pemulihanjiwa-inilah masalah kita-denny dominicus

40

Upload: pharlevy

Post on 27-Oct-2015

44 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PemulihanJiwa-Inilah Masalah Kita-Denny Dominicus
Page 2: PemulihanJiwa-Inilah Masalah Kita-Denny Dominicus

Denny Dominicus

#PemulihanJiwa

Inilah Masalah Kita

Page 3: PemulihanJiwa-Inilah Masalah Kita-Denny Dominicus

2

JUDUL BUKU

#PemulihanJiwa

Inilah Masalah Kita

Oleh: Denny Dominicus

Copyright © 2012 by Denny Dominicus

Page 4: PemulihanJiwa-Inilah Masalah Kita-Denny Dominicus

3

Pengantar

Saya tidak pernah merasa diri saya bijaksana apalagi berani menjadi sufi. Saya hanya manusia yang kebetulan gemar mencari makna-makna kehidupan melalui buku, ceramah, dan diskusi dengan orang-orang yang sudah mencapai keberhasilan akan pemaknaan hidup.

Pemulihan jiwa merupakan langkah awal untuk menjalankan hidup yang serba tak menentu, serba membingungkan, bahkan dapat membuat kita frustasi. Namun, terlintas seorang guru mengatakan bahwa jika kita sadar bahwa semuanya adalah hal yang tidak tetap, hal yang pasti berlalu, manusia akan lebih tenang dalam hidupnya.

E-book #PemulihanJiwa – Inilah Masalah Kita, adalah cara saya mengingatkan diri saya sendiri akan sebuah kebahagiaan dan derita hidup dan semoga juga bisa menjadi pengingat buat teman-teman.

Jakarta, 07 Agustus 2012

Denny Dominicus

Page 5: PemulihanJiwa-Inilah Masalah Kita-Denny Dominicus

4

DAFTAR ISI

Pengantar 3

Kebahagiaan Dan Derita 6

Ditinggalkan 9

Pencari Kebahagiaan 10

Kehilangan 12

Mengejar Kebahagiaan 15

Pengkhianatan 18

CINTA 20

Tulus dan ikhlas 21

Pengorbanan 22

Keseimbangan 24

Masa Lalu Kini Dan Depan 26

Memilih Kebahagiaan 27

Kesendirian 29

Page 6: PemulihanJiwa-Inilah Masalah Kita-Denny Dominicus

5

Kepeduliaan 31

Jati Diri 32

Tentang Penulis 38

Page 7: PemulihanJiwa-Inilah Masalah Kita-Denny Dominicus

6

Kebahagiaan dan Derita

Ketika kebahagiaan muncul, sebenarnya itu

bukanlah kebahagiaan sejati. Kebahagiaan yang

datang untuk memberikan kita sebuah nafas segar

sebelum kita menghadapi penderitaan hidup. Sudah

tentu, hidup masing-masing orang punya bahagia

dan deritanya sendiri-sendiri.

Terkadang, saat dalam keadaan stabil, dengan

mudahnya kita mengomentari masalah orang lain

‘Bodoh sekali, karena masalah itu saja kok sampai

bunuh diri.’

Ya, terlalu mudah kita mengeneralisasikan sebuah

tindakan terhadap masalah, hingga terbiasa lalu

masuk dalam batin, lalu muncul yang namanya

sebuah “sentral problem”. Beranggapan masalah kita

sendiri lebih besar dibanding masalah orang lain.

Karena terbiasa merendahkan masalah orang lain,

justru pada akhirnya yang membuat kita terjebak

dalam pandangan bahwa masalah kita sendiri itu

lebih berat.

Page 8: PemulihanJiwa-Inilah Masalah Kita-Denny Dominicus

7

Namun, bukan berarti saat kita terbiasa

memberikan simpati terhadap masalah orang lain,

membuat jiwa kita sehat dalam menghadapi

masalah kita sendiri. Nah, di sini problemnya, cepat

menghakimi salah, bersimpati juga salah. Lalu

bagaimana?

Saya tidak ingin sok tahu, namun masalah-masalah

yang muncul dalam hidup kita itu adalah sama

beratnya dengan masalah orang lain.

Masalah-masalah yang muncul dalam hidup kita,

adalah juga dialami orang lain.

Masasalah-masalah dalam hidup kita, adalah

TIDAK TETAP.

Kita dengan gampangnya memberi nasehat ke orang

terdekat kita “Sabar ya, semua pasti ada jalannya”.

Memberi simpati dengan kata ‘sabar’, jangan-jangan

itu sebagai tAnda kita yang tidak sabar terus-terusan

mendengar curhat mereka, atau kita sudah tidak

Page 9: PemulihanJiwa-Inilah Masalah Kita-Denny Dominicus

8

tahu memberi nasehat apa, yang kemudian menjadi

kita memiliki pandangan ‘make it simple’.

