laporan udara denny

44
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perwujudan kualitas lingkungan yang sehat merupakan bagian pokok di bidang kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam kehidupan perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya sehingga dapat memberikan daya dukungan bagi makhluk hidup untuk hidup secara optimal. Pencemaran udara dewasa ini semakin menampakkan kondisi yang sangat memprihatinkan. Sumber pencemaran udara dapat berasal dari berbagai kegiatan antara lain industri, transportasi, perkantoran, dan perumahan. Berbagai kegiatan tersebut merupakan kontribusi terbesar dari pencemar udara yang dibuang ke udara bebas. Sumber pencemaran udara juga dapat disebabkan oleh berbagai kegiatan alam, seperti kebakaran hutan, gunung meletus, gas alam beracun, dll. Dampak dari pencemaran udara tersebut adalah menyebabkan penurunan kualitas udara, yang berdampak negatif terhadap kesehatan manusia. 1

Upload: denny-deny

Post on 25-Jul-2015

254 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Udara Denny

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perwujudan kualitas lingkungan yang sehat merupakan bagian pokok di

bidang kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam

kehidupan perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya sehingga dapat

memberikan daya dukungan bagi makhluk hidup untuk hidup secara

optimal.

Pencemaran udara dewasa ini semakin menampakkan kondisi yang

sangat memprihatinkan. Sumber pencemaran udara dapat berasal dari

berbagai kegiatan antara lain industri, transportasi, perkantoran, dan

perumahan. Berbagai kegiatan tersebut merupakan kontribusi terbesar dari

pencemar udara yang dibuang ke udara bebas. Sumber pencemaran udara

juga dapat disebabkan oleh berbagai kegiatan alam, seperti kebakaran hutan,

gunung meletus, gas alam beracun, dll. Dampak dari pencemaran udara

tersebut adalah menyebabkan penurunan kualitas udara, yang berdampak

negatif terhadap kesehatan manusia.

Pertumbuhan pembangunan seperti industri, transportasi, dll disamping

memberikan dampak positif namun disisi lain akan memberikan dampak

negative dimana salah satunya berupa pencemaran udara dan kebisingan

baik yang terjadi didalam ruangan (indoor) maupun di luar ruangan

(outdoor) yang dapat membahayakan kesehatan manusia dan terjadinya

penularan penyakit.

Diperkirakan pencemaran udara dan kebisingan akibat kegiatan industri

dan kendaraan bermotor akan meningkat 2 kali pada tahun 2000 dari kondisi

tahun 1990 dan 10 kali pada tahun 2020.

1

Page 2: Laporan Udara Denny

Disamping kualitas udara ambien, kualitas udara dalam ruangan (indoor

air quality) juga merupakan masalah yang perlu mendapat perhatian karena

akan berpengaruh terhadap kesehatan manusia. Timbulnya kualitas udara

dalam ruangan umumnya disebabkan oleh beberapa hal, yaitu kurangnya

ventilasi udara (52%), adanya sumber kontaminasi di dalam ruangan (16%),

kontaminasi dari luar ruangan (10%), mikroba (5%), bahan material

bangunan (4%) , lain-lain (13%).

Mengingat bahayanya pencemaran udara terhadap kesehatan, maka

dipandang perlu bagi petugas kesehatan di daerah untuk mengetahui

berbagai parameter pencemar seperti : sifat bahan pencemar, sumber dan

distribusi, dampak yang mungkin terjadi juga cara pengendalian, maka

diperlukan suatu pedoman atau acuan dalam rangka meminimalkan terjadi

dampak terhadap kesehatan .

Berdasarkan tujuan instruksional dari Sekolah Menengah Analis Kimia

Makassar sebagai salah satu sekolah yang bernaung di bawah Kementerian

Perindustrian, sejak awal telah menetapkan kedaannya sebagai institusi

pendidikan yang menyiapkan tamatan untuk menjadi tenaga kerja tingkat

menengah dalam bidang teknisi laboratorium, pengatur pelaksana analis

kimia, berwiraswasta serta melanjutkan pendidikan ke jenjanh yang lebih

tinggi. Karena itu untuk melengkapi pengetahuan dan keterampilan yang di

peroleh selama mengikuti pendidikan di bangku sekolah selama 3 tahun

pertama di SMAK maka sebelum yang bersangkutan menyelesaikan

pendidikannya, mereka diwajibkan untuk melakukan suatu Praktek Kerja

Lapang pada tahun terakhir ( kelas IV ) selama ± 3 bulan di berbagai

instansi pemerintah dan swasta.

Sekolah Menengah Analis Kimia Makassar adalah salah satu sekolah

kejuruan dibawah naungan Kementerian Perindustrian dan Perdagangan.

Dalam hal ini adalah pusat pendidikan dan pelatihan industri, yang ikut

2

Page 3: Laporan Udara Denny

bertanggung jawab dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan

sumber daya manusia industrial yang berwawasan ilmu pengetahuan dan

teknologi, serta memiliki jiwa kewirausahaan sebagai wujud dari misi

KEMENPERIN.

Program pendidikan Sekolah Menengah Analis Kimia Makassar lebih

difokuskan pada praktek disamping teori, dimana pada setiap semester VII

siswa kelas IV diberi kesempatan untuk melaksanakan PRAKERIN

diberbagai instansi, pabrik atau perusahaan atau lembaga-lembaga penelitian

baik negeri atau swasta.

Untuk mengatasi hal tersebut perlu ada kemitraan anatara sekolah dan

dunia industri, dimana dunia industri turut membantu kekurangan sekolah

melalui PRAKERIN.

