lapkas liken denny mukhtar

33
Laporan Kasus Liken Simplek Kronik Disusun Oleh : Denny Mukhtar Pembimbing: Vella 1

Upload: denny-mukhtar

Post on 13-Feb-2016

61 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

km.

TRANSCRIPT

Page 1: Lapkas Liken Denny Mukhtar

Laporan Kasus

Liken Simplek Kronik

Disusun Oleh :

Denny Mukhtar

Pembimbing:

Vella

BAGIAN/SMF ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMINFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA

RSUD Dr. ZAINOEL ABIDINBANDA ACEH

2015

1

Page 2: Lapkas Liken Denny Mukhtar

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan kesempatan dan kesehatan bagi penulis sehingga dapat

menyelesaikan tugas laporan kasus ini. Salawat dan salam semoga senantiasa

Allah curahkan ke pangkuan baginda Rasulullah SAW yang telah mengantar

umatnya dari alam kebodohan ke alam penuh dengan ilmu pengetahuan.

Tugas laporan kasus ini membahas mengenai Liken Simplek Kronik dan

merupakan salah satu tugas dalam menjalani Kepaniteraan Klinik Senior di

Bagian / SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran

Universitas Syiah Kuala/Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda

Aceh.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada dr. Vella, Sp.KK yang

telah bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam

penyusunan laporan kasus ini. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada rekan-

rekan dokter muda yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas ini.

Semoga tulisan ini memberikan manfaat bagi kita dan perkembangan ilmu

kedokteran.

Banda Aceh, November 2015

Penulis

2

Page 3: Lapkas Liken Denny Mukhtar

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL.................................................................................................................i

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

DAFTAR TABEL.............................................................................................iv

DAFTAR GAMBAR.........................................................................................v

PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

LAPORAN KASUS ......................................................................................... 2

ANALISA KASUS ........................................................................................... 8

TINJAUAN PUSTAKA................................................................................. 11

Definisi ...................................................................................................... 11

Epidemiologi.................................................................................................... 11

Etiopatogenesis..................................................................................................11

Manifestasi Klinis............................................................................................ 12

Diagnosis Banding.............................................................................................13

Diagnosis...........................................................................................................16

Pemeriksaan Penunjang.....................................................................................17

Penatalaksanaan.................................................................................................17

Prognosis...........................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 18

3

Page 4: Lapkas Liken Denny Mukhtar

DAFTAR TABELHalaman

Tabel 1. Diagnosa Banding…………………………...….…...…...………..….13

4

Page 5: Lapkas Liken Denny Mukhtar

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Deskripsi Lesi Pasien…………………………………..…...……....…3

5

Page 6: Lapkas Liken Denny Mukhtar

PENDAHULUAN

Liken simplek kronik (LSK) adalah peradangan kulit kronis, disertai rasa

gatal, sirkumskrip, yang khas ditandai dengan kulit yang tebal dan likenifikasi.

Keluhan utama yang dirasakan pasien dapat berupa gatal yang bersifat

paroksismal, dan dirasakan pasien terutama jika tidak beraktivitas. Lesi yang

timbul dapat muncul hanya pada satu tempat, tetapi dapat juga dijumpai pada

beberapa tempat yaitu leher, pergelangan kaki, kulit kepala, vulva, pubis, skrotum

dan ekstensor lengan. Penyakit LSK sering muncul pada usia dewasa, terutama

usia 30-50 tahun, insidensi dan angka prevalensi belum diketahui, tetapi

diperkirakan bahwa kasus LSK terjadi sekitar 0,5% dari Eropa Barat dan

Amerika. Data yang di dapatkan di klinik pada pasien dengan gangguan vulva,

LSK menyumbang 10-35%.1,2

Penderita LSK akan mengeluhkan gatal yang saat mengganggu aktivitas,

dan dirasakan terutama ketika penderita sedang beraktivitas. Rasa gatal yang

terjadi dapat ditimbulkan oleh pelepasan mediator dan aktivitas enzim proteolitik

