makalah hernia 2

23
HERNIA A. Pengertian dan Penyebab 1. Pengertian Hernia atau turun berok selama ini lebih dikenal sebagai penyakit pria, karena hanya kaum pria yang mempunyai bagian khusus dalam rongga perut untuk mendukung fungsi alat kelaminnya. Berdasarkan penyebab terjadinya, hernia dapat dibedakan menjadi hernia bawaan (congenital) dan hernia dapatan (akuisita). Sedangkan menurut letaknya, hernia dibedakan menjadi hernia inguinal, umbilical, femoral, diafragma dan masih banyak lagi nama lainnya. Bagian hernia terdiri dari cincin, kantong, dan isi hernia itu sendiri. Isi hernia yaitu usus, ovarium, dan jaringan penyangga usus (omentum). Bila ada bagian yang lemah dari lapisan otot dinding perut, maka usus dapat keluar ke tempat yang tidak seharusnya, yakni bisa ke diafragma (batas antara perut dan dada), bisa di lipatan paha, atau di pusar. Umumnya hernia tidak menyebabkan nyeri. Namun, akan terasa nyeri bila isi hernia terjepit oleh cincin hernia. Infeksi akibat hernia menyebabkan penderita merasakan nyeri yang hebat, dan infeksi tersebut akhirnya menjalar dan meracuni seluruh tubuh. Jika sudah terjadi keadaan seperti itu, maka harus segera ditangani oleh dokter

Upload: desy-dhymur-r

Post on 01-Jan-2016

47 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hernia

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Hernia 2

HERNIA

A. Pengertian dan Penyebab

1. Pengertian

Hernia atau turun berok selama ini lebih dikenal sebagai penyakit pria, karena

hanya kaum pria yang mempunyai bagian khusus dalam rongga perut untuk mendukung

fungsi alat kelaminnya. Berdasarkan penyebab terjadinya, hernia dapat dibedakan

menjadi hernia bawaan (congenital) dan hernia dapatan (akuisita). Sedangkan menurut

letaknya, hernia dibedakan menjadi hernia inguinal, umbilical, femoral, diafragma dan

masih banyak lagi nama lainnya.

Bagian hernia terdiri dari cincin, kantong, dan isi hernia itu sendiri. Isi hernia

yaitu usus, ovarium, dan jaringan penyangga usus (omentum). Bila ada bagian yang

lemah dari lapisan otot dinding perut, maka usus dapat keluar ke tempat yang tidak

seharusnya, yakni bisa ke diafragma (batas antara perut dan dada), bisa di lipatan paha,

atau di pusar. Umumnya hernia tidak menyebabkan nyeri. Namun, akan terasa nyeri bila

isi hernia terjepit oleh cincin hernia. Infeksi akibat hernia menyebabkan penderita

merasakan nyeri yang hebat, dan infeksi tersebut akhirnya menjalar dan meracuni seluruh

tubuh. Jika sudah terjadi keadaan seperti itu, maka harus segera ditangani oleh dokter

karena dapat mengancam nyawa penderita.Hernia dapat terjadi pada semua umur, baik

tua maupun muda. Pada anak-anak atau bayi, lebih sering disebabkan oleh kurang

sempurnanya procesus vaginalis untuk menutup seiring dengan turunnya testis atau buah

zakar. Biasanya yang sering terkena hernia adalah bayi atau anak laki-laki. Pada orang

dewasa, hernia terjadi karena adanya tekanan yang tinggi dalam rongga perut dan

kelemahan otot dinding perut karena factor usia.

Tekanan dalam perut yang meningkat dapat disebabkan oleh batuk yang kronik,

susah buang air besar, adanya pembesaran prostat pada pria, serta orang yang sering

mengangkut barang-barang berat.Penyakit hernia akan meningkat sesuai dengan

Page 2: Makalah Hernia 2

penambahan umur. hal tersebut dapat disebakan oleh melemahnya jaringan penyangga

usus atau karena adanya penyakit yang menyebabkan tekanan di dalam perut meningkat.