Harusnya, ruang-ruang waktu menunjukkan kepada

kita untuk melihat masalah orang terdekat kita,

menunjukan bahwa kebahagiaan tidak selalu tetap

sama halnya dengan penderitaan. Jadi, sebenarnya

mendengar curhatan masalah orang lain, bisa

menjadi cermin bagi hidup kita kelak. Saya yakin,

teman Anda yang punya masalah, pasti juga punya

saat-saat kebahagiaan.

Seperti teman saya, dia bahagia dan sangat ceria saat

awal menikah. Tidak pernah saya seiri itu dengan

teman saya yang begitu bahagia dengan

pasangannya, begitu semangat menjalani hari. Lalu,

setelah menikah 3 tahun, saya mendapatkan dirinya

letih lesu, ternyata masalah perselingkuhan muncul

dalam kehidupan keluarganya. Lalu, saya tersentak

sadar, bahwa bahagia dan derita selalu bergiliran dan

tidak akan pernah tetap.

Page 10: PemulihanJiwa-Inilah Masalah Kita-Denny Dominicus

9

Tenggelam dalam masalah sebenarnya adalah awal

baik untuk proses pendewasaan naik 1 level dalam

kehidupan. Masalah itu ya harus dinikmati apapun

masalahnya.

Ditinggalkan

Anda ditinggalkan kekasih Anda, itu bukan masalah

Anda sendiri, orang-orang di luar sana juga pernah

mengalaminya. Nikmati saja. Saat Anda menikmati,

pelan-pelan Anda merasakan bahwa hidup Anda

tidak sendiri. Pelan-pelan, teman, sahabat, saudara,

akan datang satu persatu ke dalam hidup Anda

untuk mensupport Anda.

Anda bangkrut dalam bisnis, nikmati saja. Nikmati

stress itu, berdiam diri, dan berpikir bahwa banyak

pengusaha juga pernah alami hal yang serupa

dengan Anda. Anda awalnya trauma, namun trauma

itu justru bisa menjadi bagian dari proses keahlian

Anda berbisnis naik 1 level.

Page 11: PemulihanJiwa-Inilah Masalah Kita-Denny Dominicus

10

Keluarga Anda berantakan, anak-anak sulit diatur,

itu bukan masalah di keluarga Anda saja, itu

masalah hampir kebanyakan keluarga. Cobalah

nikmati masalah itu di rumah, lihat diri Anda, siapa

yang harus memperbaiki ini semua? Tingkatkan

sebuah value kehidupan Anda untuk melewati

masalah-masalah ini.

Kita ini terlalu egois, menganggap bahwa kita layak

hidup bahagia, kita layak mempertahankan

kebahagiaan, sehingga kita terjebak antara

kebahagiaan atau alter ego. Kita terjebak, sebuah

obsesi yang semu terhadap kehidupan kebahagiaan

kita. Sehingga kita tidak pernah menemukan jalan-

jalan yang mudah untuk hidup kita. Kita yang

memperumit sendiri hidup kita.

Pencari Kebahagiaan

Ngotot kebahagiaan itu adalah penderitaan baru bagi

diri kita. Saya ini terus-terusan ngotot

mempertahankan sebuah hubungan cinta yang

Page 12: PemulihanJiwa-Inilah Masalah Kita-Denny Dominicus

11

bahagia dan ideal, hingga saya menulis e-book

tentang relationship berjudul “Happy Loving”,

menceritakan semua teori-teori keidealan dalam

hubungan cinta. Besar kepala dengan keberhasilan

mempertahankan pacaran selama 10 tahun dengan

berbagai masalah yang (saya duga) telah dilewati

semua.

Tetapi, saya lupa, selama 10 tahun itu tidak

dipenuhi kebahagiaan semata, masalah muncul terus

menerus, sehingga sampai pada titik saya menjadi

terobsesi untuk mempertahankan hubungan ini

dengan menganggap masih bisa bahagia dengan

asumsi ini, asumsi itu. Hasilnya, saya membuat

semua menjadi ribet sendiri, dan membuat sayapun

akhirnya bingung sendiri karena belum sanggup

melepaskan sebuah alter ego itu.

Ngotot terhadap kebahagiaan bukanlah cara yang

bijak. Saat bahagia masuk, segera membatin bahwa

ini tidaklah tetap dan kelak akan berlalu. Jadi, saat

bahagia itu berlalu, mengganti dengan derita atau

Page 13: PemulihanJiwa-Inilah Masalah Kita-Denny Dominicus

12

masalah, juga segera membatin bahwa ini pun tidak

tetap.

Kepasrahan bukanlah kepasrahan yang menerima

hasil hidup begitu saja. Berlapang tanpa usaha apa

pun, berdiam diri atau bahkan apatis terhadap

hidup.

