makalah blok 25

Upload: ricko-handen-uria

Post on 10-Jan-2016

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

makalah blok 25

TRANSCRIPT

Infertilitas akibat Orchitis Clement TirtaMahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJl. Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510, Tlp : [email protected]

PendahuluanInfertilitas merupakan masalah yang dihadapi oleh pasangan suami istri yang telah menikah selama minimal satu tahun, melakukan hubungan senggama teratur, tanpa menggunakan kontrasepsi, tetapi belum berhasil memperoleh kehamilan.Pada kasus pasien pernah mengalami pembengkakan kelenjar getah bening (kgb) dan hubungan pembesaran kgb pada kasus akan dijelaskan dipembahasan. Infeksi pada tubuh manusia dapat ditandai dengan pembengkakkan kgb dan kgb yang dimaksud adalah kelenjar parotis. Infeksi yang sering mengenai kelenjar parotitis ini adalah akibat virus dan dapat menimbulkan komplikasi yang serius sehingga perlu mendapat terapi yang tepat dan sebaik-baiknya.

Skenario 5Setelah berkai-kali mengajak suaminya ke dokter, akhirnya Ny. I berhasil membawa suaminya, Tn A berobat ke dokter. Ny I menduga suami nya mengalami kemandulan karena pasangan ini sudah menikah selama 8 tahun tetapi belum dikaruniai anak padahal Ny I sudah sering berobat ke dokter. Ternyata sebelum menikah Tn A pernah mengalami sakit gondongan (pembengkakan pada rahang dan pipi) sebelah kanan dan kemudian diikuti pembengkakan pada buah zakarnya.

AnamnesisIdentitasSaat bertemu dengan pasien, yang pertama harus dilakukan adalah menanyakan tentang identitas pasien tersebut. Hal yang harus ditanyakan adalah nama, tempat lahir, tanggal lahir, pekerjaan, alamat, dll. 1

Keluhan UtamaAnamnesis keluhan utama merupakan bagian terpenting dalam anamnesis dan pemeriksaan fisik. Melalui anamnesis keluhan utama, akan didapatkan diagnosis banding yang digunakan untuk mendapatkan diagnosis kerja. Anamnesis keluhan utama sebaiknya memberikan waktu yang cukup, sehingga pasien dapat menjabarkan tentang keluhan yang dirasakan. Terdapat berbagai macam pertanyaan yang dapat ditanyakan untuk memulai anamnesis keluhan utama seperti : Apa yang membuat anda datang menemui saya hari ini ? Apa masalah anda ?1

Riwayat Penyakit SekarangPada tahap ini, pasien diminta untuk menjelaskan tentang perjalanan penyakit yang dirasakannya. Pada skenario, Tn A dan Ny I tidak mendapatkan anak setelah menikah 8 tahun. Ada beberapa pertanyaan yang harus ditanyakan antara lain : 1 Bagaimana proses hubungan suami isterinya ? Apakan memakai alat kontrasepsi ? Apakah sedang mengalami sakit pada organ genital ?

Riwayat Penyakit KeluargaRiwayat penyakit keluarga sangat dibutuhkan karena banyak penyakit yang disebabkan oleh genetik dan penyakit yang dapat diturunkan kepada anak. Hal yang harus ditanyakan seperti apakah orang tua masi hidup? Bila tidak, pada usia berapa meninggal dan mengapa meninggal? Apakah dalam keluarga terdapat saudara yang menderita penyakit yang seperti anda alami? Hal tersebut dapat membantu dalam menegakan diagnosis kerja.1

Riwayat Penyakit DahuluPada tahap ini, pasien harus menceritakan tentang perjalan penyakit yang pernah dialami selama hidupnya. Karena dalam skenario diduga pasien terkena penyakit infeksi kelenjar parotis sehingga mengalami komplikasi infeksi testis sehingga mengalami ionfertilitas.1

