step 1-7kasus 3 (1)

Upload: adiba-shakila

Post on 07-Jul-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    1/89

    SKENARIO 3

    Benjolan di Leher

    Seorang perempuan berusia 30 tahun datang berobat ke poliklinik dengan keluhan

     benjolan di leher. Ia berkata bahwa akhir-akhir ini dia juga merasaka mudah lelah dan

    mudah tersinggung. Selain itu, ia mengeluh sulit tidur dan mederita diare serta

     penurunan berat badan. Ketika dilakukan pemeriksaan dokter menemukan denyut

     jantung yang meningkat dan tremor ringan pada jari tangannya. Hasil pemeriksaan

    laboratorium menunjukan kadar F3 !" pg#m$, F% & ng#d$ dan SH 0,0! m'#$.

    dokter menjelaskan alternati( terapi yang dapat dilakukan diantaranya dengan

     pengobatan )', terapi radiiodine, atau tiroidektomi.

    Step 1

    !. F3  * )e+ahan riiodotironin dalam serum yang tidak terikat pada protein

     pengikat. ormal* 0,-",&

    ". F%  * )e+ahan etraiiodotironin dalam serum yang tidak terikat pada protein

     pengikat.

    3. SH Thyroid Stimulating Hormone/ * $etak di hipo(isis anterior, (ungsinya

    untuk merangsang sekresi hormon tiroid.

    %. )'  Propiltiourasil / * 'ntuk menghambat sintesis hormon tiroid.

    . 1adioiodine * 1adio terapi untuk mengobati hipertiroidisme menggunakan

    isotop !3!.

    2. remor * erakan gemetar akibat kontraksi otot yang tidak terkendali.

    &. iroidektomi * 4perasi pengangkatan kelenjar tiroid.

    1

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    2/89

    Step 2

    !. 5agaiman metabolisme, penyimpanan dan sekresi hormon tiroid6

    ". 5agaimana patomekanisme gejala pada kasus6

    3. 7pa saja kelainan pada hormon tiroid6

    %. 5agaimana penegakkan diagnosis pada kasus6

    . 5agaimana penatalaksanaannya6

    Step 3

    !. 8etabolisme, penyimpanan dan sekresi hormon tiroid

    a. )ompa iodida trapping iodide/

     b. 4ksidasi ion iodida

    +. )roses iodinasi tirosin

    d. )engeluaran

    2

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    3/89

    ". )atomekanisme gejala

    Hipotalamus  1H Hipo(isis anterior SH hormon tiroid 3 dan

    %/

    a. )enurunan berat badan  karena peningkatan lipolisis, dan peningkatan

    glukoneogenesis

     b. remor gangguan pada sinaps

    +. 9iare peningkatan peristaltik, penurunan reabsorpsi.

    d. )eningkatan denyut jantung   peningkatan 3   merangsang kelenjar 

    adrenal   mengeluarkan hormon epine(rin dan norepine(rin

    merangsang sel : dan ; pada otot jantung.

    e. 8udah lelah peningkatan hormon tiroid

    (. Sulit tidur

     e(ek eksitasi hormon tiroid pada sinaps.

    g. 5enjolan di leher pembesaran kelenjar tiroid.

    3. Kelainan pada hormon tiroid

    a. Hipertiroidisme

    !/ )rimer penyakit ra

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    4/89

    3/ 9e(isiesnsi iodium

    %/ 4bat anti tiroid

    / genetika

    %. )enegakkan diagnosis

    a. 7namnesis *

    !/ =epat lelah

    "/ emetar 

    3/ )enurunan berat badan

    %/ )alpitasi cardio/

    / 9iare digestive/

    2/ $ama gejala

    &/ 1eproduksi penurunan menstruasi, penurunan libido

    / >mosional

    ?/ Sulit tidur 

    Skoring tiroid

     b. )emeriksaan (isik 

    !/ >ksoptalmus

    "/ inekomasti

    +. )emeriksaan penunjang

    !/ riglobulin

    4

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    5/89

    "/ Iodin isotop !"3 "% jam

    3/ SI

    %/ SH

    / )enurunan @$9$

    2/ )enurunan kolesterol

    &/ Hiperglikemia

    / Hiperkalsemia

    ?/ Hiperkalsiurea

    !0/ 'S

    !!/ S+an

    . )enatalaksanaan

    a. Farmakologi *

    !/ ioamida

    "/ Inhibitoamino

    3/ )ropanolol

    %/ 7nti tiroid

    / ; adregenik antagonis

    Step 4

    !. 8etabolisme, penyimpanan dan sekresi hormon tiroid

    Kompleks golgi # retikulum endoplasma sel (olikel tiroid   triglobulin

    triglobulin A tirosin di (olikel/   masuk ke dalam koloid   tiroid

    5

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    6/89

    menangkap iodium pompa iodium-protein/   pidah ke dalam kolid

    iodium ke tirosi di triglobulin   monoiodotirosin dan diiodotirosin

     bergabung ! 8I A 9I 3 dan " 9I %

    3 dan % diangkut oleh Thyroxin Binding Globulin ke sel target

    ". )atomekanisme gejala

    a. $emah* lipolisis

     b. 4tot* peningkatan peguraian protein

    +. ulang * perkembangan tulang

    d. Sara( * pertumbuhan anak 

    e. Saluran +erna * peningkatan penyimpanan karbohidrat

    3. Kelainan pada hormon tiroid

    7KI angguan 7kibat Kekurangan Iodium/ hiperplasia kelenjar tiroid

     peningkatan SH

    Iodium menurun hipertiroid

    Iodium meningkat hippotiroid

    %. )enegakkan diagnosis

    Tabel 4.1 Hail !e"eri#aan !en$njan% Hipotiroidi"e dan

    Hipertiroidi"e

    !e"eri#aan!en$njan%

    Hipotiroidi"e Hipertiroidi"e

    % 8enurun 8eningkat

    3  ormal# 8enurun 8eningkat

    6

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    7/89

     F% 8enurun 8eningkat

    F3 8enurun 8eningkat

    riglobulin 7da 7da

    ejala hipotiroidisme *

    a. Konstipasi

     b. Somnolen

    +. 5erat badan meningkat

    d. Keringat sedikit

    e. idak tahan dingin

    (. 8iksidema periorbital

    1adio isotop !3! tanpa indikasi penyakit jantung

    Tabel 4.2 S#orin% &e'ne (nt$# Kelaian Tiroid

    )ejala S#or Tanda Ada Tida# Ada

    Sesak na(as A! )embesaran

    tiroid

    A3 -3

    )alpitasi A" 5ruit pada

    kelenjar tiroid

    A" -"

    8udah lelah A" >ksophtalmus A"

    Senang hawa

     panas

    - 1etraksi

     palpebra

    A"

    Senang hawa

    dingin

    A )alpebra

    lambat

    A%

    7

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    8/89

    Keringat

     berlebih

    A3 Hiperkinase A"

    ugup A" elapak  

    tangan

    lembab

    A! -"

     a(su makan

    meningkat

    A3 adi B 0C

    #menit

    -3

     a(su makan

    menurun

    -3 adi D ?0C

    #menit

    A3 -"

    5erat badan -3 Fibrilasi atrial A%

    5erat badan A!

    Sudoyo, "0!0/

    Hasil skor *

    a. B !! eutiroid

     b. !!-! normal

    +. D !? hipertiroid

    *ind *appin%

    8

    8ekanisme

    kerja obat 1adioiodine

    9iet

    4perati( 

    4lahraga

    )ola hidup

    Farmakologi  on

    Farmakologi

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    9/89

    Step +

    9

    )enegakkan

    9iagnosis

    )enatalaksanaan

    7namnesis

    )emeriksaan (isik 

    )emeriksaan

    )enunjang

    Kelenjar Tiroid 8etabolisme

    hormon tiroidSintesis

    )enyimpan

    Sekresi1egulasi

    hormon tiroid

    Kelainan

    >(ek hormon

    tiroidHipertiroidisme

    Hipotiroidisme

    Graves Disease

    Goiter

    7denoma hiper(ungsi

    7denoma hipo(isis

    iroiditis Hashimoto

    erapi iodin radioakti( 

    9e(isiensi iodium

    4bat anti tiroid

    enetik

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    10/89

    !. 5agaimana mekanisme metabolisme hormon tiroid dan bentuk akti( hormon

    tiroid6

    ". 5agaimana etiologi, pato(isiologi, penegakkan diagnosis dan

     penatalaksanaan dari hipotiroidisme dan hipertiroidisme 6

    Step ,

    5elajar 8andiri

    Step -

    1. *e#ani"e "etaboli" hor"one tiroid dan bent$# a#ti hor"one tiroid

    1.1 Kelenjar tiroid

    ambar !.!* anong EF. "00/

    Kelenjar tiroid terdiri atas sekumpulan sel sel (olikel bulat#s(eris

    yang berisi bahan protein yang disebut koloid. Sel sel ini menghasilkanhormone tiroksin tetraiodotironin#%/ dan triiodotironin 3/. 9inding

    (olikel terdiri atas selapis sel tetraiodotironin#%/ dan triiodotironin 3/.

