laporan tugas akhir pembuatan kue sagon kering... · fosfolipida serta sejumlah makro dan...

51
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KUE SAGON KERING Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Program Studi Diploma III Teknologi Hasil Pertanian Universitas Sebelas Maret Oleh : Marisa Ika Ratnawati H3108092 PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 i

Upload: doandan

Post on 09-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KUE SAGON KERING... · fosfolipida serta sejumlah makro dan mikromineral. Akan tetapi daging kelapa mempunyai kadar air cukup tinggi lebih dari 80% sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

LAPORAN TUGAS AKHIR

PEMBUATAN KUE SAGON KERING

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Program Studi Diploma III Teknologi Hasil Pertanian

Universitas Sebelas Maret

Oleh :

Marisa Ika Ratnawati

H3108092

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

i

Page 2: LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KUE SAGON KERING... · fosfolipida serta sejumlah makro dan mikromineral. Akan tetapi daging kelapa mempunyai kadar air cukup tinggi lebih dari 80% sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN TUGAS AKHIR

Pembuatan Kue Sagon Kering

Disusun Oleh:

Marisa Ika Ratnawati

H3108092

Telah dipertahankan di hadapan dosen penguji

Pada tanggal : ………………………..

Dan dinyatakan memenuhi syarat

Menyetujui,

Dosen Penguji I Dosen Penguji II

Edhi Nurhartadi, S.TP, M.P Ir.Choiroel Anam, M.P, M.T NIP. 19760615 200912 1 002 NIP.19680212 200501 1 001

Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto. MS. NIP. 19560225 198601 1 001

ii

Page 3: LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KUE SAGON KERING... · fosfolipida serta sejumlah makro dan mikromineral. Akan tetapi daging kelapa mempunyai kadar air cukup tinggi lebih dari 80% sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan laporan tugas

akhir ini dengan lancar.

Dalam kesempatan kali ini, tak lupa penulis mengucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, MS selaku Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Sebelas Maret.

2. Ir. Choiroel Anam, MP, M.T selaku Ketua Program diploma III Pertanian

Universitas Sebelas Maret.

3. Edhi Nurhartadi, S.TP, M.P selaku Dosen Penguji I.

4. Ir. Choiroel Anam, M.P, M.T selaku Dosen Penguji II.

5. Ibu dan Nenek tercinta terimakasih atas pengorbanan dan do’anya yang tiada

henti, semoga kebahagiaan selalu menyertai Ibu dan Nenek, terimakasih atas

supportnya.

6. Teman-teman seperjuangan DIII Teknologi Hasil Pertanian angkatan 2008

dan 2009, semoga Alloh mempermudah langkah kita.

7. Semua pihak yang telah membantu penulis, yang tidak mungkin penulis

sebutkan satu persatu. Semoga Alloh SWT senantiasa membimbing langkah

kita semua.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih sangat jauh dari sempurna,

sehingga besar harapan penulis akan adanya saran dan kritik yang membangun

dari semua pihak. Akhirnya penulis berharap semoga laporan praktek produksi ini

dapat bermanfaat.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

iii

Page 4: LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KUE SAGON KERING... · fosfolipida serta sejumlah makro dan mikromineral. Akan tetapi daging kelapa mempunyai kadar air cukup tinggi lebih dari 80% sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSEMBAHAN:

1. Alloh SWT, Tuhan semesta alam, puji syukur selalu aku

panjatkan kepada-MU...tak henti-hentinya aq berucap syukur

atas segala kenikmatan yang telah Engkau berikan kepada

umat hamba.

2. Untuk ibu dan nenek, terima kasih atas semua kasih sayang

dan pengorbanan yang kau beri, maaf anak mu belum bisa

membalasnya, aq berjanji akan menjadi anak yang berbakti,

semoga Alloh selalu melimpahkan Rihdonya untuk kita

semua..AMINNN

3. Dosen-dosen THP khususnya untuk Bapak Edhi Nurhartadi

selaku pembimbing pertama dan Bapak Choiroel Anam selaku

pembimbing kedua terima kasih untuk bimbingan, arahan

serta masukan yang sudah diberikan untuk saya.

4. Buat teman-teman THP 08, khususnya bwt Novi, Ririn,

Wahyu dan Erma makasih atas support kalian

5. Buat teman-teman THP 09, khususnya Nurlaila Trisnowati

dan Nur Indah maksih dah bantu q selama ini

6. Buat sahabatku Dini Pamuji dan seseorang yang dekat

dengan penulis, makasih ya dah nemenin q selama ini dan

makasih juga dah nyemangati aku

7. Dan untuk keluarga besar Sukarman terima kasih atas

dukungannya baik spiritual maupun material

8. Serta semua pihak yang sudah membantu penulis, sehingga

tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan baik

iv

Page 5: LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KUE SAGON KERING... · fosfolipida serta sejumlah makro dan mikromineral. Akan tetapi daging kelapa mempunyai kadar air cukup tinggi lebih dari 80% sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MOTTO

“Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah memberikan jalan keluar dari segala kebaikan, dan diberi rizki dari

arah yang tidak terduga.”

(Ath-thalaq: 2-3)

Hari takkan indah tanpa mentari dan rembulan, begitu juga

hidup takkan indah tanpa tujuan, harapan serta tantangan. Meski

terasa berat, namun manisnya hidup justru akan terasa, apabila

semuanya terlalui dengan baik, meski harus memerlukan

pengorbanan

Ø Hidup adalah perjuangan, JANGAN MENYERAH……..

v

Page 6: LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KUE SAGON KERING... · fosfolipida serta sejumlah makro dan mikromineral. Akan tetapi daging kelapa mempunyai kadar air cukup tinggi lebih dari 80% sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. iv

MOTTO .......................................................................................................... v

DAFTAR ISI ................................................................................................. vi

DAFTAR TABEL ......................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ x

RINGKASAN.............................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 2

C. Tujuan ............................................................................................ 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 3

A. Kelapa ............................................................................................ 3

B. Tepung Beras Ketan ....................................................................... 4

C. Gula Pasir ....................................................................................... 7

D. Garam ............................................................................................. 7

E. Susu Skim ...................................................................................... 7

F. Jeruk Purut ..................................................................................... 8

G. Tahap Proses Pembuatan Kue Sagon Kering .............................. 8

H. Analisis Sensori ............................................................................. 10

I. Analisis Kimia ............................................................................... 10

J. Analisis Kelayakan Ekonomi ....................................................... 12

BAB III METODE PELAKSANAAN........................................................ 16

a. Waktu dan Tempat Pelaksanaan .................................................... 16

b. Bahan, Alat dan Cara Kerja .......................................................... 16

vi

Page 7: LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KUE SAGON KERING... · fosfolipida serta sejumlah makro dan mikromineral. Akan tetapi daging kelapa mempunyai kadar air cukup tinggi lebih dari 80% sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c. Analisis Produk .............................................................................. 18

d. Analisis Ekonomi ........................................................................... 18

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................... 20

A. Deskripsi Produk ......................................................................... 20

a. Analisis Sensori ..................................................................... 22

b. Analisis Kimia ....................................................................... 25

B. Desain Kemasan .......................................................................... 27

C. Analisis Ekonomi ......................................................................... 28

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 39

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 40

LAMPIRAN .................................................................................................. 42

vii

Page 8: LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KUE SAGON KERING... · fosfolipida serta sejumlah makro dan mikromineral. Akan tetapi daging kelapa mempunyai kadar air cukup tinggi lebih dari 80% sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Komposisi Daging Kelapa Muda dari Jenis Kelapa Dalam .......... 4

Tabel 2.2 Syarat Mutu Tepung Beras Ketan ................................................... 6

Tabel 2.3 Syarat Mutu Garam .......................................................................... 7

Tabel 3.1 Parameter Analisis Kimia ................................................................ 18

Tabel 4.1 Perbandingan Formulasi Kue Sagon Kering .................................. 20

Tabel 4.2 Hasil Analisis Kue Sagon Kering ................................................... 23

Tabel 4.3 Kadar Gula dan Kadar Air pada Kue Sagon ……...…………….. 26

Tabel 4.4 Syarat Mutu Kue Kelapa ………………………………………… 26

Tabel 4.5 Biaya Usaha ...…………………………………………………….. 29

Tabel 4.6 Biaya Penyusutan atau Depresiasi ...………………………………. 29

Tabel 4.7 Biaya Amortisasi …………………………………………………. 29

Tabel 4.8 Total Biaya Tetap .……………………………………………….... 30

Tabel 4.9 Biaya Bahan Baku dan Pembantu ………………………………… 30

Tabel 4.10 Biaya Kemasan ….……………………………………………….. 31

Tabel 4.11 Total Biaya Bahan Baku, Pembantu dan Kemasan ………………. 31

Tabel 4.12 Biaya Bahan Bakar…….………………………………………… 31

Tabel 4.13 Biaya Perawatan dan Perbaikan……….………………………….. 32

Tabel 4.14 Biaya Tenaga Kerja……………………………………………….. 32

Tabel 4.15 Total Biaya Tidak Tetap….……………………………………… 33

Tabel 4.16 Perhitungan Penjualan……………………………………………. 33

Tabel 4.17 Perhitungan IRR…………………………………………………... 35

viii

Page 9: LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KUE SAGON KERING... · fosfolipida serta sejumlah makro dan mikromineral. Akan tetapi daging kelapa mempunyai kadar air cukup tinggi lebih dari 80% sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Diagram Alir Proses Pembuatan Kue Sagon Kering ................... 17

Gambar 4.1 Label Kemasan ............................................................................... 28

ix

Page 10: LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KUE SAGON KERING... · fosfolipida serta sejumlah makro dan mikromineral. Akan tetapi daging kelapa mempunyai kadar air cukup tinggi lebih dari 80% sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Borang Penilaian ............................................................................ 43

Lampiran 2 Dokumentasi Proses Pembuatan Kue Sagon Kering ................... 44

Lampiran 3 Pengujian Kadar Air ....................................................................... 46

Lampiran 4 Pengujian Kadar Gula .................................................................... 48

Lampiran 5 Tabel Anova.................................................................................... 51

x

Page 11: LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KUE SAGON KERING... · fosfolipida serta sejumlah makro dan mikromineral. Akan tetapi daging kelapa mempunyai kadar air cukup tinggi lebih dari 80% sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kelapa termasuk jenis tanaman palma yang mempunyai buah berukuran besar. Daging buah kelapa mengandung karbohidrat, serat kasar, galaktomanan, fosfolipida serta sejumlah makro dan mikromineral. Akan tetapi daging kelapa mempunyai kadar air cukup tinggi lebih dari 80% sehingga diperlukan cara pengolahan yang baik yaitu kelapa diparut kemudian disangrai. Kelapa parut sangrai kemudian dapat ditambahkan ke dalam produk kue kering dengan campuran tepung beras ketan.

