step 1 batuk pilek
DESCRIPTION
:")TRANSCRIPT
STEP 1
1. Bersin-bersin: - Mekanisme normal dari hidung untuk membersihkan dari benda asing
jika lebih dari 5x dalam 1 serangan dapat diduga rhinitis
alergika.
- Mengeluarkan udara secara paksa dan menyentak melalui hidung dan
mulut.
2.Nasal Discharge: Mengeluarkan cairan dari dalam hidung
3.Batuk: Ekspultasi udara tiba-tiba sambil mengeluarkan udara dari paru-paru
menghasilkan udara sedemikian
4.Compos Mentis: Kejernihan pikiran,waras,masih sadar
5.Ekpektorant: Jenis obat untuk mendorong pengeluaran aliran lendir dari dalam paru
melalui proses meludah
6.Faring hiperemis: Ditandai hyperemiakelebihan darah pada suatu bagian pada faring
terlihat merah
7.Dekongestan: Obat yang cenderung untuk mengurangi sumbatan atau pembengkakan
8. Pilek: Gangguan kataral saluran pernafasan atas yang mungkin berasal dari
virus,infeksi campuran atau alergi.Ditandai dengan kinitis akut,sedikit
peningkatan suhu tubuh dan perasaan menggigil.
9.Simptomatis: Obat yang diarahkan untuk mengurangi gejala
10.Analgesik:Obat pengurang rasa sakit tanpa diikuti hilangnya kesadaran
11.Antipiretik:Agen yang menghilangkan mikroorganisme demam
12.T1-T1 tidak hiperemis: T Perbandingan antara tonsil dan orofaring
To Tonsil masuk kedalam fossa
T1 <25% Vol tonsil berbanding dgn orofaring
T2 25%-50% Vol tonsil berbanding dgn orofaring
T3 50-75% Vol tonsil berbanding dgn orofaring
STEP 2
1. Mengapa bias terjadi batuk,pilek dan bersin?
2. Mengapa pasien mengeluh nyeri menelan?
3. Mengapa dokter memberikan obat simptomatis,ekspektoran dan dekongestan?
4. Mengapa pada faring terjadi hiperemis sedang T1-T1 tidak hiperemis?
5. Mengapa tidak terjadi pembesaran KGB?
6. Bagaimana penularan batuk pilek tersebut?
7. Apa penyebab dari radang tenggorokan?
8. Apa yang menyebabkan pasien demam?
9. Mengapa frekuensi nadi lebih dari normal?
10. Mengapa tidak diberi antibiotic?
11. Mengapa pada batuk pilek ditemukan nasal discharge?
STEP 3
1. Karena ada agen asing yang masuk ex:virus,bakteri,iritasi(debu/allergen) sehingga
mekanisme tubuh mengeluarkan agen tsb dengan cara batuk dan bersin,pilek
2. Karena radang ditenggorokan(proses inflamasi) yang menyebabkan nyeri
3. Terapi simptomatisuntuk mengurangi gejala sehingga tidak mengganggu aktivitas
sehari-hari.
ExpectorantMengurangi lender pada batuk
DekongestanKarena bukan alergi
Analgetik :Mengurangi nyeri menelan
Antipiretik:Mengurangi demam
4.Infeksinya tidak terlalu parah jadi diatasi pertahanan tubuh yang
lain(leukosit,makrofag,dll)
5.Tidak menyerang tonsil
6.-Melalui udara
- Ludah yang berdahak(drop plet/percikan)
- Kontk langsung melalui tangan
7.Karena adanya infeksi(virus,bakteri),merokok,alergi,iritasi
8.Prostaglandin(media inflamasi)
9.-Demamsuhu tubuh meningkatmetabolisme meningkatmembutuhkan bnyk
O2frekuensi nadi meningkat
-Mediator inflamasi seperti leukotrin yang menimbulkan vasokonstriksi
10.Karena penyakitnya bukan disebabkan oleh bakteri
11.-Proses inflamasiedemasel goblet sekresi meningkatnasal discharge
STEP 4
Batuk,pilek dapat disebabkan salah satunya oleh virus.Virus tersebut dapat menyebab
reaksi inflamasi sehingga melepaskan mediator yang menyebabkan faring
hiperemis.Demam,nyeri menelan,hidung tersumbat,Nasal discharge.Mekanisme tubuh
untuk mengeluarkan agen asing tersebut dengan batuk,bersin,dan pilek.Untuk
menghilangkan gejala-gejala tersebut maka diberikan obat simptomatis,seperti
expetoran,dekongestan.