Sebenarnya sudah banyak masyarakat yang tahu tentang gejala awal penyakit

hernia, namun seringkali tidak menyadarinya. Pada awalnya, gejala yang dirasakan oleh

penderita adalah berupa keluhan benjolan di lipatan paha. Biasanya akan timbul bila

berdiri, batuk, bersin, mengejan atau mengangkat barang-barang berat. Benjolan dan

keluhan nyeri itu akan hilang bila penderita berbaring.

Hernia dapat berbahaya bila sudah terjadi jepitan isi hernia oleh cincin hernia.

Pembuluh darah di daerah tersebut lama-kelamaan akan mati dan akan terjadi

penimbunan racun. Jika dibiarkan terus, maka racun tersebut akan menyebar ke seluruh

daerah perut sehingga dapat menyebabkan terjadinya infeksi di dalam tubuh.

Sebenarnya tidak semua hernia harus dioperasi. Bila jaringan hernia masih dapat

dimasukkan kembali, maka tindakannya adalah hanya menggunakan penyangga atau

korset untuk mempertahankan isi hernia yang telah direposisi. Pada anak-anak atau bayi,

reposisi spontan dapat terjadi karena cincin hernia pada anak lebih elastis. Bila sudah

tidak dapat direposisi, maka satu-satunya tindakan yang harus dilakukan adalah melalui

operasi.

Page 3: Makalah Hernia 2

Waspai Benjolan di Lipat Paha dan Pusar

Munculnya benjolan tersebut bisa saja menjadi tanda bahwa bayi menderita

hernia.Banyak masyarakat yang masih menyangka kalau hernia hanya menyerang orang

dewasa terutama manula. Padahal si kecil yang masih bayi bisa juga mengalaminya.

Kasus bayi hernia bahkan tercatat cukup banyak. Dikatakan pula oleh dr. Cosmas Gora

Triaswhoro, Sp.B., meski namanya terkesan cukup indah, hernia ternyata dapat

menimbulkan bahaya. Bila terus didiamkan tanpa penanganan tepat, bahkan dapat

menimbulkan komplikasi yang berat sampai kematian.

Selanjutnya, spesialis bedah dari RS Mitra International Jakarta ini

menambahkan, hernia merupakan bentuk penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau

suatu bagian yang lemah dari dinding rongga yang bersangkutan. Bila terjadi di perut, isi

perut dapat menonjol melalui bagian yang lemah. Kebanyakan organ yang menonjol

adalah usus.

Hernia bukanlah penyakit turunan. Proses terjadinya hernia pada bayi berbeda

dengan hernia pada orang dewasa yang biasanya terjadi karena kelemahan otot dinding

perut. Sedangkan pada bayi, hernia yang terjadi di daerah perut akibat penyakit bawaan

atau kongenital.

Secara Umum Ada Dua Jenis Hernia, yaitu internal dan eksternal.

* Hernia internal berada dalam tubuh dan tidak bisa dilihat secara kasat mata.

Contohnya hernia diafragmatika dimana hernia terjadi akibat adanya celah di diafragma

(otot pemisah antara bagian perut dengan dada) karena pembentukan diafragma yang

tidak sempurna. Contoh lainnya adalah hernia hiatal esophagus, yaitu hernia yang terjadi

melalui celah masuknya esophagus yang masuk dari rongga dada, serta banyak lagi jenis

lainnya.

Page 4: Makalah Hernia 2

* Hernia eksternal. Dari jenis hernia ini yang paling sering dijumpai adalah hernia

inguinalis yang muncul di lipat paha dan hernia umbilikalis yang muncul di daerah pusar.

Bayi umumnya mengalami hernia eksternal yang bisa dideteksi secara kasat mata karena

terlihat secara langsung.

Proses terjadinya hernia eksternal pada bayi umumnya disebabkan penyakit

kongenital, yakni penyakit yang muncul ketika bayi dalam kandungan dan umumnya

tidak diketahui penyebabnya. Secara umum bayi laki – laki sering mengalami hernia

dibandingkan perempuan karena proses penurunan testis / buah pelir yang merupakan

organ reproduksinya berlangsung lebih kompleks. Hernia pun lebih sering terjadi pada

bayi premature, sebab pada saat kelahirannya proses penurunan testis dan pembentukan

ligament belum sempurna.

