pleno dmf 1 sk 1

28
RESPON INFLAMASI AKIBAT TRAUMA PENYEMBUHAN DAN KOMPLIKASINYA KELOMPOK TUTORIAL 3 KETUA : RUDY RAMADHANA SCRIBER MEJA : ARINA NUR RAHMAH SCRIBER PAPAN : M. SANDY IRIANTO ANGGOTA : PARAMITA RACHMAWATI Z FAIZA LAILIYAH AZZA MUSLICHA YONA ANINDHITA LARASATI P ANINDHITA VIRLIANA JUNIAR NARITA AJENG L AZIZAH SAFAATIN

Upload: arinanr

Post on 06-Nov-2015

19 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

..

TRANSCRIPT

RESPON INFLAMASI AKIBAT TRAUMA PENYEMBUHAN DAN KOMPLIKASINYA

RESPON INFLAMASI AKIBAT TRAUMAPENYEMBUHAN DAN KOMPLIKASINYA KELOMPOK TUTORIAL 3Ketua: Rudy RamadhanaScriber Meja: Arina Nur RahmahScriber Papan : M. Sandy Irianto

Anggota : Paramita Rachmawati ZFaiza LailiyahAzza MuslichaYona AnindhitaLarasati PAnindhita Virliana JuniarNarita Ajeng LAzizah Safaatin SKENARIO IRespon Inflamasi Akibat TraumaPenyembuhan dan KomplikasinyaSeorang dokter gigi melakukan pencabutan gigi 46 pda seorang wanita usia 20 tahun. Pada saat proses pencabutan tidak ada komplikasi dan dokter gigi memberikan kasa (tampon) untuk menekan perdarahan dan merangsang pembekuan darah yang stabil. Instruksi dokter gigi terhadap pasiennya adalah menggigit tampon selama 30 menit, tidak boleh kumur-kumur, makan dan minum kurang lebih selama 2 jam setelah ekstraksidan kompres dengan air es (dingin) serta kontrol post ekstraksi 24 jam kemudian. Pada saat kontrol, perdarahan sudah terhenti dan sudah tidak ada keluhan rasa sakit.Dua hari kemudian pasien datang lagi dengan keluhan terjadi pembengkakan (oedem) pada gusi, terasa sakit dan suhu badan pasien mencapai 38C. Pada anamnesis diketahui bahwa pasien tidak menjaga kebersihan rongga mulutnya dan pada saat pemeriksaan klinis oral hiegene pasien buruk dan pada dorsum lidah terdapat plak putih dan debris. Pada pemeriksaan juga terlihat soket gigi bekas pencabutan masih tidak menutup dan masih terasa sakit bila kemasukan makanan. Dokter melakukan perawatan dan pada saat kontrol hari ke 7 secara klinis terjadi penutupan soket gigi dan secara radiografi terjadi pembentukan callus.

STEP 1Anamnesis : pemeriksaan awal yang dilakukan oleh dokter secara langsung maupun melalui wawancara untuk mendapatkan diagnosa awal.Callus : penebalan jaringan.Oedem : cairan berlebih pada jaringan interstitial berupa cairan transudat maupun eksudat.Soket : tempat perlekatan gigi (pada proc. alveolar).STEP 2Apa yang dimaksud dengan callus?Bagaimana hubungan antara terjadinya pembengkakan dengan kenaikan suhu badan pasien?Bagaimana proses pembentukan bekuan darah?Bagaimana proses terjadinya inflamasi?Mengapa soket gigi setelah pencabutan tidak menutup?6. Bagaimana hubungan oral hygine yang buruk dengan keadaan pasien yang semakin memburuk?7. Mengapa pasien tidak boleh kumur-kumur, dan makan setelah 2 jam post ekstraksi?8. Bagaimana proses penyembuhan dari inflamasi?9. Bagaimana komplikasi dari inflamasi?10. Apa pengaruh pemberian air dingin post ekstraksi?STEP 32. Pembengkakan merupakan salah satu tanda inflamasi. Saat terjadi inflamasi, akan dikeluarkan zat pirogen endogen oleh makrofag dikarenakan aktivitas fagosit, endotoksin, komples imun, dan produk lain. Pirogen ini bekerja pada hipotalamus yang berfungsi untuk mengatur suhu tubuh