Tujuan pembuatan Kue Sagon Kering adalah untuk mengawetkan produk. Proses pembuatan Kue Sagon Kering adalah seleksi bahan/penyiapan bahan, pencucian kelapa, penimbangan, penyangraian, pencampuran bahan, pencetakan, pengovenan, pendinginan dan pengemasan.

Perlakuan pada praktek produksi ini adalah penambahan kelapa parut 150 gr, 200 gr dan 250 gr. Pada masing-masing perlakuan dilakukan analisis sensori (rasa, warna, kerenyahan dan overall) dan kue sagon kering yang terpilih dilakukan analisis kimia (kadar air dan kadar gula). Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan SPSS.

Kue Sagon Kering yang paling disukai adalah Kue Sagon Kering dengan penambahan 250 gr kelapa parut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air yang diperoleh adalah 7,73% dan kadar gula 21,52%. Dari hasil analisis ekonomi Kue Sagon Kering dengan kapasitas produksi 2.500 bungkus/bulan dengan laba bersih Rp 8.075.322,76 didapatkan BEP 393 bungkus, PP 2,97 bulan, B/C 1,33 bulan, ROI 31,9%, dan IRR 6, 24% sehingga usaha Kue Sagon Kering ini layak untuk dijalankan. Kata Kunci: kelapa parut sangrai, pengovenan sagon, kadar air, kadar gula

Pembuatan Kue Sagon Kering

Marisa Ika Ratnawati 1)

Edhi Nurhartadi 2) Choiroel Anam3)

RINGKASAN

1) Mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta (NIM H 3108092) 2) Dosen Pembimbing Utama 3) Dosen Pembimbing Pendamping

xi

Page 12: LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KUE SAGON KERING... · fosfolipida serta sejumlah makro dan mikromineral. Akan tetapi daging kelapa mempunyai kadar air cukup tinggi lebih dari 80% sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MAKING OF SAGON PASTRY

Marisa Ika Ratnawati 1)

Edhi Nurhartadi 2)

Choiroel Anam3)

SUMMARY

Coconut including palm species that have a large fruit. Coconut meat contains carbohydrates, crude fiber, galaktomanan, phospholipids and a number of macro and micro-mineral. But the coconut meat has high water content of more than 80% that required a good way of processing that is coconut are grated and roasted. The roasted grated coconut then can be added to the pastry products with a mixture of glutinous rice flour.

The purposes of sagon pastry making are to products preserve. Sagon pastry-making process is the materials selection/materials preparation, coconut washing, weighing, roasted, materials mixing, printing, place into oven, cooling and packaging.

The treatment in this production practice is the addition of grated coconut of 150 gr, 200 gr and 250 gr. In each treatment performed sensory analysis (taste, color, crispness and overall) and the selected sagon pastry are conduct the chemical analysis (water content and sugar content). The data obtained then analyzed using SPSS.

Sagon pastry most preferred is the sagon pastry of with addition of 250 gr grated coconut. The results showed that the water content was obtained 7,73% and sugar content is 21,52%. From the results of economic analysis with a production capacity of 2500 bags / month with a net profit of Rp 8.075.322,76 obtained BEP 393 packs, PP 2.97 months, B / C 1,33 months, ROI 31.9%, and IRR 6, 24 % so sagon pastry business is feasible to run.

Keywords: roasted grated coconut, sagon oven, water content, sugar content

1) Students of Agricultural Technology, Agriculture Faculty, Sebelas Maret University (NIM H 3108092)

2) Primary Advisor 3) Advisor Assistance

Page 13: LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KUE SAGON KERING... · fosfolipida serta sejumlah makro dan mikromineral. Akan tetapi daging kelapa mempunyai kadar air cukup tinggi lebih dari 80% sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kelapa merupakan salah satu tumbuhan yang banyak tumbuh di

Indonesia, karena Indonesia merupakan negara kepulauan. Pengolahan

buah kelapa di samping untuk mempertahankan mutu, diharapkan juga

dengan diolah menjadi produk baru dapat diperoleh nilai tambah untuk

menunjang peningkatan pendapatan petani. Kelapa bisa digunakan sebagai

bahan pembuatan kue dengan penambahan tepung terigu maupun tepung

beras ketan.

Tepung beras ketan merupakan bahan pokok pembuatan kue-kue

Indonesia yang banyak digunakan sebagaimana juga hal dengan tepung

beras. Tepung beras ketan saat ini sangat mudah untuk mendapatkannya

karena banyak dijual di pasaran dalam bentuk tepung yang halus dan

kering. Tepung ketan memiliki amilopektin yang lebih besar dibandingkan

dengan tepung-tepung lainnya. Amilopektin inilah yang menyebabkan

tepung ketan (beras ketan) lebih pulen dibandingkan dengan tepung

lainnya. Makin tinggi kandungan amilopektin pada pati maka makin pulen

pati tersebut. Kue-kue yang berbahan dasar kelapa antara lain geplak,

wingko babat, kue bugis, kue kelapa wijen, noga kelapa, kue kering putri

ayu, kue kelapa kering, biskuit kelapa dan sagon.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan

mengembangkan teknologi pengolahan pangan dari kelapa. Sehingga

dalam praktek produksi ini akan dilakukan pembuatan kue sagon kering.

Sagon merupakan salah satu hasil olahan kelapa dengan tepung beras

ketan. Produk ini dihasilkan dengan melalui proses penepungan,

penjemuran dan penyangraian.

1

Page 14: LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KUE SAGON KERING... · fosfolipida serta sejumlah makro dan mikromineral. Akan tetapi daging kelapa mempunyai kadar air cukup tinggi lebih dari 80% sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penerimaan masyarakat terhadap Kue Sagon Kering?

2. Bagaimana karakteristik sensori kue sagon kering yang meliputi rasa,

warna, kerenyahan dan overall?

3. Bagaimana kadar air dan kadar gula pada kue sagon kering?

C. Tujuan Praktek Produksi

1. Mengetahui cara pembuatan Kue Sagon Kering.

2. Mengetahui formulasi Kue Sagon Kering dengan variasi kelapa parut

yang disukai konsumen.

3. Mengetahui Analisis Kimia terhadap Kue Sagon Kering

4. Mengetahui Analisis Ekonomi terhadap produk Kue Sagon Kering.

2

Page 15: LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KUE SAGON KERING... · fosfolipida serta sejumlah makro dan mikromineral. Akan tetapi daging kelapa mempunyai kadar air cukup tinggi lebih dari 80% sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kelapa

Kelapa (Cocos nucifera) termasuk jenis tanaman palma yang

mempunyai buah berukuran cukup besar. Batang pohon kelapa umumnya

berdiri tegak dan tidak bercabang, dan dapat mencapai 10-14 meter lebih.

Daunnya berpelepah, panjangnya dapat mencapai 3-4 meter lebih dengan

sirip-sirip lidi yang menopang tiap helaian. Buahnya terbungkus dengan

serabut dan batok yang cukup kuat sehingga untuk memperoleh buah

kelapa harus dikuliti terlebih dahulu. Kelapa yang sudah besar dan subur

dapat menghasilkan 2-10 buah kelapa setiap tangkainya (Anonima, 2012).

Komposisi daging kelapa dapat dilihat pada Tabel 2.1 kadar air

daging cukup tinggi lebih dari 80% dan kadar lemak lebih dari 5%. Selain

itu daging buah kelapa muda mengandung karbohidrat, serat kasar,

galaktomanan, fosfolipida serta sejumlah makro dan mikromineral.

Buah kelapa tersusun dari mesokarp, endokarp dan endospermium.

Mesokarp berupa serat yang sering disebut sabut, dan berfungsi

melindungi bagian endokarp yang keras (batok) dan serta bersifat kedap

air. Endokarp melindungi biji yang hanya dilindungi oleh membran yang

melekat pada sisi dalam endokarp. Endospermium berupa cairan yang

mengandung banyak enzim, dan fase padatannya mengendap pada dinding

endokarp ketika buah menua; embrio kecil dan baru membesar ketika buah

siap untuk berkecambah disebut kentos (Anonimb, 2012).

3

Page 16: LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KUE SAGON KERING... · fosfolipida serta sejumlah makro dan mikromineral. Akan tetapi daging kelapa mempunyai kadar air cukup tinggi lebih dari 80% sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 2.1 Komposisi Daging Kelapa Muda dari Jenis Kelapa Dalam.

Komposisi Daging kelapa muda Kalori Kadar air Kadar lemak Kadar protein Kadar abu Kadar gula total Kadar gula reduksi Kadar serat kasar Kadar karbohidrat Kadar pati Kadar mineral :

· Nitrogen · Fosfor · Kalium · Kalsium · Magnesium · Clorida · Surful · Besi · Mangan · Seng · Tembaga

- 83,26% 5,27%

- -

1,44 0,63%

- -

0,40% 0,07% 0,32% 0,023%

- 480 ppm 12 ppm 19 ppm

13,2 ppm 5,2 ppm

Sumber : Kemala dan Velayutham (1978)

B. Tepung Beras Ketan (Oryza sativa glutinous)

Tepung beras ketan adalah salah satu jenis tepung yang berasal dari

beras ketan (Oryza sativa glutinous) yaitu varietas dari padi (Oryza sativa)

famili Graminae yang termasuk dalam biji-bijian (cereals) yang

ditumbuk/digiling dengan mesin penggiling (Damayanti, 2000).

Tepung beras ketan memberi sifat kental sehingga membentuk

tekstur menjadi elastis. Kadar amilopektin yang tinggi menyebabkan

sangat mudah terjadi gelatinisasi bila ditambah air dan memperoleh

perlakuan pemanasan pada suhu 560C. Hal ini terjadi karena adanya

pengikatan hidrogen dan molekul-molekul tepung beras ketan (gel) yang

bersifat kental (Hartati, 1996).

