ayat 6:

Artinya:

6. tempatkanlah mereka (para isteri) di mana kamu bertempat

tinggal menurut kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan

mereka untuk menyempitkan (hati) mereka. dan jika mereka (isteri-

isteri yang sudah ditalaq) itu sedang hamil, Maka berikanlah kepada

mereka nafkahnya hingga mereka bersalin, kemudian jika mereka

menyusukan (anak-anak)mu untukmu Maka berikanlah kepada

mereka upahnya, dan musyawarahkanlah di antara kamu (segala

sesuatu) dengan baik; dan jika kamu menemui kesulitan Maka

perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya.

c. Wanita dalam iddah wafat tidak mendapat hak seperti wanita dalam

iddah li’an tetapi ia dan anak kandungnya mendapat hak pusaka

(harta warisan) dari suaminya yang meninggal dunia. Rasusullah

SAW Bersabda yang artinya: “ wanita hamil yang kematian

suaminya tidak berhak mengambil nafkah” (H.R. Muslim).

4. Tujuan atau manfaat iddah, yaitu:

a. Bagi pihak istri, untuk mengetahui istri hamil atau tidak. Kalau

ternyata hamil, maka anak tersebut anak suami yang mencerai.

b. Bagi pihak suami, untuk memberi tenggang waktu guna

mempertimbangkan, cerai atau rujuk kepada istri tersebut.

c. Bagi kedua pihak, untuk merenungkan masa-masa yang lalu, pada

akhirnya, untuk mengambil sikap cerai atau rujuk.

Page 15: Makalah agama.docx

T h a l a k , I d d a h , R u j u k | 15

C. RUJUK

1. Pengertian Rujuk

Rujuk dan segi bahasa kembali atau pulang. Dari segi istilah hukum

syarak rujuk bermaksud mengembalikan perempuan kepada nikah

selepas perceraian kurang daripada tiga kali dalam masa iddah dengan

syarat-syarat tertentu:

a. Seorang suami yang hendak merujuk isterinya tidak perlu

mendapatkan persetujuan kepada bekas isteri  terlebih dahulu.

b. Seorang suami yang telah menceraikan isterinya dengan talak satu

atau dua, harus baginya untuk rujuk kembali kepada isterinya selama

isteri itu masih dalam iddah kerana rujuk adalah hak suami, bukan

hak isteri. Rujuk digalakkan oleh Islam. Firman Allah:

Artinya:                

228. wanita-wanita yang ditalak handaklah menahan diri

(menunggu) tiga kali quru'. tidak boleh mereka Menyembunyikan

apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman

kepada Allah dan hari akhirat. dan suami-suaminya berhak

merujukinya dalam masa menanti itu, jika mereka (para suami)

menghendaki ishlah. dan Para wanita mempunyai hak yang

seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf. akan

tetapi Para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada

isterinya. dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

2. Cara Rujuk

Salah satu rukun rujuk ialah sigat atau ikrar (pernyataan rujuk).

Pernyataan rujuk dapat di ucapkan secarah sarih atau terang-

terangan,dapat pula di ucapkan secara kinayah atau sindiran. Contoh

sarih misalnya: suami mengatakan kepada mantan istrinya ”Aku rujuk

kepadamu” atau “Engkau kurujuk”.

Sedangkan secara khinayah,misalnya suami berkata kepada mantan

istrinya “Mari kita asuh anak kita”.

Page 16: Makalah agama.docx

T h a l a k , I d d a h , R u j u k | 16

3. Hukum rujuk

a. Wajib — Suami yang menceraikan/mentalak salah seorang daripada

isteri-isterinya dan dia belum menyempurnakan  pembahagian

giliran/waktu terhadap isteri yang diceraikan itu.

b. Haram — Apabila rujuk itu menjadi sebab mendatangkan

kemudaratan kepada isteri tersebut atau dengan tujuan menyakiti

istri.

c. Makruh — Apabila perceraian itu lebih baik diteruskan daripada

rujuk.

d. Sunnah — Apabila suami bermaksud memperbaiki keadaan keluarga dan

rujuk akan lebih menguntungkan bagi kedua belah pihak.

e. Mubah — boleh rujuk dan boleh tidak.

Syarat-syarat istri yang boleh di rujuk adalah sebagai berikut :

a) Ketika masih menjadi istrinya pernah di kumpuli karena thalak

sebelum kumpul tidak boleh rujuk.

b) Istri masih dalam masa iddah.

c) Istri baru thalak sekali atau dua kali (thalak raj’i)karena thalak tiga

atau thalak bain telah hilang hak rujuknya.

