majalah balipost edisi 100

52
RP 20.000 100 | 10 - 16 Agustus 2015 Pesan untuk Jokowi

Upload: e-paper-kmb

Post on 23-Jul-2016

282 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Majalah balipost edisi 100

RP 20.000

100 |10 - 16 Agustus 2015

Pesan untuk

Jokowi

Page 2: Majalah balipost edisi 100
Page 3: Majalah balipost edisi 100

10 - 16 Agustus 2015 3

D A F T A R I S I

PENDIDIKANl Sarat Masalah, MOS Wajib Dievaluasi 18MANCANEGARAl Skema Ponzi, Penipuan Modus Investasi 20DAERAHl Tak Diurus Boat Disbudpar Nyaris Tenggelam di Danau Batur 22

KESEHATANl UDD PMI Bali Permintaan Darah Terbanyak dari Penyakit Dalam 24

LENSAl Penabuh Cilik 26

OLAHRAGAl Soal Nama Baik 28LINGKUNGANl Kemarau Panjang Padi Gagal Panen, Petani Pasrah 36PARIWISATAl Pariwisata Badung Perlu Moratorium 39TRADISIl “Mapeed Ngiring Tangas” Mohon Kemakmuran Bhuana Alit dan Bhuana Agung 46

PROPERTIl WNA Bisa Miliki Properti Harga Kian Meroket, MBR Makin Termarginalkan 48

OPINIl Menggembleng Kandidat Kepala Daerah 6BALI SEPEKANlPetani Rabas Padi untuk Pakan Sapi 7

LAPORAN UTAMAlInvestasi Lokal Hanya Tiga Persen 8 lBali Krisis 9lPASIR Vs PHR Tidak Adil 11POLITIKlPilkada Tersandera Rekomendasi Parpol 16lBali Masuk Fase Kritis 17

Page 4: Majalah balipost edisi 100

4

10 - 16 Agustus 20154

D A R I P E M B A C A

Bagi Anda yang ingin mengirimkan artikel/opini atau pikiran pembaca silakan kirimkan ke [email protected] atau [email protected]. Panjang artikel maksimal 2.500 karakter, sertakan foto, pikiran pembaca maksimal 1.000 karakter.

Kapan Revitalisasi Pasar Gianyar?

Hilangkan Kesan Terminal di GOR Kebo Iwa

PerintisK Nadha

Pemimpin UmumABG Satria Naradha

Pemimpin Redaksi/Penanggung JawabWirata

Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab Alit Purnata

Sekretaris RedaksiSugiarthaRedaksi

Alit Susrini, Alit Sumertha, Daniel Fajry,Dira Arsana,Mawa, Suana, Sueca,

Yudi Winanto, Subrata, Budi Wiriyanto, Diah Dewi.Anggota Redaksi Denpasar

Giriana Saputra, Oka Rusmini, Umbu Landu Paranggi, Subrata, Sumatika, Asmara Putra, Yudi

Karnaedi, Pramana Wijaya, Eka Adhiyasa, Parwata, Rindra, Agustoni, Widana, Ngurah Kertanegara,

Komang Suryawan, Agung Dharmada. Bangli: Ida Ayu Swasrina,

Buleleng: Dewa Kusuma, Mudiarta, Gianyar: Manik Astajaya, Dedy Sumartana

Karangasem: Budana, Bagiarta Klungkung: Dewa Dedy Farendra, Negara: IB Surya Dharma, Tabanan: Dewi Puspawati, Wira Sanjiwani.

JakartaNikson, Hardianto, Ade Irawan

NTBAgus Talino,

Izzul Khairi, Raka Akriyani

SurabayaBambang Wiliarto

Kantor Redaksi

Jalan Kepundung 67 A Denpasar 80232. Telepon : (0361)225764,

Facsimile: 227418, Alamat Surat: P.O.Box:3010 Denpasar 80001.

Perwakilan Bali Post Jakarta, Bag.Iklan/Redaksi: Jl.Palmerah Barat 21F. Telp 021-5357602,

Facsimile: 021-5357605 Jakarta Pusat. NTB: Jalam Bangau No. 15 Cakranegara

Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257 Manajer Iklan: Suryanta,

Manajer Sirkulasi: Budiarta, Alamat Bagian Iklan: Jl.Kepundung 67A,

Denpasar 80232 Telp.: 225764, Facsimile : 227418 Senin s.d. Jumat 08.00-19.00,

Sabtu 08.00-13.00, Minggu 08.00-19.00. Surat Izin Usaha Penerbitan Pers

SK Menpen No. 005/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985 Tanggal 24 Oktober 1985, ISSN 0852-6515. Anggota SPS-SGP,

PenerbitPT Bali Post. Rek. BCA KCU Hasanudin Denpasar AC: 040-3070618 a/n PT. Bali Post. Rek. BRI Jl. Gajahmada Denpasar A/C: 00170 1000320 300 an

Pt.Bali Post.Dicetak di Percetakan BP

Banyak komunitas pejalan kaki dan jogging yang sangat apresiatif dengan didirikannya GOR Kebo Iwa Gianyar. Sesuai dengan master maketnya

akan sangat menunjang kegiatan/kemajuan olahraga di Kabupaten Gianyar, apalagi dengan nama Kebo Iwa yang merupakan lambang pemuda gagah berani, Mahapatih Kerajaan Bedahulu mempertahankan eksistensi kejayaan kerajaan Bali. Tentu sangat diharapkan watak dan kegagahan Kebo Iwa akan dilanjutkan oleh generasi Bali utamanya Gianyar masa kini. Tetapi ada suatu hal yang ingin dikatakan walaupun proyek ini belum selesai, hendaknya kesan terminal pada GOR Kebo Iwa ini dihilangkan. Caranya, dengan mengganti/menghilangkan kata ‘terminal’ di papan beton areal ini, juga papan petunjuk lalu lintas di Jalan Majapahit yang menuju ke tempat ini diganti dengan GOR Kebo Iwa. Sehingga, masyarakat/pengunjung akan terbiasa menyebut GOR Kebo Iwa, bukan terminal

seperti sekarang ini.Juga kami mengharap-

kan agar Pemda Gianyar memperhatikan kebersi-han di sebelah barat/sela-tan track jalan kaki yang kelihatan seperti semak-semak yang kumuh.

Nyoman MandaBr. Teges Gianyar

Menkop dan UKM AAGN Puspayoga mengatakan bahwa pasar tradisional harus menjadi fondasi perekonomian nasional. Alasannya, walaupun saat

ini Indonesia mengalami gangguan perekonomian akibat pelemahan ekonomi dunia, tetapi tidak terlalu berdampak kepada ekonomi kerakyatan seperti yang dilakukan pedagang tradisional (UKM). Yang banyak kena pengaruh gejolak ekonomi dunia adalah para pedagang besar. Semua pihak terkait harus berkomitmen menjaga dan menggalakkan kegiatan pasar tradisional (UKM) di wilayah masing-masing. Bagaimana dengan pasar tradisional di Gianyar? Kapan kira-kira pasar umum Gianyar direvitalisasi, ditata kembali sehingga menjadi pasar tradisinal modern yang nyaman bagi para pedagang, pembeli dan pengunjung seperti tamu-tamu luar.

I B Rai Djendra Gianyar

Page 5: Majalah balipost edisi 100

5

grafis:asd/BaliPostN=621

TIDAK 59,26%

TIDAK SUDAH TIDAK TAHU

10 - 16 Agustus 2015 5

Bisnis Air Ancam Pertanian

KRISIS air membayangi Bali. Kon-disi ini terjadi hampir di seluruh kabu-paten/kota. Ancaman krisis air diprediksi akan bertambah parah ketika laju per-tumbuhan penduduk dan perkembangan investasi tidak terkendali. Pesatnya alih fungsi lahan juga telah membuat sejum-lah kawasan resapan air beralih fungsi. Rusaknya hutan vegetasi dan ekosistem kawasan hulu juga akan membuat Bali berada pada zona rawan air bersih. Bahkan sektor pertanian di Bali mulai menghadapi ancaman serius. Makin maraknya bisnis air dengan menyadap air irigasi pertanian menjadi ancaman serius. Kebijakan pengelolaan air di Bali juga cenderung berbau bisnis mengingat banyak bendungan kini ‘’dikelola’’ me-libatkan PDAM.

Hal itu terungkap saat Pusat Data Bali Post menggelar jajak pendapat terkait ancaman krisis air di seluruh Bali. Jajak dilakukan dengan mengajukan kuesioner dan wawancara via telepon. Berdasarkan tabulasi atas jawaban responden, 81,63 persen mengatakan Bali belum memi-liki program yang jelas dan terintegrasi dalam mengatasai ancaman krisis air. Bahkan, ada kecenderungan Bali meng-abaikan ancaman krisis air dengan tetap membuka investasi dan tak melakukan pengendalian penduduk secara optimal. Kabupaten/kota juga tak melakukan terobosan nyata untuk menjaga dan memproteksi kawasan hulu yang meru-pakan sumber mata air. Responden juga

mengatakan Bali tidak melakukan kajian yang utuh untuk mencermati potensi dan daya dukung sumber mata air Bali untuk menyangga laju investasi dan pertumbuhan penduduk Bali. Bahkan, ada kecenderungan irigasi teknis pertaian ikut disadap untuk melayani kepentingan investasi dan membengkaknya penduduk Bali.

Di lain pihak, 15,17 persen mengatakan Bali dan kabupaten/kota sudah melakukan langkah-langkah untuk menjaga sumber mata air. Sejumlah proyek penyelama-tan sumber mata air telah digulirkan oleh lembaga teknis terkait. Selain itu, sejumlah kabupaten di Bali juga gencar melakukan penghi-jauan. Sosialisasi untuk gerakan he-mat air bersih juga telah dilakukan. Bahkan, Perda Tata Ruang Bali telah memberikan batasan zona investasi. Ini mengindikasikan Bali sudah bergerak untuk melakukan penyelamatan sum-ber mata air.

Di lain pihak, 3,20 persen respon-

den mengaku tak tahu-menahu soal kebi-jakan dan ancaman krisis air. Responden hanya berharap pengelolaan air di Bali dilakukan secara transparan. Selama ini pembuatan bendungan hanya propagan-danya untuk pertanian, namun setelah terealisasi pengelolaan air bendungan melibatkan PDAM. Responden berharap pemerintah serius mengelola sumber mata air sebelum krisis air benar-benar menjadi malapetaka bagi rakyat Bali.

l Dira Arsana

Page 6: Majalah balipost edisi 100

6

Tahapan Pemilihan Kepala Daerah (pilkada) terus berlangsung. KPUD sudah membuka pendaf-taran nama-nama calon kepala

daerah. Seiring dengan hal tersebut, sudah menjadi tugas partai politik untuk terus mengawal dan menyiapkan kandidat yang akan bertarung di area pilkada. Hal ini tak urung mendorong partai politik untuk menyiapkan kandidat calon kepala daerah dengan sebaik mungkin. Tidak mengherankan jika beberapa partai besar seperti PDI Perjuangan melalui instruksi ketua umumnya Megawati Soekarnoputri menyiapkan sekolah partai yang nantinya digunakan untuk memfasilitasi sekaligus menggembleng para kandidat calon kepala daerah. Tujuannya, agar secara personal mereka memiliki kapasitas dan kredibili-tas untuk memimpin, sehingga kebijakan yang diambil diperuntukkan bagi kema-juan dan perkembangan daerah.

Keberadaan sekolah-sekolah partai yang diinisiasi oleh partai politik saat ini menjadi keniscayaan yang harus disiap-kan oleh partai politik. Kalau kita amati realitas empirik di lapangan, sering terjadi penyiapan kepala daerah melalui partai politik masih kental beraroma politik da-gang sapi. Situasi ini pada akhirnya akan menggerus proses pembelajaran politik di internal partai. Seturut dengan hal tersebut mekanisme kaderisasi yang seharusnya diandalkan sebagai kawah candra dimu-kanya partai politik untuk menghasilkan kader-kader loyalis dan militan tergerus oleh praktik suap.

Tidak berhenti di sana, dana sum-bangan dari person-person yang meng-inginkan adanya transaksi politik terse-but realitasnya justru banyak masuk ke kantong-kantong pribadi oknum internal partai.

Ruang PembelajaranSekolah partai pada dasarnya meru-

pakan satu bagian dari politic education yang dilakukan oleh partai politik guna menyiapkan kader-kadernya untuk siap

bertarung dalam arena politik. Partai politik yang menyiapkan sekolah politik bagi kader-kadernya secara prinsipal telah memahami kebutuhan politik mau-pun manajemen pengelolaan daerah jika nantinya kader-kader tersebut maju dalam pilkada. Selama ini bisa kita pahami ber-sama bahwa tidak semua kader yang maju sebagai calon kepala daerah memiliki ka-pasitas politik maupun manajemen yang baik. Artinya sekolah partai atau sekolah politik menjadi sarana serta jembatan bagi para calon kepala daerah untuk mendapat-kan bekal dalam mengelola suatu daerah sekaligus sebagai ajang sharing dalam mengelola daerah.

Penyiapan sekolah politik ini menjadi penting dikarenakan proses pembelajaran politik selama ini cenderung didesain se-cara praksis. Utamanya bagi partai politik yang belum memiliki tradisi penguatan basis kapasitas ideologis-kepemimpinan, dimana kemudian mekanisme serta alur politik yang kemudian muncul cenderung reaktif. Idealnya, proses pembelajaran

politik harus dilakukan berdasarkan manajemen yang benar-benar dikelola se-cara serius. Dengan kata lain kemunculan sekolah politik atau sekolah partai akan membawa arus baru pemikiran politik dari pendekatan praksis ke pendekatan manajemen.

Sebenarnya pemikiran ini bukan ses-uatu yang baru, namun tidak sedikit partai politik yang cenderung abai. Keberadaan sekolah partai ini diharapkan tidak hanya sebagai forum formalitas semata, yang kemudian tidak memberikan timbal balik apa pun bagi proses kematangan para calon kepala daerah. Artinya di sini pen-jabaran atas aspek kematangan tersebut tidak hanya berhenti pada ranah kognitif, akan tetapi yang lebih penting ialah seko-lah politik ataupun sekolah partai mampu membentuk mentalitas serta moral etik para calon kepala daerah agar nantinya mampu memimpin dengan hati nurani.

Partai politik sejatinya memiliki tugas yang berat untuk menyiapakan kader-kadernya agar tidak hanya sekadar dikenal di publik, akan tetapi juga memi-liki kapasitas serta kesalehan sosial yang benar-benar diakui. Sudah bukan saatnya lagi partai politik melanggengkan politik dinasti untuk meneruskan estafet kaderi-sasi kepemimpinan. Utamanya mereka yang nantinya akan dicalonkan menjadi kepala daerah.

Fakta telah berbicara, partai politik yang tidak memajukan kader terbaiknya hasil dari gemblengan dan proses kaderi-sasi hanya akan menelan ludah, karena bukan tidak mungkin orang tersebut akan berkhianat. Tidak hanya terhadap garis besar haluan partai namun juga pada amanat rakyat karena sedari awal telah dimulai dengan transaksi politik yang bersifat mutualisme sepihak.

Penulis, peneliti sosial-politik Pusat Studi Pancasila UGM dan Direktur

Riset Lembaga Kajian Isu-isu Strategis dan Kawasan

o p i n i

10 - 16 Agustus 20156

Oleh Agung SS Widodo, M.A.

Menggembleng Kandidat Kepala Daerah

Page 7: Majalah balipost edisi 100

7

10 - 16 Agustus 2015 7

B A L I S E P E K A N

PETANI di Buleleng belakangan ini mulai menghadapi persoalan serius me-nyusul datangnya musim kemarau pan-jang tahun ini. Air irigasi pertanian mulai mengecil dan bahkan sudah ada sumber air yang mati total. Padi yang baru saja ditan-am menjadi kekurangan pasokan air. Padi yang pertumbuhannya mulai terganggu akibat kekurangan air kini dibiarkan begitu saja di petak-petak sawah. Selain itu, ada petani yang terpaksa merabas padi untuk pakan ternak sapi.

Informasi yang dikumpulkan Kamis (30/7), menyebutkan, petani di beberapa subak di Buleleng mengaku sejak musim kemarau, pasokan air irigasi di daer-ahnya ini sudah menurun drastis. Saat menanam benih padi, pasokan air masih cukup besar dan belum ada tanda-tanda

kalau debitnya akan menyusut. Namun, ketika menginjak padi berumur sekitar 35 hari, pasokan air semakin kecil. “Ka-lau pada waktu musim tanam masih ada air dan sekarang padi masih butuh air, namun airnya semakin kecil dan tidak cukup membasahi semua areal sawah di sini,” ujar seorang petani.

Kepala Dinas Pertanian dan Peter-nakan Buleleng Nyoman Swatantra mengatakan, dampak musim kemarau belakangan ini sudah menimbulkan ancaman kekeringan. Dari data terbaru yang dihimpun dari masing-masing PPL khusus di Kecamatan Buleleng, sawah yang berpotensi mengalami kekeringan seluas 55 hektar dari total luas tanam di wilayah ini 396 hektar.

l Mudiarta

TIDAK sampai tujuh kali sidang, hakim tunggal Achmad Peten Sili yang mengadili praperadilan penetapan tersangka Margriet Megawe dalam kasus terbunuhnya Enge-line dengan termohon pihak kepolisian, sudah menyampaikan keputusannya. Dalam sidang di Pengadilan Negeri (PN) Denpasar, Rabu (29/7) kemarin, hakim menolak seluruhnya permohonan tim kuasa hukum Margriet yang dikomandoi Hotma Sitompoel.

Sebelum pada pembacaan putusan, hakim terlebih dahulu memberikan kesem-patan kepada pemohon (pihak Margriet) dan termohon (kepolisian) menyampaikan

kesimpulan atas sidang-sidang yang dibuka sebelum hari raya Galungan itu. Pemohon diwakili Hotma dkk., sedangkan kesimpu-lan Polda Bali diwakili dari Bidkum Polda Bali AKBP Made Parwata dkk. Setelah menerima kesimpulan para pihak, hakim menskorsing sidang hingga disepakati di-lanjutkan pukul 14.00 Wita dengan agenda putusan yang dibacakan Acmad Peten Sili.

Dalam sidang itu, datang aktivis dari P2TP2A Kota Denpasar, Ketua Komnas Perlindungan Anak Aris Merdeka Sirait, aktivis dari Himpunan Advokat Muda Indonesia (HAMI) Bali dan masyarakat umum lainnya. Hakim pada prinsipnya ber-

pendapat, pemohon tidak bisa membuktikan dalil-dalil terkait permohonannya.

Hakim dalam amar putusannya me-nyatakan lima alat bukti baik keterangan saksi, keterangan ahli, hasil olah TKP, sudah sesuai dengan dalil yang disang-kakan kepada pemohon yakni Margriet Megawe sebagai tersangka. Dan alat bukti itu sudah berkesesuaian, memenuhi unsur-unsur sesuai dengan KUHP. Proses pen-etapan tersangka untuk pemohon sudah secara sah dan meyakinkan sebagaimana bukti-bukti yang diajukan dalam sidang praperadilan ini.

l Miasa

SEJUMLAH sopir angkot yang mang-kal di Pasar Kidul mengaku kecewa. Hal ini sebagai dampak krisisnya penumpang lantaran diserobot ojek. Atas kondisi ini, instansi terkait diminta segera mengambil sikap dengan membuatkan pangkalan khusus ojek. Salah seorang sopir, I Nyoman Tinut (54), Rabu (29/7) mengungkapkan pada saat mangkal, dirinya beserta sopir lainnya kerap krisis penumpang.