Hernia Inguinalis

* Pada bayi laki-laki terjadi karena kegagalan proses penutupan kantung yang menutupi

testis. Ketika di dalam kandungan, testis turun dari bagian perut ke bawah dan berhenti

sesampainya di skrotum (kantung pelir). Proses penurunan ini dimulai waktu bayi masih

berada dalam kandungan. Ketika turun, testis akan membawa selaput dari perut ke bawah

sehingga membentuk kantung. Ketika lahir cukup bulan, umumnya proses perpindahan

testis ini sudah selesai. Namun pada beberapa bayi, proses penutupan hingga menjadi

ligamentum (jaringan ikat) tidak berjalan sempurna yang akhirnya menyisakan lubang.

Nah, lubang inilah yang nantinya bisa menimbulkan herniasi. Bila hanya berisi cairan

saja disebut hidrocele. "Pada hernia inguinalis, paling sering ditemukan di sebelah kanan,

sekitar 67 persen, sisanya sebelah kiri," jelas Cosmas.

* Pada bayi perempuan hernia terjadi melalui proses seperti ini: seperti halnya bayi laki-

laki, bayi perempuan pun mengalami proses pembentukan organ tubuh bagian bawah

yang hampir sama. Namun, bila laki-laki mengalami proses penurunan testis, maka

perempuan tidak.

Page 5: Makalah Hernia 2

Hernia Umbilikus

Pada bayi laki-laki dan perempuan hernia umbilikus terjadi bila penutupan

umbilikus (bekas tali pusar) tidak sempurna. Seharusnya, bila penutupan membuat

umbilikalis tetap terbuka. Bila hal ini terjadi, tentu akan menyisakan lubang sehingga

usus bisa keluar masuk ke daerah tersebut.

Cara Mendeteksi

Merasakan Tonjolan

Yang perlu diketahui, awam hanya dapat mendeteksi hernia eksternal,

karena hernia internal terjadi dalam tubuh dan sulit dideteksi. Mendeteksi

keberadaan hernia pada orang dewasa juga jelas lebih mudah ketimbang pada

bayi. Ketika buang air misalnya, orang dewasa bisa merasakan adanya tonjolan di

bagian perut yang umumnya lebih terasa. Namun pada bayi, meskipun terasa ada

yang tidak nyaman pada tubuhnya, ia tidak bisa mengungkapkannya dengan jelas.

Itulah mengapa hernia pada bayi lebih sulit dideteksi sehingga

memerlukan ketelitian orang tua. Walaupun sulit, lihat dan rabalah bagian lipat

paha atau pusar si bayi. Hernia eksternal umumnya akan diketahui dari

munculnya benjolan di bagian tersebut.

Mengamati Gejala

Gejala klinis yang biasa muncul tak berbeda jauh dari penyakit-penyakit

pada umumnya, seperti mual muntah, susah makan, dan tubuh demam. Lantaran

itulah, Cosmas mengimbau orang tua agar segera membawa bayinya ke dokter

saat melihat gejala-gejala tadi, agar diagnosa penyakit si kecil dapat segera

ditegakkan.

2. Penyebab

Hernia dapat terjadi karena ada sebagian dinding rongga lemah. Lemahnya

dinding ini mungkin merupakan cacat bawaan atau keadaan yang didapat sesudah lahir,

Page 6: Makalah Hernia 2

contoh hernia bawaan adalah hermia omphalokel yang terjadi karena sewaktu bayi lahir

tali pusatnya tidak segera berobliterasi (menutup) dan masih terbuka. Demikian pula

hernia diafragmatika. Hernia dapat diawasi pada anggota keluarga misalnya bila ayah

menderita hernia bawaan, sering terjadi pula pada anaknya. Pada manusia umur lanjut

jaringan penyangga makin melemah, manusia umur lanjut lebih cenderung menderta

hernia inguinal direkta. Pekerjaan angkat berat yang dilakukan dalam jangka lama juga

dapat melemahkan dinding perut (Oswari.2000 : 217 ).