3. Proses pembekuan darahTrombosit Trombokinase

Protrombin Trombin

Fibrinogen Fibrin

4. Tahap inflamasi : Jejas terkena jaringan histamin keluar (mediator) respon tubuh Kontriksi arteriol sementara dilatasi arteriol kenaikan aliran darahkenaikan aliran darah melambat lalu hilangnya aliran darah aksial penepian leukosit pembentukan reuleaux perpindahan aktif penumpukan cairan plasma, sel darah putih dan kuman yang mati membentuk eksudatVit K + Ca2+5. Karena soket gigi mengalami infeksi dikarenakan lingkungan rongga mulut yang kurang bersih sehingga terjadi infeksi bakteri dan jamur pada soket gigi post pencabutan yang belum mengalami penyembuhan secara sempurna.

6. Oral hygine yang buruk menyebabkan akumulasi bakteri dan jamur yang berkembang di dalam rongga mulut yang dapat memasuki luka post pencabutan sehingga dapat terjadi infeksi yang membuat keadaan pasien semakin memburuk.

7. Karena kegiatan seperti menyikat gigi dan makan dikhawatirkan dapat menyebabkan luka baru pada luka post pencabutan yang telah terjadi yang disebut sebagai trauma berulang.

9. Komplikasi terjadi karena oral hygien yang buruk sehingga terjadi infeksi.10. Air dingin menyebabkan vasokonstriksi pada pembuluh darah sehingga akan mengurangi aliran darah pada daerah tersebut dan berfungsi untuk menggumpalkan protein.STEP 4

STEP 5 LOMahasiswa mampu mengetahui, memahami, menjelaskan, serta mengkomunikasikan proses inflamasi dan penyembuhan pada respon inflamasi normalMahasiswa mampu mengetahui, memahami, menjelaskan, serta mengkomunikasikan proses inflamasi dan penyembuhan pada respon inflamasi dengan faktor-faktor pengganggu serta dampak yang dihasilkanMahasiswa mampu mengetahui, memahami, menjelaskan, serta mengkomunikasikan proses inflamasi dan penyembuhan pada respon inflamasi yang berjalan buruk

Cara penyebaran kuman di dalam tubuh

Misalnya stafilokokus, tidak dapat menjalar karena tubuh mengandung enzim koagulase yang merupakan enzim yang akan memudahkan pembentukan fibrin. Dengan pembentukan seratfibrin, rongga interstitial akan tertutup sehingga stafilokokus tidak dapat menyebar (tertahan oleh fibrin).Kuman yang dapat menyebar misalnya streptokokus. Kuman ini jika masuk ke tubuh akan memproduksi enzim fibrinolisin yang menyebabkan pencairan fibrin dan mengakibatkan mudahnya penyebaran dari kuman tersebut.(Sudiono, J., dkk. 2012. Ilmu Patologi. Jakarta: EGC)

Urutan perubahan pada pembuluh darah karena pelepasan substansi vasoaktif adalah sebagai berikut.Dilatasi arteriol yang kadang-kadang didahului dengan vasokonstriksi singkat.Aliran darah menjadi cepat dalam arteriol, kapiler, dan venula.Dilatasi kapiler dan peningkatan permeabilitas kapiler.Eksudasi cairan (keluarnya cairan radang melalui membran luka) termasuk semua protein plasma (albumin, globulin, dan fibrinogen).Konsentrasi sel darah merah dalam kapiler.Statis (aliran darah menjadi lambat), kadang-kadang aliran darah berhenti (stagnasi komplit).Orientasi perifer dari sel darah putih pada dinding kapiler (pavementing).Eksudat dari sel darah putih dari dalam pembuluh darah ke fokus radang.