Ia juga harus menunggu berjam-jam. Namun sayang, penumpang pun tak kunjung datang. Ia menuding kondisi ini akibat ban-yak ojek yang berkeliaran di sekitar pangka-lan angkot. Tidak sekeadar menunggu, ojek ini juga kerap mengejar calon penumpang, bahkan hingga masuk ke pasar. “Kami sulit mencari penumpang karena ojek berkeliaran. Baru ada penumpang datang, sudah disabet. Tidak dapat apa jadinya,” keluhnya.

Atas kondisi ini pemerintah daerah diminta memperhatikan nasib sopir. Pasal-nya, seluruh persyaratan, baik uji kir dan perpanjangan izin usaha sudah dilakukan. Namun saat dihadapkan dengan persoalan di lapangan, sopir tidak bisa berbuat apa. “Se-luruh ketentuan sebagai sopir angkot sudah kami lakukan, seperti uji kir dan mencari izin usaha. Tapi itu tak ada artinya, nasib kami tak dipikirkan,” ujarnya dengan nada tinggi.

l Sosiawan

Hakim Tolak Praperadilan Margriet

Penumpang Diserobot Ojek, Sopir Angkot Kecewa

Petani Rabas Padiuntuk Pakan Sapi

MBP/mud

Page 8: Majalah balipost edisi 100

8

8 10 - 16 Agustus 2015

L A P O R A N U T A M A

Sejak era 80-an pembangunan pariwisata Bali hingar-bingar. Banyak dibangun hotel restoran. Bahkan di era melenium kedua

ini, mulai menyebar vila. Baik yang dibangun di pinggir pantai maupun di tepi jurang. Namun, di balik masifnya pem-bangunan di Bali itu, ternyata investasi orang lokal hanya 3 persen. Selebihnya orang luar termasuk asing.

Bali tidak penting lagi bicara pertumbu-han ekonomi. Yang lebih penting adalah pe-merataan. Percuma pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata nasional, namun orang Bali antre untuk bertransmigrasi. Itu artinya Bali gagal memerataan kesejahteraan war-ganya. Apalagi dari data yang ada, hanya tiga investasi di Bali miliki orang Bali. Selebihnya nasional dan asing. Di tengah melambatanya ekonomi, saatnya Bali bang-kit. Tak hanya dalam pelestarian budaya juga bangkit dalam ekonomi. Orang Bali harus menjadi tuan di Bali. Sama dengan daerah lainnya menjadi tuan di daerahnya. Dengan demikian akan terjadi kebangkitan dan pemerataan ekonomi.

Pengamat Ekonomi Viraguna Bagus Oka mengatakan, Bali kini telah menjadi ikon Indonesia. Karenanya Bali menjadi tujuan utama wisatawan yang datang ke Indonesia. Namun, kedatangan mereka tidak sepenuhnya berwisata, juga ada yang berbisnis.

Celakanya, hampir tidak ada restriksi atau hambatan bagi wisatawan untuk berbisnis di Bali. Berbeda dengan negara tetangga seperti Australia. Di sana, in-vestasi tidak bisa dilakukan dengan sem-barangan. Sampai-sampai, jumlah uang yang dibawa ke negeri Kanguru itu pun dihitung dengan detail.

“Sementara di sini semua tidak ada. Mereka bebas hambatan. Inilah yang harus menjadi perhatian,’’ tegasnya.

Sebab konsekuensinya, Bali akan mengalami pergeseran. Tri Hita Karana pun sudah banyak mengalami pergeseran. Sehingga orang ke Bali tidak lagi melihat aspek budaya, karena sudah bisnis yang jadi tujuan utama mereka.

Oleh karenanya, Bali tidak perlu lagi bicara pertumbuhan ekonomi. Apalagi melihat secara global, Cina yang pereko-nomiannya sempat tumbuh tujuh persen kini malah mengalami pelambatan den-gan pertumbuhan ekonomi lima persen. Keadaan ini juga terjadi di Jepang, Korea, hingga Yunani yang bahkan mengalami krisis. “Jangan lagi berbicara pertum-buhan di atas 5 persen, tapi yang paling penting adalah esensi pertumbuhan itu, pemerataan. Khusus Bali, pertumbuhan tersebut hampir 60 persen itu dinikmati dari luar. Data perbankan, dana pihak ketiga hampir mencapai Rp 68 triliun, hampir 60 atau 70 persen itu kembali ke luar Bali sehingga yang ‘stay’’ paling banyak 30-40 persen. Dan itupun, 60 persennya adalah untuk konsumtif, untuk UMKM hanya 10 persen, belum lagi yang untuk modal kerja. Sehingga, kebutuhan kita untuk menggerakkan ekonomi atau pertumbuhan yang berbasis lokal sangat berat,” jelasnya.

Akademisi Prof. I Nengah Dasi Astawa mengatakan, orang Bali harus melaku-kan dua gerakan agar tidak musnah dari rumahnya sendiri. Pertama, tidak boleh menjual tanah Bali, namun cukup dikon-trakkan atau dikerjasamakan. Tanah Bali harus diselamatkan karena ketika itu diperjualbelikan, maka orang Bali akan tergerus dan hilang dari peredaran.

“Kalau dalam konteks niskala, ketika orang Bali menjual tanahnya, apalagi tanah warisannya dijual, maka akan lang-sung kepongor. Ciri-cirinya, tidak punya bargaining position di desa adat, di mana-manapun dia jual nggak laku. Bu-daya kita, apabila tanah Bali habis maka budaya Bali tidak ada. 90 persen budaya Bali adalah basisnya agraris,” ujarnya.

Kedua, lanjut Dasi, SDM Bali harus dibenahi. Memang, SDM Bali di tingkat nasional tidak diragukan lagi. Dengan kata lain, kemampuan orang Bali sudah di atas rata-rata nasional. Begitu juga saat bicara tentang kemauan juga cukup besar. Namun, orang Bali memiliki satu kelema-han yakni tidak memiliki keberanian.

“Kalau seandainya orang Bali sep-erti orang Batak, seperti orang Jawa, di manapun merantau berani, kita hebat walaupun kecil penduduk kita,” jelasnya. Dasi menambahkan, Bali juga sebetulnya tidak kalah bila dibandingkan dengan negara maju seperti Singapura. Apalagi dari segi wilayah, Singapura hanyalah 1/8 Pulau Bali. Begitu juga dari sumber daya manusia. “Penduduk Singapura 5,7 juta, kita 4,255 juta, masih lebih rendah. Tapi mengapa income per kapita Singapura 55 ribu US Dolar. Kita 3.500, artinya kita 17 kali lebih rendah dari Singapura. Padahal sumber daya kita lebih hebat,” lanjutnya.

Dasi melihat, hal itu terjadi tidak saja karena persoalan yang mengelola atau persoalan keberanian. Namun Bali juga mengalami masalah di bidang infrastruk-tur sehingga menimbulkan ketimpangan. Baik dari segi pembangunan, maupun daya saing SDM. Padahal kunci untuk menguasai dunia harus bisa menguasai 3T yakni teknologi, transportasi, dan trade atau perdagangan.

Sementara itu Pengusaha, Gede Wiratha mengatakan ada tiga macam investasi yakni investasi asing, dalam negeri, dan lokal. Jumlah investasi lokal memang sangat kecil yakni 3 persen. Namun pemerintah memberikan toleransi bahwa pertumbuhan di Bali 85 persen dari sektor swasta. “3 persen itu ada loh manusia Bali yang punya pendapatan 1 bulan Rp 50 miliar. Kalau satu tahun bisa Rp 1 Triliun, kenapa takut, jangan terlalu takut, hari esok jauh lebih bagus daripada hari sekarang,” ujarnya.

l Rindra

Investasi Lokal Hanya Tiga Persen

MBP/edi

Gede Wiratha

Page 9: Majalah balipost edisi 100

9

3 - 9 Agustus 2015 9

Alat KapitalisKamis (30/7) Kementerian pari-

wsata membuat acara fokus group discussion (FGD) di Kuta. Hadir akademisi, praktisi, dan media. Dalam dikusi itu membahas soal penguatan destinasi dalam rangka pengembangan wisata MICE (pertemuan, insentif, konferensi dan pameran).

Dari pemaparan narasumber, se-bagian besar membahas soal pengem-bangan MICE. Salah satunya semua fasilitas yang diperlukan harus terinte-grasi dan dicakup oleh tenaga yang profesional. Artinya semua fasilitas yang ada baik hotel, kuliner, dan tempat belanja harus berada dalam satu kawasan. Pertanyaannya, kalau itu dilakukan apa yang didapat para pengusung budaya Bali yang ada di sentra-sentra kerajinan di desa. Apa pula yang diperoleh oleh pemilik toko seni dan pasar tradisional dari pengem-bangan wisata MICE?

Benar apa yang dikatakan mantan Dirut BTDC (kini ITDC) Ir. Made Mandera ketika simakrama dengan Redaksi Bali Post, Minggu lalu. Kata dia, SCETO telah melakukan studi masterplan pariwisata Bali. Di antaranya memetakan kawasan mana saja yang layak dikembangkan untuk pariwisata, salah satunya Nusa Dua. Bila Bali konsisten menjalankan studi SCETO (lembaga di Prancis), pem-bangunan pariwisata bisa jadi tidak semasif yang terjadi saat ini.

“Sekarang kok ujug-ujug reklamasi (Teluk Benoa, red), ujug-ujug bandara (Buleleng, red), ujug-ujug tanpa suatu masterplan atau studi akademis yang komprehensif dan holistik,” ujar Ketua Love Bali Forum I Made Mandera.

Selain reklamasi dan bandara, ia juga tidak sepakat dengan rencana pembangunan jalan tol. Meskipun, dirinya setuju bila akses Bali utara dan selatan atau Bali timur dan barat harus dibuat lebih cepat dengan perbaikan infrastruktur. Ia beralasan, jalan tol hanya akan membuat macet yang mempengaruhi pariwisata.

“Tidak ada satupun jalan tol yang tidak membuat macet, yang kita perlu-kan adalah sistem traffic yang tidak bisa saling salip-salipan. Sekarang kalau kita

bicara pariwisata, kunci utamanya ada-lah macet apa tidak. Kedua budayanya eksis atau tidak,” jelasnya.

Mandera menambahkan, Bali jan-gan sampai menjadi alat bagi kapitalis. Kalaupun hasil studi SCETO menye-but Nusa Dua layak untuk pariwisata, sejatinya itu hanya sebagai motor penggerak utama ketika ekonomi Bali tidak bergerak. “Sekarang Karangasem tidak bergerak, seharusnya fokuskan dibikin sesuatu yang menggerakkan ekonomi di Karangasem, bikin motor disitu. Buleleng tidak bergerak, bikin motor di situ dan arahkan pembangu-nan di sana,” imbuhnya.

Disisi lain, lanjut Mandera, angka pengangguran Bali yang kentara juga terbilang sedikit yakni hanya sekitar 33 ribu orang. Dua puluh tahun lagi, kemungkinan jumlah pengangguran hanya sekitar 50 ribu orang. Kalau proyek besar datang membawa lapan-gan pekerjaan untuk satu juta orang, maka pembagian kue pariwisata justru akan semakin besar. “Tinggal hitung saja 1 juta dikurangi 50 atau 100 ribu, itulah yang akan membagi kue kita. Satu-satunya jalan, kita duduk ber-sama bikin perencanaan masa depan ekonomi Bali, bikin perencanaan masa depan budaya Bali,” tandasnya.

l Rindra

MBP/edi

Made Mandera

BaLi harus bangkit dari segi ekonomi. Mem-bangkitkan ekonomi Bali jauh lebih mudah diband-ingan memperbaiki ekonomi nasional. Alasannya sederhana. Ekonomi Bali lebih banyak didukung oleh sektor pariwisata. Sementara nasional banyak tergantung pada pertambangan.

Karenanya Bali lebih mudah untuk pulih. Namun dalam memperbaiki ekonomi Bali, bukan membor-bardir dengan investasi. Pertemuan para tokoh di Bale Banjar Bali Global Shankara, Sanur menitikberatkan pada beberapa poin agar ditindaklanjuti oleh pemer-intah. Poin-poin tersebut juga akan dititipkan kepada Sekretaris Dewan Pertimbangan Presiden (Wantim-pres) IGK Manila agar disampaikan dalam forum Wantimpres atau langsung kepada Presiden Jokowi.

Pengamat Ekonomi, Viraguna Bagus Oka men-gatakan, Bali harus segera membuat focus group discussion (FGD) dengan melibatkan berbagai ele-men masyarakat. Namun, para peserta FGD harus menanggalkan segala kepentingan demi kebangkitan ekonomi Bali.

Bupati Bangli I Made Gianyar berharap agar pengklasifikasian ekonomi bisa memperkecil jurang pemisah antara ekonomi primer, ekonomi sekunder, dan ekonomi tersier. Sebagai bupati daerah pertanian, dirinya membutuhkan dukungan untuk membuat orang bangga menjadi petani yang merupakan sektor primer. Ketua Love Bali Forum I Made Mandera mengatakan, pemerintah harus mendorong pembangunan sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja. Kalau hendak membangun jangka panjang, konsep harus dipikirkan secara holistik dan menyeluruh. Sebagai contoh, tidak perlu ujug-ujug hendak melakukan reklamasi Teluk Benoa.

Pengamat Lingkungan Anak Agung Arwata me-nambahkan, isu reklamasi dan isu desa kini menjadi kunci atau key point dalam pembangunan ekonomi Bali. Dua isu ini berpotensi membuat Bali terpecah belah dan kacau. Padahal, konstruksi ekonomi Bali sejatinya adalah kebersamaan.

Akademisi Prof. I Nengah Dasi Astawa meminta pemerintah segera merevisi Undang-undang tentang perimbangan keuangan pusat dan daerah. Pasalnya, Undang-undang tersebut tidak menguntungkan Bali.

Anggota DPR RI Nyoman Damantra mengata-kan, hal mendasar yang harus diselesaikan di Bali adalah membuat sistem pengaturan dan tata kelola yang berbasis sesuai dengan adat istiadat, tradisi, agama, dan budaya Bali. “Saya harap pemerintahan Jokowi bersama DPR bisa menyelesaikan revisi Undang-undang Provinsi Bali yang nantinya bisa meningkatkan atau mencapai tingkat eksistensi Bali seperti apa yang kita inginkan. Salah satunya di bidang politik apabila nanti ada Undang-undang yang tidak sesuai dengan semangat kita agar tidak dilaksanakan di Bali,” ujarnya.

l Rindra

Pesan untuk Jokowi

Page 10: Majalah balipost edisi 100

L A P O R A N U T A M A

10

MBP/dok

Vila telah merambah tebing di Gianyar. Selain tebing pesisir juga menjadi incara investor.

Page 11: Majalah balipost edisi 100

10 - 16 Agustus 2015 11

” Kalau orang Bali bisa makan dari hasil kerjanya, maka tidak akan ada stigma bah-wa ekonomi sedang sulit,”

kata Bupati Bangli I Made Gian-yar, pekan lalu di Sanur. Lontaran itu disampaikan Gianyar ketika ada pernyataan bahwa ekonomi Bali sedang krisis. Pertanyaannya, apakah orang Bali hanya kerja untuk makan, bagaimana dengan beban yang lainnya termasuk urunan untuk yadnya?

G i a n y a r m e n y o r o t i s o a l ketidakadilan soal-soal pemban-gunan gedung (pariwisata) dan membangun lingkungan (me-nenam pohon). Ia pun meng-harapkan strata ekonomi yakni ekonomi primer, sekunder, dan tersier bisa dibangun berdasarkan hubungan yang harmonis. Dalam arti, dibangun sebuah hubungan yang saling menguntungkan dan menguatkan.

“Sehingga tidak akan ada stig-ma bahwa daerah atau orang yang bergerak di sektor ekonomi primer itu keberadaannya atau berikutnya klasifikasiya menjadi dibawah dari orang-orang yang bergerak di sektor ekonomi sekunder dan tersier,” ujarnya.

Gianyar mencontohkan Bangli yang bergerak di sektor ekonomi primer. Ia mempertanyakan, kapan pemerintah dari jajaran kabupaten hingga pusat memberikan perha-tian kepada sektor primer agar tidak terjadi alih fungsi di daerah yang dipimpinnya itu. Apalagi sudah disepakati kesatuan sistem

berupa one island management.“Tapi kalau terus Bangli dip-

inggirkan, kita menghasilkan air bersih, Kotamadya Denpasar mendapatkan air bersih yang luar biasa dari pemeliharaan hutan di Bangli. Tapi ketika memberikan PHR saja dianggap sumbangan. Tidak dianggap sebagai suatu hak,” jelasnya.

Begitu juga soal galian C, lan-jut Gianyar, pasir yang dikeruk dibawa ke Denpasar, Badung, Kuta, atau Sanur. Hasilnya, Bangli mendapatkan kerusakan, daerah-daerah itu mendapatkan PHR. Menurutnya, pembangunan harus diseimbangkan. Semisal, men-inggikan pajak bagi hotel yang dibangun setelah melakukan alih fungsi lahan sawah.

“Berikutnya, apabila di Bangli menambah satu pohon, itu diberi-kan insentif sehingga ke depan ini akan ada sebuah pemikiran yang sama membangun hotel sama dengan membangun (menanam) pohon, membangun hotel dapat PHR, membangun pohon akan mendapatkan insentif. Kalau itu bisa dilakukan oleh provinsi, maka Bangli nggak perlu alih fungsi dan tidak perlu menjual tanah,” paparnya.

Sementara itu, Pengamat Ling-kungan Anak Agung Ngurah Made Arwata mengaku merisaukan dampak dari masifnya pembangu-nan saat ini. Lingkungan tidak saja rusak, tapi masyarakat Bali juga sedikit demi sedikit mulai tersisih. “Yang saya sangat risaukan adalah,

apa yang akan terjadi. Airnya akan habis, tanahnya dijual. Kedua, yang saya takutkan bisa-bisa kita tenggelam dari segala-galanya dan orang Bali akan tenggelam oleh air matanya sendiri,” ujarnya.

Akademisi Dr. IGN Supartha Djelantik, S.H., M.H. mengatakan, masalah-masalah yang dihadapi Bali sebetulnya bukan masalah baru. Kehadiran Undang-undang No.6 Tahun 2014 tentang Desa seharusnya bisa dimanfaatkan sebagai bentuk otonomi khusus untuk Bali.

“Desain hukum itu harus di-pegang secara keseluruhan, tidak bisa sepotong-sepotong. Undang-undang ini ada pembatasan pada negara. Kenapa ada Undang-undang, supaya negara tidak mengintervensi. Justru kalau kita terbalik ini kesalahan besar. Kita tidak mampu melihat celah ini untuk Bali. Harusnya Bali ini bangkit, duduk bersama, bahas bersama, desa adat harus kita pakai sebagai payung dari pe-merintahan desa walaupun sistem tetap jalan, tapi bukan berarti men-campuradukkan,” paparnya.