Perlu saya beritahukan, bahwa titik rendah dalam

kehidupan itu tidaklah mengenal dasar. Masalah

Anda saat ini bisa jadi titik rendah Anda di level

sekian, lalu nanti akan muncul rendah lainnya.

Sampai Anda tua, sakit-sakitan itulah terus terjadi.

Kehilangan

Kehilangan segalanya bukanlah dari akhir dari

kehidupan kita. Saya pernah merasakan kehilangan

harapan, kehilangan impian-impian yang sedang

dibangun, kehilangan orang yang dicintai, dan

bahkan pernah kehilangan kepercayaan diri. Saat

awal mendapatkan momen kehilangan itu, saya drop

seketika. Saya merasa hidup tidak lagi bergairah.

Page 14: PemulihanJiwa-Inilah Masalah Kita-Denny Dominicus

13

Saya menganggap orang-orang sekitar tidak akan

dapat membantu kehilangan itu.

Ya, wajar saja jika kita lalu menyendiri, lemah,

menangis, bahkan enggan keluar rumah. Tetapi

ingatlah, hanya satu hal yang tidak dapat ditolelir

yaitu BUNUH DIRI. Bunuh diri adalah bagian dari

kekosongan jiwa yang harus segera diisi ; diisi

dengan berdoa, berolah raga, mencari kesibukan

lain, bergaul dengan komunitas baru, dan berbagai

hal positif lainnya yang mampu mengisi jiwa

tersebut.

Jika kita membiarkan diri kita terus-terusan

menyendiri dan terpuruk dari masalah, kekosongan

jiwa itu bisa saja terjadi. Percuma, apapun itu tidak

akan mengembalikan kebahagiaan Anda yang

pernah Anda nikmati. Toh, sejak awal sudah saya

katakan, bahwa kebahagiaan dan derita itu tidaklah

tetap.

Page 15: PemulihanJiwa-Inilah Masalah Kita-Denny Dominicus

14

Menerima masalah itu sangat berat, namun

konsekuensinya hanya akan terasa di awal. Anda

merasakan kesulitan luar biasa, Anda dibuat sulit

bernafas, sulit tidur dan menjadi kehilangan

harapan. Ya, itulah sebuah konsekuensi yang telah

dibayar di awal untuk hidup Anda. Kemudian saat

Anda sudah terbiasa dengan masalah itu, lalu Anda

mau bangkit dan bergerak, meskipun perlahan,

tetapi itulah bukti bahwa kekuatan Anda telah naik

level. Anda bisa menjadi motivator bagi diri Anda

sendiri.

Sama halnya dengan kebahagiaan, konsekuensinya

justru di akhir. Anda senang-senang dahulu, Anda

rasanya bergairah untuk jalani hari demi hari,

namun saat itu berlalu, konsekuensi yang harus

Anda dapati adalah IKHLAS dan TULUS. Dan

untuk mengikhlaskan sesuatu dengan tulus,

memerlukan kekuatan yang sungguh luar biasa.

Sebab, kita terlalu asik mengejar kebahagiaan,

bahkan jika perlu percepat kebahagiaan itu muncul.

Page 16: PemulihanJiwa-Inilah Masalah Kita-Denny Dominicus

15

Dengan uang misalnya. Beli rumah idaman, beli

mobil, beli kebahagiaan lain-lain. Namun,

bagaimanapun semuanya tidak tetap. Semakin

dikejar kebahagiaan, keinginan akan ego kehidupan,

justru membuat kita lupa ada yang lebih penting

yaitu ‘ketenangan’ akan kehidupan.

Semuanya serba cepat, in rush, dan tidak peduli apa

pun, yang penting bisa cepat bahagia, namun yang

terjadi kehidupan semakin rusak, lupa istirahat, lupa

kesehatan, lupa moral, lupa Tuhan dan lupa JATI

DIRI. Maka, bahagia didapat lalu pergi dan

kembalilah sebuah derita. Energi telah habis

mengejar kebahagiaan yang akhirnya pergi juga, lalu

di mana energi untuk hadapi derita yang

konsekuensinya di awal?

Mengejar Kebahagiaan

Tidak ada yang salah seseorang mengejar

kebahagiaan, saya pun pengejar kebahagiaan. Ingin

semua keinginan terpenuhi dan lalu jatuh dalam

sebuah kesalahan. Perlu diketahui bahwa orang yang

Page 17: PemulihanJiwa-Inilah Masalah Kita-Denny Dominicus

16

tidak pernah buat kesalahan, mereka tidak akan

pernah membangun rumah kebahagiaan.

Jadi, yang dibicarakan di sini adalah sebuah

PROSES. Dan proses itu harus berada di track yang

benar, sebab ada juga proses yang pada akhirnya

menurunkan kualitas nilai / value kehidupan kita.

Proses dari mengejar kebahagiaan adalah kesalahan.