Dalam kesempatan ini, penulis melaksanakan PRAKERIN mulai tanggal

13 Desember 2011 di Laboratorium Balai Besar Keselamatan dan Kesehatan

Kerja Makassar.

PRAKERIN diprioritaskan pada pemeriksaan Kualitas Udara Dan

Kualitas Air dengan metode analisis yang rutin dilakukan sehingga penulis

mendapatkan pengetahuan yang baru yang sudah ataupun yang belum di

dapatkan di sekolah dan selanjutnya dituangkan dalam laporan PRAKERIN

ini.

Adapun tujuan pelaksanaan PRAKERIN ini yaitu :

1. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa sebagai bekal kerja

yang sesuai dengan program studi kimia analisis.

2. Menumbuh kembangkan dan memantapkan sikap profesionalisme siswa

dalam rangka memasuki lapangan kerja sebagai analis kimia.

3. Meningkatkan wawasan siswa pada aspek-aspek potensi di dunia kerja

anatara lain : struktur organisasi, disiplin, lingkungan, dan sistem kerja.

3

Page 4: Laporan Udara Denny

4. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa.

5. Meningkatkan kemampuan siswa dalam mengaplikasikan teknologi baru

dalam lapangan kerja.

6. Memperkenalkan tugas dan fungsi seorang analis kimia pada lembaga

penelitian dan perusahaan di tempat pelaksanaan PRAKERIN ( sebagai

calon konsumen tenaga analis kimia ).

Pada akhir kegiatan PRAKERIN siswa diwajibkan menyusun dan

membuat laporan PRAKERIN. Tujuan penulisan laporan PRAKERIN ini

adalah :

1. Melatih siswa untuk membuat karya tulis yang didasarkan pada fakta

dan hasil kerja.

2. Siswa mampu mencari alternatif lain dalam pemecahan masalah

dibidang analis kimia secara lebih rinci dan mendalam.

3. Sebagai pertanggungjawaban kepada sekolah selama melakukan

PRAKERIN.

1.2 Pokok-pokok Masalah

Dalam pelaksanaan analisa yang dilakukan, penulis menganalisa kadar

Debu, Nitrogen Oksida ( NOx), Sulfur Oksida (SO2) Di udara.

1.3 Batasan Masalah

Dalam pelaksanaan analisa yang dilakukan penulis membatasi diri pada

analisa kadar Debu, Nitrogen Oksida (NOx), Sulfur Oksida (SO2) Di udara.

1.4 Tinjauan Umum Balai Besar K3 Makassar

1. Sejarah Balai Besar K3 Makassar

Balai Besar K3 Makassar merupakan salah satu unit Pelaksana Teknis

Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI. Didirikan pada tahun

4

Page 5: Laporan Udara Denny

1976 oleh dr. Suma’mur, dengan nama “Lembaga Daerah Hiperkes dan

Keselamatan Kerja” dengan kepala kantor dr. Mahmud Muhammad.

Pada tahun 1982, Lembaga Daerah Hiperkes dan Keselamatan Kerja

berubah menjadi “Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja”. Pada tahun

2006, Sesuai PERMANEKERTRANS RI No. Per. 16/MEN/III/2007,

kantor ini mengalami perubahan struktur menjadi “Balai Besar

Keselamatan dan Kesehatan Kerja”, dengan wilayah kerja meliputi 10

propinsi.

2. Visi Balai Besar K3 Makassar

Terwujudnya budaya dan kemandirian pekerja dan pengusaha dalam

pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja.

3. Misi Balai Besar K3 Makassar

a) Memberikan kepuasan pelanggan dan mitra kerja dalam pelayanan

bidang keselamatan dan kesehatan kerja.

b) Meningkatkan kesadaran dunia usaha dalam menerapkan

keselamatan dan kesehatan kerja.

c) Meningkatkan koordinasi yang sinergis antar pengendali

(stakeholders) di bidang keselamatan dan kesehatan kerja.

d) Mewujudkan penerapan system manajemen keselamatan dan

kesehatan kerja yang ramah lingkungan dan berkesinambungan.

e) Meningkatkan kompetensi dan daya saing tenaga kerja dibidang

keselamatan dan kesehatan kerja.

4. Motto Balai Besar K3 Makassar

Kecepatan, akurasi, ketepatan dan kepuasan pelanggan untuk pelayanan

K3 dan system manajemen K3.

5

Page 6: Laporan Udara Denny

5. Fasilitas Pelayanan Balai Besar K3 Makassar

Balai Besar K3 memberikan pelayanan teknis dalam upaya

meningkatkan perlindungan K3 bagi tenaga kerja melalui pelayanan

sebagai berikut :

Bidang Keselamatan Kerja

Fasilitas Pelayanan Keselamatan Kerja

Pengujian air pengisi ketel dan air ketel uap.

Pengujian alat proteksi.

Pengujian arus listrik.

Pengamatan dan penempatan alat pemadam kebakaran.

Pengujian merusak (DT) atau tidak merusak (NDT).

Pengujian pentanahan.

Bidang Hiperkes

Fasilitas pelayan Hiperkes

Pengukuran faktor fisik

Kebisingan.

Penerangan.

Iklim kerja.

Sinar ultra violet.

Getaran.

Pengukuran faktor kimia

Pengukuran gas CO2, H2S, NOx, SO2, Ox, NH3 dan lain-lain.

Pertikel lingkungan kerja.

Kandungan logam berat, serta asbes.

Pengujian jenis dan struktur tanah.

Fasilitas pelayanan ergonomic

Ukuran anthropometri.

Kebugaran.

Sikap dan cara kerja.

6

Page 7: Laporan Udara Denny

Konsultasi.

