majalah balipost edisi 82

52
RP 20.000 20 00 RP 20 R R RP RP R R 2 2 0 0 20 2 0 0 0 0 0 00 00 0 0 00 00 Warga Sekitar Lokasi Tolak Reklamasi Sikap Dewan Dipertanyakan ForBALI ’’Walk Out’’ 82 | 23 - 29 Maret 2015

Upload: e-paper-kmb

Post on 08-Apr-2016

323 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Majalah balipost edisi 82

RP 20.00020 00RP 20RRRPRPRR 2200202 00 0000000000000

Warga Sekitar Lokasi Tolak

Reklamasi

Sikap DewanDipertanyakan

ForBALI ’’Walk Out’’

82 |23 - 29 Maret 2015

Page 2: Majalah balipost edisi 82
Page 3: Majalah balipost edisi 82

23 - 29 Maret 2015 3

D A F T A R I S I

PENDIDIKAN�Pengawasan UN Dikembalikan ke Sekolah 18MANCANEGARA�Legenda Monster Danau Lochness 20DAERAH� Kapal Roro Mulai Ditinggalkan 22

KESEHATAN�Tangani Penyakit Jantung Hipertensi Kondisikan Kualitas Hidup Lebih Baik 24

LENSA�Tanam Padi 26

OLAHRAGA� Mencintai Kecepatan 28LINGKUNGAN� Eksploitasi Pasir Laut 36

PARIWISATA� ”City Tour” Denpasar Terhadang Sampah 38PROPERTI� Pengerajin Genteng Lokal Kelimpungan 44TRADISI� ‘‘Tektekan’’ di Kediri Netralisir Aura Negatif 46GAYA� Intip Gaya Busana di IFW 48BUDAYA� Pura Pucak Pausan Ademkan dan Tenangkan Pikiran 50

OPINI� Jalan ”Islah” Partai Beringin 6BALI SEPEKAN�Angin Kencang Koyak Bangli dan Gianyar 7LAPORAN UTAMA�Warga Sekitar Lokasi Tolak Reklamasi 8

�Sikap Dewan Dipertanyakan 9�ForBALI ’’Walk Out’’ 11POLITIK�Pahlawan Nasional Berjuang Meyakinkan Pusat 16�Mengantisipasi Konflik Perebutan Air Bersih 17

Page 4: Majalah balipost edisi 82

4

23 - 29 Maret 20154

D A R I P E M B A C A

PerintisK Nadha

Pemimpin UmumABG Satria Naradha

Pemimpin Redaksi/Penanggung JawabWirata

Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab Alit Purnata

Sekretaris RedaksiSugiarthaRedaksi

Alit Susrini, Alit Sumertha, Daniel Fajry,Dira Arsana,Mawa, Suana, Sueca,

Yudi Winanto, Subrata, Budi Wiriyanto, Diah Dewi.Anggota Redaksi Denpasar

Giriana Saputra, Oka Rusmini, Umbu Landu Paranggi, Subrata, Sumatika, Asmara Putra, Yudi Karnaedi, Pramana Wijaya, Eka Adhiyasa, Dedy Sumartana, Parwata, Rindra, Agustoni, Widana,

Ngurah Kertanegara, Komang Suryawan. Bangli: Ida Ayu Swasrina,

Buleleng: Dewa Kusuma, Mudiarta, Gianyar: Agung Dharmada, Manik Astajaya,

Karangasem: Budana, Klungkung: Bagiarta, Negara: IB Surya Dharma,

Tabanan: Dewi Puspawati, Wira Sanjiwani.

JakartaNikson, Hardianto, Ade Irawan

NTBAgus Talino,

Izzul Khairi, Raka Akriyani

SurabayaBambang Wiliarto

Kantor Redaksi

Jalan Kepundung 67 A Denpasar 80232. Telepon : (0361)225764,

Facsimile: 227418, Alamat Surat: P.O.Box:3010 Denpasar 80001.

Perwakilan Bali Post Jakarta, Bag.Iklan/Redaksi: Jl.Palmerah Barat 21F. Telp 021-5357602,

Facsimile: 021-5357605 Jakarta Pusat. NTB: Jalam Bangau No. 15 Cakranegara

Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257 Manajer Iklan: Suryanta,

Manajer Sirkulasi: Budiarta, Alamat Bagian Iklan: Jl.Kepundung 67A,

Denpasar 80232 Telp.: 225764, Facsimile : 227418 Senin s.d. Jumat 08.00-19.00,

Sabtu 08.00-13.00, Minggu 08.00-19.00. Surat Izin Usaha Penerbitan Pers

SK Menpen No. 005/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985 Tanggal 24 Oktober 1985, ISSN 0852-6515. Anggota SPS-SGP,

PenerbitPT Bali Post. Rek. BCA KCU Hasanudin Denpasar AC: 040-3070618 a/n PT. Bali Post. Rek. BRI Jl. Gajahmada Denpasar A/C: 00170 1000320 300 an

Pt.Bali Post.Dicetak di Percetakan BP

Bagi Anda yang ingin mengirimkan artikel/opini atau pikiran pembaca silakan kirimkan ke [email protected] atau [email protected]. Panjang artikel maksimal 2.500 karakter, sertakan foto, pikiran pembaca maksimal 1.000 karakter.

Lahan telantar di seputaran Denpasar perlu diberdayakan. Dengan diberdayakannya lahan kosong ini akan mem-

berikan efek positif, baik bagi pengelola maupun pemilik lahan. Apabila nantinya ada hasil dari olahan tegalan tersebut tentunya akan diberlakukan bagi hasil sebagai win-win solution. Selain dari segi ekonomis dampak dari dibukanya lahan produksi pertanian ini, akan mem-berikan ruang hijau bagi kota serta memberikan kesejukan dan ruang terbuka, demi menyerap pantulan panas sinar matahari ketika musim panas tiba.

Selain daripada itu juga tegalan dari pen-gelolaan lahan kosong bisa juga menjadi ‘serap-tampung’ debit air apabila musim hujan tiba, dan tentunya menjadi alternatif mencegah terjadinya musibah banjir.

Ketika dibukanya lahan tegalan tersebut, hendaknya juga dibarengi dengan penga-wasan yang ketat agar anak-anak tidak mudah masuk ke lahan kelola tersebut. Ini bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak kita inginkan.

Dewa Nyoman Suardana, S.Ag.Jl. Wibisana/Taman Sari

Br./Link.Panti Gede Den-pasar

Sapi Bali, salak Bali, jeruk Bali, beras Bali, anjing Bali, pernah sangat Ber-jaya di era 70-80-an. Belakangan, ketika lahan-lahan pertanian Bali diserbu

‘tanaman beton’ semuanya di ambang kepunahan. Celakanya, generasi muda Bali bahkan kini banyak yang terjerembab karena narkoba.

Kalau ada yang bisa mewujudkan mimpi mengembalikan keunggulan produk-produk Bali itu, alangkah idealnya. Dengan kecanggihan teknologi mestinya bisa, asal ada komitmen. Pemda-pemda mestinya bekerja sama dengan fakultas-fakultas yang ada di Bali (bila perlu luar Bali/luar negeri) untuk menemukan benih/varietas unggul yang kemudian didistribusikan ke masyarakat. Di sisi lain masyarakat yang berminat untuk mengembangkan produk-produk unggul Bali, mesti diproteksi dan disubsidi, diberikan pendamp-ingan melalui teknologi terbaru di bidang yang digelutinya. Mudah-mudahan ada yang mengulurkan kepedulian untuk itu, guna mengembalikan kejayaan Bali di bidang produk pertanian dan peternakan.

Denaya S.KurdiDenpasar

Kembalikan Produk Unggulan Bali

Fungsikan Lahan Telantar

Page 5: Majalah balipost edisi 82

23 - 29 Maret 2015 5

HARGA beras tetap mahal. Operasi Pasar (OP) digelar pemerintah dan Bulog dinilai belum efektif. Hingga Minggu ketiga Maret, harga beras belum turun bahkan cenderung naik. Menyikapi mahalnya harga beras di pasaran, Pusat Data Bali Post menggelar jajak pendapat di seluruh Bali. Jajak dilakukan dengan mengajukan kuisioner dan wawancara via telepon.

Berdasarkan tabulasi atas jawaban responden, 58 persen responden yakin mahalnya harga beras ini akibat per-mainan spekulan. Presiden pun diminta segara melakukan penindakan atas hal ini. Janji pemerintah memidanakan pelaku kartel beras harus dibuktikan. Re-sponden juga mendesak Memperindag segera mengungkap pelaku penimbunan beras agar harga beras segara turun. Praktik kartel juga harus dihentikan. Bila perlu cabut izin usaha pelaku kartel.

Sementara itu, 37,99 persen respon-den mengaku tidak yakin mahalnya harga beras karena adanya permainan

spekulan atau kartel. Mahalnya harga be-ras karena stok memang terbatas sebagai dampak gagal panen dan menyusutnya lahan pertanian. Responden berharap pemerintah segera melakukan langkah nyata untuk menekan harga beras.

Stok beras Bulog harus segera disa-lurkan dengan harga murah. Responden berharap operasi pasar jangan dijadikan ajang untuk menjual beras stok Bulog yang menumpuk. Responden juga menengarai isu adanya kartel dalam perdagangan beras hanya bentuk penga-lihan isu terhadap kegagalan pemerintah menekan harga beras.

Sementara itu, 3,49 persen responden tak memberikan respons. Responden berpandangan mahalnya harga beras se-mata karena berlakunya hukum dagang. Ketika stok terbatas, permintaan ban-yak, harga otomatis mahal. Responden kelompok ini juga tak ingin berpolemik terkait mahalnya harga beras.

� Dira Arsana

Di Antara Spekulan dan Kartel Yakinkah Anda

harga beras makin mahal karena permainan

spekulan?

N=687

3,49%TidakTahu

grafis: tomik cahya

Beras

ahal

9%dak

Beras

58,52%Yakin

37,99%Tidakyakin

Beras

Beras

5

Page 6: Majalah balipost edisi 82

6

O P I N I

23 - 29 Maret 20156

Oleh Agung SS Widodo, M.A

Sengkarut kepengurusan di tubuh Partai Golkar setelah Musyawarah Nasional (Mu-nas) IX yakni antara kubu Abu

Rizal Bakrie dengan kubu Agung Lak-sono akhirnya menemukan titik terang paska keputusan Mahkamah Partai. Apa yang dilakukan oleh Mahkamah Partai merupakan langkah terbaik sementara ini untuk mengurangi tensi konflik yang terjadi di tubuh partai berlambang beringin tersebut. Namun, yang paling penting ialah political will yang nantinya diambil oleh kedua be-lah kubu untuk sama-sama legowo dan melakukan langkah konsolidasi guna menyelamatkan masa depan partai.

Tanpa disangka-sangka Mahkamah Partai akhirnya memberikan kepu-tusannya untuk memenangkan kubu Agung Laksono yang melakukan Mu-nas IX di Jakarta atas pihak Abu Rizal Bakrie yang melaksanakan Munas IX di Bali. Keputusan ini tentunya sangat mengejutkan karena selama ini publik disuguhkan tontonan perseteruan dua kubu yang sama-sama mengjastifikasi pihaknya yang paling benar. Pun, jauh sebelum Mahkamah Partai memberikan keputusannya, pihak Abu Rizal Bakrie telah melayangkan surat keberatan kepada Tjahyo Kumolo selaku Menteri Dalam Negeri yang turut mengesahkan hasil Munas IX di Jakarta. Wacana ini tak ayal memberikan sebuah pencitraan bahwa Munas versi Balilah yang sehar-usnya sah secara de jure.

Terlepas dari konflik yang selama ini terjadi, ketetapan telah diambil. Apa yang dilakukan oleh Mahkamah Partai diharapkan benar-benar menjadi jalan menuju islah di antara kubu yang bertikai. Kubu Agung Laksono telah mendapat mandat untuk meneruskan estafet kepemimpinan Partai Golkar setidaknya selama 5 (lima) tahun men-datang. Seturut dengan hal tersebut, Mahkamah Partai juga memberikan mandat untuk tetap melakukan konsoli-dasi dengan pihak Abu Rizal Bakrie Cs. Pesan islah ini semoga saja ditangkap dengan baik dan jernih oleh kedua belah pihak, utamanya kubu Abu Rizal

Bakrie agar tidak melakukan manuver-manuver politik yang justru kontradik-tif dan menambah carut marut.

Apa yang dilakukan oleh Mahka-mah Partai merupakan langkah awal atas penyelesaikan konflik dan kunci keberhasilan dari proses ini sangat tergantung dari niatan baik masing-masing pihak. Agung Laksono selaku pemenang dalam perseteruan ini, al-angkah baiknya mengawali komunikasi guna membangun konsolidasi dengan pihak Abu Rizal Bakrie. Langkah ini setidaknya untuk meredam serta memberikan rasa hormat atas apa yang sudah terjadi. Pun demikian, melihat peta politik yang dilakukan oleh kubu Abu Rizal Bakrie bukan tidak mungkin perseteruan ini masih akan terjadi. Hal ini mengingat masih dimungkinkan adanya jalur politik hukum atas hasil Munas IX versi Jakarta sebagaimana dilayangkannya surat protes ke Kemen-terian Dalam Negeri.

Segala kemungkinan masih bisa terjadi karena beradasarkan pengama-tan tidak ada nomenkaltur maupun hasil keputusan yang benar-benar bisa mengikat secara kuat untuk ditaati.

Adanya keputusan Mahkamah Partai secara internal kepartaian seharusnya mengikat dan dijadikan pegangan. Namun di sini masih menyisakan ruang komunikasi yang kemudian ditafsirkan sebagai political will kedua kubu untuk benar-benar mengakhiri perseteruan yang terjadi. Dengan kata lain, kata kuncinya ada pada seberapa legowo masing-masing pihak untuk ber-islah. Pertanyaannya kemudian, bagaimana jika salah satu pihak tidak menerima hasil keputusan tersebut?

Dilaksanakan atau t idak putu-san tersebut Mahkamah Partai telah melakukan tugasnya dengan baik dan hal tersebut patut diapresiasi. Jalan islah maupun konsolidasi partai telah dibuka tinggal bagaimana kemudian masing-masing memanfaatkan kesem-patan tersebut dengan baik. Ini adalah momentum yang cukup baik untuk membangun komunikasi serta menata ulang mekanisme kepartaian yang sem-pat carut marut. Jika momentum ini tidak digunakan dengan baik Partai Golkar bukan tidak mungkin berada di ambang kehancuran. Setidaknya analisis atas hal tersebut bisa jadi bu-kan bubarnya partai akan tetapi lebih pada konteks preferensi (keterpilihan) politik Golkar di pemilu mendatang. Jargon sebagai partai terbesar dan penguasa pemerintahan hanya akan tinggal kenangan.

Sengkarut yang terjadi di tubuh partai beringin tentunya bukan yang pertama kali. Paska meninggalnya Presiden Soeharto dan tragedi 1998, Partai Golkar mengalami pergolakan internal yang tidak mudah. Namun, seturut dengan hal tersebut sampai saat ini kekuatan mereka masih bisa dikatakan yang tersolid. Hal tersebut akan tetap terjadi jika Partai Golkar mampu melewati masa-masa sulit seperti saat ini.

Penulis, peneliti sosial-politik Pusat Studi Pancasila UGM dan Direktur

Riset Lembaga Kajian Isu-Isu Strat-egis & Kawasan (LiSan-Indonesia)

Jalan ”Islah” Partai Beringin

Page 7: Majalah balipost edisi 82

23 - 29 Maret 2015 7

B A L I S E P E K A N

HUJAN yang terjadi sejak akhir Desember 2014 hingga sekarang me-nyebabkan jalur yang menghubungan Bunutan dan Cekik mengalami rusak parah. Jalan sepanjang 10 kilometer tersebut mengalami rusak parah sekitar 6,5 kilometer.

Akibat kawasan tersebut rawan long-sor, warga pun harus berhati-hati me-lewati jalan tersebut agar tidak celaka. Apalagi saat hujan, jarang warga berani melalui jalur tersebut kecuali sangat terpaksa.

Sedikitnya ada sepuluh titik long-sor terjadi di jalur yang ada di Dusun Sega Desa Bunutan Kecamatan Abang. Longsoran tersebut membuat warga

menjadi terisolasi dan jalan menjadi rusak. ‘’Kami sudah berusaha untuk mengatasi longsoran dengan sesegera mungkin membersihkannya,’’ ujar Juru Karya Jalan Pemeliharaan di Bunutan - Cekik, I Gede Putu Lanus.

Ia mengakui ruas jalan yang menga-lami kerusakan sedikitnya 6,5 kilometer sudah berstatus rusak parah. Dalam jangka pendek, selain melakukan pem-bersihan longsoran di jalan, pihaknya juga melakukan penambalan dengan membetonnya. Namun, tindakan peme-liharaan ini tidak bisa bertahan lama, mengingat longsoran terus terjadi.

� Dewa Farendra

DUA kabupaten bertetangga, Bangli dan Gianyar, Selasa (10/3) dikoyak an-gin kencang. Di Gianyar angin kencang mengguncang Desa Sidan. Sementara di Bangli, puting beliung menerjang Banjar Guliang Kawan, Desa Bunutin. Peristiwa itu menghancurkan puluhan rumah. Selain itu, sejumlah pura dan gedung sekolah juga mengalami kerusakan.

Di Gianyar kejadiannya berlangsung sore hari. Selain rumah, sejumlah bangu-nan pura/merajan rusak. Dalam insiden ini, I Wayan Nyampuh mengalami luka di kepala. Ketut Rai Artana, anak Wayan Nyampuh, menerangkan sebelum kejadian hujan turun dengan derasnya. Namun hanya sebentar. Berselang beberapa me-nit, ada suara gemuruh. Awalnya terlihat gumpalan awan dari arah barat laut, hal ini pun diduga ada kebakaran di kejauhan. Namun, setelah diperhatikan ternyata gumpalan tersebut angin kencang.

“Gumpalan hitam itu terus mendekat dan sejumlah atap warga beterbangan. Kami sekeluarga masuk kamar untuk menyelamatkan diri,“ terangnya.

Kejadian di Bangli hampir terjadi bersamaan. Salah seorang warga, Wayan Mertana, mengatakan sebelum kejadian, Dusun Guliang Kawan diguyur hujan cu-kup deras. Setelah hujan berhenti, tiba-tiba dari arah utara muncul gulungan seperti asap hitam dan meratakan atap rumah warga. Genteng, seng serta asbes rumah warga beterbangan hingga ke jalan.

� Tim MBP

KEPALA Dinas Perhubungan Komu-nikasi dan Informatika (Kadishubkominfo) Klungkung Nengah Sukasta meminta Pem-prov Bali mencabut izin operasional kapal LCT (Landing Craft Tank), yang men-gangkut BBM ke Nusa Penida. Ia berharap pengangkutan BBM ke Nusa Penida tetap menggunakan kapal roro Nusa Jaya Abadi milik pemerintah daerah.

Sukasta, Minggu (8/3) menyampaikan, jika pengangkutan BBM terus menggu-nakan kapal LCT, Dermaga Nusa Penida dikhawatirkan semakin cepat rusak. Apalagi, pemerintah daerah sendiri sudah memiliki kapal roro, yang masih layak dimanfaatkan mengangkut BBM.

‘’Saya berharap Pemprov Bali mau mencabut izin yang diberikan untuk op-erasional kapal LCT tersebut. Pengakutan BBM ke Nusa Penida agar tetap meng-gunakan kapal roro,’’ ujarnya.

Ia mengatakan dengan cara ini, Klung-kung bisa menyelamatkan PAD sebesar Rp 1,2 miliar. Total anggaran operasional kapal roro sekitar Rp 5 miliar lebih, semen-tara pendapatan sekitar Rp 3 miliar lebih. Berarti masih ada subsidi sekitar Rp 1,5 miliar. Jika sampai kehilangan pendapa-tan lagi Rp 1,2 miliar, total subsidi akan membengkak.

� Bagiarta

LONGSOR yang terjadi di Desa Lumbanan, Sukasada, memakan korban. Suhaimi alias Fitri (42) asal Kampung Taman, Sumber Malang, Situbondo, Jawa Timur, tewas tertimpa reruntuhan beton senderan setinggi sekitar lima me-ter. Selain Suhaimi, rekannya, Hor asal Bondowoso, mengalami luka serius dan menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buleleng, Selasa (10/3).

Salah seorang saksi, Mahfud, asal Bondowoso mengatakan, kejadian ter-jadi pukul 07.35 wita. Ia bersama rekan-rekannya saat ini sedang mengerjakan proyek senderan dan rumah milik Wayan

Teren. Korban Suhaimi baru bekerja kurang dari satu bulan. “Kejadian begitu cepat. Saya waktu itu sedang sarapan pagi. Tiba-tiba saja terdengar suara re-runtuhan dan terjadi longsor di belakang bedeng tempat tinggal kami. Saya kaget karena korban terjepit batu dan langsung tewas di tempat,” ujarnya.

Kapolsek Sukasada Kompol Wayan Sudira seizin Kapolres Buleleng AKBP Kurniadi, S.H., S.IK., M.Si., menegas-kan, kejadian murni akibat faktor alam. Pihaknya telah memeriksa empat orang saksi dan satu orang mandor proyek.

� Dewa Kusuma

Didesak, Cabut Izin Operasional Kapal LCT

Suhaimi Tewas Tertimbun Longsor

Jalan Bunutan - Cekik Rusak Parah

Angin Kencang KoyakBangli dan Gianyar

MBP/nik

7

Page 8: Majalah balipost edisi 82

8

8 23 - 29 Maret 2015

L A P O R A N U T A M A

PT Tirta Wahana Bali Internasional (TWBI) menggelar konsultasi publik Amdal kegiatan revitalisasi Teluk Benoa, pekan lalu. Banyak

tokoh masyarakat hadir dalam acara itu. Tokoh masyarakat yang berada di sekitar Teluk Benoa; Kuta, Sesetan, Tanjung Benoa, Kedonganan dan Pemkot Denpasar menolak rencana reklamasi. Sementara tokoh masyarakat yang mewakili asosiasi setuju dengan reklamasi karena dianggap akan menguntungkan secara ekonomi.

Konsultasi publik bertempat di kan-tor Gubernur Bali itu dipimpin Sekda Provinsi Bali Cok Pemayun. Hadir sejum-lah elemen masyarakat, BLH Bali, Dinas Kehutanan Bali, Pemkot Denpasar dan Pemkab Badung, Kementrian Lingkun-gan Hidup dan Kehutanan, Kementrian Kelautan dan Perikanan, anggota DPRD serta anggota DPD asal Bali.

Dalam sambutannya, Sekda Provinsi Bali, Cok Pemayun meminta peserta kon-sultasi publik agar melihat kepentingan Bali kedepan. Masyarakat diharapkan tidak melihat dari sisi destruktif, namun bisa me-lihat manfaat, bagaimana peran pemerintah daerah, serta partisipasi masyarakat untuk berkontribusi memberi masukan dan saran terhadap rencana PT TWBI itu.

Sementara itu, Direktur Utama TWBI Heru Budi Wasesa mengatakan, konsultasi publik ini adalah tambahan dari konsultasi publik yang pernah digelar TWBI pada 19 Juni 2014 lalu. Menurutnya, rencana rekla-masi Teluk Benoa dilatarbelakangi oleh laju aktivitas ekonomi dan terbatasnya lahan untuk pembangunan pariwisata di Bali.

Menanggapi pemaparan itu, I Gusti

Agung Made Agung dari LPM Kuta men-gatakan, Bali sejatinya tidak membutuhkan destinasi pariwisata baru seperti di Singapura yang dicontohkan TWBI. Menurutnya, Bali justru menjadi destinasi pariwisata favorit karena menganut adat dan budaya Bali, serta masyarakatnya menonjolkan sikap sopan santun. Gede dari LPM Sesetan menga-takan, rencana reklamasi akan memberi dampak sosial, kemacetan yang luar biasa, serta banjir. Sementara Wakil Bendesa Adat Tanjung Benoa, Made Tromat me-nyerahkan surat pernyataan dari Bendesa Adat Tanjung Benoa, I Made Wijaya. Atas nama masyarakat Desa Pakraman Tanjung Benoa, Bendesa tetap konsisten dan tegas menolak revitalisasi Teluk benoa dengan alasan apapun karena dampak terbesar akan dirasakan masyarakat Tanjung Benoa.

Ketua LPM Kedonganan menegaskan, rencana reklamasi akan memberikan dampak yang sangat negatif bagi wilayah Kedonganan. Jembatan hidup yang men-ghubungkan Badung Utara dan Selatan ini disebut akan menjadi teluk dengan sendi-rinya. Dengan demikian, rencana reklamasi perlu dikaji ulang, bahkan dibatalkan.