    9inding (olikel terdiri atas selapis sel yang bentuknya berubah ubah

    sesuai dengan keakti(an kelenjar. 5ila kelenjar sedang akti( sel dinding ini

    10

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    11/89

     berbentuk kuboid yang tinggi, koloidnya menyusut, pinggirannya

    memperlihatkan la+una#lekukan. Sebaliknya bila sedang

    1.2. /iiolo%i Kelenjar Tiroid

    Sel (olikel tiroid menghasilkan dua hormon yang mengandung iodium yang

     berasal dari asam amino tirosin, yaitu tetraiodotironin %  atau tiroksin/ dan

    triiodotironin 3/. 7walan tetra dan tri serta huru( bawah % dan 3 menunjukkan

     jumlah atom iodium yang terdapat di masing-masing hormon ini. Kedua hormon

    ini disebut hormon tiroid dan berperan sebagai regulator penting laju metabolik 

     basal 581/ keseluruhan. 9i ruang interstitium di antara (olikel-(olikel terdapat

    sel = yang mengeluarkan hormon peptida kalsitonin. Kalsitonin berperan dalam

    metabolisme kalsium serta sama sekali tidak berkaitan dengan dua hormon tiroidutama lainnya. Sherwood, "0!"/

    Sekitar ?0G dari produk sekretorik yang dibebaskan dari kelenjar tiroid

    adalah dalam bentuk %, namun 3 memiliki akti

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    12/89

    !. irosin adalah suatu asam amino yang disintesis oleh sel sel tubuh dalam jumlah

    yang +ukup. 8olekul molekul tirosin yang diambil dari plasma kemudian masuk ke

    dalam koloid dan terikat pada molekul tiroglobulin. iroglobulin disintesis oleh

    reti+ulum endoplasma sel (olikel yang kemudian disekresikan ke dalam koloid se+ara

    eksositosis. Hormone tiroksin yang dihasilkan adalah hasil iodinisasi molekul tirosin

    yang terikat pada tiroglobulin. 'ntuk dapat melakukan iodinisasi, diperlukan molekul

    iodium yang akti(.uyton 7=, Hall J>. "002/

    ". 8olekul iodium akti( berasal dari iodide yang diambil melalui proses transport

    akti( yang memerlukan energi.)roses pengambilan iodida se+ara akti( tersebut

    dikenal dengan proses idodida trapping. Iodide yang telah ditangkap akan dioksidasi

    oleh enim peroksida menjadi iodium akti( sebelum berkonjugasi dengan gugus

    terminal tirosin-tiroglobulin. )roses ini menggunakan suatu simporter atau pompa

    iodida yang disebut simporter 7A#I   IS/ yang mengangkut aA dan I   ke dalam sel

    melawan gradient elektrokimia untuk I.uyton 7=, Hall J>. "002/

    3. Iodinisasi tiroglobulin#organi+ binding

    ugus tirosin yang menempel pada tiroglobulin di dalam koloid segera mengikat

    molekul molekul iodium iodinisasi/ *

    a. ! molekul iodium A tirosin-globulin L monoiodotirosin 8I/

     b. " molekul iodium A tirosin-tiroglobulin L diiodotirosin 9I/

    )roses iodinisasi tiroglobulin-tirosin ini dikatalisis oleh enim peroksidase tiroid

    dan dapat dihambat oleh at at kimia seperti tiourea dan propiltiourasil

    %. Kondensasi oksidati( 

    a. ! molekul 8I A ! molekul 9I L ! molekul triiodotironin 3/ A alanin

    12

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    13/89

     b. ! molekul 9I A ! molekul 8I L ! molekul re.

    "002/

    13

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    14/89

    Kadar )5I dalam plasma dapat berubah-ubah. Hal ini akan mempengaruhi

     jumlah 3 dan % yang terikat pada protein tersebut dan mempengaruhi kadar 3 dan

    % yang bebas. 3 dan % plasma yang bebas merupakan bentuk 3 dan % plasma

    yang berperan (isiologik akti(, artinya 3 dan % bebas ini berperan dalam proses

     pengendalian melalui mekanisme umpan balik dan ber(ungsi akti( terhadap sel-sel

    sasaran. Sedangkan bentuk 3 dan % lainnya bersi(at inert. )ada seseorang yang

    mendapat estrogen dan selama kehamilan serta setelah pengobatan berbagai ma+am

    obat seperti metadon dan heroin, kadar 5 meningkat mengakibatkan kadar 3 dan

    % bebas menurun. Hal sebaliknya terjadi pada seseorang yang diberikan

    glukokortikoid dan androgen.uyton 7=, Hall J>. "002/

    !roe Biointei Hor"on Tiroid T4 dan T3

    )roses biosintesis hormon tiroid se+ara skematis dapat dilihat dalam beberapa

    tahap, sebagian besar distimulir oleh SH, yaitu

    a. ahap trapping penjeratan iodida/

     b. ahap oksidasi iodida

    +. ahap coupling  penggandengan#perangkaian/

    d. ahap stroge penyimpanan#pengendapan/

    e. ahap pengeluaran hormon dari kelenjar tiroid.

    !o"pa Iodida !enjeratan IodidaTrapping 

    ahap pertama pembentukan hormon tiroid, adalah pengangkutan iodida dari

    darah ke dalam sel-sel dan (olikel kelenjar tiroid. 8embran basal sel tiroid

    mempunyai kemampuan yang spesi(ik untuk memompakan iodide se+ara akti( ke

     bagian dalam sel. Kemampuan ini disebut penjeratan iodida iodide trapping /. )ada

    kelenjar tiroid normal, pompa iodida dapat memekatkan iodida kira-kira "0 sampai

    30 kali dari konsentrasinya di dalam darah. 5ila kelenjar tiroid menjadi sangat akti(,

    maka rasio konsentrasi tadi dapat meningkat sampai "0 kali dari nilai tersebut.

    Ke+epatan penjeratan iodida oleh tiroid dipengaruhi oleh beberapa (aktor, yang paling

     penting adalah konsentrasi SH yang merangsang pompa iodida dan hipo(isektomi

    14

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    15/89

    sangat mengurangi aktinergi ini

    didapatkan dari metabolism oksidati( dalam kelenjar. 8urray*"000/

    ambar !."* 8ekanisme Selular iroid 'ntuk )engangkutan Modium, )embentukan

    9an )elepasan 3 9an % Ke 9alam 9arah uyton*"00?/

    15

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    16/89

    ambar !.3 * 8etabolism Iodide 9i 9alam Folikel iroid uyton*"00?/

    Iodida I-/ bersama dengan aA  diserap oleh transporter yang terletak di

    membran plasma basal sel (olikel. )rotein transporter ini disebut  sodium iodide

    16

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    17/89

     symporter (!IS) yang berada di membran basal, dan kegiatannya tergantung pada

    energi dan berkaitan dengan pompa aA#K A yang bergantung 7)ase. Iodida dengan

     jumlah yang sangat ke+il juga memasuki kelenjar tiroid melalui di(usi. 8urray*"000/

    O#idai Iodida

    ahap berikutnya dalam pembentukan hormon tiroid adalah perubahan ion

    iodida menjadi bentuk yodium yang teroksidasi, baik yodium awal nascent iodine/

    I0/ atau I3-, yang selanjutnya mampu berikatan dengan asam amino tirosin. )roses

    oksidasi yodium ini ditingkatkan oleh enim peroksidase#tiroperoksidase )4/,

    yaitu sebuah protein tetramer dengan massa molekul 20k9a, memerlukan suatu

     penyerta yaitu hydrogen peroksida H"4"/, yang menyediakan suatu sistem yang kuat

    yang mampu mengoksidasi iodida. >nim peroksidase terletak di bagian apikal

    membran sel atau melekat pada membran sel, sehingga menempatkan yodium yang

    teroksidasi tadi di dalam sel tepat pada tempat molekul tiroglobulin mula-mula

    dikeluarkan dari alat olgi dan melalui membran sel masuk ke dalam tempat

     penyimpanan koloid kelenjar tiroid. 5ila sistem peroksidase ini terlambat, atau se+ara

    herediter tidak terdapat di dalam sel, maka ke+epatan pembentukan hormon tiroid

    turun sampai nol. 8urray*"000/

    Tahap Coupling  Or%anii#ai tiro%lob$linIodinai Tiroin

     )engikatan yodium dengan dengan molekul tiroglobulin disebut organi(ikasi

    tiroglobulin. 5ahkan sewaktu masih dalam bentuk molekul, yodium yang sudah

    teroksidasi ini akan berikatan langsung tetapi sangat lambat dengan asam amino

    tirosin. 9i dalam sel-sel tiroid, yodium yang teroksidasi itu berasosiasi dengan enim

    iodinase yang menyebabkan proses di atas dapat berlangsung selama beberapa detik 

    atau beberapa menit. 4leh karena itu, dengan ke+epatan yang hamper sama denganke+epatan pelepasan molekul tiroglobulin dari alat olgi, atau seperti waktu

    disekresikan melalui bagian apikal membran sel ke dalam (olikel, yodium akan

     berikatan dengan kira-kira seperenam bagian dari asam amino tirosin yang ada di

    dalam molekul tiroglobulin. 8urray*"000/

    17

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    18/89

      irosin mula-mula diiodisasi menjadi monoiodotirosin 8I/ dan selanjutnya

    menjadi diiodotirosin 9I/. )erangkaian dua molekul 9I akan membentuk 

    etraiodotironin %/ atau perangkaian 8I dengan 9I akan membentuk 

    riiodotironin 3/ akan terjadi dalam molekul tiroglobulin. 8urray*"000/

    ambar !.%* )roses Kimia )embentukan iroksin 9an riiodotironin. uyton*

    "00&/

    Tahap Stronge !en'i"panan

    18

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    19/89

    Kelenjar tiroid berada diantara kelenjar endokrin lainnya dalam hal

    kemampuannya menyimpan sejumlah besar hormon. Setelah hormon tiroid disintesis,

    setiap molekul tiroglobulin mengandung sampai 30 molekul tirosin, dan rata-rata

    terdapat sedikit molekul triiodotironin. 9alam bentuk ini, hormon tiroid disimpan di

    dalam (olikel dalam jumlah yang +ukup untuk menyuplai tubuh dengan kebutuhan

    normal hormon tiroid selama " sampai 3 bulan. 4leh karena itu, bila sintesis hormon

    tiroid berhenti, e(ek (isiologis akibat de(isiensi hormon tersebut belum tampak untuk 

     beberapa bulan. 8urray*"000/

    !en%el$aran hor"on dari #elenjar tiroid

    iroksin dan triiodotironin harus dipe+ah dari molekul tiroglobulin, dan

    selanjutnya hormon bebas ini dilepaskan, sementara tiroglobulin sendiri tidak 

    dilepaskan ke dalam darah yang bersirkulasi dalam jumlah yang bermakna.