Pengujian air buangan/ limbah industri.

Pengujian emisi bergerak dan tidak bergerak.

Bidang Pelatihan

Dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga kerja

melalui pelatihan-pelatihan, diharapkan tenaga kerja dapat bekerja

dengan sehat dan selamat. Sehingga terhindar dari kecelakaan kerja

atau penyakit akibat kerja.

Balai Besar K3 Makassar memiliki berbagai modul fasilitas dan

sarana pelatihan serta didukung oleh instruktur yang kompeten di

bidangnya untuk melakukan pelatihan dalam bidang K3.

Jenis pelatihan :

Pelatihan K3 bagi dokter, paramedis, P2K3 perusahaan.

Pelatihan K3 bagi Manajer perusahaan/ supervisor.

Pelatihan petugas P3K.

Pelatihan teknisi hiperkes.

Pelatihan pengelola makan tenaga kerja.

Pelatihan manajemen bahan kimia berbahaya.

Pelatihan manajemen APD.

Pelatihan manajemen resiko.

Pelatihan tanggap darurat industri.

Pelatihan penatalaksanaan rumah tangga industri.

Pelatihan internal auditor SMK3.

Jejaring dan Kemitraan Balai Besar K3 Makassar

Berbagai kerjasama telah dilakukan dalam pengembangan K3

diwilayah Indonesia Timur, Di antaranya :

1. Penunjukan Oleh Gubernur KDH Tingkat I Propinsi Sulawesi

Selatan sebagai Laboratorium Lingkungan.

7

Page 8: Laporan Udara Denny

2. Kerjasama dengan Instansi Pemerintah lainnya, seperti Bapelda

Tingkat I Sulawesi Selatan, Bapelda Kabupaten Bulukumba, dsb.

3. Kerjasama dengan perusahaan swasta, seperti :

PT. Aneka Tambang Pomala

PT. Semen Bosowa

PT. Semen Tonasa

PT. Katingan Timber Celebes

PT. Coca Cola Bootling Indonesia

PT. Maruki International Indonesia

PT. Toarko Jaya

PT. Alstom Sengkang

Pertamina wilayah Indonesia Timur

Bank Indonesia Wilayah Indonesia Timur

PLN Sektor Wilayah Indonesia Timur

PT. Letawa

PT. Unggul Widya lestari

PT. Eastern Pearl Flour Mills

PT. Indofood Sukses Mandiri

PT. London Sumatera (Lonsum)

PT. Mitra Karya Sejati

PT. Pasang Kayu

PT. Surya Lestari

PT. Astra Credit Company

PT. Panca Usaha Palopo Plywood

PT. Inco Tbk

8

Page 9: Laporan Udara Denny

PT. Wijaya Karya Beton

PT. Asia Tropical

Dll

4. Kerjasama dengan berbagai Universitas, Seperti :

Fak. Kesehatan Masyarakat Univ. Hasanuddin

Fak. Kesehatan Masyarakat Univ. Muslim Indonesia

Fak. Kesehatan Masyarakat Univ. Indonesia Timur

Akademi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Makassar

Sekolah Menengah Analis Kimia Makassar

BAB II

LANDASAN TEORI

9

Page 10: Laporan Udara Denny

2.1 Gas SO2 ( Sulfur Dioksida )

A. Sifat Fisik dan Kimia

Pencemaran oleh sulfur oksida terutama disebabkan oleh dua komponen

sulfur bentuk gas yang tidak berwarna, yaitu Sulfur Dioksida ( SO2 ) dan

Sulfur Trioksida ( SO3 ), dan keduanya disebut sulfur oksida ( SOx ). Sulfur

dioksida mempunyai karakteristik bau yang tajam dan tidak mudah terbakar

diudara, sedangkan Sulfur Trioksida merupakan komponen yang tidak

reaktif.

Pembakaran bahan-bahan yang mengandung Sulfur akan menghasilkan

kedua bentuk Sulfur Oksida, tetapi jumlah relative masing-masing tidak

dipengaruhi oleh jumlah oksigen yang tersedia. Di udara SO2 selalu

terbentuk dalam jumlah besar. Jumlah SO3 yang terbentuk bervariasi dari 1

sampai 10% dari total SOx.

Mekanisme pembentukan SOx dapat dituliskan dalam dua tahap reaksi

berikut :

S + O2 SO2

2 SO2 + O2 2 SO3

SO3 di udara dalam bentuk gas hanya mungkin ada jika konsentrasi uap

air sangat rendah. Jika uap air terdapat dalam jumlah cukup, SO3 dan uap air

akan bergabung membentuk droplet asam sulfat ( H2SO4 ) denagn reaksi

sebagai berikut :

SO3 + H2O H2SO4

Komponen yang normal terdapat di udara bukan SO3 melainkan H2SO4

tetapi jumlah H2SO4 di atmosfir lebih banyak dari pada yang dihasilkan dari

emisi SO3 hal ini menunjukan bahwa produksi H2SO4 juga berasal dari

mekanisme lainnya.

10

Page 11: Laporan Udara Denny

Setelah berada diatmosfir sebagai SO2 akan diubah menjadi SO3

(kemudian menjadi H2SO4) oleh proses fotolitik dan katalitik jumlah SO2

yang teroksidasi menjadi SO3 dipengaruhi oleh beberapa factor termasuk

jumlah air yang tersedia, intensitas, waktu dan distribusi spectrum sinar

matahari, jumlah bahan katalitik, bahan sorptif dan alkalin yang tersedia.

