makalah makalah manajemen oprasional kewirausahaan

36
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dalam kewirausahaan, kekayaan menjadi relatif sifatnya. Ia hanya merupakan produk bawaan (by-product) dari sebuah usaha yang berorientasi dari sebuah prestasi. Prestasi kerja manusia yang ingin mengaktualisasikan diri dalam suatu kehidupan mandiri. Ada pengusaha yang sudah amat sukses dan kaya, tapi tidak pernah menampilkan diri sebagai orang yang hidup mewah, dan ada juga orang yang sebenarnya belum bisa dikatakan kaya, namun berpenampilan begitu glamor dengan pakaian dan perhiasan yang amat mencolok. Maka soal kekayaan akhirnya terpulang pada masing-masing individu. Keadaan kaya miskin, sukses gagal, naik dan jatuh merupakan keadaan yang bisa terjadi kapan saja dalam kehidupan seorang pengusaha, tidak peduli betapapun piawainya ia. Ilmu kewirausahaan hanya menggariskan bahwa seorang Wirausahawan yang baik adalah sosok pengusaha yang tidak sombong pada saat jaya, dan tidak berputus asa saat jatuh. Tidak ada satu suku katapun dari kata “Wirausaha” yang menunjukkan arti kearah pengejaran uang dan harta benda, tidak pula kata wirausaha itu menunjuk pada salah satu strata, kasta, tingkatan sosial, golongan ataupun kelompok elite tertentu. Di Indonesia, di penghujung abad ke 20 ini kewirausahaan boleh dikata baru saja diterima oleh masyarakat sebagai salah satu alternatif dalam meniti karier dan penghidupan. Seperti diketahui, umumnya rakyat Indonesia mempunyai latar belakang pekerja pertanian yang baik. Dengan hidup dialam penjajahan hampir 3,5 abad lamanya, nyaris tidak ada figur panutan dalam dunia kewirausahaan. Yang ada hanya pola pemikiran feodalisme, priyayiisme, serta elitisme yang satu diantaranya sekian banyak ciri-cirinya adalah

Upload: fahmy-metala

Post on 13-Jun-2015

1.267 views

Category:

Education


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Makalah Manajemen Oprasional Kewirausahaan

BAB IPENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Dalam kewirausahaan, kekayaan menjadi relatif sifatnya. Ia hanya merupakan produk bawaan (by-product) dari sebuah usaha yang berorientasi dari sebuah prestasi. Prestasi kerja manusia yang ingin mengaktualisasikan diri dalam suatu kehidupan mandiri. Ada pengusaha yang sudah amat sukses dan kaya, tapi tidak pernah menampilkan diri sebagai orang yang hidup mewah, dan ada juga orang yang sebenarnya belum bisa dikatakan kaya, namun berpenampilan begitu glamor dengan pakaian dan perhiasan yang amat mencolok.

Maka soal kekayaan akhirnya terpulang pada masing-masing individu. Keadaan kaya miskin, sukses gagal, naik dan jatuh merupakan keadaan yang bisa terjadi kapan saja dalam kehidupan seorang pengusaha, tidak peduli betapapun piawainya ia. Ilmu kewirausahaan hanya menggariskan bahwa seorang Wirausahawan yang baik adalah sosok pengusaha yang tidak sombong pada saat jaya, dan tidak berputus asa saat jatuh.

Tidak ada satu suku katapun dari kata “Wirausaha” yang menunjukkan arti kearah pengejaran uang dan harta benda, tidak pula kata wirausaha itu menunjuk pada salah satu strata, kasta, tingkatan sosial, golongan ataupun kelompok elite tertentu. Di Indonesia, di penghujung abad ke 20 ini kewirausahaan boleh dikata baru saja diterima oleh masyarakat sebagai salah satu alternatif dalam meniti karier dan penghidupan. Seperti diketahui, umumnya rakyat Indonesia mempunyai latar belakang pekerja pertanian yang baik. Dengan hidup dialam penjajahan hampir 3,5 abad lamanya, nyaris tidak ada figur panutan dalam dunia kewirausahaan. Yang ada hanya pola pemikiran feodalisme, priyayiisme, serta elitisme yang satu diantaranya sekian banyak ciri-cirinya adalah mengagungkan status sosial sebagai pegawai, terutama pegawai negeri (kontras dengan status leluhur yang petani).

Pada era orde baru, pemerintah sadar bahwa untuk memajukan bangsa dan negara, peran serta masyarakat swasta harus dilibatkan secara serius. Oleh sebab itu keWirausahaan mulai dikampanyekan, dengan berbagai penekanan bahwa lowongan kerja tidak akan mampu menampung jumlah angkatan kerja yang dari tahun ke tahun semakin membengkak. Lebih jauh para pengusaha kecil dibina dengan harapan bisa berkembang menjadi tonggak tumpuan ekonomi di masa datang. Pengusaha besar diberi kemudahan, karena merekalah kini pemain-pemain utama yang mendukung tugas pemerintah di sektor ekonomi. Sebagai negara berkembang bisa dimengerti kalau terjadi berbagai ekses dan penyimpangan. Dengan masyarakat yang berlatar belakang non entrepreneur serta cendrung feodalis, bangsa Indonesia tampak kurang siap di berbagai aspek. Dalam periode transisi dari alam birokrasi ke iklim bisnis yang serba cepat, pacuan kewirausahaan menyebakan para pengusaha Indonesia kedodoran pada segi-segi yang amat penting, diantaranya faktor sikap mental (attitude),motivasi, etos kerja serta kesadaran tentang pengabdian kepada bangsa dan negara.

Page 2: Makalah Makalah Manajemen Oprasional Kewirausahaan

Setiap kegiatan yang mempunyai bobot persaingan, memerlukan ketajaman naluri. Seorang pemburu memerlukan naluri untuk bersaing dengan buruannya. Demikian juga dalam dunia kewirausahaan. Pengusaha bersaing tidak hanya dengan perusahaan-perusahaan pesaing, tetapi juga dengan keadaan dan situasi tertentu, seperti moneter dan ekonomi, politik, perubahan kebijaksanaan pemerintah. Untuk dapat mengantisipasi setiap perkembangan yang mungkin terjadi, seorang Wirausahaan perlu melatih naluri keWirausahaannya, agar selalu siap menghadapi hal apapun dantetap bertahan hidup.

Kim Woo Chong, pendiri Daewoo, mengatakan bahwa sekali wirausahawan memproklamirkan diri sebagai seorang Wirausahawan, maka semua pemikiran dan tindakan wirausahawan adalah untuk usaha. Wirausahawan harus “ merendam “ jiwa raga wirausahawan kesana.

Makin lama wirausahawan menjiwai dunia wirausaha, makin banyak pengalaman wirausahawan, maka makin tajamlah naluri wirausahawan. Seseorang yang mempunyai komitmen diri yang teguh akan sikapnya adalah orang yang mampu untuk menjadi pemimpin yang selanjutnya cara dan metode yang diterapkannya disebut Kepemimpinan. Suatu pedoman bagi kepemimpinan yang baik adalah “perlakukanlah orang-orang lain sebagaimana wirausahawan ingin diperlakukan”. Berusaha memandang suatu keadaan dari sudut pandangan orang lain akan ikut mengembangkan sebuah sikap tepo seliro. Pengusaha yang berpeluang untuk maju secara mantap adalah yang memiliki jiwa kepemimpinan yang sangat menonjol. Ciri-ciri mereka biasanya sangat menonjol, dan sangat khas. Dimana keputusan dan sepak terjangnya sering dianggap tidak lazim dan lain dari pada umumnya pengusaha.