akibat penyakit kulit lain, seperti dermatitis atopik. Rasa gatal menyebabkan

pasien menggaruk hingga menimbulkan luka. Garukan berulang menyebabkan

terjadinya penebalan palak dengan ekskoriasi. Pada tahap awal, plak berwarna

kemerahan , dimana plak mengalami edema bila terjadi proses penggarukan yang

kemudian menjadi skuama dan menebal.1

Pengobatan pada LSK bertujuan untuk mengurangi garukan dan

menggosok lesi. Pada kedua kondisi ini, pengobatan lini pertama bertujuan untuk

mengurangi rasa gatal, dapat diberikan berupa antihistamin yang mempunyai efek

sedatif seperti hidroksizin dan klorpeniramin, bisa diberikan steroid potensi kuat

dan dapat dikombinasi dengan preparat tar serta injeksi steroid intralesi. Penyakit

ini bersifat kronik dengan persistensi dan rekurunsi lesi. Eksaserbasi dapat terjadi

sebagai respon stress emosional. Prognosis bergantung pada penyebab pruritus

(penyakit yang mendasari) dan status psikologik penderita.3

LAPORAN KASUS

6

Page 7: Lapkas Liken Denny Mukhtar

IDENTITAS PENDERITA

Nama : NY. I

Umur : 56 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Suku : Aceh

Agama : Islam

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Status Perkawinan : Menikah

Alamat : Lambaro Skep, Banda Aceh

Tanggal Masuk : 30 Oktober 2015

Jaminan : JKN

Nomor CM : 0-63-72-98

ANAMNESIS

Keluhan utama : Bercak Kehitaman pada tangan dan kaki

Keluhan tambahan : Terasa gatal

Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien datang dengan keluhan bercak kehitaman disertai rasa gatal pada

kedua tangan dan kedua kakinya, gatal bertambah berat setelah pasien mencuci

pakaian dan piring, gatal berkurang bila diberi salap. Gatal dirasakan di kedua

tangan dan kedua kaki saat pasien tidak beraktivitas. Pasien sering menggaruk

tangan dan kakinya saat gatal dengan menggunakan tangannya sendiri.

Riwayat Penyakit Dahulu:

Bercak kehitaman disertai rasa gatal sudah dirasakan pasien sejak 5 tahun

yang lalu.

Riwayat kebiasaan sosial :

Pasien seorang ibu rumah tangga yang mengerjakan tugasnya, yaitu

mencuci pakaian dan piring sehari-harinya .

PEMERIKSAAN FISIK KULIT

7

Page 8: Lapkas Liken Denny Mukhtar

Status Dermatologis

Regio : Manus dan Pedis dekstra, sinistra

Deskripsi Lesi :Tampak plak hiperpigmentasi berbatas tidak tegas, tepi

ireguler, ukuran plakat, likenifikasi, jumlah multipel,

distribusi simetris

Deskripsi lesi pasien : A. Gambar regio manus dekstra et sinistra

B. Gambar regio pedis dekstra

C. Gambar regio pedis sinistra

Gambar A

8

Page 9: Lapkas Liken Denny Mukhtar

Gambar B

9

Page 10: Lapkas Liken Denny Mukhtar

Gambar C

DIAGNOSIS BANDING

1. Liken simplek kronik

2. Liken planus hipertrofi

3. Psoriasis vulgaris

4. Dermatitis atopik

5. Dermatitis kontak alergi

10

Page 11: Lapkas Liken Denny Mukhtar

RESUME

Pasien datang dengan keluhan bercak kehitaman disertai rasa gatal pada

kedua tangan dan kedua kakinya, gatal bertambah berat setelah pasien mencuci

pakaian dan piring. Gatal dirasakan dikedua tangan dan kedua kaki pasien saat

tidak beraktivitas. Pasien sering menggaruk tangan dan kakinya saat gatal dengan

menggunakan tangannya sendiri. Dari hasil pemeriksaan fisik kulit Tampak plak

hiperpigmentasi berbatas tidak tegas, tepi ireguler, ukuran gutata, jumlah multipel,

distribusi simetris pada regio manus dan pedis dekstra sinistra.