STEP 5
TIU 1 Memahami dan menjelaskan anatomi makroskopik dan mikroskopik saluran
pernafasan atas
TIK 1.1 Makroskopik saluran pernafasan atas
TIK 1.2 Mikroskopik saluran pernafasan atas
TIU 2 Memahami dan menjelaskan fisiologi saluran pernafasan atas
TIK 2.1 Mekanisme pernafasan
TIK 2.2 Mekanisme Batuk
TIK 2.3 Mekanisme Bersin
TIU 3 Memahami dan menjelaskan patofisiologi dan manifestasi klinis dari ISPA
TIK 3.1 Etiologi
TIK 3.2 Patofisiologi
TIK 3.3 Manifestasi Klinis
TIU 4 Memahami dan menjelaskan mikrobiologi penyakit ISPA
TIK 4.1 Virus penyebab ISPA
TIU 5 Memahami dan menjelaskan Terapi pada ISPA
TIK 5.1 Terapi simptomatis pada ISPA(Dekongestan,ekspetorant)
TIK 5.2 Farmakokinetik dan farmakodinamik
TIK 5.3 Terapi analgetik antipireutik
TIU 6 Memahami dan menjelaskan Anatomi pernafasan menurut islam
TIK 6.1 Anatomi pernafasan menurut Islam
STEP 6
MANDIRI
TIU 1 MEMAHAMI DAN MENJELASKAN ANATOMI MAKROSKOPIK DAN
MIKROSKOPIK SALURAN NAFAS BAGIAN ATAS
TIK 1.1 MENJELASKAN MAKROSKOPIK SALURAN NAFAS BAGIAN ATAS
1. HIDUNG
Hidung memberikan kelembapan dan pemanasan udara pernafasan sebelum masuk ke
nasofaring.Hidung luar terdiri dari pangkal hidung,dorsum nasi,puncak nasi,ala
nasi,kolumela dan lubang hidung.Hidung dibentuk oleh kerangka tulang dan tulang
rawan yang dilapisi kulit,jaringan ikat dan beberapa otot kecil yang berfungsi untuk
melebarkan dan menyempitkan lubang hidung.
Rongga hidung merupakan cavum nasi yang dipisahkan oleh septum.Lubang depan
disebut sbg nares anterior dan lubang belakang merupakan coana yang memisahkan
antara kavum nasi dengan nasofaring.Bagian dari cavum nasi yaitu vestibulum yang
mempunyai kelenjar sebasea dan rambut-rambut panjang.Dasar rongga hidung melekat
dengan palatum dusum dan sebagian besar dari atap hidung dibentuk oleh epitel
olfaktorius dan lamina kribiformis os ethmoidal.Rongga hidung memiliki empat dinding
dan pada dinding lateralnya terdapat 3 buah konka:konka superior,konka media,konka
inferior;rongga yang terletak diantara kanka adalah meatus.Meatus ada 3:Meatus
inferior,meatus medius,meatus superior.Pada meatus inferior terdapat muara duktus
nasolakrimalis;meatus medius terdapat muara seluruh sinus;meatus superior terdapat
muara dari sinus sphenoidalis.
2. FARING
Memiliki 3 bagian yang terdiri dari nasofaring yaitu bagian yang langsung berhubungan
dengan rongga hidung.Kemudian orofaring,terakhir laringofaring.Nasofaring merupakan
suatu rongga dengan dinding kaku diatas belakang dan lateral.Keanterior berhubungan
dengan rongga hidung melalui choana dan tepi belakang septum nasi sehingga sumbatan
hidung merupakan gangguang yang sering timbul sedangkan bagian belakang nasofaring
berbatasan dengan ruang retrofaring,facia prevertebrius dan otot-otot dinding faring.Pada
dinding lateral nasofaring terdapat orifisium tuba eustakius.Atap nasofaring dibentuk dari
basis sphenoid dan dapat dijumpai sisa jaringan embrioik yang disebut sbg kantong
ranthke.Diantara atap nasofaring dan dinding posterior terdapat jaringan limfoid yang
disebut adenoid.
Orofaring dipisahkan oleh otot membranosa dari palatum lunak.Yang termasuk bagian
orofaring adalah dasr lidah (1/3 posterior lidah),valekula,palatum,uvula,dinding lateral
faring.Laringofaring merupakan bagian faring yang dimulai dari lipatan faringoepiglotika
kearah posterior,inferior terhadap esophagus segmen atas.
