step 1 batuk pilek

36
STEP 1 1. Bersin-bersin: - Mekanisme normal dari hidung untuk membersihkan dari benda asing jika lebih dari 5x dalam 1 serangan dapat diduga rhinitis alergika. - Mengeluarkan udara secara paksa dan menyentak melalui hidung dan mulut. 2.Nasal Discharge: Mengeluarkan cairan dari dalam hidung 3.Batuk: Ekspultasi udara tiba-tiba sambil mengeluarkan udara dari paru-paru menghasilkan udara sedemikian 4.Compos Mentis: Kejernihan pikiran,waras,masih sadar 5.Ekpektorant: Jenis obat untuk mendorong pengeluaran aliran lendir dari dalam paru melalui proses meludah 6.Faring hiperemis: Ditandai hyperemiakelebihan darah pada suatu bagian pada faring terlihat merah 7.Dekongestan: Obat yang cenderung untuk mengurangi sumbatan atau pembengkakan

Upload: bellinda-nadya-putri

Post on 12-Feb-2015

75 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

:")

TRANSCRIPT

Page 1: Step 1 Batuk Pilek

STEP 1

1. Bersin-bersin: - Mekanisme normal dari hidung untuk membersihkan dari benda asing

jika lebih dari 5x dalam 1 serangan dapat diduga rhinitis

alergika.

- Mengeluarkan udara secara paksa dan menyentak melalui hidung dan

mulut.

2.Nasal Discharge: Mengeluarkan cairan dari dalam hidung

3.Batuk: Ekspultasi udara tiba-tiba sambil mengeluarkan udara dari paru-paru

menghasilkan udara sedemikian

4.Compos Mentis: Kejernihan pikiran,waras,masih sadar

5.Ekpektorant: Jenis obat untuk mendorong pengeluaran aliran lendir dari dalam paru

melalui proses meludah

6.Faring hiperemis: Ditandai hyperemiakelebihan darah pada suatu bagian pada faring

terlihat merah

7.Dekongestan: Obat yang cenderung untuk mengurangi sumbatan atau pembengkakan

8. Pilek: Gangguan kataral saluran pernafasan atas yang mungkin berasal dari

virus,infeksi campuran atau alergi.Ditandai dengan kinitis akut,sedikit

peningkatan suhu tubuh dan perasaan menggigil.

9.Simptomatis: Obat yang diarahkan untuk mengurangi gejala

10.Analgesik:Obat pengurang rasa sakit tanpa diikuti hilangnya kesadaran

Page 2: Step 1 Batuk Pilek

11.Antipiretik:Agen yang menghilangkan mikroorganisme demam

12.T1-T1 tidak hiperemis: T Perbandingan antara tonsil dan orofaring

To Tonsil masuk kedalam fossa

T1 <25% Vol tonsil berbanding dgn orofaring

T2 25%-50% Vol tonsil berbanding dgn orofaring

T3 50-75% Vol tonsil berbanding dgn orofaring

STEP 2

1. Mengapa bias terjadi batuk,pilek dan bersin?

2. Mengapa pasien mengeluh nyeri menelan?

3. Mengapa dokter memberikan obat simptomatis,ekspektoran dan dekongestan?

4. Mengapa pada faring terjadi hiperemis sedang T1-T1 tidak hiperemis?

5. Mengapa tidak terjadi pembesaran KGB?

6. Bagaimana penularan batuk pilek tersebut?

7. Apa penyebab dari radang tenggorokan?

8. Apa yang menyebabkan pasien demam?

9. Mengapa frekuensi nadi lebih dari normal?

10. Mengapa tidak diberi antibiotic?

11. Mengapa pada batuk pilek ditemukan nasal discharge?

Page 3: Step 1 Batuk Pilek
Page 4: Step 1 Batuk Pilek

STEP 3

1. Karena ada agen asing yang masuk ex:virus,bakteri,iritasi(debu/allergen) sehingga

mekanisme tubuh mengeluarkan agen tsb dengan cara batuk dan bersin,pilek

2. Karena radang ditenggorokan(proses inflamasi) yang menyebabkan nyeri

3. Terapi simptomatisuntuk mengurangi gejala sehingga tidak mengganggu aktivitas

sehari-hari.