Djelantik menambahkan, Bali selalu bicara ketidakadilan. Pa-dahal, seharusnya bisa diatasi dengan membangun potensi-potensi yang menjadi unggulan di masing-masing kabupaten. Sementara untuk mengatasi pen-gangguran bisa dilakukan dengan uji kompetensi.

l Rindra

PASIR Vs PHR

Tidak Adil MBP/edi

I Made Gianyar

Page 12: Majalah balipost edisi 100

10 - 16 Agustus 201512

MBP/ist

RANPERDA - Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede bersama Wali Kota Rai Mantra dan Wakil Wali Kota I

G.N. Jaya Negara mengesahkan enam ranperda menjadi per-da pada Sidang Paripurna di Gedung DPRD Kota Denpasar,

Kamis (23/7). Rai Mantra bersama Wawali Jaya Negara sangat getol berjuang agar perda yang sama, yakni Perda No.

7 Tahun 2010 tentang BPHTB dapat diubah dengan bea nol persen bagi pewaris tingkat pertama dan 0,001 persen bagi

pewaris tingkat kedua sampai dengan tingkat kelima.

MBP/ist

WASPADA - Bali sebagai wilayah NKRI tentu akan terkena dampak dari penyebaran ISIS, penyusul sejumlah WNI

sudah menjadi bagian dari kelompok ISIS. Kewaspadaan itu diingatkan oleh Senator DPD-RI Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III saat mengadakan reses di STT

Tat Twam Asi, Desa Batu Aji Kerambitan, Tabanan. Hadir IGP Hendranatha (Ketua STT), IGP Sukardiyasa (Perbekel

Batu Aji), IG Nyoman Darma Wijaya (Bendesa Adat Batu Aji) dan IG Nyoman Sumersa (Klian Adat) dan sejumlah

tokoh masyarakat.

MBP/ist

BERPAMITAN - Bupati Gde Agung bersama Ny. Ratna Gde Agung berjabat tangan dengan tokoh masyarakat

Kuta seusai berpamitan dengan masyarakat, Rabu (22/7) lalu di Wantilan LPD Desa Adat Kuta. Acara yang digelar di Wantilan LPD Desa Adat Kuta ini juga dihadiri jajaran

SKPD dan tokoh masyarakat Kuta. Dalam pemaparannya, Bupati menanamkan kepada masyarakat agar senantiasa mengedepankan budaya santun yang memang dirintisnya

sejak dia ngayah di Badung.

MBP/ist

JAMUAN - Menyambut Hari Suci Hindu Galungan dan Kuningan Tahun Isaka Warsa 1937, keluarga besar Puri

Ageng Tegeh Kori menggelar Jamuan Makan Malam dengan mengundang penglingsir, Purusa dan Pradana serta

kerabat Puri. Acara diadakan dipelataran Puri Ageng dan dihadiri oleh Ratu Biang I Gusti Ayu Suwitry Wedastera

Suyasa. Harapannya agar pertalian kekerabatan antar keluarga menjadi semakin erat.

Page 13: Majalah balipost edisi 100

10 - 16 Agustus 2015 13

MBP/ist

BERBINAR - Dimulai dengan mengembangkan Proyek Royal Mutiara Village di Kampial Nusa Dua, Bali dan Sun-

set Riverview Village di Pemogan, kini Sipoa Legacyland hadir menawarkan Program Bali Berbinar, program hunian cantik di Kampial Nusa Dua, Hi-Rise Villa cantik 1.5 lantai yang ditawarkan dengan harga terjangkau dan tidak men-

guras kantong, hanya dengan Rp 800 ribu sudah bisa pesan unit. Jadwal pilih unit mulai tanggal 1 September 2015.

MBP/ist

PAMITAN - Bupati Badung A.A. Gde Agung bersama Ny. Ratna Gde Agung berpose bersama seusai roadshow untuk

berpamitan dengan masyarakat, Selasa (20/7) lalu di Wantilan Serbaguna Petang. Sebagai sosok pemimpin Badung yang

didukung dan dipilih langsung masyarakat, ia ingin menyam-paikan ucapan terima kasih dan permohonan maaf kepada

masyarakat yang selama ini telah mendukung penuh program maupun kebijakan bupati dan Pemkab Badung, sehingga pem-bangunan di Badung dapat berjalan dengan baik serta mampu

meningkatkan kesejahteraan masyarakat Badung.

MBP/olo

COMDEV - PT Indonesia Power memberikan bantuan com-munity development (comdev) kepada masyarakat di sekitar

PLTG Gilimanuk, Kamis (23/7). Hadir dalam penyerahan di areal PLTG Gilimanuk itu, General Manager (GM) PT

Indonesia Power UPJP Bali IGAN Subawa Putra didamp-ingi Manajer PLTG Gilimanuk I Nyoman Purwakanta

dan Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi I Wayan Gorim, Camat Melaya I Putu Eka Suartama dan

jajaran Kelurahan Gilimanuk.

MBP/ist

DUKA CITA - Rasa dukacita atas maraknya bencana alam di Indonesia dan juga di Bali disampaikan oleh Abhiseka Raja

Majapahit Bali Sri Wilatikta Tegeh Kori Kresna Kepakisan XIX saat menghadiri undangan Sekaa Bakti dan Forum

Revolusi Mental dalam karya yadnya di Pura Pasar Agung, Sebudi, Karangasem. Pada kesempatan itu Ni Luh Kartini menyatakan rasa syukurnya karena Gusti Wedakarna bisa

hadir di acara tersebut.

Page 14: Majalah balipost edisi 100

10 - 16 Agustus 201514

A K T I V I TA S

MBP/ist

POSKO MUDIK - BPJS Kesehatan kembali menunjuk-kan kepeduliannya dengan memberikan layanan kesehatan

gratis bagi para pemudik di Pelabuhan Gilimanuk. Posko Mudik BPJS Kesehatan tahun 2015 resmi dibuka, Senin (13/7), oleh Bupati Jembrana I Putu Artha. Hadir dalam

peresmian posko itu, Direktur Keuangan dan Investasi BPJS Kesehatan Riduan, Kepala BPJS Kesehatan Divisi Regional XI Ni Mas Ratna Sudewi, Kapolres Jembrana AKBP Harry

Haryadi dan jajaran ASDP Gilimanuk.

MBP/ist

HADIAH - Rasa syukur dan tak menyangka akan mendap-

atkan mobil mewah dirasakan pegawai di Dinas PU Provinsi

Bali, A.A. Made Suniari. Ya, wanita beralamat di Peru-

mahan Buana Permai, Padangsambian ini mendapatkan

hadiah mobil mewah jenis Honda CRV dari BRI. Mobil itu

diserahkan oleh Kacab BRI Denpasar Gajah Mada, IB Oka

Purwita.

MBP/ist

TINJAU - Bupati Badung A.A. Gde Agung didampingi

Sekda Badung Kompyang R. Swandika di saat meninjau

langsung pelayanan Disdukcapil dan BPPT yang berada di

Puspem Badung. Ikut mendampingi Bupati Kadisdukcapil

Nyoman Soka, Kepala BPPT I Made Sutama, Kasatpol PP

I Ketut Martha dan Kabag Humas dan Protokol A.A. Gede

Raka Yuda, Senin (20/7).

MBP/ist

SEMBAKO - Finance & IT Department Head Bandara

I Gusti Ngurah Rai, M. Faisal, S.E. (tengah), didampingi

Kasi Kesra Kantor Lurah Tuban A.A. Made Wiranata

dan masyarakat kurang mampu yang menerima bantuan

sembako dari PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara I Gusti

Ngurah Rai.

Page 15: Majalah balipost edisi 100

10 - 16 Agustus 2015 15

MBP/ist

SENI - STIKOM Bali sebagai Perguruan Tinggi Teknologi

kembali membuktikan kepedulian dan kecintaanya terhadap

seni dan budaya Bali. Kali ini STIKOM Bali menyelamat-

kan warisan seni dan budaya Bali kuno tahun 1928 melalui

sebuah proyek repatriasi dan digitalisasi kepingan-kepingan

piringan hitam yang berisi rekaman seni dan budaya Bali

kuno yang tersebar di seluruh dunia.

MBP/ist

BAKSOS - PT Antara Azimuth Lembongan Resort meng-gelar kegiatan bakti sosial di Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Minggu (12/7). Perusahaan yang berencana membangun Anzara Resort di Banjar Kaja, Desa Lembongan ini membagikan 160 paket sembako untuk lan-

sia dan keluarga tidak mampu, serta 60 paket alat sekolah bagi anak-anak yatim piatu. Selain itu juga menyerahkan

bantuan dana sebesar Rp 91 juta untuk desa setempat.

MBP/ist

PARIPURNA - Wali Kota Denpasar I.B. Rai Dharmawijaya

Mantra menyampaikan pidato pengantar pertanggungjawa-

ban pelaksanaan APBD Kota Denpasar tahun 2014 dan

pengantar penjelasan terhadap 6 Ranperda Kota Denpasar

pada sidang paripurna masa persidangan II tahun 2015 di

Ruang Sidang DPRD Kota Denpasar, Senin (13/7).

MBP/ist

ISTIMEWA - Juli merupakan bulan yang istimewa, karena 15 Juli dan 25 Juli merupakan hari suci bagi umat

Hindu yakni hari suci Galungan dan Kuningan. Sedan-gkan 17 dan 18 Juli, merupakan Hari Raya Idul Fitri 1 Syahwal 1436 Hijrah bagi umat Islam. Bulan Juli 2015

dapat dikatakan sebagai bulan penuh berkah bagi kita se-mua. Demikian disampaikan Wali Kota Denpasar I.B. Rai Dhrmawijaya Mantra bersama Wakil Wali Kota (Wawali)

Denpasar I G.N. Jaya Negara.

Page 16: Majalah balipost edisi 100

16

10 - 16 Agustus 201516

P O L I T I K

Tahapan pendaftaran pasangan calon bupati dan wakil bupati serta calon wali kota dan wakil wali kota ter-lewati. Seluruh kabupaten/kota di

Bali sudah memenuhi minimal dua pasangan calon yang akan bertarung. Kekhawatiran terjadi penundaan pilkada pun sirna. Namun, ancaman pencoretan calon tetap mem-bayangi. Ini dimungkinkan jika dukungan parpol tak sah. Tahapan uji administrasi dan faktual tetap berpeluang menggugurkan calon. Ini dimungkinkan jika rekomendasi parpol dinilai tak sah dan abal-abal. “Jika setelah verifikasi administrasi dan faktual nanti ada pasangan calon yang dinyatakan tidak memenuhi persyaratan, tentu KPU tidak dapat menetapkannya sebagai pasan-gan calon tetap. Tahapan penjaringan calon akan dibuka lagi,” ujar Ketua KPU Bali I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi.

Ia menambahkan, bila hal itu terjadi pada daerah dengan dua pasangan calon, maka pihaknya akan kembali melakukan sosial-isasi dan pendaftaran calon. Namun, calon yang dimaksud khusus untuk mengganti-kan pasangan calon yang tidak memenuhi syarat. Dengan kata lain, calon tetap datang dari partai politik, bukan calon independen karena KPU sudah menutup pendaftaran untuk calon independen. Dari data KPU Bali, ada dua pasangan calon yang bertarung di Kota Denpasar yakni IB Rai Dharmawijaya Mantra-IGN Jaya Negara (PDIP) dengan 40 persen dukungan, serta I Ketut Suwandi-I Made Arjaya (Golkar, Gerindra, Demokrat) dengan 42 persen dukungan.

Di Badung, juga ada dua pasangan calon yakni I Nyoman Giri Prasta-I Ketut Suiasa (PDIP, Nasdem) dengan 42,50 persen du-kungan, dan I Made Sudiana-I Nyoman Sutrisno (Demokrat, Gerindra) dengan 27,50 persen dukungan. Di Tabanan, ada dua calon yakni Ni Putu Eka Wiryastuti-I Komang Gede Sanjaya (PDIP) dengan 55 persen dukungan dan I Wayan Sarjana-IB Komang Astawa Merta (Nasdem, Gerindra, Hanura) dengan 20 persen dukungan.

Di Jembrana ada tiga pasangan calon, masing-masing I Putu Artha-I Made Kem-bang Hartawan (PDIP) dengan 40 persen dukungan, I Komang Sinatra-I Gusti Agung Ketut Sudanayasa (Hanura, PKB, Nasdem)

dengan 20 persen dukungan, dan I Ketut Wirawan-I Made Suardana (Demokrat, Golkar, Gerindra) dengan 34 persen du-kungan.

Di Bangli, pasangan yang bertarung I Made Gianyar-Sang Nyoman Sedana Arta (PDIP) dengan 43 persen dukungan, dan IB Made Brahmaputra-I Ketut Ridet (Gerindra, Demokrat) dengan 23,34 persen dukungan. Di Karangasem, ada pasangan IGA Sumatri-I Wayan Artha Dipa (Nasdem, PKPI, Hanura) dengan 20 persen dukungan, I Made Sukerana-I Komang Kisid (Golkar, Gerindra) dengan 40 persen dukungan, dan I Wayan Sudirta-Ni Made Sumiati (PDIP) dengan 26,67 persen dukungan.

Di lain pihak, KPU Karangasem me-masuki tahapan penelitian terhadap berkas ketiga kandidat Bupati dan Wakil Bupati Karangasem. Dari proses penelitian itu, KPU menemukan sejumlah masalah terhadap dokumen para kandidat. Meski saat proses

pendaftaran dokumennya dinyatakan leng-kap, ketiga kandidat masih belum aman agar bisa sah ditetapkan menjadi calon Bupati dan Wakil Bupati Karangasem oleh KPU Karangasem.

Ketua KPU Karangasem Made Arnawa mengatakan setelah dilakukan proses pe-nelitian dokumen, ada masalah pada SK Persetujuan Pencalonan dari DPP partai politik. “Setelah kami cek, SK yang ada nomornya hanya dari Partai NasDem,” terang Arnawa saat ditemui di sela-sela se-rah terima jabatan Bupati dan Wakil Bupati Karangasem di Gedung DPRD Karangasem. Ia menekankan, seharusnya semua SK Persetujuan Pencalonan dari DPP disertai nomor, sehingga dapat dipertanggungjawab-kan keabsahannya. Guna menyikapinya, KPU akan melakukan verifikasi faktual ke DPP partai politik yang bersangkutan. Apa benar, SK Persetujuan Pencalonan itu dikeluarkan oleh DPP atau hanya abal-abal. Persoalan lainnya, yang membuat kandidat di posisi belum aman, ialah masalah SK Pemberhentian dari Gubernur, bagi kandidat dari anggota dewan. Sebab, proses sampai munculnya SK itu, sebagian prosesnya ada di internal partai politik, sebagian lagi berada di lembaga DPRD Karangasem.

l Rindra/Bagiarta

Pasangan Calon

Denpasar Dharmawijaya Mantra-Jaya Negara PDIP 40 % I Ketut Suwandi-I Made Arjaya Golkar, Gerindra, Demokrat 42 %

BadungGiri Prasta-I Ketut Suiasa PDIP, Nasdem 42,50 % Made Sudiana-I Nyoman Sutrisno Demokrat, Gerindra 27,50 %

TabananEka Wiryastuti- Komang Gede Sanjaya PDIP 55 % Wayan Sarjana-IB Astawa Merta Nasdem, Gerindra, Hanura 20 %

JembranaI Putu Artha-I Made Kembang Hartawan PDIP 40 % Komang Sinatra-IGA Ketut Sudanayasa Hanura, PKB, Nasdem 20 %I Ketut Wirawan-I Made Suardana Demokrat, Golkar, Gerindra 34 %

BangliI Made Gianyar-Sang Nyoman Sedana Arta PDIP 43 % IB Brahmaputra-I Ketut Ridet Gerindra, Demokrat 23,34%

KarangasemIGA Sumatri-I Wayan Artha Dipa Nasdem, PKPI, Hanura 20 %I Made Sukerana-I Komang Kisid Golkar, Gerindra 40 %I Wayan Sudirta-Ni Made Sumiati (PDIP) 26,67 %

Pilkada Tersandera Rekomendasi Parpol

Page 17: Majalah balipost edisi 100

17

10 - 16 Agustus 2015 17

Bali terus dimarginalkan. Kebijakan politik dan ekonomi nasional makin mem-buat Bali terjepit. Kini Bali tidak dalam posisi krisis, melainkan masuk fase kritis. Selain itu, tingginya beban budaya masyr-akat Bali membuat, krama Bali terus ter-degradasi menuju kemiskinan. Bayangkan etika bicara 1.758 desa adat, Bali memiliki beban budaya tidak kurang dari Rp 3-5 triliun terkait kewajiban parahyangan.

“Parahyangan di Bali ini tidak kurang dari 10 ribu. 10 ribu pura itu beban budaya yang dilakukan secara swadaya tidak kurang dari Rp 3 sampai Rp 5 triliun. Inilah fakta yang terjadi yang membuat masyarakat Bali sulit lepas dari kemiskinan,’’ ujar Anggota DPR RI I Nyoman Damantra.

Padahal, kata politisi PDIP ini Bali penyumbang devisa terbesar untuk Indo-nesia. Pada 2012, hampir 50 persen devisa pariwisata nasional dihasilkan dari Bali. Kalau penghasilan nasional 9 miliar dolar, berarti Bali menyumbang sekitar 4,5 miliar dolar. Ironis, di tengah sumbangan devisi terbesar, masyarakat Bali terpinggirkan. Banyak di antara mereka antre untuk bertransmigrasi. Banyak pula perajin di

Gianyar beralih profesi jadi buruh ban-gunan. Demikian pula toko seni berubah jadi tempat jualan bakso dan nasi goreng. Dengan kondisi ini, masihkan bisa disebut pariwisata Bali telah memberi kesejahter-aan pada masyarakatnya secara merata?

Ia menegaskan kondisi Bali saat ini tidak hanya sulit, tapi kritis. Baik secara politik, ekonomi, maupun sosial budaya. Menurutnya telah terjadi proses margin-alisasi. Ia mencontohkan suasana politik nasional sekarang banyak melahirkan Undang-undang yang justru bertentan-gan dengan semangat berdirinya NKRI. “Sebagai contoh Undang-undang Por-nografi, jaminan purbakala yang menurut saya pribadi itu akan sangat mengganggu kemajemukan daripada situasi yang ada di Indonesia. Kemudian undang-undang Desa. Jadi hal-hal ini yang menurut saya perlu untuk dicermati,” ujarnya dalam acara Simakrama Redaksi Bali Post di Bale Banjar Bali Global Shankara, Sanur.

Terkait Undang-undang Desa, Politisi PDIP ini berpendapat, desa adat seharusnya tetap independen. Pasalnya, desa adat tidak

sekadar menjadi lembaga pelestari atau menjaga kelestarian adat. Desa adat juga menjadi lembaga ketahanan budaya Bali, sehingga tidak boleh diberikan pelimpahan kewenangan oleh pemerintah.’’Undang-undang Desa menurut saya justru pemer-intah ingin campur tangan, ini yang harus kita hentikan,” jelasnya.

Damantra menambahkan, keberpiha-kan pemerintah juga masih sangat rendah secara ekonomi. Bisa dilihat dari pemban-gunan hotel dan vila yang begitu banyak. Tapi disisi lain, para perajin di Gianyar justru banyak yang bangkrut. Karenanya, keberpihakan pemerintah harus jelas. Tidak saja mengejar pertumbuhan, tapi juga melakukan pemerataan ekonomi.

“Percepatan pertumbuhan ekonomi di Bali justru akan mempercepat terjadinya proses marginalisasi orang Bali. Kita lihat saja animo masyarakat bertransmigrasi. Silahkan dicek, orang ngantre di Tabanan, ngantre di Gianyar untuk transmigrasi. Itu indikator bahwa Bali ini sudah kritis,” lanjutnya.

l Rindra

Bali Masuk Fase KritisMBP/dok

Simakrama Redaksi Bali Post di Bale Banjar Bali Global Shankara, Sanur.