Riwayat SosialPada anamnesis riwayat sosial, hal yang perlu ditanyakan seperti bagaimana pekerjaan pasien, tinggal dengan siapa, seperti apa lingkungan tempat tinggal pasien, dan bagaimana pola hidup pasien. Riwayat sosial sangat penting, karena mengingat banyak penyakit yang dapati disebabkan oleh pola hidup yang kurang baik.1 Pemeriksaan FisikPemeriksaan Tanda-tanda VitalPemeriksaan ini mencakup tekanan darah, suhu tubuh, frekuensi pernapasan, frekuensi detak jantung. Pada penyakit parotitis paling sering menunjukan kenaikan suhu tubuh karena sedang terjadi infeksi.2InspeksiPada inspeksi ditemukan pembesaran kelenjar ludah yang terletal pada bagian rahang dan pipi sehingga menimbulkan kesulitan dalam prosos mengunyah makanan karena menimbulkan sakit.2

Gambar : http://en.wikipedia.org/wiki/Mumps

PalpasiPada palpasi ditemukan suhu kelenjar ludah yang membengkak tersebut terasa hangat karena sedang terjadi infeksi. Kelenjar ini juga akan terasa sakit ketika di palpasi. Kita juga harus melihat bagian lain dari tubuh yang mengalami komplikasi.2

Pemeriksaan PenunjangPCR (Polymerase Chain Reaction)PCR dilakukan dengan mencari RNA virus pada tubuh manusia. Sampel dapat diambil melalui beberapa tempat antara lain swap tenggorokan, cairan serebrospinal, dan urin. PCR adalah pemeriksaan penunjang yang paluing cepat, sensitif, dan spesifik diantara pemeriksaan yang lain. Negatif palsu juga jarang terjadi akibat virus lain.3

SerologiPemeriksaan serologi dapat dilakukan dengan mencari titer IgG yang biasanya menhgalain kenaikan pada tahap akut dan konvalesen. Tes serologi ini dapat dilakukan menggunakan elisa. IgM dideteksi kurang dari 20% pasien. Tetapi pada zaman sekarang ini pemerksaan PCR lebih diutamakan untuk mendapatkan hasil diagniosis yang lebih baik. Pemeriksaan tradisional seperti fiksasi komplemen, hemaggulitination inhibitors, dan netralisasi virus sudah jarang ditemukan. 3

Pemeriksaan DarahPada penyakit infeksi biasanya ditemukan peningkatan kadar leukosit dan hematokrit. Peningkatan leukosit biasanya ringan yaitu antara 10.000-15.000 /uL. Peningkatan hematorkir diakibatkan oleh peningkatan leukosit sheingga padatan dalam darah menjadi meningkat.4 Faktor Pria: Analisis Semen

Setiap laiki-laki dalam semua pasangan infertil harus menjalani analisis air mani, terlepas dari riwayat kesuburannya. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, penyebab infertilitas pria banyak sekali, termasuk eksposur terhadap obat, racun, penyalahgunaan zat, trauma testis, infeksi, dan riwayat operasi sebelumnya. Sedikitnya 2 atau 3 spesimen yang diambil dalam interval 1-2 bulan direkomendasikan untuk analisis semen. Jika mereka berbeda secara nyata dalam karakteristik fisik, spesimen tambahan harus diambil lagi. Spesimen umumnya diperoleh dengan masturbasi dan dimasukkan ke dalam wadah steril, tetapi juga dapat diperoleh melalui hubungan seksual dengan menggunakan kondom khusus. Pengumpulan spesimen dilakukan setelah berpuasa hubungan seksual (abstinensia) selama 3-5 hari. Abstinensia yang terlalu lama sebelum pengambilan spesimen akan menyebabkan bertambahnya volume semen namun berkurang motilitas spermanya. Setelah diambil, spesimen harus disimpan dalam suhu ruangan dan diperiksa oleh laboratorium maksimal dalam 1 jam kemudian.4

Pemeriksaan dasar pada analisis semen antara lain volume semen, konsentrasi sperma, motilitas sperma, viskositas, aglutinasi dan morfologinya sesuai yang sudah ditetapkan oleh WHO. Meskipun analisis semen adalah landasan utama dalam pemeriksaan infertilitas, namun pemeriksaan ini adalah prediktor yang relatif buruk untuk menilai kesuburan kecuali parameter semen sudah sangat abnormal.