Mereka “tampil beda”. Salah satu contoh : adalah Kim Woo Chong, seorang Wirausahawan terkemuka di Korea, pendiri kelompok Daewoo. Kim tidak pernah terpengaruh oleh sepak terjang pengusaha-pengusaha lain dan ikut-ikutan mengejar trend bisnis yang ramai-ramai dilakukan orang. Pada saat para pengusaha lain berlomba-lomba mencari pasar di Amerika dan Eropa, ia secara mengejutkan justru menerobos negara-negara tirai besi, seperti Rusia dan sekutu-sekutunya. Lebih mencengangkan lagi ia juga merangkul negara-negara yang sejauh ini sangat ditakuti dan diharamkan oleh negara-negara penganut kapitalisme seperti Libia dan Iran. Akan tetapi kenyataan membuktikan bahwa Kim benar. Dengan keputusannya itu ia, dan Daewoo berkembang menjadi salah satu konglomerat terbesar di Asia serta diperhitungkan dimana-mana termasuk Amerika dan Eropa.

Charles Webber: 1970, mengatakan bahwa untuk menjadi negara maju, minimal diperlukan 2% komunitas pengusaha besar dan 20% komunitas pengusaha menengah dan kecil, dan tentunya untuk dapat dan mau menjadi pengusaha sangat diperlukan rangsangan makro maupun mikro serta bakat-bakat kepemimpinan pada warga negara di suatu negara. Bagaimanakah dengan kondisi kewirausahaan, kepemimpinan serta motivasi apa saja yang mendorong para pengusaha kecil untuk berwira usaha?. Untuk inilah makalah ini ditulis.

Page 3: Makalah Makalah Manajemen Oprasional Kewirausahaan

2. Pokok Masalah

Bagaimanakah kondisi kewirausahaan di Indonesia saat ini? Bagaimanakah Gaya dan Type kepemimpinan yang diterapkan pada perusahaan kecil agribisnis di Indonesia? Motivasi apa saja yang mendorong para pengusaha kecil untuk berwirausaha?.

3. Tujuan

Ingin Mengetahui kondisi kewirausahaan di Indonesia saat ini.’ Ingin mengetahui Gaya dan Type kepemimpinan yang diterapkan pada perusahaan kecil agribisnis di Indonesia. Ingin Mengetahui Motivasi apa saja yang mendorong para pengusaha kecil untuk berwirausaha.

4. Batasan Masalah

Malakalah ini membahas tentang

Kondisi kewirausahaan di Indonesia saat ini Gaya dan Type kepemimpinan yang diterapkan pada perusahaan kecil agribisnis di Indonesia

BAB IILANDASAN TEORI

A. Kewirausahaan

Sosok kewirausahaan yang ideal dituntut mempunyai nilai-nilai kearah kualitas manusia yang semapan mungkin, dalam artian sangat memperhatikan struktur prioritas kewirausahaan yang terdiri dari empat lapisan yaitu :

1. Sikap Mental

Sikap mental merupakan elemen paling dasar yang perlu dijamin untuk selalu dalam keadaan baik. Unsur ini yang menentukan apakah orang menjadi sosok yang tinggi budi ataukah sebaliknya menjadi orang yang jahat dan culas. Orang baik budi merupakan kader pembangunan bangsa, sedangkan orang jahat akan menjadi beban masyarakat dari bangsa itu sendiri.

Tentu kita tidak ingin melihat bahwa banyak kejahatan dan keculasan merajalela di negeri ini. Itu sebabnya pembinaan sikap mental menjadi unsur penting dalam dunia kewirausahaan

Page 4: Makalah Makalah Manajemen Oprasional Kewirausahaan

sekaligus dalam kehidupan. Selain menghadirkan sifat-sifat baik alamiah seperti kejujuran dan ketulusan, sikap mental mencakup juga segi-segi positif dalam motivasi dan proaktivitas. Saran-saran berikut akan membantu wirausahawan untuk mengembangkan sikap mental yang baik :

1. Para wirausaha adalah orang-orang yang mengetahui bagaimana menemukan kepuasan dalam pekerjaan dan bangga akan prestasinya. Tunjukan sikap mental yang positif terhadap pekerjaan wirausahawan, karena sikap inilah yang akan ikut menentukan keberhasilan wirausahawan.2. Otak wirausahawan merupakan alat yang berdaya luar biasa. Menyediakan waktu beberapa saat setiap hari untuk renungan pikiran wirausahawan yang akan memungkinkan wirausahawan terarah pada kegiatan-kegiatan yang berarti.3. Kebanyakan orang membatasi pikiran-pikirannya pada problem-problem dan kegiatan-kegiatan sehari-hari. Gunakanlah imajinasi wirausahawan untuk meluaskan pikiran-pikiran wirausahawan dan cobalah berpikir yang besar-besar. Orang-orang yang dapat melihat gambaran besar adalah orang yang bersifat wirausaha dan merupakan calon-calon pemimpin bisnis maupun masyarakat.4. Rasa humor ikut mengembangkan sikap mental yang sehat. Terlalu serius dapat merugikan pekerjaan wirausahawan dan tidak sehat. Menunjukan rasa humor berpengaruh terhadap orang lain dengan jalan menyebarkan optimisme dan suasana yang santai.

Pikiran wirausahawan haruslah terorganisasi dengan baik sekali dan mampu memfokuskan pada pelbagai problem. Wirausahawan haruslah mampu memindahkan perhatian wirausahawan dari satu problem ke problem lain dengan upaya yang minim.

2. Kepemimpinan.

Suatu pedoman bagi kepemimpinan yang baik adalah “perlakukanlah orang-orang lain sebagaimana wirausahawan ingin diperlakukan”. Berusaha membangkitkan suatu keadaan dari sudut pandangan orang lain akan ikut mengembangkan sebuah sikap tepo seliro.

Pengusaha yang berpeluang untuk maju secara mantap adalah yang memiliki jiwa kepemimpinan yang sangat menonjol. Ciri-ciri mereka biasanya sangat menonjol, dan sangat khas. Dimana keputusan dan sepak terjangnya sering dianggap tidak lazim dan lain dari pada umumnya pengusaha. Mereka “tampil beda”.

Salah satu contoh : adalah Kim Woo Chong, seorang Wirausahawan terkemuka di Korea, pendiri kelompok Daewoo. Kim tidak pernah terpengaruh oleh sepak terjang pengusaha-pengusaha lain dan ikut-ikutan mengejar trend bisnis yang ramai-ramai dilakukan orang.

Pada saat para pengusaha lain berlomba-lomba mencari pasar di Amerika dan Eropa, ia secara mengejutkan justru menerobos negara-negara tirai besi, seperti Rusia dan sekutu-sekutunya. Lebih mencengangkan lagi ia juga merangkul negara-negara yang sejauh ini sangat ditakuti dan diharamkan oleh negara-negara penganut kapitalisme seperti Libia dan

Page 5: Makalah Makalah Manajemen Oprasional Kewirausahaan

Iran. Akan tetapi kenyataan membuktikan bahwa Kim benar. Dengan keputusannya itu ia, dan Daewoo berkembang menjadi salah satu konglomerat terbesar di Asia serta diperhitungkan dimana-mana termasuk Amerika dan Eropa.

a. Perilaku Pemimpin

Perilaku pemimpin menyangkut dua bidang utama :

Berorientasi pada tugas yang menetapkan sasaran, merencanakan dan mencapai sasaran. Berorientasi pada orang, yang memotivasi dan membina hubungan manusiawi.