Tanda tanda makroskopis inflamasi

Secara klinis tanda-tanda inflamasi ditandai dengan 5 tanda cardinal yakni: 1. rubor (kemerahan)2. kalor (panas lebih tinggi) Kemerahan dan panas disebabkan oleh meningkatnya aliran darah ke daerah radang3. tumor (bengkak) pembengkakan terjadi karena akumulasi cairan4. dolor (nyeri) nyeri disebabkan oleh lepasnya zat-zat kimiawi yang merangsang ujung ujung saraf; dan kehiangan fungsi terjadi karena kombinasi berbagai faktor . Nyeri hanya terjadi jika ada cukup banyak ujung saraf sensorik ditempat terjadinya keradangan5. function laesa (kehilangan fungsi). PERUBAHAN MORFOLOGI DAN FUNGSIONAL

Vasodilatasi dan StatisRespons mikrosirkulasi yang pertama adalah vasokonstriksi sementara yang kemuadian diikuti dilatasi arteriol, kapiler dan venula. Proses inilah yang menyebabkan hyperemia yaitu peningkatan jumlah aliran darah ke daerah radang. Hal ini disertai dengan menurunnya kecepatan aliran darah yang bersifat statis.

Peningkatan Permeabilitas

Permeabilitas kapiler dan venula berfungsi untuk persambungan interseluler antara sel-sel endotel pembuluh darah. Pada pembuluh darah normal, cairan yang terdapat pada pembuluh darah keluar masuk ke dalam jaringan dengan pengaruh tekanan hidrostatis. Tetapi pada peradangan akut, peningkatan permeabilitas terjadi disebabkan adanya kontraksi aktif filamen filamen aktin di sel endotel, sehingga menyebabkan pori-pori antar sel endotel semakin melebar. Peningkatan permeabilitas pada radang akut dapat dipengaruhi oleh mediator kimiawi.Eksudasi cairan

Eksudasi adalah proses perpindahan cairan yang banyak berasal dari sirkulasi ke jaringan intersisial hingga menimbulkan pembengkakan, perpindahan cairan tersebut disebabkan karena permeabilitas kapiler meningkat. Komposisi eksudat diantaranya plasma kaya protein, termasuk immunoglobulin, komponen, dan fibrinogen. Komposisi tersebut dapat keluar arena endothelium yang permeabilitasnya abnormal tidak lagi mencegah lewatnya molekul-molekul besar tersebut. Eksudasi dapat membantu menyerbu agen agen penyerang dengan cara:Mengencerkannya; dengan terjadinya peningkatan aliran limfe, dan dengan menggenangi daerah radang dengan plasma.

Endotoksin dan eksotoksin

Pada infeksi, sering menimbulkan gejala-gejala umum seperti menggigil dan badan terasa lemas. Hal ini disebabkan karena eksotoksin kuman, tetapi bagaimana kuman dengan endotoksin dapat menimbulkan gejala belum diketahui secara jelas. Diduga kuman ada yang mati, dan setelah mati endotoksinnya keluar sehingga sekarang menyerupai eksotoksin.Eksotoksin:Dikeluarkan oleh kuman hidupEndotoksin :Berasal dari bakteri yang mati.Menyebabkan demam piogenik.(Sudiono, J., dkk. 2012. Ilmu Patologi. Jakarta: EGC)

Proses penyembuhan

Perbaikan sederhana

Luka insisi dan laserasi yang bersih denga tepi-tepi luka berdekatan sembuh dengan cara pertama. Celah kecil di dalam epidermis dan dermis terisi oleh bekuan darah, yang membentuk keropeng dan menutup terbukanya kulit dalam 24 jam untuk mencegah masuknya agen infeksius ke dalam luka. Epidermis bergenerasi melalui pembelahan cepat sel basal pada tepian luka. Sel ini tumbuh di bawah keropeng dan membentuk kembali kontinuitas dermis dalam 48 jam. Ketika sel epidermis menjadi matur dan mulai mengeluarkan lapisan keratin permukaan, keropeng biasanya terlepas pada akhir minggu pertama.Pada dermis bawah, luka terisi oleh bekuan darah dan menyembuh dengan pembentukan parut. Sejumlah kecil bekuan debris jaringan dilikuefikasi oleh enzim neutrofilik dan dihilangkan dengan fagositosis makrofag. Neutrophil muncul dalam luka dalam waktu 24 jam, dengan cepat menyelesaikan proses likuefikasi, dan biasanya digantikan oleh makrofag pada minggu ketiga. Pertumbuhan fibroblast dan pembuluh darah baru (jaringan granulasi) ke dalam celah dermis yang sudah siap muai terjadi dalam waktu 48 jam, dan kolagen terlihat dalam waktu 72 jam setelah cedera. Pada hari kelima, celah dermis terisi dengan sejumlah kecil jaringan granulasi berkolagenisasi. Jumlah kolagen meningkat elama sekitar 4-6 minggu.