Tabel 1. Nilai normal analisis semenApabila hasil analisis semen abnormal pada pasangan laki-laki, maka perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan penyebab infertilitasnya.Untuk mengetahui ada tidaknya ketidakcocokan imunoligik antara suami dan istri maka dapat dilakukan uji kontak air mani dengan lendir serviks (sperm cervical mucus contact test (SCMC test)). Uji yang dikembangkan oleh Kramer dan Jager ini dapat mempertunjukkan adanya antibodi lokal pada pria atau wanita. Menurut Kremer dan Jager, pada ejakulat dengan autoimunisasi, gerakan maju spermatozoa akan berubah menjadi terhenti, atau gemetar ditempat kalu bersinggungan dengan lendir serviks. Perangai gemetar ditempat ini terjadi pula kalau air mani yang normal bersinggungan dengan lendir serviks dari wanita yang serumnya mengandung antibodi terhadap spermatozoa suami. Uji ini sangat berguna untuk menyelidiki adanya faktor imunologik apabila ternyata uji pasca senggama (postcoital test) selalu negatif atau kurang baik, sedangkan kualitas air mani dan lendir serviks normal. Perbandingan banyaknya spermatozoa yang gemetar ditempat, yang maju pesat, dan yang tidak bergerak mungkin menentukan prognosis fertilitas pasangan itu.

Faktor Ovulasi

Gangguan ovulas terdapat pada sekitar 15% dari seluruh pasangan infertil dan 40% dari semua wanita infertil. Penyebab gangguan ovulasi ini bermacam-macam, antara lain hipotiroidisme, hiperprolactinemia, PCOS, obesitas, faktor umur ibu. Untuk melihat bagaimana fungsi ovulasi seorang wanita, riwayat menstruasi merupakan tanda yang akurat. Wanita dengan siklus reguler antara 25-35 hari dan ada gejala premenstrual ternyata lebih dari 95% bersifat ovulatoar. Untuk mngetahui terjadinya ovulasi ada beberapa tes sederhana yang dapat dilakukan, seperti pengukuran serum progesteron dan pembuatan grafik suhu basal tubuh.

Tes serum progesteron merupakan tes yang murah dan banyak digunakan. Pada tes ini memanfaatkan kenaikan serum progesteron setelah terjadi ovulasi. Spesimen darah diambil di hari ke 21 pada siklus menstruasi reguler 28 hari. Adanya serum progesteron lebih dari 3 ng/ml menunjukkan telah teradi ovulasi. Namun tes ini sering terjadi negative palsu karena perlu pengambilan spesimen darah pada waktu yang tepat.

Pengukuran suhu basal tubuh digunakan untuk mengukur secara tidak langsung kenaikan level hormon progesteron yang mempunyai efek termogenik. Peningkatan hormon progesteron sete;ah terjadi ovulasi akan meningkatkan suhu basal tubuh 0,3o-0,6o C yang biasanya berlangsung selama 11-14 hari setelah ovulasi. Pengukuran suhu basal tubuh ini dilakukan pada pagi hari setelah bangun tidur. Pengukuran pertama dilakukan pada hari pertama menstruasi. Pemeriksaan ini akurat untuk memastikan adanya ovulasi namun kurang akurat untuk memastikan waktu terjadinya ovulasi.

Selain kedua tes diatas juga ada tes dengan menggunakan ovulation predictor kit. Alat ini menggunakan enzim immunoassay untuk mendeteksi adanya peningkatan LH yang diketahui merupakan pemacu terjadinya ovulasi. Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan urin pasien untuk mendeteksi adanya LH, yang akan menghasilkan perubahan warna pada indikator alat ini. Pemeriksaan dilakukan pertama kali pada hari ke sepuluh setelah awal menstruasi dan diperiksa pada hari keberapa terjadi perubahan warna indikator pada alat. Positif palsu dapat terjadi bila urin yang dipakai adalah urin pagi karena urin pagi cenderung lebih pekat. Pada pemeriksaan ini juga bisa didapatkan LH pada urin yang persisten selama satu bulan penuh, ini biasanya menunjang untuk dicurigai PCOS.4