4

Page 17: LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KUE SAGON KERING... · fosfolipida serta sejumlah makro dan mikromineral. Akan tetapi daging kelapa mempunyai kadar air cukup tinggi lebih dari 80% sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tepung beras ketan mengandung zat gizi yang cukup tinggi yaitu

karbohidrat 80%, lemak 4%, protein 6% dan air 10%. Ada dua senyawa

dalam beras ketan yaitu amilosa 1% dan amilopektin 99%. Tepung beras

ketan yang digunakan harus baru, berwarna putih bersih, tidak bau apek,

serta bebas dari kotoran, jamur dan serangga (Satuhu dkk, 2004). Adapun

standar tepung beras ketan menurut SNI 01-4447-1998 dapat dilihat pada

Tabel 2.2.

5

Page 18: LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KUE SAGON KERING... · fosfolipida serta sejumlah makro dan mikromineral. Akan tetapi daging kelapa mempunyai kadar air cukup tinggi lebih dari 80% sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 2.2 Standar Mutu Tepung Beras Ketan Menurut SNI 01-4447-1998

No Uraian Satuan Persyaratan 1 Keadaan - Warna - Normal - Bau - Normal, tidak

berbau apek - Rasa - Normal 2 Benda Asing - Tidak boleh ada 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Serangga dalam bentuk stadia dan potongan-potangannya Jenis pati lain selain pati ketan Kehalusan: - Lolos ayakan 60 mesh (b/b) - Lolos ayakan 80 mesh (b/b) Air (b/b) Abu (b/b) Silikat (b/b) Serat kasar (b/b) Amilosa (b/b) Derajat asam Bahan pengawet Residu SO2

Cemaran logam Timbal (Pb) Tembaga (Cu) Seng (Zn) Raksa (Hg) Cemaran arsen Cemaran mikroba: Angka lempeng total E. coli Kapang

- - % % % % % % % ml NaOH 1 N per 100

g bahan -

-

mg/kg mg/kg mg/kg mg/kg mg/kg

koloni/g APM/g

Koloni/g

Tidak boleh ada Tidak boleh ada Min.99 Min.70 Maks. 12 Maks. 1,0 Maks. 0,2 Maks. 0,2 Maks. 9 Maks. 4,0 Sesuai dengan SNI 01-0222-1995 Sesuai dengan SNI 01-0222-1995 Maks. 1,0 Maks. 10,0 Maks. 40,0 Maks. 0,05 Maks. 0,5 Maks. 106

Maks. 10 Maks. 104

Sumber : SNI,1998

6

Page 19: LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KUE SAGON KERING... · fosfolipida serta sejumlah makro dan mikromineral. Akan tetapi daging kelapa mempunyai kadar air cukup tinggi lebih dari 80% sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

C. Gula Pasir Gula pasir dibuat dari sari batang tebu. Di negeri empat musim

yang kurang bagus untuk ditanami tebu, gula pasir dibuat dari sari umbi

bit. Secara kimiawi, gula pasir disebut sukrosa, yakni bentuk ikatan

kimiawi gula yang tidak terdapat di alam. Selain berwarna putih bersih, di

pasaran juga terdapat gula pasir yang berwarna kecokelatan, karena tidak

mengalami proses pemutihan yang disebut raw sugar. Meskipun masih

lebih kaya nutrisi, kandungan sukrosa dalam gula mentah ini masih

dominan (Apriadji, 2010).

D. Garam Garam digunakan sebagai salah satu metode pengawetan pangan

dan masih digunakan secara luas untuk mengawetkan berbagai macam

makanan. Garam akan berperan sebagai penghambat selektif pada

mikroorganisme pencemar tertentu. Mikroorganisme pembusuk atau

proteolitik dan pembentuk spora paling mudah terpengaruh walaupun

dengan kadar garam yang rendah sekalipun (sampai 6%). Mikroorganisme

pathogen termasuk Clostridium botulinum dapat dihambat oleh

konsentrasi garam 10-12%. Selain itu, garam juga mempengaruhi aktivitas

air (Aw) dari bahan (Buckle et al., 1985). Adapun syarat mutu garam

menurut SNI 0104-76 dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3 Syarat Mutu Garam Berdasarkan SNI 0104-76

No Kriteria Mutu Persyaratan 1 Warna Putih 2 Rasa Asin 3 Bau Tidak berbau 4 Air Max 5 %

Sumber: Dewan Standarisasi Nasional, 1994

E. Susu Skim Susu skim adalah produk olahan hasil ternak berupa susu tanpa

lemak yang bubuk susunya dibuat dengan menghilangkan sebagian besar

air dan lemak yang terdapat dalam susu. Susu skim merupakan bagian dari

susu yang krimnya diambil sebagian atau seluruhnya. Sebagai catatan,

7

Page 20: LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KUE SAGON KERING... · fosfolipida serta sejumlah makro dan mikromineral. Akan tetapi daging kelapa mempunyai kadar air cukup tinggi lebih dari 80% sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kandungan lemak pada susu skim kurang lebih 1%. Susu skim

mengandung semua kandungan yang dimiliki susu pada umumnya kecuali

lemak dan vitamin yang larut dalam lemak (Anonimc, 2012).

F. Jeruk Purut (Citrus hystrix DC) Jeruk Purut memiliki banyak khasiat untuk menyembuhkan

berbagai penyakit. Daunnya sendiri berkhasiat sebagai stimulan dan

penyegar. Kulit buahnya berkhasiat sebagai stimulan, berbau khas

aromatik dengan rasa yang agak asin, dan lama-kelamaan agak pahit.

Daun jeruk purut mengandung zat tanin (1,8%), steroid triterpenoid dan

minyak atsiri (1-1,5%). Sementara kulit buahnya mengandung zat saponin,

tanin (1%), steroid triterpenoid dan minyak atsiri yang mengandung sitrat

(2-2,5%) (Anonimd, 2012).

G. Tahap Proses Pembuatan Kue Sagon Kering

Adapun proses pembuatan Kue Sagon Kering adalah sebagai berikut:

1. Seleksi Bahan / Penyiapan Bahan

Proses Produksi kue sagon kering yang pertama adalah seleksi

bahan, bahan baku merupakan faktor yang menentukan dalam

proses produksi atau pembuatan bahan makanan. Jika bahan baku yang

digunakan mutunya baik maka diharapkan produk yang dihasilkan juga

berkualitas.

2. Pencucian

Pencucian kelapa dilakukan menggunakan air yang mengalir,

supaya benar-benar bersih dan menghilangkan kotoran-kotoran yang

menempel pada kelapa. Pencucian ini dilakukan berulang-ulang sampai

kelapa benar-benar bersih dari kotoran yang menempel, jika sudah

bersih dapat dilakukan proses selanjutnya.

3. Penimbangan

Proses yang ketiga yaitu penimbangan, semua bahan ditimbang

sesuai dengan formula. Penimbangan bahan harus dilakukan

dengan benar supaya tidak terjadi kesalahan dalam penggunaan

8

Page 21: LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KUE SAGON KERING... · fosfolipida serta sejumlah makro dan mikromineral. Akan tetapi daging kelapa mempunyai kadar air cukup tinggi lebih dari 80% sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

jumlah bahan. Sebagai contoh formulasi bahan-bahan yang digunakan

kelapa parut 250 gr, tepung beras ketan 300 gr, gula pasir 200 gr, garam

3 gr, susu skim 5 gram dan kulit jeruk purut parut 2 gr.

4. Penyangraian

Proses yang keempat yaitu penyangraian. Penyangraian dalam

pembuatan kue sagon kering pada kelapa bertujuan untuk

menghilangakan kadar air dan untuk mengawetkan bahan, sedangkan

pada tepung beras ketan bertujuan untuk mengawetkan bahan.

5. Pencampuran Bahan

Setelah penyangraian proses yang kelima adalah pencampuran.

Pencampuran berfungsi mencampur secara homogen semua bahan.

6. Pencetakan

Proses yang keenam adalah pencetakan dengan menggunakan

cetakan berbentuk persegi panjang. Pencetakan berfungsi untuk

menyeragamkan ukuran.

7. Pengovenan

Tujuan dari pengovenan adalah memanggang roti hingga matang.

Waktu yang dibutuhkan untuk memanggang roti selama 10-20 menit

dengan suhu 1000 C hingga terbentuk permukaan kue yang putih

kecoklatan tanda bahwa roti sudah matang.

8. Pendinginan

Setelah dioven kue masih harus didinginkan sebelum dikemas.

Tujuan dari pendinginan adalah untuk mempermudah proses

pengemasan. Pendinginan harus benar-benar dingin agar pada saat

dikemas kue tidak berjamur dan dapat tahan lama. Apabila belum

dingin maka akan menyebabkan kue berkeringat uap air keluar

sehingga mikroorganisme dapat tumbuh dengan cepat. Karena terjadi

kondensasi yang menyebabkan kue berkeringat dan mudah tengik.

9. Pengemasan

9

Page 22: LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KUE SAGON KERING... · fosfolipida serta sejumlah makro dan mikromineral. Akan tetapi daging kelapa mempunyai kadar air cukup tinggi lebih dari 80% sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pengemasan menggunakan kemasan plastik ukuran 31 x 19,5 cm.

Pengemasan bertujuan untuk melindungi produk dari ancaman

kontaminasi udara luar dan memperpanjang umur simpan produk.

Selain itu plastik berguna untuk melindungi makanan dari kontaminasi

dan sinar matahari, melindungi kandungan air dan lemak, mencegah

masuknya bau dan gas.

H. Analisis Sensori

Analisis sensori atau dikenal dengan pengujian organoleptik telah

ada sejak manusia mulai menggunakan indra untuk menilai kualitas dan

keamanan produk pangan. Pengujian sensori berbeda dengan pengujian

menggunakan instrumen atau analisis kimia karena melibatkan manusia

tidak hanya sebagai obyek analisis, tetapi sebagai alat penentu data yang

diperoleh. Analisis sensori merupakan disiplin ilmu yang membutuhkan

standarisasi dan pengendalian yang tepat, metode analisis ini dilaksanakan

oleh beberapa panelis terlatih yang memiliki kepekaan indrawi yang sangat

tinggi sehingga mampu mendeteksi perbedaan intensitas yang kecil antar

sampel yang diuji (Setyaningsih, 2010).

Suatu bahan makanan sebelum dijual di pasaran perlu diuji lebih

dahulu, baik uji cicip, laboratorium maupun uji cicip konsumen. Uji

laboratorium biasanya dilakukan ditempat produksi melalui berbagai jenis

uji, sedangkan pada uji konsumen bahan makanan yang telah mengalami

uji cicip laboratorium dicobakan pada sekelompok orang awam yang dapat

mewakili konsumen dengan uji kesukaan (hedonik) dan uji penerimaan

(Winarno, 1992).