3LARING
Terletak setinggi cervical k-6 berperan pada proses fonasi dan sebagai katup untuk
melindungi saluran respiratori bawah.Epiglotis merupakan tulang rawn yang terbentuk
seperti lembaran yang melekat pada dasar lidah dan tulang rawan tiroid.Tiroid merupakan
struktur tulang rawan yang terbesar pada laring,yang membentuk jakun(ADAM,S
APPLE).Tiroid terdiri dari 2 sayap yang bergabung pada garis tengah anterior dan meluas
kearah belakang.Pada bagian depan terdapat tonjolan yang disebut thyroid notch.Pada
bagian belakang terdapat 2 processus :processus superior dan inferior.Pada bagian
depan,kartilago krikoid disatukan oleh membrane krikotiroid.Kartilago antenoid
merupakan bagian dari laring yang berperan pada pergerakan pita suara.Pada bagian
dalam laring terdapat 2 lipatan yang menyatu pada bagian depan serta memiliki mukosa
yang berwarna merah.Lipatan ini disebut sebagai pita suara palsu.Pda bagian bawah
lipatan terdapat ruangan yang disebut sbg ventrikel.Bibir bawah ventrikel dibentuk oleh
otot yang disebut sbg pita suara asli.
4.TRAKEA DAN BRONKUS
Trakea merupakan bagian dari saluran resppiratori yang bentuknya menyerupai pipa
serta memanjang mulai dari bagian inferior laring yaitu setinggi cervical 6 sampai daerah
percabangannya(bifurcatio) yaitu antara torakal 5-7.Trakea terdiri dari 15-20 kartilago
hialin yang berbentuk menyerupai huruf C dengan bagian posterior yang tertutup oleh
otot.Bentuk tersebut dapat mencegah trakea kolaps.Adanya serat elastin longitudinal pada
trakea menyebabkan trakea melebar dan menyampit sesuai dengan irama
pernafasan.Trakea mengandung banyak reseptor yang sensitifitik terhadap stimulus
mekanik dan kimia.
Trakea terbagi menjadi 2 bronkus utama:Bronkus utama kanan dan kiri.Bronkus utama
kiri memiliki rongga yang lebih sempit dan lebih horizontal dibandingkan dengan
kanan.Trakea dan bronkus terdiri dari tulang rawan dan dilapisi untuk epitel bersilia yang
mengandung mucus dan kelenjar serosa.Bronkus kemudian akan bercabang menjadi
bagian yang lebih kecil dan halus disebut bronkiolus.Bronkiolus dilapisi oleh epitel
bersilia namun tidak mengandung kelenjar serta dindingnya tidak mengandung jaringan
tulang rawan.
(BUKU AJAR RESPIRATORI ANAK)
Makroanatomi
A. Rongga hidung dan nasal
1. Hidung eksternal berbentuk pyramid disertai dengan suatu akar dan dasar.
Bagian ini tersusun dari kerangka kerja tulang, kartilago hialin, dan
jaringan fibroareolar.
a. septum nasal membagi hidung menjadi sisi kiri dan sisi kanan rongga
nasal. Bagian anterior septum adalah katilago.
b. Naris ( nostril ) eksternal dibatasi oleh kartilago nasal.
(1) Kartilago nasal lateral terletak di bawah jembatan hidung.
(2) Ala besar dan ala kecil kartilago nasal mengelilingi nostril.
c. Tulang hidung
(1) Tulang nasal membentuk jembatan dan bagian superior kedua sisi
hidung.
(2) Vomer dan lempeng perpendicular tulang etmoid membentuk
bagian posterior septum nasal.
(3) Lantai rongga nasal adalah palatum keras yang terbentuk dari
tulang maksila dan palatinum.
(4) Langit-langit rongga nasal pada sisi medial terbentuk dari lempeng
kribriform tulang etmoid. Pada sisi anterior dari tulang frontal dan
nasal dan pada sisi posterior dari tulang sphenoid.
(5) Konka (turbinatum) nasalis superior, media dan inferior menonjol
pada sisi medial dinding lateral rongga nasal. Setiap konka dilapisi
membrane mukosa (epitel kolumnar bertingkat dan bersilia) yang
berisi kelenjar pembuat mucus dan banyak mengandung pembuluh
darah.
