laporan step 1-5 tutorial 1 dmf 1

9
STEP 1 1. Ekstraksi adalah pencabutan gigi dari soketnya pada tulang alveolar 2. Komplikasi adalah penyakit yang baru timbul kemudian sebagai tambahan pada penyakit yang sudah ada. Komplikasi pasca ekstraksi adalah suatu respon pasien tertentu yang dianggap sebagai kelanjutan abnormal dari pembedahan. 3. Debris adalah sisa-sisa makanan yang biasanya menempel di celah gigi. Debris mudah dihilangkan dengan gerakan lidah atau berkumur-kumur. 4. Oedem adalah meningkatnya volume cairan di luar sel (ekstraseluler) dan di luar pembuluh darah (ekstravaskular) disertai dengan penimbunan di jaringan serosa. Edema adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada kondisi bengkak. 5. Soket = - suatu lubang yang ada di dalam tulang setelah gigi dicabut. - Lubang tempat melekatnya gigi pada tulang alveolar. 6. Callus adalah pembentukan sel tulang yang terjadi pada kurun waktu selama fase reparatif dengan menghasilkan sejumlah banyak fiber kolagen. 7. Plak putih adalah penebalan mukosa yang disertai dengan warna putih dan dapat dibedakan dengan jaringan mukosa yang sehat.

Upload: erlita-tyarlie

Post on 12-Jan-2016

228 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

laporan step 1-5 tutorial 1 dmf 1

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Step 1-5 tutorial 1 dmf 1

STEP 1

1. Ekstraksi adalah pencabutan gigi dari soketnya pada tulang alveolar

2. Komplikasi adalah  penyakit yang baru timbul kemudian sebagai

tambahan pada penyakit yang sudah ada. Komplikasi pasca ekstraksi

adalah suatu respon pasien tertentu yang dianggap sebagai kelanjutan

abnormal dari pembedahan.

3. Debris adalah sisa-sisa makanan yang biasanya menempel di celah gigi.

Debris mudah dihilangkan dengan gerakan lidah atau berkumur-kumur.

4. Oedem adalah meningkatnya volume cairan di luar sel (ekstraseluler) dan

di luar pembuluh darah (ekstravaskular) disertai dengan penimbunan di

jaringan serosa. Edema adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada

kondisi bengkak.

5. Soket = - suatu lubang yang ada di dalam tulang setelah gigi dicabut.

- Lubang tempat melekatnya gigi pada tulang alveolar.

6. Callus adalah pembentukan sel tulang yang terjadi pada kurun waktu

selama fase reparatif dengan menghasilkan sejumlah banyak fiber kolagen.

7. Plak putih adalah penebalan mukosa yang disertai dengan warna putih

dan dapat dibedakan dengan jaringan mukosa yang sehat.

8. Radiografi ialah penggunaan sinar pengionan (sinar X, sinar gama) untuk

membentuk bayangan benda yang dikaji pada film.

9. Oral hygiene adalah kebersihan mulut

STEP 2

1. Mengapa setelah ekstraksi tidak boleh kumur-kumur, makan, dan minum

kurang lebih selama 2 jam?

2. Apa fungsi kompres dengan air dingin ketika terjadi peradangan?

3. Mengapa rasa sakit bisa timbul setelah 2 hari pasca ekstraksi?

4. Apa factor yang menyebabkan rasa sakit?

5. Bagaimana proses pembengkakan?

6. Apa hubungan adanya pembengkakan dengan kenaikan suhu tubuh?

7. Apa pengaruh oral hygiene terhadap proses penyembuhan?

8. Bagaimana proses penyembuhan inflamasi?

Page 2: Laporan Step 1-5 tutorial 1 dmf 1

STEP 3

1. Hal tersebut dikarenakan setelah post ekstraksi trauma atau luka yang

ditimbulkan masih bersifat rentan terhadap gangguan fisik. Misalnya saja

berkumur. Pada saat berkumur otomatis akan terjadipergerakan di dalam

rongga mulut termasuk pada area yang mengalami luka. Hal ini bisa

menghambat prosespenyembuhan dan mengakibatkan pendarahan kembali

pada daerah luka. Kenapa disarankan dalam waktu 2 jam karena selama

kurun watu tersebut leukosit sedang bekerja untuk mereposn adanya jejas

dan mulai terjadinya proses pembentukan pembuluh darah baru.

2. Fungsi kompres menggunakan air dingin adalah dapat mengurangi nyeri.

Ini terjadi karena didalam rongga mulut ada banyak saraf, salah satu saraf

yang dapat menangkap suhu adalah termoreseptor. Itu sebabnya setelah

ekstraksi diberikan air dingin dapat mengurangi rasa nyeri yang mungkin

dirasakan pasien setelah ekstraksi.

3. Rasa sakit dapat timbul kembali setelah 2 hari disebabkan karena kematian

dari sel- sel leukosit. Sel leukosit yang bermigrasi ke daerah luka hanya

memiliki umur pendek yaitu berkisar antara 24-48 jam. Leukosit yang

mati ini seharusnya akan dibuang melalui proses limfatik. Namun apabila

jumlahnya terlalu banyak dan sistem limfatik tidak mampu

mengimbanginya dengan proses pembuangan, maka akan terjadi

penumpukan di daerah radang. Hal ini menyebabkan tekanan terhadap

jaringan yang luka menjadi meningkat sehingga akan timbul rasa nyeri.