Sementara itu Pemkot Denpasar yang diwakili Kepala BLH Sudarsana tetap ku-kuh pada surat pertimbangan yang dikirim Walikota ke Dirjen Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil tanggal 4 Juli 2014 lalu. Inti surat, ada lima aspek pertimbangan

menyangkut legalitas, teknis, lingkungan, sosial budaya, dan sosial ekonomi.

“Aspek legalitas ini ada 5 poin yang dis-ampaikan bahwa pada intinya ini harus men-gacu pada rencana tata ruang kota Denpasar di kawasan Teluk Benoa, karena kawasan itu merupakan kawasan konservasi dan kawasan lindung sehingga apabila direvitalisasi atau reklamasi dengan fungsi destinasi pariwisata akan bertentangan dengan RTRW yang ada di Denpasar,” ujar Sudarsana.

Dari aspek teknis, kawasan Teluk Benoa merupakan muara Tukad Badung, Tukad Mati, dan Tukad Punggawa sehingga sedimentasi terjadi disitu. Reklamasi juga disebut menyebabkan perubahan arus laut yang signifikan dan abrasi atau mengganggu stabilitas pantai. Belum lagi menimbulkan kepadatan lalu lintas di Bali Selatan, mem-pengaruhi bentang alam, dan berdampak psikologis lantaran hilangnya teluk.

“Dari sosial budaya, Teluk Benoa sebagai muara lima sungai yang disucikan. Aspek sosial lainnya, adanya beberapa sikap dan persepsi masyarakat dimana ada penolakan masyarakat, ini juga menjadi pertimbangan. Aspek sosial ekonomi, penambahan pen-duduk menyebabkan daya dukung tidak stabil karena dari paparan ada 250 ribu tenaga kerja. Reklamasi juga akan bertentangan dengan konsep ekonomi kerakyatan,” imbuhnya.

� Rindra

Warga Sekitar Lokasi Tolak ReklamasiREKLAMASI Teluk Benoa semakin mengerucutkan munculnya dua kubu. Ada yang setuju dan ada yang menolak. Kubu yang menolak lebih mengutamakan keselamatan Bali dalam jangka panjang. Baik itu menyangkut lingkungan, budaya dan ekonomi. Sementara kelompok yang pro reklamasi hanya memandang dari sudut ekonomi dan lapangan kerja dan jangka pendek.

MBP/edi

Konsultasi publik yang digelar PT TWBI.

Page 9: Majalah balipost edisi 82

9

23 Februari - 1 Maret 2015 9

POLEMIK reklamasi Teluk Benoa terus berlanjut. Harapan masyarakat agar Perpres 51/2014 dicabut, belum ada respons dari ang-gota dewan (DPRD Bali, DPR RI mapun DPD). Mereka seolah tutup mata dan telinga. Bahkan dalam konsultasi publik yang dilakukan PT TWBI, mereka malah menyatakan tidak dalam kapasitas menyetujui atau menolak. Anggota DPD RI, Kadek Arimbawa menegaskan bahwa DPD tidak berada dalam posisi pro atau kontra. Begitu juga yang disampaikan anggota DPRD Bali, Wayan Diesel Astawa yang mengapresiasi keberanian PT TWBI untuk menyampaikan rencana revitalisasi Teluk Benoa di tengah gencarnya penolakan masyarakat.

“Porsi saya bukan menerima dan menolak, tugas saya fungsi legislasi, fungsi budgeting, dan membuat peraturan perundang-undangan. Secara hirarki perundang-undangan, ini sudah langkah yang tepat, sudah diambil oleh pihak PT TWBI,” ujarnya.

Atas pernyataan tersebut, anggota de-wan dinilai lepas tangan menyikapi masalah reklamasi yang ditolak secara masif oleh masyarakat. “Ini perlu dipertanyakan kepada anggota dewan. Siapa sesungguhnya yang mereka bela. Kalau melihat sikap mereka ini, patut diduga mendukung reklamasi secara terselubung,” tegas akademisi I Gede Wirata, S.Sos., S.H.,M.H.,MAP.

Mestinya, lanjut Wirata, mereka dengan tegas menolak reklamasi kalau representasi sebagai wakil rakyat. Selain itu, sebenarnya mereka mampu memperjuangkan dicabutnya perpres tersebut ke pusat. “Selama belum ada permintaan resmi dari lembaga resmi, perpres tersebut tidak akan pernah dicabut walaupun desakan masyarakat begitu kuat. Kuncinya sekarang ada di DPRD Bali, mau enggak meminta secara resmi untuk mencabut perpres itu,” ujarnya.

Kalau kondisi seperti ini, dia menduga proyek yang akan merusak Bali itu akan jalan. Pasalnya secara lembaga belum ada permintaan untuk membatalkan proyek tersebut. “Karena semua mengacu kepada legal formal. Siap-siap saja Bali akan tenggelam,” imbuh dosen Universitas Ngurah Rai, Denpasar ini.

Sebelumnya dalam konsultasi publik yang digelar di kantor Gubernur Bali, juga dihadiri sejumlah perwakilan dari Kemente-rian. Perwakilan dari Kementrian Kelautan dan Perikanan Eko Rudiyanto ditemui usai acara tersebut menyatakan, dikeluarkannya izin lokasi untuk PT TWBI karena proposal yang diajukan memenuhi sejumlah check list atau persyaratan Kementerian. Salah satunya memenuhi persyaratan dalam Perpres atau sesuai dengan tata ruang.

“Izin itu bukan untuk mereklamasi. TWBI mengantongi izin lokasi saja dari KKP, izin-izin lain saya nggak tahu. Dari KKP nanti ada izin pelaksanaan, itu hanya bisa diterbitkan kalau dia sudah punya dokumen ajutnya.

Sementara perwakilan dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ary Sudi-janto menjelaksan, tidak akan mengeluarkan izin lingkungan kalau PT TWBI tidak bisa men-gatasi dampak yang ditimbulkan dari rencana reklamasi. Sebaliknya, kalau PT TWBI terbukti bisa mengatasi semua dampak negatif yang disebutkan oleh masyarakat, maka tidak ada alasan untuk menolak mega proyek reklamasi. “Masyarakat punya hak untuk dilindungi, un-tuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat tetapi pengusaha itu juga dilindungi Undang-undang. Saya tidak bisa menghentikan proses ini karena punya hak, mereka sudah penuhi semua persyaratan administrasinya,” tandasnya lagi.

� Ngurah

SELAIN suara menolak reklamasi, pada konsultasi publik yang digelar PT TWBI juga hadir kelompok yang setuju reklamasi. Beberapa to-koh masyarakat yang prorekla-masi, melihat keuntungan dari segi ekonomi di balik rencana menguruk Teluk Benoa seluas 700 hektar itu.

“Kalau berbicara aspek kepentingan kami, rencana ini kami anggap akan menjadi pundi-pundi yang membawa keuntungan luar biasa dalam pandangan kami. Yang perlu dihindari tolong jangan dibi-arkan isu ini menggelinding seperti bola liar, karena akan mempengaruhi image pari-wisata Bali,” ujar Khadafi dari Persatuan Sopir Taksi Bali.

Drs. I Wayan Suata dari Asosiasi Supir Angkutan Pari-wisata Freelance (ASAP) men-gaku sangat setuju dengan rencana reklamasi Teluk Benoa bila dilihat dari aspek ekonomi. Namun, dirinya mengatakan tidak tahu bila dilihat dari dampak yang lain. “Saya setuju proyek ini berjalan karena akan menambah lapangan pekerjaan. Anak-anak Bali tidak perlu ke luar negeri. Kalau sudah ini berjalan, cuma satu yang saya minta dari TWBI agar tidak menggunakan kendaraan di luar Bali pakailah kendaraan dari Bali terutama ASAP. Saya yakin Bali tidak akan tengge-lam,” tandasnya.

Sementara Gusde mengata-kan, reklamasi untuk pemben-tukan daratan baru dikatakan sebagai solusi untuk mengem-balikan lahan pertanian. Menu-rutnya, lahan pertanian saat ini banyak terkikis untuk pemban-gunan akomodasi pariwisata dan perumahan.

� Rindra

Tergiur Ekonomi

Sikap DewanDipertanyakan

MBP/eka

Kemacetan di Kuta. Ini dampak dari kebijakan dari pengembangan pariwisata massal, bukan pariwisata yang berkualitas.

Page 10: Majalah balipost edisi 82

23 - 29 Maret 201510

L A P O R A N U T A M A

Abrasi di Cupel, Jembrana

Sawah di Gianyar yang berada di pinggir pantai tergerus abrasi. Abrasi ini semakin parah pascareklamasi Pulau Serangan. Kini ada rencana reklamasi Teluk Benoa yang juga dikhawatirkan akan menyebabkan abrasi semakin parah di Gian-yar, Klungkung, Karn-gasem dan Jembrana. Foto ini diambil dari udara pada 2008.

MBP/olo

10

Page 11: Majalah balipost edisi 82

23 - 29 Maret 2015 11

Setelah sempat diberitakan ala-mat bodong, ForBALI hadir di dalam pertemuan konsultasi Amdal yang diadakan oleh PT

TWBI, pekan lalu. Bersama dengan For-BALI hadir juga WALHI Bali, Puskor Hindu Indonesia, Yayasan Manikaya Kauci, Forum Kuta Perjuangan, dan alcoholic rider bersama eksponen masyarakat yang menyatakan penola-kan terhadap rencana Reklamasi Teluk Benoa. Kehadiran ForBALI dan WALHI Bali bersama ekponen masyarakat yang menolak reklamasi di dalam pertemuan tersebut untuk mempertanyakan keabsa-haan proses konsultasi Amdal.

Berkaitan dengan proses konsultasi tersebut, Wayan Gendo Suardana, koor-dinator ForBALI memandang bahwa proses pelibatan masyarakat tidak di-lakukan secara sepenuhnya mengingat di dalam konsultasi publik tersebut masyarakat terdampak tidak dilibatkan secara keseluruhan misalnya kelom-pok nelayan yang menggantungkan sumber kehidupannya di Teluk Benoa. Selain kelompok nelayan, Bendesa Adat Kelan, Bendesa Adat Sidakarya dan Kepala Desa Sidakarya juga tidak diundang dalam konsultasi tersebut. “Hal tersebut sangat aneh karena desa adat Kelan yang berdampingan dengan desa adat kedonganan dan desa adat tuban adalah desa adat lingkar inti te-luk benoa yang selama ini terpublikasi luas menolak reklamasi” Ujar Gendo menjelaskan.

Demikian halnya dengan masyarakat yang terpengaruh dengan segala bentuk keputusan dalam proses Amdal. PT TWBI tidak mengundang organisasi ataupun forum-forum masyarakat yang selama 2 tahun mengadvokasi rencana proyek reklamasi teluk benoa. Menurut pandangan ForBALI, hal tersebut sehar-usnya diperhatikan jelas oleh PT TWBI jika berniat baik untuk melakukan pros-es pelibatan Masyarakat dalam analisis dampak lingkungan (Amdal) secara transparan, akuntabel dan berkualitas.

Masyarakat yang terpengaruh dengan keputusan tersebut yang dalam kategori harus di undang dalam konsultasi pub-lic diantaranya adalah sekaa teruna–

teruni (pemuda adat), LPM (pember-dayaan masyaraka), lembaga swadaya masyarakat yang selama ini menolak reklamasi, komponen masyarakat bi-dang pariwisata yaitu GIPI (gabungan industri pariwisata Indonesia) sebuah lembaga sektor pariwisata yang di-akui oleh undang-undang. Kelompok masyarakat tersebut adalah kelompok masyarakat yang terpengaruh keputu-san Amdal yang seharusnya diundang dan dilibatkan. Sementara kelompok masyarakat yang selama ini mendukung revitalisasi teluk benoa diundang secara terpisah.

Oleh karena komposisi kesetaraan dari unsur masyarakat tidak berimbang dan tidak setara sehingga menyebabkan ketidakadilan dan melanggar prinsip kesetaraan pihak-pihak yang terlibat.

Usai menyatakan protes terhadap

proses amdal yang sedang dikerjakan oleh PT. TWBI, ForBALI dan WALHI Bali secara resmi menyampaikan nota protes kepada PT TWBI. Selain disam-paikan kepada PT TWBI juga disam-paikan kepada Kementerian lingkungan hidup dan kehutanan dan ditembuskan kepada BLH Bali, BLH Denpasar, BLH Badung dan Ketua Komisi Pemberan-tasan Korupsi.

Setelah menyampaikan pernyataan sikapnya ForBALI bersama WALHI Bali, Puskor Hindu Indonesia, Yayasan Manikaya Kauci, Forum Kuta Per-juangan, dan alcoholic rider bersama eksponen masyarakat yang menyatakan penolakan terhadap rencana Reklamasi Teluk Benoa walk out (WO) dari kon-sultasi tersebut.

� Humas ForBALI

ForBALI ’’Walk Out’’

MBP/Edi

Wayan ’’Gendo’’ Suardana saat konsultasi publik yang digelar PT TWBI di Kantor Gubernur Bali.

Page 12: Majalah balipost edisi 82

23 - 29 Maret 201512

A K T I V I TA S

MBP/ist

PENDIDIKAN KARAKTER - Universitas Dhyana Pura (Undhira) Bali kembali menggelar kuliah umum tentang pendidikan karakter, Rabu (4/3) lalu. Kuliah umum yang

bertemakan “Kondisi, Tantangan dan Ancaman Keberagaman di Bali” ini menghadirkan narasumber Majelis Utama Desa

Pakraman Bali Ir. I Gede Arya Sena, M.Kes. Seminar tersebut diikuti oleh sekitar 300 orang mahasiswa dari 13 program studi

(prodi) yang ada di Undhira yang kini telah terakreditasi, di-dampingi Ketua Prodi. Acara dikoordinir oleh Kepala Lembaga Pembelajaran Karakter Undhira, Rahmadi Prasetyo, S.T.,M.T.

Dalam pengantarnya Kepala Lembaga Pembelajaran Karakter, Rahmadi Prasetyo, S.T., M.T. mengatakan, Undhira memang

mengkhususkan hari Rabu sebagai Hari Karakter, di mana da-lam satu hari tersebut tidak ada perkuliahan rutin seperti biasa, namun dikemas dalam bentuk seminar atau kuliah umum yang

berhubungan dengan penanaman dan pembentukan karakter bagi seluruh civitas akademika Undhira.

MBP/ist

UNDIAN - Program berhadiah dengan tajuk “Cellular World Hadiah Impian” sudah digelar sejak 1 November 2014 lalu. Berakhirnya masa pengumpulan kupon untuk diundi dalam

program ini 28 Februari 2015 dan pengundiannya dilakukan pada Jumat (6/3) lalu. Dalam pengundian yang berlangsung

meriah tersebut, hadir perwakilan dari Dinas Sosial, Nyo-man Suweni, Korwas PPNS Polda Bali, N. Arnaya, Notaris IB Subawa, S.H., M.Kn., dan Marketing Manager Cellular

World Gede Wirakusuma. Wirakusuma mengatakan, program ini merupakan bentuk apresiasi bagi pelanggan setia Cellular

World. Sebelumnya sudah banyak program berhadiah yang ditawarkan Cellular World dengan menggandeng perbankan, maskapai penerbangan, dan operator selular. Nampak dalam

foto Marketing Manager Cellular World, Gede Wirakusuma (kanan) menyerahkan hadiah kepada pemenang hadiah utama “Cellular World Hadiah Impian”, I Made Widia.

MBP/ist

YOGA MASSAL - Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar gencar melakukan berbagai kegiatan pengabdian

masyarakat, sebagai implementasi tri dharma perguruan tinggi. Belum lama ini, Unhi bekerja sama dengan Pemkot

Denpasar serangkaian HUT-nya ke-227, menggelar kegiatan yoga massal di Lapangan Puputan Badung. Rektor Unhi

Dr. IB Dharmika, M.A., Sabtu (7/3) mengatakan kegiatan ini diikuti sekitar 5.000 orang, berasal dari berbagai lapisan

masyarakat, sebaga salah satu bentuk partisipasi Unhi dalam menjaga kesehatan masyarakat melalui yoga, di samping

mendekatkan yoga kepada masyarakat. Dalam menjalankan swadharmanya, Unhi Denpasar juga berupaya membentuk SDM Hindu sehat jasmani-rohani, lewat latihan yoga. Kar-

ena itu yoga wajib diikuti oleh para mahasiswa Unhi sebagai kegiatan ekstrakurikuler. Melalui gerakan yoga asanas,

badan atau fisik diharapkan menjadi lebih sehat.

MBP/ist

AWARD - Rumah Sakit Umum Manuaba meraih Bali WOW Service Excellence 2015. Award ini diberikan oleh Markplus

Insight yaitu salah satu lembaga survei pasar yang mempunyai kredibilitas yang sangat baik untuk saat ini. Award ini diser-

ahkan Selasa (10/3) di Harris Hotel, Kuta. Bali WOW Service Excellence Award merupakan penganugerahan yang diberikan kepada perusahaan atau lokal champion di Bali yang didasari

oleh hasil survei pasar yang dilakukan MarkPlus Insight dengan mengukur kualitas pelayanan yang diberikan oleh pe-

nyedia jasa yang ada di Bali kepada para konsumennya. Terpil-ihnya Rumah Sakit Umum Manuaba sebagai pemenang dalam

Bali WOW Service Excellence Award 2015, karena memiliki service level tertinggi di antara penyedia layanan jasa rumah

sakit untuk kelompok rumah sakit tipe D. Nampak dalam foto Kepala Pembina Yayasan Keluarga Dr. dr. IBG Fajar Manuaba (kanan) menerima penganugerahan Bali WOW Service Excel-

lence Award dari Markplus Insight.

Page 13: Majalah balipost edisi 82

23 - 29 Maret 2015 13

MBP/IST

AUDIENSI - Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Badung, Senin (2/3) melakukan audiensi ke DPRD Badung.

Selain Ketua KTNA Badung Ir. Made Suparsa, audiensi juga diikuti Ketua Forum Pekaseh Nyoman Renda, dan pengurus

sejumlah organisasi pendukungnya. Saat audiensi, KTNA diterima Wakil Ketua I DPRD Badung Drs. I Ketut Suiasa

didampingi Ketua Komisi II Nyoman Dirgayusa dan sejum-lah anggota dewan. Hadir juga Kadis Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan IGAK Sudaratmaja dan wakil dari instansi

terkait. Pada kesempatan itu, Ketua Forum Pekaseh Nyoman Renda menagih janji Ketua DPRD Badung Nyoman Giri

Prasta soal asuransi pertanian yang sangat dibutuhkan ka-langan petani. Pertimbangannya, petani tak jarang mengala-mi gagal panen akibat berbagai hal, seperti musim kemarau

dan serangan hama. Dengan adanya asuransi pertanian, tegasnya, kerugian petani bisa dikurangi.

MBP/IST

LOMBA - Untuk ketiga kali sejak 2012, sekolah bahasa Jepang Pandan College di Renon menyelenggarakan Lomba Pidato Ba-hasa Jepang (LPBJ) dengan hadiah tiket gratis ke Jepang pergi-

pulang dari Indonesia ke Tokyo bagi pemenang utama. Selain pengenalan bahasa dan budaya, Pandan College berusaha men-

ingkatkan gairah masyarakat Indonesia untuk belajar bahasa Jepang, guna peningkatan jumlah tenaga kerja di Indonesia

yang bisa berbahasa Jepang. Hal ini penting di tengah menin-gkatnya investasi Jepang di Indonesia serta kebutuhan tenaga

kerja bagi perusahaan Jepang yang bisa berbahasa Jepang. LPBJ kali ini diperuntukkan bagi mereka yang berusia 14 tahun

hingga 23 tahun. Lomba akan diselenggarakan Sabtu, 25 April 2015 di Denpasar. Nampak dalam foto salah satu budaya Jepang

yang diajarkan di sekolah Pandan College.

MBP/IST

OLIMPIADE - Ratusan peneliti muda dari siswa SMP se-Ba-li, Sabtu dan Minggu (8/3) berkumpul di SMAN 3 Denpasar (Trisma) guna mengikuti Olimpiade Penelitian Siswa Sains

dan Humaniora (OPSSH) III. Lomba dibuka Wali Kota Denpasar diwakili Asisten II Sekot Denpasar Jimmy Sidarta

didampingi Sekretaris Disdikpora I Wayan Sukana dan Ketua Komite Trisma I.B. Putu Bintana. Berbagai jenis penelitian

sains dasar hingga humaniora ditampilkan para peserta di mana satu kelompok diwakili tiga siswa. Di antaranya

penemuan alat jemuran otomatis, alat menaikkan tegang-gan listrik, jaket bagi tukang cat dan bangunan, rak sampah

multifungsi, bata dari koran bekas, alat mengukur berat badan ideal, dan lain-lain. Nampak dalam foto Jimmy Sidarta didampingi Wayan Sukana dan Kasek Ketut Suyastra menda-

pat penjelasan dari peserta OPSSH di Trisma.

MBP/IST

BERGENGSI - Lomba Pramuka TP 45 Scout Competition kini menjadi ajang bergengsi bagi Pramuka tingkat pengga-lang SD di Kota Denpasar. Tiap tahun jumlah peserta lomba

meningkat dengan jenis lomba yang makin beragam. TP 45 Scout Competition 2015 kini memasuki tahun keempat.

Lomba yang digelar SMP TP 45 Denpasar ini dibuka Sabtu (7/3) oleh Kakwarcab Pramuka Kota Denpasar diwakili

Sekretaris Drs. I Wayan Arawan, M.M. didampingi Kadis-dikpora Kota Denpasar IGN Eddy Mulya. Pembukaan

juga dihadiri Ketua Yayasan TP 45 I Gede Ngurah Ambara Putra, S.H., Wakil Ketua Yayasan IB Sanjaya, S.E., M.M.,

Kakawaran Denut dan kasek di lingkungan Yayasan TP 45 Denpasar. Pembukaan ditandai penyerahan piala bergillir

dan pemukulan kentongan oleh Kakwarcab Pramuka Kota Denpasar.

Page 14: Majalah balipost edisi 82

23 - 29 Maret 201514

A K T I V I TA S

MBP/ist

TINJAU - Kadisdikpora Kota Denpasar IGN Eddy Mulya didampingi Kabid Dikmen I Wayan Supartha sengaja memi-lih SMA PGRI 4 dan SMK PGRI 5 Denpasar sebagai lokasi

pemantauan hari pertama ujian pemantapan bersama SMA/SMK, Senin (2/3). Saat itu Eddy Mulya diterima langsung Kepala SMA PGRI 4 Denpasar Drs. Nyoman Kartha dan

Kepala SMK PGRI 5 Dra. Ni Ketut Nuka. Selain memantau pemantapan juga melihat kondisi sekolah bersangkutan.

Di SMA PGRI 4 Denpasar tercatat 142 peserta UN masing-masing IPA sebanyak 104 dan IPS (38). Sedangkan di SMK PGRI 5 tercatat 486 peserta UN masing-masing Jasa Boga

(198) dan AP (288). Nampak Kadisdikpora IGN Eddy Mulya berfoto bersama dengan Kasek Ngakan Nyoman Kartha,

guru dan siswa saat meninjau SMA PGRI 4 Denpasar.

MBP/ist

PUTRA TERBAIK - Bali kehilangan salah seorang putra terbaiknya, menyusul, meninggalnya I Wayan Surpha, S.H.

Mendiang adalah mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat. Lahir di Banjar Belaluan Sadmerta, Denpasar, 1 Mei 1935, Surpha

meninggal di kediamannya, Jalan Dahlia No. 33 Den-pasar, Kamis (5/3) sore, bertepatan dengan Purnama Sasih Kesanga. Oleh umat Hindu Bali, Purnama Sasih Kesanga diyakini sebagai hari baik. Mendiang yang menikahi Nen-

gah Murtiasih Sulasmi ini, dikarunia tujuh orang anak. Mereka I Wayan Suambara, S.H., M.H. (Ketua Bappeda

Pemkab Badung), I Made Artana (almarhum), I Nyoman (almarhum), dr. I Ketut Suyasa, Sp.B. Sp.O.T. (K) (dosen

pada Fakultas Kedokteran Universitas Udayana), Ir. Ni Luh Wayan Suparmi, M.M. (Kasubdin Distan Pemkab Badung),

I Made Sudharma, S.Sos., S.H., M.M. (Pimpinan Bidang Pelayanan BNI Surabaya), dan dr. Ni Nyoman Ayu Sutrini,

M.Repro. Sp.K.K. (dokter di Kota Denpasar).