Working DiagnosisOrchitis yang menyebabkan infertilitas pada pasienini disebabkan oleh parotitis. Parotitis adalah infeksi pada kelenjar ludah. Sebelum ditemukan vaksin, penyakit ini sering dijumpai pada anak-anak. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang hanya menyerang manusia. Virus ini menyebar diseluruh dunia dan menyerang sistem pernapasan. Pada negara dnegan 4 musim, paling sering terjadi pada akhir musim salju dan musim bunga. Infeksi kelenjar ludah ini dapat menyebabkan nyeri pada daerah kelenjar ludah yang mengalami infeksi, nyeri kepala, malaise, dan nyeri tekan serta pembengkakan. Banyak komplikasi yang disebabkan oleh penyakit ini antara lain meningoensefalitis, orkitis, pankreatitis, dan nefritis 5

Differential Diagnosis Infertilitas akibat gangguan hormonalTestosteron adalah hormon yang dihasilkan oleh testis sehingga penting dalam proses spermatogenesis. Dalam spermatogenesis, testosteron memiliki peran yang penting karena sangat dibutuhkan dalam perkembangan spermatozoa menjadi spema yang siap untuk membuahi ovum. Gangguan dalam jumlah testosteron dapat mengganggu proses spermatogenesis. Pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah menggunanakn immunometric assay dan spectrofotomeri. Produksi testosteron dapat mengalami gangguan karena beberapa faktor antara lain adalah umur, obesitas, hipertiroid, penyakit kronis, dan penyakit congenital. Seseorang dikatakan mengalami kekurangan sperma bila sperma yang dihasilkan kurang dari 2x106. Pengobatan yang dapat dilakukan adalah dengan pemberian hormon dan bila ingin memiliki anak dapat dilakukan in vitro fertilization (IVF).3

Infertilitas akibat ganggua azospermiaAzospermia adalah kelainan dimna tidak ditemukan sperma atau yaris tidak ada sperma didalam cairan sperma. Kelainan ini dapat dibagi 2 berdasarkan penyebab yaitu adanya sumbatan pada saluran pengelaran sperma atau testis gagal atau tidak mampu menghasilka sperma.8

EtiologiParamikso virus adalah virus penyabab tersering infeksi pada parotis. Morfologi virus ini adalah pleomorfik, dengan diameter partikel 50nm atau lebih, kadang-kadang berkisar hingaa 700nm. Selubung paramiksovirus tampak lebih rentan, menjadikan partikel virus labil pada kondisi penympanan dan rentan terhadap distorsi dalam mikrograf elektron. 6Genom virus adalah RNA dengan untaian tunggal sense negatuh berbentuk linear yang tidak bersegmen, berukuran sekitar 15 kb. Karena genom ini tidak bersegmen, tidak ada kemungkinan penyusunan ulang genetik yang sering terjadi, menyebabkan fakta bahwa semua anggota kelompok paramiksovirus stabil secara antigen. 6Paramiksovirus termasuk agen infeksi pernapasan yang palng penting pada bayi dan anak kecil dan juga merupakan agen penyebab 2 penyakit ytersering pada kanak-kanak (gondong dan campak). WHO memperkirakan bahwa ifeksi pernapasan akut dan pneumonia menyebabkan 4 juta kematian anak berusia kurang 5 thaun seluruh dunia. Paramiksovirus merupakan patogen utama saluran pernapasan pada kelompok umur ini.6PatogenesisManusia merupakan satu-satunya pejamu alamiah untuk virus gondong. Replikasi primer terjadi pada sel epitel hidung dan saluran napas atas. Viremia kemudian menyebar virus kelenjar liur dan sistem organ utama lain. Keterlibatan kelenjar parotis bukan merupakan tahapan wajib dalam proses infeksius. 6Masa inkubasi berkisar antara 2 minggu hingga 4 minggu tetapi khasnya sekitar 16-18 hari. Virus ditemukan di dalam saliva dari sekitar 2 sampai 9 hari sebelum pembengkakan kelenjar liur. Sulit untuk mengendalikan transmisi gondong karena masa inkubasi yang bervariasi dan adanya virus dalam salova sebelum gejala klinis, dan banyaknya kasus infeksius yang bersifat asimptomatis.6Gondong merupakan penyakit irus sistemik dengan kecendrungan bereplikasi pada sel epitel berbagai organ dalam. Virus sering menginfeksi ginjal dan dapat dideteksi di dalam urin sebagian besar pasien. Viruuria dapar menetap hingga 14 hari setelah awitan gejala klinis. Susunan saraf pusat juga sering terinfeksi dan dapat terlibat walaupun tidak terjadi parotitis.6

