laporan sistem pencernaan denny
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Sistem pencernaan (bahasa Inggris: digestive system) adalah
sistem organ dalam hewan multisel yang menerima makanan,
mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa
proses tersebut melalui dubur. Sistem pencernaan antara satu hewan
dengan yang lainnya bisa sangat jauh berbeda.
Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh
manusia terjadi di sepanjang saluran pencernaan (bahasa Inggris:
gastrointestinal tract) dan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu proses
penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga lambung.
Selanjutnya adalah proses penyerapan sari-sari makanan yang terjadi
di dalam usus. Kemudian proses pengeluaran sisa - sisa makanan
melalui anus.
Struktur alat pencernaan berbeda-beda dalam berbagai jenis
hewan, tergantung pada tinggi rendahnya tingkat organisasi sel hewan
tersebut serta jenis makanannya. pada hewan invertebrata alat
pencernaan makanan umumnya masih sederhana, dilakukan secara
fagositosis dan secara intrasel, sedangkan pada hewan-hewan
vertebrata sudah memiliki alat pencernaan yang sempurna yang
dilakukan secara ekstrasel. Adapun tujuan dari praktikum ini adalah
untuk mengamati macam-macam sistem pencernaan pada kelas
mamalia.
Adapun kaitan percobaan ini dengan farmasi, yaitu kita dapat
mengetahui bagaiamana mekanisme kerja obat melalui sistem
pencernaan pada hewan coba mencit (Mus musculus) .
I.2 Maksud DanTujuan Percobaan
I.2.1 Maksud Percobaan
Untuk mengetahui dan memahami struktur anatomi dan
fisiologi dari saluran pencernaan
I.2.2 Tujuan Percobaan
Mengamati macam-macam sistem pencernaan pada kelas
mamalia.
I.3 Prinsip Percobaan
Melakukan penangan hewan coba mencit (Mus musculus),
dengan cara pembiusan yang dilakukan dengan memasukkan hewan
coba mencit kedalam toples, yang didalamnya terdapat kapas yang
yang telah dibasahi dengan eter . Kemudian dilakukan pembedahan
dan diamati struktur anatomi dan fisiologi sistem pencernaan hewan
tersebut .
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Teori Umum
Sistem pencernaan pada hewan invertebrata umumnya dilakukan
secara intrasel, seperti pada protozoa, porifera, dan Coelenterata.
Pencernaan dilakukan dalam alat khusus berupa vakuola makanan,
sel koanosit dan rongga gastrovaskuler. Selanjutnya, pada cacing
parasit seperti pada cacing pita, alat pencernaannya belum sempurna
dan tidak memiliki mulut dan anus. pencernaan dilakukan dengan cara
absorbsi langsung melalui kulit.[1]
Vakuola makanan, organel seluler dimana enzim hidrolitik
merombak makanan tanpa mencerna sitoplasma sel sendiri, adalah
kompartemen yang paling sederhana. Protista heterotrofik mencerna
makanannya dalam vakuola makanan, umumnya setelah menelan
makanan melalui fasogositis atau pinositis. Vakuola makanan
menyatu dengan lisosom, yang merupakan organel yang
mengandung enzim hidrolitik. Keadaan ini akan memungkinkan
makanan tercampur dengan enzim, sehingga percenaan terjadi
secara aman di dalam suatu kompartemen yang terbungkus oleh
membran. mekanisme pencernaan ini disebut pencernaan intraseluler.
[2]
Pada sebagian hewan, paling tidak beberapa hidrolisis terjadi
melalui pencernaan ekstraseluler, yaitu perombakan makanan di luar
sel. Pencernaan ekstraseluler terjadi di dalam kompartemen yanhg
bersambungan, melalui saluran-saluran, dengan bagian luar tubuh
hewan. Banyak hewan dengan tubuh relatif sederhana memiliki
kantung pencernaan dengan pembukaan tunggal. Kantung ini yang
disebut rongga gastrovaskuler berfungsi dalam pencernaan dan
distribusi nutrient ke seluruh tubuh.[3]
Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari mulut (cavum oris).