MBP/ist

MODAL UTAMA - Disadari, pembangunan sumber daya manusia merupakan salah satu modal utama dalam mewu-

judkan tujuan pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Badung. Makanya, selain sektor pendidikan yang mendapat

perhatian serius Bupati Badung A.A. Gde Agung, pem-bangunan sektor kesehatan juga menjadi prioritas. Hal ini

dilakukan, mengingat sektor pendidikan dan kesehatan menjadi pilar penting pembangunan Indeks Pembangunan

Manusia (IPM) di Kabupaten Badung. Urusan kesehatan di Badung dilaksanakan oleh dua Satuan Kerja Perangkat

Daerah (SKPD) yang terkait langsung, yaitu Dinas Kes-ehatan dan RSUD Kabupaten Badung. Nampak dalam foto Bupati Badung A.A. Gde Agung meninjau RSUD Badung,

Jumat lalu.

MBP/ist

KURANG BAIK - Tata niaga babi di Bali kurang baik sehingga terjadi fluktuasi harga babi yang tajam. Wakil

Ketua Gabungan Usaha Peternak Babi Indonesia (GUPBI) Bali, Ketut Sudiarta Minggu (8/3) mengatakan pemerintah

dalam hal ini Dinas Peternakan Provinsi Bali bersama Dinas Peternakan Kabupaten/Kota bisa memediasi pe-

ternak rakyat yang tergabung GUPBI bisa bekerjasama dengan jagal untuk menciptakan harga babi yang mampu dijangkau konsumen. Ketut Sudiarta mengatakan kondisi

tata niaga babi di Bali dalam beberapa tahun terakhir tidak terkontrol. Harga babi mengikuti musim upacara sehingga terjadi fluktuasi harga babi yang sangat tajam. Dampaknya

peternak tidak mendapatkan kepastian harga jual. Harga babi lebih banyak dipermainkan para jagal dengan berbagai isu. Di tengah kepanikan peternak, jagal mencari keuntun-

gan turunya harga babi padahal harga daging babi di pasar masih relatif tinggi.

Page 15: Majalah balipost edisi 82

23 - 29 Maret 2015 15

MBP/ist

RAMPUNG - Bangunan utama Gedung Kantor Lurah Baler Bale Agung telah rampung dibangun. Gedung ber-lantai dua yang berlokasi di sebelah kantor lama tersebut

merupakan program Pemkab Jembrana sekaligus terobosan Bupati Jembrana I Putu Artha untuk menstandarkan bentuk dan luas bangunan kantor lurah maupun kantor perbekel di

Jembrana. Kantor Lurah Baler Bale Agung yang memiliki kepadatan penduduk yang cukup tinggi dan heterogen terse-

but Senin (9/3) pagi dikunjungi Bupati Jembrana I Putu Artha. Lurah Baler Bale Agung I Putu Nova Noviana saat menerima kedatangan Bupati Artha menyebutkan Kantor Lurah tersebut dibangun secara bertahap. Tahap pertama

tahun 2014 membangun gedung utama dan sudah ram-pung. Tahap kedua pada tahun 2015 ini dilanjutkan dengan

finishingnya.

MBP/ist

TUMPEK KANDANG - Bali Zoo menggelar ritual upacara Tumpek Kandang bagi ratusan satwa yang menghuni kebun binatang, Sabtu (7/3). Satwa yang diupacarai meliputi satwa

jinak seperti gajah, siamang, owa Jawa, beruang madu, dan binturong. Ritual yang selalu rutin digelar Bali Zoo

ini bertujuan untuk memohon keselamatan agar seluruh satwa terbebas dari segala penyakit. Hari Tumpek Kandang yang jatuh setiap 210 hari sekali ini, memiliki makna untuk

mengembangkan rasa kasih sayang dan penghormatan kepada semua ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, khususnya

satwa. Satwa diupacarai dengan menghaturkan sesajen dan diperciki air suci yang dipimpin oleh pemangku pura. Ritual

ini sekaligus sebagai simbol untuk memuja Tuhan dalam manifestasi sebagai dewa yang berkuasa atas kehidupan

makhluk hidup khususnya satwa, yaitu Sang Hyang Rare Angon perwujudan Dewa Siwa.

MBP/ist

KETERAMPILAN - Petugas Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Bandara

Ngurah Rai, Tuban, setiap hari berhadapan dengan 10 ribu wisatawan mancanegara yang datang ke Bali. Berbagai

pengasahan keterampilan dilakukan demi meningkatkan pelayanan kepada turis, termasuk terjalinnya komunikasi

yang baik. KPPBC Tipe Madya Bandara Ngurah Rai berk-erja sama dengan Konjen Republik Rakyat Tiongkok (RRT)

menggelar kursus bahasa Mandarin. Kursus diikuti puluhan petugas Bea dan Cukai yang kesehariannya bertugas di

bandara. Acara tersebut dibuka Kepala KPPBC Bandara Ngurah Rai, Budi Harjanto, didampingi Konjen RRT di

Denpasar, Hu Yinquan, Selasa (10/3) di Bandara Ngurah Rai, Tuban. Nampak dalam foto Kepala KPPBC Bandara

Ngurah Rai, Budi Harjanto, menyerahkan cenderamata kepada Konjen RRT di Denpasar Hu Yinquan di Bandara

Internasional Ngurah Rai, Tuban, Badung.

MBP/ist

BEDAH RUMAH - BPD Bali kembali meresmikan program bedah rumah yang secara simbolis dilaksanakan dalam

bentuk penyerahan kunci kepada Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti yang selanjutnya diserahkan kepada warga

penerima bantuan. Peresmian itu berlangsung di rumah I Ketut Nuada (39), warga Banjar Pande, Desa Gubug,

Tabanan. Selain Bupati Eka, peresmian itu juga disaksikan Direktur Operasional BPD Bali I Wayan Sujana, Direktur BPD Bali Cabang Tabanan Ida Bagus Ary Guntur, Kepala

Dinas Sosial I Nyoman Gede Gunawan, Kadis Kesehatan dr. Nyoman Suratmika, Camat Tabanan I GAN Supartiwi, serta

sejumlah mahasiswa Universitas Udayana yang kebetulan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gubug.

Selain Nuada, ada juga I Gede Komang Wijaya (39), warga Banjar Batanpoh, Desa Pandak Gede, Kediri dan I Made

Wena di Banjar Batugaing Kaja, Desa Beraban, Kediri yang menerima bantuan ini.

Page 16: Majalah balipost edisi 82

P O L I T I K

Pengajuan Ida I Dewa Agung Istri Kanya sebagai pahla-wan nasional dua kali ditolak pemerintah pusat. Kini, wacana mengajukan sosok pejuang wanita ahli sastra Rakawi ketika melawan kolonialisme Belanda di za-

man Kerajaan Klungkung kembali dimunculkan. Sejumlah persyaratan, yang dulu gagal dilengkapi kini dipersiapkan. Patung sosok raja perempuan Klungkung ini pun siap dibangun di Kusamba.

Sosok Ida I Dewa Agung Istri Kanya merupakan pelaku sejarah perjuangan kebanggaan masyarakat Bali. Ia dikenal sebagai pejuang wanita rakawi ketika melawan kolonialisme Belanda di zaman Kerajaan Klungkung. Salah satu pahlawan Perang Kusamba ini pun dinilai layak diusulkan kembali men-jadi pahlawan nasional.

Kali ini, wacana itu dimunculkan oleh mantan Bupati Klung-kung Tjokorda Gde Ngurah. Menurutnya Ida I Dewa Agung Istri Kanya adalah seorang raja putri yang ahli mengatur strategi perang ketika melawan penjajahan Belanda. Almarhum juga dikenal sebagai sastrawan Rakawi, dengan karya sastra yang berpijak pada kenyataan hidup dalam sejarah Kerajaan Klung-kung pada abad 19. “Saat itu eksistensi dan pengaruh Kerajaan Klungkung sudah semakin memudar,” kata Tjok. Ngurah.

Ia mengatakan tahun 2003 Pemkab Klungkung sempat mengusulkan

Ida I Dewa Agung Istri Kanya, melalui Gubernur Bali den-

gan surat nomor 465/415/KESBANG tertanggal 26 Agustus 2003 ke pemerin-tah pusat. Namun, usulan Klungkung belum bisa diproses karena masih ada persyaratan yang belum dipenuhi. Antara lain, ban-

gunan monumental yang diberi nama tokoh ini, makam pahlawan Kabupaten Klung-kung dan lain-lain. Untuk me-

nyikapi kekurangan itu, Bupati Klungkung membentuk Tim Pen-

gusul Calon Pahlawan Nasional Ida I Dewa Agung Istri

Kanya.T i m i n i

bertugas me-neliti, me-

nyempurnakan usulan sesuai kriteria dari Kementrian So- sial RI c.q Dirjen Pem-berdayaan Sosial dan Penanggulan-gan Kemiskinan, Jakarta. Usulan yang kedua ini, kata Tjok. Ngurah juga belum berha- sil. Alasannya, setelah hasil pemba- hasan dari Badan Pembina Pahla- w a n Pusat (BPPP), perjuangan Ida I Dewa Agung Istri Kanya dinilai terlalu singkat dan terbatas. Kedua, sikapnya tidak jelas setelah Klungkung ber-damai dengan Belanda. “Kami waktu itu sudah dua kali gagal. Tapi masih ada satu kes-empatan lagi, dan harus disiapkan. Kami akan terus berjuang untuk meyakinkan pemerintah Pusat,” tegasnya.

Ia berharap satu kesempatan ini benar-benar dimanfaatkan untuk mempersiapkan usulan baru. Persiapannya bisa dilakukan dari sekarang karena perlu waktu relatif lebih lama, dua tahun sampai tiga tahun untuk memenuhi persyaratan yang belum bisa dipenuhi. Ia berharap Pemkab Klungkung dan Pemprov Bali bisa bersama-sama berjuang mewujudkan obsesi masyarakat Klungkung, agar tokoh pahlawan wanita Ida I Dewa Agung Istri Kanya bisa menjadi pahlawan nasional.

Mantan Wakil Bupati Klungkung Dewa Sena, juga mendukung upaya ketiga kal-inya ini. Ia yang pernah mendampingi Tjok Ngurah sebagai Bupati, ikut bersama-sama memperjuangkan pengusulan itu. Walaupun berjuangannya dinilai singkat, tapi yang dilakukannya sangat berdampak terhadap pasukan musuh. Saat itu, Ida I Dewa Agung Istri Kanya berhasil membunuh salah satu Jendral Belanda bernama Mayjen Michiels. Selain itu, tokoh masyarakat asal Kusamba ini juga mendukung adanya wacana pendirian patung Ida I Dewa Agung Istri Kanya di simpang empat Tihingadi, sebagai penghormatan atas jasa-jasa dan mengenang histori heroik yang pernah dilakukan satu-satunya pahlawan wanita di Bali itu.

� Bagiarta

nyempurnakan usullann sesuaii kriteriaa ddarii Kementrian So-- siaal RRI c.q DDirjen Peem--berdayaan Sosial ddann Penannggulan--gan Kemiskinaan, Jaakarta. Usulann yang kedua ini, kkata TTjok. NNgurahh uga belum beerha- sil. Alaasannya, etelah hasil peemba- haasan dari

Badan Pembina Pahla- w a nn Pusat (BPPP), peerjuangan da I Dewa Aggung Istri

Kanya dinilai teerlalu singkat dan terbatas. KKedua, sikapnyya idak jelas setelah Klungkungg ber-

damai dengan BBelanda. “Kami waaktu itu udah dua kali gaagal. Tapi masih adda satu kkes-mpatan lagi, daan harus disiapkan. Kami akan erus berjuang uuntuk meyakinkkann pemerrintah

Pusat,” tegasnyaa.Ia berharap satu kesempatann inni benarr-benar

dimanfaatkan unntuk mempersiappkaan usulaan baru. Persiapannya bissa dilakukan darri ssekarangg karenaperlu waktu relatif lebih lama, duaa taahun sammpai tigaa ahun untuk memmenuhi persyarataan yang belum

bisa dipenuhi. Iaa berharap Pemmkaab Klunggkung dan Pemprov Baali bisa bersamaa-sama berrjuang mewujudkan obssesi masyarakat KKluungkungg, agar okoh pahlawan wanita Ida I Dewwaa Agung Istri

Kanya bisa mennjadi pahlawan nnassional.Mantan Wakiil Bupati Klunggkuung Dewwa

Sena, juga menndukung upaya keetiga kaal-nya ini. Ia yang pernah mendammpiingi Tjook

Ngurah sebagai Bupati, ikut berrsamma-samma memperjuangkann pengusulan ituu. Walauppunberjuangannya dinilai singkat, tapi yaang dilakukannya saangat berdampakk terhaddappasukan musuh. Saat itu, Ida I DDewwa Agunngstri Kanya berhhasil membunuhh ssalah saatuendral Belandaa bernama Mayjjenn Michiels.

Selain itu, tokohh masyarakat asaal KKusamba ini uga mendukung adanya wacana ppenndirian ppatung da I Dewa Aguung Istri Kanya di simpanng empatt

Tihingadi, sebaggai penghormataan aatas jasaa-jasa daanmengenang histoori heroik yang peernnah dilakkukan sattu-atunya pahlawaan wanita di Balii ittu.

� Baggiarrta

Maket patung Ida I Dewa Agung Istri Kanya ini sudah dibuat sejak

beberapa tahun lalu.

Berjuang Meyakinkan PusatPahlawan Nasional

16

Page 17: Majalah balipost edisi 82

17

23 - 29 Maret 2015 17

BALI terancam krisis air bersih. Ting-ginya investasi dan pertambahan penduduk Bali membuat penyedotan air bawah tanah (ABT) tak terkendali. Di sisi lain, tingginya permintaan terhadap air bersih membuat swasta berlomba berebut sumber mata air dengan petani. Maraknya perdagangan air bersih dikhawatirkan akan membuat konflik perebutan air bersih terjadi di Bali.

Kekhawatiran Bali akan berhadapan dengan krisis air bersih dilontarkan Kepala Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Universitas Udayana Prof. Ir. I Wayan Arthana, M.S., Ph.D. Menurutnya, indikasi Bali bahkan mengalami defisit air bersih

dan air irigasi terlihat saat PPLH Unud melakukan penelitian tahun 2009 lalu.

“Tahun 2009, Bali sudah defisit air. Sekarang terjadi alih fungsi lahan,

kemudian jumlah penduduk men-ingkat, wisatawan meningkat.

Akibatnya tentu konsumsi air juga tambah banyak. Padahal curah hujan dan penghijauan masih seperti itu. Sekarang saja kita lihat suplai PDAM juga berkurang. Bahan baku airnya sendiri berkurang,” ujarnya.

Ia mendukung Dinas Peker jaan Umum

melakukan pemban-gunan embung dan

b e n d u n - gan untuk menahan air hujan supaya tidak langsung masuk ke laut. Masalahnya, saat musim hujan air terlalu keruh sehingga susah untuk men-golahnya menjadi air minum. Proses pen-gendapan juga memerlukan zat koagulasi agar sedimentasi bisa lebih cepat. Karena itulah, masalah air menjadi cukup pelik di Bali.

“Bali Selatan yang paling rentan menga-lami krisis air karena konsumsinya paling tinggi. Kalau Bali Utara masalahnya adalah sumber airnya yang sedikit. Krisis juga akhirnya,” tandasnya. Arthana mengatakan, khusus di Bali Selatan, hotel-hotel berbin-tang lima yang banyak membutuhkan air saat ini sudah didorong untuk melakukan desalinisasi air laut. Terlebih, dari hitung-hitungan ekonomisnya, hotel-hotel itu

masih lebih untung bila dibandingkan memakai air PDAM. Pasalnya, hotel berbintang memiliki standar kualitas air. Kendati sudah membeli di PDAM, tak jarang mereka harus mengolah kembali sehingga ada pengeluaran lagi.

“Kalau air laut, hanya sekali ngolah. Kelihatannya masih untung, cuma regulasi pengambilan air laut itu masih tidak mudah. Kalau mengambil di daerah sempadan pan-tai, harus ada studi amdal,” jelasnya.

Terkait dengan pengelolaan air, Wakil Ketua Komisi VI DPR-RI Heri Gunawan mengatakan dengan dicabutnya Undang-un-dang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Pengelo-laan Sumber Daya Air, maka pengelolaan air seharusnya dikuasai negara. “Sumber

daya air sekarang mayoritas dikuasai oleh perusahaan asing seperti air minum dalam kemasan. Seharusnya sumber daya tersebut sepenuhnya dikuasai oleh negara dan yang mengelolanya bisa dipegang oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN),” kata Heri.

Menurutnya, pascadicabutnya UU Nomor 7/2004 tersebut pemerintah harus segera melakukan berbagai regulasi agar pengelolaan sumber daya air bisa dikuasai sepenuhnya oleh negara untuk kesejahter-aan rakyat. Untuk itu, DPR akan melakukan rapat dengan beberapa perusahaan BUMN agar sumber daya air ini bisa dikelola negara.

� Rindra

Mengantisipasi Konflik Perebutan Air Bersih

MBP/bud

Dampak kekeringan di Desa Datah, Karangasem membuat warga setempat berjalan kaki melintasi dataran tandus untuk mendapatkan air bersih. Krisis air bersih kini membayangi

Bali seiring meningkatnya investasi dan pesatnya pertambahan penduduk.

BALI terancam krisis air bersihginya investasi dan pertambahan penBali membuat penyedotan air bawah(ABT) tak terkendali. Di sisi lain, tinpermintaan terhadap air bersih meswasta berlomba berebut sumber mdengan petani. Maraknya perdaganbersih dikhawatirkan akan membuat perebutan air bersih terjadi di Bali.

Kekhawatiran Bali akan berhadengan krisis air bersih dilontarkan KPusat Penelitian Lingkungan Universitas Udayana Prof. Ir. I WArthana, M.S., Ph.D. Menurutnya, inBali bahkan mengalami defisit air

dan air irigasi terlihat saat PPLHmelakukan penelitian tahun 200

“Tahun 2009, Bali sudah defiSekarang terjadi alih fungsi

kemudian jumlah pendudukingkat, wisatawan meni

Akibatnya tentu konsumjuga tambah banyak. Pcurah hujan dan penghmasih seperti itu. Seksaja kita lihat suplai Pjuga berkurang. Bahanairnya sendiri berkuujarnya.

Ia mendukung Peker jaan U

melakukan pegunan embun

b e n d u n - gan untuk meair hujan supaya tidak langsung ke laut. Masalahnya, saat musim huterlalu keruh sehingga susah untukgolahnya menjadi air minum. Prosegendapan juga memerlukan zat koagar sedimentasi bisa lebih cepat. Kitulah, masalah air menjadi cukupdi Bali.

“Bali Selatan yang paling rentan mlami krisis air karena konsumsinyatinggi. Kalau Bali Utara masalahnyasumber airnya yang sedikit. Krisiakhirnya,” tandasnya. Arthana mengkhusus di Bali Selatan, hotel-hotel btang lima yang banyak membutuhksaat ini sudah didorong untuk meladesalinisasi air laut. Terlebih, dari hhitungan ekonomisnya, hotel-ho

Page 18: Majalah balipost edisi 82

P E N D I D I K A N

Pengawasan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tahun 2015 yang dirancang tidak lagi melibatkan pihak perguruan tinggi mengawa-

si masuk ke ruang kelas melainkan man-dat pengawasan dikembalikan ke pihak sekolah diapresiasi kalangan akademisi. Pola pengawasan seperti ini, menurut akademisi Universitas Udayana Prof. Dr. Putu Rumawan Salain, M.Si., pemerintah lebih memberikan kepercayaan kepada pihak sekolah. Namun, tentu kepercayaan ini harus dipertanggungjawabkan pihak sekolah dengan menjaga integritas dan kejujuran pelaksanaan UN.

“Perguruan tinggi tidak dilibatkan pengawasan langsung dan mandat pen-gawasan dikembalikan ke masing-masing sekolah, artinya pemerintah memberi kepercayaan kepada sekolah. Ini lang-kah bagus yang harus dijawab dengan tanggung jawab penuh pihak sekolah memastikan tidak ada kecurangan dalam pelaksanaan UN,” kata Rumawan Salain, belum lama ini.

Ketua Dewan Pendidikan Kota Den-pasar itu menambahkan, tidak dilibat-kannya perguruan tinggi dalam penga-wasan UN bukan berarti tidak ada lagi kepercayaan pemerintah terhadap lembaga ini. Namun, me-mang sudah seharusnya pengawasan UN dikem-balikan ke s e k o l a h . S e l a m a ini penga-wasan UN dengan me-libatkan per-

guruan tinggi hingga pihak kepolisian mengesankan UN sangat menyeramkan. Namun ketika pengawasan dikembalikan ke sekolah jangan sampai pula malah menjadi kendor. “Soal pengawasan ken-dor atau kenceng tidak bisa diukur dengan adanya keterlibatan polisi dan perguruan tinggi. Kita konsisten saja mengacu ke aturan bahwa tidak boleh ada kerja sama, bantu membantu. Kalau memang ada oknum guru yang bertindak tidak benar, tindak oknumnya bukan lembaga seko-lahnya,” ujarnya.

Ia menegaskan pengembalian mandat pengawasan ke sekolah ini sebuah tan-tangan bagi sekolah. Jadi mereka harus mempersiapkan diri dengan matang dan menjalankan pengawasan secara objektif serta profesional. “Sekolah harus menun-jukkan kinerja pengawasan dengan baik. Jangan sampai hak ini dicabut lagi,” tambahnya.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bali Tjok Istri Agung (TIA) Kusuma Wardhani men-egaskan, sesuai informasi dalam draf POS UN, pihak perguruan tinggi dalam UN tahun ini memang tidak lagi dilibatkan dalam pengawasan di masuk ke ruang kelas. “Untuk pengawasan UN kalau

dulu melibatkan pihak kampus (perguruan tinggi), sekarang cu-kup (pengawasan) dari sekolah saja,” kata TIA Kusuma Ward-hani belum lama ini.

Diterangkannya, penga-wasan UN tahun sebelumnya melibatkan Universitas Udaya-na (Unud) dan perguruan tinggi lainnya. “Tapi pemindaian jawaban siswa di LJK (Lembar Jawaban Komputer) tetap di per-guruan tinggi. Hanya sampai

saat ini POS (Prosedur Operasional Stan-dar) UN belum turun, tapi kisi-kisinya seperti itu,” katanya.

Bagaimana teknis detil pengawasannya dan siapa saja yang terlibat, pihak Disdik-pora Bali belum bisa memastikan sebab sampai saat ini POS UN dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendik-bud) belum turun. Namun untuk UN tahun ini pengawasan diperkirakan hanya dari guru-guru di sekolah atau juga dengan sistem silang. Misalnya guru di SMAN 1 Denpasar mengawasi UN di SMAN 2 Denpasar dan sebaliknya.

Ditanya soal kemungkinan pengawasan pelaksanaan UN tahun ini lebih longgar jika tidak melibatkan perguruan tinggi terlebih UN yang tidak lagi menjadi syarat penentu kelulusan, TIA Kusuma Ward-hani mengaku belum tahu persis. Namun, ia tetap berharap pihak sekolah dan siswa mampu mengikuti UN dengan jujur dan tanpa kecurangan. “Seperti apa teknis pengawasan, apa lebih ketat atau longgar dan melibatkan siapa saja kami belum

tahu,”tegasnya.

� Widana

Pengawasan UN Dikembalikan ke Sekolah

tanggung jawab penuh pihak sekolahmemastikan tidak ada kecurangan dalam pelaksanaan UN,” kata Rumawan Salain, belum lama ini.

Ketua Dewan Pendidikan Kota Den-pasar itu menambahkan, tidak dilibat-kannya perguruan tinggi dalam penga-wasan UN bukan berarti tidak ada lagi kepercayaan pemerintahterhadap lembaga ini. Namun, me-mang sudah seharusnya pengawasan UN dikem-balikan ke s e k o l a h .S e l a m a ini penga-wasan UN dengan me-libatkan per-

tambahnya.Kepala Dinas Pen

Olahraga (DisdikAgung (TIA) Kuegaskan, sesuai inUN, pihak pergutahun ini memandalam pengawasakelas. “Untuk pen

dulu melibatk(perguruan tinkup (pengawsaja,” kata Thani belum

Diteranwasan UNmelibatkanna (Unud) dlainnya. “jawaban sisJawaban Koguruan tingg

ora) Bali Tjok Istri ma Wardhani men-masi dalam draf POS an tinggi dalam UN idak lagi dilibatkan di masuk ke ruang awasan UN kalaun pihak kampus gi), sekarang cu-an) dari sekolah

A Kusuma Ward-ma ini.kannya, penga-ahun sebelumnyaniversitas Udaya-

n perguruan tinggi api pemindaian

di LJK (Lembar puter) tetap di per-Hanya sampai

pengawasan, apa lebih ketat atau longgar dan melibatkan siapa saja kami belum

tahu,”tegasnya.