Hidup tidak pernah luput dari kesalahan, saat kita

sadar diri kita salah, menerima kesalahan, lalu dari

situlah kita membangun rumah-rumah

kebahagiaan.

Proses yang sejati dalam mencapai kebahagiaan

bukanlah menghasilkan uang, karena kebahagiaan

tidak dapat dibeli dengan uang, melainkan dengan

sikap rendah hati.

Ambisi mengejar kebahagiaan, menepis semua

penderitaan, justru memunculkan sikap arogan

dalam keberhasilan pencapaian. Pembuktian

kehebatan diri, dan membeli kebahagiaan atas dasar

Page 18: PemulihanJiwa-Inilah Masalah Kita-Denny Dominicus

17

kesombongan adalah sebuah awal sulitnya derita

akan dihadapi.

Sebab, pada saat Anda menyelami sebuah ambisi,

sebenarnya ‘kebahagiaan’ yang diraih adalah sebuah

batin yang takut akan kebahagiaan berganti dengan

derita. Lalu, semua tinggal bebas memilih, sikap apa

yang terbaik dalam hidup ini yang serba tidak tetap?

Biasanya, saat arogansi muncul maka kesalahan sulit

diterima, dan rasa bersalah itu bukan sekedar di

batin. Kita tahu kita salah, namun enggan

memaafkan diri sendiri atas kesalahan, itulah tahap

arogansi linear yang akan berujung pada lari menuju

kesemuan hidup.

Kita harus sadar, hidup dibuat alam tanpa mengenal

sebuah nilai yang pasti (baik, buruk, salah, benar).

Semuanya seakan-akan tidak ada batasan karena

telah menjadi satu yang disebut kehidupan.

Sehingga, kesalahan belum tentu merupakan

kesalahan mutlak, hanya saja bagian-bagian dari

Page 19: PemulihanJiwa-Inilah Masalah Kita-Denny Dominicus

18

norma yang terikat. Cara yang paling tepat untuk

mengetahui bahwa itu adalah kesalahan adalah

apakah benar kita bahagia dari dalam diri ini?

Kebahagiaan bukan dari luar, kebahagiaan adalah

mengakar dalam diri kita. Carilah itu, dan saya pun

masih mencari dengan terus bertahan dalam hidup

yaitu IKHLAS dan TULUS.

Saya masih belajar tulus dan ikhlas sampai saat ini.

Hal yang paling sulit adalah menerima sebuah

pengkhianatan yang merenggut kebahagiaan.

Namun ada satu hal yang membuat saya percaya

bahwa niat baik tidak pernah berujung pada

dendam.

Pengkhianatan

Sadar atau tidak, pengkhianat justru muncul dari

orang-orang terdekat yang kita cintai. Di sinilah ada

poin penting bahwa tidak ada alasan membenci

orang yang kau cintai dan kau peduli dengannya.

Page 20: PemulihanJiwa-Inilah Masalah Kita-Denny Dominicus

19

Perlu kita ketahui, jika kebahagiaan kita hilang

hanya karena pengkhianatan orang yang kita cintai,

maka saklar kebahagiaan sebenarnya ada di tangan

orang lain, bukan di diri kita. Lalu, jika kebencian

muncul untuk mereka yang telah khianati kita,

maka saklar kebahagiaan tetap bukan di diri kita.

Memberi cinta yang tulus tidak menjamin bahwa

kebahagiaan itu akan senantiasa ada. Seperti yang

telah ditulis, bahwa setiap kebahagiaan yang ada,

pasti adalah keresahan akan hadirnya derita. Setiap

Anda memberi cinta, bukan saja Anda memberi

bahagia namun juga memberi derita, baik Anda

maupun yang menerima cinta Anda.

Tidak heran banyak muncul kebencian karena cinta

yang tak terbalas, menjadi sebuah tindakan yang di

luar batas karena cinta. Bukan karena mereka

bodoh, hanya saja jiwa-jiwa tersebut kurang ‘terisi’

akan sebuah proses dari bahagia dan derita.

Page 21: PemulihanJiwa-Inilah Masalah Kita-Denny Dominicus

20

CINTA

Cinta dibentuk dari sari memaafkan dan sari

menghormati. Bukan dari satu pihak melainkan dari

dua pihak. Cinta berkhianat itu tidak ada, yang ada

hanya ada noda, dan saatnya sari itu bekerja

membersihkan noda-noda yang ada pada cinta.

Cinta itu sebenarnya tidak punya hantu masa lalu

dan setan masa depan, yang ada hanya kejujuran

masa kini. Sebuah kejujuran adalah awal dari

kebahagiaan hadir dan derita hadir, karena

semuanya tetap bergiliran datang dalam kisah hidup

kita.