ExpectorantMengurangi lender pada batuk

DekongestanKarena bukan alergi

Analgetik :Mengurangi nyeri menelan

Antipiretik:Mengurangi demam

4.Infeksinya tidak terlalu parah jadi diatasi pertahanan tubuh yang

lain(leukosit,makrofag,dll)

5.Tidak menyerang tonsil

6.-Melalui udara

- Ludah yang berdahak(drop plet/percikan)

- Kontk langsung melalui tangan

7.Karena adanya infeksi(virus,bakteri),merokok,alergi,iritasi

8.Prostaglandin(media inflamasi)

Page 5: Step 1 Batuk Pilek

9.-Demamsuhu tubuh meningkatmetabolisme meningkatmembutuhkan bnyk

O2frekuensi nadi meningkat

-Mediator inflamasi seperti leukotrin yang menimbulkan vasokonstriksi

10.Karena penyakitnya bukan disebabkan oleh bakteri

11.-Proses inflamasiedemasel goblet sekresi meningkatnasal discharge

STEP 4

Batuk,pilek dapat disebabkan salah satunya oleh virus.Virus tersebut dapat menyebab

reaksi inflamasi sehingga melepaskan mediator yang menyebabkan faring

hiperemis.Demam,nyeri menelan,hidung tersumbat,Nasal discharge.Mekanisme tubuh

untuk mengeluarkan agen asing tersebut dengan batuk,bersin,dan pilek.Untuk

menghilangkan gejala-gejala tersebut maka diberikan obat simptomatis,seperti

expetoran,dekongestan.

Page 6: Step 1 Batuk Pilek
Page 7: Step 1 Batuk Pilek

STEP 5

TIU 1 Memahami dan menjelaskan anatomi makroskopik dan mikroskopik saluran

pernafasan atas

TIK 1.1 Makroskopik saluran pernafasan atas

TIK 1.2 Mikroskopik saluran pernafasan atas

TIU 2 Memahami dan menjelaskan fisiologi saluran pernafasan atas

TIK 2.1 Mekanisme pernafasan

TIK 2.2 Mekanisme Batuk

TIK 2.3 Mekanisme Bersin

TIU 3 Memahami dan menjelaskan patofisiologi dan manifestasi klinis dari ISPA

TIK 3.1 Etiologi

TIK 3.2 Patofisiologi

TIK 3.3 Manifestasi Klinis

TIU 4 Memahami dan menjelaskan mikrobiologi penyakit ISPA

TIK 4.1 Virus penyebab ISPA

TIU 5 Memahami dan menjelaskan Terapi pada ISPA

TIK 5.1 Terapi simptomatis pada ISPA(Dekongestan,ekspetorant)

TIK 5.2 Farmakokinetik dan farmakodinamik

TIK 5.3 Terapi analgetik antipireutik

TIU 6 Memahami dan menjelaskan Anatomi pernafasan menurut islam

TIK 6.1 Anatomi pernafasan menurut Islam

Page 8: Step 1 Batuk Pilek

STEP 6

MANDIRI

Page 9: Step 1 Batuk Pilek
Page 10: Step 1 Batuk Pilek

TIU 1 MEMAHAMI DAN MENJELASKAN ANATOMI MAKROSKOPIK DAN

MIKROSKOPIK SALURAN NAFAS BAGIAN ATAS

TIK 1.1 MENJELASKAN MAKROSKOPIK SALURAN NAFAS BAGIAN ATAS

1. HIDUNG

Hidung memberikan kelembapan dan pemanasan udara pernafasan sebelum masuk ke

nasofaring.Hidung luar terdiri dari pangkal hidung,dorsum nasi,puncak nasi,ala

nasi,kolumela dan lubang hidung.Hidung dibentuk oleh kerangka tulang dan tulang

rawan yang dilapisi kulit,jaringan ikat dan beberapa otot kecil yang berfungsi untuk

melebarkan dan menyempitkan lubang hidung.