Di dalam rongga mulut terdapat gigi-gigi kecil yang berbentuk kerucut
pada geraham bawah dan lidah pada dasar mulut yang tidak dapat
digerakkan serta banyak menghasilkan lender, tetapi tidak
menghasilkan air ludah (enzim). Dari rongga mulut makanan masuk
ke esophagus melalui faring yang terdapat di daerah sekitar insang.
Esofagus berbentuk kerucut, pendek, terdapat dibelakang insang dan
bila tidak dilalui makanan lumennya menyempit. Dari kerongkongan
makanan di dorong masuk ke lambung, lambung pada umunya
membesar, tidak jelas batasnya dengan usus. Dari lambung makanan
masuk ke usus melalui pipa panjang berkelok-kelok dan sama
besarnya, usus bermuara di anus. Kelenjar pencernaan pada ikan ,
meliputi hati dan pankreas. Hati merupakan kelenjar yang berukuran
besar, berwarna merah kecoklatan , terletak dibagian depan rongga
badan, dan menglilingi usus, bentuknya tidak tegas, terbagi atas lobus
kanan dan lobus kiri, serta bagian yan g menuju ke arah punggung.
Fungsi hati menghasilkan empedu yang di simpan dalam kantung
empedu berbentuk bulat, berwarna kehijauan terletak disebelah kanan
hati, dan salurannya bermuara pada lambung. Kantung empedu
berfungsi untuk menyimpan empedu dan disalurkan ke usus bila
diperlukan. Pancreas merupakan organ yang berukuran mikroskopik
sehingga sukar dikenali, fungsi pankreas, antara lain menghasilkan
enzim-enzim pencernaan dan hormon insulin.[4]
Sistem pencernaan makanan pada amfibi, hamper sama
dengan ikan, meliputi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan
salah satu binatang amphibi adalah katak makanan katak berupa
hewan-hewan kecil (serangga). Saluran pencernaan katak dimulai dari
rongga mulut, terdapat gigi berbentuk kerucut untuk memegang
mangsa dan lidah menangkap mangsa, kemudian ke esophagus yang
berupa saluran pendek, kemudian menuju ke lambung yang
berbentuk kantung bila terisi makanan menjadi lebar, menuju usus
usus dapat dibedakan usus halus dan tebal. Usus halus meliputi:
duodenum, jejunum, dan ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya.
Usus tebal berakhir pada rektum dan menuju kloaka, dan kloaka
merupaka muara bersama antara saluran pencernaan makananm
saluran reproduksi, dan urine. Kelenjar pencernaan pada amphibi,
terdiri atas hati dan pancreas. Hati berwarna merah kecoklatan, terdiri
atas lobus kanan yang terbagi lagi menjadi dua lobus. Hati berfungsi
mengeluarkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu yang
berwarna kehijauan. Pankreas berwarna kekuningan, melekat
diantara lambung dan ususdua belas jari (duodenum). Pancreas
berfungsi menghasilakn enzim dan hormon yang bermuara pada
duodenum.[5]
Organ pencernaan pada burung terbagi atas saluran pencernaan
dan kelenjar pencernaan. Makanan bukung bervariasi berupa biji-
bijian, hewan kecil, dan buah-buahan. Saluran pencernaan burung
dimulai dari paruh yang merupakan modifikasi gigi, rongga mulut
terdiri atas rahang atas yang merupakan penghubung antara rongga
mulut dan tanduk. Kemudian menuju faring berupa saluran pendek,
esophagus pada burung terdapat pelebaran pada bagian ini disebut
tembolok, berperan sebagai tempat penyimpanan makanan yang
dapat diisi dengan cepat. Kemudiang menuju ke lambung, lambung
terdiri atas proventrikulus (lambung kelenjar) banyak menghasilkan
enzim pencernaan, dinding ototnya tipis. Ventrikulus (lambung
pengunyah), ototnya berdinding tebal. Pada burung pemakan biji-
bijian terdapat kerikil dan pasir yang tertelan bersama makanan.