Page 18: Majalah balipost edisi 100

10 - 16 Agustus 201518

P E N D I D I K A N

Pelaksanaan Masa Orientasi Siswa (MOS) di sejumlah sekolah di Bali termasuk di Denpasar dini-lai ditelikung berbagai masalah.

MOS bebas perploncoan yang digadang-gadangkan oleh para pejabat di instansi terkait, ternyata hanya manis di bibir saja. Realitanya di lapangan, pemberian tugas-tugas aneh yang sangat memberatkan siswa baru masih ditemukan. Menganti-sipasi agar MOS tidak sampai dijadikan ajang balas dendam oleh siswa-siswa senior kepada adik-adik kelasnya, pejabat terkait di Disdikpora Bali maupun Dis-dikpora kabupaten/kota se-Bali diminta bersikap tegas. Mereka diharapkan tidak segan-segan memberikan peringatan

keras kepada para kepala sekolah yang pelaksanaan MOS di sekolahnya ter-bukti tidak sesuai dengan ketentuan yang digariskan. Apabila penyimpangannya sudah mengarah kepada tindak kekerasan fisik, pejabat terkait di Disdikpora juga diharapkan berani bersikap tegas untuk menghentikan pelaksanaan MOS di seko-lah bersangkutan.

Ketua Dewan Pendidikan Kota Den-pasar Prof. Dr. Ir. Putu Rumawan Salain, M.Si. menegaskan, pelaksanaan MOS khususnya di jenjang pendidikan SMA dan SMK wajib dievaluasi. Meskipun sangat sedikit orangtua siswa yang be-rani melaporkan secara terbuka kepada instansi terkait, keluhan para orangtua

siswa terkait pelaksanaan MOS yang mengawali tahun pelajaran 2015/2016 ini sangat santer beredar di media-media sosial. Dosen Fakultas Teknik Univer-sitas Udayana ini mendesak Disdik-pora bersikap tegas. Jangan sampai ada pembiaran, karena penyimpangan yang diberikan toleransi justru akan membuat penyimpangan-penyimpangan sejenis akan terulang lagi pada pelaksanaan MOS tahun-tahun berikutnya. Bahkan, tingkatannya bisa jadi lebih sehingga mengancam keselamatan jiwa dari peserta MOS. ”Menurut saya, Disdikpora punya hak dan wewenang untuk menyikapi penyimpangan MOS itu secara tegas. Bentuknya seperti apa, silakan Disdik-

MBP/yudi karnaedi

Suasana MOS untuk siswa baru di salah satu sekolah di Denpasar.

Sarat Masalah, MOS Wajib Dievaluasi

Page 19: Majalah balipost edisi 100

10 - 16 Agustus 2015 19

ANGKA anak putus sekolah cukup tinggi di Karangasem. Untuk menanganinya cukup sulit, sebab anak putus sekolah lebih memilih bekerja dan sudah senang menerima uang, tanpa punya pertimbangan jangka panjang betapa pentingnya pendidikan. Untuk menanganinya, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnaker-trans) Karangasem berupaya memberikan pendampingan untuk mengembalikan mereka ke sistem pendidikan.

Menurut Kepala Disnakertrans Karangasem Gusti Nyoman Arya Sulang, anak putus sekolah di Karangasem didominasi siswa SD. Padahal, anak sebagai aset bangsa harus menuntut ilmu setinggi-setingginya. Minimal, mampu menyelesaikan wajib belajar sembilan tahun. “Anak-anak di Karangasem kerap dipaksa bekerja oleh orangtuanya. Karena sudah senang lihat uang, kadang-kadang mereka enggan lagi mau sekolah,” katanya menyayangkan.

Arya Sulang mengaku langsung berkoordinasi dengan Kementri-an Tenaga Kerja untuk kembali menerapkan Program Pengurangan Pekerja Anak, bersinergi dengan PKH (Program Keluarga Harapan) di Dinas Sosial. Tahun ini, pusat sudah mengucurkan anggaran sebesar Rp 600 juta untuk memberikan pendampingan kepada 120 anak putus sekolah di Karangasem di tiga kecamatan, antara lain Kecamatan Kubu, Abang dan Karangasem. “Dari tiga kecamatan itu, ada 250 anak putus sekolah yang melanjutkan. Tapi, tahun ini kami ambil 120 anak,” tegasnya.

Program ini, kata dia, sudah bergulir tiga kali. Antara lain di tahun 2011 menyasar anak putus sekolah sebanyak 60 orang, tahun 2012 sebanyak 150 orang dan tahun 2013 sebanyak 150 orang. Terkait sosok pendamping dari program pendampingan ini, Disnakertrans mengambil dari wilayah sekitarnya, yang memiliki kemampuan pen-dampingan dalam PKH Dinas Sosial. Pendamping ini akan mem-berikan pendampingan selama sebulan. “Kami juga sudah bekerja sama dengan Dinas Pendidikan untuk memberi ruang agar mereka bisa melanjutkan pendidikan. Dalam tiga kali program ini berjalan,

lebih dari 60 persen dari mereka akhirnya mau melanjutkan sekolah lagi kembali ke sistem pendidikan. Selebihnya, tidak bisa karena sudah terlanjur senang terima uang setelah bekerja,” ujarnya.

Kendala kedua, saat ingin melanjutkan, lokasi sekolahnya terlalu jauh, seperti di Kecamatan Kubu. Sehingga, pihaknya berharap kepada Dinas Pendidikan supaya dalam pendidikan kesetaraan, diberikan peluang bagi anak-anak yang putus sekolah ini. “Kami selalu berkomunikasi dengan pemerintah pusat, karena program ini sangat membantu. Mudah-mudahan, tahun depan dapat bantuan ini lagi,” katanya.

l Bagiarta

Pendampingan untuk Anak Putus Sekolah

MBP/dok

Angka anak usia sekolah yang putus sekolah masih cukup tinggi. Mereka perlu diberikan pendampingan agar kembali mau melan-

jutkan pendidikan.

pora yang menjabarkan. Apalagi, saat ini Mendikdub sudah menerbitkan Per-mendikbud Nomor 55 Tahun 2014 yang secara khusus mengatur tentang Masa Orientasi Peserta Didik Baru tersebut. Peraturan ini seharusnya dijadikan dasar bagi Disdikpora bersikap tegas,” kata Rumawan Salain mengingatkan.

Rumawan Salain mengatakan, dirinya merasa sangat prihatin membaca pem-beritaan di media massa yang menyoroti pelaksanaan MOS di salah satu sekolah negeri di Denpasar. Peserta MOS di seko-lah tersebut diharuskan membeli 17 item barang yang biayanya sekitar Rp 250.000 hingga Rp. 300.000/anak. Di samping sangat memberatkan siswa-siswa baru dan orangtuanya, penugasan seperti itu juga tidak jelas manfaatnya bagi dunia pendidikan. “Sangat wajar jika orangtua siswa mengeluhkan pelaksanaan MOS yang tidak berkualitas seperti itu. Dalam konteks ini, Disdikpora harus bersikap

tegas. Jangan membiarkan oknum-oknum siswa yang berlindung di balik organisasi bernama OSIS memanfaatkan momen MOS ini sebagai ajang balas dendam. Be-gitu juga dengan kepala sekolah, mereka tidak boleh membiarkan siswa-siswanya yang ditunjuk sebagai instrutor MOS berbuat sesuka hatinya,” tegasnya.

Berdasarkan informasi yang diterima Majalah Bali Post, pelaksanaan MOS tahun ini memang belum steril dari aksi perploncoan. Di salah satu SMA negeri di Denpasar misalnya, ada beberapa siswa baru yang mengikuti MOS sampai sakit, bahkan jatuh pingsan. Diduga mereka kelelahan dan mengalami perlakuan keras dari para seniornya yang masih melakukan kekerasan mental, membentak, gerakan mengancam dan sebagainya. Mirisnya, siswa yang sakit malah ada yang dibentak dan disindir dibilang manja oleh seniornya. Mereka rata-rata menjalani perawatan di unit kesehatan sekolah, tidak sampai

masuk rumah sakit. Begitu juga dengan pembebanan berbagai biaya dan tugas-tu-gas aneh yang tidak ada kaitannya dengan pendidikan juga santer dikeluhkan.

Sayangnya, orangtua siswa yang men-geluhkan pelaksanaan MOS yang masih beraroma perplocoan itu tidak berani menyebutkan identitasnya secara jelas. Mereka hanya bisa berharap Disdikpora Kota Denpasar bersikap tegas terhadap sekolah yang masih melanggar rambu-rambu pelaksanaan MOS. “Saat ini, pemerintah tengah gencar melaksanakan gerakan penumbuhan budi pekerti yang berbasis di seluruh sekolah di Indonesia. Seharusnya, momen MOS dimanfaatkan untuk mengawali gerakan itu dalam tataran aksi nyata. Bukan sebaliknya, MOS justru dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan yang tidak mendidik,” kata Rumawan Salain mengkritisi.

l Sumatika

Page 20: Majalah balipost edisi 100

10 - 16 Agustus 201520

Charles Ponzi adalah sang penemu skema investasi Ponzi, skema investasi abal-abal yang kon-troversial. Penipuan di internet

dengan skema Ponzi yang menawarkan mimpi cepat kaya kepada para membernya masih marak kita temukan saat ini. Ada banyak website lokal yang menawarkan bisnis online yang memberikan iming-iming penghasilan fantastis dari internet. Dengan bahasa marketing yang dibuat demikian apik, para pelaku bisnis skema Ponzi ini mampu mempermainkan emosi

calon mangsanya yang akhirnya masuk ke dalam lingkaran setan. Skema ponzi ser-ing dikaitkan dengan bisnis MLM, namun pada kenyataannya bisnis MLM yang sehat sangat berbeda dengan skema penipuan investasi ponzi.

Charles Ponzi yang juga dikenal den-gan nama Carlo Ponzi memiliki nama lahir Carlo Pietro Giovanni Guglielmo Tebaldo Ponzi. Ia lahir pada tanggal 3 Maret 1882 di sebuah kota kecil bernama Lugo di Italia. Ia yang terlahir di keluarga sederhana dan serba kekurangan telah

membentuk jiwa dan pemikiran Ponzi un-tuk bisa gesit melihat peluang yang mampu menghasilkan uang.

M u n g k i n h a l tersebut juga yang membuat d i r inya dianugerahkan ke-mampuan berpikir yang di atas rata-rata kebanyakan orang. Ia terbukti mampu memikirkan banyak cara dan usaha un-tuk memenuhi kebu-tuhannya. Namun, sayangnya jalan yang ditempuh oleh Ponzi adalah jalan yang tidak benar. Ia sering kali harus berurusan

dengan pihak berwajib karena pelanggaran dan penipuan.

Ia sebelumnya pernah bekerja menjadi petugas pos di tanah kelahirannya Italia, bahkan dirinya juga pernah diterima di salah satu Universitas besar di Italia yaitu University of Rome La Sapienza. Namun, dorongan keinginan untuk cepat kaya membuat dirinya menjatuhkan pilihan ke jalan yang tidak tepat.

Titik balik kehidupan Ponzi dimulai pada saat ini berhasil memikirkan sebuah konsep bisnis yang cukup unik. Pada masa itu dikenal sebuah kupon khusus yang dapat diperjual belikan sebagai pengganti perangko di seluruh dunia. Karena berlaku di seluruh dunia kupon tersebut nyatanya menjadi komoditas yang cukup menjanji-kan untuk diperjual belikan.

Memang tidak ada peraturan yang melarang perdagangan kupon pos tersebut, namun yang pasti kupon tersebut mem-punyai harga jual yang berbeda di setiap negara tergantung keadaan ekonomi dan kurs mata uangnya. Inilah yang ditangkap Ponzi sebagai sebuah peluang menggiur-kan. Asumsinya, harga kupon pos tersebut di negara Spanyol hanya berharga 1 sen, namun jika dijual di Amerika harganya bisa mencapai 6 sen. Keuntungan 5 kali lipat tersebut pastinya bisa menjadikan seseorang kaya mendadak dalam waktu singkat.

Apa yang dibayangkan Ponzi meleset, harga dari tiap kupon tersebut tidak bisa

Skema Ponzi, Penipuan Modus Investasi

M A N C A N E G A R A

Page 21: Majalah balipost edisi 100

dijual denga harga tinggi, pasalnya banyak biaya yang harus ia bayarkan untuk men-datangkan kupon dari Spanyol. Ia gagal menjadi orang kaya mendadak dengan hasil pemikirannya selama berbulan-bulan tersebut.

Namun, ternyata hal yang mengejut-kan terjadi, ketika ia berbicara dengan orang lain, baik teman, keluarga atau rekan bisnisnya tentang konsep bisnisnya tersebut. Ternyata banyak yang percaya dan meyakini bahwa skema tersebut bisa benar-benar menghasilkan uang. Dari situ, Ponzi mulai kembali mengeluarkan keahliannya. Ia yang memang lihai ber-bicara, kian gancar memaparkan konsep bisnis tersebut.

Dan dengan dalih masih ada potensi pengembangan usaha, ia kemudian me-nawarkan konsep investai kepada orang yang mau mendapatkan keuntungan berlipat dalam waktu singkat. Meskipun pada kenyataannya konsep Ponzi tersebut sama sekali tidak akan berhasil dan Ponzi sendiri sudah tau hal tersebut. Dari sini, bisa dikatakan Ponzi sedang membangun jalannya sebagai salah satu ikon penipu paling sukses di dunia dalam sejarah.

Ia menawarkan para investor yang mau menanamkan uang 100 dolar, akan menda-patkan 150 dolar hanya dalam 90 hari saja. Orang-orang yang sudah terlanjur percaya dengan manisnya kata-kata Ponzi akhirnya tak ragu memberikan uang nya untuk “investasi” tersebut. Dalam waktu beberapa hari saja Ponzi berhasil menda-patkan dana segar sebesar 1.250 dolar Amerika. Setelah 90 hari berselang, uang yang didapatkannya tersebut ia bayarkan ke beberapa investornya sebesar 750 dollar Amerika saja.

Uang tersebut ia klaim sebagai bukti bahwa skema bisnis yang sedang ia kembangkan tersebut benar-benar meng-hasilkan. Padahal pada kenyataanya yang sebenarnya ia lakukan adalah membayar bunga investor dengan dana investor yang baru dan begitu seterusnya. Dalam waktu 8 bulan, Ponzi bisa mendapatkan uang mencapai 9 juta dollar Amerika. Mimpi besarnya dulu sudah berhasil ia raih.

Ponzi memang seorang genius dalam hal mempengaruhi orang. Berbagai trik dikerahkan oleh Ponzi untuk menjaga agar para investornya tetap bertahan dan tidak berhenti menginvestasikan uangnya. Karena memang skemanya tersebut tidak mempunyai objek bisnis riil, tentunya tinggal menunggu waktu dimana para in-vestornya akan menyadari mereka hanya

dipermainkan.Puncaknya setelah sepuluh bulan men-

jalankan bisnisnya tepatnya bulan Juli tahun 1920 ia ditangkap oleh polisi setempat kare-na skema sesatnya tersebut telah terbongkar dan ribuan investor berbondong-bondong menarik uangnya. Ponzi yang sebenarnya tidak bisa mengembangkan uang tersebut tentunya hancur dan tak mampu memba-yar uang para investornya. Ia didakwa dan dihukum 4 tahun penjara di Massachusetts. Bahkan rekannya yang juga salah satu pe-gawainya, William McMasters menyebut bahwa Ponzi adalah seorang idiot finansial yang bahkan tidak bisa berhitung.

Hingga akhir hayatnya ia masih dike-nang sebagai seorang penipu ulung paling

berhasil di dunia. Banyak pemberitaan yang membahas ia dan skema bisnis yang akhirnya lebih populer dengan nama Skema Ponzi tersebut. Di era ekonomi modern pun sebenarnya skema penipuan legendaris tersebut masih banyak diter-apkan. Meskipun dalam menjalankannya saat ini telah ditambahi model bisnis lain yang membuatnya terlihat berbeda. Cer-das dalam melihat sebuah skema bisnis benar-benar riil atau tidak memang bukan perkara mudah. Dari kisah hidup Charles Ponzi, kita sudah bisa melihat bahwa bahaya dari model penipuan tersebut me-mang benar adanya.

l Gugiek Savindra

10 - 16 Agustus 2015 21

Page 22: Majalah balipost edisi 100

10 - 16 Agustus 201522

D A E R A H

Pemerintah Kabupaten Bangli selama ini terkesan tak pernah serius untuk merawat aset-aset miliknya, termasuk aset pem-

berian perintah pusat. Buktinya sebuah kapal boat bantuan Kementerian Pari-wisata dibiarkan terbengkalai di Dermaga Kedisan Kintamani. Boat yang berukuran cukup besar dan mewah tersebut dibiar-kan dalam kondisi rusak dan terawat. Bah-kan karena tak pernah terurus, sebagian badan boat kini sudah mulai tenggelam ke dasar danau.

Sebuah kapal boat bantuan Kemen-terian Pariwisata terlihat terbengkalai di Dermaga Kedisan Kintamani. Boat yang berukuran cukup besar dan mewah tersebut dibiarkan dalam kondisi rusak dan terawat. Berdasarkan pantauan belum lama ini boat tersebut terlihat terparkir di pinggir danau. Tempatnya berdampingan dengan dua boat milik Satpolair Polres Bangli.

Boat berwarna putih tersebut memiliki ukuran yang cukup besar. Dari desain-nya, boat yang selama ini dikelola Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar)

Bangli tersebut tergolong cukup mewah. Sebab selain dilengkapi deretan kursi pen-umpang, pada bagian dalam boat tersebut juga terpasang AC.

Salah seorang sopir boat di Dermaga Kedisan mengatakan, sejak awal, boat tersebut memang sudah terparkir di Der-maga Kedisan. Boat tersebut hanya per-nah beroperasi beberapa kali saja. Karena tidak ada yang memelihara, boat itupun akhirnya rusak. Menurut sopir boat yang enggan disebutkan namanya tersebut, kemungkinan kerusakan itu disebabkan akibat adanya bagian bawah boat yang bocor. Sehingga membuat kondisi boat sekarang nyaris tenggelam.

“Padahal boat ukuran seperti ini harganya sangat mahal. Bisa sampai miliaran,” ujarnya. Terkait hal tersebut Kepala Disbudpar Bangli Wayan Ad-nyana melalui Kabid Bina Objek Wayan Bona saat dikonfirmasi tak menampik bahwa boat bantuan dari Kementerian Pariwisata tahun 2009 tersebut memang sudah rusak parah. Menurut Bona kerusa-kan boat terjadi akibat tidak ada petugas khurus yang memelihara. “Boat itu me-

mang tidak ada yang memelihara karena memang tidak ada petugas khusus. Kami juga tidak menganggarkan biaya perawa-tan,” ujarnya.

Dia mengatakan boat itu nyaris tenggelam karena digoyang angin dan hujan lebat, sejak beberapa bulan terakhir.

Pejabat asal Terunyan itu menjelaskan boat tersebut saat awal-awal diterima per-nah dimanfaatkan untuk mengantar tamu pemerintah ke Terunyan. Namun sejak beberapa tahun terakhir boat tersebut diakuinya nganggur dan jarang terpakai hingga akhirnya rusak.