B. Patofisiologi

Defek pada dinding otot mungkin kongenital karena melemahkan jaringan atau

ruang luas pada ugamen inguinal atau dapat disebabkan oleh trauma. Tekanan intra

abdominal paling umum meningkat sebagai akibat dari kehamilan atau kegemukan.

Mengangkat berat juga menyebabkan peningkatan tekanan, seperti pada batuk dan cidera

traumatik karena tekanan tumpul. Bila dua dari factor ini ada bersama dengan kelemahan

otot, individu akan mengalami hernia.

Hernia inguinalis indirek, hernia ini terjadi melalui cincin inguinal dan melewati

korda spermatikus melalui kanalis inguinalis. Ini umumya terjadi pada pria dari pada

wankita. Insidennya tinggi pada bayi dan anak kecil. Hernia ini dapat menjadi sangat besar

dan sering turun ke skrotum.

Hernia inguinalis direk, hernia ini melewati dinding abdomen diarea kelemahan otot,

tidak melalui kanal seperti pada hernia inguinalis dan femoralis indirek. Ini lebih umum

pada lansia. Hernia inguinalis direk secara bertahap terjadi pada area yang lemah ini karena

defisiensi congenital.

Hernia femoralis, hernia femoralis terjadi melalui cincin femoral dan lebih umum

pada wanita dari pada pria. Ini mulai sebagai penyumbat lemak di kanalis femoralis yang

membesar dan secara bertahap menarik peritonium dan hampir tidak dapat dihindari

kandung kemih masuk ke dalam kantung. Ada insiden yang tinggi dari inkar serata dan

strangulasi dengan tipe hernia ini.

Hernia umbilikalis, pada orang dewasa lebih umum pada wanita dan karena

peningkatan tekanan abdominal. Ini biasanya terjadi pada klien gemuk dan wanita multipara

(Ester, 2002 : 53 ).

Page 7: Makalah Hernia 2

Hernia umbilicalis terjadi karena kegagalan orifisium umbilikal untuk menutup

(Nettina,2001 :253).

Bila tekanan dari cincin hernia (cincin dari jaringan otot yang dilalui oleh protusi

usus) memotong suplai darah ke segmen hernia dari usus, usus menjadi terstrangulasi.

Situasi ini adalah kedaruratan bedah karena kecuali usus terlepas, usus ini cepat menjadi

gangren karena kekurangan supali darah (Ester, 2002 : 55).

Pembedahan sering dilakukan terhadap hernia yang besar atau terdapat resiko tinggi

untuk terjadi inkarserasi. Suatu tindakan herniorrhaphy terdiri atas tindakan menjepit defek

di dalam fascia. Akibat dan keadaan post operatif seperti peradangan, edema dan

perdarahan, sering terjadi pembengkakan skrotum. Setelah perbaikan hernia inguinal

indirek. Komplikasi ini sangat menimbulkan rasa nyeri dan pergerakan apapun akan

membuat pasien tidak nyaman, kompres es akan membantu mengurangi nyeri (Long. 1996 :

246).

C. Manifestasi Klinis dan Pemeriksaan Penunjang

1. Manifestasi Klinis

a. Tampak benjolan di lipat paha.

b. Bila isinya terjepit akan menimbulkan persaan sakit di tempat itu disertai perasaan

mual.

c. Bila terjadi hernia ingunialis stragulata perasaan sakit akan bertambah hebat serta kulit

diatasnya menjadi merah dan panas.

d. Hernia femoralis kecil mungkin berisi dinding kandung kencing sehingga

menimbulkan gejala sakit (disuria) disertai hematuria (kencing darah) disamping

benjolan di bawah sela paha.

e. Hernia diafragmatika menimbulkan perasaan sakit di daerah perut disertai sesak nafas.

f. Bila pasien mengejan atas batuk maka benjolan hernia akan bertambah besar

(Oswari,2000 : 218).

2. Pemeriksaan Penunjang

a. Sinar X abdomen menunjukkan abnormalnya kadar gas dalam usus / obstruksi usus.

