lapsus gangrene

7
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Diabetes melitus (DM) adalah suatu sindroma klinis kelainan metabolik, ditandai oleh adanya hiperglikemia yang disebabkan oleh defek sekresi insulin, defek kerja insulin atau keduanya, dari berbagai penelitian epidemiologis seirig dengan perubahan pol hidup, didapatkan prevalensi DM terus meningkat. 1.2. RUMUSAN MASALAH 1.3. TUJUAN 1.4. MANFAAT

Upload: devi-k-ningsih

Post on 27-Dec-2015

26 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Lapsus Gangrenecase reportgangrene pedis

TRANSCRIPT

Page 1: Lapsus Gangrene

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Diabetes melitus (DM) adalah suatu sindroma klinis kelainan metabolik, ditandai oleh

adanya hiperglikemia yang disebabkan oleh defek sekresi insulin, defek kerja insulin atau

keduanya, dari berbagai penelitian epidemiologis seirig dengan perubahan pol hidup,

didapatkan prevalensi DM terus meningkat.

1.2. RUMUSAN MASALAH

1.3. TUJUAN

1.4. MANFAAT

Page 2: Lapsus Gangrene

BAB II

STATUS PENDERITA

1.1. IDENTITAS PENDERITA

Nama : Ny. M

Usia : 39 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Ngajum

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Pendidikan : SMP

Status : Menikah

Agama : Islam

Suku : Jawa

Tanggal MRS : 4 juni 2014

No. Reg : 350726

1.2. ANAMNESA

1. Keluhan Utama

2. Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien dibawa ke IGD RSUD Kanjuruhan Kepanjen dengan keluhan lemas

sejak 3 hari yang lalu walaupun makannya banyak. Pasien mengaku sering lapar dan

haus serta sering BAK (lebih dari 5 kali) sejak ± 3 tahun yang lalu.

Pasien juga mengaku terdapat luka pada kaki kirinya yang tidak kunjung

sembuh sejak ± 1 bulan terakhir. Pasien mengaku tidak mengetahui penyebab

lukanya. Awalnya luka kecil pada telapak kaki kiri di sekitar jari ke empat, berwarna

kemerahan, sedikit bengkak dan nyeri. 1 minggu kemudian luka di telapak kaki

melebar dan jari ketiga, keempat dan kelima juga tampak kemerahan, bengkak dan

nyeri. Pasien lalu memeriksakan kakinya ke mantri setempat. Namun luka tidak

sembuh dan menyebar. 5 hari kemudian punggung kaki terasa nyeri dan bengkak.

Ujung jari keempat dan kelima menjadi kehitaman, tidak terasa nyeri dan pasien juga

demam. Seminggu kemudian keluar nanah dari mata kaki kiri. Pasien mengaku

enggan periksa ke rumah sakit karena takut kakinya dipotong.

Pasien juga mengaku sering kesemutan dan terasa tebal pada kedua kaki dan

tangan sejak 3 bulan terakhir.

Page 3: Lapsus Gangrene

Lemas sejak kemarin. 3 hari yg lalu demam. 11 hari yg lalu ada luka di kaki

tidak nyeri.

3. Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien mengaki tidak pernah sakit seperti ini sebelumnya.

Riwayat hipertensi : disangkal

Riwayat diabetes : (+)

Riwayat alergi : disangkal

4. Riwayat Pengobatan

Diberi obat dan dibersihkan lukanya oleh mantri setempat.

5. Riwayat Penyakit Keluarga

Pasien mengaku tidak ada keluarga yang pernah sakit seperti ini.

Riwayat hipertensi : (+)

Riwayat diabetes : (+)

Riwayat alergi : disangkal

6. Riwayat Kebiasaan

Olahraga : tidak pernah

Diet : pasien mengku tidak pernah membatasi asupan makannya.

1.3. PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan Umum

Tampak lemah, kesadaran compos mentis (GCS E4V5M6).

2. Tanda Vital

TD : 100/70 mmHg

Nadi : 76 x/menit

RR : 20 x/menit

Suhu : 36,5 oC

3. Kepala

Bentuk mesocephal, rambut tidak mudah dicabut.

4. Mata

Conjunctiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-).

5. Telinga

Bentuk normotia, sekret (-/-), pendengaran berkurang (-/-).

6. Hidung

Nafas cuping hidung (-/-), sekret (-/-), epistaksis (-/-).

7. Mulut Dan Tenggorokan

Page 4: Lapsus Gangrene

Bibir pucat (-), bibir cianosis (-), gusi berdarah (-),tonsil membesar (-), pharing

hiperemis (-).

8. Leher

JVP tidak meningkat, trakea ditengah, pembesaran kelenjar tiroid (-).

9. Thoraks

a. Cor

I : iktus kordis tak tampak

P : iktus kordis tak kuat angkat

P : Batas kiri atas: SIC II linea para sternalis sinistra

Batas kanan atas: SIC II linea para sternalis dekstra

Batas kiri bawah: SIC V medial linea medio clavicularis sinistra

Batas kanan bawah: SIC IV linea para sternalis dekstra

A : bunyi jantung I dan II regular, murmur (-), gallop (-).

b. Pulmo

I : pengembangan dada kanan sama dengan dada kiri

P : fremitus raba kanan sama dengan kiri

P : sonor/sonor

A : Suara nafas vesikuler, ronchi (-/-), wheezing (-/-).

10. Abdomen

Inspeksi : perut tampak buncit, tidak tampak adanya massa

Palpasi : Supel (+), Nyeri tekan (-)

Perkusi : timpani

Auskultasi : bising usus (+) normal

11. Ekstremitas

Status lokalisata: Regio pedis sinistra

Luka basah regio pedis sinistra, eritema (+), akral hangat

Look :

Kulit berwarna kemerahan, Luka ukuran 2x2 cm, bentuk tidak beraturan, pus (+),

oedem (+), kulit sekitar tepi luka berwarna pucat tidak rata, tengahnya hiperemi

(+).eritema (+), darah (-),sianosis (-), deformitas (-), granulasi (-),scar (-)

Feel :

Kaki kanan suhu rabaan hangat dibandingkan bagian tubuh lainnya (+), nyeri tekan

setempat (-), krepitasi (-), AVN : kapiler refil 2 detik, pulsasi arteri dorsalis pedis

Page 5: Lapsus Gangrene

teraba kuat dextra/sinistra, sensibilitas eksteroseptif : raba (+), nyeri (-), suhu (-),

propioseptif : rasa tekan dalam (+), rasa nyeri dalam (-), gerak/kinetik (+),

statognesia/gerakan otot dan sendi (+).

Move

Gerakan aktif dan pasif tidak terhambat,gangguan persarafan (+), sakit bila digunakan

berjalan(-), gerakan dorsofleksi dan plantar flexi tidak terhambat.

1.4. RESUME

1.5. DIAGNOSA

1.6. PLANING

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1. DEFINISI DIABETES MELITUS

3.2. DIAGNOSA DIABETES MELLITUS

3.3. ULKUS DIABETIKUM

BAB IV

KESIMPULAN