    8urray*"000/

    )roses ini berlangsung sebagai berikut *

    a. )ermukaan apikal mikronim proteolitik protease/ utama adalah endopeptidase katepsin =, 5,dan $, dan beberapa eksopeptidase yang akan men+ernakan molekul-

    molekul tiroglobulin dan akan melepaskan tiroksin %/ dan

    triiodotironin %/ dalam bentuk bebas, sedangkan g-8I dan g-9I

    tidak dikeluarkan tetapi mengalami deiodinasi oleh  yodotirosin

    19

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    20/89

    deyodinase, dan iodida masuk kembali ke simpanan yodium intratiroid

    sebagai upaya untuk kon

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    21/89

    Hormon

    otal

    Ng#d$/

    Hormon 5ebast!#"

    di dalam

    darah hari/

    )ersen

    otal

    ng#d$ 8olaritas

    % 0,03 O ","% 3,0 P !0-!! 2,

    3 0,! 0,3 O 0,% O 0,2 P !0-!! !,

    Karena besarnya a(initas protein plasma-pengikat terhadap hormon tiroid,

    maka hormon ini khususnya tiroksin/ sangat lambat dilepaskan ke sel jaringan. Kira-

    kira setiap 2 hari, setengah dari jumlah tiroksin yang ada di dalam darah dilepaskan

    ke dalam sel-sel jaringan, sedangkan setengah dari triiodotironin, dikarenakan

    a(initasnya yang rendah terhadap protein plasma-pengikat, dilepaskan ke dalam sel-

    sel kira-kira !-!, hari atau sekitar "%-30 jam. 8urray*"000/

      Sewaktu memasuki sel, sekali lagi hormon tiroid berikatan dengan protein

    intrasel, tiroksin berikatan lebih kuat daripada triiodotironnin. 4leh karena itu, kedua

    hormon ini sekali lagi disimpan, namun kali ini di dalam sel-sel targetnya sendiri dan

    kedua hormon ini dipakai se+ara lambat selama berhari-hari atau berminggu-minggu.

    8urray*"000/

     Protein binding  dapat berubah pada keadaan tertentu, yaitu *

    !. 8eningkat, pada *

    a. eonatus,

     b. )eningkatan estrogen, pada kehamilan, penggunaan estrogen termasuk 

    kontrasepsi oral,+. )enyakit hati kronik dan akut,

    d. )eningkatan sintesis di hati karena pemakaian kortikosteroid dan

    kehamilan.

    ". 8enurun, pada *

    21

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    22/89

    a. )enyakit ginjal dan hati kronik,

     b. )enggunaan androgen dan steroid anabolik,

    +. Sindrom ne(rotik,

    d. 9alam keadaan sakit berat.

    *etaboli"e T4 dan T3

      Sebagian % 0G/ yang berada dalam sirkulasi darah mengalami kon

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    23/89

    Reeptor Hor"on Tiroid pada el Tar%et.

    1eseptor-reseptor hormon tiroid melekat pada untaian genetik 97 atau

    terletak berdekatan dengan rantai genetik 97. 1eseptor hormon tiroid biasanya

    membentuk heterodimer dengan reseptor retinoid $ 1P1/ pada elemen respons

    hormon tiroid 1>/ yang spesi(ik pada 97. Saat berikatan dengan hormon tiroid,

    reseptor menjadi akti( dan mengawali proses transkripsi. Kemudian dibentuk m17

    yang berbeda, yang kemudian dalam beberapa menit atau beberapa jam diikuti

    dengan translasi 17 pada ribosom sitoplasma untuk membentuk ratusan tipe

     protein yang baru. 7kan tetapi, tidak semua protein meningkat dengan persentase

    yang sama, beberapa protein hanya sedikit dan lainnya sedikitnya sebesar enam kali

    lipat. 9iyakini bahwa sebagian besar kerja hormon tiroid dihasilkan dari (ungsi

    enimatik dan (ungsi lain dari protein yang baru ini. uyton,"00&/

    ambar !.2* )engakti(an hormon tiroid pada sel target uyton,"00&/

    1.4 *etaboli"e Hor"on Tiroid

    23

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    24/89

    % dan 3 mengalami deiodinasi di hati, ginjal dan banyak jaringan lain. )ada

    orang dewasa normal sepertiga % dalam darah se+ara normal diubah menjadi 3 dan

    %G diubah menjadi 13. Hanya sekitar !3G 3 dalam darah disekresi oleh kelenjar 

    tiroid dan &G dibentuk melalui deiodinasi %.uyton 7=, Hall J>. "002/

    erdapat 3 deiodinase berbeda yang bekerja pada hormone tiroid, yaitu *

    • 9!* konsentrasi tinggi di hati, ginjal, tiroid dan hipo(isis, berperan terutama

    dalam pembentukan 3 dari % di peri(er 

    • 9"* terdapat di 4tak, hipo(isis dan lemak +oklat, berperan dalam

     pembentukan 3.

    • 93* otak dan organ reproduksi, mungkin sebagai sumber utama 13 di darah

    dan jaringan.uyton 7=, Hall J>. "002/

    Se+ara keseluruhan, deiodinase berperan dalam mempertahankan perbedaan

    rasio 3#% di berbagai jaringan tubuh. erdapat sejumlah 3dan % yang

    dikon

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    25/89

    )roduksi SH juga dipengaruhi oleh rangsang suhu. )ada udara dingin sekresi SH

    meningkat, dan pada udara panas sekresi SH akan menurun. stress menimbulkan

    e(ek penghambatan pada sekresi 1H. 9opamin dan somatostatin serta

    glukokortikoid menghambat sekresi SH.anong EF. "00/

    Ee# Hor"on Kelenjar Tiroid

    >(ek umum dari hormone tiroid adalah untuk menyebabkan transkripsi inti

    dari sejumlah besar gen. 4leh karena itu, sesungguhnya dalam semua sel tubuh,

    sejumlah besar enim protein, protein stru+tural, protein transport, dan at lainnya

    akan meningkat. Hasil akhir dari semuanya adalah peningkatan menyeluruh akti. "002/

     %&e' 'alorigeni' hormone tiroid 

    25

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    26/89

    3 dan % merupakan hormon termogenik dan dapat meningkatkan konsumsi

    oksigen pada seluruh akti(ek kalorigenik lain dari hormon tiroid akibat adanya metabolisme asam

    lemak. Hormon tiroid meningkatkan akti. "002/

    1.+ Re%$lai Se#rei Hor"on Tiroid

    1 /a#tor/a#tor 'an% *e"pen%ar$hi !rod$#i dan Se#rei Hor"on Tiroid

    erdapat dua (aktor yang mempengaruhi produksi dan sekresi hormon tiroid,

    yaitu (aktor eksternal dan (aktor internal.

    Faktor internal adalah hipotalamus, hipo(isis, dan kelenjar tiroid. Sebagian

     besar akti

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    27/89

    inilah yang selanjutnya menyebabkan SH disekresikan oleh adenohipo(isis. SH

    selanjutnya menstimulasi sel epitelium dengan +ara membentuk ikatan dengan

     permukaan reseptor SH dan keadaan ini menyebabkan kadar +-78) dalam sel

    meningkat. )eningkatan +-78) disebabkan adanya ikatan SH dengan reseptor 

     pengikatnya yang terdapat pada membran sel yang selanjutnya menstimulasi adenyl 

    cyclase untuk memproduksi +-78). uyton 7=, Hall J>. "002/

    Sebagai akibat adanya pengikatan antara SH dan reseptor pengikatnya di

    atas antara lain adalah sebagai berikut.

    a 8enstimulasi pompa iodida, dengan demikian terjadi peningkatan proses Ion

    rapping,

     b >(ek yang terjadi di dalam inti yaitu peningkatan 7po hyroglobulin 7/.

    Iodinasi 7 nampak pada membran luminal sel epitelium. >nim yang

    mengkatalisis iodinasi adalah kelompok tiroid peroksidase yang berhubungan

    dengan membran luminal,

    + 8enstimulasi oksida iodida menjadi iodium sehingga meningkatkan proses

    organi(ikasi,

    d 8enstimulasi metabolisme glukosa melalui jalur pentosa yang menyebabkan

     produksi 79)H meningkat. 79)H selanjutnya berperan sebagai (aktor 

    dalam produksi H"4" dan juga pada proses deiodinasi,

    e 8enstimulasi endositosis, atau pen+aplokan hyroglobulin untuk disimpan.

    Kadar hormon di dalam darah akan mengatur sekresi SH dan 1H. 7pabila 3

    dan % pada jaringan jumlahnya sudah men+ukupi sekresi SH dan 1H akan

    dihambat, sedang bila 3 dan % berkurang sekresi SH dan 1H meningkat.

    " Faktor eksternal yang mempengaruhi akti. "002/

    Sistem pendengaran sebagai organ yang menerima suara kebisingan/

    memiliki hubungan langsung dengan sistem sara( simpatis pada hipotalamus, dan

    melalui hubungan yang demikian suara dapat ditanggapi oleh suatu organisme.

