lemak dan minyak
DESCRIPTION
lemak dan minyakTRANSCRIPT
LEMAK DAN MINYAK
Lemak dan minyak adalah elemen penting dalam diet sehat. Lemak mengasup lebih
dari beberapa pasokan penting gizi. Lemak dan minyak juga membuat rasa makanan
dan menjadi kaya rasa dan memuaskan. Lemak dan minyak menandakan bahwa perut
cukup makanan telah dimakan, memberikan seseorang rasa jenuh yang mendorong
mereka untuk berhenti makan sebelum makan terlalu banyak. Lemak yang ditemukan
di beberapa makanan, terutama daging, unggas, ikan, keju, telur, dan kacang-
kacangan. Jenis makanan yang mengandung Lemak mungkin monounsaturated,
polyunsaturated, atau jenuh. Setiap tampaknya memiliki efek yang berbeda pada tubuh.
Monounsaturated Fats
Ketika temuan tentang diet Mediterania dilepaskan, nampaknya jelas bahwa
penggunaan minyak zaitun dalam diet yang berperan dalam umumnya lebih rendah
insiden penyakit cardiovascular. Lemak Monounsaturated memiliki kecenderungan
untuk menurunkan tingkat beberapa jenis kolesterol dalam darah dan meningkatkan
yang lain. Jaring hasil ini adalah bahwa diet yang bergantung pada Lemak
monounsaturated, daripada lemak jenuh, kemungkinan untuk mendorong tingkat
rendah kolesterol serum. Ini berarti bahwa peluang pengembangan atherosclerosis
yang dikurangi. Zaitun dan kacang-kacangan, serta minyak yang dibuat dari makanan,
terutama monounsaturated berisi minyak.
Polyunsaturated Fats
Dibuat dari minyak jagung, safflower, dan rapeseed (canola), dan sumber nabati lainnya
yang disebut sebagai polyunsaturated. Minyak saat ini masih lebih disukai lemak jenuh
dalam diet sehat, mereka tidak tampak ada manfaat yang sama persis seperti lemak
monounsaturated. Minyak nabati yang sering digunakan untuk mempersiapkan
mentega dan margarin. Proses ini dikenal sebagai hydrogenation, perubahan
keseluruhan struktur lemak. Alih-alih menuangkan pada suhu kamar, minyak
hydrogenated ini menjadi "plastik", atau solid pada suhu kamar.
Saturated Fats
Lemak jenuh biasanya ditemukan di dalam makanan hewan termasuk mentega,
marbling dalam daging, lemak babi, kulit ayam, bacon, sausages dan telur. Yang
disebut "minyak tropis" juga lemak jenuh. Contoh seperti kelapa sawit dan minyak.
Lemak jenuh telah dihubungkan dengan peningkatan tingkat serum kolesterol dan
meningkatkan risiko pengembangan penyakit cardio-vascular.
Cholesterol
Ini adalah jenis asam lemak yang ditemukan dalam makanan hewani. Terdapat
perbezaan antara diet kolesterol dan serum kolesterol. Diet kolesterol adalah yang
ditemukan pada makanan sendiri. Serum kolesterol ditemukan dalam darah. Bila Anda
memiliki tes darah dilakukan untuk menentukan tingkat pribadi kolesterol, dokter akan
meninjau komponen spesifik ditemukan di dalam darah, yang dikenal sebagai
lipoproteins. Low-density lipoproteins (LDL) yang terkait dengan peningkatan risiko
pengembangan arteriosclerosis. High-density lipoproteins (hdl) akan muncul untuk
mengurangi risiko, sebenarnya sejak hdl menghapus LDL dari darah.
Individu tertentu yang lebih peka terhadap diet kolesterol daripada yang lain. Belajar
cara untuk mengurangi jumlah makanan yang mengandung kolesterol dalam diet
sangat penting jika Anda adalah salah satu orang individu. Tetapi, mungkin tidak selalu
cukup. Memproduksi kolesterol tubuh Anda sendiri, atau tidak makan makanan yang
mengandung itu. Berbasis tanaman pangan, bahkan mereka yang tinggi dalam lemak
dan minyak, tidak mengandung kolesterol. Ini berarti kacang, almonds, zaitun, kacang-
kacangan dan biji wijen semuanya "bebas kolesterol".