(6) Meatus superior, media dan inferior merupakan jalan udara rongga
nasal yang terletak di bawah konka.
d. Empat pasang sinus paranasal adalah kantung tertutup pada bagian
frontal, etmoid, maksilar dan sphenoid. Sinus ini dilapisi oleh
membrane mukosa.
(1) Sinus berfungsi untuk meringankan tulang cranial, memberi area
permukaan tambahan pada saluran nasal untuk menghangatkan dan
melembabkan udara yang masuk, memproduksi mucus, dan
memberi efek resonansi dalam produksi acara.
(2) Sinus paranasal mengalirkan cairannya ke meatus rongga nasal
melalui duktus kecil yang terletak di area tubuh yang lebih tinggi
dari area lantai sinus. Pada posisi tegak, aliran mucus ke dalam
rongga nasal mungkin terhambat, terutama pada kasus infeksi
sinus.
(3) Duktus nasolakrimal dari kelenjar air mata membuka kea rah
meatus inferior.
2. Membran mukosa nasal
a. Struktur
(1) Kulit pada bagian eksternal permukaan hidung yang mengandung
folikel rambut, keringat, dan kelenjar sebasea, merentang sampai
vestibula yang terletak di dalam nostril. Kulit di bagian dalam ini
megandung rambut (vibrissae) yang berfunngsi untuk menyaring
partikel dari udara terhisap.
(2) Di bagian rongga nasal yang lebih dalam, epithelium respiratorik
membentuk mukosa yang melapisi ruang nasal yang selebihnya.
Lapisan ini terdiri dari epithelium bersilia dengan sel goblet yang
terletak pada lapisan jaringan ikat tervaskularisasi dan terus
memanjang untuk melapisi saluran pernapasan sampai ke bronkus.
b. Fungsi
(1) Penyaringan partikel kecil. Silia pada epithelium respiratorik
melambai ke depan dank e belakang dalam suatu lapisan mucus.
Gerakan dan mucus membentuk suatu perangkap untuk partikel
yang kemudian akan di sapu ke atas untuk di telan, dibatukkan,
atau dibersinkan ke luar.
(2) Penghangatan dan pelembaban udara yang masuk. Udara kering
akan dilembabkan melalui evaporasi sekresi serosa dan mucus
serta dihangatkan oleh radiasi panas dari pembuluh darah yang
terletak di bawahnya.
(3) Resepsi odor. Epitelium olfaktori yang terletak di bagian atas
rongga hidung di bawah lempeng kribriform, mengandung sel-sel
olfaktori yang mengalami spesialisasi untuk indra penciuman.
B. Faring adalah tabung muscular berukuran 12,5 cm yang merentang dari bagian
dasar tulang tengkorak sampai esophagus. Faring terbagi menjadi nasofaring,
orofaring, laringofaring.
1. Nasofaring adalah bagian posterior rongga nasal yang membuka kea
rah rongga nasal melalui dua nares internal (konka).
a. Dua tuba eustachius menghubungkan nasofaring dengan telinga
tengah. Tuba ini berfungsi untuk menyetarakan tekanan udara pada
kedua sisi gendang telinga.
b. Amandel faring adalah penumpukan jaringan limfatik yang terletak
di dekat nares internal. Pembesaran adenoid dapat menghambat
aliran udara.
2. Orofaring dipisahkan dari nasofaring oleh palatum lunak muscular,
suatu perpanjangan palatum keras tulang.
a. Uvula adalah procecus kerucut kecil yang menjulur ke bawah dari
bagian tengah tepi bawah palatum lunak.
b. Amandel palatinum terletak pada kedua sisi orofaring posterior.
3. laringofaring mengelilingi mulut esophagus dan laring. Yang
merupakan gerbang untuk system respiratorik selanjutnya.
C. Laring (kotak suara) menghubungkan laring dengan trakea. Laring adalah tabung
pendek berbentuk seperti kotak triangular dan ditopang oleh sembilan kartilago.
Tiga berpasangan dan tiga tidak berpasangan.
1. Kartilago tidak berpasangan
a. Kartilago tiroid terletak di bagian proksimal kelenjar tiroid.
Biasanya berukuran lebih besar dan lebih menonjol pada laki-
laki akibat hormone yang disekresi saat pubertas.
b. Kartilago krikoid adalah cincin anterior yang lebih kecil dan
lebih tebal, terletak di bawak kartilago tiroid.
c. Epiglotis adalah katup kartilago elastis yang melekat pada tepian
anterior kartilago tiroid. Saat menelan, epiglottis secara otomatis
menutupi mulut laring untuk mencegah masuknya makanan dan
cairan.