    27

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    28/89

    5ila terjadi pemberian suara se+ara terus-menerus dapat mengakibatkan terjadi

    gangguan se+ara (isiologis, disamping juga adanya gangguan se+ara langsung

     pada sistem alat pendengar. angguan (isiologik tersebut dapat terjadi se+ara

    langsung maupun tidak langsung antara sistem alat pendengaran dan sistem

    sara(-otot-kelenjar. 9alam hal demikian dengan sendirinya sara( otonom akan

    tanggap sebagai jawaban terhadap adanya sesuatu suara/ disekitarnya. 1espon

    tersebut dapat berupa adanya gangguan (ungsi (isiologik pada organ tertentu,

    misalnya kelenjar tiroid. uyton 7=, Hall J>. "002/

     !eranan TSH dala" Re%$lai Se#rei Hor"on Tiroid

    Sekresi hormon tiroid diregulasi terutama melalui kadar SH thyroid

    stimulating hormone/ yang bersirkulasi sepanjang pembuluh darah. SH sendiri

    merupakan hormon yang dihasilkan oleh hipo(isis anterior adenohipo(isis/ yang

    dikendalikan oleh 1H thyroid releasing hormone/ yang dihasilkan oleh neuron di

    hipotalamus. 5arret * "0!0/

    SH, yang dikenal pula sebagai suatu tirotropin, merupakan suatu

    glikoprotein dengan "!! asam amino yang terbentuk atas dua subunit α dan β/. SH

    dapat meningkatkan sintesis 3 dan % oleh kelenjar tiroid melalui proses yang hampir 

    meningkatkan seluruh tahapan dalam sintesis hormon tiroid, yakni* 5arret * "0!0/

    !. meningkatkan proteolisis tiroglobulin yang telah tersimpan di dalam (olikel,

    sehingga terjadi pelepasan hormon tiroid ke kapiler 

    ". peningkatan akti

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    29/89

    Kesemua e(ek di atas timbul akibat peningkatan kadar +78). SH bekerja

     pada sel tiroid dengan berikatan dengan reseptor SH spesi(ik suatu reseptor tekait

     protein , dengan tujuh segmen transmembran # reseptor serpentin/ di membran basal

    sel tiroid yang kemudian meningkatkan akti

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    30/89

    Sampai saat ini telah diketahui dengan +ukup baik bahwa sekresi 1H oleh

    hipotalamus dipengaruhi oleh dua (aktor utama, yakni suhu lingkungan yang dingin

    meningkatkan/ dan stres menghambat/. Faktor emosional diduga dapat menghambat

    sekresi hormon tiroid akibat kondisi ini pada umumnya telah meningkatkan rangsang

    simpatis yang se+ara langsung telah meningkatkan laju metabolik dan suhu tubuh.

    4leh karena itu penurunan sekresi tiroid diduga sebagai suatu upaya tubuh untuk 

    mengurangi laju metabolik serta suhu tubuh. Hal ini dibuktikan bahwa pemotongan

     pituitary stalk bagian hipo(isis yang berhubungan dengan hipotalamus/ akan

    menyebabkan respons kelenjar tiroid terhadap kondisi yang telah disebutkan di atas

    menjadi tidak ada, menguatkan keterlibatan hipotalamus dalam memediasi e(ek 

    tersebut ke kelenjar tiroid.Sementara itu sekresi SH, selain dipengaruhi se+aralangsung oleh sekresi 1H, juga dapat dipengaruhi oleh berbagai (aktor lain. Faktor 

    lain tersebut antara lain kandungan dopamin, somatostatin, serta glukokortikoid

    menghambat/. 5arret * "0!0/

    )ada akhirnya, produk dari kelenjar tiroid itu sendiri, yakni

    tiroksin#tetraiodotironin %/ dan triiodotironin 3/ memiliki umpan balik negati( 

    terhadap kelenjar pembentuknya, baik di tingkatan hipo(isis menurunkan SH/

    maupun hipotalamus menurunkan 1H/. Hanya 3 dan % dalam bentuk bebas tidak terikat dengan protein pembawa hormon ini, seperti albumin, globulin, dan

     prealbumin/ yang mampu melakukan tugas sebagai pengumpan balik negati(. 4leh

    karena itu, perubahan kadar protein pembawa hormon ini dapat pula menyebabkan

    umpan balik negati( yang tidak tepat meskipun kadar hormon tiroid se+ara

    keseluruhan bebas maupun terikat/ dalam sirkulasi adalah normal. >(ek 3 terutama

    lebih poten dalam menyampaikan in(ormasi umpan balik ini. 5arret * "0!0/

    Keterlibatan hipotalamus, pituitari, serta kelenjar tiroid dalam meregulasi

    sekresi hormon ini dapat dikatakan menjadi suatu sumbu hormon yang disebut

    dengan hypothalamus-pituitary-thyroid aCis. 5arret * "0!0/

    30

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    31/89

     

    ambar !.&* 1egulasi sekresi hormon tiroid.

    )erhatikan (aktor-(aktor yang memengaruhinya, antara lain produk kelenjar 

    tiroid itu sendiri, sistem input dari hipotalamus, serta peranan jaringan peri(er 

    5arret * "0!0/

    1.3 Ee# iiolo%i Hor"on Tiroid

    !. 8eningkatkan transkripsi sejumlah besar gen

    >(ek yang umum dari hormon tiroid adalah untuk mengakti(kan transkripsi

    inti sejumlah besar gen. oleh karena itu, sesungguhnya disemua sel tubuh,

    sejumlah besar enim protein, protein stru+tural, protein transport, dan at lainnya

    akan disintesis. Hasil akhirnya adalah peningkatan menyeluruh akti

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    32/89

    Salah satu (ungsi tiroksin yang utama adalah meningkatkan jumlah

    dan akti

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    33/89

    hormon tiroid meningkatkan kebutuhan (ek yang penting dari hormon tiroid adalah meningkatkan pertumbuhan

    dan perkembangan otak selama kehidupan janin dan beberapa tahun pertama

    kehidupan pas+alahir. 5arret * "0!0/

    . >(ek pada Sistem Kardio(ek ini menyebabkan

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    34/89

    Hormon tiroid mempunyai pengaruh langsung pada eksitabilitas

     jantung, yang selanjutnya meningkatkan (rekuensi denyut jantung.

    5arret * "0!0/

    +. 8eningkatkan kekuatan jantung

    )eningkatan produksi hormon tiroid akan meningkatkan akti(ek hemopoetik  

      Kebutuhan akan oksigen pada hipertiroidisme menyebabkan

    eritropoiesis dan produksi eritropoetin meningkat. @olume darah tetap, namun

    red cell turn over  meningkat. 5arret * "0!0/

    . 8eningkatkan pernapasan

      8eningkatnya ke+epatan metabolisme akan meningkatkan pemakaian

    oksigen dan pembentukan karbondioksida. >(ek ini mengakti(kan semua

    mekanisme yang meningkatkan ke+epatan dan kedalaman pernapasan 5arret

    * "0!0/

    .?. >(ek gastrointestinal.

      Hormon tiroid meningkatkan na(su makan dan asupan makanan,

    meningkatkan sekresi getah pen+ernaan dan pergerakan saluran +erna. )ada

    34

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    35/89

    hipertiroidisme, motilitas usus meningkat, dan sering terjadi diare. Sedangkan

     pada hipotiroidisme sering terjadi konstipasi. 5arret * "0!0/

    !0. >(ek pada (ungsi otot

      Sedikit peningkatan hormon tiroid biasanya menyebabkan otot bereaksi

    dengan kuat namun bila jumlah hormon ini berlebihan, maka otot-otot malahan

    menjadi lebih lemah oleh karena berlebihannya katabolisme protein. Sebaliknya,

    kekurangan hormon tiroid menyebabkan otot sangat lamban, dan otot tersebut

     berelaksasi dengan perlahan setelah kontraksi. 5arret * "0!0/

    !!. remor otot

    )ada hipertiroidisme sering ditemukan tremor halus pada otot. remor ini

     bukan merupakan tremor kasar seperti yang timbul pada penyakit )arkinson atau

     pada waktu yang menggigil, sebab tremor ini timbul dengan (rekuensi +epat

    yakni !0-! kali per detik. remor ini dengan mudah dilihat dengan meletakkan

    sehelai kertas di atas jari-jari yang diekstensikan dan perhatikan besarnya getaran

    kertas nadi. 5arret * "0!0/

    remor ini disebabkan oleh bertambahnya kepekaan sinaps sara( di daerahmedula yang mengatur tonus otot. 5arret * "0!0/

    !". >(ek endokrin

      Sekali lagi, hormon tiroid meningkatkan metabolic turn over   banyak 

    hormon serta bahan (armakologik. =ontoh * waktu paruh kortisol adalah !00

    menit pada orang normal tetapi menurun jadi 0 menit pada hipertiroidisme dan

    !0 menit pada hipotiroidisme. 'ntuk ini perlu diingat bahwa hipertiroidisme

    dapat menutupi mas'ing / atau memudahkan unmas'ing   kelainan adrenal.