Orientasi Tugas Seorang pemimpin dengan orientasi demikian cenderung menunjukan perilaku :

Merumuskan secara jelas peranannya sendiri maupun peranan stafnya. Menentukan tujuan-tujuan yang sukar tapi dapat dicapai. Melaksanakan kepemimpinan secara aktif dalam merencanakan, mengarahkan, membimbing dan mengendalikan kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada tujuan. Berminat mencapai peningkatkan produktivitas. Orientasi Orang

Orang-orang yang kuat dalam orientasi orang cenderung akan menunjukan perilaku sebagai berikut :

Menunjukan perhatian atas terpeliharanya keharmonisan dalam organisasi dan menghilangkan ketegangan, jika timbul. Menunjukan perhatian pada orang sebagai manusia dan bukan sebagai alat produksi saja. Menunjukan pengertian dan rasa hormat pada kebutuhan-kebutuhan, tujuan-tujuan dan keinginan-keinginan, perasaan dan ide-ide karyawan. Mendirikan komunikasi timbal balik dengan staf. Menerapkan prinsip penekanan ulang untuk meningkatkan prestasi karyawan. Mendelegasikan kekuasaan dan tanggung jawab, serta mendorong inisiatif. Menciptakan suatu suasana kerjasama dan gugus kerja dalam organisasi.

b. Tindakan Kepemimpinan

Saran-saran berikut akan dapat membantu wirausahawan meningkatkan kemampuan kepemimpinan wirausahawan :

1. Sekali wirausahawan telah mengambil keputusan, ambil tindakan secepat mungkin2. Upaya-upaya wirausahawan dapat dilipat gandakan melalui bakat dan kemampuan staf wirausahawan. Untuk menjadi seorang pemimpin yang baik, wirausahawan harus

Page 6: Makalah Makalah Manajemen Oprasional Kewirausahaan

mengetahui bagaimana dan kapan menggunakan kemampuan ini dari orang-orang yang mampu disekitar wirausahawan dan menyokong serta percaya pada wirausahawan sebagai pemimpin.3. Wirausahawan akan memperoleh kepercayaan pada kemampuan kepemimpinan wirausahawan, jika wirausahawan memusatkan perhatian pada upaya meningkatkan kekuatan-kekuatan wirausahawan. Jauhilah situasi dimana kelemahan-kelemahan wirausahawan akan tampak.4. Seorang pemimpin yang baik bersedia mengakui kesalahan-kesalahan dan mengubah rencana-rencana. Wirausahawan haruslah sadar bahwa keadaan selalu berubah dan penyesuaian-penyesuaian haruslah dibuat sewaktu-waktu.

3. Tata Laksana

Tata laksana merupakan terjemahan dari kata Management artinya pengelolaan. Yang perlu dimengerti disini adalah manajemen bukan semata-mata konsumsi para manajer saja. Setiap orang perlu manajemen apapun status dan jabatan orang tersebut. Bahkan ibu rumah tanggapun perlu manajemen untuk mengelola uang dapur dan belanjaannya. Tata laksana merupakan metode atau serangkaian cara dan prosedur. Gunanya jelas, yaitu untuk menghasilkan efektifitas dan efisiensi setiap pekerjaan, agar mendapatkan hasil yang baik dalam mutu serta tepat waktu dalam penyerahannya.

Berbeda dengan sikap mental dan kepemimpinan yang termasuk dalam klasifikasi nilai atau kualitas, maka manajemen merupakan pengetahuan yang bersifat praktis. Kalau sikap mental dan kepemimpinan berada di dalam jiwa, manajemen berada diluar mirip ketrampilan teknis.

Manajemen mempunyai arti yang amat luas. Kegunaannya juga sangat universal dan semua orang atau organisasi memerlukan manajemen. Banyak sekali kasus yang membuktikan bahwa bila manajemen terabaikan, maka sebuah organisasi akan menjadi kacau dan morat marit. Perusahaan tanpa manajemen yang baik, bisa dipastikan akan mengalami hambatan besar dalam perkembangannya. Oleh sebab itu, setiap orang yang ingin memulai usaha harus mewaspadai aspek tata laksana sedini mungkin. Mulailah kegiatan manajemen seketika pada saat perusahaan baru saja dimulai, sekecil apapun ukurannya.

4. Ketrampilan

Lapisan terluar dari struktur prioritas keWirausahaan adalah ketrampilan. Banyak pihak berpendapat, bahwa dengan berbekal penguasaan ketrampilan, seseorang akan bisa diharapkan menjadi seorang entrepreneur yang berhasil. Pendapat ini sebenarnya tidaklah terlalu salah, kalau dilihat banyak contoh yang membuktikan, misalnya seorang penjahit dengan ketrampilan yang dimiliki akhirnya bisa memiliki sebuah perusahaan pakaian jadi yang cukup besar.

Page 7: Makalah Makalah Manajemen Oprasional Kewirausahaan

Namun demikian, kalau wirausahawan mau meneliti lebih jauh, ternyata keberhasilan-keberhasilan itu sebenarnya bukan disebabkan oleh ketrampilan semata, melainkan lebih oleh jiwa kepemimpinan yang dimiliki si pengusaha. Leadership yang bersangkutan yang menuntun dan membawanya ke jenjang sukses.

Ada tiga hal yang memungkinkan seseorang, baik trampil maupun tidak untuk bisa tampil sebagai tokoh yang sukses, atau orang yang berkecukupan yaitu :

Memanfaatkan ledership yang berasal dari diri sendiri. Memanfaatkan ledership orang lain. Faktor keberuntungan ( luck atau hoki )

B. Karakteristik Wirausahawan.

Sejarah kewirausahaan menunjukkan bahwa Wirausahawan mempunyai karakteristik umum serta berasal dari kelas yang sama. Para pemula revolusi industri Inggris berasal dari kelas menengah dan menengah bawah. Dalam sejarah Amerika pada akhir abad ke sembilan belas, Heillbroner mengemukakan bahwa rata-rata Wirausahawan adalah anak dari orang tua yang mempunyai kondisi keuangan yang memadai, tidak miskin dan tidak kaya. Schumpeter menulis bahwa Wirausahawan tidak membentuk suatu kelas sosial tetapi berada dari semua kelas.

Menurut Mc Clelland, karakteristik Wirausahawan adalah sebagai berikut :

1. Keinginan untuk berprestasi.

Penggerak psikologis utama yang memotivasi Wirausahawan adalah kebutuhan untuk berprestasi, yang biasanya diidentifikasikan sebagai kebutuhan. Kebutuhan ini didefinisikan sebagai keinginan atau dorongan dalam diri orang yang memotivasi perilaku ke arah pencapaian tujuan. Pencapaian tujuan merupakan tantangan bagi kompetisi individu.

2. Keinginan untuk bertanggung jawab.

Wirausahawan menginginkan tanggung jawab pribadi bagi pencapaian tujuan. Mereka memilih menggunakan sumber daya sendiri dengan cara bekerja sendiri untuk mencapai tujuan dan bertanggung jawab sendiri terhadap hasil yang dicapai. Akan tetapi mereka akan melakukannya secara berkelompok sepanjang mereka bisa secara pribadi mempengaruhi hasil-hasil.

3. Preferensi kepada resiko-resiko menengah.

Page 8: Makalah Makalah Manajemen Oprasional Kewirausahaan

Wirausahawan bukanlah penjudi. Mereka memilih menetapkan tujuan-tujuan yang membutuhkan tingkat kinerja yang tinggi, suatu tingkatan yang mereka percaya akan menuntut usaha keras tetapi yang dipercaya bisa mereka penuhi.

4. Persepsi pada kemungkinan berhasil.

Keyakinan pada kemampuan untuk mencapai keberhasilan adalah kwalitas kepribadian Wirausahawan yang penting. Mereka mempelajari fakta-fakta yang dikumpulkan dan menilainya. Ketika semua fakta tidak sepenuhnya tersedia, mereka berpaling pada sikap percaya diri mereka yang tinggi dan melanjutkan tugas-tugas tersebut.

5. Rangsangan oleh umpan balik.

Wirausahawan ingin mengetahui bagaimana hal yang mereka kerjakan, apakah umpan baliknya baik atau buruk. Mereka dirangsang untuk mencapai hasil kerja yang lebih tinggi dengan mempelajari seberapa efektif usaha mereka.

6. Aktifitas enerjik.

Wirausahawan menunjukan enerji yang jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata orang. Mereka bersifat aktif dan mobil dan mempunyai proporsi waktu yang besar dalam mengerjakan tugas dengan cara baru. Mereka sangat menyadari perjalanan waktu. Kesadaran ini merangsang mereka untuk terlibat secara mendalam pada kerja yang mereka lakukan.

7. Orientasi ke masa depan.

Wirausahawan melakukan perencanaan dan berpikir ke depan. Mereka mencari dan mengantisipasi kemungkinan yang terjadi jauh di masa depan.

8. Ketrampilan dalam pengorganisasian.

Wirausahawan menunjukkan ketrampilan dalam organisasi kerja dan orang-orang dalam mencapai tujuan. Mereka sangat obyektif dalam memilih individu-individu untuk tugas tertentu. Mereka akan memilih yang ahli bukan teman agar pekerjaan bisa dilakukan dengan efisien.