� Widana

kpousumform

uruag tian dngakanngg

wasaTIA

m lamngkN tan Undan“Taswa ompgi. H

Page 19: Majalah balipost edisi 82

23 - 29 Maret 2015 19

ADA ide bernas yang digulirkan Kepala Dinas Pendidikan dan Olah Raga Karangasem I Gede Ariyasa dalam me-nyikapi masih tingginya angka buta huruf di Karangasem. Guna memangkas angka buta huruf bagi warga usia produktif itu, pihaknya berencana menerjunkan Pramu-ka Penegak. Di mana satu Penegak diberi-kan tugas untuk mengajar masyarakat yang buta huruf sampai mengenal huruf dan bisa membaca serta menulis.

Terkait rencana itu, pihaknya siap menggelar rapat koordinasi pendidikan (rakordik). Dalam rapat itu juga diun-dang para perbekel/lurah dan camat. Mereka nantinya diminta mendata warg-anya yang masih buta huruf. Selanjutnya,

anggota Pramuka Penegak terdekat akan ditugasi untuk membina warga buta huruf khususnya warga yang tergolong masih usia produktif. Tujuannya, agar Pramuka Penegak juga mampu melak-sanakan Dasa Dharma Pramuka dan ada hasil karyanya. ”Anggota Pramuka kita cukup banyak. Pramuka dari SMA/SMK di Kubu, nantinya bertugas mengajar warga terdekat di sana yang masih buta huruf,’’ katanya.

Ariyasa menambahkan, tenaga dari Pramuka Penegak itu tidak perlu dibayar honor, tetapi murni mengabdi. Namun diperlukan anggaran untuk pengadaan alat tulis. ”Itu yang nantinya perlu kami anggarkan,” katanya.

Soal kenapa pihaknya berencana men-erjunkan Pramuka Penegak dan bukannya menerjunkan guru, karena mereka dinilai independen. Menurutnya, pihaknya men-erjunkan pramuka bukan karena dirinya sebagai Ketua Pramuka di Kabupaten Karangasem. ”Kalau saya menerjunkan guru, nanti khawatir ada yang menilai itu dalam rangka politik untuk menyuruh masyarakat mendukung atau mencoblos kandidat ini atau itu. Soalnya, ke depan ini di Karangasem menjadi tahun politik. Selama ini, pramuka dilihat masyarakat sebagai orang independen,” tegas mantan Kepala SMAN 2 Amlapura itu.

� Budana

MBP/dok.

Pramuka Penegak di Karangasem dirancang ikut berpartisipasi aktif untuk membina warga buta huruf yang tergolong usia produktif.

Terjunkan Pramuka untuk Pangkas Buta Huruf

Page 20: Majalah balipost edisi 82

23 - 29 Maret 201520

M A N C A N E G A R A

Danau Lochness mungkin sama saja dengan banyak danau lain di belahan dunia ini. Dipenuhi air, luas, pemandangan yang cukup

indah dan berisi hewan-hewan air. Nah, yang terakhir ini yang membuat danau yang terletak di Skotlandia itu istimewa. Ada sebuah legenda tentang mahluk air yang masih dipercaya hingga kini.

Legenda Nessie, biasa ia dipanggil, diperkirakan muncul pertama kali 1.500 tahun yang lalu. Beberapa orang yang mengaku melihat makhluk misterius ini mendeskripsikan Nessie sebagai makhluk yang berleher panjang dengan punuk di punggungnya seperti dinosaurus. Diperkira-kan panjangnya sekitar 15 hingga 40 kaki dengan berat lebih dari 1.000 kg. Hingga kini, penampakan makhluk misterius ini masih terus terjadi.

Istilah Nessie pertama kali diciptakan oleh seorang jurnalis surat kabar pada tahun 1933, dan sejak saat itu Nessie mendunia. Namun sejarah Nessie sebenarnya jauh lebih tua dari itu.

Bermula pada tahun 565 Masehi, Se-orang misionaris kristen bernama St. Columba bertemu dengan sekelompok orang yang sedang menguburkan satu jenazah yang dikatakan telah diserang oleh

monster danau. Ia lalu mengutus seseorang untuk menyelidikinya. Ketika perahu utu-san St. Columba berada di danau, Monster itu muncul dan bersiap untuk menyerang. Utusan St. Columba sangat ketakutan hing-ga tidak bisa bergerak. St Columba yang menyaksikan kejadian itu dari tepi danau segera membuat tanda salib dan berteriak, “Engkau tidak boleh maju lagi - pergilah”. Monster itu segera pergi.

Itulah laporan pertama yang terdokumen-tasi mengenai penampakan Nessie. Tidak heran, menyusul peristiwa itu, masyarakat menyebut danau itu dengan sebutan Loch na Beiste yang berarti lake of the beasts - Danau para makhluk buas. Ada banyak penampakan monster ini yang dilaporkan dalam kurun waktu ratusan tahun.

Pada tahun 1725, sekelompok tentara Inggris tiba di Skotlandia untuk memban-gun jalan menuju bagian selatan danau dan secara tiba-tiba mereka mendengar suara-suara aneh di dalam air. Lalu mereka meli-hat dua monster sebesar ikan paus berenang menyeberangi danau.

Tahun 1919, Margaret Cameron dan tiga sudaranya berjumpa dengan seekor monster yang sedang bergerak diantara pepohonan menuju ke danau di teluk Inchnacardoch. Menurut mereka monster itu memiliki dua

kaki kecil yang bulat dan bergerak seperti ulat.

Seorang lain bernama Alfred Cruikshank juga menyaksikan monster ini di darat. Pada April 1923, ia sedang menyetir mobilnya ketika ia melihat seekor monster setinggi 1,8 meter dengan punuk di punggungnya berdiri dihadapannya. Menurutnya monster itu memiliki 4 kaki besar seperti kaki gajah. Menurutnya lagi, hewan itu mengeluarkan suara lenguhan yang keras.

Pada tahun 1933, para pekerja yang juga sedang membangun jalan di dekat danau menggunakan dinamit untuk memecahkan batu-batu besar. ledakan ini menyebabkan batu-batu berjatuhan ke danau. Kejadian ini kelihatannya menggangu Nessie. Ia muncul ke permukaan air menatap para pekerja, lalu kembali masuk ke dalam air. Pada tahun 1933 itu, paling tidak ada 50 penampakan yang dilaporkan. Sejak St. Columba, paling tidak ada sekitar 2.000 laporan penampakan makhluk misterius ini yang dilaporkan.

Bahkan, ada beberapa orang yang berhasil mendokumentasikan penampa-kan Nessie. Dalam kurun waktu sejak terciptanya kamera, ada 50 lebih foto yang dihasilkan yang dianggap sebagai penampakan Nessie, namun hanya 6 foto yang lolos uji. Foto lainnya adalah tipuan

Legenda Monster Danau Lochness

Page 21: Majalah balipost edisi 82

SWISS memiliki sebuah or-ganisasi yang sangat unik. Organ-isasi tersebut membantu anggotanya bunuh diri dan membela hak mer-eka menolak perawatan kesehatan. Bahkan, organisasi bernama “Exit” tersebut juga menyediakan sejumlah obat mematikan untuk pasien sulit sembuh total. Kelompok tersebut menyatakan jumlah anggotanya naik menjadi 81.015 orang dari 67.602 pada 2013.

Namun, dari jumlah anggota itu, tercatat sekitar 583 orang berhasil meninggal dengan bantuan Exit pada 2014. Tiga penyebab lonjakan organisasi Exit adalah menunjuk kenaikan jumlah orangtua, pening-katan jumlah penderita lupa ingatan dan naiknya hasrat masyarakat me-nentukan sendiri umurnya.

Organisasi itu juga mengata-kan bahwa faktor penyebab lain adalah liputan luas dari media massa mengenai tuntutan anggota pada tahun lalu untuk memperluas layanan tidak saja untuk orang tua yang sakit-sakitan, tetapi juga un-tuk orang-orang yang mengalami masalah psikologis dan juga fisik.

Bantuan bunuh diri memang diperbolehkan dalam undang-undang Swiss selama dilakukan oleh pihak yang tidak berkepentingan terhadap kematian. Sebagai akibatnya, or-ganisasi bunuh diri di Swiss seperti Exit dan Dignitas menjadi perhatian masyarakat internasional. Pada 2009, pemimpin orkes terkenal asal Ing-

gris, Sir Edward Downes dan istrinya terbang ke Swiss untuk mengakhiri hidup mereka dengan bantuan.

Di Eropa, eutanasia hanya diper-bolehkan di Belgia dan Belanda. Be-landa pada tahun 2000 melegalkan euthanasia. Tahun 2002 giliran Bel-gia melegalisir Euthanasia seperti di Belanda. Di Belgia menetapkan kondisi pasien yang ingin mengakh-iri hidupnya harus dalam keadaan sadar. Saat penyataan itu dibuat dan menanggulangi permintaan mer-eka untuk Euthanasia. Sedangkan di Swiss Euthanasia masih ilegal tetapi terdapat tiga organisasi yang mengurus permohonan tersebut dan menyediakan konseling dan obat-obatan yang dapat mempercepat kematian. Exit salah satunya

Di asia Jepang adalah satu-satunya negara yang melegalkan euthanasia yang disahkan melalui keputusan pengadilan tinggi pada kasus Yamaguchi di tahun 1962. Namun setelah itu karena faktor budaya yang kuat, euthanasia tidak pernah terjadi lagi dijepang setelah itu. Parlemen Prancis kini tengah membahas rancangan undang-undang yang mengizinkan dokter untuk membuat pasien sakit berada dalam kondisi tidak sadar sampai meninggal. Di balik pro dan kontra yang menyelimuti euthanasia, masih banyak hal yang perlu dipikirkan sebelum melegalkan hal ini.

� Gugiek Savindra

ataupun salah identifikasi.Hampir mustahil untuk menentukan apakah

foto-foto Nessie yang beredar luas adalah asli atau palsu. Pada masa sekarang, seseorang yang merekayasa penampakan biasanya merekayasa foto. Namun pada masa itu ketika komputer belum ada, maka mereka yang merekayasa penampakan akan merekayasa objek yang terfoto. Inilah yang menyulitkan para peneliti dalam penentuan keas-lian sebuah foto.

Ada banyak usaha, baik Ilmiah ataupun tidak untuk mencari keberadaan Nessie. Tidak terhitung banyaknya ekspedisi yang telah dilakukan. Banyak dari antaranya menghasilkan rekaman dan foto yang dapat kita saksikan sekarang. Ekspedisi-ekspedisi perburuan Nessie masih berlanjut hingga kini.

Bagi beberapa orang, monster Lochness hanya ada di dalam imajinasi, salah persepsi, kebohongan dan lainya. Namun bagi para penduduk di sekitar danau, monster lochness adalah sebuah legenda yang nyata. Apapun makhluk Nessie itu, apakah ia ada atau tidak. Apakah ia masih hidup atau tidak, makhluk itu sesungguhnya telah membantu kehidupan warga sekitar Lochness. perekonomian bergerak, sekarang ada banyak hotel dan pengina-pan disekitar situ, perusahaan penyewaan perahu dan toko-toko suvenir. Kelihatannya legenda mon-ster dari Lochness tidak akan lenyap dalam waktu singkat.

� Gugiek Savindra

“Exit”, Organisasi Bunuh Diri

Page 22: Majalah balipost edisi 82

23 - 29 Maret 201522

D A E R A H

Transportasi laut dengan kapal roro, menjadi salah alternatif bagi daerah yang memiliki wilayah kepulauan. Seperti

Kabupaten Klungkung, kapal roro awalnya menjadi transportasi andalan guna menghubungkan masyarakat Nusa Penida dengan pulau Bali. Seiring perkembangan zaman, ragam transportasi laut mulai bermunculan. Perkembangan transportasi laut pun menjadi mimpi buruk bagi pengelolaan kapal roro, yang mulai ditinggalkan masyarakat.

Pengelolaan kapal roro berada di bawah Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo). Tanda-tanda kapal roro mulai ditinggalkan sudah nampak dari perkembangan transportasi sampan cepat maupun boat dari pulau Bali ke Nusa Penida. Warga makin menggemari transportasi ini, karena lebih efesien dan cepat sampai, dengan jadwal penyeberangan yang tepat pada pagi hari. Sementara kapal roro jadwalnya siang hari dan hanya satu trip. Sempat ada desakan dua trip, tapi tak bisa terealisasikan hingga saat ini. Lebih parah lagi, kapal roro belakangan makin susah nyandar di Pelabuhan Padangbai, akibat kekroditan yang terjadi karena salah satu dermaganya rusak.

Di tengah usaha jasa penyeberangan kapal roro yang berjalan stagnan, kesan kapal roro makin ditinggalkan semakin nyata, ketika penyuplai BBM ke Nusa Penida, memutuskan tak lagi memakai jasa kapal roro. Fakta itu mencuat dalam rapat evaluasi realisasi dan target PAD tahun 2015 oleh Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Daerah Klungkung di Lantai III kantor

setempat. Kasi Penyusunan Program Dishubkominfo IGN Candra dalam pertemuan itu, menyampaikan berbagai kendala dalam upaya pengejar target PAD tahun ini, dengan estimasi meningkat 20 persen. Salah satunya melalui suplayer yang mengirimkan pasokan BBM ke Kecamatan Nusa Penida dengan nilai kontrak setahun mencapai Rp 1,2 miliar.

Namun tahun ini pihak supplier (pemasok) tak mau lagi memanfaatkan kapal roro. Karena pihak supplier lebih tertarik menggunakan transportasi kapal LCT (Landing Craft Tank). Bahkan, pihak supplier sudah berhasil mengantongi izin dari Pemprov Bali. Kadishubkominfo Klungkung Nengah Sukasta, mengaku sangat kecewa dengan keputusan pihak suplayer. Sebab, beban pemerintah daerah

mensubsidi operasional kapal roro tiap tahun makin membengkak. Sukasta akhirnya bersurat ke Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Bali. Isi suratnya memohon kepada Dishub Bali, agar pengiriman BBM ke Kecamatan Nusa Penida oleh supplier, tetap menggunakan kapal roro. Sekaligus mempertimbangkan kembali izin yang sudah diterbitkan.

Ia mengingatkan, kapal roro adalah kapal bantuan pemerintah provinsi. Jadi, sudah sewajarnya provinsi membantu operasional Kapal Roro akar bisa tetap “hidup”. Setiap bulan, pihak supplier katanya mengirimkan BBM ke Nusa Penida sebanyak 10 kali. Terlebih, dengan perkembangan Nusa Penida belakangan, permintaan BBM sudah semakin meningkat. Kapal LCT yang mengangkut BBM ke Nusa Penida sudah beroperasi selama dua bulan. Setiap bulan, kapal LCT sandar di Dermaga Nusa Penida empat sampai lima kali. Ia mengaku sudah beberapa kali mendapat keluhan dari kepala UPT Dermaga Nusa Penida, bahwa proses sandar kapal LCT di Dermaga Nusa Penida dapat merusak dermaga setempat.

Penyebabnya, ramdor kapal LCT dikatakan lebih besar dari kapal roro. Sehingga, bisa merusak MB (Movable Bridge), yang dibuat ideal untuk kapal roro. “Dermaga Nusa Penida dibuat untuk sandar kapal roro, bukan sandar kapal LCT,” tegasnya.

� Bagiarta

roro tiap Sukasta

hubungan suratnya ali, agar

atan Nusa ggunakan mbangkanitkan.ro adalah insi. Jadi,

membantu bisa tetap

supplierppke Nusa

Terlebih, a Penida M sudah

LCT yang a Penida bulan. dar

at

aa

Kapal Roro Mulai Ditinggalkan

Nengah Sukasta

Page 23: Majalah balipost edisi 82

SEJAK dibeli tahun 2006 seharga Rp 18 miliar dan diresmikan penggunaannya pada 28 April 2007 oleh Presiden SBY, kapal roro belum pernah meraup keuntungan. Setiap tahun total anggaran operasional kapal roro sekitar Rp 5 miliar, sementara pendapatan sekitar Rp 3,5 miliar. Berarti masih ada subsidi sekitar Rp 1,5 miliar. Dengan kehilangan pendapatan lagi Rp 1,2 miliar, maka total subsidi dipastikan bakal membengkak lagi. Sampai kapan kapal roro “disusui” pemerintah?

Pemerintah daerah dinilai gagal mengelola kapal roro. Sebagai kapal milik pemerintah, harusnya kapal ini bisa mendatangkan keuntungan, bukan disubsidi setiap tahun karena merugi. Sorotan itu disampaikan anggota DPRD Klungkung Komang Ayu Ari Ningrum, pekan lalu. Politisi Golkar ini berlasan, kapal roro sudah kehilangan kepercayaan memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sejak dibeli dari tahun 2006, fakta kapal roro selalu disubsidi setiap tahun sangat menyedihkan. Seharusnya, kapal roro jika dikelola dengan benar dan profesional, sudah bisa menguntungkan bagi pemerintah daerah. Minimal, biaya operasionalnya tidak lagi disubsidi oleh pemerintah daerah.

Ningrum meminta Dishubkominfo berhenti bertindak konyol dengan mendesak Pemprov Bali agar izin kapal LCT itu dicabut, sehingga pengiriman BBM atau material apapun tetap menggunakan kapal roro. Dishubkominfo harus menerima kenyataan bahwa saat ini kapal roro telah kalah bersaing dengan bentuk alat transportasi lain, akibat pengelolaan yang gagal. Apalagi,

operasional kapal LCT pada dasarnya juga membantu percepatan pembangunan segala sektor di Kecamatan Nusa Penida. Baik itu pengangkutan BBM, maupun mengangkut material lain untuk pembangunan Nusa Penida. Lagi pula, Ia juga menilai kapal angkut penumpang tidak elegan jika dicampur dengan pengangkutan BBM, karena dinilai sangat berisiko.

Disinggung kapal LCT itu dikhawatirkan merusak Dermaga Nusa Penida, dimana ramdor kapal LCT dikatakan lebih besar dari kapal roro, sehingga bisa merusak MB (Movable Bridge), yang

dibuat ideal untuk kapal roro, Ningrum justru meragukannya. Sebab, Dermaga Nusa Penida pada dasarnya juga cocok untuk sandar kapal LCT. Jika pengangkutan BBM menggunakan kapal LCT, lantas bagaimana dengan nasib PAD Klungkung dari pos pengangkutan BBM dengan kapal roro sebesar Rp 1,2 miliar per tahun? Menurutnya hal itu menjadi konsekuensi dari Dishubkominfo yang membuat kapal roro agar bisa bersaing dalam melakukan penyeberangan. Jika masyarakat juga tak mau memanfaatkan kapal roro, Dishubkominfo juga harus berbenah, di mana letak kekurangan kapal roro yang harus disempurnakan agar bisa bersaing.

“Kalau kapal roro merugi terus, tanggung jawab Dishub di mana,” tegasnya. Dishubkominfo Nengah Sukasta mengatakan sedang berupaya berkomunikasi dengan Pemprov Bali, agar mempertimbangkan pengangkutan BBM ke Nusa Penida oleh suplayer menggunakan kapal LCT. Kadishubkominfo berharap agar kapal roro masih tetap dimanfaatkan agar beban subsidi pemerintah daerah lebih ringan. Apalagi, saat ini pihaknya juga sedang berupaya untuk meningkatkan pendapatan dari operasional kapal roro, untuk menekan jumlah subsidi yang dikeluarkan pemerintah daerah sebesar Rp 1,5 miliar setiap tahunnya.

� Bagiarta

23 - 29 Maret 2015 23

miliar, mamembeng“disusui”

Pemerikapal roroharusnyakeuntungkarena manggota DAri Ningini berlaskepercayamasyarakfakta kapasangat mejika dikelsudah bisadaerah. Mlagi disub

Ningrberhenti bPemprov Bsehingga apapun tDishubkobahwa sbersaing dakibat p

operasimemsegaPenimauuntLagpendedi

dNL

Tak Pernah Untung Sejak Beroperasi

Tentang Kapal Roro Nusa Jaya Abadi � Dibeli tahun 2006 seharga Rp 18 miliar� Diresmikan penggunaannya pada 28 April 2007 oleh Presiden SBY� Panjang 39,50 meter� Lebar 11,60 meter� Tinggi 3 meter� Kecepatan 12 Knot� Jumlah ABK 14 orang� Kapasitas 6 truk, 8 mobil biasa dan 210 penumpang� Mesin Induk 2 x 80 HP� Bobot Kapal 629 GT� Melayani Penyeberangan 11 mil dari Padangbai menuju Nusa Penida

(sumber :Dishubkominfo Klungkung)

Kapal Roro

Page 24: Majalah balipost edisi 82

23 - 29 Maret 201524

K E S E H ATA N

Keluhan mual dan muntah bagi sebagian masyarakat seringkali dinyatakan sebagai “petunjuk awal” suatu kehamilan, ter-

lebih dijumpai pada usia kehamilan dini. Padahal sesungguhnya kurang tepat, karena tidak setiap mual dan muntah itu ciri kehamilan, banyak penyakit fisik maupun psikis yang memunculkan gejala ini. Mengenali penyebabnya menjadi hal penting dalam memilah apakah seseorang menderita penyakit tertentu ataukah memang benar sebagai penanda awal kehamilan?

Peningkatan kadar hormon β-HCG/Hormon Chorionic Gonadotropin dalam tubuh wanita hamil sebagai salah satu “aktor” mual dan muntah (emesis) pada sebagian ibu hamil 50-90% (rata-rata 80%). Peningkatan hormon ini bertujuan “menggantikan” sementara peran pla-senta yang dalam tahap awal kehamilan fungsinya belum berkembang dengan baik, sampai rata-rata memasuki usia 4 bulan kehamilan (16 minggu). Tujuannya untuk menjaga kehamilan dapat terus ber-jalan secara normal. Jadi adanya keluhan mual dan muntah selama kehamilan awal hendaknya dipandang sebagai suatu yang wajar, sepanjang ibu hamil masih dapat makan, minum walaupun sedikit asalkan sering, dan istirahat yang cukup, serta tidak mengalami gangguan nutrisi atau dehidrasi akibat mual muntah hebat, ini dikenal sebagai Hyperemesis Gravidarum (HG) atau Pernicious Vomiting of Preg-nancy.

HG merupakan mual dan muntah lebih 5-10 kali sehari yang mengganggu aktifitas, kulit kering, mata cekung/co-wong, elastisitas kulit berkurang/turgor buruk, dapat terjadi dehidrasi, gangguan fungsi hati/ginjal bahkan kesadaran yang diakibatkan oleh kekurangan elektrolit/mineral tubuh. Menurut The International

Statistical Classification of Disease and Related Health Problems, Tenth Revision, mendefinisikan HG sebagai kondisi mun-tah yang menetap sebelum usia kehamilan 22 minggu, dibedakan atas kondisi ringan dan berat, beratnya dihubungkan dengan gangguan metabolik, seperti : kekurangan karbohidrat, gangguan elektrolit, atau dehidrasi. HG dicirikan dengan mual dan muntah yang berlangsung lama dengan dehidrasi, ketonuria, dan kehilangan berat badan 5%. Menurut The Hyperemesis Education and Research Foundation, di Amerika Serikat HG menyita biaya pal-ing sedikit 200 juta setahun. Wanita 35% kehilangan waktunya bekerja selama muntah, dan faktanya biaya ekonomi menjadi sangat tinggi.

Mual dan muntah menjadi meng-khawatirkan bila dijumpai tanda-tanda dehidrasi akibat kekurangan cairan atau nutrisi berupa gangguan makan, minum terus menerus tanpa ada yang dapat dikonsumsinya. Dampaknya tidak hanya terjadi pada ibu hamil juga janin yang di-kandungnya, hal ini dimungkinkan karena sirkulasi darah ibu terkait dengan aliran darah ke janin. Jika kebutuhan untuk ibu saja masih kurang apalagi bagi janin yang dikandungnya.

Walaupun mual dan muntah terjadi pada wanita hamil di trimester pertama, ibu hamil yang mengalami kesulitan ma-kan karena muntah-muntah, sebaiknya tidak mengurangi porsi dan kualitas makanan. Memang saat demikian sangat mungkin akan ada makanan yang ter-buang, namun pilihannya tetap menjaga asupan makan agar paling tidak ada zat gizi yang masih bisa diserap tubuh, dan tidak terlalu banyak terbuang, sebaiknya jangan langsung makan dalam jumlah banyak, makanlah sedikit-sedikit tapi sering. Pola makan yang kurang tepat perlu diperbaiki sejak awal kehamilan.