Pemberi harapan sungguh disukai banyak orang,

mereka mengejar janji-janji harapan dan bahkan

memberikan segalanya untuk mendapatkan harapan

tersebut. Seakan-akan pemberi harapan adalah

sebuah kunci dari kebahagiaan.

Mungkin saja, harapan itu benar ada, namun jika

ada yang harus dibayar dengan luar biasa, sama saja

Page 22: PemulihanJiwa-Inilah Masalah Kita-Denny Dominicus

21

kita membeli kebahagiaan. Lalu, saat semuanya

berlalu, maka jiwa ini kembali kosong dan sulit

sekali untuk berusaha bangkit dari derita yang hadir.

Tulus dan Ikhlas

Sebenarnya, setiap ada kebahagiaan maka di situ ada

pula keresahan yang luar biasa akan perginya

kebahagiaan itu.

Tidak perlu melirik kehidupan orang lain, tidak

perlu belajar dari prinsip-prinsip orang lain sebab

bagaimanapun, jiwa yang mapan adalah jiwa yang

belajar dari kehidupan dirinya sendiri dan terus

membangun elemen-elemen dari setiap kesalahan.

Lalu bagaimana dapat bersikap tulus dan iklhas saat

derita hadir? Sebenarnya saat kita berhenti berusaha

mengerti tentang pencarian bahagia dan datangnya

derita, di situlah ketulusan akan hidup hadir dengan

keikhlasan yang kental.

Page 23: PemulihanJiwa-Inilah Masalah Kita-Denny Dominicus

22

Kita tidak perlu lagi mencari tahu di mana bahagia

itu? Bagaimana kita bahagia? Orang-orang seperti

apa yang membuat kita bahagia? Semuanya adalah

teori-teori yang berbeda di setiap pertanyaan. Orang

lain punya rumusannya sendiri-sendiri, semakin

bertanya, semakin mencari ilmu, semakin kita

mencari guru, semakin kita bingung.

Tiada satupun cara untuk menolak derita, sebab

penderitaan selalu hadir disetiap kebahagiaan yang

muncul. Harusnya yang kita lakukan adalah sibuk

mengembangkan value kehidupan kita, bukan

menghindar derita dan mencari bahagia yang tidak

akan selalu ada. Derita yang datang dihalangi

dengan mencari dan membeli kebahagiaan hanya

menunda penderitaan dan proses pendewasaan.

Pengorbanan

Perlu dipahami, derita hidup kita belum tentu

adalah sebuah nilai mutlak keburukan. Sebenarnya

ada nilai-nilai kebahagiaan dari sebuah derita yang

kita alami. Pengorbanan dapat saja menjadi pintu

Page 24: PemulihanJiwa-Inilah Masalah Kita-Denny Dominicus

23

terbuka lebar akan kebahagiaan banyak orang,

banyak sahabat dan banyak saudara. Sebuah kisah

penderitaan kita dapat menjadi pintu kebahagiaan

kita selama kita sadar bahwa segalanya tidak ada

yang tetap.

Tidak sedikit orang-orang yang sukses berusaha

membagi kebahagiaannya karena sadar bahwa ini

tidak tetap. Hilang kebahagiaan akan tergantikan

oleh kebahagiaan yang lain. Berbagai kebahagiaan

muncul pula berbagai derita. Namun karena sudah

terbiasa maka derita pun menjadi kawan.

Mereka yang membangun yayasan dengan dana

yang besar, menyumbang dana sosial dengan jumlah

hingga setengah aset milik pribadi. Orang-orang

seperti inilah yang sudah memasuki tahap

pemahaman bahwa bahagia dan derita itu tidak

tetap, semua bergiliran hadir.

Apakah dengan demikian kita hanya menjadi

manusia pasrah? Jelas tidak, yang harus kita lalui

Page 25: PemulihanJiwa-Inilah Masalah Kita-Denny Dominicus

24

adalah mengembangkan nilai-nilai dalam diri kita.

Saat bahagia, ya berbahagialah dan saat derita

menerjang, maka hadapilah itu. Dengan demikian,

janganlah menangisi derita, tetapi tangisilah

kebahagiaan sebab oleh karenanya kita tahu sebuah

derita.

Keseimbangan

Namun, hidup itu selalu diseimbangkan dengan

sendirinya oleh alam, maka kita dapat menangis

bahagia dan juga menangis derita. Sebuah hal yang

sederhana namun sulit kita pahami karena ego kita

yang ingin selalu merasa bahagia.

Luka-luka batin yang terus menghantui adalah

sebuah derita yang laten. Saat bahagia pun tiba-tiba

bisa muncul luka itu. Saat siap tidur pun, tiba-tiba

bisa muncul lagi luka itu. Bahkan saat berdoa, luka

batin itu muncul juga. Dekat dengan Tuhan tidak

menjamin luka batin tidak muncul.