    5arret * "0!0/

    !3. >(ek pada tidur  

    35

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    36/89

      4leh karena e(ek yang melelahkan dari hormon tiroid pada otot dan SS),

    maka pasien hipertiroid sering kali merasa lelah terus-menerus, tetapi karena e(ek 

    eksitasi dari hormon tiroid pada sinaps, timbul kesulitan tidur. Sebaliknya,

    somnolen yang berat merupakan gejala khas hipotiroidisme, disertai dengan

    waktu tidur yang berlangsung selama !"-!% jam sehari. uyton * "00& /

    2. Hipertiroidi"e dan hipotiroidi"e deinii5 etiolo%i5 pato"e#ani"e5

    pene%a#an dia%noi dan penatala#anaan

    2.1 Hiportiroidi"e

    A. 0einii

    Hipotiroidisme merupakan suatu sindroma klinis akibat penurunan produksi

    dan sekresi hormon tiroid. Hal tersebut akan mengakibatkan penurunan laju

    metabolisme tubuh dan penurunan glukosaminoglikan di interstisial terutama dikulit

    dan otot. Hipotiroidisme biasanya disebabkan oleh proses primer dimana jumlah

     produksi hormon tiroid oleh kelenjar tiroid tidak men+ukupi. 9apat juga sekunder 

    oleh karena gangguan sekresi hormon tiroid yang berhubungan dengan gangguan

    sekresi Thyroid Stimulating Hormone SH/ yang adekuat dari kelenjar hipo(isis atau

    karena gangguan pelepasan Thyrotropin #eleasing Hormone 1H/ dari hipotalamus

    hipotiroid sekunder atau tersier/. 8ani(estasi klinis pada pasien akan berS III/

    yang melakukan sur

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    37/89

    ,!G/ di bandingkan dengan ras hispanik %,!G/ dan 7(rika-7merika !,&G/.

    Setiati, "0!%/

    8enurut onsetnya, hipotiroid pada anak dibedakan menjadi " *

    !. Hipotiroid kongenital.

    2. Hipotiroiddapatan

    1. HI!OTIROI0 KON)ENITAL

    )enyebab hipotiroid kongenital dapat sporadis# (amilial, gondok atau non

    gondok. )ada banyak kasus, de(isiensi hormon tiroid berat, dan gejala-gejala

     berkembang pada umur beberapa minggu awal. )ada kasus lain, tingkat de(isiensi

    yang lebih rendah terjadi dan mani(estasi dapat terlambat selama beberapa bulan atau

     beberapa tahun. Setiati, "0!%/

    7ngka kejadian di beberapa negara sangat ber

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    38/89

    Kebanyakan bayi dengan hipotiroidisme kongenital pada saat lahir tidak 

     bergejala walaupun ada agenesis total kelenjar tiroid. Situasi ini dianggap berasal dari

     perpindahan transplasenta sejumlah sedang tiroksin ibu %/ yang memberikan kadar 

     janin "-0G normal pada saat lahir. Kadar % serum yang rendah ini dan se+ara

     bersamaan kadar SH meningkat memungkinkan pendeteksian neonatus dengan

    hipotiroid. Setiati, "0!%/

    Jaringan tiroid ektopik lidah, bawah lidah, subhioid/dapat memberikan jumlah

    hormon tiroid yang +ukup selama bertahun-tahun atau dapat gagal pada masa anak-

    anak. 7nak yang terkena biasanya datang karena tumbuh massa pada dasar lidah atau

     pada linea mediana leher, biasanya setinggi hioid. Kadang-kadang disertai dengan

    kista duktus tiroglossus. )engambilan se+ara bedah jaringan tiroid ektopik dari

    indi

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    39/89

    9e(ekiniditentukan se+ara genetik dan dipindahkandengan +ara autosomresesi(.

    Setiati, "0!%/.

    d. Radio'odi$"

    Hipotiroidisme telah dilaporkan akibat dari pemberian radioyodium se+ara tidak 

    sengaja selama kehamilan untuk pengobatan kanker tiroid atau hipertiroidism.

    )emberian yodium radioakti( pada wanita yang sedang menyusui juga

    terkontraindikasi karena dengan mudah dieksresikan dalam susu. Setiati, "0!%/.

    e. 0eiieni Tirotropin

    9e(isiensi SH dan hipotiroidisme dapat terjadi pada keadaan apapun yang

    terkait dengan de(ek perkembangan kelenjar pituitaria atau hipotalamus. $ebih sering

     pada keadaan ini, de(isiensi SH akibat de(isiensi hormon pelepas tiroropin 1H/.

    8ayoritas bayi yang terkena memiliki de(isiensi kelenjar pituitaria multipel dan

    datang dengan hipoglikemi, ikterus persisten, dan mikropenis bersama dengan

    displasia septo-optik, +elah bibir linea mediana, hipoplasia wajah tengah, dan anomali

    wajah linea mediana yang lain. Setiati, "0!%/

    . Ketida#tan%%apan Hor"on Tirotropin

    Hipotiroidisme kongenital ringan telah dideteksi pada bayi baru lahir yangselanjutnya terbukti menderita pseudohipoparatiroidisme tipe Ia. )enyebab molekular 

    resistensi terhadap SH pada penderita ini adalah gangguan menyeluruh akti

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    40/89

    tidak terlihat, termasuk retardasi mental, retardasi pertumbuhan, dan maturasi

    skeleton terlambat ringan serta satu mani(estasi neurologis yaitu peningkatan

    hubungan gangguan hiperakti

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    41/89

    i. 1iwayat 575 pertamaD "0 jam setelahlahir dan sembelit B ! kali#hari/. j. Kulit kering, dingin, dan motling berber+ak-ber+ak, terutamatungkai/.

    k. $etargi.

    l. angguan minum dan menghisap

    m. 5radikardia B !00#menit/.n. )enampilan (isik sekilas seperti sindrom 9own, namun pada sindrom

    9own bayi lebih akti(.o. Hipotonia

     p. idur yang berlebihan, sedikit menangis, tidak selera makan, biasanya

    lamban.T. 8ata terpisah lebar  

    r. Jembatan hidung sempit

    9iagnosis dan pengobatan dini penting untuk men+egah mental yang permanen

     pada penderita. Setiati, "0!%/

    ejala pada anak besar *

    !. 9engan goiter maupun tanpa goiter.

    ". angguan pertumbuhan kerdil/.

    3. angguan perkembangan motorik, mental, gigi, tulang, dan pubertas.%. anguan perkembangan mental permanen terutama bila onset terjadi

    sebelum umur 3 th.

    . 7kti

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    42/89

    +. 7pabila ibu di+urigai menderita hipotiroid maka bayi perlu diperiksa

    antibodi antitiroid. Kadar 5 diperiksa bila ada dugaan de(isiensi 5

    yaitu bila dengan pengobatan hormon tiroid tidak ada respon. Setiati, "0!%/

    Na"e Nor"al 8al$eRe$lt in

    H'poth'roidi"

    Re$lt in

    H'perth'roidi"

    hyroid Stimulating

    Hormone SH/

    0.3 .0N'#m$ or 

    0.3 .0 m'#$

    High $ow

    otal %

    Immunoassay

    !!Ng#d$ or

    2% !%" nmol#$$ow High

    Free % IndeC 2. !". $ow High

    otal 3

    Immunoassay

    ? !?0 ng#d$ or

    !. ".? nmol#$ ormal or $ow High

    Free 3 IndeC "0 23 ormal or $ow High

    %a"bar 2.1 7nilai nor"al laboratori$" pada tiroidSetiati, "0!%/

    Radiolo%i 7

    a. 'S atau = s+an tiroid.

    42

    http://www.armourthyroid.com/hypothyroidism/glossary.htmlhttp://www.armourthyroid.com/hypothyroidism/glossary.htmlhttp://www.armourthyroid.com/hypothyroidism/glossary.htmlhttp://www.armourthyroid.com/hypothyroidism/glossary.htmlhttp://www.armourthyroid.com/hypothyroidism/glossary.htmlhttp://www.armourthyroid.com/hypothyroidism/glossary.html

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    43/89

    ambar "."* pada pemeriksaan ultrasound. Setiati, "0!%/

     b. iroid s+intigra(i, membantu memperjelas penyebab yang mendasari bayi

    dengan hipotiroidisme kongenital. )asien meminum radioakti( yodium

    atau te+hnetium dan ditunggu hingga substansi tersebut ada pada kelenjar 

    tiroid. Jika tiroid ber(ungsi maka akan terlihat le

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    44/89

    !. 5ila (asilitas untuk mengukur (aal tiroid ada, diberikan dosis seperti tabel

     berikut *

    able ".3* dosis di berikan sesuai usia.

    ("$r 0oi 9%#% BBhari

    0-3 bulan

    3-2 bulan

    2-!" bulan

    !- tahun

    "-!" tahun

    D !" tahun

    !0-!