Strategi yang dianjurkan dalam menga-tasi keluhan mual dan muntah terutama pada kehamilan muda antara lain : setiap hari menjelang bangun pagi sebelum ibu hamil beranjak dari tempat tidur, sebelum beraktifitas atau turun dari tempat tidur bahkan untuk MCK (mandi, cuci, kakus) terlebih dahulu mengkonsumsi biskuit/roti kering 2 potong ditambah secangkir teh manis. Manfaatnya adalah mengu-rangi keluhan mual bahkan muntah yang sering meningkat dan dialami pagi hari (morning sickness), akibat perubahan sistem hormonal tubuh.

Menghilangkan penyebab psikis ada-lah suatu hal yang penting karena 70% keluhan fisik akibat faktor psikis (psiko-somatik), juga pada ibu hamil terutama pada awal kehamilan dan pertama kali dialami, dimana dominan pada sebagian ibu hamil masih mencemaskan kehamilan bahkan proses persalinannya akibat dari pengetahuan ibu yang minim. Kehamilan dan persalinan tentu merupakan peristiwa alamiah yang seharusnya dipandang se-bagai peristiwa membahagiakan bahkan membanggakan bukan suatu hal yang mencemaskan apalagi menakutkan. Mengenali penyebab keluhan adalah yang melatarbelakangi pengambilan keputusan terapi, mengetahui penyebab menjadi hal penting untuk tatalaksana yang lebih baik. Faktor-faktor risiko mual dan muntah he-bat pada kehamilan di antaranya : hamil pertama kali, kegemukan, gangguan me-tabolik, gangguan tropoblast, psikologis, gangguan makan seperti : anorexia ner-vosa atau bulimia, riwayat mual muntah sebelum kehamilan, riwayat berpindah tempat/migrasi, kehamilan kembar, be-rat badan sebelum hamil rendah, ganti pasangan, hamil anggur, usia ibu hamil lebih dari 30 tahun, penyakit pada ibu, seperti : hipertiroid, diabetes, gangguan kejiwaan, pencernaan, asma, dll.

dari ilan iwa se-

kan ang an. ang san halaik. he-mil me-gis, ner-rrntah dah be-anti mil

bu,an

Mual dan Muntah yang Mengkhawatirkan

Page 25: Majalah balipost edisi 82

23 - 29 Maret 2015 25

PENYEBAB mual dan muntah pada kehamilan tidak dike-tahui pasti, walaupun beberapa faktor seperti biologi, fisiologi, dan psikologi, sosial budaya turut berkontribusi. Hormon β-HCG sebagai faktor yang paling berpengaruh pada kejadian HG, seperti : kehamilan mola, kembar, atau kasus keganasan lain yang diakibatkan oleh adanya peningkatan produksi. Faktanya, insiden HG paling tinggi ketika produksi β-HCG mencapai pun-caknya selama kehamilan, mulai sekitar 9 minggu kehamilan. Namun ada beberapa kasus tidak terdapat bukti yang mendukung hipotesa bahkan ibu hamil tidak mengalami mual dan muntah walaupun terjadi peningkatan kadar β-HCG. Beberapa hor-mon juga dapat mengakibatkan mual dan/atau muntah, seperti estrogen, progesteron, adrenokortikotropin (ACTH), kortisol, hormon pertumbuhan dan prolaktin. Penyakit-penyakit yang dihubungkan dengan mual dan muntah selama kehamilan, seperti penyakit saluran cerna, metabolik, saraf. Kehamilan yang dihubungkan dengan berbagai penyakit sepertiperlema-kan hati, kehamilan kembar, penyakit saluran perkemihan, dan penyebab-penyebab lainnya, pemberian zat besi, keracunan obat/makanan, dll. Puncak beratnya HG terjadi sekitar usia 12 minggu kehamilan, dan paling banyak menghilang di usia 20 minggu, sedangkan 10% akan berlanjut selama kehamilan. Dukungan emosional jika diperlukan dapat dirujuk ke psikolog atau dokter. Pemberian obat-obatan berdampak positif pada kasus mual muntah.

Penanganan awal kasus ini dianjurkan pengaturan diet dan gaya hidup sering dapat mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup, seperti pengaturan asupan cairan dalam jumlah sedikit dibandingkan dengan makanan harian, makan sedikit-sedikit tetapi sering/ngemil. Konsumsi makanan yang kaya kar-bohidrat, rendah lemak, asam, snack, kacang-kacangan, biskuit direkomendasikan, ditambah minuman pengganti elektrolit dan suplemen nutrisi oral untuk menangani keseimbangan

elektrolit dan masukan kalori yang adekuat. Gaya hidup menghindari stres, dan istirahat saat mual. Tera-pi non obat, seperti menghindari pencetus, akupunktur, akupresur, hipnoterapi, dll, sedangkan terapi obat antara lain, ibu hamil dapat pula mengkonsumsi obat mual dan muntah tertentu yang relatif aman bagi kehamilan. Berbagai

macam obat mual muntah yang beredar di-

pasaran, seperti golongan vita-min B6, anti-histamin/H1

antagonis:

(first-line: diphenhidramin, dimenhidrinat, second-line an-tagonis dopamin: klorpromazin, metoklopramid, domperidon, bahkan sampai pada kasus emesis berat menggunakan antagonis serotonin 5-hidroksitriptamin/ondansetron (serotonin terlibat pada kemoterapi yang dapat menginduksi mual dan muntah), dan/atau complementary medicine; jahe/ginger. Pada kasus dehidrasi memerlukan terapi cairan/infus, nutrisi enteral. Kon-sumsi obat ada baiknya hanya atas indikasi, pilihan obat mual dan muntah akan disesuaikan dengan keadaan atau indikasi berdasarkan pada risiko lebih rendah dan manfaat lebih tinggi dengan mempertimbangkan segala kepentingan bagi ibu dan janinnya. Muntah hebat tentu memerlukan rawat inap di rumah sakit, terjadi pada 0,3-20% dari seluruh kehamilan.

Konsultasikan keluhan mual dan muntah selama kehamilan agar tidak mengkhawatirkan, karena dampak yang ditimbul-kan tanpa penanganan adekuat adalah fatal, hubungi petugas kesehatan terdekat, dan layanan pemeriksaan penunjang jika diperlukan. Mencegah penyakit jauh lebih baik daripada men-gobati, namun bila telah mengalami sakit, mengobati adalah pilihan tepat.

� dr. I Gusti Ngurah Made Bayuningrat, Sp.OG, M.M., C.HtDosen Fakultas Kedokteran & Ilmu Kesehatan Universitas War-

madewaDokter Spesialis Kebidanan & Penyakit Kandungan RSU

Premagana

dan suplemen nutrisi oral untuk menangani keseimbaelektrolit dan masukan kalori

adekuat. Gaya hidup menghistres, dan istirahat saat mual. pi non obat, seperti menghipencetus, akupunktur, akuphipnoterapi, dll, sedangkan tobat antara lain, ibu hamil pula mengkonsumsi obat dan muntah tertentu yang raman bagi kehamilan. Ber

macam obat mual muyang bereda

pasaran, segolonganmin B6,histam

antag

Penyebab Tak Diketahui Pasti

Page 26: Majalah balipost edisi 82

L E N S A

Seorang petani nampak mempersiapkan lahan-nya sebelum melaku-kan penanaman padi. Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan

hasil padi yang sesuai dengan harapan.

TANAM PADI

Page 27: Majalah balipost edisi 82

MBP/Windi Eka Setiawan

Page 28: Majalah balipost edisi 82

23 - 29 Maret 201528

O L A H R A G A

Mantan petinggi tim Formula 1 McLaren, Mar-tin Whitmarsh masih mencintai kecepatan kendati tak lagi berkecimpung di dunia balap jet darat itu. Mimpinya yang membuat Inggris

berjaya kembali di lautan diwujudkan dengan bergabung tim Ben Ainslie Racing (BAR) and Red Bull.

BAR merupakan salah satu peserta tim lomba kapal layar di kejuaraan America’s Cup. Tim ini dipimpin oleh atlet Inggris yang empat kali meraih medali emas Olim-piade. BAR mempunyai target menjadi tim pertama yang mampu mengembalikan trofi ke Inggris seperti yang terjadi 160 tahun lalu.

Whitmarsh yang berusia 56 tahun, memperkuat jajaran tim balap McLaren selama 25 tahun dengan menduduki jabatan ketua ekskutif dan team principal. Ia akan meng-gunakan pengalamannya itu di tim barunya.

Di BAR, ia menduduki jabatan ketua eksekutif tim yang akan mengikuti gelaran ke-35 America’s Cup. “Luar biasa bisa menyalurkan energi dan pengalamanku ke dunia yang memerlukan tantangan teknis dan sportivitas,” ucap pria Inggris itu kepada Associated Press.

Dia kembali bekerja sama dengan Adrian Newey yang kini memimpin Red Bull Advanced Technologies, team partner dari BAR. Whitemarsh pernah satu tim dengan Newey di McLaren selama 10 tahun untuk mengembang-kan mobil Formula 1.

� Yudi Winanto

UNTUK kesekian kalinya Asosiasi Sepak bola Inggris (FA) menjatuhkan hukuman denda pada pemain yang men-geluarkan komentar di Twitter yang bernada menyerang, menghinaan

a t a u rasis. Kali ini huku-man dijatuhkan pada penyerang klub West Ham

Carlton Cole.Pemain bertubuh jangkung itu

didenda 20 ribu

pound ( 3 0 r i b u

dolar AS) kar- e n a pernyataannya yang ofensif di media jejaring sosial itu. Dia juga mendapat peringatan keras atas komentarnya terhadap pernyataan pendukung Tottenham setelah

West Ham menhan imbang klub itu 2-2 di kom-petisi Liga Inggris.

Cole menjawab pesan pendukung Spurs itu dengan kalimat, “Saat rekan setim anda tidak menendang bola ketika anda terkapar karena cedera selama dua menit, apakah kamu pikir itu saatnya untuk berhenti bermain?”

Komentar semacam itu menurut FA tidak pantas dilontarkan oleh pemain sekaliber Cole. Bahkan kepada FA, Cole mengakui komentarnya di Twitter itu kasar, menghina, tidak pantas atau membuat pertandingan menjadi lebih buruk.

Untuk musim ini saja, FA telah menjatuhkan serangkaian hukuman termasuk larangan menge-luarkan komentar di jejaring sosial media kepada sejumlah pemain. Mereka yang terkena hukuman itu yakni bek Queens Park Rangers Rio Ferdinand, penyerang Liverpool Mario Balotelli dan bek Stoke Robert Huth yang dipinjamkan ke Leicester.

� Yudi Winanto

MBP/Ben-Ainslie-Racing.com

Tim kapal layar Ben Ainslie Racing (BAR).

222232232323232323 233 2333 322323233 3233333323232333333233333233233333323333 2233333 3333 -- 2- 9 Maret 2015888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888828888888888888288888888888888888888888288888888888888282228888822222288888822222228228888882222282228888822222888822222288882222288882222882222888222282888882222288888822288882288882888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888

� Yudi Winanto

UNTUK kesekian kalinya ASepak bola Inggris (FA) menjahukuman denda pada pemain yangeluarkan komentar di Twittebernada menyerang, meng

a t a u rasis. Kali inman dijapada penklub We

Carlton CPemain bjangku

d2

( 3 0 dolar AS) kar-pernyataannya yang odi media jejaring sosial itu. Dmendapat peringatan keras atas kometerhadap pernyataan pendukung Tottenham

antan petinggi tim Formula 1 McLaren Mar-

Penyerang West Ham Carlton Cole (kiri) menendang bola dengan rivalnya dari Tottenham Hotspur Jan Vertonghen pada pertand-ingan kom-petisi Liga Inggris.

Denda untuk Komentar Kasar

Page 29: Majalah balipost edisi 82

23 - 29 Maret 2015 29

SELURUH pemain Paris Saint Germain tampil dengan pita hitam di lengan saat menghadapi Chelsea pada pertandingan Liga Champions di stadion Stamford Bridge, London. Sementara karangan bunga terus mengalir di French National Institute For Sports di Paris saat digelar upacara perkabungan atas tewasnya olahragawan Prancis Florence Arthaud, Alexis Vastine dan Camille Muffat di Argentina.

Kompetisi Liga Prancis di berbagai strata dimulai dengan hening cipta 1 me-nit untuk mengenang ketiga olahragawan yang telah mengharumkan Prancis di kancah internasional. Di Nice, warga sepakat untuk menamai sebuah kolam renang dengan nama Camille Muffat. Di tempat ini perenang itu berlatih sebelum meraih medali emas nomor 400m gaya bebas dan perak 200m gaya bebas Olim-piade London 2012. Potret Muffat yang pensiun dari kompetisi renang pada Juli 2014, juga tergantung di seluruh kolam renang di Kota Riviera.

Lima kru televisi Prancis, dua pilot Argentina juga tewas dalam tabrakan di udara yang melibatkan dua helikopter dalam pengam-bilan gambar acara reality show “Dropped” itu. Selain Muffat, heli tersebut juga mengangkut atlet layar Arthaud dan petinju Vastine.

TF1, saluran televisi Prancis yang menyiarkan acara tersebut, menghentikan program tersebut. ‘Dropped” merupakan acara sur-vival dimana pesertanya ditempat-kan di lokasi yang tak diketahui dan diberi waktu 72 jam untuk menuju lokasi tertentu. Sayangnya, acara ini berujung fatal yang memicu keper-gian ketiga petarung itu.

Muffat masih berusia 25 tahun namun namanya telah cukup dikenal karena keber-hasilannya mengoleksi tiga medali di Olimpiade London. Keputusannya untuk pensiun di usia yang masih 24 tahun, mengejutkan publik. Ia berala-san kelelahan menghadapi pola latihan yang ekstrem.

Atlet bertubuh jangkung dan rambut pirang itu dipredik-si akan menjadi bintang di

Olimpiade Rio 2016. Padahal sosok perenang kelahiran Nice itu pemalu itu dan sedikit minder.

Akibatnya ia kesulitan menghadapi publikasi berlebihan dari media. Ia te-lah merasakan hal itu sebelumnya saat mengalahkan salah satu atlet hebat dan bintang renang Prancis Laure Manaudou saat berusia 15 tahun.

“Saya tidak siap menghadapi itu se-mua,” kata Muffat yang lebih muda tiga tahun dari lawannya itu kepada media sebelum berangkat ke Olimpiade Lon-don. Maka setelah memutuskan pensiun, Muffat ingin menghabiskan waktu ber-sama pacarnya, seorang pemain golf.

Lebih tragis lagi yang dialami keluarga Vastine. Belum genap setengah tahun ke-luarga itu berduka. Adik Alexis Vastine, Celie, tewas dalam kecelakaan lalu lintas Januari lalu dalam usia 21 tahun.

Alexis merebut medali perunggu di kelas welter ringan di Olimpiade Beijing. Empat tahun kemudian di

London, dia tersingkir

di babak perempatfinal di kelas welter. Kekalahan itu amat memukul dia yang berjanji mempersembahkan emas untuk Prancis.

Atlet berusia 28 tahun sempat depresi namun berhasil bangkit dan berlatih keras mempersiapkan diri menghadapi Olimpi-ade Rio. “Target utamanya adalah menjadi juara Olimpiade dan dia telah siap meng-hadapi Rio 2016,” jelas rekan setimnas Brahim Asloum, satu-satunya pentinju Prancis yang berhasil mengawinkan gelar kejuaraan dunia dan Olimpiade.

Sementara Florence Arthaud dikenal sebagai atlet layar yang berani dan kalau bicara blak-blakan. Pikirannya yang ter-buka dan bebas serta hasratnya pada dunia petualangan, membuat dia sebagai salah satu sosok yang disegani di dunia yang didominasi kelompok laki-laki itu.

Perempuan yang mengidolakan Eric Tabarly, itu memiliki sederet penghar-gaan termasuk layar solo trans Atantik Route du Rhum. Ia nyaris tewas saat terjatuh darai kapalnya di lepas pantai Korsika. Ia diselamatkan oleh ponsel anti airnya yang berhasil mengirimkan pesan darurat.

“Itulah hari terbaik itu, dan itu benar-benar keajaiban,” ka-tanya kepada AFP. saat diangkat ke helikopter penyela-mat dalam kondisi terkena hipotermia.

� Yudi Winanto

MBP/ap

Pelayat meletakan karangan bunga di depan foto tiga olahragawan Prancis Florence Arthaud (kiri), Alexis Vastine (tengah) dan Camille Muffat (kanan) di French National Institute For Sports, di Paris.

Perginya sang Petarung

wi

ar

isut,ut.ur-at-danuju a ini per-

j g pLondon, dia tersingkir

pesan darurat.“Itulah hari terbaik itu, dan itu benar-

benar keajaiban,” ka-tanya kepada AFP. saat diangkat ke helikopter penyela-mat dalam kondisi terkena hipotermia.

� Yudi Winanto

MBP/ap

Page 30: Majalah balipost edisi 82

23 - 29 Maret 201530

O L A H R A G A

PARA pemain Persatuan Sepak Bola (PS) Badung mendapat tambahan

kekuatan menjelang turun pada kom-petisi Divisi Utama Liga Indonesia

yang menurut rencana diputar April mendatang. Modal ekstra itu disisipkan oleh sang manajer tim I Made Dharma, mantan polisi tamatan SPN Singaraja pada 1982.

Seabrek pengalamannya se-bagai intel di kepolisian bakal diterapkan pada kesebelasan yang dilatih Nyoman Ambara, Nyoman

Sujata, dan Putu Mahardika itu. Pasalnya, Dharma menilai sepak bola

mirip dengan tugas intelegensia, yakni harus bersatu padu saat

diserang dan menyerang lawan.

‘’Kalau PS Badung diserang, otomatis per-tahankan harus kokoh guna menghalau seran-gan lawan. Sebaliknya, jika Tim Keris mem-borbardir benteng per-tahanan lawan, striker atau bomber dituntut melakukan tembakan jitu ke gawang sehingga tercipta gol. Tendan-gan tidak boleh salah sasaran, sebab energi yang dikeluarkan bakal sia-sia belaka,’’ jelas pria yang akrab disapa Kadek Dharma ini.

Suami Ni Made Su-wiryani ini sebelum-nya memiliki pengala-man menjabat ketua harian dan manajer tim Persekaba Badung dua kali. ‘’Dulu saya manajer Persekaba saat berlaga di kompetisi divisi I. Sangat berbeda

dibandingkan menjadi manajer PS Badung seka-

rang ini,’’ ungkapnya.Ya, tim divisi I dianggap

amatir dan masih bisa menda-pat kucuran dana dari APBD

Badung. Sementara divisi utama digo-longkan ajang semiprofesional. Dengan demikian, PS Badung yang berkiprah di divisi utama dilarang menggunakan APBD. Kondisi ini memaksa pengurus PS Badung minta bantuan para pengu-saha di kabupaten ini untuk membentuk PT guna mendanai Tim Keris. Ini di-lakukan karena peraturan PSSI sangat ketat. Usai kompetisi tidak boleh ada lagi tunggakan gaji pemain dan pelatih. Tim kontestan kompetisi tahun depan harus bebas utang.

Kadek Dharma lahir di Jimbaran, Badung, 29 September 1960. Berkarier di Polri selama 16 tahun, ia berpangkat tertinggi serma saat berdinas terakhir di Intel Polda Bali pada 1998. Purna bakti lebih awal dari jajaran kepolisian, Dharma selanjutnya menjabat Direktur Security di Hotel Four Seasons, lalu menjadi Supervisor Detection di Hotel Intercontinental. Sementara di bidang politik lewat jalur PNBK Indonesia, ia dua periode menjadi anggota DPRD Badung.

Di cabang sepak bola, selain pernah menjadi manajer dan ketua harian Persekaba, Kadek Dharma adalah ketua umum klub Putra Perkanhti Jimbaran dipegangnya sampai sekarang. Jaba-tan terbarunya adalah manajer tim PS Badung. ‘’Hati saya memang di bola,’’ sebutnya.

Kadek Dharma yang gila bola dan kini tidak lagi duduk di kursi legislatif, tetap bertekad kembali ke gedung wakil rakyat. Hanya, dirinya belum menentukan masuk partai mana. Yang jelas ia tidak suka politik uang. Dirinya bersedia memberikan bansos, asalkan semampu dan semaunya. ‘’Bukan memberikan duit kepada perseoran-gan,’’ kilahnya.

Pensiun dini dari kepolisian, Dharma bertani dan beternak di kawasan Petang, Badung. Hasil pertanian dan ternaknya disuplai ke hotel-hotel. Ia menjadi pemasok aneka barang ke hotel. Selain itu, Kadek Dharma berbisnis bahan bangunan, properti, dan lapangan futsal mengibarkan bendera Surya Dharma.

� Daniel Fajry

kkekuaatann mmepetisi DDivvis

yaangg mmeAAprril mmittu ddisiisitimm I MMpoolisi tapaadaa 1998

Seeabbrebaagaai iintditteraapkkandilaatihh NNy

Sujaataa, ddanPPasalnnyaa, DDh

miiripp ddenyaaknni

disselaaw

dditaggj

ddm

raangYYa,

ammatiir pat kuuc

I Made Dharma

Terapkan Ilmu Polisi di PS Badung

Page 31: Majalah balipost edisi 82

23 - 29 Maret 2015 31

ATLET tembak muda I Kadek Diana Putra mengikuti seleksi nasional (seleknas) di Jakarta. Ajang ini untuk menjaring petembak terbaik di Indonesia guna menghadapi SEA Games XXVIII/2015 di Singapura, Juni mendatang.

Ini adalah seleksi kedua buat Kadek Diana. Pada seleknas per-tama lalu, petembak Kota Denpasar dan Bali ini sebetulnya lolos, namun tetap gagal membela tim nasional Indonesia pada SEA Games 2013 di Myanmar. Ini karena Pengurus Besar Persatuan Menembak dan Berburu Indonesia (PB Perbakin) kekurangan dana seh-ingga harus menciutkan jumlah atlet di pelatnas dan yang dikirim ke SEA Games.

‘’Semua atlet sudah siap 100 persen berlaga di SEA Games, namun tiba-tiba dicoret begitu saja karena alasan dana. Semoga pelatnas kali ini sungguh-sungguh, sebab atlet telah banyak berkorban. Selama mengikuti pelatnas, keg-iatan kerja dan kuliah saya harus terhenti. Buat apa meluangkan waktu hanya untuk gagal lagi,” ungkapnya di Denpasar pekan lalu.

Kadek Diana berkeinginan kuat bisa bergabung ke pelatnas dan bisa menembus timnas tembak Indonesia di SEA Games. Sebab, kesempatan seperti ini belum tentu didapatnya kem-bali. “Semoga saya bisa masuk timnas. Merupakan harapan dan cita-cita setiap atlet bisa membela negara di ajang internasional,’’ terangnya.

Mimpi Kadek Diana bertanding di arena olahraga tingkat Asia Tenggara cukup terbuka. Ia membukukan skor 580 hingga pada terakhir seleknas, Selasa (10/3) lalu. Itu merupakan nilai tertinggi yang dikumpulkan peserta selek-nas. Selama ini belum ada petembak Indonesia yang bisa mencapai nilai sebesar itu.

Pelatih Perbakin Denpasar Made Sugiantara berharap Kadek Diana dapat membela Indonesia pada SEA Games 2015. Dengan demikian, ada pe-tembak Pulau Dewata yang membela Merah Putih dalam kejuaraan tingkat Asia Tenggara.

Akan tetapi nilai tinggi yang dikumpulkan Kadek Diana belum bisa menjamin dirinya lolos seleknas. Pasalnya, dia harus melalui tahap selanjutnya, yakni meraih hasil maksimal pada Kejuaraan Menembak Antarklub di Jakarta, April nanti. Hasil yang diraih di kejuaraan ini akan menentukan lolos tidaknya dia ke SEA Games.

� Eka Parananda

ana Putra mmengikuti ng ini untuk menjaring nghadapi SEA Gamesang.

Diana. Padaa seleknas perr-n Bali ini ssebetulnya lollos,Indonesia ppada SEA Gammes esar Persatuuan Menembaak ekurangan ddana seh-elatnas dan yyang

erlaga di tu sajali ini yak eg-ti.

uk n

s. atlet al,’’

ena uka. khir kan lek-nesia

antaradonesia, ada pe-rah Putih

lkan Kadekk os seleknass. utnya, yaknni

n Menembaak yang diraih di daknya dia kke

ka Paranannda

Kadek Diana Putra

Impikan SEA Games

Page 32: Majalah balipost edisi 82

23 - 29 Maret 201532

A K T I V I TA S

MBP/ist

ITB BERLIN - (Kiri ke kanan) Viaggidea Italy Rocco Talia,

TUI Jerman Jesko Krengel, BPPD Badung Herdy Sayogha,

BPPD Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok

Ace), Kepala Dinas Pariwisata Badung Cok Raka Dar-

mawan, Singapore Airlines Jerman Raffi, FTI Swiss Ulrike

Messiner dan Wettstein Swiss Cristoph Infanger.