ParutParut muda yang terlihat bila keropeng terlepas dari kulit semula berwarna merah muda karena vaskularitas jaringan granulasi dermis. Setelah beberapa minggu kemudian parut menjadi putih akibat penurunan jumlah kolagen di dalam parut yang semakin matur. Pada akhirnya, parut memiliki warna kulit normal pada saat epidermis matur.

Kekuatan reganganPada minggu pertama pascaoperasi, insisi bedah dirapatkan secara artifisial dengan jahitan, jepit, atau plaster. Bila jahitan dilepas pada akhir minggu petama (membiarkannya lebih lama akan meningkatkan risiko infeksi luka), kekuatan regangan parut muda ini hanya sekitar 10% kekuatan kulit normal. Kekuatan parut meningkat hingga 30-50% kulit normal setelah 4 minggu dan menjadi 80% setelah beberapa bulan.

Pemulihan jaringan

Pemulihan jaringan merupakan proses akhir dari suatu radang menuju penyembuhan, sedangkan penyembuhan merupakan proses atau cara untuk memperbaiki jaringan yang rusak.Sel yang akan menggantikan jaringan yang rusak berasal dari dua sumber yaitu:Jaringan stromaJaringan parenkim, dibagi menjadi 3 yaitu sel labil, sel stabil dan sel permanen

Sel labilSel labil merupakan sel yang memang pada saat tertentu mengalami nekrosis tetapi akan mengalami pembaharuan yang terjadi secara periodik dan sel akan diganti dengan sel yang sama melalui suatu proses yang disebut regenerasi fisiologis.

Sel stabilSel stabil mengalami regenerasi secara tidak terus menerus atau tidak periodic, melainkan hanya pada keadaan patologis saja.

Sel permanenDisebut juga sel pasca mitotik irreversible. Sel ini tidak mempunyai kemampuan pembelahan miotik pada kehidupan pasca natal. Regenerasi tidak akan terjadi, oleh karena itu berkurangnya sel permanen bersifat irreversible. Perjalanan Radang Pada Inflamasi Normal

Radang Pada Inflamasi NormalJika respon radang menghancurkan / menetralkan agen penyebab tanpa diseratai kerusakan jaringan setempat yang nyata, maka akan berlangsung resolusi ( perbaikan total ke keadaan normal )Perjalanan Radang Pada Inflamasi Terganggu

Jenis KumanHospes ( tuan rumah )Keadaan TubuhSosial ekonomiImunitasAda tidaknya elergiReaksi tubuh terhadap masuknya kuman penyebab inflamasi tergantung pada :Perjalanan Radang Pada Inflamasi Terganggu

Bila inflamasi dalam keadaan buruk maka akan terjadi nekrosis karena jaringan yang terkena jejas tidak memperoleh nutrisi sehingga inflamasi tidak dapat terjadiRadang Pada Inflamasi dalam keaadan buruk1. Kegagalan sintesis kolagenKurangnya vitamin C, protein, atau seng adalah penyebabnya.2. Produksi kolagen berlebihSintesis kolagen berlebih mengakibatkan pembentukan massa nodular abnormal(keloid).3. Faktor lokalMeliputi : Benda asing atau jaringan nekrotik atau darah , infeksi, kelainan pasokan darah , penurunan viabilitas sel4. Diabetes Melitus5. Kadar kortikosteroid adrenal yang berlebih.Penyebab kecacatan dalam penyembuhan luka