I. Analisis Kimia 1. Kadar Air

Air merupakan komponen penting dalam bahan makanan karena

air dapat mempengaruhi penampakan, tekstur, dan citarasa dari

makanan. Kadar air dalam bahan pangan tersebut. Kadar air tinggi

10

Page 23: LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KUE SAGON KERING... · fosfolipida serta sejumlah makro dan mikromineral. Akan tetapi daging kelapa mempunyai kadar air cukup tinggi lebih dari 80% sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mengakibatkan mudahnya bakteri, kapang, dan khamir untuk

berkembang biak sehingga akan terjadi perubahan pada bahan pangan

(Winarno, 1992).

Air merupakan kandungan penting dalam bahan pangan termasuk

makanan,semua bahan makanan mengandung air dalam jumlah yang

berbeda-beda baik itu bahan makanan hewani maupun nabati. Sebagai

media reaksi yang menstabilkan pembentukan berpolimer dan

sebagainya. Sedangkan kadar air merupakan banyaknya air yang

terkandung dalam bahan pangan yang dinyatakan dalam persen. Kadar

air juga salah satu karakteristik yang sangat penting dalam bahan

pangan, karena air dapat mempengaruhi kenampakan tekstur dan cita

rasa pada bahan pangan. Kadar air dalaam bahan pangan ikut

menentukan kesegaran dan daya awet bahan pangan tersebut. Kadar air

yang tinggi menyebabkan mudahnya bakteri, kapang dan khamir untuk

berkembang biak, sehingga akan terjadi perubahan pada bahan pangan

(Dwijoseputro, 1994).

Selain dengan metode thermogravimetri, penentuan kadar air dapat

dilakukan dengan metode thermovolumetri. Metode thermovolumetri

ialah metode penentuan kadar air dengan cara menguapkan air dengan

membawa cairan kimia yang mempunyai titik didih lebih tinggi dari

pada air dan tidak bercampur dengan air serta mempunyai berat jenis

lebih rendah dari air. Cairan pembawa yang dapat digunakan adalah

xylol, xylen, toluene, tetrakloroetilen (Sudarmadji dkk, 1996).

2. Kadar Gula Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber

energi dan merupakan oligosakarida, polimer dengan derajat

polimerisasi 2-10 dan biasanya bersifat larut dalam air yang terdiri dari

dua molekul yaitu glukosa dan fruktosa. Gula memberikan flavor dan

warna melalui reaksi browning secara non enzimatis pada berbagai

jenis makanan. Gula paling banyak diperdagangkan dalam bentuk

11

Page 24: LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KUE SAGON KERING... · fosfolipida serta sejumlah makro dan mikromineral. Akan tetapi daging kelapa mempunyai kadar air cukup tinggi lebih dari 80% sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kristal sukrosa padat. Gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi

manis dan keadaan makanan atau minuman. Dalam industri pangan,

sukrosa diperoleh dari bit atau tebu (Winarno, 1992).

J. Analisis Kelayakan Ekonomi

Analisis kelayakan ekonomi bertujuan untuk menentukan

kalayakan suatu usaha, baik apakah usaha yang dijalankan dapat

memberikan keuntungan atau tidak. Analisis finansial mengacu kepada

aspek keuangan berupa arus kas (cash flow) yang terjadi selama usaha

dijalankan. Analisis dari segi teknik, ekonomi, maupun financial. Analisis

ekonomi bertujuan mengetahui ekonomi yang dilakukan meliputi

perhitungan biaya produksi, harga pokok penjualan, harga penjualan,

perkiraan pendapatan (rugi atau laba), serta kriteria kelayakan usaha

(Astawan, 1999).

1. Biaya Produksi

Biaya produksi merupakan biaya yang dikeluarkan selama usaha

dijalankan, yang dibedakan atas biaya tetap dan biaya tidak tetap.

a) Biaya Tetap (Fixed Cost)

Biaya tetap adalah biaya yang tetap dikeluarkan meskipun

perusahaan tidak melakukan proses produksi. Biaya tetap terdiri atas

biaya usaha, amortisasi, biaya penyusutan alat, pajak usaha dan dana

sosial.

b) Biaya Tidak Tetap/Variabel (Variabel Cost)

Biaya variabel merupakan biaya yang dikeluarkan hanya jika

melakukan proses produksi. Biaya variabel terdiri dari biaya tenaga

kerja, biaya bahan baku dan bahan pembantu, biaya bahan bakar atau

energi, biaya perawatan dan perbaikan.

2. Harga Pokok Penjualan

12

Page 25: LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KUE SAGON KERING... · fosfolipida serta sejumlah makro dan mikromineral. Akan tetapi daging kelapa mempunyai kadar air cukup tinggi lebih dari 80% sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Harga pokok penjualan adalah harga terendah dari produk yang tidak

mengakibatkan kerugian bagi produsen. Harga pokok penjualan dapat

dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Harga Pokok Penjualan fHPP邹= Harga Biaya Produksi/bln

Jumlah Produksi/bln

3. Kriteria Kelayakan Ekonomi

a. Kriteria kelayakan ekonomi yang digunakan adalah Break Event Point

(BEP), Benefit Cost (B/C), Payback period (PP), Return on Investment

(ROI)

b. Break Event Point (BEP)

Break Event Point (BEP) digunakan untuk menentukan besarnya

volume penjualan yaitu perusahaan tersebut sudah dapat menutup

semua biaya-biaya tanpa mengalami kerugian maupun keuntungan.

Break event point adalah suatu titik kesinambungan pada titik

tersebut jumlah hasil penjualan sama dengan jumlah biaya yang

dikeluarkan atau perusahaan tersebut tidak mengalami laba atau rugi.

Jika penjualan berjumlah kurang daripada jumlah yang ditunjukkan

oleh titik ini, maka akan diperoleh kerugian bersih (Astawan, 1999).

Perhitungan rumus BEP atas dasar unit produksi adalah sebagai

berikut:

BEP= Biaya Tetap (FC)

Harga Jual Satuan 释 Biaya Tidak TetapKapasitas Produksi/bln恃

c. Payback period (PP)

Payback period merupakan jangka waktu yang dibutuhkan untuk

pengembalian modal yang ditanam pada proyek. Nilai tersebut dapat

berupa persentase maupun (baik tahun maupun bulan). Payback

period tersebut harus lebih (<) dari nilai ekonomis proyek. Untuk

industri pertanian diharapkan nilai tersebut lebih kecil 10 tahun atau

13

Page 26: LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KUE SAGON KERING... · fosfolipida serta sejumlah makro dan mikromineral. Akan tetapi daging kelapa mempunyai kadar air cukup tinggi lebih dari 80% sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sedapat mungkin kurang dari lima tahun. Rumus Payback period

adalah sebagai berikut (Sutanto, 1994).

PP= Investasi

Laba Bersih

d. Benefit Cost Ratio B/C

Untuk mengkaji kelayakan proyek sering digunakan pula kriteria

yang disebut Benefit Cost Ratio- BCR. Penggunaannya dikenal dalam

mengevaluasi proyek-proyek untuk kepentingan umum atau sektor

publik. Meskipun penekanannya ditujukan kepada manfaat bagi

kepentingan umum dan bukan keuntungan financial perusahaan,

namun bukan berarti perusahaan swasta mengabaikan kriteria ini

(Gittinger, 1986).

Benefit Cost Ratio (BCR) adalah nilai perbandingan antara

pendapatan dan biaya. Jika nilai B/C lebih besar dari 1 maka

perusahaan memenuhi salah satu kriteria untuk dikatakan layak. Jika

nilai B/C lebih kecil dari 1 maka perusahaan tidak layak berdiri

(rugi). Jika nilai B/C = 1 maka perusahaan berada dalam keadaan

impas (Astawan, 1999).

B

CRatio=

Keuntungan

Biaya Produksi

e. Return on Investment (ROI)

Return on Investment (ROI) merupakan perbandingan antara

besarnya laba per tahun dengan besarnya modal yang dinyatakan

persen (%) per tahun. ROI dapat dihitung berdasarkan laba kotor

yaitu selisih antara hasil penjualan dengan biaya produksi

keseluruhan (belum dikurangi pajak pendapatan) atau berdasarkan

laba bersih yaitu laba dikurangi pajak pendapatan. Demikian juga

dengan besarnya modal dapat dinyatakan sebagai modal tetap atau

modal keseluruhan modal tetap ditambah modal kerja

(Sutanto, 1994).

14

Page 27: LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KUE SAGON KERING... · fosfolipida serta sejumlah makro dan mikromineral. Akan tetapi daging kelapa mempunyai kadar air cukup tinggi lebih dari 80% sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ROI= Laba

Total Biaya Produksi x 100%

f. Internal Rate of Return (IRR)

Internal Rate of Return (IRR) adalah suatu tingkat discount rate

yang menghasilkan net present value sama dengan 0 (nol). Dengan

demikian apabila hasil perhitungan IRR lebih besar dari Social

Opportunity Cost of Capital (SOCC) dikatakan proyek atau usaha

tersebut dapat (layak) dilaksanakan, bila sama dengan SOCC proyek

akan mendapat modalnya kembali tetapi apabila di bawah dari SOCC

maka proyek tidak layak dilaksanakan dan dicari alternatif lain yang

menguntungkan (Ibrahim, 2003).

IRR=DF1+ � NPV1

NPV1-NPV2寿x DF2-DF1

15

Page 28: LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KUE SAGON KERING... · fosfolipida serta sejumlah makro dan mikromineral. Akan tetapi daging kelapa mempunyai kadar air cukup tinggi lebih dari 80% sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

METODE PELAKSANAAN

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Praktek Produksi “Kue Sagon Kering” dilaksanakan mulai bulan

April sampai Mei 2012 di Laboratorium Pangan dan Gizi, Fakultas

Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

B. Bahan, Alat dan Cara Kerja

1. Bahan

Bahan yang digunakan untuk membuat kue sagon kering adalah

tepung beras ketan, parutan kelapa, gula pasir, susu skim, garam dan

parutan kulit jeruk purut. Bahan yang digunakan untuk uji kadar air

adalah kue sagon kering dan larutan xylene. Bahan yang digunakan

untuk uji kadar gula adalah kue sagon kering, larutan Pb-asetat, larutan

kalium, larutan KI 20 %, H2SO4 26,5 %, indikator dan larutan Na-

thiosulfat 0,1 N.

2. Alat

Alat yang digunakan yaitu: oven, baskom, timbangan, wajan besar,

pencetak, loyang, kompor gas, parutan, pisau, sotil. Alat yang digunakan

untuk uji kadar air adalah labu destilasi dan alat penampung destilasi air.