Page 9: Makalah Makalah Manajemen Oprasional Kewirausahaan

9. Sikap terhadap uang.

Keuntungan finansial adalah nomor dua dibandingkan arti penting dari prestasi kerja mereka. Mereka hanya memandang uang sebagai lambang kongkret dari tercapainya tujuan dan sebagai pembuktian dari kompetensi mereka.

C. Potensi Kewirausahaan.

Karakteristik Wirausahawan sukses dengan semangat tinggi akan memberikan pedoman bagi analisa diri sendiri.

1. Kemampuan inovatif.

Inovasi memerlukan pencarian kesempatan baru. Hal tersebut berarti perbaikan barang dan jasa yang ada, menciptakan barang dan jasa baru, atau mengkombinasikan unsur-unsur produksi yang ada dengan cara baru dan lebih baik.

2. Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity).

Ini berarti kemampuan untuk berhubungan dengan hal yang tidak terstruktur dan tidak bisa diprediksi. Karakteristik ini berkaitan erat dengan proses inovatif.

3. Keinginan untuk berprestasi adalah tanda-tanda penting dari dorongan keWirausahaan.

Hal ini menandai para pemiliknya sebagai orang yang tidak mengenal menyerah di dalam mencapai tujuan yang telah mereka tetapkan sendiri.

4. Kemampuan perencanaan realistis.

Menetapkan tujuan yang menantang dan bisa diterapkan adalah tanda dari perencanaan realistis. Tujuan ditetapkan sesuai dengan tujuan dari Wirausahawan.

5. Kepemimpinan terorientasi pada tujuan.

Wirausahawan membutuhkan aktivitas yang mempunyai tujuan. Semangat yang tinggi memotivasi mereka untuk mengarahkan tenaga mereka dan rekan kerja serta bawahan mereka ke arah tujuan yang ditetapkan.

Page 10: Makalah Makalah Manajemen Oprasional Kewirausahaan

6. Obyektivitas.

Wirausahawan obyektif di dalam mengarahkan pemikiran dan aktivitas keWirausahaannya dengan cara pragmatis. Wirausahawan mengumpulkan fakta-fakta yang ada, mempelajarinya dan menentukan arah tindakan dengan cara-cara praktis.

7. Tanggung jawab pribadi.

Wirausahawan memikul tanggung jawab pribadi, mereka menetapkan tujuan sendiri dan memutuskan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut dengan kemampuan mereka sendiri.

8. Kemampuan beradaptasi.

Para Wirausahawan mampu menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Ketika Wirausahawan terhambat oleh kondisi yang berbeda dari apa yang mereka harapkan, mereka tidak menyerah, namun melihat situasi secara obyektif.

9. Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator.

Wirausahawan mempunyai kemampuan mengorganisasi dan administasi di dalam mengidentifikasi dan mengelompokkan orang-orang berbakat untuk mencapai tujuan. Mereka menghargai kompetensi dan akan memilih para spesialis untuk mengerjakan tugas dengan efisien.

BAB IIIANALISA

MANAJEMEN KEWIRAUSAHAAN

1. Kondisi Nyata Usaha Kecil dan Menengah saat ini

Selama krisis ekonomi yang berawal pada pertengahan tahun 1997, sektor agribisnis termasuk didalamnya bisnis kecil secara nyata telah mampu menjadi stabilizer perekonomian di Indonesia. Hal ini terbukti masih tetapnya usaha-usaha agribisnis berproduksi, terutama usaha menengah dan usaha kecil. Meskipun demikian, pengembangan usaha kecil juga mengalami berbagai permasalahan seperti : [1] kesulitan mendapatkan modal yang cukup, [2] kekurangan pengetahan di bidang agribisnis, [3] kelemahan dalam pengelolaan atau manajemen usaha, [4] kekurangan dalam perencanaan usaha, [5] kekurangan dalam

Page 11: Makalah Makalah Manajemen Oprasional Kewirausahaan

pengalaman berusaha, [6] kekurangan pengetahuaan dan ketrampilan teknis bidang usaha yang dilakukan. Dengan kata lain, titik berat persoalan usaha kecil adalah sedikitnya pengusaha kecil yang memiliki jiwa wirausaha. (Noer: 2001)

Kewirausahaan adalah jiwa, sehingga kurang tepat jika dikatakan pengembangan kewirausahaan agribisnis dan usaha kecil. Kewirausahaan adalah kemampuan dalam melihat atau menilai kesempatan di peluang bisnis serta kemampuan mengoptimalkan sumberdaya dan mengambil tindakan yang beresiko tinggi. Mungkin lebih tepat apabila dikatakan pengembangan agribisnis usaha kecil. (Noer: 2001)

Selama ini prospek bisnis ke depan, yang berkaitan dengan kontrak/transaksi, cenderung memerlukan kemitraan dalam kaitannya antara perusahaan besar dengan perusahaan kecil. Kemitraan ini tidak hanya di budidaya, tetapi juga di bagian pembibitan dan pengolahan. Kegiatan hulu sampai dengan kegiatan hilir ini dapat saling dimanfaatkan. (Noer: 2001)

Bagi agribisnis baik petani, maupun pengusaha kecil dalam menjalankan usahanya, mempunyai karakteristik, berupa harga dan pasar hasil petani tidak dapat dipengaruhi oleh produser secara sendiri-sendiri tapi harus dihadapi oleh agribisnis secara keseluruhan. Untuk mendpatkan kesepakatan bersama ini tidak mudah tapi kelompok sekaligus bisa mempengaruhi harga dan pasar, sehingga semua produser baik yang masuk kelompok atau tidak akan merasakan hasilnya. Kemudian akan banyak para produser untuk menanamkan produknya lebih luas dan produser yang tadinya tidak menanam produk tersebut akan tertarik pula untuk menanam produk yang sama, sehingga pada akhirnya persediaan produk berlebih serta harga dan pasar akan turun.

2 Peluang Usaha Kecil yang sedang dikembangkan.

Untuk mendayagunakan keunggulan Indonesia sebagai negara agraris dan maritim serta menghadapi tantangan kedepan seperti otonomi daerah, liberalisasi perdagangan, perubahan pasar internasional lainnya. Pemerintah sedang mempromosikan pembangunan sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing (Competiveness), berkerakyaratan (People-Driven), berkelanjutan (Sustainable) dan terdesentralistis (Decentralized).

Pembangunan pertanian dalam kerangka system agribisnis merupakan suatu rangkaian dan keterkaitan dari : (1) Sub agribisnis hulu (upstream agribusiness) yaitu seluruh kegiatan ekonomi yang menghasilkan sarana produksi bagi pertanian primer (usahatani); (2) Sub agribisnis usahatani (on-farm agribusiness) atau pertanian primer, yaitu kegiatan yang menggunakan sara produksi dan sub agribisnis hulu untuk menghasilkan komoditas pertanian primer. Sub ini di Indonesia disebut pertanian; (3) Sub agribisnis hilir (down-stream agribusiness) yaitu kegiatan ekonomi yang mengolah komoditas pertanian primer menjadi produk olahan baik bentuk produk antara (intermediate product) maupun bentuk produk akhir (finished product); dan (4) Sub jasa penunjang yaitu kegiatan yang menyediakan jasa bagi ketiga sub agribisnis di atas.

Page 12: Makalah Makalah Manajemen Oprasional Kewirausahaan

Sedangkan Strategi Sistem Agribisnis diatas harus bersinergi kedalam 4 sub-sistem yang terjabarkan sebagai berikut: Keterkaitan 4 sub Sistem dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Upstream Agribusiness

Sub sistem agribisnis hulu berupa pengembangan industri yang menghasilkan barang modal bagi pertanian, yaitu industri pembenihan atau pembibitan, tanaman, ternak ikan industri agro kimia (Agro-otomotif) seperti pupuk, pestisida, obat, vaksin ternak/ikan, sindustri alat dan mesin pertanian.