Page 8: Makalah Hernia 2

b. Hitung darah lengkap dan serum elektrolit dapat menunjukkan hemokonsentrasi

(peningkatan hematokrit), peningkatan sel darah putih dan ketidakseimbangan

elektrolit.

D. PENATALAKSANAAN MEDIS

1. Terapi konservatif/non bedah meliputi :

Pengguanaan alat penyangga bersifat sementara seperti pemakaian sabuk/korset

pada hernia ventralis.Dilakukan reposisi postural pada pasien dengan Hernia inkaseata

yang tidak menunjukkan gejala.sistemik.

2. Terapi umum adalah terapi operatif.

3. Jika usaha reposisi berhasil dapat dilakukan operasi herniografi efektif.

4. Jika suatu operasi daya putih isi Hernia diragukan, diberikan kompres hangat dan setelah

5 mennit di evaluasi kembali.

5. Jika ternyata pada operasi dinding perut kurang kuat sebaiknya digunakan marleks untuk

menguatkan dinding perut setempat.

6. Teknik hernia plastik, endoskopik merupakan pendekatan dengan pasien berbaring dalam

posisi trendelernberg 40 OC.

7. Pengobatan dengan pemberian obat penawar nyeri,misalnya Asetaminofen, antibiotic

untuk membasmi infeksi,dan obat pelunak tinja untuk mencegah sembelit.

8. Diet cairan sampai saluran gastrointestinal berfungsi lagi,kemudian makan dengan gizi

seimbang dan tinggi protein untuk mempercepat sembelit dan mengadan selama BAB,

hindari kopi kopi, teh, coklat, cola, minuman beralkohol yang dapat memperburuk gejala-

gejala.

9. Hindari aktivitas-aktivitas yang berat.

Page 9: Makalah Hernia 2

E. PATHWAY HERNIA

Adanya tekanan Aktivitas berat

Hernia

Hernia Hernia para Hiatus hernia Hernia Hernia inguinalis

Konginetal umbilikalis insisional

umbilikalis

konginetal

Kantung hernia Kantung Hernia Kantung Kantung hernia Kantung hernia memasuki

Keluar melalui melewati dinding hernia memasuki celah celah inguinal

Umbilikalis abdomen memasuki bekas insisi

Rongga thorak Terdorong lewat dinding

Posterior canalis inguinal

Yang lemah

Benjolan pada regio inguinal

Diatas ligamentum inguinal

Mengecil bila berbaring

Pembedahan

Insisi bedah

Resti perdarahan asupan gizi kurang Mual

Resti infeksi peristaltik usus menurun

Terputusnya jaringan saraf G eliminasi nafsu makan menurun

Nyeri intake makanan inadekuat

G rasa nyaman Nutrisi kurang dari kebut.tubuh

Page 10: Makalah Hernia 2

F. PENGKAJIAN FOKUS

1. Aktivitas/istirahat

Gejala :

Riwayat pekerjaan yang perlu mengangkat berat, duduk, mengemudi dan waktu

lama

Membutuhkan papan / matras yang keras saat tidur.

Penurunan rentang gerak dan ekstremitas pada salah satu bagian tubuh

Tidak mampu melakukan aktivitas yang biasanya dilakukan.

Tanda : Atrofi otot pada bagian tubuh yang terkena gangguan dalam berjalan.

2. Eliminasi

Gejala : konstipasi dan adanya inkartinensa / retensi urine.

3. Integritas Ego

Gejala : ketakutan akan timbulnya paralisis, ansietas, masalah pekerjaan finansial keluarga

Tanda : tampak cemas, depresi, menghindar dari keluarga

4. Neurosensori

Gejala : kesemutan, kekakuan, kelemahan dari tangan/kaki

Tanda : penurunan reflek tendon dalam, kelemahan otot, hipotonia. Nyeri tekan/spasme

otot paravertebralis, penurunan persepsi nyeri.