Alat yang digunakan untuk uji kadar gula adalah labu takar, erlenmeyer

dan alat titrasi.

3. Cara Kerja

a. Tepung beras ketan disangrai selama 10 menit dengan api sedang.

Di wajan terpisah, kelapa parut disangrai hingga kering.

b. Didinginkan

c. Kelapa parut sangrai, tepung beras ketan sangrai, gula, garam,

parutan kulit jeruk purut, aduk rata dicampur

d. Cetakan diambil, adonan dimasukkan, ditekan dan dipadatkan.

16

Page 29: LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KUE SAGON KERING... · fosfolipida serta sejumlah makro dan mikromineral. Akan tetapi daging kelapa mempunyai kadar air cukup tinggi lebih dari 80% sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

e. Adonan dipanggang di dalam oven bertemperatur 1000 C selama

15-20 menit/hingga kue matang, kering dan berwarna kuning

kecoklatan.

f. Kue diangkat dan dinginkan selama 15 menit.

g. Pengemasan

h. Kue Sagon Kering

Proses pembuatan kue sagon kering dapat dilihat pada

Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Diagram Alir Proses Pembuatan Kue Sagon Kering

Pendinginan selama 15 menit

Tepung Beras ketan Kelapa parut

Penyangraian

Pencampuran

Pengemasan

Pendinginan

Pengangkatan

Pengovenan dengan suhu 1000C, selama 15-20 menit

Pemasukan adonan dan pemadatan adonan

Kue sagon kering

Penimbangan

Kelapa sangrai, tepung beras ketan sangrai, gula pasir, susu skim, parutan kulit jeruk purut, garam

17

Page 30: LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KUE SAGON KERING... · fosfolipida serta sejumlah makro dan mikromineral. Akan tetapi daging kelapa mempunyai kadar air cukup tinggi lebih dari 80% sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

C. Analisis Produk

Setelah diketahui formulasi yang tepat kemudian dilakukan analisis

produk yang ditunjukkan pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Parameter Analisis Kimia

Parameter Analisis Metode

Kadar Air Kadar Gula

Distilasi Toluene (Sudarmadji dkk, 1997) Luff Schoorl (Sudarmadji dkk, 1997)

D. Analisis Ekonomi

Untuk mengetahui harga pokok, harga jual dan keuntungan produk

maka dilakukan analisis kelayakan ekonomi meliputi biaya produksi (biaya

tetap dan biaya variabel), kapasitas produksi, harga pokok produksi, harga

jual, Break Even Point (BEP), laba, Payback Period (PP), Benefit Cost

Ratio (B/C Ratio), Return on Investment (ROI) dan IRR (Internal Rate Of

Return).

a. Biaya Tetap Biaya Tetap=Biaya Usaha+Amortisasi+Biaya Penyusutan/depresiasi

b. Biaya Tidak Tetap

Biaya Tidak Tetap= VC

Kapsitas Produksi

c. Break Event Point (BEP)

Perhitungan rumus BEP atas dasar unit produksi adalah sebagai

berikut:

BEP= Biaya Tetap (FC)

Harga Jual Satuan f Biaya Tidak TetapKapasitas Produksi/bln恃

d. Payback Period (PP)

PP= Investasi

Laba Bersih

18

Page 31: LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KUE SAGON KERING... · fosfolipida serta sejumlah makro dan mikromineral. Akan tetapi daging kelapa mempunyai kadar air cukup tinggi lebih dari 80% sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

e. Benefit Cost Ratio B/C

B

C Ratio=

Keuntungan

Biaya Produksi

f. Return On Investment (ROI)

ROI= Laba

Total Biaya Produksi x 100%

g. Internal Rate of Return (IRR)

IRR=DF1+收 NPV1

NPV1-NPV2寿x DF2-DF1

19

Page 32: LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KUE SAGON KERING... · fosfolipida serta sejumlah makro dan mikromineral. Akan tetapi daging kelapa mempunyai kadar air cukup tinggi lebih dari 80% sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Produk

Kue sagon adalah sejenis kue semi basah yang terbuat dari kelapa

parut, tepung beras ketan, gula pasir, garam, vanili dan air. Sedangkan dalam

pembuatan kue sagon kering bahan-bahan yang digunakan adalah kelapa,

tepung beras ketan, gula pasir, garam, kulit jeruk purut parut dan susu skim.

Sedangkan untuk formulasi dibuat tiga formulasi berdasarkan komposisi

bahan baku yaitu kelapa. Untuk formulasi yang pertama sagon dengan bahan

kelapa 250 gr, formulasi yang kedua sagon dengan bahan kelapa 200 gr, dan

formulasi yang ketiga sagon dengan bahan kelapa 150 gr. Formulasi kue

sagon kering dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Perbandingan Formulasi Kue Sagon Kering

Bahan Formula I Formula II Formula III Kelapa parut 150 gr 200 gr 250 gr Tepung beras ketan 300 gr 300 gr 300 gr Gula pasir 200 gr 200 gr 200 gr Garam 3 gr 3 gr 3 gr Susu skim 5 gr 5 gr 5 gr Kulit jeruk purut parut 2 gr 2 gr 2 gr

Proses pembuatan kue sagon kering adalah sebagai berikut:

1. Seleksi Bahan / Penyiapan Bahan

Proses Produksi kue sagon kering yang pertama adalah seleksi

bahan, bahan baku merupakan faktor yang menentukan dalam proses

produksi atau pembuatan bahan makanan. Jika bahan baku yang

digunakan mutunya baik maka diharapkan produk yang dihasilkan juga

berkualitas.

20

Page 33: LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KUE SAGON KERING... · fosfolipida serta sejumlah makro dan mikromineral. Akan tetapi daging kelapa mempunyai kadar air cukup tinggi lebih dari 80% sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Sebelum memulai proses produksi terlebih dahulu dilakukan

penyiapan bahan baku dan bahan pembantu yang digunakan untuk

membuat kue sagon kering antara lain kelapa, tepung beras ketan, gula,

garam, susu skim dan jeruk purut. Semua bahan tersebut ditimbang sesuai

dengan komposisi yang telah ditentukan.

2. Pencucian

Pencucian kelapa dilakukan menggunakan air yang mengalir,

supaya benar-benar bersih dan menghilangkan kotoran-kotoran yang

menempel pada kelapa. Pencucian ini dilakukan berulang-ulang sampai

kelapa benar-benar bersih dari kotoran yang menempel, jika sudah bersih

dapat dilakukan proses selanjutnya.

3. Penimbangan

Proses yang ketiga yaitu penimbangan, semua bahan ditimbang

sesuai dengan formula. Penimbangan bahan harus dilakukan dengan

benar supaya tidak terjadi kesalahan dalam penggunaan jumlah bahan.

Sebagai contoh formulasi bahan-bahan yang digunakan kelapa parut 250

gr, tepung beras ketan 300 gr, gula pasir 200 gr, garam 3 gr, susu skim 5

gram dan kulit jeruk purut parut 2 gr. Jika semua bahan sudah ditimbang

dapat dilanjutkan proses selanjutnya.

4. Penyangraian

Proses yang keempat yaitu penyangraian. Penyangraian dalam

pembuatan kue sagon kering pada kelapa bertujuan untuk menghilangakan

kadar air dan untuk mengawetkan bahan, sedangkan pada tepung beras

ketan bertujuan untuk mengawetkan bahan.

5. Pencampuran Bahan

Setelah penyangraian proses yang kelima adalah pencampuran.

Pencampuran berfungsi mencampur secara homogen semua bahan.

6. Pencetakan

Proses yang keenam adalah pencetakan. Pencetakan berfungsi

untuk menyeragamkan ukuran.

21

Page 34: LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KUE SAGON KERING... · fosfolipida serta sejumlah makro dan mikromineral. Akan tetapi daging kelapa mempunyai kadar air cukup tinggi lebih dari 80% sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7. Pengovenan

Tujuan dari pengovenan adalah memanggang roti hingga matang.

Waktu yang dibutuhkan untuk memanggang roti selama 15-20 menit

dengan suhu 1000 C hingga terbentuk permukaan kue yang putih

kecoklatan tanda bahwa roti sudah matang.

8. Pendinginan

Setelah dioven kue masih harus didinginkan sebelum dikemas.

Tujuan dari pendinginan adalah untuk mempermudah proses pengemasan.

Pendinginan harus benar-benar dingin agar pada saat dikemas kue tidak

berjamur dan dapat tahan lama. Apabila belum dingin maka akan

menyebabkan kue berkeringat uap air keluar sehingga mikroorganisme

dapat tumbuh dengan cepat. Karena terjadi kondensasi yang menyebabkan

kue berkeringat dan mudah basi.

9. Pengemasan

Pengemasan menggunakan kemasan plastik Polypropylene (PP)

ukuran 31 x 19,5 cm. Pengemasan bertujuan untuk melindungi produk dari

ancaman kontaminasi udara luar dan memperpanjang umur simpan

produk. Selain itu plastik berguna untuk melindungi makanan dari

kontaminasi dan sinar matahari, melindungi kandungan air dan lemak,

mencegah masuknya bau dan gas.

a. Analisis Sensori

Analisis sensori dilakukan dengan uji organoleptik yang bertujuan

untuk mengetahui penerimaan konsumen terhadap kue Sagon Kering. Hasil

analisis sensori kue Sagon Kering yang dilakukan dengan uji organoleptik

dapat dilihat pada Tabel 4.2.

22

Page 35: LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KUE SAGON KERING... · fosfolipida serta sejumlah makro dan mikromineral. Akan tetapi daging kelapa mempunyai kadar air cukup tinggi lebih dari 80% sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 4.2 Hasil Analisis Sensori Kue Sagon Kering

Keterangan: 1 = kurang suka 4 = suka 2 = tidak suka 5 = sangat suka

3 = kurang suka

Dari Tabel 4.2. dapat diketahui bahwa kue Sagon Kering memiliki

nilai rerata yang berbeda-beda. Dari hasil uji statistik dapat diketahui bahwa

konsentrasi penambahan kelapa parut pada kue Sagon Kering memberikan

pengaruh terhadap penerimaan konsumen.

