1 epid ptm -blok 25

Upload: kristian-sudana-hartanto

Post on 09-Mar-2016

224 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

OK

TRANSCRIPT

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULARDR. Dr. TAUFIK INDRAJAYA. SpPD. KKV. FINASIM

Blok 25Palembang, 2 juni 2014PendahuluanBerdasarkan perjalanannya penyakit dapat dibagi menjadi :AkutKronis

Berdasarkan sifat penularannya dapat dibagi menjadi :MenularTidak Menular

Proses terjadinya penyakit Interaksi agen penyakit, manusia dan lingkungan Untuk penyakit menular --Interaksi antara : Agent penyakit (mikro-organisme hidup), manusia dan lingkunganUntuk penyakit tidak menular-- Interaksi antara agen penyakit (non living agent), manusia dan lingkungan.

Penyakit tidak menular dapat bersifat akut dapat juga bersifat kronis.

Pada Epidemiologi Penyakit tidak Menular terutama yang akan dibahas adalah penyakit- penyakit yang bersifat kronis.

Apa penting nya ?? :

Penyakit-penyakit tidak menular yang bersifat kronis sebagai penyebab kematian mulai menggeser kedudukan dari penyakit-penyakit infeksi Penyakit tidak menular mulai meningkat bersama dengan life-span (pola hidup) pada masyarakat.

Life span meningkat karena adanya perubahan-perubahan didalam : kondisi sosial ekonomi, kondisi hygiene sanitasi, meningkatnya ilmu pengetahuan, perubahan perilaku

1. Pengertian Penyakit Tidak Menular

Penyakit adalah kegagalan mekanisme adaptasi suatu organisme untuk bereaksi secara tepat terhadap rangsangan atau tekanan sehingga timbul gangguan pada fungsi atau struktur organ atau sistem tubuh.

Proses terjadinya penyakit merupakan interaksi antara agent penyakit, host dan lingkungan sekitarnya.

1. Untuk penyakit menular Interaksi antara : Agent penyakit (mikroorganisme hidup), manusia dan lingkungan

2. Untuk penyakit tidak menular Interaksi antara agen penyakit (non living agent), manusia dan lingkungan.

Penyakit tidak Menular Terjadi akibat interaksi antara agent (Non living agent) dengan host dalam hal ini manusia (faktor predisposisi, infeksi dll) dan lingkungan sekitar (source and vehicle of agent). Disebut juga dengan penyakit kronik, penyakit non-infeksi, new communicable disease, dan penyakit degeneratif.

Penyakit Tidak Menular ( PTM ) adalah jenis penyakit yang tidak menular meliputi :

cacat fisik, gangguan mental, kanker, penyakit degeneratif, gangguan metabolisme, dan kelainan organ tubuh lain seperti penyakit jantung, pembuluh darah, penyakit TD tinggi, penyakit kencing manis, BB lebih, osteoporosis, kanker usus, depresi dan kecemasan.

Penyakit Tidak Menular (PTM):

Penyebab kematian terbanyak. Masih mrpkan masalah kesehatan pentingSaat bersamaan, morbiditas dan mortalitas PTM makin meningkatBeban ganda pelayanan kesehatan, tantangan yang harus dihadapi dalam membangun bidang kesehatan di Indonesia.

PTM :Angka kematian meningkat dari 41,7% (1995) menjadi 49,9% (2001) dan menjadi 59,5% (2007).

Penyebab kematian tertinggi dari seluruh penyebab kematian PTM adalah:Stroke (15,4%), disusul Hipertensi, Diabetes, Kanker, dan PPOK.

PTM :

Kematian terjadi di perkotaan dan perdesaan.Dipicu berbagai FR : merokok, diet yang tidak sehat, kurang aktivitas fisik, dan gaya hidup tidak sehat.

Riskesdas 2007 melaporkan: 34,7% penduduk usia >15 th merokok setiap hari, 93,6% kurang konsumsi buah dan sayur, 48,2% kurang aktivitas fisik.