Rongga hidung merupakan cavum nasi yang dipisahkan oleh septum.Lubang depan

disebut sbg nares anterior dan lubang belakang merupakan coana yang memisahkan

antara kavum nasi dengan nasofaring.Bagian dari cavum nasi yaitu vestibulum yang

mempunyai kelenjar sebasea dan rambut-rambut panjang.Dasar rongga hidung melekat

dengan palatum dusum dan sebagian besar dari atap hidung dibentuk oleh epitel

olfaktorius dan lamina kribiformis os ethmoidal.Rongga hidung memiliki empat dinding

dan pada dinding lateralnya terdapat 3 buah konka:konka superior,konka media,konka

inferior;rongga yang terletak diantara kanka adalah meatus.Meatus ada 3:Meatus

inferior,meatus medius,meatus superior.Pada meatus inferior terdapat muara duktus

nasolakrimalis;meatus medius terdapat muara seluruh sinus;meatus superior terdapat

muara dari sinus sphenoidalis.

2. FARING

Memiliki 3 bagian yang terdiri dari nasofaring yaitu bagian yang langsung berhubungan

dengan rongga hidung.Kemudian orofaring,terakhir laringofaring.Nasofaring merupakan

suatu rongga dengan dinding kaku diatas belakang dan lateral.Keanterior berhubungan

dengan rongga hidung melalui choana dan tepi belakang septum nasi sehingga sumbatan

hidung merupakan gangguang yang sering timbul sedangkan bagian belakang nasofaring

berbatasan dengan ruang retrofaring,facia prevertebrius dan otot-otot dinding faring.Pada

Page 11: Step 1 Batuk Pilek

dinding lateral nasofaring terdapat orifisium tuba eustakius.Atap nasofaring dibentuk dari

basis sphenoid dan dapat dijumpai sisa jaringan embrioik yang disebut sbg kantong

ranthke.Diantara atap nasofaring dan dinding posterior terdapat jaringan limfoid yang

disebut adenoid.

Orofaring dipisahkan oleh otot membranosa dari palatum lunak.Yang termasuk bagian

orofaring adalah dasr lidah (1/3 posterior lidah),valekula,palatum,uvula,dinding lateral

faring.Laringofaring merupakan bagian faring yang dimulai dari lipatan faringoepiglotika

kearah posterior,inferior terhadap esophagus segmen atas.

3LARING

Terletak setinggi cervical k-6 berperan pada proses fonasi dan sebagai katup untuk

melindungi saluran respiratori bawah.Epiglotis merupakan tulang rawn yang terbentuk

seperti lembaran yang melekat pada dasar lidah dan tulang rawan tiroid.Tiroid merupakan

struktur tulang rawan yang terbesar pada laring,yang membentuk jakun(ADAM,S

APPLE).Tiroid terdiri dari 2 sayap yang bergabung pada garis tengah anterior dan meluas

kearah belakang.Pada bagian depan terdapat tonjolan yang disebut thyroid notch.Pada

bagian belakang terdapat 2 processus :processus superior dan inferior.Pada bagian

depan,kartilago krikoid disatukan oleh membrane krikotiroid.Kartilago antenoid

merupakan bagian dari laring yang berperan pada pergerakan pita suara.Pada bagian

dalam laring terdapat 2 lipatan yang menyatu pada bagian depan serta memiliki mukosa

yang berwarna merah.Lipatan ini disebut sebagai pita suara palsu.Pda bagian bawah

lipatan terdapat ruangan yang disebut sbg ventrikel.Bibir bawah ventrikel dibentuk oleh

otot yang disebut sbg pita suara asli.

4.TRAKEA DAN BRONKUS

Page 12: Step 1 Batuk Pilek

Trakea merupakan bagian dari saluran resppiratori yang bentuknya menyerupai pipa

serta memanjang mulai dari bagian inferior laring yaitu setinggi cervical 6 sampai daerah

percabangannya(bifurcatio) yaitu antara torakal 5-7.Trakea terdiri dari 15-20 kartilago

hialin yang berbentuk menyerupai huruf C dengan bagian posterior yang tertutup oleh

otot.Bentuk tersebut dapat mencegah trakea kolaps.Adanya serat elastin longitudinal pada

trakea menyebabkan trakea melebar dan menyampit sesuai dengan irama

pernafasan.Trakea mengandung banyak reseptor yang sensitifitik terhadap stimulus

mekanik dan kimia.