Gejala klinisSetengah dari jumlah pasien yang menderita parotitis bersifat asimptomatis atau bergejala penyakit infeksi saluran pernapasan atas. Gejala prodromal dari parotitis adalah demam, malaise, myalgia, sakit kepala, dan tidak napsu makan. Parotitis menyebabkan pembengkakan baik unilateral maupun bilateral dari kelenjar parotis. Pasien yang menderita parotitis juga merasakan sakit pada telinga, sulit untuk makan dan berbicara. Kelenjar parotis merupakan kelenjar yang paling sering terinfeksi dibandingkan dengan kelenjar ludah submandibular dan sublingual. Orchitis merupakan komplikasi yang jarang terjadi yaitu sekitar 15-30% pada kasus yang ditemukan. Orchitis diikuti dengan gejala demam, nyeri, dan pembengkakan pada testis. Atrofi testis akan dijumpai bila pengobatan tidak dilakukan dengan baik. Sterilitas jarang dijumpai tetapi substerilitas dijumpai sebanyak 13% kasus.3PreventifVaksin merupakan pencegahan yang sudah banyak digunakan pada negara maju dan berkembang sehingga sangat berhasil menurunkan insiden penyakit parotitis yang disebabkan paramiksovirus. Vaksin parotitis hidup yang dilemahkan sudah terbukti secara nyata menghilangkan insiden gondongan dan harus diberikan pada anak usia 12-15 bulan segagai bagian dari vaksin campak, parotitis dan rubella (MMR). Parotitis dan ensefalitis merupakan komplikasi yang jarang bila vaksinasi mumps sangat protektif.5PenatalaksanaanParotitis adalah penyakit yang bersifat mudah disembuhkan sehingga tidak membutuhkan pengobatan secara serius. Pengobatan yang dapat diberikan adalah bersifat suportif. Pemberian analgetik dan antipiuretik dapat meringankan demam dan nyeri pada kelenjar ludah yang terinfeksi. Obat terserbut seperti parasetamol atau obat analgetik non steroid. Kompres dengan air hangat juga dapat membantu menghilangkan rasa sakit.3,7Pada orchitis pemberian glukokortikoid dan insisi pada tunika albugenia harus dilakukan pada ochitis kronis. Pemberian interferon 2b harus diberikan untuk mencegah infertilitas pada orchitis kronik.3,7 Penatalaksanaan Infertilitas Pada WanitaA. PengobatanObat-obatan untuk menginduksi ovulasi dapat digunakan untuk mengobati wanita dengan amenore atau yang mempunyai menstruasi tidak teratur. Adapun jenis-jenis pengobatan yang bisa diberikan adalah:71. Anti-EstrogenClomifen sitrat dapat membantu untuk menstimullasi terjadinya ovulasi pada wanita dengan amenore atau menstruasi tidak teratur. Clomifen dapat digunakan pada wanita dengan infertilitas yang tak diketahui dan PCOS. Clomifen bekerja dengan berkompetisi dengan hormon estrogen untuk menempati reseptornya di otak. Oleh karena jumlah estrogen yang terikat dengan reseptornya sedikit maka tubuh akan memberikan sinyal ke otak bahwa mereka kekurangan estrogen dan hal ini akan merangsang pelepasan hormon FSH dan LH ke dalam pembuluh darah. Tingginya kadar FSH akan menstimulasi ovarium untuk membentuk folikel yang berisi sel telur, dan tinginya kadar LH akan menyebabkan pelepasan sel telur dari folikel matur dalam sebuah proses yang disebut ovulasi. Pengobatan ini efektif untuk membantu meningkatkan fertilitas pada wanita dengan PCOS, terbukti sekitar 70%-80% penderita PCOS akan berovulasi dengan pemberian klomifen sitrat.

