makalah print new mangrove

31
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di kota Surabaya sebagai kota metropolitan menyimpan banyak potensi alam yang salah satunya adalah Hutan Mangrove. Salah satunya yang terdapat di wilayah Pantai Timur, Surabaya yang terletak di Kelurahan Wonorejo. Di Mangrove Wonorejo saat ini dijadikan oleh masyarakat untuk wisata bahari. Perkembangan wilayah pesisir tidak terlepas dari berbagai potensi yang dapat membentuk suatu karakteristik tersendiri sebagai kawasan yang menunjang keseimbangan kehidupan di wilayah pesisir, namun pada kenyataannya wilayah tersebut merupakan wilayah paling banyak menerima tekanan pencemaran dan rentan terhadap penurunan kualitas lingkungan yang dipengaruhi oleh trend perkembangan yang mengarah pada proses industrialisasi untuk dikembangkan sebagai kawasan industri, sarana transportasi, perbaikan insfrakstruktur serta pemukiman warga telah menyebabkan keseimbangan ekologi lingkungan pesisir terganggu (Huda, 2008). Kondisi Mangrove Wonorejo saat ini mulai lebih baik dibandingkan sebelumnya, Tetapi masih banyak kerusakan yang terdapat di Mangrove Wonorejo, seperti pohon Mangrove yang mati serta dibakar yang mengakibatkan tumbuhan yang telah tumbang ikut mati , dan rawa-rawa [Type text] Page 1

Upload: aldentio-russo

Post on 04-Dec-2015

242 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

Mangrove

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Print New Mangrove

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di kota Surabaya sebagai kota metropolitan menyimpan banyak potensi alam

yang salah satunya adalah Hutan Mangrove. Salah satunya yang terdapat di

wilayah Pantai Timur, Surabaya yang terletak di Kelurahan Wonorejo. Di

Mangrove Wonorejo saat ini dijadikan oleh masyarakat untuk wisata bahari.

Perkembangan wilayah pesisir tidak terlepas dari berbagai potensi yang dapat

membentuk suatu karakteristik tersendiri sebagai kawasan yang menunjang

keseimbangan kehidupan di wilayah pesisir, namun pada kenyataannya wilayah

tersebut merupakan wilayah paling banyak menerima tekanan pencemaran dan

rentan terhadap penurunan kualitas lingkungan yang dipengaruhi oleh trend

perkembangan yang mengarah pada proses industrialisasi untuk dikembangkan

sebagai kawasan industri, sarana transportasi, perbaikan insfrakstruktur serta

pemukiman warga telah menyebabkan keseimbangan ekologi lingkungan pesisir

terganggu (Huda, 2008).

Kondisi Mangrove Wonorejo saat ini mulai lebih baik dibandingkan sebelumnya,

Tetapi masih banyak kerusakan yang terdapat di Mangrove Wonorejo, seperti

pohon Mangrove yang mati serta dibakar yang mengakibatkan tumbuhan yang

telah tumbang ikut mati , dan rawa-rawa disekitar pohon yang tercemar oleh

sampah – sampah yang bercampur dengan daun-daun yang kering.

Kerusakan di kawasan Mangrove Wonorejo diakibatkan karena adanya

pembangunan infrastruktur jalan yang mengakibatkan tumbuhan bakau ditebangi

guna memperluas jalan untuk menuju Mangrove. Tambak- tambak yang disekitar

Mangrove saat ini mulai terbengkalai, dan di dekat area kawasan Mangrove juga

masih belum banyak penduduk. Kawasan Mangrove Wonorejo ini termasuk

kawasan wisata yang cukup banyak pengunjung dan disana juga telah ada

retribusi atau pungutan dana yang dapat mengembangkan obyek wisata Mangrove

Wonorejo.