2. Kartilago berpasangan
a. Kartilago aritenoid terletak di atas dan di kedua sisi kartilago
krikoid. Kartilago ini melekat pada pita suara sejati, yaitu lipatan
berpasangan dari epithelium skuamosa bertingkat.
b. Kartilago kurnukulata melekat pada bagian ujung kartilagi
aritenoid.
c. Kartilago kuneiform berupa batang –batang kecil yang
membantu menopang jaringan lunak.
3. Dua pasang lipatan lateral membagi rongga laring
a. Pasangan bagian atas adalah lipatan ventricular yang tidak
berfungsi saat produksi suara.
b. Pasangan bagian bawah adalah pita suara sejati yang melekat
pada kartilago tiroid dan pada kartilago aritenoid serta kartilago
krikoid. Pembuka di antara kedua pita ini adalah glottis.
(1) Saat bernapas, pita suara terabduksi oleh otot laring, dan
glottis berbentuk triangular.
(2) Saat menelan, pita suara teraduksi dan glottis membentuk
celah sempit.
(3) Dengan demikian, kontraksi otot rangka mengatur ukuran
pembukaan glottis dan derajat ketegangan pita suara yang
dipeerlukan untuk produksi suara.
TIK 1.2 MENJELASKAN MIROSKOPIK SALURAN NAFAS BAGIAN ATAS
1.HIDUNG dibagi menjadi 2 bagian
A .Vestibulum eksterna
Bagian paling anterior dan paling lebar dari rongga hidung
Pada permukaan dalam nares terdapat:Kelenjar sebasea dan kelenjar keringat;rambut
Tebal pendek/vibrissa
B.Fossa nasal,pada dinding lateralnya terdapat tonjolan disebut konka.
Konka ada 3 macam:Superior,media,inferior
Konka madia dan inferior ditutupi oleh epitel respirasi(epitel bertingkat torak bersilia
dengan banyak sel goblet)
Konka superior ditutupi oleh epitel olfaktorius(bertingkat silindris)
Epitel olfaktorius mengandung reseptor penghidu yang disusun oleh
1.Sel penyokong
2.Sel basal
3.Sel olfaktorius
2.Sinus paranasal adalah rongga buntu dalam tulang frontal,maksila,etmoid,dan
sphenoid.Mereka dilapisi oleh epitel respirasi yang lebih tips dan mengandung sedikit sel
goblet.Mukus yang dihasilkan mengalir kedalam saluran nasal sebagai akibat aktivitas
sel-sel epitelo bersilia
3.Nasofaring
Adalah bagian pertama faring yang kearah kaudal berlanjut sebagai bagian oral organ
ini yaitu orofaring.Nasofaring dilapisi oleh epitel respirasi.Epitel yang membatasi
nasofaring dapat merupakan epitel bertingkat silindris atau epitel berlapis gepeng yang
terdapat pada daerah yang mengalami pergesekan yaitu belakang palatum mole
Lamina propria didaerah ini mengandung banyak jaringan elastin.Didalam lamina propria
terdapat kelenjar terutama kelejar mukosa.
4.Laring
Adalah tabung tidak teratur yang menghubungkan faring dengan trakea.Tulang rawan
utama pada Laring adalah tulang rawan hialin (lebih besar)tiroid,krikoid,dan aritenoid
yang lebih kecil(kornikulata,kuneiformis,dan ujung aritenoid)adalah elastis.Epitel
mukosa yang membatasi laring bermacam-macam sesuai dengan tempatnya.Pda
permukaan depan dan 1/3 atas sampai ½ permukaan belakang epiglottis,lipatan
ariepiglotika dan pita suara epitelnya adalah berlapis gepeng tanpa lapisan
tanduk.Seluruh permukaan yang basah ini mengalami gesekan.Bagian laring selebihnya
mempunyai epitel bertingkat silindris bersilia dengan sel goblet.Pada kedua permukaan
epiglottis terutama dijumpai kelenjar liur campur yang terbanyak dipermukaan posterior.