2. GonadotropinSeperti dikatakan sebelumnya bahwa 2 hormon yang dibutuhkan dalam ovulasi adalah FSH dan LH. 2 hormon ini disebut gonadotropin. Ada beberapa jenis sediaan gonadotropin yang bisa digunakan untuk meningkatkan fertilitas, antara lain:a. hMG (human menopausal gonadotropin) mengandung FSH dan LH alami yang diekstraksi dan dipurifikasi dari urin wanita postmenopause yang mempunyai kadar hormon tinggi.b. uFSH (urinary folicle stimulating hormone) mengandung FSH yang berasal dari purifikasi urin wanita postmenopause.c. rFSH (recombinant folicle stimulating hormon) mengandung FSH yang diproduksi di laboratorium menggunakan teknologi DNA.d. rLH (recombinant luteinizing hormon) mengandung LH yang diproduksi di laboratorium menggunakan teknologi DNA.Selain untuk menstimulasi ovarium, gonadotropin juga ada yang digunakan untuk merangsang pelepasan sel telur dari folikel matur. Pemberian gonadotropin jenis ini dilakukan ketika kita sudah mendeteksi bahwa folikel benar-benar matur dan berisi sel telur didalamnya baik dengan menggunakan tes darah maupun USG ovarium. Obat-obat tersebut adalah:a. uhCG (urinary human chorionic gonadotropin) mempunyai aktivitas biologi yang sama dengan LH, walaupun juga mengandung FSH. Hormon ini diekstraksi dan dipurifikasi dari urin wanita hamil.b. rhCG (recoombinant human chorionic gonadotropin) yang dihasilkan dari teknologi DNA dilaboratorium.c. uLH (urinary luteinizing hormon) mengandung LH yang diekstraksi dan dipurifikasi dari urin wanita postmenoause.d. rLH 3. Gonadotropin releasing hormone (GnRH) pulsatilGnRH dilepaskan secara teratur dalam interval antara 60-120 menit selama fase folikular dalam siklus haid yang normal. Sekresi GnRH secara pulsatil dari hipotalamus di otak ke aliran darah akan menstimulasi kelenjar pituitari untuk mensekresikan LH dan FSH. Pemberian medikasi ini melalui pompa yang dipasang pada ikat pinggang dan dipakai sepanjang waktu. pompa ini akan memberikan dosis kecil yang teratur kepada pasien melalui sebuah jarum yang ditempatkan dibawah kulit atau didalam pembuluh darah. Namun hal ini bisa menimbulkan infeksi dan alergi akibat pemasangan jarum tersebut.4. Gonadotropin releasing hormone analogue (GnRH agonist)5. Dopamin AgonistBeberapa wanita beovulasi secara ireguler akibat dari pelepasan hormon prolactin yang berlebihan dari kelenjar pituitari yang biasa disebut hiperprolactinemia. Kelebihan hormon prolaktin ini akan mencegah terjadinya ovulasi pada wanita dan hal ini akan menyebabkan terjadinya menstruasi yang tidak teratur dan bahkan hingga berhenti sama sekali. Dopamin agonist seperti bromokroptin dan cabergolin melalui oral dapat mencegah hal ini dengan menurunkan produksi prolaktin, sehingga ovarium dapat bekerja dengan baik.6. Aromatose InhibitorInhibitor aromatose digunakan terutama pada kanker payudara pada wanita postmenopause. Mereka bekerja dengan menurunkan kadar estradiol dalam sirkulasi dan mengurangi umpan balik negatif yang menstimulasi peningkatan sekresi dari kelenjar pituitari dan sebagai akibatnya akanmeningkatkan kerja ovarium. Jenis obat penghambat aromatose ini adalah letrozole dan anastrozole.B. Terapi BedahKadang-kadang penyebab infertilitas dapat ditangani dengan pembedahan. Sebagai contoh, operasi merupakan pilihan terapi untuk beberapa kelainan tuba, PCOS, adhesi, endometriosis, dan kelainan uterus. Terapi bedah untuk infertilitas antara lain:71. Ovarian DrillingWanita infertil dengan PCOS mempunyai kesulitan dalam ovulasi. Ovulasi dapat diinduksi secara pembedahan dengan prosedur yang disebut ovarian drilling atau ovarian diathermy. Prosedur ini berguna untuk wanita dengan PCOS yang resisten terhadap pengobatan dengan klomifen sitrat. Ovarian drilling dilakukan secara laparoskopi melalui lubang insisi kecil, kemudian beberapa insisi kecil dilakukan pada ovarium dengan menggunakan panas atau laser. Proses ini akan membantu kelainan hormon dan mmemacu terjadinya ovulasi.