2. Onfarm agribusiness

Sub sistem pertanian primer berupa pengembangan kegiatan budidaya yang menghasilkan komoditi pertanian primer (usaha tani tanaman pangan, usahatani hortikultura, usahatani tanaman obat-obatan) usaha perkebunan, usaha peternakan, usaha perikanan, dan usaha kehutanan.

3. Downstream agribusiness

Sub sistem Agribisnis Hilir berupa pengembangan industri-industri yang mengolah komoditi pertanian primer menjadi olahan seperti makanan dan minuman, industri pakan ternak, industri barang-barang serat alam, industri farmasi, industri bio-energi dan lain-lain.

4. Services for Agribusiness

Sub Sistem penyedia jasa Agribisnis berupa fasilitas Perkreditan, transportasi, pergudangan, Litbang, Pendidikan SDM dan kebijakan ekonomi.

Dalam artian, peluang akan membuka usaha kecil dan menengah terbuka pada 4 subsistem agribisnis, yang menjadi kendala saat ini, adakah jiwa-jiwa kewirausahaan dan kepemimpinan untuk segera mempergunakan peluang tersebut.

Hasil penelitian yang telah dilakukan beberapa peneliti menunjukkan bahwa integrasi dan link-antar sub sistem usaha agribisnis belum tersinkron dengan baik, dimana setiap subsistem masih berjalan dengan sendiri-sendiri bahkan cenderung mengakibatkan kerugian yang sebenarnya justru harus mendatangkan dampak positip dari keberadaannya. Usaha-usaha pada sistem agribisnis tersebut masih berskala kecil dengan sumberdaya manusia seadanya, teknologi yang terbatas dan tidak ada kepastian harga dan proteksi akan kelangsungan usahanya.

Page 13: Makalah Makalah Manajemen Oprasional Kewirausahaan

3. Kondisi Kepemimpinan Usaha Kecil

a. Mencari Pemimpin Yang Baik.

Usaha mencari perpaduan terbaik untuk menjadi seorang pemimpin yang sukses tidaklah mudah. Dan, usaha untuk bisa menemukan nilai, gaya dan aktivitas atau apa pun yang relevan untuk disebut sebagai pemimpin yang sukses merupakan proses yang panjang. Ada pemimpin yang sukses karena mampu bertindak sebagai seorang pengarah tugas, pendorong yang kuat, dan berorientasi pada hasil sehingga mendapatkan nilai kepemimpinan yang tinggi. Ada pemimpin yang sukses karena mampu memberi wewenang kepada para pegawainya untuk membuat keputusan dan bebas memberikan saran, mampu menciptakan jenis budaya kerja yang mendorong serta menunjang pertumbuhan. Pendeknya, untuk menjadi pemimpin yang sukses haruslah memiliki dorongan yang kuat dan integritas yang tinggi.

Kepemimpinan adalah sebuah proses yang melibatkan seseorang untuk mempengaruhi orang lain dengan memberi kekuatan motivasi, sehingga orang tersebut dengan penuh semangat berupaya menuju sasaran. Ahli manajemen, Peter F Drucker secara khas memandang kepemimpinan adalah kerja. Seorang pemimpin adalah mereka yang memimpin dengan mengerjakan pekerjaan mereka setiap hari. Pemimpin terlahir tidak hanya dalam hirarki managerial, tetapi juga dapat terlahir dalam kelompok kerja non formal.

b. Kondisi Kepemimpinan Bisnis Kecil saat ini

Kepemimpinan sebenarnya sangat bersangkut erat terhadap karakter seseorang, jika seseorang berbudi halus maka ia cenderung memimpin dengan gaya dan type yang halus pula. Melihat kondisi kebanyakan bisnis kecil yang ada di Indonesia, Pemimpin: Manajer, Direktur biasanya juga pemilik itu sendiri, bagian-bagian vital perusahaan cenderung dijabat oleh anggota keluarga dekat, sehingga kekuasan pemimpin pada bisnis kecil tak terbatas. Disamping itu pengetahuan akan teori-teori kepemimpinan juga terbatas sehingga kebanyakan pemimpin bisnis kecil memimpin dengan gaya tradisional, misalnya pemimpin bisnis kecil di Bali akan cenderung memimpin dengan gaya serta type dengan kaidah-kaidah atau norma-norma ke-baliannya. Begitu juga, jika ada pemimpin bisnis kecil dari suku Tionghoa akan cenderung juga menerapkan gaya dan type kepemimpinan ala cines, atau kalau kita bandingkan dengan teori kepemimpin lebih dekat kepada gaya Paternalistik kekeluargaan.

Masalah-masalah SDM pada perusahaannya belum begitu nampak besar dan serius karena skala usahanya masih kecil, unsur kekeluargaan masih bisa dijalankan dengan baik, hal ini juga sebenarnya menjadi faktor penghambat kenapa bisnis kecil tetap kecil. Alasan pertama adalah gaya dan type kepemimpinan yang masih tradisional, paternalistik, lebih-lebih masih saja ada yang feodal, seperti di Jawa misalnya.

Page 14: Makalah Makalah Manajemen Oprasional Kewirausahaan

c. Penerapan Teori Kebutuhan Maslow Dalam Bisnis Kecil

Penerapan Teori Kebutuhan Maslow dalam menumbuhkan dukungan yang kuat para anggota perusahaan yang bersaing dalam: inovasi” dan “peningkatan kualitas” sehingga terjadi peningkatan kinerja dan keuntungan perusahaan. Motivasi merupakan proses interaksi antara kebutuhan (need), dorongan (drive), dan tujuan (goals)

Mengapa dua produk yang sama, dijual oleh dua perusahaan yang berbeda, memberikan hasil yang berbeda ? Suatu perusahaan membuat produk yang dapat dijual, bukan menjual produk yang dapat dibuat, karena itu perusahaan perlu mengenali pelanggan dan mengidentifikasi kebutuhannya. Dengan demikian perusahaan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Salah satu kegagalan dari produk baru, biasanya adalah karena mereka salah mengenali kebutuhan konsumen. Perusahaan mengharapkan konsumennya menjadi pelanggan, sehingga ada kontinuitas pembelian.

Dalam pemenuhan kebutuhan konsumen, wirausahawan tidak dapat menciptakan suatu produk untuk memenuhi semua kebutuhan. Diversifikasi produk perlu dilakukan untuk melayani semua kebutuhan. Berbagai usaha dilakukan perusahaan untuk membuat pelanggannya merasa istimewa. Selain untuk meningkatkan penjualan juga untuk membangun loyalitas pelanggan. Perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas, sehingga mereka yang menjalankan organisasi tahu apa yang ingin dicapai dan dapat melakukan perencanaan dan implementasinya.

Kunci dari keberhasilan Perusahaan untuk mencapai tujuan yaitu membangun loyalitas pelanggan dalam arti luas dapat dijabarkan bahwa: pelanggan bukan semata-mata hanya orang yang membutuhkan produk yang dihasilkan oleh perusahaan tetapi jauh lebih luas, dalam Total Quality Management dijelaskan yang termasuk pelanggan adalah: Konsumen, Pekerja, dan pemilik. Kelemahan mendasar pada bisnis kecil adalah mengabaikan arti dan makna motivasi ini, pemilik biasanya hanya memperhatikan pada tingkat kebutuhan dasar, belum lagi, pemerintah telah mematok upah minimum regional misalnya, justru ini akan menjadi acuan untuk menggaji karyawannya sebatas atau sebesar UMR itu sendiri. Pada akhirnya banyak bisnis kecil yang tidak bertahan lama

BAB IV

PERENCANAAN BISNISMANAJERIAL EKONOMI“VIE BOUTIQUE SHOP”