5.EPIGLOTIS
Kerangka epiglottis terbentuk dari tulang rawan elastis.Kerangka inin dilapisi oleh epitel
yang berbeda.Permukaan laryngeal dilapisi oleh epitel bertingkat torak dengan siliadan
sel goblet.Sedangkan permukaan lingual dilapisi oleh epitel berlapis gepeng tanpa lapisan
tanduk yang merupakan kelanjutan dari epitel rongga mulut.Dibawah epitel terdapat
lamina propria yang terisi untuk kelenjar campur.
6 TRAKEA
Kerangka trakea terbentuk dari tulang rawan hialin berbentuk cincin seperti C.Kedua
ujung tulang rawan tersebut dihubungkan oleh jaringan ikat yang disebut pars
membranacea trachea.Pada pars membranacea terdapat muscular polos.Mukosa trachea
juga dilapisi epitel bertingkat torak dengan silia dan sel goblet.Dibagian luar,trachea
dibungkus oleh jaringan ikat jarang yaitu tunika adventisia.
(BUKU AJAR HISTOLOGI)
TIU 2.MEMAHAMI DAN MENJELASKAN FISIOLOGI SAURAN NAFAS ATAS
TIK 2.1 MENJELASKAN MEKANISME PERNAFASAN
A.Prinsip dasar
Pernafasan adalah proses inspirasi(inhalasi) udara kedalam paru-paru dan
ekspirasi(ekshalasi) udara dari paru-paru kelingkungan luar tubuh.Sebelum inspirasi
dimulai,tekanan udara atmosfer(sekitar 760 mmHg) sama dengan tekanan udara dalam
alveoli yang disebut sebagai tekanan intra alveolari(ntra pulmonary)
Tekanan intra pleura dalam rongga pleura(ruang antar pleura) adalah tekanan
subatmosfer atau kurang dari tekanan intra alveolar.
Otot-otot inspirasi memperbesar rongga thoraks dan meningkatkan volumenya.Otot-otot
ekspirasi menurunkan volume rongga thoraks.
a.Inspirasi membutuhkan kontraksi otot dan energi
- Diafragma jika sedang relaks akan memipih saat berkontraksi dan memperbesar
rongga thoraks kearah inferior.
-Otot intercostals eksternal mengangkat iga keatas dan kedepan saat berkontraksi
sehingga memperbesar rongga thoraks kearah anterior dan superior.
-Dalam pernafasan aktif atau pernafasan dalam,otot-otot
sternocleidomastoideus ,pectoralis mayor,seratus anterior dan otot skalena juga
memperbesar rongga toraks.
b.Ekspirasi pada pernafasan yang tenang dipengaruhi oleh relaksasi otot dan disebut
proses pasif.Pada ekspirasi dalam otot interkostal internal menarik kerangka iga kebawah
dan otot abdomen berkontraksi sehingga mendorong isi abdomen menekan diafragma.
B.Faktor-faktor dalam inflasi dan deplesi paru-paru
-Tekanan intrapleura negative dalam rongga menahan paru-paru tetap berkontak dengan
dinding toraks karena tekanan ini menghasilkan pengisapan antara pleura parietal yang
melekat pada dinding torak dan pleura visceral yang melapisi permukaan paru-paru.
-Selama inspirasi dan ekspansi toraks,tekanan intrapleura negative semakin
berkurang(semakin negative).Peningkatan pengisapan,bersamaan dengan kohesi cairan
pleura,menarik permukaan paru-paru keluar kearah dinding torak dan membantu ekspansi
paru-paru
-Saat paru-paru berekspansi tekanan udara didalam paru-paru menurun drastic sampai
dibawah tekanan atmosfer diluar tubuh.Udara luar diisap melalui saluran pernafasan
menuju paru-paru s/d tekanan intar alveolar kembali sama dengan tekanan atmosfer.