PERANAN DAN PENDEKATAN EPIDEMIOLOGIDALAM PTM :a) Peranan1. Mengetahui distribusi PTM dalam masyarakat2. Mengetahui penyebab tingginya distribusi PTM dalam suatu masyarakat3. Menentukan pilihan prioritas dalam menangani masalah PTM b) b) Pendekatan Epidemiologi PTM

Mempelajari distribusi dan faktor yang mempengaruhi terjadinya PTM dalam masyarakat. Oki diperlukan pendekatan metodologik, yakni dengan melakukan dengan berbagai penelitian. Tujuan -- untuk mengetahui distribusi dan faktor yang mempengaruhi terjadinya PTM atau mengetahui faktor determinantnya.Distribusi dhi diarahkan untuk melihat beban dari PTM, Trend, frekuensi (Rate, Ratio dan Proporsi).Ini tidak terlepas dari dasar segitiga epidemiologi (person, place,time), disamping melihat populasi, dan determinat

Perhitungan Frekuensi PTM1. Rate = a/n2. Ratio = (a/b)3. Proporsi = a/(a+b)

2. Jenis Penyakit Tidak MenularPTM merupakan penyakit degeneratif, saat ini yang banyak berkembang di masyarakat:Hipertensi, DM, hiperkolesterolemia, asam urat, penyakit jantung, paru-paru kronis, kanker.

PTM dapat juga disebabkan karena kecelakaan termasuk cedera, luka dan benturan akibat kecelakaan.PENYAKIT PENYAKIT TIDAK MENULAR YANG BERSIFAT KRONIS

1. Termasuk di dalam penyebab utama kematian, yaitu :Ischaemic Heart Disease, Cancer, Cerebrovasculer Disease, COPD, Cirrhosis, DM

2. Termasuk dalam special interest , banyak menyebabkan masalah kesehatan tapi jarang frekuensinya:Osteoporosis, GGK, Mental retardasi, Epilepsi, SLE, Collitis ulcerative

3. Termasuk akan menjadi perhatian di masa datang:Defisiensi nutrisi, Akloholisme, Ketagihan obat, Penyakit- penyakit mental,Penyakit yang berhubungan dengan lingkungan pekerjaan.

Jenis PTM lainnya :Stroke Gagal ginjalTumor otakPolimyelitisPneumonia

1. StrokeSuatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke suatu bagian otak tiba-tiba terganggu. Dalam jaringan otak, Itu menyebabkan serangkaian reaksi biokimia, yang dapat merusakkan atau mematikan sel-sel otak. Kematian jaringan otak menyebabkan hilangnya fungsi yang dikendalikan oleh jaringan itu.

Stroke adalah penyebab kematian yang ketiga di AS dan banyak negara industri di Eropa (Jauch, 2005).

Bila selamat, penderita mengalami kelumpuhan pada anggota badan, hilang sebagian ingatan atau kemampuan bicaranya.

Saking seriusnya stroke ini, belakangan ini telah semakin populer istilah serangan otak. Ini sepadan dengan istilah serangan jantung.

Stroke terjadi karena cabang pembuluh darah terhambat oleh emboli, bisa berupa kolesterol atau mungkin udara.

Stroke : Stroke Iskemik dan Stroke Hemorragik. Pada Stroke Iskemik:Aliran darah ke otak terhenti karena aterosklerosis (penumpukan kolesterol pada dinding PD) atau bekuan darah.Sekitar 83% penderita mengalami stroke jenis ini.

Pada Stroke Hemorragik:PD pecah -- menghambat aliran darah normal -- darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya. Hampir 70 % stroke ini terjadi pada hipertensi.Pada stroke iskemik, penyumbatan bisa terjadi di sepanjang jalur arteri yang menuju ke otak.

Darah ke otak disuplai oleh 2 a. karotis interna dan 2 a. vertebralis. Arteri tsb - cabang dari lengkung aorta jantung.Ateroma terbentuk di dalam a. karotis sehingga menyebabkan berkurangnya aliran darah. Endapan lemak juga bisa terlepas dari dinding arteri dan mengalir di dalam darah, kemudian menyumbat arteri yang lebih kecil.A. karotis dan a. vertebralis beserta percabangannya bisa juga tersumbat karena adanya bekuan darah yang berasal dari tempat lain (mis: dari jantung atau katupnya). Stroke ini disebut emboli serebral, paling sering terjadi pada penderita:yang baru menjalani pembedahan jantung dan kelainan katup jantung atau gangguan irama jantung (AF).