Trakea terbagi menjadi 2 bronkus utama:Bronkus utama kanan dan kiri.Bronkus utama

kiri memiliki rongga yang lebih sempit dan lebih horizontal dibandingkan dengan

kanan.Trakea dan bronkus terdiri dari tulang rawan dan dilapisi untuk epitel bersilia yang

mengandung mucus dan kelenjar serosa.Bronkus kemudian akan bercabang menjadi

bagian yang lebih kecil dan halus disebut bronkiolus.Bronkiolus dilapisi oleh epitel

bersilia namun tidak mengandung kelenjar serta dindingnya tidak mengandung jaringan

tulang rawan.

(BUKU AJAR RESPIRATORI ANAK)

Makroanatomi

Page 13: Step 1 Batuk Pilek

A. Rongga hidung dan nasal

1. Hidung eksternal berbentuk pyramid disertai dengan suatu akar dan dasar.

Bagian ini tersusun dari kerangka kerja tulang, kartilago hialin, dan

jaringan fibroareolar.

a. septum nasal membagi hidung menjadi sisi kiri dan sisi kanan rongga

nasal. Bagian anterior septum adalah katilago.

b. Naris ( nostril ) eksternal dibatasi oleh kartilago nasal.

(1) Kartilago nasal lateral terletak di bawah jembatan hidung.

(2) Ala besar dan ala kecil kartilago nasal mengelilingi nostril.

c. Tulang hidung

(1) Tulang nasal membentuk jembatan dan bagian superior kedua sisi

hidung.

(2) Vomer dan lempeng perpendicular tulang etmoid membentuk

bagian posterior septum nasal.

(3) Lantai rongga nasal adalah palatum keras yang terbentuk dari

tulang maksila dan palatinum.

(4) Langit-langit rongga nasal pada sisi medial terbentuk dari lempeng

kribriform tulang etmoid. Pada sisi anterior dari tulang frontal dan

nasal dan pada sisi posterior dari tulang sphenoid.

(5) Konka (turbinatum) nasalis superior, media dan inferior menonjol

pada sisi medial dinding lateral rongga nasal. Setiap konka dilapisi

membrane mukosa (epitel kolumnar bertingkat dan bersilia) yang

berisi kelenjar pembuat mucus dan banyak mengandung pembuluh

darah.

(6) Meatus superior, media dan inferior merupakan jalan udara rongga

nasal yang terletak di bawah konka.

d. Empat pasang sinus paranasal adalah kantung tertutup pada bagian

frontal, etmoid, maksilar dan sphenoid. Sinus ini dilapisi oleh

membrane mukosa.

Page 14: Step 1 Batuk Pilek

(1) Sinus berfungsi untuk meringankan tulang cranial, memberi area

permukaan tambahan pada saluran nasal untuk menghangatkan dan

melembabkan udara yang masuk, memproduksi mucus, dan

memberi efek resonansi dalam produksi acara.

(2) Sinus paranasal mengalirkan cairannya ke meatus rongga nasal

melalui duktus kecil yang terletak di area tubuh yang lebih tinggi

dari area lantai sinus. Pada posisi tegak, aliran mucus ke dalam

rongga nasal mungkin terhambat, terutama pada kasus infeksi

sinus.

(3) Duktus nasolakrimal dari kelenjar air mata membuka kea rah

meatus inferior.

2. Membran mukosa nasal

a. Struktur

(1) Kulit pada bagian eksternal permukaan hidung yang mengandung

folikel rambut, keringat, dan kelenjar sebasea, merentang sampai

vestibula yang terletak di dalam nostril. Kulit di bagian dalam ini

megandung rambut (vibrissae) yang berfunngsi untuk menyaring

partikel dari udara terhisap.

(2) Di bagian rongga nasal yang lebih dalam, epithelium respiratorik

membentuk mukosa yang melapisi ruang nasal yang selebihnya.