-Saat otot-otot inspirasi relaks ukuran rongga toraks berkurang,elassitas paru-paru
menariknya kearah dalam,tekanan intra alveolar meningkat sampai diatas tekanan
atmosfer dan udara dikeluarkan dari paru-paru
C.Pertukaran gas pulmonary
>Membran respirasi tempat berlangsungnya pertukaran gas terdiri dari:
-Lapisan surfaktan
-Epitelium skuamosa simple pada dinding alveolar
-Membran dasar pada dinding alveolar
-Ruang interstisial
-Membran dasar kapiler
-Endotelium kapiler
Saluran nafas mulai dari:Nares anterior.Pada waktu inspirasi:Udara masuk melalui kedua
nares anteriorcavum nasiyang dibatasi oleh septum nasi nares posterior atau
choanaeNasopharinxoropharinxaditus laryngeslarynxtrakeabronkus
primerbronkus sekunderbronchiolus respiratoriusductus
alveolarisalveoliterjadi pertukaran O2 danCO2
(ANATOMI DAN FISIOLOGI SLOANE)
TIK 2.2 MENJELASKAN MEKANISME BATUK
Bronkus dan trakea sedemikian sensitifnya terhadap sentuhan halus,sehingga benda
asing dalam jumlah berapapun atau penyebab iritasi lainnya akan menimbulkan reflek
batuk.Laring dan karina(tempat dimana trakea bercabang menjadi bronkus) adalah yang
paling sensitive dan bronkiolus terminalis dan bahkan alveoli bersifat sensitive terhadap
rangsangan bahan kimia yang korosif seperti gas sulfurdioksida dan klorin.Impuls aferen
yang berasal dari saluran nafas terutama berjalan melalui nervus vagus kemedula.Disana
suatu rangkaian peristiwa otomatis digerakkan oleh lintasan neuronal
medulla,menyebabkan efek sbb:
1.Udara diinspirasi
2.Epiglotis menutup dan pita suara menutup erat-erat untuk menjerat udara dalam paru
3.Otot-otot perut berkontraksi dengan kuat mendorong diafragma,sedangkan ekspirasi
lainnya juga berkontraksi dengan kuat.Akibatnya tekanan dalam paru meningkat.
4.Pita suara dengan epiglottis sekonyong-konyong terbuka lebar,sehingga udara
bertekanan tinggi dalam paru meledak keluar
5.Penekanan kuat pada paru menyebabkan bronkus dan trakea menjadi kolaps sehingga
bagian yang tidak berkatilago ini berinvaginasi kedalam.akibatnya udara yang meledak
tersebut benar-benar mengalir melalui celah-celah bronkus dan trakea.Udara yang
mengalir dengan cepat tersebut biasanya membawa pula benda asing apapun yang
terdapat dalam bronkus dan trakea.
TIK 2.3 MENJELASKAN MEKANISME BERSIN
Refleks bersin sangat mirip dengan refleks batuk kecuali bahwa refleks ini berlangsung
pada saluran hidung,bukan pada saluran nafas bagian bawah.Rangsangan yang
menimbulkan refleks bersin adalah iritasi dalam saluran hidung,impuls aferen berjalan
dalam nervus k-5 menuju medulla,dimana reflekini dicetuskan.Terjadi serangkaian reaksi
yang mirip dengan reflek batuk;tapi uvul ditekan sehingga sejumlah besar udara dengan
cepat melalui hidung dengan demikian membantu membersihkan saluran hidung dari
benda asing.
(FISIOLOGI KEDOKTERAN,GUYTON AND HALL)
TIU 3 MEMAHAMI DAN MENJELASKAN PATOFISIOLOGI DAN MANIFESTASI
KLINIS DARI INFEKSI SAURAN NAFAS ATAS
TIK 3.1 MENJELASKAN ETIOLOGI ISPA
A.Nasofaringitis akut
ETIOLOGI
Penyakit disebabkan oleh lebih dari 200 agen virus yang berbeda secara
serologis.Agen utamanya adalah rhinovirus yang menyebabkan lebih dari 1/3 dari semua
kasus cold,koronavirus menyebabkan sekitar 10%.Masa infektivitas berakhir dari
beberapa jam sebelum munculnya gejala sampai 1-2 hari sesudah penyakit
nampak.Streptokokus group A adalah bakteri utama yang menyebabkan nasofaringitis
akut.Corynobacterium diphteriae,Mycoplasma pneumoniae,neisseriae meningitides,dan
N.Gonorrhoaeae juga merpakan agen infeksi primer.
PATOFISIOLOGI
Perubahan yang pertama adalah edema dan vasodilatasi pada submukosa.Infiltrat sel
mononuclear menyertai yang dalam 1-2 hari,menjadi polimorfonuklear.Perubahan
structural dan fungsional silia mengakibatkan pembersihan mucus terganggu.Pada infeksi
sedang sampai berat,epitel superficial mengelupas.Ada produksi mucus yang banyak
sekali,mula-mula encer kemudian mengental dan biasanya purulen.Dapat juga ada
keterlibatan anatomis saluran pernfasan atas,termasuk oklusi dan kelainan rongga sinus.