Page 1

Page 2: Makalah Print New Mangrove

Khususnya sekarang masyarakat di kawasan Mangrove Wonorejo behak

mendapatkan pemberdayaan untuk meningkatkan kemampuan dalam bidang

ekonomi, budaya, dan pendidikan. Semua pemberdayaan di bidang itu harus

disinergikan secara efektif dan efisien, untuk itu butuh berbagai lembaga-lembaga

untuk membantu pemberdayaan masyarakat sekitar Mangrove Wonorejo baik itu

dari pemerintah maupun non pemerintah. Menurut Ife (1995, h. 182) dalam

menganalisa yaitu pemberdayaan berarti menyiapkan kepada masyarakat berupa

sumber daya, kesempatan, pengetahuan, dan keahlian untuk meningkatkan

kapasitas diri masyarakat di dalam menentukan masa depan mereka, serta

berpartisipasi dan mempengaruhi kehidupan dalam komunitas itu sendiri.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja potensi yang dimiliki oleh Ekowisata Mangrove Wonorejo ?

2. Bagaimana kondisi lingkungan dalam pengembangan Ekowisata

Mangrove Wonorejo Surabaya ?

3. Bagaimana pemberdayaan masyarakat di kawasan Ekowisata Mangrove

Surabaya ?

1.3 Tujuan

1. Untuk menjelaskan potensi pengembangan Ekowisata Mangrove

Wonorejo.

2. Untuk mengetahui kondisi lingkungan internal dan eksternal dalam

pengembangan Ekowisata Mangrove Wonorejo.

3. Untuk mengetahui cara pemberdayaan masyarakat di kawasan Mangrove

Wonorejo.

1.4 Batasan Masalah

Ekowisata dalam penelitian ini adalah mencakup potensi, kondisi lingkungan

internal dan eksternal, serta pemberdayaan masyarakat sekitar Mangrove

Wonorejo.

Page 2

Page 3: Makalah Print New Mangrove

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian dan Manfaat dari Ekosistem Mangrove

Ekosistem adalah tatanan dari satuan unsur-unsur lingkungan hidup dan

kehidupan (biotik maupun abiotik) secara utuh dan menyeluruh, yang saling

mempengaruhi dan saling tergantung satu dengan yang lainnya. Ekosistem

mengandung keanekaragaman jenis dalam suatu komunitas dengan

lingkungannya yang berfungsi sebagai suatu satuan interaksi kehidupan dalam

alam (Dephut, 1997)

Mangrove adalah tumbuhan yang berkembang di daerah tropik dan subtropik

pantai diantara batas-batas permukaan air pasang dan sedikit diatas rata-rata dari

permukaan air laut (Direktorat Jenderal Kehutanan Departemen Pertanian, 1982).

Dan Ekosistem Mangrove merupakan ekosistem utama penyusun ekosistem

wilayah pesisir.

Ekosistem mangrove adalah suatu lingkungan yang mempunyai ciri khusus

karena wilayah hutannya secara teratur digenangi oleh air yang dipengaruhi oleh

salinitas serta fluktuasi ketinggian permukaan air karena adanya pasang surut air

laut (Duke, 1992).

Pemanfaatan ekosistem mangrove untuk konsep wisata (ekowisata) sejalan

dengan perubahan minat wisatawan dari wisatawan lama yaitu wisatawan yang

hanya datang melakukan wisata saja tanpa ada unsur pendidikan dan konservasi

menjadi new tourisem yaitu wisatawan yang datang untuk melakukan wisata yang

di dalamnya ada unsure pendidikan dan konservasi. Untuk mengelola dan mencari

daerah tujuan ekowisata yang spesifik alami dan kaya akan keanekaragaman

hayati serta dapat melestarikan lingkungan hidup (Rutana, 2011).

Australian Nasional Ecotourism Strategy (dalam Yoeti, 2000, h. 37)

mendefinisikan ekowisata sebagai wisata berbasis alam yang berkaitan dengan

Page 3

Page 4: Makalah Print New Mangrove

pendidikan dan pemahaman lingkungan alam dan dikelola dengan prinsip

berkelanjutan.

Aryanto (2003) memaparkan bahwa wisata bahari ini merupakan jenis kegiatan

pariwisata yang berlandaskan pada daya tarik kelautan dan terjadi di lokasi atau

kawasan yang didominasi perairan dan kelautan.