1. RINGKASAN EKSLUSIF

Page 15: Makalah Makalah Manajemen Oprasional Kewirausahaan

Banyak sekali usaha butik dengan segala macam target market namun sering sekali kita lihat butik yang target market nya tidak fokus, semua barang dijual dan lebih parahnya lagi, barang eksklusif dicampur barang murmer, dekorasi yang asal-asalan, dan sering tidak cocok dengan lokasi dan target marketnya. Kesalahan yang paling sering dilakukan butik-butik adalah karena segmentasi pelanggan yang tidak jelas. Barang untuk perempuan dicampur dengan barang bayi, baju anak-anak dicampur jualan lingerie.Idealnya jika segmentasi pasar jelas maka sebuah butik dapat menjadi acuan para pelanggannya, kita harus menjadi self employed atau pekerja mandiri agar perusahaan dapat berjalan dengan baik. Beberapa target market dapat ditentukan dari :1. Gender (Laki-laki/Perempuan/anak-anak dan bayi)2. Sosial ekonomi pelanggan: Very high society, upper class atau urban class3. Umur target market

2. GAMBARAN UMUM USAHA

Produk yang dijual dalam paket usaha ini mempunyai berbagai tema antara lain classic travel and business collections, urban casual, dan men and women’s collections. Tema classic travel and business collections adalah koleksi yang ditujukan bagi wanita dan pria kelas atas yang sering bepergian. Tema urban casual pangsa pasarnya usia yang lebih muda dan modis dan profesional yang mengikuti perkembangan teknologi, sedangkan men and women’s collection ditujukan pagi wanita yang suka gaya dan menghargai kualitas.Alasan dalam membuka VIE BUTIQUE, yaitu dengan memperhatikan social market yaitu :1. Perubahan gaya hidup yang menjadi fungsi ‘pemanis’ penampilan seseorang.2. Perubahan mode yang begitu pesat di bidang fashion, dimana para remaja (di lingkungan sekolah atau universitas) bahkan orang dewasa ingin selalu tampil modis di segala situasi (di lingkungan kerja atau di event-event tertentu) dan selalu up to date dalam mengikuti trend mode yang sedang booming.3. Pandangan sebagian konsumen di butik ini lebih bergengsi serta dapat disesuaikan dengan selera.

3. LATAR BELAKANG PERUSAHAAN

3.1. Biodata PerusahaanNama Perusahaan : VIE BOUTIQUEBidang Usaha : Butik ShopJenis Produk dan Jasa : Pakaian & AksesorisAlamat Perusahaan : Jl. Raya Serang – Pandeglang PalimaNomor Telepon : 0254-000000Faksimil : 0254-000000Alamat email : [email protected] website : www.vieboutique.comBank Perusahaan : BCA Cabang SerangNomor Rekening : 000-00000-0000Bentuk Badan Hukum : _________________

Page 16: Makalah Makalah Manajemen Oprasional Kewirausahaan

Nomor Akte Pendirian : _________________NPWP : _________________

3.2. Biodata Pemilik Perusahaan

Nama : Vicka U.BJabatan : OwnerTempat/Tanggal lahir : …………………………………………….Jenis Kelamin : ………………………………………………Tempat tinggal : ………………………………………………Nomor Telepon : ………………………………………………

4. ANALISIS DALAM MEMUALI USAHA

4.1. Peluang

Target pasar butik ini akan mengikuti mode perkembangan busana baik mereka yang sudah berumah tangga maupun mereka yang masih lajang. Butik ini terdiri dari bermacam jenis, butik impor, butik wanita, butik murah, dan sebagainya bergantung barang apa nanti yang dijual. bisnis ini mempunyai peluang yang potensial Karena dunia fashion itu terus berkembang dan dinamis.

4.2. Memulai

Mulai dari perencanaan dan mencari tahu mode-mode yang sedang berkembang dan diminati masyarakat dan melihat siapa saja pesaing-pesaing dalam jenis ini. Butik akan disisi dengan barang-barang seperti butik import, butik murah, butik pria dan wanita.

4.3. Hambatan

Beberapa hambatan dan pesaing yang harus dipikirkan yaitu :- Banyak artis-artis yang mempunyai modal besar dan memiliki bisnis butik yang besar.- Terdapat butik-butik yang sudah terkenal.

4.4. Strategi

Beberapa strategi usaha yang kami kembangkan yaitu :- Miliki niat yang mantap dalam menjalankan BISNIS ini. Selain ini, keseriusan dan keuletan kamu tetap diperlukan.- Melakukan promosi secara baik. seperti membuat kartu nama, brosur yang menarik, catalog barang-barang yang terbaik- Memerikan pelayanan yaang memuaskan kepada konsumen.- Menjaga kebersiham butik- Membuat display yang menarik dan rapi.- Membuat daftar harga yang jelas.

Page 17: Makalah Makalah Manajemen Oprasional Kewirausahaan

4.5. LokasiKeberhasilan suatu usaha sangat ditentukan oleh lokasi usaha tersebut. Adapun lokasi dibangunnya butik ini tepat dipinggir jalan raya yang sangat terang dan jelas dan terlihat dari jarak pandang orang yang mengendarai atau berada di dalam mobil. Dan di dalam butik ini harus yang terang benderang dan terlihat ada aktifitas dari jalan raya agar dapat menarik untuk konsumen agar datang dan menyempatkan waktu untuk mampir ke butik ini.4.6. Jenis komoditi dan barang yang akan dijualSumber barang dapat menjamin pasokan secara kontinyu agar ketika barang habis kita tidak kebingungan untuk memikirkan pasokan. Salah satunya yaitu dengan membuat atau memproduksi barang produk sendiri, Produksi sendiri memang jauh lebih rumit karena harus memikirkan penjahit, pengrajin dan pekerjaan-pekerjaan lainnya.4.7. DekorasiDekorasi sangat berperan untuk memancing orang masuk ke dalam butik dan dekorasi yang impresif bisa membuat orang betah berlama-lama duduk dan memancing orang untuk membeli. Pencahayaan yang kuat untuk memperindah warna-warna barang yang di pajang. Agar barang terlihat indah dan menarik pembeli. Mendekorasi dan display butik akan disesuaikan dengan target market dan tema yang eye catching seuai dengan barang dan strateginya. Display akan diganti secara berkala supaya yang melihatnya tidak bosan dan jadi ingin masuk terus untuk melihat apakah ada yang baru di dalam butik ini.4.8. Promosi- Advertsing- Tempat berkumpul (seperti arisan, organisasi, dan lain-lain)- Support dalam berbagai acara yang memiliki pengunjung banyak.- Mengikuti pameran dan bazzar- Surat kabar/majalah4.9. Pegawai/karyawanPara pegawai yang akan kami rekrut yaitu akan dipastikan terlebih dahulu agar tahu asal usul pegawai tersebut, sehingga jika terjadi suatu masalah kita tahu kemana harus mencari dan menuntutnya. Pastikan pegawai yang ramah dan penuh inisiatif, tersebut sudah di training etiket dan pengetahuan mode dan trend, happy, fun, smile dan berwibawa. Karena mencari pegawai ibarat mencari jodoh.Beberapa pegawai akan di bagi untuk :- Keuangan- Karyawan stock- Sales Assisten- Marketing- Pramuniaga- Bagian administrasi merangkap kasirPeralatan-peralatan standar paket usaha butik yang harus disediakan adalah sebagai berikut :- Beberapa barang untuk awal pembukaan- Seragam untuk karyawan- Pin untuk karyawan- Banner

Page 18: Makalah Makalah Manajemen Oprasional Kewirausahaan

- Spanduk- Brosur

4.10. Layanan

Beberapa layanan tambahan agar dapat menarik konsumen supaya betah dan kembali ke butik ini yaitu dengan memberikan layanan berupa pembungkusan kado, souvenir, sticker dan lain-lain.