1) Rasa

Dari Tabel 4.2. dapat diketahui bahwa penambahan kelapa parut

pada kue Sagon Kering memberikan pengaruh yang berbeda nyata

terhadap penerimaan rasa kue Sagon Kering yang dihasilkan. Penerimaan

rasa kue Sagon Kering dengan penambahan kelapa parut 250 gram dan

kue sagon kering dengan penambahan kelapa parut 200 gram berbeda

nyata, kue sagon kering dengan penambahan 200 gram kelapa parut dan

kue sagon kering dengan penambahan 150 gram kelapa parut berbeda

nyata. Akan tetapi kue sagon kering dengan penambahan 250 gram kelapa

parut dan kue sagon kering dengan penambahan 150 gram kelapa parut

tidak berbeda nyata. Jika dilihat dari nilai tabel maka sampel kue sagon

kering dengan penambahan 250 gram kelapa parut disukai oleh konsumen

dalam hal penerimaan rasanya. Hal ini disebabkan rasa pada kue sagon

kering dengan penambahan 250 gram kelapa parut mempunyai rasa yang

manis dan khas sagon karena perbandingan antara kelapa parut, tepung

terigu, dan parutan kulit jeruk purut sudah tepat, sedangkan kue sagon

Sampel Rasa Warna Kerenyahan Overall

Kue Sagon Kering dengan penambahan 150 gr kelapa parut 2,77a 3,57a 2,53a 3,07a

Kue Sagon Kering dengan penambahan 200 gr kelapa parut

3,67b 3,63a 3,90b 3,97b

Kue Sagon Kering dengan penambahan 250 gr kelapa parut 4,23b 3,67a 4,10b 4,10b

23

Page 36: LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KUE SAGON KERING... · fosfolipida serta sejumlah makro dan mikromineral. Akan tetapi daging kelapa mempunyai kadar air cukup tinggi lebih dari 80% sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kering dengan penambahan 200 gram kelapa parut masih terasa tepung

beras ketannya sehingga kurang disukai panelis. Begitu juga kue sagon

kering dengan penambahan 150 gram kelapa parut kurang disukai panelis,

karena kue kering jika dimakan masih meninggalkan rasa (after taste).

2) Warna

Dari Tabel 4.2. dapat diketahui bahwa penambahan kelapa parut

pada kue sagon kering tidak memberikan pengaruh pada warna kue sagon

kering yang dihasilkan. Penerimaan warna kue sagon kering dengan

penambahan 250 gram kelapa parut, kue sagon kering dengan penambahan

200 gram kelapa parut dan kue sagon kering dengan penambahan 150

gram kelapa parut tidak berbeda nyata. Warna yang dihasilkan yaitu putih

kecoklatan, karena merupakan warna khas kue sagon kering.

3) Kerenyahan

Dari Tabel 4.2. dapat diketahui bahwa penambahan kelapa parut

pada kue sagon kering memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap

penerimaan kerenyahan kue sagon kering yang dihasilkan. Penerimaan

kerenyahan kue sagon kering dengan penambahan 250 gram kelapa parut

dan kue sagon kering dengan penambahan 200 gram kelapa parut berbeda

nyata, kue sagon kering dengan penambahan 200 gram kelapa parut

dengan kue sagon kering dengan penambahan 150 gram kelapa parut

berbeda nyata. Akan tetapi penerimaan kerenyahan kue sagon kering

dengan penambahan 250 gram kelapa parut dan kue sagon kering dengan

penambahan 150 gram kelapa parut tidak berbeda nyata.

Dari tabel dapat diketahui bahwa kerenyahan kue sagon kering

dengan penambahan 250 gram kelapa parut disukai oleh panelis. Hal ini

disebabkan pada kue kering dengan penambahan 250 gram kelapa parut

mempunyai kerenyahan yang sangat renyah, dibandingkan dengan kue

sagon kering dengan penambahan 200 gram kelapa parut dan kue sagon

kering dengan penambahan 150 gram kelapa parut mempunyai kerenyahan

yang agak keras.

24

Page 37: LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KUE SAGON KERING... · fosfolipida serta sejumlah makro dan mikromineral. Akan tetapi daging kelapa mempunyai kadar air cukup tinggi lebih dari 80% sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4) Keseluruhan (Overall)

Dari Tabel 4.2. dapat diketahui bahwa penambahan kelapa parut

pada kue kering memberikan pengaruh terhadap penilaian kue kering

secara keseluruhan. Penerimaan kerenyahan kue sagon kering dengan

penambahan 250 gram kelapa parut dan kue sagon kering dengan

penambahan 200 gram kelapa parut berbeda nyata, kue sagon kering

dengan penambahan 200 gram kelapa parut dengan kue sagon kering

dengan penambahan 150 gram kelapa parut berbeda nyata. Akan tetapi

penerimaan keseluruhan kue sagon kering dengan penambahan 250 gram

kelapa parut dan kue sagon kering dengan penambahan 150 gram kelapa

parut tidak berbeda nyata.

Dari tabel dapat diketahui bahwa kerenyahan kue sagon kering

dengan penambahan 250 gram kelapa parut disukai oleh panelis. Jika

dilihat dari tabel kue sagon kering dengan penambahan 250 gram kelapa

parut disukai oleh panelis dalam hal penerimaan secara keseluruhan. Hal

ini disebabkan pada kue kering dengan penambahan 250 gram kelapa

parut mempunyai warna yang putih kecoklatan, aroma tepung beras ketan

dan kelapa parut yang tidak terlalu menyengat, kerenyahan yang renyah,

dan rasa yang pas antara tepung beras ketan, kelapa parut dan parutan kulit

jeruk purut.

b. Analisis Kimia

1) Analisis Kadar Air

Setelah dilakukan analisis sensori terhadap kue sagon kering

dengan formulasi yang terpilih dan kadar gula, selanjutnya dilakukan

analisis kadar air pada Kue Sagon Kering yang terpilih yaitu pada kue

sagon kering dengan penambahan kelapa parut 250 gr. Tujuan analisis

kadar air pada kue sagon kering adalah untuk mengetahui kandungan air

dalam produk akhir yang dapat mempengaruhi produk akhir yang

25

Page 38: LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KUE SAGON KERING... · fosfolipida serta sejumlah makro dan mikromineral. Akan tetapi daging kelapa mempunyai kadar air cukup tinggi lebih dari 80% sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dihasilkan dan dapat mempengaruhi daya tahan produk terhadap serangan

mikroorganisme. Hasil analisis kadar air pada kue sagon kering dapat

dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel. 4.3. Kadar gula dan kadar air pada kue sagon

Sampel Kadar gula (%)

Kadar air (%)

Kue sagon kering dengan penambahan 250 gram kelapa parut

21,52 7,73

Syarat Mutu Kue Kelapa dapat dilihat pada Tabel 4.4

Tabel 4.4 Syarat Mutu Kue Kelapa Menurut SNI 01-4475-1998

No Syarat Uji Satuan Persyaratan 1 Keadaan

- Bau -

Khas

- Rasa - Tekstur - Warna

- - -

Khas Normal Normal

2 Air, (b/b) % Maks. 4 3 Gula, (b/b) % 20-35 4 Abu total, (b/b) % Maks. 2 5 Asam lemak bebas (dihit. Sbg

asam laurat (b/b) % Maks. 0,3

6 Bahan Tambahan Makanan - Pewarna tambahan - Pemanis buatan

Sesuai SNI 01-0222-1995 tidak boleh ada

7 Cemaran Logam - Tembaga (Cu) - Timbal (Pb) - Seng (Zn) - Raksa (Hg)

Mg/kg Mg/kg Mg/kg Mg/kg

Maks. 10,0 Maks. 1,0 Maks. 40,0 Maks. 0,05

8 Arsen Mg/kg Maks. 0,5 9 Cemaran mikroba

- Angka lempeng total - Coliform - E.coli - Kapang

Kol/g APM/g APM/g Kol/g

Maks. 5,0 x 102

Maks. 20 < 3 Maks. 3,0 x 102

Sumber: SNI, 1998

26

Page 39: LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KUE SAGON KERING... · fosfolipida serta sejumlah makro dan mikromineral. Akan tetapi daging kelapa mempunyai kadar air cukup tinggi lebih dari 80% sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan Tabel 4.3. hasil analisis kadar air pada kue sagon

kering diperoleh hasil 7,73% dan sebagai pembandingnya yaitu SNI Kue

Kelapa karena belum adanya SNI Kue Sagon, kadar air kue kelapa

maksimal 4%. Maka kadar air kue sagon kering di atas kadar air kue

kelapa, hal ini disebabkan karena waktu penyimpanan yang terlalu lama

yang mengakibatkan udara masuk dan akan menambah kadar air

sebaiknya dalam pengemasan harus benar-benar tertutup supaya udara

yang terdapat di luar tidak akan masuk ke dalam kemasan. Dari hasil uji

coba penyimpanan produk pada suhu kamar menggunakan plastik, kue

sagon kering ini mempunyai umur simpan berkisar antara 3 sampai 4

minggu. Melebihi waktu tersebut kue kering mempunyai tekstur yang

kurang renyah dan tengik.

2) Analisis Kadar Gula

Kadar gula adalah banyaknya gula yang terkandung dalam bahan

pangan yang dinyatakan dalam persen. Berdasarkan Tabel 4.3. hasil

analisis kadar gula pada kue sagon kering diperoleh hasil 21,52%, hal ini

sudah sesuai dengan SNI kue kelapa yaitu antara 20-35%.

B. Desain Kemasan

a. Bahan

Pengemasan kue sagon kering menggunakan plastik polipropylene

(PP) ukuran 31 x 19,5 cm. Polipropylene (PP) adalah plastik pengemas

yang kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan

yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup

mengkilap. Selain itu plastik berguna untuk melindungi makanan dari

kontaminasi dan sinar matahari, melindungi air dan lemak, mencegah

masuknya bau dan gas.

b. Bentuk

Pengemasan kue sagon kering ini menggunakan kemasan plastik

berbentuk persegi panjang, hal ini bertujuan untuk mempermudah proses

27

Page 40: LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KUE SAGON KERING... · fosfolipida serta sejumlah makro dan mikromineral. Akan tetapi daging kelapa mempunyai kadar air cukup tinggi lebih dari 80% sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pengisian kue sagon kering kedalam plastik, menjaga kualitas kue sagon

kering dan kue sagon kering akan terlihat lebih menarik. Pengemasan kue

sagon kering menggunakan kemasan plastik untuk menghemat biaya

produksi.

c. Labeling

Gambar 4.1. Label Kemasan

Labelling (Gambar 4.1) pada pengemasan kue sagon kering terdiri

dari judul produk, komposisi, netto, kadaluarsa dan produsen produk.