Emboli lemak jarang menyebabkan stroke. Emboli ini terbentuk jika lemak dari sumsum tulang yang pecah dilepaskan ke dalam aliran darah dan akhirnya bergabung di dalam sebuah arteri.

Stroke bisa diakibatkan peradangan atau infeksi yang menyebabkan penyempitan PD ke otak.

Obat (kokain dan amfetamin) bisa mempersempit PD di otak dan menyebabkan stroke.

Penurunan TD tiba-tiba menyebabkan berkurangnya aliran darah ke otak - menyebabkan seseorang pingsan. Stroke bisa terjadi jika TD rendahnya sangat berat dan menahun. 2. Gagal GinjalGGK -- suatu kondisi dimana kedua ginjal mengalami kerusakan permanen dan tidak dapat menjalankan fungsi sebagaimana mestinya.

Biasanya ditandai dengan edema seluruh tubuh (edema anasarka) karena terjadinya hipertensi portal dan kadar klirens kreatinin < 25.

3. Tumor OtakSalah satu penyakit yang menakutkan, ok otak salah satu organ tubuh paling peka dan mempunyai fungsi sebagai pusat pengatur organ tubuh lainnya.

Bisa menyerang siapa saja dalam segala usia, umumnya orang usia produktif atau dewasa muda.

Meski demikian mengerikannya, tidak berarti diagnosis tumor otak selalu merupakan vonis kematian bagi para penderitanya.

Ilmu kedokteran telah berkembang pesat.

Beberapa faktor yang mempengaruhi Prognosa penderita tumor otak al: kemampuan deteksi dini; kemampuan mengetahui dengan tepat lokasi tumor di otak; keunggulan teknologi diagnostik dan terapi (operasi) seperti: CT-Scan, MRI (Magnetic Resonance Image), mikroskop.

4. PoliomyelitisAtau polio, adalah penyakit paralisis yang disebabkan oleh virus.

Agen pembawa penyakit ini, poliovirus (PV), masuk ke tubuh melalui mulut, mengifeksi saluran usus.

Virus ini dapat memasuki aliran darah dan mengalir ke SSP menyebabkan melemahnya otot dan kadang kelumpuhan (paralisis).5. PneumoniaAdalah sebuah penyakit pada paru-paru di mana pulmonary alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer menjadi "inflame" dan terisi oleh cairan.

Disebabkan oleh beberapa penyebab:Infeksi bakteria, virus, jamur, atau parasit.Iritasi kimia atau fisik atau Akibat dari penyakit lainnya: kanker paru-paru atau terlalu banyak minum alkohol.Gejala -- Batuk, sakit dada, demam, sulit nafas. Alat diagnosa: Sinar-x dan pemeriksaan sputum. Perawatan tergantung penyebab; pneumonia disebabkan bakteri dirawat dengan antibiotik.

Pneumonia adalah penyakit umum, yang terjadi di seluruh kelompok umur, dan merupakan penyebab kematian peringkat atas di antara orang tua dan orang yang sakit secara kronik.

Vaksin mencegah beberapa jenis pneumonia tersedia. Prognosis tergantung dari jenis pneumonia, perawatan yang cocok, komplikasi lainnya, dan kesehatan orang tsb.Pneumonia yang mempunyai tingkat kematian tinggi pada saat ini adalah Pneumonia akibat Flu burung.

3. Karakteristik Penyakit Tidak Menular

Karakteristik penyakit tidak menular :a. Tidak ditularkanb. Etiologi sering tidak jelasc. Agen penyebab : non-living agentd. Durasi penyakit panjang (kronis)e. Fase subklinis dan klinis panjang untuk penyakit kronis.f. Penularan tidak melalui rantai penularan tertentug. Biaya pencegahan dan pengobatan cukup tinggih. Mempunyai variasi yang cukup luasi. Faktor penyebab bervariasi (Multifaktorial)

4.Pendekatan Epidemiologi Penyakit Tidak Menular

Epidemiologi -- mempelajari distribusi dan faktor yang mempengaruhi terjadinya PTM di masyarakat. Diperlukan pendekatan metodologik, yaitu dengan melakukan berbagai penelitian.