MBP/ist

LPMP - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali terus berupaya menggalang dukungan dan kesadaran

masyarakat Bali untuk mencegah peredaran gelap narkoba. Kali ini dukungan datang dari Lembaga Penjamin Mutu

Pendidikan (LPMP) Provinsi Bali yang akan membangun satuan kerja (satker) untuk pendidikan antinarkoba Provinsi

Bali. Hal itu terungkap saat BNNP Bali menggelar acara Advokasi bagi Instansi Pemerintah dalam Penyusunan Kebi-jakan P4GN di kantor LPMP, Denpasar, Senin (2/3). Tahun

ini, LPMP berharap guru, kasek, dan pengawas untuk pengembangkan kurikulum uji kompetensi, sertifikasi, dan

semua itu bahan suplemennya antinarkoba.

MBP/ist

SEREMPAK - Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) area Surabaya, Makassar dan Bali Nusa secara serempak meng-

gelar aksi donor darah yang diselenggarakan di Kantor Pusat Pemasaran di masing-masing. Kegiatan donor darah

ini dilakukan secara rutin sebagai bentuk kepedulian dan aksi nyata dari keluarga besar CCAI bagi mereka yang membutuhkan. Kegiatan donor berlangsung dari pukul

08.00 hingga 12.00 WIB dan mendapat respons positif dari ratusan karyawan CCAI yang turut berpartisipasi dalam

kegiatan tersebut. Donor darah merupakan proses sirkulasi yang mudah, praktis namun sangat besar manfaatnya baik bagi kesehatan si pendonor maupun bagi penerima donor.

MBP/Eka

AUDIENSI AQUA - Sejumlah program Pemkot Denpasar ternyata sejalan dengan komitmen dan program Aqua khusus-

nya yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Hal itu terungkap saat audiensi Aqua dengan jajaran Pemkot Denpasar, Senin (9/3). Stake-

holder Relation Aqua Mambal Ngurah Warassutha didampingi Government Relation Advisor PT Tirta Investama Hendro

Baruno menjelaskan, pihaknya kembali melakukan audiensi dengan jajaran pemerintah daerah terkait program-program

sosial yang telah dan akan dilaksanakan Aqua. Audiensi juga dimaksudkan mempererat jalinan silaturahmi selama ini. Pada

audiensi di Pemkot Denpasar, pihaknya diterima oleh Kabag Ekonomi Setda Kota Denpasar Made Sariawan dan Dirut

PDAM Kota Denpasar Putu Gede Mahaputra.

Page 33: Majalah balipost edisi 82

23 - 29 Maret 2015 33

MBP/ist

FESTIVAL - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise mengagumi dan men-

gapresiasi kreativitas warga Desa Dauh Peken, Tabanan. Kreativitas ini dituangkan dalam Festival Dauh Peken.

Menteri Yohana menyaksikan berbagai lomba yang digelar warga Desa Dauh Peken, Minggu (1/3). Hadir pula dalam

kesempatan tersebut Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tabanan Nyonya Rai Wahyuni, Nyonya Wirna Ariwangsa

serta SKPD terkait. Menurut Menteri Yohana, festival seperti ini hendaknya bisa dilakukan juga di desa lainnya, karena

selain meningkatkan rasa kebersamaan kegiatan seperti ini juga bisa mengasah kreativitas anak-anak dalam memper-

tahankan adat dan budaya.

MBP/ist

DUKUNG PILKADA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung sangat komit mendukung pelaksanaan Pemilihan

Kepala Daerah (Pilkada) Badung tahun 2015 yang dijadwal-kan bulan Desember mendatang. Komitmen tersebut dibuk-

tikan dengan memberikan suntikan dana Rp 5,2 miliar lebih bagi Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Badung. Meskip-

un, Panwaslu Badung belum ditetapkan karena menunggu pengesahan UU No. 1 Tahun 2015 tentang Pilkada. Hal

tersebut terungkap saat Bupati Badung A.A. Gde Agung men-erima audiensi Pimpinan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu)

Provinsi Bali di Puspem Badung, Selasa (10/3). Ikut men-dampingi Bupati yakni Sekda Badung Kompyang R. Swandi-

ka, Asisten Pemerintahan dan Kesra, Kesbangpol Linmas, Kadisduk Capil, Kasatpol PP, Kabag Keuangan, Kabag Aset,

Kabag Administrasi Pemerintahan Umum, Kabag Humas dan Protokol dan Sekretaris Bappeda Litbang.

MBP/ist

ENDEK - Tiga orang desainer Gianyar yakni Bintang Mira, Tjok Abi, dan Tude Togog, unjuk kebolehan di ajang

pergelaran yang bertajuk “Gianyar Cultural Wonder Design and Fashion” yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), 26 Februari – 1 Maret 2015. Trio desainer Gianyar

ini ikut meramaikan event tahunan Indonesia Fashion Week 2015 dengan menampilkan 60 rancangan pada hari terakhir Indonesia Fashion Week 2015, Minggu (1/3). Selain menda-pat apresiasi yang tinggi dari penggemar fashion di Jakarta,

pementasan tersebut mendapat support langsung dari Bupati Gianyar, A.A. Gde Agung Bharata, Ketua DPRD Gianyar,

Tagel Winarta, Ketua TPPKK Provinsi Bali, Ny. Ayu Pastika dan Kabupaten Gianyar, Ny. Adnyani Mahayastra serta

jajaran pejabat di lingkungan Pemkab Gianyar.

MBP/ist

FASKES - Fasilitas Kesehatan (Faskes) Primer BPJS Rumah Sakit BaliMed Denpasar resmi di-launching, Senin

(9/3). Meski demikian, Faskes Primer yang beralamat di Jalan Mahendradatta No.59x (sebelah selatan RS BaliMed)

ini telah mulai menerima pasien peserta BPJS dan umum sejak 2 Maret lalu. Launching Faskes Primer dilakukan langsung oleh Direktur Utama PT BDM Dr. Kompiang

Gautama, Sp.A. didampingi Direktur RS BaliMed Denpasar Dr. Wayan Yupiterika Satrigraha, M.S. Penanggung Jawab

Faskes Primer BPJS BaliMed dr. I Made Pradnyana Adi Wi-guna mengatakan, sedikitnya ada 14 dokter yang di-rolling

dari RS BaliMed untuk memberikan pelayanan pada pasien.

Page 34: Majalah balipost edisi 82

23 - 29 Maret 201534

A K T I V I TA S

MBP/ist

STUDI BANDING - Sebanyak 51 mahasiswa dan dosen Fakultas Ekonomi Universitas Mahasaraswati (FE Un-

mas) Denpasar akan melakukan studi banding 11-15 Maret ke kampus BSRU Thailand. Tim FE Unmas langsung

dipimpin Dekan FE Unmas Drs. I Wayan Sujana, M.M. didampingi Rektor Unmas Dr. Drs. I Made Sukamerta,

M.Pd. Rombongan FE Unmas yang mengajak mahasiswa calon wirausaha muda mandiri ini akan mengunjungi

fasilitas kampus BSRU, seminar internasional dan melihat keunggulan industri mikro setempat. Selama di Thailand

mereka dibimbing Asisten Profesor Linda Gemma. Dekan FE Unmas Wayan Sujana didampingi Ketua Program Iptek Bagi Kewirausahaan (IBK) dan Cooperative Education Drs. I Ketut Setia Sapta, S.E., M.Si., Senin (9/3) mengungkapkan studi banding ke BSRU sudah dipayungi kerja sama Unmas dengan BSRU di mana kedua kampus saling mengirim per-

tukaran mahasiswa belajar bahasa dan budaya.

MBP/ist

GCG - Penerapan Good Corporate Governance (GCG) menjadi komitmen penting Grup Hardys Holdings dalam memastikan kepatuhan perusahaan terhadap peraturan

dan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini menjadi salah satu poin hasil Rapat Dewan Komisaris yang dihadiri Direksi pada Jumat (27/2) lalu di Matsuri Japanese Resto, BTDC Nusa Dua. I Made Abdi Negara, S.Sos., Director Of

Corporate Secretary & Compliance, menjelaskan seusai rapat bahwa poin penerapan Good Corporate Governance

(GCG) menjadi salah satu keputusan penting yang dike-luarkan Dewan Komisaris. Nampak dalam foto Komisaris

Utama dan jajaran direksi berfoto bersama seusai Rapat Dewan Komisaris yang dihadiri Direksi di Matsuri Japanese

Garden Resto, Nusa Dua.

MBP/ist

GP PTT- Kepercayaan pemerintah pusat terhadap Kabupat-en Tabanan terus mengalir. Buktinya, untuk kedua kalinya

Tabanan didapuk sebagai wilayah pertama pelaksanaan Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP

PTT) yang dicanangkan Kementerian Pertanian (Kementan) sejak 2014 lalu. Khususnya dalam penanaman komoditas

kacang kedelai. Pelaksanaan GP PTT 2015 ini dilaksana-kan di Subak Gadon III, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Selasa (10/3). Menariknya, kegiatan pencanangan ini meli-

batkan unsur TNI yang dalam beberapa bulan terakhir getol melaksanakan programnya yang bertujuan membantu para

petani. Hadir dalam kesempatan itu Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Bali Ida

Bagus Wisnu Ardhana dan Staf Ahli Kementerian Pertanian Bidang Inovasi Teknologi Dr. Ir. Matsyukur.

MBP/ist

TINGKATKAN KINERJA - Sebagai pusat unggulan seni budaya, ISI Denpasar terus meningkatkan kinerja agar

mampu melahirkan sarjana seni berkualitas dan berdaya saing. Hal tersebut dapat diukur dengan tiga kompetensi

utama yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan. Hal tersebut terungkap saat Wisuda Sarjana Seni ke-14 dan Pen-genalan Guru Besar Prof. Dr. Drs. I Made Gede Arimbawa, M.Sn. Senin (2/3) di Gedung Citta Kelangen ISI Denpasar.

Rektor ISI Denpasar Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.S.Kar., M.Hum. mengatakan kompetensi sikap menjadi yang terde-

pan, karena tanpa sikap yang baik, orang pintar belum tentu menggunakan keterampilannya untuk hal yang baik. Untuk

itu menjadi tugas lembaga ISI Denpasar agar memunculkan sikap positif anak didik serta menghilangkan sikap negatif.

Sementera kompetensi pengetahuan dan keterampilan meru-pakan hukum yang wajib bagi mahasiswa ISI Denpasar.

Page 35: Majalah balipost edisi 82

23 - 29 Maret 2015 35

MBP/ist

ADVOKASI - Untuk menyelamatkan generasi penerus dari bahaya narkoba, Badan Narkotika Nasional Provinsi

(BNNP) Bali menggelar kegiatan advokasi bagi guru SMP swasta se-Denpasar, Senin (9/3). Dari kegiatan yang dilak-

sanakan di kantor BNNP Bali, Jalan Kamboja, Denpasar tersebut, diharapkan guru dan pembina Kelompok Siswa

Peduli AIDS dan Narkoba (KSPAN) berperan aktif dalam rangka menyosialisasikan serta memotivasi anak didiknya

menjauhi narkoba. Kepala BNNP Bali Brigjen Pol. I Gusti Ketut Budiartha mengungkapkan dengan dilaksanakan keg-

iatan advokasi ini, para guru lebih paham sejak dini tanda-tanda pecandu narkoba dan cara mengatasinya. Terutama dalam rangka menyelamatkan generasi muda, khususnya

pelajar dari gempuran peredaran narkoba tersebut.

MBP/ist

HKG - Kota Denpasar menjadi tuan rumah peringatan puncak Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-43 Provinsi

Bali. Dalam peringatan puncak HKG tersebut, Selasa (10/3), Wali Kota Denpasar I.B. Rai Dharmawijaya Mantra menyerahkan penghargaan kepada para pemenang lomba tingkat Kota Denpasar di halaman parkir Taman Kota Lu-mintang. Tim Penggerak PKK Kota Denpasar pada perin-

gatan tersebut telah menampilkan berbagai potensi binaan yang telah dilakukan desa/lurah se-Kota Denpasar. Potensi

yang ditampilkan meliputi Sepuluh Program Pokok PKK. Di antaranya, kerajinan usaha peningkatan pendapatan

keluara (UP2K), posyandu, toga, sampai pada pengolahan barang bekas, sehingga memiliki nilai ekonomi. Nampak dalam foto Wali Kota menyerahkan penghargaan kepada

para pemenang lomba tingkat Kota Denpasar pada peringa-tan puncak HKG ke-43 Provinsi Bali.

MBP/ist

TEPAT WAKTU - PT Wijaya Karya Realty (Wika Realty), anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., memastikan

proyek Tamansari Jivva di Bali akan selesai pembangu-nannya tepat waktu. Tamansari Jivva merupakan proyek

kondotel dan villatel hasil kerja sama Wika Realty dengan Dwa Investama (DW2) Property, dengan nilai investasi

sekitar Rp 350 miliar. Saat ini proyek Tamansari Jivva sudah memasuki tahapan topping off (penutupan atap). Setelah

tahapan pekerjaan struktur selesai, pembangunan Tamansa-ri Jivva akan memasuki tahapan finishing. Manager Realty Tamansari Jivva Yudhian Hartawan mengatakan, sejak di-

launching pada September 2013, Tamansari Jivva direspons sangat baik oleh masyarakat. Hal itu dibuktikan dengan

hasil penjualan yang saat ini sudah mencapai 60%.

MBP/ist

KESEHATAN - Usai menjalankan pertemuan dengan sejumlah komponen dunia kesehatan di Bali melalui kegiatan

reses dan rapat dengar pendapat (RDP), baik dengan Dinas Kesehatan, pimpinan rumah sakit negeri dan swasta, asosiasi dokter, bidan dan perawat se-Bali serta sekolah kesehatan di

Bali, Senator RI Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa III memenuhi jan-jinya untuk membawa aspirasi masyarakat Bali ke Menteri

Kesehatan RI. Dalam rapat kerja (raker) Komite III DPD-RI Bidang Kesehatan, Ibu dan Anak, Senator Dr. Wedakarna menyampaikan sejumlah usulan dari rakyat Bali dan ber-

harap agar pemerintahan Presiden Jokowi dapat menuntas-kan sejumlah masalah kesehatan yang dihadapi Indonesia.

Page 36: Majalah balipost edisi 82

23 - 29 Maret 201536

L I N G K U N G A N

Ada pemandangan aneh terlihat di sejumlah pantai di Jembrana. Tampak gundukan pasir laut yang siap diambil untuk digu-

nakan untuk kepentingan pembangunan. Aksi pengambilan pasir laut di pesisir pantai Jembrana nampaknya terus mera-jalela. Tidak ada gerakan untuk mencegah tindakan yang berdampak pada perusakan lingkungan itu. Bahkan di beberapa tempat terkesan dibiarkan. Sejumlah pihak terkait memilih lepas tangan dengan dalih tidak ada aturan yang mengatur.

Seperti yang terjadi di Pantai Pekutatan, Jembrana. Aksi pengerukan pasir laut untuk komersial sudah berlangsung bertahun-tahun. Padahal sejatinya, tindakan itu sangat bertentangan dengan visi menjadikan desa tersebut desa wisata. Selain berdampak pada lingkungan, juga mempengaruhi iklim wisata di desa tersebut. Surat Keputusan Bersama (SKB) antarinstansi yang dibuat beberapa tahun lalu juga bukan lagi menjadi solusi. Hanya macan kertas. Dalam kurun waktu setahun terakhir ini, tidak ada tinda-

kan tegas, padahal aktivitas pengambilan pasir laut terus terjadi.

Sejumlah warga mengaku masih ser-ing mendapati aktivitas pengerukan pasir laut di pinggir laut itu. Para pencuri pasir, berdalih bahwa pantai itu tanah pribadi mereka. Bahkan tindakan ini dilakukan terorganisir memanfaatkan lahan-lahan warga untuk lokasi penimbunan sebelum diangkut dengan truk. Sejatinya hanya beberapa warga di salah satu banjar yang masih nekat melakukan aktivitas itu.

Hasil yang diperoleh dari pengerukan pasir ini cukup menggiurkan untuk dilakoni. Dalam satu truk, bisa meraup hasil hingga Rp 1 juta. Hal inilah yang memicu warga sekitar banjar terus melakukan aktivitas itu. Sejatinya warga di banjar lain tidak setuju dengan aktivitas tersebut lantaran selain merusak lingkungan juga merusak jalan yang sering dilalui kend-araan pengangkut pasir laut.

Aktivitas itu juga merusak pemandangan pantai yang sering dikunjungi wisatawan. Pantai yang dulunya lapang hamparan pasir ternoda dengan gundukan-gundukan dan

lubang akibat pengerukan.Sayangnya, hingga saat ini aktivitas

tersebut masih berlangsung tanpa tindakan. Sejumlah aparat terkait malah saling lempar tanggungjawab. Bila merunut SKB, penan-ganan diserahkan kepada desa adat. Selain itu dasar hukum untuk menjerat para pelaku juga tidak ada. Penanganan hanya sebatas peringatan dan pendekatan persuasif.

Perbekel Pekutatan I Gede Silagunada disinggung mengenai masalah pasir laut ini juga mengaku sudah kewalahan. Sejatinya hanya beberapa warga tertentu yang masih aktif melakukan aktivitas itu. Pihaknya juga berulangkali telah melakukan langkah per-suasif dan memberikan pembinaan terkait dampak yang ditimbulkan dari pengerukan tersebut.

Camat Pekutatan I Ketut Eko Susila, mengaku belum lama ini telah mengumpul-kan sejumlah pihak terkait terkait pasir laut. Lantaran tidak bisa ditindak melalui adat, pihaknya melakukan pendekatan kepada para pelaku secara persuasif. “Kami dekati dengan kekeluargaan, dan menyampaikan

Eksploitasi Pasir Laut

Page 37: Majalah balipost edisi 82

23 - 29 Maret 2015 37

AKSI pengambilan pasir laut bukan hanya dilakukan warga. Perbekel atau Kepala Desa pun ikut mengambil pasir laut untuk kepentingan pribadi. Seperti yang terjadi di pantai Delod Berawah, Mendoyo. Perbekel setempat Made Rentana, mengambil pasir laut untuk keperluan pribadinya membangun tem-bok panyengker. Tindakan tersebut menurutnya masih tergolong wajar, karena diambil tidak untuk dijual melainkan untuk kepentingan sendiri.

Pun di dalam awig-awig desa adat setempat pun dibolehkan pengambilan pasir laut untuk kepentingan pembuatan bangunan tetapi jumlahnya dibatasi.

Atas tindakan Perbekel tersebut, sejumlah warga mempertanyakan. Mereka menilai perbekel memberi contoh yang kurang baik dengan mengambil pasir laut untuk kepentingan pribadinya. Salah seorang warga, Nyoman Yudi Wartono, menyebut tindakan Perbekel itu dinilai tidak memberi contoh yang baik. Jangan karena jabatan, lantas bisa leluasa melakukan pelanggaran seperti mengambil pasir laut. Semestinya sebagai kepala desa memberikan contoh yang baik bagi warganya. Menurutnya, tindakan Perbekel ini bukan hanya pertama kali ini saja. Saat Yudi masih duduk di kursi DPRD Jembrana, Perbekel juga pernah mengambil pasir laut. Apabila pasir itu digunakan untuk keperluan pribadi, semestinya perbekel bisa membeli. Bukan justru mengambil pasir ke pantai. Sebab akan menjadi contoh kurang baik bagi warga lainnya.

Perbekel Delod Berawah Made Rentana ditanya hal tersebut mengakui dirinya memang mengambil pasir laut di Pantai Delod Berawah untuk bahan ukiran bangunan di rumahnya. Namun, jumlahnya tidak terlalu banyak. Menurutnya apa yang dilakukan itu tidak akan berdampak pada kerusakan lingkungan. Hal itu sudah lumrah di masyarakatnya, dan siapapun warga setempat boleh asalkan tidak untuk dijual. ‘’Pasir di sini kan tidak sebagus pasir di Yehembang atau Pekutatan, warga pun boleh asalkan tidak dijual. Bangunan di dekat pantai kalau tidak dengan pasir laut bisa cepat keropos,’’ terang Rentana.

Begitu pula warga pun tak segan menangkap apabila ada orang luar yang mengambil pasir laut di Delod Berawah. Menurutnya sekitar tahun 2004, hampir se-mua warga di sekitar pantai Delod Berawah dulunya pernah meng-gali pasir laut. Tetapi tindakan itu kini sudah tidak lagi dilakoni.

Pengambilan pasir laut ini sejatinya juga ada awig yang mengatur di desa adat. Asal-kan untuk kepentingan pribadi, pengambilan dibatasi dan tidak boleh diangkut menggunakan truk. Bendesa Delod Berawah I Ketut Narya mengatakan desa adat memiliki awig tentang pasir laut. Warga diperbolehkan mengambil pasir laut untuk kepentingan pribadi tetapi jum-lahnya dibatasi. Pihaknya pun tak menampik, belakangan ini ada sejumlah warga yang mem-inta izin mengambil pasir laut. Warga boleh mengambil pasir laut seizin Bendesa.

� Surya Dharma

bahwa aktivitas mereka ini bisa merusak lingkun-gan,” terangnya. Tidak dipungkiri bahwa aktivitas ini terkait dengan masalah ekonomi dimana untung yang diraup menggiurkan. Selain itu, tanah lokasi yang digunakan untuk mengeruk itu merupakan lahan warga sendiri. Dampak juga langsung dialami tanah itu sendiri dengan menggerus lahan di bibir pantai. Apalagi lahan tersebut sangat dekat dengan sejumlah akomodasi wisata di Pekutatan. Sehingga seringkali aktivitas ini mengganggu dan membuat tidak nyaman para pengunjung.

Di sisi lain, Bendesa Pekutatan Made Ariasa juga mengaku tidak bisa berbuat apa karena tidak ada awig-awig yang mengatur. Ia mengaku tidak bisa membuat awig karena aturan di atasnya tidak ada. Karena itu desa adat tidak bisa menindak tanpa adanya aturan tersebut, karena itu pihaknya berharap ada campur tangan pemerintah kabupaten.

Menurutnya protes keras juga pernah disampai-kan sejumlah banjar di sekitar lokasi pengerukan pasir laut hingga truk diamankan di Polsek setempat. Menurutnya tindakan itulah yang pernah dilakukan dari desa setempat dan aparat terkait

� Surya Dharma

Dari Warga Sampai PerbekelAmbil Pasir Laut

Aktivitas pengambilan pasir laut di pesisir pantai Jembrana terus merajalela. Hal itu terlihat dari

banyaknya tumpukan pasir.

Aktivitas pengambilan pasir laut terus terjadi sampai kini. Malah terkesan dibiarkan dengan

alasan tidak ada aturan. Tampak seorang warga mengambil pasir untuk dinaikkan ke

motornya.

Bali Post/olo

Page 38: Majalah balipost edisi 82

P A R I W I S A T A

23 - 29 Maret 201538

Perkembangan wisata kota (city tour) yang menjadi ikon pari-wisata Denpasar masih terhadang masalah kebersihan. Saat ini,

produksi sampah di Kota Denpasar men-capai 2.700 meter kubik. Pemerintah Den-pasar tidak bisa menanganinya sendirian. Sementara, objek atau rute city tour harus bebas dari sampah jika tidak ingin citra Kota Denpasar tercoreng.

Kepala Dinas Kebersihan dan Per-tamanan (DKP) Kota Denpasar Ketut Wisada mengungkapkan, masalah sampah memang menjadi perhatian pemerintah dalam pelaksanaan city tour. Untuk itu pihaknya menyiapkan tenaga kebersihan di objek wisata yang menjadi tujuan city tour. Namun, tidak semua objek bakal ditangani petugas DKP. Wisada berdalih, di sejumlah objek wisata sudah ada pihak terkait yang menangani masalah kebersihan.

“Kami siapkan tenaga di lokasi. Con-toh di Museum Bali, kami punya tenaga di puputan, jadi mereka sekaligus untuk membersihkan depan museum. Tapi kalau untuk objek lain contohnya di dalam Puri Jro Kuta, itu jadi ranah puri. Demikian juga yang di Pasar Badung, diatensi oleh PD Pasar. Sudah ada tenaga kebersihan di sana, tapi kami tetap nantinya memantau, “ katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, pihaknya siap all out dalam mendukung program city tour di Denpasar. Bahkan dia me-nyebut, tidak hanya objek dan sepanjang rute city tour saja yang perlu mendapat perhatian. Seluruh kawasan Kota Denpasar diupayakan bebas dari sampah. Untuk itu, masih banyak hal yang perlu dibenahi. Dalam penanganan sampah DKP Denpasar dibantu kelompok swakelola sampah yang ada di tingkat desa/kelurahan. Jumlahnya saat ini sebanyak 25 kelompok. Itu pun masih belum cukup lantaran kelompok swakelola seringkali kewalahan. DKP Denpasar memiliki 1.450 orang tenaga kebersihan yang terdiri atas tenaga peny-apuan, pengangkutan, taman, tenaga TPA dan bengkel. Terdapat 55 unit truk yang khusus mengangkut sampah. Baik tenaga

maupun sarana sedemikian, masih belum cukup. Setidaknya diperlukan sekitar 120 truk agar pengangkutan sampah bisa dilakukan di malam hari. Sementara dari sisi tenaga kerja, Wisada mengakui sangat sulit mencari orang yang mau bergelut dengan sampah.