DIAGNOSIS KLINIS

Liken Simplek Kronik

TATALAKSANA

Farmakologi

Terapi sistemik:

Cetirizine tablet 10 mg 2x1 tablet/hari

Terapi topical

Asam salisilat 3% + LCD 5% + Desoximethason oint 0,25%, dioles di atas

bercak pada pagi hari

Asam salisilat 3% + Vaseline album 60 gr, dioles di atas bercak pada sore

hari

Asam salisilat 3% + Diflucortolone valerat krim, dioles di atas bercak hitam

pada malam hari

Nonfarmakologi (Edukasi)

1. Memberitahukan kepada pasien untuk memotong kukunya

2. Memberitahukan kepada pasien untuk tidak menggaruk lesi saat gatal

3. Memberitahukan pasien agar dapat menjauhi hal-hal yang memperberat

gatal, seperti stres emosional

4. Memberitahukan pasien agar minum obat secara teratur

11

Page 12: Lapkas Liken Denny Mukhtar

PROGNOSIS

Quo ad vitam : Dubia ad bonam

Quo ad Sanactionam : Dubia ad bonam

Quo ad Fungtionam : Dubia ad bona

12

Page 13: Lapkas Liken Denny Mukhtar

ANALISIS KASUS

Pada anamnesis didapatkan pasien datang ke poliklinik Ilmu Kesehatan

Kulit dan Kelamin RSUDZA Banda Aceh dengan keluhan bercak kehitaman

disertai rasa gatal pada kedua tangan dan kedua kakinya, gatal bertambah berat

setelah pasien mencuci pakaian dan piring. Keluhan rasa gatal dirasakan di kedua

tangan dan kedua kaki pasien saat tidak beraktivitas.

Diagnosis berdasarkan pada anamnesis dan pemeriksaan fisik kulit. Pada

anamnesis didapatkan keluhan gatal dan bercak kehitaman pada kedua tangan dan

kedua kaki timbul sejak 5 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan fisik kulit

didapatkan lesi pada manus dan pedis dekstra et sinistra berupa plak

hiperpigmentasi berbatas tidak tegas, likenifikasi, tepi ireguler, gutata, jumlah

multiple, distribusi dan simetris. Hal ini sesuai dengan teori dimana pada kondisi