Lapisan ini terdiri dari epithelium bersilia dengan sel goblet yang

terletak pada lapisan jaringan ikat tervaskularisasi dan terus

memanjang untuk melapisi saluran pernapasan sampai ke bronkus.

b. Fungsi

(1) Penyaringan partikel kecil. Silia pada epithelium respiratorik

melambai ke depan dank e belakang dalam suatu lapisan mucus.

Gerakan dan mucus membentuk suatu perangkap untuk partikel

Page 15: Step 1 Batuk Pilek

yang kemudian akan di sapu ke atas untuk di telan, dibatukkan,

atau dibersinkan ke luar.

(2) Penghangatan dan pelembaban udara yang masuk. Udara kering

akan dilembabkan melalui evaporasi sekresi serosa dan mucus

serta dihangatkan oleh radiasi panas dari pembuluh darah yang

terletak di bawahnya.

(3) Resepsi odor. Epitelium olfaktori yang terletak di bagian atas

rongga hidung di bawah lempeng kribriform, mengandung sel-sel

olfaktori yang mengalami spesialisasi untuk indra penciuman.

B. Faring adalah tabung muscular berukuran 12,5 cm yang merentang dari bagian

dasar tulang tengkorak sampai esophagus. Faring terbagi menjadi nasofaring,

orofaring, laringofaring.

1. Nasofaring adalah bagian posterior rongga nasal yang membuka kea

rah rongga nasal melalui dua nares internal (konka).

a. Dua tuba eustachius menghubungkan nasofaring dengan telinga

tengah. Tuba ini berfungsi untuk menyetarakan tekanan udara pada

kedua sisi gendang telinga.

b. Amandel faring adalah penumpukan jaringan limfatik yang terletak

di dekat nares internal. Pembesaran adenoid dapat menghambat

aliran udara.

2. Orofaring dipisahkan dari nasofaring oleh palatum lunak muscular,

suatu perpanjangan palatum keras tulang.

a. Uvula adalah procecus kerucut kecil yang menjulur ke bawah dari

bagian tengah tepi bawah palatum lunak.

b. Amandel palatinum terletak pada kedua sisi orofaring posterior.

3. laringofaring mengelilingi mulut esophagus dan laring. Yang

merupakan gerbang untuk system respiratorik selanjutnya.

Page 16: Step 1 Batuk Pilek

C. Laring (kotak suara) menghubungkan laring dengan trakea. Laring adalah tabung

pendek berbentuk seperti kotak triangular dan ditopang oleh sembilan kartilago.

Tiga berpasangan dan tiga tidak berpasangan.

1. Kartilago tidak berpasangan

a. Kartilago tiroid terletak di bagian proksimal kelenjar tiroid.

Biasanya berukuran lebih besar dan lebih menonjol pada laki-

laki akibat hormone yang disekresi saat pubertas.

b. Kartilago krikoid adalah cincin anterior yang lebih kecil dan

lebih tebal, terletak di bawak kartilago tiroid.

c. Epiglotis adalah katup kartilago elastis yang melekat pada tepian

anterior kartilago tiroid. Saat menelan, epiglottis secara otomatis

menutupi mulut laring untuk mencegah masuknya makanan dan

cairan.

2. Kartilago berpasangan

a. Kartilago aritenoid terletak di atas dan di kedua sisi kartilago

krikoid. Kartilago ini melekat pada pita suara sejati, yaitu lipatan

berpasangan dari epithelium skuamosa bertingkat.

b. Kartilago kurnukulata melekat pada bagian ujung kartilagi

aritenoid.

c. Kartilago kuneiform berupa batang –batang kecil yang

membantu menopang jaringan lunak.

3. Dua pasang lipatan lateral membagi rongga laring

a. Pasangan bagian atas adalah lipatan ventricular yang tidak

berfungsi saat produksi suara.

b. Pasangan bagian bawah adalah pita suara sejati yang melekat

pada kartilago tiroid dan pada kartilago aritenoid serta kartilago

krikoid. Pembuka di antara kedua pita ini adalah glottis.

(1) Saat bernapas, pita suara terabduksi oleh otot laring, dan

glottis berbentuk triangular.

(2) Saat menelan, pita suara teraduksi dan glottis membentuk

celah sempit.