    -!0

    2-

    -2

    %-

    "-3

     Kadar % dipertahankan di ataspertengahannilai normal. Setiati, "0!%/

    1. 5ila (asilitas untuk mengukur (aal tiroid tidak ada, dapat dilakukan

    therapeutic trial   sampai usia 3 tahun dimulai dengan dosis rendah

    44

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    45/89

    dalam "-3 minggu bila ada perbaikan klinis, dosis dapat ditingkatkan

     bertahap atau dengan dosis pemberian A !00 Ug#m"#hari. )enyesuaian

    dosis tiroksin berdasarkan respon klinik dari uji (ungsi tiroid 3, %, dan

    SH yang dapat berbeda tergantung dari etiologi hipotiroid. Setiati,

    "0!%/

    2. )enundaan atau keterlambatan pengobatan akan meningkatkan risiko

    komplikasi . Setiati, "0!%/

    3. 8onitoring pengobatan harus dilakukan setiap bulan pada tahun

     pertama dan selanjutnya setiap "-3 bulan Setiati, "0!%/

    4. )emantauan tumbuh kembang yang optimal namun hindari

    o

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    46/89

    ". Setiap !-" bulan hingga 2 bulan pertama kehidupan

    3. Setiap 3-% bulan, mulai 2 blnhingga 3 tahunpertamakehidupan

    %. Setiap 2 -!" bulan hingga pertumbuhan normal ter+apai

    . 9ua minggu setelah perubahan dosis

    2. >

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    47/89

    (ailure/

    Ketumpulan mental 7gitasi tremor, ner

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    48/89

    dihasilkan oleh hipo(isis.Hipotiroidisme tersier disebabkan oleh de(isiensi 1H yang

    dihasilkan oleh hipotalamus.)enyebab terbanyak hipotiroidisme adalah akibat

    kegagalan produksi hormon tiroid oleh tiroid hipotiroidisme primer/.)enyebab lebih

    lengkap hipotiroidisme dapat dilihat pada tabel dibawah ini.Setiati, "0!%/

    ambar ". * etiologi hipotiroidisme Setiati, "0!%/

    A. Tiroiditi Li"oiti#.

    iroiditis lim(ositik merupakan penyebab paling laim terjadinya

    hipotiroidisme didapat. 8eskipun se+ara khas ditemukan pada remaja, keadaan ini

    terjadi seawal pada usia " tahun. )enyakit ini merupakansuatupenyakitautoimunyang ditandaise+ara histologis in(iltrasitiroiddenganlim(osit. Setiap bentuk

    autoimun tiroiditis secara tipikal dimulai dengan sel T dan B

    a. Sel dan 5 mengin(iltrasi kelenjar tiroid dalam jumlah yang setara. Kedua sel

    ini berperan dalam respon primer terhadap in(eksi. Sel mengidenti(ikasi

    48

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    49/89

    molekul in

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    50/89

    iroidektomi subtotal pada tirotoksikosis atau kanker dapat menyebabkan

    hipotiroidisme, sama seperti halnya dengan pengambilan jaringan tiroid ektopik 

    misalnya tiroid lidah, tiroid subhioid media, atau jaringan tiroid pada kista duktus

    tiroglossus merupakan satu-satunya sumber hormon tiroid, dan pemotongan

    menyebabkan terjadinya hipotiroidisme. Setiati, "0!%/

    :. Sitinoi Neropati

    7nak dengan keadaan seperti ini ditandai dengan penyimpanan sistin

    intralisosom dalam jaringan tubuh, mengalami gangguan (ungsi tiroid.

    Hipotiroidisme dapat jelas, tetapi bentuk yang terkompensasi lebih laim, dan

     penilaian berkala kadar SH terindikasi. )ada usia !3 tahun, duapertiga penderita ini

    memerlukan penggantian tiroksin. Setiati,"0!%/

    0. Iniltrai Hitioit

    Maitu terjadi pada anak dengan histiositosis sel $angerhans dapat menyebabkan

    hipotiroidisme. Setiati,"0!%/

    E. Iradiai

    Iradiasi daerah tiroid yang merupakan kejadian pada pengobatan penyakit

    Hodgkin atau malignansi lain atau yang diberikan sebelum transplantasi sumsumtulang sering menyebabkan kerusakan tiroid. )ada sekitar sepertiga anak tersebut

    terjadi kenaikkan kadar SH dalam setahun setelah terapi, dan !-"0G menjadi

    hipotiroidisme dalam -& tahun. Setiati,"0!%/

    /. Obatobatan

    )enelanan obat-obatan yang mengandung yodium yang lama dapat menyebabkan

    hipotiroidisme, biasanya disertai dengan gondok. 7miodaron, obat yang digunakan

    untuk aritmia jantung 3&G beratnya terdiri dari yodium sehingga menyebabkanhipotiroidisme pada sekitar "0G anak yang diobati. Ini mempengaruhi (ungsi tiroid

    se+ara langsung karena kandungan yodiumnya yang tinggi juga karena hambatan Q-

    deiodinase yang mengubah % menjadi 3, anak yang mendapat pengobatan ini harus

    dilakukan pengukuran %, 3, dan SH seri. Setiati,"0!%/

    50

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    51/89

    ). S$b#lini hipotiroid

    Subklinis hipotoiroid terjadi ketika kadar SH tinggi tetapi kadar 3 dan %

    normal. )ara ahli masih meragukan bagaimana subklinis hipotiroid mempengaruhi

    metabolisme selular karena kadar dari hormone yang normal. =o+hrane +ollaboration

    menemukan bahwa tidak ada kegunaan dari terapi penggantian hormone.

    Setiati,"0!%/

    !atoiiolo%i

    )ato(isiologi hipotiroidisme didasarkan atas masing-masing penyebab yang

    dapat menyebabkan hipotiroidisme, yaitu *

    a. Hipotiroidi"e entral HS

    7pabila gangguan (aal tiroid terjadi karena adanya kegagalan hipo(isis,

    maka disebut hipotiroidisme sekunder, sedangkan apabila kegagalan terletak di

    hipothalamus disebut hipotiroidisme tertier.0G HS terjadi karena tumor 

    hipo(isis.Keluhan klinis tidak hanya karena desakan tumor, gangguan

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    52/89

    menyebabkan hipotiroidisme. Strumektomi subtotal 8. ra

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    53/89

    substitusi.)ada neonatus di daerah dengan de(isiensi yodium keadaan ini banyak

    ditemukan, dan mereka beresiko mengalami gangguan perkembangan sara(.

    Setiati, "0!%/

    6. *anietai Klini

    Spektrum gambaran klinik hipotiroidisme sangat lebar, mulai dari keluhan

    +epat lelah atau mudah lupa sampai gangguan kesadaran berat koma

    miksedema/.9ewasa ini sangat jarang ditemukan kasus-kasus dengan koma

    miksedema. ejala yang sering dikeluhkan pada usia dewasa adalah +epat lelah,

    tidak tahan dingin, berat badan naik, konstipasi, gangguan siklus haid dan kejang

    otot. )engaruh hipotiroidisme pada berbagai sistem organ dapat dilihat pada tabel !.Setiati, "0!%/

    Tabel 2.,ejala klinis hipotiroidisme berdasarkan sistem organ

    53

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    54/89

    Setiati, "0!%/

    Koma miksedema merupakan salah satu keadaan klinis hipotiroidisme yang

     jarang dijumpai dan merupakan merupakan keadaan yang kritis dan mengan+am

     jiwa.erjadi pada pasien yang lama menderita hipotiroidisme berat tanpa pengobatan

    sehingga suatu saat mekanisme adaptasi tidak dapat lagi mempertahankan

    homeostasis tubuh. Koma miksedema ditegakkan dengan *

    !. anda dan gejala klinis keadaan hipotiroidisme dekompensata.

    ". )erubahan mental, letargi, tidur berkepanjangan "0 jam atau lebih/.

    3. 9e(ek termoregulasi, hipotermia.

    54

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    55/89

    %. erdapat (aktor presipitasi * kedinginan, in(eksi, obat-obatan diuretik,

    tranguilier, sedati(, analgetik/, trauma, stroke, gagal jantung, perdarahan saluran

    +erna.Setiati, "0!%/

    0ia%noi

    erdapat tiga pegangan klinis untuk men+urigai adanya hipotiroidisme, yaitu

    apabila 9itemukan *Setiati, "0!%/

    !. Klinis keluhan-keluhan dan gejala (isik akibat de(isiensi hormon tiroid.

    ". anda-tanda adanya keterpaparan atau de(isiensi, pengobatan ataupun etiologi dan

    risiko penyakit yang dapat menjurus kepada kegagalan tiroid dan hipo(isis.

    3. )enyakit-penyakit yang berhubungan dengan peningkatan risiko penyakittiroiditis autoimun kronis.

    Kegagalan produksi hormon tiroid menyebabkan penurunan kadar % serum,

    sedangkan penurunan kadar 3 baru terjadi pada hipotiroidisme berat. )ada

    hipotiroidisme primer ditemukan penurunan kadar % sedangkan SH serum

    meningkat. )ada hipotiroidisme sentral , disamping kadar % serum rendah, terdapat

    kadar SH yang rendah atau normal. 'ntuk membedakan hipotiroidisme sekunder 

    dengan tersier diperlukan pemeriksaan 1H.Setiati, "0!%/

    9iagnosis hipotiroidisme dipastikan oleh adanya peningkatan kadar SH serum.

    7pabila kadar SH meningkat akan tetapi kadar F% normal, keadaan itu disebut

    hipotiroidisme sub klinik. 5iasanya peningkatan kadar SH pada hipotiroidisme

    subklinik berkisar antara -!0 m'#$ sehingga disebut juga hipotiroidisme ringan.

    Kadar 3 biasanya dalam batas normal, sehingga pemeriksaan kadar 3 serum tidak 

    membantu untuk menegakkan diagnosis hipotiroidisme. ",% 'ntuk lebih jelasnya

    dapat dilihat pada algoritma dibawah ini.Setiati, "0!%/

    55

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    56/89

    ambar ".&. 7lgoritma penegakan diagnosis hipotiroidismeSetiati, "0!%/

     %uthyroid sic' syndrome (%SS)

    Kelenjar tiroid akan menghasilkan dua ma+am hormon tiroid yaitu

    triiodotironin 3/ dan tetraiodotionin %/. 3 merupakan bentuk biologi akti( dari

    hormon tiroid memiliki lima kali lebih akti( bentuk biologinya dari %/, yang

    dihasilkan se+ara langsung dari metabolisme tiroksin yang didapat dari kon

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    57/89

    d. !enatala#anaanHipotiroidi"e

    4bat pilihan adalah Sodium *Thyroxine, diberikan sedini mungkin.

    e. *e#ani"e #erja obat7

    )er+epatan proses metabolisme oksidati( W peningkatan perputaran energi

     pada seluruh organism e(ek kalorigenik/ W peningkatan metabolisme karbohidrat,

     protein, lemak pemakaian oksigen misalnya peningkatan tekanan darah, penurunan

    kadar kolesterol darah, perpendekan masa re(leC, sinergisme dengan katekolamin,

    kenaikan (rekuensi jantung, pengurangan resistensi pembuluh darah peri(er/,

     peningkatan pertumbuhan, kematangan jasmani dan rohani (ungsi kelenjar tiroid

    yang kurang pada wanita hamil mengakibatkan kretinismus pada anaknya/.Setiati,"0!%/

    ujuan dari pengobatan yaitu mengembalikan se+epatnya kadar % serum

    normal, harus dihindari timbulnya hipotiroidisme, namun harus merangsang

     pertumbuhan dan perkembangan kembali normal. Setelah didiagnosis segera berikan

     pengobatan dengan $-% !0 ! Ng# kg55 agar % kembali se+epatnya.5ayi dengan

    hipotiroid kompensasi dapat dimulai dari dosis rendah, sedang hipotiroidisme berat

    kadar t% B Ug#$ atau 2% nmol#$/ seperti pada agenesis tiroid harus dimulai dengan

    dosis tinggi ! Ng# kg55. 9engan dosis yang diberikan diatas, sebagian besar bayi

    kadar % serum kembali normal dalam waktu satu minggu dan SH dalam waktu satu

     bulan. Setiati, "0!%/

    Tabel 2.;. 9osis $-iroksin pada hipotiroid kongenital.