Atas kondisi itu ke depan pihaknya be-rencana akan menganggarkan perbaikan boat tersebut dalam Perubahan APBD tahun ini. Nantinya setelah diperbaiki, boat itu akan dicarikan pegawai khusus untuk memeliharanya. Tak hanya itu saja, boat tersebut rencananya juga akan disewakan. “Di samping juga akan kami manfaatkan untuk membawa tamu-tamu pemerintah,” ujarnya.

l Swasrina

Kondisi boat (kanan) milik dinas kebudayaan dan parwisata Bangli

yang terparkir di Dermaga Ke-disan, Kintamani. Lantaran tidak

pernah dirawat, badan boat kini nyaris tenggelam di Danau Batur.

Tak Diurus

Boat Disbudpar Nyaris Tenggelam di Danau Batur

Page 23: Majalah balipost edisi 100

10 - 16 Agustus 2015 23

KAPAL boat bantuan Kementerian Pariwisata yang kini terbengkalai dan nyaris tenggelam di Dermaga Kedisan Kintamani mengundang keprihatinan dewan. Dewan meminta SKPD terkait dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bangli selaku pengelola, untuk bertanggung jawab dan tidak mengabaikan boat tersebut begitu saja. Jika memang sudah tidak lagi dimanfaatkan, Disbudpar diharap-kan mengambil langkah yang terbaik dengan melelangnya.

Seperti yang disampaikan ang-gota Komisi II DPRD Bangli Gelgel Wisanawa. Dia mengaku prihatin me-lihat kondisi boat bantuan kementerian yang rusak dan terbengkalai begitu saja. Seharusnya kondisi ini tidak sampai terjadi jika dinas terkait yang mengelo-lanya bisa bertanggung jawab terhadap bantuan tersebut.

Menurut Gelgel, atas kondisi boat

yang seperti itu, Disbudpar harus segera mengambil langkah yang terbaik. Jika masih ingin dimanfaatkan, boat tersebut sebaiknya diperbaiki. Namun jika sudah tidak lagi dimanfaatkan, Disbudpar diharapkan mengambil langkah yang terbaik dengan melelangnya. “Lelang atau tidak tentunya harus dikaji oleh dinas terkait. Tentu persoalan ini dinas yang lebih tau. Kalau sudah tidak ber-manfaat silahkan dilelang, tapi kalau masih tentunya harus dipertanggung-jawabkan,” terangnya. Dengan kondisi boat yang saat ini nyaris tenggelam dan cukup merusak pemandangan, dewan-pun meminta Disbudpar untuk memin-dahkannya. Terlebih Dermaga Kedisan merupakan tempat pariwisata.

Sementara itu Kabag Umum, Aset dan Perlengkapan Made Mahindra Putra saat dikonfirmasi terpisah mengatakan karena pengggunaan barangnya ada di Disbudpar, maka tanggung jawab untuk

memeliharanya ada di dinas tersebut. Sejauh ini pihaknya belum mengetahui apakah boat tersebut masih akan diman-faatkan kembali oleh Disbudpar atau tidak. Jika ingin dimanfaatkan kem-bali tentunya harus dilakukan perbai-kan dengan terlebih dahulu melakukan pengecekan dan anailisis biaya. Namun jika boat tersebut akan dihapuskan, maka mekanismenya adalah Disbudpar selaku pengguna terlebih dahulu me-laporkannya ke bagian umum.

Sebagaimana pantauan kapal boat bantuan Kementerian Pariwisata itu terlihat dibiarkan terbengkalai di Der-maga Kedisan Kintamani. Boat yang berukuran cukup besar dan mewah tersebut dibiarkan dalam kondisi rusak dan terawat. Bahkan karena tak pernah terurus, sebagian badan boat kini sudah mulai tenggelam ke dasar danau.

l Swasrina

Disbudpar Harus Bertanggung Jawab

Gelgel Wisanawa

Page 24: Majalah balipost edisi 100

10 - 16 Agustus 201524

K E S E H ATA N

Unit Donor Darah (UDD) PMI Provinsi Bali menerima per-mintaan darah terbanyak dari jenis penyakit dalam, seperti

hemodialisa, anemia berat, untuk kemot-erapi, kanker, anak, kandungan/kebidan-an. “Penyakit dalam paling banyak,” ujar Direktur UDD PMI Provinsi Bali, dr. A.A. Sagung Mas Dwipayani, M.Kes., belum lama ini. Sementara Demam Berdarah (DB) yang juga memerlukan komponen trombosit dalam darah dikatakan permint-aannya fluktuatif. “Karena DB sebenarnya merata di sepanjang tahun, dulu mengenal musim 5 tahunan, tapi sekarang tidak ada lagi, hampir merata tiap bulan,” ujarnya. Bahkan dalam sebulan ada permintaan yang melebihi 200 pasien.

Permintaan darah juga banyak datang dari RSUP Sanglah mengingat UDD PMI Bali adalah bank darah dari RSUP San-glah. “Ada juga dari rumah sakit swasta, Denpasar, dan beberapa dari Badung,” ujarnya. UDD PMI Provinsi Bali juga melayani permintaan darah dari unit donor PMI kabupaten/kota se-Bali yang ada beberapa komponen yang tidak bisa dihasilkan di sana.

Mengingat permintaan darah per bu-lannya 3.000-4.000 pasien, maka pihak UDD PMI Bali menyediakan stok darah dari pendonor sukarela. “Lebih baik donor sukarela dan sudah rutin men-donorkan darahnya, hal itu jauh lebih aman dari donor pengganti yang tidak memiliki track record sehingga dapat

meminimalisir terinfeksi suatu penyakit,” ujarnya. Pihaknya meminimalisir donor darah pengganti karena dari sisi aturan dan safety lebih baik donor darah sukar-ela. “Donor darah pengganti, kami sudah membuat seminimal mungkin,” ujarnya. Donor darah pengganti adalah donor yang mendonorkan darahnya untuk mengganti darah yang digunakan pasien, bisa datang dari keluarga pasien atau kerabat. “Donor pengganti bukan berarti darah itu lang-sung digunakan oleh keluarga yang sakit karena proses pengolahan darah memer-lukan waktu 20 jam,” ujarnya. Selain itu walaupun golongan darah sesuai, belum tentu darah itu dapat diterima pasien.

l Citta Maya

MBP/ Citta Maya

Direktur UDD PMI Bali berfoto bersama dengan semua karyawan di lobi baru UDD PMI Bali.

UDD PMI Bali

Permintaan Darah Terbanyak dari Penyakit Dalam

Page 25: Majalah balipost edisi 100

10 - 16 Agustus 2015 25

MBP/ist

TIM - Wakil Wali Kota Jaya Negara (kiri) mendampingi Ketua Tim Penilai Lomba Puskesmas Provinsi Bali dr. Made Laksmi

Wati saat menilai Puskesmas III Denpasar Selatan sebagai Duta Kota Denpasar di tingkat Provinsi Bali, Senin (22/7).

Komitmen Pemerintah Kota Denpasar yang tinggi di bidang kesehatan dapat dilihat dari prestasi yang diraih untuk pe-

layanan di puskesmas. Denpasar yang mewakili Provinsi Bali berturut-turut dua kali meraih juara pertama tingkat nasional.

MBP/ist

PERAYAAN - Fakultas Teknik Universitas Udayana (FT Unud) pada 1 Oktober mendatang genap berusia 50 tahun.

Perayaan HUT ke-50 Badan Kekeluargaan Fakultas Teknik (BKFT) Unud itu akan dimeriahkan berbagai kegiatan.

Hal itu disampaikan Dekan Fakultas Teknik Unud Prof. Ir. Ngakan Putu Gede Suardana, M.T., Ph.D. didampingi Ketua Panitia HUT ke-50 FT Unud Dr. Ir. IBG Wirawibawa Man-tra, M.T. dan Sekretaris Panitia HUT Ir. Cok. Indra Partha,

M.Erg., M.T., Rabu (22/7).

MBP/ist

SOP - Suasana Kinerja Penyusunan SOP dan Evaluasi Kin-erja BPR Group Sri Partha Pusaka. Tampak Komisaris Utama

Made Meiarthayasa, MBA. didampingi Penasihat Group Sri Partha Pusaka I Wayan Gatha. Dari evaluasi ini, BPR Group

Sri Partha Pusaka akan tahu seberapa besar hasil yang dapat dicapai dan hal-hal apa mesti dilakukan oleh BPR Group

untuk ke depan. Atau paling tidak akan mampu menembus sasaran sesuai rencana untuk mengakhiri tahun buku 2015

yang masih ada tenggang waktu enam bulan ke depan.

MBP/ist

PERHATIAN - Perguruan Siwa Murti Bali terus beru-paya membangun masyarakat Bali. Perguruan Siwa Murti

bersama Ngurah Medical Center hadir ke daerah Jembrana, tepatnya di Desa Pekutatan menaruh perhatian yang tinggi

guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui keg-iatan pengobatan medis dan nonmedis secara gratis, Minggu

(19/7) lalu. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Pinisepuh Perguruan Dr. Mangku Made Subagia, S.H., M.Fil.H.

beserta para sisya perguruan dan tim medis dari Ngurah Medical Center.

A K T I V I TA S

Page 26: Majalah balipost edisi 100

L E N S A

Ajaran mengenai budaya Bali harus diberikan sejak

dini untuk menghindari punahnya budaya yang adiluhung itu. Nampak

dalam foto seorang anak usia dini menggunakan pakaian adat Bali men-

coba menabuh instrumen gamelan Bali.

PENABUH CILIK

Page 27: Majalah balipost edisi 100

MBP/Putu Hendra Enteriadi

Page 28: Majalah balipost edisi 100

10 - 16 Agustus 201528

O L A H R A G A

Kasus Lance Arsmtrong sebe-narnya sudah cukup untuk menjadi pelajaran bagi semua atlet tidak hanya di cabang

balap sepoeda saja. Penggunaan obat terlarang tidak hanya menghancurkan kejayaan sang pelaku namun juga masa depannya.

Kini skandal doping menerpa pemain baseball New York Mets Jenrry Mejia. Ironinya ini merupakan kasus kedua yang membuat atlet berusia 25 tahun itu absen di 162 pertandingan Major League Baseball.

Mejia baru saja menyelesaikan huku-man pertama yang yakni larangan bermain selama 80 pertandingan karena terbukti

menggunakan zat terlarang stanozolol. Kali ini, di sampel urinenya ditemukan zat stanozolol dan boldenone yang keduanya juga dilarang. Ini artinya dia harus absen di 63 pertandingan musim ini. Atlet asal Rep. Dominika itu bahkan kehilangan 99 pertandingan tahun depan bila Mets gagal mencapai babak playoff.

Hukuman ini setara dengan yang di-terima pemain Yankee Alex Rodriguez pada tahun lalu. Dari durasinya, ini merupakan hukuman terpanjang dalam sejarah Major League Baseball akibat kasus doping. Tidak hanya itu Mejia juga akan kehilangan 2.112.869 dolar dari 2.595.000 gajinya tahun ini.”Saya benar-benar terkejut,” ungkap pemimpin

umum Mets Sandy Alderson menanggapi beratnya hukuman yang dijatuhkan pada pemainnya.

“Kepercayaan menjadi hal penting di dunia olahraga. Namun (kasus ini) tidak semata-mata soal kepercayaan. Ini soal ketahananuji. Konsisten dan dapat dipercaya juga menjadi pertimbangan penting lainnya,” katanya yang tak bisa menggambarkan apakah kasus ini akan menghancurkan karier Mejia di Mets, laporan Associated Press. Namun yang pasti, Mejia akan menghadapi jalan terjal untuk mengembalikan nama baiknya.

l Yudi Winanto

MBP/net

Atlet baseball New York Mets Jenrry Mejia.

Soal Nama Baik

Page 29: Majalah balipost edisi 100

10 - 16 Agustus 2015 29

Rusia tetap menjadi jagoan di arena akuatik khususnya di nomor sinkroniasi. Lewat atletnya Natalya Ishchenko, negeri ini benar-benar berkuasa seperti terjadi di Kejuaraan Dunia di Kazan, Rusia. Ishchenko yang mengoleksi tiga medali emas Olimpiade, memenangkan nomor perorangan. Perempuan berusia 29 tahun itu kini telah mengoleksi 19 medali emas sepanjang kariernya.

Dengan mengumpulkan 97,2333 poin, ia unggul 1,5333 atas rivalnya dari Tiongkok Huang Xuechen yang menempati posisi kedua dan berhak atas medali peraj. Sementara medali perunggu direbut Ona Carbonell dari Spanyol dengan perolehan 94,9 poin.

Kemenangan ini membuat Ishchenko melewati rekor rekan senegaranya Svetlana Romashina yang kini mengumpulkan 17 medali emas. Romashina juga menjadi rekan setim Ishchenko di nomor berpasangan. “Saya tidak pernah menghitung berapa jumlah medali emas yang telah saya kumpulkan,” ungkap atlet kelahiran Smolensk 8 April 1986 itu. “Setiap final adalah tanggungjawab dan saya menanggapinya dengan benar-benar serius.”

Ishchenko memutuskan untuk istirahat setelah menyumbang dua emas di nomor pereorangan dan beregu di Olimpiade Lon-don 2012. Ia memilih untuk membina rumah tangga dan mem-punyai anak. Namun panggilan berkompetisi tak bisa dielakan. Lewat latihan keras dan rutin, ia berhasil masuk ke timnas. Event di Kazan ini merupakan debutnya setelah kembali berkompetisi. “Saya tahu semua orang akan melihat saya, bagaimana penampi-lan saya setelah dua tahun,” ungkapnya.

Kini misinya adalah tampil di Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro. Kurang dari setahun dari pesta olahraga multi event itu, tekadnya telah bulat yakni melengkapi koleksi medali emas dan berjaya di Olimpiade ketiga setelah kesusesannya di Beijing 2008, laporan Associated Press.

l Yudi Winanto

Film “Invictus” karya sutradara Clint Eastwood tidak hanya memberi pesan moral tentang sebuah kompetisi dan nilai-nilai ke-manusian tentang sebuah peristiwa besar pada 1995 di benua Afrika. Namun, di film tersebut mendiang Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela mengenakan seragam tim rugby dan turun ke lapangan di stadion Ellis Park Arena sambil menyerukan persatuan negerinya setelah dikoyak-koyak oleh sistem apartheid.

Film ini juga menjadi inspirasi NBA saat melebarkan sayap pemasarannya ke Afrika. Sebuah pertandingan persahabatan yang mempertemukan Team Africa melawan pemain NBA di Johannes-burg. 20 pemain bintang NBA termasuk Chris Paul dan Luol Deng akan meramaikan laga yang oleh Komisioner NBA Adam Silver tidak hanya dinilai sebuah laga ekshibisi namun juga eksperimen.

NBA selalu menggelar laga pra musim dan beberapa pertandingan kompetisi reguler di luar benua Amerika. Sejauh ini Eropa dan Asia menjadi sasaran karena besarnya animo penonton di wilayah tersbeut. Disisi lain, sejumlah pemain NBA memang dari benua tersebut.

Paul yang deapan kali tampil di All-Star akan memimpin Team World. Sedangkan Deng memimpin Team Africa yang juga diperkuat Al-Farouq Aminu dan Giannis Antetokounmpo yang orangtuanya asal Nigeria. NBA mengerahkan pelatih San Antonio Spurs Gregg Popovich dan peraih trofi ‘coach of the year’ Mike Budenholzer dari Atlanta Hawks untuk memeriahkan pertandingan itu.

Langkah NBA ke Afrika ini terinspirasi oleh kehebatan salah satu legenda olahraga ini Hakeem Olajuwon. Pemain bertubuh jangkung itu masuk skuad Houston Rockets pada 1984 tercatat dua kali merebut cincin juara NBA dan delapan kali tampil di All-Star.

Silver menegaskan, Olajuwon yang sala Nigeria, juga diundang di laga ekshibisi di Johaneeburg. Selama ini dia menjabat sebagai Duta NBA. Silver mengakui pertandingan ini tidak cukup megah bila dibandingkan dengan di negara-negara lain. Hanya sekitar 4.000 penonton akan menyaksikan laga. Namun itu dinilai sebagai awalan yang tepat dalam ekspansi NBA ke benua itu.

Selain pertandingan ekshibisi, NBA juga menggelar ‘coaching clinics’ lawatan ke yayasan yang didirikan Mandela. Tak berbeda dengan kunjungan Presiden AS Barack Obama ke Kenya dan Ethio-pia baru-baru ini, penampilan perdana NBA di Afrika ini juga tak ubahnya sebagai sebuah simbol. “Jadi memang lebih dari sekedar pertandingan,” tegas Silver, kepada Reuters.

l Yudi Winanto

MPB/ap

Atlet renang sinkronisasi Rusia Natalya Ishchenko saat tampil di Kejuaraan Dunia di Kazan.

Olimpiade Ketiga

MBP/ap

Bintang Miami Heat Luol Deng (no.9) melepaskan tembakan ke ring Milwaukee Bucks pada pertandingan kompetisi NBA.

Ekspansi ke Afrika

Page 30: Majalah balipost edisi 100

O L A H R A G A

SEPAK bola bagi kalangan mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) pada umumnya mungkin sebatas hobi. Akan tetapi hal itu tidak berlaku buat striker mungil Agus De-siartama. Sepak bola yang digelutinya sejak SD telah membuahkan prestasi gemilang.

Agus Desi piawai di lapangan. Ia cerdik membaca posisi kiper lawan dan pintar mengarahkan bola supaya bisa menjebol gawang lawan. Skill-ball

mumpuni ditopang intelegensia tinggi, membuatnya menjadi andalan timnya dalam urusan membuat gol.

Dalam kejuaraan sepak bola antar-mahasiswa FK se-Indonesia, Agus Desi secara berturut-turut menjadi pemain tersubur selama empat kali. Hanya, produktivitas golnya belum diimbangi prestasi FK Unud untuk meraih gelar juara. ‘’Tim kami belum pernah merebut

gelar juara, hanya runner-up tiga kali dan sekali juara tiga,’’ sebut pria kelahiran Denpasar, 9 Desember 1992 ini.

Agus Desi belajar menendang bola di empat Sekolah Sepak Bola (SSB), yaitu Denpasar, Nusantara, Bineka, dan Sorao. Sementara klub yang pernah dibelanya tercatat Guntur, Sorao, Purnama Semin-yak, dan Real Medura Sanur. ‘’Saya ras-anya tak bisa meninggalkan bola,’’ jelas putra kedua pasangan Wayan Sudiasa dan Ni Wayan Simpen ini.

Sempat dipanggil Perseden Denpasar U-15, namun batal bergabung. Ia ke-mudian masuk skuad Tim Laskar Catur Muka U-18 pada 2009. Pengalaman pahit pernah dialaminya ketika bertandang ke Stadion Gajayana, Malang, melawan tuan rumah Persema.

Perseden sempat unggul 1-0 atas Persema, namun akibat ulah wasit ditam-bah perlakukan kasar pemain tuan rumah, akhirnya kalah 1-2. Pada sisa waktu masih 30 menit, Agus Desi tinggal berhadapan dengan kiper, tetapi ditendang dadanya hingga tidak sadarkan diri. ‘’Saya baru sadar di UGD RS Malang pukul 19.00, dan masuk ke hotel pukul 23.00. Saya sempat trauma dan ibu melarang main bola,’’ kenangnya. Rekan setimnya Odik Sugiantara yang kini menjadi polisi, juga dilarikan ke RS. Dia menjadi korban kebrutalan pemain Persema sampai pe-lipisnya dijahit.