Gambar 2.1 Ovarian Drilling2. Pembedahan pada tuba fallopiPenutupan atau kerusakan pada tuba fallopi dapat diatasi dengan berbagai macam jenis prosedur operasi tergantung dari lokasi penutupan dan jenis kerusakannnya. a. Histerosalfingografi (HSG) merupakan sebuah prosedur yang dapat digunakan untuk mendiagnosis masalah pada uterus dan tuba fallopi. HSG menggunakan sinar x dan cairan radioopak yang dimasukkan ke traktus reproduksi dari uterus sampai ke tuba fallopi melalui kateter dari serviks.b. Salpingolisis merupakan salah satu prosedur operasi dengan laparotomi yang diiringi dengan penggunaan microscope untuk memperluas area. Salpingolisis dilakukan dengan membebaskan tuba fallopi dari adhesi dengan memotong perlengketan tersebut, biasanya menggunakan electrosurgery dengan memakai elektrokauter. c. Salfingotomi biasanya dilakukan untuk membentuk sebuah lubang baru pada tuba. Prosedur ini dapat dilakukan secara laparotomy ataupun laparoskopi. Salfingostomi dapat dilakukan pada pengobatan kehamilan ektopik dan infeksi pada tuba fallopi.d. Tubal anastomosis merupakan prosedur pembedahan dengan mengambil jaringan tuba yang tertutup dan kemudian menyambung lagi ujung-ujung tuba yang terpotong tersebut.e. Tubal kanalisasi, prosedur ini dilakukan ketika penutupan tuba relatif terbatas. Prosedur ini dilakukan dengan mendorong kawat atau kateter melalui penutupan tersebut sehingga terbuka. Prosedur ini dilakukan dengan dipandu fluoroskopi.1. Penatalaksanaan Infertilitas Pada Priaa. Air mani abnormalAir mani disebut abnormal kalau pada 3 kali pemeriksaan berturut-turut hasilnya tetap abnormal. Pada pasien dengan air mani abnormal kita hanya bisa memberikan nasihat agar melakukan senggama berencana pada saat-saat subur istri untuk meningkatkan persentasi terjadinya pembuahan.b. VarikokelPada pria dengan varikokel, motilitas sperma terjadi penurunan. Menurut MacLeod, penurunan motilitas sperma itu terjadi pada 90% pria dengan varikokel, sekalipun hormon-hormonnya normal. Varikokelektomi hampir selalu dianjurkan untuk semua varikokel dengan penurunan motolitas spermatozoa. Kira-kira 2/3 pria dengan varikokel yang dioperasiakan mengalami perbaikan dalam motilitas spermatozoanya.c. InfeksiInfeksi akut traktus genitalis dapat menyumbat vas atau merusak jaringan testis sehingga pria yang bersangkutan menjadi steril. Akan tetapi, infeksi yang terjadi kronik mungkin hanya akan menurunkan kualitas sperma, dan masih dapat diperbaiki menjadi seperti semula. Air mani yang selalu mengandung banyak leukosit, apalagi kalau disertai gejala disuria, nyeri pada waktu ejakulasi, nyeri punggung bagian bawah, patut diduga karena infeksi kronik traktus genitalis. Antibiotika yang terbaik adalah yang akan terkumpul dalam traktus genitalis dalam konsentrasi yang besar, seperti eritromisin, tetrasiklin, dan kotrimoksazole.d. Defisiensi GonadotropinSama halnya dengan wanita, kurangnya hormon gonadotropin pada pria juga dapat menyebabkan infertilitas walaupun hal ini jarang terjadi. Pria dengan defisiensi gonadotropin bawaan sering kali mengalami pubertas yang terlambat. Pengobatannya sama seperti pada wanita, yaitu dengan pemberian preparat hormon seperti LH dan FSH, ataupun GnRH.e. HiperprolaktinemiaHiperprolaktinemia pada pria dapat mengakibatkan impotensi, testikel yang mengecil, dan kadang-kadang galaktorea. Analisi air mani biasanya normal atau sedikit berkurang. Pengobatan dengan menggunakan bromokriptin dilaporkan dapat memperbaiki spermatogenesisnya.7