Beberapa manfaat dan fungsi hutan mangrove dapat di kelompokan sebagai

berikut :

a. Manfaat / fungsi fisik :

Menjaga agar garis pantai tetap stabil

Melindungi pantai dan sungai dari bahaya erosi dan abrasi.

Menahan badai/angin kencang dari laut

Menahan hasil proses penimbunan lumpur, sehingga memungkinkan

terbentuknya lahan baru.

Menjadi wilayah penyangga, serta berfungsi menyaring air laut menjadi

air daratan yang tawar

Mengolah limbah beracun, penghasil O2 dan penyerap CO2.

b. Manfaat / Fungsi Biologis : 

Menghasilkan bahan pelapukan yang menjadi sumber makanan penting

bagi plankton, sehingga penting pula bagi keberlanjutan rantai makanan.

Tempat memijah dan berkembang biaknya ikan-ikan, kerang, kepiting dan

udang.

Tempat berlindung, bersarang dan berkembang biak dari burung dan satwa

lain.

Sumber plasma nutfah & sumber genetik.

Merupakan habitat alami bagi berbagai jenis biota.

Page 4

Page 5: Makalah Print New Mangrove

c. Manfaat / Fungsi Ekonomis : 

Penghasil kayu : bakar, arang, bahan bangunan.

Penghasil bahan baku industri : pulp, tanin, kertas, tekstil, makanan, obat-

obatan, kosmetik, dll

Penghasil bibit ikan, nener, kerang, kepiting, bandeng melalui pola tambak

silvofishery

Tempat wisata, penelitian & pendidikan.

2.2 Zonasi Ekosistem Mangrove

Zonasi mangrove adalah distribusi tumbuhan secara horizontal dari pantai ke arah

daratan.Faktor pembentuk zonasi adalah karakter tanah berupa kandungan bahan

organik,salinitas, dan air tanah. Karakter tanah itu sendiri dipengaruhi oleh

kondisi topografi pantai.Zonasi ekosistem mangrove di Indonesia dapat dibedakan

atas tiga sub zona yaitu :

1. Zona yang paling dekat dengan laut umumnya ditumbuhi Aviciena dan

Soneratia umumnya tumbuh pada lumpur dalam yang kaya akan bahan

organik.

2. Zona yang lebih ke arah darat tumbuhan mangrove umumnya didominasi

oleh Rhizophora spp dan Bruguera.

3. Zona selanjutnya didominasi oleh Bruguera spp. Zonasi transisi antara hutan

mangrove dan hutan dataran rendah yang biasanya di tumbuhioleh Nipah

(Nypafruticans) dan (Pandanusspp). (Bengen 2001)

Page 5

Page 6: Makalah Print New Mangrove

Gambar 2.2 Zonasi Hutan Mangrove

2.3 Pengertian Dan Manfaat Ekowisata.

Pengertian tentang ekowisata mengalami perkembangan dari waktu ke

waktu. Namun, pada hakekatnya, pengertian ekowisata adalah suatu bentuk wisata

yangbertanggung jawab terhadap kelestarian area yang masih alam

(Natural area), memberi manfaat secaraekonomi dan mempertahankan keutuhan

budaya bagi masyarakat setempat atas dasar pengertian ini bentuk ekowisata pada

dasarnya merupakan bentuk gerakan konservasi yangdi lakukan oleh penduduk

dunia.

Eco-traveler ini pada hakekatnya konservasionis (Anonim2004). Definisi

ekowisata yang pertama diperkenalkan oleh organisasi The Ecotorism Society

sebagai berikut : Ekowisata adalah suatu bentuk perjalanan wisata ke area alami

yang dilakukan dengan tujuan mengkonservasi lingkungan dan melestarikan

kehidupan dankesejahteraan penduduk setempat. Semula ekowisata dilakukan

oleh wisatawan pecinta alamyang menginginkan di daerah tujuan wisata tetap

utuh dan lestari, disamping budaya dankesejahteraan mayarakatnya tetap terjaga

(Maryani 1998)