5. Kenyamanan

Gejala : nyeri seperti tertusuk pisau, yang akan semakin memburuk dengan adanya batuk,

bersin, defekasi, nyeri yang tidak ada hentinya, nyeri yang menjalar ke kaki, bokong,

bahu / lengan, kaku pada leher. ( Doenges, 1999 : 320-321 )

6. Post Operasi

a. Status Pernafasan

- Frekuensi, irama dan kedalaman.

Page 11: Makalah Hernia 2

- Bunyi napas

- Efektifitas upaya batuk

b. Status Nutrisi

- Status bising usus, mual, muntah

c. Status Eliminasi

- Distensi abdomen pola BAK / BAB

d. Kenyamanan

- Tempat pembedahan, jalur invasive, nyeri, flatus

e. Kondisi Luka

- Keadaan / kebersihan balutan

- Tanda – tanda peradangan

- Drainage

f. Aktifitas

- Tingkat kemandirian dan respon terhadap aktivitas

G. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri ( khusunya dengan mengedan ) yang berhubungan dengan kondisi hernia atau

intervensi pembedahan.

2. Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan primer.

3. Risiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

ketidakmampuan mencerna makanan – makanan.

4.Resiko tinggi konstipasi berhubungan dengan peristaltic usus menurun.

H.PERENCANAAN

1. Nyeri ( khususnya dengan mengedan ) yang berhubungan dengan kondisi hernia atau

intervensi pembedahan.

Tujuan Intervensi Rasional

setelah dilkukan perawatan

Page 12: Makalah Hernia 2

selama 3x24 jam nyeri ps

berkurang dg criteria hasil :

Menggunakan skala

nyeri untuk

mengidentifikasi tingkat

nyeri

Ps menyatakan nyeri

berkurang

Ps mampu

istirahan/tidur

Menggunakan tekhnik

non farmakologi

1). Selidiki keluhan nyeri,

perhatikan lokasi, intensitas

(skala 0 – 10) dan faktor

pemberat/penghilang

2). Anjurkan pasien untuk

melaporkan nyeri segera saat

mulai.

3). Pantau tanda-tanda vital

4). Kaji insisi bedah,

perhatikan edema ;

perubahan konter luka

(pembentukan hematoma)

atau inflamasi mengeringnya

tepi luka.

5). Berikan tindakan

kenyamanan, misal gosokan

punggung, pembebatan insisi

selama perubahan posisi dan

latihan batuk/bernapas,

lingkungan tenang.

6). Berikan analgesik sesuai

terapi

a. Nyeri insisi bermakna pada

pasca operasi awal, diperberat

oleh pergerakan, batuk, distensi

abdomen, mual.

b. Intervensi diri pada kontrol

nyeri memudahkan pemulihan

otot/jaringan dengan

menurunkan tegangan otot dan

memperbaiki sirkulasi

c. Respon autonemik meliputi

perubahan pada TD, nadi dan

pernapasan yang berhubungan

dengan keluhan/penghilang

nyeri. Abnormalitas tanda vital

terus menerus memerlukan

evaluasi lanjut.

d. Perdarahan pada jaringan,

bengkak, inflamasi lokal atau

terjadinya infeksi dapat

menyebabkan peningkatan

nyeri insisi.

e. Memberikan dukungan

relaksasi, memfokuskan ulang

perhatian, meningkatkan rasa

kontrol dan kemampuan

koping.

f. Mengontrol/mengurangi

nyeri untuk meningkatkan

istirahat dan meningkatkan

kerjasama dengan aturan

Page 13: Makalah Hernia 2

terapeutik

2. Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan primer.