kronik dapat terlihat lesi hiperpigmentasi dan hipopigmentasi.3

Pada liken simplek kronik (LSK) dapat terlihat lesi hiperpigmentasi dan

hipopigmentasi, dimana biasanya hanya terdapat satu lesi plak, namun bisa juga

terjadi di beberapa lokasi. Tempat yang sering terkena adalah kulit kepala,

pangkal leher, pergelangan kaki, area ekstensor dari ekstremitas dan daerah

anogenital. Pada genitalia, daerah yang paling sering terkena adalah labia mayor

pada wanita dan skrotum pada pria.3

Pasien mengeluhkan gatal hebat pada kedua tangan dan kaki saat selesai

beraktivitas yang menyebabkan terjadinya garukan berulang pada lesi. Keluhan

gatal merupakan gejala utama yang mendukung terhadap lesi kulit, dimana gatal

dapat hilang-timbul, terus-menerus atau sporadik. Rasa gatal bertambah saat

berkeringat, keadaan stres psikologis, cuaca panas atau adanya iritasi yang

disebabkan pakaian.3

Adapun diagnosis banding pada LSK yaitu, liken planus hipertrofi,

psoriasis vulgaris, dermatitis atopic, dermatitis kontak alergi. Liken planus

hipertrofi merupakan penyakit autoimun dengan reaksi inflamasi yang terjadi

dikulit dengan lesi tampak plak berwarna merah muda, simetris dan terletak di

daerah peritibial. Psoriasis vulgaris adalah penyakit autoimun bersifat kronik

13

Page 14: Lapkas Liken Denny Mukhtar

dengan lesi tampak plak eritematous, berbatas tegas dan skuama di permukaan

kulit.6,8

Dermatitis atopik merupakan penyakit kulit kronis karena proses

inflamasi. Lesi pada dermatitis atopik umumnya berupa lesi dengan plak eritem,

vesikel, skuama dan adanya likenifikasi. Dermatitis kontak alergi merupakan

penyakit kulit yang ditandai inflamasi melalui mekanisme imunologik akibat

terpapar bahan allergen eksogen. Gambaran lesi pada Dermatitis kontak alergi

berupa papul, edema, makula eritematous, berbatas tegas dan skuama.7,9

Dalam menegakkan diagnosis LSK dapat dilakukan pemeriksan penunjang

histopatologi , dimana pada gambaran histopatologi dapat dijumpai adanya

ortokeratosis dan hipergranulosis. Pada histopatologi juga dapat dijumpai adanya

sel radang seperti limfosit dan histiosit disekitar pembuluh darah dermis bagian

atas, fibroblast bertambah dan kolagen menebal.10

Secara umum penanganan LSK meliputi: Memberitahukan kepada pasien

untuk menjaga kebersihan diri dengan memotong kuku, memberitahukan untuk

tidak menggaruk lesi, memakai sarung tangan, krim barrier dan menjauhi hal-hal

yang memperberat gatal dan minum obat secara teratur. Pada kasus ini, pasien

diberikan edukasi untuk mengindari stress, berkeringat, cuaca panas, iritasi

pakaian yang dapat menambah rasa gatal pada lesi.3

Pada kasus ini pasien diberikan cetirizine tab 10 mg 1x1, sebagai antihista

min generasi kedua, merupakan antihistamin selektif dan antagonis reseptor H1

periferal dengan efek sedative yang rendah pada dosis aktif farmakologis anjuran.

Diberikan untuk menekan pruritus yang bekerja sebagai inhibisi reseptor selular

histamine yang bertanggung jawab atas dilatasi pembuluh darah dan kontraksi

otot polos.1

Selain itu, pemberian asam salisilat sebagai agen keratolitik yang dapat

digunakan sebagai pilihan untuk pengobatan liken simplek kronik. Obat ini

bertujuan untuk pelunakan atau pengelupasan lapisan tanduk epidermis. Dimana

yang ingin dicapai adalah pelunakan atau pengelupasan lapisan epidermis yang

mengalami likenifikasi. LCD 5% dioleskan sebagai antipruritus, antiradang,

antiekzem dan antiakantosis keratoplastik.3

14

Page 15: Lapkas Liken Denny Mukhtar

Desoksimethason dioleskan sebagai kortikosteroid topical potensi tinggi.

Digunakan sebagai penekan reaksi pruritus yang terjadi di daerah lesi. Digunakan

potensi untuk menunjukkan kadar kelarutan kortikosteroid yang tinggi dalam

vetikulum sehingga pengobatan lebih cepat bereaksi pada kulit yang telah terjadi

likenifikasi.1,3

Prognosis LSK umumnya baik, dimana penyakit ini bersifat kronik dengan

persistensi dan rekurensi lesi. Prognosis bergantung pada penyebab pruritus atau

penyakit yang mendasari dan status psikologk penderita.3

15

Page 16: Lapkas Liken Denny Mukhtar

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi

Liken simplek kronik (LSK) adalah peradangan kulit kronis, disertai rasa

gatal, sirkumskrip, yang khas ditandai dengan kulit yang tebal dan likenifikasi.

Likenifikasi pada LSK terjadi akibat garukan atau gosokan berulang-ulang, karena

berbagai rangsangan pruritogenik. Keluhan dan gejala dapat muncul dalam waktu

hitungan minggu hingga bertahun-tahun. Keluhan utama yang dirasakan pasien

dapat berupa gatal yang bersifat paroksismal, dan dirasakan pasien terutama jika

tidak beraktivitas. Lesi yang timbul dapat muncul hanya pada satu tempat, tetapi

dapat juga dijumpai pada beberapa tempat yaitu leher, pergelangan kaki, kulit

kepala, vulva, pubis, skrotum dan ekstensor lengan.2

Epidemiologi

Liken simplek kronik (LSK) merupakan penyakit yang sering ditemui

pada masyarakat umum terutama pada usia dewasa, dan puncak insidennya antara

30-50 tahun. Wanita lebih sering menderita dari pada pria dan penyakit ini jarang