4. Faktor yang menyebabkan rasa sakit :

a. Rangsangan dari luar tubuh, berupa:

Benda mati: bahan kimia (chemical agent), suhu (panas dingin),

trauma fisik, infeksi mikroorganisme, radiasi.

b. Rangsangan dari dalam tubuh, berupa:

Gangguan keseimbangan hormona;

Gangguan metabolism

Gangguan keseimbangan elektrolit

Kekurangan suplay darah

(Jika) Pasien kelainan gen sendiri

Page 3: Laporan Step 1-5 tutorial 1 dmf 1

5. Aktifitas peradangan yang diselenggarakan oleh mediator inflamasi

dimulai dengan dilatasi pembuluh darah arterial dan pembuluh darah

kapiler setempat untuk menciptakan kondisi hiperemi. Setelah itu, akan

terjadi kontraksi endotel dinding kapiler yang dapat meningkatkan

permeabilitas vaskuler, sehingga akan terbentuk eksudat serous di

interstisium daerah yang mengalami peradangan. Pembuluh darah kapiler

yang sehat mempunyai permeabilitas yang terbatas, yaitu dapat dilalui

oleh cairan dan larutan garam, tetapi sulit untuk dialui larutan protein yang

berupa koloid. Apabila pembuluh darah kapiler cedera akibat peradangan,

maka dinding pembuluh darah kapiler menjadi lebih permeabel dan akan

lebih mudah dilalui oleh larutan protein yang berupa koloid. Peningkatan

permeabilitas tersebut menyebabkan peningkatan jumlah cairan yang

keluar dari pembuluh darah kapiler. Cairan tersebut akan mengisi jaringan

sekitar radang dan menyebabkan edema, sehingga akan terlihat gejala

radang yaitu pembengkakan

6. Demam merupakan manifestasi sistemik yang paling sering terjadi pada

respon radang dan merupakan gejala utama penyakit infeksi. Mekanisme

terjadinya demam adalah aktivator berupa mikroba, toksin, kompleks

antigen-antibodi, proses radang dll menginduksi fagosit dan selalu

sehingga melepaskan interleukin 1 yang mempengaruhu pusat pengaturan

shu yaitu hipotalamus melalui darah sehisngga terjadi respon fisiologik

berupa demam.

7. Pengaruh oral hygiene terhadap penyembuhan adalah dapat mencegah

infeksi. Bila oral higen buruk bakteri pathogen bisa masuk dan dapat

mengakibatkan infeksi. Setelah infeksi dapat memperlambat proses

penyembuhan

8. Proses penyembuhan inflamasi

Hari pertama pasca bedah. Luka akan terisi oleh bekuan dayah yang

membentuk kerak yang menutupi luka

Hari kedua terjadi reepitalisasi permukaan dan pembentukan jembatan

yang terdiri dari jaringan fibrosa yang menghubungkan kedua tepi celah

subepitel

Page 4: Laporan Step 1-5 tutorial 1 dmf 1

Hari ketiga, respon radang akut mulai berkurang, neutrofil digantikan oleh

makrofag yang membersihkan tepi luka dari sel-sel rusak dan pecahan

fibrin

Hari kelima,, celah insisi biasanya terdiri dari jaringan granulasi yang kaya

pembuluh darah dan longgar. Dapat dilihat dengan adanya serabut kolagen

dimana-mana

Akhir minggu pertama luka telah tertutup oleh epidermis dengan ketebalan

yang kurang normal dan celah subepitel yang telah terisi jaringan ikat

yang kaya pembuluh darah mulai membentuk serabut-serabut kolagen.

Minggu kedua, fibroblast dan pembuluh darah berproliferasi terus-

menerus dan tampak adanya timbunan proresif serab,ut kolagen. Kerangka

fibrin sudah lenyap. Jaringan parut masih tetap berwarna merah cerah

sebagai akibat peningkatan vaskularisasi

Akhir minggu kedua, struktur jaringan parut telah kembali seperti semula.

Jaringan parut berwarna lebih muda akibat tekanan pada pembuluh darah.

Timbunan kolagen dan peningkatan daya rentang luka

Page 5: Laporan Step 1-5 tutorial 1 dmf 1

STEP 4

Trauma

kerusakan

inflamasi

Respon vaskuler

eksudasi radang

dihancurkan seluruhnya

tanpa sel nekrosis

eksudat dilarutkan

normal

eksudat diorganisasi

jaringan parut

tidak dihancurka dengan segera

terdapat sel nekrosis

stabil/labil

utuh

normal

rusak

jaringan paut

permanen

jaringan parut

infeksi sekunder

Page 6: Laporan Step 1-5 tutorial 1 dmf 1

STEP 5

1. Memahami respon lokal tubuh terhadap trauma pencabutan gigi (fase-fase

inflamasi)

2. Memahami mekanisme penyembuhan jaringan akibat trauma

3. Memahami dampak oral hygiene terhadap komplikasi proses

penyembuhan luka post ekstraksi