    57

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    58/89

    ("$r 0oi 9%K%BBhari

    0-3 bulan !0-!

    3-2 bulan -!0

    2-!" bulan 2-

    !- tahun -2

    "-!" tahun %-

    D!"tahun "-3

    Setiati, "0!%/

    )ada pasien yang sudah mendapatkan suplementasi le

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    59/89

    menghalangi komponen lain dari aksis tiroid, sehingga memungkinkan bagi

    deiodinasi enim untuk ber(ungsi dengan baik. Setiati, "0!%/

    erapi hipotiroidisme dengan le

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    60/89

    kemudahan pengukuran kadar serum dan waktu paruhnya yang lama & hari/,

    sehingga dapat diberikan sekali sehari. Selain itu, % diubah menjadi 3 didalam

    sel karena itu pemberian % menghasilkan kedua hormon Katung, "0!%/.

    9osis penggantian rata-rata le

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    61/89

    dan SH pada pasien yang mendapat terapi penggantian jangka panjang. )ada

     pasien yang mendapat terapi supresi SH untuk goiter nodular atau kanker tiroid,

     jika F% I atau F% dijaga pada batas normal atas walau jika SH disupresi e(ek 

    sampingterapi % pada tulang akan minimal Katung, "0!%/.

    $iotironin 3/ untuk terapi sulih rutin karena waktu paruhnya yang singkat

    "% jam/ sehingga perlu diberikan beberapa kali sehari. Selain itu, karena lebih

    tinggi akti

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    62/89

    +airan bebas berlebihan harus dihindarkan karena pasien-pasien dengan

    koma miksedema mengabsorpsi semua obat-obatan dengan buruk,

     pemberian le

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    63/89

    +. Hipotiroidisme dan kehamilan wanita hipotiroid sering mengalami siklus

    ano

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    64/89

    ". erapi hormon tiroid parenteral pada pasien hipotiroidisme berat atau pada

    operasi >mergensi

    )asien hipotiroidisme mungkin memerlukan jalur alternati( yang lain

    untuk memasukkan le

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    65/89

    "." Hipertiroidi"e

    A. 0einii5 epide"iolo%i danetiolo%i

    hipertiroid

    )enyakit hipertiroidism merupakan bentuk tiroktoksikosis yang paling

    sering dijumpai dalampraktek sehari hari. 9apat terjadi pada semua umur, sering

    ditemukan pada perempuan dari pada laki-laki. anda dan gejala penyakit

    hipertiroid yang paling mudah dikenali ialah adanya struma hipertro(i dan

    hiperplasia di(us/, tirotoksikosis hipersekresi kelenjar tiroid# hipertiroidisme/ dan

    sering disertai o(talmopati, dan disertai dermopati meskipun jarang. Setiati,

    "0!%/

    )atogenesis penyakit hipertiroid sampai sejauh ini belum diketahui se+ara

     pasti. 9iduga (aktor genetik dan lingkungan ikut berperan dalam mekanisme

    tersebut 5erdasarkan +iri-+iri penyakitnya,penyakitra

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    66/89

     permukaan membran sel tiroid dansel-sel orbita yang diduga berperan dalam proses

    terjadinya perubahan kandungan orbita dan kelenjar tiroid penderita penyakit

    ra

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    67/89

    Faktor genetik berperan penting dalam proses otoimun, antara lain H$7-5

    dan H$7-913 pada ras kauk asia,H$7-5w%2 dan H$7-5 pada ras +ina dan

    H$7-5!& pada orang kulit hitam. Faktor lingkungan juga ikut berperan dalam

     patogenesis penyakit tiroid autoimun seperti penyakit ra

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    68/89

     Dermopati Graves- miksedema  pretibial/ juga terjadi akibat stimulasi

    sitokin didalam jaringan (ibroblast didaerah pretibial yang akan menyebabkan

    terjadinya akumulasi gli'osaminogli'ans. Setiati, "0!%/

    Hormon tiroid mempengaruhi hampir seluruh sistem pada tubuh, termasuk 

     pada pertumbuhan dan perkembangan ,(ungsi otot, (ungsi Sistem Syara( Simpatik,

    Sistem Kardio

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    69/89

    Sebenarnya kondisi ini bisa tertutupi oleh karena adanya sekresi insulin yang

    8eningkat termasuk juga degradasi dari insulin tersebut. )ada hipertiroid

    insulinclearen meningkat hingga %0G. Kondisi yang berlama lama dari gangguan

    (ungsi tiroid ini juga akan menyebabkan gangguan (ungsi dari sel beta sehingga akan

    menurunkan produksi insulin oleh pankreas dan respon insulin terhadap glukosa.

    Setiati, "0!%/

    )roduksi glukosa endogenous meningkat dengan beberapa

    mekanisme

    a. 8eningkatnya prekursor glukoneogenik dalam bentuk laktat , glutamin dan

    alanin dari otot rangka dan gliserol dari jaringan lemak.

     b. 8eningkatnya konsentrasi (ree(attya+id FF7/ plasma yang bisa

    menstimulasi hepatik glukoneogenesis.

    +. 8eningkatnya glikogenolisis oleh karenainhibisi dari sintesa glikogen

    d. 'pregulasi dari protein transporter glukosa atau $'-" pada membran

     plasma hepatosit

    e. 8eningkatnya sekresi dan e(ek glukagon serta adrenalin terhadap sel-sel hati

    69

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    70/89

    ambar.".?* )engeluaran hormon tiroid pada berbagai sistem organ pada penyakit

    ra

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    71/89

    ambar ".!0* )engaruh pengeluaran hormon tiroid di otot pada penyakit ra

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    72/89

    Sampai saat ini belum ada didapatkan angka yang pasti insidensi dan

     pre

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    73/89

    atro(i otot. 8ani(estasi ekstratiroidal berupa o(talmopati dan in(iltrasi kulit lokal

    yang biasanya terbatas pada tungkai bawah. 4(talmopati yang ditemukan pada 0G

    sampai 0G pasien ditandai dengan mata melotot, (issura palpebra melebar, kedipan

     berkurang, lidlag keterlambatan kelopak mata dalam mengikuti gerakan mata/ dan

    kegagalan kon

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    74/89

    7utoantibodi tiroid, g7b, dan )47b dapat dijumpai baik pada penyakit

    ra

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    75/89

    dikenal ada tiga jenis pengobatan terhadap hipertiroidisme akibat penyakit ra

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    76/89

    'ntuk men+egah terjadinya kekambuhan maka pemberian obat-obat

    antitiroid biasanya diawali dengan dosis tinggi. 5ila telah terjadi keadaan eutiroid

    se+ara klinis, diberikan dosis pemeliharaan dosis ke+il diberikan se+ara tunggal

     pagi hari/. 1egimen umum terdiri dari pemberian )' dengan dosis awal !00-!0

    mg setiap 2 jam. Setelah %- minggu, dosis dikurangi menjadi 0-"00 mg, ! atau "

    kali sehari. )ropiltiourasil mempunyai kelebihan dibandingkan methimaole karena

    dapat menghambat kon

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    77/89

    7granulositosis biasanya ditandai dengan demam dan sariawan, dimana

    untuk men+egah in(eksi perlu diberikan antibiotika.>(ek samping lain yang jarang

    terjadi namun perlu penghentian terapi dengan 4bat 7nti iroid  antara lain  I'terus

     1holestati' "ngioneuroticedema Hepatocellulartoxicity dan "rthralgia "'ut . 'ntuk 

    mengantisipasi timbulnya e(ek samping tersebut, sebelum memulai terapi perlu

     pemeriksaan laboratorium dasar termasuk leukosit darah dan tes (ungsi hati, dan

    diulang kembali pada bulan-bulan pertama setelah terapi.

    5ila ditemukan e(ek samping, penghentian penggunaan obat tersebut akan

    memperbaiki kembali (ungsi yang terganggu, dan selanjutnya dipilih modalitas

     pengobatan yang lain sepertiI 

    atau operasi .5ila timbul e(ek samping yang lebih

    ringan seperti pruritus, dapat di+oba diganti dengan obat jenis yang lain, misalnya

    dari )' ke metimaol atau sebaliknya.ealuasi pengobatan perludilakukan se+ara

    teratur mengingat penyakit ra

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    78/89

    digunakan se+ara klinis adalah tioamid, iodida dan iodium radioakti( Katung,

    "0!%/.

    erapi 4bat 7ntitiroid * Se+ara umum, terapi dengan obat antitiroid paling

     berguna pada pasien-pasien muda dengan kelenjar yang ke+il dan penyakit ringan.