Potensi manfaat ekowisata adalah kegiatan ekowisata yang dapat memberikan

efek positif dan negative. Kedua efek ini sering berinteraksi secara kompleks, hal

ini menjadi tanggung jawab pengelola agar dapat memaksimalkan efek positif

Page 6

Page 7: Makalah Print New Mangrove

atau manfaat, dan meminimalkan efek negative atau dampak. Potensi manfaat

kawasan ekowisata dapat berupa :

1. Peningkatan peluang ekonomi

2. Perlindungan sumber daya alam dan nilai budaya.

3. Peningkatan kualitas hidup penduduk pesisir.

Peningkatan kualitas hidup memberi manfaat, antara lain meningkatnya

estetika,spiritual, dan nilai-nilai lain yang berkaitan dengan kesejahteraan.

Mendukung berkembangnya pendidikan lingkungan bagi wisatawan dan

masyarakat local, meningkatnya pemahaman antar budaya dan medorong

pengembangan budaya , kerajinan dan seni. Mendorong masyarakat local untuk

menjaga lingkungan dan menghargai budaya local. (Tuwo 2011).

Pengelolaan hutan mangrove menjadi lokasi wisata cenderung memberikan

dampak positif terhadap perekonomian masyarakat, seperti terbukanya lapangan 

usaha dan perekrutan tenaga kerja. Hal utama dari program ini, pola masyarakat 

sebagai perambah Hutan Mangrove terhenti dan berganti dengan pola

penyelamatan Mangrove sebagai kawasan yang diminati pengujung wisata (Tuwo

2011)

Page 7

Page 8: Makalah Print New Mangrove

BAB III

METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di dalam lingkup Mangrove Wonorejo Surabaya.

Waktu penelitian yang dilakukan adalah selama 2 hari, dari hari Minggu sampai

hari Senin pada tanggal 26 Oktober 2014- 27 Oktober 2014, meliputi survei awal,

observasi daerah Eksternal Mangrove Wonorejo, survei kedua observasi daerah

Internal Mangrove Wonorejo.

3.2 Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi

(data primer) dan review dari beberapa jurnal (data sekunder) terhadap kondisi

Mangrove Wonorejo.

3.3 Metode Analisis Data

Data-data yang diperoleh dalam kegiatan penelitian ini akan dianalisis dan

disajikan dalam bentuk karya ilmiah.

Page 8

Page 9: Makalah Print New Mangrove

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Potensi Ekowisata Mangrove Wonorejo

a. Tempat parkir yang luas.

Mangrove Wonorejo menyediakan sarana untuk transportasi para wisatawan

yang berkunjung dengan tempat parkir yang luas dan tempat parkir tersebut

terjamin keamananya karena adanya juru parkir yang menjaga transportasi

para wisatawan. Untuk retribusi parkir dikenakan oleh pihak wisata yaitu

sebesar Rp. 2000,00.

Gambar 4.1 (a) Tempat parkir

b. Musholla dan toilet

Sarana musholla ini dapat mempermudah bagi wisatawan yang ingin

melakukan ibadah. Dan sarana toilet ini dapat mempermudah wisatawan

yang ingin melakukan mandi, hajat kecil maupun hajat besar. Gambar

musholla dan toilet ini diambil , di dekat tempat parkir .

Page 9

Page 10: Makalah Print New Mangrove

Gambar 4.2 (b) Musholla dan Toilet

c. Tempat kantor yang terdapat di Mangrove

Tempat ini untuk menangani, pelayanan dan tempat informasi bagi Track

wisatawan yang rombongan atau wisatawan dari Mancanegara. Agar

dipandu dengan baik. Dan tempat kerja bagi orang yang mengurusi

ekowisata Mangrove Wonorejo.