Labelling ini bertujuan untuk mempromosikan produk yang sudah siap

dipasarkan. Labelling pada kue sagon kering ini menggunakan kertas

double-side paper. Walaupun harga kertas ini lebih mahal dari kertas

stiker tetapi jenis kertas ini dapat mencetak label dengan resolusi tinggi

dan menghasilkan cetakan foto yang maksimal dan lebih cerah. Kertas

label double-side paper sangat awet, tahan air dan tidak mudah pudar.

C. Analisis Ekonomi

1. Biaya Produksi

28

Page 41: LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KUE SAGON KERING... · fosfolipida serta sejumlah makro dan mikromineral. Akan tetapi daging kelapa mempunyai kadar air cukup tinggi lebih dari 80% sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a. Biaya Tetap (FC)

1) Biaya Usaha

Tabel 4.5. Biaya Usaha

No Uraian Rp/bln 1 Gaji Pimpinan (Rp. 1.250.000,-/bln, 1

orang) 1.250.000

2 Biaya Promosi (Rp. 360.000,-/th) 30.000 3 Biaya Administrasi (Rp. 50.000,-/bln) 50.000

Jumlah 1.330.000

2) Biaya Penyusutan atau Depresiasi (P-S)/N

Tabel 4.6. Biaya Penyusutan Atau Depresiasi

No Harga Tetap Jmlh Nilai awal @ 1

Nilai awal (P) (Rp)

Nilai sisa (S) (Rp)

Umur (th)

Depr. (Rp/bln)

1 Oven 1 3.000.000 3.000.000 50.000 8 30.729,162 M. Penggiling 1 2.500.000 2.500.000 40.000 10 20.500 3 M.Pemarut

Kelapa 1 2.000.000 2.000.000 30.000 10 16.416,66

4 Sealer 2 90.000 180.000 2.000 10 1.483,335 Baskom 8 8.000 64.000 0 5 1.066,666 Timbangan

Besar 2 70.000 140.000 0 7 1.666,66

7 Timbangan Analitik

1 150.000 150.000 3.000 8 1.531,25

8 Wajan Besar 4 35.000 140.000 0 10 1.166,669 Pencetak 20 2.000 40.000 0 5 666,66

10 Loyang 10 15.000 150.000 0 5 2.5011 Kompor Gas 2 400.000 800.000 16.000 10 6.533,3312 Pisau 10 3.000 30.000 0 8 312,513 Sotil 10 2.500 25.000 0 5 2.041,66Jumlah 8.275.500 9.219.000 141.000 85.081,25

3) Biaya Amortisasi

Tabel 4.7. Biaya Amortisasi

No Harta Tak Berwujud Rp/bln 1 Pajak Reklame 50.000 2 Biaya Promosi 100.000 Jumlah 150.000

29

Page 42: LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KUE SAGON KERING... · fosfolipida serta sejumlah makro dan mikromineral. Akan tetapi daging kelapa mempunyai kadar air cukup tinggi lebih dari 80% sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4) Dana Sosial

→ Rp 240.000 selama 1 tahun

→ Jadi perbulan : Rp 20.000

Total Biaya Tetap (Fixed Cost)

Tabel 4.8. Total Biaya Tetap

No Komponen Biaya Tetap Rp/bulan 1 Biaya Usaha 1.330.000 2 Biaya Penyusutan/Depresiasi 85.081,25 3 Biaya Amortisasi 150.000 4 Dana Sosial Perbulan 20.000 Jumlah 1.585.081,25

b. Biaya Tidak Tetap (VC)

1) Biaya Bahan Baku, Pembantu, dan Kemasan

a. Biaya Bahan Baku dan Pembantu

Periode perhitungan1 bulan = 25 hari kerja

1 hari = 1 kali produksi menghasilkan 100 bungkus

Kapasitas produksi per bulan = 100 bungkus x 25 hari

= 2500 bungkus

Ø Harga Bahan Baku dan Pembantu per unit

Tabel 4.9. Biaya Bahan Baku dan Pembantu

No Bahan Jumlah Rp @ satuan

Rp/hari Rp/25 hari

1 Kelapa 30 kg 5.000 150.000 3.750.000 2 Beras Ketan 40 kg 7.000 280.000 7.000.000 3 Gula Pasir 20 kg 11.000 220.000 5.500.000 4 Garam 0,15 kg 3.500 525 13.125 5 Susu Skim 0,3 kg 20.000 6.000 150.000 6 Kulit Jeruk

Purut 0,06 kg 10.000 600 15.000

Jumlah 657.125 16.428.125

30

Page 43: LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KUE SAGON KERING... · fosfolipida serta sejumlah makro dan mikromineral. Akan tetapi daging kelapa mempunyai kadar air cukup tinggi lebih dari 80% sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Biaya Kemasan

Tabel 4.10. Biaya Kemasan

Kemasan Ukuran Jumlah Rp @ satuan

Rp/hari Rp/25 hari

Plastik 31cm x19,5 cm

100 1.000 50.000 1.250.000

Label 17 cm x 13 cm

100 2.500 150.000 3.750.000

Jumlah 200.000 5.000.000

Ø Total biaya bahan baku, pembantu dan kemasan

Tabel 4.11. Total biaya bahan baku, pembantu dan kemasan

No Uraian Rp/bln 1 Biaya bahan baku dan pembantu 16.428.125 2 Biaya Kemasan 5.000.000

Jumlah 21.428.125

2) Biaya Bahan Bakar (Energi dan Pembersih)

Tabel 4.12. Biaya Bahan Bakar

No Nama Jumlah Rp/bln 1 Listrik dan air - 400.000 2 3

Gas (LPG) 3 kg @ Rp 14.000 Solar @6.500

4 75 ltr

56.000 487.500

3 Sabun tangan, sabun cuci dan pembersih lantai

- 30.000

Jumlah 973.500

31

Page 44: LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KUE SAGON KERING... · fosfolipida serta sejumlah makro dan mikromineral. Akan tetapi daging kelapa mempunyai kadar air cukup tinggi lebih dari 80% sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3) Biaya Perawatan dan Perbaikan

Tabel 4.13. Biaya Perawatan dan Perbaikan BPP

No Alat P % FPP

Jam/hari Hari/bulan BPP

1 Oven 3.000.000 2 5 25 7.500 2 M.

Penggiling 2.500.000 2 2 25 2.500

3 M. Pemarut Kelapa

2.000.000 2 2 25 2.000

4 Sealer 180.000 2 1 25 90 5 Baskom 64.000 1 4 25 64 6 Timbangan

Besar 140.000 1 1 25 35

7 Timbangan Analitik

150.000 1 1 25 37,5

8 Wajan Besar 140.000 1 2 25 70 9 Pencetak 40.000 1 5 25 50 10 Loyang 150.000 1 5 25 187,5 11 Kompor Gas 800.000 1 2 25 400 12 Pisau 30.000 1 1 25 7,5 13 Sotil 25.000 1 2 25 12,5 Jumlah 9.219.000 12.954

4) Biaya Tenaga Kerja

Tabel 4.14. Biaya Tenaga Kerja

No Jabatan Jumlah Upah Hari kerja

Jumlah upah

(Rp/hr)

Total upah (Rp/bln)

1 Karyawan 2 25.000 25 50.000 1.250.000 Jumlah 1.250.000

32

Page 45: LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KUE SAGON KERING... · fosfolipida serta sejumlah makro dan mikromineral. Akan tetapi daging kelapa mempunyai kadar air cukup tinggi lebih dari 80% sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Total Biaya Tidak Tetap (Variable Cost)

Tabel 4.15 Total Biaya Tidak Tetap

No Komponen Biaya Pokok Produksi Rp/bln 1 Biaya Bahan Baku, Pembantu, dan

Kemasan 21.428.125

2 Biaya Energi dan Pembersih 973.500 3 Biaya Perawatan dan Perbaikan (BPP) 12.954 4 Biaya Tenaga Kerja 1.250.000

Jumlah 23.664.579

Total Biaya Produksi / Total Cost Per Bulan

= Fixed Cost + Variable Cost

= Rp 1.585.081,25 + Rp 23.664.579

= Rp 25.249.660,25

2. Harga Pokok Produksi (HPP)

Ø Dalam 1 kali produksi (per hari) menghasilkan = 100 bungkus

Ø Dalam 1 bulan (25 hari)

= 100 bungkus/hari x 25 hari/bln

= 2.500 bungkus/bln

HPP = Total Biaya Produksi/bln

Jumlah Produksi/bln

= Rp 25.249.660,25

2.500 bungkus

= Rp 10.099,86/bungkus

3. Harga Pokok Penjualan

Harga jual “Kue Sagon Kering” yaitu Rp 13.500,00/bungkus

4. Perhitungan Penjualan

Tabel 4.16. Perhitungan Penjualan

Keterangan Penjualan/bln Jumlah/bln Per bungkus 500 gr 2.500 bungkus x Rp 13.000 Rp 33.750.000

33

Page 46: LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KUE SAGON KERING... · fosfolipida serta sejumlah makro dan mikromineral. Akan tetapi daging kelapa mempunyai kadar air cukup tinggi lebih dari 80% sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5. Perhitungan Rugi/Laba

a. Laba Kotor = Penjualan – Biaya Produksi

= Rp 33.750.000 - Rp 25.249.660,3

= Rp 8.500.339,75

b. Laba Bersih = Laba Kotor – Usaha Kepemilikan

= Rp 8.500.339,75 – Rp 425.016,9875

= Rp 8.075.322,76

6. Biaya Tidak Tetap (VC) / Kemasan VC Kemasan =

Biaya Tidak Tetap Kapasitas Produksi

= Rp 23.664.695 2500 bungkus

= Rp 9.465,878/bungkus

= Rp 9.466/bungkus

7. Break Event Point (BEP)/ Titik Impas

Ø Analisis Titik Impas (BEP) Unit per bulan

BEP = TFC

P/unit-VC/unit

= Rp 1.585.081,25

Rp 13.500-Rp 9.466

= 392,9 » 393 bungkus

Artinya, titik impas akan tercapai pada tingkat produksi sebanyak

393 bungkus.