Pada malam hari atau kondisi lembab atau selama hujan SO2 diudara

diabsorpsi oleh droplet air alkalin dan bereaksi pada kecepatan tertentu

untuk membentuk sulfat di dalam droplet.

B. Sumber dan Distribusi

Sepertiga dari jumlah sulfur yang terdapat di atmosfir merupakan hasil

kegiatan manusia dan kebanyakan dalam bentuk SO2. Dua pertiga hasil

kegiatan manusia dan kebanyakan dalam bentuk SO2. Dua pertiga bagian

lagi berasal dari sumber-sumber alam seperti vulkano dan terdapat dalam

bentuk H2S dan oksida. Masalah yang ditimbulkan oleh bahan pencemar

yang dibuat oleh manusia adalah ditimbulkan oleh bahan pencemar yang di

buat oleh manusia adalah dalam hal distribusinya yang tidak merata

sehimgga terkonsentrasi pada daerah tertentu. Sedangkan pencemaran yang

berasal dari sumber alam biasanya lebih tersebar merata. Tetapi pembakaran

bahan bakar pada sumbernya merupakan sumber pencemaran SOx, misalnya

pembakaran arang, minyak bakar gas, kayu dan sebagainya. Sumber SOx

yang kedua adalah dari proses-proses industri seperti pemurnian petroleum,

industri asam sulfat, industri peleburan baja dan sebagainya.

Pabrik peleburan baja merupakan industri terbesar yang menghasilkan

SOx. Hal ini disebabkan adanya elemen penting alami dalam bentuk garam

sulfide misalnya tembaga ( CuFeS2 dan Cu2S ), zink ( ZnS ), Merkuri ( HgS)

dan Timbal ( PbS ). Kebanyakan senyawa logam sulfide dipekatkan dan

dipanggang di udara untuk mengubah sulfide menjadi oksida yang mudah

tereduksi. Selain itu sulfur merupakan konyminan yang tidak dikehendaki

didalam logam dan lebih mudah untuk menghasilkan sulfur dari logam dan

11

Page 12: Laporan Udara Denny

biasanya lebin mudah untuk menghasilkan dari produk logam akhirnya.

Oleh karena itu SO2 secara rutin diproduksi sebagai produk samping dalam

industry logam dan sebagian terdapat di udara.

C. Dampak Terhadap Kesehatan

Pencemaran SOx menimbulkan dampak terhadap manusia dan hewan,

kerusakan pada tanaman terjadi pada kadasr sebesar0,5 ppm.Pengaruh

utama polutan Sox terhadap manusia adalah iritasi sistim pernafasan.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa iritasi tenggorokan terjadi pada

kadar SO2 sebesar 5 ppm atau lebih bahkan pada beberapa individu yang

sensitif iritasi terjadi pada kadar 1-2 ppm. SO2 dianggap pencemar yang

berbahaya bagi kesehatan terutama terhadap orang tua dan penderita yang

mengalami penyakit khronis pada sistem pernafasan kadiovaskular.

Individu dengan gejala penyakit tersebut sangat sensitif terhadap kontak

dengan SO2, meskipun dengan kadar yang relative rendah. Kadar SO2 yang

berpengaruh terhadap gangguan kesehatan adalah sebagai berikut :

Konsentrasi

(ppm)Pengaruh

3 – 5 Jumlah terkecil yang dapat dideteksi dari baunya

8 – 12Jumlah terkecil yang segera mengakibatkan iritasi

tenggorokan

20 Jumlah terkecil yang akan mengakibatkan iritasi mata

20 Jumlah terkecil yang akan mengakibatkan batuk

20Maksimum yang diperbolehkan untuk konsentrasi dalam

waktu lama

50 – 100Maksimum yang diperbolehkan untuk kontrak singkat

(30 menit )

400 -500 Berbahaya meskipun kontak secara singkat

12

Page 13: Laporan Udara Denny

2.2 Gas NOx ( Nitrogen Oksida )

A. Sifat Fisik dan Kimia

Oksida Nitrogen (NOx) adalah kelompok gas nitrogen yang terdapat di

atmosfir yang terdiri dari nitrogen monoksida (NO) dannitrogen dioksida

(NO2). Walaupun ada bentuk oksida nitrogen lainnya, tetapi kedua gas

tersebut yang paling banyak diketahuisebagai bahan pencemar udara.

Nitrogen monoksida merupakan gas yang tidak berwarna dan tidak berbau

sebaliknya nitrogendioksida berwarna coklat kemerahan dan berbau tajam.

Nitrogen monoksida terdapat diudara dalam jumlah lebih besar daripada

NO2. Pembentukan NO dan NO2 merupakan reaksi antara nitrogen dan

oksigen diudara sehingga membentuk NO, yang bereaksi lebih lanjut dengan

lebih banyak oksigen membentuk NO2.

Udara terdiri dari 80% Volume nitrogen dan 20% Volume oksigen. Pada

suhu kamar, hanya sedikit kecendrungan nitrogen dan oksigen untuk

bereaksi satu sama lainnya. Pada suhu yang lebih tinggi (diatas 1210°C)

keduanya dapat bereaksi membentuk NO dalam jumlah banyak sehingga

mengakibatkan pencemaran udara. Dalam proses pembakaran, suhu yang

digunakan biasanya mencapai 1210 – 1.765 °C, oleh karena itu reaksi ini

merupakan sumber NO yang penting. Jadi reaksi pembentukan NO

merupakan hasil samping dari proses pembakaran.