Kemudian makanan menuju usus yang terdiri dari usus halus dan
usus tebal yang bermuara pada kloaka.[6]
Tidak berbeda dengan hewan sebelumnya, letak perbedaan
hanya pada struktur giginya , pada marmot makanan di kunyah
kemudian masuk ke dalam mulut, kemudian menuju kerongkongan
dari kerongkongan makanan menuju lambung , pada lambung proses
fermentasi atau pembusukanan makanan dilakukan oleh bakteri
terjadi pada sekumyang banyak mengandung bakteri. Kemudian
meuju ke usus dan bermuara pada anus.[7]
II.2.Uraian Bahan
II.2.1 Karasteristik bahan
Kloroform (6)
Sinonim : CHLOROFORMUM
BM : 119,38
Pemerian : Cairan mudah menguap, tidak
berwarna, bau khas, rasa manis, dan
membakar .
Kelarutan : larut dalam ± 200 bagian air, mudah
larut dalam etanol mutlak p, dalam eter
p dalam sebagian besar pelarut organic
dalam minyak atsiri dan minyak lemak .
Sisa penguapan : Tidak lebih dari 1 mg, penguapan
dilakukan menggunakan 25 ml
kemudian dikeringkan pada suhu 1050
hingga bobot tetap.
Khasiat : Anastetika umum, pengawet dan zat
tambahan .
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat tersumbat
kaca, terlindung dari cahaya matahari .
II.2.2 Klasifikasi hewan coba(7)
Mencit ( Mus musculus )
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub Phylum : Vertebrata
Class : Mamalia
Sub Class : Rodentia
Family : Muridae
Genus : Mus
Spesies : Mus musculus
II.2.3 Karakteristik Hewan Coba
Mencit merupakan salah satu hewan pengerat dan mudah
berkembang biak yang memiliki karakteristik sebagai berikut (6) :
Mencit (Mus musculus).
Lama Hidup : 1 – 2 tahun, bisa sampai 3 tahun
Lama Bunting :19 – 21 hari
Umur Disapih : 21 hari
Umur Dewasa : 35 hari
Siklus Kelamin : poliestrus
Siklus Estrus : 4-5 hari
Lama Estrus : 12-24 jam
Berat Dewasa : 20-40 gram jantan;18-35 gram betina
Berat Lahir : 0,5-1,0 gram
Jumlah anak : rata-rata 6, bisa 15
Suhu ( rektal ) : 35-39˚C( rata-rata 37,4˚C )
Perkawinan Kelompok : 4 betina dengan 1 jantan
Aktivitas : Nokturnal (malam)
BAB III
METODE KERJA
III.1 Alat dan Bahan
III.1.1 Alat yang Digunakan
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah
1set alat bedah dan papan bedah 1 buah.
III.1.2 Bahan yang Digunakan
Bahan – bahan yang digunakan dalam percobaan ini
antara lain : Kapas, dan kloroform.
III.1.3 Hewan Coba
Hewan coba yang digunakan pada percobaan ini adalah
mencit (Mus musculus).
III.2. Cara Kerja
III.2.1 Penyiapan Hewan Coba
Disiapkan hewan coba yang akan digunakan.
Ditimbang hewan coba.
Diberi tanda pada hewan coba.
III.2.2 Perlakuan Hewan Coba
Dibius mencit dengan menggunakan kloroform,dengan
cara dimasukkan mencit kedalam toples yang berisi kapas
yang telah dibasahi dengan kloroform .
Diikat keempat kakinya pada paku yang elah terapasang
di papan bedah dengan benang wol .
Dibedah bagian perutnya, kemudian diangkat semua
bagian struktur sistem pencernaannya.
Diletakkan sistem pencernaannya pada kertas.