dijumpai pada anak-anak. Penyakit ini sering muncul pada usia dewasa, terutama

usia 30-50 tahun, insidensi dan angka prevalensi belum diketahui, tetapi

diperkirakan bahwa kasus LSK terjadi sekitar 0,5% dari Eropa Barat dan

Amerika. Data yang di dapatkan di klinik pada pasien dengan gangguan vulva,

LSK menyumbang 10-35%. LSK berkembang terutama di usia pertengahan

sampai akhir usia dewasa, tapi dapat juga terjadi pada anak-anak walaupun

kemungkinannya sedikit. LSK yang berkembang pada anak-anak umumnya

terjadi pada anak laki-laki, namun ketika terjadi pada orang dewasa, umumnya

terjadi pada wanita.1,2

Etiopatogenesis

Etiologi pasti liken simplek kronik (LSK) belum diketahui, namun

pruritus memainkan peran sentral dalam timbulnya pola reaksi kulit berupa

likenifikasi dan prurigo nodularis. Pruritus sendiri dapat muncul sebagai gejala

dari penyakit lainnya yang mendasari seperti gagal ginjal kronik, obstruksi saluran

empedu, limfoma Hodgkin, hipertiroidisme, hipotiroidisme, AIDS, hepatitis B

dan C, dermatitis atopic, dermatitis kontak, serta gigitan serangga. Faktor

16

Page 17: Lapkas Liken Denny Mukhtar

psikologi diasosiasikan dengan LSK, namun belum jelas apakah factor emosional

timbul skunder terhadap penyakit ini atau primer dan kausatif. Faktor lingkungan

yang dapat memperngaruhi gatal antara lain panas, keringat, dan iritasi.3

Liken simplek kronis (LSK) ditemukan pada region kulit yang mudah

dicapai untuk digaruk. Gatal menyebabkan pemggarukkan yang menyebabkan

terjadinya lesi meskipun patofisiologinya belum jelas. Gatal timbul akibat adanya

perlepasan mediator inflamasi dan aktifitas enzim proteolitik. Keadaan ini

menimbulkan adanya proses inflamasi pada kulit, yang menyebabkan penderita

sering menggaruk lesi yang terbentuk. Proses inflamasi yang berkepanjangan akan

menyebabkan penebalan kulit, dimana penebalan kulit ini sendiri menimbulkan

rasa gatal, sehingga merangsang penggarukan yang akan semakin mempertebal

kulit. Selain proses inflamasi, terdapat juga pengaruh dari sistem saraf, baik

sistem saraf pusat maupun perifer, yang mempengaruhi persepsi gatal. Beberapa

jenis kulit lebih rentang mengalami likenifikasi. Contohnya adalah kulit yang

cenderung ekzematosa, seperti dermatititis atopi dan diathesis atopi.4

Manifestasi Klinis

Penderita liken simplek kronik (LSK) akan mengeluhkan gatal yang saat

mengganggu waktu istirahat dan gatal dirasakan terutama ketika penderita selesai

beraktivitas sebagai ibu rumah tangga, contohnya mencuci pakaian dan piring.

Rasa gatal menyebabkan pasien menggaruk hingga menimbulkan luka. Rasa gatal

akan memberat pada keadaan keringat, panas dan iritasi bahan pakaian dan juga

saat tekanan psikologis. Pasien-pasien ini sering menunjukkan bahwa mereka

terus menggaruk hingga kerusakan dilakukan dengan kuku mereka menyebabkan

gatal-gatal digantikan oleh rasa sakit. Garukan berulang menyebabkan terjadinya

penebalan palak dengan ekskoriasi. Pada tahap awal, plak berwarna kemerahan ,

dimana plak mengalami edema bila terjadi proses penggarukan yang kemudian

menjadi skuama dan menebal. Kebanyakan pasien mengklaim bahwa mereka

dapat mengontrol jumlah menggaruk mereka lakukan pada siang hari. Sebaliknya,

pasien umumnya mengakui bahwa mereka tidak mampu mengendalikan

menggaruk yang terjadi di malam. Menggaruk malam ini dapat terjadi sebelum

tertidur, saat tidur, dan tak lama setelah terbangun dari tidur.1

17

Page 18: Lapkas Liken Denny Mukhtar

Diagnosis banding

Tabel 1. Diagnosis banding

Penyakit Definisi dan

Manifestasi

Klinis

Deskripsi

Lesi

Pemeriksaan

Penunjang

Gambar

Liken

Simplek

Kronik

Peradangan

kulit kronis,

disertai rasa

gatal,

sirkumkrip,

yang khas

ditandai

dengan kulit

yang tebal

dan

likenifikasi.