Page 26: PemulihanJiwa-Inilah Masalah Kita-Denny Dominicus

25

Luka batin adalah derita laten yang siap kapan saja

muncul. Bagi kebanyakan orang, luka itu

mematikan. Sebenarnya luka adalah bagian dari

mempersehat jiwa dan diri dalam kehidupan.

Menghapus luka batin adalah hal yang mustahil

tanpa pintu keikhlasan. Seorang Guru spiritual

berkata “Tatkala pintu ketakutan dan keraguan

menghadang, ribuan buku suci tidak akan memberi

makna apa-apa. Namun ketika pintu ikhlas terbuka

maka satu kata pun sudah terlalu banyak”.

Tidak ada hati yang jahat, hanya saja ada noda

dalam hatinya. Kita harus paham bahwa bahagia

dan derita yang seiring perjalanan datang dan pergi

dapat membawa noda hadir. Jika noda tersebut

jarang dibersihkan maka noda itu akan mengganggu

jiwa. Tidak heran banyak orang-orang mendekati

diri pada Tuhan agar noda-noda dibersihkan.

Page 27: PemulihanJiwa-Inilah Masalah Kita-Denny Dominicus

26

Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Depan

Harus disadari bahwa derita pun memiliki peran

besar menyembuhkan jiwa yang terperangkap. Yang

dibutuhkan hanya menyadari bahwa masa lalu

adalah sebuah proses, dan masa depan adalah

sebuah misteri dan harus menyadari kita berada di

masa kini, masa yang harus dilalui.

Jika hari-hari kita terasa berat, cobalah

memfokuskan diri kita pada masa kini, selesaikan

saja hari ini dengan tenang. Kita merasa hari ini

berat karena ada masa lalu yang menarik dan masa

depan yang gelap. Selesaikan saja dulu hari ini.

Kita seringkali terlalu sibuk dengan masa lalu,

tenggalam dalam luka-luka dan derita masa lalu.

Lupa bahwa bahagia dan derita lain akan muncul

hari ini. Energi habis membahas masa lalu, sehingga

memunculkan luka bagi diri kita sendiri dan

membuat orang yang kita cintai pun turut terluka.

Tidak ada masa lalu yang membuat hidup kamu

menjadi lebih baik atau buruk, yang ada hanya

Page 28: PemulihanJiwa-Inilah Masalah Kita-Denny Dominicus

27

kemauan kuat untuk merubah hidup menjadi lebih

bernilai.

Terlalu sibuk mengejar masa depan pun membuat

kita terjebak akan kesemuan masa depan itu.

Berpikir mendapatkan masa depan yang lebih baik

kelak akan membahagiakan orang-orang yang kita

cintai. Namun, masa depan tetap terus hanya

menjadi masa depan, tiada akhir. Berjuang hari ini

ya untuk hari ini, bukan untuk masa depan. Banyak

orang terlalu sibuk mengejar masa depan, akhirnya

baru sadar ia menciumi penuh cinta orang tuanya

saat sudah di peti mati atau menciumi foto

pasangannya saat sudah pergi. Banyak yang terjebak

soal masa depan.

Memilih Kebahagiaan

We choose to be happy. Kebahagiaan adalah sebuah

pilihan. Siapa yang lebih penting? Ia adalah orang-

orang yang dekat dengan kita sekarang, orang-orang

yang sejak awal menerima kita dan hingga sekarang

menerima kita dan dekat sekali. Bersama merekalah

Page 29: PemulihanJiwa-Inilah Masalah Kita-Denny Dominicus

28

kita menciptakan kehidupan. Bila mau menderita,

silakan berkelahi dengan mereka, jika ingin bahagia

cobalah belajar memberi perhatian dan bantuan.

Hidup bahagia bukan semata kebahagiaan diri

sendiri. Hidup bahagia adalah saat kita dapat

membagi kebahagiaan ke orang lain. Tidak perlu

menunggu kaya raya. Semuanya dimulai dari hari

ini. Bukan sekedar uang sumbangan melainkan

sebuah makna akan kehadiran diri kita untuk sekitar

kita. Tidak perlu jauh-jauh berpikir luas, cukup

orang-orang terdekat kita dulu, apakah kita telah

membagi kebahagiaan itu kepada mereka?

Saat kebahagiaan yang kita bagi ke orang-orang

terdekat maka saat penderitaan muncul, akan ada

yang rela menerima derita kita dan melewatinya

bersama-sama. Alam tidak pernah membuat kita

sendiri dalam setiap penderitaan yang dihadapi,

begitulah kata sahabat.

Page 30: PemulihanJiwa-Inilah Masalah Kita-Denny Dominicus

29

Kesendirian

Siapa yang ingin di dunia ini hidup sendiri?

Kesendirian adalah sebuah bentuk pembelaan

terhadap ego kehidupan. Sendiri namun masih

menerima perhatian orang lain, apa jika itu bukan

ego? Sendiri, namun masih meminta bantuan orang

lain untuk hidup, apa jika itu bukan ego?.