Alumnus SMAN 4 Denpasar (Fours-ma) ini masuk FK Unud angkatan 2011. Agus Desi sudah menyandang gelar sar-jana kedokteran dan tinggal menuntaskan gelar profesi dokter. ‘’Ya, kira-kira kurang dua tahun lagi,’’ ucapnya. Dia kini sibuk di Radiologi serta bergilir ke bagian lain-nya seperti Bedah dan Forensik.

Agus Desi diterima di FK berkat prestasi akademis Olimpiade Biologi ditopang prestasi sepak bola. Oleh karena itu, biaya Rp 25 juta sebagai pembayaran awal masuk FK dikembalikan. Tidak cuma itu, selama kuliah ia menerima bea-siswa dari Prof. Ida Bagus Mantra. ‘’Saya masuk FK mengikuti jejak sang kakak dr. Ni Putu Ekayani,’’ sebutnya.

l Daniel Fajry

Agus Desiartama, S.Ked.

Pesepak Bola Calon Dokter

10 - 16 Agustus 201530

Page 31: Majalah balipost edisi 100

A K T I V I TA S

10 - 16 Agustus 2015 31

MBP/ist

ULANG TAHUN - Dalam rangka ulang tahunnya yang kelima, BROS melaksanakan serangkaian kegiatan wajib, di antaranya donor darah serta kunjungan sosial ke panti werdha. Kegiatan ini rutin dilakukan setiap tahun sebagai

bentuk kepedulian rumah sakit ini terhadap masyarakat serta lingkungan sekitar. Kegiatan donor darah diadakan

pada 10 Juli 2015 dan berhasil mengumpulkan 50 kantong darah. Nampak dalam foto kunjungan BROS ke Panti

Werdha Wana Sraya.

MBP/ist

WORKSHOP - Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Den-pasar menggelar Workshop Penyusunan Kurikulum Berba-sis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), Sabtu

(11/7) di aula gedung Rektorat Unhi. Workshop tersebut menghadirkan narasumber Prof. Nyoman Dantes dan Prof.

Dr. Wayan Maba. Wakil Rektor II Unhi Dr. A.A. Ngurah Sadiartha membuka kegiatan itu mewakili Rektor Dr. IB

Dharmika. Dikatakannya, workshop penyusunan kurikulum berbasis KKNI ini penting dilakukan Unhi dalam rangka

menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi.

MBP/ist

RAYAKAN - Menginjak usia yang ke-7, Yayasan Siwa

Agung Jagadhita Provinsi Bali dan Perguruan Siwa Murti

Bali merayakan hari ulang tahun bersama bertepatan juga

dengan perayaan hari ulang tahun pinisepuh perguruan Dr.

Mangku Made Subagia, S.H., M.Fil.H. pada Minggu (12/7)

mengambil tempat di Puri Santhi Villa Munggu. Dalam

perayaan tersebut juga dilaksanakan pelantikan pengurus

Perguruan Siwa Murti Provinsi. Terpilih sebagai Ketua har-

ian I Made Astawa, S.H., M.H.

MBP/ist

PENAWARAN - Setelah sukses memasarkan ribuan unit apartemen cantik dan murah di Kota Surabaya yang diwu-

judkan oleh Sipoa Group, sebuah perusahaan pengembang di Kota Surabaya dan juga kesuksesan dalam memasarkan

project Royal Mutiara Village di Kampial, Nusa Dua Bali dan Sunset Riverview Village di daerah Pemogan, kali ini

perusahaan tersebut memberikan penawaran menarik yaitu Royal Mutiara Village 2. Unit apartemen cantik 1,5 lantai

ini ditawarkan dengan harga yang terjangkau dan tidak menguras kantong, hanya dengan Rp 800.000 sudah bisa

pesan unit. Jadwal pilih unit akan diadakan mulai tanggal 1 September 2015.

Page 32: Majalah balipost edisi 100

10 - 16 Agustus 201532

A K T I V I TA S

MBP/ist

KEMAH - Jajaran sekolah PGRI Kota Denpasar yang tergabug dalam YPLP Dasmen PGRI Kota Denpasar, Selasa

(21/7) menggelar Kemah Terpadu Pramuka PGRI Kota Denpasar. Kemah terpadu dibuka Kamabicab Kota Denpasar yang juga Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra. Kemah Terpadu Pramuka penegak dan penggalang YPLP Dasmen Kota Denpasar diikuti 200 pramuka berlang-

sung selama empat hari. Nampak dalam foto Wali Kota IB Rai Dharmawijaya Mantra bersama para kasek usai membu-

ka kemah terpadu.

MBP/ist

PERNYATAAN - Ketua FKUB Bali Ida I Dewa Gede

Ngurah Swastha, S.H. didampingi pengurus lainnya, I Gusti

Ngurah Gede (wakil ketua), Ketua Matakin Bali Adinata,

dan Ketua MPAK Bishop Waspada di Puri Denbencingah,

Jalan Pulau Adi No. 51 Denpasar, Selasa (21/7), mengung-

kapkan FKUB Bali mengeluarkan pernyataan menyesalkan

terjadinya peristiwa di Tolikara, Papua.

MBP/ist

RDP – Senator Dr. Arya Wedakarna bersama Ni Made Ayu

Sri Ratna Sudewi (Kepala BPJS Kesehatan Divisi Regional

XI), dr. Anak Ayu Sri Saraswati (Dirut RSUP Sanglah) dan

komponen BPJS saat rapat dengar pendapat (RDP) Bidang

Kesehatan di Kantor BPJS Bali.

MBP/ist

TEROBATI - Derita dan perjuangan 7 tahun orangtua Putu Rio Aditya Deameka sedikit terobati. Setelah menjenguk

Putu Rio (7 tahun) di kediamannya Dusun Dukuh Desa Si-betan, Kecamatan Bebandem, beberapa minggu lalu, Senin (20/7), Wayan Sudirta, Senator Bali 2004-2014, mendamp-

ingi Rio bersama orangtuanya, Wayan Supadma Widiatmika dan Wayan Satya Murni, memeriksakan kesehatan sekaligus

melakukan penggantian selang yang selama 7 tahun ini menjadi fasilitas membantu Putu Rio minum susu.

Page 33: Majalah balipost edisi 100

10 - 16 Agustus 2015 33

MBP/ist

KUNJUNGAN - Restoran Bebek Tepi Sawah selalu men-

jadi kunjungan para pejabat. Seperti pada Selasa (21/7)

lalu, orang nomor dua di Indonesia yaitu Bapak Jusuf

Kalla mengunjungi Restoran Bebek Tepi Sawah yang

beralamat di Jalan Goa Gajah, Banjar Teges, Peliatan,

Ubud, Gianyar. Bapak Jusuf Kala bersama rombongannya

menyempatkan diri untuk makan di restoran milik Bapak

Nyoman Sumerta tersebut.

MBP/ist

KOMITMEN - Dalam rangka memperkuat komitmen Gian-

yar sebagai Kabupaten Bebas Pekerja Anak, Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi (Dinaskertans) Kabupaten Gianyar

mengoptimalkan program Pengurangan Pekerja Anak dan

Program Keluarga Harapan (PPA-PKH). Nampak dalam

foto Sekda I.B. Gaga Adi Saputra memberikan selamat ke-

pada anak-anak yang mengikuti Program PPA-PKH.

MBP/ist

CENDERAMATA - Bupati Badung A.A. Gde Agung men-erima cenderamata dari Ketua PHRI Bali Cok. Oka Artha Ardana Sukawati saat menghadiri gathering pariwisata di

Puspem Badung, Rabu (22/7). Komponen pariwisata mem-berikan apresiasi 10 tahun kepemimpinan Bupati Badung

A.A. Gde Agung, S.H. Selain dari GIPI (Gabungan Industri Pariwisata Indonesia) Bali, apresiasi juga datang dari Per-

himpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Bali, PHRI dan BPPD

Badung, pengelola objek wisata, termasuk Serikat Pekerja Pariwisata (SP Par).

MBP/ist

TAHUN KE-5 - Pada 2015 merupakan tahun ke-5 kepemimpinan paket Eka-Jaya dalam menjalankan amanah

rakyat Tabanan. Tentunya selama lima tahun ini, banyak hal yang telah dilakukan untuk mewujudkan harapan

masyarakat Tabanan. Melalui visi Tabanan SERASI yaitu “Tabanan Sejahtera, Aman dan Berprestasi” Eka-Jaya fokus

dalam meningkatkan kualitas SDM dan peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat, memperkuat ekonomi kerakyatan, meningkatkan peran sektor pertanian,

melestarikan dan mengembangkan kebudayaan lokal dan memperkuat tata kelola pemerintahan.

Page 34: Majalah balipost edisi 100

10 - 16 Agustus 201534

A K T I V I TA S

MBP/ist

WORKSHOP - Semangat guru-guru SMK PGRI 4 Denpasar patut ditiru. Di tengah-tengah hari libur panjang, Rabu (22/7)

mereka dengan semangat mengikuti Workshop Kurikulum 2013 (K-13). Workshop dibuka Kadisdikpora Kota Denpasar

Ir. IGN Eddy Mulya, S.E., M.Si. Workshop juga dihadiri Ket-ua YPLP Dasmen PGRI Kota Denpasar Drs, I Nengah Ma-

diadnyana, M.M., Ketua Komite Drs. IGN Wiadnyana, M.M., M.Si. serta para pendiri dan pembina SMK PGRI 4 Denpasar.

Kepala SMK PGRI 4 Denpasar Drs. I Ketut Suarya, M.Pd. mengungkapkan Workshop K-13 kali ini memberi penajaman peningkatan standar proses pembelajaran dan standar penila-

ian menuju profesionalisme tenaga pendidik.

MBP/ist

EDUKASI - Rumah Sakit (RS) BaliMed Denpasar meng-

gelar kegiatan edukasi pasien dan keluarga pasien terkait

gastroenteritis atau diare pada anak di rumah sakit setem-

pat, Kamis (23/7). Kegiatan yang digelar bertepatan dengan

Hari Anak Nasional ini digagas Divisi Pemasaran bekerja

sama dengan Tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS)

RS BaliMed.

MBP/ist

KUNJUNGAN - Bupati Gde Agung didampingi Sek-

kab Badung menerima kunjungan Dirut Angkasa Pura I

Sulistyo Wimbo Harjito di Puspem Badung, Kamis (23/7).

Kunjungan itu dalam rangka membangun silahturahmi

sekaligus menyampaikan ucapan terima kasih serta apre-

siasi kepada Bupati Badung A.A. Gde Agung yang dinilai

telah banyak membantu Angkasa Pura, baik saat pemban-

gunan dan perluasan bandara terutama saat pemindahan

sekolah dasar di Tuban.

MBP/ist

VAR - Ancaman rabies dari korban gigitan anjing sangat mengkhawatirkan. Guna menyelamatkan korban gigitan anjing, bakal pasangan calon Pilkada Kabupaten Karan-

gasem I Gusti Ayu Mas Sumatri, S.Sos., M.AP. dan I Wayan Artha Dipa, S.H., M.H. (MasDipa) hingga Jumat (24/7)

telah menyalurkan 1.081 ampuls vaksin anti-rabies (VAR). VAR itu diserahkan kepada 741 warga yang tergigit anjing

liar. Sebagian besar warga yang meminta bantuan VAR dari Karangasem. Meski demikian, ada pula yang berasal dari Buleleng, Bangli, Tabanan, Klungkung dan Gianyar. Hal

itu disampaikan Mas Sumatri di Sekretariat Tim Kampanye MasDipa.

Page 35: Majalah balipost edisi 100

10 - 16 Agustus 2015 35

MBP/ist

LOMBA LAYANGAN - Perhelatan Lomba Ganesha Kites Festival IV/2015 yang dilaksanakan Sabtu (18/7) hingga Minggu (19/7) lalu di Subak Uma Jero, Banjar Bengkel

Kawan, Desa Bengkel, Kediri, Tabanan, sampai pada waktu yang ditunggu-tunggu, yaitu pengumuman pemenang lomba. Ada pun juara umum Bupati Tabanan direbut Sekaa Layang-

Layang Rare Binal dari Banjar Surabrata, dan juara favorit dimenangi Pelangi Tabanan Sekaa Layang-Layang Sangkar

Jatayu dari Banjar Batugaing Kaja, Beraban, Tanah Lot.

MBP/ist

BAPAK BANGSA – Senator Dr. Shri IGN Arya Wedakarna MWS III (Ketua DPD PNI Marhaenisme Bali), anggota

DPR-RI Dr. Wayan Koster (Ketua DPD PDI-P Bali), IGA Sita Wedastiti Wedasteraputri Suyasa, S.E. (Wakil Ketua

DPD PDI-P Bali Bidang Ekonomi) bersama Teruna-Teruni Bali di Sanur. Arya Wedakarna menyatakan kesiapannya

untuk mendukung ide dari Fraksi PDI Perjuangan di DPR-RI untuk mengajukan 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahirnya

Pancasila dan mengajukan Bung Karno sebagai Bapak Bangsa melalui Ketetapan MPR-RI.

MBP/ist

KELILING - Demi mengulang ingatan masa kecil di mana dulu masih banyak penjual ice cream berkeliling dari rumah ke ru-

mah, 24 Juli, Uber di 254 kota, 59 negara, 6 kontinen termasuk Bali serentak mengadakan campaign besar-besaran. Acara terse-but dinamakan Uber Ice Cream. Dalam satu hari tersebut, semua orang dapat mengorder es krim mulai pukul 11.00 pagi s.d. 16.00 wita sore dari aplikasi Uber mereka. Di Bali, Uber bekerja sama

dengan Gelato Factory, sebagai penyedia ice cream.

MBP/ist

KUNJUNGAN - Bupati Badung A.A. Gde Agung menerima kunjungan Pangdam IX/Udayana Mayor Jenderal TNI

Torry Djohar Banguntoro di Puspem Badung, Kamis (23/7). Pertemuan Pangdam dengan Bupati Badung ini terkait akan

dilaksanakannya pertemuan para Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) se-Asia Pasifik di Bali pada bulan September

2015 mendatang. Menurut Pangdam IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Torry Djohar Banguntoro selain melakukan

silahturahmi, kunjungan ini guna melakukan observasi berkaitan rencana pertemuan para Kasad se-Asia Pasifik

pada September mendatang di Bali.

Page 36: Majalah balipost edisi 100

10 - 16 Agustus 201536

Perubahan iklim semakin terasa. Kini Bali terutama Buleleng memasuki musim kemarau. Udara panas semakin menyengat dan hujan

jarang turun. Sebutan Buleleng sebagai daerah panas di Bali tampaknya semakin melekat karena fenomena el nino semakin menguat. Kekeringan yang berulangtahun setiap tahun, tahun ini akan sangat terasa dampaknya. Datangnya kemarau lebih awal mulai menimbulkan persoalan serius terutama bagi petani. Pasokan air untuk irigasi mulai dirasakan mengecil. Bahkan ada sumber air yang mati total. Padi yang baru saja ditanam menjadi kekurangan air. Pertumbuhan tanaman padi mulai tergang-

gu akibat kekurangan air. Selain itu, ada petani yang terpaksa merabas padi untuk pakan ternak sapi.

Itu berarti petani yang sangat meng-gantungkan beras dari hasil panennya kini terpaksa gigit jari karena gagal panen. Se-jumlah subak sawah di Kecamatan Buleleng sudah merasakan dampaknya. Petani yang memaksakan diri menanam padi di musim kemarau kini ketar-ketir. Padi yang rata-rata baru berumur 14 sampai 20 hari setelah di-tanam kini kekurangan air. Kondisi ini dia-lami oleh petani di Subak Babakan Aungan, Desa Pengelatan, Kecamatan Buleleng. Belasan hektar padi jenis cheirang yang baru berumur 35 hari kekurangan air.

Awalnya saat menanam benih padi, pasokan air masih cukup besar. Saat itu belum ada tanda-tanda debit air berkurang. Namun, ketika padi berumur sekitar 35 hari, pasokan air semakin kecil. Bahkan, ada jaringan irigasi yang kini sudah tidak mengalirkan air akibat pengaruh musim kemarau. Situasi ini tentu saja membuat petani di subak tersebut tidak bisa berbuat banyak. Alternatif untuk menggunakan pengairan buatan dengan menyedot air sumur tidak mungkin dilakukan. Hal ini karena sebagian besar subak di desa ini tidak memiliki lokasi sumur dan kalaupun ada posisi airnya jauh berada di bawah permukaan tanah, sehingga membutuh-

Kemarau Panjang Padi Gagal Panen, Petani Pasrah

Memasuki musim kemarau panjang petani di Buleleng

menggunakan sumur bor un-tuk mengairi sawah mereka.

Bali Post/mud

L I N G K U N G A N

Page 37: Majalah balipost edisi 100

10 - 16 Agustus 2015 37

kan modal yang cukup untuk menyedot air untuk membasahi sawah. ‘’Kalau pada waktu musim tanam masih ada air dan sekarang saat padi memerlukan air, airnya semakin kecil dan tidak cukup membasahi semua areal sawah di sini. Kalau pakai sumur juga tidak bisa karena airnya jauh di bawah permukaan tanah,’’ keluh seorang petani.

Makin menurunnya debit air karena kemarau, beberapa petani memilih pasrah karena dipastikan sawah mereka akan mengalami gagal panen. Ketimbang rugi total, tanaman padi yang masih terlihat hijau dirabas. Pasalnya tanaman padi yang masih hijau itu masih bisa dijadikan pakan ternak sapi. ‘’Dari-pada rugi total, lebih baik dijadikan pakan sapi karena rumput sekarang juga sulit dicari,’’ sebut petani lainnya. Barangkali ini cara petani menyiasati kemarau panjang. Lantas bagaimana pemerintah menyiasati kemarau ini? Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Buleleng Nyoman Swatantra didamp-ingi staf pengendalian organism penganggu tanaman (POPT) I Putu Naya mengakui, dampak musim kemarau belakangan ini sudah menimbulkan areal sawah yang berpotensi mengalami kekeringan.

Dari data terbaru yang dihimpun dari masing-masing PPL khusus di Kecamatan Buleleng, sawah yang berpotensi men-galami kekeringan seluas 55 hektar dari total luas tanam di wilayah ini 396 hektar. Dari luas areal sawah yang berpotensi mengalami kekeringan itu, saat ini masih dikategorikan menga-lami kekeringan ringan. Artinya, petani masih memiliki harapan untuk mendapatkan hasil panen. Namun musim kering mulai memasuki masa-masa puncaknya, sehingga sawah yang men-galami kekeringan ringan itu sangat berpotensi akan mengalami kekeringan sedang, berat dan bahkan mengakibatkan tanaman puso. Seperti di Pengelatan sebagian besar sawah sudah menger-ing dan pertumbuhan padi terganggu. ‘’Kita terus melakukan pemantauan karena sawah yang sudah kering dengan skala ringan kedepannya biasa menjadi kekeringan sedang hingga sawah gagal panen. Karena musim kemarau ini sudah mulai memasuki masa puncak sementara padi masih memerlukan pasokan air,’’ tegasnya.