5. STRATEGI DAN LANGKAH-LANGKAH MEMULAI USAHA

5.1. LOKASI & RUANGa. Letak LokasiBerada dipinggir jalan utama, lingkungan kampus atau sekolah, dan di pusat-pusat perniagaan.b. Standar Kebutuhan RuangLuas ruang minimum : (lebar) 4 m x (panjang) 5 m Note: Ukuran panjang dan lebar dapat sebaliknya.c. Asumsi kebutuhan ruang- Ruang display- Ruang administrasi (kasir)- Ruang duduk konsumen

5.2. LINGKUP KERJALingkup kerja meliputi :a. Survey :- Pemetaan pasar- Persaingan- Potensib. Sistem :- Pembukuan sederhana- Siklus kerja- SOP (Prosedur Standar Operasi)

c. Pelatihan- Pelatihan karyawan / Buku panduan pelatihan- Pengendalian system- Pemasaran- Pengamanan & pengendalian usaha

5.3. PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK

Langkah-langkah dasar yaitu :

5.3.1. Penyusunan tim kerja- Pimpinan proyek

Page 19: Makalah Makalah Manajemen Oprasional Kewirausahaan

- Disain interior- Disain graphis- Sistem dan keuangan- Lapangan / pembelanjaan- SDM- Pemasaran

5.3.2. Penyusunan time schedule masing-masing bagian

5.3.2.1. Time schedule perencanaan I- Gambar layout termasuk pengukuran- Gambar disain interior- Daftar barang belanjaan yang harus dibeli

5.3.2.2. Time schedule perencanaan II- Penentuan nama & tagline usaha- Gambar disain neonbox / billboard- Gambar disain stand banner- Gambar disain spanduk atau alat promosi lain- Rancangan seragam dan perlengkapannya- Gambar lain yang diperlukan

5.3.2.3. Time schedule untuk tempat dan barang- Batas waktu renovasi tempat- Batas waktu pengadaan peralatan dan perlengkapan diluar kontrak

5.3.2.4. Time schedule pelaksanaan- Eksekusi layout dan disain interior yang telah disetujui- Eksekusi disain graphis yang telah disetujui- Pembelian dan penyerahan barang sesuai kontrak- Rekruitmen pegawai- Tes lapangan peralatan dan kesiapan kerja- Pelatihan karyawan- SOP keseluruhan- Pra promosi- Soft opening- Promosi- Grand opening- Pengawasan

5.3.3. Penyusunan Anggaran (Budgeting)Anggaran yang ditetapkan meliputi :- Anggaran pemesanan disain- Anggaran transportasi dan akomodasi- Anggaran pembelian barang

Page 20: Makalah Makalah Manajemen Oprasional Kewirausahaan

6. RINCIAN TUGAS

6.1. BAGIAN DISAIN INTERIOR

6.1.1. Gambar layoutDalam menentukan layout harus dipikirkan benar terhadap efisiensi proses kerja, proses gerak, maksimalisasi ruangan, kenyamanan konsumen dalam memilih produk yang didisplay, serta dampak.- Menentukan alur konsumen, mulai dari masuk hingga selesai- Menentukan posisi customer space- Menentukan posisi ruang display- Menentukan posisi kasir (meja admin)- Menentukan posisi etalase- Menentukan posisi perlengkapan pendukung (Radio tape)- Tata lampu- Kelistrikan

6.1.2. Gambar disain interior- Menentukan ukuran-ukuran secara pasti peralatan dan perlengkapan yang akan dibuat serta model yang akan diciptakan (meja kasir, etalase untuk men-display tas atau dompet, ram untuk menggantung tas, dan lain-lain)- Menentukan warna cat ruangan dalam dan luar- Menentukan ornament-ornamen ruangan yang mendukung

6.2. BAGIAN DISAIN GRAPHIS6.2.1. Gambar disain graphis- Menentukan nama usaha serta taglinenya dengan persetujuan pimpinan- Menentukan disain logo usaha- Menentukan disain standbanner dan alat promosi internal pendukung- Menentukan disain billboard / neonsign- Menentukan disain seragam dan perlengkapannya6.2.2. Desain kebutuhan administrasi- Nota penjualan- Kartu stock barang- Petty cash reconciliation- Catatan penjualan harian

6.3. BAGIAN SISTEM DAN KEUANGAN- Menentukan prosedur penerimaan konsumen- Menentukan prosedur pelaksanaan kerja- Menentukan prosedur penerimaan pembayaran- Menentukan prosedur komplain konsumen- Menentukan prosedur pembelian kembali stock barang- Menentukan prosedur perawatan dan penyimpanan produk yang didisplay

Page 21: Makalah Makalah Manajemen Oprasional Kewirausahaan

- Menentukan prosedur jadwal dan siklus kerja karyawan- Menentukan prosedur keuangan dan pengamanannya

6.4. BAGIAN PEMBELIAN DAN LAPANGAN- Menentukan barang-barang yang menjadi kewajiban perusahaan- Menentukan anggaran pembelian barang sesuai kontrak- Melakukan pembelian barang-barang- Melakukan pemesanan & pembelian barang permintaan disainer interior- Melakukan pemesanan & pembelian barang permintaan disainer graphis- Melakukan pengawasan instalasi tempat sesuai disain, baik interior ataupun graphis.

6.5. BAGIAN SDM- Melakukan rekruitmen pegawai yang diperlukan- Melakukan seleksi pegawai- Melakukan pelatihan pemahaman usaha- Melakukan pelatihan teknis pekerjaan secara keseluruhan- Melakukan pelatihan mental & customer satisfaction- Melakukan kontrol terhadap perkembangan SDM

6.6. BAGIAN PEMASARAN- Menentukan strategi pemasaran pra operasi- Menentukan strategi pemasaran operasi- Menentukan strategi pemasaran pasca

6.7. PIMPINAN PROYEK- Mengawasi secara keseluruhan proses pelaksanaan pekerjaan- Mempertanggungjawabkan hasil kerja kepada perusahaan- Mempertanggungjawabkan kinerja keuangan proyek kepada perusahaan- Mengeksekusi komplain tim proyek

7. DAFTAR BARANG YANG DIPERLUKAN

Daftar barang yang diperlukan perlu ditentukan sesuai kebutuhan, yang ditetapkan oleh pimpinan proyek. Dalam butik ini akan akan memberikan layanan barang Standard Operational Procedure (SOP),

8. SISTEM KERJA

Dilakukan shift kerja dan rolling tugas agar lebih terkendali dan terkontrol Jika sistem kerja ditentukan menjadi sistem shift (misal: dua shift), maka perlu diadakan minimal 1 jam untuk dua karyawan tersebut untuk bertemu secara bersamaan, untuk serah terima pekerjaan.

8.1. Prosedur Penanganan Pelanggan8.1.1. Penerimaan PelangganDilakukan oleh pramuniaga1. Pelanggan diterima oleh pramuniaga dengan ramah.

Page 22: Makalah Makalah Manajemen Oprasional Kewirausahaan

2. Pelanggan dipersilahkan untuk memilih produk yang tersedia.3. Menjawab dengan sopan dan memberikan informasi tentang produk jika ditanya oleh konsumen.4. Jika konsumen berminat terhadap produk yang didisplay, pramuniaga wajib membantu mengambilkannya.5. Pramuniaga mempersilahkan konsumen jika ingin mencoba.6. Setelah produk yang ingin dibeli sudah ditentukan oleh konsumen, bagian penerimaan pelanggan membuatkan nota.7. Nota diserahkan kepada konsumen, dan konsumen dipersilahkan untuk membayar di kasir.

7.1.2. Penerimaan PembayaranDilakukan oleh bagian administrasi (kasir)1. Kasir menerima nota yang dibawa oleh konsumen dengan ramah.2. Kemudian pramuniaga menerima pembayaran dari konsumen.3. Menghitung ulang total pembayaran yang harus dibayar oleh konsumen secara cepat dan tepat.4. Membubuhkan stempel ‘LUNAS’ pada nota rangkap ke-1.5. Memberikan uang kembalian (jika ada) dan nota rangkap ke-1 kepada konsumen.6. Kasir memastikan bahwa transaksi pembayaran sudah sah dan tidak berpotensi menimbulkan masalah dikemudian hari.

7.1.3. Packing dan Penyerahan BarangDilakukan oleh pramuniaga1. Selama pelanggan membayar di kasir, pramuniaga mengecek ulang jenis dan jumlah barang yang akan di-packing dengan nota rangkap ke-2 yang diserahkan oleh bagian kasir.2. Setelah sesuai, barang dapat di-packing.3. Menyerahkannya barang yang telah di-packing kepada konsumen dengan mengucapkan ‘terima kasih’.4. Mengarsip nota rangkap ke-2 di tempat yang telah disediakan.