Keluhan

utama yang

dirasakan

pasien dapat

berupa gatal

yang

bersifat

paroksismal

, dirasakan

pasien

terutama

jika tidak

beraktivitas.

Gambaran

lesi tampak

plak

hiperpigment

asi berbatas

tidak tegas,

tepi ireguler,

ukuran

gutata,

jumlah

multipel,

distribusi

simetris.

Pemeriksaan

histopatologi

dijumpai

hiperplasia

epidermis

berupa

hiperkeratosi

s, akantosis.

Pada dermis

terdapat

infiltrasi

limfohistiosit

disekitar

pembuluh

darah

18

Page 19: Lapkas Liken Denny Mukhtar

5

Liken

Planus

Hipertrofi

Penyakit

autoimun

dengan

reaksi

inflamasi

yang terjadi

dikulit

dengan lesi

dan

gambaran

histologi

yang khas.

Keluhan

yang biasa

dirasakan

pasien

adalah gatal

pada

ekstremitas

disertai

epidermal

hiperplasia

dan pruritus

intens.6

Gambaran

lesi tampak

plak

hipertrofi

berwarna

merah muda,

simetris dan

biasnya

terletak di

daerah

pretibial atau

perimalleolar.

Pemeriksaan

histopatologi

dijumpai

hiperkeratosi

s,

hipergranulos

is, rete ridge

yang

meruncing

membentuk

saw tooth

apperance,

apoptosis

keratinosit

Psoriasis

Vulgaris

Penyakit

yang

penyebabny

a autoimun

bersifat

kronik dan

Gambaran

lesi tampak

plak

eritematosa,

berbatas

tegas dan

Pemeriksaan

hidtopatologi

dijumpai

parakeratosis,

penipisan,

akantosis dan

19

Page 20: Lapkas Liken Denny Mukhtar

residif.

Keluhan

yang biasa

timbul pada

pasien.

Adanya

timbul gatal

ringan pada

lesi.7

terdapat

skuama

diatas

permukaanny

a

pemanjangan

rete ridges

dengan

bentuk

psoriasformis

Dermatitis

Atopik

Penyakit

kulit yang

bersifat

kronis

karena

adanya

inflamasi.

Keluhan

yang timbul

gatal yang

menyebabk

an garukan

pada lesi.8

Gambaran

lesi tampak

kering,

diawali

dengan plak

eritem,

vesikel atau

papil, skuama

dan adanya

likenifikasi.

Pemeriksaan

tes tempel

( patch test)

dengan

menggunaka

n bahan yang

dicurigai

untuk

membedakan

dermatitis

kontak alergi

Dermatitis

Kontak

Iritan

Penyakit

kulit yang

ditandai

inflamasi

pada kulit

melalui

mekanisme

imunologik

akibat

Gambaran

lesi tampak

papul, edema,

makula

eritematous,

batas tegas

dan skuama.

Pemeriksaan

tes tempel

(pacth test)

dengan

menggunaka

n bahan yang

dicurigai

sebagai

penyebab

20

Page 21: Lapkas Liken Denny Mukhtar

terpapar

bahan

alergen

eksogen,

Keluhan

yang

biasanya

dirasakan

pasien gatal

pada daerah

yang

terpapar.a

keluhan

pasien.

Diagnosis

Diagnosis Liken simplek kronik (LSK) ditegakkan berdasarkan anamnesis,

pemeriksaan fisik kulit dan pemeriksaan penunjang.

1. Anamnesis

Pada LSK dijumpai keluhan gatal pada kedua tangan dan kedua kakinya,

gatal bertambah berat bila pasien beraktivitas, gatal berkurang bila pasien

tidak beraktivitas dan bila pasien memakai obat salap. Gatal sudah dirasakan

sejak 5 tahun yang lalu. Gatal dirasakan di kedua tangan dan kedua kaki

pasien. Pasien sering menggaruk tangan dan kakinya saat gatal dengan

menggunakan tangannya sendiri.