8. Payback Period (PP)

PP= Total Biaya Produksi

Laba Kotor

= Rp 25.249.660,25

Rp 8.500.339,75

= 2,97 bulan

9. B/C (Benefit Cost Ratio)

34

Page 47: LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KUE SAGON KERING... · fosfolipida serta sejumlah makro dan mikromineral. Akan tetapi daging kelapa mempunyai kadar air cukup tinggi lebih dari 80% sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

B

C=

Penjualan (TR)

Biaya Total Produksi

= Rp 33.750.000

Rp 25.249.660,25

= 1,33 bulan

10. ROI (Return on Investment) sebelum pajak

ROI ¾sebelum pajak邹= Laba Kotor

Total Biaya Produksi x 100%

= Rp 8.500.339,75

Rp 25.249.660,25 x100%

= 33,66 % 11. ROI (Return on Investment) sesudah pajak

ROI ¾setelah pajak邹= Laba Kotor

Total Biaya Produksi x 100%

= Rp 8.075.322,76

Rp 25.249.660,25 x100%

= 31,9 %

12. IRR (Internal Rate of Return)

Tabel 4.17. Perhitungan IRR

Th Cost © Benefit (B) B-C 5 % NPV 7 % NPV Investasi Pemeliharaan Produksi Total DF DF 1 686721424 0 0 686721424 0 -686721424 0,952380952 -654020402,9 0,934579439 -6417957222 0 15548 302995923 303151371 2250000000 101848629 0,907029478 92379708,84 0,873438728 88958536,993 0 15548 302995923 303151371 2250000000 101848629 0,863837599 87980675,09 0.816297877 83138819,624 0 15548 302995923 303151371 2250000000 101848629 0,822702475 83791119,13 0,762895212 77699831,425 0 15548 302995923 303151371 2250000000 101848629 0,783526166 79801065,84 0,712986179 72616664,886 0 15548 302995923 303151371 2250000000 101848629 0,746215397 76001015,09 0,666342224 67866041,947 0 15548 302995923 303151371 2250000000 101848629 0,71068133 72381919,13 0,622749742 63426207,428 0 15548 302995923 303151371 2250000000 101848629 0,676839362 68935161,08 0,582009105 59276829,379 0 15548 302995923 303151371 2250000000 101848629 0,644608916 65652534,36 0,543933743 55398905,95

10 0 15548 302995923 303151371 2250000000 101848629 0,613913254 62526223,2 0,508349292 51774678,46 TOTAL 35429018,9 -21639206,4

IRR= DF1+收 NPV1

NPV1-NPV2寿xDF2-DF1

= 5+收 35.429.018,9

35.429.018,9-(-21.639.206)寿x7-5

= 6,24 %

Dari hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa analisis usaha kue

sagon kering adalah :

35

Page 48: LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KUE SAGON KERING... · fosfolipida serta sejumlah makro dan mikromineral. Akan tetapi daging kelapa mempunyai kadar air cukup tinggi lebih dari 80% sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a. Biaya Produksi

Biaya produksi merupakan biaya yang dikeluarkan selama usaha

dijalankan, yang dibedakan atas biaya tetap dan biaya tidak tetap.

1) Biaya Tetap (Fixed Cost)

Biaya tetap adalah biaya yang tetap dikeluarkan meskipun

perusahaan tidak melakukan proses produksi. Biaya tetap terdiri atas biaya

usaha, dana sosial amortisasi, dan biaya penyusutan alat. Biaya tetap

produksi kue sagon kering setiap bulan sebesar Rp 1.585.081,25,-

2) Biaya Tidak Tetap/Variabel (Variabel Cost)

Biaya tidak tetap/variabel merupakan biaya yang dikeluarkan hanya

jika melakukan proses produksi. Biaya tidak tetap/variabel terdiri dari

biaya bahan baku, pembantu dan kemasan, biaya bahan bakar/energi,biaya

tenaga kerja dan biaya perawatan dan perbaikan. Biaya variabel produksi

kue sagon kering setiap bulan sebesar Rp 23.664.579,-

b. Kapasitas Produksi

Kapasitas produksi merupakan jumlah/besarnya produk yang dapat

dihasilkan oleh perusahaan selama kurun waktu tertentu. Kapasitas produksi

kue sagon kering setiap bulan adalah 2.500 bungkus.

c. Harga Pokok Produksi

Harga pokok penjualan merupakan harga minimal yang harus

diberikan pada produk untuk menghindari kerugian. Harga pokok berasal dari

biaya produksi (biaya tetap dan biaya variabel) dibagi dengan jumlah produk

yang dihasilkan (kapasitas produksi). Harga Pokok Penjualan kue sagon

kering adalah Rp 10.099,86,-

d. Harga Jual

Harga jual adalah harga yang diberikan pada produk setelah ditambah

keuntungan sesuai yang diinginkan oleh perusahaan mengacu/berdasarkan

harga pokok, sehingga untuk memperoleh keuntungan maka harga jual harus

lebih tinggi dari harga pokok. Harga jual kue sagon kering adalah Rp 13.500,-

36

Page 49: LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KUE SAGON KERING... · fosfolipida serta sejumlah makro dan mikromineral. Akan tetapi daging kelapa mempunyai kadar air cukup tinggi lebih dari 80% sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

e. Biaya Tidak Tetap (Total Variable Cost)/bungkus

Biaya tidak tetap per bungkus merupakan biaya tidak tetap dalam

proses produksi dibagi kapasitas produksi. Harga biaya tidak tetap dalam satu

bungkus adalah Rp 9.465,87/bungkus

f. BEP (Break Event Point)

Break Event Point merupakan titik keseimbangan dimana pada titik

tersebut pendapatan sama dengan biaya yang dikeluarkan, artinya titik impas

dimana perusahaan tidak mengalami kerugian dan tidak mendapatkan

keuntungan. Produksi kue sagon kering mencapai titik impas pada tingkat

produksi 393 bungkus dari kapasitas produksi 2.500 bungkus setiap

bulannya. Jadi selisih antara kapasitas produksi dan titik impas merupakan

keuntungan yang diperoleh perusahaan. Oleh karena itu produksi kue sagon

kering ini tetap dapat berjalan.

g. Laba (Keuntungan)

Laba (keuntungan) merupakan selisih antara pendapatan dan

pengeluaran atau selisih antara harga jual dengan harga pokok. Laba

perusahaan meliputi laba kotor dan laba bersih.

1) Laba Kotor

Laba kotor merupakan laba yang diperoleh dari selisih hasil

penjualan dengan biaya produksi sebelum dikurangi pajak usaha. Laba

kotor produksi kue sagon kering sebesar Rp 8.500.339,75/bulan dari 2.500

bungkus.

2) Laba Bersih

Laba bersih merupakan laba yang diperoleh dari selisih laba kotor

dengan pajak kepemilikan usaha. Laba bersih produksi kue sagon kering

setiap bulannya adalah Rp 8.075.322,76

h. ROI (Return on Investment)

Return on Investment merupakan kemampuan modal untuk

mendapatkan keuntungan atau persentase keuntungan yang diperoleh dari

37

Page 50: LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KUE SAGON KERING... · fosfolipida serta sejumlah makro dan mikromineral. Akan tetapi daging kelapa mempunyai kadar air cukup tinggi lebih dari 80% sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

besarnya modal yang dikeluarkan. Return on Investment produksi kue sagon

kering adalah 31,9 %.

i. PP (Payback Period)

Payback Period merupakan waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan

untuk mendapatkan pengembalian modal dan mendapatkan keuntungan

bersih. Produksi kue sagon kering akan kembali modal dalam jangka waktu

2,5 bulan.

j. B/C (Benefit Cost Ratio)

Benefit Cost Ratio merupakan perbandingan antara pendapatan yang

diperoleh dengan biaya produksi yang dikeluarkan. Jika nilai B/C lebih kecil

dari 1, maka proses produksi tidak layak untuk dilakukan karena perusahaan

mengalami kerugian. Sebaliknya jika B/C lebih dari 1, maka proses produksi

(usaha) tetap dapat dijalankan karena perusahaan mendapatkan keuntungan.

Jika B/C sama dengan 1 maka perusahaan mengalami titik impas (tidak

untung dan tidak rugi), artinya perlu mempertimbangkan beberapa faktor

untuk tetap menjalankan usaha. B/C rationya dari analisis ekonomi kue sagon

kering sebesar 1,33.

k. IRR (Internal Rate of Return)

IRR (Internal Rate of Return) adalah suatu tingkat discount rate yang

menghasilkan net present value sama dengan 0 (nol). Dengan demikian

apabila hasil perhitungan IRR lebih besar dari Social Opportunity Cost of

Capital (SOCC) dikatakan proyek atau usaha tersebut dapat (layak)

dilaksanakan, bila sama dengan SOCC proyek akan mendapat modalnya

kembali tetapi apabila dibawah dari SOCC maka proyek tidak layak

dilaksanakan dan dicari alternatif lain yang lebih menguntungkan (Ibrahim,

2003). Pada produksi kue sagon kering ini hasil dari IRR adalah 6,24 %

sehingga usaha ini layak dilaksanakan.

38

Page 51: LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KUE SAGON KERING... · fosfolipida serta sejumlah makro dan mikromineral. Akan tetapi daging kelapa mempunyai kadar air cukup tinggi lebih dari 80% sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

BAB V

KESIMPULAN dan SARAN

a. Kesimpulan

Kesimpulan praktek produksi “Pembuatan Kue Sagon Kering ini

adalah :

1. Proses Pembuatan Kue Sagon Kering yaitu kelapa parut dan tepung

beras ketan disangrai selama 10 menit, didinginkan. Kelapa sangrai,

tepung beras ketan sangrai, gula pasir, susu skim, parutan kulit jeruk

purut dan garam dicampur sampai benar-benar rata. Cetakan diambil,

adonan dimasukkan, ditekan dan dipadatkan. Adonan dipanggang

didalam oven bertemperatur 1000 C, selama 15-20 menit. Diangkat dan

didinginkan selama 15 menit. Kue sagon kering dikemas.

2. Secara keseluruhan kue sagon kering yang disukai konsumen menurut

uji skoring yaitu kue sagon kering dengan formula kelapa parut 250 gr.

3. Dihasilkan kadar air sebesar 7,73 % dan kadar gula sebesar 21,52 %.

4. Kapasitas produksi Kue Sagon Kering 2.500 bungkus/bulan dengan

harga Rp 10.099,86, harga jual Rp 13.500,00, sehingga diperoleh laba

bersih Rp 8.500.339,75/bulan. Usaha akan mencapai titik impas pada

tingkat produksi 393 bungkus/bulan. Berdasarkan Analisis Ekonomi,

usaha Kue Sagon Kering layak untuk dijalankan.

b. Saran

Dalam pembuatan kue sagon kering selain menggunakan kelapa

parut sangrai dan tepung beras ketan sangrai juga dapat menggunakan

kelapa parut dan tepung beras ketan yang tidak disangrai.