Pentingnya lemak
Sebagian dari kita menghindari mentega dan margarin karena takut pada kandungan
lemaknya. Padahal, banyak zat gizi lain yang terdapat pada bahan makanan itu. Selain
vitamin A dan D, juga terdapat zat besi, fosfor, natrium, kalium serta omega-3 dan
omega-6.
Lemak dan minyak merupakan zat gizi penting untuk menjaga kesehatan manusia.
Selain itu, lemak dan minyak merupakan sumber energi yang lebih efektif dibandingkan
dengan karbohidrat dan protein. Sumbangan energi per gram lemak, protein, dan
karbohidrat masing-masing 9, 4, dan 4 kkal.
Mentega dan margarin tergolong lemak yang siap dikonsumsi tanpa dimasak (edible fat
consumed uncooked). Keduanya memiliki fungsi sama, yaitu sebagai sumber energi,
meningkatkan daya terima makanan, membentuk struktur, serta memberikan cita rasa
enak.
Namun, ada perbedaan mendasar pada kedua produk tersebut. Mentega merupakan
produk alami susu. Pembuatannya dengan mengocok dan mengguncangkan krim susu,
hingga tercapai keadaan semipadat.
Margarin umumnya dibuat dari minyak nabati. Kedua jenis bahan pangan ini
merupakan emulsi dengan tipe yang sama, yaitu fase air yang berada dalam fase
minyak (water in oil).
Air dan minyak merupakan cairan yang tidak saling berbaur karena memiliki berat jenis
yang berbeda. Untuk menjaga agar butiran minyak tetap tersuspensi di dalam air, pada
mentega dan margarin diperlukan suatu zat pengemulsi (emulsifier).
Bahan yang dapat berperan sebagai pengemulsi antara lain kuning telur, kasein,
albumin, atau lesitin. Daya kerja emulsifier didukung oleh bentuk molekulnya yang
dapat terikat pada minyak maupun air.
Pada pembuatan mentega dan margarin, penambahan emulsifier berfungsi untuk:
mengurangi daya percik produk apabila digunakan untuk menggoreng karena air
yang ada di dalam produk diikat oleh lemak,
memperpanjang daya simpan, sebab produk dinyatakan rusak apabila terjadi
pemisahan komponen lemak dan air,
memperkeras tekstur agar tidak meleleh pada suhu kamar
mempertinggi titik didih untuk memenuhi tujuan penggorengan.
Mentega
Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI 01-3744-1995), mentega adalah produk
makanan berbentuk padat lunak yang dibuat dari lemak atau krim susu atau
campurannya, dengan atau tanpa penambahan garam (NaCl) atau bahan lain yang
diizinkan, serta minimal mengandung 80 persen lemak susu.
Selain garam dapur, ke dalam mentega juga ditambahkan vitamin, zat pewarna, dan
bahan pengawet (misalnya sodium benzoat). Emulsi pada mentega merupakan
campuran 18 persen air yang terdispersi pada 80 persen lemak, dengan sejumlah kecil
protein yang bertindak sebagai zat pengemulsi.
Mentega dapat dibuat dari lemak susu (terutama lemak susu sapi) yang manis (sweet
cream) atau asam. Mentega dari lemak susu yang asam mempunyai cita rasa lebih
kuat.
Lemak susu dapat dibiarkan menjadi asam secara spontan atau melalui penambahan
inokulum murni bakteri asam laktat (proses fermentasi). Mula-mula lemak susu
dinetralkan dengan garam karbonat, kemudian dipasteurisasi dan diinokulasi dengan
bakteri yang dapat menghasilkan asam laktat selama proses fermentasi.
Bila perlu, ditambahkan zat pewarna ke dalam lemak susu, umumnya berupa karoten,
yaitu zat pewarna alamiah yang merupakan sumber vitamin A.
Margarin
Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI 01-3541-1994), margarin adalah produk
makanan berbentuk emulsi padat atau semipadat yang dibuat dari lemak nabati dan air,
dengan atau tanpa penambahan bahan lain yang diizinkan.
Margarin dibedakan atas margarin dapur dan margarin meja. Pada margarin dapur
tidak dipersyaratkan adanya penambahan vitamin A dan D Margarin merupakan produk
makanan berbentuk emulsi campuran air di dalam minyak, yaitu sekitar 16 persen air di
dalam minimal 80 persen minyak atau lemak nabati. Fase lemak umumnya terdiri dari
minyak nabati, yang sebagian telah dipadatkan agar diperoleh sifat plastis yang
diinginkan pada produk akhir.