2. Pemeriksaan fisik kulit

Pada LSK tampak tampak plak hiperpigmentasi berbatas tidak tegas, tepi

ireguler, ukuran gutata, jumlah multiple, distribusi simetris, pasien menggaruk

berulang sehingga menyebabkan penebalan plak dan ekskoriasi pada kulit.

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang dapat membantu dalam menegakkan diagnosis

liken simplek kronik yaitu dengan histopatologi, dimana gambaran histopatologi

21

Page 22: Lapkas Liken Denny Mukhtar

liken simplek kronik dapat berupa ortokeratosis dan hipergranulosis. Pada

Histopatologi dapat dijumpai adanya sel radang seperti limfosit dan histiosit

disekitar pembuluh darah dermis bagian atas, fibroblast bertambah dan kolagen

menebal.10

Penatalaksanaan

Pengobatan pada liken simplek kronik (LSK) bertujuan untuk mengurangi

garukan dan menggosok lesi. Pada kedua kondisi ini, pengobatan lini pertama

bertujuan untuk mengurangi rasa gatal, dapat diberikan berupa antihistamin yang

mempunyai efek sedatif seperti hidroksizin dan klorpeniramin, bisa diberikan

steroid potensi kuat dan dapat dikombinasi dengan preparat tar serta injeksi

steroid intralesi. Penyakit ini bersifat kronik dengan persistensi dan rekurunsi lesi.

Eksaserbasi dapat terjadi sebagai respon stress emosional. Prognosis bergantung

pada penyebab pruritus (penyakit yang mendasari) dan status psikologik

penderita.3

Prognosis

Penyakit ini bersifat kronik dengan persistensi dan rekurunsi lesi.

Eksaserbasi dapat terjadi sebagai respon stress emosional. Prognosis bergantung

pada penyebab pruritus (penyakit yang mendasari) dan status psikologik

penderita.3

DAFTAR PUSTAKA

1. Lynch Peter J, Lichen simplex chronicus (atopic/neurodermatitis) of the

anogenital region; Department of Dermatology, University of California,

Davis; 2004.

2. Lotti Torello, Buggiani Gionata, Prihnano Franscesca. Prurigo nodularis

and lichen simplex chronicus; Department of Dermatological Sciences,

University of Florence, Italy; 2008.

3. Fitzpatrick TB. Dermatology in General Medicine Wolf K, Goldsmith LA,

Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffel DJ, editors. New York: The

McGraw Hill Companies; 2012.

22

Page 23: Lapkas Liken Denny Mukhtar

4. Solak O et. al. Lichen simplex chronicus as a symptom of neuropathy;

Departments of Physical Medicine and Rehabilitation, Afyon Kocatepe

University, School of Medicine; 2008.

5. Aschoff Roland, Wozel Gottfried. Topical tacrolimus for the treatment of

lichen simplex chronicus; Department of Dermatology, University

Hospital Carl Gustav Carus of the Technical University, Dresden,

Germany; 2007.

6. Paravina Mirjana. Hypertrophic Lichen Planus- a Case Report; Medical

Faculty, University of Niš, Clinic of Skin and Venereal Diseases, Clinical

Center of Niš, Serbia; 2014.

7. Usatine Richard P, MD, Riojas Marcela, MD. Diagnosis and Management

of Contact Dermatitis, University of Texas Health Science Center, San

Antonio, Texas; 2010.

8. Kim Iris H et. al. Comparative Efficacy of Biologics in Psoriasis;

Department of Dermatology, Wake Forest School of Medicine, Winston-

Salem, NC, USA; 2012.

9. Nature genetics. Meta-analysis of genome-wide association studies

identifies three new risk loci for atopic dermatitis; Nature America, Inc.

All rights reserved; Vol 44, No.2, p.186-187; 2012. School

10. James WD, Berger T, Elston D. Andrews’ Diseases of the Skin: Clinical

Dermatology: Elsevier Health Sciences; 2011.

23