4. Rukun Rujuk

a. Suami yang merujuk

Syarat-syarat suami sah merujuk:

1) Berakal.

2) Baligh.

3) Dengan kemahuan sendiri.

4) Tidak dipaksa/ harus kehendak sendiri.

b. Isteri yang dirujuk.

Syarat isteri yang sah dirujuk:

1) Telah disetubuhi.

2) Bercerai dengan talak, bukan dengan fasakh.

Page 17: Makalah agama.docx

T h a l a k , I d d a h , R u j u k | 17

3) Tidak bercerai dengan khuluk — tidak sah dirujuk isteri yang

bercerai dengan khuluk.

4) belum dijatuhkan talak tiga

c. Saksi

Syaratnya : saksi harus laki-laki dan adil

d. Ucapan yang menyatakan rujuk

Syarat-syarat lafaz:

1) Lafaz yang menunjukkan maksud rujuk, misalnya kata suami

“aku rujuk engkau” atau “aku kembalikan engkau kepada

nikahku”.

2) Tidak bertaklik — tidak sah rujuk dengan lafaz yang bertaklik,

misalnya kata suami “aku rujuk engkau jika engkau mau”.

Rujuk itu tidak sah walaupun isteri mengatakan mau.

3) Tidak terbatas waktu - seperti kata suami “aku rujuk engkau

selama sebulan”.

Isteri yang telah habis tempoh iddahnya atau diceraikan dengan

Talak Bain termasuklah Talak Tiga tidak boleh dirujuk semula.

Sekiranya ingin bersatu semula hendaklah dengan akad yang

baru.

5. Syarat-syarat sah kawin semula selepas talak tiga ialah:

a. selesai iddah dari suami pertama.

b. bekas isteri berkawin dengan lelaki lain.

c. suami kedua sudah melakukan persetubuhan dengannya

d. bercerai dengan suami kedua, fasakh, atau mati (habis iddah)

e. Setelah tamat iddahnya, suami pertama boleh kembali bekas

isterinya itu dengan akad nikah yang baru mengikut syarat-syarat

dan rukun-rukun nikah yang ditetapkan

f. Rujuk secara bengurau dianggap sah walaupun dilakukan secara

main-main dan tanpa saksi.

Page 18: Makalah agama.docx

T h a l a k , I d d a h , R u j u k | 18

6. Hikmat rujuk

a. Dapat menyambung semula hubungan suami isteri untuk

kepentingan   kerukunan numah tangga.

b. Membolehkan seseorang berusaha untuk rujuk meskipun telah

berlaku perceraian.

c. Dapat menimbulkan kesadaran untuk lebih bertanggungjawab dalam

soal rumah tangga.

Page 19: Makalah agama.docx

T h a l a k , I d d a h , R u j u k | 19

BAB III

KESIMPULAN

1. Thalak adalah melepaskan ikatan nikah dari suami dengan mengucapkan

lafaz tertentu, misalnya suami mengatakan kepada isterinya; “saya thalak

engkau”, dengan ucapan tersebut lepaslah ikatan pernikahan dan terjadilah

perceraian. Thalak menurut hukum asalnya adalah makruh, karena talak

merupakan perbuatan yang halal tetapi paling tidak disukai oleh Allah SWT

2. Secara istilah , “Iddah” berarti sejumlah waktu ( hari ) untuk menunggu bagi

perempuan dan tidak boleh untuk menikah setelah wafat suaminya atau

berpisah denganya atau masa menunggu bagi seorang istri yang di cerai oleh

suami atau sebab di tinggal mati oleh suami

3. Rujuk dan segi bahasa kembali atau pulang. Dari segi istilah hukum syarak

rujuk bermaksud mengembalikan perempuan kepada nikah selepas perceraian

kurang daripada tiga kali dalam masa idah dengan syarat-syarat tertentu.

Page 20: Makalah agama.docx

T h a l a k , I d d a h , R u j u k | 20

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Agama RI. 1995. Pendidikan Agama Islam. Bandung: Lubuk

Agung

http://deltapapa.wordpress.com/2008/04/15/talak-dan-cerai/

http://newrupa.blogspot.com/2011/02/pengertian-iddah.html

http://tayibah.com/eIslam/rujuk.htm

Sahib, Muhammad Amin, dkk. 2009. Pendidikan Agama Islam.

Makassar:Universitas Negeri Makassar

Penerbit Hayati Tumbuh Subur

Pendidikan Agama Islam

Al-Qur’an dan terjemahannya.