Sementara upaya untuk menambah pasokan air dengan memanfaatkan sumor bor, dipastikan tidak memungkinkan dilakukan. Hal ini karena titik sumber air terlalu jauh di bawah permukaan tanah, sehingga membutuhkan biaya besar untuk menyedot air sumur. Selain itu, umumnya petani yang tinggal agak jauh dari garis pantai, tidak ada yang memiliki sumor bor untuk kepentingan pertanian. Atas kondisi ini, Distanak hanya bisa memantau dan menyarankan petani yang masih mendapat-kan pergiliran air subak untuk dioptimalkan, sehingga tanaman bisa bertahan hingga menginjak masa panen yang akan datang. ‘’Kalau dengan sumur bor sudah tidak bisa karena airnya jauh di bawah. Sekarang kami minta petani yang masih mendapatkan pergiliran air subak itu dioptimalkan, sheingga tanaman yang masih bisa bertahan tetap dipelihara hingga masa panen yang akan datang,’’ saran Swatantra sembari diiyakan staf POPT Distanak Buleleng Putu Naya. Sementara dari BMKG mengin-formasikan kemarau yang berujung kekeringan tahun ini lebih hebat dibandingkan tahun lalu. ‘’Tahun lalu ditengah musim kemarau masih ada sekali dua kali turun hujan, tahun ini hujan semakin langka,’’kata Evi Kepala Bidang Informasi BMKG.

l Mudiarta

MBP/mud

Sawah di Subak Aungan, Desa Pengelatan, Kecamatan Buleleng kini sebagian besar mengalami krisis air. Padi yang terlanjur ditanam kini

pertumbuhannya mulai terganggu.

Page 38: Majalah balipost edisi 100

10 - 16 Agustus 201538

P E M E R I N T A H A N

BUPATI Badung A.A. Gde Agung menyerahkan lima Dump Truck pen-gangkut sampah kepada lima Desa Adat yaitu Desa Adat Abianbase, Desa Adat Legian, Desa Adat Tanjung Benoa, Desa Adat Kapal dan Desa Adat Sibang Gede. Penyerahan dilakukan Bupati di Lobi Kantor Bupati, Puspem Badung, Selasa (28/7) lalu, disaksikan Sekda Badung Kompyang R Swandika, Kepala Inspektorat Luh Suryaniti, Kadis DKP Badung Putu Eka Mertha-wan, Kabag Humas dan Protokol A.A. Gde Raka Yuda serta para Camat.

Bupati Gde Agung menyampaikan, penyerahaan penggunaan dan opera-sional lima dump truck pengangkut sampah ini sebagai langkah strategis Kabupaten Badung untuk memberi-kan motivasi secara langsung kepada desa adat agar mampu mandiri da-lam mengelola sampah di desa adat

masing-masing, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Dijelaskan, mengacu pada manajemen pengelo-laan persampahan saat ini, yang pen-gelolaannya pada pengolahan sampah tanpa bekas (zero waste) diolah di sumbernya, dengan pola 3 R (reduce, reuse dan recycle). Pola pengolahan sampah 3R ini keberadaannya cukup efektif dalam mengurangi sampah baik skala kecil maupun besar, mengingat terbatasnya areal untuk pembuangan sampah yang terjadi saat ini di TPA Regional Sarbagita Suwung. “Kami berharap ke depan pengolahan sampah dari sumbernya dengan melibatkan partisipasi masyarakat di desa akan terus diperluas, sehingga dapat ter-wujud Badung yang bersih, hijau dan berbunga,” imbuhnya.

Pada kesempatan tersebut Bupati Gde Agung juga mempertegas bahwa

bantuan dump truck yang rencana awalnya merupakan bantuan hibah Kabupaten Badung kepada lima desa adat dibatalkan. Pembatalan hibah tersebut sebagai konsekuensi dari berlakunya UU No. 23 tahun 3004 tentang pemerintahan daerah yang berlaku mulai Oktober 2014. Sebagai tindaklanjut dari pembatalan tersebut, Pemkab Badung tetap memberikan bantuan lima dump truck kepada lima desa adat yang telah mengajukan proposal dan telah diverifikasi sesuai aturan berlaku, namun dengan status dump truck tersebut tetap merupakan aset pemerintah daerah yang tercatat di DKP Badung. Sedangkan status peng-gunaan dan operasionalnya sepenuh-nya menjadi tanggung jawab kelima desa adat. “Meskipun merupakan aset pemerintah, kami harapkan agar peme-liharaannya dilakukan secara optimal dan penggunaannya hanya untuk men-gangkut sampah,” terangnya.

Sementara Kadis DKP Badung Putu Eka Merthawan mengatakan, pengadaan lima dump truck pengang-kut sampah ini melalui dana APBD Badung tahun 2015 sebesar Rp 2,6 M lebih. Diharapkan penggunaan kend-araan tersebut harus difokuskan untuk pengangkutan sampah di Desa Adat masing-masing guna mewujudkan Ba-dung yang bersih, hijau dan berbunga. Ditambahkan, guna mendukung terwu-judnya beautiful Badung yang bersih, hijau dan berbunga, DKP Badung telah menggelar lomba kebersihan dan pertamanan Kantor Camat dan Pasar di Badung. Lomba kebersihan dan pertamanan Kantor Camat, untuk juara I lomba ini diraih Kantor Camat Kuta Utara, juara II Kantor Camat Kuta, dan juara III Kantor Camat Kuta Selatan. Sementara untuk Pasar, juara I diraih Pasar Sempidi, juara II Pasar Sedana Merta Desa Adat Jagapati dan juara III Pasar Adat Banjar Pengen-deran, Kedonganan. Khusus para juara kebersihan Pasar selain piagam juga mendapat hadiah uang, juara I Rp 4 juta, juara II Rp 3 juta dan juara III Rp 2 juta. (adv)

Pemkab Badung Motivasi Desa Adat Mandiri Kelola Sampah

Bupati Badung A.A. Gde Agung didampingi Sekkab Kompyang R. Swandika dan Kadis DKP, di saat menyerahkan lima dump truck pengangkut sampah kepada lima Desa Adat,

di Lobi Kantor Bupati, Puspem Badung.

Page 39: Majalah balipost edisi 100

10 - 16 Agustus 2015 39

P A R I W I S A T A

Pertumbuhan akomodasi pari-wisata Bali terutama di Ba-dung Selatan semakin masif. Kondisi ini terlihat dari per-

tumbuhan kamar hotel, di mana da-lam lima tahun terakhir pertumbuhan kamar hotel 5-6 ribu kamar per tahun. Data yang ada, jumlah kamar yang tersedia hingga 2014 dari 2009 telah mencapai 61.206 kamar.

Dari angka tersebut, kamar untuk kategori hotel berbintang tidak men-galami peningkatan dengan jumlah 98 dengan jumlah kamar 16.360 kamar hotel berbintang. Namun, hotel non bintang dari 2009 terdapat 505 hotel dengan jumlah kamar 11.463 kamar di tahun 2014 meningkat menjadi 855 hotel dengan jumlah kamar 34.815 kamar

Karena itu, pemerintah setempat perlu mengkaji daya dukung Badung sebagai tujuan utama pariwisata Bali, sehingga pertumbuhan akomodasi dapat dikendalikan. Anggota Badan Promosi Pariwisata Daerah(BPBD) Badung, Drs. Ec. I Putu Anom B.Sc, M.Par., mengatakan, perlu ada kajian daya dukung (carriying capacity) Bali terutama di Bali Selatan yang sudah kelebihan muatan. Daya dukung yang dimaksud, dikaji dari kebutuhan lahar, air, listrik, tingkat kepadatan lalu lintas, kebutuhan penduduk pendatang, tingkat kenyamaan, keamanan dan lainnya.

“Jangan selalu mengejar target PAD

dari Pajak Hotel dan Restaurant (PHR), usahakan peningkatan PAD dari sektor lain yang masih banyak peluang yang bisa diraih,” ungkapnya.

Dengan catatan, kata dia bupati yang akan datang cermat melihat peluang, cermat mengadakan kerja sama dengan berbagai pihak dalam dan luar negeri di sektor-sektor diluar pariwisata.

“Jangan sampai hanya berkutat pada hal-hal yang sudah ada, tentu diper-lukan pemimpin Badung yang punya terobosan dan strategi untuk melan-jutkan prestasi yang sudah diperoleh dan bahkan meningkatkan lebih baik lagi,” terangnya.

Sebelumnya, Ketua BPPD Badung, I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya, juga mengakui, pembangunan hotel di Badung sangat masif, perlu dikontrol. “Kami bahkan berharap ada morato-rium dalam beberapa saat,” tegasnya.

Kondisi itu, diakui Ketua PHRI Badung ini tidak sebanding dengan pertumbuhan kamar hotel. Pasalnya, akomodasi wisata jauh lebih banyak dari jumlah wisatawan yang datang, sehingga menimbulkan dampak negatif bagi dunia pariwisata.

“Masifnya pertumbuhan akomodasi mengakibatkan menurunnya kualitas destinasi pariwisata dan maraknya perang tarif hotel. Saat ini perang tarif antar hotel bahkan sudah marak

terjadi,” tuturnya.Bupati Badung AA Gde Agung

menegaskan diakhir masa jabatannya ini pun mengisyaratkan penghentian sementara pembangunan akomodasi pariwisata (moratorium). Upaya ini agar pariwisata di Kabupaten Badung tidak terpuruk ke depan dengan kon-disi pembangunan akomodasi wisata serta investasi masyarakat luar yang semakin bertambah.

“Bila mana harus diadakan morato-rium tidak masalah, asalkan ada kajian yang jelas dari akademisi,” ungkap Gde Agung saat bertemu insan pari-wisata, Rabu (22/7) lalu.

Bahkan, ia menyarankan dalam kajian nanti agar memperhitungkan aspek ketersediaan air, listrik dan jalan yang dimiliki. “Jika perkembangan akomodasi pariwisata terus seperti ini, sangat perlu ada kajian yang lebih da-lam. Mumpung sekarang RTRW sudah ada, RDTR juga sedang disusun. Mari kita adakan kajian,” ujarnya.

Dia berharap, dipemerintahan ke depan, yakni untuk 10 tahun kedepan ada kajian daya dukung pariwisata di Kabupaten Badung. “Saya akui sek-tor pariwisata Badung sangat banyak membantu dalam pertumbuhan per-ekonomian di Badung dan Bali secara umum,” pungkasnya.

l Parwata

Pariwisata Badung Perlu MoratoriumMBP/dok

Penerapan moratorium di Badung dirasakan perlu untuk mengontrol pertumbuhan akomodasi yang tidak terkontrol.

Page 40: Majalah balipost edisi 100

10 - 16 Agustus 201540

A K T I V I T A S

UCAPAN - Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana dan Wakil Bupati Buleleng I Nyo-man Sutjidra mengucapkan selamat merayakan Galungan dan Kuningan kepada umat Hindu.

PARIPURNA - Bupati Badung A.A. Gde Agung menyerahkan enam Ranperda kepada

Ketua DPRD Badung Nyoman Giri Prasta, S.Sos. dalam Rapat Paripurna DPRD Badung, Senin (13/7). Keenam Ranperda tersebut ada-lah Ranperda Kebijakan Umum APBD (KUA) 2016, Prioritas dan Plafon Anggaran Semen-

tara (PPAS) APBD 2016, pertanggungjawaban pelaksanaan APBD 2014, Kebijakan Umum

Perubahan APBD 2015, PPAS Perubahan APBD 2015, dan Ranperda tentang Peruba-

han APBD Badung Tahun 2015.

MBP/ist

DIDUKUNG - Ibu-ibu Kecamatan Manggis yang berharap putra-putri mereka bisa bekerja, meminta bakal calon bupati Karan-

gasem Wayan Sudirta mengoptimalkan dermaga Tanah Ampo, bila terpilih menjadi bupati. Sudirta juga didukung dan diminta

mempromosikan Karangasem lebih gencar, agar lebih banyak wisatawan berkunjung langsung melalui dermaga Tanah Ampo.

Bila dioptimalkan, 5.000 wisatawan bisa berkunjung per tahunnya melalui dermaga Tanah Ampo.

MBP/ist

ALOKASI - Bidang kesehatan yang telah memperoleh alokasi anggaran hingga 24 persen atau melebihi ketentuan UU Kes-

ehatan yang mensyaratkan 12,16 persen, sektor-sektor lain pun memperoleh anggaran yang cukup. Salah satunya ditujukan

untuk kemandirian ekonomi kerakyatan. Hal itu terungkap saat rapat paripurna DPRD Badung untuk mendengarkan penjelasan Bupati Badung A.A. Gde Agung, S.H. terhadap enam Ranperda,

Senin (13/7) lalu.

MBP/ist

MBP/ist

Page 41: Majalah balipost edisi 100

10 - 16 Agustus 2015 41

MBP/ist

PASAR MURAH - Merayakan hari raya Galungan dan Kunin-gan serta Idul Fitri, Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang Bangli kembali memanjakan para nasabahnya dengan menggelar pasar murah yang menawarkan beberapa bahan pokok dengan harga

di bawah harga pasar. BRI juga kembali mensosialisasikan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) dengan produk e-money BRIZZI. Pimpinan Kantor BRI Cabang Bangli, Made Maherni,

Sabtu (11/7) mengungkapkan pasar murah yang langsung digelar di halaman kantor BRI Jalan Kusuma Yudha ini menyediakan 200 paket sembako yang di dalamnya berisikan beras, gula dan

minyak goreng.

MBP/ist

BERKUALITAS - Harga murah bukan berarti tidak berkualitas. SIPOA GROUP, pengembang asal Surabaya, setelah sukses open house di Adhi Jaya Hotel Sunset beberapa waktu lalu, memasar-

kan project Royal Mutiara Village 2, Kampial, Nusa dua, apar-temen 1,5 lantai hanya dengan 800.000 sudah bisa pesan unit,

angsuran ringan hingga 2.750.000 selama 180 bulan. Jadwal pilih unit mulai 1 September 2015.

MBP/dwa

SOSIALISASI - Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat,

BPJS Kesehatan Cabang Klungkung melaksanakan sosialisasi

kepada masyarakat luas dengan memanfaatkan Bondres. Keg-

iatan sosialisasi yang juga menjadi rangkaian HUT ke-47 BPJS

Kesehatan tersebut diisi dengan hadiah door prize bagi peserta

yang mengikuti rangkaian sosialiasi tersebut. Nampak dalam

foto jajaran BPJS Kesehatan Cabang Klungkung melaksanakan

sosialisasi dihadiri Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta.

MBP/ist

DUA ARAH - Toleransi dua arah di Bali untuk memupuk kepedu-lian para pendatang di Bali terhadap umat Hindu sebagai pemilik sah budaya Bali terus digelorakan oleh Shri I Gusti Ngurah Arya

Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa III. Hal ini dirasa perlu mengingat nilai–nilai manyama braya di Bali semakin

menipis akibat pragmatisme sebagian pendatang yang dinilai kurang peduli dengan budaya Bali. Nampak dalam foto Weda-

karna menerima Jajaran TK Hindu Yowaya Widya Mandala Kediri Tabanan Pimpinan Dr.IGNB Mahayasa SP.KJ di Istana Man-

cawarna Tampaksiring.

Page 42: Majalah balipost edisi 100

Raih sukses dengan menginformasikan kegiatan/usaha, tanggung jawab sosial pe-rusahaan (CSR), peluncuran produk, dan promosi lainnya melalui rubrik Event dengan

menghubungi bagian Iklan Bali Post - (0361) 225764. Penyampaian materi dilakukan dua minggu sebelum penerbitan.

10 - 16 Agustus 201542

A K T I V I T A S

MBP/ist

DIES NATALIS - Universitas Dhyana Pura (Undhira) Bali, Se-lasa (7/7) lalu genap berusia empat tahun. Pada Dies Natalisnya ke-4 itu, Undhira melantik Rektor dan Wakil Rektor masa bakti

2015-2019, Jumat (10/7) lalu. Berbagai kegiatan telah digelar menyambut dan merayakan Dies Natalis tersebut yang kali ini bertema ‘’Festival Keberagaman Budaya Nusantara Undhira

2015’’. Perayaan ibadah syukur dies natalis dilaksanakan Minggu (5/7) lalu.

MBP/ist

PASAR MURAH - Merayakan Idul Fitri 1436 H serta Galungan & Kuningan, BRI menggelar Pasar Murah bertajuk ‘’Bersama

BRI Sambut Lebaran’’ di 11 pasar tersebar di Bali. Pasar murah tersebut diadakan serentak pada Sabtu (11/7). Pasar murah BRI

menjual paket sembako berisi minyak goreng, beras, dan gula pasir senilai Rp 100.000 yang dibandrol hanya dengan harga

Rp 75.000. Untuk dapat membeli sembako dengan harga miring tersebut, masyarakat hanya perlu menggunakan kartu BRIZZI

(uang elektronik BRI).

MBP/ist

DIFABEL - Wali Kota Rai Mantra didampingi Ny. Selly D. Mantra menyerahkan sembako dan berbagi dengan kaum difabel yang diundang langsung bertatap muka di kediamannya, Renon, Denpasar, Jumat (11/7). Dalam kegiatan tersebut, Wali Kota Rai

Mantra tampak sangat akrab dan hampir tidak ada jarak dengan para difabel di Kota Denpasar. Kedekatan sosok Wali Kota Rai

Mantra dengan para difabel sudah tampak sebelum dirinya men-jabat sebagai Wakil Wali Kota dan Wali Kota Denpasar.

MBP/ist

SATYAGRAHA – Ratu Gusti Ngurah Arya Wedakarna Bersama Prof. Widnya (Dirjen Bimas Hindu Kemenag RI), Anuttama Dasa (Minister Of International Communication ISKCON – USA) dan

Pengurus SAKKHI di Festival Kereta Jaganath Krisna di Puputan Renon belum lama ini.

Page 43: Majalah balipost edisi 100

10 - 16 Agustus 2015 43

MBP/ist

PASAR MURAH - Menyambut Galungan, Kuningan, dan Idul Fitri 1436 Hijriyah, kegiatan pasar murah menjual kebutuhan

pokok dengan harga terjangkau digelar di Bank BRI Unit Cabang Pasar Anyar, Singaraja. Ratusan masyarakat pun terlihat antu-

sias dan menyerbu 200 bingkisan sembako dengan harga miring beramai-ramai. Nampak dalam foto Pimpinan Cabang BRI Sin-

garaja Hidayat Akbar berfoto bersama ketika melakukan kegiatan pasar murah.

MBP/ist

BERTEMU – Senator Dr. Arya Wedakarna bertemu Dewi Set-yowati (Direktur BI Perwakilan Denpasar) didampingi Ni Putu

Ari Setiawati (Asosiasi Pengusaha Pribumi Bali/APPB) dan Made Yuliani (Pimpinan Forum Revolusi Mental) di Gedung BI

Denpasar. BI Denpasar di bawah pimpinan Dewi Setyowati telah menetapkan pada perayaan Galungan ini seluruh bank di Bali

ditutup demi menghargai umat Hindu.

MBP/eka

LEPAS TUKIK - Kegiatan melepas tukik digelar PT Cahaya Surya Bali Indah (CSBI) yang merupakan main dealer Hino di Bali di Pulau Serangan, Denpasar. Acara yang melibatkan

karyawan Hino dan wisatawan yang kebetulan berwisata ke objek tersebut merupakan lanjutan dari kegiatan sejenis pada tahun

lalu. Menurut Direktur Utama CSBI Cahaya Wirawan Hadi, kegiatan melepas tukik sebanyak 1.002 ekor ini merupakan salah

satu program corporate social responsibility (CSR) Hino di bidang lingkungan hidup.