Gambar 4.1 (c) Tempat kantor Mangrove

d. Track Jalan

Track jalan ini merupakan fasilitas yang telah disediakan oleh pihak

Ekowisata Mangrove Wonorejo. Track jalan ini juga dapat memudahkan

wisatawan untuk menikmati dengan melihat lebih dekat tumbuhan

Mangrove. Fasilitas ini juga tidak mengeluarkan biaya karena hanya

Page 10

Page 11: Makalah Print New Mangrove

berjalan kaki dan tempat track jalan ini sering dibuat hunting oleh para

wisatawan dan para fotografer

Track jalan pertama

Track jalan kedua

Page 11

Page 12: Makalah Print New Mangrove

Track Jalan ketiga

Gambar 4.1 (d) Track Jalan

e. Restaurant dan sentra makanan

Fasilitas ini disediakan bagi wisatawan untuk beristirahat dan melepas

lapar ataupun dahaga sehabis jalan-jalan, disini menjua berbagai makanan

dan minuman. Dan tempat ini letaknya dekat dengan lokasi dermaga dan

loket.

Gambar 4.1 (e) Restaurant

f. Arena Bermain Anak-anak

Fasilitas ini disediakan agar anak-anak yang berlibur di Mangrove

Wonorejo dapat bermain sehingga tidak merasa bosan. Fasilitas

mainannya seperti ayunan, jungkat-jungkit dll

Gambar 4.1 (f) Arena bermain

Page 12

Page 13: Makalah Print New Mangrove

g. Dermaga

Dermaga ini digunakan untuk kapal bersandar sebelum mengantarkan

pengunjung menikmati pemandangan gazebo. Awal keberangkatan dimulai

dari dermaga setelah iu pengunjung diantarakan menuju gazebo, begitu pun

kembalinya dari gazebo, pengunjung diantarkan kembali ke dermaga.

Gambar 4.1 (g) Dermaga

h. Loket

Sebelum masuk ke wilayah Gazebo dan menaiki transportasi speed boat,

wisatawan dikenakan biaya sebesar :

- Anak-anak : Rp.15.000/orang

- Dewasa : Rp. 25.000/orang

- Rombongan : Rp. 300.000/ kapal 6 orang

i. Gazebo

Di Mangrove Wonorejo terdapat fasilitas yaitu Gazebo yang terdiri dari 1

polrestabes dan 2 pertamina. Tempat ini digunakan bagi wisatawan yang

ingin melihat laut secara dekat dan menikmati keindahan alam.

Page 13

Page 14: Makalah Print New Mangrove

Gambar 4.1 (i) Gazebo

j. Wisata hutan mangrove menggunakan speed boat dan perahu.

Wisatawan dapat dengan mudah melakukan perjalanan menuju kawasan

Hutan Mangrove yang satu dengan kawasan Hutan Mangrove Wonorejo

lain yang dibatasi oleh sungai yang mengapit kedua Hutan Mangrove

Wonorejo, sehingga wisatawan dapat menggunakan sarana alat transportasi

seperti speed boat.

Gambar 4.1 (j) Speed boat

k. Tempat pemancingan bandeng, nila dan tombro.

Di Mangrove Wonorejo terdapat tempat pemancingan yang berupa

tambak dan sungai yang telah disediakan agar dapat digunakan untuk para

wisatawan yang memiliki hobi memancing.

Page 14

Page 15: Makalah Print New Mangrove

Gambar 4.1 (k) Tempat pemancingan

l. Untuk berbagai kegiatan

Gathering

Pendidikan

CSR berupa penanaman bibit mangrove dan Iain-Iain

4.2 Kondisi Lingkungan Internal Yang Terdapat di Mangrove Wonorejo

Keadaan Internal tercemar telah terlihat saat pertama kali melewati Track jalan

kaki menuju Mangrove tepatnya disekitar rawa Mangrove terdapat sampah dan

daun-daun kering.

Gambar 4.2 (a) Pencemaran Internal

pada gambar dibawah menunjukkan bahwa penjual yang ada di kantin Mangrove

Wonorejo kurang memperhatikan lingkungan disekitarnya karena membakar

Page 15

Page 16: Makalah Print New Mangrove

sampah-sampah dari makanan itu di tempat yang tidak sesuai dan setelah dibakar

sampah tersebut tidak langsung dibersihkan sehingga menimbulkan bau yang tak

sedap dan dapat mengganggu para wisatawan yang datang berkunjung. Dan juga

berdampak buruk pada tumbuhan disekitar pembakaran itu.