Margarin dimaksudkan sebagai pengganti mentega dengan rupa, bau, konsistensi,
rasa, dan nilai gizi yang hampir sama dengan mentega.
Minyak nabati yang umum digunakan dalam pembuatan margarin adalah minyak
kelapa, minyak inti sawit, minyak biji kapas, minyak kedelai, minyak wijen, minyak
kapuk, minyak jagung, dan minyak gandum.
Agar dapat diolah menjadi margarin, minyak nabati berbentuk cair tersebut dikristalisasi
terlebih dahulu menjadi lemak padat melalui proses hidrogenasi (penjenuhan asam
lemak). Komponen lain yang sering ditambahkan adalah air, garam flavor mentega, zat
pengemulsi (berbentuk lesitin, gliserin, atau kuning telur), zat pewarna (minyak sawit
merah atau betakaroten sintetik), bahan pengawet (sodium benzoat, asam benzoat
atau potassium sorbat), serta vitamin A dan D.
Ciri-ciri margarin yang menonjol adalah bersifat plastis, padat pada suhu ruang, agak
keras pada suhu rendah, teksturnya mudah dioleskan, serta segera dapat mencair di
dalam mulut.
Komposisi gizi margarin hampir sama dengan mentega, hanya sedikit berbeda dalam
jumlah. Seperti halnya pada mentega, komposisi gizi terbesar dalam margarin adalah
lemak (sekitar 80 persen).
Lemak memiliki komposisi terbesar dalam mentega dan margarin jika dibandingkan
dengan protein dan karbohidrat. Kandungan protein dan karbohidrat pada mentega dan
margarin sangat rendah, yaitu sekitar 0,4-0,8 gram per 100 gram. Lemak mentega
berasal dari lemak susu hewan, dikenal sebagai butter fat. Mentega mengandung
sejumlah asam butirat, asam laurat, dan asam linoleat. Asam butirat dapat digunakan
oleh usus besar sebagai sumber energi, juga dapat berperan sebagai senyawa
antikarsinogenik (antikanker).
Asam laurat merupakan asam lemak berantai sedang yang memiliki potensi sebagai
antimikroba dan antifungi. Asam linoleat pada mentega dapat memberikan
perlindungan terhadap serangan kanker.
Jumlah asam lemak jenuh, asam lemak tidak jenuh tunggal, dan asam lemak tidak
jenuh majemuk pada mentega masing-masing 47,35; 26,10; dan 2,24 g per 100 gram.
Jumlah asam lemak jenuh, asam lemak tidak jenuh tunggal, dan asam lemak tidak
jenuh majemuk pada margarin masing-masing 29,02; 34,61; dan 13,78 g per 100 gram.
Dari perbandingan tersebut jelaslah bahwa mentega mengandung kadar asam lemak
jenuh lebih tinggi, tetapi memiliki asam lemak tidak jenuh yang lebih rendah
dibandingkan margarin. Dari titik pandang kesehatan, tentu saja asam lemak tidak
jenuh, yaitu omega-3 dan omega-6, yang terdapat pada margarin lebih menguntungkan
daripada asam lemak jenuh yang terdapat pada mentega.
Meski sedikit, mentega juga mengandung asam lemak omega-3 dan omega-6. Selain
itu, mentega mengandung glycospingolipid, yaitu suatu asam lemak yang dapat
mencegah infeksi saluran pencernaan, terutama pada anak-anak dan orangtua.
Karena terbuat dari krim susu, tentu saja kandungan kolesterol mentega lebih tinggi
dibandingkan dengan margarin yang terbuat dari minyak nabati. Kadar kolesterol tinggi
tidak selalu berdampak buruk bagi kesehatan. Bahkan sebaliknya, kolesterol
memegang peran penting dalam fungsi organ tubuh.
Kolesterol berguna untuk menyusun empedu darah, jaringan otak, serat saraf, hati,
ginjal, dan kelenjar adrenalin. Kolesterol juga merupakan bahan dasar pembentukan
hormon steroid, yaitu progestron, estrogen, testosteron, dan kortisol.
Hormon-hormon tersebut diperlukan untuk mengatur fungsi dan aktivitas biologis tubuh.