“Jadi kami usulkan alat berat sebagai solusi, agar di depo tidak lagi memakai tenaga manusia. Perbanyak kontainer sampah, sehingga masyarakat bisa lang-sung buang sampah di sana. Sekarang jumlah kontainer di seluruh Denpasar sebanyak 120 unit. Rencana tiap tahun kami tambah 20 sampai 30 unit. Untuk tahun ini, sekarang baru bisa menambah 10 kontainer,” ujar Wisada.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Den-pasar Wayan Gunawan mengungkapkan, pihaknya masih mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksan-aan paket city tour. Sebab, sejumlah hal masih perlu dibenahi sebelum program city tour bisa diluncurkan. Menurut Gunawan, keberadaan guide liar di kawasan depan Pura Jagatnata menjadi salah satu perso-alan utama. Guide liar kerap dikeluhkan wisatawan lantaran terkesan memaksa wisatawan untuk menggunakan jasa mer-eka. Demikian juga dengan pedagang acung. Namun khusus pedagang acung, Gunawan menyebut, sudah ada pembinaan dari Satpol PP. Diharapkan nantinya saat pelaksanaan paket city tour, para pedagang acung ini tak lagi mengganggu kenya-manan wisatawan.

Masalah lain yang tak kalah pentingnya yaitu parkir di Jalan Gajah Mada. Sampai sekarang masih ada pengunjung yang me-markir kendaraannya di depan kompleks pertokoan. “Di depan toko banyak yang parkir. Nanti kita akan lakukan penert-iban,” ujarnya.

Di sisi lain, dua objek wisata, yakni Pura Maospahit dan Puri Jro Kuta juga masih perlu sentuhan. Gunawan meskipun kebersihan dan toilet di kedua lokasi ini su-dah cukup baik, namun pihaknya meman-dang masih perlunya sedikit pembenahan. Pemasangan papan tata tertib dan brosur

di kedua lokasi ini juga harus dilengkapi. Tak hanya itu, di kedua objek tersebut rencananya bakal disiapkan sejenis tempat penjualan cenderamata bagi wisatawan.

Meskipun belum di-launching, ke dua objek wisata tersebut sudah ramai dikun-jungi oleh wisatawan baik wisatawan mancanegara maupun tamu domestik. Itu bisa dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan ke Museum Bali pada bulan Januari 2015 yang mencapai 2.605 orang, yang terdiri dari 1.357 wisatawan domestik dan 1.248 wisatawan asing. Sedangkan, bulan Pebruari 2015 total kunjungan mencapai 2.342 orang yang terdiri dari 1.143 wisatawan domestik dan 1.199 wisatawan asing.

� Dedy

”City Tour” Denpasar Terhadang Sampah

Page 39: Majalah balipost edisi 82

23 - 29 Maret 2015 39

PROGRAM city tour Kota Denpasar kembali digaungkan oleh pemerintah se-tempat setelah lama mati suri. Sejatinya, paket perjalanan ini sudah dikemas oleh agen perjalanan pariwisata Bali jauh sebe-lum Denpasar menjadi kota sekitar tahun 1970-an. Bahkan, sudah berlangsung sejak kepariwisataan mulai berkembang di Bali. Bukti tersebut terlihat dari berdirinya Bali Hotel (kini, Inna Bali Hotel) yang terletak di pusat Kota Denpasar.

Pemilik Biro Perjalanan Awi Tour, Mangku Nyoman Kandia mengakui, potensi yang dimiliki Denpasar untuk mengemas paket city tour sejatinya cukup besar. “Sayangnya, gaung city tour sudah tidak terdengar lagi, daya tariknya pun itu-itu aja. Semestinya ada penataan agar menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan,” ungkapnya.

Menurut Anggota Badan Promosi Pari-wisata Indonesia (BPPI) ini, infrastruktur yang mendukung pengembangan city tour tidak digarap secara maksimal. Mis-alnya saja, objek wisata pasar tradisional yang ditawarkan kepada wisatawan tidak

diikuti dengan penataan yang jelas dan masih terlihat kotor, sehingga sulit untuk menarik minat wisatawan berkunjung ke pasar tradisional.

“Dibandingkan dengan kota-kota wisata di Dunia, Kota Denpasar tidak memi-liki infrastruktur yang menunjang untuk Kepariwisataan. Seperti, informasi ber-basis teknologi, website media promosi yang kurang fokus dan toilet bersih yang belum memenuhi standar kebersihan bagi wisatawan asing dan domestik,” terang-nya.

Disebutkan, pemerintah kota harus bercermin pada pengelolan Museum Seol Korea Selatan. Misalnya, dengan luas hek-taran dan nyaman sebagai tempat belajar sangat ramai dikunjungi turis lokal dan asing, khususnya anak-anak sekolah untuk mengenal lebih dekat sejarah purbakala dan modern bangsa Korea.

“Bahkan koleksi sisa-sisa peninggalan kerajaan Majapahit mendapat ruangan yang paling luas. Dibandingkan, dengan Badjra Sandhi yang dibanggakan Denpasar belum sema sekali menyentuh eksistensi katagori

museum,” ungkapnya.Anggota DPRD Kota Denpasar Putu

Oka Mahendra, S.E. juga mengapresiasi rencana Pemkot menjual paket city tour. Sayangnya, belum tampak ada persiapan untuk mendukung city tour tersebut.

Dia yang menekuni dunia pariwisata berpendapat, untuk membangkitkan kem-bali city tour yang sejatinya telah mencuat sejak lama, pemerintah mesti memperhati-kan sejumlah komponen yang krusial dapat menunjang city tour. Pemkot Denpasar mesti melakukan pembenahan atau me-lengkapi beberapa fasilitas umum, seperti toilet di kawasan paket city tour. Penataan taman di sepanjang jalur heritage city tour (Pura Jagatnatha-Museum Bali-Jaya Sabha-Patung Catur Muka-Pasar Badung-Pura Desa) harus dimaksimalkan.

“Eksistensi guide sebagai praktisi pari-wisata yang benar-benar memahami seluk beluk perjalanan wisatawan ini mesti dijadi-kan ujung tombak dalam menggairahkan city tour di Kota Denpasar,” pungkasnya.

� Parwata

Lama Mati Suri

MBP/edi

Sejumlah sepeda motor masih terlihat diparkir dan melintas

di kawasan heritage Gajah Mada, Denpasar. Wacana Pe-

merintah Kota Denpasar untuk ‘menjual’ paket Heritage City

Tour (Wisata Kota) tampaknya tidak akan berjalan mulus

selama kawasan Gajah Mada belum ditata dengan baik.

Page 40: Majalah balipost edisi 82

23 - 29 Maret 201540

A K T I V I T A S

MBP/ist

PAKEM - Wakil rakyat Bali sesungguhnya harus bisa menjadi wakil dari umat Hindu Indonesia. Hal ini seperti pakem tidak

tertulis, mengingat keberadaan umat Hindu di Indonesia yang terdiri atas banyak suku dan etnis, tidak akan bisa terlepas dari ke-beradaan Bali sebagai pusat ketahanan Siwa Budha di Indonesia. Maka dari itu, seyogianya wakil rakyat termasuk para pejabat dari Bali yang berperan di pusat, juga menjadi wakil dari 10 juta umat Hindu Indonesia dalam hal membentengi kepentingan keumatan demi tercapainya cita–cita leluhur. Demikian diungkapkan Sena-

tor RI asal Provinsi Bali Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa III, S.E.(MTRU), M.Si. saat menjadi pembicara kuliah umum di Sekolah Tinggi Agama

Hindu (STAH) Dharma Nusantara, Jakarta.

MBP/ist

PENYEMBUH - Made Suambara satu-satunya penyembuh Bali yang khusus menangani penyakit pikiran akan mengadakan

Lokakarya ‘’Menjadi Penyembuh Modern’’. Penyembuh modern adalah penyembuh yang mampu menyembuhkan pasien yang terjangkit penyakit pikiran tanpa obat, tanpa energi dan tanpa sentuh. Ada sembilan manfaat mengikuti lokakarya ini yaitu:

Menjadi ahli penyembuh penyakit pikiran yang sangat andal. Bisa mendeteksi penyakit hanya dengan pandangan mata. Mampu me-nyembuhkan ratusan pesien secara serentak. Ahli menyembuhkan pasien tanpa obat dan tanpa sentuh. Menjadikan orang lain sehat

dan bahagia. Disayang oleh Tuhan. Mendapat sertifikat inter-nasional dengan gelar MH (Mind Healer). Boleh buka praktik

sendiri. Dan mendapatkan penghasilan tambahan.

MBP/ist

LEGENDA - AJS bukan pemain baru di dunia otomotif roda dua. Produk-produk AJS pun sudah begitu melegenda dan menjadi trand

mark motor Inggris yang terkenal bandel di segala medan. Kini, penikmat motor gede (moge) Britani Raya tersebut dimanjakan dengan hadirnya AJS Raptor Daytona dan AJS Raptor Spyder VIN 2015. Dua

moge bermesin 350 cc dua silinder yang terkenal andal dan teruji di ragam jalur di Indonesia. AJS Raptor Daytona di lini moge cruiser

dengan tampilan yang eye catching. Striping dengan tangki yang proporsional berikut posisi riding yang nyaman untuk berkendara jauh, menambah nilai plus moge yang sudah dilengkapi suspensi

up side down khas motor sport. Tak kalah dengan saudaranya. AJS Raptor Spyder yang mengusung traditional chooper pun tampil gagah

layaknya chooper umumnya.

MBP/ist

OPERASI PASAR - Bupati Karangasem I Wayan Geredeg, Sekda Gde Adnya Mulyadi dan Dandim 1623 Karangasem

Letkol (Arm) Erdi Eko Wijayanto, Sabtu (7/3) membuka operasi pasar (OP) di balai masyarakat di barat Pasar Be-

bandem, Karangasem. Empat ton beras yang digelontorkan Bulog Bali, langsung ludes dibeli masyarakat kurang mampu.

Begitu petugas mengumunkan menjual atau membagikan kupon, sekitar 400 KK terutama kalangan ibu-ibu dan juga

ada pria lanjut usia (lansia) langsung merangsek. Bupati Geredeg mengatakan, beras Bulog terkadang dalam penyim-panannya menumpuk. Ada yang di bawah, karena itu kalau ternyata ada masyarakat yang membeli beras murah itu ada

yang rusak, hendaknya jangan dipolitisasi.

Page 41: Majalah balipost edisi 82

23 - 29 Maret 2015 41

MBP/ist

PERAYAAN - Sekolah Pelita Bangsa rayakan hari raya Ta-hun Baru Cina 2015, Jumat (6/3). Tema perayaan Tahun Baru

Cina kali ini “Prosperous Through Empathy and Affection”. Turut hadir dalam acara ini Kabid Dikdas Kota Denpasar, UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Denpasar Barat, Pengawas SMP,

Playgroup, TK, SD, Himpunan PAUD di Denpasar Barat. Siswa/i serta guru mementaskan sederetan pertunjukan. Musik, tarian,

drama, drumband, taekwondo, wushu memeriahkan suasana perayaan Tahun Baru Cina. Ketua Panitia Ni Nyoman Sudiati,

S.E., M.M. menjelaskan bahwa acara ini merupakan acara rutin setiap tahunnya. Tak hanya perayaan Tahun Baru Cina, perayaan

agama lain juga dilangsungkan di sekolah Pelita Bangsa seperti hari raya Natal, buka puasa, dan hari Saraswati.

MBP/ist

SATU DEKADE - Satu Dekade Klinik PENTA Medica meru-pakan peringatan 10 Tahun berdirinya Klinik PENTA Medica

yang beralamat di Jalan Teuku Umar Barat-Marlboro No. 88 Denpasar, telp. 0361-490709, dan sekaligus peringatan 4 Tahun Klinik Cabang yang beralamat di Jalan Raya Mang-gis No. 88 Manggis-Karangasem, telp. 0363-41909. Adapun

klinik yang dipimpin oleh dr.A.A. Gd Yudi Yunardhana Putra, semakin memantapkan diri untuk memberikan pelayanan

berkualitas. Sesuai dengan tema ulang tahun Klinik PENTA Medica, “Dengan Semangat Kebersamaan Tim, Mantapkan

Langkah Menggapai Sukses”, memberikan makna bahwa semangat dan kebersamaan seluruh tim diharapkan mening-

katkan “Service Excellent” Klinik PENTA Medica.

MBP/ist

BERPRESTASI - Sudah merupakan kebiasaan, Kepala SMA Negeri 2 Mengwi Badung Drs. I Nyoman Windia mengantar

siswanya yang berprestasi sebelum berangkat ke Jakarta mengh-adap Kepala Disdikpora Badung Drs. I Ketut Widia Astika, M.M.

untuk berpamitan sekalian mohon doa restu. Tahun ini siswa SMA Negeri 2 Mengwi Badung, Ni Luh Putri Utari Cahyani, menjadi

duta Badung yang karya tulisnya sebagai salah satu finalis dari 125 karya finalis dari seluruh Indonesia. Nampak dalam foto dari kiri

ke kanan: I Made Sena Yudana, S.Pd., Pembina I KIR , Drs. I Ketut Widia Astika, M.M., Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah-

raga Kabupaten Badung, Ni Luh Putri Utari Cahyani, penerima medali perak, Ni Nyoman Suryani, S.Pd., M.Pd., pembina KIR II,

dan Drs. I Nyoman Windia, Kepala SMA Negeri 2 Mengwi.

MBP/ist

TANPA IZIN - Pembongkaran bangunan usaha bengkel tanpa izin yang dilakukan Satpol PP Kota Denpasar di Desa Sida-karya, Kecamatan Denpasar Selatan, beberapa waktu lalu. Dengan telah dibentuknya Badan Perizinan Terpadu Satu

Pintu dan Penanaman Modal Kota Denpasar, maka proses pemberian izin secara administratif dimulai dari tingkat desa hingga di badan perizinan ini. Secara logika, proses ini telah

melibatkan peran serta masyarakat melalui proses adminis-trasi seperti penyanding yang diketahui oleh kadus/kaling, kepala desa dan seterusnya. Dalam proses ini, masyarakat

seharusnya sudah berperan aktif dan ikut menentukan sesuai peraturan perundang-undangan yang ada. Dengan demikian,

tidak ada alasan bagi masyarakat mempertanyakan kembali adanya kegiatan pembangunan di daerahnya.

Page 42: Majalah balipost edisi 82

23 - 29 Maret 201542

A K T I V I T A S

Raih sukses dengan menginformasikan kegiatan/usaha, tanggung jawab sosial pe-rusahaan (CSR), peluncuran produk, dan promosi lainnya melalui rubrik Event dengan

menghubungi bagian Iklan Bali Post - (0361) 225764. Penyampaian materi dilakukan dua minggu sebelum penerbitan.

MBP/ist

GUDANGNYA PENELITI - SMP (SLUB) Sarawati 1 Denpasar sejak lama dikenal sebagai gudangnya peneliti muda. Prestasi

teranyar diukir siswa SLUB Saraswati yakni meraih piala bergilir Wali Kota Denpasar setelah meraih juara umum di Olimpiade

Penelitian Siswa Sains dan Humaniora (OPSSH) di SMAN 3 Den-pasar (Trisma). Di ajang itu siswa SLUB Saraswati meraih lima

emas dari tujuh emas yang disiapkan panitia, dua perak dan dua perunggu dan peneliti harapan dari empat kategori yang dilomba-kan. Di Bidang Humaniora, emas diraih Kadek Nola Arista Putri

dan Ni Putu Diah Pradnyanita Setiadi judul penelitiannya ‘’Men-gurai Makna Psikologis dan Latar Belakang Coretan Dinding’’.

Nampak dalam foto Siswa SMP Saraswati 1 Denpasar menyerah-kan piala bergilir Wali Kota kepada Kasek A.A. Adnyani.

MBP/ist

PERTEMUAN - Senator RI Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Weda-karna MWS III memenuhi janjinya untuk memboyong tokoh muda

Indonesia yakni Imam Harawi, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), ke Bali. Dalam sebuah acara yang diadakan di Istana

Mancawarna Tampaksiring, DPD-RI memfasilitasi pertemuan Menpora RI dengan sejumlah tokoh pemuda dan olahraga Bali.

Tampak hadir Kadisdikpora Bali TIA Kusuma Wardhani, Kanwil Agama Provinsi Bali A.A. Made Muliawan, Ketua KONI Bali Ketut

Suwandhi, pimpinan KONI se-Bali dan Ketua Cabang Olahraga Provinsi Bali serta sejumlah tokoh pemuda Bali. Dalam acara yang

dihadiri setidaknya 200 delegasi olahraga dan pemuda se-Bali ini, Menpora RI menyatakan rasa salutnya pada usaha anggota DPD-

RI yang sangat getol untuk berjuang bagi daerahnya.

MBP/ist

LKMM - Wali Kota Denpasar I.B. Rai Dharmawijaya Mantra akan menjadi salah satu narasumber pada Latihan Kepemimpi-

nan Manajemen Mahasiswa (LKMM) Tingkat Dasar serangkaian menyambut HUT ke-22 Fakultas Ekonomi Universitas Hindu

Indonesia (FE Unhi) Denpasar. Hal tersebut terungkap saat Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi Unhi melakukan audiensi kepada

Wali Kota I.B. Rai Dharmawijaya Mantra, Senin (9/3) di Kan-tor Wali Kota Denpasar. Wali Kota Rai Mantra menyambut baik

kegiatan yang akan diadakan oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi Unhi Denpasar ini. Dikatakannya, pelayanan masyarakat harus

menjadi hal yang penting dalam pemerintahan yang bertujuan menyejahterakan masyarakat. Guna meningkatkan kualitas pe-

layanan, birokrasi harus siap mengubah paradigma lama dengan menyesuaikan terhadap perkembangan lingkungan agar mampu

melayani masyarkat secara baik.

MBP/ist

ASPIRASI - Melanjutkan penyerapan aspirasi dalam masa resesnya, anggota Komisi III DPR-RI daerah pemilihan (dapil)

Bali I Putu Sudiartana menggelar rapat dengar pendapat dengan Gubernur Bali dan bupati/wali kota se-Bali, Senin (2/3) di kantor

Gubernur Bali. Dalam kesempatan itu, Sudiartana yang juga Panja Penegakan Hukum dari Fraksi Demokrat itu juga menyosialisasi-

kan empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Ia juga menyerap masukan dan aspi-

rasi terkait berbagai permasalahan pembangunan di Bali. Salah satunya pengembangan Nusa Penida. Dalam acara reses ini, hadir Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Wakil Gubernur Bali Ketut

Sudikerta, Bupati Klungkung Nyoman Suwirta dan perwakilan bupati/wali kota se-Bali.

Page 43: Majalah balipost edisi 82

23 - 29 Maret 2015 43

MBP/ist

GEN L - Riza Sartika, gadis kelahiran Mengwi, 20 September 1992 ini merupakan salah satu karyawati BPR Lestari yang sebelumnya menerima beasiswa Generasi Lestari (Gen L). Riza, begitu sapaan akrabnya di kantor, adalah sarjana hukum dari Fakultas Hukum

Universitas Udayana yang memulai kuliahnya di tahun 2010 dan akh-irnya resmi menyandang gelar S.H. pada tahun 2014. Perjalanan Riza

untuk sampai di dunia perkuliahan tidaklah semulus rencana awal, pada saat dirinya menginjak kelas XI dia harus menerima pukulan

berat dalam hidupnya karena I Made Stiawan (alm), ayah tercintanya, harus lebih dulu menghadap Yang Maha Kuasa. Menurut Riza, tidak

ada kata gagal, karena sebenarnya gagal merupakan proses sukses. Ia meyakini bahwa sukses merupakan hak setiap orang, jadi ketika ada seseorang yang merasa dirinya benar-benar gagal itu bukan karena

takdir melainkan itu karena dia terlalu cepat untuk berhenti.

MBP/ist

WORKSHOP - Workshop Implementasi Kurikulum 2013, khususnya dalam mengembangkan pendekatan saintifik dan

penilaian autentik, di SMAK Santo Yoseph Denpasar, Jumat (6/3) lalu. Workshop ini merupakan kerja sama pihak sekolah dengan

Penerbit PT Erlangga. Hadir sebagai pembicara, IGN Khristiyono Prahoro Sakti, S.Pd., M.M., M.Biomed. dari Tim Pengembangan

Implementasi Kurikulum 2013 dan Tim Erlangga. Pembicara telah sering menyampaikan materi khusus ini ke sekolah-sekolah

di Indonesia. Kepala SMAK Santo Yoseph Denpasar Drs. Nyoman Sunarya M. berharap melalui workshop ini kualitas pembelajaran

menjadi makin baik dan berkualitas, sehingga tujuan Kurikulum 2013 yakni pembentukan karakter siswa dapat terwujud.

MBP/ist

PENGOBATAN GRATIS - Pada era globalisasi ini, lebih-lebih dengan diberlakukannya kerja sama Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), maka tidak dimungkiri lagi terjadi persaingan yang sengit di Bali. Hal ini perlu disikapi dengan serius oleh masyarakat Bali

untuk mempersiapkan dirinya agar memiliki kualitas unggul, seh-ingga tetap dapat eksis dalam menghadapi tantangan zaman. Kuali-

tas dimaksud tentunya menyangkut kesehatan prima, pendidikan yang cukup, penguasaan life skill yang baik, hubungan sosial yang harmonis, dan moralitas yang unggul. Hal tersebut diungkapakan

oleh Dr. Mangku Made Subagia, S.H., M.Fil.H. sebagai Ketua Yayasan Siwa Agung Jagadhita di sela-sela kegiatan pengobatan

gratis serta pemberian bantuan sarana pendidikan berupa seragam siswa, sumbangan sembako, penyerahan busana pemangku dan

lainnya, Minggu (8/3) lalu di Pura Tamba Waras, Desa Penatahan Kecamatan Penebel, Tabanan. Nampak dalam foto Mrs. Asana Vie-

beke, Dr. Mangku Made Subagia, Mr. Alek dalam gebyar kegiatan sosial, Minggu (8/3) lalu.

MBP/ist

SK - Bupati Karangasem I Wayan Geredeg, Senin (9/3) meny-erahkan SK CPNS kepada 24 orang. CPNS itu formasi tahun

2013, yang sempat dipermasalahkan karena nilainya sama tinggi. SK CPNS mereka sudah ditunggu ke-24 CPNS baru itu sekitar setahun. Mereka sempat dites ulang, dan akhirnya dinyatakan

lulus. CPNS baru itu 24 orang guru SD dan SMP, serta satu orang dokter pegawai tidak tetap (PTT) dr. IGP Dera Adnyana. Dari 24 guru baru itu, seorang hamil besar dan diperkirakan bakal

melahirkan empat hari lagi yakni Komang Ayu Suryadnyani asal Sibetan, Karangasem. Guru SD Suryadnyani mengaku ditugaskan

di SDN 1 Tulamben. Bupati Geredeg didampingi Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Nyoman Tari dan Sekda Gde Adnya

Mulyadi menyampaikan selamat kepada CPNS baru itu, termasuk Suryadnyani.

Page 44: Majalah balipost edisi 82

23 - 29 Maret 201544

P R O P E R T I

PEREKONOMIAN Bali berkembang begitu pesat. Pembangunan hotel, restoran, vila, dan rumah bak jamur di musim hujan. Sayangnya, kondisi ini tidak sepenuhnya mendongkrak pengerajin genteng di Bali. Mereka justru pelan-pelan tersingkir karena beragam genteng dari Jawa membanjiri Pulau Dewata ini.

Hal tersebut diakui developer Gede Suardita. Menurutnya, saat ini pengembang cenderung pakai genteng dari Jawa, misal-nya Karangpilang dan beton. “Kalau saya masih pakai genteng lokal,” tambahnya.

Tapi, kata Suardita, tidak semua beralih ke genteng dari Jawa, tergantung segmen rumahnya. Kalau segmen menengah ke bawah masih pakai genteng lokal karena harganya lebih murah. Sedangkan segmen menengah ke atas cenderung pilih genteng dari luar Bali dengan alasan kualitasnya lebih bagus dan tampilannya menarik. “Supaya bisa bersaing, pengerajin lokal harus ada inovasi dan peningkatan kuali-tas,” tambahnya.