Page 17: Step 1 Batuk Pilek

(3) Dengan demikian, kontraksi otot rangka mengatur ukuran

pembukaan glottis dan derajat ketegangan pita suara yang

dipeerlukan untuk produksi suara.

TIK 1.2 MENJELASKAN MIROSKOPIK SALURAN NAFAS BAGIAN ATAS

1.HIDUNG dibagi menjadi 2 bagian

A .Vestibulum eksterna

Bagian paling anterior dan paling lebar dari rongga hidung

Pada permukaan dalam nares terdapat:Kelenjar sebasea dan kelenjar keringat;rambut

Tebal pendek/vibrissa

B.Fossa nasal,pada dinding lateralnya terdapat tonjolan disebut konka.

Konka ada 3 macam:Superior,media,inferior

Konka madia dan inferior ditutupi oleh epitel respirasi(epitel bertingkat torak bersilia

dengan banyak sel goblet)

Konka superior ditutupi oleh epitel olfaktorius(bertingkat silindris)

Epitel olfaktorius mengandung reseptor penghidu yang disusun oleh

1.Sel penyokong

2.Sel basal

3.Sel olfaktorius

Page 18: Step 1 Batuk Pilek

2.Sinus paranasal adalah rongga buntu dalam tulang frontal,maksila,etmoid,dan

sphenoid.Mereka dilapisi oleh epitel respirasi yang lebih tips dan mengandung sedikit sel

goblet.Mukus yang dihasilkan mengalir kedalam saluran nasal sebagai akibat aktivitas

sel-sel epitelo bersilia

3.Nasofaring

Adalah bagian pertama faring yang kearah kaudal berlanjut sebagai bagian oral organ

ini yaitu orofaring.Nasofaring dilapisi oleh epitel respirasi.Epitel yang membatasi

nasofaring dapat merupakan epitel bertingkat silindris atau epitel berlapis gepeng yang

terdapat pada daerah yang mengalami pergesekan yaitu belakang palatum mole

Lamina propria didaerah ini mengandung banyak jaringan elastin.Didalam lamina propria

terdapat kelenjar terutama kelejar mukosa.

4.Laring

Adalah tabung tidak teratur yang menghubungkan faring dengan trakea.Tulang rawan

utama pada Laring adalah tulang rawan hialin (lebih besar)tiroid,krikoid,dan aritenoid

yang lebih kecil(kornikulata,kuneiformis,dan ujung aritenoid)adalah elastis.Epitel

mukosa yang membatasi laring bermacam-macam sesuai dengan tempatnya.Pda

permukaan depan dan 1/3 atas sampai ½ permukaan belakang epiglottis,lipatan

ariepiglotika dan pita suara epitelnya adalah berlapis gepeng tanpa lapisan

tanduk.Seluruh permukaan yang basah ini mengalami gesekan.Bagian laring selebihnya

mempunyai epitel bertingkat silindris bersilia dengan sel goblet.Pada kedua permukaan

epiglottis terutama dijumpai kelenjar liur campur yang terbanyak dipermukaan posterior.

5.EPIGLOTIS

Page 19: Step 1 Batuk Pilek

Kerangka epiglottis terbentuk dari tulang rawan elastis.Kerangka inin dilapisi oleh epitel

yang berbeda.Permukaan laryngeal dilapisi oleh epitel bertingkat torak dengan siliadan

sel goblet.Sedangkan permukaan lingual dilapisi oleh epitel berlapis gepeng tanpa lapisan

tanduk yang merupakan kelanjutan dari epitel rongga mulut.Dibawah epitel terdapat

lamina propria yang terisi untuk kelenjar campur.

6 TRAKEA

Kerangka trakea terbentuk dari tulang rawan hialin berbentuk cincin seperti C.Kedua

ujung tulang rawan tersebut dihubungkan oleh jaringan ikat yang disebut pars

membranacea trachea.Pada pars membranacea terdapat muscular polos.Mukosa trachea

juga dilapisi epitel bertingkat torak dengan silia dan sel goblet.Dibagian luar,trachea

dibungkus oleh jaringan ikat jarang yaitu tunika adventisia.