8. PROSEDUR KOMPLAIN PELANGGAN

Komplain diterima oleh supervisor atau jika supervisor tidak ada diterima oleh pramuniaga.

1. Komplain pengembalian uang pembayaran kurang, segera ditanggapi tanpa alasan apapun dan langsung dicross-check dengan pembukuan. Oleh karena itu sebelum pelanggan pergi, sebaiknya pramuniaga tidak memasukkan uang pembayaran dari konsumen ke laci atau ke tempat penyimpanan uang. Dan waktu menyerahkan uang kembalian, pramuniaga harus memastikan kepada konsumen bahwa uang kembalian yang diserahkan sudah sesuai. Untuk meminimalisir komplain pengembalian uang pembayaran yang kurang, sebaiknya di dekat meja kasir ditempel tulisan yang berbunyi “Sebelum Meninggalkan Tempat, Harap Periksa Uang Kembalian Anda, Terima Kasih”.

2. Komplain kualitas barang buruk, harus dipastikan bahwa kerusakan barang diakibatkan oleh apa. Jika keruakan barang dari pabrik, dapat diganti, namun jika kerusakan barang akibat

Page 23: Makalah Makalah Manajemen Oprasional Kewirausahaan

kesalahan konsumen (misalnya sobek karena tersangkut atau kotor karena jatuh) maka barang tersebut tidak dapat diganti. Supervisor atau yang mewakilinya harus memberikan penjelasan yang masuk akal kepada konsumen. Untuk meminimalisir komplain mengenai kerusakan barang atau ketidaksesuaian, sebaiknya di dekat meja kasir ditempel tulisan yang berbunyi “Sebelum Meninggalkan Tempat, Harap Periksa Barang Yang Anda Beli, Terima Kasih”.

3. Dalam menangani komplain, diusahakan win-win solution, menghindari kesalahpahaman dengan konsumen dan senantiasa memperhatikan prinsip customer satisfaction.

9. PROSEDUR PEMBELIAN KEMBALI STOCK BARANG

Penetapan & Penghitungan1. Setiap pengeluaran persediaan barang dagangan akibat dari penjualan konsumen harus dicatat dalam kartu stok agar pengeluaran terkontrol.2. Wajib melakukan pemesanan atau pembelian persediaan barang dagangan jika stok persediaan barang dagangan sudah pada kondisi sisa maksimum 30%, minimum 20%.3. Untuk menjamin kualitas dan stabilitas harga produk, tas dan dompet hanya dapat dibeli dari supplier yang ditentukan.4. Harga pembelian produk untuk persediaan barang dagangan ditentukan oleh supplier yang telah ditentukan, ditambah dengan biaya pengiriman untuk masing-masing counter.

TARGET YANG DITUJU- Terdapat berbagai program diskon untuk event-event tertentu, misal: kenaikan kelas, lebaran, natal, tahun baru, dan event khusus lainnya.- Packing yang menarik

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Kondisi Nyata Usaha Kecil dan Menengah saat ini Selama krisis ekonomi yang berawal pada pertengahan tahun 1997, sektor agribisnis termasuk didalamnya bisnis kecil secara nyata telah mampu menjadi stabilizer perekonomian di Indonesia. Hal ini terbukti masih tetapnya usaha-usaha agribisnis berproduksi, terutama usaha menengah dan usaha kecil.

Peluang Usaha Kecil yang sedang dikembangkan Pembangunan pertanian dalam kerangka system agribisnis merupakan suatu rangkaian dan keterkaitan dari : (1) Sub agribisnis hulu (upstream agribusiness) yaitu seluruh kegiatan ekonomi yang menghasilkan sarana produksi bagi pertanian primer (usahatani); (2) Sub agribisnis usahatani (on-farm agribusiness) atau pertanian primer, yaitu kegiatan yang menggunakan sara produksi dan sub agribisnis hulu untuk menghasilkan komoditas pertanian primer. Sub ini di Indonesia disebut pertanian; (3) Sub agribisnis hilir (down-stream agribusiness) yaitu

Page 24: Makalah Makalah Manajemen Oprasional Kewirausahaan

kegiatan ekonomi yang mengolah komoditas pertanian primer menjadi produk olahan baik bentuk produk antara (intermediate product) maupun bentuk produk akhir (finished product); dan (4) Sub jasa penunjang yaitu kegiatan yang menyediakan jasa bagi ketiga sub agribisnis di atas. Ini semua merupakan peluang yang dapat kita manfaatkan sebagai peluang untuk menjadi wirausahawan.

Kondisi Kepemimpinan Bisnis Kecil saat ini Kondisi kebanyakan bisnis kecil yang ada di Indonesia, Pemimpin: Manajer, Direktur biasanya juga pemilik itu sendiri, bagian-bagian vital perusahaan cenderung dijabat oleh anggota keluarga dekat, sehingga kekuasan pemimpin pada bisnis kecil tak terbatas.Penerapan Teori Motivasi dalam Bisnis Kecil Kelemahan mendasar pada bisnis kecil adalah mengabaikan arti dan makna motivasi ini, pemilik biasanya hanya memperhatikan pada tingkat kebutuhan dasar, belum lagi, pemerintah telah mematok upah minimum regional misalnya, justru ini akan menjadi acuan untuk menggaji karyawannya sebatas atau sebesar UMR itu sendiri. Pada akhirnya banyak bisnis kecil yang tidak bertahan lama karena ditinggalkan SDM yang telah perpengalaman.

B. SaranMotivasi Pemerintah Selama krisis ekonomi yang berawal pada pertengahan tahun 1997, sektor agribisnis termasuk didalamnya bisnis kecil secara nyata telah mampu menjadi stabilizer perekonomian di Indonesia. Hal ini terbukti masih tetapnya usaha-usaha agribisnis berproduksi, terutama usaha menengah dan usaha kecil. Jika ini yang terjadi haruslah ada intervensi pemerintah sebagai regulasi dalam memotivasi bertumbuhnya wira-wira usaha baru sehingga perekonomian nasional dapat segera bangkit.

Para pemimpin Bisnis Kecil, belajarlah lebih banyak lagi Para pemimpin bisnis kecil, pandanglah masa depan perusahaan anda sebagai sebuah masa depan yang terus dapat di wariskan sehingga anda dapat mengelola bisnis secara profesional, manjauhkan diri dari kekuasan mutlak, kesewenang-wenangan.

Paculah Kinerja Karyawan anda dengan Motivasi Kelemahan mendasar pada bisnis kecil adalah mengabaikan arti dan makna motivasi ini, pemilik biasanya hanya memperhatikan pada tingkat kebutuhan dasar, belum lagi, pemerintah telah mematok upah minimum regional misalnya, justru ini akan menjadi acuan untuk menggaji karyawannya sebatas atau sebesar UMR itu sendiri. Untuk hal ini, penulis sangat mengharapkan, para pengusaha kecil janganlah memberikan motivasi hanya sebatas kebutuhan dasar saja, tetapi perlakukanlah karyawan anda seperti manusia selayaknya. Pada akhirnya banyak bisnis kecil anda bertahan lama tidak ditinggalkan SDM yang telah perpengalaman.

Page 25: Makalah Makalah Manajemen Oprasional Kewirausahaan

DAFTAR PUSTAKA

Sutjipta, Nyoman, 2001, “Manajemen Sumber Daya Manusia” Diktat: Univeritas Udayana, Denpasar.

Sumidjo, Wahyo, 1984,”Kepemimpinan dan Motivasi”, Ghalia Indonesia, Jakarta.http://artikelrande.blogspot.com/2010/07/manajemen-kewirausahaan.html

Thoha, Miftah, 1994,”Kepemimpinan Dalam Manajemen”, CV. Rajawali, Jakarta.

Yukl, Gary, 1996, “Kepemimpinan Dalam kewirausahaan”, Prerhallindo, Jakarta.

Sebagian di ambil dari http://yoserizal.com

http://www.sarjanaku.com/2011/01/makalah-manajemen-kewirausahaan.html

http://muhamadyusron.wordpress.com/2011/02/04/memulai-usaha-butik/