B. Sumber dan Distribusi

Dari seluruh jumlah oksigen nitrogen ( NOx ) yang dibebaskan ke udara,

jumlah yang terbanyak adalah dalam bentuk NO yang diproduksi oleh

aktivitas bakteri. Akan tetapi pencemaran NO dari sumber alami ini tidak

merupakan masalah karena tersebar secara merata sehingga jumlah nya

menjadi kecil. Yang menjadi masalah adalah pencemaran NO yang

13

Page 14: Laporan Udara Denny

diproduksi oleh kegiatan manusia karena jumlahnya akan meningkat pada

tempat-tempat tertentu.

Kadar NOx diudara perkotaan biasanya 10–100 kali lebih tinggi dari

pada di udara pedesaan. Kadar NOx diudara daerah perkotaan dapat

mencapai 0,5 ppm (500 ppb). Seperti halnya CO, emisi NOx dipengaruhi

oleh kepadatan penduduk karena sumber utama NOx yang diproduksi

manusia adalah dari pembakaran dan kebanyakan pembakaran disebabkan

oleh kendaraan bermotor, produksi energi dan pembuangan sampah.

Sebagian besar emisi NOx buatan manusia berasal dari pembakaran arang,

minyak, gas, dan bensin.

Kadar NOx di udara dalam suatu kota bervariasi sepanjang hari

tergantung dari intensitas sinar mataharia dan aktivitas kendaraan bermotor.

Perubahan kadar NOx berlangsung sebagai berikut :

a) Sebelum matahari terbit, kadar NO dan NO2 tetap stabil dengan kadar

sedikit lebih tinggi dari kadar minimum seharihari.

b) Setelah aktifitas manusia meningkat ( jam 6-8 pagi ) kadar NO

meningkat terutama karena meningkatnya aktivitas lalulintas yaitu

kendaraan bermotor. Kadar NO tertinggi pada saat ini dapat mencapai 1-

2 ppm.

c) Dengan terbitnya sinar matahari yang memancarkan sinar ultra violet

kadar NO2 ( sekunder ) kadar NO2 pada saat ini dapat mencapai 0,5

ppm.

d) Kadar ozon meningkat dengan menurunnya kadar NO sampai 0,1 ppm.

e) Jika intensitas sinar matahari menurun pada sore hari ( jam 5-8 malam )

kadar NO meningkat kembali.

f) Energi matahari tidak mengubah NO menjadi NO2 (melalui reaksi

hidrokarbon) tetapi O3 yang terkumpul sepanjang hari akan bereaksi

dengan NO. Akibatnya terjadi kenaikan kadar NO2 dan penurunan kadar

O3.

Produk akhir dari pencemaran NOx di udara dapat berupa asam nitrat,

yang kemudian diendapkan sebagai garam garam nitrat didalam air hujan

14

Page 15: Laporan Udara Denny

atau debu. Mekanisme utama pembentukan asam nitrat dari NO2 di udara

masih terus dipelajari. Salah satu reaksi dibawah ini diduga juga terjadi

diudara tetapi peranannya mungkin sangat kecil dalam menentukan jumlah

asam nitrat di udara.

Kemungkinan lain pembentukan HNO3 didalam udara tercemar adalah

adanya reaksi dengan ozon pada kadar NO2 maksimum O3 memegang

peranan penting dan kemungkinan terjadi tahapan reaksi sebagai berikut :

O3 + NO2 NO3 + O2

NO3 + NO2 N2O5

N2O5 + 2HNO3 2HNO3

Reaksi tersebut diatas masih terus dibuktikan kebenarannya, tetapi yang

penting adalah bahwa proses-proses diudara mengakibatkan perubahan NOx

menjadi HNO3 yang kemudian bereaksi membentuk partikel-partikel.

2.3 Partikel Debu

A. Sifat Fisik dan Kimia

Partikulat debu melayang (Suspended Particulate Matter/SPM)

merupakan campuran yang sangat rumit dari berbagai senyawa organik dan

anorganik yang terbesar di udara dengan diameter yang sangat kecil, mulai

dari < 1 mikron sampai dengan maksimal 500 mikron. Partikulat debu

tersebut akan berada di udara dalam waktu yang relatif lama dalam keadaan

melayang-layang di udara dan masuk kedalam tubuh manusia melalui

saluran pernafasan. Selain dapat berpengaruh negatif terhadap kesehatan,

partikel debu juga dapat mengganggu daya tembus pandang mata dan juga

mengadakan berbagai reaksi kimia di udara. Partikel debu SPM pada

umumnya mengandung berbagai senyawa kimia yang berbeda, dengan

15

Page 16: Laporan Udara Denny

berbagai ukuran dan bentuk yang berbeda pula, tergantung dari mana

sumber emisinya.

Karena Komposisi partikulat debu udara yang rumit, dan pentingnya

ukuran partikulat dalam menentukan pajanan, banyak istilah yang digunakan

untuk menyatakan partikulat debu di udara. Beberapa istilah digunakan

dengan mengacu pada metode pengambilan sampel udara seperti :

Suspended Particulate Matter (SPM), Total Suspended Particulate (TSP),

balack smake. Istilah lainnya lagi lebih mengacu pada tempat di saluran

pernafasan dimana partikulat debu dapat mengendap, seperti

inhalable/thoracic particulate yang terutama mengedap disaluran pernafasan

bagian bawah, yaitu dibawah pangkal tenggorokan (larynx ). Istilah lainnya

yang juga digunakan adalah PM-10 (partikulat debu dengan ukuran diameter

aerodinamik <10 mikron), yang mengacu pada unsur fisiologi maupun

metode pengambilan sampel.

B. Sumber dan Distribusi

Secara alamiah partikulat debu dapat dihasilkan dari debu tanah kering

yang terbawa oleh angin atau berasal dari muntahan letusan gunung berapi.