(BUKU AJAR HISTOLOGI)

Page 20: Step 1 Batuk Pilek

TIU 2.MEMAHAMI DAN MENJELASKAN FISIOLOGI SAURAN NAFAS ATAS

TIK 2.1 MENJELASKAN MEKANISME PERNAFASAN

A.Prinsip dasar

Pernafasan adalah proses inspirasi(inhalasi) udara kedalam paru-paru dan

ekspirasi(ekshalasi) udara dari paru-paru kelingkungan luar tubuh.Sebelum inspirasi

dimulai,tekanan udara atmosfer(sekitar 760 mmHg) sama dengan tekanan udara dalam

alveoli yang disebut sebagai tekanan intra alveolari(ntra pulmonary)

Tekanan intra pleura dalam rongga pleura(ruang antar pleura) adalah tekanan

subatmosfer atau kurang dari tekanan intra alveolar.

Otot-otot inspirasi memperbesar rongga thoraks dan meningkatkan volumenya.Otot-otot

ekspirasi menurunkan volume rongga thoraks.

a.Inspirasi membutuhkan kontraksi otot dan energi

- Diafragma jika sedang relaks akan memipih saat berkontraksi dan memperbesar

rongga thoraks kearah inferior.

-Otot intercostals eksternal mengangkat iga keatas dan kedepan saat berkontraksi

sehingga memperbesar rongga thoraks kearah anterior dan superior.

Page 21: Step 1 Batuk Pilek

-Dalam pernafasan aktif atau pernafasan dalam,otot-otot

sternocleidomastoideus ,pectoralis mayor,seratus anterior dan otot skalena juga

memperbesar rongga toraks.

b.Ekspirasi pada pernafasan yang tenang dipengaruhi oleh relaksasi otot dan disebut

proses pasif.Pada ekspirasi dalam otot interkostal internal menarik kerangka iga kebawah

dan otot abdomen berkontraksi sehingga mendorong isi abdomen menekan diafragma.

B.Faktor-faktor dalam inflasi dan deplesi paru-paru

-Tekanan intrapleura negative dalam rongga menahan paru-paru tetap berkontak dengan

dinding toraks karena tekanan ini menghasilkan pengisapan antara pleura parietal yang

melekat pada dinding torak dan pleura visceral yang melapisi permukaan paru-paru.

-Selama inspirasi dan ekspansi toraks,tekanan intrapleura negative semakin

berkurang(semakin negative).Peningkatan pengisapan,bersamaan dengan kohesi cairan

pleura,menarik permukaan paru-paru keluar kearah dinding torak dan membantu ekspansi

paru-paru

-Saat paru-paru berekspansi tekanan udara didalam paru-paru menurun drastic sampai

dibawah tekanan atmosfer diluar tubuh.Udara luar diisap melalui saluran pernafasan

menuju paru-paru s/d tekanan intar alveolar kembali sama dengan tekanan atmosfer.

-Saat otot-otot inspirasi relaks ukuran rongga toraks berkurang,elassitas paru-paru

menariknya kearah dalam,tekanan intra alveolar meningkat sampai diatas tekanan

atmosfer dan udara dikeluarkan dari paru-paru

C.Pertukaran gas pulmonary

Page 22: Step 1 Batuk Pilek

>Membran respirasi tempat berlangsungnya pertukaran gas terdiri dari:

-Lapisan surfaktan

-Epitelium skuamosa simple pada dinding alveolar

-Membran dasar pada dinding alveolar

-Ruang interstisial

-Membran dasar kapiler

-Endotelium kapiler

Saluran nafas mulai dari:Nares anterior.Pada waktu inspirasi:Udara masuk melalui kedua

nares anteriorcavum nasiyang dibatasi oleh septum nasi nares posterior atau

choanaeNasopharinxoropharinxaditus laryngeslarynxtrakeabronkus

primerbronkus sekunderbronchiolus respiratoriusductus

alveolarisalveoliterjadi pertukaran O2 danCO2

(ANATOMI DAN FISIOLOGI SLOANE)

