lo 4 ske.4 kurhab 3
DESCRIPTION
fkgTRANSCRIPT
LO 4. Prosedur dan Teknik Inlay dan Onlay
Prinsip-prinsip preparasi pada restorasi rigid
Dalam pembuatan restorasi rigid idealnya adalah melakukan preparasi yang dinding
tegaknya sejajar, walaupun dalam praktek hal ini mustahil dilaksanakan. Disamping itu,
terbentuknya undercut harus dihindarkan. Oleh karena itu upaya yang dilakukan adalah
meminimalkan kemiringan dinding tersebut, dan sudut kemiringan di antara dua dinding
tegak berhadapan yang dianggap memadai adalah sebesar 6º. Dalam praktek, kemiringan
dinding seperti ini tidak realistis dan toleransi sudut di antara dua dinding yang dianggap
memadai adalah sebesar 10º. Pada eksperimen laboratorium ternyata bahwa makin besar
sudutnya, makin kecil retensinya. Variabel preparasi yang mempengaruhi retensi adalah luas
dinding dan panjang dinding kavitas. Variabel lain adalah kemampuan kavitas untuk
menahan tekanan oblik yang cenderung memutar atau menggoyang restorasinya, kemampuan
ini dicapai dengan membuat alur aksial. Retensi juga bergantung kepada kerapatan restorasi
dengan gigi, makin longgar makin buruk retensinya.
Persiapan sebelum preparasi
Sejumlah prosedur pendahuluan dan pemeriksaan yang cermat harus dilakukan
dahulu sebelum preparasi restorasi rigid dilaksanakan. Beberapa pemeriksaan pendahuluan
dan tindakan yang harus dilakukan adalah :
Karies dan penyakit periodontium harus benar-benar telah terkendali. Gigi harus diperiksa
secara klinik dan radiografik untuk meyakinkan bahwa penyakit yang tak terawat sudah tidak
ada lagi. Pada kasus penyakit periodontium yang parah, prognosis gigi bisa menyebabkan
rencana pembuatan mahkota menjadi suatu kontaindikasi.
Tahap pekerjaan inlay dan onlay secara umum
a. Pada gigi pasien yang mengalami karies dibersihkan dengan menggunakan ekscavator
dan bur. Pada kasus tambalan yang rusak juga perlu dibongkar.
b. Kemudian gigi diasah atau dipreparasi untuk kedudukan inlay / onlay.
c. Tahap selanjutnya yaitu pembuatan inlay dapat dilakukan dengan metode direct atau
indirect. Sedangkan untuk tahap pembuatan onlay hanya bisa dilakukan dengan
metode indirect.
d. Selanjutnya dilakukan pencetakan. Hasil pencetakan bisa dikirim ke dental
laboratorium untuk diproses selanjutnya. Gigi pasien lalu ditutup dengan inlay
sementara.
e. Setelah jadi inlay dan onlay, pasien didatangkan kembali dan tambalan sementara
akan dibongkar.
f. Kemudian dilakukan inlay trial (dicobakan pada kavitas pasien yang sudah
dipreparasi pada kunjungan pertama).
g. Inlay atau onlay dipasangkan pada pasien. Apabila kedudukannya sudah baik maka
inlay/onlay tersebut disemenkan pada kavitas sehingga cekat dan tidak bisa dilepas
sendiri oleh pasien.