Pembakaran yang tidak sempurna dari bahan bakar yang mengandung

senyawa karbon akan murni atau bercampur dengan gas-gas organik seperti

halnya penggunaan mesin disel yang tidak terpelihara dengan baik.

Partikulat debu melayang (SPM) juga dihasilkan dari pembakaran batu

bara yang tidak sempurna sehingga terbentuk aerosol kompleks dari butir-

butiran tar. Dibandingkan dengan pembakaraan batu bara, pembakaran

minyak dan gas pada umunya menghasilkan SPM lebih sedikit. Kepadatan

kendaraan bermotor dapat menambah asap hitam pada total emisi partikulat

debu. Demikian juga pembakaran sampah domestik dan sampah komersial

bisa merupakan sumber SPM yang cukup penting. Berbagai proses industri

seperti proses penggilingan dan penyemprotan, dapat menyebabkan abu

16

Page 17: Laporan Udara Denny

berterbangan di udara, seperti yang juga dihasilkan oleh emisi kendaraan

bermotor.

C. Dampak Terhadap Kesehatan

Inthalasi merupakan satu-satunya rute pajanan yang menjadi perhatian

dalam hubungannya dengan dampak terhadap kesehatan. Walau demikian

ada juga beberapa senyawa lain yang melekat bergabung pada partikulat,

seperti timah hitam (Pb) dan senyawa beracun lainnya, yang dapat memajan

tubuh melalui rute lain.

Pengaruh partikulat debu bentuk padat maupun cair yang berada di udara

sangat tergantung kepada ukurannya. Ukuran partikulat debu bentuk padat

maupun cair yang berada diudara sangat tergantung kepada ukurannya.

Ukuran partikulat debu yang membahayakan kesehatan umumnya berkisar

antara 0,1 mikron sampai dengan 10 mikron. Pada umunya ukuran partikulat

debu sekitar 5 mikron merupakan partikulat udara yang dapat langsung

masuk kedalam paru-paru dan mengendap di alveoli. Keadaan ini bukan

berarti bahwa ukuran partikulat yang lebih besar dari 5 mikron tidak

berbahaya, karena partikulat yang lebih besar dapat mengganggu saluran

pernafasan bagian atas dan menyebabkan iritasi. Keadaan ini akan lebih

bertambah parah apabila terjadi reaksi sinergistik dengan gas SO2 yang

terdapat di udara juga.

Selain itu partikulat debu yang melayang dan berterbangan dibawa angin

akan menyebabkan iritasi pada mata dan dapat menghalangi daya tembus

pandang mata (Visibility) Adanya ceceran logam beracun yang terdapat

dalam partikulat debu di udara merupakan bahaya yang terbesar bagi

kesehatan. Pada umumnya udara yang tercemar hanya mengandung logam

berbahaya sekitar 0,01% sampai 3% dari seluruh partikulat debu di udara

Akan tetapi logam tersebut dapat bersifat akumulatif dan kemungkinan

dapat terjadi reaksi sinergistik pada jaringan tubuh, Selain itu diketahui pula

bahwa logam yang terkandung di udara yang dihirup mempunyai pengaruh

17

Page 18: Laporan Udara Denny

yang lebih besar dibandingkan dengan dosis sama yang besaral dari

makanan atau air minum. Oleh karena itu kadar logam di udara yang terikat

pada partikulat patut mendapat perhatian .

D. Pengendalian

1) Pencegahan

Dengan melengkapi alat penagkap debu ( Electro Precipitator ).

Dengan melengkapi water sprayer pada cerobong.

Pembersihan ruangan dengan system basah.

Pemeliharaan dan perbaikan alat penagkap debu.

Menggunakan masker.

2) Penanggulangan

Memperbaiki alat yang rusak.

BAB III

METODE ANALISA

18

Page 19: Laporan Udara Denny

3.1 Penentuan Kadar SO2 di Udara Metode Pararosanilin

1. Prinsip Analisa

SO2 di udara diserap oleh larutan Potassium atau Sodium Tetra Chloro

Mercurate (TCM) akan membentuk senyawa kompleks Dichloro Sulfit

Merkurat. Senyawa kompleks yang terbentuk ini tahan terhadap oksidasi

oleh oksigen. Selanjutnya ini direaksikan dengan asam untuk

menghancurkan nitrit yang terbentuk dari oksida nitrogen. Kemudian

direaksikan dengan Pararosanilin dan Formaldehyde yang akan

membentuk senyawa kompleks Pararosanilin Methyl Sulfanat yang

berwarna merah ungu, warna yang terjadi diukur dengan

spektrofotometer pada panjang gelombang 560 nm.

2. Bahan dan Peralatan

a) Bahan

Sodium Tetra Chloro Mercurate.

Mercury Chloride.

Sodium Chloride.

Asam sulfamat.

Asam klorida.

Aquadest.

Sodium meta bisulfit.

Formaldehyde 35%.

b) Peralatan

Pompa vacuum.

Impinger.

Flow meter.

Pipet.

Gelas ukur.

Gelas beaker.

19

Page 20: Laporan Udara Denny

Tabung reaksi.

Timbangan analitik.

Spektrofotometer.

3. Reagensia

Larutan Absorben SO2

Timbang 27,2 gram HgCl2 dan 11,7 gram NaCl dijadikan 1 liter

dengan aquadest.

Larutan Pararosanilin 0,04 %

a) Timbang 0,2 gram Pararosanilin Hydrochloride dijadikan 100 ml

aquadest.

b) Pipet 20 ml larutan (a) tambah 6 ml HCl Conc dibiarkan 5 menit

kemudian dijadikan 100 ml dengan aquadest.