    4bat-obatan ini propil tiourasil atau metimaol/ diberikan sampai penyakitnya

    mengalami remisi spontan. Ini terjadi pada "0-%0G pasien yang diobati untuk 2 bulan

    sampai ! tahun. Ealaupun ini merupakan satu-satunya terapi yang meninggalkan

    ketenjar tiroid yang uiuh, ini membutuhkan waktu pengawasan yang lama, dan

    insidens kambuh tinggi, mungkin 20-0G meskipun pada pasien-pasien pilihan.

    7ngka kekambuhan dapat diturunkan dengan menggunakan regimen penghambat

    tiroid total yang akan dijelaskan di bawah. erapi dengan obat-obatan antitiroid

     biasanya dimulai dengan dosis besar terbagi bila pasien telah menjadi euti roid

    se+ara klinis, terapi rumatan dapat di+apai dengan suatu dosis tunggal yang lebih

    ke+il pada pagi hari. Suatu regimen umum terdiri dari propil tiourasil !00-!0 mg

    tiap 2 jam mula-mulanya dan kemudian dalam waktu %- minggu menurunkan dosis

    sampai 0-"00 mg sekali atau dua kali sehari. )ropiltiourasil mempunyai, satu

    kelebihan dibanding metimaol yakni bahwa propil tiourasil menghambat sebagian

    kon

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    79/89

    dihentikan dan le

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    80/89

    hepatitis berat, propiltiourasil di+adangkan untuk digunakan pada trimester pertama

    terutama kehamilan, pada thyroid storm dan bagi mereka yang mengalami reaksi

    samping terhadap metimaol selain agranulosotosis atau hepatitis/ Katung,

    "0!%/.

    Farmakokinetika

    8etimaol diserap se+ara sempurna, tetapi dengan ke+epatan ber

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    81/89

    dianjurkan selama trimester pertama kehamilan karena terikat lebih kuat ke protein

    dan karenanya lebiih sulit menembus plasenta Katung, "0!%/.

    Farmakodinamika

    >(ek utama adalah men+egah pembentukan hormon dengan menghambat

    reaksi-reaksi yang dikatalisis oleh tiroid peroksidase dan menghambat organi(ikasi

    iodium. Selain itu, mereka menghambat penggabungan iodotirosin. 4bat golongan

    imi tidak menghambat penyerapan iodida oleh kelenjar. )ropiltiourasil dan metimaol

    menghambat deiodinasi pero(er %  dan 3. Karena yang lebih terpengaruh adalah

    sintesis dan bukan pelepasan hormon, awitan obat-obat ini lambat, sering

    memerlukan waktu 3-% minggu sebelum simpanan % terkuras katung, "0!%/.

    I49I97

    Iodida adalah obat obat antitiroid utama, saat ini jarang digunakan sebagai

    terapi tunggal. Iodida memiliki e(ek terhadap tiroid. 8ereka menghambat

    organi(ikasi dan pelepasan hormon serta mengurangi ukuran dan

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    82/89

    terapeutiknya tergantung pada emisi berkas sinar beta dengan waktu paruh e(ekti(

    hari dan rentang penetrasi %00-"000 mikro meter. 9alam beberapa ,inggu setelah

     pemberian, terlihat kerusakan di parenkim tiroid berupa pembengkakan dan nekrosis

    epitel, kerusakan (olikel, edema dan in(iltrasi leukosit. Keunggulan radio iodium

    men+akup pemberian yang mudah, e(ekti

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    83/89

     jantung atau tirotoksikosis berat serta pada pasien lanjut usia, ada baiknya pasien

    diterapi dengan obat antitiroid dianjurkan metimaol/ sampai pasieun eutiroid. 4bat

    kemudian dihentikan selama -& hari sebelum dosis I!3! yang sesuai diberikan. Iodida

     perlu dihindarkan untuk menjamin penyerapan maksimal I!3!. 2-!" minggu setelah

     pemberian radio iodium kelenjar akan men+iut dan pasien biasanya akan menjadi

    eutiroid atau hipotiroid. )ada sebagian pasien mungkin diperlukan dosis kedua. Kadar 

    F% dan SH serum perlu dipantau se+ara teratur. Jika timbul hipotiroidisme, pasien

     perlu segera diberi le

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    84/89

    menyebabkan kadar-kadar ini menurun. 4ksigen, diuretika dan digitalis diindikasikan

    untuk gagal jantung. 7khirnya, sangatlah penting untuk mengobati proses penyakit

    dasar yang mungkin menimbulkan eksaserbasi akut. Jadi, antibiotik, obat-obat anti

    alergi dan pelayanan pas+abedah merupakan indikasi untuk penanganan masalah-

    masalah ini. indakan-tindakan ekstrim jarang diperlukan/ untuk mengendalikan

    krisis tirotoksikosis termasuk plasma(eresis untuk menghilangkan kadar tironin

    sirkulasi yang tinggi atau dialisis peritoneum untuk maksud yang sama Katung,

    "0!%/.

    g. 4(talmopati

    )enanganan o(talmopati karena penyakit ra

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    85/89

    dikurangi sampai -& mm pada tiap mata dengan teknik ini. Setelah proses akut

    mereda, pasien seringkali mengalami penglihatan ganda atau kelainan kelopak mata

    karena (ibrosis otot dan kontraktur. Hal ini bisa dikoreksi dengan operasi kelopak 

    kosmetis atau bedah otot mata Katung, "0!%/.

    h. irotoksikosis dan Kehamilan

    irotoksikosis selama kehamilan memberikan suatu masalah khusus. Iodin

    radioakti( merupakan kontraindikasi karena menembus plasenta se+ara bebas dan

    dapat melukai tiroid (etus. ersedia dua pilihan lain yang baik. 5ila penyakit

    dideteksi pada trimester pertama, pasien dapat dipersiapkan dengan propiltiourasil

    dan tiroidektomi subtotal dapat dilakukan dengan aman pada trimester kedua. )erlu

    memberikan suplemen tiroid selama keseimbangan kehamilan. 7lternati( lain adalah

     pasien dapat diobati dengan obat-obatan antitiroid selama kehamilan, dengan

    menunda keputusan mengenai penanganan jangka panjang sampai setelah

    melahirkan. 9osis obat- obat antitiroid harus dijaga s eminimal mungkin yang

    diperlukan untuk mengendalikan gejala-gejala, karena obat-obatan ini menembus

     plasenta dan bisa berpengaruh pada (ungsi dari kelenjar tiroid (etus. 5ila penyakit

     bisa dikendalikan dengan dosis awal propiltiourasil 300 mg atau kurang dan dosis

     pemeliharaan 0-!0 mg#hari, kemungkinan terjadinya hipotiroidisme (etus

    sangatlah ke+il. F% I atau F% harus dipertahankan pada batas atas ukuran normal

    dengan +ara penurunan dosis propiltiourasil untuk penyesuaian. i roksin suplemen

    tidak diperlukan. 8enyusui tidak merupakan kontraindikasi karena propiltiourasil

    tidak dikonsentrasikan di susu. )enyakit ra

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    86/89

    meningkat, 3  sangat meningkat dan biasanya SH yang rendah-bertentangan

    dengan bayi normal, yang mempunyai SH yang tinggi pada waktu lahir. 'mur 

    tulang bisa diper+epat. SH-1 7b XstimY seringkali ditemukan baik pada serum bayi

    maupun ibu. )atogenesis sindroma ini diperkirakan menyangkut trans(er 

    transplasental SH-1 7b XstimY dan ibu ke janin yang diikuti oleh terjadinya

    tirotoksikosis. )enyakit ini sembuh sendiri dan sembuh dalam jangka waktu %-!"

    minggu, bersamaan dengan turunnya SH-1 7b XstimY anak. erapi untuk bayi

    termasuk propiltiourasil dalam dosis -!0 mg#kg#hari dalam dosis terbagi dengan

    selang waktu jam/ larutan iodin kuat $ugol/ ! tetes mg kalium iodida/ tiap

     jam dan propranolol " mg#kg#hari dalam dosis terbagi. Sebagai tambahan, nutrisi

     bila ada in(eksi, sedati( bila perlu dan terapi suporti( merupakan indikasi. 5ila anak sangat toksik, terapi kor tikosteroid prednison " mg#kg#hari/ akan menghambat

    sebagian kon

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    87/89

    Daftar P$ta#a

    5arrett K, 5rooks H, 5oitano S, 5arman S. "0!0. Ganong-s revie+ o& medical 

     physiology 23rd  edition. ew Mork* 8+raw Hill

    Bertram & 'at(ung% 2010) Farmakologi Dasar dan Klinik. *+,% -akarta)

    +anong ./) 2008) Buku a#ar siologi kedokteran) *disi 22) -akarta *+,)

    al 331 340

    +u"ton% all) 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi11. -akarta *+,

    +u"ton !,% all -*) 2006) Tetbook o medical p$"siolog")

    11t$ed)p$iladelp$a *lseier 91826 98598

    urra" )'% et al)2000. Harper’s Biochemistry !th ed. -akarta *+,

    rice% S"lia !nderson% dkk) 2005. "ato#siologi $ Konsep Klinis "roses%

     proses "enyakit, Ed.&. -akarta *+,

    Setiati% S)2014)Buku !#ar :lmu en"akit ;alam)-ilid 2)*disi ke

    6)-akarta):nterna ublis$ing)

    S$er:) -akarta)

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    88/89

  • 8/18/2019 step 1-7kasus 3 (1)

    89/89

    89