Tujuan Intervensi Rasional

setelah diberikan perawatan

selama 3x24 jam tidak

terjadi infeksi sekunder dg

kriteria hasil :

Bebas dari tanda-tanda

infeksi

Angka leukosit normal

Ps mengatakan tahu

tentang tanda-tanda

infeksi

a. Pantau tnda-tanda vital,

perhatikan peningkatan suhu.

b. Observasi penyatuan luka,

karakter drainase, adanya

inflamasi

c. Observasi terhadap

tanda/gejala peritonitas, misal :

demam, peningkatan nyeri,

distensi abdomen

d. Pertahankan perawatan luka

aseptik, pertahankan balutan

kering

e. Berikan obat-obatan sesuai

indikasi :

Antibiotik, misal : cefazdine

(Ancel)

a. Suhu malam hari memuncak

yang kembali ke normal pada

pagi hari adalah karakteristik

infeksi.

b. Perkembangan infeksi dapat

memperlambat pemulihan

c. Meskipun persiapan usus

dilakukan sebelum pembedahan

elektif, peritonitas dapat terjadi

bila susu terganggu. Misal :

ruptur pra operasi, kebocoran

anastromosis (pasca operasi)

atau bila pembedahan adalah

darurat/akibat dari luka

kecelakaan

d. Melindungi pasien dari

kontaminasi silang selama

penggantian balutan. Balutan

basah sebagai sumbu retrogad,

menyerap kontaminasi

eksternal.

e. Diberikan secara profilaktik

dan untuk mengatasi infeksi.

Page 14: Makalah Hernia 2

3. Risiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan ketidakmampuan mencerna makanan – makanan.

Tujuan Intervensi Rasional

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3x24

jam klien dapat terpenuhi

kebutuhan nutrisinya.

Kriteria Hasil:

- BB normal berdasarkan

TB&umur

- Mengidentifikasi kebutuhan

nutrisi

- mengkonsumsi nutrisi yang

cukup

- Bebas dari tanda-tanda

malnutrisi

a. Tinjau faktor-faktor

individual yang

mempengaruhi

kemampuan untuk

mencerna/makan

makanan, misal : status

puasa, mual,

ikusperistaltik setelah

selang dilepaskan

b. Aukultasi bising usus

palpasi abdomen. Catat

pasaseflatus.

c. Identifikasi

kesukaan/ketidaksukaa

n diet dari pasien.

Anjurkan pilihan

makanan tinggi protein

dan vitamin

d. Berikan cairan IU,

a. Mempengaruhi pilihan

intervensi

b. Menentukan

kembalinya peristaltik

(biasanya dalam 2 – 4

hari)

c. Meningkatkan

kerjasama pasien

dengan aturan diet,

protein/vitamin C

adalah kontributor

utama untuk

pemeliharaan jaringan

dan perbaikan.

Malnutrisi adalah faktor

dalam menurunkan

pertahanan terhadap

infeksi

d. Memperbaiki

keseimbangan cairan

dan elektrolit. Inflamasi

usus, erosi mukosa,

Page 15: Makalah Hernia 2

misal : albumin. Lipid,

elektrolit

e. Konsultasikan dengan

ahli gizi untuk

menetapkan kebutuhan

kalori harian dan jenis

makanan yang sesuai

bagi klien

infeksi.

e. Dengan konsultasi, kita

dapat menentukan

metode diet yang

memenuhi asupan kalori

dan nutrisi yang optimal

4. Resiko tinggi konstipasi berhubungan dengan peristaltic usus menurun.

Tujuan Intervensi Rasional

setelah dilakukan perawatan

selama 2x24 jam pasien

tidak mengalami

konstipasi,peristaltic usus

normal,

criteria hasil :

*B.A.B lembek

*Ps menyatakan B.A.B

lembek dan mampu

mengontrol B.A.B

*Mempertahankan pola

eliminasi usus tanpa ilius

- Monitor tanda dan gejala

konstipasi

- Monitor pergerakan usus,

frekuensi, konsistensi

- Identifikasi diet penyebab

konstipasi

- Anjurkan pada pasien untuk

makan buah-buahan dan

serat tinggi

- Mobilisasi bertahab

- evaluasi intake makanan dan

minuman

Kolaborasi medis kalau perlu

- Memastikan tingkat

keparahan konstipasi

- Peristaltik turun

mengidentifikasi ilius

paralitik

- Mencegah konstipasi tidak

tambah berat

- Agar produksi tinja lembek

dan mempermudah B.A.B

- Membantu mobilisasi usus

- Memonitor jenis-jenis

makanan penyebab

konstipasi

Pemberian obat pencahar

Page 16: Makalah Hernia 2