Formaldehyde 0,2 % ( HCHO) 35 %

Pipet 1,2 ml Formaldehyde 35 % dilarutkan dalam 250 ml aquadest.

Larutan standar sulfit

a) Timbang 0,6 gram Na2S2O5 dijadikan 1 liter dengan aquadest.

b) Pipet larutan (a) 1 ml dijadikan 100 ml larutan, larutan absorben

mengandung 3,04 ml SO2 / ml.

4. Pengambilan Sampel

a) Pipet 10 ml larytan absorben dimasukkan dalam midget impinger.

b) Hubungkan midget impiger dengan pompa vacuum.

c) Hidupkan pompa dan atur flow meter supaya 2 L / menit.

d) Lama sampling minimum 30 menit.

5. Analisa

a) Apabila larutan sample terdapat endapan maka harus disaring atau

disentrifus terlebih dahulu.

b) Cek volume larutan sample sehingga 10 ml dengan penambahan

larutan absorban.

c) Siapkan larutan standart yang mengandung 0, 1, 2, 3, dan 4 ml SO2.

20

Page 21: Laporan Udara Denny

d) Sediakan 4 buah tabung reaksi diisi larutan standart yang

mengandung seperti tersebut di atas.

e) Jadikan masing-masing tabung menjadi 10 ml dengan larutan

absorben.

f) Pipet sejumlah volume larutan sample, masukkan dalam tabung

reaksi.

g) Semua tabung baik berisi larutan standart maupun yang berisi sample

di tambah 0,5 ml pararosanilin Hydrochloride 0,04% dan 0,5 ml

Formaldehyde 0,2 %.

h) Tutup masing-masing tabung dan kocok, simpan ditempat yang

gelap lebih kurang 20 menit.

i) Baca pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 560 nm.

3.2 Penentuan Kadar Gas NO2 di udara metode Griess Saltzman

1. Prinsip Analisa

Gas Nitrogen Dioksida diserap dalam larutan Griess Saltzman sehingga

membentuk suatu senyawa berwarna merah muda yang satbil setelah 15

menit. Konsentrasi larutan ditentukan secara spektrofotometer pada

panjang gelombang 550 nm.

2. Bahan dan Peralatan

a) Bahan

Asam Sulfanilat.

Asam acetat glacial.

N-1-Naphtyl Ethylene Diamine Dihydrochloride.

Sodium Nitrate.

Aquadest.

b) Peralatan

Pompa vacuum.

Flow meter.

21

Page 22: Laporan Udara Denny

Tabung reaksi.

Gelas beaker.

Timbangan analitik.

Spektrofotometer.

3. Reagensia

Larutan absorban

Larutkan 5 gram asam sulphanilat dalam 750 ml aquadest yang telah

mengandung 140 ml asam asetat glacial dalam gelas piala 1000 ml,

panaskan supaya larut dengan sempurna kemudian dinginkan,

setelah dingin tambahkan 20 ml larutan N-1-Naphtyl Ethylene

Diamine Dihydrochloride 0,1 %, masukkan dalam labu ukur 1000 ml

dan encerkan hingga tanda garis.

Larutan N-1-Naphtyl Ethylene Diamine dihydrochloride 0,1 %

Timbang 0,1 gram senyawa tersebut diatas dilarutkan dalam labu

ukur 100 ml dengan aquadest sampai tanda garis.

Larutan standart sodium nitrat

a) Timbang 2,03 gram NaNO2 dilarutkan dengan aquadest hingga

volumenya 1000 ml dalam labu ukur. Larutan ini mengandung

1000 µL / ml.

b) Pipet 1 ml larutan (a) masukkan ke dalam labu ukur 50 ml dan

encerkan dengan aquadest sampai tanda garis. Larutan ini

mengandung 20 µL NO2 / ml.

c) Pipet 5 ml larutan (b) masukkan ke dalam labu ukur 100 ml dan

encerkan dengan aquadest sampai garis ( larutan mengandung

1.35 µL NO2 / ml ).

4. Pengambilan sampel

Pipet 10 ml larutan absorben masukkan dalam midget impinger, dengan

air flow 0,4 L per menit selama 30 menit.

22

Page 23: Laporan Udara Denny

5. Analisa

Siapkan 4 buah tabung reaksi dan masing-masing tabung reaksi diisi

dengan larutan absorban sebanyak 5 ml.

Tambahkan masing-masing tabung berturut-turut 0, 1, 2, dan 3 ml

larutan standar ( c ) dari buret, lalu tambah dengan larutan absorban

hingga volumenya menjadi 10 ml.

Larutan sampel cek volumenya supaya 10 ml dengan penambahan

larutan absorban kemudian tutup masing-masing tabung lalu kocok

dan biarkan selama 15 menit.

Baca pada spektrofotometer pada panjang gelombang 550 nm.

3.3 Penentuan Kadar debu

1. Prinsip kerja

Partikel padat yang berada di udara diisap oleh pompa melalui filter

sehingga partikel (debu) akan melekat pada filter dan di analisa

berdasarkan metoda gravimetric ( kuantitas ).

2. Peralatan

Mini pump.

Small white holder.

3. Metode pengukuran

Persiapan alat

Pasang pompa, slang dan filter pada filter holder.

Switch ON alat.

Kalibrasi aliran udara dengan menggunakan flow calibrator.

Atau baca pada flow meter alat.

Sesuaikan dengan jenis debu yang akan diukur.

Alat siap untuk digunakan.

23

Page 24: Laporan Udara Denny

Persiapan filter

Sebelum ditimbang filter dimasukkan dalam filter.

Setting suhu oven 1000C selama 60 menit.