Pengaruh membanjirnya genteng dari Jawa dirasakan pengerajin genteng lokal.

“Pengaruhnya besar sekali dengan ban-yaknya genteng Jawa masuk Bali. Pen-jualan kami pun menurun,” kata pemilik UD Dira, Made Lisa (34) beralamat di Jalan Raya Darmasaba, Abiansemal, Badung.

Akibat menurunnya permintaan genteng lokal, hasil produksi Lisa menumpuk di gudang. Belum lagi cuaca tidak mendu-kung berdampak pada menurunnya jumlah produksi. “Kalau cuacanya bagus (panas-red), sehari paling banyak bisa produksi 500 lembar genteng. Karena permintaan menurun, jadinya numpuk di gudang,” ujar wanita asal Baler Pasar, Darmasaba ini.

Lisa pun mengungkapkan bahwa usah-anya itu dirintis sejak tahun 1997. Awalnya dia memproduksi dan menjual genteng di Jalan Darmasana-Luluk. Waktu itu, dia bersama suaminya dapat meminjam tanah kosong untuk buka usaha tersebut. “Saya yang pertama kali jual genteng di ping-gir jalan di sana. Setelah itu, baru muncul pedagang lainnya,” ujarnya.

Meski baru tahap belajar, usahanya itu langsung menikmati masa kejayaannya. Pasalnya, setahun kemudian terjadi krisis

moneter dan harga barang meroket, ter-masuk genteng. “Awalnya harganya Rp 100 per genteng, langsung naik Rp 500 dan terus harganya naik. Sekarang harganya Rp 1.200 per lembar. Walau harganya sekarang ma-hal, tapi penjualan menurun,” ucap Lisa.

Untuk bahan baku khususnya tanah liat, lanjut Lisa, ada penjualnya langsung datang ke tempat usahanya. Satu kotak tanah liat tersebut dihargai Rp 1.200. Sedangkan satu kotak tanah tersebut bisa dicetak menjadi enam genteng. “Jadinya tinggal cetak pakai mesin pres,” ucapnya.

Supaya tidak tersingkir dari persaingan semakin ketat, Lisa juga menjual genteng dari Jawa. Biasanya ada sales yang datang ke tokonya. “Dari pada kalah saing, saya juga jual genteng dari Jawa. Yang penting bisa hidup saja,” katanya.

Terkait jumlah penjualan, kata Lisa, tidak tentu. “Kebanyakan sepinya. Kalau ada yang beli rata-rata dari 1.000 sampai 2.000 lembar karena biasanya untuk satu rumah,” tandasnya.

� Kerta Negara

Pengerajin Genteng Lokal Kelimpungan

Page 45: Majalah balipost edisi 82

PERKEMBANGAN pariwisata di Kuta Selatan memang jauh lebih maju dibanding-kan Kuta Utara. Apalagi, Kuta Selatan duluan dikenal. Alhasil, berbagai akomodasi yang mendukung pariwisata terus bermunculan hingga sekarang. Di Kuta Selatan kebanyakan dibangun hotel berbintang, sementara Kuta Utara dominan vila yang menonjolkan view sawahnya. Konstruksi bangunannya juga beda, menyesuaikan karaktersitik tanahnya. “Kalau dilihat dari konstruksi bangunan, khususnya jenis dan tipe strukturnya, jelas ada perbedaan signifikan. Hal ini disebabkan kondisi tanah daerah Kuta Selatan beda dengan Kuta Utara,” ucap pengembang I Wayan Sukarja.

Perbedaan ini disebabkan oleh karakteris-tik dari tanah, dimana tanah di Kuta Selatan cenderung merupakan tanah bebatuan berjenis kapur yang tergolong keras. Sementara tanah di wilayah Kuta Utara berkarakteristik labil. Kebanyakan bangunan dibangun di atas tanah bekas persawahan. “Kalau dari segi

model bangunannya, hampir sama. Di mana banyak bangunan-bangunan baru, khususnya mengadopsi model minimalis modern yang dipadukan dengan nuansa arsitektur tradis-ional Bali,” tegasnya.

Jika ditinjau dari segi konstruksi dan struktur bangunan khususnya bangunan bertingkat lebih dari 2 lantai, masih menggu-nakan kontruksi beton bertulang dan kontruksi baja. Yang mencolok yaitu pada penggunaan jenis pondasinya pada bangunan di Kuta Selatan. Karena dominan kondisi tanahnya merupakan tanah keras berbatu maka lebih banyak diterapkan pondasi tapak biasa dengan kedalaman kurang dari 3 meter. Sedangkan di wilayah Kuta Utara, selain dipakai pon-dasi tapak dengan menggunakan cakar ayam, banyak dipakai pondasi borfile dan juga tiang pancang khususnya jika bangunan didirikan pada tanah basah. Bila lapisan tanah keras setelah diperiksa dengan alat sondir berada di kedalaman lebih dari 5 meter, pondasi ini vital

karena merupakan penyangga bangunan sejak didirikan sampai dengan akhir masa efektif kontruksi sekitar 30-50 tahun.

Untuk material konstruksi, dominan menggunakan beton bertulang dan rangka baja. Kecuali, untuk bangunan tertentu seperti hotel, vila, bungalo dan rumah tinggal yang bernuansa tradisional modern. Bangunan seperti ini banyak menggunakan kayu kelas 1 seperti bingkirai, merbabu, jati, dan kamper. Untuk material atap, bangunan di Kuta Utara khususnya pada bangunan vila dan bungalo, lebih banyak menggunakan atap ilalang untuk menimbulkan kesan alami dan sejuk seh-ingga menyatu dengan alam serta lingkungan di sekitarnya.

Perbedaan bangunan di Kuta Selatan dan Kuta Utara, juga diakui Semadi Putra selaku developer. Namun, konsepnya sebenarnya sama. Hal ini disebabkan karena view yang dijual antara dua wilayah ini beda.

� Kerta Negara

Karakteristik Tanah Beda, Konstruksi Bangunan Menyesuaikan

Page 46: Majalah balipost edisi 82

23 - 29 Maret 201546

T R A D I S I

DESA Adat Kediri Tabanan memiliki cara sendiri mengisi kegiatan Pangerupukan, sehari menjelang hari raya Nyepi. Pada saat Pangerupukan, warga Kediri penampilkan seni tradisi yang disakralkan yakni “Tek-tekan”. Bahkan tahun 2015 ini Tektekan digelar dalam jangka waktu yang lama, dimulai Minggu (1/3) hingga Jumat (20/3) saat Pangerupukan.

Tektekan yang ditampilkan masing-masing banjar di Desa Adat Kediri tersebut tidaklah sama dengan tektekan yang ada di wilayah lain yang diperuntukkan sebagai hiburan. Pasalnya, tektekan ini tidak boleh dimainkan sembarangan, hanya pada saat tertentu saja.

Sumber setempat menyebutkan, konon tektekan ini hanya boleh dimainkan jika kondisi desa setempat tengah menga-lami bencana, misalnya saja paceklik atau gerubug. Itulah sebabnya mengapa tradisi ini sangat dinanti masyarakat luar, akan tetapi sangat dihindari dan tidak diharapkan oleh masyarakat Desa Adat Kediri karena berarti bencana sedang terjadi. Namun seir-ing perkembangan waktu, tradisi ini mulai diperkenalkan oleh masyarakat lewat kegia-tan rutin tahunan atau menjelang umat Hindu merayakan hari raya Nyepi.

Bendesa Adat Kediri A.A. Ngurah Panji

mengatakan, tektekan ini digelar bertujuan untuk nangluk merana dan menetralisir aura negatif yang terjadi di desa. Kapan awal tradisi ini muncul, tidak banyak yang tahu. “Layaknya turun temurun, tradisi ini memang sudah dikenal sejak jaman leluhur,” ujarnya. Bahkan salah seorang pemangku yang telah berusia 90 tahun di desa itu ke-tika ditanya terkait tradisi tektekan ini juga tidak mengetahui secara jelas. “Sejarah pasti tradisi ini, tidak ada yang tahu. Dari cerita orangtua sudah mewarisi tradisi ini turun-temurun. Munculnya Tektekan tidak pernah bisa diprediksi, biasanya diawali oleh keadaan gering/gerubug yang terjadi di desa,” ujarnya.

Diceritakan, awalnya tektekan hanya dilakukan oleh anak-anak. Jika tektekan itu istilahnya “nadi”, barulah dilakukan orang dewasa termasuk orangtua, laki-perempuan, semua ikut terlibat. Awalnya, tektekan ini menggunakan alat tradisi kulkul bambu dan okokan. “Jika dilihat secara tradisi, tektekan diamainkan menggunakan alat berupa kulkul bambu dan okokan. Bahkan okokan sempat meminjam sampai Wangaya Penebel, namun seiring perkembangan zaman ada juga yang menggunakan tambahan alat berupa bedug,” paparnya.

Dari sekian alat yang digunakan untuk

tradisi ini, ada satu okokan yang memang disakralkan. Biasanya okokan tersebut di-simpan di Pura Desa setempat. “Anehnya, tanpa belajar pun warga yang ikut nektek secara otomatis bisa mengikuti ritme yang ada,” ujarnya sembari menambahkan, terka-dang alunan suara atau nada yang dihasilkan oleh okokan tersebut membuat bulu kuduk merinding.

Sama halnya dengan tahun-tahun sebel-umnya, tektekan kali ini juga dimainkan oleh enam banjar yang ada di Desa Adat Kediri yaitu Banjar Sema, Banjar Delod Puri, Ban-jar Panti, Banjar Puseh, Banjar Jagasatru, dan Banjar Pande (Desa Dinas di Kediri).

Diawali dengan doa dan sembahyang bersama memohon keselamatan, mereka berkeliling di masing-masing banjar terlebih dahulu dan dilanjutkan mengelilingi Desa Adat Kediri. Mereka percaya dengan prosesi tektekan ini akan dapat mengusir unsur-unsur negatif.

“Tektekan ini berangkat dari masing-masing banjar dan mengelilingi Desa Adat Kediri dan memutar di Catus Pata. Karena tergolong sakral, setiap kali tektekan ini tiba di setiap Pura Bale Banjar akan disuguhi haturan segehan panyanggra,” jelasnya.

� Puspa Dewi

‘‘Tektekan’’ di Kediri

Netralisir Aura Negatif

MBP/bit

Page 47: Majalah balipost edisi 82

A K T I V I T A S

4723 - 29 Maret 2015

MBP/ist

RESPONS CEPAT - Kericuhan terkait kesenjangan harga mate-rial batuan bukan logam antara Persatuan Sopir Material Kabu-

paten Buleleng dengan Asosiasi Galian C di Kabupaten Karan-gasem direspons cepat oleh Pemerintah Daerah Karangasem.

Hal ini terungkap saat audiensi koordinasi konsultasi terhadap masalah tersebut antara Pemerintah Kabupaten Karangasem

dengan Pemerintah Kabupaten Buleleng di Ruang Rapat Bupati, Selasa (10/3). Hadir saat itu Asisten II Buleleng Gireastika, Ketua Komisi II DPRD Buleleng I Putu Mangku Budiasa, Kepala Badan

Kesbang Pol Ida Bagus Putu Swastika dan jajaran terkait yang diterima oleh Sekda Karangasem Ir. I Gede Adnya Mulyadi, M.Si. didampingi Kadispenda I Nyoman Toya, S.E., Kadis Perhubungan Drs. I Wayan Sutapa, M.Si. Audiensi juga dihadiri Ketua Asosiasi

Pertiwi Agung I Nengah Suberata dan Wakilnya I Gede Aryana yang mengawasi galian C Kecamatan Kubu.

MBP/ist

LOMBA - Secara rutin Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STIBA) Saraswati Denpasar menggelar lomba pidato bahasa Inggris Speech Contest. Tahun ini lomba yang diikuti puluhan siswa

SMA/SMK se- Bali dibuka Ketua STIBA Saraswati Denpasar Komang Sulatra, S.S., M.Hum., Sabtu (7/3). Tim juri yang terdiri

dari Dr. Ni Luh Nyoman Seri Malini, S.S., M.Hum. (Fakultas Sastra Unud), Ketut Rahmadiana (Former Announcer) dan Desak

Putu Eka Pratiwi, S.S., M.Hum. (STIBA Saraswati Denpasar) akhirnya memutuskan juara I diraih oleh Harvin T dari SMA Ta-man Rama. Juara II oleh Cika Theresia Krawing Pingkan Rwata

(SMA Santo Yoseph), juara III oleh Kadek Sabda Amoragita D (SMKN 3 Denpasar). Sedangkan harapan I, II dan III masing-

masing diraih oleh Gusti Ayu Made Sinta Sulistiani (SMAN 2 Tabanan), IA Tantri Saraswathy (SMAN 1 Gianyar) dan I Putu

Idne Wijanoka Hariyanto (SMAN 1 Kuta Selatan).

MBP/ist

SEMINAR INTERNASIONAL - Serangkaian dies natalis ke-10 dan penguatan pertukaran mahasiswa dan dosen antara Stikes Bali

dan Thailand, Selasa (10/3) diadakan seminar internasional bertajuk ‘’Bali Mental Health’’. Seminar menampilkan pembicara Patricilia

Barkway dari Flinders University, Australia, Pof. Dr. Maleewan Lertsakornsiri dari Saint Louis College, Thailand, Prof. Dr. Kwanjai

Amnatsatsue, Mahidol University, Thailand dan I Gusti Ayu Rai Rahayuni, S.Kep., MNS. dari Stikes Bali. Seminar diikuti dosen dan mahasiswa dari Saint Louis dan Mahidol University Thailand yang sedang menjalani program pertukaran mahasiswa dan dosen. Ketua

Stikes Bali Drs. I Ketut Widia, BN.Stud., M.M. mengungkapkan dengan turunnya UU Kesehatan Jiwa diperlukan kepedulian semua

pihak terhadap masalah kesehatan mental bagi masyarakat.

MBP/ist

KONSOLIDASI - Temu kader Partai Demokrat dari tujuh provinsi yang berlangsung di Hotel Inna Grand Bali Beach,

Sanur, Denpasar, Sabtu (7/3), dibuka Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Kegiatan ini men-

jadi ajang konsolidasi dan bertukar pikiran para kader. Seperti halnya kader Demokrat Bali yang juga anggota Komisi III DPR-

RI Putu Sudiartana berkempatan bertemu dan berdiskusi lebih mendalam dengan sahabat-sahabatnya dari provinsi lain seperti

kader Demokrat Jawa Barat yang juga Ketua Komisi IX DPR-RI Dede Yusuf serta sejumlah kader lainnya. Nampak dalam foto

Putu Sudiartana bersama Dede Yusuf dan kader Demokrat lain-nya di sela-sela acara temu kader.

Page 48: Majalah balipost edisi 82

23 - 29 Maret 201548

G A Y A

Sudah biasa ketika ada ajang mode sebesar Indonesia Fashion Week (IFW), maka Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, areal berlangsungnya acara

akan bertabur para pecinta fashion. Seperti yang terjadi pekan lalu, bukan hanya

para selebriti yang hadir di perhelatan mode bergengsi ini dengan tampilan yang modis atau

fashionable, namun para pengunjung atau street styler lain pun tak kalah gaya demi

acara ini.Setiap orang yang hadir di IFW,

baik yang hanya jalan-jalan maupun menonton fashion show, punya gaya berpakaian tersendiri. Banyak juga yang berpenampilan menarik dengan sentuhan etnik.

Sebagian besar dari mer-eka mengaku tidak memerlu-kan persiapan khusus untuk berpenampilan yang berhasil mencuri perhatian ini. Yang pasti, kata Dewi Anyar, salah seorang ibu muda, menghadiri apapun pakaian yang terbaik ada-lah konsepnya yang nyaman.

Kalaupun muncul kesan styl-ish dengan sisi feminin, karena memang itulah personal style

mereka dalam berbusana. Begitu juga aksesori dan pilihan warna yang dikenakan turut melengkapi pesona penampilan mereka. Berikut beberapa penonton yang hadir di acara IFW.

� Sri Ardhini

Intip Gaya Busana di IFW

LAPORAN

Page 49: Majalah balipost edisi 82

23 - 29 Maret 2015 49

BANYAK mitos terkait mata yang masih simpang-siur kebenarannya. Yang paling sering kita dengar adalah wor-tel yang katanya bisa menyembuhkan mata minus. Bagaimana pendapat Prof. Dr. Ketut Niti Susila, Sp.M (K) terkait pernyataan ini, berikut penjelasannya.

Mitos: Makan wortel dapat menyem-buhkan mata minus

Fakta : Wortel memang makanan bagus yang mengandung betakaroten yang berfungsi antioksidan. Mata ser-ingkali dikaitkan dengan Vitamin A, dan betakaroten adalah inti dari Vitamin A. Memang, mengonsumsi wortel dianjur-kan kepada penderita kelainan refraksi seperti minus, namun ditegaskan ini bukan untuk menyembuhkan, tapi lebih kepada untuk mempertahankan atau memperlambat bertambah besarnya ukuran kaca mata.

Tak hanya wortel, semua buah yang berwarna kuning dan merah, juga sayuran berwarna hijau mengandung zat yang tinggi. Namun, jika dikonsumsi berlebihan akan mengakibatkan kulit menguning (bukan sakit kuning), karena Vitamin A tidak bisa terbuang, berbeda dengan vitamin lain.

Minus pada anak umumnya akan bertambah terus karena bola mata pada anak akan terus membesar dan melon-jong, namun sumbu penglihatan anak panjangnya sama/tidak berubah. Inilah yang menyebabkan ukuran kaca mata pada anak akan bertambah terus.

Mitos : Membaca sambil tiduran bisa membuat mata minus

Fakta : Benar, khususnya untuk anak. Karena tanpa disadari semakin lama me-dia baca akan makin dekat dengan mata, dan mata dipaksa bekerja keras dengan berakomodasi maksimum. Minus pada orang dewasa tidak terlalu berpengaruh. Bisa dikurangi dengan banyak mengon-sumsi makanan sehat.

Mitos: ASI atau air kencing bisa menghilangkan mata merah

Fakta : Air kencing tidak direkomen-dasikan, karena bisa saja mengandung bakteri yang justru memperparah kelu-han pada mata. Air susu ibu (ASI) boleh, asalkan si ibu sehat. ASI umumnya kaya akan protein dan vitamin. Namun perlu dipahami bahwa, mata merah (konjungti-vitis) tanpa diobati pun bisa sembuh. ASI sesungguhnya bukan untuk mengobati,

namun hanya sebagai pencuci mata saja yang terserap sebagai antibakteri.

Mitos: Memakai kontak lens malah membuat mata semakin rusak

Fakta: Boleh saja memakai kontak lens dengan syarat air mata harus bagus, mata tidak infeksi, dan harus disiplin. Kontak lens boleh dipakai setiap hari namun tidak untuk pemakaian dalam waktu lama. Pemakaian terlalu lama bisa menyebabkan konjungtivitis folikularis, yakni munculnya warna merah di batas garis hitam dan putih pada bola mata. Jika sudah begini, sebaiknya pemakaian kontak lens dihentikan. Sesungguhnya, lebih aman memakai kacamata daripada kontak lens.

Mitos: Mata minus adalah ketu-runan

Fakta: Tidak benar. Minus dapat terjadi pada siapa saja, terutama bagi mereka yang beraktivitas di tempat gelap dan juga mereka yang berinteraksi secara intens di depan komputer, televisi, dan gudget. Mata minus merupakan salah satu gangguan pada mata yang me-nyebabkan seseorang tidak dapat melihat suatu objek atau benda dengan normal pada jarak yang terlalu jauh. Biasanya objek yang dilihat dalam jarak yang jauh akan menjadi tidak fokus atau buram. Gangguan pada mata ini dapat dialami oleh siapa saja tanpa memandang pria maupun anak-anak atau dewasa.

Mitos : Melihat yang hijau-hijau bisa

menyembuhkan minusFakta : Melihat hamparan sawah

yang hijau, taman yang sejuk tentunya akan membuat relaks dan mata tak bera-komodasi maksimum. Ini sesungguhnya hanya memberikan waktu untuk mata beristirahat dan relaks. Jika terbiasa bekerja di depan komputer atau setelah lama berkonsentrasi dengan sesuatu yang melelahkan mata, tak ada salahnya jika luangkan sedikit waktu untuk seka-dar memalingkan mata ke tempat lain, atau bahkan beranjak dari tempat duduk untuk sekedar berjalan-jalan dan melihat pemandangan di luar jendela.

Mitos: melakukan senam mata akan menunda kebutuhan anda untuk me-makai kacamata

Fakta : Sejauh ini belum ada pene-litian terkait itu. Dalam pernyataan ini berarti senam mata dihubungkan dengan pembuluh darah. Senam mata bisa ber-manfaat untuk melatih daya fokus mata Anda. Senam mata ini bisa dilakukan dengan cara melihat berbagai objek dengan jarak pandang yang berbeda-beda, kemudian mengedipkan mata secara normal yaitu jangan terlalu cepat maupun terlalu lambat.

� Inten Indrawati

Wortel Sembuhkan Mata Minus?

Prof. Dr. Ketut Niti Susila, Sp.M (K)

LAPORAN

Page 50: Majalah balipost edisi 82

Pura Pucak Pausan tak hanya memiliki suasana sejuk yang membuat pikiran kita menjadi lebih adem dan tenang, tetapi lebih dari itu. Pura yang terletak di Banjar Pausan, Desa Buahan Kaja, Kecamatan

Payangan, Gianyar yang jaraknya sekitar 55 Km dari Kota Denpasar juga menebar aura magis. Pikiran jernih dan ide berlian sering muncul setelah bersembahyang di pura tersebut.

Tradisi unik yang ada di pura tersebut adalah upacara Nyelung. Upacara ini digelar setiap 10 tahun sekali. Upacara berskala besar itu dihadiri oleh seluruh warga dari Desa Bua-han, Selat, Susut dan Tengipis. “Upacara ini bertujuan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Ida Sanghyang Widi Wasa (Tuhan Yang Esa) atas segala hasil panen yang berlimpah,” kata Jero Bendesa Pakraman Pausan I Wayan Budiartana.

Setiap upacara Nyelung, kata Budiartana, selalu melibat-kan anggota petani subak dari empat desa tersebut. Dulu, para petani gagal panen karena serangan hama, kemudian warga subak memohon keselamatan di Puncak Pura Pausan dan akan berjanji untuk melakukan ritual Nyelung yaitu menghaturkan pala bungkah pala gantung hasil pertanian baik yang berbuah ataupun yang berumbi jika permohonan dikabulkan.

Warisan leluhur ini masih terpelihara lestari sampai sekarang. Berbagai hasil pertanian, baik yang berupa buah dan umbi yang dinamakan “Jelung” serta berbagai duplikat alat pertanian diarak. Juga seekor babi, itik dan ayam diarak warga subak secara bergantian mulai dari warga subak Desa Susut dan Buahan menuju Banjar Selat. Selanjutnya ke Desa Tengipis dan akhirnya sampai ke Pura Pucak Pausan yang jaraknya sekitar 10 Km.

Upacara Nyelung ini diiringi dengan gamelan baleganjur serta sorak-sorai warga. Sesampai di Pura Jelung tersebut disucikan terlebih dahulu, kemudian diarak mengelilingi pura sebanyak tiga kali oleh warga secara bergantian dan kemudian diusung ke bagian utama mandala pura. “Pada tahun 2014 ritual Nyelung diikuti hampir oleh 600 orang warga dari empat desa itu,” terangnya.

Para pejabat, pengusaha dan orang yang belum memiliki pekerjaan, biasa melakukan persembahayangan di pura ini, terlebih pada saat menjelang pemilu.

Sebagai pangemong Pura Pucak Pausan itu terdiri dari tiga desa pakraman, yaitu Desa Pakraman Pausan Pemucuk (penanggung jawab), Desa Pakraman Singaperang dan Desa Pakraman Gata. “Piodalan di pura ini setiap purnamaning kasa atau setiap dua tahun sekali. Upacara biasa di-puput oleh Jero Bayan,” paparnya.

Orang yang menjalankan prosesi upacara itu disebut den-gan Ulu Apad atau Juru Pitu yang terdiri dari 2 orang Jero Bayan Kiwa - Tengan (kanan kiri) bertugas sebagai pamuput upacara, dua Jero Bau Kiwa-Tengen bertugas nunas tirta,

Jero Malungan bertugas mencari bebek, ayam, celeng dan binatang lainnya dan Jero Petengen.

� Budarsana

23 - 29 Maret 201550

B U D A Y A

Pura Pucak Pausan

Ademkan dan Tenangkan Pikiran

www.bali-travelnews.com

Page 51: Majalah balipost edisi 82
Page 52: Majalah balipost edisi 82