Dikenal Penelitian observasional dan Eksperimental. Oleh karena berlangsung lama, maka umumnya penelitian PTM merupakan penelitian observasional dengan jenis :A. Cross-SectionalB. Kasus KontrolC. Kohort

JENIS-JENIS PENELITIAN UNTUK PTM1. Penelitian observasional Bersifat pasif, penelitian ini sekedar mengamati apa yang terjadi, tanpa intervensi atau tidak mengontrol/mengarahkan penelitian.

2. Penelitian eksprimental Bersifat aktif, mengarahkan peneliti untuk melakukan intervensi sesuai dengan desain yang telah dibuat

Penelitian Observasional terdiri dari1. Penelitian ekologis (Penelitian Korelasi) Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan korelatif antara penyakit dan faktor-faktor penelitian

2. Penelitian Cross Sectional Mempelajari hubungan penyakit dan paparan (faktor penelitian) dengan cara mengamati status paparan dan penyakit secara serentak

3. Penelitian Kasus Kontrol Mempelajari hubungan antara paparan (faktor penelitian) dan penyakit dengan cara membandingkan kelompok kasus dan kelompok kontrol berdasarkan status paparannya.

4. Penelitian Kohor Mempelajari hubungan antara paparan dan penyakit dengan cara membandingkan kelompok terpapar (faktor penelitian) dan kelompok tak terpapar berdasarkan status penyakit

5. Upaya Pencegahan Penyakit Tidak Menular

Prinsip upaya pencegahan penyakit lebih baik dari Mengobati tetap juga berlaku untuk PTM.

Empat Tingkat Pencegahan PTM : 1.Pencegahan primordial untuk memberikan kondisi pada masyarakat yang memungkinkan penyakit tidak mendapat dukungan dasar dari kebiasaan, gaya hidup dan FR lainnya. Upaya ini sangat komplek, tidak hanya merupakan upaya dari kesehatan tapi multimitra.

2.Pencegahan tingkat pertama, meliputi : a. Promosi kesmas, misal : kampanye kesadaran masyarakat, promosi kesehatan, pendidikan kesmas. b. Pencegahan khusus, misal : pencegahan keterpaparan, pemberian kemopreventif

3.Pencegahan tingkat kedua, meliputi : Diagnosis dini, mis: melakukan screening. Pengobatan, kemoterapi atau tindakan bedah.

4.Pencegahan tingkat ketiga, meliputi: Rehabilitasi, misal:- perawatan rumah jompo, - perawatan rumah sakit

Upaya pencegahan PTM ditujukan kepada faktor resiko yang telah diidentifikasi.

Screening PTM. Adalah usaha untuk mendeteksi penderita penyakit ttt tanpa gejala dalam masyarakat atau kelompok ttt melalui suatu pemeriksaan, yang secara singkat dan sederhana dapat memisahkan mereka yang kemungkinan besar menderita, untuk selanjutnya didiagnosa dan diobati.

Ini sangat erat kaitannya dengan FR dari PTM.

Sebagian besar PTMdapat dicegah bila kita menghindari 4 faktor risiko (perilaku) yang utama yaitu:Pemakaian tembakau (merokok).Kurangnya aktivitas fisik.Konsumsi alkohol.Diet yang tidak sehat.

FR tsb di atas berhubungan dengan perilaku dan dapat dikontrol oleh diri sendiri.Ada FR lain tetapi biasanya sulit dikontrol dari diri sendiri, seperti: faktor stress, kegemukan, dan pencemaran lingkungan.

Kebijakan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular

Kerangka konsep pencegahan dan penanggulangan PTM didasari oleh kerangka dasar blum, bahwa derajat kesehatan dipengaruhi oleh faktor keturunan, lingkungan, perilaku dan pelayanan kesehatan. Kebijakan ini ditujukan pada penyakit yang mempunyai FR yang sama yaitu : jantung, stroke, hipertensi, diabetes mellitus, penyumbatan saluran napas kronis.

Strategi Penanggulangan Penyakit Tidak Menulara.Kebijakan Surveilans PTM Surveilans faktor resikoRegistri penyakitSurveilans kematianb.Kebijakan Promosi dan Prevensi PTMc.Kebijakan Manajemen Yankes PTMPromotif PreventifKuratifRehabilitatif