Kadar kolesterol yang sangat rendah dapat mengganggu proses menstruasi dan
kesuburan, bahkan menyebabkan kemandulan, baik pada pria maupun wanita.
Peranan asam lemak tidak jenuh tunggal
Marsic dan Yodice (1992) mengulas pengaruh asam lemak tidak jenuh tunggal yang
ada dalam lemak pangan bersama dengan asam lemak jenuh dan tidak jenuh
majemuk terhadap perubahan baik kadar jumlah kholesterol maupun kholesterol LDL
dan kholesterol HDL. Substitusi lemak jenuh (S) dengan lemak tidak jenuh majemuk
(P) dan lemak tidak jenuh tunggal (M) atau yang diformulasikan dengan kenaikan nilai
(P+M)/S akan dapat menurunkan kadar kholesterol , baik jumlah kholesterol maupun
kholesterol LDL.
Penggunaan asam lemak tidak jenuh tunggal untuk menurunkan kadar kholesterol
nampaknya dianggap lebih mantap. Hal ini disebabkan, karena kadar asam lemak
tidak jenuh tunggal yang tinggi dalam makanan yang dikonsumsi tidak mempunyai
dampak penurunan kadar kholesterol HDL,
Karena banyaknya bukti tentang peran positif asam lemak tidak jenuh tunggal dalam
mencegah terjangkitnya penyakit jantung koroner dan pertumbuhan beberapa jenis
kanker, pemanfaatan asam oleat untuk formulasi makanan olahan menjadi populer.
a. Asam lemak omega-3
Asam lemak omega-3 mempunyai pengaruh berbeda dengan asam lemak yang
lain seperti yang diuraikan oleh Latta (1990). Asam lemak jenis ini, seerti asam
eikosapentaenoat (C20:5) dan asam dokosaheksaenoat (C22:6) banyak terdaat dalam
lemak ikan. Minyak kanola dan minyak kedelai juga mengandung asam lemak omega-
3 dalam bentuk asam linoleat (C18:3) yang dapat diubah menjadi asam
eikosapentaenoat.
Selain peranannya dalam pencegahan penyakit jantung koroner, asam lemak omega-3
dianggap penting untuk berfungsinya otak dan retina dengan baik. Hal ini diperkirakan
karena lemak dalam kedua organ tersebut mengandung asam lemak omega-3 dengan
kadar yang tinggi.
b. Asam lemak rantai sedang
Trigliserida dengan asam lemak yang berantai sedang (Medium Chain Triglyceride
atau MCT) merupakan trigiliserida yang mempunyai sifat penting dari segi nutrisi. MCT
diperkenalkan untuk pertama kali pada tahun 1950 untuk menanggulangi kelemahan
dalam metabolsime lemak. Setelah itu metabolisme MCT dan pemanfaatan klinisnya
banyak dipelajari (Bach and Babayan, 1982)
Asam lemak rantai sedang (Medium Chain Fatty Acid atau MCFA) begitu juga MCT
ada dalam bentuk cair pada suhu kamar. Molekul MCFA relatif lebih kecil sehingga
mudah larut dalam air. Dalam larutan yang netral MCFA merupakan elektrolit yang
lemah dan molekulnya terionisasi. Sifat-sifat itulah yang menentukan bentuk
metabolismenya yang lebih menguntungkan.
Karena memiliki sifat-sifat yang menguntungkan tersebut, maka MCT dapat
mengatasi problema yang ditimbulkan oleh metabolisme lemak seperti dalam
pencernakan, penyerapan, transport dari organ satu ke organ lain, maupun dalam
usaha untuk mengurangi kadar lemak dalam darah.
c. Asam lemak trans
Dalam proses hidrogenasi secara alami yang terjadi pada hewan ruminansia, asam
lemak dengan struktur trans dapat terbentuk. Oleh karena itu asam lemak trans
didapati dalam susu hewan ruminansia, dalam mentega, juga dalam lemak yang ada
dalam daging. Asam lemak trans ini juga terbentuk dalam proses hidrogenasi asam
lemak tidak jenus dariminyak nabati untuk pembuatan margarin. Tujuan proses
hidrogenasi tersebut ialah untuk menghasilkan lemak yang lebih stabil serta
mempunyai sifat fungsional yang dikehendaki.