Prosedur Pembuatan Inlay Resin Komposit Direct dan Indirect
Inlay yang dibuat dari resin komposit cukup popular di Eropa, tetapi belum begitu
diterima di Amerika Serikat.Restorasi ini mudah diterima oleh karena Restorasi Inlay
Komposit ini bisa dibuat di dalam rongga mulut ataupun di Laboratorium.. Setelah Resin
terpolimerisasi kemudian resin direkatkan dengan gigi menggunakan bahan perekat semen
resin. Selain itu karena Resin komposit juga memiliki tingkat estetik yang cukup tinggi seseai
dengan sifat bahan dari resin
A. Tekhnik Pembuatan Inlay Resin Komposit secara langsung
1. Pembuatan
a. Persiapkan daerah kerja sebelum proses pembuatan untuk kondisi gigi yang
asepsis
b. Menempatkan Rubber dam untuk mengisolasi gigi yang akan direstorasi
c. Menghilangkan restorasi atau bagian dari gigi yang karies dan membuat preparasi
dengan sudut 8-10 derajat divergen ke oklusal. Hasil preparasi harus halus,
dengan line angle yang membulat dan tanpa bevel pada bagian tepi. Setelah itu
memastikan bahwa margin gingival berada pada enamel, jika tidak harus memilih
jenis restorasi lain
d. Melapisi hasil preparai dengan selapis tipis lapisan dari pelumas yang water-
soluble
e. Menempatkan matrix band dan wedge
f. Mengisi preparasi dengan bahan resin komposit dan semua bagian preparasi terisi
sampai ke oklusal
g. Light cured elama kurang lebih 45 detik dari sisi oklusal dan proksimal
h. Melepaskan wedge dan matrix band
i. Mengambil Resin Komposit menggunakan Spoon atau Carver. Jika pada hasil
terdapat undercut atau komposit melekat pada gigi maka harus dilakukan ulang
j. Kemudian jika sudah maka Postcure resin komposit yang telah jadi
2. Penempatan
a. Mengembalikan hasil Inlay ke dalam gigi yang telah dipreparasi dan melakukan
pengecekan kontak interproksimal. Oleh karena pada saat Postcure bisa terjadi
shrinkage, 3 permukaan inlay mungkin tidak terletak sempurna. Ketika hal ini
terjadi segera kurangi pada dinding aksial pada hasil onlay kemudian cobakan
kembali dan ulangi proses ini sampai retorasi terpasang secara tepat. Jika kontak
interproksimal terbuka maka tempatkan bahan resin komposit plastis kemudian
lightcured
b. Melakukan pembersihan pada bagian dalam inlay menggunakan abrasi udara
c. Menempatkan bahan etsa pada permukaan dalam inlay kemudian nersihkan
d. Pada saat mengetsa gigi yang telah dipreparasi jangan lupa untuk menempatkan
tofflemire untuk menjaga agar bahan etsa tidak mengenai gigi yang tidak
dilakukan preparasi
e. Mengeringkan kedua permukaan baik itu pada permukaan inlay maupun
permukaan gigi yang telah dipreparasi
f. Mencampurkan bahan dual-cure adhesive pada kedua permukaan baik itu pada
permukaan gigi yang dipreparasi maupun permukaan dalam inlay, tanpa di light
cured
g. Mencapurkan bahan resin komposit luting semen kemudian menempatkan pada
kedua permukaan baik itu pada permukaan gigi yang dipreparasi maupun
permukaan dalam inlay
h. Menempatkan Inlay pada gigi kemudian diikuti dengan fibrasi dengan hand
instrument
i. Membersihkan bahan luting yang berlebih dari semua sisi
j. Kemudian diikuti dengan light curing selama 90 detik dari aspek oklusal dan 30
detik dari aspek proksimal
3. Finishing
a. Merapikan kembali bagian tepi dengan 12-fluted carbid bur, finishing disks dan
komposit polishing point
b. Melepaskan rubberdam kemudian mengecek kembali oklusi dengan artikulating
paper
c. Setelah itu melakukan polishing ulang dengan komposit polishing point
B. Tekhnik Pembuatan Inlay Resin Komposit Secara Tidak Langsung
1. Preparasi kavitas
Berikut beberapa acuan yang digunakan untuk pembuatan preparasi kavitas
pada kasus inlay, onlay :
a. Semua enamel harus didukung oleh dentin yang sehat.
b. Semua sudut dan tepi bagian dalam harus dibuat membulat untuk menghindari
tekanan.
c. Semua dinding proksimal harus flare atau miring 8-10 derajat (tanpa undercut).
d. Yang harus dipastikan adalah tidak adanya undercut dan kedalaman minimum
yang masih bisa untuk preparasi dari permukaan oklusal adalah 1,5 mm.