Diamati dan dilakukan pengukuran pada struktur sistem
pencernaan mencit.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
IV.1 Hasil Pengamatan
1. Morfologi Mencit (Mus Musculus)
1. Telinga
2. Hidung
3. Mulut
4. Perut
5. Kaki
6. Ekor
2. Anatomi Mencit
(Mus Musculus)
BAB V
PEMBAHASAN
Sistem pencernaan adalah suatu sistem yang dimulai dari mulut
hingga anus. Sistem pencernaan berfungsi untuk Sistem pencernaan atau
sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah sistem
organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan,
mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke
dalam aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat
dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.
Sistem pencernaan hewan pada umumnya meliputi : rongga mulut,
faring, esophagus, lambung, pancreas, hati, empedu, duodenum, kolon,
rectum, dan anus/kloaka . Makanan masuk melalui rongga mulut dan
dicerna oleh pencernaan mekanik dan kimiawi oleh gigi dan enzim-enzim
yang berperan dari kelenjar saliva yang menghancurkan makromolekul
menjadi lebih halus (bolus), bolus memasuki esophagus lalu menuju
lambung. Lambung adalah lokasi paling efektif dalam pencernaan kimiawi
tingkat tinggi sebab disinilah banyak enzim juga cairan kimiawi yang
mengubah makanan / bolus tadi menjadi lebih halus kecuali lemak yang
masih belum dapat diuraikan . Makanan akan berubah menjadi kimiawi
yang bersifat asam sebab makanan telah bercampur dengan HCl dan
cairan gastrin. Kelenjar pencernaan menghasilkan secret baik hormone
maupun enzim yang berfungsi dalam proses pemecahan makanan
tersebut.
Pada percobaan kali ini, dilakukan pengamtan mengenai sistem
pencernaan pada mencit, dengan terlebih dahulu menlakukan
penanganan pada mencit kemudian dimasukkkan kedalam toples yang
telah berisi kapas dengan kloroform . Kemudian dibiarkan beberapa
menit, hingga mencit mati. Dan setelah mencit mati, diikat keemapt
bagian kakinya pada paku yang telah terpasang di papan bedah dengan
menggunakan benang wol .Kemudian dibedah bagian perutnya.
Setelah bagian sistem pencernaan mencit tepisah dengan kulitnya,
diangkat sistem pencernaannya, dan diletakkan diatas kertas, kemudian
diamati bagian-bagian sistem pencernaannya dan diukur .Adapun hasil
pengukuran usus mencit yaitu 47 cm.
Setelah diukur, disusun kembali sistem pencernaannya sesuai
dengan urutannya, kemudian di ambil gambar dan dijadikan sebagai
lampiran pengamatan .
BAB VI
PENUTUP
VI.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah
system pencernaan pada mamalia hewan Coba yaitu mencit
makanan di kunyah kemudian masuk ke dalam mulut, kemudian
menuju kerongkongan dari kerongkongan makanan menuju lambung ,
pada lambung proses fermentasi atau pembusukan dan makanan
dilakukan oleh bakteri terjadi pada sekum yang banyak mengandung
bakteri. Kemudian menuju ke usus dan bermuara pada anus.
VI.2 Saran
Adapun saran yang dapat saya berikan setelah melakukan
praktikum ini adalah agar praktikan memperhatikan betul bagian-
bagian dari system pencernaan hewan yang diamati.
DAFTAR PUSTAKA
1. http : / id. / Wikipedia. Org / wiki /. Sistem pencernaan. ( 1 Mei 2012).
2. Campbel, Reece dan Mitchell. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. (Jakarta: Erlangga) . h. 28.
3. Bevelander, Gerrit. 1988. Dasar–Dasar Histologi Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
4. H. Fried, George. 2000. Biologi Edisi Kedua. Jakarta : Erlangga .
5. Anonim. Pengertian Jaringan Otot serta Bagian Otot dan Jenis Jaringan Otot. http.File://organisasi.org. ( 28 Juni 2011).
6. Amori.G,Kalsifikasi Mencit.http:// wapedia.mobi / id klasifikasi mencit. /2012/04/28
7. Tim penyusun. Farmakope Indonesia edisi III. Jakarta : Departemen kersehatan Republik Indonesia.1979 P