MBP/ist

SEMBAKO - Wali Kota Rai Mantra dan Wawali Jaya Negara menyerahkan bantuan sembako kepada 65 keluarga kurang mampu se-Desa Ubung Kaja serangkaian kegiatan jalan se-

hat. Dalam rangka merayakan HUT ke-68 Koperasi Indonesia Minggu (12/7), Koperasi Simpan Pinjam EMYTA (Ekonomi Masyarakat yang Tangguh Abadi) Desa Ubung Kaja menye-lenggarakan kegiatan jalan sehat di Lapangan Desa Pakra-

man Pohgading, Desa Ubung Kaja.

Page 44: Majalah balipost edisi 100

10 - 16 Agustus 201544

A K T I V I T A S

MBP/ist

INISIASI - Badan Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) mengi-nisiasi pertanian di Desa Bugbug, Karangasem sebagai desa

dengan pertanian berkelanjutan berdasarkan ajaran Tri Hita Karana. Terkait inisiasi dan dukungan FAO, Bupati Karan-

gasem I Wayan Geredeg dan rombongan pejabat Karangasem melakukan presentasi mengenai pertanian desa Bugbug di Kota Roma, Italia. Nampak dalam foto Bupati Geredeg menyerahkan

cenderamata di Roma, Italia.

MBP/ist

KONSOLIDASI - Rapat konsolidasi menjelang Galungan dan Kuningan serta Lebaran lalu diadakan di sebuah rumah

makan di Saren, Kecamatan Bebandem. Rapat yang ber-langsung hangat dihadiri 150-an perwakilan Forum Kepala Dusun/Kepala Lingkungan Kecamatan, Forum Perempuan

Kecamatan, Forum Teruna Teruni Kecamatan se-Kabupaten Karangasem serta Relawan bakal calon Bupati Wayan Sudirta.

Nampak dalam foto Putu Datrini bertestimoni dalam rapat konsolidasi Forum Teruna Teruni, Forum Perempuan dan

Forum Kadus se-Kabupaten Karangasem.

MBP/ist

SEMBAKO - Terkait perayaan Galungan, kumpulan dari sekaa demen yang menyebut diri mereka sebagai Komunitas Kami Peduli memberikan keringanan berupa sembako bagi masyarakat di Tabanan yang berprofesi sebagai jasa angkut

(tukang suun). Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya yang juga termasuk dalam komunitas ini membagikan 100 pa-

ket sembako kepada tukang suun di Pasar Dauh Pala Tabanan.

MBP/ist

KEMAH BUDAYA - Kegiatan Kemah Budaya yang dilaksana-kan Kader Pelestari Budaya (KPB) Kabupaten Gianyar selalu

menarik minat para pelajar. Kemah Budaya yang bertujuan menjaring kader pelestari budaya dan mendukung Gianyar

sebagai Kota Pusaka, tahun ini dilaksanakan selama tiga hari, mulai Jumat (17/7) malam hingga Minggu (19/7) di areal

SMPN 3 Pejeng, Kecamatan Tampaksiring. Kegiatan ini dibu-ka Bupati Gianyar yang diwakili Kepala Dinas Kebudayaan I

Gusti Ngurah Wijana.

Page 45: Majalah balipost edisi 100

4510 - 16 Agustus 2015

MBP/ist

RESTU - Made Sukerana dalam jumpa pers saat menyam-paikan dirinya sudah mendapat restu dari KBM (Koalisi Bali

Mandara) sebagai kandidat calon bupati Karangasem. Saat ini, pihaknya tinggal menunggu keputusan, siapa yang bakal

mendampinginya menjadi kandidat wakil bupati.

MBP/ist

DIGELAR - Gebyar hadiah Kopi Banyuatis periode kedua tahun 2015 kembali digelar dipusatkan di halaman eks Pelabuhan

Buleleng. Keramaian pengirim undian mulai terlihat sejak pagi memadati undian hadiah-hadiah menarik. Ribuan undian dikirim berupa bungkusan kosong Kopi Banyuatis, secara terbuka diundi

dihadiri jajaran Direksi dan Owner CV Pusaka Bali Persada, Minggu (12/7). Nampak dalam foto suasana pengundian Gebyar

Hadiah Kopi Banyuatis dihadiri owner dan jajaran direksi.

MBP/ist

UNDIAN - Pengundian sebanyak 2.693 bungkus amplop berisi bungkusan kosong Kopi Banyuatis sukses digelar di halaman eks Pelabuhan Buleleng. Acara Undian Gebyar Hadiah Kopi

Banyuatis tahun 2015 disaksikan Owner CV Pusaka Bali Per-sada Gede Pusaka Harsadena, Komisaris Gede Harjaya, Direktur

CV Pusaka Bali Persada I Gusti Made Adnyana Kepandean, Ketua Panitia Kegiatan Ketut Widiartama.

MBP/ist

TEGEH KORI – Senator RI Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III (Sekjen Pasemetonan Ageng Nararya Dalem Benculuk Tegeh Kori/PANDBTK) disambut ratusan

warih Tegeh Kori di Desa Kalianget, Seririt Buleleng. Dalam kesempatan itu, Gusti Wedakarna didaulat untuk memberikan

sambutan dan piteket terkait sejarah leluhur Ida Betara Dalem Benculuk Tegeh Kori (Raja Badung pertama dan Pendiri

Kerajaan Badung/Badeng) yang juga putra mahkota dari Ida Dalem Sri Aji Kresna Kepakisan (Raja Bali).

Page 46: Majalah balipost edisi 100

10 - 16 Agustus 201546

T R A D I S I

Desa Kayubihi, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli memiliki tradisi unik, yakni Mapeed Ngiring Tangas.

Desa yang kental dengan aturan adatnya yang melarang warga untuk menjual tanah kepada orang dari luar desa ini, berupaya tetap melestarikan tradisi tersebut.

Bendesa Adat Kayubihi I Wayan Sadia, Selasa (28/7) lalu menuturkan, tradisi ini merupakan warisan leluhur dari turun-temurun. Namun, adanya sebel desa dan pembangunan sejumlah pura, sejak 22 tahun yang lalu, tradisi ini tidak pernah terlaksana. Kini kem-bali dilaksanakan.

Dijelaskannya, dalam mapeed ini sejumlah krama desa mengusung Tan-gas (bentuk perwujudan Batara Putra Kembar) yang di-pelaspas di Pura Puseh. Tangas ini dibuat oleh sekaa teruna dari pukul 07.00 Wita hingga pukul 12.00 yang seluruhnya meng-gunakan bahan alami.

Barisan paling depan saat mapeed diawali Jero Tapakan atau Jero Deha dan Jero Truna. Dilanjutkan dengan Paduluan (Jero Kebayan Jro Bau, dan Paduluan sampai dengan urutan nomor 16 ke belakang). Setelah itu, barisan kembali diikuti oleh krama Desa Uduhan dilanjutkan dengan krama Desa Pamuit yang dalam hulu apad, kedudukannya paling akhir.

Saat peserta mapeed mulai berjalan, hal unik terlihat, yakni Jero Deha dan Jero Truna berjalan pelan dengan ujung jari kaki kanan menyentuh tumit kaki kiri sampai ke Pura Pausa dan dilaku-kan dari Pura Puseh menuju Pura Pausa yang jaraknya sekitar 300 meter. Ini dianggap sebagai bentuk sifat kehati-hatian, terutama dalam melaksanakan Yadnya Ngusabha.

Selain itu, jalan yang dilintasi ter-dapat bentangan kain putih kuning. Pada kain itu, peserta mapeed ber-

jalan beriringan. “Berjalan pelan ini dianggap sebagai bentuk kehati-hatian dalam melaksanakan upacara yadnya,” jelasnya.

Lanjut Sadia, setelah sampai di Pura Pausa, Tangas diletakkan di sebuah bangunan khusus. Seluruhnya di-puput oleh Jero Deha dan Jero Truna.

Setelah proses pamargi Tangas tersebut lengkap dengan banten, Tan-gas kembali diiring ke Bale Paselang (peristirahatan). Pada saat itu, juga dilaksanakan prosesi Makarya Gumi. Harapannya, agar Batara Putra Kembar memberikan kemakmuran untuk Bhua-

na Alit dan Bhuana Agung. Warga juga diharapkan bisa mengimplementasikan konsep Tri Kaya Parisudha.

Setelah prosesi selesai, Tangas diperebutkan oleh Jero Deha dan Jero Truna. Jero Truna berhasil mendapat-kan perwujudan Tangas dan Jero Deha mendapatkan Wakul. Dalam prosesi itu, Jero Truna meletakkan Tangas di atap bale sebelah timur Pura Pausa, sebagai simbolis Batara Putra Kem-bar masineb. Sedangkan Wakul tetap dibawa oleh Jero Deha.

l Sosiawan

“Mapeed Ngiring Tangas”

Mohon Kemakmuran Bhuana Alit dan Bhuana Agung

MBP /sos

MAPEED - Prosesi Mapeed Ngiring Tangas.

Page 47: Majalah balipost edisi 100

A K T I V I T A S

4710 - 16 Agustus 2015

MBP/ist

DEKLARASI - Dewan Pimpinan Daerah PDI Perjuangan Bali bekerja sama dengan para tokoh dari berbagai Komponen

Masyarakat Bali telah melaksanakan Acara Sarasehan Nasional dan Deklarasi, di Hotel Inna Grand Bali Beach, Denpasar-Bali.

Acara ini berlangsung dengan sangat meriah dan berkualitas yang dihadiri oleh sekitar 2.000 peserta. Acara Sarasehan dan

Deklarasi ini merupakan puncak acara Bulan Bung Karno yang dilaksanakan selama satu bulan penuh sejak tanggal 31 Mei 2015

di seluruh Bali secara bertingkat mulai dari banjar-banjar, desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota sampai tingkat provinsi.

MBP/ist

BUKA PUASA - Pasangan bakal calon bupati-bakal calon wakil bupati (bacabup/bacawabup) Gusti Ayu Mas Sumatri-I

Wayan Artha Dipa, Minggu (12/7) menggelar buka puasa bersama umat Muslim se-Karangasem di Masjid Al Mukhlisin,

Karangsokong, Karangasem. Mas Sumatri berharap silatur-ahmi ini tetap berlanjut di masa yang akan datang.

MBP/kmb

MUDIK - Rombongan pemudik yang terdiri dari sepuluh

bus ini dilepas langsung oleh Bupati Tabanan Ni Putu Eka

Wiryastuti disaksikan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah

di depan kantor bupati. Dalam kesempatan tersebut, Bupati

Eka Wiryastuti mengungkapkan kegiatan mudik gratis sejat-

inya untuk membudayakan masyarakat disiplin berlalu lintas.

Sehingga pemudik bermotor bisa ditekan. Kegiatan mudik

ini didukung program CSR (coorporate social responsibility)

dari Bank Pembangunan Daerah (BPD) Cabang Tabanan dan

Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kantor Cabang Tabanan.

MBP/ist

KHUSYUK - Umat Muslim di Kabupaten Buleleng merayakan hari raya Idul Fitri Jumat (17/7) berlangsung dalam suasana khusyuk. Tak hanya itu, situasi kamtibmas di Bali Utara teru-

tama pada malam takbiran, Kamis (16/7) lalu berlangsung aman dan lancar. Situasi di Bali Utara pun tetap kondusif. Kondisi ini

pun mendapat tanggapan positif dari Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, S.T., bersama Wakil Bupati Buleleng dr. Nyoman

Sutjidra, Sp.O.G.,.

Page 48: Majalah balipost edisi 100

WACANA pemberian izin kepemi-likan properti kepada warga negara asing (WNA), ibarat bola panas di tengah lesunya ekonomi indonesia yang diproyeksikan di kisaran 4,7 % oleh Bank Indonesia (BI).

Setelah 1 tahun lebih sektor properti mengalami tekanan yang cukup berat dengan tergerusnya angka penjualan total nasional lebih dari 50 persen, cukup berpengaruh terhadap sektor riil. Sektor properti sudah terbukti mampu memberdayakan jutaan tenaga kerja dari level tenaga kasar sampai level profesional berpendidikan tinggi serta melibatkan lebih dari 170 lebih industri ikutan lainnya. Tiba-tiba mun-cul wacana akan diizinkannya kepemi-likan properti oleh WNA di Indonesia, seperti yang diterapkan oleh Singapura dan Malaysia.

“Banyak kalangan yang optimis dan sumringah akan segera pulihnya perekonomian yang sempat lesu sejak pemerintahan kabinet Jokowi-JK. Namun tidak sedikit pula kalangan yg skeptis dan pesimis bahwa dengan di-izinkannya WNA punya properti akan berdampak buruk dan menghambat program sejuta rumah oleh pemerin-tah,” tegas praktisi bidang properti John Sadewa.

Alasan yang mendasari , lanjut John, karena diprediksi harga propertii khususnya tanah sebagai bahan baku pokok industri properti akan meroket sehingga akan sangat menghambat kepemilikan properti oleh masyarakat

WNI khususnya masyarakat berpeng-hasilan rendah (MBR). MBR akan kian tertinggal jauh bahkan termaginalkan di tanah kelahirannya. Terlebih di pulau Bali dengan keterbatasan lahan pemukiman yang tersedia, apalagi isu penyerobotan lahan-lahan hijau dan produktif sudah tidak asing lagi disaji-kan di media. Ini menunjukkan bahwa ketersediaan lahan untuk properti pe-rumahan memang semakin berkurang dari waktu ke waktu.

Adanya perda yang membatasi ket-inggian bangunan, juga dapat member-ikan kontribusi terhadap melebarnya pemanfaatan lahan untuk perumahan, walau sesungguhnya keberadaan perda ini memang cukup penting guna men-gatur pembangunan di Bali. Kini para investor dan economic opportunities (spekulan properti) sudah mulai turun gunung untuk kembali berinvestasi properti di Bali, khususnya di daerah pariwisata dan daerah perencanaan pengembangan yang akan segera dibangun infrastruktur jalan tol oleh pemerintah pusat. Fenomena ini tentu akan berdampak positif di satu sisi dan disisi lain juga bisa berdampak negatif.

Sebagaimana 3 tahun yang lalu, kata developer asal Petang, Badung ini, ekonomi Bali melampaui capa-ian nasional, maka tahun ini juga bisa diprediksi ekonomi akan kembali unggul secara rata-rata nasional. Pemerintah juga perlu memperhatikan pergerakan tren sektor properti di Bali dengan pe-

nyiapan regulasi yang tepat. Tujuannya, supaya pengembangan dan pembangu-nan bisa berjalan dan tertata dengan baik dan tidak menimbulkan dampak negatif, apalagi merugikan kepentingan masyarakat Bali yang berbasis agama Hindu dan adat budaya Bali.

“Harga lahan boleh diserahkan ke mekanisme pasar untuk kalangan me-nengah atas termasuk WNA yang ingin punya properti di Bali. Namun jangan abaikan hak-hak dasar MBR untuk bisa memiliki rumah yang layak huni. Di sinilah pentingnya peran pemerintah sebagai regulator di sektor properti ini,” ucapnya.

Direktur PT Ariyana Property I Made Ariyana menambahkan, jika pemerintah tidak menyikapi kondisi ini maka peluang MBR membeli dan memiliki rumah di Pulau Seribu Pura ini semakin tidak terjangkau. “Kes-enjangan sosial antara si kaya dan si miskin kian menganga lebar karena biaya dan kebutuhan hidup kian hari semakin mahal,” ujarnya.

Dalam kondisi seperti ini, Ariyana berharap pemerintah harus hadir meli-hat kondisi riil di lapangan. Akan san-gat miris jika melihat masyarakat harus hidup dari kos ke kos atau kontrakan di pulau kelahirannya yang tersohor di seluruh dunia ini. “Siapa yang harus membantu mereka (MBR-red). Harga properti tak terkejar, meskipun mereka harus kerja banting tulang,” ucapnya.

l Kerta Negara

WNA Bisa Miliki Properti

Harga Kian Meroket, MBR Makin

Termarginalkan

P R O P E R T I

10 - 16 Agustus 201548

Page 49: Majalah balipost edisi 100

A K T I V I T A S

MBP/ist

LAYAK - Forum Teruna Teruni Kecamatan Selat, yang dibentuk dalam simakrama dengan bakal calon Bupati Karangasem Wayan Sudirta beberapa waktu lalu menegaskan hal itu, dan menyatakan

Sudirta layak dipilih memimpin Karangasem karena rekam je-jaknya sudah jelas, pro-rakyat, berani, jujur, komitmen mencegah

korupsi, termasuk peduli pada muda-mudi, dan lainnya.

MBP/ist

UCAPKAN SELAMAT - Bupati Badung A.A. Gde Agung

bersama Wakil Bupati I Made Sudiana mengucapkan “Selamat

Hari Raya Galungan dan Kuningan serta Idul Fitri” kepada

masyarakat di Kabupaten Badung.

Page 50: Majalah balipost edisi 100

10 - 16 Agustus 201550

A K T I V I T A S

MBP/ist

PASAR MURAH - Pasar Murah BRI yang digelar BRI Cabang Negara di halaman parkir Peken Ijo Gading, Negara, Sabtu

(11/7) pagi, diserbu warga masyarakat sekitar. Dari 200 paket sembako murah yang dijual di dua tenda BRI ludes dibeli

warga dan nasabah BRI. Masyarakat sangat antusias datang ke Pasar Murah dan membeli paket sembako menjelang Hari Raya

Galungan dan Idul Fitri.

MBP/ist

PDSP - Monarch Bali sekolah perhotelan dan kapal pesiar yang ada di 5 kabupaten di Bali mengadakan Pendidikan Dasar Sikap

Profesi (PDSP) secara serentak mulai 6 sampai 10 Juli di masing-masing kampus Monarch. Adapun jumlah peserta yang ikut

PDSP kali ini sebanyak 1769 mahasiswa baru yang tersebar di 5 kabupaten di Bali yakni Monarch Dalung 590 orang, Monarch Candidasa 389 orang, Monarch Gianyar 285 orang, Monarch

Singaraja 420 orang dan Monarch Negara 85 orang.

MBP/ist

DILEPAS - Seekor penyu sisik yang telah berusia empat tahun, Senin (20/7) pagi, dilepas Bupati Jembrana I Putu

Artha ke habitatnya dilaut bebas dari Pantai Perancak tempat dimana sebuah kelompok penangkar penyu Kurma Asih

berada. Selain pelepasan penyu sisik ke alam bebas, sebanyak 650 ekor tukik juga dilepas ke habitatnya saat itu. Ke-650 ekor

tukik tersebut terdiri dari dua jenis penyu yaitu penyu sisik dan penyu lekang yang baru berusia dua minggu.

MBP/ist

BINGKISAN - Ketua STISIP Margarana Tabanan I Wayan Madra Suartana saat menyerahkan bingkisan kepada KK miskin

di Desa Manikyang, Selemadeg, dalam rangka kersos STISIP Margarana Tabanan. Sebanyak 200 orang mahasiswa STISIP

Margarana Tabanan mengikuti kerja bakti sosial (kersos) di Pura Aseman di Desa Manikyang, Kecamatan Selamadeg, Tabanan, Ju-mat (10/7). Kerja bakti sosial tersebut ditandai dengan penanaman pohon upakara, menyerahkan bantuan atribut kepada pemangku, menyerahkan sembako kepada 50 KK miskin dan melakukan aksi

bersih-bersih di areal Pura Aseman.

Page 51: Majalah balipost edisi 100
Page 52: Majalah balipost edisi 100

RP 20.000

100 |10 - 16 Agustus 2015

Pesan untuk

Jokowi