TIK 2.2 MENJELASKAN MEKANISME BATUK

Bronkus dan trakea sedemikian sensitifnya terhadap sentuhan halus,sehingga benda

asing dalam jumlah berapapun atau penyebab iritasi lainnya akan menimbulkan reflek

batuk.Laring dan karina(tempat dimana trakea bercabang menjadi bronkus) adalah yang

paling sensitive dan bronkiolus terminalis dan bahkan alveoli bersifat sensitive terhadap

rangsangan bahan kimia yang korosif seperti gas sulfurdioksida dan klorin.Impuls aferen

yang berasal dari saluran nafas terutama berjalan melalui nervus vagus kemedula.Disana

suatu rangkaian peristiwa otomatis digerakkan oleh lintasan neuronal

medulla,menyebabkan efek sbb:

1.Udara diinspirasi

2.Epiglotis menutup dan pita suara menutup erat-erat untuk menjerat udara dalam paru

3.Otot-otot perut berkontraksi dengan kuat mendorong diafragma,sedangkan ekspirasi

lainnya juga berkontraksi dengan kuat.Akibatnya tekanan dalam paru meningkat.

4.Pita suara dengan epiglottis sekonyong-konyong terbuka lebar,sehingga udara

bertekanan tinggi dalam paru meledak keluar

Page 23: Step 1 Batuk Pilek

5.Penekanan kuat pada paru menyebabkan bronkus dan trakea menjadi kolaps sehingga

bagian yang tidak berkatilago ini berinvaginasi kedalam.akibatnya udara yang meledak

tersebut benar-benar mengalir melalui celah-celah bronkus dan trakea.Udara yang

mengalir dengan cepat tersebut biasanya membawa pula benda asing apapun yang

terdapat dalam bronkus dan trakea.

TIK 2.3 MENJELASKAN MEKANISME BERSIN

Refleks bersin sangat mirip dengan refleks batuk kecuali bahwa refleks ini berlangsung

pada saluran hidung,bukan pada saluran nafas bagian bawah.Rangsangan yang

menimbulkan refleks bersin adalah iritasi dalam saluran hidung,impuls aferen berjalan

dalam nervus k-5 menuju medulla,dimana reflekini dicetuskan.Terjadi serangkaian reaksi

yang mirip dengan reflek batuk;tapi uvul ditekan sehingga sejumlah besar udara dengan

cepat melalui hidung dengan demikian membantu membersihkan saluran hidung dari

benda asing.

(FISIOLOGI KEDOKTERAN,GUYTON AND HALL)

Page 24: Step 1 Batuk Pilek
Page 25: Step 1 Batuk Pilek

TIU 3 MEMAHAMI DAN MENJELASKAN PATOFISIOLOGI DAN MANIFESTASI

KLINIS DARI INFEKSI SAURAN NAFAS ATAS

TIK 3.1 MENJELASKAN ETIOLOGI ISPA

A.Nasofaringitis akut

ETIOLOGI

Penyakit disebabkan oleh lebih dari 200 agen virus yang berbeda secara

serologis.Agen utamanya adalah rhinovirus yang menyebabkan lebih dari 1/3 dari semua

kasus cold,koronavirus menyebabkan sekitar 10%.Masa infektivitas berakhir dari

beberapa jam sebelum munculnya gejala sampai 1-2 hari sesudah penyakit

nampak.Streptokokus group A adalah bakteri utama yang menyebabkan nasofaringitis

akut.Corynobacterium diphteriae,Mycoplasma pneumoniae,neisseriae meningitides,dan

N.Gonorrhoaeae juga merpakan agen infeksi primer.

PATOFISIOLOGI

Perubahan yang pertama adalah edema dan vasodilatasi pada submukosa.Infiltrat sel

mononuclear menyertai yang dalam 1-2 hari,menjadi polimorfonuklear.Perubahan

structural dan fungsional silia mengakibatkan pembersihan mucus terganggu.Pada infeksi

sedang sampai berat,epitel superficial mengelupas.Ada produksi mucus yang banyak

sekali,mula-mula encer kemudian mengental dan biasanya purulen.Dapat juga ada

keterlibatan anatomis saluran pernfasan atas,termasuk oklusi dan kelainan rongga sinus.