Masukkan desicator selama 15 menit.

Timbang filter dan beri kode A (mg).

Filter siap untuk sampling.

4. Cara kerja alat

Pasang filter pada filter holder.

Setting dan rangkaikan pompa, slang dan filter holder.

Switch ON instrument.

Paparkan pada titik ( lokasi ) yang akan diukur .

Set timer pompa pada durasi 30’, 60’ atau 120’.

Pasang thermometer dan barometer dilokasi pengukuran.

Catat suhu udara setempat ( 0C ) dan tekanan udara ( mmHg ).

5. Analisa

Ambil filter dengan pinset.

Masukkan dalam oven selam 60 menit pada suhu 100oC.

Masukkan lagi pada desikator selama 15 menit.

Timbang filter dan beri kode B ( mg ).

BAB IV

HASIL ANALISA

24

Page 25: Laporan Udara Denny

4.1 Hasil Penentuan Kadar NOx Di Udara

Deret Standar ( ml ) Absorban

1 0.086

2 0.157

3 0.255

Absorban Contoh adalah 0.030

Gambar Grafik

0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.50

0.05

0.1

0.15

0.2

0.25

0.3

Series2

VOLUME ( ml )

ABSO

RBAN

Volume Contoh = 0.35 ml

25

μL sampel = 0. 35 x 1 .35 = 0 . 47V udara = Kec Pompa x Waktu = 0 . 4 x 30 = 12 = 0 . 012 m3

T = 28 0C

ppm NO2= μL sampelV udara

×T + 273298

=0 .470 .012

×28 + 273298

= 39 .17 × 1 . 01 = 39 .56 μg / Nm3

Page 26: Laporan Udara Denny

Jadi kadar NOx dalam sampel adalah 39.56 µg / Nm3

4.2 Hasil Penentuan Kadar SO2 Di Udara

Deret Standar ( ml ) Absorban

1 0.80

2 1.47

3 2.50

4 3.10

Absorban Contoh adalah 0.70

Gambar Grafik

26

Page 27: Laporan Udara Denny

0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.50

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

Series2

VOLUME ( ml )

ABSO

RBAN

Volume contoh = 0.891 ml

Jadi kadar SO2 dalam sampel adalah 45.62 µg / Nm3.

4.3 Hasil Penentuan Kadar Partikel Debu Di Udara

27

μL sampel = 0. 891 x 3 . 04 = 2 .71V udara = Kec Pompa x Waktu = 2 x 30 = 60 = 0 . 06 m3

T = 28 0C

ppm NO2= μL sampelV udara

×T + 273298

=2 .710 . 06

×28 + 273298

= 45 .17 × 1 . 01 = 45 .62 μg / Nm3

Page 28: Laporan Udara Denny

Hasil pengamatan :

Bobot filter awal = 2.7214 gr (A)

Bobot filter akhir =2.7217 gr (B)

B - A = 2 .7217 - 2 . 7214 = 0 . 0003 gr = 0 .3 mgV udara = 1. 5 × 30 = 45T = 28 0C

Partikel Debu =(B - A )× 1000V udara

×T + 273298

=0 . 3 × 100045

×28 + 273298

= 6 . 67 × 1. 01 = 6 .73 μg / Nm3

Jadi partikel Debu Di Udara adalah 6.73 µg / Nm3.

28

Page 29: Laporan Udara Denny

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa Nitrogen Dioksida (NO2), Sulfur Oksida (SO2),

dan Partikel Debu di Udara, diperoleh hasil sebagai berikut :

No. Parameter Satuan Hasil Analisa Baku Mutu

1. Nitrogen Oksida ( NO2 ) µg / Nm3 39.56 400

2. Sulfur Oksida (SO2) µg / Nm3 45.62 900

3. Partikel Debu µg / Nm3 6.73 230

Catatan :

Standar Berdasarkan Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan No. 14 Tahun 2003 tentang

Pengelolaan dan Pengendalian Pencemaran Udara, Penetapan Baku Mutu Limbah Cair,

Baku Mutu Udara Ambien dan Emisi serta Baku tingkat gangguan kegiatan yang beroperasi

di Sulawesi Selatan.

Lampiran No. 30 ( Baku Mutu Udara Ambien Propinsi ).

Berdasarkan hasil analisa pada sampel gas semuanya masih memenuhi

syarat sesuai standar yang berlaku.

5.2 SARAN

a. Untuk Sekolah

Kami berharap agar sekolah tetap memperhatikan siswa-siswi

PRAKERIN seperti tetap menghubungi atau memberikan

informasi kepada siswa-siswi tentang perkembangan yang terjadi

dalam lingkungan sekolah ataupun hal lain yang terjadi dalam

lingkungan sekolah yang tentunya berhubungan dan bermanfaat

bagi siswa-siswi PRAKERIN

29

Page 30: Laporan Udara Denny

Kepada para guru atau pengantar agar mengantar siswa-siswi

PRAKERIN sampai ketempat PRAKERIN yang dituju.

b. Untuk tempat PRAKERIN

Kerja sama antara perusahaan dengan sekolah sudah baik dan

dapat dipertahankan serta ditingkatkan, guna menunjang

keberhasilan siswa-siswi sekolah. Kami berharap Balai Besar

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Makassar dapt terus menerima

siswa-siswi PRAKERIN untuk menimba ilmu yang lebih, yang

tidak diperoleh di bangku sekolah.

Kepada para pembimbing siswa-siswi PRAKERIN, agar tetap

memperhatikan siswa yang dibimbingnya serta dapat saling

membantu selama masa PRAKERIN tersebut berlangsung.

30