Kandungan asam lemak jenuh minyak kelapa sawit, minyak biji kelapa sawit, dan
minyak kelapa berturut-turut 50, 86, dan 92%, bila dibandingkan dengan minyak
kedelai, minyak jagung, dan minyak kanola yang hanya mengandung asam lemak
jenuh berturut-turut 15, 13 dan 6%. Perbedaan yang besar ini dimanfaatkan oleh para
pedagang dan industri minyak pangan di negara barat untuk meningkatkan daya saing
minyak pangan yang dihasilkan di negaranya.
Syukurlah, bahwa banyak ilmuwan yang berpandangan obyektif, yang menganggap
bahwa usaha untuk merendahkan derajat minyak nabati tropika tidaklah adil.
Komisioner Frank E. Young (babayan, 1989) misalnya, telah mengirim satu pernyataan
kepada Kongres Amerika Serikat bahwa ketentuan penandaan pada produk-produk
minyak nabati tropika seperti diusulkan oleh House Bill 2148 adalah menyesatkan dan
tidak layak. Begitu juga para pendidik banyak yang mengirim tulisan dan surat ke
berbagai jurnal untuk mengklarifikasi kesalahan pandangan yang menganggap bahwa
semua asam lemak jenuh adalah jelek dan semua asam lemak tidak jenuh baik.
Sebagian lemak "bersahabat" dengan jantung dan darah. Inilah yang disebut lemak
tidak jenuh atau HDL (high density lipoproteins). Inilah yang menyingkirkan kolesterol
dari tempat-tempat di mana ia tersimpan, dan membawanya kembali ke hati untuk
dibuang. "Asam olik" yang banyak terkandung dalam minyak buah zaitun, advokat,
kacang tanah, dan wijen, misalnya, tampaknya menolongmeningkatkan konsentrasi
HDL dalam tubuh. Melakukan gerak badan secara teratur dan menghindari alkohol
serta penganan-penganan pencuci mulut yang berlemak adalah cara terpenting lainnya
untuk meningkatkan kadar HDL.
"Lemak-lemak yang baik" lainnya yang disebut "asam omega-3" diduga cukup
membantu dalam mengurangi resiko kanker payudara dan usus. Makanan sehat
sumber lemak omega-3 itu adalah kacang kedele, lobak, bayam, kacang merah,
pisang, biji gandum dan kacang tanah.
JENIS-JENIS MENTEGA DAN LEMAK
MENTEGA atau BUTTER atau BOOTER
Terbuat dr susu atau produk susu (hewani) yg sedikitnya mengandung 80% lemak
susu.Lebih mudah meleleh bila diletakkan di suhu ruang.
Rasanya gurih dan aromanya harum. Berdasarkan rasanya, dibedakan menjadi 2 jenis.
Unsalted Butter (mentega tawar) dan Salted Butter (yg dlm proses pembuatannya
ditambahkan garam)
Contoh : Merk Wijsman (hanya salted butter), Elle & Vire, Orchid, Blue Triangle,
Anchor, Golden Fern
BUTTER-VEGETABLE OIL MIXTURE
Dibuat dr campuran lemak hewani dan nabati. Bentuknya creamy tp mudah berminyak
bila diletakkan di suhu ruang. Aromanya tidak seharum butter tapi lebih kuat dr
mentega. Harganya lbh ekonomis ketimbang butter.
Biasanya digunakan utk membuat cake & cookies.
Contoh : merk Wijsman butter oil, Patisy.
MARGARIN
Terbuat dari minyak nabati, yg umumnya berasal dr kelapa sawit. Teksturnya lbh padat
dan titik lelehnya lebih tinggi dari pada mentega karena ada proses hidrogenasi
(penjenuhan asam lemak). Warnanya lebih kuning dari mentega karena adanya
tambahan zat pewarna alami, seperti karotenoid.
Contoh merk : Blueband, Simas, Filma (salted & unsalted), forVita
SHORTENING
Walau sering disebut dg mentega putih, shortening justru sama dg margarin karena
sama2 terbuat dr minyak nabati. Warnanya cenderung putih hingga kekuningan,
tergantung lamanya proses hidrogenasi. Makin lama proses penjenuhan asam
lemaknya. warnanya makin putih.
Produk ini banyak digunakan utk membuat bakpao, buttercream, roti tawar atau
pengganti mentega dlm pembuatan cookies.