Hidup sendiri mutlak adalah tiada. Kita bukan

membutuhkan hidup sendiri, namun kita butuh

kesendirian ini ada, dengan takaran pas. Namun,

takaran ini seringkali kalah dengan rasa takut. Tidak

sedikit dari kita menolak bahagia yang diberikan

orang lain karena ketakutan diri. Trauma memiliki

peran besar dalam hal ini.

Trauma adalah sebuah noda yang hadir dalam

hidup kita dan menghalangi kebahagiaan muncul

dalam diri kita. Noda itu sukar hilang jika diri kita

tidak berusaha membatin bahwa pada dasarnya

semua tidak ada yang tetap dan apapun pasti

berlalu. Mereka yang bertahan pada trauma hanya

Page 31: PemulihanJiwa-Inilah Masalah Kita-Denny Dominicus

30

akan menjadi sesal saat waktu begitu banyak

terbuang.

Tidak ada yang kebetulan dalam hidup ini, yang ada

hanyalah berbagai pembelajaran hidup untuk bisa

menjalankan proses. Tinggal pilih, proses seperti apa

yang kita jalani. Menjadi manusia bernilai atau

menjadi manusia yang kurang memiliki kualitas

kehidupan?

Senang dan sedih, hanyalah bagian dari aliran

kehidupan. ‘Senang’ sangat mudah mempererat

kehidupan dan kita enggan kehilangannya.

Membuat kita lupa akan prioritas, lupa untuk

mengalirkan kesenangan itu ke orang sekitar kita.

Pada akhirnya kesenangan itu pun akan mengalir

juga, kita menjadi frustasi dan berjuang keras agar

mengembalikan kesenangan, namun pada akhirnya

yang muncul hanyalah kesedihan.

Hukum ini tidak dapat dilawan lagi, yang ada

tinggal diri kita untuk memilih bersikap seperti apa?

Page 32: PemulihanJiwa-Inilah Masalah Kita-Denny Dominicus

31

Kita terlalu sering membanggakan kesenangan dan

memperolok diri dari kesedihan. Padahal senang

dan sedih itu tetap mengalir dalam kehidupan yang

tidak tetap dan pasti berlalu.

Respon kita terhadap kebahagiaan dan derita kelak

menjadi sebuah lukisan dalam hidup kita. Lukisan

hidup kita ini akan dilihat orang lain, dan kita

melukisnya dengan tindakan, perkataan dan

pikiran.

Kepedulian

Banyak dari kita terlalu sibuk dengan diri kita

sendiri, melupakan pendapat dari orang lain yang

turut membangun jiwa kita menjadi sehat. Kita

merasa bahagia itu adalah tidak mempedulikan

orang lain. Nyatanya, semakin kita menjauh dari

orang lain terutama orang terdekat, justru bahagia

itu pun turut menjauh.

Page 33: PemulihanJiwa-Inilah Masalah Kita-Denny Dominicus

32

Segala godaan tampak indah. Sebenarnya godaan itu

ibarat hujan badai dan pohon. Hujan badai akan

meninggalkan pohon yang kuat tetap berdiri.

Dengan jelas kita dapat melihat setelah badai,

pohon yang kuat masih tetap berdiri.

Kita saja yang kerap tumbang dengan badai godaan

dan akhirnya memunculkan derita. Bahayanya lagi,

derita itu ditambah dengan derita-derita bayangan

diri kita sendiri sehingga kita sulit bangkit dan

mencari pembenaran atas derita. Pengakuan bahagia

dalam derita adalah bagian dari penambahan noda-

noda jiwa yang memperkeruh kehidupan. Untuk

kembali hanya satu cara, yaitu bahagialah secara

jujur dan biasanya melalui orang-orang terdekat

kita.

Jati Diri

When your mind is no longer clouded by unnecessary

thoughts, then every season is the best season. Kita

terlalu sering mengeluh akan diri sendiri, berusaha

Page 34: PemulihanJiwa-Inilah Masalah Kita-Denny Dominicus

33

membuktikan diri kita baik agar bahagia dan

diterima, namun justru kita terjerumus dalam jati

diri yang tidak apa adanya. Frustasi mencoba

menjadi apa yang diinginkan orang lain.

Ketika kita memulai mencintai diri kita sendiri apa

adanya, kelak akan muncul keindahan yang alami

dan misterius, pola pikir yang lebih jernih dan kuat

meski derita muncul. Saat itulah masa lalu bukan

lagi sebuah kesalahan, tidak lagi takut akan masa

depan, dan permintaan yang datang dari dalam

‘memaafkan bahkan hal yang paling

mengecewakan’.