Komplikasi OrchitisInfeksi pada testis dan epididimis terjadi 15-30% remaja dan dewasa dan jarang terjadi sebelum pubertas. Orkitis bermaifestasi pada alhir minggu pertama sakit. Penyakit bilateral terjadi pada 3% pasien. Testis merah, bengkak, dan nyeri. Atrofi sering terjadi sebagai sekuele, dan infertilitas jarang terjadi.5

MeningoensefalitisSekitar 65% pasien mumps mempunyai pleositosis CSS, dan lebih dari 10% mempunyai manifestasi klinis meningoensefalitis. Pada era praimunisasi, mumps merupakan salah satu penyebab meningitis septik yang paling sering. Meningitis onset dini mungkin merupakan akibat dari infeksi virus otak langsung, sedangkan meningoensefalitis yang terjadi 10 hari atau lebuh sesudah onset sakit merupakan sindrom demielinisasi pasca infeksi.5

Pankreatitis Pankreatitis ringan biasa terjadi dan dapat bermanifestasi sebagai nyeri epigastrium, nyeri tekan, dan muntah. Peningkatan nilai amilaseserum biasanya terjadi pada mumps, dengan atau tanpa pankreatitis klinis. 8EpidemiologiParotitis merupakan penyakit endemik diseluruh dunia yang menyerang anak berusia 3-5 tahun paling sering. Diperkirakan sekiat 100-1000 kasus terjadi dari 100.000 populasi yang tidak diberikan vaksin. Pada tahun 1967, ditemukan vaksin sehingga menurunkan insiden penyakit ini. Pada tahun 2001, kasus sangat menurun yang sebelumnya 150.000 kasus turun dibawah 300 kasus yang merupakan 99,8% penurunan.8Prognosis Berdasarkan etiologi, patogenesis, gejala klinis, dan penatalaksanaan yang telah dijelaskan, prognosis parotitis adalah dubia et bonam. KESIMPULANInfertilitas dibagi menjadi 2, yaitu infertilitas primer dan infertilitas sekunder. Infertilitas primer merupakan ketidakmampuan pasangan suami istri untuk memperoleh anak setelah berhubungan seksual secaa teratur selama 1 tahun dan tanpa menggunakan kontrasepsi. Sedangkan infertilitas sekunder adalah ketidakmampuan pasangan suami istri untuk memperoleh anak lagi setelah berhubungan seksual secara teratur selama 1 tahun tanpa menggunakan kontrasepsi, dimana sebelumnya pasangan ini telah mempunyai anak.Infertilitas bisa disebabkan oleh faktor laki-laki, faktor wanita, dan faktor keduanya. Ada beberapa penatalaksanaa yang dapat menjadi pilihan bagi pasangan infertil sesuai dengan masalah yang dialami

Daftar Pustaka1. Gleadle J. At a glance anamnesis. Jakarta: Erlangga; 2005.2. Swartz. Intisari buku ajar diagnostik fisik. Jakarta: EGC; 1997.3. Longo DL, et al. Harrisonss principles of internal medicine. Edisi 18. United States of America: The McGraw-Hill Companies; 2012.4. Sudiono H, Iskandar I, Edward H, et al. Penuntun patologi klinik hematologi. Jakarta: Biro Penerbit Fakultas Kedokteran Ukrida; 2009.5. Behrman RE, Kliegman RM. Nelson esensi pediatri. Edisi 4. Jakarta: EGC; 2010.6. Brooks GF, Butel JS, Morse SA. Jawetz, melnick, & adelberg.Mikrobiologi kedokteran. Jakarta: EGC; 2007.7. Syarif A, Estuningtyas A, Setiawati A, Muchtar A, et al. Farmakologi dan terapi. Jakarta: Badan Penerbit FKUI; 2012. 8. Heffner LJ, Schust DJ. At a glance sistem reproduksi. Jakarta: Erlangga; 2006.