2. Pencetakan
Bahan cetak harus bisa menjangkau tempat yang terdalam dan mencetak
semua detail preparasi. Bahan cetak dapat dipilih, bisa bahan cetak polyvinylsiloxane,
irreversible hidrokoloid, elastomer, atau silikon tambahan.
(Pencetakan)
3. Penyesuaian warna gigi
Penyesuaian warna dilakukan pada daerah dentin dan enamel. Warna dentin
disesuaikan dengan dentin yang terpapar, bila terdapat amalgam tattoo atau stain, area
servikal dari permukaan bukal dapat digunakan. Warna enamel disesuaikan dengan
permukaan oklusal dari gigi. Penyesuaian warna enamel dengan menggunakan foto
juga dapat dilakukan.
4. Restorasi sementara
Kavitas ditutup dengan restorasi sementara, bisa dengan semen non-eugenol,
juga semen berbasis resin.
5. Pembuatan die dan restorasi
Model dituangkan dalam bentuk die. Kemudian dari die yang telah disiapkan,
bahan resin komposit diletakkan selapis demi selapis, bentuk restorasi seperti
membentuk restorasi direk. Bentuk proksimal, kontak proksimal, anatomis oklusal
harus dibangun.
6. Penempatan
a. Mengembalikan hasil Inlay ke dalam gigi yang telah dipreparasi dan melakukan
pengecekan kontak interproksimal. Oleh karena pada saat Postcure bisa terjadi
shrinkage, 3 permukaan inlay mungkin tidak terletak sempurna. Ketika hal ini
terjadi segera kurangi pada dinding aksial pada hasil onlay kemudian cobakan
kembali dan ulangi proses ini sampai retorasi terpasang secara tepat. Jika kontak
interproksimal terbuka maka tempatkan bahan resin komposit plastis kemudian
lightcured
b. Melakukan pembersihan pada bagian dalam inlay menggunakan abrasi udara
c. Menempatkan bahan etsa pada permukaan dalam inlay kemudian nersihkan
d. Pada saat mengetsa gigi yang telah dipreparasi jangan lupa untuk menempatkan
tofflemire untuk menjaga agar bahan etsa tidak mengenai gigi yang tidak dilakukan
preparasi
e. Mengeringkan kedua permukaan baik itu pada permukaan inlay maupun
permukaan gigi yang telah dipreparasi
f. Mencampurkan bahan dual-cure adhesive pada kedua permukaan baik itu pada
permukaan gigi yang dipreparasi maupun permukaan dalam inlay, tanpa di light
cured
g. Mencapurkan bahan resin komposit luting semen kemudian menempatkan pada
kedua permukaan baik itu pada permukaan gigi yang dipreparasi maupun
permukaan dalam inlay
h. Menempatkan Inlay pada gigi kemudian diikuti dengan fibrasi dengan hand
instrument
i. Membersihkan bahan luting yang berlebih dari semua sisi
j. Kemudian diikuti dengan light curing selama 90 detik dari aspek oklusal dan 30
detik dari aspek proksimal
7. Finishing
a. Merapikan kembali bagian tepi dengan 12-fluted carbid bur, finishing disks dan
komposit polishing point
b. Melepaskan rubberdam kemudian mengecek kembali oklusi dengan artikulating
paper
c. Setelah itu melakukan polishing ulang dengan komposit polishing point
Sumber :
Ford,T.R. Pitt. 1993. Restorasi Gigi. Jakarta : EGC
Summit B James dkk, 2001. Fundamentals of Dentistry Operative. Quintessence
Publishing CO, Inc. Singapore