Saat sadar diri, maka tidak ada lagi alasan akan

kesepian tiap derita hadir, tidak ada lagi bahagia ini

semuanya karena saya semata. Semuanya terasa

menerima, bahwa diri yang apa adanya jelas

membutuhkan pihak lain. Keluarga, teman, bahkan

mereka yang tidak pernah terpikirkan, turut ambil

bagian dalam pencerahan hidup kita.

Page 35: PemulihanJiwa-Inilah Masalah Kita-Denny Dominicus

34

Menyayangi pasangan, mendidik anak, mencintai

orang tua, menghormati tetangga, menghargai

pendapat, menghormati atasan, menghargai jasa

pemerintah, berterima kasih pada tukang sapu

jalanan, bila mampu mencintai musuh juga adalah

pencapaian nilai kehidupan yang tidak lagi sebatas

bahagia atau derita.

Kita pada akhirnya tahu bahwa bahagia akan pergi

sehingga kita tidak terlampau hanyut dalam

euphoria kebahagian, dan derita akan berlalu

sehingga godaan hawa nafsu tidak lagi

menggiurkan.

Saat jiwa ini terlatih, kita tidak lagi fokus pada

kesukaan kita atau menjauh dari ketidak sukaan.

Kita menjadi lebih kuat jiwa saat berhasil melatih

diri ini untuk berbesar hati menerima derita dan

senantiasa membagi kebahagiaan. Saat mencari

bahagia di dalam rumah, dengan orang-orang

terdekat, jaminan kedamaian selalu hadir,

Page 36: PemulihanJiwa-Inilah Masalah Kita-Denny Dominicus

35

penderitaan hanyalah bagian dari kesatuan hidup

untuk dapat menaikkan level kualitas hidup kita.

Saat kesedihan muncul, tergantung bagaimana kita

menilainya. Jika ini dianggap sebagai derita yang

dalam, maka kita tenggalam jauh dari derita

tersebut, dan akan sembuh dalam waktu yang lama.

Jika kesedihan adalah sebuah vitamin, kita pun

tetap tenang dan terus mengembangkan jiwa yang

sehat. Jiwa yang sehat tidak akan merusak

kehidupan kita.

Kesehatan jiwa adalah diri kita yang tidak berusaha

keras melampaui keterbatasan yang kita punya

hingga lupa segalanya. Kesehatan jiwa adalah sebuah

kejujuran dalam penerimaan diri. Jujur akan sebuah

penyebab kebahagiaan dan jujur juga soal

kemampuan penerimaan derita.

Saat kita masuk dalam ruang kejujuran, maka kita

akan lebih tenang menerima segalanya yang jelas

tidak tetap ini. Derita pun tidak perlu kita respon

Page 37: PemulihanJiwa-Inilah Masalah Kita-Denny Dominicus

36

begitu dramatisir bahkan harus mencari pelarian

yang sangat impulsif. Bahagia tidak dihiperbolakan

dengan sikap kesenangan yang luar biasa, sehingga

berlebihan tanggapan menjadi derita yang lebih lagi.

Ini bukan bicara soal datar emosi, namun perlunya

kesadaran akan jiwa-jiwa yang tidak terbawa pada

euphoria sesaat.

Jiwa yang tidak sadar banyaknya noda-noda akan

nafsu kehidupan, akan terus menjamur dan menjadi

racun kehidupan. Banyak dari kita sering terjebak

pada kerapuhan hidup karena racun nafsu yang

menodai jiwa ini. Kita mengaku bahagia sebenarnya

semu yang dirasakan. Terlebih saat masih muda,

kita masih banyak energi namun saat usia menua,

banyak yang terjebak pada masa lalu yang jaya

namun masa kini yang fakir keindahan.

Perlu disadari, kita mungkin sangat sulit melawan

nafsu dan hasrat dalam hidup ini. Saya pun

demikian, namun langkah awal dengan menyadari

segala sesuatu itu hanyalah noda kehidupan dan

Page 38: PemulihanJiwa-Inilah Masalah Kita-Denny Dominicus

37

tiada yang tetap, setidaknya pelan-pelan kita

memperbaiki jiwa ini. Menyehatkan jiwa adalah

langkah awal investasi akan kebagahiaan masa tua

nanti. Dengan terus membersihkan jiwa dari noda-

noda, penderitaan pun tidak lagi sebuah kabar

buruk, melainkan menjadi multi vitamin yang

menyehatkan kehidupan.

Page 39: PemulihanJiwa-Inilah Masalah Kita-Denny Dominicus

38

Tentang Penulis

Denny Dominicus mulai mencari

makna kehidupan dan hubungan antar

manusia. Menulis E-Book Happy

Loving tetang pengalamannya pacaran

selama 10 tahun. Terus mencari cara

untuk berhasil dalam kehidupan baik

raga dan jiwa. Penulis dapat dihubungi di

www.dennydominicus.com

Page 40: PemulihanJiwa-Inilah Masalah Kita-Denny Dominicus