KORSVET atau BLADERDEEG atau FOLDING MARGARINE
Margarine utk dilipat dalam adonan. Adalah sejenis lemak yg diambil dr daerah perut
sapi/kambing, diolah sedemikian rupa lalu dibekukan. Bentuknya seperti margarin,
teksturnya lbh keras & padat dr margarine biasa, lebih mirip lilin. Warnanya putih
kekuningan.
Biasanya digunakan utk adonan puff pastry, croissant dan danish pastry. Kualitas
korsvet yg baik harganya relatif lebih mahal.
EMULSI PENGOLES LOYANG
adalah sejenis cairan emulsi tanpa aroma yg digunakan untuk memudahkan pelepasan
produk bakery bahkan dg kadar gula yg tinggi dr loyang secara cepat, efisien &
ekonomis.
Contohnya : Carlo
MINYAK SAMIN (Schmin Oil)
Adalah minyak nabati yg berbentuk spt cream, mirip mentega, berwarna kuning. Dijual
dalam kemasan kaleng. sering digunakan sbg bahan tambahan sop kambing.
Contoh : Minyak Samin cap Onta (Unilever)
GHEE (CLARIFIED BUTTER)
Adalah sejenis mentega yg terbuat dr susu sapi, kerbau, kambing atau domba, yg
diasamkan. Teksturnya lebih lunak dari mentega, lebih cepat meleleh di suhu ruang,
warnanya kuning dgn aroma yg tajam. Dijual dlm kemasan kaleng. Sering digunakan
dlm membuat makanan India.
MINYAK GORENG PADAT
Minyak goreng yg tdk berbentuk liquid/cairan melainkan berbentuk lemak padat nabati.
Mempunyai titik didih yg lbh tinggi dr minyak goreng biasa. Karena sifatnya yg padat,
menjadikan gorengan yg dihasilkan lbh tiris shg lebih garing dan renyah. Biasanya
digunakan utk menggoreng donat dll
EISELLA
Teksturnya spt mentega tapi berwarna putih, harum dan rasanya manis. Biasanya
digunakan utk campuran dlm membuat butter cream atau utk isi praline. Dijual kiloan di
TBK. Contoh lainnya yang sejenis adalah Merry Whipcream
.
Minyak Kelapa vs Minyak Lainnya
Stabilitas minyak goreng dipengaruhi oleh ketidakjenuhan asam lemak yang
dikandungnya dan banyaknya ikatan rangkap. Ada tidaknya bahan lain juga dapat
mempercepat proses kerusakan minyak. Biasanya bahan minyak goreng diperoleh dari
kelapa, kedelai, jagung, biji bunga matahari, biji kapas dan wijen. Secara keseluruhan
semua minyak goreng tersebut mengandung berbagai jenis asam lemak.
Minyak goreng yang beredar di pasaran mengandung asam lemak rantai panjang. Hal
ini berbeda dengan minyak kelapa yang mengandung asam lemak rantai sedang
(>90%), sedangkan kandungan asam lemak rantai panjangnya kurang dari 8%.
Minyak yang berasal dari biji kapas, biji bunga matahari, kedelai dan kacang-kacangan
mengandung asam lemak tak jenuh cukup tinggi sehingga jika terjadi kontak dengan
udara pada suhu tinggi akan cepat teroksidasi, akibatnya akan mudah berbau tengik.
Selain itu jika dipanaskan akan mengalami penggumpalan sehingga menjadi lebih
kental dan membentuk asam lemak trans. Jika dipakai dalam jangka waktu panjang
dapat menimbulkan penyakit hipertensi, kanker, kolesterol, gangguan pembuluh darah,
jantung dan stroke.
Asam lemak jenuh rantai panjang yang dimiliki oleh minyak sayur dalam sistem
metabolisme berisiko menimbulkan penyakit karena tidak bisa langsung diserap oleh
tubuh. Asam lemak rantai panjang akan mengalami proses emulsi yang selanjutnya
dengan bantuan enzim dari pankreas diuraikan menjadi unit yang lebih kecil yaitu asam
lemak bebas yang dapat diserap langsung oleh dinding usus. Asam lemak itu masuk
aliran darah dalam bentuk lipoprotein yang akan diangkut ke hati untuk diubah menjadi
energi, kolesterol dan sisanya ditimbun di jaringan lemak. Penimbunan yang terus
menerus dapat menyebabkan kegemukan/obesitas sehingga risiko tinggi terkena darah
tinggi, penyempitan pembuluh darah, serangan jantung, stroke, diabetes dll.