Gambar 4.2 (b) Pembakaran sampah

Pada Gambar 4.2 (c) tersebut menunjukkan bahwa airnya tercemarnya dengan

kumpulan sampah dan lumpur yang menyebar ke seluruh daerah itu sehingga

dapat mengurangi kenikmatan pemandangan para wisatawan yang akan

melewati jalan itu.

Gambar 4.2 (c) Pencemaran Bozem

Di sepanjang track jalan kaki dapat terlihat jelas disekitar kanan kiri terdapat

beberapa tumbuhan Mangrove yang telah kering Dan pada sekitar pohon bakau,

ada ranting-ranting pohon bakau yang lain yang telah mati yang berserakan yang

tidak dibersihkan oleh petugas. Dapat dilihat pada Gambar 4.2 (d)

Page 16

Page 17: Makalah Print New Mangrove

Gambar 4.2 (d) ranting yang berserakan

Keadaan Internal yang baik di Mangrove Wonorejo dapat terlihat dari fasilitas

Track jalan yang digunakan untuk wisatawan dalam melihat dan menikmati

keadaan alam Mangrove

Gambar 4.2 (e) Kondisi Internal baik

Page 17

Page 18: Makalah Print New Mangrove

4.3 Kondisi Lingkungan Eksternal Yang Terdapat Mangrove Wonorejo

Kondisi infrastruktur jalan Untuk menuju Mangrove Wonorejo, Dapat dilihat di

Gambar 4.3 (a) menunjukkan bahwa akses jalan untuk menuju ke Mangrove

Wonorejo masih kurang baik, jalannya masih berbatu, rusak dan tidak rata

sehingga dapat menyebabkan pengunjung yang datang akan kesulitan untuk

melewatinya.

Gambar 4.3 (a) Infrastruktur Jalan

Kondisi di sekitar area Mangrove keadaan tanahnya mengalami kekeringan

hingga tanahnya retak-retak, tak hanya tanahny saja yang mengalami kekeringan

namun, tanaman disekitarnya pun turut kering.

Page 18

Page 19: Makalah Print New Mangrove

Gambar 4.3 (b) Kekeringan pada kawasan Mangrove

Kondisi disekitar jalanan untuk menuju ke Mangrove terdapat cangkang kerang

yang menumpuk dan warnanya telah berubah menjadi putih dan hanya dibiarkan

saja oleh masyarakat setempat.

Gambar 4.3 (c) Tumpukan kerang

Tambak yang dibuat oleh masyarkat sekitar Mangrove Wonorejo yang

digunakaan untuk disewakan kepada wisatawan yang berhobi memancing dan

juga untuk penghasilan mereka dalam mendapatkan ikan.

Page 19

Page 20: Makalah Print New Mangrove

Gambar 4.3 (d) Tambak

4.4 Upaya Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Mangrove Wonorejo.

Sebagai salah satu upaya untuk memberikan kontribusi pada penanggulangan

dan pengentasan kemiskinan di Jawa Timur, maka Badan Pemberdayaan

Masyarakat (Bapemas) Provinsi Jawa Timur mulai Tahun 2010 telah

melaksanakan Program Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Pantai (P2MPP),

yang dialokasikan pada 8 Kabupaten, 8 desa pesisir di Jawa Timur.

Program Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Pantai (P2MPP) ini dimaksudkan

sebagai upaya  untuk mengembangkan potensi di wilayah pesisir dan pantai

berlandaskan  budaya dan kearifan lokal. Disamping itu, melalui Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir dan Pantai diharapkan mampu mewujudkan pengelolaan

program penanggulangan kemiskinan secara profesional dan berkelanjutan

sehingga dapat  mengembangkan pola-pola baru yang inovatif untuk

penanggulangan kemiskinan.

Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Pantai dikelola secara terpadu dengan

membuka ruang partisipasi antar stakeholders dalam rangka memfasilitasi

pemberdayaan RTM maupun pengembangan perekonomian diwilayah pesisir dan

pantai. Dalam implementasinya, peran serta Perguruan Tinggi (PT) yang memiliki

pengalaman dibidang pemberdayaan masyarakat dan pengembangan potensi

sumberdaya,  diperlukan  sebagai fasilitator dan mediator bagi pengembangan

akses dan kerjasama dalam mengembangkan potensi pesisir dan pantai untuk

kesejahteraan masyarakat (Adi 2003).

Page 20

Page 21: Makalah Print New Mangrove

Ekowisata berbasis masyarakat dapat menciptakan kesempatan kerja bagi

masyarakat setempat dan dapat mengurangi kemiskinan masyarakat sekitar.

Masyarakat sekitar dapat menyalurkan jasa-jasanya melalui wisatawan local

maupun Mancanegara sebagai pemandu perjalanan. Dan masyarakat juga dapat

mendirikan Homestay disekitar wilayah Mangrove bagi para wisatawan yang

ingin menginap. Masyarakat khususnya para wanita juga mendapat penyuluhan

dengan pembinaan dari pihak Pemberdayaan Masyarakat dengan membuat

kerajinan yaitu dengan memanfaatkan daun-daun kering, bunga, ranting-ranting

dari tumbuhan Mangrove setelah itu dibentuk dengan kerajinan yang dapat dijual.

Masyarakat sekitar juga memanfaatkan bunga Mangrove untuk minuman yang

dapat dinikmati. Kayu dari Mangrove juga di manfaatkan oleh para masyarakat

sebagai bahan dasar pembuatan perabotan rumah tangga. Dan Masyarakat juga

membuat lahan sebagai tambak yang disewakan sebagai tempat pemancingan.

Dengan ini masyarakat sekitar dapat menjalankan usahanya sendiri.

Page 21

Page 22: Makalah Print New Mangrove

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Ekowisata adalah suatu bentuk perjalanan wisata ke area alami yang dilakukan

dengan tujuan mengkonservasi lingkungan dan melestarikan kehidupan

dankesejahteraan penduduk setempat.

Potensi yang ada di Mangrove Wonorejo Surabaya sangat banyak yaitu

tersedianya berbagai fasilitas yang sangat banyak ( tempat parkir yang luas,

musholla, toilet, dermaga, gazebo, loket, arena bermain anak-anak, track

jalan, restaurant dan sentra makanan, speed boat dan perahu).

Di Mangrove Wonorejo juga memiliki kondisi lingkungan internal dan

eksternal yang baik dan buruk.

Upaya pemberdayaan masyarakat sekitar Mangrove cukup banyak salah

satunya dapat mengurangi kemiskinan dan meningkatkan penghasilan dengan

memanfaatkannya.

5.2 Saran

Pada masyarakat sekitar Mangrove Wonorejo sebaiknya mereka lebih menjaga

lingkungan dan meningkatkan kebersihan sekitarnya. Dan juga untuk pihak

Pemerintah harusnya memberi sosialisasi kepada masyarakat sekitar dan

mengambil tindakan untuk memperbaiki Mangrove Wonorejo yang telah rusak.

Dalam penelitian ini kurangnya pendekatan pada masyarakat dengan metode

wawancara dan kurangnya bukti hasil bahwa telah terjalannya pemanfaatan

Mangrove yang dilakukan oleh masyarakat.

Page 22

Page 23: Makalah Print New Mangrove

DAFTAR PUSTAKA

www.ekowisata-mangrove-wonorejo.com

Mawardi,Ikhwanuddin.2013.Pengembangan Ekowisata Sebagai Strategi

PelestarianHutan Mangrove.Makassar:Universitas Hassanudin

Suryanto,Agung.2014.Pengelolaan Tambak Dan Mangrove Di Area Pertambakan

Di Kawasan Wonorejo.Semarang:Universitas Diponegoro

Anninomous.2013.Manfaat Ekowisata Bagi Masyarakat

Lokal.Surabaya:Universitas Airlangga

Page 23